PERTANYAAN KLINIS
PICO
A. Petunjuk Primer
Ya, pasien dalam penelitian ini dimasukan ke dalam dua kelompok terapi secara
random (acak), yaitu kelompok pasien yang diberikan nikardipin dan kelompok
pasien yang diberikan labetalol.
Tidak, Karena ada 1 pasien dari kelompok yang diberikan nikardipin, dan 2
pasien dari kelompok yang diberikan labetalol mengalami efek samping akibat
pemberian obat tersebut. Oleh karena itu mereka menarik persetujuan yang telah
dibuat dan tidak mengikuti sampai follow up
b) Apakah semua pasien dianalisis pada kelompok randomisasi semula?
1. Apakah pasien, petugas kesehatan dan staf peneliti dibutakan terhadap terapi?
Ya, pada penelitian ini dilakukan secara single blinded. Disini subjek penelitian
(pasien) tidak mengetahui ke dalam kelompok mana subjek di alokasikan.
Ya, berdasarkan baseline characteristic yang ada, kedua kelompok hampir sama
saat penelitian.
3. Disamping intervensi eksperimen, apakah kedua kelompok mendapat perlakuan
yang sama?
Tidak. Karena dokter memerintahkan untuk memberikan dosis yang lebih sedikit
dari dosis yang telah ditetapkan oleh US FDA (Food and Drug Administration)
pada peserta grup labetalol. Sedangkan pada peserta grup nikardipin diberikan
obat dengan dosis yang telah ditetapkan. Hal ini dilakukan mengingat efek
samping yang akan terjadi akibat obat labetalol seperti hipotensi iatrogenik dan
bradikardia.
IMPORTANCE
Secara perhitungan statistik yang telah dilakukan, pasien yang menerima obat
nikardipin lebih sering mencapai target yang telah ditentukan oleh peneliti pada
menit ke-30 daripada pasien yang menerima obat labetalol.
2. Bagaimana presisi estimasi efek terapi ?
Interval kepercayaan 95% ini berarti tingkat kepastian statistik sampel mengestimasi
dengan benar parameter populasi adalah 95% atau tingkat keyakinan untuk menerima
dan menolak hipotesis nol dengan benar adalah 95%. Ditunjukkan pada tabel 1,
interval kepercayaan berada pada rentang 1,113-6,698 mencerminkan perbedaan yang
bermakna secara statistik, karena nilai terkecil (1,113) terletak diatas nol. Dan
memiliki rentang yang sempit. Ini dapat dikatakan jika hasil dalam penelitian ini
memiliki hasil yang dapat dipercaya.
APPLICABILITY
Hasil penelitian ini dapat diterapkan pada pasien saya, karena terdapat kesamaan antara
kriteria inklusi yang telah ditentukan peneliti dengan keadaan pasien saya. Dan juga
nikardipin memiliki efek vasodilator pada pembuluh darah otak yang bisa mengurangi
iskemia jantung dan otak Pada pasien hipertensi yang disertai kerusakan organ akhir
juga menunjukkan jika nikardipin lebih cepat menurunkan nilai tekanan darah daripada
labetalol. Serta dari hasil penelitian yang telah dilakukan, didapatkan jika nikardipin
bisa digunakan sebagai intervensi lini pertama pada pasien dengan perdarahan
intrakranial dan pasien yang diberikan labetalol lebih sering mengalami bradikardia
daripada pasien yang diberikan nikardipin. Dan yang terakhir, pada kesimpulan
penelitian ini didapatkan jika pasien hipertensi yang diberikan nikardipin 2,7 kali lebih
sering mencapai target penurunan tekanan darah yang telah ditentukan oleh peneliti
dalam waktu 30 menit daripada pasien yang diberikan labetalol.
2. Keuntungan dan kerugian bagi pasien ?
Kerugian
Nikardipin bisa memberikan efek samping berupa peningkatan penanda
jantung. Dengan kata lain, nikardipin tidak boleh diberikan pada pasien dengan
gagal jantung.
Keuntungan
Pada pasien hipertensi dengan kerusakan organ akhir yang diberikan
nikardipin, mengalami penurunan tekanan darah yang telah ditentukan peneliti
lebih cepat dalam waktu 30 menit daripada pasien yang diberikan labetalol.