Nama
Diva Pradita
NPM
1406533131
Fakultas / Jurusan
Kode Praktikum
KR-02
Minggu Praktikum
Minggu ke 2
Tanggal Praktikum
07 November 2014
Koordinator Praktikum :
KR 02 Calorie Work
Universitas Indonesia
Tujuan
Menghitung nilai kapasitas kalor suatu kawat konduktor
II.
Alat
1. Sumber tegangan yang dapat divariasikan
2. Kawat konduktor (bermassa 2 gr)
3. Termometer
4. Voltmeter dan Amperemeter
5. Adjustable power supply
6. Camcorder
7. Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis
III. Teori
Hubungan kekekalan energi menyatakan energi tidak dapat dimusnahkan atau
diciptakan. Energi hanya dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain. Pada percobaan
kali ini akan dilakukan pengkonversian energi dari energi listrik menjadi energi panas.
Energi listrik dihasilkan oleh suatu catu daya pada suatu konduktor yang mempunyai
resistansi dinyatakan dengan persamaan :
W = Vi t . . . (1)
Dimana,
W
kenaikan temperatur. Jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu zat
dinyatakan dengan persamaan:
Q = m c T
Q = m c (Ta - T) . . . (2)
Dimana,
Q
Ta
dialiri arus listrik sehingga mendisipasikan energi kalor. Perubahan temperatur yang
terjadi akan diamati oleh sensor kemudian dicatat oleh sistem instrumentasi. Tegangan
yang diberikan ke kawat dapat dirubah sehingga perbuahan temperatur dapat bervariasi
sesuai dengan tegangan yang diberikan.
Jenis-jenis Kalor
Kalor ada dua jenis, yaitu:
1.
2.
Kalor yang digunakan untuk mengubah wujud (kalor laten), persamaan yang
digunakan dalam kalor laten ada dua macam Q = m.U dan Q = m.L. Dengan U
adalah kalor uap (J/kg) dan L adalah kalor lebur (J/kg)
= Tegangan (Volt)
= Hambatan (ohm)
= Massa (kg)
Selain Joule (J), satuan kalori (kal) juga dapat dijadikan satuan untuk menaikkan
suhu.
IV. Cara Kerja
Eksperimen rLab ini dapat dilakukan dengan meng-klik tombol rLab di bagian
bawah halaman ini.
1. Mengktifkan Webcam (meng-klik icon video pada halaman web r-Lab)
2. Memberikan tegangan sebesar Vo kepada kawat konduktor
3. Menghidupkan Power Supply dengan meng-klik radio button disebelahnya
4. Mengambil data perubahan temperatur, tegangan dan arus listrik pada kawat
konduktor tiap 1 detik selama 10 detik dengan cara meng-klik icon ukur
5. Memperhatikan temperatur kawat yang terlihat di webcam, menunggu hingga
mendekati temperatur awal saat diberikan Vo .
6. Mengulangi langkah 2 hingga 5 untuk tegangan V1, V2 dan V3
V.
Data
Dari percobaan yang dilakukan melalui Remote Laboratory (rLab), didapatkan
I [A]
23.84
23.84
23.84
23.84
23.84
23.84
23.84
23.84
23.84
23.84
V Temperatur [OC]
0.00
24.6
0.00
24.6
0.00
24.6
0.00
24.6
0.00
24.6
0.00
24.6
0.00
24.6
0.00
24.6
0.00
24.6
0.00
24.6
T
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
Waktu [s]
3
6
9
12
15
18
21
24
27
30
I [A]
35.25
35.25
35.36
35.25
35.25
35.25
35.25
35.25
35.25
35.25
V Temperatur [OC]
0.66
24.4
0.66
24.6
0.66
24.8
0.66
24.9
0.66
25.1
0.66
25.3
0.66
25.4
0.66
25.5
0.66
25.6
0.66
25.8
T
0.0
0.2
0.4
0.5
0.7
0.9
1.0
1.1
1.2
1.4
I [A]
51.56
51.56
51.56
51.56
51.45
51.56
51.56
51.45
51.45
51.45
V Temperatur [OC]
1.59
25.4
1.59
25.8
1.59
26.7
1.59
27.6
1.60
28.6
1.59
29.5
1.59
30.3
1.60
30.9
1.60
31.6
1.60
32.1
T
0.0
0.4
1.3
2.2
3.2
4.1
4.9
5.5
6.2
6.7
I [A]
42.32
42.32
42.32
42.32
42.32
42.32
42.32
42.32
42.32
42.32
V Temperatur [OC]
1.07
30.3
1.07
30.0
1.07
30.0
1.07
30.1
1.07
30.2
1.07
30.3
1.07
30.4
1.07
30.5
1.07
30.6
1.07
30.7
T
0.0
0.3
0.3
0.2
0.1
0.0
0.1
0.2
0.3
0.4
Tegangan Vrata-rata
Vo
0
V1
0.66
V2
1.59
V3
1.07
Tabel 5. Nilai Tiap Tegangan yang Diberikan ke Kawat Konduktor
B.
dapat menentukan grafik yang menggambarkan hubungan antara temperatur dan waktu
untuk setiap tegangan sebagai berikut,
30
Temperatur [oC]
25
20
15
Vo
10
5
0
12
15
18
21
24
27
30
Waktu [s]
26
Temperatur [oC]
25.5
25
24.5
V1
24
23.5
12
15
18
21
24
27
30
Waktu [s]
Temperatur [oC]
30
25
20
15
V2
10
5
0
12
15
18
21
24
27
30
Waktu [s]
30.8
Temperatur [oC]
30.6
30.4
30.2
V3
30
29.8
29.6
12
15
18
21
24
27
30
Waktu [s]
Temperatur [oC]
30
25
20
VO
15
V1
V2
10
V3
5
0
12
15
18
21
24
27
30
Waktu [s]
No
Xi2
Yi2
XiYi
Xi
Yi
0.2 36
0.04 1.2
0.4 81
0.16 3.6
12
0.5 144
0.25 6
15
0.7 225
0.49 10.5
18
0.9 324
0.81 16.2
21
24
1.1 576
1.21 26.4
27
1.2 729
1.44 32.4
10
30
1.4 900
1.96 42
441
21
( )( )
2 ( )2
10 159.3 (165 7.4)
10 3465 27225
= 0.05010
=
=
2 ( )( )
2 ( )2
= 0.08667
Persamaan garis grafik 2 adalah sebagai berikut,
= 0.05010 0.08667
No Xi
Yi
Xi2
Yi2
XiYi
0.0
0.4
36
0.16
2.4
1.3
81
1.69
11.7
12
2.2
144
4.84
26.4
15
3.2
225
10.24
48
18
4.1
324
16.81
73.8
21
4.9
441
24.01
102.9
24
5.5
576
30.25
132
27
6.2
729
38.44
167.4
10
30
6.7
900
44.89
201
( )( )
2 ( )2
10 765.6 (165 34.5)
10 3465 27225
= 0.26444
=
=
2 ( )( )
2 ( )2
= 0.91333
Persamaan garis grafik 3 adalah sebagai berikut,
= 0.26444 0.91333
Yi2
XiYi
0.0 9
0.3 36
0.09 1.8
0.3 81
0.09 2.7
12
0.2 144
0.04 2.4
15
0.1 225
0.01 1.5
18
0.0 324
21
0.1 441
0.01 2.1
24
0.2 576
0.04 4.8
27
0.3 729
0.09 8.1
10
30
0.4 900
0.16 12
No Xi
Yi
Xi2
( )( )
2 ( )2
10 35.4 (165 1.9)
10 3465 27225
= 0.00545
=
=
2 ( )( )
2 ( )2
= 0.1
Persamaan garis grafik 4 adalah sebagai berikut,
= 0.00545 + 0.1
C.
panas melalui data-data tersebut. Hal ini bertujuan untuk mengetahui jenis kawat
konduktor yang digunakan dalam percobaan ini dengan cara sebagai berikut,
=
. . = . .
. .
=
.
c pada
V1
1
t
m
T1
= 0.66 V
= 35.26 A
= 30 3 = 27 s
= 2 gr
= 1.4 C
=
c pada
V2
2
t
m
T2
= 1.59 V
= 51.51 A
= 30 3 = 27 s
= 2 gr
= 6.7 C
=
c pada
V3
3
t
m
T3
. . 1.59 51.51 27
=
= 165.024
.
2 6.7
= 1.07 V
= 42.32 A
= 30 3 = 27 s
= 2 gr
= 0,4 C
=
1
=
3
. . 0.66 35.26 27
=
= 224.405
.
2 1.4
. . 1.07 42.32 27
=
= 1528.281
.
2 0.4
=
=1
= .
3
D.
jenis kawat apa yang digunakan pada percobaan ini berpacu dari tabel kalor jenis
beberapa kawat konduktor di bawah ini,
Kawat
Konduktor
Air
Es
Alkohol
Udara
Aluminium
Kaca
Besi
Kalor
Jenis
(J(grC))
4200
2500
2400
1000
900
670
460
Kawat
Konduktor
Tembaga
Kuningan
Perak
Minyak tanah
Air Raksa
Emas
Timbah
Kalor
Jenis
(J(grC))
390
380
230
220
140
130
130
Kesalahan Literatur
=
100%
224.405 460
100% = 51.21%
460
165.024 460
100% = 64.12%
460
1528.281 460
100% = 232.23%
460
639.236 460
100% = 38.96%
460
VII. Analisis
A.
Analisis Hasil
Dari percobaan remote laboratory calori work yang memiliki tujuan menghitung
nilai kapasitas kalor suatu kawat konduktor ini didapatkan hasil data yang berhubungan
dengan beberapa variabel yaitu: waktu, kuat arus, tegangan, dan temperatur. Variabelvariabel tersebut saling berhubungan sehingga pada akhir percobaan didapatkan suatu
inti percobaan yaitu menentukan kapasitas kalor dan jenis kawat yang digunakan pada
percobaan. Hasil data telah menunjukkan keterkaitan antara variabel yang satu dengan
variabel yang lain melalui grafik hubungan temperatur dengan waktu.
Berdasarkan percobaan, hasil data menunjukkan bahwa dengan perubahan waktu
27 sekon, tegangan saat Vo adalah 0 volt dan memiliki kuat arus sebesar 23.84 Ampere.
Untuk V1 memiliki tegangan sebesar 0.66 volt dengan kuat arus 35.26 Ampere dan
menghasilkan perubahan suhu sebesar 1.4 oC. Pada tegangan V2 yang memiliki nilai
1.59 volt, besar kuat arus 51.51 Ampere melalui perubahan suhu 24.6 oC. Sedangkan,
pada percobaan V3 tegangan rata-rata yag didapat 1.07 volt dengan kuat arus 42.32 A
melalui 0.4 oC perubahan temperatur.
Pada tegangan Vo perubahan temperatur terhadap waktu cenderung mengalami
kenaikan terus, begitu pun untuk tegangan V1 dan V2 juga mengalami kenaikan suhu/
temperatur apabila waktu semakin lama. Hubungan/keterkaitan ini dinilai sudah sesuai
dengan teori yang dipelajari yaitu, apabila waktu semakin lama, dengan tegangan
tertentu maka temperatur akan berbanding lurus untuk semakin tinggi pula. Teori
tersebut didapat dari analisis hubungan antara energi listrik dengan energi kalor. Tetapi,
terjadi ketidak sesuaian pada V3. Pada V3 terjadi penurunan suhu dari waktu 3 sekon
menuju 6 sekon. Ketidak sesuaian dengan teori ini mengindikasikan bahwa terjadi
kesalahan pada pengambilan data yang menyebabkan suhu tidak naik sebagaimana
mestinya.
Setelah menganalisa hasil data-data percobaan tersebut, kita gunakan kembali
data-data tersebut untuk mencari nilai kalor jenis kawat konduktor yang kita gunakan
agar kita dapat mengetahui kawat konduktor apa yang digunakan didalam percobaan ini.
Berdasarkan hasil perhitungan dan pengolahan data, praktikan mendapatkan nilai kalor
jenis kawat konduktor pada percobaan calori work ini sebesar 639.236 J/groC. Nilai
kalor jenis tersebut setelah dilihat dari tabel daftar nilai kalor jenis macam-macam
logam dapat ditentukan bahwa percobaan yang dilakukan praktikan ini menggunakan
besi sebagai kawat konduktor.
B.
Analisis Grafik
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, didapatkan suatu grafik yang
menunjukkan hubungan antara perubahan suhu dengan waktu. Pada tegangan Vo,
perubahan temperatur terhadap waktu terus mengalami kenaikan. Kemudian untuk
tegangan V1 waktu dan perubahan suhu berbanding lurus, semakin lama waktu
perubahan suhu yang terjadi semakin besar. Untuk tegangan V2 juga mengalami
kenaikan suhu/temperatur apabila waktu semakin lama. Hubungan/keterkaitan ini
dinilai sesuai dengan teori yang dipelajari yaitu, apabila waktu semakin lama, dengan
tegangan tertentu maka temperatur akan berbanding lurus untuk semakin tinggi pula.
Namun, terjadi ketidak sesuaian pada tegangan V3. Pada V3 terjadi penurunan suhu dari
waktu 3 sekon menuju 6 sekon. Ketidak sesuaian dengan teori ini mengindikasikan
bahwa terjadi kesalahan pada pengambilan data yang menyebabkan suhu tidak naik
sebagaimana mestinya.
Teori yang menyatakan hubungan antara perubahan suhu dengan waktu dari
persamaan . . = . . , dimana dalam persamaan ini, kita dapat melihat bahwa
perubahan waktu berbanding lurus dengan perubahan suhu, sehingga dapat disimpulkan
bahwa semakin bertambahnya waktu maka suhu pun akan semakin meningkat.
C.
Analisis Kesalahan
Dalam suatu percobaan, kesalahan data yang melenceng dari literatur merupakan
hal yang pasti terjadi. Angka-angka kesalahan pengujian harus disertakan dalam
memberikan penilaian yang wajar terhadap hasil percobaan. Kesalhan literatur adalah
suatu penilaian seberapa besar data hasil percobaan tersebut presisi terhdap dat literatur
yang seharusnya. Kesalahan literatur pengujian menunjukkan nilai kepresisian dalam
satu pengujian. Berdasarkan perhitungan, membuktikan bahwa hasil percobaan calori
work melalui remote laboratory ini melenceng sebesar 38.96%. Kesalahan literatur
sebesar sebesar itu dapat dikatakan relatif kecil, sehingga dapat diambil kesimpulan
bahwa percobaan yang dilakukan praktikan melalui rLab sudah cukup presisi dengan
apa yang diharapkan. Namun, jika dianalisa kesalahan sebesar itu terjadi dikarenakan
hal teknis yang menyangkut koneksi internet, sehingga data yang didapat tidak sesuai
dengan apa yang diharapkan sesuai teori.
VIII. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan Calori Work yang telah dilakukan pada rLab, didapatkan
kesimpulan sebagai berikut,
1.
2.
Hukum kekekalan energi berlaku pada percobaan ini, karena percobaan dilakukan
dalam sistem yang tertutup sehingga tidak ada energi non-konservatif yang
mempengaruhinya.
3.
IX. Referensi
Giancoli, D.C.; Physics for Scientists & Engeeners, Third Edition, Prentice Hall, NJ,
2000.
Halliday, Resnick, Walker; Fundamentals of Physics, 7th Edition, Extended Edition,
John Wiley & Sons, Inc., NJ, 2005.
Universitas Indonesia. 2014. Calori Work. (http://sitrampil3.ui.ac.id/kr02) diakses pada
31 Oktober 2014
Layton, J. 2010. How Caloris Work. (wlsachievers.tripod.com/HowCalorisWork.pdf)
Diakses pada 31 Oktober 2014