Kewarganegaraan
A. Fase I (Pertama)
Pemerintahan Swapraja Pemerintahan Muna pada fase ini berstatus Swapraja
dengan raja yang terakhir Laode Pandu yang dilantik oleh pemangku adat menjadi Raja
Muna tanggal 24 Februari 1947 di Kota Wuna. Pada fase ini tidak dapat dilepaskan
dengan perjuangan proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia dan dilakukan secara
cerdik para tokoh dan rakyat pejuang daerah Muna baik perorangan maupun organisasi
perjuangan antara lain Batalyon Sadar (Serikat Djasa Rahasia), Barisan 20 dan lain-
lain.Mereka dipimpin oleh para tokoh dianataranya, Laode Muh Idrus Efendy dengan
nama samaran Sitti Goladria, Laode Enda Anwar dengan nama samaran Soneangka,
Laode Taeda Ahmad dan Halim Toboeloe. S B.
B. Fase II (Kedua)
Pemerintahan Kewedanan Pada fase ini dengan dibubarkan Daerah Afdeling
Buton dan Laiwoi berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Sulawesi Selatan Tenggara
Nomor 18 Tahun 1951 tanggal 20 Oktober 1951. Ini didasrakan Peraturan Pemerintah
(Permen) Nomor 34 Tahun 1952 tentang pembentukan 7 (tujuh) Daerah Administratif
Sulawesi Tenggara, pemerintahan Muna beralih status menjadi Kewedanan bersama-
sama dengan Kewedanan Buton, Kendari, dan Kolaka.Masing-masing Kewedanan
dipimpin oleh seorang KPN (Kepala Pemerintahan Negeri)
C. Fase III (Ketiga)
Perjuangan Pembentukan Kabupaten Muna Bupati Sulawesi Tenggara yang
kelima adalah Drs Laode Manarfa, tanggal 26 Juni S/D 31 Juli 1954 mengadakan
sidang DPRD-SGR Sulawesi Tenggara di Raha,dengan menghasilkan ketetapan-
ketetapan antara lain, Kabupaten Sulawesi Tenggara meliputi Kewedanan Kendari,
Kolaka, dan Boea Pinang. Hasil keputusan tersebut harus mendapat persetujuan
Pemerintah Pusat, sehingga untuk kepentingan perjuangan tersebut, anggota DPRD-
SGR Sulawesi Tenggara berangkat ke Jakarta. Delegasi Muna diwakili oleh Laode Ado
dan Supphu Yusuf. Hasil perjuangan tersebut disetujui oleh Menteri Dalam Negeri
tanggal 3 Januari 1955
D. Fase IV (Empat),
Terbentuknya Kabupaten Muna Setelah melalui perjuangan yang panjang oleh
para tokoh pejuang Muna, dan dilakukan tanpa pamrih dalam menghadapi berbagai
tantangan, maka berdasarkan berbagai pertimbangan yang logis dan pertimbangan
strategis, oleh pemerintah pusat menindaklanjuti yang ditandai dengan lahirnya
Undang-undang Nomor 29 tahun 1959 tentang pembentukan daerah-daerah
tingkat II di Sulawesi, termasuk didalamnya Kabupaten Muna dengan ibukotanya
Raha.
Kabupaten Muna
Kabupaten Muna adalah salah satu Daerah Tingkat II di
provinsi Sulawesi Tenggara, Indonesia, dengan Ibu kota di
Raha.
Pemerintahan Daerah
Bupati Kabupaten Muna hasil pemilihan kepala daerah
tahun 2010 adalah dr. LM. Baharuddin, M.Kes.
Dewan Perwakilan Rakyat
Komposisi jumlah anggota DPRD Kabupaten Muna yang
merupakan hasil pemilu tahun 2004 sebanyak 30 orang, terdiri dari
Fraksi Golkar 14 orang, Fraksi Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan (PDIP) 5 orang dan Fraksi Reformasi yang merupakan
gabungan dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai
Kebangkitan Bangsa, PAN, PKS, PSIdan PNBK.
Demografi
Tahun 2013 2012 2011 2010 2009
Jumlah Pria 135.161 133.658 132.112 129.535 117.318
(Jiwa
Pertumbuhan - 1 - - -
Penduduk
(%)
Kepadatan - 96 - - -
Penduduk
(Jiwa/Km²)
Tempat Ibadah
Jumlah sarana peribadatan sebanyak 493 buah yang terdiri atas masjid 350
buah, langgar/surau/mushallah 97 buah, gereja 24 buah danpura/vihara 22 buah.
Media Massa
Stasiun TV
RTV Raha - 60 UHF (mulai 23 Juli 2014)
Kompas TV Raha - 32 UHF (mulai 23 Juli 2014)
Elshinta TV Raha - 35 UHF (mulai 23 Juli 2014)
Surat Kabar
Lafal Muna
Radio
Radio Suara Pendidikan (RSP)
Radio Getar 09
Radio Wuna Swara
Komoditi Unggulan
Komoditi unggulan Kabupaten Muna yaitu:
Sektor pertanian dan perkebunan berupa kakao, padi, jagung, kacang-
kacangan.
Sektor kehutanan komoditinya adalah kayu jati, kayu jati konversi, rimba log
dan kayu rimba konversi.
Sektor peternakan meliputi ternak sapi, ternak kambing, ternak ayam buras,
ayam ras, dan ternak itik.
Sektor perikanan meliputi produksi perikanan tangkap dan perikanan
budidaya.
Sektor industri tercatat sebanyak 15 buah perusahaan dan menyerap tenaga
kerja sebanyak 568 orang.
Sektor perdagangan meliputi nilai perdagangan antar pulau dan hasil bumi
dan laut berjumlah 52.929,09 juta rupiah, terdiri dari hasil pertanian tanaman
pangan sebesar 877,71 juta rupiah (1,65%), hasil perkebunan sebesar
17.326,74 juta rupiah (32,73%), hasil hutan sebesar 33.442,28 juta rupiah
(50,13%), hasil peternakan 700,75 juta rupiah (1,32%) dan hasil perikanan
sebesar 7.452,66 juta rupiah (14,08%).
Pariwisata
Kota Raha memiliki tempat wisata yang sering dikunjungi masyarakat setempat yakni :
Tenaga kesehatan (tenaga medis dan paramedis) berjumlah 554 orang yang terdiri atas ;
Tenaga dokter 15 orang yang terdiri dari 5 dokter umum, 9 dokter spesialis, dokter gigi
umum 1 orang
Bidan 73 orang
Perawat 325 orang
SKM/Apoteker 15 orang
Tenaga kesehatan lainnya 126 orang.
Kondisi Jalanan
Sekitar 91% jalan di Kabupaten Muna rusak parah, terutama jalanan Kabupaten
yang tak kunjung ada perbaikan. Masyarakat yang bermukim disepnjang jalan Kabupaten
mengekspresikan rasa kekesalannya dengan meletakan batang kayu di pinggir jalan,
menanam pisang di tengah jalan karena jalan yang berlubang cukup parah, sehinggah bisah
di tanami pohon pisang.
Pemekaran Daerah
Langkah pembentukan dua wilayah otonomi baru Muna Barat dan Kota Raha
dalam waktu dekat ini ibarat jauh panggang dari api. Masyarakat Muna Barat dan Kota
Raha, dipastikan harus menunggu lama untuk mewujudkan keinginan berpisah dari
Kabupaten Muna, mengingat kemampuan keuangan daerah induk Kabupaten Muna
menjadi salah satu faktor penyebab jalan menuju pemekaran menjadi sedikit terhambat
Transportasi
Angkutan Darat
Panjang jalan di Kabupaten Muna tercatat sepanjang 1.224,2 km
yang terdiri atas jalan provinsi sepanjang 268,5 km untuk jalan provinsi dan
jalan kabupaten sepanjang 955,7 km. di mana jalan provinsi sudah termasuk
bagian bagian dari jalan kabupaten.
Angkutan Laut
Transportasi Laut di Kota Raha dilayani oleh 2 Pelabuhan yakni
Pelabuhan Nusantara Raha yang melayani rute pelayaran dari Raha ke Kota-
Kota lain di seluruh indonesia yakni: Kendari,Bau-
Bau,Makassar,Bitung,Kolonodale,Luwuk,Bima,Lembar,Benoa,Taliabu dll,
dan merangkap pelabuhan ferry sementara dengan rute Raha-Pure sambil
menunggu pembangunan pelabuhan ferry baru, dan Pelabuhan Laino yang
melayani rute Raha-Pure, Raha-Maligano, dan wilayah-wilayah kecamatan
seberang lautan di Kabupaten Muna.
Angkutan Udara
Bandar Udara Sugi Manuru terletak di Kecamatan Kusambi, sekitar 25 km
dari Kota Raha, yang saat ini sedang dalam penjajakan untuk melayani rute Raha-
Makassar.