Anda di halaman 1dari 59

KLIPING BAHASA LAMPUNG

SAI BUMI RUWA JURAI

ANGGOTA:
CHERLIE SHEEN (6)
KENT WIJAYA (17)
PARTICIA ANGGITA SUSANTO (23)
VIONIKA NADILA PUTRI (29)
WAYAN SANDI (30)

XII MIA 1

SMA FRANSISKUS BANDAR LAMPUNG


TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Sai Bumi
Ruwa Jurai" tepat pada waktunya.
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas Ina
Novita pada pelajaran Bahasa Lampung. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
membuka wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis tentang sejarah
terbentuknya Lampung sampai kebudayaan dan adat istiadat serta kekayaan alam di tanah
Lampung. Seperti yang kita tahu setiap budaya khas Indonesia sangat berharga untuk
tetap dipertahankan, terutama budaya khas daerah ditempat kita lahir, besar, dan tumbuh.
Pelestarian ini harus tetap berjalan sekalipun bumi kita ini sudah mengalami modernisasi.
Ditambah lagi kurangnya informasi tentang budaya menyebabkan kaum muda tidak
tertarik terhadap budaya Indonesia. Maka dari itu kami sebagai remaja Indonesia yang
bangga akan kebudayaan Lampung ingin menyebar luaskan makalah “Sai Bumi Ruwa
Jurai” sebagai salah satu gerakan dasar pelestarian budaya Lampung agar para generasi
muda tersadar akan tanggung jawab sebagai penerus bangsa yang cinta tanah air,
patriotism, dan nasionalisme. Harapan kami juga, judul dari makalah ini bisa dimkanai
kebanggaan kita terhadap rumah tangga agung yang didiami oleh dua jurai masyarakat
adat, yaitu jurai adat pepadun dan jurai adat saibatin.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ina Novita selaku guru Bahasa
Lampung yang telah memberikan tugas ini. Kami tersadar bahwa tugas ini dapat menjadi
gerakan awal kami untuk terus mencintai Indonesia dengan keberagamannya dan
membuka wawasan dan pengetahuan kami sebagai anak didik.
Tak luput kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang selalu
ingin membagikan sebagian pengetahuannya lewat internet sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Semoga kelak dari hal sederhana seperti menuliskan
informasi mengenai budaya ini dapat terus melestarikan budaya Indonesia.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Karena dari itu kami sebagai pelajar sangat terbuka untuk menerima kritik dan saran yang
membangun bagi kami. Dengan demikian kami akan terima demi kesempurnaan makalah
ini.
DAFTAR ISI
I BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG........................................................................................4
1.2 TUJUAN PELASANAAN.................................................................................4
II BAB 2 PEMBAHASAN...............................................................................................5
2.1 SEJARAH TERBENTUKNYA PROVINSI LAMPUNG..................................5
2.1.1 SEJARAH LAMPUNG MASA PENJAJAHAN........................................5
2.2 BUDAYA PROVINSI LAMPUNG...................................................................8
2.2.1 RUMAH ADAT LAMPUNG.....................................................................8
2.2.2 TARIAN LAMPUNG................................................................................9
2.2.3 MUSIK ADAT LAMPUNG.....................................................................11
2.2.4 SENJATA TRADISIONAL ADAT LAMPUNG.....................................13
2.2.5 BUDAYA MASYARAKAT LAMPUNG PEPADUN.............................15
2.2.6 BUDAYA MASYARAKAT LAMPUNG SAIBATIN............................21
2.3 WILAYAH PROVINSI LAMPUNG...............................................................22
2.3.1 KABUPATEN LAMPUNG BARAT.......................................................22
2.3.2 KABUPATEN LAMPUNG TIMUR........................................................25
2.3.3 KABUPATEN LAMPUNG TENGAH....................................................27
2.3.4 KABUPATEN LAMPUNG UTARA.......................................................29
2.3.5 KABUPATEN LAMPUNG SELATAN...................................................31
2.3.6 KABUPATEN MESUJI...........................................................................33
2.3.7 KABUPATEN PESAWARAN................................................................35
2.3.8 KABUPATEN PESISIR BARAT............................................................37
2.3.9 KABUPATEN PRINGSEWU..................................................................39
2.3.10 KABUPATEN TANGGAMUS................................................................41
2.3.11 KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT........................................43
2.3.12 KABUPATEN TULANG BAWANG......................................................45
2.3.13 KABUPATEN WAY KANAN................................................................47
2.3.14 KOTA BANDAR LAMPUNG.................................................................49
2.3.15 KOTA METRO........................................................................................52
III PENUTUP.................................................................................................................55
3.1 KESIMPULAN................................................................................................55
3.2 DAFTAR PUSATAKA....................................................................................56
I
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG


Indonesia terdiri atas 34 provinsi dengan masing-masing ibu kotanya. Dengan 34
provinsi tersebut tentu Indonesia juga memiliki berbagai macam suku dan budaya yang
tersebar di segala penjuru nusantara. Setiap suku mempunyai kebudayaan, adat istiadat,
kebiasaan dan pandangan hidup yang berbeda-beda. Dengan itu, makalah ini akan
membahas salah satu kebudayaan dari 34 provinsi tersebut. Yang akan dibahas dalam
makalah ini adalah tentang kebudayaan yang hidup dan melekat dalam masyarakat
Lampung atau provinsi Lampung.
Provinsi Lampung merupakan provinsi yang berada di selatan Pulau Sumatera.
Dengan kekhasan adat budaya, makanan, pakaian adat, kebiasaan, alat musik, lagu daerah
dan tempat wisata yang sangat menarik. Ada banyak hal yang dapat di eksplor dari
Provinsi Lampung, yang mungkin sudah tergerus zaman dan lama kelamaan bisa saja
akan hilang tanpa ada generasi yang dapat meneruskan nya.
Kebiasaan kebiasaan berkumpul masyarakat Lampung dahulu cenderung banyak
bertujuan untuk hiburan sebab belum ada nya kecanggihan teknologi seperti sekarang.
Hiburan itu biasanya di peran kan langsung oleh seseorang yang memainkan sesuatu
cerita atau lakon. Yang d hadiri masyarakat Lampung di sekitar desa/ kampung. Selain itu
kebiasaan atau kegiatan yang d lakukan masyarakat Lampung ada pula Budaya khas
Lampung.
Budaya khas Lampung yang menarik ini sangat bermacam macam. Yang menjadi
daya tarik masyarakat Lampung maupun luar Lampung. Untuk lebih jauh mengetahui
mengenai kebiasaan (kegiatan) dan kebudayaan yang ada pada daerah Lampung maka
akan dijelaskan lebih rinci dan lengkap pada bab pembahasan

I.2 TUJUAN PELASANAAN


I.2.1 Mengetahui sejarah Provinsi Lampung
I.2.2 Membuka wawasan pembaca tentang Lampung
I.2.3 Memaparkan informasi mengenai pembagian wilayah, dan
sumber daya alam yang ada di Lampung
II
BAB 2
PEMBAHASAN

II.1 SEJARAH TERBENTUKNYA PROVINSI LAMPUNG

Lampung lahir pada tanggal 18 Maret


1964 dengan diambil keputusannya Peraturan
Pemerintah Nomor 3/1964 yang belakang
menjadi Undang-undang Nomor 14 tahun
1964. Sebelum itu Provinsi Lampung
merupakan Karesidenan yang tergabung
dengan Provinsi Sumatera Selatan.
Kendatipun Provinsi Lampung
sebelum tanggal 18 maret 1964 tersebut secara
administratif masih merupakan anggota dari
Provinsi Sumatera Selatan, namun daerah ini (Gambar 2.1 Peta Lampung)
jauh sebelum Indonesia merdeka memang telah menunjukkan potensi yang sangat luhur
serta corak warna kebudayaan tersendiri yang bisa menambah khasanah norma budaya
budaya di Nusantara yang tercinta ini. Oleh sebab itu pada zaman VOC daerah Lampung
tidak terlepas dari incaran penjajahan Belanda.

II.1.1 SEJARAH LAMPUNG MASA PENJAJAHAN

Tatkala Banten dibawah pemimpin Sultan Luhur Tirtayasa (1651-1683) Banten


berhasil menjadi pusat perdagangan yang bisa menyaingi VOC di perairan Jawa, Sumatra
dan Maluku. Sultan Luhur ini dalam upaya memperluas wilayah kekuasaan Banten
memperoleh hambatan sebab dihalang-halangi VOC yang bercokol di Batavia. Putra
Sultan Luhur Tirtayasa yang bernama Sultan Haji diserahi tugas kepada menggantikan
kedudukan mahkota kesultanan Banten.
Dengan kejayaan Sultan Banten pada masa itu tentu saja tidak menyenangkan
VOC, oleh sebabnya VOC selalu berusaha kuasai kesultanan Banten. Usaha VOC ini
berhasil dengan jalan membujuk Sultan Haji sehingga berselisih ajaran dengan ayahnya
Sultan Luhur Tirtayasa. Dalam perlawanan menghadapi ayahnya sendiri, Sultan Haji
berkeinginan bantuan VOC dan kepada imbalannya Sultan Haji akan menyerahkan
penguasaan atas daerah Lampung kepada VOC. Akhir-akhirnya pada tanggal 7 April
1682 Sultan Luhur Tirtayasa disingkirkan dan Sultan Haji dinobatkan menjadi Sultan
Banten.
Dari perundingan-perundingan selang VOC dengan Sultan Haji memproduksi
suatu piagam dari Sultan Haji tertanggal 27 Agustus 1682 yang intinya selang lain
menyebutkan bahwa sejak masa itu pengawasan perdagangan rempah-rempah atas daerah
Lampung diserahkan oleh Sultan Banten kepada VOC yang sekaligus mendapatkan
monopoli perdagangan di daerah Lampung.

Pada tanggal 29 Agustus 1682 iring-iringan


armada VOC dan Banten membuang sauh di Tanjung
Tiram. Armada ini dipimpin oleh Vander Schuur
dengan membawa surat mandat dari Sultan Haji dan
beliau mewakili Sultan Banten. Ekspedisi Vander
Schuur yang pertama ini ternyata tidak berhasil dan
beliau tidak mendapatkan lada yag dicari-carinya.
Kiranya perdagangan langsung selang VOC dengan
Lampung yang dirintisnya merasakan kegagalan,
sebab ternyata tidak semua penguasa di Lampung
langsung tunduk begitu saja kepada kekuasaan Sultan
Haji yang bersekutu dengan kompeni, tetapi banyak
yang masih mengakui Sultan Luhur Tirtayasa kepada
Sultan Banten dan menganggap kompeni tetap
kepada musuh.
Sementara itu timbul keragu-raguan dari (Gambar 2.2 Raden Intan)
VOC apakah aci Lampung berada dibawah
Kekuasaan Sultan Banten, belakang baru diketahui bahwa penguasaan Banten atas
Lampung tidak mutlak. Penempatan wakil-wakil Sultan Banten di Lampung yang dikata
"Jenang" atau kadangkadang dikata Gubernur hanyalah dalam mengurus keperluan
perdagangan hasil bumi (lada).
Sedangkan penguasa-penguasa Lampung asli yang terpencar-pencar pada tiap-tiap desa
atau kota yang dikata "Adipati" secara hirarkis tidak berada dibawah koordinasi
penguasaan Jenang/ Gubernur. Berlaku penguasaan Sultan Banten atas Lampung adalah
dalam hal garis pantai saja dalam rangka menguasai monopoli saluran keluarnya hasil-
hasil bumi terutama lada, dengan demikian jelas hubungan Banten-Lampung adalah
dalam hubungan saling membutuhkan satu dengan lainnya.
Berikutnya pada masa Raffles berkuasa pada tahun 1811 beliau menduduki daerah
Semangka dan tidak akan melepaskan daerah Lampung kepada Belanda sebab Raffles
beranggapan bahwa Lampung bukanlah taklukan Belanda. Namun setelah Raffles
meninggalkan Lampung baru belakang tahun 1829 ditunjuk Residen Belanda kepada
Lampung.
Dalam pada itu sejak tahun 1817 posisi Radin Inten semakin kuat, dan oleh sebab
itu Belanda merasa khawatir dan mengirimkan ekspedisi kecil di pimpin oleh Assisten
Residen Krusemen yang memproduksi persetujuan bahwa :
a. Radin Inten mendapatkan bantuan keuangan dari Belanda sebesar f. 1.200
setahun.
b. Kedua saudara Radin Inten masing-masing akan mendapatkan bantuan pula
sebesar f. 600 tiap tahun.
c. Radin Inten tidak diperkenankan memperluas lagi wilayah selain dari desa-desa
yang hingga masa itu berada dibawah pengaruhnya.

Tetapi persetujuan itu tidak pernah dipatuhi oleh Radin Inten dan beliau tetap
melaksanakan perlawanan-perlawanan terhadap Belanda.
Oleh sebab itu pada tahun 1825 Belanda memerintahkan Leliever kepada menangkap
Radin Inten, namun dengan cerdik Radin Inten bisa menyerbu benteng Belanda dan
membunuh Liliever dan anak buahnya. Akan tetapi sebab pada masa itu Belanda sedang
menghadapi perang Diponegoro (1825 - 1830), maka Belanda tidak bisa berbuat apa-apa
terhadap peristiwa itu. Tahun 1825 Radin Inten meninggal dunia dan digantikan oleh
Putranya Radin Imba Kusuma.
Setelah Perang Diponegoro berhenti pada tahun 1830 Belanda menyerbu Radin
Imba Kusuma di daerah Semangka, belakang pada tahun 1833 Belanda menyerbu
benteng Radin Imba Kusuma, tetapi tidak berhasil mendudukinya. Baru pada tahun 1834
setelah Asisten Residen diwakili oleh perwira militer Belanda dan dengan kekuasaan
penuh, maka Benteng Radin Imba Kusuma berhasil diduduki.
Radin Imba Kusuma menyingkir ke daerah Lingga, namun masyarakat daerah Lingga ini
menangkapnya dan menyerahkan kepada Belanda. Radin Imba Kusuma belakang di
buang ke Pulau Timor.
Dalam pada itu rakyat dipedalaman tetap melaksanakan perlawanan, "Jalan
Halus" dari Belanda dengan memberikan hadiah-hadiah kepada pemimpin-pemimpin
perlawanan rakyat Lampung ternyata tidak membawa hasil. Belanda tetap merasa tidak
terlindung, sehingga Belanda membentuk tentara sewaan yang terdiri dari orang-orang
Lampung sendiri kepada melindungi kepentingan-kepentingan Belanda di daerah
Telukbetung dan sekitarnya. Perlawanan rakyat yang digerakkan oleh putra Radin Imba
Kusuma sendiri yang bernama Radin Inten II tetap berjalan terus, hingga akhir-akhirnya
Radin Inten II ini ditangkap dan dibunuh oleh tentara-tentara Belanda yang khusus
didatangkan dari Batavia.
Sejak itu Belanda mulai leluasa menancapkan kakinya di daerah Lampung.
Perkebunan mulai dikembangkan yaitu penanaman kaitsyuk, tembakau, kopi, karet dan
kelapa sawit. Kepada kepentingan-kepentingan pengangkutan hasil-hasil perkebunan itu
maka tahun 1913 dibangun jalan kereta api dari Telukbetung menuju Palembang.
Hingga menjelang Indonesia merdeka tanggal 17 Agustus 1945 dan periode perjuangan
fisik setelah itu, putra Lampung tidak ketinggalan ikut terlibat dan merasakan betapa
pahitnya perjuangan melawan penindasan penjajah yang silih berubah. Sehingga pada
akhir-akhirnya kepada mana dinyatakan pada awal uraian ini pada tahun 1964
Keresidenan Lampung ditingkatkan menjadi Daerah Tingkat I Provinsi Lampung.
Kejayaan Lampung kepada sumber lada hitam pun mengilhami para senimannya
sehingga tercipta lagu Tanoh Lada. Bahkan, saat Lampung diresmikan menjadi provinsi
pada 18 Maret 1964, lada hitam menjadi salah satu anggota lambang daerah itu. Namun,
sayang masa ini kejayaan tersebut telah pudar. yang berada sekaranga adalah bandar
lampung menjadi salah satu objek wisata yang menerik di selang nya pulau pasir, pasir
putih dan lembah hijau.
II.2 BUDAYA PROVINSI LAMPUNG
Indonesia memang sudah di kenal di kancah internasional dengan beragam
kebudayaan yang ada di dalamnya. Termasuk di provinsi Lampung ini juga terdapat
beberapa kebudayaan yang fenomenal. Aneka kebudayaan yang terdapat di Lampung ini
meliputi rumah adat, pakaian adat dan kesenian tradisional lainnya.
Lampung terkenal dengan potensi alam yang sangat beragam. Selain sumber
daya alam yang sangat melimpah, Lampung juga terkenal dengan kekayaan
budaya yang tidak kalah tersohor bila dibandingkan dengan provinsi-provinsi lain
yang ada di Pulau Sumatera.
Kebudayaan Lampung terpengaruh kebudayaan Arab, Cina, dan India. Hal
ini karena Lampung berada di jalur perdagangan dunia, sehingga banyak budaya
dari luar Indonesia yang memengaruhi kebudayaan yang ada di Lampung.
II.2.1 RUMAH ADAT LAMPUNG

(Gambar 2.3 Rumah Adat Lampung)

Lampung memiliki rumah adat yang dikenal masyarakat dengan sebutan Nuwow


Sesat. Rumah ini pada awalnya hanya tempat untuk pertemuan masyarakat Lampung
untuk menyelenggarakan musyawarah.
Rumah ini berbentuk panggung biasanya didirikan di depan sungai, dengan
pola perumahan dibuat seperti mengikuti aliran sungai. Pada umumnya rumah adat
Lampung ini memiliki bagian-bagian sebagai berikut:
a. Pusiban, merupakan ruangan yang digunakan sebagai tempat musyawarah
resmi.
b. Ijan Geladak, yaitu tangga masuk yang dilengkapi dengan rurung agung
atau atap.
c. Anjungan atau serambi, adalah sebuah tempat yang digunakan untuk
pertemuan kecil.
d. Kebik Tengah, adalah tempat tidur bagi anak ketika atau penyimbang
batin.
e. Ruang Tetabuhan, yaitu tempat yang digunakan untuk menyimpan alat-
alat musik khas.
f. Ruang Gajah Merem, merupakan tempat istirahat untuk para penyimbang
adat.

II.2.2 TARIAN LAMPUNG


II.2.2.1 TARI CANGGET
Tarian Adat ini adalah tarian Lampung yang pertama ada, tarian ini ada beberapa
jenis yaitu, Tari Jangget Nyamuk Temui, Tari Jangget Bakha, Tari Jangget Penganggik,
Tari Jangget Pilangan, dan Tari Jangget Agung

(Gambar 2.4 Tari Cangget)

II.2.2.2 TARI MELINTING


Yaitu tarian khas Lampung Timur

(Gambar 2.5 Tari Melinting)

II.2.2.3 TARI BEDANA


Yaitu tarian adat Lampung saat khatam Al-Quran

(Gambar 2.6 Tari Bedana)


II.2.2.4 TARI SINGGEH PENGUNTEN
Yaitu tarian adat lampung khas Pepadun

(Gambar 2.7 Tari Sigeh Pengunten)

II.2.2.5 TARI NYAMBAI


Yaitu tarian khas Lampung

(Gambar 2.8 Tari Nyambai)

II.2.2.6 TARI TUPPING


Yaitu tarian drama khas Lampung

(Gambar 2.9 Tari Tupping)


II.2.3 MUSIK ADAT LAMPUNG
II.2.3.1 GENDANG

(Gambar 2.10 Gendang)

II.2.3.2 MEMBLING
Membling adalah sejenis alat musik tradisional petik dari Lampung yang mirip
dengan alat musik Hasapi dari daerah Sumatera Utara.

(Gambar 2.11 Membling)

II.2.3.3 GAMOLAN
Alat musik ini khas dari Lampung. Alat musik ini mirip alat musik Gamelan dari
daerah Jawa tetapi ada perbedaan yang cukup signifikan. Gamolan terbuat dari susunan
bambu yang diikat dengan tali senar dengan rancangan khusus.
(Gambar 2.12 Gamolan)

II.2.3.4 KERENCENG ATAU TERBANGAN


Alat musik tradisional dari Lampung yang satu ini juga bisa kita jumpai di
Sumatera Selatan. Bentuknya sama dengan Rebana hanya saja dipinggirnya terdapat dua
buah logam tipis yang akan menghasilkan nada yang selaras ketika dimainkan.

(Gambar 2. 13 Kerenceng)

II.2.3.5 KOMPANG/ KHADDAP


Alat musik ini adalah alat musik sejenis Gendang dan terbuat dari kuli kambing.
Alat ini merupakan salah satu alat musik tradisional Lampung yang merupakan pengaruh
dari budaya Arab Timur Tengah.
II.2.3.6 GAMBUS LUNIK
Alat musik yang satu ini melekat dengan budaya agama Islam. Di daerah
Lampung alat musik ini disebut Gambus Lunik yaitu sejenis alat musik kordofon yang
dimainkan dengan cara dipetik.
II.2.3.7 CETIK
Alat musik ini terbuat dari Bambu besar yang sudah berusia 6 tahun, bukan
sembarang Bambu. Alat musik ini dimainkan dengan cara di pukul memakai alat
pemukul.
II.2.3.8 SERDAM
Alat musik ini sama seperti seruling, cara memaikannya ditiup, bisa dimainkan
secara tunggal ataupun bersamaan dengan alat musik yang lainnya.

(Gambar 2.14 Serdam)


II.2.3.9 HARMONIUM (AKORDION)
Alat musik ini merupakan sejenis alat musik Harmonium. Untuk memainkannya
perlu keterampilan khusus. Tidak semua orang Melayu bisa memainkannya.

II.2.4 SENJATA TRADISIONAL ADAT LAMPUNG


II.2.4.1 TERAPANG
Terapang atau tekhapang merupakan senjata tradisional Lampung yang paling
populer. Senjata ini adalah keris khas Lampung yang biasa dipakai para bangsawan di
masa silam untuk menjaga diri dari serangan musuh.

(Gambar 2.15 Terapang)

II.2.4.2 PAYAN
Payan merupakan sejenis tombak dengan gagang yang cukup panjang sekitar 150
cm - 180 cm. Mata tombaknya sendiri dibuat dari besi dengan ujung yang melancip.

(Gambar 2.16 payan)


II.2.4.3 BADIK
Kita mungkin lebih mengenal badik adalah salah satu senjata tradisional khas
Sulawesi. Tetapi ternyata dalam budaya masyarakat Lampung, senjata ini juga sangat
populer dipakai masyarakatnya untuk melindungi diri, baik dari serangan musuh ataupun
serangan binatang buas.

(Gambar 2.17 Badik)

II.2.4.4 CANDUNG
Dari semua senjata tradisional Lampung, Cadung adalah senjata yang paling
sering dipakai, bahkan hingga saat ini. Candung ini sebetulnya adalah perkakas rumah
tangga yang selalu dipakai untuk kegiatan sehari-hari seperti ketika berladang, bekerja di
dapur, atau untuk melindungi diri ketika berada di hutan.

(Gambar 2.18 Candung)


II.2.5 BUDAYA MASYARAKAT LAMPUNG PEPADUN

(Gambar 2.19 Masyarakat Pepadun)

II.2.5.1 CIRI KHAS LAMPUNG PEPADUN


Masyarakat adat Lampung Pepadun adalah salah satu dari dua kelompok adat
besar dalam masyarakat Lampung. Masyarakat ini mendiami daerah pedalaman atau
daerah dataran tinggi Lampung. Berdasarkan sejarah perkembangannya, masyarakat
Pepadun awalnya berkembang di daerah Abung, Way Kanan, dan Way Seputih (Pubian).
Kelompok adat ini memiliki kekhasan dalam hal tatanan masyarakat dan tradisi yang
berlangsung dalam masyarakat secara turun temurun.

(Gambar 2.20 Peta Provinsi Lampung)


Masyarakat Pepadun menganut sistem kekerabatan patrilineal yang mengikuti
garis keturunan bapak. Dalam suatu keluarga, kedudukan adat tertinggi berada pada anak
laki-laki tertua dari keturunan tertua, yang disebut “Penyimbang”. Gelar Penyimbang ini
sangat dihormati dalam adat Pepadun karena menjadi penentu dalam proses pengambilan
keputusan. Status kepemimpinan adat ini akan diturunkan kepada anak laki-laki tertua
dari Penyimbang, dan seperti itu seterusnya.
(Gambar 2.21 Sistem Kekerabatan Partrillineal)

Berbeda dengan Saibatin yang memiliki budaya kebangsawanan yang kuat,


Pepadun cenderung berkembang lebih egaliter dan demokratis. Status sosial dalam
masyarakat Pepadun tidak semata-mata ditentukan oleh garis keturunan. Setiap orang
memiliki peluang untuk memiliki status sosial tertentu, selama orang tersebut dapat
menyelenggarakan upacara adat Cakak Pepadun. Gelar atau status sosial yang dapat
diperoleh melalui Cakak Pepadun diantaranya gelar Suttan, Raja, Pangeran, dan Dalom.

Nama “Pepadun” berasal dari perangkat adat yang digunakan dalam prosesi
Cakak Pepadun. “Pepadun” adalah bangku atau singgasana kayu yang merupakan simbol
status sosial tertentu dalam keluarga. Prosesi pemberian gelar adat (“Juluk Adok”)
dilakukan di atas singgasana ini. Dalam upacara tersebut, anggota masyarakat yang ingin
menaikkan statusnya harus membayarkan sejumlah uang (“Dau”) dan memotong
sejumlah kerbau. Prosesi Cakak Pepadun ini diselenggarakan di “Rumah Sessat” dan
dipimpin oleh seorang Penyimbang atau pimpinan adat yang posisinya paling tinggi.
II.2.5.2 PAKAIAN ADAT LAMPUNG PEPADUN

(Gambar 2.22 Pakaian Adat Pepadun)

Pakaian adat Lampung suku Pepadun yang mendiami daerah pedalaman atau
daerah dataran tinggi Lampung, terlihat dalam busana pengantin untuk prosesi
pernikahan. Pakaian adat pria berupa baju lengan panjang berwarna putih yang dipadukan
dengan celana panjang hitam. Di luarnya, dibalut dengan sarung tumpal yaitu kain sarung
khas Lampung yang ditenun menggunakan benang emas. Sarung ini dipakai menutup
celana dari pinggang hingga lutut. Kemudian, di bagin luar sarung, diikat sesapuran atau
sehelai kain putih dengan rumbai tinggi. Bagian bahu dilingkari dengan selendang bujur
sangkat atau khikat akhir.
Sama halnya dengan busana pengantin pria, pakaian adat Lampung untuk
pengantin wanita memiliki ciri khas berwarna putih dan emas, serta bentuknya seperti
kebaya yang ramping membalut badan. Bagian bawah, dililitkan kain tapis dengan motif
khusus yang terbuat dari benang emas dan perak. Keistimewaan busana pengantin wanita
terletak pada aksesoris pelengkapnya, seperti siger atau mahkota, gelang, kalung, cincing
dan hiasan pada pinggang.

II.2.5.3 PROSES PERNIKAAN LAMPUNG PEPADUN


Salah satu etnik di Indonesia yang masih menjaga tradisinya secara turun
temurun adalah Lampung. Jika membahas mengenai tradisi yang sakral, sudah pasti
pernikahan adat Lampung menjadi topik pembahasan utama. Ini dikarenakan prosesi
pernikahan di Indonesia, termasuk Lampung, merupakan perayaan adat yang sakral dan
meriah. Tidak hanya menyatukan keluarga, pernikahan adat Lampung juga menjalankan
tradisi nenek moyang hingga masa kini. Pernikahan ialah menyatukan dua insan serta dua
keluarga. Bagi masyarakat Lampung yang sebagian besar memeluk agama Islam, maka
upacara-upacara adat pernikahan yang dilakukan masyarakatnya cenderung bercorak
Islam. Dengan kata lain bahwa agama yang dianut penduduknya telah menjadi satu
kesatuan dengan budaya mereka. Oleh karena itu, upacara pernikahan adat Lampung
memiliki tata cara tersendiri dalam melaksanakan upacara. Artinya, tidak terlepas dari
aturan-aturan yang berlaku atau budaya masyarakat Lampung itu sendiri.
Bagi masyarakat Lampung, pernikahan bukan hanya urusan pribadi, tetapi juga
keluarga, kerabat, dan masyarakat adat. Pernikahan adat Lampung terdiri dari dua adat
istiadat, yaitu Sai Batin dan Pepadun. “Sai Batin” berarti Satu Penguasa (Raja) sedangkan
“Pepadun” berarti Tempat Duduk Penobatan Penguasa. Jika melihat tata cara pelaksanaan
pernikahan dari Lampung Pepadun, maka prosesi pernikahan bisa dilakukan dalam dua
cara, yaitu cara pernikahan biasa atau pernikahan semanda yaitu pihak laki-laki tidak
membayar uang jujur, tetapi suami & anak-anaknya kelak akan menjadi anggota keluarga
garis istri. Hal tersebut sebagai langkah, jika ayah dari pihak istri meninggal, maka
menantu pria akan menggantikan posisi ayah sebagai kepala keluarga. Ini biasanya
diterapkan ketika istri merupakan adak tunggal.
a) Akad Nikah

(Gambar 2.23 Akad Nikah)

Bila menyesuaikan pernikahan adat Lampung sebagai mana mestinya,


maka akad nikah harus dilaksanakan di rumah mempelai pria. Namun, kini
dengan perkembangan zaman dan memerhatikan berbagai aspek, akad bisa
dilakukan di rumah mempelai perempuan sesuai dengan kesepakatan kedua
keluarga.
Kedatangan rombongan mempelai pria yang datang juga memiliki
tatanan ajeg, lho. Biasanya akan diatur sebagai berikut:
a. Barisan paling depan adalah perwatin adat dan juru bicara yang
disebut dengan pembarep. Barisan inilah yang akan diterima oleh
rombongan mempelai perempuan.
b. Rombongan calon pengantin laki-laki dan calon pengantin
perempuan disekat atau dihalangi dengan Appeng (rintangan kain
sabage/cindai yang harus dilalui).
c. Setelah tercapai kesepakatan, maka juru bicara pihak calon pengantin
laki-laki menebas atau memotong Appeng dengan alat terapang.

Setelah rintangan ditebas, rombongan mempelai laki-laki barulah boleh


dipersilahkan masuk dengan membawa seserahan berupa kue kering, sirih pinang
atau urai cambai, lapis legit atau juadah balak, serta uang adat.
b) Ngurukken Majeu (Ngerukuk)

(Gambar 2.24 Ngeruken Majeu)

Prosesi pertama dalam pernikahan adat Lampung adalah Ngerukuk.


Proses ini, mempelai perempuan dibawa ke rumah mempelai pria dengan
mengendarai Rato. Rato adalah sejenis kereta roda empat atau bisa juga dengan
di tandu yang diangkat oleh empat orang pria.
Sedangkan sang mempelai pria akan ada di belakang sambil memegang
bagian ujung mata tombak yang digantungi kelapa tumbuh dan kendi berkepala
dua. Untuk ujung tombak bagian belakang digantungi labayan putih atau tukal
yang dipegang oleh pengantin wanita.
Makna dari tombak yang digantungi kelapa tumbuh adalah agar selalu
panjang umur dan segera memiliki keturunan. Sedangkan simbol kendi bermakna
agar kedua mempelai senantiasa dingin hati dan juga setia dunia sampai akhirat.
Lebayan atau benang setungkal bermakna agar rumah tangga yang dibangun
sakinah dan mawadah.
c) Tabuhan talo Balak

(Gambar 2.25 Tabuhan Talo Balak)


Ketika telah tiba dirumah mempelai pria, kedua mempelai akan disambut
dengan tabuhan khas Lampung yaitu talo balak dan juga tarian khas Lampung
sambil mengiringi menuju pelaminan. Ini merupakan proses kedua dari
pernikahan adat Lampung. Kedua mempelai beserta keluarga akan berjalan
memasuki rumah sang pria akan disambut oleh seorang ibu, yang akan
menaburkan beras kunyit dan uang logam.
Prosesi pernikahan adat Lampung berikutnya adalah, mempelai wanita
mencelupkan kedua kaki kedalam pasu, yang merupakan wadah dari tanah liat
beralas talam kuningan, serta berisi air dan anak pisang batu, kembang titew,
daun sosor bebek dan juga kembang tujuh rupa. Prosesi ini adalah simbol
keselamatan, hati yang tenang, dan juga harapan agar kedua mempelai memiliki
rumah tangga yang baik. Prosesi pernikahan adat Lampung selanjutnya adalah,
siger mempelai wanita akan diganti dengan kanduk tiling atau manduaro
(selendang dililit di kepala) penanda dimulainya serangkaian prosesi pernikahan
adat Lampung lainnya, seperti:
a. Ibu mempelai pria menyuapi kedua mempelai, dilanjutkan nenek serta
tante.
b. Ibu mempelai wanita menyuapi kedua mempelai, diikuti sesepuh lain.
c. Kedua mempelai makan sirih dan bertukar sepah antara mereka.
d. Istri kepala adat memberi gelar kepada kedua mempelai, menekan
telunjuk tangan kiri diatas dahi kedua mempelai secara bergantian,
sambil berkata: sai (1), wow (2), tigou (3), pak (4), limau (5), nem (6),
pitew (7), adekmu untuk mempelai pria Ratu Bangsawan, untuk
mempelai wanita adekmu Ratu Rujungan.
e. Prosesi pernikahan adat Lampung yang berikutnya adalah Netang sabik
yaitu mempelai pria membuka rantai yang dipakai mempelai wanita
sambil berkata: “Nyak natangken bunga mudik, setitik luh mu temban
jadi cahyo begito bagiku”, lalu dipasangkan di leher adik perempuannya.
Ini mengartikan agar sang adik perempuannya segera mendapat jodoh.
f. Kedua mempelai menaburkan kacang goreng dan permen gula-gula
kepada gadis-gadis yang hadir, supaya teman-teman atau gadis yag masih
sendiri segera mendapatkan jodoh.
g. Seluruh anak kecil yang hadir diperintahkan merebut ayam panggang dan
lauk pauk lain sisa kedua mempelai, dengan makna agar sang mempelai
bisa segera mendapat keturunan.
II.2.6 BUDAYA MASYARAKAT LAMPUNG SAIBATIN
Suku Saibatin mendiami daerah pesisir Lampung yang membentang dari timur,
selatan, hingga barat. Wilayah persebaran Suku Saibatin mencakup Lampung Timur,
Lampung Selatan, Bandar Lampung, Pesawaran, Tanggamus, dan Lampung Barat.
Seperti juga Suku Pepadun, Suku Saibatin atau Peminggir menganut sistem
kekerabatan patrilineal atau mengikuti garis keturunan ayah. Meski demikian, Suku
Saibatin memiliki kekhasan dalam hal tatanan masyarakat dan tradisi.

(Gambar 2.26 Pengantin Saibatin)

“Saibatin” bermakna satu batin atau memiliki satu junjungan. Hal ini sesuai dengan
tatanan sosial dalam Suku Saibatin, hanya ada satu raja adat dalam setiap generasi
kepemimpinan. Budaya Suku Saibatin cenderung bersifat aristokratis karena
kedudukan adat hanya dapat diwariskan melalui garis keturunan. Tidak seperti Suku
Pepadun, tidak ada upacara tertentu yang dapat mengubah status sosial seseorang dalam
masyarakat.

(Gambar 2.27Perbedaan Siger Saibatin dan Pepadun)

Ciri lain dari Suku Saibatin dapat dilihat dari perangkat yang digunakan dalam
ritual adat. Salah satunya adalah bentuk siger (sigekh) atau mahkota pengantin Suku
Saibatin yang memiliki tujuh lekuk/pucuk (sigokh lekuk pitu). Tujuh pucuk ini
melambangkan tujuh adoq, yaitu suttan, raja jukuan/depati, batin, radin, minak, kimas,
dan mas. Selain itu, ada pula yang disebut awan gemisir (awan gemisikh) yang diduga
digunakan sebagai bagian dari arak-arakan adat, diantaranya dalam prosesi pernikahan.
II.3 WILAYAH PROVINSI LAMPUNG
Lampung atau lebih tepatnya ialah Provinsi Lampung adalah sebuah
provinsi paling selatan di pulau Sumatra, Indonesia dengan ibu kota atau pusat
pemerintahan berada di kota Bandar Lampung. Provinsi ini memiliki dua kota
yaitu kota Bandar Lampung dan kota Metro serta 13 kabupaten.

II.3.1 KABUPATEN LAMPUNG BARAT

(Gambar 3.1 Lambang Kabupaten Lampung Barat)

Kabupaten Lampung Barat adalah salah satu kabupaten yang berada di


provinsi Lampung, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Liwa, bagian dari
kecamatan Balik Bukit. Kabupaten ini dibentuk berdasarkan Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 1991 tanggal 16 Agustus 1991 yang merupakan hasil pemekaran
dari Kabupaten Lampung Utara.
II.3.1.1 KOMODITAS DI LAMPUNG BARAT
Kabupaten ini dominan dengan perbukitan serta memiliki perkebunan kopi
yang sangat luas. Daerah pegunungan yang merupakan punggung Bukit Barisan
di kawasan batu brak, ditempati oleh vulkanik quarter dari beberapa informasi.
Daerah ini berada pada ketinggian 500 - > 1000 mdpl. Daerah ini dilalui oleh
Belahan Semaka, dengan lebar zona sebesar ± 20 Km.
Kabupaten Lampung Barat merupakan salah satu Daerah TujuanWisata
(DTW) di Provinsi Lampung. Ini dapat dilihat dari banyaknya wisatawan manca
Negara maupun nusantara yang datang berkunjung untuk menikmati berbagai
objek wisata di Lampung Barat. Objek wisata di Lampung Barat sangat lengkap
mulai dari, danau, pegunungan, wisata alam, dan wisata petualangan. Untuk
pengembangan pariwisata di Lampung Barat, pemerintah kabupaten terus
melakukan berbagai upaya seperti penyediaan sarana dan prasarana infrastruktur.
Dalam bidang pertanian khususnya holtikultura, Kabupaten Lampung
Barat merupakan salah satu kabupaten penghasil sayur mayor terbesar di Provinsi
Lampung. Ada empat kecamatan yang merupakan penghasil sayuran terbesar di
Kabupaten Lampung Barat, yaitu Kecamatan Way Tenong, Sekincau, Balik Bukit,
dan Sukau.
Keempat kecamatan ini telah menyuplai beberapa jenis sayuran antara lain
kentang, cabai merah, kubis, labu siam, tomat, wortel, buncis, dan sawi dengan
luas panen dan jumlah produksi makin meningkat dari tahun ketahun.
II.3.1.2 TEMPAT WISATA LAMPUNG BARAT

(Gambar 3.2 Danau Ranau) (Gambar 3.3 Danau Suoh)

(Gambar 3.4 Kebon Raya Liwa) (Gambar 3.5 Taman Hemtebiu)


II.3.1.3 MAKANAN KHAS LAMPUNG BARAT

(Gambar 3.6 Sate Tuhuk) (Gambar 3.7 Gulai Taboh)

(Gambar 3.8 Kacang Tojin) (Gambar 3.9 Kue Chucuk)


II.3.2 KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

(Gambar 3.10 Lambang Kabupaten Lampung Timur)


LAMTIM adalah salah satu kabupaten yang terletak di provinsi Lampung,
Indonesia. Ibu kota kabupaten ini berada di kecamatan Sukadana. Kabupaten
Lampung Timur memiliki luas wilayah 5.325,03 km² dan jumlah
penduduksebanyak 1.101.977 jiwa (2021). Kabupaten ini memiliki semboyan
"Bumei Tuwah Bepadan". Sebelumnya, kabupaten Lampung Timur bagian dari
Kabupaten Lampung Tengah.
Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Timur dibentuk berdasarka
nUndang-undang Nomor 12 Tahun 1999, diresmikan pada tanggal 27 April 1999
dengan pusat Pemerintahan di Kecamatan Sukadana. Pemda Kabupaten Lampung
Timur meliputi 10 Kecamatan definitif, 13 Kecamatan Pembantu dan 232 Desa,
selanjutnya dengan di tetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 1999,
2 (dua) kecamatan pembantu yaitu Kecamatan Margatiga dan Sekampung Udik
setatusnya di tingkatkan menjadi Kecamatan Definitif, dengan demikian Wilayah
Kabupaten Lampung Timur bertambah 2 (dua) kecamatan menjadi 12 kecamatan
definitif dan 11 kecamatan pembantu dan 232 desa.

II.3.2.1 KOMODITAS LAMPUNG TIMUR


Peranan sector ini sangat dominan dengan komoditas unggulan antara lain
padi, jagung, ubi kayu dan beberapa tanaman buah seperti rambutan, durian,
pisang dll. Terdapat lahan yang sangat luas untuk pengembangan komoditas lahan
kering dan palawija Terdapat potensi buah-buahan yang cukup terkenal antara lain
rambutan, kelengkeg, durian, pisang serta jenis buah lainnya.
II.3.2.2 TEMPAT WISATA LAMPUNG TIMUR

(Gambar 3.11 Taman Nasional Way (Gambar 3.12 Pantai Kerang Mas)
Kambas)

(Gambar 3.13 Pantai Kuala Kambas) (Gambar 3.14 Doa Pandan)

II.3.2.3 MAKANAN KHAS LAMPUNG TIMUR

(Gambar 3.15 Ikan Panggang Khas Lampung Timur) (Gambar 3.16 Gabing)

(Gambar 3.17 Asam Kembang) (Gambar 3.18 Keripik Nangka)


II.3.3 KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

(Gambar 3.19 Lambang Kabupaten Lampung Tengah)

Sebuah kabupaten yang terletak di provinsi Lampung dengan ibu kota kabupaten
berada di kecamatan Gunung Sugih yang berdiri pada tanggal 26 Juni 1959. Lampung
Tengah merupakan salah satu kabupaten yang terkurung daratan (land lock) di provinsi
Lampung, dan kabupaten ini terletak sekitar 57,85 kilometer dari Kota Bandar Lampung.
Kabupaten ini dulunya merupakan kabupaten terluas kedua di Lampung sampai dengan
diterbitkan Undang-undang Nomor 12 tahun 1999 yang memecah kabupaten ini menjadi
beberapa daerah lain sehingga luasnya menjadi lebih kecil.
Kabupaten Lampung Tengah dulunya meliputi Kabupaten Lampung Tengah,
Kabupaten Lampung Timur, dan Kota Metro. Sebelum tahun 1999, ibukota Lampung
Tengah terletak di Metro yang dimekarkan menjadi kota otonom sendiri. Setelah tahun
1999 pusat pemerintahan Lampung Tengah dipindahkan ke Gunung Sugih.
II.3.3.1 KOMODITAS LAMPUNG TENGAH
Lampung Tengah memiliki kondisi strategis karena beberapa komoditas
unggulan seperti gula, jagung, ubi kayu dan kelapasawit.
II.3.3.2 TEMPAT WISATA LAMPUNG TENGAH

(Gambar 3.20 Air Terjun Gurug 7) (Gambar 3.21 Danau Tirta


Gangga)

(Gambar 3.22 Telogo Rejo) (Gambar 3.23 Guru Lestari)

II.3.3.3 MAKANAN KHAS LAMPUNG TENGAH

(Gambar 3.24 Es Serbat (Gambar 3.25 Pandap)


Kweni)

(Gambar 3.26 Selimpok) (Gambar 3.27 Peros Masin)


II.3.4 KABUPATEN LAMPUNG UTARA

(Gambar 2.28 Lambang Kabupaten Lampung


Utara)
Kabupaten Lampung Utara (Aksara Lampung: ) adalah
salah satu kabupaten yang berada di provinsi Lampung, Indonesia yang berdiri pada
tanggal 15 Juni 1946. Ibu kota kabupaten terletak di kecamatan Kota bumi. Kabupaten ini
dulunya adalah kabupaten terluas/terbesar di Provinsi Lampung yang sekarang meliputi
Kabupaten Lampung Utara sendiri, Kabupaten Way Kanan, Kabupaten Lampung Barat
(yang melahirkan Kabupaten Pesisir Barat), dan Kabupaten Tulang Bawang (yang
melahirkan Kabupaten Tulang Bawang Barat dan Kabupaten Mesuji).
II.3.4.1 KOMODITAS LAMPUNG UTARA
Komoditas Kabupaten Lampung Utara adalah padi ladang, kacang tanah, ubi
jalar, kacang hijau, ubi kayu dan kedelai
II.3.4.2 TEMPAT WISATA LAMPUNG UTARA

(Gambar 3.29 Gurug Indah Klawas) (Gambar 3.30 Way Tebabeng)

(Gambar 3.31 Tugu Payan Mas dan Taman (Gambar 3.32 Abung River Tubing)
Sahabat))
II.3.4.3 MAKANAN KHAS LAMPUNG UTARA

(Gambar 3.33 Mie Khodon) (Gambar 3.34 Pekhos Masin Khita)

(Gambar 3.35 kue Selimpok) (Gambar 3.36 Kemplang)


II.3.5 KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

(Gambar 3.37 Lambang Kabupaten Lampung Selatan)

Kabupaten Lampung Selatan (Aksara Lampung: ) atau


disingkat LamSel adalah salah satu kabupaten yang berada di provinsi Lampung. Ibu kota
kabupaten ini terletak di kecamatan Kalianda yang berdiri pada tanggal 26 Juni 1959.
Di bagian Selatan wilayah kabupaten Lampung Selatan yang juga ujung Pulau
Sumatra terdapatsebuah Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni, yang merupakan tempat
transit penduduk dari Pulau Jawa ke Sumatra dan sebaliknya. Dengan demikian
Pelabuhan Bakauheni merupakan pintu gerbangPulau Sumatra bagian Selatan.Kabupaten
Lampung Selatan bagian Selatan meruncing dan mempunyai sebuah teluk besar yaitu
Teluk Lampung.
Di Teluk Lampung terdapat sebuah pelabuhan yaitu Pelabuhan Panjang di mana
kapal-kapal dalam dan luar negeri dapat merapat. Secara umum pelabuhan ini merupakan
faktor yang sangat penting bagi kegiatan ekonomi penduduk Lampung, terutama
penduduk Lampung Selatan. Pelabuhan ini sejak tahun 1982 termasuk dalam wilayah
Kota Bandar Lampung.
II.3.5.1 KOMODITAS LAMPUNG SELATAN
Komoditas Kabupaten Lampung Utara adalah padi, jagung, ubi kayu, dan kedelai
II.3.5.2 TEMPAT WISATA LAMPUNG SELATAN

(Gambar 3.38 Pantai Tapak Kera) (Gambar 3.39 Pantai Embe)

(Gambar 3.40 Pantai Sebalang) (Gambar 3.41 pantai Kedu)

II.3.5.3 MAKANAN KHAS LAMPUNG SELATAN

(Gambar 3.42 Otak-otak) (Gambar 3.43 Sayur Asam)

(Gambar 3.44 Durian Khas Kalianda) (Gambar 3.45 Ikan Tengkurungan)


II.3.6 KABUPATEN MESUJI

(Gambar 3.46 Lambang Kabupaten Mesuji)

Kabupaten Mesuji (Aksara Lampung: ) adalah salah satu


kabupaten yang berada di provinsi Lampung, Indonesia yang berdiri pada tanggal 26
November 2008. Kabupaten Mesuji terletak di ujung timur laut wilayah Provinsi
Lampung yang berbatasan langsung denganProvinsi Sumatera Selatan di seluruh sisi,
kecuali hanya di bagian selatan yang masih berbatasan dengan kabupaten-kabupaten
lainnya dalam wilayah Provinsi Lampung. Mesuji merupakan kabupaten dengan jarakter
jauh dari Kota Bandar Lampung yang merupakan ibukota Provinsi Lampung, serta
berbatasan langsung dengan Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatra Selatan.
II.3.6.1 KOMODITAS MESUJI
Satu dari empat komoditas unggulan Kabupaten Mesuji, singkong, menjadi
primadona warga untuk menopang ekonomi keluarga. Tepung tapioca sendiri, untuk
Lampung, paling banyak dihasilkan dari Mesuji. Untuk Kabupaten Mesuji potensi untuk
produksi singkong menjadi tepung tapioca masih sangat potensial. Hal itu karena
kemampuan untuk memenuhi kebutuhan nasional baru mampu mencukupi 30 persen dari
seluruh kebutuhan nasional.
II.3.6.2 TEMPAT WISATA MESUJI

(Gambar 3.47 taman Nusa Indah) (Gambar 3.48 Alun Alun Simpang Pematang)

(Gambar 3.49 Dermaga Wisata Wiralaga) (Gambar 3.50 bendungan Simpang


Pematang)

II.3.6.3 MAKANAN KHAS MESUJI

(Gambar 3.51 Burgo) (Gambar 3.52 Pisro)

(Gambar 3.53 Kerupuk Mesuji) (Gambar 3.54 pempek Msuji)


II.3.7 KABUPATEN PESAWARAN

(Gambar 3.55 Lambang Kabupaten Pesawaran)

Kabupaten Pesawaran (Aksara Lampung:  ) adalah salah


satu kabupaten yang berada di provinsi Lampung, Indonesia. Kabupaten ini diresmikan
pada tanggal 2 November 2007 berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2007
tentang Pembentukan Kabupaten Pesawaran. Semula kabupaten ini merupakan bagian
dari Kabupaten Lampung Selatan. Daerah ini kaya akan sumberdaya alam pertanian,
perkebunan dan kehutanan. Jumlah penduduk kabupaten Pesawaran pada
tahun 2020 sebanyak 477.165 jiwa.
II.3.7.1 KOMODITAS PESAWARAN
Lampung – Kabupaten Pesawaran merupakan sentra cabai terbesar di Provinsi
Lampung, tepatnya di Desa Trimulyo, Kecamatan Tegineneng. Melihat potensi tersebut,
pemerintah pusat bersinergi dengan pemerintah daerah dan BUMN memberikan fasilitas
dan bantuan guna mendukung dan mengoptimalkan pertanaman cabai. Karena hamparan
seluas 450 hektare ini sebagian besar merupakan lahan kering, maka diperlukan sarana
irigasi yang memadai guna mendukung pengembangan kawasan cabai.
II.3.7.2 TEMPAT WISATA PESAWARAN

(Gambar 3.56 Pantai Mutun) (Gambar 3.57 Gunung Pesawaran)

(Gambar 3.58 Gunung Betung) (Gambar 3.59 Pulau Kelagian)

II.3.7.3 MAKANAN KHAS PESAWARAN

(Gambar 3.60 Bolu Tape) (Gambar 3.61 Manisan Khas Pesawaran)

(Gambar 3.62 Emping Melinjo) (Gambar 3.63 Keripik Tape Khas Pesawaran)
II.3.8 KABUPATEN PESISIR BARAT

(Gambar 3.64 Lambang Kabupaten Pesisir Barat)

Kabupaten Pesisir Barat adalah salah satu kabupaten yang berada di Provinsi
Lampung, Indonesia. Kabupaten Pesisir Barat merupakan hasil pemekaran dari wilayah
Kabupaten Lampung Barat, yang disahkan berdasarkan Undang-Undang Nomor 22
Tahun 2012 tentang Pembentukan Kabupaten Pesisir Barat provinsi Lampung pada
tanggal 25 Oktober 2012. Kemudian diresmikan pada tanggal 22 April 2013. Sehingga,
kabupaten ini merupakan kabupaten termuda di Provinsi Lampung.
II.3.8.1 KOMODITAS PESISIR BARAT
a. Sub Sektor Tanaman Pangan seperti: padi, palawija
b. Sub Sektor Hortikultura seperti: Sayur-sayuran, buah-buahan, tanaman hias &
tanaman obat-obatan
c. Sub Sektor Tanaman Perkebunan Rakyat (TPR) seperti: kelapa, kopi robusta,
cengkeh, tembakau, dan kapuk odolan. Jumlah komoditas ini juga bervariasi
antara daerah
d. Sub Sektor Peternakan seperti: ternak besar (sapi, kerbau), ternak kecil (kambing,
domba, babi, dll), unggas (ayam, itik, dll), hasil-hasil ternak (susu sapi, telur, dll)
e. Sub Sektor Perikanan, baik perikanan tangkap maupun perikanan budidaya
II.3.8.2 TEMPAT WISATA PESISIR BARAT

(Gambar 3.65 Pantai Krui) (Gambar 3.66 Batu Guri)

(Gambar 3.67 Labuhan Jukung Krui) (Gambar 3.68 Ujung Bocur)

II.3.8.3 MAKANAN KHAS PESISIR BARAT

(Gambar 3.69 Seruit) (Gambar 3.70 Gegudoh)

(Gambar 3.71 Khas Pesisir) (Gambar 3.72 Tempoyak)


II.3.9 KABUPATEN PRINGSEWU

(Gambar 3.73 Lambang Kabupaten Pringsewu)


Kabupaten Pringsewu adalah salah satu kabupaten yang berada di provinsi
Lampung, Indonesia. Kabupaten ini disahkan dalam Rapat Paripurna DPR tanggal 29
Oktober 2008, sebagai pemekaran dari Kabupaten Tanggamus.
Kabupaten Pringsewu diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri Hi. Mardiyanto
pada tanggal 3 April 2009 di Gedung Sasana Bhakti Praja Departemen Dalam Negeri di
Jakarta, sekaligus pelantikan Penjabat Bupati Pringsewu pertama Bapak Ir.Hi.
Masdulhaq.
II.3.9.1 KOMODITAS DI PRINGSEWU
Selain padi sawah, tanaman palawija juga di produksi petani di kabupaten
Pringsewu.Komoditas utama tanaman palawija adalah jagung, sekitar 75% tanaman
jagung di kabupaten Pringsewu ditanam di Kecamatan Adiluwih.
Selain itu terdapat juga tanaman perkebunan seperti Kakao kelapa, kopi, karet,
kelapa, sawit, lada dan lain-lain.
II.3.9.2 TEMPAT WISATA PRINGSEWU
Kabupaten Pringsewu memiliki potensi wisata yang sangat menjanjikan baik
potensi wisata alam maupun potensi wisata religi potensi, wisata tersebut harus didukung
pembangunannya oleh pemerintah daerah kabupaten Pringsewu potensi tersebut antara
lain:
a) Objek wisata talang indah. Objek wisata talang indah terletak di
kecamatan Pringsewu adalah objek wisata alam dan sejarah yang indah
yang menggambarkan aliran irigasi peninggalan zaman Belanda yang
dibangun tahun 1928.
b) Objek wisata Telaga gupit berlokasi di Kecamatan Gadingrejo Telaga
gupit adalah objek wisata yang menggambarkan keindahan alam berupa
Telaga yang mempesona.
c) Air terjun pagasan terletak di kecamatan pagelaran Utara merupakan
objek wisata alam yang menantang.
d) Rest area Tugu Selamat ating dengan dilatarbelakangi pemandangan
persawahan yang asri dan didukung dengan sarana dan prasarana untuk
istirahat para pengendara
e) Objek wisata Goa Maria terletak di daerah Fajar Bulan merupakan objek
wisata religi bagi umat Kristiani.
f) Makam Kyai Haji Kholil terletak di Kelurahan Pringsewu Barat
merupakan wisata religi yang sering dikunjungi oleh peziarah dari
berbagai daerah.
g) Air Terjun Taman harimau air terjun yang terletak di kecamatan
pardasuka memiliki dua titik air terjun dengan ketinggian 15 m dan 12 m
dengan dihiasi Sendang pemandian di bawahnya sehingga pengunjung
bisa berenang sambil bersantai.
h) Pendopo Pringsewu terletak di tengah pusat Kota Pringsewu sehingga
mudah dijangkau masyarakat di berbagai wilayah.

II.3.9.3 MAKANAN KHAS PRINGSEWU


a) Lele asap. Sesuai namanya, lele ini dimasak dengan cara diasapi. Ikan
lele yang digunakan pada menu makanan ini adalah lele dumbo atau lele
jumbo karena bentuknya yang besar dengan jumlahnya yang melimpah.
Ikan lele asap tidak mudah busuk, sehingga membuatnya menjadi
makanan yang tahan lama.
b) Keripik pisang. Provinsi Lampung termasuk dengan kabupaten
Pringsewu memiliki pasokan pisang yang sangat banyak. Melimpahnya
buah ini membuat masyarakat setempat mengolahnya menjadi keripik
pisang. Terdapat banyak varian rasa seperti jagung bakar, cokelat, susu,
dan masih banyak lagi. Cemilan ini berasal dari pisang yang diiris tipis-
tipis kemudian digoreng dan dibumbui sesuai selera.
c) Kopi durian. Pada umumnya kopi dibuat dari biji kopi. Seiring dengan
berkembangnya zaman, pada saat ini kopi diberi komponen lain, seperti
kopi yang berada di kabupaten Pringsewu ini, yang diberi tambahan
ekstrak durian yang membuat rasa asam kopi bercampur dengan manis
legitnya buah durian. Ekstrak durian ini berasal dari durian asli yang telah
matang.
d) Dodol sirsak. Dodol memiliki banyak aneka rasa seperti dodol pandan
yang juga menjadi Andalan Lampung. Di kabupaten Pringsewu terdapat
dodol dengan rasa sirsak yang terbuat dari santan, gula, tepung ketan,
jahe, dan pala. Tekstur dari dodol ini lembut dan rasanya sangat lezat.
II.3.10 KABUPATEN TANGGAMUS

(Gambar 3.74 Lambang Kabupaten Tanggamus)


Kabupaten Tanggamus adalah salah satu kabupaten di Provinsi Lampung,
Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Kota Agung. Kabupaten Tanggamus
diresmikan berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1997, tanggal 21 Maret 1997.
Salah satu ciri khas Tanggamus adalah “Tapis Sai Tanggom”, yaitu motto
masyarakat Kabupaten Tanggamus, dan “Bung Lumba” merupakan simbol Kabupaten
Tanggamus. Simbol ini sudah terkenal se-Tanggamus hingga di luar daerah Tanggamus.
Di sini, saat berjalan ke sudut-sudut kota, maka akan banyak menjumpai gambar lumba-
lumba.
II.3.10.1KOMODITAS TANGGAMUS
Berdasarkan pemantauan harga komoditas strategis tanggal Jumat, 3 September
2021 di 5 pasar di Kabupaten Tanggamus dapat disampaikan sebagai berikut.

(Gambar 3.75 Tabel Harga komoditas strategis di Kabupaten Tanggamus)


Kabupaten Tanggamus memiliki potensi perkebunan yang cukup besar. Luas
areal perkebunan mencapai 30% dari luas wilayah dan merupakan mata pencaharian
dominan penduduk. Saat ini sub sektor perkebunan di Kabupaten Tanggamus belum
dimanfaatkan secara optimal karena belum tersedianya data dan informasi mengenai
potensi sumber daya alam. Berkaitan dengan pengembangan potensi wilayah khususnya
sub sektor perkebunan, keragaman sifat lahan akan sangat menetukan jenis komoditas
yang dapat diusahakan serta tingkat produktivitasnya.
II.3.10.2MAKANAN KHAS TANGGAMUS
a) Sup ikan marlin. Dengan lokasi yang terletak di tepi Teluk, ikan blue
marlin menjadi salah satu hasil laut yang cukup banyak diperoleh.
Olahan ikan blue marlin yang bisa kalian nikmati ialah sop ikan marlin
yang menjadi makanan khas Kota Agung Tanggamus.Kuliner yang
begitu segar ini memiliki kontur daging yang lembut dan tidak berbau
amis.
b) Otak-otak, makanan khas Kota Agung Tanggamus. Makanan olahan
hasil laut yang digemari bukan hanya penduduk lokal saja namun juga
penduduk sekitar seperti dari Kabupaten Pringsewu, Bandar Lampung,
dan Jakarta ialah otak-otak. Rasa gurih dengan kelembutan daging dan
aroma yang khas dari otak-otak ini sangat pas dipadukan dengan cuka
merah atau bumbu kacang yang membuatnya semakin lezat dan nikmat.
c) Iwan. Iwan terbuat dari bahan dasar ikan yang berbentuk bulat seperti
layaknya bakso. Iwan dapat disajikan dalam dua cara yaitu digoreng atau
direbus. Jika iwan disajikan dengan cara direbus, penyajiannya akan
seperti bakso namun tidak menggunakan mie. Namun, bila iwan
digoreng, dapat disajikan bersama dengan kuah cuka merah.
d) Bekasam. Bekasam merupakan istilah yang digunakan untuk produk
fermentasi ikan secara tradisional. Fermentasi ini menggunakan bahan
alami agar ikan tidak cepat busuk yang dilakukan selama beberapa hari.
Bekasam biasanya disajikan pada saat tertentu seperti pada upacara adat
atau penyambutan tamu kehormatan. Akan tetapi, makanan ini juga bisa
ditemui di beberapa lokasi wisata di Kota Agung Tanggamus yang dijual
oleh penduduk lokal.
e) Sambol cubik. Pembuatannya sama seperti sambal pada umumnya, yaitu
menggunakan bawang merah, cabai, terasi, dan garam. Cara membuatnya
yang berbeda dari sambal lain ialah sambal yang telah jadi disiram
dengan santan segar kental, inilah yang dikenal dengan sambol cubik.
Sambol cubik biasa siramkan ke ikan dan terong bakar hingga tampak
terendam.
II.3.11 KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT

(Gambar 3.76 Lambang Kabupaten Tulang Bawang Barat)


Kabupaten Tulang Bawang Barat atau Tubaba adalah salah satu kabupaten
di Provinsi Lampung, Indonesia.Kabupaten ini diresmikan oleh Menteri Dalam
Negeri Indonesia, Mardiyanto, pada 29 Oktober 2008, sebagai pecahan dari
Kabupaten Tulang Bawang.Pusat pemerintahan kabupaten ini berada di Panaragan
Jaya.
Pada tahun 1997 Kabupaten Lampung Utara mengalami pemekaran
wilayah dan menghasilkan baru bernama Kabupaten Tulang Bawang.Seiring
berjalannya waktu lahir kembali Kabupaten baru hasil pemekaran dari Kabupaten
Tulang Bawang pada tanggal 3 April 2009 yang bernama Kabupaten Tulang
Bawang Barat.
II.3.11.1KOMODITAS TULANG BAWANG BARAT
Pada sektor perkebunan, pembangunan di sektor ini potensi lahan
perkebunan yang ada, komoditas unggulan adalah karet dan kelapa sawit.
Produktivitas dua komoditas ini mengalami peningkatan setiap tahunnya dan
bahkan telah menjadi mata pencaharian utama sekitar 54% dari jumlah
masyarakat Tulang Bawang.Adapun data terakhir untuk karet produksinya
mencapai 48.315,21 Ton dan Kelapa Sawit 14.717,05 Ton.
II.3.11.2CIRI KHAS TULANG BAWANG BARAT
Untuk menjaring bibit-bibit seniman serta menggali berbagai potensi
seni budaya, setiap tahun juga digelar Festival Megou Pak Tulang Bawang, yang
sekaligus untuk memeriahkan HUT Kabupaten Tulang Bawang, serta menjadi
ajang promosi bagi potensi seni budaya dan pariwisata daerah, serta berbagai
potensi lain dan hasil-hasil pembangunan di Kabupaten Tulang Bawang. Dimana
kegiatan Festival Megow Pak ini telah mendapatkan apresiasi yang begitu tinggi
dari Menteri Pariwisata dalam upaya mengembangkan kearifan lokal dalam
kerangka NKRI.

(Gambar 3.77 Festival Megow Pak)

II.3.11.3MAKANAN KHAS TULANG BAWANG


a. Sayur pisro. Sayur pisro adalah perpaduan ikan bakar dengan kuah kental.
Bahan utama yang digunakan dalam makanan ini adalah ikan betok dan
tembakang. Ikan tersebut dipilih karena memiliki rasa yang gurih, daging
tebal dan teksturnya padat. Sayur pisro memiliki cita rasa manis, asam,
pedas dan gurih. Uniknya, rasa gurih pada masakan ini berasal dari terasi.
Sedangkan untuk cita rasa manis, sayur ini menggunakan gula merah.
b. Stick ikan gabus. Sesuai dengan namanya, stick ikan gabus ini berbahan
dasar ikan gabus. Stick ikan gabus biasa dijadikan oleh-oleh.
c. Pindang baung. Pindang baung adalah salah satu makanan khas Menggala
yang memiliki cita rasa gurih dan segar. Makanan ini berbahan dasar ikan
baung. Tekstur ikan baung yang halus, tebal dan tanpa duri halus berpadu
dengan bumbu rempah yang menggugah selera.
d. Kerupuk menggala. Kerupuk ini terbuat dari ikan dan biasanya disajikan
dengan sambal mercon. Kerupuk ini juga biasa dijadikan oleh-oleh.
e. Ikan kemudik krispi. Sesuai dengan namanya, panganan ini berupa ikan
kemudik yang digoreng kering sehingga teksturnya jadi renyah.
II.3.12 KABUPATEN TULANG BAWANG

(Gambar 3.78 Lambang KabupatenTulang Bawang)

Kabupaten Tulang Bawang adalah salah satu kabupaten yang berada di Provinsi
Lampung, Indonesia. Pusat pemerintahan atau ibu kota Tulang Bawang berada di
kecamatan Menggala. Kabupaten Tulang Bawang memiliki luas wilayah sebesar 3.466,32
km, dengan penduduk sebanyak 430.021 jiwa.
Kabupaten Tulang Bawang terbentuk pada tanggal 20 Maret 1997.Letak
Kabupaten Tulang Bawang berjarak sekitar 120 Km dari Ibukota Provinsi Lampung,
Bandar Lampung.Pada saat terbentuknya Kabupaten Tulang Bawang memiliki wilayah
terluas, yakni mencapai 22% dari wilayah Provinsi Lampung.
II.3.12.1KOMODITAS TULANG BAWANG
Wilayah pengembangan komoditi unggulan tanaman pangan dan perkebunan
teersebar di daerah Kabupaten Tulang Bawang dengan rincian sebagai berikut:
a. Padi. Pusat pertumbuhan dan produksi meliputi Kecamatan Rawa Pitu,
Rawa Jitu Selatan, Menggala, Menggala Timur, Gedung Aji Baru,
Penawar Tama, Gedung Aji.
b. Jagung. Pusat pertumbuhan dan produksi meliputi Kevamatan Menggala,
Menggala Timur, Gedung Meneng, Dente Teladas, Banjar Baru,
Rawajitu Selatan, Gedung Aji Baru.
c. Ubi kayu. Pusat pertumbuhan dan produksi meliputi Kecamatan
Menggala, Menggala Timur, Gedung Meneng, dente Teladas, Banjar
Baru, Banjar Agung, Banjar Margo, Penawar Tama, Gedung Aji Baru,
Penawar Aji, Gedung Aji, Meraksa Aji.
d. Karet. Pusat pertumbuhan dan produksi meliputi Kecamatan Banjar
Baru, Banjar Agung, Banjar Margo, Penawar Tama, Gedung Aji Baru,
Gedung Meneng, Gedung Aji, Meraksa Aji.
e. Sawit. Pusat pertumbuhan dan produksi meliputi Kecamatan Banjar
Baru, Banjar Agung, Banjar Margo, Penawar Tama, Gedung Aji Baru,
Rawa Pitu, Gedung Aji, Meraksa Aji
f. Kehutanan. Pusat pertumbuhan dan produksi meliputi Kecamatan Banjar
Agung, Banjar Margo, Gedung Meneng, Gedung Aji, Dente Teladas,
Banjar Baru, Penawar Tama, Rawa Pitu, Rawa Jitu Selatan, Menggala,
Menggala Timur.

II.3.12.2TEMPAT WISATA TULANG BAWANG


Obyek wisata budaya/sejarah yang ada di Tulang Bawang misalnya
ibukota Kabupaten Tulang Bawang yang merupakan kota tertua, dan sanggar-
sanggar seni/budaya sebagai pelestarian seni/budaya warisan nenek moyang
banyak berkembang dan siap memberikan paparan dan sajian tentang adat istiadat
masyarakat Tulang Bawang, seperti diantaranya Sanggar Tari Besapen.
Sedangkan obyek wisata budaya yang tak kalah menarik, adalah makam-makam
kuno di Gedong Aji, Bakung Ilir/Udik.
II.3.12.3MAKANAN KHAS TULANG BAWANG
a. Makanan pokok; Mei (nasi), Mei Guring (Nasi Goreng), dan Boras.
b. Seruit; terdiri dari sambal terasi, anekaragam ikan (bisa ikan pepes,
Onow-Onow
c. maupun ikan Belebuk Pikuk), anekaragam pangan sayuran (terong, dan
jeruk sate) atau buah-buahan (durian, belimbing. kemang dan lainnya).
Biasanya seruit ini dimakan bersama nasi dan lalapan (daun singkong,
bayam atau sayuran lainnya).
d. Lauk Pauk; Golai Andak, Golai Bener, Golai Letuk Letuk, Timis
Tenahei, Belebuk Pikuk, Onow-Onow Punyew, Tenerem Punyew, Sate
Punyew, Berutuk Punyew, Sesam Punyew (Bekasem), Golai Malbei,
Golai Manes, Golai Belolang, Sop Balung, Golai Atei, Manok Panggang
beselo, Gabal Orang (Pepes Udang).
e. Makanan Ringan/Juadah: meliputi Sagun Bias/Andak, Gandus, Serabei,
Dudul, Wajik, Ngekak Kean, Benjakjak, Sekobal Gepou, Pepet (Lapis),
Sagun Gelintir, lapis Legit, Bluder Ngerem, Sagun Arab, Pelupuk Telui,
dan Srikaya Gepou.
II.3.13 KABUPATEN WAY KANAN

(Gambar 3.79 Lambang Kabupaten Way Kanan)

Kabupaten Way Kanan adalah salah satu kabupaten di provinsi Lampung,


Indonesia yang merupakan salah satu pemekaran dari Lampung Utara.Kabupaten Way
Kanan berbatasan langsung dengan tiga kabupaten di provinsi Sumatra Selatan, yakni
Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, dan
Kabupaten Ogan Komering Ilir.
Peresmian Kabupaen Way Kanan dilakukan pada tanggal 27 April 1999 dengan
ditandainya pelantikan Pejabat Bupati oleh Menteri Dalam Negeri di Jakarta.Oleh
karenanya, tanggal 27 April ditetapkan sebagai Hari Jadi Kabupaten Way Kanan.
II.3.13.1KOMODITAS DI WAY KANAN

(Gambar 3.80 Tabel jumlah unit usaha dan tenaga kerja di Kabupaten
Way Kanan)
II.3.13.2TEMPAT WISATA WAY KANAN
Way Kanan merupakan kabupaten yang masih memiliki banyak air terjun dan
sungai yang menjadi salah satu daya tariknya sehingga banyak dikunjungi oleh orang,
antara lain:
a. Air Terjun Putri Malu. Salah satu air terjun tertinggi di Lampung ini menawarkan
pemandangan yang menakjubkan. Air terjun dengan ketinggian kurang lebih 80
meter ini bagaikan surga tersembunyi di tengah belantara hutan. Air Terjun Putri
Malu juga dikelilingi oleh tebing berbatu yang tinggi sehingga menciptakan
pemandagan yang apik. Air Terjun Putri Malu terletak di Kawasan Hutan
Register 24, Kecamatan Banjit.
b. Arung Jeram Way Umpu. Aktivitas olahraga yang menantang adrenalin ini bisa
dilakukan di Sugai Way Umpu Way Kanan. Dengan aliran air yang deras,
dijamin para rafterakan merasakan sensasi yang menyenangkan sekaligus
menegangkan.

Air Terjun Bukit Duduk. Sebuah objek air terjun tinggi yang jarang diketahui bak
surga tersembunyi. Di dekat air terjun Putri Malu ada air terjun yang tak kalah apik yakni
Air Terjun Bukit Duduk. Suasana sejuk di air terjun ini tak boleh dilewatkan.
II.3.14 KOTA BANDAR LAMPUNG

(Gambar 3.81 Lambang Kota Bandar Lampung)

Bandar Lampung adalah sebuah kota di Indonesia sekaligus ibu kota dan kota
terbesar di provinsi Lampung. Dengan kepadatan 5.332/km2, Bandar Lampung
merupakan salah satu kota terpadat di Pulau Sumatra, serta termasuk salah satu kota besar
di Indonesia dan Kota terpadat di luar Pulau Jawa.
Secara geografis, Kota ini merupakan gerbang utama Pulau Sumatra, tepatnya
kurang lebih 165 km sebelah barat laut Jakarta, memiliki andil penting dalam jalur
transportasi darat dan aktivitas pendistribusian logistik dari Jawa menuju Sumatra
maupun sebaliknya.
Hari jadi kota Bandar Lampung ditetapkan berdasarkan sumber sejarah yang
berhasil dikumpulkan, terdapat catatan bahwa berdasarkan laporan dari Residen Banten
William Craft kepada Gubernur Jenderal Cornelis yang didasarkan pada keterangan
Pangeran Aria Dipati Ningrat (Duta Kesultanan) yang disampaikan kepadanya tanggal 17
Juni 1682 antara lain berisikan:
Lampong Telokbetong di tepi laut adalah tempat kedudukan seorang Dipati
Temenggung Nata Negara yang membawahi 3.000 orang (Deghregistor yang dibuat dan
dipelihara oleh pimpinan VOC halaman 777 dst.), dan hasil simposium Hari Jadi Kota
Tanjungkarang-Telukbetung pada tanggal 18 November 1982 serta Peraturan Daerah
Nomor 5 Tahun 1983 tanggal 26 Februari 1983 ditetapkan bahwa hari Jadi Kota Bandar
Lampung adalah tanggal 17 Juni 1682.
II.3.14.1KOMODITAS DI BANDAR LAMPUNG
Data komoditas tanaman pangan Bandar Lampung adalah sebagai berikut.

(Gambar 3.82 Tabel Komoditas Pangan di Bandar Lampung)

Sedangkan data komoditas hortikultura Bandar Lampung adalah sebagai berikut.

(Gambar 3.83 Tabel Komoditas Hortikultura di Bandar Lampung)

II.3.14.2TEMPAT WISATA BANDAR LAMPUNG


Yang membuat Bandar Lampung berbeda dari kota-kota lain salah satunya adalah
Tugu Adipura, atau sering juga disebut Tugu Gajah adalah tugu yang terletak di jantung
kota Bandar Lampung.Tugu ini menjadi ciri khas atau ikon kota Bandar Lampung, atau
boleh dikatakan Tugu Adipura membuat kota Bandar Lampung lebih hidup dan menarik.
Tugu berdiri di tengah-tengah kolam yang tidak dalam dan terdapat beberapa patung
gajah yang juga merupakan andalan daya tarik wisata Lampung.
II.3.14.3MAKANAN KHAS BANDAR LAMPUNG
a. Seruit. Seruit merupakan hidangan kuliner pertama yang kerap disajikan
tatkala ada acara keluarga, pernikahan, acara adat, hingga keagamaan.
Makanan ini terbuat dari ikan bakar yang dicampur dengan berbagai
sambal terasi khas Bandar Lampung, berupa tempoyak serta mangga.
b. Geguduh. Kue tradisional ini berbahan dasar pisang yang telah
dihaluskan. Biasanya geguduh disajikan untuk para tamu atau ketika
ada acara besar di hunian.
c. Umbu. Makanan khas yang bernama umbu ini bisa dikatakan cukup
unik. Pasalnya, bahan dasarnya merupakan rotan yang masih muda. di
mana rotan muda tersebut direbus hingga lunak. Umbu biasanya
dijadikan sebagai bahan dasar sayur seperti osen atau dihidangkan
dalam bentuk lalapan.
d. Mie Lampung. Dalam penyajiannya, mie Lampung biasanya
dihidangkan dengan beberapa pilihan. Mulai dari bihun ayam, mie
ayam, kwetiau ayam, nasi tim hingga pangsit. Satu hal unik yang
membedakan mie asal Lampung dengan mie lainnya yakni teksturnya
yang sungguh kenyal dan lezat.
e. Es Kacang Merah Lampung. Es kacang merah bukan sekadar minuman
biasanya. Pasalnya, ketika menyantapnya Anda akan merasakan
kenyang lantaran kacang merahnya. Selain kacang merah, es ini pula
terdapat campuran kolang kaling yang ampuh membuatnya tampak
segar dan cantik.
II.3.15 KOTA METRO

(Gambar 3.84 Lambang Kota Metro)

Kota Metro adalah salah satu kota yang berada di provinsi Lampung, Indonesia.
Berjarak sekitar 52 km dari Kota Bandar Lampung, ibu kota provinsi Lampung, serta
merupakan kota terbesar kedua di provinsi Lampung.
Mengenai nama Metro, seorang kolonis mengatakan berasal dari kata “Mitro”
yang artinya keluarga, persaudaraan atau kumpulan kawan-kawan. Adapula yang
mengatakan Metro berasal dari “Meterm” (Bahasa Belanda) yang artinya “pusat atau
centrum” atau central, yang maksudnya merupakan pusat/sentral kegiatan karena
memang letaknya berada ditengah-tengah. Kolonis yang lain mengatakan Metro
mempunyai artian ganda, yaitu saudara /persaudaraan dan tempat yang terletak ditengah-
tengah antara Rancangpurwo (Pekalongan) dan Adipuro (Trimurjo).
Kota Metro sebagai pusat pemerintahan Kecamatan Kota Metro dan Ibukota
Kabupaten Lampung Tengah ditingkatkan statusnya menjadi Kota Administratif pada
stanggal 14 Agustus 1986 berdasarkan Peraturan pemerintah Nomor 34 Tahun 1986.
Peresmiannya dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri pada waktu itu yaitu Letjen TNI
Soeparjo Rustam pada tanggal 9 September 1987.Selanjutnya berdasarkan Peraturan
Daerah Kota Metro Nomor 11 Tahun 2002, ditetapkan tanggal 09 Juni 1937 sebagai Hari
Jadi Kota Metro.
II.3.15.1KOMODITAS DI METRO
Perkembangan Harga Rata-rata Komoditas Strategis Kota Metro (Rupiah), 2022

Perkembangan Harga Rata-Rata Komoditas Strategis Kota Metro (Rupiah)


Komoditas 2021
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Tahunan
Beras 9 845 9 845 9 845 9 705 9 659 9 591 9 591 9 591 9 591 - - - -
Minyak Goreng 24 294 24 139 24 236 25 007 25 408 26 185 26 338 26 675 27 392 - - - -
Gula Pasir 12 944 12 944 12 944 12 951 12 969 12 944 12 944 12 944 12 944 - - - -
Bawang Merah 28 333 29 917 33 417 29 133 30 750 28 500 32 667 29 000 23 267 - - - -
Bawang Putih 28 000 28 833 30 333 29 533 30 333 28 750 30 333 28 958 28 467 - - - -
Cabai Rawit 68 333 80 000 59 583 42 333 32 917 32 083 40 333 28 750 24 733 - - - -
Cabai Merah 55 833 57 917 45 833 39 533 32 917 22 917 29 000 25 000 20 733 - - - -
Telur 24 113 23 400 22 875 23 300 23 388 24 506 23 595 23 750 20 000 - - - -
Daging Ayam Ras 32 333 31 417 32 313 35 100 35 063 35 062 32 750 31 750 32 950 - - - -
Daging Sapi 120 000 120 000 120 000 122 000 123 750 120 000 120 000 120 000 120 000 - - - -
Tepung Terigu 10 000 10 000 10 000 9 900 9 931 9 962 10 062 10 088 10 158 - - - -
Susu Kental Manis 9 743 9 725 9 775 9 768 9 796 9 754 9 704 9 721 9 732 - - - -
Ikan Kembung 38 750 40 000 40 000 40 000 47 500 40 000 40 000 40 000

(Gambar 3.85 Tabel harga rata-rata komoditas di Kota Metro)

II.3.15.2TEMPAT WISATA METRO


Salah satu hal yang membuat kota Metro berbeda dari yang lainnya adalah Festival
Putri Nuban. Nama Festival Putri Nuban (FPN) mulai dikenalkan pada 2013, ketika Kota
Metro genap berusia 76 tahun. Festival ini turut merayakan hari ulang tahun Kota Metro
yang biasanya digelar setiap tanggal 9 Juni yang disebut Metro Fair.
Penamaan Nuban berasal dari nama keresidenan/marga yang memberikan
sebagian wilayahnya (termasuk Keresidenan Sukadana) kepada kolonis pada masa
penjajahan dahulu sebagai pengingat jasa dan kerendahan hati kebuayan nuban kepada
kolonis yang datang di bumi Lampung.
Pada festival tersebut ada acara sesembahan tarian klosal Sebuai yang
mengambarkan peristiwa Putri Nuban dan mencerminkan 9 Kebuaian Lampung Siwo
Megoh. Festival budaya tahunan merupakan upaya menghidupkan kembali ingatan
sejarah ini, bertujuan untuk menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap budaya
Lampung.
II.3.15.3MAKANAN KHAS METRO
a) Keripik Pisang Khas Metro. Meski banyak juga ditemui di daerah-
daerah lain, namun Kripik Pisang Khas Metro ini sedikit berbeda
dengan Keripik Pisang di tempat-tempat lain. Yang membedakan
Kripik Pisang kota Mtero ini adalah bentuknya yang mirip waffle serta
cara membuatnya yang dipanggang bukan digoreng. Dalam
perkembangannya Keripik Pisang khas Metro ini dikreasi dengan
berbagai macam rasa, seperti rasa cokelat, rasa keju, rasa susu, rasa
stroberi, rasa asin ataupun rasa moka.
b) Pindang Khas Metro Lampung. Ciri khas kuliner pindang di Lampung
ini adalah cita rasa kuahnya yang kaya akan rempah seperti bawang
merah, bawang putih, cabai, lengkuas, kunyit, serai dan daun salam
sehingga menghasilkan rasa gurih dan pedas yang begitu kuat.
Keunikan lain yang dimiliki oleh Pindang khas Lampung adalah
hidangan pendampingnya yang berupa sambal terasi dan juga
tempoyak.
c) Kerupuk Kemplang Panggang. Kerupuk kemplang khas Lampung
bahan dasarnya menggunakan ikan belida. Karena bahan dasarnya yang
berbeda, maka cita rasa yang ditawarkan pun juga berbeda.
d) Tempoyak. Tempoyak merupakan buah durian yang difermentasikan.
Cara membuatnya yaitu daging durian yang telah benar-benar matang
dipisahkan dari bijinya, setelah itu ditambahkan garam sedikit dan juga
cabe rawit dan simpan dalam wadah tertutup rapat selama tiga hari pada
suhu ruangan. Tempoyak biasa diolah lagi menjadi sambal, gulai
tempoyak dan pepes tempoyak
III
PENUTUP
III.1 KESIMPULAN
Lampung terletak di bagian paling Selatan Sumatra, dengan ibu kota berada di
Kota Bandar Lampung. Provinsi ini memiliki dua kota dan 13 kabupaten secara total.
Secara geografis Lampung berada di sebelah Barat berbatasan dengan Samudra Hindia, di
sebelah Timur dengan Laut Jawa, di sebelah Utara berbatasan dengan provinsi Sumatra
Selatan dan Bengkulu, dan di sebelah Selatan berbatasan dengan Selat Sunda. Lampung
memiliki banyak potensi alam yang menarik untuk pariwisata, seperti gunung, laut,
danau, sungai, dan sumber air panas. Potensi pariwisata lain yang terkenal di Lampung
adalah Way Kambas dan Gunung Krakatau.
Lampung memiliki bahasa sendiri, yaitu Bahasa Lampung. Bahasa Lampung
memiliki dua dialek, yaitu Lampung Api dan Lampung Nyo. Budaya Lampung
Kebudayaan Lampung memiliki ciri yang khas dan tradisi yang berupa unik, seperti
Gawi, sebuah tradisi yang dilaksanakan untuk ritual kehidupan, dan Ngambabekha,
sebuah ritual yang dilakukan pada saat pembukaan hutan untuk digunakan sebagai lahan
perkebunan atau perkampungan masyarakat.

III.2 DAFTAR PUSATAKA


12 tempat wisata di mesuji. (n.d.). Retrieved agustus 2022, from
https://www.travelingmedan.com/2020/11/tempat-wisata-di-mesuji.html

alfri. (2016, juni 4). Mengulik 10 Pesona Tempat Wisata Pesisir Barat,
Kabupaten yang Baru Berumur 4 Tahun di Lampung. Retrieved agustus
2022, from https://travelingyuk.com/kabupaten-pesisir-barat/16611/

alfri. (2016, juni 23). Top 13 Tempat Wisata di Kabupaten Pesawaran,


Provinsi Lampung. Retrieved agustus 2022, from
https://travelingyuk.com/traveling-ke-pesawaran/17190

antara. (2011, Januari 23). Lampung Tengah Miliki Potensi Ekonomi Cukup
Tinggi. Retrieved agustus 2022

Badan pusat statistik kabupaten pringsewu. (2016). Retrieved Agustus 19,


2022, from pringsewukab.bps.go.id/: https://pringsewukab.bps.go.id/

daihatsu. (2021, januari 31). tak boleh terlewatkan berikut 25 makanan khas
lampung yang sper lezat. Retrieved agustus 2022, from
https://daihatsu.co.id/: aihatsu.co.id/tips-and-event/tips-sahabat/detail-
content/tak-boleh-dilewatkan-berikut-25-makanan-khas-lampung-yang-
super-lezat/

diva, e. (2021, november 30). 10 Tempat Wisata di Liwa Lampung Barat,


Nomor 7 Paling Cocok untuk Pencinta Adrenalin. Retrieved from
lampung.inews.id: https://lampung.inews.id/berita/tempat-wisata-di-liwa-
lampung-barat

febyolatiaraputri. (n.d.). 6 Kuliner dan Makanan Khas Kota Agung


Tanggamus. Retrieved 2022, from seringjalan: https://seringjalan.com/6-
kuliner-dan-makanan-khas-kota-agung-tanggamus/3/

henry. (2018). 6 fakta menarik bandarlampung gerbang utama sumatra dari


pulau jawa. Retrieved agustus 2022, from https://www.liputan6.com/:
https://www.liputan6.com/lifestyle/read/4732172/6-fakta-menarik-bandar-
lampung-gerbang-utama-sumatra-dari-pulau-jawa

hortikultura, d. k. (n.d.). data komoditas. Retrieved agustus 2022, from


dinastph.lampungprov.go.id: https://dinastph.lampungprov.go.id/pages/data-
komoditas

Indonesia Kaya. (n.d.). Masyarakat adat lampung pepadun. Retrieved


Agustus 08, 2022, from https://indonesiakaya.com/:
ndonesiakaya.com/pustaka-indonesia/masyarakat-adat-lampung-pepadun/
Katerina. (n.d.). nuansa bahari di secarik batik tanggamus. Retrieved from
travelerien: https://www.travelerien.com/2016/01/bahari-di-atas-batik-
tanggamus.html

khusniah, u. (2021, oktober 21). 10 Tempat Wisata di Lampung Selatan yang


Wajib Dikunjungi. Retrieved agustus 2022, from
https://lampung.inews.id/berita/10-tempat-wisata-di-lampung-selatan-yang-
wajib-dikunjungi/3

Meiskhe. (2021, Agustus 11). mengenal pakaian adat lampung pepadun dan
saibatin yang bersahaja dan berkelas. Retrieved Agustus 10, 2022, from
www.orami.co.id: https://www.orami.co.id/magazine/pakaian-adat-lampung

Niiasf. (n.d.). 6 Kuliner dan Makanan Khas Menggala Kabupaten Tulang


Bawang. Retrieved from eringjalan.com/6-kuliner-dan-makanan-khas-
menggala-tulang-bawang/2/

Nurleli. (2007). Pengembangan Komoditas Unggulan Perkebunan Di


Kabupaten Tanggamus Propinsi Lampung. Retrieved 2022, from
epository.ipb.: https://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/9829

nurrohman, t. (2015, Juni25). 10 Destinasi Prioritas Kabupaten Lampung


Tengah. Retrieved agustus 2022, from https://genpi.id/10-destinasi-prioritas-
kabupaten-lampung-tengah/

Portal web kabupaten pringsewu. (n.d.). Retrieved Agustus 19, 2022,


from .pringsewukab.go.id/: https://www.pringsewukab.go.id/

putri, a. (2021, september 9). 5 Makanan Khas Liwa Lampung Barat yang
Menggugah Selera. Retrieved agustus 2022, from
https://lampung.inews.id/berita/makanan-khas-liwa-lampung-barat

Rangga, k. K. (n.d.). kajian makanan tradisional kabupaten tulang bawang


barat. Retrieved from https://wisatadanbudaya.blogspot.com/:
https://wisatadanbudaya.blogspot.com/2010/01/kajian-makanan-tradisional-
kabupaten.html

RI, B. (n.d.). Kabupaten Tulang Bawang. Retrieved AGUSTUS 2022, from


www.tulangbawangkab.go.id: https://lampung.bpk.go.id/kabupaten-tulang-
bawang/

RI, B. (n.d.). kabupaten way kanan. Retrieved from


https://lampung.bpk.go.id/kabupaten-way-kanan/
rivan. (n.d.). Tempat Wisata di Lampung Timur yang Populer dan Wajib
Dikunjungi. Retrieved from https://www.wisataidn.com/tempat-wisata-di-
lampung-timur/

santoso, J. (2017, oktober 7). Singkong, Komoditas Unggulan Mesuji yang


Dipamerkan. Retrieved agustus 2022, from https://m.lampost.co/berita-
singkong-komoditas-unggulan-mesuji-yang-
dipamerkan.html#:~:text=Singkong%2C%20Komoditas%20Unggulan
%20Mesuji%20yang%20Dipamerkan

sekretariat dprd tubaba. (n.d.). sejarah. Retrieved agustus 2022, from


dprd.tulangbawangbaratkab: https://dprd.tulangbawangbaratkab.go.id/about

SENI KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA. (n.d.). Retrieved agustus 2022,


from https://lampung.bpk.go.id/kabupaten-tulang-bawang/:
http://tulangbawangkab.go.id/informasi/seni-kebudayaan-dan-pariwisata

setiyawan, w. (2021, juli 15). 15 Tempat Wisata di Way Kanan yang Menarik.
Retrieved agustus 10, 2022, from https://www.lampung.co/blog/15-tempat-
wisata-di-way-kanan-yang-menarik/

setyaningrum, m. (n.d.). 5 Tempat Wisata Di Kotabumi Lampung Utara yang


Wajib Dikunjungi. Retrieved agustus 2022, from https://seringjalan.com/5-
tempat-wisata-di-kotabumi-lampung-utara-yang-wajib-dikunjungi/

timur, k. l. (2017). SEKTOR PERTANIAN DAN HOLTIKULTURA. Retrieved


agustus 2022, from
http://lampungtimurkab.go.id/informasi/pertanian#:~:text=Pertanian
%20%7C%20KABUPATEN%20LAMPUNG%20TIMUR&text=1.,rambutan
%2C%20durian%2C%20pisang%20dll.

Universitas Malahayati. (2015, Desember 28). Adat masyarakat lampung


pepadun. Retrieved Agustus 08, 2022, from malahayati:
http://malahayati.ac.id/?p=15348#:~:text=%E2%80%9CPepadun
%E2%80%9D%20adalah%20bangku%20atau%20singgasana,dilakukan
%20di%20atas%20singgasana%20ini

unkris. (2016, Mei 26). Sejarah Lampung. Dipetik Agustus 22, 2022, dari
p2k.unkris: https://lampungprov.go.id/pages/sejarah-
lampung#:~:text=Provinsi%20Lampung%20lahir%20pada
%20tanggal,tergabung%20dengan%20Provinsi%20Sumatera%20Selatan.

wahyu, l. (n.d.). 6 Kuliner dan Masakan Khas Kalianda Lampung Selatan.


Retrieved agustus 2022, from https://seringjalan.com/6-kuliner-dan-
masakan-khas-kalianda-lampung-selatan/
widodod, B. P. (2012). Identifikasi Komoditas Basis Tanaman Pangan dan
Arahan Pengembangannya di Provinsi Lampung. Retrieved agustus 2022,
from
https://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/57218#:~:text=Kabupaten
%20Lampung%20Utara%20adalah%20padi,hijau%2C%20ubi%20kayu
%20dan%20kedelai.

wikipedia. (n.d.). kabupaten lampung barat. Retrieved agustus 2022, from


https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Lampung_Barat

wikipedia. (n.d.). kabupaten lampung timur. Retrieved agustus 2022

Wikipedia. (2022, Aguatus 17). Kabupaten Pringsewu. Retrieved Agustus 20,


2022, from id.wikipedia.org:
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Pringsewu

wikipedia. (2019). kabupaten tanggamuss. Retrieved agustus 2022, from


wikipedia: https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Tanggamus

wikipedia. (n.d.). Kabupaten Tulang Bawang. Retrieved agustus 2022, from


https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Tulang_Bawang

wikipedia. (n.d.). Kabupaten Tulang Bawang Barat. Retrieved from


https://id.wikipedia.org/:
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Tulang_Bawang_Barat

wikipedia. (n.d.). Kabupaten Way Kanan. Retrieved agustus 2022, from


https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Way_Kanan

wikipedia. (n.d.). Kota Bandar Lampung. Retrieved agustus 2022, from


https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Bandar_Lampung

Anda mungkin juga menyukai