Anda di halaman 1dari 5

"Kupang" beralih ke halaman ini.

Untuk kabupaten bernama sama, lihat Kabupaten Kupang.


Untuk kegunaan lain, lihat Kupang (disambiguasi).

Koordinat:  10°10′12.6″S 123°36′27.8″E

Kota Kupang

Ibu kota provinsi

Bendera

Lambang

Julukan: 

Kota Kasih

Motto: 

Berdoa, Berusaha, Bekerja


Peta

Kota Kupang

Peta

Tampilkan peta Kepulauan Sunda Kecil Tampilkan peta

Indonesia Tampilkan semua

Koordinat:  10°10′12″S 123°36′28″E

Negara  Indonesia

Provinsi Nusa Tenggara Timur

Dasar hukum UU Nomor 22 Tahun 1999[1]

Jumlah satuan tampil


pemerintahan
Daftar

Pemerintahan

 • Wali Kota George M. Hadjoh, S.H. (Pj.)

 • Wakil Wali Kota Lowong

 • Sekretaris Daerah Fahrensy Funay


 • Ketua DPRD Yeskial Loudoe

Luas

 • Total 180,27 km2 (69,60 sq mi)

Populasi

 (2021)[2]

 • Total 455.847

 • Kepadatan 2.529/km2 (6,550/sq mi)

Demografi

 • Agama Kristen 88,55%
- Protestan 70,97%
- Katolik 17,58%
Islam 10,20%
Hindu 1,21%
Buddha 0,04%[3]

 • IPM  79,74 (2021)


tinggi[4]

Zona waktu UTC+08:00 (WITA)

Kode area telepon +62 380

Pelat kendaraan DH xxxx A*/B*

Kode Kemendagri 53.71 

Kode SNI 7657-2010 KPG

APBD Rp 1.107.398.000.000,- (2022)[5]

DAU Rp 692.248.834.000,00- (2020)[6]

Situs web www.kupangkota.go.id


Kediaman residen di Kupang (1870-1910)

Kota Kupang adalah sebuah kota dan sekaligus ibu kota provinsi Nusa Tenggara


Timur, Indonesia. Kota Kupang adalah kota yang terbesar di Pulau Timor yang terletak di
pesisir Teluk Kupang, bagian barat laut pulau Timor. Sebagai kota terbesar di provinsi Nusa
Tenggara Timur, Kota Kupang dipenuhi oleh berbagai suku bangsa. Suku yang signifikan
jumlahnya di "Kota Kupang" adalah suku Timor, Rote, Sabu, Tionghoa, Flores dan sebagian
kecil pendatang dari Bugis dan Jawa. Luas wilayah Kota Kupang adalah 180,27 km² dengan
jumlah penduduk sekitar 455.847 jiwa (2021). Kota ini terbagi menjadi 6 kecamatan dan
51 kelurahan.[2][7]

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Peta Kota Kupang di Timor Barat

Nama Kupang[8] sebenarnya berasal dari nama seorang raja, yaitu Nai Kopan atau Lai Kopan,
yang memerintah Kota Kupang sebelum bangsa Portugis datang ke Nusa Tenggara Timur. Pada
tahun 1436, pulau Timor mempunyai 12 kota bandar namun tidak disebutkan namanya. Dugaan
ini berdasarkan bahwa kota bandar tersebut terletak di pesisir pantai, dan salah satunya yang
strategis menghadap ke Teluk Kupang. Daerah ini merupakan wilayah kekuasaan Raja
Helong dan yang menjadi raja pada saat itu adalah Raja Koen Lai Bissi.
Pada tahun 1613, VOC yang berkedudukan di Batavia (Jakarta), mulai melakukan kegiatan
perdagangannya di Nusa Tenggara Timur dengan mengirim 3 kapal yang dipimpin
oleh Apolonius Scotte, menuju pulau Timor dan berlabuh di Teluk Kupang. Kedatangan
rombongan VOC ini diterima oleh Raja Helong, yang sekaligus menawarkan sebidang tanah
untuk keperluan markas VOC. Pada saat itu VOC belum memiliki kekuatan yang tetap di tanah
Timor.
Pada tanggal 29 Desember 1645, seorang padri Portugis yang bernama Antonio de Sao Jacinto
tiba di Kupang. Dia mendapat tawaran yang sama dengan yang diterima VOC dari Raja Helong.
Tawaran tersebut disambut baik oleh Antonio de Sao Jacinto dengan mendirikan sebuah
benteng, namun kemudian benteng tersebut ditinggalkan karena terjadi perselisihan di antara
mereka. VOC semakin menyadari pentingnya Nusa Tenggara Timur sebagai salah satu
kepentingan perdagangannya, sehingga pada tahun 1625 sampai dengan 1663, VOC
melakukan perlawanan ke daerah kedudukan Portugis di pulau Solor dan dengan bantuan
orang-orang Islam di Solor, Benteng Fort Henricus berhasil direbut oleh VOC.

Anda mungkin juga menyukai