Anda di halaman 1dari 47

DISUSUN KEMBALI :

- NUKE HARSUSY, SE
- M. SALEH, S.Sos
- Drs. SOEDARSONO
- JORJANI AKBAR
- MIFTAHOL ARIFIN
- Drs. JARJI ZAIDAN AKBAR
Daftar Isi

Halaman

1. P r a k a t a……………………………………………………………... 2.

2. Latar Belakang Berdirinya RRI………………………………….…….. 4.

3. Proses Mewujudkan Keinginan………………………………………... 10.

4. Persiapan Mendirikan RRI Sumenep…………………………...……... 13.

5. RRI Sumenep Mengudara……………………………………………... 16.

6. Perkembangan Dari Tahun Ke Tahun…………………………..……... 18.

7. Nama - Nama Mantan Kepala LPP RRI Sumenep …………….……... 27.

8. Acara Unggulan RRI Sumenep ……………………………..……........ 28.

9. In Memoriam Transkrip Wawancara …………………………………. 29.

10. Opini Publik Tentang Keberadaan RRI Sumenep …………………… 31.

11. Saran Dan Pendapat Pendengar RRI Sumenep ……………………….. 33.

12. Sejarah Singkat Berdirinya Studio Produksi Sampang ……………….. 38.

13. Penutup ………………………………………………...……................ 45.

14. Daftar Pustaka ………………………………………………………… 46.

-1-
PRAKATA

Begitu mendapat Nota Dinas No. : ND 65/DU/02/2013 dari Direktur Utama


perihal Pembuatan Buku Sejarah RRI, Kepala RRI segera membentuk Tim Kecil untuk
menyusun tulisan tentang sejarah RRI Sumenep yang akan dimasukkan ke dalam
rencana LPP RRI membuat Buku 68 tahun RRI. Tim kecil kami, bertugas mencari,
mengumpulkan dan menyusun perjalanan waktu, peristiwa–peristiwa, semua data-data
pelaku sejarah terpendam yang berkaitan dengan sejarah berdirinya RRI Sumenep.
Suatu keberuntungan, karena diantara pelaku sejarah masih bermukim di Kota berlogo
Kuda Terbang “Sumekar” ini, namun sebagian sudah meninggalkan Kota Sumenep
bahkan telah meninggalkan dunia yang fana ini. Kami tetap menjunjung tinggi
perjuangan para pendiri RRI Sumenep. Kami menyambut dengan suka cita, sejarah
berdirinya RRI di setiap daerah (77 RRI tersebar di seluruh Indonesia) tentu akan
bervariasi jalan ceritanya.
Di ujung timur Pulau Madura tepatnya di Kota Sumenep, Angkasawan -
Angkasawati RRI ingin melakukan penulisan khusus “SEJARAH BERDIRINYA RRI
SUMENEP”. Tujuan penulisan ini, sebagai sumbangsih RRI Sumenep agar nantinya
beberapa lembar dari buku 68 Tahun RRI menjadi sebuah karya yang monumental, dan
didalamnya terdapat juga sejarah berdirinya RRI Sumenep. Disamping itu, sejarah RRI
Sumenep akan diterbitkan tersendiri agar dapat menjadi dokumen penting dikemudian
hari, bahkan menjadi referensi bagi masyarakat, umumnya masyarakat Madura yang
ingin mengetahui sekelumit tentang RRI Sumenep.
Cerita tentang berdirinya RRI Sumenep diawali dari tahun 1950 an, dibagian
pertama penulisan ini akan tertera kisah “latar belakang” berdirinya RRI Sumenep.
Hampir semua data pada bagian ini adalah data extern, yang digali dari para Nara
Sumber yang bukan dari kalangan RRI atau berasal dari penulis yang ada sebelumnya.
Pada bagian kedua, kami akan melukiskan kegiatan Panitia Pendirian RRI yang
menjadi wakil masyarakat dalam perjuangan berdirinya RRI di Sumenep. Baru pada
bagian ketiga, keempat dan kelima, kami manfaatkan data intern yang terdapat di RRI
Sumenep sendiri. Segala persiapan fisik dan non fisik sebuah Stasiun Penyiaran Radio,
sejak awal persiapan, mengudara (On Air) dan perkembangannya tergambar pada
bagian–bagian ini. Bahkan kami berusaha melukiskan rekaman suasana diawal
beroperasinya Siaran RRI Sumenep.

-2-
Semua bagian–bagian yang terangkum, telah melibatkan para tokoh sejarah dan
senior RRI Sumenep. Untuk itu Tim Kecil tidak lupa mengucapkan terima kasih dan
penghargaan yang setinggi–tingginya kepada semua pihak yang telah membantu dan
mendukung terwujudnya sebuah “Karya Kecil” ini, diharapkan nantinya akan bermakna
besar dan bermanfaat di kemudian hari.

Disusun kembali oleh:

- Nuke Harsusy, SE
- M. Saleh, S.Sos
- Drs. Soedarsono
- Jorjani Akbar
- Miftahol Arifin
- Drs. Jarji Zaidan Akbar

-3-
LATAR BELAKANG PENDIRIAN RRI

Pada tahun 50 an tepatnya Juli 1954, tersebar sebuah berita pendek dalam rubrik
Harian Surabaya Post, bertajuk “STUDIO RRI UNTUK SUMENEP” adalah bukti “awal
perjuangan” berdirinya stasiun RRI di Sumenep. Berita berupa tulisan 33 baris dalam 2
kolom yang menyebutkan terbentuknya “Resolusi” DPRDS Kabupaten Sumenep dalam
sidangnya 1 Juli 1954. Sebuah resolusi yang mendesak pemerintah pusat, dalam hal ini
Kementrian Penerangan dan Radio Pusat Studio RRI agar di Sumenep diberikan satu
Studio Penyiaran RRI.
Memang pada dekade 50 an itu, para tokoh masyarakat Madura merasa ada
sesuatu yang kurang dalam merajut cepatnya derap perjuangan. Sesuatu itu adalah alat
yang dapat memperlancar penyaluran aspirasi masyarakat Madura agar dapat
menampilkan sosok seni dan budaya Madura secara utuh sehingga saudara–saudaranya
yang ada dibelahan lain bumi Nusantara “lebih mengenal” karakteristik masyarakat
Madura yang penuh dinamika dan mengesankan. Alat yang dimaksud adalah sebuah
Stasiun Penyiaran Radio Republik Indonesia.

Jadi ada 2 hal penting yang menjadi latar belakang keinginan mendirikan stasiun
penyiaran RRI di Madura, yaitu :
a) Keinginan untuk memperkenalkan masyarakat Madura dengan segala ciri khas dan
karakter yang sebenarnya.
b) Keinginan untuk mengekspose potensi Madura berupa seni dan budaya daerahnya
yang beraneka ragam, potensi ekonomi, pariwisata, dll.

Karakteristik Masyarakat Madura


Wilayah bekas Karesidenan Madura secara administratif termasuk daerah
Propinsi Jawa Timur. Pulau Madura hanya dipisahkan oleh sebuah selat Madura yang
dapat diseberangi Ferry selama ± 30 menit dari Ibu Kota Propinsi Jawa Timur, yakni
Surabaya.

-4-
Luas wilayah daratan dan kepulauannya yang dikenal dengan sebutan Pulau
Garam ini ± 5.168 Km² atau ± 10 % dari luas daratan Jawa Timur. Adapun panjang
daratan kepulauan dari ujung barat Kamal hingga ujung timur Kalianget ± 118 Km
dengan lebar ± 40 Km.
Pulau ini terbagi atas 4 wilayah Kabupaten, yaitu Kabupaten Bangkalan,
Sampang, Pamekasan dan Sumenep.
Luas masing – masing Kabupaten yaitu :
o Kabupaten Bangkalan : ± 1.144,75 Km² yang terbagi atas 18 Kecamatan.
o Kabupaten Sampang : ± 1.321 Km² yang terbagi atas 12 Kecamatan.
o Kabupaten Pamekasan : ± 844,119 Km² yang terbagi atas 13 Kecamatan.
o Kabupaten Sumenep : ± 1.857,530 Km² yang terbagi atas 25 Kecamatan.
Penduduk Madura menggunakan bahasa Madura sebagai bahasa pengantar
kehidupan sehari-hari yang 85% bersumber penghidupan pada pertanian, 7% perikanan
dan 10% sebagai pedagang atau menekuni usaha industri. Kendati banyak orang
mengatakan bahwa Madura sebuah pulau yang gersang dan panas, tetapi diawal abad
ke 19 Pemerintah Hindia Belanda mengakui bahwa Madura adalah daerah subur
makmur. Hal ini ditulis pada buku “Pamong Praja Dan Sewindu Pembangunan Desa
1950 – 1958 Di Madura”.

Dalam buku tersebut Residen Madura R. Sunarto Hadiwijoyo, menulis bahwa


Gubernur Jendral Belanda MAETSINGKER, pernah melaporkan bahwa Dewan Tujuh
Belas di Negeri Belanda (Nederland), tentang betapa subur dan makmurnya Pulau
Madura. Sejarah selanjutnya, diawal tahun 1900 Pemerintah Hindia Belanda melakukan
perubahan yang amat drastis terhadap pulau ini. Madura yang tadinya berupa hutan
lebat dan tak kekurangan sumber air, diubah menjadi pulau gersang yang kemudian
diwariskan kepada masyarakat Madura saat ini. Hutan Jati yang terbentang dari
Bangkalan hingga Sumenep dibabat habis, akibatnya terjadi erosi besar-besaran dan
Pulau Madura menjadi gundul dan gersang.
Hal ini tentu saja mendatangkan kemiskinan pada masyarakat Madura,
menjadikan rakyat Madura gelisah. Dan untuk mempertahankan hidupnya, mereka

-5-
hijrah ke daerah lain, dipesisir utara Jawa Timur sehingga tak heran jika di daerah bekas
Karesidenan Besuki (Banyuwangi, Situbondo, Bondowoso, Jember dan Probolinggo),
keturunan Madura hidup damai disana. Disisi lain sebagai pekerja yang ulet dan pelaut
bahari, rakyat Madura tetap berpegang pada falsafah kehidupan laut “Abental Omba’
Asapo’ Angin” (= Berbantal Ombak Berselimutkan Angin).
Sejak awal Pemerintah Republik Indonesia merdeka hingga kini, mulailah
dilakukan pengembalian kesuburan tanah Madura dan kemakmuran rakyatnya melalui
upaya penghijauan tanah dan lahan kritis. Mungkin hal inilah yang ingin disampaikan
oleh para tokoh masyarakat Madura kepada saudara-saudaranya dibelahan lain di
wilayah tanah air ini. Tentunya melalui cara yang mudah dan murah inilah, Siaran
Radio Republik Indonesia menjadi jawabannya. Oleh karena itulah, maka
diperjuangkan berdirinya Stasiun RRI di Madura.

Menggali Potensi Madura.


Kekayaan Pulau Madura tidak hanya dibidang pertanian saja, akan tetapi bidang
seni dan budaya yang melatarbelakangi kehidupan masyarakat Madura, termasuk
wilayah kepulauan di Kabupaten Sumenep. Potensi yang cukup besar masih banyak
tersimpan di wilayah-wilayah terpencil, baik di daratan maupun kepulaun.
Gerakan penghijauan di Madura bertujuan untuk mengangkat potensi dibidang
pertanian. Untuk mengembangkan sektor hasil pertanian, diadakan pameran hasil
penghijauan dan produksi pertanian lainnya ketika ada pesta rakyat “Karapan Sapi”.
Madura menyimpan banyak ragam kesenian, seperti Karapan Sapi, Topeng Dalang,
Macopat, Ludruk dan lain–lain. Itulah yang menjadi idaman masyarakat, khususnya
para tokoh Madura yang tergabung dalam wadah Delegasi DPRDS, memperjuangkan
berdirinya Stasiun RRI di Madura.

-6-
Mendirikan RRI di Madura

Betapa keinginan para tokoh masyarakat memperkenalkan Madura seutuhnya


kesegala pelosok tanah air, tergambar pada kesungguhan mereka memperjuangkan
berdirinya stasiun penyiaran RRI. Selaras dengan latar belakang situasi masyarakat di
Madura, maka tujuan mendirikan stasiun penyiaran RRI yaitu :
o Pertama : Agar profil masyarakat Madura yang sebenarnya dapat diinformasikan
kepada seluruh Bangsa Indonesia.
o Kedua : Agar kegiatan masyarakat Madura dapat disebarluaskan keseluruh tanah
air.
o Ketiga : Agar masyarakat Madura dapat menerima informasi tentang kegiatan -
kegiatan daerah lainnya di tanah air.
o Keempat : Agar potensi seni budaya tradisional Madura dapat dikenal melalui
Siaran - siaran RRI.
Kesimpulannya, masyarakat Madura menginginkan berdirinya Stasiun RRI
sebagai alat komunikasi yang ampuh, menampung dan menyalurkan aspirasi
masyarakat Madura.

Kebutuhan Akan Media Komunikasi

Kembali ke era tahun 50 an, Madura memang belum banyak terjangkau alat–
alat komunikasi massa. Tercatat pada dekade itu, beberapa penerbitan yang masuk ke
Madura antara lain Surabaya Post, Terompet Masyarakat, Harian Umum, Suara Rakyat,
Buletin “Moncar” yang merupakan penerbitan kantor Departemen Penerangan.
Kalau kita tilik dari jumlah penerbitan yang bisa dinikmati oleh masyarakat
Madura, tentu tidak seberapa dibandingkan dengan frekuensi penyaluran media cetak
saat ini, lebih–lebih kalau kita kaitkan dengan keterbatasan dan kemampuan masyarakat
waktu itu. Masyarakat diawal kemerdekaan sebagian besar masih buta huruf dan minim
pengetahuan. Itulah sebabnya para tokoh Madura memperjuangkan berdirinya Stasiun
RRI sebagai sarana yang tepat dan efektif dalam mengkomunikasikan pesan–pesan. Dan
diyakini pula bahwa penyiaran radio murah dan mudah dijangkau oleh kemampuan
masyarakat karena pendengarnya tidak dituntut “pandai membaca dan menulis”.

-7-
Khasanah Budaya Madura

Dimaklumi bersama, kekayaan budaya Pulau Garam Madura memiliki banyak


corak dan ragam tersendiri. Salah satu contoh yang sangat populer adalah Karapan Sapi
yang menjadi obyek wisata khas Madura. Setiap tahun Karapan Sapi diselenggarakan
berjenjang dari tingkat Kecamatan, Kabupaten dan Pembantu Wilayah Madura guna
memperebutkan Piala Bergilir Presiden RI.

Menelusuri keberadaan seni budaya Madura, patut diakui bahwasanya


Kabupaten Sumenep merupakan “Central Of Culture” (Pusat Kebudayaan Madura).
Dan disini pula dapat ditemui peninggalan Keraton Sumenep, makam para Raja dan
keturunannya serta Museum Keraton yang merupakan bagian terpenting dari sejarah
Madura, khususnya Kabupaten Sumenep.
Tidaklah berlebihan jika mengungkap khasanah budaya Madura, khususnya
budaya Kabupaten Sumenep telah “mewakili” keberadaan seni budaya yang ada di
Madura, sehingga nantinya akan terbukti bahwa pemilihan Kota Sumenep sebagai
lokasi yang tepat untuk mendirikan Stasiun RRI di Madura.
Untuk mempelajari seni budaya suatu daerah, tentunya kita harus mengetahui
sejarah pemerintahan yang erat hubungannya dengan perkembangan dan pembinaan
seni budaya itu sendiri.

Sejarah mencatat bahwa Arya Wiraraja sebagai Adipati pertama di Madura yang
diangkat oleh raja Kertanegara dari Singosari pada tanggal 31 Oktober 1269 dengan
pemerintahannya berpusat di Batuputih Sumenep, merupakan keraton pertama di

-8-
Madura. Maka pengangkatan Arya Wiraraja sebagai Adipati I di Madura dijadikan hari
jadi Kabupaten Sumenep, diduga berlangsung dengan upacara kebesaran kerajaan
Singosari yang dibawa ke Madura. Dan Batuputih yang kini menjadi sebuah
Kecamatan, ± 18 Km dari Kota Sumenep, terdapat sisa peninggalan Keraton Batuputih
yang berupa tarian rakyat, antara lain Tari Gambus dan Tari Ksatria yang digelar untuk
menyambut bertahtanya Arya Wiraraja beserta iring-iringan dari keraton Singosari.
Tari Gambus yang semula hanya untuk kalangan Keraton, kini menjadi tarian rakyat.

Pada tahun 1391 ketika pemerintahan berpusat di Aeng Anyar, Tanjung


(Kecamatan Bluto) dibawah pemerintahan Pangeran Jokosari, pengaruh Islam mulai
masuk. Maka kesenian yang berkembang di daerah tersebut adalah Gambus, Samroh,
Pencak Silat dan yang masih tetap bertahan, Saronen, Karawitan, Ludruk, Topeng,
Macopat dan lain-lainnya. Ketika Pangeran Jokosari digantikan oleh puteranya R.
Piturut, pusat pemerintahan berpindah ke Keles (Kecamatan Ambunten). Disinilah
mulai berkembang kesenian Sandur yang hingga kini masih tetap lestari. Hingga pada
pemerintahan raja–raja terakhir Madura, sekitar tahun 1926 pada masa pemerintahan
Tumenggung Aryo Prabuwinoto kesenian tersebut tetap lestari sampai sekarang,
termasuk Karapan Sapi yang menjadi ikon Madura pada umumnya.
Potensi itulah yang kelak digali dan menjadi inspirasi acara siaran RRI, sebagai
penggelora semangat membangun masyarakat Madura.

-9-
PROSES MEWUJUDKAN KEINGINAN

Menelusuri proses mewujudkan keinginan mendirikan RRI stasiun lokal di


Madura, erat kaitannya dengan kegigihan masyarakat Madura dan khususnya
masyarakat Sumenep. Melalui lembaga perwakilan DPRDS, rangkaian proses
mewujudkan keinginan tersebut mulai berjalan.

Upaya Wakil Rakyat.


Tak pernah terbayangkan sebelumnya, meski hanya bermodal “Map kumal”
yang mungkin hanya dimiliki seorang arsiparisnya wartawan (pada jamannya), menjadi
saksi sejarah yang amat penting bagi perjuangan masyarakat Kabupaten Sumenep untuk
mendirikan stasiun penyiaran RRI akan terwujud. R. SUJUTI (alm.) adalah pemilik
“Map kumal” yang berisi guntingan kecil surat kabar Surabaya Post yang bertajuk
“STUDIO RRI UNTUK SUMENEP”, edisi 7 Juli 1954 telah mengungkap peristiwa
bersejarah. Dan ketika sidang DPRDS Kabupaten Sumenep 1 Juli 1954 melahirkan
sebuah “Resolusi” mendesak Pemerintah Pusat, dalam hal ini Kementrian Penerangan
dan Radio Pusat Studio RRI Jakarta, agar menyetujui berdirinya studio lokal RRI
Madura di Sumenep.
Upaya awal wakil rakyat tersebut, kemudian menyusul ditetapkannya
“Delegasi” untuk menghadap Menteri Penerangan di Jakarta. Delegasi tersebut terdiri
atas : RH. SATRONEGORO (Alm.) selaku ketua delegasi, R. SUJUTI sebagai anggota
dan SINGONING AYUDO (Alm.) sebagai wakil eksekutif. Mereka bertiga di Jakarta
disambut oleh Sekretaris Jendral Penerangan serta wakil dari Direktorat Jendral RRI,
Drs. SUMADI.
Serasa angin segar yang berhembus, ketika sambutan hangat itu menelorkan
kesepakatan Pemerintah Pusat untuk melakukan serangkaian kegiatan peninjauan ke
Sumenep. Dan pada puncaknya berupa kesempatan Panitia Pendirian RRI beraudensi
dengan Menteri Penerangan RI, 22 Mei 1956 ketika kunjungan Menteri Penerangan
SUDIBJO ke Madura.

- 10 -
Panitia Berdirinya RRI Sumenep yang diberi kesempatan beraudensi dengan
Menteri Penerangan, antara lain :
1. R. Abdurrahman, Ketua DPRDS, bertindak sebagai Ketua.
2. R. Sami’oedin, Wakil Sekretaris DPRDS, sebagai anggota.
3. R. Abd. Karim Dipasatro, Patih sebagai anggota.
4. Asmawi, Wakil Kepala Jawatan Penerangan, sebagai anggota.
5. RB. Abd. Gaffar, Anggota DPRDS sebagai anggota.
6. Moh. Rais, Ketua Oraganisasi Sinar Sumekar, sebagai anggota.
7. RA. Sujingrat, Perwakilan Jawatan Kebudayaan untuk Kabupaten Sumenep, sebagai
anggota.

Audensi berlangsung di Kantor Karesidenan Madura di Pamekasan, sebagai


bentuk “meminta ketegasan” Menteri Penerangan terhadap perjuangan Delegasi
DPRDS Kabupaten Sumenep untuk mendirikan studio lokal RRI di Sumenep. Yang
menarik dalam forum tersebut, sempat dipetimbangkan lokasi lain untuk mendirikan
studio lokal RRI di Madura.

R. Sujuti membacakan Resolusi DPRDS Kabupaten Sumenep, 7 Juli 1954.

Menentukan Lokasi.
Tampaknya “Babak Akhir” hasil kesepakatan lokasi berdirinya stasiun lokal
RRI di Sumenep, merupakan hasil perjuangan para Anggota Panitia Pendiri RRI
Sumenep. Namun ketika tercetus pemikiran bahwa Pamekasan sebagai Kota
Karesidenan Madura yang layak untuk ditempati studio lokal RRI, maka panitia
mengemukakan alasan–alasan yang kuat, agar RRI lokal Madura sebaiknya ditempatkan
di Sumenep. Atas pertimbangan yang diajukan oleh panitia itulah, akhirnya hasil
audensi singkat ini diperoleh ketetapan Menteri Penerangan yang menyetujui

- 11 -
ditempatkannya studio lokal RRI Madura di Sumenep. Sedangkan pelaksanaan
dikuasakan kepada Direktur Jendral RRI dan Jawatan Penerangan Jawa Timur.
Dalam pertemuan singkat tersebut, semakin mendekati titik awal terwujudnya
keinginan masyarakat Madura. Terlebih setelah Direktur Jendral RRI, R. Maladi
menyepakati penyediaan seperangkat peralatan studio, pemancar dan pegawainya.
Sementara kebutuhan lainnya menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah untuk
mengusahakannya.

- 12 -
PERSIAPAN MENDIRIKAN RRI SUMENEP

Setelah tercapai kesepakatan antara pemerintah pusat, dalam hal ini Kementrian
Penerangan RI dengan Panitia Pendirian RRI untuk penempatan studio lokal RRI
Madura di Sumenep maka Panitia melakukan upaya–upaya persiapan semua
perangkatnya, meliputi perangkat keras dan perangkat lunak penyiaran.

Penyediaan Perangkat Keras


a) Pengadaan Gedung dan Studio.
Sebagaimana telah diungkapkan diatas, telah menjadi kesepakatan bersama
bahwa penyediaan sarana dana prasarana penyiaran oleh RRI studio lokal Sumenep
sedangkan Pemerintah Daerah Sumenep mempersiapkan Gedung dan Perkantoran yang
terletak di Jalan Urip Sumoharjo.
Betapa unik dan menariknya menelusuri kisah perjalanan sejarah Gedung dan
Studio Penyiaran yang dulunya kokoh dan anggun, kini tinggal beberapa bagian
bangunan lama yang tersisa dan digantikan dengan bangunan permanen yang jauh lebih
representatif untuk penyiaran RRI Sumenep.

Bermula dari bangunan tahun 1864 sebagai Gedung Asisten Residen yang
dijabat oleh seorang Kolonial Belanda bernama “Peter”. Lama kelamaan orang
menyebut gedung tersebut dengan nama “Kapeteron” yang menyesuaikan dengan sang
nama asisten tersebut. Menjelang Indonesia merdeka, gedung ini kembali menorehkan

- 13 -
sejarah sebagai Kantor Sekretariat Komite Nasional Indonesia (KNI), dan pada masa
Agresi II Belanda tahun 1947, bangunan ini menjadi Markas dan Asrama Biro
Perjuangan.
Akhirnya gedung yang kokoh dan monumental tersebut menjadi saksi
rekruitmen tenaga pendidik, asrama pelajar puteri Sekolah Guru Bawah yang dikenal
dengan sebutan Asrama Puteri SGB hingga tahun 1956, sedangkan sebagian gedungnya
ditempati Studio Penyiaran dan Perkantoran RRI Sumenep.

Peralatan Studio, Pemancar dan Antena


Semua serba sederhana, ibarat bayi yang baru dilahirkan oleh “Ibu Pertiwi”,
peralatan studio, pemancar dan antenanya hanya dapat meneriakkan suara yang amat
terbatas untuk didengar. Dan yang lebih mengesankan, berdirinya RRI Sumenep
merupakan buah keinginan bersama antara pemerintah dan masyarakat Madura.
Hal itu tercermin dari pengadaan peralatan studio Consule bermerk GATES
buatan tahun 1940 dan pemancar RCA berkekuatan 250 Watt adalah bantuan RRI
Studio Jawa Timur (sekarang RRI Surabaya). Peralatan studio dan pemancar bekas ini
telah menjalani tugas operasional perjuangan mempertahankan kemerdekaan.
Sedangkan “Antena Pemancar” diperoleh atas bantuan dari SUTONEGORO, Pimpinan
PPLK (sekarang PT. Garam) dan kini masih terawat dengan baik, dalam kapasitasnya
sebagai benda bersejarah “ pengayuh awal” bahtera penyiaran RRI Sumenep.

Penyediaan Peralatan Lunak

1. Organisasi RRI Sumenep


Patut diakui bahwasanya organisasi studio RRI Sumenep layaknya studio RRI
lainnya, ketika itu belum tertata rapi sebagaimana organisasi lembaga pemerintahan
yang telah mempunyai kejelasan tugas, fungsi dan kewenangan karyawannya.
Kendati demikian, pengedalian yang ketat dalam ikatan jaringan kerja (Net
work) masih ditentukan oleh pemerintah pusat, dalam hal ini Direktorat Jendral RRI dan
Departemen Penerangan. Sehingga yang dapat kita lihat sekarang, dalam jalinan
kerjasama organisasi sebuah studio RRI adalah Penanggung Jawab, dengan sebutan :
 Kepala Studio (Kepstu) adalah Penanggung Jawab penuh jalannya roda
organisasi penyiaran RRI.
 Kepal Bagian Umum adalah Penanggung Jawab seluruh kegiatan Ketata
Usahaan.
- 14 -
 Kepala Bagian Siaran adalah Penanggung Jawab dibidang pengelolaan Siaran
dan Berita.
 Kepala Bagian Tahnik adalah Penanggung Jawab Operasional Peralatan Tehnik.

2. Pejabat Pelaksana
Diawal mengudaranya siaran RRI Sumenep, jumlah karyawan waktu itu tak
lebih 17 orang saja. SUPENO, mantan Kepala Pekabaran (Pemberitaan) RRI Surabaya
menjabat sebagai Kepala Studio, YOSO PRAWIRO sebagai Kepala Bagian Umum
sedangkan HARIYANTO sebagai Kepala Bagian Siaran dan Kepala Bagian Tehnik
dijabat oleh ABD. RAJAK.
Setelah membaca sejarah awal berdirinya lembaga penyiaran RRI Sumenep,
tentunya akan muncul satu pertanyaan : Siapakah orang yang pertama kali
mengudarakan Siaran RRI Sumenep ?!

SIARAN PALING AWAL


Siaran radio paling awal yang diumumkan
terjadi pada tgl. 24 Desember 1906 oleh Prof.
Reginald Aubrey Fessenden (1868-1932) kelahiran
Kanada, dari pemancar setinggi 128 M (National
Electric Signaling Company) di Brant Rock,
Massachusets Amerika Serikat.
Dalam Trasmisi ini termasuk Lorgio ciptaan
Handel,Fessenden juga berhasil menyiarkan
suara pada bulan November 1900, tetapi suaranya
sangat terganggu.

- 15 -
RRI SUMENEP MENGUDARA

Th. 1966, Hasan (Operator) mengendalikan peralatan tehnik, Gates Consule buatan Amerika (1955)
.

Detik – Detik Mengudara


Tahapan perjuangan masyarakat Madura melalui lembaga perwakilan DPRDS
waktu itu dengan berorientasi pada kemanfaatan dan faktor pendukung berdirinya
Studio Penyiaran RRI, tibalah waktu menuai hasil. Perjalanan panjang mencapai
klimaks saat dikumandangkan pertama kali “Inilah Radio Republik Indonesia
Sumenep”, dari Jalan Urip Sumoharjo (dulu Jalan Kalianget). Awal sejarah yang takkan
pernah terlupakan, 5 Oktober 1956 bertepatan dengan peringatan Hari Bersenjata RI,
melantunlah kata bermakna yang kini menjadi kisah monumental dari seorang penyiar
HADI SUDIBJO (alm.) dibantu operator M. SALEH RAIS.
Awal pengoperasian suatu lembaga penyiaran adalah “masa uji coba” yang
penuh tantangan bagi RRI Sumenep. Melalui kerja keras dan kesungguhan karyawan
dalam melaksanakan tugas, akhirnya saat diakui secara resmi sebagai perpanjangan
jaringan penyiaran RRI secara nasional, pada tanggal 5 Juli 1957 Menteri
Penerangan RI, SUDIBJO meresmikan RRI Sumenep.

Menteri RI, SUDIBJO meresmikan berdirinya RRI Sumenep, 5 Juli 1957.

Sambutan dan dukungan dari masyarakat atas sesuatu yang baru, tentu tidak
mustahil mengundang perhatian dan keingintahuan masyarakat, lebih–lebih yang baru

- 16 -
itu tak pernah mereka bayangkan dan merasakan manfaat dengan berdirinya studio
penyiaran satu–satunya di Madura.
Mengkaji pada keadaan diri, sarana dan prasarana penunjang siaran amatlah
dirasa kurang. Penyediaan materi siaran di “Dapur RRI” (Diskotik) sangatlah minim,
namun kondisi masyarakat kala itu tak banyak menuntut, sehingga keberadaan yang
serba terbatas itu, masih mampu menarik simpati masyarakat pendengarnya. Mereka
datang ke studio untuk melihat aktivitas sang penyiar bercanda dengan mikropon, serta
kesibukan operator pengatur suara penyiar, kehadiran mereka ternyata tidak berhampa
tangan, sebungkus roti bakar dan kacang rebus kadang–kadang menyertai kedatangan
mereka.

Para Tokoh berdirinya RRI


Sumenep :

- RA. Ruslan Cakraningrat , Bupati


Sumenep (nomor 7 berdiri
dibelakang dari kiri).
- RH. Sujuti (Menggendong anak)
- Soepomo , Kepsta RRI Sumenep I
(barisan depan nomor 2 dari kanan)

Yang menggembirakan, para seniman menyampaikan kesediaannya untuk


mengisi siaran di RRI Sumenep, betapa sangat gembira mereka jika kelompok kesenian
yang dipimpinnya mampu menghibur masyarakat luas lewat corong radio, dan pada
gilirannya akan menaikkan nama perkumpulannya, dengan begitu semakin mengalirlah
permintaan “mengudara” dari perkumpulan-perkumpulan kesenian lainnya. Nuansa lain
dari mereka yang terhambat karena sarana transportasi yang sulit didapat untuk
berkunjung ke RRI Sumenep, maka mengalirlah surat–surat ungkapan rasa simpati dari
pendengar.
Suara mendayu sang penyiar yang acapkali memikat perasaan hati yang dalam
pendengarnya, menumbuhkan rasa yang berbeda bagi pendengar wanita. Hal itu terbukti
adanya broadcaster yang merintis hidup dalam payung rumah tangga sebagai suami
isteri dengan pendengar setianya.

- 17 -
PERKEMBANGAN RRI SUMENEP
DARI TAHUN KETAHUN

Gedung dan Studio Penyiaran RRI Sumenep (sebelum terbakar), 1978

Periode I (Sebelum Terbakar)


Pada awal siaran, RRI Sumenep masih menggunakan seperangkat peralatan
tehnik berupa studio Consule bermerk Gates buatan tahun 1940 dan pemancar RCA
berkekuatan 250 Watt. Itupun merupakan sisa atau bekas peralatan tehnik RRI Surabaya
pada masa mempertahankan kemerdekaan. Alat tersebut dipakai RRI Sumenep untuk
memenuhi kebutuhan pendengarnya melalui gelombang SW 120 meter.
Pada perkembangan selanjutnya, RRI Sumenep mendapat bantuan pemerintah
pusat lewat program Colombo Plan tahun 1961, berupa renovasi peralatan Studio
Consule bermerk Gates dengan Pemancar 1 Kilo Watt type 1619 TCA. Sejak itulah
maka RRI Sumenep mampu memancarkan siarannya dengan daya jangkau lebih luas
melalui gelombang SW 89,41 meter. Seiring dengan perkembangan jaman dan
kemajuan tehnologi komunikasi radio, maka pemerintah pusat berkenginan menambah
kemampuan daya jangkau lembaga penyiaran RRI Sumenep yang dirasa telah memberi
banyak manfaat bagi masyarakat pendengar didaratan Madura dan kepulauan.

Petugas tehnik RRI Sumenep, tampak merangkai peralatan pemancar

- 18 -
Tahun 1976 RRI Sumenep dipercaya untuk mengoperasikan peralatan studio
Schlumberger Consule bantuan lunak Pemerintah Perancis dan Pemancar Harris 10 Kilo
Watt dari Amerika. Penambahan perangkat keras ini telah membawa perubahan besar
daya jangkau siaran RRI Sumenep, yang semula menggunakan pemancar SW 89,41
meter kini dengan pemancar baru gelombang MW 273 meter tidak hanya dapat
dinikmati oleh masyarakat Madura dan kepulauan tetapi juga oleh masyarakat pesisir
Utara Jawa Timur, daerah bekas Karesidenan Besuki antara lain : Probolinggo,
Bondowoso, Situbondo, Jember, Banyuwangi dan sekitarnya.

Sukandar, Penyiar RRI Sumenep, 1980

Itulah perkembangan perangkat keras penyiaran RRI Sumenep yang diikuti pula
penambahan perangkat lunak pengendali, hingga akhirnya terbit Surat Keputusan (SK)
Menpen, nomor 101/KEP/MENPEN/1979 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Stasiun RRI Regional II. Rekruitmen terus dilakukan secara bertahap sesuai kebutuhan
yang semula hanya 17 orang karyawan menjadi 133 orang karyawan.
Musibah kebakaran yang melahap hampir seluruh bangunan induk Perkantoran
dan Studio yang membawa suasana duka mendalam bagi seluruh karyawan dan
masyarakat Madura.

Peristiwa Terbakarnya RRI Sumenep

- 19 -
Untuk tak dapat diraih, malangpun tak dapat ditolak. Begitulah kiranya
ungkapan yang patut dijadikan “obat penawar” pada suasana berduka atas terbakarnya
gedung dan Studio RRI Sumenep. Tak ada pertanda ataupun isyarat bahwa “Si jago
merah” akan melahap habis bangunan yang kokoh dengan arsitektur kuno, tempat
kegiatan kantor dan penyiaran RRI setiap harinya.
Malam telah mulai larut, tak terasa waktu telah lewat dari pukul 23.00 WIB,
terdengar sayup–sayup Tembang Kleningan yang diputar lewat kaset dengan syair yang
membawa ke alam mimpi bagi pendengarnya. Tiba-tiba dari atap studio besar terdengar
letupan kecil yang ternyata menyemburkan percikan api, yang dalam waktu hitungan
menit semakin membesar. Petugas yang bertugas malam itu langsung memadamkan
aliran listrik sehingga suana gelap gulita dan lenyap pula Tembang Kleningan pengantar
tidur pendengarnya. Dengan petugas yang berjumlah 6 orang serentak berusaha
memadamkan kobaran api dengan memanfaatkan alat pemadam kebakaran yang
tersedia di studio dan juga menghubungi petugas piket Kepolisian dan Pemadam
Kebakaran. Waktu telah menunjukkan pukul 23.50 WIB, sementara kobaran api
semakin membesar melahap hampir seluruh studio. Kemudian datang bantuan dari
Polres Sumenep serta masyarakat sekitar, berjibaku untuk menyelamatkan sebagian alat
Siaran RRI. Sedangkan petugas Pemadam Kebakaran baru datang 1 jam setelah
kejadian dan kebaran itu baru dapat diatasi pada pukul 03.00 WIB dini hari, tetapi
seluruh bangunan Studio dan Perkantoran RRI Sumenep telah dilahap api, hanya
meninggalkan puing–puing berserakan.

Periode II ( Setelah Kebakaran )


Sekali Di Udara Tetap Di Udara adalah tekad yang dijunjung tinggi oleh seluruh
Angkasawan RRI. Musibah kebakaran yang telah melanda dan menghanguskan seluruh
Gedung Studio dan Perkantoran dini hari, 5 Maret 1989 takkan pernah memupuskan
semangat yang tertanam di hati nurani mereka. Selang ± 30 menit setelah padamnya api,
RRI Sumenep mengudara kembali kendati dengan peralatan yang masih bisa
terselamatkan dan menggunakan Motor Diesel sebagai pembangkit listriknya. Inilah

- 20 -
awal sejarah perjalanan Lembaga Penyiaran RRI Sumenep, yang dalam penulisan
sejarah berdirinya RRI Sumenep kami sebut sebagai Periode II.
Hari–hari pertama setelah dilanda kebakaran, karyawan RRI Sumenep tetap
melakukan aktivitas seperti biasa dengan segala peralatan yang sangat terbatas.
Bangunan Koridor disebelah kanan dan kiri gedung utama RRI yang masih selamat dari
amukan api, direnovasi untuk dimanfaatkan sebagai Studio dan Perkantoran sementara.
Renovasi itu sendiri dilakukan atas bantuan dana Pemerintah Daerah Tingkat II
Sumenep dan Anggaran Rutin RRI 1989/1990. Dari hasil renovasi tersebut, Koridor
Timur menjadi Studio Penyiaran dan Perkantoran sedangkan kegiatan Administrasi
Siaran dan Pemancar menempati Koridor Barat. Inilah babak baru pasca kebakaran
RRI Sumenep mengawali aktivitas sehari–hari, mereka menata kembali administrasi
karena banyak dokumen dan arsip yang musnah terbakar.

Lima tahun sudah musibah itu berlalu, puing–puing sisa kebakaran kini berganti
menjadi sebuah Gedung Perkantoran yang megah dan kokoh dengan arsitektur modern.
Pembangunan itu sendiri atas dukungan APBN sebagai berikut :
o DIP 1990/1991, Pembangunan Gedung Studio Tahap I.
o DIP 1991/1992, Pembangunan Gedung Studio Tahap II.
o DIP 1992/1993, Pembangunan Gedung Studio Tahap III dan Pondasi
Perkantoran Lantai I.
o DIP 1993/1994, Pembangunan Gedung Perkantoran Lantai I.
o DIP 1994/1995, Pembangunan Gedung Perkantoran Lantai II.
o DIP 1995/1996, Peningkatan sarana jalan Kantor dan Meublair Perkantoran.
o Tanggal 14/12/1998, Pembangunan Gedung Kesenian Tahap I, melalui
Proyek Mass Media RRI Sumenep.
o Tanggal 18/10/1999, Pembangunan Gedung Kesenian Tahap II, melalui
Proyek Mass Media RRU Sumenep.

- 21 -
o Tanggal 28/07/2006, Pembangunan Gedung Kesenian Tahap Akhir /
Penyelesaian, melalui Proyek Mass Media RRI Sumenep.
o Tahun 1990 RRI Sumenep memperoleh bantuan 1 Unit Mobil untuk Siaran
Luar lengkap dengan peralatan Tehnik Rekaman dari Subsidi Daerah Bawah
(SDB) Pemda Tk. II Sumenep.
o Tahun 1992 RRI Sumenep memperoleh Peralatan Studio dan Pemancar,
bantuan lunak dari Pemerintah Austria, berupa :
- 2 Unit Studio Consule Merk Siemens,
- 1 Unit Peralatan Editing Musik.
- 1 Unit Peralatan News Room, MCR dan UPS.
- Seperangkat Transmiter dan Transmiter Link.
- 1 Unit Mobil Siaran Luar (OB Van) Mercydes Benz.
o Tahun 1992 memperoleh bantuan lunak dari pemerintah Jepang berupa :
- Pemancar 2 Kilo Watt, Merk Nec.
- Mesin Pembangkit Listrik (Genset) 100KVA
o Tahun 2003 memperoleh bantuan dari Pusat berupa 1 Unit Mobil Toyota
Super Kijang LX (B 2531 PG), sudah dibalik nama RRI Sumenep dengan
Nopol M 1070 VP.
o Tahun 2009 memperoleh tanah Persil berupa Hibah bangunan Kantor
Pemancar Bluto.
o Tahun 2009 memperoleh bantuan 1 Unit Pemancar FM hibah dari RRI
Jember.
o Tahun 2010 memperoleh bantuan dari Pusat 1 Unit Sepeda Motor yang
dihibahkan ke Studio Produksi RRI Sampang.
o Tahun 2013 memperoleh bantuan dari RRI Surabaya, berupa 1 Unit Mobil
Mercy dan 1 Unit Genset, yang dihibahkan ke Studio Produksi RRI
Sampang.
o Tahun 2014 s/d 2017 LPP RRI Sumenep membangun beberapa fasilitas
berupa: Pembangunan Studio Integral, Studio Produksi, PPID, Kanopi,
Stasiun Relly di Kompleks Pemancar TVRI Pakong Pamekasan,
Pembangunan Kembali Antena Pemancar FM 101,3 / FM93,00 / FM 94,6 di
Bluto (roboh akibat angin yang terlalu kencang sekitar jam 21.00 Wib tgl. 9
Des 2016 dan sudah ON AIR kembali pada tgl. 10 Des 2016 sekitar Jam
11.00), penggati Antena Berasal dari LPP RRI Malang.

- 22 -
STUDIO INTEGRASI

- 23 -
KANOPI

STUDIO PRODUKSI/ REKAMAN

RUANG PPID

- 24 -
PEMANCAR PATEAN

PEMANCAR BLUTO

Roboh akibat angin yang terlalu kencang sekitar jam 21.00 Wib tgl. 9 Des 2016
dan sudah ON AIR kembali pada tgl. 10 Des 2016 sekitar Jam 11.00, (penggati
Antena Berasal dari LPP RRI Malang).

- 25 -
Dengan penambahan peralatan Tehnik Penyiaran dan Gedung Studio serta
Perkantoran yang representatif, maka Siaran RRI Sumenep dapat didengar lebih bagus
melalui pemancar, MW 1098 Khz, 10 K.Watt, FM 93 MHz dan FM Stereo 101,30
MHz.
Didukung oleh peningkatan sumber daya manusia, lewat program pendidikan
dan latihan profesi, siaran RRI Sumenep diharapkan semakin memikat hati khalayak
pendengarnya. Bukan hanya masyarakat Madura dan kepulauannya tetapi juga
masyarakat dipesisir utara Jawa Timur dan beberapa daerah lain diluar Jawa Timur.
Setelah dirasa cukup lengkap peralatan Tehnik Penyiaran dan untuk peningkatan
mutu siaran selanjutnya tergantung pada pengoperasiannya, Angkasawan /Angkasawati
RRI Sumenep, dukungan instansi pemerintah maupun swasta serta partisipasi
masyarakat luas, pada tahun 2012 RRI Sumenep berkat kerja keras Angkasawan –
Angkasawati Pemberitaan, mendapat Juara II DAYPART I, pada Kompetisi Swara
Kencana yang diselenggarakan rutin setiap tahun oleh Direktorat Program dan Produksi
Kantor Pusat LPP RRI.

- 26 -
NAMA - NAMA MANTAN KEPALA LPP RRI SUMENEP

BERIKUT NAMA - NAMA MANTAN KEPALA LPP RRI SUMENEP :

1. SOEPENO 12. H. AHMAD SJUKRI AHKAB


(Th.1956 – 1958) (Th. 1994 - 1997)

2. ABDOEL FATAH MANDRA’I 13. H. DIAN IRIANTO


(Th.1958 – 1959) (Th.19997 - 1999)

3. R. SOEMANDAR HADIKOESOEMO 14. H. BOCHRI RACHMAN


(DETASIRING) (Th.1999 - 2002)

4. KOESNO ALIBARI 15. H. DURYAT SUBEKTI


(DETASIRING) (Th. 2002 - 2003)

5. MARJUKI 16. Drs. H. RAMBA BADARUDDIN


(DETASIRING) (Th. 2003 - 2005)

6. R. SOERJONO 17. H. HASTO KUNCORO, SH.


(Th.1959 - 1973) (Th. 2005 - 2007)

7. R. EFFENDI 18. ARIANTI RETNO ASTUTI


(Th.1973 - 1978) (Th. 2007 - 2009)

8. R. ISMONO 19. M. ROHANUDDIN, S.Sos.


(Th.1978 - 1979) (Th. 2009 - 2012)

9. Drs. ABD. ROCHIM 20. BUDININGRUM, S.Sos.


(Th.1979 - 1983) (Th. 2012 - 2013)

10. MOCH. KOESEN 21. HERI MUSHARONI, ST. MT


(Th.1983 - 1990) (Th. 2013 - 2017)

11. Drs. H. MURSYID NOOR 22. NUKE HARSUSY, SE


(Th. 1990 - 1994) (Th. 2017 – sampai sekarang)

- 27 -
ACARA UNGGULAN RRI SUMENEP

PROGRAMA ACARA DISKRIPSI


Pro 1 Sesi Religi  Dialog Interaktif agama Islam, mengangkat topik
(05.00 – 06.00 WIB) sekitar perilaku masyarakat, ibadah dan
mu’amanah, disampaikan oleh Kyai, Ustadz atau
Ustadzah.

“Kopi Pagi”  News Indept, Komentar dan Opini publik, seputar


Komentar Dan Opini Pagi info aktual dengan menghadirkan Narasumber yang
(06.00 – 09.00 WIB) berkompeten.

Madura Today  Sajian Info Aktual OnThe Spot yang disaji


(09.00 – 10.000 WIB) berjejaring dengan RRI Stasiun Produksi Sampang.

Ceria Akhir Pekan  Diformat berupa Karaoke dari rumah sebagai forum
(Setiap Sabtu, silaturrahmi, menghibur dan penyalur hoby
14.00 – 16.00 WIB) menyanyi.

Karaoke Udara  Acara hiburan yang melibatkan pendengar untuk


(Setiap Sabtu, 20.00 – berkumpul, bernyanyi bersama & berdiskusi santai
22.00 WIB) membahas kejadian-kejadian yang ada di seputar
daerah/setempat serta tidak menutup kemungkinan
mengundang TNI/POLRI, SKPD sebagai
Narasumber.

Senandung Malam  Ruang silaturrahmi pendengar, disisipi pesan-pesan


(22.00 – 24.00 WIB) bijak dengan lagu-lagu nostalgia, bagi segmen 40
tahun keatas.

Pro 2 Sumenep Pagi Ini  Penyemangat di pagi hari untuk memulai aktivitas
(06.00 – 09.00 WIB) yang dikemas dalam Joke Smart.

Teropong Pro 2  Siaran Langsung dari sekolah untuk meneropong


Setiap Hari selasa aktivitas belajar dan mengungkap prestasi yang
(08.00 – 09.00 WIB) telah diraih.

ICU  Interview Artis.


(08.30 – 09.00 WIB)

Warna Warni Pro 2  Ruang kreativitas anak muda dalam bentuk acara
(10.00 – 16.00 WIB) siaran musik dan informasi, obrolan ringan dengan
Narasumber berbeda setiap hari.

Cas Cis Cus  Dialog Interaktif “Prestasi Komunitas Remaja”


(20.00 – 21.00 WIB) dibidang Akademik / Non Akademik.

AP to be  Acara yang melibatkan sahabat kreatif selaku


(Aku Penyiar Pro. 2) pendengar Pro. 2 FM, guna mencoba mengasah
(Setiap Sabtu 20.00 – kemampuan/hobi sebagai penyiar (topik ditentukan
21.00 WIB) oleh penyiar).

Saluran Budaya Kalepon “Kabar Lewat Telepon”, ruang silaturrahmi dengan


(10.00 – 12.00 WIB) bahasa Madura, pendengar diberi kesempatan
menyampaikan informasi yang terjadi disekitarnya.

- 28 -
IN MEMORIAM TRANSKRIP WAWANCARA
KOMEDI RADIO “ MATTALI ”

Penulis Naskah : DJOKO PRAWOTO


Acara : Komedi Radio “ MATTALI ”
NO NAMA ACARA SARAN DAN PENDAPAT
01. Djoko Prawoto Komedi Radio  Komedi Radio “MATTALI” berdiri pada
“MATTALI” tgl. 1 April 1969, sebenarnya acara ini
untuk menunjang program pemerintah
dibidang Rencana Pembangunan 5
Tahun. Isinya yaitu memberi penyuluhan
/penerangan kepada masyarakat
khususnya di pedesaan dengan cara
…..melalui sandiwara yang dikenal
dengan nama Komedi Radio itu.
Penggemarnya sangat banyak, terutama
dari Surabaya ke Timur….terus
dikepulauan. Bahkan kadang-kadang
ingin mendatangkan group Komedi
Radio ini. Pernah juga diundang ke
Kangean, Ambunten, Dungkek…dan
masih banyak lagi yang mengharapkan
kami hadir disana. Karena menurut
mereka, acara Komedi Radio ini , isi
cerita sangat lucu dan disitu ada pesan-
pesan tentang Keluarga Berencana,
Transmigrasi, Siaran Pedesaan /
pertanian, dan lain-lain. Komedi ini kan
sifatnya menghibur masyarakat
khususnya di pedesaan, terutama
menyangkut program pemerintah
tersebut, itu yang terpenting. Di daerah
Situbondo dan kepulauan lainnya di
Masalembu, disitu ada kelompok
pendengar Komedi Radio.

 Para pemainnya adalah pegawai dan


pensiunan RRI Sumenep. Tetapi
sekarang sudah banyak yang pensiun
pemainnya. Insyaallah ……….. kalau
rekamannya masih ada…..tetapi kalau
disuruh buat cerita-cerita baru masih
bisa……!?.

 Kalau dulu ada angket acara yang paling


digemari pendengar …, ternyata 5 kali
berturut-turut Komedi Radio selalu
peringkat pertama. Angket acara
memang perlu tetapi sekarang sudah gak
ada lagi, atau sudah dianggap gak perlu
lagi. Banyak yang nanyak……mana
- 29 -
yang namanya Mattali…Markoya … dan
yang lainnya.

 Kalau diminta tampil lagi….bisa..!? Kita


bisa merekrut orang-orang RRI sendiri.
Anak - anak muda itu kita latih dulu
untuk bermain sandiwara komedi….saya
kira tidak sulit kok. Yang penting ada
naskah. Kalau ada naskahnya kan
gampang…….tinggal mempelajarinya
dan latihan …… jadi !!!.

- 30 -
OPINI PUBLIK TENTANG KEBERADAAN RRI SUMENEP
NO NAMA JABATAN PENDAPAT
01. A. BUSRO KARIM Bupati Sumenep o Saya nilai perkembangan RRI
Sumenep sangat pesat, selain
didukung dengan peralatan yang
serba canggih, juga kerjasama antar
lintas sektoral semakin kuat.
o Terima kasih saya ucapkan kepada
RRI yang sudah menjalin
kerjasama deang mengadakan
Dialog Silaturrahim Bupati sebulan
sekali.

02. NURFITRIANA Ketua Tim o Saya merasa kagum dengan


BUSRO Penggerak PKK peralatan yang ada di RRI
Kab. Sumenep Sumenep dan kedepan saya akan
melakukan sossialisasi tentang 10
Program Pokok PKK melalui
media RRI. Karena selama ini
Program PKK belum tersentuh
hingga wilayah terpencil.

03. A. HAMID ALI Anggota DPRD o RRI sangat bagus sekali, acaranya
MUNIR Sumenep memberikan satu informasi yang
imbang kepada masyarakat,
sehingga pemberitaan yang
disiarkan sangat diharapkan oleh
masyarakat daratan maupun
kepulauan.

04. BADRUL AINI Tokoh Masyarakat o Terus terang kami merasa bahwa
Kepulauan selama ini banyak sekali informasi-
informasi yang kemudaian
diberitakan oleh RRI, sangat besar
manfaatnya bagi masyarakat
kepulauan. Karena kepulauan
merupakan asset terhadap
informasi. Dan yang menjadi
primadona selama ini adalah RRI
Sumenep.
o Disamping itu juga, kami bisa
mengupdate informasi tentang
prakiraan cuaca yang dibutuhkan
masyarakat.
o Kami berharap kedepan RRI
Sumenep juga membantu daerah-
daerah yang belum menikmati
pemancar FM sehingga bisa
menikamati informasi, seperti di
Sakala.

- 31 -
NO NAMA JABATAN PENDAPAT
05. HUSEIN Pemerhati RRI. o RRI sudah semakin maju,
TIRTODIRJO khususnya RRI Sumenep.
Yaa…apalagi ada pemancar di
Kangean sehingga siarannya
sampai ke Sakala. Kalau dulu di
Sakala kurang jelas tetapi sekarang
sangat jelas siaran RRI terdengar,
saya seperti ada didaratan
Sumenep.
o Program-programnya cukup bagus,
Dialiog Interaktif dan topik-topik
yang diangkat sudah bagus.
o Ruang pemberitaannya sudah
modern, setiap orang 1 komputer,
jadi ini suatu kemajuan yang sangat
pesat.

06. ALEX SETIAWAN Pengamat Media o RRI sudah professional menurut


Pamekasan saya. RRI sekarang ini sudah
Madura menunjukkan sikap netral dan
independent dalam setiap
pemberitaannya. Jadi
keseimbangan berita itu sudah
bagus sekali. Ini contoh bagi
media-media yang lain.

07. ACHMAD FAUZI Dosen Fak. o Menurut saya, RRI sudah cukup
Hukum Univ. bagus. Cuma memang
Trunojoyo Madura jangkauannya kurang mengena
– Bangkalan dibeberapa daerah. Tapi kalau saya
lihat, program yang jam tengah
malam itu bagus. Seperti ada
Aspirasi Merah Putih dan program
Tanggapan dan Aspirasi
Masyarakat, itu sudah cukup bagus.

- 32 -
SARAN DAN PENDAPAT PENDENGAR RRI SUMENEP

NO. NAMA ACARA SARAN DAN PENDAPAT


01. Mas Cobra - Bangkal CAP - Acara di RRI Sumenep cukup
Sumenep bagus baik di Pro. I dan Pro II.
- Acara yang paling digemari CAP
karena bisa menghibur hati, MPL
dan Senandung Malam.

02 Nyi Kepeng - Pulau MPL - Acara atau program di RRI


Sepudi Sumenep tambah lama tambah
meningkat.
- Acara yang digemari terutama ada
di acara CAP (acaranya Mas
Awek) Pendengar dari yang gak
bisa nyanyi bisa nyanyi.

03 Pak Dul Kannong - MPL - Semua acaranya bagus bagus tiada


Kolor hari tanpa RRI.
- Acara yg paling digemari acara
MPL, Senandung Malam dan acara
Kalepon ( Saluran Budaya )

04 Ke Rembun - P. Sepudi MPL - Semua acara di RRI Sumenep


sudah bagus, sudah cocok terutama
acara Seni Budaya yg tidak boleh
dihilangkan begitu saja.
- Acara yg disukai semua acara
MPL, Senandung Malam dan
Acara di Saluran Budaya.

05 Deny’s - Leggung Senandung - Acara RRI cukup bagus bisa


Batang-Batang Malam mewadahi ekspresi dan interaksi
masyarakat Sumenep, semuanya
bisa tersalur melalui RRI dan
semoga Jaya selalu dan semoga
masyarakatnya juga kreatif dan
inovatif.
- Acara yang digemari adalah acara
kebudayaan seperti Mocopat,
Senandung Malam

06 Emma - Pulau Kangean Senandung - Acaranya bagus banget, mudah-


Malam mudahan ke depannya lebih bagus
lagi.
- Acara yang paling disuka
Senandung Malam.

- 33 -
NO. NAMA ACARA SARAN DAN PENDAPAT
07 Ke MOKO - Pamekasan Senandung - Acaranya sudah bagus semoga ke
Malam depan akan lebih bagus lagi
terutama kepada penyiar-
penyiarnya agar lebih baik dan
menghargai pendengarnya.
- Kepada pendengar masalah pribadi
jangan diudarakan.
- Semua acara disukai.

08 Panji Laras -Bangselok MPL - Semua acara sudah cukup bagus,


Sumenep semua acara disenangi
- Acara yang paling disukai
Senandung Malam, MPL acara
penyatu umat, acara Pro. 1, bikin
hoy

09 Aye Ketut - Singaraja MPL - RRI Sumenep acaranya hampir


Bali serupa dengan RRI Singaraja,
kebetulan acaranya semua
berkenan.
- Acara yang paling digemari MPL
karena senang dgn lagu keroncong

10 Mama Intan - MPL - Semua acara pro I dan Saluran


Pangarangan Budaya semuanya bagus-bagus.
- Acara yang paling disuka MPL
karena lagu-lagu keroncong.

11 Nia Carolita -Situbondo MPL - Kalau program di RRI Sumenep


sudah bagus semua.
- Untuk acara Campur Sari kalau
bisa durasinya ditambah, karena
penggemarnya banyak.
- Acara yang paling digemari MPL,
Campursari, Senandung malam.

12 Bu Fathor - Perumnas Senandung - Apa yang sudah diprogram di RRI


Giling Malam Sumenep semuanya sudah bagus-
bagus dan disuka.
- Acara yang paling digemari
Senandung Malam dan C A P
(Ceria Akhir Pekan)

- 34 -
NO. NAMA ACARA SARAN DAN PENDAPAT
13. Dedes Andianto Sumenep Pagi - Senang dengan acara SPI (BMKG)
Ini ( SPI ) sehingga mengetahui iklim dan
cuaca pada hari ini, Madura dan
sekitarnya. Serta manambah
kreativitas anak muda dalam
mengamati kejadian disekitar kita
(Likita).

14. Ornito SPI - Dengan adanya acara ini, bisa


menginformasikan keadaan cuaca
didaerah Giliraja dan kepulauan
lainnya.

15. H.Abdur Rofik, SPd Teropong - Acara ini memberikan motivasi dan
Kep. Sek. SMAN 1 semangat terhadap murid-murid
Gapura. dan guru dalam bidang prestasi
pendidikan (FB).

16. Imam Fitriyanto Warna Warni - Dengan acara ini menambah


kreativitas yang tinggi terhadap
anak muda dalam menambah
pengetahuan (FB).

17. Bp. Kawim Cas Cis Cus - Lanjutkan acara ini karena
memberi peluang bagi anak kreatif
yang memiliki talenta / bakat (FB).

18. Imam Sahwin Pro 2 Kampus - Senang dengan acara ini, karena
menambah ilmu pengetahuan bagi
kami sebagai Mahasiswa (FB).

19. Dwi Lia Jelajah Pro 2 - Sangat suka acara ini, karena bisa
mengetahui tempat wisata, adat
istiadat dan budaya di Nusantara
ini.

20. Widy Shegie ICU - Acara ini bikin kita mengetahui


lika liku kehidupan Artis untuk
meraih keberhasilannya (FB).

21. Mas Cobra - Bangkal CAP - Acara di RRI Sumenep cukup


Sumenep bagus baik di Pro. I dan Pro II

- Acara yang paling digemari CAP


karena bisa menghibur hati, MPL
dan Senandung Malam.

- 35 -
No. NAMA ACARA SARAN DAN PENDAPAT
22. Nyi Kepeng - Pulau MPL - Acara atau program di RRI
Sepudi Sumenep tambah lama tambah
meningkat.

- Acara yang digemari terutama ada


di acara CAP (acaranya Mas
Awek) Pendengar dari yang gak
bisa nyanyi bisa nyanyi.

23. Pak Dul Kannong - Kolor MPL - Semua acaranya bagus bagus tiada
hari tanpa RRI.I
- Acara yang paling digemari acara
MPL, Senandung Malam dan acara
Kalepon (Saluran Budaya)

24. Ke Rembun - P. Sepudi MPL - Semua acara di RRI Sumenep


sudah bagus, sudah cocok terutama
acara Seni Budaya yang tidak
boleh dihilangkan begitu saja.

- Acara yang disukai semua acara


MPL, Senandung Malam dan
Acara di Saluran Budaya.

25. Deny’s Leggung – Senandung - Acara RRI cukup bagus bisa


Batang- Batang Malam mewadahi ekspresi dan interaksi
masyarakat Sumenep, semuanya
bisa tersalur melalui RRI dan
semoga jaya selalu dan semoga
masyarakatnya juga kreatif dan
inovatif.

- Acara yang digemari adalah acara


kebudayaan seperti Mocopat,
Senandung Malam

26. Emma - Pulau Kangean Senandung - Acaranya bagus banget, mudah-


Malam mudahan ke depannya lebih bagus
lagi.
- Acara yang paling disuka
Senandung Malam.

27. Ke MOKO - Pamekasan Senandung - Acaranya sudah bagus semoga ke


Malam depan akan lebih bagus lagi
terutama kepada penyiar-
penyiarnya agar lebih baik dan
menghargai pendengarnya.
- Kepada pendengar masalah pribadi
jangan diudarakan.
- Semua acara disukai.

- 36 -
No. NAMA ACARA SARAN DAN PENDAPAT
28. Panji Laras - Bangselok MPL - Semua acara sudah cukup bagus,
Sumenep semua acara disenangi.
- Acara yang paling disukai
Senandung Malam, MPL acara
penyatu umat, acara Pro. 1, bikin
hoy

29. Aye Ketut - Singaraja MPL - RRI Sumenep acaranya hampir


Bali serupa dengan RRI Singaraja,
kebetulan acaranya semua
berkenan.
- Acara yang paling digemari MPL
karena senang dgn lagu keroncong

30. Mama Intan - MPL - Semua acara pro I dan Saluran


Pangarangan Budaya semuanya bagus-bagus.
- Acara yang paling disuka MPL
karena lagu keroncong

31. Nia Carolita - Situbondo MPL - Kalau program di RRI Sumenep


sudah bagus semua.
- Untuk acara Campursari kalau bisa
durasinya ditambah karena
penggemarnya banyak.
- Acara yang paling digemari MPL,
Campursari, Senandung malam.

32. Bu Fathor - Perumnas Senandung - Apa yang sudah diprogram di RRI


Giling Malam Sumenep semuanya sudah bagus-
bagus dan disuka.
- Acara yang paling digemari
Senandung Malam dan C A P
(Ceria Akhir Pekan)

- 37 -
SEJARAH SINGKAT BERDIRINYA
STUDIO PRODUKSI SAMPANG

Keberadaan RRI Sumenep yang memiliki Coverage Area seluruh Madura,


namun dibeberapa wilayah tidak mampu mengikuti siaran RRI karena terdapat Blank
Spot Area. Berbagai solusi strategis terpikirkan diantaranya dengan pendirian pemancar
relay. Seiring upaya Direksi LPP RRI mendirikan Studio Produksi di daerah-daerah
perbatasan luar Indonesia, Kepala LPP RRI Sumenep MOHAMMAD ROHANUDIN
yang baru 4 bulan menjabat jelang akhir 2009 memberanikan diri meyakinkan Direktur
Utama saat itu PARNI HADI untuk mengatasi wilayah Blank Spot Area di Madura juga
perlu didirikan Studio Produksi di Sampang.
Dirut LPP RRI pun menyetujui dan pada tanggal 27 Pebruari 2010 bertepatan
dengan Hari Jadi Kabupaten Sampang meresmikan Studio Produksi RRI Sampang.
Peresmian Studio Produksi RRI Sampang ditandai dengan Dialog Publik “Transformasi
Budaya Madura Di Era Suramadu” dan pagelaran Panggung hiburan rakyat di Alun–
alun Kota Sampang menampilkan Kesenian Tradisional yang dikolaborasi dengan
hiburan Modern Musik Populer dan Dangdut yang dihadiri oleh Wakil Gubernur Jawa
Timur, Syaifullah Yusuf dan sejumlah artis senior.
Pada awal berdirinya Studio Produksi Sampang menempati bangunan Kantor
dan Studio di Peliang, namun sejak akhir tahun 2010 telah menempati Kantor dan
Studio di Jl. Imam Bonjol yang merupakan bantuan dari Pemkab Sampang dengan
status PINJAM PAKAI selama 5 (lima) tahun dan telah ditinjau langsung oleh Dirut
LPP RRI Dra. Rosarita Niken Widiastuti, MSi, tanggal 11 April 2011.

- 38 -
Pelaksanaan Operasional Siaran Studio Produksi Sampang

Studio Produksi Sampang mengudara 24 jam perhari dengan konten lokal


awalnya selama 7 jam dan sisanya mengikuti Siaran Nasional Pro 3 RRI yang diawaki
oleh 10 orang personil, baik yang berstatus Pegawai Bukan Pegawai Negeri Sipil
(PBPNS) maupun Tenaga Kontrak.
Sehubungan dengan adanya respon positif masyarakat Sampang dan sekitarnya
yang Right To Express, siaran konten lokal ditambah menjadi 12 jam perhari sejak
Januari 2011, diawaki 15 orang dengan dibawah kendali Station Manager.

Seiring dengan animo masyarakat yang semakin tinggi terhadap Studio Produksi
Sampang, tgl. 1 Agustus 2011 meningkatkan siaran lokal dengan menambah jam
penyiaran menjadi 19 jam dan 5 jam bergabung dengan Pro 3 RRI. Untuk mempertegas
dan memperjelas keberadaan Studio Produksi RRI Sampang mulai Januari 2012 Direksi
menunjuk seorang Koordinator sebagai pimpinan. Dalam kontens lokal 19 jam perhari
tersebut pada tahun 2012 Studio Produksi RRI Sampang terus meningkatkan kontens
siaran dengan memperluas jaringan melalui website dan Audio Streaming
www.rrisampang.com, sekaligus mengacu pada Program Redegin sehingga format
acara tahun 2013 Studio Produksi RRI Sampang mengukuhkan sebagai Programa 1 To
All Segment dan semua Angkasawan/Angkasawati berstatus sebagai Pegawai Bukan
Pegawai Negeri Sipil (PBPNS).

- 39 -
PROGRAM ACARA STUDIO PRODUKSI SAMPANG

ACARA JAM SIAR DISKRIPSI


 Kanal Inspirasi 04.50 - 04.05 WIB o Time Signal and Open
Broascast Tune

 Inspirasi Program 04.05 - 05.10 WIB o Promo Program Hari Ini

 Inspirasi Religi 05.10 - 05.59 WIB o Jendela dan mutiara hati untuk
meningkatkan mental spiritual
pendengar yang dikemas dalam
bentuk Dialog Interaktif dengan
menghadirkan Narasumber.

 Jejaring Inspirasi 06.00 - 10.00 WIB o Format acara informasi dan


interaksi publik dari kawasan 4
Kabupaten Madura berjaringan
bersama RRI Sumenep.

 Madura Todays 09.00 - 10.00 WIB o Jejaring informasi dari SP


Sampang dan RRI Sumenep
melalui masing - masing
Presenter (Penyiar).

 Kasampang (Kabher 10.00 - 13.00 WIB o Konten Lokal Program yang


Sambi Panglepor Ate) memuat paket interaksi dengan
publik setempat dengan gaya
dan dialek Madura.

 Madura Pro Inspirasi 13.30 - 14.00 WIB o Sajian Musik dan Lagu
(Madprosi) Madura yang disisipi profil
Informasi dan kiat sukses
orang Madura.

 Fokus Inspirasi 14.00 - 14.30 WIB o Bulletin Actual dan terpercaya


dengan sajian informasi dalam
bentuk Voice Report, Actuality
Insert, Report On The Spot
(ROS), Interview By Phone
dan Straight News dari 4
Kabupaten di Madura.

 Senandung Inspirasi 14.30 - 15.00 WIB o Musik lepas diselingi


informasi terkini dan kiat-kiat
sukses.

 Sentuhan Inspirasi 15.00 - 16.00 WIB o Program Talk show yang


Wanita. menghadirkan profil wanita
sukses dan kreatif, sebagai
sosok inspirasi dan panutan
bagi keluarga masa depan.

- 40 -
ACARA JAM SIAR DISKRIPSI
 Senandung Inspirasi 16.30- 17.00 WIB o Musik lepas diselingi
informasi terkini dan kiat-kiat
sukses.

 Inspirasi Islami 17.00 - 18.00 WIB o Format Musik Religi dan


sentuhan iman, menanti
kumandang Adzan.

 Konseling Inspirasi 18.00 - 19.00 WIB o Program Talk Show yang


(Kongsi) dikemas dengan informasi
seputar kesehatan dan
psikologi, menghadirkan
Narasumber secara interaktif.

 Madura Pro Inspirasi 19.30 - 20.00 WIB o Informasi seputar band dan
Muda penyanyi dengan menyajikan
lagu-lagu dari band atau
penyanyi tersebut (Model
Musik Indi).

 Jejak Inspirasi Muda 20.00 - 22.00 WIB o Kemasan program khusus


(JAIM Pro) anak muda yang bersifat
edukatif seputar karya kreatif,
Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi yang disampaikan
dengan ringan dan bahasa
gaul.

 Inspirasi Malam 22.00 - 24.00 WIB o Obrolan malam yang


menghibur dan mencerdaskan
dengan sajian lagu oldies dan
profilnya yang populer
dimasanya.

 Pro 3 Inspirasi 24.00 - 04.50 WIB o Program Acara yang merelay


secara utuh Programa 3 RRI
Jakarta.

- 41 -
Sarana dan Prasarana Penunjang Siaran

Ketua Dewan Pengawas LPP RRI ZULHAQQI HAFIZ saat meninjau ruang kerja
staf dan pemancar Studio Produksi RRI Sampang

Dirut LPP RRI Rosarita Niken Widyastuti saat berdialog di Ruang Studio
Studio Produksi RRI Sampang.

OB Van Mercy penunjang Siaran Luar, hibah dari RRI Surabaya, digunakan pertama
kali pada Siaran Langsung Pelantikan Bupati dan Wabup Sampang,
tgl. 26 Pebruari 2013

- 42 -
Angkasawan / Angkasawati Studio Produksi RRI Sampang
tetap tersenyum walau halaman Studio tergenang Banjir.

Dan tetap semangat walau banjir kiriman hampir masuk ke Studio


(Studio Produksi RRI Sampang)

- 43 -
Rencana Strategis Penguatan Studio Produksi Sampang

Keberadaan Studio Produksi RRI Sampang yang mendapat perhatian dari Direksi
LPP RRI, akan terus berbenah diri seiring dengan respon positif dari masyarakat dan
Pemkab Sampang baik dalam konten maupun sarana penunjang siaran melalui rencana
strategis penguatan Studio Produksi Sampang yang sangat mendesak diantaranya
adalah:

1. Pembangunan infrastruktur Kantor dan Studio berupa rehab ruangan gedung


untuk dimanfaatkan penempatan mesin Pemancar dan Diesel otomatis ketika
aliran listrik padam. Mesin Diesel tersebut belum dapat digunakan dan masih
diletakan diruang tamu.

2. Antisipasi Banjir, Studio Produksi Sampang sedang meninggikan ruang studio,


ruang gatekeeper, ruang pemancar dan ruang diesel.

3. Pemindahan Tower Pemancar dari ruangan belakang Kantor dan Studio pada
area yang lebih representatif. Pada bulan Agustus 2013 Studio Produksi
Sampang akan mendapat bantuan 2 unit Pemancar dari anggaran tahun 2013.

4. Pembuatan garasi mobil Siaran Luar (OB Van Mercy), hibah dari LPP RRI
Surabaya dan bantuan dari LPP RRI Sumenep berupa mobil operasional Carry
yang selama ini diletakkan dihalaman kantor.

- 44 -
PENUTUP

Demikian kisah perjalanan dan perkembangan RRI Sumenep dari waktu ke

waktu, dari masa ke masa, Tim Kecil telah berupaya menyajikan tulisan ini dengan

segala upaya melalui penelusuran dari data-data berdasarkan dokumen tertulis yang ada

dan keterangan dari saksi-saksi sejarah yang dapat menunjukkan fakta-fakta sejarah.

Semoga hasil kerja maksimal Tim Kecil ini, dengan segala kekurangannya

menjadi bahan renungan bagi pembaca untuk selanjutnya bisa memberikan masukan,

saran dan kritik yang konstruktif untuk kesempurnaan sejarah perjalanan dan langkah

RRI Sumenep kedepan.

Sekali Di Udara Tetap Di Udara

- 45 -
DAFTAR PUSTAKA

o Studio RRI Sumenep, Surabaya Post, 7 Juli 1954

o Delegasi Khusus DPRDS, DPRDS Sumenep, 12 Maret 1956

o Panitia Persiapan Dan Penerimaan Menteri Penerangan Di Madura, Risalah

Audensi, 22 Mei 1956

o Panitia Pendirian RRI, Turunan Laporan, 29 Mei 1956

o Kenang - Kenangan 33 Tahun, RRI Sumenep, 1978

o Menteri Penerangan RI, SK MENPEN/101/KEP/MENPEN/1979, 7 Juli 1979

- 46 -

Anda mungkin juga menyukai