Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Sejak diperkenalkan oleh Rudofsky pada tahun 1964, istilah vernacular architecture
(arsitektur vernakular) semakin populer di kalangan akademisi dan praktisi arsitektur. Istilah
vernakular perkenalkan perrama kali oleh Bernard Rudofsky pada tahun 1964 di Pameran
bertema arsitektur tanpa arsitek di Museum Of Modern Art (MoMA), New York City.
Vernakular berasal dari bahasa latin verna atau vernaculus yang artinya domestic indigenous,
native slave, atau home-born slave. Istilah ini di pilih Rudofsky untuk mengklasifikasikan
arsitektur local (umumnya berupa hunian) yang ia temukan diberbagai belahan dunia. Dari
sinilah selanjutnya di berbagai literature kontemporer makna paling popular bagi arsitektur
vernakular adalah arsitektur tanpa arsitek (Mentayani dan Ikaputra,2012).
Berdasarkan pendapat di atas, arsitektur vernakular dapat disimpulkan sebagai arsitektur
yang memiliki sifat kelokalan. Desain arsitektur vernakular menyesuaikan iklim lokal,
menggunakan teknik dan material lokal, dipengaruhi aspek sosial, budaya, dan ekonomi
masyarakat setempat
Namun, akibat minimnya pengetahuan terkait asal-mula dan sejarah lahirnya istilah ini
maka banyak pihak yang tidak memahaminya atau bahkan memiliki pemahaman yang
menyimpang jauh dari esensi arsitektur vernakular sebenarnya. Kurangnya pemahaman
masyarakat, khususnya para mahasiswa dan sebagian besar praktisi arsitektur terhadap makna
arsitektur vernakular telah berdampak pada praktek professional atau praktek mengolah ruang
(space) dan bentuknya (form). Sedangkan akibat yang ditimbulkan adalah kesalahan
menerapkan prinsip-prinsip vernakular ke dalam desain, sehingga menjadikan produk desain
tidak berfungsi sebagaimana yang diharapkan. Dalam dunia arsitektur, kondisi di atas semakin
buruk dengan adanya fakta yaitu minimnya konsep atau teori yang dimiliki oleh disiplin ilmu
arsitektur. Inilah yang memicu para arsitek meminjam atau menggunakan berbagai konsep atau
teori yang bersumber dari luar bidang arsitektur (Rapoport, 2006:180; Lang, 1987). Fakta ini
mungkin tidak sepenuhnya dapat disalahkan, namun jika dibandingkan dengan perkembangan
teori atau konsep dalam cabang ilmu lain yang sudah sangat maju maka disiplin ilmu arsitektur
harus terus menggali sumber-sumber referensi yang ada untuk mengembangkan konsep-
konsep baru yang selalu aktual, relevan, dan sangat dibutuhkan.

1.2 Rumusan masalah


1
Dari penjelasan di atas maka yang menjadi akar permasalahan adalah minimnya referensi
tentang arsitektur vernakular yang ada dan dapat dijadikan rujukan. Banyaknya referensi
arsitektur tidak menjamin sudah terpenuhinya informasi tentang arsitektur vernakular. Diantara
konsep yang masih harus digali adalah makna, cakupan, dan faktor-faktor yang membentuk
vernakularitas tersebut. Permasalahan ini bertolakbelakang dengan fakta banyaknya desain
vernakular yang tersebar di berbagai tempat di seluruh nusantara.
1.3 Tujuan
Berdasarkan latar belakang di atas, perlu dilakukannya penggalian konsep arsitektur
vernakular sebagai sumber pengetahuan bagi masyarakat (mahasiswa, akademisi, dan praktisi)
sekaligus memperkuat keilmuan (body of knowledge) arsitektur. Studi ekskursi arsitektur
vernakular ini mencoba menggali kembali konsep arsitektur vernakular yang mencakup:
makna, lingkup, dan faktor-faktor pembentuk vernakularitas. Hasil penelitian ini diharapkan
mampu memberikan pemahaman yang lebih baik khususnya bagi para mahasiswa, akademisi
dan praktisi untuk memahami arsitektur dan menjadi bekal dalam praktek berarsitektur.
Tujuan Studi Ekskursi Arsitektur Vernakular 2019, Universitas Nusa Cendana, Fakultas Sains
& Teknik, Jurusan Arsitektur Ke Dusun Rendu Ola, Kec. Aesesa Selatan, Kab. Nagekeo adalah
sebagai berikut :
1. Melestarikan Arsitektur Vernakular beserta kebudayaannya sehingga dapat terus
dipelajari oleh generasi berikutnya.
2. Mempelajari tentang sosial budaya masyarakat di desa Rendu Ola, kondisi Struktur dan
konstruksi dari setiap rumah adat.
1.4 Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai dari kegiatan Studi Ekskursi Teknik Arsitektur 2019, Universitas
Nusa Cendana Ke Desa Rendu Ola, Kec. Aesesa, Kab. Nagekeo adalah:
1. Menghasilkan tulisan tentang Kampung Adat Rendu Ola yang dapat digunakan sebagai
bahan pembelajaran di Universitas Nusa Cendana dan Maket sebagai dokumentasi dari
kegiatan studi ekskursi arsitektur vernakular di Kampung Adat Rendu Ola.
2. Agar masyarakat dan generasi muda dapat mempelajari serta melestarikan budaya
Kampung Adat Rendu Ola.

BAB II
KEGIATAN DAN BIAYA
2.1 Kegiatan

2
Kegiatan ekskursi vernakular ini diikuti oleh 93 orang peserta, yang terdiri dari 4 orang
dosen dan 89 mahasiswa. Waktu dan tempat pelaksanaan Studi Ekskursi 5 Agustus – 10
Agustus 2019 di Desa Rendubutowe, Kampung Rendu Ola, Kec. Aesesa Selatan, Kabupaten
Nagekeo - Nusa Tenggara Timur.
Table 1. Daftar nama dosen
No Nama Dosen
1. Yohanes W. D. Kapilawi, ST.,MT
2. Debri A. Amabi, ST.,MT
3. Thomas K. Dima, ST.,MT
4. I Gusti Ngurah Wiras Hardy, ST.,M.Si

Tabel 2 Daftar nama mahasiswa


NO NIM NAMA
1. 1706090001 Sovia Clarita So`O Wea
2. 1706090002 Heres Ascorin Petronela Nesimnasi
3. 1706090003 Adela Gradian Landang
4. 1706090005 Petrus Sole Ratrigis
5. 1706090006 Yulius R. Amtahan
6. 1706090007 Yohanes Agusthinus Luwu
7. 1706090010 Cintia Febrianti Deborah Ludji Pau
8. 1706090011 Ferdinando Ameliano Kiha
9. 1706090013 Gerald Fiktor Rame
10. 1706090014 Charolina Yohana Mailufa
11. 1706090015 Hutri Proklamira Selti Sau
12. 1706090016 Nadia Chintya Leo
13. 1706090017 Sonia Melania Sena` Asa
14. 1706090018 Seprianus Lado
15. 1706090019 Marianus Renaldo Lako Pajo
16. 1706090020 Beatries Yultari Blegur
17. 1706090022 Maria Septiliani Kristin Nahong
18. 1706090023 Nela Larasati Nalle
19. 1706090024 Maria M. P. Kambaniru Tuto Gokok
20. 1706090025 Lidya Fatima Moruc
21. 1706090026 Fransiskus Jasno Sinduk
22. 1706090027 Yohanes Foyencio Edu Hujomo
23. 1706090029 Reza Marniati Weni Bili
24. 1706090031 Hendro Deydersen Kudji
25. 1706090034 Bonifasius Ati
26. 1706090035 Vinansius G. Cantonanginolla Klau
27. 1706090036 Laurensius Alfa Xafrido Putra
28. 1706090037 Joni Arkhalaus Banik
29. 1706090038 Agustina Toni
30. 1706090039 Indriliani Dilda Fontaino
31. 1706090047 Raymundus De Fatima Teti
32. 1706090051 Marselinus Seran Nahak

3
33. 1706090052 Ida Hubertin Kedhi
34. 1706090053 Fridolin Davidson Suki
35. 1706090054 Herlind Balukh
36. 1706090056 Maria Lasmini
37. 1706090057 Emilius Mariano Bero
38. 1706090058 Josiwirlando Adiputra Retas Daeng
39. 1706090059 Yahya Novanto Mone
40. 1706090061 Jefry Mone Lulu
41. 1706090063 Juanda A Bien
42. 1706090064 Egildius Verena Jebarus
43. 1706090065 Rizkar Aditya Tameno
44. 1706090067 Maria Eleonora Rolina Noach
45. 1706090069 Omry Osanthon Beda
46. 1706090070 Ardyan Robert
47. 1706090072 Arivan Masputra Palla
48. 1706090076 Mario Inocentius Metan Mbalo
49. 1706090078 Herdin Herdianto
50. 1706090079 Astriani Lesny Eka Wati
51. 1706090080 Adhy Chandra Neno
52. 1706090082 Samrut D M Seko
53. 1706090085 Velisytha Elvirasari Baru
54. 1706090087 Sabat Tanti Inriani Lawang
55. 1706090089 Jeane Maria Tryvani Tuati
56. 1706090090 Fellisius Mileno Natani
57. 1706090093 Reynaldo Agustinus Hale
58. 1706090094 Aghi Christian Rede
59. 1706090095 Seprianto Bertolens Poi
60. 1706090096 Chalvin Ardino Mesang
61. 1706090097 Sophia Salsabilla
62. 1706090098 Dion Devester Ness
63. 1706090099 Dedi Lado Riwu
64. 1706090100 Lukas Bilsera Nope
65. 1706090101 Martinus Masan Bolen
66. 1706090102 Sidik Seran
67. 1706090103 Salomo Selan
68. 1706090104 Yafri Isak Mooy
69. 1706090110 Richard Albyaser Pasumain
70. 1706090112 Semianri Lukas Ahalfani
71. 1706090113 Absalom Nenoharan
72. 1706090117 Charles Adi Putra Tenis
73. 1706090118 Maria Della Strada Bone
74. 1706090119 Mario Angelbertus Megu Roma
75. 1706090120 Panji Christo Daulika
76. 1706090121 Abdy O L Nokas
77. 1706090122 Estrin Antonia Pandie
78. 1706090124 Gratio Y. K. Lakamal
79. 1706090127 Kaleb Bin Yusup Sing

4
80. 1706090128 Lison Manase Pandie
81. 1706090129 Arviender M. Berto Bureni
82. 1706090131 Teobaldus Rayraldo Seni
83. 1706090133 Servilinus Nadal
84. 1706090134 Leven Salore C Tacoy
85. 1706090137 Berthnier Gempar Adipusaka
86. 1706090138 Lukas Wie
87. 1706090139 Dariyati Adoe
88. 1706090142 Zabdy Andika Imanuel Toelle
89. 1706090143 Yundris Nomnafa

*NB: Absen kehadiran mahasiswa terlampir di lampiran

2.1.1 Rapat pemilihan panitia


Rapat pemilihan panitia dilaksanakan pada tanggal 11 April 2019. Agenda rapat adalah
pemilihan panitia dan penjelasan kerja setiap panitia. Hasil rapat :
Tabel 3. Daftar nama panitia
Ketua panitia Semianri L. Ahalfani
Sekretaris Yafri I. Mooy
Bendahara Adela G. Landang
Berthnier G. Adipusaka
Humas Raymundus D. F. Teti

Jefri Mone Lulu


Seksi keamanan
Kaleb B. Y. Sing
Hendro D. Kudji
Seksi perlengkapan
Dedi Lado Riwu
Beatries Y. Blegur
Seksi konsumsi
Salomo Selan

2.1.2 Survey lokasi


Survey lokasi dilakukan oleh 2 tim yang terdiri dari 8 orang perwakilan mahasiswa
angkatan 2017. Tujuan survey ini adalah mencari lokasi perkampungan adat sebagai tempat
tujuan kegiatan studi ekskursi vernakular ini. Survey lokasi ini dilaksanakan pada tanggal 18
April 2019 dengan tujuan lokasi adalah Kabupaten Nagekeo dan Kabupaten Adonara.
Keberangkatan tim survey ini menggunakan kapal Inerie II tujuan Kupang-Aimere dan kapal
Ile Mandiri tujuan Kupang-Larantuka. Pada tanggal 20 April 2019, tim survey melakukan
survey. Ada beberapa perkampungan adat yang dikunjungi sebagai rekomendasi untuk studi
ekskursi vernakular ini,. Setelah melakukan survey dibeberapa tempat, tim survey kembali ke
kupang pada tanggal 23 April 2019.
Tabel 4. Daftar nama tim survey

5
NO NAMA MAHASISWA NIM
1.
Sovia C. S. Wea 17060900001
2.
Marianus R. L. Pajo 1706090019
3.
Maria M. P. K. T. Gokok 1706090024
4.
Yohanes F. E. Hujomo 1706090027
5.
Dion Devester Ness 1706090098
6.
Martinus M. Bolen 1706090101
7.
Charles A. P. Tenis 1706090117
8.
Panji Ch. Daulika 1706090120

Gambar 1. Dokumentasi team survey Nagekeo

Gambar 2 Dokumentasi team survey Adonara

6
2.1.3 Presentasi hasil survey oleh team survey
Presentasi hasil survey ini dilakukan oleh 2 tim survey. Dari hasil presentasi ini, para dosen
bersama mahasiswa sepakat memilih kampung adat Rendu Ola, Kabupaten Nagekeo sebagai
tempat tujuan di adakannya studi ekskursi vernakular.

Gambar 3. Dokumentasi presentasi hasil survey


2.1.4 Pertemuan
Pertemuan ke 2 dilakukan pada tanggal dengan agenda rapat yaitu pemilihan koordinator
tiap tim kerja studi ekskursi arsitektur vernakular, pembahasan tentang perlengkapan dan
estimasi biaya serta pemilihan tim perintis.

Gambar 4. Dokumentasi pertemuan ke 2


2.1.5 Perintis
Tim perintis merupakan tim kerja yang bertugas mengecek dan menyiapkan kegiatan studi
ekskursi arsitektur vernakular di Kabupaten Nagekeo. Tim perintis ini terdiri dari 4 orang
perwakilan mahasiswa angkatan 2017. Tim perintis ini berangkat ke Nagekeo pada tanggal 18
Juli 2019.
Table 4. Daftar nama tim perintis
NO NAMA MAHASISWA NIM
1.
Marianus R. L. Pajo 1706090019
2.
Raymundus D. F. Teti 1706090047
3.
Josiwirlando A. R. Daeng 1706090058
4.
Mario I. M. Mbalo 1706090076

7
Kegiatan yang dilakukan oleh tim perintis adalah sebagai berikut :
 Pada tanggal 19 Juli 2019 tim perintis tiba di Nagekeo
 Pada tanggal 20 & 21 Juli 2019 tim perintis melakukan pertemuan bersama ketua adat
di Kampung adat Rendu Ola. Pertemuan ini membahas permintaan ijin untuk
melakukan studi ekskursi arsitektur vernakular.
 Pada tanggal 29 Juli 2019 tim perintis kembali bertemu dengan ketua adat dan
masyarakat setempat untuk membahas kegiatan, penginapan, sarana dan prasarana
untuk kegiatan studi ekskursi vernakular yang akan berlangsung
 Pada tanggal 31 Juli 2019 tim perintis bertemu dengan Bapak Bupati Nagekeo utnuk
memasukan surat ijin melakukan studi ekskursi vernakular di Kampung Adat Rendu
Ola Kabupaten Nagekeo. Setelah menemui Bapak Bupati dan mendapat ijin, tim
perintis kemudian melakukan pertemuan dengan Camat Aesesa Selatan untuk
memasukan surat ijin. Setelah menemui Camat, tim perintis kemudian menemui Ketua
Adat untuk melaporkan bahwa kegiatan ini telah disetujui dan diberi ijin oleh pihak
pemerintahan dan membahas perlengkapan upacara adat permohonan ijin melakukan
kegiatan di Kampung Adat Rendu Ola.

Gambar 5. Dokumentasi tim perintis bersama Bupati Nagekeo


 Pada tanggal 01 Agustus 2019 tim perintis menghantar perlengkapan upacara adat ke
Kampung Adat dan menghubungi kendaraan yang akan digunakan rombongan dari
pelabuhan Aimere-Kampung Adat Rendu Ola
 Pada tanggal 04 Agustus 2019 tim perintis melakukan pertemuan dengan ketua adat
masyarakat setempat untuk melakukan konfirmasi tentang persiapan dan acara
penyambutan
 Pada tanggal 05 Agustus 2019 tim perintis menghantar bahan makanan, perlenngkapan
masak, dan air ke Kampung Adat
 Tanggal 06 Agustus 2019 tim perintis melakukan penjemputan rombongan di
Pelabuhan Aimere.

8
2.1.6 Persiapan
Persiapan kegiatan ini terdiri dari penyusunan program kerja selama kegiatan studi ekskursi
vernakular, pembuatan jadwal kegiatan, pemesanan tiket transportasi, pemesanan pakian
lapangan, dan lain-lain

Gambar 6. Dokumentasi persiapan dan penyusunan program kerja

2.1.7 Rapat pemantapan


Rapat pemantapan ini membahas tentang perlengkapan dan kebutuhan studi ekskursi
vernakular yang masih belum lengkap. Selain itu, rapat ini juga membahas tentang keuangan
dan informasi dari tim perintis

Gambar 7. Dokumentasi rapat pemantapan


2.1.8 Perjalanan menuju Kampung Adat Rendu Ola
Perjalanan menuju Kampung adat Rendu Ola pada tanggal 05 Agustus 2019, menggunakan
transportasi darat dan laut. Perjalanan darat dimulai dari kampus menuju pelabuhan Bolok
dengan menggunakan DAMRI. Dari pelabuhan Bolok menuju Pelabuhan Aimere
menggunakan transportasi laut yaitu kapal laut. Perjalanan dari Pelabuhan Aimere menuju
Kampung Adat Rendu Ola menggunakan Truck Kayu dan Pick Up.

Gambar 8. Dokumentasi rombongan sebelum keberangkatan

9
2.1.9 Kegiatan di Kampung Adat Rendu Ola
 Kegiatan hari ke 1 (06 agustus 2019)
Pada tanggal 06 Agustus 2019, rombongan tiba dipelabuhan Aimere pukul 08.00 WITA
dan mempersiapkan diri untuk melanjutkan perjalanan menuju Kampung Adat Rendu Ola
dengan waktu perjalanan ± 5 Jam perjalanan menggunakan truck kayu dan pickup. Setelah
melewati perjalanan yang panjang, rombongan tiba di Kampung Adat dan disambut dengan
meriah oleh masyarakat setempat dan tokoh adat. Penyambutan ini dilanjutkan dengan ritual
permintaan ijin dan penerimaan rombongan di Kampung Adat Rendu Ola. Setelah itu
rombongan bersama masyarakat setempat makan bersama dan melakukan proses perkenalan,
pembagian penginapan dan pengenalan lokasi.

Gambar 9. Dokumentasi Acara penyambutan rombongan oleh masyarakat dan tokoh adat

Gambar 10. Dokumentasi Ritual memasuki Kampung Adat Rendu Ola

Gambar 11. Dokumentasi permintaan ijin dan perkenalan bersama masyarakat setempat dan tokoh
adat
 Kegiatan hari ke 2 (07 agustus 2019)
Pada tanggal 07 Agustus 2019, kegiatan studi ekskursi vernakular dimulai. Kegiatan di
awali dengan arahan dari para dosen. Kegiatan selanjutnya adalah survey rumah adat oleh tiap

10
kelompok kerja. Dari hasil survey yang didapatkan, setiap kelompok kerja melakukan laporan
hasil pada malam hari pada saat evaluasi bersama para dosen.

Gambar 12. Kegiatan hari ke 3 ( survey lapangan)


 Kegiatan hari ke 3 (08 agustus 2019)
Pada tanggal 08 Agustus 2019, setiap kelompok kerja melengkapi data survey dan
dilanjutkan dengan evaluasi pada siang hari. Setelah kegiatan evaluasi selesai, rombongan
melakukan persiapan acara penutupan dengan masyarakat dan tokoh adat setempat. Acara
penutupan ini ditandai dengan ucapan terima kasih dan pemberian cenderamata serta makan
malam bersama.

11
Gambar 13. Acara penutupan bersama masyarakat setempat dan tokoh adat
 Kegiatan hari ke 4 (09 agustus 2019)
Pada tanggal 09 Agustus 2019, rombongan melakukan persiapan untuk pulang dan ritual
adat untuk meninggalkan Kampung Adat Rendu Ola.

Gambar 14. Ritual untuk meninggalkan kampung adat

2.1.10 Perjalanan pulang dari Kampung Adat Rendu Ola


Perjalanan pulang dari Kampung Adat Rendu Ola menuju pelabuhan Aimere dilakukan
tanggal 10 Agustus 2019 menggunakan truck kayu dan pickup. Setibanya di Aimere
rombongan menginap di rumah salah seorang mahasiswa. Pada keesokan harinya, rombongan
melalukan perjalanan pulang dari Aimere ke Kupang menggunakan kapal laut. Rombongan
tiba di Kupang pada tanggal 11 Agustus 2019 pukul 03.00 WITA, dan melakukan perjalanan
pulang ke tempat tinggal masing-masing.

2.2 Biaya
Biaya yang digunakan bersumber dari mahasiswa sendiri (uang pribadi dan hasil usaha
dana). Uang yang digunakan dalam kegiatan ini terdiri dari pembelian dan pembayaran
perlengkapan, konsumsi, transportasi dan lain-lain. Pengeluaran selama kegiatan studi ekskursi
ini dapat dilihat pada tabel di halaman berikut ini.

12
Tabel 5. Pengeluaran biaya
TANGGAL PEMASUK PENGELUAR
NO URAIAN SALDO
(2019) AN AN
SALDO 86,400,00
1 86,400,000
AWAL 0
2 TRANSPORTASI
KAPAL PP KPG- 60,700,00
26 JULI 25,700,000
AIMERE 0
60,290,00
5&9 AGU KAMAR VIP KAPAL 410,000
0
DAMRI PP 57,090,00
2 AGU 3,200,000
KAMPUS-PEL. 0
17&29 KAPAL TIM 56,600,00
490,000
JULI PERINTIS 0
TRUK KAYU PP 49,600,00
6&9 AGU 7,000,000
AIMERE-RENDU 0
PICK UP PP 48,800,00
9 AGU 800,000
AIMERE-RENDU 0
SEWA PICK UP 48,500,00
4 AGU 300,000
BARANG 0
3 PERLENGKAPAN
39,475,00
23 JULI BAJU VERNAKULAR 9,025,000
0
39,175,00
18 JULI ID CARD 300,000
0
FOTO COPY LOG 39,075,00
31 JULI 100,000
BOOK 0
2 BH VAN STAR LED 38,891,20
183,800
V2222 0
3 BH EVEREADY 38,826,70
64,500
R20P HTM B 2P 0
1 BH MEGA PHONE 38,548,70
278,000
ELSEN 0
2 BH BATERY ABC 38,524,70
24,000
BIRU B 0
BENDERA 38,424,70
2 AGU 100,000
ANGKATAN 0
2 BH LAMP. 38,184,70
3 AGU 240,000
EMERGENCY 0
38,132,20
BALIHO 52,500
0
38,125,40
4 AGU ISI CUTTER KENKO 6,800
0
38,120,40
LEM CASTOL MINI 5,000
0
38,112,40
LEM CHINA 8,000
0
38,102,40
TALI 10,000
0

13
37,902,40
5 AGU 2 BH VISICOM 200,000
0
37,882,40
2 BH FITTING 20,000
0
37,382,40
1 TANGKI AIR 500,000
0
37,232,40
6 AGU 29,12 L SOLAR 150,000
0
37,172,40
JERIGEN JUMBO 60,000
0
37,162,40
FOTO COPY ABSEN 10,000
0
37,132,40
7 AGU CLEAR 30,000
0
37,127,40
KERTAS PASIR 0,8 5,000
0
36,727,40
8 AGU 2 TANGKI AIR 400,000
0
ANAK GERGAJI 36,697,40
30,000
UKIR 0
36,397,40
9 AGU GENSET 300,000
0
4 CENDRAMATA
10 BH SELENDANG 35,797,40
31 JULI 600,000
KEFA 0
35,697,40
4 AGU 2 BH SASANDO 100,000
0
5 P3K
35,687,90
30 JULI 1 PCS TUZALOS 9,500
0
35,673,40
1 BTL KIJANG MAS 14,500
0
2 STRIP 35,659,40
14,000
ENTROSTOP 0
35,644,40
2 STRIP PROMAG 15,000
0
35,630,40
1 BTL INSTO 14,000
0
3 STRIP 35,624,40
6,000
PARCETAMOL 0
2 BTL BALSEM 35,604,40
20,000
LANG 0
1 BTL KAYU PUTIH 35,526,40
78,000
210 ML 0
35,496,40
1 KOTAK P3K 30,000
0
35,410,40
2 DOS MASKER 86,000
0
1 DOS PLASTER 35,375,40
35,000
HANSAPLAST 0

14
35,345,40
2 AGU 1 BTL POLYSILAND 30,000
0
1 BTOL BETADINE 35,331,90
13,500
15 ML 0
1 ROLL 35,323,40
8,500
HANSAPLAST 0
35,317,90
1 DOS KASA STERIL 5,500
0
6 KONSUMSI
2 BH GAYUNG AIR 35,291,90
29 JULI 26,000
BLT 0
1 BH GAYUNG AIR 35,284,00
7,900
P 0
4 BH SARINGAN 35,262,40
21,600
AIR B 0
35,236,40
4 BH BUSA TAPAS B 26,000
0
1 BH SARINGAN 35,224,90
11,500
THE 0
1 BH SUNLIGHT 35,191,80
33,100
1600 0
1 BH WING EMBER 35,154,90
36,900
S 0
3 BH TEPUNG 35,088,30
66,600
SAJIKU 900 G 0
2 BH TEPUNG 35,068,30
20,000
KETAN 0
2 BKS SAOS TOMAT 35,035,70
32,600
ABC 1 KG 0
2 BKS TERSI 35,022,50
13,200
UDANG ABC 20 PCS 0
1/2 BALL MASAKO 34,990,10
32,400
SAPI 0
34,976,10
7 BH TEH MAWAR 14,000
0
34,951,10
2 AGU 5 GLS KOPI 25,000
0
34,851,10
3 AGU KOPI 100,000
0
1/2 DOS MIE 34,808,60
4 AGU 42,500
KONDE 0
1 BTL KECAP 34,794,60
14,000
SEDAAP 0
1 JERIGEN MINYAK 34,727,60
67,000
GORENG 0
34,532,60
15KG GULA PASIR 195,000
0
2 BALL KOPI TUGU 34,338,60
194,000
BUAYA 0

15
2 PAK KECAP 34,326,60
12,000
SEDAAP 0
2 1/2 KG KRIPIK 34,281,60
45,000
UDANG 0
34,256,60
5 BKS KRIPIK UNYIL 25,000
0
1 BALL MIE 34,189,60
67,000
PADAMU 0
1/2 BALL MASAKO 34,165,60
24,000
AYAM 0
34,155,60
1 BKS AJINOMOTO 10,000
0
34,105,60
TEMPE 50,000
0
34,055,60
1 KG IKAN TERI 50,000
0
34,045,60
1KG TOMAT 10,000
0
1/2 KG KACANG 34,032,60
13,000
TANAH 0
33,987,60
LOMBOK BESAR 45,000
0
33,937,60
BAWANG PUTIH 50,000
0
33,897,60
2 KG KENTANG 40,000
0
33,889,60
BUNCIS 8,000
0
33,884,60
WORTEL 5,000
0
2 L MINYAK 33,857,60
27,000
GORENG 0
33,827,60
15 BUTIR TELUR 30,000
0
33,807,60
6 BH SERBET 20,000
0
33,792,60
3 BH KAWAT 15,000
0
33,782,60
2 IKAT KUNYIT 10,000
0
33,762,60
2 BKS LADA BUBUK 20,000
0
33,757,60
1 KAT HALIA 5,000
0
33,747,60
1 BKS LENGKUAS 10,000
0
33,742,60
5 BH DAUN SALAM 5,000
0
33,740,60
1 BKS KETUMBAR 2,000
0

16
33,730,60
ASAM 10,000
0
33,720,60
DAUN SERAI 10,000
0
1 1/2 KG BAWANG 33,680,60
40,000
MERAH 0
33,665,60
BAWANG BOMBAI 15,000
0
33,660,60
1 KTG GARAM 5,000
0
33,645,60
1KG TOMAT 15,000
0
33,640,60
LOMBOK 5,000
0
33,635,60
KEMANGI 5,000
0
1 KRG BERAS 33,410,60
225,000
LONCENG 0
29,410,60
400 KG BERAS 4,000,000
0
29,310,60
SAYUR 100,000
0
29,140,60
5 AGU BAWANG & SAYUR 170,000
0
28,940,60
KOPI 200,000
0
40 DOS AQUA 28,020,60
920,000
FAIRY 0
27,990,60
6 AGU 6 IKAT KANGKUNG 30,000
0
27,960,60
30 BH TAHU 30,000
0
27,950,60
2 BH TEMPE 10,000
0
27,930,60
TOMAT 20,000
0
27,920,60
1 GLS LOMBOK 10,000
0
27,900,60
LOMBOK 20,000
0
27,800,60
7 AGU IKAN 100,000
0
27,750,60
SAWI 50,000
0
27,730,60
WORTEL 20,000
0
27,710,60
LOMBOK 20,000
0
27,680,60
TOMAT 30,000
0

17
27,630,60
KANGKUNG 50,000
0
27,610,60
TOGE 20,000
0
27,580,60
PUCUK LABU 30,000
0
27,530,60
LABU LILIN 50,000
0
27,490,60
TERONG 40,000
0
27,485,60
KANTONG PLASTIK 5,000
0
KONSUMSI RMH 27,185,60
9 AGU 300,000
DILDA AIMERE 0
9 KOTAK 27,050,60
10 AGU 135,000
MAKANAN DOSEN 0
7 LAIN-LAIN
27,046,60
PARKIR 4,000
0
26,596,60
BENSIN 450,000
0
26,096,60
ROKOK 500,000
0
25,936,60
MOKE 160,000
0
UANG TERIMA 25,686,60
250,000
KASIH 0
TOTAL 60,713,400

18
BAB III
PENUTUP
3.1 Saran
Arsitektur vernakular adalah arsitektur yang tumbuh dan berkembang dari arsitektur rakyat.
Kampung Redu Ola merupakan salah satu situs peninngalan dari masa lalu yang tetap eksis
hingga saat ini. Lewat kuliah Arsitektur Vernakular, mahasiswa dapat meneliti dan
mengeksplor situs tersebut. Dengan arsitektur vernakular diharapkan dapat menambah
khazanah arsitektur lokal Rendu Ola serta menjaga agar eksistensinya tetap lestari.

3.2 Rekomendasi
Sebagai mahasiswa arsitektur kita perlu mempelajari kelokalan daerah sebagai bentuk
kepedulian terhadap arsitektur nusantara sebab arsitektur nusantara di masa mendatang akan
menjadi nilai jual bangsa. Dengan mempelajari nilai kelokalan sama dengan berinvestasi bagi
generasi penerus arsitektur nusantara terutama arsitektur Kampung Rendu ola yang akan
menjadi objek wisata bertaraf nasional bahkan internasional.

19
LAMPIRAN
1. Absen mahasiswa selama kegiatan berlangsung

20
2. Kwitansi pembayaran uang transportasi Kupang-Aimere (kapal laut)

3. Kwitansi pembayaran transportasi Kampus-Pelabuhan (Damri)

21
4. Kwitansi pembayaran uang baju verna

5. Nota pembelian perlengkapan P3K

6. Nota lain-lain

22
23
24

Anda mungkin juga menyukai