Hukum Bernouli
MEKANIKA FLUIDA
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas berkah dan
karunianya kami dapat menyelesaikan paper tentang “Hukum Bernouli” ini dengan
lancar. Paper/makalah ini disusun untuk memenuhi tugas yang diberikan dosen kami.
Selain itu, dapat menambah wawasan kami tentang “Hukum Bernouli” dalam mata
kuliah Mekanika Fluida.
Dalam penyusunan laporan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada dosen
kami, yakni Bpk. Acep Hidayat ST, MT yang telah memberikan Materi mengenai
hokum bernouli.dan teman teman yang telah mendukung dalam pembuatan laporan ini,
semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah
yang lebih baik lagi.
Kami berharap isi dari paper ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun
pasti ada kekurangan dalam laporan ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik
dan saran yang membangun agar laporan fisika ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata kami mengucapkan terimakasih semoga hasil praktikum fisika ini
bermanfaat.
Penulis
P a g e 1 | 15
Contents
KATA PENGANTAR .................................................................................................................................. 1
BAB I
PENDAHULUAN ........................................................................................................................................ 3
A. Latar Belakang ...................................................................................................................................... 3
B. Tujuan ................................................................................................................................................... 3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................................................... 4
METODELOGI ............................................................................................................................................ 5
A. Alat dan Bahan...................................................................................................................................... 5
B. Cara Kerja .............................................................................................................................................. 5
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................................................................................... 6
A. Hasil ................................................................................................................................................... 6
B. Pembahasan........................................................................................................................................ 11
BAB V
KESIMPULAN ........................................................................................................................................... 14
A. Kesimpulan ......................................................................................................................................... 14
B. Saran ................................................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................................... 15
P a g e 2 | 15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fluida, baik gas maupun cairan, akan bergerak dari daerah bertekanan tinggi ke
tekanan rendah. Fluida ini mempunyai kecepatan tertentu ketika bergerak. Berdasarkan
prinsip Bernoulli, tekanan fluida juga bisa berubah-ubah tergantung laju aliran fluida
tersebut. Selain itu, tekanan fluida juga bisa berubah-ubah tergantung pada ketinggian
fluida tersebut. Nah, hubungan penting antara tekanan, laju aliran dan ketinggian aliran
bisa kita peroleh dalam persamaan Bernoulli. Persamaan bernoulli ini sangat penting
karena bisa digunakan untuk menganalisis penerbangan pesawat, pembangkit listrik
tenaga air, sistem perpipaan dan lain-lain.
Dalam paper ini, kita akan mengamati kecepatan air yang mengalir pada pipa
tidak rata. Kecepatan aliran ini akakn kita cari dengan perhitungan menggunakan
persamaan bernoulli.
B. Tujuan
Laporan ini bertujuan untuk mengetahui cara menentukan tekanan dan kecepatan
aliran pada pipa tidak rata.
P a g e 3 | 15
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dinyatakan dalam satuan panjang fluida yang mengalir dan titik diubah oleh tekanan
tertentu yang terpilih.
P a g e 4 | 15
BAB III
METODELOGI
Disini kita akan menganalisis percobaan yang telah di lakukan oleh Intan Wahyu
Ningsih SMA NEGERI 1 BATANG
1. Pipa 1 inci
2. Pipa 3 inci
B. Cara Kerja
P a g e 5 | 15
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Percobaan pertama
P a g e 6 | 15
Perhitungan
h1 = h1 + r1
1
h1 = h1 + (2 . 𝑑1 )
1
h1 = 0,05 + (2 . 0,03)
h1 = 0,065 m
h2 = h2 + r2
1
h2 = h2 + ( . 𝑑2 )
2
1
h2 = 0,025 + (2 . 0,09)
∆ℎ = |ℎ2 − ℎ1 |
∆ℎ = |0,07 − 0,065|
∆ℎ = 0,005 m
1
t2 = 3. ttotal1 t1 = ttotal1 - t2
1
t2 = . 1,85 t1 = 1,85 – 0,62
3
t2 = 0,62 s t1 = 1,23 s
𝑠1 0,31
𝑣1 = = = 0,252 𝑚⁄𝑠
𝑡1 1,23
𝑠2 0,32
𝑣2 = = = 0,52 𝑚⁄𝑠
𝑡2 0,62
1 1
𝐴1 = . 𝜋. (𝑑1 )2 𝐴2 = . 𝜋. (𝑑2 )2
4 4
1 22 1 22
𝐴1 = 4 . . (0,03)2 𝐴2 = 4 . . (0,09)2
7 7
P a g e 7 | 15
𝑄1 = 𝑣1 . 𝐴1 = 0,25. 7,1 × 10−4 = 1,79 × 10−4
𝑄2 = 𝑣2 . 𝐴2 = 0,52. 63,6 × 10−4 = 33,1 × 10−4
𝑃1 + 𝑃2 𝑣1 2
𝑍1 − 𝑍2 + + 2 = 𝐾1−2
𝛾 𝑣2
Karena 𝑍 diabaikan, maka persamaan tersebut menjadi
𝑣1 2 − 𝑣2 2
𝐾1−2 = | | + |∆ℎ|
2𝑔
0,252 − 0,522
𝐾1−2 = | | + |0,005|
2.9,81
𝐾1−2 = 0,0155
Percobaan Kedua
P a g e 8 | 15
Perhitungan
h1 = h1 + r1
1
h1 = h1 + (2 . 𝑑1 )
1
h1 = 0,025 + (2 . 0,09)
h1 = 0,07 m
h2 = h2 + r2
1
h2 = h2 + ( . 𝑑2 )
2
1
h2 = 0,05 + (2 . 0,03)
h2 = 0,065m
∆ℎ = |ℎ2 − ℎ1 |
∆ℎ = |0,065 − 0,07|
∆ℎ = 0,005 m
1
t2 = 3. ttotal2 t1 = ttotal2 - t2
1
t2 = 3 . 2,31 t1 = 2,31 – 0,77
t2 = 0,77 s t1 = 1,54 s
𝑠1 0,32
𝑣1 = = = 0,21 𝑚⁄𝑠
𝑡1 1,54
𝑠2 0,31
𝑣2 = = = 0,4 𝑚⁄𝑠
𝑡2 0,77
1 1
𝐴1 = . 𝜋. (𝑑1 )2 𝐴2 = . 𝜋. (𝑑2 )2
4 4
1 22 1 22
𝐴1 = 4 . . (0,09)2 𝐴2 = 4 . . (0,03)2
7 7
P a g e 9 | 15
𝑄1 = 𝑣1 . 𝐴1 = 0,21. 63,6 × 10−4 = 1,34 × 10−4
𝑄2 = 𝑣2 . 𝐴2 = 0,4. 7,1 × 10−4 = 2,84 × 10−4
𝑃1 + 𝑃2 𝑣1 2
𝑍1 − 𝑍2 + + 2 = 𝐾1−2
𝛾 𝑣2
P a g e 10 | 15
B. Pembahasan
Pada zat cair diam (hydrostatic), gaya-gaya yang bekerja dapat dihitung dengan
mudah, karena dalam hidrostatika hanya bekerja gaya tekanan yang sederhana. Pada
zat cair mengalir (hydrodynamic), permasalahan menjadi lebih sulit. Faktor-faktor
yang diperhitungkan tidak hanya kecepatan dan arah partikel, tetapi juga pengaruh
kekentalan (viscosity) yang menyebabkan gaya geser antara partikel-partikel zat cair
dan juga antara zat cair dan dinding batas. Gerak zat cair tidak mudah diformulasikan
secara matematik, sehingga diperlukan anggapananggapa dan percobaan-percobaan
untuk mendukung penyelesaian secara teoritis.
Persamaan energi yang menggambarkan gerak partikel diturunkan dari
persamaan gerak. Persamaan energi ini merupakan salah satu persamaan dasar untuk
menyelesaikan masalah yang ada dalam hidraulika. Persamaan energi dapat
ditunjukkan oleh persamaan Euler dan persamaan Bernoulli.
Persamaan Bernoulli menyatakan bahwa jumlah energi pada suatu titik di
dalam suatu aliran tertutup sama besarnya dengan jumlah energi di titik lain pada jalur
aliran yang sama. Persamaan Bernoulli dikembangkan melalui persamaan Euler yang
menyatakan bahwa untuk aliran stasioner dan fluida yang melewati volume kontrol
elementer, tanpa adanya gaya-gaya geser. Persamaa Euler untuk aliran steady satu
dimensi untuk zat cair ideal adalah,
P a g e 11 | 15
Konstanta integral C adalah tinggi energi total, yang merupakan jumlah dari
tinggi tempat, tinggi tekanan, dan tinggi kecepatan, yang berbeda dari garis arus yang
satu ke garis arus yang lain. Oleh karena itu persamaan tersebut hanya berlaku untuk
titik-titik pada suatu garis arus. Persamaan Bernoulli dapat digunakan untuk
menentukan garis tekanan dan tenaga. Aplikasi persamaan Bernoulli untuk kedua titik
di dalam medan aliran akan memberikan :
Persamaan menunjukkan bahwa jumlah tinggi elevasi, tinggi tekanan dan tinggi
kecepatan di kedua titik adalah sama. Dengan demikian garis tenaga pada aliran zat
cair ideal adalah konstan.
Percobaan pada praktikum kali ini dilakukan dua kali, dengan tujuan untuk
mengumpulkan data input yang akan dimasukkan dalam persamaan bernoulli untuk
memperoleh kecepatan fluida. Data tersebut adalah panjang pipa, tinggi pipa tekanan,
diameter pipa, dan waktu total aliran fluida memenuhi ruangan dalam pipa tersebut.
Angka 1 pada simbol untuk diameter, panjang pipa, tinggi dan waktu total menyatakan
pipa dimana aliran fluida masuk, dan angka 2 menyatakan pipa dimana aliran fluida
keluar.
Untuk mendapatkan waktu yang digunakan aliran fluida untuk melewati pipa
mendatar 1 dicari dengsn mengurangkan waktu total dengan waktu yang digunakan
unuk melewati pipa mendatar 2. Waktu yang digunakan fluida untuk melewati pipa
P a g e 12 | 15
mendatar 2 sendiri merupakan sepertiga dari waktu total fluida untuk melewati
seluruh pipa. Kecepatan aliran fluida ini menggunakan persamaan gerak lurus
beraturan, yaitu jarak yang ditempuh dalam satu satuan waktu.
Kemudian dicari luas dari masing-masing pipa mendatar dengan rumus silender
dan menghitung debit air dengan mengalikan luas masing-masing pipa mendatar
dengan kecepatan aliran fluida ada saat melewati aliran tersebut. Seluruh hasil dari
perhitungan yang telah didapatkan barulah dimasukkan dalam persamaan Bernoulli
dengan z diabaikan.
Dari percobaan pertama didapatkan hasil 𝐾1−2= 0,0155 dan dari percobaan
kedua didapatlan hasil 𝐾1−2= 0,0109.
P a g e 13 | 15
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
B. Sar an
Dalam praktikum selanjutnya, hendaknya laporan boleh ditulis tangan dan tidak
memberatkan prakttikan yang tidak mempunyai laptop/komputer.
P a g e 14 | 15
DAFTAR PUSTAKA
P a g e 15 | 15