AYUNAN MATEMATIS
T =2 π
√ m
−k
−k ….......................................................................................(3)
gaya pegas
Dimana –k = ketetapan pegas =
simpangan pegas
Pada gerak selaras pendulum, harga –k menjadi ratio antara beban pendulum
dengan simpangan pendulum :
m. g .sin θ
−k = ….............................................................................................
x
(4)
x
m. g .
L
¿
x
m. g
¿
L
Rumus (3) menunjukkan bahwa L dan T berbanding lurus. Hal ini berarti
bahwa hubungan antara panjang tali pendulum I semakin pankang pendulum
I semakin pula waktu T getar.
Gravitasi adalah gaya tarik-menarik yang terjadi antara semua partikel
yang mempunyai massa di alam semesta. Fisika modern mendekskripsikan
gravitasi menggunakan Teori Relativitas Umum dari Einstein, namun hukum
gravitasi universal Newton yang lebih sederhana merupakan hampiran yang
cukup akuurat dalam kebanyakan kasus. (7penabicara.blogspot.com. , 2013).
“Gaya Gravitasi“ adalah berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara
kedua benda.
−mL . m3 mL .m3
F= 2 atau F=g 2 …................................................................
r r
(5)
Dimana :
F = gaya gravitasi dalam dyne atau newton
G = konstanta gravitasi yang besarnya
= 6,672 x 108 dyne cm2/gram2
= 6.672 x 108 newton m2/kg2
Fenomena medan listrik dapat dibandingkan dengan disekitar praktek
partikel / benda-benda bermuatan listrik, dimana besarnya kuat “medan
listrik” disuatu tempat didefinisikan sebagai “gaya listrik persatuan” muatan
listrik yang ada disekitar partikel / benda-benda massa, dimana besarnya
“kuat medan gravitasi” disiuatu tempat didefinisikan sebagai “gaya
gravitasi” persatuan “massa benda” yang ada di tempat tersebut.
“Kuat Medan Gravitasi” biasanya dituliskan dengan symbol “g” pada
gambar 1 ditunjukkan tentang timbulnya gaya gravitasi F antara dua benda
bermassa m1 dan m2 yang berada dititik A dan titik B.
Dari definisi “Kuat medan Gravitasi” yang diberikan diatas, maka g kuat
medan gravitasi yang ditimbulkan oleh m di A.
Besar vektor g1 dan g2 adalah :
F
g 1= 2
m
2
mL . m
¿ g.
r 2 . m2
m
¿ g. 2 …...................................................................................................(6)
r
F
g 2=
mL
mL . m2
¿ g. 2
r . mL
m
¿ g. …..................................................................................................(7)
r2
Dari kenyataan pada rumus (6) dan (7) secara umum dapat dikatakan
bahwa benda bermassa m pada jarak r dari pusat massa sebagai pusat pula.
Maka besarnya medan kuat gravitasi pada permukaan bola tersebut dimana-
mana adalah sama. Sebagai contoh misalnya bola bumi kita dimana pusat
bumi merupakan pusat bola dan massa. Maka besarnya kuat medan gravitasi
bumi di permukaan bumi adalah sama.
Benda-benda yang mempunya massa lebih kecil dari pada massa bumi di
dalam pengaruh medan gravitasi bumi maka tertarik menuju bumi.
Berdasarkan pengertian diatas suatu benda yang berada dalam pengaruh
medan magnet gravitasi bumi sebenarnya antara gaya gravitasi (F) antara
bumi dengan benda tersebut sesuai dengan definisi bahwa kuat medan
F
gravitasi : g = dimana (m) adalah massa benda tersebut, maka besarnya
m
“gaya gravitasi” F yang menjadi gaya berat dari benda adalah :
F = W = g.m…........................................................................................(8)
m
g = …..........................................................................................................
r2
(9)
Dimana :
F = gaya gravitasi, dalam dyne atau newton
W = gaya berat, dalam dyne atau newton
g = kuat medan gravitasi, besarnya 9,81 dyne/gr atau 9,81 newton/kg
m = massa benda, dalam gram atau kg
Setiap kali melakukan percobaan yang diulang-ulang dengan teliti,
hasilnya hampir selalu berbeda meskipun selisihnya sangat kecil. Karenanya
dalam proses percobaan selalu terdapat kesalahan atau ralat “error”. Usaha
yang dilakukan setiap percobaan adalah memperoleh kesalahn tersebut
sekecil mungkin. Kesalahan relatif biasanya dituliskan dengan simbol “Rn”.
∆x
Pada pengukuran tunggal kesalahan relative Rn = .x 100%
x
Dimana :
L : Panjang Tali (Cm)
X : Simpangan (Cm)
∑ T 12,260
T= = =2,043 detik
n 6
∑|T −T| 0,0032
∆t = =
6
= 0,00053 detik
n
∆T 0,00053
Rn = x 100% = x 100% = 0,258%
T 2,043
T =( 2,043 ± 0,00053 ) detik
Didapat :
2
4 π 2 L 4 . ( 3,14 ) . 105 992,14 cm 9,92
m
g= 2 = = 2 =
T ( 2,043 )
2
detik detik 2
∆L ∆T
∆g = L + 2 T g
0,2 0,00053
= 105 + 2 2,043 x 992,14
m
= 0,5147
detik 2
∆g
Rn = x 100%
g
0,5147
= x 100 = 5,18 %
9,92
m
g= ( 9,92± 0,5147 ) 2 dengan Rn = 5,18 %
detik
∑t 183
t= = =22,87 detik
n 8
∑|t −t| 0,40
∆t = n
= 8 = 0,05 detik
∆t 0,05
Rn= x 100 %= x 100 %=0,218 %
t 22,87
t=( 22,87 ± 0,05 ) detik
t
Untuk mencari T (periode) dengan T =
N
Tabel 3.6 Analisis Perhitungan Periode Percobaan 2
NO T (detik) T (detik) T −T (detik)
1 1,810 1,830 0,020
2 1,840 1,830 0,010
3 1,850 1,830 0,020
4 1,830 1,830 0,000
5 1,810 1,830 0,020
6 1,820 1,830 0,010
7 1,830 1,830 0,000
8 1,820 1,830 0,010
9 1,850 1,830 0,020
10 1,840 1,830 0,010
Σ 183,00 183,00 0,04
∑ T 18,30
T= = =2,287 detik
n 8
∑|T −T | 0,0040
∆ t= = = 0,0005 detik
n 8
∆T 0,0005
Rn= x 100 %= x 100 %=0,218 %
T 2,287
T =( 2,287 ± 0,0005 ) detik
Sehingga didapat :
2
4 π 2 L 4 . ( 3,14 ) . 129 cm m
g= 2
= 2
=972,69 2
=9,72 2
T ( 2,287 ) detik detik
∆L ∆T
∆g = L + 2 T g
0,2 0,0005
= 129 + 2 2,287 972,69
m
= 0,42 2
detik
∆g
Rn = x 100%
g
0,42
= x 100% = 4,32 %
9,72
m
Jadi dari hitungan di atas diperoleh : g= ( 9,72± 0,42 ) 2
detik
dengan Rn = 4,32 %
3.7 Kesimpulan
1. Semakin panjang tali pendulum maka waktu yang diperlukan
juga semakin lama. Dari data di atas pada dasarnya percepatan
m
gravitasi teoritis adalah sama (9,81 ). Hubungan antara tali
detik 2
pendulum dengan periode getarannya berbanding lurus.
Sehingga, semakin panjang tali pendulum (L), maka akan
semakin besar periodenya (T)
2. Hasil percobaan I didapatkan:
m
g=(9,92 ± 0,5147) 2 dengan Rn=5,18 %
detik
Hasil percobaan II didapatkan:
m
g=(9,72 ± 0,42) 2 degan Rn=4,32%
detik
Dari dua percobaan diatas maka dapat diketahui bahwa nilai
percepatan gravitasi (g) memenuhi syarat karena mendekati nilai
yang telah ditetapkan yaitu 9,81 m/dt2 .
3.8 Saran
http://7penaberbicara.blogspot.com/2013/03/laporoan-praktikum-fisika-
ayunan_11.html.