Anda di halaman 1dari 22

Kota Pekalongan

Loncat ke navigasiLoncat ke pencarian


Pekalongan beralih ke halaman ini. Untuk Kabupaten yang bernama sama, lihat pula Kabupaten
Pekalongan. Untuk kegunaan lain dari Pekalongan, lihat Pekalongan (disambiguasi).

Kota Pekalongan

Lambang Kota Pekalongan

Moto: Pekalongan Kota BATIK


(Bersih, Aman, Tertib, Indah, Komunikatif)

Slogan pariwisata: World City of Batik


Julukan: Kota Batik

Dari atas, kiri ke kanan: Pemandangan Kota Pekalongan beserta


Masjid Agung dan Alun-alun, Museum Batik, Tugu Batik, Monumen
Juang 45, Tugu Perbatasan Kota Pekalongan-Batang

Peta lokasi Kota Pekalongan di Jawa Tengah


Koordinat: 6º50’42”–6º55’44” LS 109º37’55”–109º42’19” BT

Provinsi Jawa Tengah

Dasar hukum UU No. 13/1950

Tanggal 1 April 1906


peresmian

Pemerintahan

-Walikota H.M Saelany Mahfudz SE

APBD

-DAU Rp.471.330.216.000.-(2019)[1]

Luas 45,25 Km²

Populasi

-Total 224.063 jiwa (2017)[2]

-Kepadatan 4.951,66 jiwa/km²

Demografi

-Agama Islam (94.13%)


Kristen Protestan (2.85%)
Katolik (2.25%)
Budha (0.67%)
Hindu (0.07%)
Aliran Kepercayaan (0.02%)
Konghucu (0.01%)[3]

-Kode area telepon 0285


Pembagian administratif

-Kecamatan 4

-Kelurahan 27

Simbol khas daerah

-Flora resmi Bambu wulung

-Fauna resmi Perenjak jawa

Situs web www.pekalongankota.go.id

Lambang Kota Pekalongan zaman Hindia Belanda, diadopsi Tahun 1931, dengan tulisan Pek-Alongan di
bawah lambang

Rumah orang Belanda di Pekalongan (tahun 1923)

Rumah orang Arab di Pekalongan (tahun 1923)

Pekalongan (bahasa Jawa: ꦏꦸꦛ ꦦꦼꦏꦭꦺꦴꦔꦤ꧀, translit. Kutha Pekalongan) adalah salah
satu kota pusat pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah yang berbatasan dengan Laut Jawa di
utara, Kabupaten Batang di timur, serta Kabupaten Pekalongan di sebelah selatan dan barat.
Pekalongan terdiri atas 4 kecamatan, yakni Pekalongan Barat, Pekalongan Utara, Pekalongan
Timur, dan Pekalongan Selatan.
Kota ini terletak di jalur Pantura yang menghubungkan Jakarta-Semarang-Surabaya. Pekalongan
berjarak 101 km sebelah barat Semarang, atau 384 km sebelah timur Jakarta. Pekalongan dikenal
dengan julukan kota batik, karena batik Pekalongan memiliki corak yang khas dan variatif. Kota
Pekalongan masuk jaringan kota kreatif UNESCO dalam kategori crafts & folk art pada Desember
2014 dan memiliki city branding World's city of Batik.
Transportasi di kota ini pun sudah cukup berkembang, karena terdapat terminal besar, stasiun, dan
taksi. Makanan khas Pekalongan adalah megono, yakni irisan nangka dicampur dengan sambal
bumbu kelapa. Makanan ini umumnya dihidangkan saat masih panas dan dicampur dengan petai
dan ikan bakar sebagai menu tambahan.
Kota Pekalongan terkenal dengan nuansa religiusnya karena mayoritas penduduknya memeluk
agama Islam. Ada beberapa adat tradisi di Pekalongan yang tidak dijumpai di daerah lain misalnya:
syawalan, sedekah bumi, dan sebagainya. Syawalan adalah perayaan tujuh hari setelah lebaran
dan sekarang ini disemarakkan dengan pemotongan lupis raksasa yang memecahkan
rekor MURI oleh wali kota untuk kemudian dibagi-bagikan kepada pengunjung.
Daftar isi

 1Sejarah
 2Geografis
o 2.1Batas Wilayah
o 2.2Iklim & Cuaca
 3Pemerintahan
o 3.1Daftar Wali Kota
o 3.2Dewan Perwakilan
o 3.3Kecamatan
 4Demografi
o 4.1Agama
o 4.2Etnis
 5Ekonomi
o 5.1Retail
o 5.2Akomodasi
o 5.3Industri
o 5.4Hiburan
 6Pariwisata
o 6.1Tempat Wisata
o 6.2Acara & Perayaan
 7Kuliner
 8Kesenian
 9Pendidikan
o 9.1Perguruan tinggi
o 9.2Sekolah menengah atas
o 9.3Sekolah menengah kejuruan
o 9.4Sekolah lanjutan tingkat pertama
o 9.5Pendidikan dan layanan khusus
 10Kesehatan
o 10.1Rumah sakit
o 10.2Pusat kesehatan masyarakat
o 10.3Balai pengobatan
 11Transportasi
 12Olahraga
 13Media Massa
 14Tokoh Terkenal
 15Referensi
 16Pranala luar

Sejarah[sunting | sunting sumber]


Nama Pekalongan sampai saat ini belum jelas asal-usulnya, belum ada prasasti atau dokumen
lainnya yang bisa dipertanggungjawabkan, yang ada hanya berupa cerita rakyat atau legenda.
Dokumen tertua yang menyebut nama Pekalongan adalah Keputusan Pemerintah Hindia
Belanda (Gouvernements Besluit) Nomor 40 tahun 1931:nama Pekalongan diambil dari kata
‘Halong‘ (dapat banyak) dan dibawah simbul kota tertulis ‘Pek-Alongan‘.
Kemudian berdasarkan keputusan DPRD Kota Besar Pekalongan tanggal 29 januari 1957 dan
Tambahan Lembaran daerah Swatantra Tingkat I Jawa Tengah tanggal 15 Desember 1958, Serta
persetujuan Pepekupeda Teritorium 4 dengan SK Nomor KTPS-PPD/00351/II/1958:nama
Pekalongan berasal dari kata ‘A-Pek-Halong-An‘ yang berarti pengangsalan (Pendapatan).
Pada pertengahan abad XIX dikalangan kaum liberal Belanda muncul pemikiran etis-selanjutnya
dikenal sebagai Politik Etis yang menyerukan Program Desentralisasi Kekuasaan Administratip yang
memberikan hak otonomi kepada setiap Karesidenan (Gewest) dan Kota Besar (Gumentee) serta
pembentukan dewan-dewan daerah di wilayah administratif tersebut. Pemikiran kaum liberal ini
ditanggapi oleh Pemerintah Kerajaan Belanda dengan dikeluarkannya Staatbland Nomor 329 Tahun
1903 yang menjadi dasar hukum pemberian hak otonomi kepada setiap residensi (gewest); dan
untuk Kota Pekalongan, hak otonomi ini diatur dalam Staatblaad Nomor 124 tahun 1906 tanggal 1
April 1906 tentang Decentralisatie Afzondering van Gelmiddelen voor de Hoofplaatss Pekalongan uit
de Algemenee Geldmiddelen de dier Plaatse yang berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Pada tanggal 8 Maret 1942 Pemerintah Hindia Belanda menandatangani penyerahan kekuasaan
kepada tentara Jepang. Jepang menghapus keberadaan dewan-dewan daerah, sedangkan
Kabupaten dan Kotamadya diteruskan dan hanya menjalankan pemerintahan dekonsentrasi.
Proklamasi Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus oleh
dwitunggal Soekarno-Hatta di Jakarta, ditindaklanjuti rakyat Pekalongan dengan mengangkat
senjata untuk merebut markas tentara Jepang pada tanggal 3 Oktober 1945. Perjuangan ini
berhasil, sehingga pada tanggal 7 Oktober 1945 Pekalongan bebas dari tentara Jepang.
Secara yuridis formal, Kota Pekalongan dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun
1950 tanggal 14 Agustus 1950 tentang Pembentukan Daerah Kota Besar dalam lingkungan Jawa
Barat/Jawa Tengah/Jawa Timur dan Daerah Istimewa Jogjakarta. Selanjutnya dengan terbitnya
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1965 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan Daerah, maka
Pekalongan berubah sebutannya menjadi Kotamadya Dati II Pekalongan.
Terbitnya PP Nomor 21 Tahun 1988 tanggal 5 Desember 1988 dan ditindaklanjuti dengan
Inmendagri Nomor 3 Tahun 1989 mengubah batas wilayah Kotamadya Dati II Pekalongan sehingga
luas wilayahnya berubah dari 1.755 Ha menjadi 4.465,24 Ha dan terdiri dari 4 Kecamatan, 22 desa
dan 24 kelurahan.
Sejalan dengan era reformasi yang menuntut adanya reformasi disegala bidang, diterbitkan PP
Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan PP Nomor 32 Tahun 2004 yang
mengubah sebutan Kotamadya Dati II Pekalongan menjadi Kota Pekalongan.

Geografis[sunting | sunting sumber]


Kota Pekalongan membentang antara 6º50’42”–6º55’44” LS dan 109º37’55”–109º42’19” BT.
Berdasarkan koordinat fiktifnya, Kota Pekalongan membentang antara 510,00 – 518,00 Km
membujur dan 517,75 – 526,75 Km melintang, dimana semuanya merupakan daerah datar, tidak
ada daerah dengan kemiringan yang curam, terdiri dari tanah kering 67,48% Ha dan tanah sawah
32,53%. Berdasarkan jenis tanahnya, di Kota Pekalongan memiliki jenis tanah yang berwarna agak
kelabu dengan jenis aluvial kelabu kekuningan dan aluvial yohidromorf. Jarak terjauh dari Utara ke
Selatan mencapai ± 9 Km, sedangkan dari Barat ke Timur mencapai ± 7 Km. Batas wilayah
administrasi Kota Pekalongan yaitu:
Batas Wilayah[sunting | sunting sumber]

Utara Laut Jawa

Timur Kabupaten Batang


Selatan Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Batang

Barat Kabupaten Pekalongan

Kota Pekalongan merupakan daerah beriklim tropis dengan rata-rata curah hujan berkisar antara
40 mm - 300 mm per bulan, dengan jumlah hari hujan 120 hari. Keadaan suhu rata-rata di Kota
Pekalongan dari tahun ke tahun tidak banyak berubah, berkisar antara 17º-35 °C.
Kota Pekalongan terbagi atas 4 (empat) Kecamatan yang terbagi lagi menjadi 27 kelurahan pasca
merger kelurahan yang dilakukan 1 Januari 2015[4] dengan luas keseluruhan mencapai 45,25 km²
atau sekitar 0,14 % dari luas wilayah Jawa Tengah.
Iklim & Cuaca[sunting | sunting sumber]
CiutkanData iklim Pekalongan
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
Rata-rata 27.4 27.5 27.0 26.4 26.7 27.3 27.6 27.4
26.0 26.5 26.9 26.8 27.0
harian °C (81.3 (81.5 (80.6 (79.5 (80.1 (81.1 (81.7 (81.3
(78.8) (79.7) (80.4) (80.2) (80.6)
(°F) ) ) ) ) ) ) ) )
195. 152. 143. 186. 2.697,
632.5 415.4 327.0 87.7 82.1 74.2 81.4 319.5
Presipitasi 1 6 6 3 4
(24.90 (16.35 (12.87 (3.45 (3.23 (2.92 (3.20 (12.57
mm (inci) (7.68 (6.00 (5.65 (7.33 (106,1
2) 4) 4) 3) 2) 1) 5) 9)
1) 8) 4) 5) 97)

Rata-rata
hari hujan
18.4 16.6 16.5 13.8 10.6 8.5 4.7 4.5 5.2 8.8 14.8 17.6 140.0
atau
bersalju

Sumber: [5]

Pemerintahan[sunting | sunting sumber]


Secara administrasi pemerintahan Kota Pekalongan dipimpin oleh seorang wali kota dan wakil wali
kota yang membawahi koordinasi atas wilayah administrasi kecamatan yang dikepalai oleh seorang
camat. Kecamatan dibagi lagi menjadi beberapa kelurahan yang dikepalai oleh seorang lurah.
Seluruh camat dan lurah merupakan jajaran pegawai negeri sipil di lingkungan pemerintah kota.
Sejak 2005, wali kota Pekalongan dan wakilnya dipilih langsung oleh warga kota dalam pilkada,
setelah sebelumnya dipilih oleh anggota DPRD kota.
Daftar Wali Kota[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Daftar Wali Kota Pekalongan

Burgemeester Pekalongan

No Wali Kota Prd. Ket.


Mulai Akhir Wakil Wali
jabatan jabatan Kota

[ket. 1]
1 PKW. Lakeman 1929 1929 1

2 FAJ. Middelkoop 1929 1932 2

3 J. Leewis 1932 1935 3

4 AE. Catalani 1935 1937 4

5 HJ. Kuneman 1937 1939 5

6 WJ. van Haeften 1939 1941 6

1 Januari
7 Mr. HC. Hartevelt 1941 7
1942
1 Januari 8 Maret
8 Mr. Johan de Widt 8
1942 1942

Mulai Akhir Wakil Wali


No Wali Kota Prd. Ket.
jabatan jabatan Kota

プカロンガン市長

13 Maret 24 Agustus [ket. 2] R. Soempeno


9 Kawabata 9
1942 1945 Danoewilogo

Wali Kota Pekalongan

Mulai Akhir Wakil Wali


No Wali Kota Prd. Ket.
jabatan jabatan Kota

R. Soempeno 5 September 5 Maret


10 10
Danoewilogo 1945 1954

Agoes Miftah 1 November


11 1 Juni 1954 11
Danoekoesoemo 1956

M. Soehartono 19
1 November
12 Slamet November 12
1956
Poespopranoto 1957

13 Januari 17 Januari
13 R. Iskandar Said 13
1958 1959
R.M Bambang
14 April November
14 Sardjono 14
1959 1959
Noersetyo

R. Mochamad 5 April 30 Mei


15 15
Tedjo 1960 1967

30 Mei 11 Oktober
16 R. Teguh Soenarjo 16
1967 1972

11 Oktober 7 November
17 R. Soepomo 17
1972 1979

7 November 7 November
18
1979 1984
18 Djoko Prawoto
7 November 7 November
19
1984 1989

Mochamad 7 November 7 November


19 20
Chaeron 1989 1994

30
27 Oktober
Desember 21
1994
1999
20 Samsudiat
30
Desember 2004 22 Hamzah Shodiq
1999

21 5 Juli 2005 5 Juli 2010 23 Abu Almafachir


Muhammad Basyir
Ahmad Syawie
9 Agustus Achmad Alf
5 Juli 2010 24
2015 Arslan Djunaid

15
9 Agustus
— Dwi Ari Putranto September [ket. 3]
2015
2015
— —
15
Prijo Anggoro Budi 17 Februari
— September [ket. 4]
Rahardjo 2016
2015

Achmad Alf Arslan 17 Februari 7 September [ket. 5] Saelany


22
Djunaid 2016 2017 Machfudz

25
19
7 September
— November [ket. 6]
2017
2017

Saelany Machfudz
19
Achmad Afzan
23 November Petahana
Arslan Djunaid
2017

Catatan

1. ^ Sebagai Pekalongan Burgemeester (Wali Kota Pekalongan)


2. ^ Sebagai プカロンガン市長 (Pekalongan Shichō)
3. ^ Sebagai Pelaksana tugas (Plt.) Walikota
4. ^ Sebagai Penjabat (Pj.) Walikota
5. ^ Wafat saat menjabat. Diberhentikan secara resmi pada Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kota
Pekalongan pada 18 September 2017
6. ^ Sebagai Pelaksana tugas (Plt.) Walikota

Dewan Perwakilan[sunting | sunting sumber]


Artikel utama: Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Pekalongan
DPRD Kota Pekalongan
2014-2019

Partai Kursi

Partai Golkar 9

Lambang PDI-P PDI-P 4

PPP 4

3
PKB

3
PKS

3
PAN

3
Partai Gerindra

Partai Demokrat 1

Total 30

Kecamatan[sunting | sunting sumber]


Artikel utama: Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Pekalongan
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 8 Tahun 2013 Tentang Penggabungan
Kelurahan Di Lingkungan Pemerintah Kota Pekalongan[6], berikut Nama Kelurahan di Kota
Pekalongan hasil penggabungan sejak 1 Januari 2015:Kota Pekalongan memiliki 4 kecamatan dan
27 kelurahan pasca-penggabungan (berdasarkan Perda Kota Pekalongan No.8 Tahun 2013).[7] Pada
tahun 2017, jumlah penduduknya diperkirakan sebesar 305.052 jiwa dan luas wilayah 45,25 km²
dengan kepadatan 6.741 jiwa/km².[8]

Demografi[sunting | sunting sumber]


Agama[sunting | sunting sumber]
Sejak dulu, Kota Pekalongan dikenal sebagai salah satu kota dengan tingkat religiusitas yang cukup
tinggi, indikatornya adalah dengan banyaknya jumlah pondok pesantren yang ada yakni 44 buah
dengan jumlah santri mencapai 4.706 orang. Keberagaman pemeluk agama tidak lagi menimbulkan
permasalahan yang berarti menunjukkan kondusifnya kehidupan antar umat beragama Kota
Pekalongan. Agama Islam merupakan agama mayoritas penduduk Kota Pekalongan, sedangkan
agama lain yang dianut sebagian warga Kota Pekalongan adalah Kristen, Katolik, Hindu,
Budha dan Kong Hu Cu. Untuk memenuhi kebutuhan peribadatan, di Kota Pekalongan terdapat
berbagai jenis tempat ibadah berupa masjid 106 unit, mushola 613 unit, 13 buah gereja Kristen, 2
Gereja Katholik, 1 pura dan 5 wihara/klenteng yang tersebar di seluruh kecamatan Kota
Pekalongan.
Etnis[sunting | sunting sumber]
Kota Pekalongan secara etnik didominasi oleh Suku Jawa yang bertutur dengan bahasa Jawa dialek
khas pesisir barat (Dialek Pesisir/Pantura) yang cenderung mirip dialek Banyumasan. Sejarah
Pekalongan sebagai kota pelabuhan dan perdagangan membuatnya memiliki sejumlah komunitas
pendatang yang menonjol, seperti etnis Cina dan Arab, selain tentu saja suku-suku Nusantara lain
seperti suku Melayu dan Banjar.

Ekonomi[sunting | sunting sumber]


Karena letaknya sangat strategis yaitu di antara Jakarta dan Surabaya, perekonomian Kota
Pekalongan cukup maju di antara kota-kota lain di Jawa Tengah yaitu dalam bidang industri,
perikanan dan properti. Dalam bidang perikanan, Kota Pekalongan memiliki sebuah pelabuhan
perikanan terbesar di Pulau Jawa, Pelabuhan ini sering menjadi transit dan area pelelangan hasil
tangkapan laut oleh para nelayan dari berbagai daerah. Selain itu di Kota Pekalongan banyak
terdapat perusahaan pengolahan hasil laut, seperti ikan asin, terasi, sarden, dan kerupuk ikan, baik
perusahaan berskala besar maupun industri rumah tangga. Dibidang properti Pekalongan
merupakan salah satu kota di Jawa Tengah dengan pertumbuhan properti yang cukup baik yang
ditandai dengan semakin maraknya pembangunan gedung-gedung midrise yang semakin menjamur
di Kota Pekalongan.
Retail[sunting | sunting sumber]

Plaza Pekalongan

Kota Pekalongan memiliki beberapa pusat perbelanjaan dari mall,pasar grosir hingga pasar
tradisional. Berikut adalah pusat perbelanjaan modern yang ada di Kota Pekalongan:

 Plaza Pekalongan (Matahari Department Store & Hypermart)


 Transmart Pekalongan
 Pekalongan Square (Ramayana Dept. Store & Robinson)
 Super Indo Supermarket
 Sri Ratu Merdeka Pekalongan (Berhenti Beroperasi)

Pasar Podosugih

Dan berikut adalah pusat perbelanjaan tradisional yang ada di Kota Pekalongan:

 Pasar Grosir Batik Setono


 Pasar Induk Banjarsari (Berhenti Operasi Sementara karena Kebakaran)
 Pasar Induk Grogolan
 Pasar Induk Banyu Urip
 Pasar Pagi Keraton
 Pasar Podosugih
 Pasar Anyar
 Pasar Kraton
 Pasar Poncol
 Pasar Klego
 Pasar Induk Kuripan
Akomodasi[sunting | sunting sumber]

TB Loji 1-3, karya putra daerah Kota Pekalongan

Akomodasi di Kota Pekalongan sangat beragam dari Hotel berbintang hingga losmen yang terdapat
di seluruh penjuru kota, berikut adalah daftar akomodasi yang terdapat di Kota Pekalongan:

 Hotel Dafam****
 Hotel Horison****
 Hotel The Sidji Maven ***
 Hotel Sahid Mandarin***
 Hotel Aston Pekalongan City*** (Proses Pembangunan)
 Hotel Santika Pekalongan***
 Hotel Namira Syariah ***
 Hotel Nirwana***
 Hotel Kyriad Pesona***
 Hotel Istana**
 Hotel Jayadipa*
 Hotel Indonesia*
 Hotel Yudhistira
 Hotel Hayam Wuruk
 Hotel Pekalongan
Industri[sunting | sunting sumber]

 Galangan kapal kayu


 Galangan kapal fiberglass
 Galangan kapal baja (PT Barokah Marine)
 Pabrik Es Balok,
 Industri Ikan Asin
 Industri Pemindangan ikan,
 Pabrik pengalengan ikan Maya Food,
 Industri Kecil pembuatan terasi,
 Pabrik pembuatan fillet ikan
 Industri kerajinan batik
 Industri pembuatan mebel rotan dan Bambu
 Industri Kecil makanan ringan
 Pabrik Rokok Sigaret Kretek Tangan
 Pabrik Teh
Hiburan[sunting | sunting sumber]

 Cinema XXI Pekalongan Square dan Transmart Pekalongan


 Karaoke Happy Puppy Plaza Pekalongan
 Sahid International Convention Center
 Crown Dupan Club

Pariwisata[sunting | sunting sumber]

Museum Batik Pekalongan


Kota Pekalongan dikenal akan batik nya yang telah mendunia, banyak wisatawan yang datang atau
sekadar singgah di Kota Pekalongan. Tempat wisata di Kota Pekalongan tidak hanya wisata batik
saja, tetapi terdapat juga wisata keagamaan, sejarah dan alam.
Tempat Wisata[sunting | sunting sumber]
Tempat wisata di Kota Pekalongan tesebut di antara nya:

 Museum Batik Indonesia


 Kampoeng Batik Kauman
 Kampung Wisata Batik Pesindon
 Kampung Wisata ATBM Medono
 Kampung Wisata Canting Landungsari
 Pantai Pasir Kencana
 Pantai Slamaran Indah
 Seaworld Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan (PPNP)
 Wisata Hutan Bakau (Mangrove Park)
 Water Park Dupan
 Kawasan Kota Tua Jetayu
 Ziarah Makam Habib Ahmad Bin Abdullah Bin Tholib Al Atas
 Taman Kota Kawasan Mataram
 Monumen 03-10-1945
 Wahana Wisata Keluarga Meduri Asri
Acara & Perayaan[sunting | sunting sumber]

Logo Branding Kota Pekalongan

Pada setiap tahun pada tanggal tertentu, Pemerintah atau warga Kota Pekalongan mengadakan
berbagai acara yang menarik wisatawan, acara-acara tersebut diantaranya:

 Pekan Batik Nusantara (PBN) atau Pekan Batik Internasional (PBI)


Pekan Batik Nusantara diadakan 1 tahun sekali pada bulan Oktober sedangkan Pekan Batik
Internasional berlangsung setiap 3 tahun sekali pada bulan yang sama. Kegiatan yang
diselenggarakan dalam acara ini adalah gala diner, fashion show, gelar budaya, seminar, karnaval
kreasi busana batik, pameran produk batik dalm dan luar negeri, great sale dan wisata kuliner.

 Perayaan HUT Kota Pekalongan


Diadakan 1 tahun sekali yaitu setiap tanggal 1 April, dalam acara ini dilakukan kirab dan gelar
kesenian dan budaya khas Kota Pekalongan, karnaval serta berbagai event lomba. Tetapi pada
tahun 2015, perayaan ini dilaksanakan dalam acara Pekan Kreatif Nusantara (PKN) yang konsep
nya tidak jauh berbeda dengan Pekan Batik.

 Hari Teknologi Nasional


Diselenggarakan 1 tahun sekali pada bulan September, agenda dalam acara ini adalah pameran
inovasi daerah yang diikuti berbagai daerah di Indonesia serta lomba inovasi.

 Nyadran
Tradisi nelayan Pantura Pekalongan yang diadakan 1 tahun sekali dengan menggelar acara
"ngelarung" sesaji ditengah laut yang diperebutkan oleh kalangan masyarakat nelayan.

 Pek Tjun
Dilakukan 1 tahun sekali, kegiatan Pek Tjun menampilkan kebudayaan Tionghoa dengan puncak
acara di Pantai Pasir Kencana dengan atraksi barongsai yang dilarung di laut serta lomba
mendirikan telur ditengah terik matahari.

 Cap Gomeh
Diselenggarakan 1 tahun sekali oleh umat Kong Hu Chu yang dipusatkan di klenteng Pho An Thian,
dengan kegiatan karnaval mengarak "para dewa" keliling kota yang diiringi kesenian Tionghoa.

 Krapyakan / Syawalan
Diselenggarakan 1 tahun sekali, sepekan usai Hari Raya Idul Fitri, acara ini berlokasi di Jalan
Jlamprang Krapyak dengan pemotongan lopis raksasa seberat 1 ton lebih dengan tinggi sekitar 2
meter. Kebiasaan ini di Pekalongan dengan tradisi membuat lupis raksasa.[9]

 Festival Pintoe Dalam


Digelar 1 tahun sekali selama 2 hari di kawasan Pecinan Kota Pekalongan yaitu di sepanjang Jalan
Blimbing kecamatan Pekalongan Timur, menyajikan kebudayaan/kesenian dan makanan khas
etnis Tionghoa.

 Khoul
Acara ini dilaksanakan dalam rangka memperingati wafatnya Habib Ahmad bin Abdullah bin Thalib
Alatas, diselenggarakan 1 tahun sekali menjelang bulan puasa Ramadhan. Acara ini berlangsung di
wilayah Makam Sapuro yang dihadiri masyarakat dari berbagai daerah di nusantara dan
mancanegara.

Kuliner[sunting | sunting sumber]


Kota Pekalongan memiliki kuliner khas, diantaranya:

 Tauto, merupakan salah satu makanan khas Kota Pekalongan, makanan ini merupakan
sebagaimana makanan soto namun menggunakan daging kerbau dengan bumbu khas yaitu
tauco.
 Kopi tahlil, sebuah minuman kopi yang diracik dengan menggunakan bahan rempah-rempah
seperti jahe, kapulaga, pandan.
 Gule kambing kacang hijau, makanan ini dipengaruhi budaya khas Timur Tengah, gule kambing
ini disajikan dengan dicampur bersama kacang hijau.
 Nasi kebuli, merupakan nasi yang dimasak menggunakan rempah-rempah yang disajikan
dengan potongan daging kambing yang dilengkapi acar nanas.
 Garang asem, makanan yang berkuah bening dari daging sapi dengan racikan tomat dan cabai
rawit gelondongan yang disajikan dalam kondisi panas. Biasa disajikan bersama megono.
 Megono, makanan yang terbuat dari nangka muda yang dirajang, diramu dengan bumbu dan
dimasak dengan cara dikukus.
 Nasi uwet, makanan ini hampir mirip gulai kambing namun dengan kuah yang lebih encer
karena tidak menggunakan santan.
Di Kota Pekalongan juga terdapat restoran atau kafe baik berjaringan nasional maupun lokal,
diantaranya:

 KFC
 Pizza Hut Delivery
 Wendy's
 Solaria
 Ichiban Sushi
 Bakso Boedjangan
 Es Teler 77
 Mokko Donuts
 California Fried Chicken
 Papa Ron's Pizza
 Gahwaji Sky Lounge Hotel Namira Syariah
 Warung Orange[10]
 Teras Bali
 Nostalgia Resto The Sidji Hotel
 Obonk Steak & Ribs
 Coffee and Beyond[11]
 Garuda Madong Kencana[12]
 Warung Oemang[13]
 ACP Cafe[14]
 Taiwan Tea House[15]
 The Oasis Cafe
 Wkwk Food & Drink

Kesenian[sunting | sunting sumber]


 Wayang Kulit
 Simtuduror
 Kesenian Banjar
 Kesenian Melayu

Pendidikan[sunting | sunting sumber]


Perguruan tinggi[sunting | sunting sumber]

 Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Pekalongan, (Sekarang menjadi IAIN Pekalongan), Jl.
Kusumabangsa No. 9 Pekalongan
 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah Pekalongan (STIEM Pekalongan)
 Akademi Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan AKBID HIP
 Politeknik Batik Pusmanu Pekalongan
 Universitas Pekalongan (UNIKAL)
 Akademi Keperawatan Negeri
 UT Kota Pekalongan
 STMIK Widya Pratama Pekalongan
 STIKES Muhammadiyah Pekalongan
 Akademi Komunitas Negeri Kota Pekalongan
Sekolah menengah atas[sunting | sunting sumber]

 MA Negeri 1 Kota Pekalongan, Jl. Urip Sumoharjo, Pekalongan Barat [16]


 MA Negeri 2 Kota Pekalongan, Jl. Trikora Pragak, Pekalongan Timur
 MA Negeri Pekalongan, Jl. Capgawen 113, Kedungwuni
 MAN Insan Cedekia, Kota Pekalongan, Pekalongan Selatan
 SMA Negeri 1 Pekalongan[17] Jl. R.A Kartini
 SMA Negeri 2 Pekalongan, Jl Kusuma Bangsa
 SMA Negeri 3 Pekalongan, Jl Progo
 SMA Negeri 4 Pekalongan Jl Hos Cokrominoto
 SMA Muhammadiyah 1 Pekalongan
 SMA Muhammadiyah 2 Pekalongan
 SMA Hasyim Asy'ari Pekalongan, Jl Dr. Wahidin
 SMA Saint Bernardus
 SMA Dwija Praja
 SMA Islam Pekalongan
 SMA Masehi Pekalongan
 SMA Santo Bernardus
 SMA Al-Irsyad Al-Islamiyyah Pekalongan[18]
 MA Ribatul Muta'allimin Pekalongan
 MA Hidayathul Athfal Jl. Gatot Subroto, Bali, Pekalongan Selatan
 MA KH. Syafi'i, Buaran Jl. Gatot Subroto, Buaran Pekalongan Selatan
Sekolah menengah kejuruan[sunting | sunting sumber]

 SMK Muhammadiyah 1 Pekalongan [19], Jl. AMD No. 1 Kramatsari Pekalongan Barat
 SMK Negeri 1 Pekalongan, Jl. Angkatan 66 No. 90 Pekalongan Barat
 SMK Negeri 2 Pekalongan, Jl Perintis Kemerdekaan Pekalongan Barat
 SMK Negeri 3 Pekalongan, Jl Perintis Kemerdekaan Pekalongan Barat
 SMK Negeri 4 Pekalongan, Jl. Hos Cokrominoto Pekalongan Selatan
 SMK Gatra Praja Pekalongan, Jl. Perintis Kemerdekaan Pekalongan Utara
 SMK Baitusalam Medono, Pekalongan Barat
 SMK Dwija Praja Pekalongan, Jl. Sriwijaya Pekalongan Barat
 SMK Medika Jl. Sriwijaya Pekalongan Barat
 SMK Perikanan IRMA Jl. Sriwijaya Pekalongan Barat
 SMK Veteran Jl. Maninjau No. 14 Pekalongan Timur
 SMK Syafi'i Akrom Pekalongan Selatan
 SMK Diponegoro Jl. Letjend Suprapto No.1 Pekalongan Selatan
Sekolah lanjutan tingkat pertama[sunting | sunting sumber]

 SMP Negeri 1 Pekalongan


 SMP Negeri 2 Pekalongan
 SMP Negeri 3 Pekalongan
 SMP Negeri 4 Pekalongan
 SMP Negeri 5 Pekalongan
 SMP Negeri 6 Pekalongan
 SMP Negeri 7 Pekalongan
 SMP Negeri 8 Pekalongan
 SMP Negeri 9 Pekalongan
 SMP Negeri 10 Pekalongan
 SMP Negeri 11 Pekalongan
 SMP Negeri 12 Pekalongan
 SMP Negeri 13 Pekalongan
 SMP Negeri 14 Pekalongan
 SMP Negeri 15 pekalongan
 SMP Negeri 16 Pekalongan
 SMP Negeri 17 Pekalongan
 SMP Muhammadiyah 1 Pekalongan
 SMP Al-Irsyad Al-Islamiyyah
 SMP Ma'had Islam
 SMP Salafiyah Kauman
 SMP Saint Pius
 SMP Islam YPI Buaran
 MTS Salafiyah Al Muttaqin Medono
 MTS Ribatul Muta'allimin
 MTS Hidayatul Athfal Banyurip Alit
 MTS Salafiyah Simbangkulon 1, Buaran, Pekalongan Selatan
 MTs Isthifaiyah Nahdliyah Banyurip Ageng
 MTs Nurul Islam Krapyak Lor
Pendidikan dan layanan khusus[sunting | sunting sumber]

 SDLB Negeri Kota Pekalongan


 SLB PRI Pekalongan

Kesehatan[sunting | sunting sumber]

RSUD Bendan milik Pemerintah Kota Pekalongan

Rumah sakit[sunting | sunting sumber]

 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bendan, Jl. Sriwijaya


 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kraton (milik Pemerintah Kabupaten Pekalongan)
 Rumah Sakit Islam Siti Khodijah, Jl. Bandung
 Rumah Sakit Bhakti Waluyo
 Rumah Sakit Umum Budi Rahayu
 Rumah Sakit Karomah Holistic
 Rumah Sakit H. Ahmad Djunaid
 Rumah Sakit Ibu & Anak Anugerah, Jl. Perintis Kemerdekaan
 Rumah Sakit Bedah Aro
 Rumah Sakit Ibu Anak Mitra Bunda
Pusat kesehatan masyarakat[sunting | sunting sumber]

 Puskesmas Bendan
 Puskesmas Tirto
 Puskesmas Kramatsari
 Puskesmas Kusuma Bangsa
 Puskesmas Krapyak Kidul
 Puskesmas Dukuh
 Puskesmas Klego
 Puskesmas Tondano
 Puskesmas Noyontaan
 Puskesmas Sokorejo
 Puskesmas Jenggot
 Puskesmas Pekalongan Selatan
 Puskesmas Buaran Pekalongan Selatan
 Puskesmas Kergon
 Puskesmas Salammanis
 Puskesmas Medono
 Puskesmas Degayu
 Puskesmas Setono
Balai pengobatan[sunting | sunting sumber]

 Balai Pengobatan Bina Griya


 Balai Pengobatan Ibu dan Anak Ibu Umi

Transportasi[sunting | sunting sumber]

Stasiun Pekalongan

Kota Pekalongan mudah dijangkau karena merupakan kota perlintasan Jakarta-Surabaya. Di


Pekalongan terdapat Fasilitas Transportasi:
 Stasiun Pekalongan, semua kereta api penumpang berhenti di stasiun ini kecuali Kereta api
Argo Bromo Anggrek malam
 Terminal Bus Tipe A Pekalongan
 Terminal Bayangan Ponolawen
 Terminal Angkot Sayun
 Terminal Angkot Banjarsari
 Terminal Angkot Slamaran
 Terminal Angkot Grogolan

Olahraga[sunting | sunting sumber]


Di Kota Pekalongan terdapat fasilitas olahraga di berbagai cabang olahraga, diantaranya:

 Stadion Hoegeng[20] markas Klub Persip Pekalongan


 Stadion Bumirejo, Persip Pekalongan
 Stadion Kuripan Lor, Persip Pekalongan
 Kolam Renang Tirta Sari, dengan Standar Nasional PRSI
 Gedung GOR Jetayu, tempat untuk pertandingan Tenis Meja, Bulu Tangkis, Bola Basket, Bola
Volley dan Tenis Lapangan.
 Gedung GOR Peritis Kemerdekaan, tempat untuk pertandingan Atletik
 Gedung GOR Medono, tempat untuk semua jenis pertandingan.
 Lapangan Tennis Prabajaya
 Lapangan Tennis PDAM
 Sungai Cemoro Sewu untuk Lomba Kano
 Lapangan Abdi Jaya Pringlangu Pekalongan Barat
 Lapangan Golf Setono Pekalongan

Media Massa[sunting | sunting sumber]


Di Kota Pekalongan terdapat media lokal baik milik pemerintah maupun swasta, diantaranya:

 Batik TV (57 UHF)


 Kompas TV Regional Pekalongan (26 UHF) (lokasi pemancar di Gantungan, Tegal)
 Radio BSP
 Radio Damasintha
 Radio RCS FM
 Radio Kota Batik
 Radio MS Pekalongan
 Radio Pop FM
 TV Nasional: TVRI, RCTI, SCTV, ANTV, TPI, INDOSIAR, TRANSTV, TRANS7, GLOBALTV,
TVONE, METROTV

Tokoh Terkenal[sunting | sunting sumber]


 Hoegeng Imam Santoso Kapolri ke-5 (1968-1971)
 Abdul Rahman Saleh Jaksa Agung RI
 Aziz Sattar Aktor,Sutradara
 Supeno Menpora 1948-1949
 Antonius Budi Ariantho Pebulu tangkis
 Lioe Tiong Ping Pebulu tangkis
 Muhammad Sultan Tokoh Melayu
 Habib Ahmad bin Abdullah bin Thalib Alatas
 Habib Lutfi bin Yahya
 Habib Baqir Alatas
 Dian Pelangi
 Rudy Hadisoewarno
 Sutrisno Bachir
 Diani Amalia Ramadhani, Penyanyi, Anggota JKT48

Anda mungkin juga menyukai