Anda di halaman 1dari 27

Lompat ke isi

Buka/tutup bilah samping

Cari Lanjut

 Buat akun baru


Perkakas pribadi



Apakah Anda tertarik untuk berkontribusi di Wikipedia dengan cara yang berbeda dan lebih kekinian?
Cobalah Wikistories dan pelajari cara menggunakannya di sini.

Daftar isi sembunyikan

Awal

Sejarah

Toggle Sejarah subsection

Geografi

Toggle Geografi subsection

Pemerintahan

Toggle Pemerintahan subsection

Transportasi

Toggle Transportasi subsection

Penduduk

Ekonomi

Pendidikan

Kesehatan

Pariwisata

Toggle Pariwisata subsection

Kesenian

Olahraga

Lihat pula

Referensi

Pranala luar

Kabupaten Subang
12 bahasa

 Halaman
 Pembicaraan
 Baca
 Sunting
 Sunting sumber
 Lihat riwayat
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya


dapat dipastikan. Mohon bantu kami mengembangkan artikel ini dengan
cara menambahkan rujukan ke sumber tepercaya. Pernyataan tak bersumber
bisa saja dipertentangkan dan dihapus.
Cari sumber: "Kabupaten Subang" – berita · surat kabar · buku · cendekiawan · JSTOR

Artikel ini bukan mengenai Subang Jaya.

Kabupaten Subang

Kabupaten

Transkripsi bahasa daerah

 • Aksara Sunda ᮞᮥᮘᮀ

Curug Mandala
Lambang

Motto: 

Karya Utama Satya Nagara

Peta

Subang

Peta

Tampilkan peta Jawa Barat Tampilkan peta Jawa


Tampilkan peta Indonesia Tampilkan semua

Koordinat:  6.56985°S 107.7628313°E

Negara  Indonesia

Provinsi Jawa Barat

Tanggal berdiri 5 April 1948

Dasar hukum Keputusan DPRD No.


01/SK/DPRD/1977

Hari jadi 5 April 1948[1]

Ibu kota Kota Subang

Jumlah satuan tampil


pemerintahan
Daftar

Pemerintahan

 • Bupati Ruhimat

 • Wakil Bupati Agus Masykur Rosyadi

 • Sekretaris Daerah Asep Nuroni

 • Ketua DPRD Narca Sukanda

Luas
[2]

 • Total 2.051,76 km2 (792,19 sq mi)

Ketinggian tertinggi 2.084 m (6,837 ft)

Ketinggian terendah 0 m (0 ft)

Populasi

 (2020)[2]
 • Total 1.595.320

 • Kepadatan 740/km2 (1,900/sq mi)

Demografi

 • Agama tampil

2020[2]

 • Bahasa Sunda
Indonesia

 • IPM  69,13 (0,691)


Sedang (2021)[3]

Zona waktu UTC+07:00 (WIB)

Kode pos 41200

Kode area telepon +62260

Pelat kendaraan T xxxx T*/U*/V*/W*/X*/Y*/Z*

Kode Kemendagri 32.13 

DAU Rp1.221.080.162,00 (2021)[4]

Semboyan daerah Benteng Pancasila

Situs web subang.go.id

Subang adalah sebuah kabupaten di provinsi Jawa Barat, Indonesia. Ibu kotanya


adalah Subang. Kabupaten ini berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten
Indramayu di timur, Kabupaten Sumedang di tenggara, Kabupaten Bandung Barat di
selatan, serta Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Karawang di barat.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Subang Nomor 3 Tahun 2007, Wilayah
Kabupaten Subang terbagi menjadi 30 kecamatan, yang dibagi lagi menjadi
245 desa dan 8 kelurahan. Subang dahulu bernama Karawang Timur.[5]
Kabupaten ini dilintasi jalur pantura,jalur tol trans jawa yaitu cipali(cikopo palimanan)
namun ibu kota Kabupaten Subang tidak terletak di jalur ini. Jalur pantura di
Kabupaten Subang merupakan salah satu yang paling sibuk di Pulau Jawa. Kota
kecamatan yang berada di jalur ini diantaranya Ciasem dan Pamanukan. Selain
dilintasi jalur Pantura, Kabupaten Subang dilintasi pula jalur jalan Alternatif Sadang
Cikamurang, yang mlintas di tengah wilayah Kabupaten Subang dan
menghubungkan Sadang, Kabupaten Purwakarta dengan Tomo,
Kabupaten Sumedang, jalur ini sangat ramai terutama pada musim libur seperti
lebaran. Kabupaten Subang yang berbatasan langsung dengan kabupaten
Bandung disebelah selatan memiliki akses langsung yang sekaligus
menghubungkan jalur pantura dengan kota Bandung. Jalur ini cukup nyaman dilalui
dengan panorama alam yang amat indah berupa hamparan kebun teh yang
udaranya sejuk dan melintasai kawasan pariwisata Air panas Ciater dan Gunung
Tangkubanparahu.
Penduduk Subang pada umumnya adalah suku Sunda, yang menggunakan bahasa
Sunda sebagai bahasa sehari-hari. Sementara kecamatan-kecamatan di wilayah
pesisir Subang dan beberapa kecamatan di sepanjang sungai Cipunegara yang
berbatasan dengan Kabupaten Indramayu penduduknya menggunakan Bahasa
Dermayon atau yang lebih dikenal dengan nama basa Dermayon.[6][7]

Sejarah[sunting | sunting sumber]
Masa prasejarah[sunting | sunting sumber]
Sejarah orang Sunda di Subang disertai bukti adanya
kelompok masyarakat pada masa prasejarah di wilayah Kabupaten Subang adalah
ditemukannya kapak batu di daerah Bojongkeding (Binong), Pagaden, Kalijati dan
Dayeuhkolot (Sagalaherang). Temuan benda-benda prasejarah bercorak neolitikum
ini menandakan bahwa saat itu di wilayah Kabupaten Subang sekarang sudah ada
kelompok masyarakat yang hidup dari sektor pertanian dengan pola sangat
sederhana. Selain itu, dalam periode prasejarah juga berkembang pula
pola kebudayaan perunggu yang ditandai dengan penemuan situs di Kampung
Engkel, Kecamatan Sagalaherang. Para peneliti, sekarang sedang meneliti situs
Nyai Subanglarang, yang diduga asal-muasal nama "Subang".
Masa penyebaran agama Hindu[sunting | sunting sumber]
Pada saat berkembangnya corak kebudayaan Hindu, wilayah Subang menjadi
bagian dari 3 kerajaan, yakni Tarumanagara, Galuh, dan Pajajaran. Selama
berkuasanya 3 kerajaan tersebut, dari wilayah Kabupaten Subang diperkirakan
sudah ada kontak-kontek dengan beberapa kerajaan maritim hingga di luar
kawasan Nusantara. Peninggalan berupa pecahan-pecahan keramik asal Cina di
Patenggeng (Kalijati) membuktikan bahwa selama abad ke-7 hingga abad ke-15
sudah terjalin kontak perdagangan dengan wilayah yang jauh. Sumber lain
menyebutkan bahwa pada masa tersebut, wilayah Subang berada di bawah
kekuasaan Kerajaan Sunda. Kesaksian Tome’ Pires seorang Portugis yang
mengadakan perjalanan keliling Nusantara menyebutkan bahwa saat menelusuri
pantai utara Jawa, kawasan sebelah timur Sungai Cimanuk hingga Banten adalah
wilayah kerajaan Sunda.
Masa penyebaran agama Islam[sunting | sunting sumber]
Masa datangnya pengaruh kebudayaan Islam di wilayah Subang tidak terlepas dari
peran seorang tokoh ulama, Wangsa Goparana yang berasal dari Talaga,
Majalengka. Sekitar tahun 1530, Wangsa Goparana membuka permukiman baru di
Sagalaherang dan menyebarkan Agama Islam ke berbagai pelosok Subang
sehingga menjadikan Islam agama mayoritas di kabupaten Subang hingga saat ini.
Masa Hindia Belanda[sunting | sunting sumber]
Rumah tuan tanah di Subang (tahun 1900-1920).

Pasca runtuhnya kerajaan Pajajaran, wilayah Subang seperti halnya wilayah lain di
Pulau Jawa, menjadi rebutan berbagai kekuatan. Tercatat kerajaan Banten,
Mataram, Sumedanglarang, VOC, Inggris, dan Kerajaan Belanda berupaya
menanamkan pengaruh di daerah yang cocok untuk dijadikan kawasan perkebunan
serta strategis untuk menjangkau Batavia. Pada saat konflik Mataram-VOC, wilayah
Kabupaten Subang, terutama di kawasan utara, dijadikan jalur logistik bagi
pasukan Sultan Agung yang akan menyerang Batavia. Saat itulah terjadi
percampuran budaya antara Jawa dengan Sunda, karena banyak tentara Sultan
Agung yang urung kembali ke Mataram dan menetap di wilayah Subang.
Tahun 1771, saat berada di bawah kekuasaan Kerajaan Sumedanglarang, di
Subang, tepatnya di Pagaden, Pamanukan, dan Ciasem tercatat seorang bupati
yang memerintah secara turun-temurun. Saat pemerintahan Sir Thomas Stamford
Raffles (1811-1816) konsesi penguasaan lahan wilayah Subang diberikan kepada
swasta Eropa. Tahun 1812 tercatat sebagai awal kepemilikan lahan oleh tuan-tuan
tanah yang selanjutnya membentuk perusahaan perkebunan Pamanoekan en
Tjiasemlanden (P & T Lands). Penguasaan lahan yang luas ini bertahan sekalipun
kekuasaan sudah beralih ke tangan pemerintah Kerajaan Belanda. Lahan yang
dikuasai penguasa perkebunan saat itu mencapai 212.900 ha. dengan hak
eigendom. Untuk melaksanakan pemerintahan di daerah ini, pemerintah Belanda
membentuk distrik-distrik yang membawahi onderdistrik. Saat itu, wilayah Subang
berada di bawah pimpinan seorang kontrilor BB (bienenlandsch bestuur) yang
berkedudukan di Subang.
Masa kebangkitan nasional[sunting | sunting sumber]
Tidak banyak catatan sejarah pergerakan pada awal abad ke-20 di Kabupaten
Subang. Namun, Setelah Kongres Sarekat Islam di bandung tahun 1916 di Subang
berdiri cabang organisasi Sarekat Islam di Desa Pringkasap (Pabuaran) dan di
Sukamandi (Ciasem). Selanjutnya, pada tahun 1928 berdiri Paguyuban Pasundan
yang diketuai Darmodiharjo (karyawan kantor pos), dengan sekretarisnya Odeng
Jayawisastra (karyawan P & T Lands). Tahun 1930, Odeng Jayawisastra dan rekan-
rekannya mengadakan pemogokan di percetakan P & T Lands yang mengakibatkan
aktivitas percetakan tersebut lumpuh untuk beberapa saat. Akibatnya Odeng
Jayawisastra dipecat sebagai karyawan P & T Lands. Selanjutnya Odeng
Jayawisastra dan Tohari mendirikan cabang Partai Nasional Indonesia yang
berkedudukan di Subang. Sementara itu, Darmodiharjo tahun 1935 mendirikan
cabang Nahdlatul Ulama yang diikuti oleh cabang Parindra dan Partindo di Subang.
Saat Gabungan Politik Indonesia (GAPI) di Jakarta
menuntut Indonesia berparlemen, di Bioskop Sukamandi digelar rapat akbar GAPI
Cabang Subang untuk mengenukakan tuntutan serupa dengan GAPI Pusat.
Masa pendudukan Jepang[sunting | sunting sumber]
Pendaratan tentara angkatan laut Jepang di pantai Eretan Timur tanggal 1 Maret
1942 berlanjut dengan direbutnya pangkalan udara Kalijati. Direbutnya pangkalan ini
menjadi catatan tersendiri bagi sejarah pemerintahan Hindia Belanda, karena tak
lama kemudian terjadi kapitulasi dari tentara Hindia Belanda kepada tentara Jepang.
Dengan demikian, Hindia Belanda di Nusantara serta merta jatuh ke tangan tentara
pendudukan Jepang. Para pejuang pada masa pendudukan Belanda melanjutkan
perjuangan melalui gerakan bawah tanah. Pada masa pendudukan Jepang ini
Sukandi (guru Landschbouw), R. Kartawiguna, dan Sasmita ditangkap dan dibunuh
tentara Jepang.
Masa kemerdekaan Indonesia[sunting | sunting sumber]
Proklamasi Kemerdekaan RI di Jakarta berimbas didirikannya berbagai badan
perjuangan di Subang, antara lain Badan Keamanan Rakyat (BKR), API, Pesindo,
Lasykar Uruh, dan lain-lain, banyak di antara anggota badan perjuangan ini yang
kemudian menjadi anggota TNI. Saat tentara KNIL kembali menduduki Bandung,
para pejuang di Subang menghadapinya melalui dua front, yakni front selatan
(Lembang) dan front barat (Gunung Putri dan Bekasi). Tahun 1946, Karesidenan
Jakarta berkedudukan di Subang. Pemilihan wilayah ini tentunya didasarkan atas
pertimbangan strategi perjuangan. Residen pertama adalah Sewaka yang kemudian
menjadi Gubernur Jawa Barat. Kemudian Kusnaeni menggantikannya.
Bulan Desember 1946 diangkat Kosasih Purwanegara, tanpa pencabutan Kusnaeni
dari jabatannya. Tak lama kemudian diangkat pula Mukmin sebagai wakil residen.
Pada masa gerilya selama Agresi Militer Belanda I, residen tak pernah jauh
meninggalkan Subang, sesuai dengan garis komando pusat. Bersama para pejuang,
saat itu residen bermukim di daerah Songgom, Surian, dan Cimenteng. Tanggal 26
Oktober 1947 Residen Kosasih Purwanagara meninggalkan Subang dan pejabat
Residen Mukmin yang meninggalkan Purwakarta tanggal 6 Februari 1948 tidak
pernah mengirim berita ke wilayah perjuangannya. Hal ini mendorong diadakannya
rapat pada tanggal 5 April 1948 di Cimanggu, Desa Cimenteng. Di bawah pimpinan
Karlan, rapat memutuskan: 1.Wakil Residen Mukmin ditunjuk menjadi Residen yang
berkedudukan di daerah gerilya Purwakarta. 2.Wilayah Karawang Timur
menjadi Kabupaten Karawang Timur dengan bupati pertamanya Danta
Gandawikarma. 3.Wilayah Karawang Barat menjadi Kabupaten Karawang Barat
dengan bupati pertamanya Syafei. Wilayah Kabupaten Karawang Timur adalah
wilayah Kabupaten Subang dan Kabupaten Purwakarta sekarang. Saat itu, kedua
wilayah tersebut bernama Kabupaten Purwakarta dengan ibu kotanya Subang.
Penetapan nama Kabupaten Karawang Timur pada tanggal 5 April 1948 dijadikan
momentum untuk kelahiran Kabupaten Subang yang kemudian ditetapkan melalui
Keputusan DPRD No.: 01/SK/DPRD/1977.

Geografi[sunting | sunting sumber]
Wilayah Kabupaten Subang terbagi menjadi 3 bagian wilayah, yakni wilayah selatan,
wilayah tengah dan wilayah utara. Bagian selatan wilayah Kabupaten Subang terdiri
atas dataran tinggi/pegunungan, bagian tengah wilayah Kabupaten Subang berupa
dataran, sedangkan bagian Utara merupakan dataran rendah yang mengarah
langsung ke Laut Jawa. Sebagian besar wilayah Pada bagian selatan kabupaten
Subang berupa Perkebunan, baik perkebunan Negara maupun perkebunan rakyat,
hutan dan lokasi Pariwisata. Pada bagian tengah wilayah kabupaten Subang
berkembang perkebunan karet, tebu dan buah-buahan dibidang pertanian dan
pabrik-pabrik dibidang Industri, selain perumahan dan pusat pemerintahan serta
instalasi militer. Kemudian pada bagian utara wilayah Kabupaten Subang
berupa sawah berpengairan teknis dan tambak serta pantai.
Batas Wilayah[sunting | sunting sumber]
Utara Laut Jawa

Kabupaten Indramayu, Kabupaten Majalengka dan Kabupaten


Timur
Sumedang

Selatan Kabupaten Bandung Barat

Barat Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Karawang

Topografi[sunting | sunting sumber]
Berdasarkan tofografinya, wilayah kabupaten Subang dapat dibagi ke dalam 3 zona,
yaitu:
Daerah Pegunungan (Subang bagian selatan)[sunting | sunting sumber]
Daerah ini memiliki katinggian antara 500–1500 m dpl dengan luas 41.035,09
hektare atau 20 persen dari seluruh luas wilayah Kabupaten Subang. Wilayah ini
meliputi Kecamatan Jalancagak, Ciater, Kasomalang, Cisalak, Sagalaherang,
Serangpanjang. sebagian besar Kecamatan Jalancagak, Cisalak dan sebagian
besar Kecamatan Tanjungsiang.
Daerah Berbukit dan Dataran (Subang bagian tengah)[sunting | sunting sumber]
Daerah dengan ketinggian antara 50 – 500 m dpl dengan luas wilayah 71.502,16
hektare atau 34,85 persen dari seluruh luas wilayah Kabupaten Subang. Zona ini
meliputi wilayah Kecamatan Cijambe, Subang, Cibogo, Kalijati, Dawuan,
Cipeundeuy, sebagian besar Kecamatan Purwadadi, Cikaum dan Pagaden Barat.
Daerah Dataran Rendah (Subang bagian utara)[sunting | sunting sumber]
Dengan ketinggian antara 0–50 m dpl dengan luas 92.639,7 hektare atau 45,15
persen dari seluruh luas wilayah Kabupaten Subang. Wilayah ini meliputi Kecamatan
Pabuaran, Pagaden, Cipunagara, Compreng, Ciasem, Pusakanagara, Pusakajaya
Pamanukan, Sukasari, Legonkulon, Blanakan, Patokbeusi, Tambakdahan, sebagian
Pagaden Barat.
Iklim[sunting | sunting sumber]
Tingkat kemiringan dan Iklim dilihat dari tingkat kemiringan lahan, sekitar 80.80 %
wilayah Kabupaten memiliki tingkat kemiringan 0°–17°, 10.64 % dengan tingkat
kemiringan 18°–45° sedangkan sisanya (8.56 % memiliki kemiringan di atas 45 °.
Secara umum wilayah Kabupaten Subang beriklim tropis, dalam
tahun 2005 curah hujan rata-rata pertahun 2.352 mm dengan jumlah hari hujan 100
hari. Dengan iklim yang demikian, serta ditunjang oleh adanya lahan yang subur dan
banyaknya aliran sungai, menjadikan sebagian besar luas tanah Kabupaten Subang
digunakan untuk Pertanian.

Pemerintahan[sunting | sunting sumber]
Daftar Bupati[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Daftar Bupati Subang

Awal Akhir
No. Bupati Masa Ket. Wakil Bupati
menjabat menjabat

1
21
R.H. Atju 25 Januari
1 November
Syamsudin 1967
1978
2

21 21
November November 3
1978 1983
Ir. Sukanda
2
Kartasasmita
21 21
November November 4
1983 1988

21 21
Drs. H. Oman
3 November November 5
Sachroni
1988 1993

21 16
Drs. H. Abdul
4 November Desember 6 Rohimat
Wachyan
1993 1998

5 Berkas:Rohimat.jpg H. Rohimat 16 19 7 Iing Kosim


Desember Desember
1998 2003

19
Berkas:Eep Drs. H. Eep Agustus
6 Desember Maman Yudia
Hidayat.jpg Hidayat, M.Si. 2008
2003

19
Drs. Maman Agustus
Desember
Yudia, M.Ed 2008
2008

19
Berkas:Eep Drs. H. Eep Agustus Ojang
(6) Desember
Hidayat.jpg Hidayat, M.Si. 2012 Sohandi
2008

19
Agustus
Desember
2012
2013
H. Ojang
7 Sohandi,
S.STP., M.Si.
19
11 April Imas
Desember
2016 Aryumningsih
2013

11 April 8 Juni
2016 2017 10

Hj. Imas
Aryumningsih,
S.E. 19
8 Juni
8 Desember
2017
2018

19
H. Ruhimat, Agus Masykur
9 Desember Petahana 11
S.Pd., M.Si. Rosyadi
2018
Dewan Perwakilan[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Subang

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Subang dalam dua periode


terakhir.[8][9]

Jumlah Kursi dalam Periode

Partai Politik

2014-2019 2019-2024

  PKB 5  6

  Gerindra 5  6

  PDI-P 10  10

  Golkar 7  9

  NasDem 3  6

  PKS 7  5

  PPP 2  1

  PAN 3  5

  Hanura 3  0

  Demokrat 5  2

Jumlah Anggota 50  50

Jumlah Partai 10  9

Kecamatan[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Subang

Kabupaten Subang terdiri dari 30 kecamatan, 8 kelurahan, dan 245 desa. Pada
tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 1.552.925 jiwa dengan luas wilayah
1.893,95 km² dan sebaran penduduk 820 jiwa/km². [10][11]
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Subang, adalah sebagai berikut:
Kode Kecamatan Jumlah Jumlah Status Daftar
Kemendagri Kelurahan Desa Desa/Kelurahan

Binong
32.13.08 Binong 9 Desa Cicadas
Citrajaya
Karangsari
Karangwangi
Kediri
Kihiyang
Mulyasari
Nangerang
32.13.13 Blanakan 9 Desa Blanakan
Cilamaya Girang
Cilamaya Hilir
Jayamukti
Langensari
Muara
Rawamekar
Rawameneng
Tanjungtiga
32.13.09 Ciasem 9 Desa Ciasem Hilir
Ciasem Tengah
Ciasembaru
Dukuh
Jatibaru
Pinangsari
Sukahaji
Sukamandijaya
Ciasem Girang
32.13.29 Ciater 7 Desa Ciater
Cibeusi
Cibitung
Cisaat
Nagrak
Palasari
Sanca
32.13.17 Cibogo 9 Desa Belendung
Cibalandong Jaya
Cibogo
Cinangsi
Cisaga
Majasari
Padaasih
Sadawarna
Sumurbarang
32.13.19 Cijambe 8 Desa Bantarsari
Cijambe
Cikadu
Cimenteng
Kode Kecamatan Jumlah Jumlah Status Daftar
Kemendagri Kelurahan Desa Desa/Kelurahan

Cirangkong
Gunungtua
Sukahurip
Tanjungwangi
32.13.22 Cikaum 9 Desa Cikaum Barat
Cikaum Timur
Gandasari
Kaunganten
Mekarsari
Pasirmuncang
Sindangsari
Tanjungsari Barat
Tanjungsari Timur
32.13.20 Cipeundeuy 7 Desa Cimayasari
Cipeundeuy
Lengkong
Sawangan
Wantilan
Karangmukti
Kosar
32.13.18 Cipunagara 10 Desa Jati
Kosambi
Manyingsal
Padamulya
Parigimulya
Sidajaya
Sidamulya
Simpar
Tanjung
Wanasari
32.13.02 Cisalak 9 Desa Cigadog
Cimanggu
Cisalak
Cupunagara
Darmaga
Gardusayang
Mayang
Pakuhaji
Sukakerti
32.13.15 Compreng 8 Desa Compreng
Jatimulya
Jatireja
Kalensari
Kiarasari
Mekarjaya
Sukadana
Sukatani
Kode Kecamatan Jumlah Jumlah Status Daftar
Kemendagri Kelurahan Desa Desa/Kelurahan

32.13.27 Dawuan 10 Desa Batusari


Cisampih
Dawuan Kaler
Dawuan Kidul
Jambelaer
Manyeti
Margasari
Rawalele
Situsari
Sukasari
32.13.12 Jalan Cagak 7 Desa Bunihayu
Curugrendeng
Jalan Cagak
Kumpay
Sarireja
Tambakan
Tambakmekar
32.13.04 Kalijati 10 Desa Banggalamulya
Caracas
Ciruluk
Jalupang
Marengmang
Kaliangsana
Kalijati Barat
Kalijati Timur
Tanggulun Barat
Tanggulun Timur
32.13.26 Kasomalang 8 Desa Bojongloa
Cimanglid
Kasomalang Kulon
Kasomalang Wetan
Pasanggrahan
Sindangsari
Sukamelang
Tenjolaya
32.13.21 Legon Kulon 7 Desa Bobos
Karangmulya
Legon Kulon
Legon Wetan
Mayangan
Pangarengan
Tegalurung
32.13.05 Pabuaran 8 Desa Balebandung Jaya
Cihambulu
Kadawung
Karanghegar
Pabuaran
Kode Kecamatan Jumlah Jumlah Status Daftar
Kemendagri Kelurahan Desa Desa/Kelurahan

Pringkasap
Salamjaya
Siluman
32.13.07 Pagaden 10 Desa Gambarsari
Gembor
Gunungsari
Gunungsembung
Jabong
Kamarung
Neglasari
Pagaden
Sukamulya
Sumbersari
32.13.28 Pagaden Barat 9 Desa Balingbing
Bendungan
Cidadap
Cidahu
Margahayu
Mekarwangi
Munjul
Pangsor
Sumurgintung
32.13.11 Pamanukan 8 Desa Bongas
Lengkongjaya
Mulyasari
Pamanukan
Pamanukan Hilir
Pamanukan Sebrang
Rancahilir
Rancasari
32.13.16 Patok Beusi 10 Desa Ciberes
Gempolsari
Jatiragas Hilir
Rancaasih
Rancabango
Rancajaya
Rancamulya
Tambakjati
Tanjungrasa
Tanjungrasa Kidul
32.13.06 Purwadadi 10 Desa Belendung
Koranji
Pagon
Panyingkiran
Parapatan
Pasirbungur
Purwadadi Barat
Kode Kecamatan Jumlah Jumlah Status Daftar
Kemendagri Kelurahan Desa Desa/Kelurahan

Purwadadi Timur
Rancamahi
Wanakerta
32.13.10 Pusakajaya 8 Desa Bojong Tengah
Bojongjaya
Cigugur
Cigugur Kaler
Karanganyar
Kebondanas
Pusakajaya
Rangdu
32.13.30 Pusakanagara 7 Desa Gempol
Kalentambo
Kotasari
Mundusari
Patimban
Pusakaratu
Rancadaka
32.13.01 Sagalaherang 7 Desa Cicadas
Curugagung
Dayeuhkolot
Leles
Sagalaherang
Sagalaherang Kaler
Sukamandi
32.13.23 Serangpanjang 6 Desa Cijengkol
Cikujang
Cintamekar
Cipancar
Ponggang
Talagasari
32.13.03 Subang 8 - Kelurahan Cigadung
Dangdeur
Karanganyar
Parung
Pasirkareumbi
Soklat
Sukamelang
Wanareja
32.13.24 Sukasari 7 Desa Anggasari
Batangsari
Curugreja
Mandalawangi
Sukamaju
Sukareja
Sukasari
Kode Kecamatan Jumlah Jumlah Status Daftar
Kemendagri Kelurahan Desa Desa/Kelurahan

32.13.25 Tambakdahan 9 Desa Bojonegara


Bojongkeding
Gardumukti
Kertajaya
Mariuk
Rancaudik
Tambakdahan
Tanjungrasa
Wanajaya
32.13.14 Tanjung Siang 10 Desa Buniara
Cibuluh
Cikawung
Cimeuhmal
Gandasoli
Kawungluwuk
Rancamanggung
Sindanglaya
Sirap
Tanjung Siang
TOTAL 8 245

Transportasi[sunting | sunting sumber]
Jalan tol cipali dengan dua interchange yaitu kalijati dan subang

 KA Haurgeulis
o Cikampek-Haurgeulis
o Cikampek-Cirebon Prujakan
 Angkutan Kota wilayah Kabupaten Subang dan beberapa rute yang
menghubungkan Kabupaten Purwakarta dengan Kabupaten Karawang.
Stasiun[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Daftar Stasiun Kereta Api di Kabupaten Subang

Kabupaten Subang memiliki 7 stasiun KA Hargeulis yang masih beroperasi,


diantaranya:

 Stasiun Tanjungrasa
 Stasiun Pabuaran
 Stasiun Pringkasap
 Stasiun Pasirbungur
 Stasiun Cikaum
 Stasiun Pegaden Baru
 Stasiun Cipunegara
Selain itu, Kabupaten Subang juga memiliki 2 stasiun yang sudah berhenti
beroperasi dikarenakan Vandalisme, yaitu:
 Stasiun Gambarsari
 Stasiun Cipicung
Transportasi Laut[sunting | sunting sumber]
Pelabuhan Patimban merupakan Pelabuhan yang Terbesar di Kabupaten ini,
terintergrasi Jalan Tol Cikopo-Palimanan exit tol Subang.

Penduduk[sunting | sunting sumber]
Penduduk Kabupaten Subang pada tahun 2012 berjumlah 1.501.647 orang, yang
terdiri atas 759.408 orang laki-laki dan 742.239 orang perempuan dengan
pertumbuhan penduduk sebesar 0,64%. sedangkan Laju Tahun Jumlah penduduk
Pertumbuhan Penduduk antar Sensus (SP2000-SP2010)
rata rata pertahun sebesar 0,97%. Dengan luas 2000 1.329.838
Kabupaten Subang sebesar 2051,76 km2, maka tingkat
kepadatan penduduk Kabupaten Subang pada 2010 1.465.157
tahun 2012 mencapai 732 jiwa/km2. Pertumbuhan
penduduk di Kabupaten Subang masih relatif rendah, 2012 1.501.647
merupakan indikasi bahwa Kabupaten Subang bukan
merupakan daerah tujuan urbanisasi. Kebijakan Kependudukan di Kabupaten Subang
pemerintah yang memposisikan Kabupaten Subang Sumber: [12]

sebagai salah satu lumbung padi Jawa Barat, juga


sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan penduduk
serta kepadatan penduduk di wilayah ini. Penduduk berjumlah besar sekaligus
berkualitas merupakan modal pelaksanaan pembangunan dan potensi bagi
peningkatan pembangunan di segala bidang. Namun penduduk yang berjumlah
besar tanpa diupayakan pengembangan kualitasnya akan menjadi beban bagi
pembangunan yang seharusnya dinikmati oleh keseluruhan penduduk tersebut.
Pertumbuhan penduduk selalu dipengaruhi oleh faktor tingkat kelahiran/kematian
dan migrasi (perpindahan penduduk antar kabupaten). Untuk menghindari
permasalah yang kompleks akibat tingginya kepadatan penduduk maka
pengendalian penduduk melalui berbagai cara yang tepat tentunya harus dilakukan.
Laju urbanisasi yang tinggi yang mengakibatkan permasalahan sosial di daerah
perkotaan juga harus ditekan, karena selain menimbulkan masalah sosial di daerah
perkotaan, urbanisasi juga meninggalkan ruang kosong dipedesaan (banyak lahan
garapan yang tidak tergarap secara optimal dan berkurangnya sumber daya
manusia berkualitas di pedesaan).
Penduduk Subang pada umumnya adalah Suku Sunda, yang menggunakan Bahasa
Sunda sebagai bahasa sehari-hari. Terdapat suku pendatang di kecamatan-
kecamatan di wilayah pesisir subang dan beberapa kecamatan di sepanjang sungai
Cipunegara yang berbatasan dengan Kabupaten Indramayu penduduknya
menggunakan bahasa Jawa.
Ekonomi[sunting | sunting sumber]

Pabrik di Subang (tahun 1910-an).

Karena sebagian besar penduduknya masih berpenghasilan utama sebagai petani


dan buruh perkebunan, maka perekonomian Subang masih banyak ditunjang dari
sektor pertanian. Subang wilayah Selatan banyak terdapat area perkebunan,
seperti karet pada bagian Barat Laut dan Kebun Teh yang sangat luas. Subang
terkenal sebagai salah satu daerah penghasil buah nanas yang umumnya kita kenal
dengan nama Nanas Madu. Nanas Madu dapat kita temui di sepanjang Jalancagak
yang merupakan persimpangan antara Wanayasa–Bandung–Sumedang dan Kota
Subang sendiri. Dodol nanas, keripik singkong dan selai yang merupakan hasil
home industry yang dapat dijadikan makanan oleh-oleh.
Melalui program binaan dibawah naungan Yayasan Kandaga, para petani sedang
membudidayakan jamur tiram dan perikanan di desa Cipunagara. Sedangkan di
desa Cibogo, selain membudidayakan jamur tiram dan tanaman hias serta tanaman
nilam, Yayasan Kandaga juga menggalakkan ternak kelinci dan penyulingan minyak
nilam serta bioetanol. Dan saat ini sedang diupayakan untuk membudidaya ternak
kelinci, budidaya ternak lele bagi masyarakat yang memiliki sosial ekonomi kurang
beruntung yang terlibat di dalam Program Kesetaraan (Program Paket B) dan
Keaksaraan (PBH=Pemberantasan Buta Huruf) dalam rangka menggali dan
mengembangkan sumber daya lokal baik SDM maupun SDA yang ada serta untuk
melestarikan budaya bangsa dan mengembangkan wisata budaya wisata agro
sebagai aset bangsa khususnya di daerah tutugan G. Canggah yang berada
diketinggian 1600 mdpl dengan dikelilingi panorama yang sangat mengagumkan.
Sebagai akselerasi dan penggerak program di atas, Yayasan Kandaga membuat
suatu pusta pelatihan dan Pemberdayaan masyarakat yang disebut PLPM Haur
Kuning (Pusat Latihan dan Pemberdayaan Masyarakat "Hayu Urang Kumpul
Ningkatkeun Elmu"). Hingga saat ini sudah sering kali dikunjungi dari
negara Amerika Serikat, Korea Selatan/Korea Utara dan Jerman, termasuk dari tim
akademisi perguruan tinggi lokal serta para praktisi dari
seluruh Indonesia dari Pendidikan Luar Sekolah (Pendidikan Non-Formal)

Pendidikan[sunting | sunting sumber]
Pendidikan merupakan modal dasar pembangunan. karena pelaksanaan
pembangunan tidak cukup mengandalkan kepada sumber daya alam (SDA) saja,
tetapi juga harus meningkatkan sumber daya manusianya (SDM). Suatu wilayah
yang mempunyai kepadatan yang tinggi tanpa dibarengi dengan mutu SDM yang
tinggi maka akan menimbulkan kerawanan sosial atau bahkan penduduk tersebut
akan menjadi beban pembangunan. Jalur yang paling realistis untuk meningkatkan
SDM adalah jalur pendidikan.
Sejak tahun 1994, pemerintah telah melakukan kebijakan untuk perbaikan dunia
pendidikan yaitu dengan dicanangkannya Program Wajib Belajar sembilan tahun.
Tentunya hal tersebut merupakan hal yang menggembirakan karena kesempatan
untuk memperoleh pendidikan yang setinggi–tingginya bagi seluruh rakyat semakin
terbuka. Perkembangan mutu pendidikan penduduk Kabupaten Subang salah
satunya dapat dilihat dari kemampuan baca-tulis, pendidikan yang ditamatkan dan
lain-lain.
Dari hasil survei IPM tahun 2012 dapat diperoleh gambaran bahwa penduduk 10
tahun ke atas di Kabupaten Subang yang dapat membaca dan menulis huruf latin
sebesar 91.43%, huruf lainnya 0.27%, sedangkan yang tidak dapat membaca dan
menulis sebesar 8.30&. Bila dilihat dari pendidikan tertinggi yang ditamatkan
penduduk Kabupaten Subang masih terbesar di tamatan SD/MI sebesar 39.25%,
SLP/MTs sederajat 19.48%.

Pendidikan SD atau MI negeri dan SMP atau MTs negeri dan SMA, SMK atau MA negeri dan Perguruan


formal swasta swasta swasta tinggi

Jumlah satuan 850 81 38 4

Data sekolah di Kabupaten Subang


Sumber:[13]

Kesehatan[sunting | sunting sumber]
Mewujudkan masyarakat yang sehat, tanpa membedakan jenis kelamin laki-laki atau
perempuan merupakan salah satu tujuan dari pembangunan nasional. Adanya
keterbatasan dana, sarana, dan prasarana pemerintah, dalam pelaksanaannya,
pembangunan kesehatan disusun berdasarkan prioritas-prioritas utama yang akan
dicapai. Karena itu hasilnya mungkin tidak dapat dirasakan secara merata oleh
semua lapisan masyarakat. Pemerintah Kabupaten Subang telah melakukan
berbagai macam upaya dalam melakukan peningkatan kesehatan masyarakat.
Terutama peningkatan kesehatan masyarakat miskin dengan
pemberlakuan Jamkesmas, Jamkesda, dan jaminan lainnya
Pariwisata[sunting | sunting sumber]

Kawah Gunung Tangkuban Perahu, Subang-Bandung, Jawa Barat.

Di antara rimbunnya perkebunan teh, diwilayah Selatan Kabupaten Subang memiliki


sumber mata air panas yang terus mengalir di daerah Ciater. Sari Ater merupakan
tujuan wisata yang sangat terkenal karena ke-khasan-nya dan ramai pada saat
liburan terutama pada saat liburan Hari Raya Lebaran. Selain menyediakan kolam
pemandian air panas juga memiliki penginapan–penginapan yang terjangkau dan
berkualitas, sehingga sangat cocok bagi keluarga yang ingin berlibur. Kemudian juga
terdapat sebuah tempat Spa yang letaknya berdekatan dengan objek wisata Sari
Ater. Selain itu Kabupaten Subang memiliki tujuan wisata alam air terjun yang
memiliki pemandangan yang sangat indah, yaitu Curug Cijalu. Meskipun masih
dikelola secara sederhana, Curug Cijalu memiliki daya tarik yang luar biasa karena
curug ini memiliki tujuh curug, namun yang hanya bisa didatangi oleh pengunjung
hanya dua, karena letaknya cukup dekat dan curug lainnya berada di tengah-tengah
hutan dan cukup jauh, tetapi jika kita ingin melihat ke tujuh curug tersebut bisa saja
dan akan menjadi pengalaman yang luar biasa. Ada juga Curug Cileat yang berada
di Kecamatan Cisalak dan Curug Cibareuhbeuy yang tak kalah keeksotisannya.
Gunung berapi Tangkuban Perahu (su: Tangkuban Parahu) yang memiliki
keindahan kawahnya dan udaranya yang sejuk. Capolaga Adventure Camp yang
memiliki tiga curug atau air terjun dan gua-gua. Di bagian subang tengah terdapat
berbagai wisata dari wisata kuliner hingga sejarah dan budaya seperti, Masjid Agung
Al-Musabaqoh Subang, Gedung Wisma Karya, Museum Daerah, dan lain
sebagainya. Di bagian pesisir utara Subang menyajikan wisata pantai, yakni Pantai
Kalapa Patimban Subang yang setiap tahunnya mengadakan Upacara Adat Nadran.
Objek wisata[sunting | sunting sumber]
Berikut beberapa Objek Wisata terkenal di Kabupaten Subang:
Wisata rekreasi[sunting | sunting sumber]

 Capolaga Adventure Camp


 Ciater Highland Resort
 Curug Agung/Batu Kapur
 Curug Bentang
 Curug Cibareuhbeuy
 Curug Cijalu
 Curug Cileat
 Desa Wisata Sari Bunihayu
 Desa Adat Wisata Wangunharja
 Kampoeng Jatimas
 Wisata Air Cigayonggong
 Pemancingan Lembah Gunung Kujang
 Sariater Spa Spring Resort
 Gunung Tangkuban Parahu
 Kolam Renang Ciheuleut
 Waterboom Tirta Melati (pagaden)
 Planet Waterboom
 Penangkaran Buaya Blanakan
 Pantai Pondok Bali Legonkulon
 Pantai Kalapa Patimban
 Kolam Renang Tirta Citapen
 Curug Cijuhung Dawuan
 Kolam Renang Tirta Galih
 Pantai Cirewang Indah
 Waterboom Bintang Fantasi Pamanukan
 Body Rafting Tambak Dami
 Waterpark Kumpay Jalancagak
 Florawisata D'castello Ciater
 Taman Anggur Kukulu Pagaden Barat
 Talaga pelangi(talaga sunda) di dusun cibogo dangdeur kecamatan subang.
Wisata sejarah, budaya, dan religi[sunting | sunting sumber]

 Gedung Wisma Karya, Subang


Gedung ini terletak di Jalan Ade Irma Suryani, Subang. Gedung ini dibangun ketika
Masa Penjajahan Belanda. Gedung ini digunakan untuk Berdansa dan berpesta
ketika zaman itu. Namun sekarang gedung tersebut digunakan untuk public
space dan aktivitas masyarakat Kota Subang. Di Gedung ini juga
terdapat Museum Sejarah Kabupaten Subang, salah satunya patung tuan tanah,
Willem Hofland.[14]

 Masjid Agung Al-Musabaqoh Subang


 Gedung Gede / Big House
 Museum Rumah Sejarah Perjanjian Kalijati
 Museum Daerah Kabupaten Subang
 Museum Amerta Dirgantara
 Makam Raden Aria Wangsa Goparana

Kesenian[sunting | sunting sumber]
Subang memiliki beberapa Kesenian yang tidak dimiliki oleh kabupaten/kota lain.
Kesenian-kesenian tersebut berkembang di masyarakat Subang sejak Masa
Penjajahan dulu. Berikut kesenian dan kebudayaan asli Kabupaten Subang:

 Gotong Singa / Sisingaan


 Gembyung
 Mapag Dewi Sri
 Nadran
 Ruwatan Bumi
 Sintren
 Kuda Renggong
 Toleat
 Tarling[15]

Olahraga[sunting | sunting sumber]
Subang memiliki klub sepak bola, yang bernama Persikas Subang, yang bermain
di Divisi Tiga. Klub ini bermain di Stadion Persikas. Stadion Persikas juga sering
dipakai sebagai training center beberapa tim lainnya di Jawa Barat, seperti Persib
Bandung, Persikab Kabupaten Bandung, dan Bandung FC dalam masa pemusatan
latihan sebelum memulai kompetisi.
Selain dalam cabang olahraga sepak bola, Kabupaten Subang telah melahirkan
atlet-atlet berprestasi dalam cabang olahraga dayung, judo, angkat berat, balap
motor, sepak takraw dsb. Dan diantaranya pernah meraih medali emas pada Pekan
Olahraga Nasional XVII di Provinsi Kalimantan Timur.

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

 Daftar Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Subang


 Daftar Kabupaten dan Kota se-Indonesia

Referensi[sunting | sunting sumber]

1. ^ "Sejarah Kabupaten Subang". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-12-25. Diakses


tanggal 2012-01-05.
2. ^ Lompat ke:a b c Badan Pusat Statistik (2021). Kabupaten Subang dalam Angka, 2021.
3. ^ "Indeks Pembangunan Manusia 2020-2021". www.bps.go.id. Diakses tanggal  5 Maret 2022.
4. ^ DJPK Kemenkeu RI (2020). "Rincian Dana Alokasi Umum menurut Provinsi/Kabupaten/Kota
Tahun Anggaran 2021"  (PDF).
5. ^ Suhendra, Endan.  "Sejarah Subang, Semula Masuk Wilayah Kabupaten Karawang Timur -
GalaJabar". galajabar.pikiran-rakyat.com. Diakses tanggal 2022-02-16.
6. ^ Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 5 Tahun 2003
7. ^ Peta Budaya Provinsi Jawa Barat Tahun 2011
8. ^ PEROLEHAN KURSI DPRD KAB. SUBANG 2014-2019
9. ^ Perolehan Kursi DPRD Kab. Subang 2019-2024
10. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah
Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan
dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal  3 Oktober  2019.
11. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri
nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan".
Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli  (PDF) tanggal 25
Oktober 2019. Diakses tanggal  15 Januari  2020.
12. ^ Jumlah Penduduk Kabupaten Subang
13. ^ Data sekolah di Kabupaten Subang
14. ^ "Wisma Karya-Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat". 2011-12-27. Diakses
tanggal 2012-01-05.
15. ^ "Seni & Budaya Kab. Subang". Diakses tanggal 2012-01-05.
Pranala luar[sunting | sunting sumber]
Portal Indonesia

 (Indonesia) Situs web resmi 


tampil

Bupati Subang

tampil

Kabupaten Subang, Jawa Barat

tampil

Jawa Barat

tampil

Pengawasan otoritas 

Kategori: 

 Kabupaten Subang
 Kabupaten di Jawa Barat
 Kabupaten di Indonesia
 Halaman ini terakhir diubah pada 12 September 2022, pukul 07.10.
 Teks tersedia di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa; ketentuan tambahan mungkin
berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya.
 Kebijakan privasi

 Tentang Wikipedia

 Penyangkalan

 Tampilan seluler

 Pengembang
 Statistik

 Pernyataan kuki

Anda mungkin juga menyukai