Anda di halaman 1dari 43

BAB-4

IDENTIFIKASI KRP YANG


BERDAMPAK DAN BERPENGARUH

BAB 4 - 1

LAPORAN KLHS
P
ada tahap dentifikasi materi muatan Kebijakan, Rencana, dan/atau Program Revisi
RTRW Kabupaten Gowa Tahun 2021 - 2041 yang berpotensi menimbulkan pengaruh
terhadap kondisi Lingkungan Hidup, dilakukan untuk menemukan dan menentukan
muatan Kebijakan, Rencana, dan/atau Program yang harus dianalisis untuk mengetahui
pengaruhnya terhadap kondisi Lingkungan Hidup.
Pada tahap identifikasi Kebijakan, Rencana dan/atau Program dalam penyusunan Revisi
RTRW Kabupaten Gowa Tahun 2021 - 2041, menjadi dasar didalam perumusan alternative dan
penyempurnaan KRP, sehingga pada tahapan ini menjadi dasar didalam melakukan identifikasi
KRP yang berdampak/beresiko terhadap lingkungan serta keterkaitan KRP terhadap Isu Prioritas.
Pengkajian pengaruh Kebijakan, Rencana, dan/atau Program (KRP) terhadap kondisi Lingkungan
Hidup dilakukan setelah melalui tahapan identifikasi dan perumusan isu-isu pembangunan
berkelanjutan yang paling strategis dan prioritas guna menjadi dasar dalam melakukan identifikasi
antara KRP Prioritas yang berdampak terhadap Isu Prioritas. Adapun langkah pengkajian ini
dilakukan sebelumnya melalui;
a. Mengidentifikasi materi muatan KRP Revisi RTRW Kabupaten Gowa Tahun 2021 - 2041
yang berpotensi menimbulkan pengaruh terhadap Kondisi Lingkungan;
b. Mengidentifikasi pengaruh program terpilih yang berpotensi menimbulkan dampak negatif
terhadap kondisi fungsi kelestarian lingkungan hidup dan mempengaruhi target Rencana Tata
Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Gowa Tahun 2021 – 2041.
Untuk lebih jelasnya terkait identifikasi Kebijakan, Rencana, dan/atau Program (KRP)
Revisi RTRW Kabupaten Gowa Tahun 2021 - 2041 terhadap kondisi Lingkungan Hidup,
sebagaimana pada pembahasan berikut;
4.1. Identifikasi Muatan Kebijakan, Rencana dan/atau Program
Arahan pemanfaatan ruang adalah arahan pembangunan/pengembangan wilayah
untuk mewujudkan struktur ruang dan pola ruang wilayah kabupaten/kota yang dituangkan
dalam bentuk Kebijakan, Rencana dan/atau Program yang berupa pelaksanaan program
pembangunan/pengembangan beserta pembiayaannya dalam indikasi program utama
jangka menengah lima tahunan sampai akhir tahun perencanaan 20 (dua puluh) tahun.
Adapun identifikasi muatan Kebijakan, Rencana, dan/atau Program) yang berpotensi
menimbulkan pengaruh terhadap kondisi Lingkungan Hidup dilakukan mengetahui
pengaruhnya terhadap kondisi Lingkungan Hidup.

BAB 4 - 2

LAPORAN KLHS
1. Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Gowa
Penataan ruang wilayah Kabupaten Gowa bertujuan untuk mewujudkan ruang
wilayah Kabupaten Gowa yang terkemuka, aman, nyaman, produktif, berkelanjutan,
berdaya saing dan maju di bidang pertanian, industri, jasa, perdagangan, dan wisata melalui
inovasi, peningkatan kualitas sumber daya manusia secara berkelanjutan, dan mendukung
fungsi Kawasan Strategis Nasional (KSN) Perkotaan Mamminasata.
2. Kebijakan Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Gowa
Kebijakan penataan ruang wilayah kabupaten merupakan arah tindakan yang harus
ditetapkan untuk mencapai tujuan penataan ruang wilayah kabupaten.
Berdasarkan visi dan misi serta tujuan penataan ruang wilayah Kabupaten Gowa,
maka kebijakan penataan ruang wilayah di Kabupaten Gowa adalah sebagai berikut:
a. Pengembangan sistem pusat-pusat kegiatan secara berhirarki dan terintegrasi dalam
mendukung pusat-pusat kegiatan kabupaten dan Perkotaan Mamminasata
b. Pengembangan Prasarana Wilayah Secara Terpadu Dan Berhirarkhi
c. Pemantapan dan Peningkatan Fungsi Kawasan Lindung dalam mendukung
pembangunan berkelanjutan berbasis adaptasi dan mitigasi bencana
d. Peningkatan Sumber Daya Hutan Produksi
e. Peningkatan Sumber Daya Lahan Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Dan Perikanan
f. Pengembangan Potensi Pariwisata
g. Pengembangan Potensi Pertambangan
h. Pengembangan Potensi Industri
i. Pengembangan Potensi Perdagangan
j. Pengembangan Potensi Pendidikan
k. Pengembangan Potensi Permukiman
l. Peningkatan Fungsi Kawasan Untuk Pertahanan Dan Keamanan Negara.
3. Strategi Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Gowa
Strategi penataan ruang wilayah kabupaten merupakan penjabaran
kebijakan penataan ruang wilayah kabupaten ke dalam langkah-langkah operasional
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
(1) Strategi Pengembangan sistem pusat-pusat kegiatan secara berhirarki dan terintegrasi
dalam mendukung pusat-pusat kegiatan kabupaten dan Perkotaan Mamminasata,
meliputi

BAB 4 - 3

LAPORAN KLHS
a. Mengembangkan pusat-pusat kegiatan perkotaan kabupaten dan kawasan
Perkotaan Mamminasata sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) di Sulawesi
Selatan melalui pembangunan infrastuktur secara terpadu
b. Mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan baru di kawasan yang potensi termasuk
mempromosikan KSN perkotaan di sekitar perkotaan inti sebagai penyangga KSN
Perkotaan Mamminasata
c. Meningkatkan interkoneksi antar kawasan perkotaan yang meliputi PKN, PPK, dan
PPL, antar kawasan perkotaan dengan kawasan perdesaan, serta antar kawasan
perkotaan dengan kawasan perdesaan, serta antar kawasan perkotaan dengan
wilayah sekitarnya;
d. Meningkatkan sinergitas, sistem transportasi dan komunikasi antarkawasan
perkotaan, antarpusat-pusat kegiatan seperti PKN, PPK dan PPL;
e. Mengendalikan perkembangan kawasan perkotaan, khususnya di daerah perbukitan,
bantaran sungai, dan pantai; dan
f. Menyediakan fasilitas pendukung wilayah sesuai dengan skala pelayanan.
(2) Strategi Pengembangan Prasarana Wilayah Secara Terpadu Dan Berhirarkhi b,
meliputi:
a. Meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana transportasi,
informasi, telekomunikasi, energi dan sumberdaya air secara berhierarki, sinergis,
terpadu dan merata PKN, PPK dan PPL di seluruh wilayah kabupaten;
b. Mengembangkan transpostasi massal perkotaan yang terintegrasi dengan moda
transprortasi lainnya;
c. Mengembangkan akses jaringan jalan menuju kawasan pertanian, perikanan,
pariwisata, industri dan daerah terisolir;
d. Meningkatnya kualitas dan keterpaduan pelayanan jaringan prasarana transportasi;
e. Mendorong pengembangan prasarana informasi dan telekomunikasi terutama di
kawasan terisolir;
f. Meningkatkan jaringan energi dengan lebih menumbuh-kembangkan pemanfaatan
sumber daya terbarukan yang ramah lingkungan dalam sistem kemandirian energi,
serta mewujudkan keterpaduan sistem penyediaan tenaga listrik;
g. Meningk. kualitas dan kuantitas jaringan irigasi dan mewujudkan keterpaduan
sistem jaringan SDA;

BAB 4 - 4

LAPORAN KLHS
h. Meningkatkan jaringan distribusi bahan bakar minyak dan gas yang terpadu dengan
jaringan dalam tataran nasional secara optimal;
i. Meningkatkan kualitas jaringan prasarana serta mewujudkan keterpaduan sistem
jaringan sumber daya air;
j. Meningkatkan kualitas jaringan prasarana persampahan secara terpadu dengan
penerapan konsep mengurangi, menggunakan kembali, daur ulang dan
pemanfaaatan kembali (reduce, reuse, recycling dan replant atau 4R) dengan
paradigma sampah sebagai bahan baku industri menggunakan teknik pengolahan
modern di perkotaan berbentuk Tempat Pemrosesan Akhir (TPA), dan teknik
pengolahan konvensional di perdesaan yang menghasilkan kompos maupun bahan
baku setengah jadi;
k. Mengarahkan sistem pengelolaan akhir sampah dengan teknologi pengolahan
sampah ramah lingkungan yang handal;
l. Meningkatkan kualitas jaringan prasarana sanitasi dan pengelolaan limbah terpadu
melalui Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL); dan
m. Meningkatkan kualitas dan sistem jaringan prasarana pengelolaan limbah domestik,
limbah industri maupun Limbah B3
(3) Strategi Pemantapan dan Peningkatan Fungsi Kawasan Lindung dalam mendukung
pembangunan berkelanjutan berbasis adaptasi dan mitigasi bencana, meliputi:
a. Menyelenggarakan upaya terpadu pelestarian fungsi sistem ekologi wilayah.
b. Mengembalikan dan meningkatkan fungsi kawasan lindung yang telah menurun
akibat pengembangan kegiatan budi daya, dalam rangka mewujudkan dan
memelihara keseimbangan ekosistem wilayah, khususnya DAS kritis.
c. Menyelenggarakan upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lindung berbasis
wilayah sungai dan daerah aliran sungai
d. Melindungi kemampuan lingkungan hidup dari tekanan perubahan dan/atau
dampak negatif yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan agar tetap mampu
mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya;
e. Melindungi kemampuan lingkungan hidup untuk menyerap zat, energi, dan/atau
komponen lain yang dibuang kedalamnya;
f. Mencegah terjadinya tindakan yang dapat secara langsung atau tidak langsung
menimbulkan perubahan sifat fisik lingkungan yang mengakibatkan lingkungan
hidup tidak berfungsi dalam menunjang pembangunan yang berkelanjutan; dan

BAB 4 - 5

LAPORAN KLHS
g. Menyediakan Ruang Terbuka Hijau (RTH) secara roporsional paling sedikit 30 %
(tiga puluh persen) dari luas kawasan perkotaan
(4) Strategi Peningkatan Sumber Daya Hutan Produksi, meliputi:
a. Mengembangkan areal lahan hutan produksi secara selektif;
b. Mengembangkan produksi hasil hutan kayu dari hasil kegiatan budidaya tanaman
hutan dalam kawasan hutan produksi;
c. Mengembangkan hutan perkebunan (agro forestry) di areal sekitar hutan lindung
sebagai zona penyangga yang memisahkan hutan lindung dengan kawasan
budidaya terbangun; dan
d. Mendukung kebijakan jeda tebang (moratorium logging) dalam kawasan hutan
serta mendorong berlangsungnya investasi bidang kehutanan yang diawali dengan
kegiatan penanaman/rehabilitasi hutan
(5) Strategi Peningkatan Sumber Daya Lahan Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Dan
Perikanan, meliputi:
a. Mempertahankan areal sentra produksi pertanian lahan basah secara berkelanjutan
di daerah perdesaan
b. Meningkatkan kualitas lahan pertanian holtikultura di daerah perbukitan dataran
tinggi;
c. Mengembangkan areal lahan perkebunan di daerah perdesaan secara selektif;
d. Mengembangkan intensitas budidaya peternakan yang terpadu dengan industri
pengelola secara modern
e. Meningkatkan kemampuan dan teknologi budidaya perikanan air tawar dan juga
perikanan laut;
f. Mengembangkan budidaya perikanan yang terpadu dengan pengembangan
minapolitan;
g. Mengembangkan komoditas perikanan dilakukan secara luas oleh masyarakat
maupun badan usaha yang diberi izin di wilayah yang telah ditetapkan oleh
pemerintah setempat;
h. Mengembangkan sektor perikanan yang terpadu dengan kegiatan wisata serta
memenuhi kebutuhan kawasan lain di luar wilayah; dan
i. meningkatkan produktivitas komoditas unggulan pertanian dan perikanan
(6) Strategi Pengembangan Potensi Pariwisata, meliputi:
a. Mengembangkan Malino sebagai kawasan wisata alam yang rama lingkungan
berskala nasional

BAB 4 - 6

LAPORAN KLHS
b. Mengembangkan sarana dan prasarana penunjang kepariwisataan;
c. Mempertahankan dan melestarikan kawasan situs budaya dan mengembangkan
objek wisata sebagai pendukung daerah tujuan wisata yang ada;
d. Mengembangkan prasarana dan sarana akomodasi dan transportasi untuk kegiatan
Meeting, Insentive, Convention and Exhibition (MICE) di Kota Malino;
e. Meningkatkan dan mengembangkan akses yang menghubungkan objek-objek
wisata di wilayah Kabupaten Gowa
f. mengembangkan kawasan wisata agro di dataran tinggi kabupaten gowa;
g. membangun etalase hasil produksi pertanian, perikanan dan industri hasil olahannya
di kawasan wisata
(7) Strategi Pengembangan Potensi Pertambangan, meliputi:
a. Mengembangkan budi daya pertambangan yang berwawasan lingkungan;
b. Melakukan kajian, eksplorasi sampai ke eksploitasi potensi tambang dengan
menghindari kemungkinan rusaknya lingkungan hidup;
c. Mengendalikan penambangan batuan di sungai maupun gunung agar tidak
berdampak pada kerusakan lingkungan;
d. Melakukan penambangan batuan di Sungai Jeneberang untuk mengimbangi volume
sedimentasi di waduk Bili-Bili dan tidak berdampak pada kerusakan lingkungan.
e. Mereklamasi pasca tambang dalam rangka pemulihan kualitas lingkungan serta
upaya mengurangi terjadinya kerusakan lingkungan akibat kegiatan tambang
dengan menerapkan praktek penambangan sesuai prosedur dan ramah lingkungan
(8) Strategi Pengembangan Potensi Industri, meliputi:
a. Mengembangkan Kawasan Industri Gowa yang terintegrasi dengan Kawasan
Industri dalam KSN Perkotaan Mamminasata;
b. Mengembangkan Kawasan Industri Gowa terutama berbasis hasil komoditi sektor-
sektor kehutanan, pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan;
c. Mengembangkan kawasan agroindustri skala sedang di PPK;
d. Mengembangkan usaha industri kecil dan industri rumah tangga yang tidak
mengganggu kehidupan di kawasan permukiman;
e. Penguatan sumber daya manusia untuk mendukung penyediaan tenaga kerja yang
sesuai dengan kebutuhan perkembangan teknologi; dan
f. Melakukan pengelolaan dan upaya meminimalisasi dampak negatif dari kegiatan
industri
(9) Strategi Pengembangan Potensi Perdagangan, meliputi:

BAB 4 - 7

LAPORAN KLHS
a. Mengembangkan kawasan perdagangan regional termasuk pasar regional yang
modern dalam mendukung KSN Perkotaan Mamminasata;
b. Meremajakan kawasan perdagangan Sungguminasa yang terpadu dengan Pasar
Induk Regional (PIR) Mamminasata di Kota Sungguminasa;
c. Mengembangkan pusat perdagangan skala regional Mamminasata di Kecamatan
Pattallassang yang terpadu dengan kawasan terminal tipe A;
d. Merevitalisasi pasar seni Somba Opu yang terpadu dengan pusat seni dan informasi
pariwisata;
e. Mengembangkan kawasan perdagangan di PKLp dan PPK;
f. Mengembangkan pasar hasil industri pertanian yang terpadu dengan Kawasan
Ekonomi Khusus (KEK)/KIWA;
g. Meningkatkan akses koperasi dan UMKM terhadap modal, perlengkapan produksi,
informasi, teknologi dan pasar; dan
h. Mengembangan akses yang menghubungkan pusat-pusat perdagangan dengan
sentra-sentra produksi pertanian dan Kawasan industri Gowa (KIWA).
(10) Strategi Pengembangan Potensi Pendidikan, meliputi:
a. Mendorong percepatan pembangunan kawasan pendidikan Metro KSN Perkotaan
Mamminasata;
b. Mengembangkan kawasan pendidikan Mamminasata di Samabonto sebagai bagian
dari kawasan wisata pendidikan;
c. Mengembangkan kawasan pendidikan unggulan Malino;
d. Mengembangkan kawasan pendidikan IPDN Kampili Kecamatan Pallangga;
e. Menyelenggarakan pendidikan sebagai pusat ilmu pengetahuan terutama
mendukung pengembangan pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, industri
kerajinan, perdagangan, pariwisata dan pemerintahan; dan
f. Memenuhi kapasitas dan mendistribusi secara proporsional fasilitas sekolah taman
kanak-kanak, pendidikan dasar, pendidikan menengah, sekolah kejuruan dan
pendidikan tinggi di PKN, PPK dan PPL
(11) Strategi Pengembangan Potensi Permukiman, meliputi:
a. Mengembangan permukiman perkotaan intesitas tinggi melalu pembangunan
rumah susun dan rumah bersubsidi;
b. Mencegah tumbuh berkembangnya perumahan di kawasan lindung, seperti di
hutan lindung, lahan dengan kemiringan di atas 30 % (tiga puluh persen), dan
bantaran sungai;

BAB 4 - 8

LAPORAN KLHS
c. Mencegah pembangunan perumahan di daerah rawan bencana seperti longsor,
banjir dan tsunami;
d. Mengembangkan sistem perkotaan yang terintegrasi dengan pusat pengembangan
kegiatan pertanian, perikanan, industri dan pariwisata;
e. Meningkatkan pelayanan jaringan transportasi, air bersih, drainase, energi,
persampahan, limbah, dan telekomunikasi secara terpadu.
f. Mengarahkan bangunan permukiman padat penduduk di tengah kota terutama di
PKN dan PPK secara vertikal; dan
g. Mengembangkan permukiman perdesaan berlandaskan kearifan nilai budaya lokal
seperti villa dan sejenisnya dan rumah kebun.
(12) Strategi Peningkatan Fungsi Kawasan Untuk Pertahanan Dan Keamanan Negara k,
meliputi:
a. Mengembangkan zona penyangga yang memisahkan antara kawasan pertahanan
keamanan dengan kawasan budidaya terbangun di sekitarnya;
b. mengembangkan kawasan lindung dan/atau kawasan budi daya tidak terbangun, di
sekitar kawasan dengan fungsi khusus pertahanan dan keamanan;
c. mengembangkan kegiatan budi daya secara selektif di dalam dan di sekitar
kawasan strategis nasional untuk menjaga fungsi pertahanan dan keamanan negara;
dan
d. turut serta menjaga dan memelihara aset-aset pertahanan/TNI dan Kawasan
strategis dari sudut kepentingan pertahanan dan keamanan negara.
Hasil penelaahan yang telah dilakukan dijadikan dasar untuk analisis pengaruh
muatan Kebijakan, Rencana dan/atau Program yang berpotensi menimbulkan pengaruh
terhadap kondisi Lingkungan Hidup. Berikut matrik usulan indikasi program Utama
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Gowa 2022-2041, sebagai berikut;

BAB 4 - 9

LAPORAN KLHS
Tabel 4.1
Matrik Usulan Indikasi Program Utama
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Gowa 2022-2041
WAKTU PELAKSANAAN
USULAN PROGRA UTAMA LOKASI SUMBER DANA INSTANSI PELAKSANA 2022- 2027- 2032- 2037-
2026 2031 2036 2041
1.1. PERWUJUDAN STRUKTUR RUANG KABUPATEN
A. Peningkatan Pusat Kegiatan Nasional Mamminasata ( di Wilayah Kabupaten Gowa)
Kota Baru MM Kec.
1 Pembangunan terminal bis Tipe A APBD/P/N/K/BLN D. PerhubKom & Info. Kab.
Pattallassang
2 Pengembangan pasar induk regional Kota Sungguminasa APBD/P/N/K/BLN Din. Perindag. Kab.
3 Pembangunan dan Pengembangan KIWA Kec. Pattallang APBD/P/N/K/swasta Din. Perindag. Kab.
4 Pembangunan sistem mitigasi bencana (banjir, longsor) Kabupaten Gowa APBD/P/N/K/BLN Din. Energi & SDM
5 Pengembangan sumber daya energi listrik PLTA Bili-bili APBD/P/N/K/BLN PLN
6 Pengembangan sumber daya air minum Bili-bili APBD/P/N/K/BLN PDAM
7 Pemb.Industri pengolahan sampah regional Mamminasata Kec. Pattallasang APBD/P/N/K/BLN Dinas PU Kab.
Pengembangan Kawasan Pendidikan Samabonto Kec. Pattallassang, Kec.
8 APBN/BLN/Swasta Pemda Gowa
Mamminasata Bontomarannu
9 Pengembangan Kota Satelit Baru Pattallassang Kec. Pattallassang APBD/P/N//K/BLN Pemda Gowa
10 Pengembangan Kota Baru Gowa – Maros Pattallassang Kec. Pattallassang APBD/P/N//K/BLN Pemda Gowa
Penyus. Master Plan Rencana Infrastruktur Kota Baru
11 Kec. Pattallassang APBD/P/N//K/BLN Pemda Gowa
Gowa-Maros
1.2. PERWUJUDAN STRUKTUR RUANG KABUPATEN
A. Pengembangan Pusat Pelayanan Kawasan (PPK)
1 Pembangunan fasilitas terminal pembantu Seluruh Ibukota Kec. APBD-P/K D. PerhubKom & Info. Kab.
2 Pembangunan dan Peningkatan Pasar Kecamatan Seluruh Ibukota Kec. APBD-P/K Dinas Perindag. Kab.
3 Pembangunan jasa perbankan Seluruh Ibukota Kec. APBDN,Swasta Dinas Perindag. Kab.
4 Pembangunan Fas. Kesehatan (Pustu/BKIA) Seluruh Ibukota Kec. APBD-P/K Dinas Kesehatan Kab.
5 Pembangunan dan Pengembangan TK dan SD Seluruh Ibukota Kec. APBD-P/K,Swasta Diknas Kab.
6 Pembangunan dan Pengembangan SLTP dan SMU Seluruh Ibukota Kec. APBD-P/K,Swasta Diknas Kab.
Pembangunan sistem mitigasi bencana alam (gempa &
7 Seluruh Ibukota Kec. APBD-K/P/N Din. PU Kab.
Longsor)
8 Pembangunan/Peningkatan RTH/tempat bermain/LOR Seluruh Ibukota Kec. APBD-K Din. PU Kab.
9 Penyusunan Master Plan RTH Seluruh Ibukota Kec. APBD-K/P/N Din. PU Kab.
10 Pembangunan/Peningkatan RTH/tempat bermain/LOR Seluruh Ibukota Kec. APBD-K Din. PU Kab.

BAB 4 - 1

LAPORAN KLHS
B. Mendorong Pengembangan Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL)
1 Pembangunan Pasar Lingkungan Seluruh PPL APBD/P/K,Swasta Dinas Perindag. Kab.
2 Pembangunan fasilitas jasa skala lokal Seluruh PPL APBD/P/K,Swasta Dinas Perindag. Kab.
3 Pembangunan Fasilitas Kesehatan BKIA/Posyandu Seluruh PPL APBD/P/K Dinas Kesehatan Kab.
4 Pengembangan ST, SD, SLTP, SMU Seluruh PPL APBD/P/K,Swasta Diknas Kab.
5 Pembangunan Akses ke PPL teutama yang masih terisolasi PPL Terpencil APBD/P/K,Swasta Bappeda
6 Pembangunan/Peningkatan RTH/tempat bermain/LOR Seluruh PPL APBD-K Din. PU Kab.
C. Mendorong Perwujudan Sistem Transportasi Kabupaten
Peningkatan Kelas Jalan akses Sungguminasa/KIWA – Lht. Peta Rencana Struktur
1 APBN-APBD-/P/K Dinas PU Prov.
Malino - Kab. Sinjai menjadi Kelas Jalan Kolektor-1 . Ruang
Peningk. jaringan Jalan menghubungkan Tanjung Bunga
2 Kota Makassar – Barombong di Kab. Gowa – Galesong di idem APBN-APBD-/P/K Dinas PU Prov.
Kab. Takalar;
Peningk. jaringan jalan Penghubungkan Antang Makassar
3 – Samata – Pangintungan Gowa – Paopao Gowa – idem APBN-APBD-/P/K Dinas PU Prov.
Sungguminasata
Pembebasan lahan dan pemb. jaringan jalan Arteri
4 Sekunder Section C menghubungkan Malengkeri – Taeng idem APBN-APBD-/P/K Dinas PU Prov.
– Kanjilo – Boka.
Peningk. jaringan jalan Lokal Primer menghubungkan
5 Sungguminasa – Rajaraja – Taipaleleng – Sapaya – Lauwa idem APBN-APBD-/P/K Dinas PU Kab.
– Palangbuta Jeneponto;
Peningk. Jaringan jalan Lokal Primer menghubungkan;
6 jaringan jalan menghub. Sapaya – Bontoloe – Malakaji – idem APBN-APBD-/P/K Dinas PU Kab.
Moncong Saraung Sinjai;
Peningk. Jaringan jalan penghubung jalan kolektor
7 idem APBD-P/K Dinas PU Kab.
Sekunder ke PPK
8 Jaringan jalan penghubung jalan Lokal Sekunder ke PPL; idem APBD-P/K Dinas PU Kab.
Jalan Lokal sekunder penghubung jalan kolektor primer ke
9 idem APBD-P/K Dinas PU Kab.
pusat-pusat produksi pertanian
Pembebasan lahan Jalan Bypass Mamminasata di
10 idem APBD Kab. Pemda Gowa
Kabupaten Gowa;
11 Pembebasan lahan Jl. Terusan Abd. Daeng Sirua; idem APBD Kab. Pemda Gowa

12 Pembebasan lahan Jar. Jalan Trans Section C. idem APBD Kab. Pemda Gowa

13 Pembebasan lahan Jalan Lingkar Luar Mamminasata idem APBD Kab. Pemda Gowa
14 Pembangunan Jalan Toll Mamminasata di Kabupaten idem APBN, APBD K. PUPR/Dinas PUPR

BAB 4 - 2

LAPORAN KLHS
Gowa; Prov/Kab.
15 Pembangunan Jl. Terusan Abd. Daeng Sirua; idem APBDP Dinas PU Prov.
16 Pembangunan Jar. Jalan Trans Section C. idem APBDP Dinas PU Prov.
17 Peningkatan Jaringan Jalan Tun Abd. Rasak - Pattallasang. idem APBDP Dinas PU Prov.
18 Pembangunan Jalan Lingkar Luar Mamminasata idem APBDP Dinas PU Prov.
19 Peningkatan Terminal Tipe A Pattallassang Kec. Palangga APBD/P/N/K/BLN D. PerhubKom & Info. Kab.
20 Peningkatan Terminal Tipe B Cappa Bungaya Kec. Palangga APBD Kab. D. PerhubKom & Info. Kab.
Pemb./Peningk. Terminal Tipe C di masing-2 Ibukota
21 Kec. Palangga APBD Kab. D. PerhubKom & Info. Kab.
Kecamatan
Pembangunan rel KA lintas utama Selatan Makassar -
22 Kab. Gowa APBN Dep. Perkeretaapian
Bulukumba
23 Pembangunan Monorel Perkotaan Mamminasata Kab. Gowa APBN/Swasta Dep. Perkeretaapian
Peningkatan Kelas Jalan akses Sungguminasa/KIWA – Lht. Peta Rencana Struktur
24 APBN-APBD-/P/K Dinas PU Prov.
Malino - Kab. Sinjai menjadi Kelas Jalan Kolektor-1. Ruang
D. Mendorong Perwujudan Sistem Jaringan Energi
Pengembangan/peningkatan kapasitas Gardu Induk (GI)
1 Kab. Gowa APBN PLN
Borongloe dan Sungguminasa
Pembangunan/Peningkatan Kapasitas Pembangkit-
2 Kab. Gowa APBN/Swasta PLN
pembangkit PLTG, PLTA Bili-bili PLTU, PLTD Gowa
Pembangunan sumberdaya energi mikro hidro yang
3 Kab. Gowa APBD-N/P/K/Swasta PLN
bersumber dari S. Jeneberang dan beberapa anak sungai
E. Mendorong Perwujudan Sistem Telekomunikasi

1 Pembangunan sistem jaringan telekomunikasi tetap Kab.Gowa APBD-K/Swasta Telkom

Peningkatan jaringan telekomunikasi khusus dan Stasiun


2 Desa Terpencil APBD-K/Swasta Telkom
Telepon Otomat (STO) Lokal Gowa
3 Penyediaan TU pada lokasi-lokasi yang strategis PKN, PKLp, PPK, PPL APBD-K Telkom
Pemb. BTS secara terpadu dan terpusat pada lokasi yang
4 Kab. Gowa APBD-K Telkom
strategis
F. Mendorong Perwujudan Sistem Sumberdaya Air
Melestarikan dan memanfaatkan WS Jeneberang melalui
1 normalisasi DAS-DAS yang masuk dalam wilayah WS Jeneberang APBD-N/P/K Dinas PUPR Prov/Kab.
Kabupaten Gowa.
Melestarikan dan mengembangkan Daerah Irigasi (DI) Lht. Peta Rencana Struktur Dinas PUPR Prov/Kab.
2 APBD-P.
Kewenangan Kabupaten. Ruang
3 Normalisasi bendungan Bili-Bili Kab. Gowa APBN/APBD K/P K. PUPR/Dinas PUPR Prov/Kab

BAB 4 - 3

LAPORAN KLHS
Pemb. dan Peningk. Pengairan Sawah Pertanian Irigasi
4 Wil. Kab. Gowa APBD-P/K Din. Pertanian
Perdesaan
5 Peningkatan Teknologi Pertanian Wil. Kab. Gowa APBD K/P Dinas PUPR Prov/Kab.
6 Pembangunan dan Peningkatan IKK/SAB Perdesaan Kab. Gowa APBD-N/P/K Dinas PUPR Prov/Kab.
Pembangunan/peningkatan jaringan Pipa Air Bersih
7 Kab. Gowa APBD-N/P/K PDAM
perkotaan
8 Melestarikan Sumber Air Baku Waduk Bili-Bili INTAKE Bili-Bili APBD-N/P/K PDAM
G. Mendorong Perwujudan Sistem Jaringan Persampahan dan Sanitasi
Rencana pengembangan tempat pengolahan sampah akhir
1 TPA Caddika APBD- P/K Dinas PUPR Prov/Kab/DLH
(TPA)
Rencana pengolahan sampah organis menjadi kompos
2 Pusat PPK APBD-N/P/K/Masy. Dinas PUPR Prov/Kab.
skala kecil
Rencana Sistem Jaringan Prasarana Sanitasi berupa
3 Skala PPK APBD-P/K Dinas PUPR Prov/Kab.
rencana IPLT
K. PUPR/ Dinas PUPR
4 Pegelolaan Persampahan Lintas Kabupaten/Kota TPA Patallassang APBN/APBD
Prov/Kab/DLH
Kec. Pallangga dan Kec.
5 Pengolahan Sampah Terpadu 3R
Somba Opu
1.3. PERWUJUDAN POLA RUANG KABUPATEN
A. Perwujudan Kawasan Lindung
Kecamatan Biringbulu,
Bontolempangan, Bungaya,
Rehabilitasi & Pemantapan Fungsi Kaw. Lindung Parangloe, Parigi,
1 APBDN/APBD-P/K KLHK.
Kabupaten Tinggimoncong,
Tombolopao dan
Tompobulu
Kecamatan Biringbulu,
Bontolempangan, Bungaya,
Parangloe, Parigi,
2 Pengemb. Pengelolaan Kawasan Lindung Kabupaten APBDN/APBD-P/K KLHK
Tinggimoncong,
Tombolopao dan
Tompobulu
Normalisasi dan pemanfaatan DAS Jeneberang, DAS Tallo
3 Kab. Gowa APBDN/APBD-P/K Dinas PUPR Prov/Kab
dan anak-anak sungai lainnya
Kec. Bontolempangan,
Bungaya, Parigi,
4 Pelesarian Kawasan Suaka Margasatwa APBDN/APBD-P/K KLHK
Tinggimoncong,
Tombolopao, Tompobulu
5 Pelestarian Kawasan Perlindungan Setempat Kab. Gowa APBDN/APBD-P/K KLHK, Dinas PUPR Prov/Kab
B. Perwujudan Pengembangan Kawasan Budidaya

BAB 4 - 4

LAPORAN KLHS
1 Pengembangan dan Pengendalian Kawasan Hutan Produksi
Kec. Biringbulu,
Bontolempangan, Bungaya,
Manuju, Parangloe, Parigi,
a. Peningkatan dan Pengendalian Kawasan Hutan
Patalassang, APBD-P/K Dinas Kehutanan Prov.
Produksi
Tinggimoncong,
Tombolopao, dan
Tompobulu
2 Pengembangan dan Pengendalian Kawasan Perkebunan Rakyat
Kec. Biringbulu,
Bontolempangan, Bungaya,
a. Pengembangan dan Pengendalian Kawasan Manuju, Parangloe, Parigi,
APBD-P/K Dinas Perkebunan
Perkebunan Rakyat Tinggimoncong,
Tombolopao dan
Tompobulu
2 Pengembangan dan Pengendalian Kawasan Potensi Pertanian
Kec. Bajeng, Bajeng Barat,
Barombong, Biringbulu,
Bontolempangan,
Bontomarannu,
Bontonompo, Bontonompo
a. Pengendalian alih fungai kawasan Pertanian Pangan
Selatan, Bungaya, Manuju, APBD-P/K Din.Pertanian& Perikanan
Berkelanjutan
Palangga, Parangloe, Parigi,
Patallassang, Somba Opu,
Tinggimoncong,
Tombolopao dan
Tompobulu
Kec. Bajeng, Bajeng Barat,
Barombong, Biringbulu,
Bontolempangan,
Bontomarannu,
Bontonompo, Bontonompo
b. Peningk. dan Pengemb. Kawasan Holtikultura Selatan, Bungaya, Manuju, APBD-P/K/Swasta Din.Pertanian & Perikanan
Palangga, Parangloe, Parigi,
Patallassang, Somba Opu,
Tinggimoncong,
Tombolopao dan
Tompobulu
c. Pengembangan Pasar Holtikultura Kota Sungguminasa APBD-P/K Din. Perindag.
2 Rehabilitas dan Pengembangan Kawasan Potensi Sektor Perkebunan
a. Rehabilitasi Kawasan Perkebunan Kec. Biringbulu, APBD-P/K/Swasta Din.Kehut. &Perkeb.

BAB 4 - 5

LAPORAN KLHS
Bontolempangan,
Bontomarannu, Bungaya,
Manuju, Parangloe, Parigi,
Patallassang, Somba Opu,
Tinggimoncong,
Tombolopao dan
Tompobulu
Kec. Biringbulu,
Bontolempangan,
Bontomarannu, Bungaya,
Manuju, Parangloe, Parigi,
b. Pengembangan Kawasan Potensi Perkebunan APBD-P/K/Swasta Din.Kehut. &Perkeb.
Patallassang, Somba Opu,
Tinggimoncong,
Tombolopao dan
Tompobulu
3 Rehabilitas dan Pengembangan Kawasan Pertambangan
Kec. Bajeng,
Bontomarannu, Manuju,
a. Reklamasi ex penambangan batuan APBD-K/Swasta Din. Pertamb. & Energi
Palangga, Parangloe, Parigi
dan Patallassang
Kec. Bajeng, Bontomarannu,
b. Pengembangan Potensi PertambanganBatuan Manuju, Palangga, Parangloe, APBD-K/Swasta Din. Pertamb. & Energi
Parigi dan Patallassang
4 Rehabilitas dan Pengembangan Kawasan Potensi Sektor Perikanan, dan Peternakan
Kec. Bajeng, Bontomarannu,
Din. Perikanan, Kelautan dan
a. Peningkatan Minapolitan Bontonompo Bontonompo, Bontonompo APBD-/P/K/Swasta
Peternakan Kab.
Selatan dan Pallangga
b. Pengembangan Ternak Seluruh Kecamatan APBD-/P/K/Swasta Idem

c. Pembangunan PPI Barombong APBD-/P/K Idem

Waduk Bili-Bili & Seluruh


d. Pengembangan Perikanan Kolam dan Sawah kec. kecuali Kec. Manuju, APBD-K/Swasta/Masy. Idem
dan Kec. Pattallassang
5 Rehabilitas dan Pengembangan Kawasan Potensi Sektor Industri
Kec. Parangloe,
Din. Perindustrian dan
a. Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Industri Patallassang dan APBN/P/K/Swasta
Perdagangan
Tombolopao

BAB 4 - 6

LAPORAN KLHS
Din. Perindustrian dan
b. Pengembangan sentra industri UKM Kab. Gowa APBN/P/K/Swasta
Perdagangan

6 Rehabilitas dan Pengembangan Kawasan Potensi Sektor Pariwisata

Din.Kebudayaan & Pariwisata


a. Taman Wisata Budaya Benteng Somba Opu; Kec. Somba Opu APBD-/P/K/Swasta
Gowa
b. Rencana pengembangan Meeting, Intensive
Convension and Exhibition (MICE) yang terpadu Kec. Tinggimoncong APBD-/P/K/Swasta Idem
dengan TWA Malino,
c. Pengemb. Objek Wisata dan Olahraga Golf PADDY
Kec. Pattallasang Swasta Idem
VALLEY,
Kec. Pattallassang-
d. Kawasan Wisata Ecopolis Pattallasang-Parangloe APBD-/P/K/Swasta Idem
Parangloe
e. Kawasan Wisata Air Terjun-Parangloe Kec. Parangloe APBD-/P/K/Swasta Idem
f. Revitalisasi. Objek Wisata Makam Syeh Yusuf Kec. Somba Opu APBD-/P/K/Swasta Idem
g. Revitalisasi. Objek Wisata Makam Sultan Hasanuddin, Kec. Somba Opu APBD-/P/K/Swasta Idem
h. Pengembangan Objek Wisata Budaya Balla Lompoa Kota Sungguminasa APBD-/P/K/Swasta Idem
i. Revitalisasi Objek Wisata Budaya Masjid Katangka Kec. Somba Opu APBD-/P/K/Swasta Idem
j. Objek Wisata Alam Bendungan Bili-Bili Kab. Parangloe APBD-/P/K/Swasta Idem
k. Objek Wisata Danau Mawang Kec. Somba Opu APBD-/P/K/Swasta Idem
7 Rehabilitas dan Pengembangan Kawasan Potensi Permukiman
a. Penataan dan permukiman sepanjang Bantaran Sungai Seluruh DAS di Kab. Gowa APBD-K/P/N Din. PSDA Kab.
Ke. Bajeng, Bajeng Barat,
Barombong,
Bontomarannu,
b. Pengembangan permukiman perkotaan APBD-K/P/N Din. Perkim Prov/ Kab.
Bontonompo, Palangga,
Parangloe, Patallassang,
Somba Opu
c. Pengendalian pengermbangan permukiman kearah
Di seluruh Wil. Kab. Gowa APBD-K/P/N DPUPR Kab.
perbukitan dengan kemiringan diatas 40%
d. Penerapan KDB rendah pada kawasan permukiman & Di seluruh Wil. Kab. Gowa APBD-K/P/N DPU Kab.
bangunan lainnya pada lokasi-2 dengan kemiringan

BAB 4 - 7

LAPORAN KLHS
antara 15%-40%
Kec. Bajeng, Bajeng Barat,
Barombong, Biringbulu,
Bontolempangan,
Bontomarannu,
Bontonompo, Bontonompo
e. Pengembangan Permukiman Perdesaan Selatan, Bungaya, Manuju, APBD-K/P/N DPUPR Kab.
Palangga, Parangloe, Parigi,
Patallassang, Somba Opu,
Tinggimoncong,
Tombolopao dan
Tompobulu
8 Pertahanan dan Keamanan
Kec. Bontomarannu, Kec.
a. Pengembangan Kawasan Pertahanan dan keamanan Parangloe dan Kec. Somba APBN TNI/Polri
Opu
1.4. PERWUJUDAN KAWASAN STRATEGIS KABUPATEN
A. Rehabilitasi dan Pengembangan Kawasan Yang Memiliki Nilai Strategis dari sudut kepentingan Pertumbuhan Ekonomi
Pengembangan Kawasan Perdagangan Pasar Regional
1 Lht. Peta KSK APBN/P/K/Swasta Pemda Kab.
Gowa;
2 Pengembangan Kawasan Kota Baru Gowa-Maros; Lht. Peta KSK APBN/P/K/Swasta Pemda Kab.
3 Pengembangan Kota Satelit Pattallassang dan Parangloe; Lht. Peta KSK APBN/P/K/Swasta Pemda Kab.
Rencana Pembangunan KEK- KIWA di Kecamatan
4 Lht. Peta KSK APBN/P/K/Swasta Pemda Kab.
Pattallasang;
5 Pengembangan PKLp Borimatangkasa IKK Bajeng Barat APBN/P/K/Swasta Pemda Kab.
Pengemb.perkebunan komoditi unggulan (kopi, kakao,
6 Lht. Peta Kaw. Perkeb. APBN/P/K/Swasta Ket. Pangan Pemkab.
markisa, Teh.
B. Rehabilitasi dan Pengembangan Kawasan yang Memiliki Nilai Strategis dari Sudut Kepentingan Sosial Budaya
1 Pengembangan Kawasan Pendidikan STIPN Kampili APBN/APBD-P/K/Swasta Pemda Kab.
2 Revitalisasi Rumah Gadang Balla Lompoa; Lht. Peta KSK APBN/APBD-P/K/Swasta Din.Kebud. & Pariw.
3 Revitalisasi Kuburan Syeh Yusuf ; Lht. Peta KSK APBN/APBD-P/K/Swasta Idem

4 Revitalisasi Kuburan Sultan Hasanuddin; Lht. Peta KSK APBN/APBD-P/K/Swasta Idem

BAB 4 - 8

LAPORAN KLHS
5 Revitalisasi Mesjid Tua Katangka; Lht. Peta KSK APBN/APBD-P/K/Swasta Idem

Pengembangan Kawasan Pendidikan Samabonto


6 Lht. Peta KSK APBN/APBD-P/K/Swasta Idem
Mamminasata

Melestarikan budaya budaya local di Kab. Gowa seperti


7 Accera’ Kalompoang, Appalili, Maudu’ Kalompoang, Kab. Gowa APBN/APBD-P/K/Swasta Idem
Pa’dekko, Paraga, Pamanca, Pakkarena dan Songka Bala.
C. Pengembangan Kawasan yang Memiliki Nilai Strategis dari Sudut Kepentingan SDA dan/atau Teknologi Tinggi
1 Rencana pengembangan PLTA Bili-Bili Lht. Peta KSK APBN /Swasta PLN
Rencana Alt. sumber tenaga listrik Biogas industri
2 TPA Pattallassang APBN/APBD-P/K/Swasta Di.Perindag Kab.
persampahan
3 Pembangunan PLTD Kec. Palangga APBN PLN
D. Pengembangan Kawasan yang Memiliki Nilai Strategis dari sudut kepentingan Fungsi dan Daya Dukung Lingkungan
1 Pengelolaan dan Pemanfaatan Kaw. DAS Jeneberang. Kab. Gowa APBN/APBD PSDA Prov.
2 Pengelolaan Kawasan Wisata Alam Malino Kec. Tinggimoncong APBN/APBD-P/K/Swasta Kantor LH Kab. Gowa
3 Penataan Danau Mawang; Kec. Somba Opu APBN/APBD-P/K/Swasta Kantor LH Kab. Gowa
Pengelolaan Industri Pengelolaan Sampah Regional
4 Kec. Pattallassang APBN/APBD-P/K/Swasta Kantor LH Kab. Gowa
Mamminasata;
5 Pengelolaan TPA Caddika Kec. Bajeng APBN/APBD Kantor LH Kab. Gowa
Pengelolaan dan normalisasi Waduk Bili-Bili yang terpadu
6 dengan penanggulangan bahaya longsor Gunung Kab. Gowa APBN/APBD-P/K/Swasta PSDA Prov.
Bawakaraeng
Sumber : Indikasi Program Revisi RTRW Kabupaten Gowa Tahun 2022-2041

BAB 4 - 9

LAPORAN KLHS
4.2.KRP Berdampak Dan Berisiko Terhadap Lingkungan Hidup
Kajian telaah Kebijakan, Rencana dan/atau Program Prioritas terhadap dampak/resiko
Lingkungan Hidup yang kemungkinan memberikan dampak negative apabila KRP tersebut
dilaksanakan/dikerjakan. Adapun dampak/resiko Lingkungan Hidup sebagaimana yang termuat
di dalam PP No. 46 Tahun 2016 (Pasal 3 ayat 2 huruf a) dan Permen KLH No. 69 Tahun
2017, adalah sebagai berikut;
1 = Perubahan Iklim
2 = Kerusakan, Kemerosotan dan/atau kepunahan keanekaragaman hayati
3= Peningkatan intensitas dan cakupan wilayah bencana banjir longsor, kekeringan, dan/atau
kebakaran dan lahan;
4 = Penurunan mutu dan kelimpahan sumber daya alam;
5 = Peningkatan alih fungsi kawasan hutan dan/atau lahan;
6 = Peningkatan jumlah penduduk miskin atau terancamnya keberlanjutan penghidupan
sekelompok masyarakat; dan/atau
7 = Peningkatan risiko terhadap kesehatan dan keselamatan manusia
Untuk melakukan telaahan tersebut, maka dilakukan metode pembobotan dengan metode
Skala Likert. Skala Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur persepsi, sikap atau
pendapat seseorang atau kelompok mengenai sebuah peristiwa atau fenomena sosial,
berdasarkan defenisi operasional yang telah ditetapkan oleh peneliti. (Sumber: Nazir M, Metode
Penelitian, Hal: 28 Tahun 2005). Adapun skala penilaian yang digunakan adalah sebagai
berikut;
Nilai 1 = Tidak berpengaruh
Artinya; bahwa KRP yang telah direncanakan tidak memiliki pengaruh signifikan
terhadap kemungkinan resiko atau dampak lingkungan hidup apabila KRP tersebut
dibangun/dikembangkan.
Nilai 2 = Pengaruh Kecil
Artinya; bahwa KRP yang telah direncanakan memiliki pengaruh signifikan yang
kecil terhadap kemungkinan resiko atau dampak lingkungan hidup apabila KRP
tersebut dibangun/dikembangkan.
Nilai 3 = Pengaruh Besar
Artinya; bahwa KRP yang telah direncanakan memiliki pengaruh signifikan yang
sedang terhadap kemungkinan resiko atau dampak lingkungan hidup apabila KRP
tersebut dibangun/dikembangkan.

BAB 4 - 1

LAPORAN KLHS
Selain itu, maka dapat ditentukan nilai total dari besaran dampak yang akan
ditimbulkannya terhada lingkungan hidup dengan melihat interval nilai. Untuk lebih jelasnya,
sebagaimana pada pembahasan berikut;
Nilai 1 – Nilai <= 7 = Tidak Berpengaruh
Artinya; bahwa KRP yang telah direncanakan memiliki pengaruh signifikan yang
kecil terhadap kemungkinan resiko atau dampak lingkungan hidup apabila
KRP tersebut dibangun/dikembangkan.
Nilai 8 – 14 = Berpengaruh Kecil
Artinya; bahwa KRP yang telah direncanakan memiliki pengaruh signifikan yang
Sedang terhadap kemungkinan resiko atau dampak lingkungan hidup apabila
KRP tersebut dibangun/dikembangkan, sehingga KRP tersebut termasuk
kategori yang memiliki dampak sedang terhadap lingkungan. Walaupun
demikian, dapat dikelompokkan sebagai KRP Prioritas.
Nilai > = 15 – 21 = Berpengaruh Besar
Artinya; bahwa KRP yang telah direncanakan memiliki pengaruh signifikan yang
Sedang terhadap kemungkinan resiko atau dampak lingkungan hidup apabila
KRP tersebut dibangun/dikembangkan, sehingga KRP tersebut memiliki
dampak yang cukup besar terhadap lingkungan.
Dengan demikian, maka dapat ditentukan kesimpulan dimana apabila tidak berpengaruh,
maka KRP tersebut tidak berdampak dan sebaliknya apabila KRP tersebut berpengaruh, maka
termasuk didalam KRP berdampak. UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup Pasal 14 menyatakan bahwa instrumen pencegahan
pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup salah satunya adalah dengan melakukan
kajian lingkungan hidup strategis (KLHS).
Kajian KLHS wajib disusun oleh pemerintah dan pemerintah daerah untuk memastikan
bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam
pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program (KRP). Adapun
KRP yang terdapat di dalam Revisi RTRW Kabupaten Gowa Tahun 2021 - 2041 yang
merupakan rencana dari pembagunan Kabupaten Gowa kedepannya sehingga dari langkah ini
telah ditentukan bersama oleh tenaga ahli dan team pokja bahwa terdapat KRP yang
kemungkinan menimbulkan dampak terhadap lingkungan melalui kajian pembobotan yang
dilakukan pada Pada hari Kamis, Tanggal 18 Maret 2021 pkl. 09.00 Wita bertempat di
Aula Pertemuan Kantor Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan, telah diadakan Focus
Group Discussion (FGD) dalam rangka ‘’Identifikasi Dan Perumusan Isu KRP
Berdampak Terhadap Lingkungan.

BAB 4 - 2

LAPORAN KLHS
Berdasarkan hasil kajian KRP berdampak, maka telah ditentukan KRP berdampak
terhadap lingkungan melalui kajian pembobotan. Dalam uraian penilainnya adalah apabila nilai
1 – 7 maka tidak memiliki pengaruh terhadap lingkungan, nilai 8 -14 memiliki pengaruh kecil
terhadap lingkungan dan nilai = 15-21 memiliki pengaruh besar terhadap lingkungan sehingga
telah dilakukan kajian KRP berdampak. Adapun KRP yang berdampak, sebagai berikut;
1. Pembangunan terminal bis Tipe A
2. Pengembangan pasar induk regional
3. Pembangunan dan Pengembangan KIWA
4. Pengembangan sumber daya energi listrik PLTA
5. Pengembangan sumber daya air minum
6. Pemb.Industri pengolahan sampah regional Mamminasata
7. Pengembangan Kawasan Pendidikan Samabonto Mamminasata
8. Pengembangan Kota Satelit Baru Pattallassang
9. Pengembangan Kota Baru Gowa – Maros Pattallassang
10. Penyus. Master Plan Rencana Infrastruktur Kota Baru Gowa-Maros
11. Pembangunan fasilitas terminal pembantu
12. Pembangunan dan Peningkatan Pasar Kecamatan
13. Pembangunan sistem mitigasi bencana alam (gempa & Longsor)
14. Pembangunan/Peningkatan RTH/tempat bermain/LOR
15. Pembangunan Pasar Lingkungan
16. Pembangunan fasilitas jasa skala lokal
17. Pembebasan lahan dan pemb. jaringan jalan Arteri Sekunder Section C menghubungkan
Malengkeri – Taeng – Kanjilo – Boka.
18. Pembebasan lahan Jalan Bypass Mamminasata di Kabupaten Gowa;
19. Pembebasan lahan Jl. Terusan Abd. Daeng Sirua;
20. Pembebasan lahan Jar. Jalan Trans Section C.
21. Pembebasan lahan Jalan Lingkar Luar Mamminasata
22. Pembangunan Jalan Toll Mamminasata di Kabupaten Gowa;
23. Pembangunan Jl. Terusan Abd. Daeng Sirua;
24. Pembangunan Jar. Jalan Trans Section C.
25. Pembangunan Jalan Lingkar Luar Mamminasata
26. Pemb./Peningk. Terminal Tipe C di masing-2 Ibukota Kecamatan
27. Pembangunan rel KA lintas utama Selatan Makassar - Bulukumba
28. Pembangunan Monorel Perkotaan Mamminasata

BAB 4 - 3

LAPORAN KLHS
29. Pembangunan/Peningkatan Kapasitas Pembangkit-pembangkit PLTG, PLTA Bili-bili
PLTU, PLTD Gowa
30. Pembangunan sumberdaya energi mikro hidro yang bersumber dari S. Jeneberang dan
beberapa anak sungai
31. Pembangunan sistem jaringan telekomunikasi tetap
32. Pemb. BTS secara terpadu dan terpusat pada lokasi yang strategis
33. Pemb. dan Peningk. Pengairan Sawah Pertanian Irigasi Perdesaan
34. Pembangunan dan Peningkatan IKK/SAB Perdesaan
35. Rencana pengembangan tempat pengolahan sampah akhir (TPA)
36. Rehabilitasi Kawasan Perkebunan
37. Pengembangan Kawasan Potensi Perkebunan
38. Reklamasi ex penambangan batuan
39. Pengembangan Potensi PertambanganBatuan
40. Pembangunan PPI
41. Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Industri
42. Pengembangan sentra industri UKM
43. Pengembangan permukiman perkotaan
44. Pengembangan Kawasan Kota Baru Gowa-Maros
45. Pengembangan Kota Satelit Pattallassang dan Parangloe
46. Rencana Pembangunan KEK- KIWA di Kecamatan Pattallasang
47. Melestarikan budaya budaya local di Kab. Gowa seperti Accera’ Kalompoang, Appalili,
Maudu’ Kalompoang, Pa’dekko, Paraga, Pamanca, Pakkarena dan Songka Bala
48. Rencana Alt. sumber tenaga listrik Biogas industri persampahan
49. Pembangunan PLTD
50. Pengelolaan dan Pemanfaatan Kaw. DAS Jeneberang.
51. Pengelolaan TPA Caddika
52. Sistem Pengelolaan Limbah bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Lintas Kabupaten/Kota
53. Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik
54. Jalan Arteri Primer
Untuk Lebih jelasnya terkait identifkasi muatan KRP yang diperkirakan menimbulkan
dampak/resiko lingkungan hidup di Kabupaten Gowa, sebagai berikut;

BAB 4 - 4

LAPORAN KLHS
Tabel. 4.2
Identifkasi Muatan KRP yang diperkirakan menimbulkan dampak/resiko lingkungan hidup
Kabupaten Gowa Tahun 2021

peningkatan intensitas dan cakupan wilayah bencana banjir,

peningkatan risiko terhadap kesehatan dan keselamatan


peningkatan alih fungsi kawasan hutan dan/atau lahan;

terancamnyakeberlanjutan penghidupan sekelompok


penurunan mutu dan kelimpahan sumber daya alam
longsor, kekeringan, dan/atau kebakaran dan lahan;
kerusakan, kemerosotan, dan/atau kepunahan

peningkatan jumlah penduduk miskin atau


keanekaragamanhayati;
Perubahan Iklim;

masyarakat;

manusia;
Jumlah Kesimpul
No. Program Utama Lokasi Tingkat Pengaruh
Nilai an

PERWUJUDAN RENCANA POLA RUANG


Kota Baru MM Kec. Berdampa
1 Pembangunan terminal bis Tipe A 3 3 3 3 3 3 3 21 Berpengaruh Besar
Pattallassang k
Berdampa
2 Pengembangan pasar induk regional 3 2 2 3 2 2 2 16 Berpengaruh Besar
Kota Sungguminasa k
Berdampa
3 Pembangunan dan Pengembangan KIWA 3 3 3 2 2 2 3 18 Berpengaruh Besar
Kec. Pattallang k
Tidak
Pembangunan sistem mitigasi bencana (banjir,
4 1 1 1 1 1 1 1 7 Tidak Berpengaruh Berdampa
longsor)
Kabupaten Gowa k
Pengembangan sumber daya energi listrik Berdampa
5 Bili-bili 3 3 3 3 3 3 3 21 Berdampak Besar
PLTA k
Berdampa
6 Pengembangan sumber daya air minum Bili-bili 3 2 2 1 2 1 1 12 Berpengaruh Kecil
k
7 Pemb.Industri pengolahan sampah regional Kec. Pattallasang 2 2 2 2 2 1 1 12 Berpengaruh Kecil Berdampa

BAB 4 - 9

LAPORAN KLHS
Mamminasata k
Pengembangan Kawasan Pendidikan Kec. Pattallassang, Berdampa
8 2 3 3 2 3 3 3 19 Berpengaruh Besar
Samabonto Mamminasata Kec. Bontomarannu k
Berdampa
9 Pengembangan Kota Satelit Baru Pattallassang Kec. Pattallassang 2 3 3 2 2 3 3 18 Berpengaruh Besar
k
Pengembangan Kota Baru Gowa – Maros Berdampa
10 Kec. Pattallassang 3 2 3 3 3 3 3 20 Berpengaruh Besar
Pattallassang k
Penyus. Master Plan Rencana Infrastruktur Berdampa
11 Kec. Pattallassang 2 2 2 2 2 1 1 12 Berpengaruh Kecil
Kota Baru Gowa-Maros k
Berdampa
12 Pembangunan fasilitas terminal pembantu Seluruh Ibukota Kec. 2 2 2 2 2 2 2 14 Berpengaruh Kecil
k
Pembangunan dan Peningkatan Pasar Berdampa
13 Seluruh Ibukota Kec. 2 2 2 2 2 2 2 14 Berpengaruh Kecil
Kecamatan k
Tidak
14 Pembangunan jasa perbankan Seluruh Ibukota Kec 1 1 1 1 1 1 1 7 Tidak Berpengaruh Berdampa
k
Tidak
15 Pembangunan Fas. Kesehatan (Pustu/BKIA) Seluruh Ibukota Kec 1 1 1 1 1 1 1 7 Tidak Berpengaruh Berdampa
k
Tidak
16 Pembangunan dan Pengembangan TK dan SD Seluruh Ibukota Kec. 1 1 1 1 1 1 1 7 Tidak Berpengaruh Berdampa
k
Tidak
Pembangunan dan Pengembangan SLTP dan
17 Seluruh Ibukota Kec. 1 1 1 1 1 1 1 7 Tidak Berpengaruh Berdampa
SMU
k
Pembangunan sistem mitigasi bencana alam Berdampa
18 Seluruh Ibukota Kec. 2 2 2 2 2 2 2 14 Berpengaruh Kecil
(gempa & Longsor) k
Tidak
Pembangunan/Peningkatan RTH/tempat
19 Seluruh Ibukota Kec. 1 1 1 1 1 1 1 7 Tidak Berpengaruh Berdampa
bermain/LOR
k
Tidak
20 Penyusunan Master Plan RTH Seluruh Ibukota Kec. 1 1 1 1 1 1 1 7 Tidak Berpengaruh Berdampa
k
Pembangunan/Peningkatan RTH/tempat Berdampa
21 Seluruh Ibukota Kec. 3 2 3 2 3 3 3 19 Berpengaruh Besar
bermain/LOR k

Berdampa
22 Pembangunan Pasar Lingkungan Seluruh PPL 2 3 3 3 3 2 2 18 Berpengaruh Besar
k

BAB 4 - 10

LAPORAN KLHS
Berdampa
23 Pembangunan fasilitas jasa skala lokal Seluruh PPL 2 2 2 2 2 2 2 14 Berpengaruh Kecil
k
Tidak
Pembangunan Fasilitas Kesehatan
24 Seluruh PPL 1 1 1 1 1 1 1 7 Tidak Berpengaruh Berdampa
BKIA/Posyandu
k
Tidak
25 Pengembangan ST, SD, SLTP, SMU Seluruh PPL 1 1 1 1 1 1 1 7 Tidak Berpengaruh Berdampa
k
Tidak
Pembangunan Akses ke PPL teutama yang
26 PPL Terpencil 1 1 1 1 1 1 1 7 Tidak Berpengaruh Berdampa
masih terisolasi
k
Tidak
Pembangunan/Peningkatan RTH/tempat
27 Seluruh PPL 1 1 1 1 1 1 1 7 Tidak Berpengaruh Berdampa
bermain/LOR
k
Peningkatan Kelas Jalan akses Tidak
Lht. Peta Rencana
28 Sungguminasa/KIWA – Malino - Kab. Sinjai 1 1 1 1 1 1 1 7 Tidak Berpengaruh Berdampa
Struktur Ruang
menjadi Kelas Jalan Kolektor-1 . k
Peningk. jaringan Jalan menghubungkan Tidak
29 Tanjung Bunga Kota Makassar – Barombong idem 1 1 1 1 1 1 1 7 Tidak Berpengaruh Berdampa
di Kab. Gowa – Galesong di Kab. Takalar; k
Peningk. jaringan jalan Penghubungkan Antang Tidak
30 Makassar – Samata – Pangintungan Gowa – idem 1 1 1 1 1 1 1 7 Tidak Berpengaruh Berdampa
Paopao Gowa – Sungguminasata k
Pembebasan lahan dan pemb. jaringan jalan
Berdampa
31 Arteri Sekunder Section C menghubungkan idem 3 2 3 3 2 2 3 18 Berpengaruh Besar
k
Malengkeri – Taeng – Kanjilo – Boka.
Peningk. jaringan jalan Lokal Primer
Tidak
menghubungkan Sungguminasa – Rajaraja –
32 idem 1 1 1 1 1 1 1 7 Tidak Berpengaruh Berdampa
Taipaleleng – Sapaya – Lauwa – Palangbuta
k
Jeneponto;
Peningk. Jaringan jalan Lokal Primer
Tidak
menghubungkan; jaringan jalan menghub.
33 idem 1 1 1 1 1 1 1 7 Tidak Berpengaruh Berdampa
Sapaya – Bontoloe – Malakaji – Moncong
k
Saraung Sinjai;
Tidak
Peningk. Jaringan jalan penghubung jalan
34 idem 1 1 1 1 1 1 1 7 Tidak Berpengaruh Berdampa
kolektor Sekunder ke PPK
k
Tidak
Jaringan jalan penghubung jalan Lokal
35 idem 1 1 1 1 1 1 1 7 Tidak Berpengaruh Berdampa
Sekunder ke PPL;
k

BAB 4 - 11

LAPORAN KLHS
Jalan Lokal sekunder penghubung jalan Tidak
36 kolektor primer ke pusat-pusat produksi idem 1 1 1 1 1 1 1 7 Tidak Berpengaruh Berdampa
pertanian k
Pembebasan lahan Jalan Bypass Mamminasata Berdampa
37 idem 3 3 3 3 3 3 3 21 Berpengaruh Besar
di Kabupaten Gowa; k

Pembebasan lahan Jl. Terusan Abd. Daeng Berdampa


38 idem 2 3 2 3 3 2 2 17 Berpengaruh Besar
Sirua; k

Berdampa
39 Pembebasan lahan Jar. Jalan Trans Section C. idem 3 3 3 2 2 2 3 18 Berpengaruh Besar
k

Pembebasan lahan Jalan Lingkar Luar Berdampa


40 idem 3 2 3 3 2 3 3 19 Berpengaruh Besar
Mamminasata k

Pembangunan Jalan Toll Mamminasata di Berdampa


41 idem 3 2 2 2 2 3 3 17 Berpengaruh Besar
Kabupaten Gowa; k

Berdampa
42 Pembangunan Jl. Terusan Abd. Daeng Sirua; idem 2 2 3 3 3 3 2 18 Berpengaruh Besar
k

Berdampa
43 Pembangunan Jar. Jalan Trans Section C. idem 3 3 3 2 2 2 3 18 Berpengaruh Besar
k
Tidak
Peningkatan Jaringan Jalan Tun Abd. Rasak -
44 idem 1 1 1 1 1 1 1 7 Tidak Berpengaruh Berdampa
Pattallasang.
k
Pembangunan Jalan Lingkar Luar Berdampa
45 idem 2 3 3 3 2 2 2 17 Berpengaruh Besar
Mamminasata k
Tidak
46 Peningkatan Terminal Tipe A Pattallassang Kec. Palangga 1 1 1 1 1 1 1 7 Tidak Berpengaruh Berdampa
k
Tidak
47 Peningkatan Terminal Tipe B Cappa Bungaya Kec. Palangga 1 1 1 1 1 1 1 7 Tidak Berpengaruh Berdampa
k
Pemb./Peningk. Terminal Tipe C di masing-2 Berdampa
48 Kec. Palangga 2 2 2 2 2 2 2 14 Berpengaruh Kecil
Ibukota Kecamatan k

Pembangunan rel KA lintas utama Selatan Berdampa


49 Kab. Gowa 2 2 3 3 3 3 3 19 Berpengaruh Besar
Makassar - Bulukumba k

BAB 4 - 12

LAPORAN KLHS
Pembangunan Monorel Perkotaan Berdampa
50 Kab. Gowa 3 3 3 2 2 3 3 19 Berpengaruh Besar
Mamminasata k
Peningkatan Kelas Jalan akses Tidak
Lht. Peta Rencana
51 Sungguminasa/KIWA – Malino - Kab. Sinjai 1 1 1 1 1 1 1 7 Tidak Berpengaruh Berdampa
Struktur Ruang
menjadi Kelas Jalan Kolektor-1. k

Mendorong Perwujudan Sistem Jaringan Energi

Tidak
Pengembangan/peningkatan kapasitas Gardu
53 Kab. Gowa 1 1 1 1 1 1 1 7 Tidak Berpengaruh Berdampa
Induk (GI) Borongloe dan Sungguminasa
k
Pembangunan/Peningkatan Kapasitas
Berdampa
54 Pembangkit-pembangkit PLTG, PLTA Bili-bili Kab. Gowa 3 3 2 2 3 3 2 18 Berpengaruh Besar
k
PLTU, PLTD Gowa
Pembangunan sumberdaya energi mikro hidro
Berdampa
55 yang bersumber dari S. Jeneberang dan Kab. Gowa 2 3 3 2 2 3 3 18 Berpengaruh Besar
k
beberapa anak sungai
56 Mendorong Perwujudan Sistem Telekomunikasi
Pembangunan sistem jaringan telekomunikasi Berdampa
57 Kab.Gowa 3 2 3 3 3 3 3 20 Berpengaruh Besar
tetap k
Peningkatan jaringan telekomunikasi khusus Tidak
58 dan Stasiun Telepon Otomat (STO) Lokal Desa Terpencil 1 1 1 1 1 1 1 7 Tidak Berpengaruh Berdampa
Gowa k
Tidak
Penyediaan TU pada lokasi-lokasi yang
59 PKN, PKLp, PPK, PPL 1 1 1 1 1 1 1 7 Tidak Berpengaruh Berdampa
strategis
k
Pemb. BTS secara terpadu dan terpusat pada Berdampa
60 Kab. Gowa 2 2 2 2 2 2 2 14 Berdampak Kecil
lokasi yang strategis k
61 Mendorong Perwujudan Sistem Sumberdaya Air
Melestarikan dan memanfaatkan WS Tidak
62 Jeneberang melalui normalisasi DAS-DAS WS Jeneberang 1 1 1 1 1 1 1 7 Tidak Berpengaruh Berdampa
yang masuk dalam wilayah Kabupaten Gowa. k
Tidak
Melestarikan dan mengembangkan Daerah Lht. Peta Rencana
63 1 1 1 1 1 1 1 7 Tidak Berpengaruh Berdampa
Irigasi (DI) Kewenangan Kabupaten. Struktur Ruang
k
Tidak
64 Normalisasi bendungan Bili-Bili Kab. Gowa 1 1 1 1 1 1 1 7 Tidak Berpengaruh Berdampa
k

BAB 4 - 13

LAPORAN KLHS
Pemb. dan Peningk. Pengairan Sawah Pertanian Berdampa
65 Wil. Kab. Gowa 2 2 2 2 2 2 2 14 Berpengaruh Kecil
Irigasi Perdesaan k
Tidak
66 Peningkatan Teknologi Pertanian Wil. Kab. Gowa 1 1 1 1 1 1 1 7 Tidak Berpengaruh Berdampa
k
Pembangunan dan Peningkatan IKK/SAB Berdampa
67 Kab. Gowa 3 3 2 3 3 2 3 19 Berpengaruh Besar
Perdesaan k
Tidak
Pembangunan/peningkatan jaringan Pipa Air
68 Kab. Gowa 1 1 1 1 1 1 1 7 Tidak Berpengaruh Berdampa
Bersih perkotaan
k
Tidak
Melestarikan Sumber Air Baku Waduk Bili-
69 INTAKE Bili-Bili 1 1 1 1 1 1 1 7 Tidak Berpengaruh Berdampa
Bili
k

70 Mendorong Perwujudan Sistem Jaringan Persampahan dan Sanitasi

Rencana pengembangan tempat pengolahan Berdampa


71 TPA Caddika 3 3 2 3 3 2 2 18 Berpengaruh Besar
sampah akhir (TPA) k
Tidak
Rencana pengolahan sampah organis menjadi
72 Pusat PPK 1 1 1 1 1 1 1 7 Tidak Berpengaruh Berdampa
kompos skala kecil
k
Tidak
Rencana Sistem Jaringan Prasarana Sanitasi
73 Skala PPK 1 1 1 1 1 1 1 7 Tidak Berpengaruh Berdampa
berupa rencana IPLT
k
Tidak
Pegelolaan Persampahan Lintas
74 TPA Patallassang 1 1 1 1 1 1 1 7 Tidak Berpengaruh Berdampa
Kabupaten/Kota
k
Tidak
Kec. Pallangga dan
75 Pengolahan Sampah Terpadu 3R 1 1 1 1 1 1 1 7 Tidak Berpengaruh Berdampa
Kec. Somba Opu
k
PERWUJUDAN POLA RUANG KABUPATEN
Kecamatan Biringbulu,
Bontolempangan,
Tidak
Rehabilitasi & Pemantapan Fungsi Kaw. Bungaya, Parangloe,
76 1 1 1 1 1 1 1 7 Tidak Berpengaruh Berdampa
Lindung Kabupaten Parigi, Tinggimoncong,
k
Tombolopao dan
Tompobulu
Pengemb. Pengelolaan Kawasan Lindung Kecamatan Biringbulu, Tidak
77 1 1 1 1 1 1 1 7 Tidak Berpengaruh
Kabupaten Bontolempangan, Berdampa

BAB 4 - 14

LAPORAN KLHS
Bungaya, Parangloe,
Parigi, Tinggimoncong,
k
Tombolopao dan
Tompobulu
Tidak
Normalisasi dan pemanfaatan DAS Jeneberang,
78 1 1 1 1 1 1 1 7 Tidak Berpengaruh Berdampa
DAS Tallo dan anak-anak sungai lainnya
Kab. Gowa k
Kec. Bontolempangan,
Bungaya, Parigi, Tidak
79 Pelesarian Kawasan Suaka Margasatwa Tinggimoncong, 1 1 1 1 1 1 1 7 Tidak Berpengaruh Berdampa
Tombolopao, k
Tompobulu
Tidak
80 Pelestarian Kawasan Perlindungan Setempat 1 1 1 1 1 1 1 7 Tidak Berpengaruh Berdampa
Kab. Gowa k
Kec. Biringbulu,
Bontolempangan,
Bungaya, Manuju,
Tidak
Peningkatan dan Pengendalian Kawasan Hutan Parangloe, Parigi,
81 1 1 1 1 1 1 1 7 Tidak Berpengaruh Berdampa
Produksi Patalassang,
k
Tinggimoncong,
Tombolopao, dan
Tompobulu
Kec. Biringbulu,
Bontolempangan,
Bungaya, Manuju, Tidak
Pengembangan dan Pengendalian Kawasan
82 Parangloe, Parigi, 1 1 1 1 1 1 1 7 Tidak Berpengaruh Berdampa
Perkebunan Rakyat
Tinggimoncong, k
Tombolopao dan
Tompobulu
83 Pengendalian alih fungai kawasan Pertanian Kec. Bajeng, Bajeng 1 1 1 1 1 1 1 7 Tidak Berpengaruh Tidak
Pangan Berkelanjutan Barat, Barombong, Berdampa
Biringbulu, k
Bontolempangan,
Bontomarannu,
Bontonompo,
Bontonompo Selatan,
Bungaya, Manuju,
Palangga, Parangloe,
Parigi, Patallassang,
Somba Opu,

BAB 4 - 15

LAPORAN KLHS
Tinggimoncong,
Tombolopao dan
Tompobulu
Kec. Bajeng, Bajeng
Barat, Barombong,
Biringbulu,
Bontolempangan,
Bontomarannu,
Bontonompo,
Tidak
Bontonompo Selatan,
84 Peningk. dan Pengemb. Kawasan Holtikultura 1 1 1 1 1 1 1 7 Tidak Berpengaruh Berdampa
Bungaya, Manuju,
k
Palangga, Parangloe,
Parigi, Patallassang,
Somba Opu,
Tinggimoncong,
Tombolopao dan
Tompobulu
Tidak
85 Pengembangan Pasar Holtikultura 1 1 1 1 1 1 1 7 Tidak Berpengaruh Berdampa
Kota Sungguminasa k
Kec. Biringbulu,
Bontolempangan,
Bontomarannu,
Bungaya, Manuju,
Berdampa
86 Rehabilitasi Kawasan Perkebunan Parangloe, Parigi, 1 1 1 1 1 1 1 14 Berpengaruh Kecil
k
Patallassang, Somba
Opu, Tinggimoncong,
Tombolopao dan
Tompobulu
Kec. Biringbulu,
Bontolempangan,
Bontomarannu,
Bungaya, Manuju,
Berdampa
87 Pengembangan Kawasan Potensi Perkebunan Parangloe, Parigi, 2 2 2 2 2 2 2 14 Berpengaruh Kecil
k
Patallassang, Somba
Opu, Tinggimoncong,
Tombolopao dan
Tompobulu
88 Reklamasi ex penambangan batuan Kec. Bajeng, 2 2 2 2 2 2 2 14 Berpengaruh Kecil Berdampa
Bontomarannu, k
Manuju, Palangga,

BAB 4 - 16

LAPORAN KLHS
Parangloe, Parigi dan
Patallassang
Kec. Bajeng,
Bontomarannu,
Berdampa
89 Pengembangan Potensi PertambanganBatuan Manuju, Palangga, 2 2 2 2 2 2 2 14 Berpengaruh Kecil
k
Parangloe, Parigi dan
Patallassang
Kec. Bajeng,
Bontomarannu, Tidak
90 Peningkatan Minapolitan Bontonompo Bontonompo, 1 1 1 1 1 1 1 7 Tidak Berpengaruh Berdampa
Bontonompo Selatan k
dan Pallangga
Tidak
91 Pengembangan Ternak 1 1 1 1 1 1 1 7 Tidak Berpengaruh Berdampa
Seluruh Kecamatan k
Berdampa
92 2 2 2 2 2 2 2 14 Berpengaruh Kecil
Pembangunan PPI Barombong k
Waduk Bili-Bili &
Tidak
Seluruh kec. kecuali
93 Pengembangan Perikanan Kolam dan Sawah 1 1 1 1 1 1 1 7 Tidak Berpengaruh Berdampa
Kec. Manuju, dan Kec.
k
Pattallassang
Kec. Parangloe,
Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Berdampa
94 Patallassang dan 3 3 3 3 3 3 3 21 Berpengaruh Besar
Industri k
Tombolopao
Berdampa
95 Pengembangan sentra industri UKM 3 2 3 2 3 3 3 19 Berpengaruh Besar
Kab. Gowa k
Tidak
96 1 1 1 1 1 1 1 7 Tidak Berpengaruh Berdampa
Taman Wisata Budaya Benteng Somba Opu Kec. Somba Opu k
Rencana pengembangan Meeting, Intensive Tidak
97 Convension and Exhibition (MICE) yang 1 1 1 1 1 1 1 7 Tidak Berpengaruh Berdampa
terpadu dengan TWA Malino Kec. Tinggimoncong k
Tidak
Pengemb. Objek Wisata dan Olahraga Golf
98 1 1 1 1 1 1 1 7 Tidak Berpengaruh Berdampa
PADDY VALLEY,
Kec. Pattallasang k
Tidak
Kawasan Wisata Ecopolis Pattallasang-
99 Kec. Pattallassang- 1 1 1 1 1 1 1 7 Tidak Berpengaruh Berdampa
Parangloe
Parangloe k
100 Kawasan Wisata Air Terjun-Parangloe Kec. Parangloe 1 1 1 1 1 1 1 7 Tidak Berpengaruh Tidak

BAB 4 - 17

LAPORAN KLHS
Berdampa
k
Tidak
101 Revitalisasi. Objek Wisata Makam Syeh Yusuf 1 1 1 1 1 1 1 7 Tidak Berpengaruh Berdampa
Kec. Somba Opu k
Tidak
Revitalisasi. Objek Wisata Makam Sultan
102 1 1 1 1 1 1 1 7 Tidak Berpengaruh Berdampa
Hasanuddin
Kec. Somba Opu k
Tidak
Pengembangan Objek Wisata Budaya Balla
103 1 1 1 1 1 1 1 7 Tidak Berpengaruh Berdampa
Lompoa
Kota Sungguminasa k
Tidak
104 Revitalisasi Objek Wisata Budaya Masjid 1 1 1 1 1 1 1 7 Tidak Berpengaruh Berdampa
Katangka Kec. Somba Opu k
Tidak
105 1 1 1 1 1 1 1 7 Tidak Berpengaruh Berdampa
Objek Wisata Alam Bendungan Bili-Bili Kab. Parangloe k
Tidak
106 1 1 1 1 1 1 1 7 Tidak Berpengaruh Berdampa
Objek Wisata Danau Mawang Kec. Somba Opu k
Tidak
Penataan dan permukiman sepanjang Bantaran
107 Seluruh DAS di Kab. 1 1 1 1 1 1 1 7 Tidak Berpengaruh Berdampa
Sungai
Gowa k
Ke. Bajeng, Bajeng
Barat, Barombong,
Bontomarannu,
Berdampa
108 Pengembangan permukiman perkotaan Bontonompo, 2 2 2 2 2 2 2 14 Berpengaruh Kecil
k
Palangga, Parangloe,
Patallassang, Somba
Opu
Pengendalian pengermbangan permukiman Tidak
109 kearah perbukitan dengan kemiringan diatas Di seluruh Wil. Kab. 1 1 1 1 1 1 1 7 Tidak Berpengaruh Berdampa
40% Gowa k
Penerapan KDB rendah pada kawasan Tidak
110 permukiman & bangunan lainnya pada lokasi-2 Di seluruh Wil. Kab. 1 1 1 1 1 1 1 7 Tidak Berpengaruh Berdampa
dengan kemiringan antara 15%-40% Gowa k
111 Pengembangan Permukiman Perdesaan Kec. Bajeng, Bajeng 1 1 1 1 1 1 1 7 Tidak Berpengaruh Tidak
Barat, Barombong, Berdampa
Biringbulu, k
Bontolempangan,
Bontomarannu,

BAB 4 - 18

LAPORAN KLHS
Bontonompo,
Bontonompo Selatan,
Bungaya, Manuju,
Palangga, Parangloe,
Parigi, Patallassang,
Somba Opu,
Tinggimoncong,
Tombolopao dan
Tompobulu
Kec. Bontomarannu, Tidak
Pengembangan Kawasan Pertahanan dan
112 Kec. Parangloe dan 1 1 1 1 1 1 1 7 Tidak Berpengaruh Berdampa
keamanan
Kec. Somba Opu k
Tidak
Pengembangan Kawasan Perdagangan Pasar
113 1 1 1 1 1 1 1 7 Tidak Berpengaruh Berdampa
Regional Gowa
Lht. Peta KSK k
Pengembangan Kawasan Kota Baru Gowa- Berdampa
114 3 3 3 2 2 2 3 18 Berpengaruh Besar
Maros Lht. Peta KSK k

Pengembangan Kota Satelit Pattallassang dan Berdampa


115 2 3 3 3 2 2 3 18 Berpengaruh Besar
Parangloe Lht. Peta KSK k

Rencana Pembangunan KEK- KIWA di Berdampa


116 2 2 2 2 2 2 2 14 Berpengaruh Kecil
Kecamatan Pattallasang Lht. Peta KSK k
Tidak
117 Pengembangan PKLp Borimatangkasa 1 1 1 1 1 1 1 7 Tidak Berpengaruh Berdampa
IKK Bajeng Barat k
Tidak
Pengemb.perkebunan komoditi unggulan (kopi,
118 1 1 1 1 1 1 1 7 Tidak Berpengaruh Berdampa
kakao, markisa, Teh.
Lht. Peta Kaw. Perkeb. k
Tidak
119 Pengembangan Kawasan Pendidikan STIPN 1 1 1 1 1 1 1 7 Tidak Berpengaruh Berdampa
Kampili k
Tidak
120 Revitalisasi Rumah Gadang Balla Lompoa 1 1 1 1 1 1 1 7 Tidak Berpengaruh Berdampa
Lht. Peta KSK k
Tidak
121 Revitalisasi Kuburan Syeh Yusuf 1 1 1 1 1 1 1 7 Tidak Berpengaruh Berdampa
Lht. Peta KSK k
Tidak
122 Revitalisasi Kuburan Sultan Hasanuddin 1 1 1 1 1 1 1 7 Tidak Berpengaruh Berdampa
Lht. Peta KSK k

BAB 4 - 19

LAPORAN KLHS
Tidak
123 Revitalisasi Mesjid Tua Katangka 1 1 1 1 1 1 1 7 Tidak Berpengaruh Berdampa
Lht. Peta KSK k
Tidak
Pengembangan Kawasan Pendidikan
124 1 1 1 1 1 1 1 7 Tidak Berpengaruh Berdampa
Samabonto Mamminasata
Lht. Peta KSK k
Melestarikan budaya budaya local di Kab.
Gowa seperti Accera’ Kalompoang, Appalili, Berdampa
125 2 2 2 2 2 2 2 14 Berpengaruh Kecil
Maudu’ Kalompoang, Pa’dekko, Paraga, k
Pamanca, Pakkarena dan Songka Bala Kab. Gowa
Tidak
126 Rencana pengembangan PLTA Bili-Bili 1 1 1 1 1 1 1 7 Tidak Berpengaruh Berdampa
Lht. Peta KSK k
Rencana Alt. sumber tenaga listrik Biogas Berdampa
127 2 2 2 2 2 2 2 14 berpengaruh kecil
industri persampahan TPA Pattallassang k
Berdampa
128 Pembangunan PLTD 3 3 3 3 3 3 3 21 Berpengaruh Besar
Kec. Palangga k
Pengelolaan dan Pemanfaatan Kaw. DAS Berdampa
129 2 2 2 2 2 2 2 14 Berpengaruh Kecil
Jeneberang. Kab. Gowa k
Tidak
130 Pengelolaan Kawasan Wisata Alam Malino 1 1 1 1 1 1 1 7 Tidak Berpengaruh Berdampa
Kec. Tinggimoncong k
Tidak
131 Penataan Danau Mawang 1 1 1 1 1 1 1 7 Tidak Berpengaruh Berdampa
Kec. Somba Opu k
Tidak
Pengelolaan Industri Pengelolaan Sampah
132 1 1 1 1 1 1 1 7 Tidak Berpengaruh Berdampa
Regional Mamminasata
Kec. Pattallassang k
Berdampa
133 Pengelolaan TPA Caddika 2 2 2 2 2 2 2 14 Berpengaruh Kecil
Kec. Bajeng k
Pengelolaan dan normalisasi Waduk Bili-Bili Tidak
134 yang terpadu dengan penanggulangan bahaya 1 1 1 1 1 1 1 7 Tidak Berpengaruh Berdampa
longsor Gunung Bawakaraeng Kab. Gowa k
Sistem Pengelolaan Limbah bahan Berbahaya Berdampa
135 2 3 3 2 2 2 3 17 Berpengaruh Besar
dan Beracun (B3) Lintas Kabupaten/Kota Kec.Pattalassang k

Kec.Pallangga, Berdampa
136 3 3 2 3 3 2 3 19 Berpengaruh Besar
Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Kec.Somba Opu k

BAB 4 - 20

LAPORAN KLHS
Berdampa
137 2 2 2 3 3 3 3 18 Berpengaruh Besar
Jalan Arteri Primer Jl. Poros Pallangga k
Sumber; Hasil Analisis & Diskusi Tim Pokja KLHS Revisi RTRW Kabupaten Gowa, 2021.

BAB 4 - 21

LAPORAN KLHS
4.3.Keterkaitan KRP Berdampak Terhadap Isu Prioritas
Keterkaitan KRP terhadap Isu-Isu Prioritas, dimana ingin melihat apakah suatu KRP
prioritas tersebut setelah dilakukan persandingan terhadap Isu-Isu prioritas memiliki dampak
positif atau memiliki keterkaitan dampak negatif yang cukup tinggi, dimana disimpulkan bahwa
kalau KRP tersebut memiliki pengaruh atau dampak negatif cukup tinggi terhadap Isu-Isu
prioritas, maka KRP tersebut masuk dalam kategori KRP Terdampak, artinya bahwa pengaruh
negatifnya cukup kuat, sehingga perlu dilakukan pengkajian selanjutnya sebagai KRP
berpengaruh atau tidak berpengaruh terhadap resiko dan dampak lingkungan (Nomor :
P.69/MENLHK/Setjen/Kum.1/12/2017 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 46
Tahun 2016 Tentang Tata Cara Penyelenggaraan Kajian Lingkungan Hidup Strategis), dimana
terdapat 6 (enam) resiko dan dampak lingkungan yang akan ditimbulkannya.
Kajian pengaruh KRP prioritas terhadap Isu prioritas dilakukan dengan metode
pembobotan Skala Likert. Skala Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur persepsi,
sikap atau pendapat seseorang atau kelompok mengenai sebuah peristiwa atau fenomena sosial,
berdasarkan defenisi operasional yang telah ditetapkan oleh peneliti. (Sumber : Nazir M, Metode
Penelitian, Hal : 28 Tahun 2005).
Dengan demikian, nilai skoring dalam teknik pembobotan KRP Prioritas terhadap Isu
Prioritas adalah sebagai berikut;
Nilai 1 = Tidak Berdampak
Artinya; Nilai bobot terhadap banyaknya lokasi terdampak dan pengaruh dampak lingkungan
hidupnya sangat sedikit, maka dikategorikan berdampak Sangat Kecil.
Nilai 2 = Berdampak Kecil
Artinya; Nilai bobot terhadap banyaknya lokasi terdampak dan pengaruh dampak lingkungan
hidupnya sedikit, maka dikategorikan berdampak Kecil terhadap lingkungan.
Nilai 3 = Berdampak Sedang
Artinya; Nilai bobot terhadap banyaknya lokasi terdampak dan pengaruh dampak lingkungan
hidupnya sedang, maka dikategorikan berdampak sedang terhadap lingkungan.
Nilai 4 = Berdampak Besar
Artinya; Nilai bobot terhadap banyaknya lokasi terdampak dan pengaruh dampak lingkungan
hidupnya banyak, maka dikategorikan berdampak besar terhadap lingkungan.
Nilai 5 = Berdampak Sangat Besar
Artinya; Nilai bobot terhadap banyaknya lokasi terdampak dan pengaruh dampak lingkungan
hidupnya sangat banyak, maka dikategorikan berdampak sangat besar terhadap
lingkungan.

BAB 4 - 16

LAPORAN KLHS
Apabila nilai 1 - 18 maka KRP tersebut tidak perlu kajian muatan dan nilai 19 – 35 KRP
berdampak perlu kajian muatan. Dimana variabel yang diukur/dinilai adalah
besarnya pengaruh dampak. Apabila berdampak terhadap satu atau lebih lokasinya,
maka pengaruh dampaknya lebih besar serta besarnya pengaruh dampak dapat diukur
dari besarnya dampak yang ditimbulkannya.
Pada tabel 4.3 dibawah ini menunjukkan bahwa terdapat 54 KRP yang berdampak
sehingga berdasarkan hasil kajian muatan dengan pengaruh dampak sedang serta besar
tergantung nilai bobot yang diperolehnya, diantaranya;
1. Pembangunan terminal bis Tipe A
2. Pembangunan Jalan Toll Mamminasata di Kabupaten Gowa;
3. Pembangunan rel KA lintas utama Selatan Makassar - Bulukumba
4. Pengembangan Potensi PertambanganBatuan
5. Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Industri
6. Pengembangan permukiman perkotaan
7. Sistem Pengelolaan Limbah bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Lintas Kabupaten/Kota
8. Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik
9. Jalan Arteri Primer
Berdasarkan hasil analisis pembobotan KRP yang berpengaruh terhadap isu prioritas,
terdapat 9 KRP yang memerlukan kajian muatan dikarenakan memiliki pengaruh terhadap isu
prioritas sehingga diperlukan kajian lebih lanjut terhadap dampak dan resiko lingkungan hidup.
Untuk lebih jelasnya, terkait kajian analisis pengaruh KRP yang perlu kajian muatan atau
tidak perlu kajian muatan terhadap risiko dan dampak lingkungan hidup di Kabupaten Gowa
dengan metode pembobotan menggunakan Skala Likert, sebagai berikut;

BAB 4 - 17

LAPORAN KLHS
4
3
2
1
No.

PLTA
Program Utama

Pembangunan terminal bis Tipe A

Pengembangan pasar induk regional


PERWUJUDAN RENCANA POLA RUANG

Pengembangan sumber daya energi listrik


Pembangunan dan Pengembangan KIWA

Bili-bili
Pattallassang

Kec. Pattallang
Lokasi

Kota Sungguminasa
Kota Baru MM Kec.
Efektivitas dan strategi pengelolaan persampahan belum dikelola secara

3
3
3
4
maksimal diakibatkan minimnya sarana dan prasarana pengelolaan
sampah serta kondisi wilayah yang sulit terjangkau;

Terjadinya bencana alam diakibatkan adanya penebangan hutan secara

3
3
2
3
Tabel 4.3.

liar, degradasi hutan dan lahan.

LAPORAN KLHS
Terjadinya alih fungsi lahan pada wilayah perkotaan dan pedesaan akibat
3
3
2
5

dinamika pembangunan yang tidak memperhatikan daya dukung


lingkungan hidup;

BAB 4 - 20 Terjadinya pencemaran lingkungan akibat industri dan rumah tangga


2
2
3
5

yang tidak berwawasan lingkungan;

Perlunya pengendalian pengambilanair tanah yang dapat engancam


2
2
3
4

terjadinya kerusakan dan kekeringan sehingga menyebabkan kekurangan


air bersih;
Analisis Pengaruh KRP Prioritas terhadap Isu Prioritas Kabupaten Gowa Tahun 2021

Meningkatnya kegiatan peternakan dan industri yang berada pada


3
2
1
3

kawasan permukiman sehingga perlu memperhatikan kondisi kawasan


sekitar terhadap pemberian izin rekomendasi;
16
15
14
24
Jumlah Nilai

Muatan

Tidak Perlu
Tidak Perlu
Tidak Perlu
Perlu Kajian
Kesimpulan

Kajian Muatan
Kajian Muatan
Kajian Muatan
Tidak Perlu
5 Pengembangan sumber daya air minum Bili-bili 3 3 3 3 3 3 18
Kajian Muatan

Pemb.Industri pengolahan sampah regional Tidak Perlu


6 Kec. Pattallasang 3 2 2 3 2 2 14
Mamminasata Kajian Muatan

Pengembangan Kawasan Pendidikan Kec. Pattallassang, Tidak Perlu


7 2 2 2 2 2 2 12
Samabonto Mamminasata Kec. Bontomarannu Kajian Muatan

Tidak Perlu
8 Pengembangan Kota Satelit Baru Pattallassang Kec. Pattallassang 2 2 3 3 2 2 14
Kajian Muatan

Pengembangan Kota Baru Gowa – Maros Tidak Perlu


9 Kec. Pattallassang 2 2 2 3 2 3 14
Pattallassang Kajian Muatan

Penyus. Master Plan Rencana Infrastruktur Tidak Perlu


10 Kec. Pattallassang 2 3 3 3 3 3 17
Kota Baru Gowa-Maros Kajian Muatan

Tidak Perlu
11 Pembangunan fasilitas terminal pembantu Seluruh Ibukota Kec. 3 3 3 3 3 2 17
Kajian Muatan

Pembangunan dan Peningkatan Pasar Tidak Perlu


12 Seluruh Ibukota Kec. 2 2 2 3 4 3 16
Kecamatan Kajian Muatan

Pembangunan sistem mitigasi bencana alam Tidak Perlu


13 Seluruh Ibukota Kec. 3 3 4 2 3 2 17
(gempa & Longsor) Kajian Muatan

Pembangunan/Peningkatan RTH/tempat Tidak Perlu


14 Seluruh Ibukota Kec. 3 3 4 2 2 2 16
bermain/LOR Kajian Muatan
Tidak Perlu
15 Pembangunan Pasar Lingkungan Seluruh PPL 3 3 2 2 2 2 14
Kajian Muatan
Tidak Perlu
16 Pembangunan fasilitas jasa skala lokal Seluruh PPL 2 4 2 3 3 2 16
Kajian Muatan
Pembebasan lahan dan pemb. jaringan jalan
Tidak Perlu
17 Arteri Sekunder Section C menghubungkan idem 3 2 2 3 2 3 15
Kajian Muatan
Malengkeri – Taeng – Kanjilo – Boka.
Pembebasan lahan Jalan Bypass Tidak Perlu
18 idem 3 2 3 3 3 3 17
Mamminasata di Kabupaten Gowa; Kajian Muatan
Pembebasan lahan Jl. Terusan Abd. Daeng Tidak Perlu
19 idem 2 2 2 3 2 2 13
Sirua; Kajian Muatan
20 Pembebasan lahan Jar. Jalan Trans Section C. idem 3 2 2 3 4 3 17 Tidak Perlu

BAB 4 - 21

LAPORAN KLHS
Kajian Muatan
Pembebasan lahan Jalan Lingkar Luar Tidak Perlu
21 idem 2 3 4 2 3 2 16
Mamminasata Kajian Muatan
Pembangunan Jalan Toll Mamminasata di Perlu Kajian
22 idem 5 3 4 4 3 3 22
Kabupaten Gowa; Muatan
Tidak Perlu
23 Pembangunan Jl. Terusan Abd. Daeng Sirua; idem 2 2 2 2 2 2 12
Kajian Muatan
Tidak Perlu
24 Pembangunan Jar. Jalan Trans Section C. idem 2 3 4 3 2 3 17
Kajian Muatan
Pembangunan Jalan Lingkar Luar Tidak Perlu
25 idem 2 3 4 3 2 2 16
Mamminasata Kajian Muatan
Pemb./Peningk. Terminal Tipe C di masing-2 Tidak Perlu
26 Kec. Palangga 3 2 3 3 3 3 17
Ibukota Kecamatan Kajian Muatan
Pembangunan rel KA lintas utama Selatan Perlu Kajian
27 Kab. Gowa 4 3 3 4 4 3 21
Makassar - Bulukumba Muatan
Pembangunan Monorel Perkotaan Tidak Perlu
28 Kab. Gowa 2 3 4 3 3 2 17
Mamminasata Kajian Muatan
Pembangunan/Peningkatan Kapasitas
Tidak Perlu
29 Pembangkit-pembangkit PLTG, PLTA Bili- Kab. Gowa 2 3 1 1 2 2 11
Kajian Muatan
bili PLTU, PLTD Gowa
Pembangunan sumberdaya energi mikro hidro
Tidak Perlu
30 yang bersumber dari S. Jeneberang dan Kab. Gowa 3 2 3 2 2 1 13
Kajian Muatan
beberapa anak sungai
Pembangunan sistem jaringan telekomunikasi Tidak Perlu
31 Kab.Gowa 3 2 2 2 2 3 14
tetap Kajian Muatan
Pemb. BTS secara terpadu dan terpusat pada Tidak Perlu
32 Kab. Gowa 2 3 4 4 3 2 18
lokasi yang strategis Kajian Muatan
Pemb. dan Peningk. Pengairan Sawah Tidak Perlu
33 Wil. Kab. Gowa 2 3 2 2 2 3 14
Pertanian Irigasi Perdesaan Kajian Muatan
Pembangunan dan Peningkatan IKK/SAB Tidak Perlu
34 Kab. Gowa 3 2 3 2 2 2 14
Perdesaan Kajian Muatan
Rencana pengembangan tempat pengolahan Tidak Perlu
35 TPA Caddika 3 3 2 4 2 2 16
sampah akhir (TPA) Kajian Muatan
36 Rehabilitasi Kawasan Perkebunan Kec. Biringbulu, 2 3 3 2 2 2 14 Tidak Perlu
Bontolempangan, Kajian Muatan
Bontomarannu,
Bungaya, Manuju,
Parangloe, Parigi,
Patallassang, Somba
Opu, Tinggimoncong,
Tombolopao dan

BAB 4 - 22

LAPORAN KLHS
Tompobulu
Kec. Biringbulu,
Bontolempangan,
Bontomarannu,
Bungaya, Manuju,
Tidak Perlu
37 Pengembangan Kawasan Potensi Perkebunan Parangloe, Parigi, 1 1 2 2 1 2 9
Kajian Muatan
Patallassang, Somba
Opu, Tinggimoncong,
Tombolopao dan
Tompobulu
Kec. Bajeng,
Bontomarannu,
Tidak Perlu
38 Reklamasi ex penambangan batuan Manuju, Palangga, 2 3 2 2 2 2 13
Kajian Muatan
Parangloe, Parigi dan
Patallassang
Kec. Bajeng,
Bontomarannu,
Perlu Kajian
39 Pengembangan Potensi PertambanganBatuan Manuju, Palangga, 2 4 4 2 5 4 21
Muatan
Parangloe, Parigi dan
Patallassang
Tidak Perlu
40 Barombong 2 2 3 1 1 3 12
Pembangunan PPI Kajian Muatan
Kec. Parangloe,
Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Perlu Kajian
41 Patallassang dan 4 3 2 5 4 2 20
Industri Muatan
Tombolopao
Tidak Perlu
42 Pengembangan sentra industri UKM Kab. Gowa 3 3 3 4 2 2 17
Kajian Muatan
Ke. Bajeng, Bajeng
Barat, Barombong,
Bontomarannu,
Perlu Kajian
43 Pengembangan permukiman perkotaan Bontonompo, 4 4 3 4 3 5 23
Muatan
Palangga, Parangloe,
Patallassang, Somba
Opu
Pengembangan Kawasan Kota Baru Gowa- Tidak Perlu
44 Lht. Peta KSK 3 2 2 4 2 1 14
Maros Kajian Muatan
Pengembangan Kota Satelit Pattallassang dan Tidak Perlu
45 Lht. Peta KSK 2 1 2 3 3 2 13
Parangloe Kajian Muatan
Rencana Pembangunan KEK- KIWA di Tidak Perlu
46 Lht. Peta KSK 3 2 2 3 2 1 13
Kecamatan Pattallasang Kajian Muatan

BAB 4 - 23

LAPORAN KLHS
Melestarikan budaya budaya local di Kab.
Gowa seperti Accera’ Kalompoang, Appalili, Tidak Perlu
47 Kab. Gowa 2 3 2 2 1 1 11
Maudu’ Kalompoang, Pa’dekko, Paraga, Kajian Muatan
Pamanca, Pakkarena dan Songka Bala
Rencana Alt. sumber tenaga listrik Biogas Tidak Perlu
48 TPA Pattallassang 2 3 4 2 2 3 16
industri persampahan Kajian Muatan
Tidak Perlu
49 Pembangunan PLTD Kec. Palangga 3 4 2 2 1 3 15
Kajian Muatan
Pengelolaan dan Pemanfaatan Kaw. DAS Tidak Perlu
50 Kab. Gowa 3 3 2 4 3 2 17
Jeneberang. Kajian Muatan
Tidak Perlu
51 Pengelolaan TPA Caddika Kec. Bajeng 2 3 4 3 2 3 17
Kajian Muatan
Sistem Pengelolaan Limbah bahan Berbahaya Perlu Kajian
52 Kec.Pattalassang 4 4 3 5 3 3 22
dan Beracun (B3) Lintas Kabupaten/Kota Muatan
Kec.Pallangga, Perlu Kajian
53 Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik 3 4 5 3 5 4 24
Kec.Somba Opu Muatan
Perlu Kajian
54 Jalan Arteri Primer Jl. Poros Pallangga 5 3 2 4 5 3 22
Muatan
Sumber; Hasil Analisis Tim Tahun 2021.

BAB 4 - 24

LAPORAN KLHS
Gambar 4.3. KRP Berdampak terhadap Isu Prioritas di Kabupaten Gowa Tahun 2021

BAB 4 - 25

LAPORAN KLHS

Anda mungkin juga menyukai