Anda di halaman 1dari 7

Klustering Industri

Dikerjakan Oleh:

Cahyadi Setya N. 171910501005

Nanta Andra Y. 171910501029

Khorina Dwi 17191050100

Aulia Ilcesi H. 171910501061

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
Pengertian Klaster
Menurut Porter (1998) Klaster merupakan konsentrasi geografis perusahaan dan institusi yang
saling berhubungan pada sektor tertentu. Mereka berhubungan karena kebersamaan dan
saling melengkapi. Klaster mendorong industri untuk bersaing satu sama lain. Selain industri,
klaster termasuk juga pemerintah dan industri yang memberikan dukungan pelayanan seperti
pelatihan, pendidikan,informasi, penelitian dan dukungan teknologi.

Karakteristik Pendekatan Klaster


Kendati definisi klaster dapat bermacam-macam, namun pengamatan menunjukkan beberapa
karakteristik umum yang melekat pada konsep ini. Darisisi output, setidaknya ada 3 dimensi yang dapat
diperhatikan:

 Competitiveness, tercermin dalam konteks dinamis dan global, misalnyaberhubungan erat dengan
innovasi dan adopsi praktik terbaik.
 Economic specialization, dalam batas tertentu dari aktifitas-aktifitas yangberhubungan (klaster
automotive, klaster budaya, klaster bunga potong,dll).
 Spatial identity, yang relevan dengan agen dan organisasi di dalam klasterataupun yang di luar klaster.
Misalnya Asosiasi Peternak Susu Lembang
“Klaster terdiri dari kelompok perusahaan-perusahaan yang memiliki kompetensi yang
berbeda namun berhubungan berlokasi dalam sebuah wilayah tertentu,dimana melalui
sebuah bentuk interaksi tertentu diantara mereka dan melaluisebuah “institusi bentukan”
bersama, yang mungkin juga dibentuk bersama organisasi lain, meningkatkan daya saing,
spesialisasi dan identitas mereka dalam perekonomian global”

 Menekankan pada interaksi antar perusahaan


 Kombinasi sumberdaya dan kompetensi yang dikontrol oleh
organisasi/perusahaan
 Interaksi antar usaha dalam sistem pendukung institusi yang lebih luas
 Konsentrasi spatial
Pengertian Klaster Industri !
 Klaster sebagai sekumpulan perusahaan dan lembaga-lembaga terkait di bidang tertentu yang berdekatan
secara geografis dan saling terkait karena “kebersamaan (commonalities) dan komplementaritas” (Porter, 1990)
 Klaster merupakan jaringan produksi bagi perusahaan-perusahaan yang saling bergantung secara erat
(termasuk agen yang terspesialisasi), agen penghasil pengetahuan (perguruan tinggi, lembaga riset, perusahaan
rekayasa), lembaga perantara (broker, konsultan), dan pelanggan yang terkait dalam mata rantai produksi
peningkatan nilai tambah (Roelandt dan den Hertog, 1998).
 Konsentrasi geografis dari perusahaan dan industri yang saling berkompetisi, komplementer/saling terkait
yang melakukan bisnis satu dengan lainnya dan memiliki kebutuhan serupa akan kemampuan, teknologi, dan
infrastruktur (Munnich Jr., et al. 1999)
Bingung?

Intinya……………………………………

+ + = Kluster Industri
Porter (1990) mendefinisikan klaster sebagai sekumpulan perusahaan dan lembagalembaga
terkait di bidang tertentu yang berdekatan secara geografis dan saling terkait karena
kebersamaan. Sedangkan menurut Tatang (2008), secara harfiah klaster sebagai kumpulan,
kelompok, himpunan, atau gabungan obyek tertentu yang memiliki keserupaan atau atas
dasar karakteristik tertentu.

Dalam konteks ekonomi/bisnis, klaster industri (industrial cluster) merupakan terminologi


yang mempunyai pengertian khusus tertentu. Kemudian. Diperkuat oleh Deperindag, bahwa
klaster sebagai Kelompok industri dengan core industry yang saling berhubungan secara
intensif dan membentuk partnership, baik dengan supporting industry maupun related
industry.

Anda mungkin juga menyukai