Anda di halaman 1dari 67

KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG / BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Direktorat Jenderal Tata Ruang


Direktorat Perencanaan Tata RuangNasional

PENJARINGAN ISU STRATEGIS


PENINJAUAN KEMBALI PERATURAN PRESIDEN
NOMOR 55 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA
TATA RUANG (RTR) KAWASAN PERKOTAAN
MAKASSAR-MAROS-SUNGGUMINASA-TAKALAR
(MAMMINASATA)

Jakarta, 16 Juni 2021


• PENDAHULUAN

• KAJIAN KEBIJAKAN

• ISU AWAL HASIL KUNJUNGAN LAPANGAN

• METODOLOGI & RENCANA KERJA

• KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS


PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Dasar Hukum
C. Maksud, Tujuan & Sasaran
D. Ruang Lingkup
E. Keluaran
A. LATAR BELAKANG
5. SARBAGITA (perpres No. 45/2011
jo. Prespres No. 51/2-14)
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KAWASAN METROPOLITAN 6. MAMMINASATA (Perpres No. 55/2011)
7. MEBIDANGRO (Perpres No. 62/2011)
8. PATUNGRAYA-AGUNG
9. BANJARBAKULA
7 10. BIMINDO

10

8
9
1. JABODETABEKPUNJUR
6
(Perpres No. 60/2020)
1
2. CEKUNGAN BANDUNG 3
2 4
(Perpres No. 45/2018)
3. KEDUNGSEPUR 5
(Perpres No. 78/2017)
4. GERBANGKERTOSUSILO 4
KSN Kawasan Perkotaan
Makassar-Maros-Sungguminasa-Takalar
UU No. 11/2020

UU No. 26/2007

KSN Kawasan PerPres No. 55/2011


PP No. 26/2008
Perkotaan RTR Kaw. Perkotaan
ttg RTRWN
Mamminasata Mamminasata

PP No. 13/2017 KSN Kawasan


PENINJAUAN
ttg Perubahan PP No. Perkotaan
KEMBALI
26/2008 Mamminasata

DINAMIKA KEBIJAKAN DAN


PERKEMBANGAN KAWASAN 5
Kawasan Perkotaan
Makassar-Maros-Sungguminasa-Takalar (MAMMINASATA)

Kawasan Perkotaan Mamminasata terletak di Provinsi Sulawesi


Selatan, meliputi 46 (empat puluh delapan) kecamatan di 4
(empat) kabupaten kota sbb:
• Seluruh wil. Kota Makassar (14 kec)
• Seluruh wil. Kab. Takalar (9 kec)
• Sebagian wil. Kab. Gowa (11 kec)
• Sebagian wil. Kab. Maros (12 kec)

Luas wilayah perencanaan :


266.663 Ha

N KAB/KOTA LUAS (Ha)


O
1. KOTA MAKASSAR 17.577
2. KAB. TAKALAR 56.651
3. KAB. MAROS 123.784
4. KAB. GOWA 68.651
TOTAL 266.663 6
Pertimbangan Delineasi

• Delineasi Kawasan Perkotaan


Mamminasata didasarkan pada
pertimbangan wilayah Daerah Aliran
Sungai (DAS)
• Terdapat 10 (sepuluh) DAS yang
tercakup dalam WS Jeneberang
KEPENDUDUKAN

TOTAL PENDUDUK MAMMINASATA 2019 JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 2009 & 2019

2.762.459 jiwa Kota Makassar


1,272,349
1,526,677

55.27% 11.87% 22.06% 10.81% Kabupaten Maros 286,226


(12 kec) 327,817
(12 kec)

(11 kec)
Makassar

Kab Maros
Kota

Kab Gowa

Takalar
Kab Kabupaten Gowa 448,519
(11 kec) 609,277

257,974
Kabupaten Takalar
298,688
Laju pertumbuhan rata-rata di Kawasan
Mamminasata adalah 1,35%
0 200,000 400,000 600,000 800,000 1,000,000 1,200,000 1,400,000 1,600,000 1,800,000

2009 2019

Sumber: BPS Kab/Kota, 2020


PEREKONOMIAN

PDRB MAMMINASATA 2019

Rp 178.483.871 miliar
Arah Pengembangan

TUJUAN PENATAAN RUANG

Mewujudkan:
a. Kaw. Perkotaan Mamminasata sbg salah satu pusat
Berdasarkan Tujuan, Kebijakan,
pertumbuhan dan/atau pusat orientasi berskala dan Strategi Penataan Ruangnya,
internasional serta penggerak utama di KTI Kawasan Perkotaan
b. Keterpaduan penyelenggaraan penataan ruang Mamminasata direncanakan
antara wilayah nasional, wilayah provinsi, dan
wilayah kabupaten/kota di Kawasan Perkotaan dikembangkan sebagai pusat
Mamminasata pertumbuhan dan penggerak
c. Sistem perkotaan Kaw. Perkotaan Mamminasata utama perekonomian dan kegiatan
tang terstruktur, dan seimbang sesuai dg fungsi dan
tingkat pelayanannya di Kawasan Timur Indonesia
d. Keseimbangan fungsi lindung dan fungsi budidaya (KTI)
pada Kawasan Perkotaan Mamminasata sesuai dg
daya dukung dan daya tampung lingkungan
e. Pertahanan dan keamanan negaa yang dinamis
serta integrasi nasional di Kaw. Perkotaan
Mamminasata
10
Rencana Struktur Ruang
(Perpres No. 55/2011)

SISTEM PUSAT PERMUKIMAN

NO PUSAT KEGIATAN LOKASI


1. Kaw. Perkotaan Inti Kota Makassar
2. Kaw. Perkotaan a. Kaw. Perkotaan Maros
Sekitarnya b. Kaw. Perkotaan Sungguminasa
c. Kaw. Perkotaan Takalar

JARINGAN JALAN
JALAN BEBAS
JAP JKP
HAMBATAN
• Jalan Trans Sulawesi • Jl. Jend. Hertasning • Jl. Maros-Mandai-
ruas Maros-Makas- • Jl. Aroepala Makassar
sar-Sungguminasa- • Jl. Abdullah Daeng • Jl. Makassar-
Takalar Sirua Sungguinaa
• Jalan Lingkar Tengah • Jl. Ir. Sutami • Jl. Sungguminasa-
• Jalan Lingkar Luas Takalar
dan/atau Bypass • Jl. Ujung Pandang I
Mamminasata • Jl. Makassar Seksi IV
• Jalan akses menuju
Pel. Utama Soe-Ta 11
… rencana struktur ruang

12
Rencana Pola Ruang
(Perpres No. 55/2011)

13
B. DASAR HUKUM

UU No. 26/2007 tentang PENATAAN RUANG

UU No. 11/2020 tentang CIPTA KERJA

PP No. 21/2021 tentang PENYELENGGARAAN PENATAAN


RUANG

Perpres No. 55/2011 tentang RENCANA TATA RUANG


KAWASAN PERKOTAAN MAMMINASATA

14
B.1 UU No. 26/2007
ttg PENATAAN RUANG

PASAL 16

• Rencana Tata Ruang dapat ditinjau kembali


• Peninjauan Kembali Rencana Tata Ruang dapat
menghasilkan rekomendasi berupa:
– Rencana Tata Ruang masih tetap berlaku sesuai
dengan masa berlakunya;
– Rencana Tata Ruang perlu direvisi

15
B.2 UU No. 11/2020
ttg CIPTA KERJA

Perubahan terhadap UU No. 27/2007 jo UU No. 1/2014

PASAL 7A
• RZ KSN diintegrasikan kedalam RTR Kawasan
Strategis Nasional
• Dalam hal RZ KSN sudah ditetapkan, pengintegrasian
dilakukan pada saat peninjauan kembali Rencana Tata
Ruang Kawasan Strategis Nasional

16
B.3 PP No. 21/2021
ttg PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG

PASAL 5
• Yang termasuk Rencana Rinci Tata Ruang Nasional → RTR Pulau/Kepulauan, RTR KSN,
RZ KSNT, RZ KAW, dan RDTR KPN

PASAL 92
• Peninjauan kembali RTR meliputi Peninjauan Kembali terhadap Rencana Umum Tata
Ruang dan Rencana Rinci Tata Ruang

PASAL 93
• Peninjauan kembali RTR dilakukan 1 (satu) kali setiap periode 5 (lima) tahunan

PASAL 245
• RZ KSN diintegrasikan kedalam RTR KSN

17
B.4 Perpres No. 55/2011
ttg RTR KAWASAN PERKOTAAN MAMMINASATA

PASAL 152
• Peninjauan Kembali RTR Kawasan Perkotaan Mamminasata dilakukan 1 (satu) kali
dalam 5 (lima) tahun
• PK RTR Kawasan Perkotaan Mamminasata dilakukan lebih dari 1 (satu) kali dalam 5
(lima) tahun dalam kondisi lingkugan strategis tertentu sbb:
– berkaitan dengan bencana alam skala besar;
– berkaitan dengan batas teritorial negara
– berkaitan dengan batas wilayah daerah yang termasuk dalam Kawasan
Perkotaan Mamminasata
– apabila terjadi perubahan RTRWN yang terkait dengan RTR Kawasan Perkotaan
Mamminasata

18
C. MAKSUD, TUJUAN,
& SASARAN KEGIATAN

19
D. RUANG LINGKUP

PENINJAUAN REVISI RTR


RAPERPRES
KEMBALI KSN

KLHS

20
E. KELUARAN

21
KAJIAN KEBIJAKAN
A. UU No. 11/2020 tentang Cipta Kerja
B. PP No. 21/2021 tentang Penyelenggaraan
Penataan Ruang
C. PP No. 13/2017 tentang Perubahan RTRWN
D. Perpres No. 109/2020 tentang Percepatan
Proyek Strategis Nasional (PSN)
E. Keppres No. 18/2020 tentang RPJMN tahun
2020-2025
F. Perpres No. 88/2011 tentang RTR Pulau
Sulawesi
A. UU No. 11/2020

Perubahan thd UU No. 26/2007 Perubahan thd UU No. 27/2007 jo UU No. 1/2014

RENCANA TATA RUANG


INTEGRASI RTR “LAUT”
DGN RTR “DARAT”
RENCANA UMUM RENCANA RINCI

RTR
RTRW Nasional
Pulau/Kepulauan
RZ KSN RTR KSN
RTR KSN
RTRW Provinsi
RZ KSN RTRW Provinsi

RTRW
RDTR
Kabupaten/Kota
23
B. PP No. 21/2021
MUATAN KSN

a. Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang KSN


RENCANA TATA RUANG b. Rencana Struktur Ruang KSN
→ Meliputi sistem permukiman dan sistem jaringan
prasarana
c. Rencana Pola Ruang KSN
→ meliputi kawasan lindung dan budidaya yang
memiliki nilai strategis nasional
d. Alur migrasi biota laut
e. Arahan pemanfaatan ruang
f. Strategi kebijakan pengembangan KSN
g. Arahan pengendalian pemanfaatan ruang, meliputi:
a. Indikasi arahan zonasi sistem nasional
b. Arahan kesesuaian kegiatan pemanfaatan
RTR KSN mencakup ruang perairan sampai batas ruang
luasan tertentu sesuai kebutuhan dan/atau sudut c. Arahan insentif dan disinsentif
kepentingan Kawasan. (Psl. 28)
d. Arahan sanksi
h. Arahan kebijakan peruntukan ruang pada sempadan
RZ KSN diintegrasikan ke dalam RTR KSN (psl. 245)
pantai, sungai, situ, danau, embung, waduk, & mata
24
air
PEMANFAATAN RUANG

PENINJAUAN KEMBALI RTR Pemanfaatan ruang meliputi:


a. Pelaksanaan kesesuaian pemanfaatan
• Peninjauan Kembali RTR meliputi ruang
peninjauan kembali terhadap rencana b. Sinkronisasi program pemanfaatan ruang
umum dan rencana rinci tata ruang
• Peninjauan kembali RTR dilakukan 1 (satu)
kali dalam setiap periode 5 (lima) tahunan
PENGENDALIAN
• Peninjauan kembali RTR dilakukan lebih PEMANFAATAN RUANG
dari 1 (satu) kali dalam setiap periode 5
(lima) tahunan apabila terjadi perubahan Pengendalian Pemanfaatan ruang meliputi:
lingkungan strategis berupa: a. Penilaian pelaksanaan kesesuaian
a. Bencana alam skala besar kegiatan pemanfaatan ruang
b. Perubahan batas teritorial negara b. Penilaian perwujudan RTR
c. Perubahan batas daerah c. Pemberian insentif dan disinsentif
d. Perubahan kebijakan nasional yang d. Pengenaan sanksi; dan
bersifat strategis e. Penyelesaian sengketa penataan ruang
25
C. PP NO. 13/2017
ttg PERUBAHAN RTRWN
NO PENETAPAN
1. SISTEM PERKOTAAN
RENCANA
• PKN → Kaw. Perkotaan Mamminasata
STRUKTUR RUANG
2. KEPELABUHANAN
• Pelabuhan Utama →Makassar/Makassar New Port
• Pelabuhan Pengumpul → Paotere, Galesong/Takalar

• Pelabuhan Penyeberangan → Takalar


3. KEBANDARUDARAAN
• Bandara Pengumpul Primer → Bandara Sultan
Hasanuddin
4. JALAN BEBAS HAMBATAN
• ANTAR KOTA: Pangkajene – Maros; Maros –
Watampone; Maros – Mandai – Makassar; Makassar –
Mandai; Makassar – Sungguminasa; Sungguminasa –
Takalar
• DALAM KOTA: Ujung Pandang; Ujung Pandang II;
26
Makassar Seksi IV; Makassar – Maros
RENCANA
POLA RUANG NO KAWASAN LINDUNG NASIONAL
1. Suaka Margasatwa Komara (Kab. Takalar)
2. Taman Nasional Bantimurung – Bulusaraung (Kab.
Maros)
3. Taman Wisata Alam Malino (Kab. Gowa)
4. Taman Buru Komara (Kab. Takalar)

27
D. Perpres No. 109/2020
ttg PERCEPATAN PSN

3
No Daftar PSN
A. Sektor Jalan dan Jembatan
2
1 52. Jalan Tol Makassar - Maros – Sungguminasa - Takalar
(Mamminasata)
B. Sektor Pelabuhan
2 58.Makassar New Port 1
D. Sektor Kereta
3 76. Kereta Api Makassar - Parepare (Tahap I dari
Pengembangan Jalur Lintas Barat Sulawesi Bagian
Selatan) 6 4
E. Sektor Kawasan
4 104. Kawasan Industri Takalar
G. Sektor Bendungan dan Irigasi
5
5 118. Bendungan Karalloe Kabupaten Gowa
6 135.Bendungan Pamukkulu Kabupaten Takallar

28
E. Keppres No. 18/2020
ttg RPJMN 2020-2025

29
Major Project di Sulawesi
(RPJMN)

1. Pengembangan Destinasi Pariwisata Prioritas: (a) Manado - Likupang dan


(b) Wakatobi;
2. Integrasi Pelabuhan Perikanan dan Fish Market Bertaraf Internasional;
3. Pengembangan Wilayah Metropolitan Makassar;
4. Pemulihan Pasca Bencana Kota Palu dan Sekitarnya;
5. Pengembangan Sistem Angkutan Umum Massal Perkotaan di
Wilayah Metropolitan Makassar;
6. Pembangunan KA Makasar-Parepare;
7. Pembangunan Jaringan Pelabuhan Utama Terpadu: (a) Bitung dan (b)
Makassar;
8. Pembangunan Waduk Multiguna: (a) Kuwil Kawangkoan dan (b) Lolak;
9. Pembangunan Jalan Trans pada Pulau Tertinggal, Terluar, dan Terdepan:
(a) P. Buton dan (b) P. Muna;
10. Pembangunan Rumah Susun Perkotaan (1 Juta) di Sulawesi Selatan;
dan
11. Pembangunan Pembangunan Fasilitas Pengolahan Limbah B3 di
Sulawesi Selatan.

30
F. Perpres No. 88/2011
ttg RTR Pulau Sulawesi
Struktur Ruang
KSN: Mamminasata
PKN: Mamminasata
SISTEM TRANSPORTASI:
• Pengembangan dan pemantapan jaringan jalan arteri primer pada Jaringan Jalan
Lintas Barat Pulau Sulawesi Maros – Makassar – Sungguminasa.
• Pengembangan jaringan jalan nasional arteri primer yang menghubungkan PKN
Kawasan Perkotaan Mamminasata dengan Pelabuhan Soekarno-Hatta
(Makassar) dan Bandar Udara Sultan Hassanuddin;
• Jaringan Jalur Kereta Api Lintas Barat Pulau Sulawesi Bagian Selatan
• Pelabuhan Soekarno-Hatta (Makassar
• Bandar Udara Sam Ratulangi, Bandar Udara Sultan Hassanuddin
• Pengembangan dan pemantapan jaringan jalan bebas hambatan, antara lain
Maros-Mandai-Makassar; Makassar-Sungguminasa; Sungguminasa-Takalar;
Makassar-Mandai; Maros-Watampone.
TUJUAN
◆pusat pengembangan ekonomi kelautan; ◆ lumbung pangan padi nasional di
bagian selatan dan lumbung pangan jagung nasional di bagian utara; ◆ pusat
perkebunan kakao berbasis bisnis di bagian tengah; ◆ pusat pertambangan
mineral, aspal, panas bumi, serta minyak dan gas bumi; ◆ pusat pariwisata cagar
budaya dan ilmu pengetahuan, bahari, ekowisata, serta penyelenggaraan
pertemuan, perjalanan insentif, konferensi, dan pameran (Meeting, Incentive,
31
Convention and Exhibition/MICE);
F. Perpres No. 88/2011
ttg RTR Pulau Sulawesi

KAWASAN LINDUNG NASIONAL


1. kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya;
2. kawasan perlindungan setempat;
3. kawasan suaka alam, kawasan pelestarian alam, dan cagar budaya;
4. kawasan rawan bencana alam;
5. kawasan lindung geologi; dan
6. kawasan lindung lainnya.
KAWASAN BUDI DAYA YANG MEMILIKI NILAI STRATEGIS NASIONAL
1. kawasan peruntukan hutan;
2. kawasan peruntukan pertanian;
3. kawasan peruntukan perikanan;
4. kawasan peruntukan pertambangan;
5. kawasan peruntukan industri;
6. kawasan peruntukan pariwisata; dan
7. kawasan peruntukan permukiman.
KAWASAN ANDALAN
1. kawasan andalan dengan sektor unggulan kehutanan;
2. kawasan andalan dengan sektor unggulan pertanian;
3. kawasan andalan dengan sektor unggulan perkebunan;
4. kawasan andalan dengan sektor unggulan perikanan;
5. kawasan andalan dengan sektor unggulan pertambangan;
6. kawasan andalan dengan sektor unggulan industri; dan
7. kawasan andalan dengan sektor unggulan pariwisata
ISU AWAL
HASIL KUNJUNGAN LAPANGAN
A. Urban Sprawl
B. Pengembangan Jaringan Jalan
C. Pengembangan Jaringan Kereta Api
D. Pengembangan Kota Baru
E. Pengembangan TPA Regional
F. Pengembangan KI Takalar
G. Dll.
URBAN SPARWL
Perbatasan
makassar - Maros
Kemacetan
• Kawasan perumahan berkembang pesat di sekitar
perbatasan Kota Makassar dengan Kab. Maros, Kab. Gowa,
dan Kab. Takallar.
• Pertumbuhan perumahan dipicu pertambahan penduduk dan
keterbatasan wilayah Kota Makassar
Perbatasan
• Urban sparwling di sekitar Kota Makassar: makassar - Gowa
– mendorong semakin besarnya Kota Inti (Makassar dan
sekitarnya) → kecenderungan menjadi polisentrik
Perbatasan
– Menyebabkan konflik kebutuhan ruang permukiman
dan RTH yang merupakan salah satu isu utama dalam makassar -
pngembangan kawasan perkotaan Takalar

– Mendorong kebutuhan integrasi prasarana lingkungan Permukiman Kumuh


(air minum, persampahan, air limbah, dll
• Kemacetan: Terdapat 52 titik kemacetan di Kota Makassar
dengan 10 titik utama. Penyebab utama kemacetan adalah
kurangnya kapasitas jalan, bertambahnya jumlah kendaraan,
perubahan tata guna lahan, dan perilaku pengendara
• Terdapatnnya kawasan permukiman kumuh pada Kawasan
Metropolitan Mamminasata tersebar pada beberapa titik
dengan luas diatas 500 ha Urban Sprawl
PENGEMBANGAN
JARINGAN JALAN

Jalan Toll
A. Penyesuaian nomenklatur sistem jaringan jalan
Nasional dan Provinsi mengacu pada SK Menteri
PU No. 248/2015 serta SK Gubernur Provinsi
Sulawesi Selatan.
B. Adanya Rencana Pengembangan jalan Bebas
Hambatan
1) Penambahan rencana jalan bebas hambatan
perkotaan (mengacu pada PP No. 13/2017)
a. Ujung Pandang I
b. Ujung Pandang II
c. Ujung Pandang III
d. Makasar Seksi IV
e. Makasar - Maros Jalan Layang
2) Rencana perubahan jalan lingkar luar
Mamminasata menjadi jalan bebas hambatan
3) Pembangunan jalan layang bebas hambatan
(Jl. AA Petarani)
PENGEMBANGAN
JARINGAN KERETA API

• Jaringan KA Antar Kota:


– Makassar – Pare-pare
– Makassar – Takalar – Bulukumba
• Jaringan KA Perkotaan:
– Lintas Makassar
– Menghubungkan pusat Kota Makassar –
Bandara Sultan Hasanuddin
– Jaringan KA regional lintas Mamminasata
PENGEMBANGAN KOTA BARU
MONCONGLOE DAN PATALASSANG

Monconglowe

• Pengembangan kawasan perkotaan


baru di perbatasan Maros – Gowa
• Pengembangan di Kab Maros →
Kecamatan Mongcongloe Monconglow

• Pengembangan di Kab. Gowa → Patalasang


Kecamatan Patalassang

Potensi pengembangan
pusat kegiatan baru

Patalassang
PENGEMBANGAN
TPA REGIONAL
TPA
• TPA masih menggunakan sistem open dumping.
Belum terbangunnya TPA Kawasan Metropolitan
Mamminasata dikarenakan permasalahan lokasi.
• Kebutuhan pengembangan TPA regional, terutama
untuk melayani Makassar, Maros, dan Sungguminasa.
• Rencana pengembangan TPA Regional di Patalassang
(Kab. Gowa).
• Kendala terkait kesepakatan kerjasama antar
Kab/Kota.
• Kota Makassar merencanakan TPA melalui konsep
waste to energy → mengacu pada Perpres 18/2016
• TPA Eksisting:
– Tammangapa (Makassar)
– Bontoramba (Maros)
– Cadika (Gowa)
– Ballang (Takalar)
PENGEMBANGAN
SPAM REGIONAL
• Pelayanan air bersih masih rendah,
termasuk di wilayah pulau dan pesisir

• Dibutuhkan penyediaan air minum untuk


pemenuhan kebutuhan air minum regional
Mamminasata

• Pengembangan dilakukan secara kolaborasi


antara Pusat, Provinsi dan Kabupaten:

o Kementerian PU PR Balai
Pengembangan Prasarana Wilayah
(BPPW) untuk pembangunan IPA dan
Jaringan Distribusi Utama (J DU)
sebesar Rp. 467 Milyar

o Pemerintah Provinsi untuk


pembangunan J DU sebesar Rp. 240
Milyar

o Pemerintah Kabupaten/kota untuk


pembangunan reservoir, JDU dan
Penyerapan SR (Sumber: Presentasi
Bapelitbangda Prov.Sulsel 9 Juni2021)
PERSOALAN DRAINASE
DAN BANJIR
• Isu persoalan lingkungan hidup utama di
Kawasan Mamminasata adalah Banjir.
• Banjir terjadi terutama di DAS Tallo dan DAS
Jeneberang
• Bagian kawasan metropolitan yang paling
sering mengalami kebanjiran adalah Kota
Makassar dengan ketinggian air antara 0,5 -
1 m. Terdapat 23 titik banjir pada kawasan ini
dengan 6 zona kritis banjir.
• Penyebab utama banjir adalah topografi
yang datar,laju aliran sangat lambat menuju
muara sungai/kali atau laut; Lokasi
genangan ini merupakan daerah rendah atau
termasuk sempadan sungai;
• Penyumbatan saluran drainase akibat
sampah dan endapan pasir; Banyak kondisi
jaringan drainase yang terputus dan tidak
tersambung dengan sistem utama
PENGEMBANGAN Kawasan Industri Makassar-
Maros (KIMAMA) Kawasan Industri Maros (KIROS)
KI TAKALAR

• Pembangunan KI Takallar menjadi bagian


dari pengembangan KI prioritas di luar Kawasan Industri
Jawa. Makassar (KIMA)

• Pembangunan KI Takalar juga menjadi


bagian dari PSN. Kawasan Industri
• Pembangunan KI Takalar untuk Gowa (KIWA)

mengantisipasi pengembangan kegiatan


industri yang sudah akan bergeser dari
Kota Makassar ke wilayah lainnya.
• Terdapat pemindahan rencana lokasi KI
Talakar Kawasan Industri Takalar (KITA)
– Kec. Polongbangkeng Utara dan
Galesong Utara (RTRWK Takalar)
– Kec. Mangarabombanag (rencana
pemindahan lokasi baru)
KEBUTUHAN PENGEMBANGAN
ANGKUTAN UMUM MASSAL

• Pengembangan sistem angkutan umum massal perkotaan


diprioritaskan pada 6 (enam) kota metropolitan utama, yaitu
kawasan metropolitan Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan,
Semarang, dan Makassar.
• Kriteria penting yang harus dipenuhi oleh pemerintah daerah yaitu
tersedianya rencana mobilitas perkotaan terpadu dan keberadaan
kelembagaan otoritas transportasi perkotaan yang berbasis wilayah
metropolitan (lintas batas administratif).
• Proyek prioritas transportasi perkotaan meliputi: i) Pembangunan
sistem angkutan umum massal termasuk di 6 Wilayah Metropolitan
(Major Project); ii) Pembangunan fasilitas alih moda yang terintegrasi
dengan pusat kegiatan perekonomian, permukiman dan fasilitas
umum pada simpul-simpul transportasi, iii) Pembangunan perlintasan
tidak sebidang antara jalan dan KA di perkotaan, iv) Pembangunan
jalan lingkar perkotaan, serta v) Penyediaan PSO dan subsidi
angkutan umum massal perkotaan.
RENCANA PENGEMBANGAN
PELABUHAN
NEW PORT
MAKASSAR
• Perpres No. 109/2020 menetapan PSN
Pelabuhan New Port Makassar.
• Pelabuhan New Port Makassar direncanakan
sebagai pelabuhan barang menggantikan posisi
pelabuhan Soekarno-Hatta.
• Pelabuhan Soekarno-Hatta (Pel. Makassar)
direncanakan sebagai pelabuhan penumpang. PEL..
MAKASSAR
• Pelabuhan Soekarno-Hatta dan Pel. New Port
Makassar merupakan pelabuhan terintegrasi
dengan fungsi Pelabuhan Utama
• PP No. 13/2017 menetapkan Pel.
Makassar/Makassar New Port sebagai pel.
Utama
KELEMBAGAAN DAN
KEWENANGAN

• Masalah utama di mamminasata adalah


masalah kewenangan dan kelembagaan. Hal
ini ditandai dengan banyaknya rencana dan
kebijakan yang terkendala ego wilayah dan
ego sectoral.
• Contoh 1 : banjir: yang menyebabkan banjir
itu kewenangann pusat. Banjir lari ke kota
padahal ini barangnya (bendunganya) milik
balai.
• Contoh 2: penataan sungai terkendala ijinnya
karena ini wilayah balai sehingga tdk bisa
dimanfaatkan padahal anggaran sdh ada
• Contoh 3: Masalah kewenangan jalan.
Terhambat pananganan kerusakan jalan
karena kewenangan
• Perlu ada 1 pucuk pmpinan supya kepala
daerah nurut ke pimpinan.
• Perlu dihidupkan kembali BKSP / UPT
Mamminasata.
KOORDINASI AWAL DENGAN DINAS PUTR,BAPPELITBANGDA,DISHUB PROVINSI SULAWESI SELATAN

Point Penting dari Koordinasi:


▪ Pemerintah Daerah menyambut baik dengan adanya kegiatan PK dan Revisi RTR KSN Mamminasata;
▪ Kegiatan Peninjauan Kembali dan Revisi RTR KSN Mamminasata berjalan pararel dengan Revisi RTRW Provinsi Sulawesi
Selatan dan Revisi RTRW Kabupaten/Kota di Mamminasata;
▪ Pentingnya koordinasi dan kerjasama antara Provinsi Sulawesi Selatan dengan Kabupaten dan Kota di KSN Mamminasata;
▪ Adanya isu-isu dan permasalahan di Kawasan Metropolitan Mamminasata yang cukup kompleks (banjir,ketersediaan air
bersih, TPA, dll);
▪ Adanya beberapa PSN yang masuk di Kawasan Metropolitan Mamminasata.
KOORDINASI AWAL DENGAN PEMERINTAH DAERAH KOTA MAKASSAR,KAB.MAROS,KAB.GOWA,KAB.TAKALAR
LIST PEROLEHAN DATA DAERAH
NO KETERSEDIAAN
JENIS DATA FORMAT KETERANGAN
ADA TIDAK ADA
DATA SEKUNDER
1. Draft Revisi RTRW Provinsi Sulawesi V *doc, *pdf Materi Teknis,Faknal & Rencana
Selatan 2021
2. Draft Revisi RTRW Kabupaten Maros V *doc, *pdf Materi Teknis,Faknal & Rencana
2021
3. Draft Revisi RTRW Kabupaten Gowa Menunggu kiriman file
4. Draft Revisi RTRW Kabupaten Takalar Menunggu kiriman file
5. Draft Revisi RTRW Kota Makassar Menunggu kiriman file
6. Kajian PK Perpres 55 Tahun 2011 V *doc, *pdf Tahun 2018
7. TATRAWIL SULAWESI SELATAN V *doc, *pdf
8. RZWP3K V *doc, *pdf, *shp Tahun 2019
9.AMDAL KA Mamminasata V *doc, *pdf Tahun 2014
10.DED BRT Mamminasata V *doc, *pdf Tahun 2014
11.IKPLHD V *doc, *pdf Tahun 2019
METODOLOGI
& RENCANA KERJA
A. Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan
B. Metodologi
C. Muatan RTR
D. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
E. Metoda Pengumpulan Data
F. dll
A. TAHAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN

MEI JUNI JULI AGT SEP OKT NOV

PERSIAPAN

PENGUMPULAN DATA & INFORMASI

PENINJAUAN KEMBALI RTR KSN MAMMINASATA

PENGKAJIAN EVALUASI REKOMENDASI

REVISI RTR KSN MAMMINASATA

ISU STRATEGIS,
ANALISIS PENYUSUNAN MUATAN RTR KSN
GAGASAN KONSEP

RAPERPRES &
FINALISASI

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS 49


A.1 PENINJAUAN KEMBALI

50
Matriks Evaluasi Rencana
Struktur Ruang
PENETAPAN
PENETAPAN
KOMPONEN RENCANA PERATURAN
NO PERPRES NO. EVALUASI REKOMENDASI
STRUKTUR RUANG PERUNDANG-
55/2011
UNDANGAN
1. Jaringan Transportasi Darat
a. Jaringan Jalan
1) Jalan Bebas Hambatan
2) JAP
3) JKP-1
4) JKP-2
5) JAS
b. Terminal
1) Terminal Penumpang Tipe A
2) Terminal Penumpang Tipe B
3) Terminal Barang
2. Jaringan Transportasi Laut
ANALISIS & EVALUASI
RENCANA POLA RUANG
PENGKAJIAN KESESUAIAN DG
PERTIMBANGAN/KRITERIA TEKNIS

PENGKAJIAN KESESUAIAN DG
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

RENCANA POLA PENGKAJIAN KESESUAIAN DG KONDISI


RUANG (PERPRES EKSISTING
NO. 55/2011)

PENGKAJIAN SINKRONISASI DG RTRWP


DAN RTRW KAB/KOTA

PENGKAJIAN DINAMIKA
PERKEMBANGAN DAN KEBUTUHAN
PENGEMBANGAN
A.2 REVISI RTR KSN
Proses penyusunan Revisi RTR KSN dilakukan dengaN metoda
penyusunan RTR dengan melakukan sinkronisasi thd hasil rekomendasi
PK serta integrasi dengan Rencana Zonasi KSN
A.3 PENYUSUNAN KLHS
PENYELENGGARAAN KLHS DALAM PP NO. 46/2016

54
MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER
B. METODOLOGI 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 PERSIAPAN
2 PENGKAJ IAN DAN EVALUASI
3 PENYUSUNAN REVISI
4 FINALISASI

A PENYUSUNAN
SUBTANSI
1A1. Desk Study 2A1.
Pengumpulang Data
& Informasi
Penyusunan
Konsep
Pengembangan
Kawasan
2A8.
3A5.
Penysunan Peta
Rencana & Album
Peta
4A1.
Penyempurnaan dan
Finalisasi Matek dan
Raperpres
Mamminasata

1A2. 2A2.
Survei Lapangan 3A4.
Penajaman Metodologi – 2A7. 2A9. Identifikasi
Rencana Kerja Identifikasi Skenario Identifikasi Kebutuhan Pengaruh
Pengembangan Ruang & Infrastruktutur
Kawasan 4A2.
2A3. Penyempurnaan dan
1A3. Kajian Peninjauan
Pengumpulan Data 3A3. Finalisasi KLHS RTR
Kembali Mamminasata
`
& Informasi Awal Identifikasi Muatan KRP
2A10. yang Berpengaruh
2A6. Identifikasi Isu terhadap LH &
Identifikasi Isu Strategis Pembangunan
1A4. 2A4. Strategis Pembangunan Berkelanjutan
3A2.
Kajian Awal Analisis Fisik Pengembangan Berkelanjutan Penyusunan
Kebijakan, Lingkungan, Kawasan Muatan Revisi
Gambaran Umum Kependudukan, RTR
& Teori Sosekbud,
Perencanaan Infrastruktur

3A1.
2A11. Sinkronisasi &
1A5. 2A5. Penyusunan Peta Integrasi RZ KSN
Penyiapan Rekomendasi Muatan Dasar & Peta Tematik
Peta Dasar Revisi RTR

FGD – KP 1 Asistensi FGD Daerah 2


Jakarta BIG (Makassar)

B KEGIATAN
DISKUSI
Asistensi
BIG
Pembahasan
Internal
FGD Daerah 1
(Makassar, Maros,
Pembahasan
Internal
Rapat
Pembahasan
Konsinyasi
Klinik BIG
Workshop
KP 2 KLHS
Penyepakatan &
Penyerahan Naskah
Gowa, Takalar) Hasil PK
Pembahasan Laporan Pembahasan Laporan Pembahasan Laporan Pembahasan Laporan
PELAPORAN
Laporan Pendahuluan Laporan Antara Konsep Laporan Akhir Laporan Akhir

• Metoda dan rencana kerja • Data dan Informasi Wilayah Perencanaan • Skenario dan konsep pengembangan kawasan • Hasil sinkronisasi dan integrasi RZ KSN • Naskah Penyepakatan dengan
KELUARAN
• Review kebijakan, gambaran • Inventarisasi potensi dan masalah fisik lingkungan, • Isu Strategis lingkungan hidup dan pengembangan • Muatan revisi pemanfaatan ruang dan rencana tata ruang Kepala Daerah
umum dan teori perencanaan kependudukan, sosekbud, infrastruktur, dsb kawasan berkelanjutan • Analisis KRP KLHS • Dokumen-dokumen Hasil PK dan
• Peta dasar • Hasil kajian peninjauan kembali RTR • Kebutuhan ruang dan infrastruktur • Peta Rencana dan Album Peta KLHS
• Rekomendasi awal muatan revisi RTR • Peta dasar dan peta tematik • Rumusan Draft Revisi Raperpres dan Draft KLHS

• Pendekatan Perencanaan Kegiatan • Pendekatan Teknis Akademis • Pendekatan Teknis Akademis • Pendekatan Normatif
PENDEKATAN
• Pendekatan Normatif • Pendekatan Kolaboratif • Pendekatan Partisipatif • Pendekatan Teknis Akademis
• Pendekatan Teknis Akademis • Pendekatan Partisipatif • Pendekatan Kolaboratif • Pendekatan SIstemik

• Mobilisasi dan Koordinasi Tim • Quick Assessment • Analisis Korelasi • Iteratif Process
METODA
• Desk Study – Content Analisys • Analisis Konsistensi, Keterpaduan dan Kelengkapaan Substansi • Evaluasi Kuantitatif dan Kualitatif • Publikasi dan Dokumentasi
• Pemetaan stakeholders • Observasi dan Verifikasi Kondisi Lapangan • Updating dan Verifikasi Substansi
• Partisipatory Planning : diskusi virtual dan korespondensi • FGD, Konsinyasi dan Rapat Koordinasi 55
• FGD dan Rapat Koordinasi • Workshop
TAHAPAN KEGIATAN

56
C. MUATAN RTR KSN MUATAN RTR KSN

1. Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang


2. Rencana Struktur Ruang
a. Sistem Pusat Permukiman
b. Sistem Prasarana Wilayah
3. Rencana Pola Ruang
a. Kawasan Lindung
MUATAN RTR KSN b. Kawasan Budidaya
(PP No. 21/2021) 4. Arahan Pemanfaatan Ruang
1. TUJUAN, KEBIJAKAN & STRATEGI 5. Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
PENATAAN RUANG
2. RENCANA STRUKTUR RUANG
3. RENCANA POLA RUANG
4. ALUR MIGRASI BIOTA LAUT MUATAN RZ KSN

5. ARAHAN PEMANFAATAN RUANG 1. Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Laut
2. Rencana Struktur Ruang Laut
6. STRATEGI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN
a. Pusat Pertumbuhan Kelautan
KSN
b. Sistem Jaringan Sarpras Laut
7. ARAHAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN 3. Rencana Pola Ruang Laut
RUANG a. Pola ruang laut untuk kegiatan bernilai penting &
8. ARAHAN KEBIJAKAN PENATAAN RUANG strategis nasional di perairan KSN
PADA SEMPADAN PANTAI, SUNGAI b. Arahan alokasi ruang untuk RZWP3K
4. Rencana Pemanfaatan Ruang
5. Pengendalian Pemanfaatan Ruang
57
D. METODA
PENGUMPULAN DATA

Pengumpulan data &


informasi dilakukan
dengan metoda
pengumpuan data
sekunder dan metoda
primer (terutuma untuk
konfirmasi & pendalaman
informasi)

58
E. ANALISA YANG DIGUNAKAN

Analisa-analisa yg akan digunakan antara lain:


• Analisis arah kebijakan pembangunan
• Analisis fungsi dan peran kawasan perkotaan Mamminasata dalam lingkup eksternal
• Analisis kecenderungan perkembangan kawasan perkotaan
• Analisis daya dukung dan kemampuan lahan, serta analisis daya tampung kawasan
• Analisis risiko bencana alam
• Analisis struktur dan pola pemanfaatan ruang
• Analisis sosial budaya dan kependudukan
• Analisis perekonomian
• Analisis tingkat pelayanan dan kebutuhan sarana/prasarana
• Analisis tingkat pelayanan transportasi dan utilitas
• Analisis kemampuan pembiayaan & pengelolaan pembangunan
• Analisis potensi, permasalahan, peluang, dan tantangan pengembangan kawasan
• Analisis kebutuhan ruang
• Dsb.

59
F. METODA PEMBUATAN PETA

60
H. RENCANA PEMBAHASAN

61
KAJIAN LINGKUNGAN
HIDUP STRATEGIS
Identifikasi & Perumusan Isu Pembangunan Berkelanjutan
Long List Isu Pembangunan Berkelanjutan Hasil Telaahan Literatur

NO ISU PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN PEMUSATAN / PENGELOMPOKAN ISU

A ISU LINGKUNGAN
1 Meningkatnya frekuensi kejadian Banjir
2 Meningkatnya frekuensi kejadian tanah longsor
Peningkatan intensitas dan cakupan wilayah
3 Meningkatnya frekuensi kejadian kebakaran hutan dan lahan kekeringan
bencana alam
4 Banjir dimusim hujan dan kelangkaan air di musim kemarau
5 Abrasi dan intrusi air laut pada kawasan pantai
Meningkatnya laju sedimentasi di beberapa sungai besar, danau,
6
waduk/bendungan (DAS Jeneberang, DAM Bili-Bili)
7 Menurunnya kuantitas/debit badan air (sungai/air tanah)
Menurunnya kualitas sumber air baku (pencemaran pestisida dan tingginya
8
TSS dan TDS)
Eksploitasi dan peningkatan beban
Terjadinya eutrofikasi (eutrophication) akibat limbah domestik pada badan air pencemar
9
(sungai dan danau)
Pencemaran BBM, pelumas, dan limbah B3 di perairan pantai, sungai dan
10
danau
Timbulnya beberapa kasus pencemaran logam berat di sungai dan
11
pantai/laut
Long List Isu Pembangunan Berkelanjutan Hasil Telaahan Literatur

NO ISU PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN PEMUSATAN / PENGELOMPOKAN ISU

A ISU LINGKUNGAN
Timbulnya beberapa kasus pencemaran logam berat di sungai dan
11
pantai/laut
Pencemaran lingkungan akibat penggunaan pestisida (pupuk anorganik)
12
yang kurang bijaksana terutama pada tanaman holtikultura Eksploitasi dan peningkatan beban
Laju pencemaran (TSS, DO, BOD, COD, Total Fosfat, Fecal-Coli, Total pencemar
13
Coliform, logam berat serta plastik/mikroplastik) di perairan pesisir
14 Kerusakan ekosistem benthik pada wilayah perairan pesisir
15 Kerusakan ekosistem terumbu karang di perairan pesisir
16 Meningkatnya emisi gas buang dari kendaraan bermotor dan industri
Meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca (CO, CO2, CH4, N2O,HCFC,
17 Perubahan Iklim
CFC, serta uap air
18 Perubahan iklim (mulai terasa di beberapa kabupaten)
19 Peningkatan lahan kritis
20 Deforestasi mangrove di sepanjang pesisir
Alih fungsi penggunaan lahan
21 Kerusakan pada daerah aliran sempadan sungai, irigasi dan pesisir
22 Reklamasi pantai
Long List Isu Pembangunan Berkelanjutan Hasil Telaahan Literatur

NO ISU PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN PEMUSATAN / PENGELOMPOKAN ISU

B ISU SOSIAL
1 Rendahnya kualitas SDM
2 Pemberdayaan masyarakat
Kualitas dan kesempatan berusaha
3 Tingginya angka kemiskinan
4 Permasalahan ketenaga kerjaan
5 Pelayanan kesehatan Keterbatasan Ruang dan Infrastruktur
6 Permukiman kumuh Wilayah
C ISU EKONOMI
Masih rendahnya kapasitas SDM pengusaha kecil dan menengah dalam
1
produksi dan pemasaran hasil UKM
Masih rendahnya daya saing komoditi. Ini menyebabkan nilai ekspor
2
komoditas rendah
Rendahnya daya saing komoditas
3 Ekonomi kreatif belum tergarap dengan baik (terpusat di perkotaan)
Peningkatan produksi pangan rendah pada 5 tahun terakhir, melambat
4
dibanding pertumbuhan penduduk.
Peningkatan konektivitas pusat-pusat pertumbuhan ekonomi dengan
5
kawasan-kawasan industri Infrastruktur Wilayah
6 Perlunya peningkatan infrastruktur kawasan wisata yang ada
Long List Isu Pembangunan Berkelanjutan Hasil Telaahan Literatur

NO ISU PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN PEMUSATAN / PENGELOMPOKAN ISU

D ISU TATA KELOLA


1 Permasalahan penataan ruang yang belum efektif
2 Permasalahan sertifikasi lahan
Tata kelola pemerintahan
3 Sengketa lahan
4 Konektifitas antara kawasan
5 Belum tersedianya sarana pengelolaan air limbah
6 Permasalahan pengelolaan sampah plastik
Infrastruktur Wilayah
7 Belum tersedianya TPA yang memadai berupa sanitary landfill
8 Terbatasnya sarana dan prasarana penyediaan air bersih
9 Meningkatnya konversi lahan pertanian ke non-pertanian Alih fungsi penggunaan lahan

Isu Pembangunan Berkelanjutan hasil telaahan disempurnakan dan disepakati pada Konsultasi Publik dan
FGD di daerah serta di tindak lanjuti dengan Penyusunan Isu Pembangunan Berkelanjutan Strategis dan
Prioritas.

Anda mungkin juga menyukai