Anda di halaman 1dari 2

abupaten Pringsewu 

(Aksara Lampung:  ) adalah sebuah


wilayah kabupaten yang terletak di Provinsi Lampung, Indonesia. Ibu kotanya adalah Kecamatan
Pringsewu Kota. Kabupaten ini disahkan dalam Rapat Paripurna DPR tanggal 29 Oktober 2008,
sebagai pemekaran dari Kabupaten Tanggamus. Pringsewu terletak sekitar 37 kilometer sebelah
Barat dari kota Kota Bandar Lampung yang merupakan Ibu kota provinsi, 270 kilometer Barat
Laut Jakarta, serta 330 kilometer Barat Daya Kota Palembang.[6] Hingga akhir Juni tahun 2021,
jumlah penduduk di kabupaten Pringsewu sebanyak 410.864 jiwa.[3]

Geografi[sunting | sunting sumber]
Secara geografis Kabupaten Pringsewu terletak di antara 104045'25"–10508'42" BT dan 508'10"-
5034'27" LS.[7]

Batas Wilayah[sunting | sunting sumber]


Batas wilayah Kabupaten Pringsewu adalah sebagai berikut:[7]

Utara Kabupaten Lampung Tengah

Timur Kabupaten Pesawaran

Selata
Kabupaten Tanggamus
n

Barat Kabupaten Tanggamus

Lambang Daerah[sunting | sunting sumber]

Lambang daerah Kabupaten Pringsewu ini telah disesuaikan dengan Peraturan Bupati
Pringsewu Nomor 11 tahun 2011. Arti dari lambang ini adalah sebagai berikut.[8]
 Warna merah putih melambangkan bahwa Kabupaten Pringsewu berada di bawah
naungan Republik Indonesia.
 Bintang berwarna emas menunjukkan bahwa masyarakat Kabupaten Pringsewu itu
adalah masyarakat yang religius, yaitu ber-Ketuhanan Yang Maha Esa yang menjadi
naungan semua sendi kehidupan.
 Warna latar belakang:
o Warna hijau tua melambangkan kemakmuran,
o Putih melambangkan kesucian, dan
o Merah melambangakan keberanian.
 Payung berwarna kuning melambangkan perlindungan akan kesejahteraan
masyarakat, dengan rumbai yang berjumlah 11, yang menyatakan bulan
pembentukan Kabupaten Pringsewu, yaitu bulan November (bulan kesebelas).
 Siger berwarna emas merupakan ciri khas budaya daerah Lampung.
 Padi berwarna emas dan kapas putih melambangkan kesejahteraan dan
kemakmuran. Padi berjumlah 48, yang melambangkan nomor UU pembentukan
Kabupaten Pringsewu, yaitu nomor 48 tahun 2008. Sedangkan kapas berjumlah 26,
yang melambangkan tanggal penetapan UU pembentukan Kabupaten Pringsewu,
yaitu tanggal 26.
 Bambu runcing melambangkan semangat perjuangan masyarakat Kabupaten
Pringsewu. Jumlah bambu ini adalah 9 buah, yang melambangkan jumlah
kecamatan di wilayah Kabupaten Pringsewu sebagai modal dasar terbentuknya
Kabupaten Pringsewu.
 Buku dan roda bergerigi melambangkan sebuah usaha pencapaian berkeunggulan
di bidang pembangunan, pendidikan dan teknologi.
 Tali pengikat tangkai padi dan kapas yang berjumlah lima melambangkan dasar
negara Pancasila.
 Pita berwarna biru yang bertuliskan "Jejama Secancanan" memiliki makna bebas,
yaitu bersama-sama saling bergandengan tangan atau dengan kata lain bergotong
royong, berat sama dipikul, dan ringan sama dijinjing.
 Bambu didiskripsikan sebagai berikut:
o Bambu adalah salah satu pepohonan yang memiliki kegunaan bagi
manusia.
o Bambu tumbuh secara berumpun-rumpun atau berkumpul, sehingga
menjadi kuat dan dapat menahan erosi yang akan menjadi tempat
berteduh pada waktu panas.
o Batang bambu lentur (elastis) dan dapat dibentuk dalam wujud apapun,
yang melambangkan bahwa kondisi masyarakat Kabupaten Pringsewu
adalah masyarakat yang fleksibel dan ulet.
o Bambu memiliki manfaat lain, yang di antaranya adalah sebagai berikut.
 Bambu ketika sangat muda dapat dijadikan sebagai bahan
makanan atau sayuran.
 Bambu ketika akan tua dapat dijadikan sebagai tali temali
untuk mengikat benda yang berserakan. Hal ini mengandung
nilai filosofi, yaitu mengikat masyarakat Pringsewu dalam
satu wadah Kabupaten Pringsewu.
 Bambu ketika tua dapat dijadikan sebagai bahan bangunan
(gribik) dan perabotan rumah tangga. Sedangkan, daun
bambunya dapat dijadikan sebagai pakan ternak, bambu
keringnya dapat dijadikan untuk bahan bakar membuat
tungku tanah, dan tangkai bambunya dapat dijadikan kayu
bakar untuk memasak.
 Bonggol bambu dapat dijadikan sebagai bahan untuk seni
pahat atau kreasi seni yang bernilai tinggi.

Anda mungkin juga menyukai