Anda di halaman 1dari 21

STANDARISASI SISTEM

MUTU KONTRUKSI
KELOMPOK III
Universitas Mercubuana

41115010047 41116010032 41116010072 41116010138

MUHAMMAD ARIS WIDYA VANDITA MUHAMMAD ALLAM TIARA GITA


HABIBI

The Power of PowerPoint |


thepopp.com
2
PENGERTIAN STANDARISASI MUTU
Universitas Mercubuana

Standar adalah spesifikasi teknis yang dibakukan, disusun


berdasar konsensus semua pihak terkait dengan memperhatikan
syarat-syarat kesehatan, keamanan, keselamatan, lingkungan,
perkembangan iptek, serta berdasar pengalaman,
perkembangan masa kini dan mendatang untuk manfaat yang
sebesar-besarnya.

The Power of PowerPoint |


thepopp.com
3
Aspek Perlindungan
Universitas Mercubuana

Standar merupakan upaya konsensus dari semua pihak terkait, termasuk


konsumen

Jika dalam penggunaannya dapat mempengaruhi beberapa aspek yang


merugikan konsumen biasanya dikukuhkan sebagai suatu standar wajib
yang ditetapkan melalui fungsi regulator

Dalam beberapa aplikasi biasanya aspek quality, environment, dan safety selalu
menjadi acuan utama, terutama dalam memproduksi produk ataupun jasa

The Power of PowerPoint |


thepopp.com
4
Paling tidak ada 7 (tujuh) manfaat dalam bisnis konstruksi yang dapat diraih,
yaitu :

1.mempunyai perencanaan proyek yang bermutu baik,


2.mempunyai pengendalian proyek yang bermutu baik,
3.mempunyai jaminan mutu atas proyek yang dikerjakan,
4.dapat meningkatkan mutu kinerja proyek yang dikerjakan,
5.mempunyai standar kerja yang jelas bagi personil maupun manajemen,
6.dapat meningkatkan kepercayaan pengguna jasa atas mutu pelayanannya,
7.dapat memperluas lingkup pasar yang dikerjakan.

The Power of PowerPoint |


thepopp.com
5
TUJUAN STANDARISASI SISTEM
MUTU
1. Mencapai kepastian mutu

2. Keseragaman mutu produk dari waktu kewaktu

Memberi pedoman mutu kepada semua pihak yang


3.
terlibat dengan komoditi

4. Bahan pembinaan mutu

5. Melindungin konsumen

The Power of PowerPoint |


thepopp.com
6
Contoh beberapa standarisasi mutu
kontruksi Quality
Improvement
Process PSP
Xerox
Kaizen
Six Sigma

Trilogi
Kualitas Juran
MBNQA
ISO 9001 : 2015

The Power of PowerPoint |


thepopp.com
7
Sistem penjaminan mutu yang paling mapan dan paling
banyak digunakan di seluruh lembaga-lembaga di dunia
adalah sistem penjaminan mutu International Organization for
Standarization (ISO).

Istilah ISO diambil dari bahasa Yunani “isos” yang berarti


sama, atau standar. Oleh karenanya ISO digunakan sebagai
standar mutu yang dikeluarkan oleh International Organization
for Standardization atau Badan Standar Internasional. ISO
yang berdiri pada 1947 bersifat organisasi non pemerintah
yang berpusat di Jenewa, Swiss (Prasetya, 2004)

The Power of PowerPoint | thepopp.com 8


Sejarah tentang sistem penjaminan mutu ISO berawal
dari kondisi perang dunia ke II yang ingin mendapatkan
bahan peledak dengan standar mutu yang bagus.
Berawal dari sinilah kemudian bagian pengadaan barang
militer Inggris mengembangkan serangkaian standar yang
secara umum dapat menunjukkan kemampuan suatu
perusahaan dalam menyediakan produk bermutu tinggi.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 9


ISO 9001 VERSI Sejarah Singkat ISO
1
1987

ISO 9001 VERSI


2
1997

ISO 9001 VERSI


3
2000

ISO 9001 VERSI


4
2008

ISO 9001 VERSI


5
2015
Terbit bulan September 2015
MENGUBAH 8 PERINSIP MENJADI 7 The Power of PowerPoint | thepopp.com 10
Perubahan untuk versi ISO 1994 dengan versi 2000 adalah penggabungan ISO 9001,
ISO 9002 dan ISO 9003 menjadi ISO 9001 saja. Perubahan lain adalah struktur yang
mendasarkan pola Plan-Do-Check-Action (PDCA), pendekatan proses, penekanan
pada pelanggan, dan peningkatan berkesinambungan (continual improvement), dan
penekanan pada peranan dan tanggung jawab manajemen puncak terhadap sistem
manajemen mutu (Gazpers, 2001). Pada tahun 2000, ISO yang berkaitan dengan
Sistem Manajemen Mutu (SMM) tersebut kemudian di beri nama dengan ISO
9001:2000.
Pada bulan Mei 2008 ISO 9001:2000 diperbaruhi menjadi ISO 9001:2008.
Perubahan yang dilakukan dari versi 2000 ke versi 2008 memang tidak sedrastis
ketikadilakukannya perubahan dari versi 1994 ke versi 2000. Namun demikian,
tetap terdapat banyak hal penting dalam perubahan versi tersebut, utamanya
berkaitan dengan penyesuaian terhadap teknologi informasi dan penggunaan
tenaga kerja luar. Organisasi yang telah memperoleh SMM ISO 9001:2000 harus
melakukan update pada versi 2008 ini selambat-lambatnya pada bulan November
2010.
Dengan semakin luasnya berbagai hal yang berkaitan dengan wilayah yang harus distandarisasi,
maka semakin banyak pula jenis-jenis standar baru yang ada dan diimplementasikan pada
berbagai negara.

ISO 9001:2015 datang dengan banyak membawa perubahan signifikan dibanding ISO
9001:2008. Salah satunya adalah prinsip sistem manajemen mutu yang kini berubah menjadi 7
Prinsip Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015. Berbeda dengan ISO 9001:2008 yang memiliki
8 Prinsip Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008. Berikut ini 7 prinsip sistem manajemen mutu
ISO 9001:2015
1. Customer Focus (Fokus Pada Pelanggan)

Fokus utama dari manajemen mutu adalah untuk memenuhi dan memberi lebih dari sekedar
kebutuhan pelanggan. Fokus ini akan memberikan kontribusi besar untuk keberhasilan
jangka panjang. Merupakan hal yang sangat penting untuk tidak hanya menarik tetapi juga
mempertahankan kepercayaan pelanggam sehingga kita bisa beradaptasi dengan
kebutuhan pelanggan di masa depan. Diantara langkah penting untuh meraihnya adalah
dengan terus berupaya untuk menerima masukan dari pelanggan dan secara aktif
melakukan perbaikan untuk kepuasan pelanggan. Dengan manajemen berbasis resiko yang
digaungkan ISO 9001:2015, kini organisasi tidak hanya dituntut untuk raktif ketika ada
masukan dan keluhan dari pelanggan, tetapi secara proaktif menetapkan apa yang terbaik
untuk pelanggan. Organisasi harus selangkah lebih maju dari pelanggan dalam hal yang
berhubungan dengan pelayanan sebelum, selama, dan sesudah berhubungan dengan
pelanggan.

14
2. Leadership (Kepemimpinan)
Arahan dan misi dari top manajemen yang memiliki kekuatan kepemimpinan yang
powerfull sangatlah penting untuk memastikan seluruh bagian organisasi memahami dengan
baik tujuan apa yang hendak dicapai oleh organisasinya. Tidak dapat dipungkiri, salah satu
faktor terbesar keberhasilan suatu organisasi dalam memperbaiki dan mengembangkan sistem
adalah kesuksesan pemimpinnya yang mampu menerjemahkan dan mensosialiasikan visinya
ke seluruh bagian organisasi.
3. Engagement of People (Keterlibatan Orang-orang)
Menciptakan nilai untuk pelanggan akan lebih mudah jika organisasi kita didukung oleh tim
yang kompeten, mudah diberdayakan, dan mau terlibat secara penuh di seluruh level
organisasi. Tidak peduli apapun jabatannya, semuanya merasa punya tanggung jawab yang
sama dalam mencapai tujuan organisasi dan memberikan nilai lebih untuk pelanggan.

15
4. Process Approach (Pendekatan Proses)

Setiap organisasi harus menyadari bahwa mereka adalah satu kesatuan proses yang saling terhubung sehingga setiap
bagian harus memahami tidak hanya tugas bagiannya, tetapi juga tugas bagian yang berkaitan dengannya agar
semuanya bisa bersinergi secara bersama-sama. Organisasi harus memastikan setiap orang telah familiar dengan
seluruh aktifitas organisasi.
5. Improvement (Pengembangan sistem)
Di era modern yang bergerak cepat, setiap organisasi dituntut untuk melakukan perbaikan dan pengembangan di
segala lini. Belajar dari Nokia, raksasa teknologi yang kini ambruk, pada dasarnya mereka sama sekali tidak
melakukan kesalahan internal. Satu-satunya kesalahan mereka adalah, mereka berkembang lebih lambat dari para
pesaingnya, merasa bahwa produknya -dengan fitur terbatas – masih diterima pelanggan setianya, sementara
pesaingya menawarkan fitur-fitur dan teknologi terbaru sehingga ketika mereka tersadar, sudah terlalu jauh untuk
mengejar ketertinggalan. Sesuatu yang luar biasa akan terlihat biasa di mata pelanggan apabila pesaing utama
melakukannya lebih baik dari yang kita lakukan. Karena itu, setiap organiasi harus secara aktif merespon setiap
perubahan internal maupun eksternal yang dapat mempengaruhi nilai produk atau pelayanan di mata pelanggan.

16
6. Evidence-based Descision Making (Pengambilan keputusan berbasis bukti)
Membuat keputusan terhadap suatu permasalahan dalam organisasi tak pernah mudah.
Oleh karena itu, penting untuk memeriksa seluruh bukti yang kuat agar keputusan yang
diambil tepat. Pendekatan 5W + 1 H bisa digunakan guna mendapatkan pokok
permasalahan sehingga keputusannya bisa dipertanggung jawabkan.
7. Relationship Management (Manajemen hubungan dengan berbagai pihak)
Kehidupan bisnis di era teknologi komunikasi yang maju dewasa ini menuntut setiap
organisasi untuk berkomunikasi secara aktif dengan berbagai pihak. Kemudahan akses
informasi, memudahkan organisasi untuk menelusuri pihak-pihak terkait khususnya pihak
ketiga (supplier, subkontraktor, distributor). Organisasi dapat dengan mudah mencari partner
baru, menelusuri kinerjanya via website, bahkan bisa mengunduh katalog produk tanpa
memintanya secara langsung.

17
CONTOH CEKLIST AUDIT ISO 9001:2015

The Power of PowerPoint |


thepopp.com
18
kira kira bagaimana kondisi organisasi
apabila
st
tidak menjalankan standarisasi
sistem manajemen Mutu ini ?

• Tidak ada instruksi kerja / informasi tertulis


• Instruksi kerja tidak ditaati
• Tidak ada record (rekaman)
• Record sukar ditemukan
• Dokumen-dokumen tidak terkontrol
• Melakukan perubahan yang bukan wewenangnya
• Peralatan inspeksi tidak dikalibrasi
• Meletakan barang tidak pada tempatnya
• Status barang tidak jelas
• Komplain Pelanggan tidak ditangani sampai tuntas
•Target dan sasaran perusahaan tidak jelas
•tidak ada improvement dan efisiensi
The Power of PowerPoint |
thepopp.com
19
KESIMPULAN
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai