PENDAHULUAN
Pada awalnya masyarakat daerah Parigi Moutong tersebar ke dalam beratus bahkan
beribu-ribu komunitas yang tersebar di berbagai gunung-gunung dan bukit-bukit
dalam satu kesatuan Gmealogis.Mereka memisahkan OOi antara kesatuan genealogis
lainnya. Sehingga oleh lf7erteim dikenal sebagai sebuah masyarakat komunal yang
dipimpin oleh "Olongian" dan atau "Kemagauan". Pimpinan yang dinamakan
"Magau" atau "Olongian" kemudian berubah menj~di "Raja" sebagai konsekuensi
logis dari pertautan komunalitas masyarakat Parigi Moutong dengan Hindia Belanda.
Keadaan seperti itu, berlangsung hingga datangnya ImperialismeBelanda ke daerah ini
sehingga konsep "Magau" dan "Olongian" berubah menjadi konsep yang namanya
"Raja". Raja inilah yang dijadikan Pemcrintah Hindia Belanda sebagai wakil
representasi dari masyarakat yang plural di wilayah Parigi Moutong. Pada awal abad
ke-20 Pemerintah Hindia Belanda mengadakan kontrak politik yang disebut sebagai
pe11anjian pendek dengan Raja-raja sepcrti Roe di Tojo, Ta Lasa di Poso, Owolu
Marunduh di Mori, Kabodi di Napu termasuk Dg. Malino dan Idjenggi yang
dipresentasikan sebagai wakil dari Kerajaan di Wilayah Parigi Moutong.Namun
masuknya Hindia Belanda sebagai suatu kekuatan Politik di tanah Parigi Moutong
juga dibayar mahal oleh Putra-Putra terbaik daerah ini sebagai pejuang yang tidak
tunduk ke dalam Integrasi Politik kolonial Belanda yang antara lain pcjuang yaitu
Tombolotutu yang bertahan dengan pandangannya sendiri sebagai bentuk
Nasionalisme sendiri.
Arti Warna
1.Warna putih melambangkan sebagai kesucian.
2.Wama kuning dimaknai sebagaikejayaan atas sejarah dari
kerajaan yang mendiami wilayah Parigi moutong sebelum
lahirnya kabupaten.
3.Wama Hijau dimaknai sebagai kesuburan tanah daerah
kabupaten Parigi Moutong.
4.Wama Coklat dimaknai sebagai tanah tempat kita berpijak
dan menjalani roda kehidupan untuk mencapai masyarakat
madani.
5.Wama Biru dimaknai sebagai keteduhan dan kedamaian
juga mempunyai makna potensi kelautan dimanaluas
wilayah laut kita lebih luas dari daratan terbesar di
kabupaten Parigi Moutong.
6.Warna Hitam dimaknai sebagai ketegaran sikap untuk
menuju Pembangunan.
Arti Gambar
1.Bintang sudut lima dimaknai sebagai Ketuhanan Yang Maha Esa
2.Padi berwama kuning emas dimaknai sebagai simbol kemakmuran yang
berjumlah 39 butir yang artinya perjuangan masyarakat Kabupaten Parigi
Moutong sampai terbentuknya selama 39 tahun.
3.lkan tuna berwama hitam dan putih dimaknai sebagai potensi kelautan dan
pa'4a sisik tengah 4 dan gerigi ekoratas bawah 10, setiap sirip ekor berjumlah 2
bermakna lahimya Kabupaten Parigi Moutong tanggal1 0 April 2002.
4.Buah kelapa yang terbelah dengan sabut berwama coklat dimaknai sebagai salah
satu tanaman kl1as primadona Kabupaten Parigi Moutong dan kelapa ini
menghadapi tantangan, serta pengorbanan adalah segala-galanya untuk menacapai
cita-cita yang tulus.
5.Isi kelapa (dalam bentuk lingkaran) berwama putih dimaknai sebagai salah satu
tekad yang suci untuk membangun Kabupaten. Parigi Moutong.
6.Peta topografi Kabupaten Parigi Moutong berlatar belakang wama bim dan
kuning bergaris hitam dimaknai sebagai kedudukan Kabupaten Parigi Moutong
adalah sebagai kabupaten strategis tepat ditengah-tengah pulau Sulawesi. Dan
juga sebagai gambaran Kabupaten Parigi Moutong dilintasi oleh garis
khatulistiwa.
7.Garis hitam yang berada disisi dari masing-masing gambar dimaknai sebagai
ketegaran hati untuk mencapai masyarakat madani.
8.Dula Mpo Langga (dulang berkaki) dimaknai sebagai kekuatan budaya yang
masih tetap dipegang oleh masyarakat Kabupaten Parigi Moutong dan terus
dilestarikan sebagai modal dasar pembangunan.
9.Pita wama putih dimaknai sebagai bentuk persaudaraan, pemersatu dari berbagai
unsur masyarakat yang berbeda-beda suku, agama dan ras sebagai wujud dari
motto bangsa Indonesia Bhineka Tunggal Ika.
Secara administratif pada tahun 2004 Kabupaten Parigi Moutong terdiri dari 8
Kecamatan, 117 Desa/Kelurahan (113 Desa, 4 Kelurahan) dengan jumlah penduduk
adalah 367.105 jiwa, dengan klasifikasi desa terdapat 102 Desa Swasembada, 7 Desa
Swakarsa dan 8 Swadaya. Dengan kepadatan penduduk (population Density) 59
jiwa/km 2• Konsentrasi penduduk tertinggi berada di wilayah Kecamatan Parigi
dengan kepadatan mencapai 108 jiwa/km 2.
Pada akhir tahun 2006 Kabupaten Parigi Moutong terdiri dari 10 Kecamatan, 119
Desa/Kelurahan (115 Desa, 4 Kelurahan) dengan jumlah penduduk adalah 357.573
jiwa, kepadatan penduduk (population Density) 57 jiwa/km 2. Konsentrasi penduduk
tertinggi berada di wilayah Kecamatan Parigi dengan kepadatan mencapai 105
2
jiwa/km .
1.3.2. Topografi
Kabupaten Parigi Moutong berada pada ketinggian 0 - 2900 m dpl dan garis pantai
yang memiliki bibir pantai sepanjang 472 km di Teluk Tomini membentang dari
ujung kecamatan Sausu di bagian Selatan hingga kecamatan Moutong yang
berbatasan dengan Provinsi Gorontalo di sisi Utara. Bentuk permukaan tanah di
daerah Kabupaten Parigi Moutong bervariasi dari dataran sampai bergunung. Daerah
yang mempunyai dataran cukup luas adalah Kecamatan Moutong, Parigi dan
Kecamatan Sausu.
Landform wilayah Kabupaten Parigi Moutong terdiri dari dataran rendah dan
perbukitan serta pegunungan yang membentang sepanjang pantai dari utara sampai
selatan dengan ketinggian rata-rata di atas permukaan laut (15 -375) m.
Kabupaten Parigi Moutong mempakan daerah yang terletak di garis khatulistiwa dan
dilalui oleh zona tektonik lempeng yang aktif sehingga memiliki sumber daya alam
dan bahan galian yang berpotensi di mana sangat memberikan harapan bagi
kemakmuran masyarakatnya. Namun sebagian besar potensi tersebut belum diolah dan
dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan pendudulrnya.
Potensi Lahan
Potensi lestari teluk tomini adalah 587.256 ton/ thn terdiri dari ikan pelagis besar
106.000 ton/thn, pelagis kecil 379.440 ton/thn, ikan demersal 83.846 ton/thn dan
lain-lain 17.970 ton/thn. Luas areal penangkapan 28.208 K1ll 2, dengan hasil produksi
sekitar 21.337 ton/thn yang berarti baru mencapai 3,63 % dari potensi lestari.
Budidaya perikanan darat luas tambak intensif 150 Ha, luas tambak semi intensif
280 Ha, luas tambak tradisional 3.000 Ha, luas kolam air tawar 438 Ha. Disamping
itu pula terdapat budidaya rumput laut 1.250 Ha dan Budidaya teripang 1.250 Ha,
luas pengembangan keramba apung 521 Ha. Produksi perikanan laut di Kabupaten
Parigi Moutong yang tercatat selama tahun 2005 tercatat sebesar 25.558 ton,
sedangkan perikanan darat sebesar 919,10 ton. Produksi ikan yang diawetkan
meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, mencapai 5.512 ton.
Potensi Mineral
Berdasarkan hasil penyelidikan umum yang telah dilakukan oleh Dinas
Pertambangan dan Energi Kabupaten Parigi Moutong, beberapa kandungan potensi
bahan galian atau sumber daya lmneral yang telah diinventarisasi adalah sebagai
berikut :
Batu Bara
Merupakan proses pengendapan tumbuh-tumbuhan yang tertimbun dan
mengalami proses pengawetan dalam pengaruh tekanan serta temperatur yang cukup
tinggi dan dalam waktu lama. Bermanfaat sebagai sumber energi/bahan
bakar.Lokasi bahan galian di Bukit Malino Besar, Dusun Despot Swakarsa Desa
Ongka di Kecamatan Bolana Lambunu. Dari hasil analisa "Grab sampling" memiliki
nilai kalori 1820 Kkal.
Kaolin
Kaolin di daerah Parigi Moutong indikasinya berupa adanya alterasi batuan beku
yang kaya feldspar,membentuk kaolinit.
Lokasi Mineral Kaolin di Kabupaten Parigi Moutong di jumpai di desa Binangga
Kecamatan Parigi.
Manfaat : Untuk lndustri-industri Kertas, Karet,Tekstil, Barang barang
Porselin,Refraktori dan bahan penggosok.
Granit
Granit termasuk bahan galian industri yang berkaitan dengan intrusi plutonik batuan
asam. Batuan ini terjadi dari proses pembekuan magma bersifat asam, terbentuk jauh
di dalam kulit bumi sehingga disebut sebagai batuan dalam. Bentuk intrusi dapat
bempa batholit, lakolit maupun phacolit. Akibat kegiatan tektonik dan erosi maka
batuan ini tersingkap di permukaan bumi. Bennanfaat untuk material fondasi
bangunan, alas badan jalan, campuran beton dalam bentuk fraksi ukuran dari split
hingga pasir debu sebagai pemecahan granit, sebagai panel prasasti, dinding
eksterior, tegel, tangga bangunan, batu nisan dll.
Marmer
Merupakan hasil metamorfosa batu gamping atau dolomit yang mengalanu kristalisasi
akibat pengaruh temperatur dan tekanan. Bermanfaat untuk ornamen din ding atau
lantai dan pembuatan barang kerajinan.
Kelompok Batuan Metam01f: Sekis Klorit (marmer Hi;au), Sekis Mika (Abu-
abu) dan Gneis
Seeara geoligis batuan ini terbentuk akibat proses metamorfosis yang berubah batuan
asalnya menjadi metamorf. Batuan asal bisa berupa batuan beku, batuan sedimen dan
batuan metamorf itu sendiri yang mengalami perubahan karena pengaruh tekanan dan
temperatur tinggi.
Seeara ekonomis batuan ini biasa juga disebut sebagai marmer atau pualam. Adapun
jenisnya tergantung dari kandungan mineral yangmendominasi dalam batuan tersebut
yang memberikan warna yang khas sehingga bisa bernilai ekonomis. Seperti sekis nub
dengan komposisi mineral dari muskovit dengan warn a abu-abu, sekis klorit atau
marmer hijau dan gneiss.
Penyebaran kelompok batuan metamorf ini dan eorak warn a serta fisiknya adalah
sebagai berikut :
Gneiss
Lokasi : Pebukitan Marantale Kecamatan Ampibabo dan Pebukitan Parigimpu'u
Kecamatan Parigi, Corak warna : Kecoklatan strip putih kotor.
GampinK Limonit
Kegunaan dari b~tu gamping sangat banyak illantaranya adalah untuk pondasi
mmah/pengeras jalan/bangunan fisik lainnya, penetral keasaman tanah, kapUt tohor
dan kapur padam, bahan bangunan, bahan baku pembuatan semen portland. I<husus
untuk gamping limonit ill Kabupaten Parigi Moutong bisa illjaillkan sebagai batu
pualam uptuk lantai karena keindahan coraknya.
Lokasi gampwg Limonit ill Kabupaten Parigi Moutong adalah Perbukitan Ogobagis
(polu Megang) Sidoan Kecamatan Tinombo.
Panas Bumi
Lokasi : Desa Kayuboko Kecamatan Parigi clan Desa Kasimbar (Dusun Ranang),
indikasinya berupa pemunculan mata air panas.
Hilir Migas
Distribusi BBM melalui beberapa Depot clan SPBD antara lain:
•Depot Pertamina Moutong
•Depot Pertamina Olaya Parigi
•SPBD Tolai
•SPBD Parigi
•SPBD Ampibabo
T abel: 2.2.
Jumlah Penduduk Kabupaten Parigi Moutong Menurut
Kecamatan danJenis Kelamin Tahun 2005
Perkebunan
Perkebunan ill Kabupaten Parigi Moutong tennasuk salah satu sub sektor
pertanian yang tnetnpunyai peranan yang besar terhadap pendapatan
tnasyarakat.Kotnoillti yang terbesar adalah kelapa/kopra illsusul oleh kakao.
Persentase produksi tanatnan perkebunan ill Kabupaten Parigi Moutong tahun
2005 illtunjukkan pada gatnbar berikut
C.Kesenian
Masyarakat Kabupaten Parigi Moutong dari segi kesenian, senantiasa
berdasarkan suku masing-masing yang merupakan tradisis dan berlaku turun
temurun sejak masa lalu. Berbagai kesenian tersebut di antaranya seni musik
tradisional dan seni tari yang secara umum masih tampak bedangsung hingga
saat ini. Misalnya seni musik Rabana, musik Kulintang, musik Bambu,
Kakula/Banggula .. Demikian pula seni Tari yang masih nampak dilakukan di
kalangan masyarakat Kaili, yaitu tari Peaju, Peulu Cinde, Tari Pajoge Maradika
dan berbagai macam tarian yang diciptakan berdasarkan daerah dan kondisi
kehidupan masyarakat. Beberapa alat musik yang masih ada hingga saat ini pula
diantaranya Mbasimbasi, Kakula/Banggula, Lalove, Suling, Gimbal/Simbal,
Gendang, Floor,Kudode, Tilalo, Gong dan lain sebagainya.
1.Kecamatan Sausu
a.Objek Wisata Alam
•Air Terjun Tolai lokasi di Desa Tolai berjarak 29 km dari ibukota
kabupaten
•Rasita Cinta Tanah Air lokasi di Desa Sausu Piore beliarak 58 km dati
ibukota Kabupaten.
•Tempat telur/ Sarang burung Maleo.
b.Objek Wisata bahari/Tirta
• Pantai Tumpapa
c.Objek Wisata Budaya
•] embatan buatan Belanda di Desa Balinggi berjarak 60 km dari ibukota
kabupaten.
•Kerajaan Balinggi di Desa Sausu berjarak 60 km dari ibukota kabupaten
2.Kecamatan Parigi
α. Objek Wisata Alam
•Air Panas Kayuboko lokasi di Desa Kayuboko berjarak 3 km dari ibukota
kabupaten
•Air Terjun Pangi lokasi di Desa Pangi berjarak 14 km dari ibukota
Kabupaten.
•Panorama puncak Pompausea G.Labuan Sory di Desa Toboli berjarak 16
km dari ibukota kabupaten.
•Bendungan Gunung Mulia di Desa Sumbersari berjarak 14 km dari
ibukota kabupaten.
3. Kecamatan Ampibabo
a.Objek Wisata Alam
•Air Terjun Lingkunggavali/Panjat Tebing lokasi di Desa Marantale
berjarak 27 km dari ibukota kabupaten.
•Air Terjun Polindolara lokasi di Desa Marantale berjarak 27 km dari
ibukota Kabupaten.
•Wisata Gunung Sidole di Desa Sidole
•Gunung Siniu di Desa Siniu
•Air Terjun Silanga di Desa Silanga berjarak 29 km dari ibukota kabupaten.
4.Kecamatan Kasimbar
5.Kecamatan Tinombo
a. Objek Wisata Alam
Ogo Alas lokasi di Desa Lombok /
Batu Tikar lokasi di Desa Sidoan.
Tambak Ikan di Desa Baina
Polo Sobuo di Desa Sinei
b. Objek Wisata Bahari/Tirta
• Pantai Sidoan di Desa Sidoan.
c. Objek Wisata Budaya/ Cagar Budaya
• Monumen Katulistiwa di Desa Sinei.
• Rumah Adat Tinombo di Desa Dusunan.
• Rumah Adat Raja Kuti Tombolotutu di Desa Tinombo. /
6.Kecamatan Tomini
7. Kecamatan Mouttong
a. Objek Wisata Alam
• Tambang Emas lokasi di Desa Molosipat .
• ArungJeram Sungai Taopa lokasi di Desa Taopa.