Anda di halaman 1dari 15

oKota Kupang

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Kupang beralih ke halaman ini. Untuk Kabupaten yang bernama-sama, lihat pula Kabupaten
Kupang. Untuk kegunaan lain dari Kupang, lihat Kupang (disambiguasi).

Kota Kupang

Timor Nusa Tenggara Timur

Pemandangan Kota Kupang

Lambang

Lokasi Kota Kupang di Pulau Timor


Kota Kupang

Lokasi Kota Kupang di Pulau Timor

Koordinat: 1011LU 12335BT

Negara Indonesia

Dasar hukum Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22


Tahun 1999 [1]

Pemerintahan

Walikota Jonas Salean, SH, MSi

Populasi (2015[2])

Total 390,877 jiwa

Kepadatan 2.496/km2 (6,460/sq mi)

Demografi

Agama Kristen Protestan 71.32%


Katolik 17.05%
Islam 10.09%
Hindu 1.53%
Buddha 0.01%
Lain-lain 0.52%
[3]

Zona waktu WITA (UTC+8)

Kode telepon +62 380

Kecamatan 6
Desa/kelurahan 51

Situs web http://www.kupangkota.go.id/

Kediaman residen di Kupang (1870-1910)

Pemandangan senja di pantai Pasir Panjang, Kupang.jpg

Kota Kupang adalah sebuah kotamadya dan sekaligus ibu kota provinsi Nusa Tenggara
Timur, Indonesia. Kotamadya ini adalah kota yang terbesar di Pulau Timor yang terletak di
pesisir Teluk Kupang, bagian barat laut pulau Timor.
Sebagai kota terbesar di provinsi Nusa Tenggara Timur, Kota Kupang dipenuhi oleh berbagai suku
bangsa. Suku yang signifikan jumlahnya di "Kota Kupang" adalah
suku Timor, Rote, Sabu, Tionghoa, Flores dan sebagian kecil pendatang dari Bugis dan Jawa.
Luas wilayah Kota Kupang adalah 180,27 km dengan jumlah penduduk sekitar 450.360 jiwa (2014).
Daerah ini terbagi menjadi 6 kecamatan dan 51 kelurahan.

Daftar isi
[sembunyikan]

1Sejarah
2Geografi
3Penduduk
4Pemerintahan
o 4.1Walikota
o 4.2Daftar Kecamatan
o 4.3Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
5Transportasi
o 5.1Udara
o 5.2Laut
o 5.3Darat
6Perhotelan
7Pendidikan
o 7.1Taman Kanak-Kanak
o 7.2Sekolah Dasar
o 7.3Sekolah Menengah Pertama
o 7.4Sekolah Menengah Atas
o 7.5Perguruan Tinggi
8Kesehatan
o 8.1Rumah Sakit Pemerintah
o 8.2Rumah Sakit/Klinik Swasta
o 8.3Daftar Puskesmas
o 8.4Laboratorium Kesehatan
9Pers dan Media
o 9.1Surat Kabar
o 9.2Media Online
o 9.3Radio dan Televisi
10Pariwisata
o 10.1Objek Wisata
o 10.2Wisata Kuliner
11Referensi
12Pranala luar

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Peta Kota Kupang di Timor Barat

Nama Kupang[4] sebenarnya berasal dari nama seorang raja, yaitu Nai Kopan atau Lai Kopan,
yang memerintah Kota Kupang sebelum bangsa Portugis datang ke Nusa Tenggara Timur. Pada
tahun 1436, pulau Timor mempunyai 12 kota bandar namun tidak disebutkan namanya. Dugaan ini
berdasarkan bahwa kota bandar tersebut terletak di pesisir pantai, dan salah satunya yang strategis
menghadap ke Teluk Kupang. Daerah ini merupakan wilayah kekuasaan Raja Helong dan yang
menjadi raja pada saat itu adalah Raja Koen Lai Bissi.
Pada tahun 1613, VOC yang berkedudukan di Batavia (Jakarta), mulai melakukan kegiatan
perdagangannya di Nusa Tenggara Timur dengan mengirim 3 kapal yang dipimpin oleh Apolonius
Scotte, menuju pulau Timor dan berlabuh di Teluk Kupang. Kedatangan rombongan VOC ini
diterima oleh Raja Helong, yang sekaligus menawarkan sebidang tanah untuk keperluan markas
VOC. Pada saat itu VOC belum memiliki kekuatan yang tetap di tanah Timor.
Pada tanggal 29 Desember 1645, seorang padri Portugis yang bernama Antonio de Sao Jacinto tiba
di Kupang. Dia mendapat tawaran yang sama dengan yang diterima VOC dari Raja Helong.
Tawaran tersebut disambut baik oleh Antonio de Sao Jacinto dengan mendirikan sebuah benteng,
namun kemudian benteng tersebut ditinggalkan karena terjadi perselisihan di antara mereka. VOC
semakin menyadari pentingnya Nusa Tenggara Timur sebagai salah satu kepentingan
perdagangannya, sehingga pada tahun 1625 sampai dengan 1663, VOC melakukan perlawanan ke
daerah kedudukan Portugis di pulau Solor dan dengan bantuan orang-orang Islam di Solor, Benteng
Fort Henricus berhasil direbut oleh VOC.
Pada tahun 1653, VOC mendarat di Kupang dan berhasil merebut bekas benteng Portugis Fort
Concordia, yang terletak di muara sungai Teluk Kupang di bawah pimpinan Kapten Johan Burger.
Kedudukan VOC di Kupang langsung dipimpin oleh Openhofd J. van Der Heiden. Selama
menguasai Kupang sejak tahun 1653 sampai dengan tahun 1810, VOC telah menempatkan
sebanyak 38 Openhofd dan yang terakhir adalah Stoopkert, yang berkuasa sejak tahun 1808
sampai dengan tahun 1810.
Nama Lai Kopan kemudian disebut oleh Belanda sebagai Koepan dan dalam bahasa sehari-hari
menjadi Kupang. Untuk pengamanan Kota Kupang, Belanda membentuk daerah penyangga di
daerah sekitar Teluk Kupang dengan mendatangkan penduduk dari pulau Rote, Sabu dan Solor.
Untuk meningkatkan pengamanan kota, maka pada tahun 23 April 1886, Residen Creeve
menetapkan batas-batas kota yang diterbitkan pada Staatblad Nomor 171 tahun 1886. Oleh karena
itu, tanggal 23 April 1886[5] ditetapkan sebagai tanggal lahir Kota Kupang.
Setelah Indonesia merdeka, melalui Surat Keputusan Gubernemen tanggal 6 Februari 1946, Kota
Kupang diserahkan kepada Swapraja Kupang, yang kemudian dialihkan lagi statusnya pada tanggal
21 Oktober 1946 dengan bentuk Timor Elland Federatie atau Dewan Raja-Raja Timor dengan ketua
H. A. A. Koroh, yang juga adalah Raja Amarasi[6].
Berdasarkan Surat Keputusan Swapraja Kupang Nomor 3 tahun 1946 tanggal 31 Mei 1946
dibentuk Raad Sementara Kupang dengan 30 anggota. Selanjutnya pada tahun 1949, Kota Kupang
memperoleh status Haminte dengan wali kota pertamanya Th. J. Messakh. Pada tahun 1955 ketika
menjelang Pemilu, dengan Surat Keputusan Mendagri Nomor PUD.5/16/46 tertanggal 22 Oktober
1955, Kota Kupang disamakan statusnya dengan wilayah kecamatan.
Pada tahun 1958 dengan Undang-Undang Nomor 64 Tahun 1958, Provinsi Sunda Kecil dihapus
dan dibentuk 3 daerah Swantara, yaitu Daerah Swantara Tk I Bali, Daerah Swantara Tk I Nusa
Tenggara Barat dan Daerah Swantara Tk I Nusa Tengara Timur. Kemudian Undang-Undang Nomor
69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Tingkat II (Kabupaten) yang antara lain
Kabupaten Kupang. Dengan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Provinsi Nusa
Tenggara Timur Nomor 17 Tahun 1969 tanggal 12 Mei 1969 dibentuk wilayah kecamatan yakni
Kecamatan Kota Kupang.
Kecamatan Kota Kupang mengalami perkembangan pesat dari tahu ke tahun. Kemudian pada
tahun 1978 Kecamatan Kota Kupang ditingkatkan statusnya menjadi Kota Administratif berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1978[7], yang peresmiannya dilakukan pada tanggal 18
September 1978. Pada waktu itu Drs. Mesakh Amalo dilantik menjadi Wali Kota Administratif yang
pertama dan kemudian diganti oleh Letkol Inf. Semuel Kristian Lerik pada tanggal 26 Mei 1986
sampai dengan perubahan status menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II Kupang. Perkembangan
Kota Administratif Kupang sangat pesat selama 18 tahun, baik di bidang fisik maupun non fisik.
Usulan rakyat dan Pemerintah Kota Admnistratif Kupang untuk mengubah status menjadi
Kotamadya Daerah Tingkat II Kupang disetujui oleh DPR RI dengan disahkannya Rancangan
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1996 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Kupang
menjadi Undang-Undang pada tanggal 20 Maret 1996[8] dan ditetapkan oleh Presiden Republik
Indonesia dan tertuang pada Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3632 Tahun 1996.
Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Kupang diresmikan oleh Mendagri Mohammad Yogi S.
M. pada tanggal 25 April 1996.
Kemudian dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999, maka Kotamadya
Daerah Tingkat II Kupang berubah menjadi Kota Kupang.

Geografi[sunting | sunting sumber]


Terletak pada 103614-103958 LS dan 12332231233701BT; Luas wilayah 180,27 Km2,
dengan peruntukan Kawasan Industri 735,57 Ha, permukiman 10.127,40 Ha, Jalur Hijau 5.090,05
Ha, perdagangan 219,70 Ha, pergudangan 112,50 Ha, pertambangan 480 Ha, pelabuhan laut/udara
670,1 Ha, pendidikan 275,67 Ha, pemerintahan/perkantoran 209,47 Ha, lain-lain 106,54 Ha;
Suhu rata-rata di Kota Kupang berkisar antara 23,8 C sampai dengan 31,6 C. Tempat-tempat
yang letaknya dekat dengan pantai memiliki suhu udara yang rata-rata relatif lebih tinggi.
Kelembaban udara rata-rata berkisar antara 73 persen sampai dengan 99 persen[9].
Curah hujan selama tahun 2010 tercatat 1.720,4 mm dan hari hujan sebanyak 152 hari. Curah hujan
tertinggi terjadi pada bulan Januari, yaitu tercatat 598,3 mm, sedangkan hari hujan tertinggi terjadi
pada bulan Desember dengan 28 hari hujan[9].
Batas Wilayah Utara berbatasan dengan Teluk Kupang, Timur berbatasan dengan Kabupaten
Kupang, Barat berbatasan dengan Selat Semau dan Kabupaten Kupang, sedangkan Selatan
berbatasan dengan Kabupaten Kupang[9].

[sembunyikan]Data iklim Kupang, Indonesia (1961-1975)


Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt
35.0 34.4 35.6 36.1 35.6 34.4 35.0 36.7
Rekor tertinggi C (F)
(95) (93.9) (96.1) (97) (96.1) (93.9) (95) (98.1)
30.1 30.0 31.1 32.4 32.3 31.4 31.3 32.5
Rata-rata tertinggi C (F)
(86.2) (86) (88) (90.3) (90.1) (88.5) (88.3) (90.5)
26.9 26.6 27.2 27.7 27.4 26.2 26.1 26.7
Rata-rata harian C (F)
(80.4) (79.9) (81) (81.9) (81.3) (79.2) (79) (80.1)
23.8 23.5 23.3 22.8 22.3 20.7 20.2 20.5
Rata-rata terendah C (F)
(74.8) (74.3) (73.9) (73) (72.1) (69.3) (68.4) (68.9)
21.1 20.0 20.6 17.2 17.8 15.6 15.6 15.6
Rekor terendah C (F)
(70) (68) (69.1) (63) (64) (60.1) (60.1) (60.1)
386 347 234 65 30 10 5 2
Presipitasi mm (inci)
(15.2) (13.66) (9.21) (2.56) (1.18) (0.39) (0.2) (0.08)

Rata-rata hari hujan atau bersalju ( 1.0 mm) 18.1 15.5 13.2 5.0 2.5 1.2 0.8 0.3
% kelembapan 85 86 83 75 70 67 65 63
Rata-rata sinar matahari bulanan 189 195 223 267 276 276 288 304

Sumber #1: Deutscher Wetterdienst[10]

Sumber #2: Danish Meteorological Institute[11]

Penduduk[sunting | sunting sumber]


Kota Kupang adalah kota yang multi etnis dari
suku Timor, Rote, Sabu, Flores,Alor, Lembata, Tionghoa sebagian kecil suku pendatang
dari Ambon dan beberapa suku bangsa lainnya seperti Bugis, Jawa dan Bali. Tetapi terlepas dari
keragaman suku bangsa yang ada, penduduk Kota Kupang akan menyebut diri mereka sebagai
"Beta orang Kupang".
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kota Kupang tahun 2013, penduduk Kota Kupang
berjumlah 378.425 yang terbagi atas 192.966 jiwa laki-laki dan 185.429 jiwa perempuan.[12]

Pemerintahan[sunting | sunting sumber]


Kota Kupang dipimpin oleh seorang Walikota dalam melaksanakan kegiatan
pemerintahan. Walikota dibantu oleh seorang Wakil Walikota, yang dipilih melalui suatu pemilihan
umum pada setiap 5 tahun. Kota Kupang memiliki perangkat daerah[13] yaitu 18 dinas, 8 badan, 3
kantor dan 8 bagian. Di samping itu terdapat 3 instansi vertikal, yaitu Badan Pertanahan Nasional
(BPN), Badan Pusat Statistik (BPS) dan Kementrian Agama. Wilayah
pemerintahan Walikota Kupang meliputi 6 daerah kecamatan.
Walikota[sunting | sunting sumber]

Drs. Mesakh Amalo (?-?)


Letkol Inf. Semuel Kristian Lerik (1986-2007)
Drs. Daniel Adoe (2007-2012)
Jonas Salean, SH., MSi. (2012-2017)
Daftar Kecamatan[sunting | sunting sumber]
Saat ini Kota Kupang dibagi menjadi 6 wilayah kecamatan, yaitu:

1. Alak (11 kelurahan)


2. Kelapa Lima (7 kelurahan)
3. Kota Raja (6 kelurahan)
4. Kota Lama (10 kelurahan)
5. Maulafa (9 kelurahan)
6. Oebobo (7 kelurahan)
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah[sunting | sunting sumber]
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Kupang sebagai Badan Legislatif dengan 40 anggota yang
dipilih dari hasil Pemilihan Umum pada setiap 5 tahun.

Transportasi[sunting | sunting sumber]


Udara[sunting | sunting sumber]
Kota Kupang memiliki sebuah bandar udara dengan nama Bandar Udara Internasional El Tari[1].
Dahulu bernama pelabuhan udara Penfui. Pada mulanya adalah bekas peninggalan zaman
penjajahan Belanda yang hanya berupa sebuah airstrip. Untuk pertama kali bandar udara ini didarati
oleh pesawat udara pada tahun 1928 oleh penerbang Amerika Lamij Johnson. Selanjutnya
dikembangkan oleh Australia pada tahun 1944-1945 dan diberi nama Lapangan Terbang Penfui,
yang dalam bahasa Timor; Pena=jagung dan Fui=hutan[14].
Pelabuhan Udara Penfui dikuasai dan dipergunakan untuk kepentingan Angkatan Udara. Tanggal 6
Mei 1950 Lapangan Terbang Penfui diserahkan oleh militer Belanda kepada Pemerintah Republik
Indonesia dan dengan berkembangnya kebutuhan akan Angkutan Udara pada tahun 1960 mulai
didarati oleh pesawat Garuda jenis DC 3. Penanganan dan pengaturan terhadap kegiatan
penerbangannya dilakukan oleh Angkatan Udara, karena pada saat itu belum ada organisasi
perhubungan udara.
Pelabuhan Udara Penfui mulai dikelola oleh kepala pelabuhan udara dengan dibantu bendaharawan
dari Dinas Meteorologi Departemen Perhubungan Udara, dan sejak itu dikenal dengan nama
penerbangan sipil.
Pelabuhan udara ini ditetapkan sebagai pelabuhan udara kelas III. Dengan makin meningkatnya
arus lalu lintas melalui Bandar Udara Kupang, maka untuk kelancaran pelaksanaan tugas dan
meningkatkan fungsi bandara, maka diterbitkan Surat Keputusan Bersama antara Menteri
Perhubungan, Menteri Pertahanan Keamanan dan Menteri Keuangan dengan nomor :
KEP/30/IX/75, KM 393/3/PHB 75 dan KEP. 927.A/MK/IV/8/75[15], yaitu tentang Penggunaan
Bersama Pangkalan dan Pelabuhan Udara. Dalam surat keputusan tersebut dinyatakan Pelabuhan
Udara Penfui menjadi Pelabuhan Udara Sipil Kelas II.
Sejak tanggal 20 Desember 1988, Pelabuhan Udara Penfui diubah dan ditetapkan menjadi
Pelabuhan Udara El Tari Kupang untuk mengenang jasa (almarhum) mantan Gubernur Nusa
Tenggara Timur, El Tari. Istilah Pelabuhan Udara kemudian diubah menjadi Bandar Udara sejak
tanggal 1 September 1985.
Tanggal 20 Juni 1988 ditandatangani Naskah Persetujuan Bersama antara Kepala Staf TNI-AU
dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, nomor : SEPERJAN/01/V/1988 DAN
DJU/1861/KUM.060/SS tentang Penggunaan Sebagian Areal Tanah Pangkalan TNI - AU El Tari
Kupang untuk pengembangan/ pembangunan Bandar Udara El Tari Kupang beserta fasilitasnya.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perhubungan No. KM 4/1995 tanggal 13 Januari 1995
tentang Penyempurnaan dan Penataan Kelas Bandar Udara, Bandar Udara Udara El Tari
ditingkatkan menjadi Bandar Udara Kelas I.
Sejak tanggal 1 April 1999, Bandar Udara El Tari secara operasional masuk ke dalam manajemen
PT (PERSERO) Angkasa Pura I dengan Berita Acara Serah Terima Nomor : AU / 125 / UM.234/ 99
dan BA.25/PL.50/1999/DU tanggal 30 April 1999 dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
Kepada Direktur Utama PT (PERSERO) Angkasa Pura I. Penyerahan ini sebagai tindak lanjut dari
Surat Menteri Keuangan No.S-4608/A/53/1997 tanggal 08 Oktober 1997 yang pada dasarnya
menyetujui penggabungan Bandar Udara El Tari Kupang ke dalam manajemen PT (PERSERO)
Angkasa Pura I, menghapuskan dari daftar inventaris Departemen Perhubungan dan ditetapkan
sebagai tambahan Penyertaan Modal Pemerintah ke dalam PT (PERSERO) Angkasa Pura I.
Sebagai pengelola Bandar Udara selanjutnya, PT (PERSERO) Angkasa Pura I mengadakan
perbaikan dan perluasan terminal ataupun fasilitas lainnya secara bertahap antara lain perluasan
ruang kedatangan domestik pada tahun 2006, penggantian fasilitas VASI dengan PAPI pada tahun
2007 dan pembuatan jalan langsung ke Gudang Kargo pada tahun 2008.
Bandar udara yang beroperasi sejak pagi hingga malam untuk penerbangan domestik dan
internasional, yang menghubungkan Kota Kupang dengan beberapa kota di provinisi Nusa
Tenggara Timur, beberapa kota besar lain
di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, Mataram, Denpasar, Makassar, dll. Beberapa maskapai
penerbangan regional dan nasional, baik komersial dan perintis telah membuka kantornya di Kota
Kupang, seperti Garuda Indonesia, Lion Air, Wings Air, Sriwijaya Air, TransNusa, Batik
Air, Aviastar, Citilink, Kalstar, Nam Air, Susi Air. Dulu, bandara ini pernah melayani penerbangan
langsung dari dan ke luar negeri, yaitu ke Australia dan Timor Leste, tetapi karena insiden 1998
maka penerbangan luar negri dari bandara ini diberhentikan. Namun berjalannya waktu, bandara
inipun akan kembali menjadi bandar udara internasional yang melayani penerbangan menuju Dili,
dan Darwin
Laut[sunting | sunting sumber]

Senja di Pelabuhan Tenau, Kupang.jpg

Pelabuhan Kupang pada tahun 1912

Pelabuhan Tenau dapat melayani kapal-kapal barang maupun penumpang. Dahulu melalui
dermaga ini sering melayani kapal penumpang menuju Pante
Makasar, Ruteng, Ba'a, Dili, Kalabahi dan lain-lain. Saat ini Pelabuhan Niaga dan Pelabuhan
Komersial terletak di daerah Tenau dan Bolok, yang merupakan wilayah Kabupaten Kupang. Di
wilayah Kota Kupang terdapat Pelabuhan Rakyat di Namosain dan Pelabuhan Laut Kupang.
Pelabuhan Rakyat Kupang di Namosain merupakan pelabuhan laut alam yang sekarang telah ditata
dengan lebih baik. Pelabuhan ini kapal-kapal kayu melayani transportasi laut menuju Rote, Semau
dan beberapa daerah di sekitar Kota Kupang. Sebelumnya juga digunakan oleh para nelayan
sebagai tempat berlabuh dan bongkar muat hasil tangkapan. Pelabuhan Tenau Kupang yang
merupakan pelabuhan laut tua, saat ini menjadi tempat berlabuhnya kapal-kapal layar dari luar
negeri yaitu Australia, Timor Leste, New Zealand dan menjadi salah satu tempat persinggahan
dalam kegiatan Sail Indonesia dari Darwin, Australia menuju beberapa pulau di Indonesia[16].
Darat[sunting | sunting sumber]
Bemo Kota Kupang

Sistem transportasi darat Kota Kupang dilayani oleh minibus angkutan kota yang biasa disebut
bemo. Ada pula layanan taksi dan beberapa rute dilayani oleh bus kota. Sebagian besar rute dalam
kota dilayani oleh bemo yang menghubungkan beberapa terminal seperti Terminal Kupang,
Terminal Oepura dan Terminal Oebobo. Untuk keberangkatan jalan darat ke luar kota dilayani di
Terminal Oebobo.
Khusus untuk angkutan bemo, memiliki ciri khas tersendiri. Rute setiap bemo ditandai oleh warna
dan angka yang terdapat pada bagian atas depan bemo.
Aksesoris bemo yang sangat banyak ditambah dengan dentuman musik yang sangat keras. Selain
itu terdapat juga jasa layanan transportasi roda dua yang lebih dikenal dengan ojek yang banyak
dijumpai di setiap sudut Kota Kupang.
Melalui jalan darat pula dilayani bus antar kota dalam provinsi ke SoE, Kefa dan Atambua, serta
antar negara, yakni ke Dili, Timor Leste. Bus ini disediakan oleh berbagai penyedia layanan
termasuk DAMRI. Layanan imigrasi Indonesia-Timor Leste dilaksanakan di Tasifeto Timur-
Batugade.

Perhotelan[sunting | sunting sumber]


Kota Kupang memiliki 65 hotel yang terdiri atas hotel kelas melati sampai hotel berbintang 4. Berikut
adalah hotel-hotel berbintang di Kota Kupang.
Hotel berbintang 1.

Bahtera Int. Hotel


Cendana Hotel
Flobamor Hotel
King Stone Hotel
Royal Hotel
Hotel berbintang 2

Sasando Hotel
Ima Hotel
Amaris Hotel Kupang
Astiti Hotel
Silvia Hotel
Hotel berbintang 3

On The Rock Hotel


Neo-Hotel by Aston
Swiss Bellin Kristal Hotel Kupang
T-More Hotel
Hotel berbintang 4

Aston Hotel Kupang


Sotis Hotel Kupang

Pendidikan[sunting | sunting sumber]


Kota Kupang memiliki sarana pendidikan milik pemerintah dan yang dikelola oleh swasta untuk
pendidikan formal dan informal dari tingkat PAUD, PlayGroup,TK, SD, SLTP dan SLTA serta
Perguruan Tinggi.
Taman Kanak-Kanak[sunting | sunting sumber]
Kota Kupang memiliki Sekolah Taman Kanak-Kanak Lebih dari 90 sekolah.
Sekolah Dasar[sunting | sunting sumber]
Sekolah Dasar/Ibtida'iyah yang ada di Kota Kupang tak kurang dari 130 sekolah.
Sekolah Menengah Pertama[sunting | sunting sumber]
Jumlah Sekolah Menengah Pertama/MTs yang tersebar di Kota Kupang sebanyak lebih dari 58
sekolah.
Sekolah Menengah Atas[sunting | sunting sumber]
Sekolah Menengah Atas/MA yang ada di Kota Kupang sebanyak 64 sekolah, yang terdiri dari lebih
dari 44 SMA dan tak kurang 20 Sekolah Kejuruan/SMK.
Perguruan Tinggi[sunting | sunting sumber]
Perguruan Tinggi yang ada di Kota Kupang sebanyak 19 perguruan tinggi yang terdiri dari 4
Perguruan Tinggi Negeri yaitu:

Universitas Nusa Cendana, Kupang [17]


Politeknik Negeri Kupang
Politeknik Pertanian Negeri Kupang
Politeknik Kesehatan Kemenkes Kupang
dan 15 Perguruan Tinggi Swasta, yaitu:

Universitas Katholik Widya Mandira[18]


Universitas Kristen Artha Wacana[19]
Universitas Muhammadiyah Kupang[20]
Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Kupang
Universitas PGRI Kupang[21]
Akademi Teknik Kupang
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Oemathonis
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Putra Timor (pindahan dari Dilli)
Akademi Pekerjaan Sosial
Akademi Keuangan dan Perbankan Effata Kupang
Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi dan Informasi Uyelindo
Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Asing Mentari Kupang
Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Asing Cakrawala Nusantara Kupang
Akademi Koperasi Kupang Ratu Jelita Kupang
Akademi Pariwisata Kupang.
Untuk Sekolah/Perguruan Tinggi Negeri Kesehatan yang ada di Kota Kupang adalah Politeknik
Kesehatan Depkes Kupang dan untuk swasta ada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan CHMK dan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Maranatha.

Kesehatan[sunting | sunting sumber]


Kota Kupang memiliki sarana pelayanan kesehatan milik pemerintah maupun yang dikelola oleh
swasta.
Rumah Sakit Pemerintah[sunting | sunting sumber]

RSUD W. Z. Johannes Kupang[22]


RS Bhayangkara Kupang[23]
RS Korem 161 Wira Sakti Kupang
Rumkital Kupang[24]
RSUD S.K Lerik Kupang
Rumah Sakit/Klinik Swasta[sunting | sunting sumber]

RSU Mamami
RSIA Dedari
RS Kartini
RS Leona
Siloam Hospital Kupang
RS Katolik Carolus Boromeus
Daftar Puskesmas[sunting | sunting sumber]

Puskesmas Alak
Puskesmas Naioni
Puskesmas Bakunase[25]
Puskesmas Pasir Panjang
Puskesmas Kupang Kota
Puskesmas Oebobo
Puskesmas Oepoi
Puskesmas Sikumana
Puskesmas Penfui
Puskesmas Manutapen
Laboratorium Kesehatan[sunting | sunting sumber]

Laboratorium Klinik Prodia


Kartini Diabetes and Eye Center
Laboratorium RS Prof W Z Yohanes
Laboratorium Tito

Pers dan Media[sunting | sunting sumber]


Surat Kabar[sunting | sunting sumber]
Beberapa surat kabar yang menjadikan Kota Kupang sebagai pusat penerbitannya seperti Harian
Umum Pos Kupang[26],Kupang Online[27], Timor Express dan victorynewsmedia.
Media Online[sunting | sunting sumber]
Tercatat beberapa Media Online seperti Kupang OnLine[27], Berita Kupang[28] telah ada sejak 2008
dengan berita yang terfokus pada Kota Kupang dan sekitarnya.
Radio dan Televisi[sunting | sunting sumber]
Stasiun radio milik pemerintah yang beroperasi di Kota Kupang adalah Radio Republik Indonesia
(RRI) melalui RRI Pro1 90.9 FM dan RRi Pro2 94.4 FM. Selain itu ada beberapa stasiun radio
swasta yang beroperasi di Kota Kupang antara lain:

Radio Tirilolok Swara Verbum 101.1 FM, "We are the voice of the voiceless" Jl.Thamrin-Oepoi
Kota Kupang
Swaraham 88,5 FM "Radionya Warga Kota Kasih', JL. Sangkar Mas No.16 - Nunbaun Sabu -
Alak - Kota Kupang
Madika 91.7 FM "The Top Radio Station" (JL. SK. LERIK NO.16 WALIKOTA)
Radio Swara Timor 90.1 FM Your Lovely Family Station
DMWS FM 103.5 MHz
Rhamagong 96,8 MHz
KISORRA FM 105,1 MHz
AFB TV CHANEL 40 UHF & RADIO 95.2 Mhz
Kaisarea Voice 97,6 MHz
Lizbeth 98.4 FM
Swara Kupang 96.0 FM
Suara Kasih 89.3 FM
Radio Sahabat (Kab. Kupang)
Stasiun televisi milik pemerintah yang beroperasi di Kota Kupang adalah TVRI Kupang. Selain itu
ada stasiun televisi swasta yang beroperasi di Kota Kupang antara lain:

TVRI Nasional
TVRI NTT
iNews TV
RTV
AFB TV
RCTI
NET.
Indosiar
Trans TV
Trans7
Metro TV
Global TV
Kompas TV
Fox Family Movies
HBO Signature
HBO Latino
HBO Hits
Disney Channel

Pariwisata[sunting | sunting sumber]


Objek Wisata[sunting | sunting sumber]

Pantai Lasiana
Pantai Lasiana mulai dibuka untuk umum sekitar tahun 1970-an. Sejak Dinas Pariwisata NTT
memoles dengan membangun berbagai fasilitas pada tahun 1986, Pantai Lasiana ramai dikunjungi
turis asing. Sesuai rencana pengembangan Pemkot Kupang, Pantai Lasiana akan dijadikan Taman
Budaya Flobamora, yakni sebutan yang mengacu pada keseluruhan suku bangsa di dekat Pantai
Lasiana, antara lain, Flores, Sumba, Timor dan Alor.
Di pantai Lasiana ini terdapat sebuah Cafe, dan banyak didapati Lopo-lopo dan tempat makanan
ringan seperti pisang bakar dan jagung bakar yang berderet. Lopo-lopo adalah sebutan lokal untuk
pondok yang dibangun menyerupai payung dengan tiang dari batang pohon kelapa atau kayu dan
beratapkan ijuk, pelepah kelapa atau lontar, alang-alang, dan yang berbahan semen, Bisa juga
beratapkan seng yang bagian luarnya dilapisi ijuk, pelepah kelapa atau lontar dan alang-alang.

Taman Nostalgia
Berlokasi di Kelurahan Fatululi, Kecamatan Oebobo, Taman Nostalgia dirancang sebagai taman
kota. Dengan fasilitas jogging track, arena olah raga dan wisata kuliner. Di Taman Nostalgia
terdapat Gong Perdamaian Nusantara. Gong Perdamaian Nusantara (GPN) merupakan sarana
persaudaraan dan pemersatu bangsa. Berasal dari Desa Pakis Aji, Kecamatan Plajan, Kabupaten
Jepara, Provinsi Jawa Tengah. Gong yang berusia 450 tahun itu milik Ibu Musrini, yang adalah ahli
waris generasi ketujuh dari pencetus gong. GPN terbuat dari bahan campuran kuningan (bronze)
dan perunggu, berdiameter 2 meter dengan berat 100 kg. GPN bermakna keseimbangan
kehidupan dan memberi nilai lebih, kebanggaan, citra baik dan sumber pendapatan sepanjang masa
bagi daerah yang menerimanya. Struktur GPN menampilkan :

1. Lingkaran luar : Logo 444 Kabupaten/Kota se-Indonesia.


2. Lingkaran tengah : Logo 33 Provinsi se-Indonesia.
3. Lingkaran dalam : Tulisan Gong Perdamaian Nusantara, sepasang bunga pada kiri-kanan,
tulisan sarana persaudaraan dan Pemersatu Bangsa.
4. Lingkaran isi : Simbol 5 Agama besar yang diakui Bangsa Indonesia.
5. Lingkaran puncak : Peta Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
6. Logo Daerah Kota Kupang diletakan dibagian tengah atas berdampingan dengan Kabupaten
Jepara, Kedua Logo Kota dan Kabupaten tersebut berlatar hitam sehingga
membedakannya dengan Kabupaten/Kota lainnya.
7. Pada sisi kanan Gong ditulis Hak Cipta Oleh Djuyoto Suntani (Presiden Komite Perdamaian
Dunia) didukung oleh Bambang Herry Purnomo, Susianty Kawira, Frans Lebu Raya dan
Daniel Adoe.

Pantai Nunsui
Pantai Batunona
Gua Kristal
Gua Monyet Tenau
Gua Monyet Sasando
Ekowisata Mangrove
Batukapala Beach
Ketapang Satu Beach
Namosain Beach
Pantai Teddy's
Pantai Pasir Panjang
Pantai Paradiso
Tugu Jepang Penfui
Makam Raja-Raja Taebenu
Bunker Kolakaha
Gua Meriam Jepang
Gua Jepang
Mata Air Amnesi
Benteng Fort Concordia
Taman Budaya NTT
Museum NTT
Wisata Kuliner[sunting | sunting sumber]
Kota ini menyimpan banyak pesona, khususnya penggemar sea food. Wisatawan yang berkunjung
ke kota ini biasanya terkesan dengan ikan bakar yang ukurannya besar-besar dengan harga yang
relatif murah. Pasar malam yang populer di Kota Kupang yang menyajikan makanan sari laut
terletak di daerah Kampung Solor di sekitar bekas bioskop Raja. Dinikmati dengan sambal khas
Kupang, tentu wisatawan akan langsung berjanji pada diri sendiri: "suatu saat nanti, beta akan
kembali lagi". Juga cumi-cumi dan udang segar yang mengeluarkan aroma manis ketika dibakar
sangat mengundang selera. Di samping itu wisatawan juga akan disuguhkan salah satu makanan
khas kota Kupang, yaitu "jagung bose". Makanan ini dibuat dari campuran jagung dan sayuran serta
biji-bijian (biasanya kacang hijau dan kacang tanah). Ada juga "daging se'i", yaitu daging sapi atau
daging babi yang diasap dan dicampur susu, garam dan rempah-rempah sehingga rasanya ada
yang manis dan juga asin. Kota ini juga memiliki pesona wisata karena memiliki pantai pasir putih
yang indah dan laut biru yang cantik. Sejak beberapa tahun terakhir ini menjadi langganan
persinggahan peserta lomba perahu layar internasional.
Satu lagi yang unik adalah penjual jagung bakar yang terbentang sepanjang trotoar di jalan El Tari
(di depan Kantor Gubernur) menjadi tempat favorit kawula muda Kota Kupang.[29]
Untuk wisata halal terdapat banyak warung jawa juga masakan padang , dan yang terbesar adalah
pasar malam yang menyajikan semua hidangan halal. Pasar malam mulai dibuka dari jam 6 malam
di kampung solor kupang

Anda mungkin juga menyukai