Satuan pengukuran yang digunakan dalam proyek ini adalah sistem metrik.
1.2 DATUM
Pada setiap gambar konstruksi paling tidak sebuah ketinggian utama harus
dikaitkan dengan keseluruhan data.
Bench Mark (BM) yang disediakan di lapangan selama survei terdahulu harus
digunakan oleh Kontraktor untuk Kontrak ini, semua jalur dan ketinggian yang
ditunjukkan pada gambar-gambar harus dihubungkan dengan titik ini. Sebelum
dimulainya pekerjaan seperti yang diisyaratkan dalam kontrak ini, pemeriksaan
seluruh lokasi dan ketinggian dari titik ini harus secara bersama-sama dilaksanakan
oleh Direksi dan Kontraktor dan harus disetujui tempat dan ketinggian dari setiap titik.
BM ini harus didirikan dengan tingkat ketelitian paling tinggi dan sesuai dengan
kebiasaan yang berlaku. Pada BM harus ditulis nama dan ketinggian.
1.4 PENGAMATAN
1.5.1 Gangguan
Semua alat dan bahan-bahan yang digunakan, kecuali jika ditentukan lain
dan disetujui oleh Direksi, harus dalam keadaan baik dan bebas dari cacat
atau ketidaksempurnaan serta harus berasal dari produksi standar terbaru
dari pabrik yang biasa dipesan untuk pembuatan alat dan bahan-bahan
semacam itu.
Semua bahan dan alat harus memadai dan sesuai dengan Kontrak, dan
Kontraktor harus mengetahui benar-benar keadaan lingkungan proyek.
1.5.5 Pemeriksaan
1.5.6 Penyimpanan
Kontraktor harus meminta pabrik yang alatnya banyak dibeli atau dipakai
atau merupakan peralatan ataupun konstruksi khusus untuk menyediakan
pelayanan teknisi yang bermutu untuk mengawasi, memeriksa,
menyelesaikan dan menjalankan alat yang telah dipasang, sebelum atau
pada waktu alat tersebut diperiksa dan atau dipergunakan.
1.5.10 Pembersihan
Kontraktor harus memakai (i) sistem pemeriksaan yang baik dan melaksanakan
pemeriksaan yang dimaksud serta menguji bahwa pekerjaan yang dilaksanakan telah
sesuai dengan kontrak dengan persyaratannya dan (ii) memelihara serta menyediakan
untuk Direksi, catatan-catatan yang memadai dari pemeriksaan dan pengujian
tersebut. Pemeriksaan kualitas harus mengacu pada peraturan standar Indonesia.
Kontraktor bekerja sama dengan pemilik, pejabat setempat dan pemilik tanah
untuk menetapkan seluruh daerah kerja Kontraktor. Dalam hal ini, Kontraktor bila perlu
mendirikan dan memelihara kantor, gudang-gudang, perbekalan, bengkel reparasi,
bengkel kerja, penyimpanan kendaraan, penyimpanan bahan dan lain-lain, serta
semua fasilitas yang menunjang pelaksanaan kerja demi tercapainya efisiensi kerja.
1.8.3 Lain-lain
Atas persetujuan Direksi kantor harus dilengkapi dengan meja, kursi meja rapat, meja
gambar, lemari arsip, dan lain-lain.
Kontraktor harus menyerahkan layout fasilitas yang lengkap untuk wakil-wakil Pemilik
dan Direksi untuk mendapat persetujuan Direksi.
1.11.1 Umum
Program penyerahan.
Daftar pemasok.
Daftar alat utama, daftar suku cadang yang disarankan, dan jadwal
pemberian minyak pelumas.
a. Pengambilan material
b. Pekerjaan tanah
a. Kemajuan pekerjaan selama satu periode pelaporan, yaitu pekerjaan yang telah
selesai dan yang sedang dikerjakan berikut dengan tanggal mulai, tanggal
d. Daftar alat yang digunakan di tempat pekerjaan selama masa pelaporan dan
daftar alat yang belum/tidak digunakan selama masa pelaporan.
f. Perkiraan jumlah tenaga kerja dan alat yang diperlukan untuk menyelesaikan
pekerjaan yang sedang berlangsung dan direncanakan.
h. Daftar pengujian dan pemeriksaan bahan dan alat yang dipasang untuk pekerjaan
permanen.
Sebelum penyerahan penyerahan pertama dari seluruh atau sebagian pekerjaan, satu
berkas gambar yang sebenarnya terpasang (as built drawing) yang lengkap, data-
data, kepustakaan pabrikan, pedoman pengoperasian, dan dokumen lainnya yang
berhubungan dengan pembangunan, bangunan, alat, sistem atau perlengkapan-
perlengkapan yang termasuk dalam pekerjaan, harus sudah disetujui dan diserehkan
a. Gudang harus mampu melindungi semua bahan, barang dan peralatan yang
disimpan dari hujan, angin yang menghembuskan pasir dan debu, sinar matahari
langsung (diatas 15oC, dibawah 30oC) dan kelembaban yang tidak lebih dari 70%.
d. Dinding dan lantai harus disikat secara berkala dan tetap dijaga kebersihannya.
e. Sedapat mungkin gudang harus bebas dari tikus dan serangga yang merugikan.
Apabila memungkinkan, barang-barang harus disimpan dalam tumpukan-
tumpukan yang seragam paling tidak 15 cm diatas lantai, dengan ketinggian
tumpukan yang memudahkan pemeriksaan.
tidak boleh diganti. Setiap kerusakan pada lapisan pelindung atau penutup harus
segera diganti/diperbaiki. Bagian tertentu mungkin harus dicat kembali pada
d. Pembukaan setiap peti yang berisi peralatan yang mudah pecah, alat elektronik,
meteran-meteran, pengontrol, dan lain-lain harus di dalam gudang dan dibawah
pengawasan mekanik yang ahli atau kepala tukang yang dapat diandalkan serta
dihadiri pihak berwenang yang ditunjuk oleh Direksi. Peralatan tersebut harus
ditangani secara hati-hati.
e. Peti-peti yang isinya belum pernah dipindahkan (contoh: panel peralatan) : kayu
pemisah, bentuk dan lubang simpul, bukan sambungan, penggerogotan kayu oleh
binatang pengerat dan serangga, lubang-lubang bor dan puing-puing.
Apabila tidak disebutkan lain dalam Spektek dan Gambar Rencana maka
berlaku mengikat peraturan-peraturan di bawah ini :
b. Perbedaan ukuran.
4. Semua biaya yang timbul dari pembuatan atau pembelian agregat beton
harus sudah dimasukkan dalam harga satuan dalam kontrak per meter
kubik yang disebutkan pada masing-masing item untuk beton dalam
Daftar Kuantitas dan Harga.
2.1.4. Material
Semen
1. Semen yang dipakai harus memenuhi SIl 0013-77 yang tahan terhadap
sulfat dan harus ditegaskan dengan ASTM C-150 tipe V untuk bangunan
disekitar laut atau tipe Iainnya yang telah melalui penelitian dan disetujui
digunakan oleh Direksi. Semen tipe I menurut ASTM C 150 untuk struktur
dan bangunan di darat.
2. Semen yang menggumpal tidak boleh dipakai.
3. Zak semen disimpan, ditutup dan diletakkan di atas rak dan tidak boleh
berhubungan langsung dengan tanah, dan ditimbun tidak lebih dari 2 m.
Agregat
1. Istilah agregat kasar dipakai untuk agregat dengan ukuran minimum lima
(5) mm dan di proyek ini untuk pekerjaan beton diperlukan agregat kasar
dengan ukuran berkisar dari lima (5) mm sampai dengan dua puluh lima
(25) mm.
Ukuran ayakan
Prosentasi dengan Bobot yang lolos untuk setiap
ASTM Standar
ukuran ayakan
Luas Lubang
No. 4 s.d 0.75 in 0.75 s.d 1.50 in 1.50 s.d 3 in
15. Modulus kehalusan dari agregat halus bekisar antara 2.5 sampai 3.3.
Presentasi dari bahan yang merugikan agregat halus tidak boleh lebih dari
nilai-nilai berikut:
Persentasi berat (%
Jenis
2.1.5. Air
1. Air untuk adukan beton dan mortar serta air untuk mencuci agregat harus
disediakan oleh Kontraktor sesuai dengan sub-pasal 7.3.4 dari Spesifikasi
Umum dan harus mendapat persetujuan dari Direksi.
2. Air yang digunakan untuk beton harus bebas dari minyak, asam, garam,
alkali, bahan organis dan bahan jelek lainnya. Mutu air adukan harus
sesuai dengan Standar AASHTO T 26 (Standart Method of Test for Quality
of to be used in concrete). Bila diminta oleh Direksi contoh air harus
diambil dari tempat yang diusulkan dan dibandingkan dengan air dari
PDAM. Perbandingan air untuk campuran harus dibuat dengan pengujian
standar semen guna mengetahui ketelitian, waktu ikat serta kekuatan
mortar beton. Indikasi ketidak telitian, perbedaan waktu ikat sampai
kurang lebih tiga puluh (30) menit ataupun perbedaan kekuatan mortar
sampai kurang lebih sepuluh persen (10%) dibanding dengan beton yang
mengunakan air PDAM, cukup untuk dipakai sebagai alas an untuk
menolak penggunaan air yang bersangkutan.
3. Semua biaya yang timbul dari pengujian dan pemakaian air yang
digunakan untuk adukan beton dan mortar serta pencucian agregat harus
sudah termasuk dalam harga masing-masing item satuan kontrak
permeter kubik untuk beton maupun mortar seperti yang tercantum dalam
Daftar Kuantitas dan Harga.
2.1.6. Bahan tambah (additive)
1. Penggunaan bahan tambah (additive) kecuali untuk bahan water reducing
compound tidak diperkenankan kecuali mendapatkan persetujuan direksi.
2. Dalam hal bahan tambah diperiukan, kontraktor harus menyampaikan
sertifikat hasil uji bahan tersebut dan membuktikan bahwa bahan tersebut
tidak memberikan dampak negat'rf tertiadap kekuatan dan ketahanan
8. Semua biaya penggunaan obat ini harus sudah termasuk dalam harga
satuan kontrak per meter kubik dalam Daftar Kuantitas dan Harga untuk
item beton yang digunakan dimana bahan tambah akan digunakan.
2.1.7. Tulangan
2.1.10. Bekisting
1. Bekisting untuk beton pracetak hanya dapat digunakan setelah mendapatkan
persetujuan dari direksi pada shop drawing yang diajukan Kontraktor.
2. Kekuatan bekisting dan perancahnya harus melalui perhitungan oleh
kontraktor untuk menghindari lendutan-lendutan dan bocoran-bocoran yang
dapat terjadi selama penempatan campuran ke dalamnya. Rancangan
tersebut dilampirkan pada surat permohonan ijin pelaksanaan pengecoran.
3. Semua bekisting didukung oleh perancah yang rremadai dan diberi pengaku
untuk menahan defleksi yang berlebihan atau gerakan akibat dari berat sendiri
struktur dan akibat pergerakan pekerja pelaksanan pengecoran diatasnya.
4. Semua bekisting dibuat agar beton yang dihasilkan memperoleh ukuran yang
tepat, halus dan menghindari dari cacat-cacat lainnya apabila permukaan
beton di ekspos. Sambungan panel pada bekisting dirancang dengan pola
baku seperti ditunjukkan dalam gambar shop drawing.
2.2.2. Bahan
Bahan-bahan tiang yang akan dipakai pada pekerjaan ini harus sesuai
dengan persyaratan-persyaratan berikut:
a. Dimensi/Ukuran-ukuran :
Jenis tiang yang dipakai adalah tiang beton precast prestress dengan
ukuran bulat diameter 400 mm, seperti ditunjukkan pada gambar-
gambar struktur.
b. Beton Mutu beton minimum yang dipakai adalah K-500 Kg/cm2,
yang harus sudah dicapai pada waktu pemancangan.
c. Penulangan :
Mutu Baja tulangan utama ( BJTD) U- 39, dengan dimensi
tulangan sesuai dengan spesifikasi pabrik yang telah melalui
uji kekuatan pancang .
2.3.4. Material
1. Jenis fender yang digunakan adalah fender karet yang dikeluarkan oleh
pabrik dengan type KVF 300 x 1000 Anchor bolt W1-1/4" HDG.
2. Beton dudukan fender adalah beton K350 yang dicor bersamaan dengan
kepala tiang (pilecap).
3. Fender harus dibaut dengan kuat pada dudukannya. Baut, mur dan plat
dari baja dari jenis stainless.
2.3.5. Pemasangan
1. Tiga minggu sebelum pelaksanaan pemasangan fender, Kontraktor
harus menyampaikan usulan yang berisi metode pelaksanaan, peralatan
yang digunakan, formasi jalannya pekerjaan pemasangan fender dan
lain-lainnya serta jadwal penyelesaian pekerjaan, kepada Direksi untuk
mendapatkan persetujuan.dilengkapi dengan shop drawing dan data
material lainnya kepada Direksi dan persetujuan harus dikeluarkan paling
kurang 1 minggu sebelum pelaksanaan.
2. Hal-hal mengenai dimensi, ukuran, detail dan posisi pemasangan harus
sesuai dengan gambar pelaksanaan.
3. Tidak ada kelanjutan pemasangan sistem fender, jika satu pias sistem
fender pertama belum memuaskan Direksi. Kontraktor harus
menyampaikan permintaan pemeriksaan yang diakhiri dengan
persetujuan Direksi pada pias pertama tersebut termasuk percobaan
operasi fender dengan kapal yang ada. Kontaktor dapat melanjutkan dan
menyelesaikan pemasangan sistem fender hingga memuaskan Direksi
dan memenuhi persyatan kontrak, apabila persetujuan Direksi sudah
dikeluarkan.
4. Fender ban dipasang duduk di atas balok angker dermaga dan diikat
dengan angker bolt tahan karat atau bahan lain yang memberikan
kekuatan dan keawetan yang sama sesuai dengan petunjuk direksi.
b. Pembayaran
Pembayaran didasarkan pada volume masing-masing pengukuran
tersebut dan tidak melebihi volume yang tercantum dalam gambar
kontrak. Nilai pembayaran diperoleh dari perkalian volume tersebut
dengan harga satuan kontrak setiap meter dan harus dianggap sudah
termasuk semua kompensasi untuk penyediaan tenaga kerja, material,
peralatan, Sarana-konstruksi, alat bantu dan sebagainya untuk
mengnasilkan pekerjaan yang lengkap memenuhi syarat dengan teknik
pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan semua ketentuan
tersebut didalam spesifikasi ini.
2.4.2. Material
1. Bolder dibuat dari pipa baja, yang dibuat sesuai dengan gambar dipasang
dengan kuat pada lantai dermaga.
2. Bolder yang telah dipasang dilapis cat besi.
2.4.3. Pelaksanaan
1. Border yang telah dibuat harus sudah mendapat pesetujuan dari Direksi sebelum
b. Pembayaran
Pembayaran didasarkan pada volume hasil pengukuran dalam satuan
unit (buah) dan tidak melebihi volume yang tercantum dalam gambar
kontrak. Nilai pembayaran diperoleh dari perkalian volume tersebut
dengan harga satuan kontrak setiap buahnya dan harus dianggap sudah
termasuk semua kompensasi untuk penyediaan tenaga kerja, material,
peralatan, Sarana-konstruksi, alat bantu dan sebagainya untuk
menghasilkan pekerjaan yang lengkap memenuhi syarat dengan teknik
pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan semua ketentuan
tersebut didalam spesifikasi ini.
b. Pekejaan ini meliputi beton sloof, beton kolom praktis, dinding sherwall,
beton plat dan beton ring balok untuk bangunan yang dimaksudkan
termasuk pekerjaan besi beton dan pekerjaan bekisting/acuan, dan semua
pekerjaan beton yang bukan struktur seperti yang ditunjukan pada gambar.
b. Pasir beton
Pasir harus terdiri dari butir-butir yang bersih dan bebas dari bahan-bahan
organis, lumpur dan sebagainya, dan harus memenuhi komposisi butir
serta kekerasan yang dicantumkan dalam pbi 1971.
c. Koral beton/split
Digunakan koral yang bersih, bermutu baik, tidak berpori serta mempunyai
gradasi kekerasan sesuai dengan syarat-syarat pbi 1971.
penyimpanan/penimbunan pasir koral beton harus dipisahkan satu dari
yang lain, hingga kedua bahan tersebut dijamin mendapatkan
perbandingan adukan beton yang tepat.
d. Air
Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung
minyak, asam, alkali dan bahan-bahan organis/bahan lain yang dapat
merusak beton dan harus memenuhi ni-3 pasal 10. Apabila dipandang perlu
direksi pekerjaan dapat minta kepada pemborong supaya air yang dipakai
diperiksa dilaboratorium pemeriksaan bahan yang resmi dan sah atas biaya
pemborong.
e. Besi beton
b. Pembesian
1) Pembuatan tulangan-tulangan untuk batang lurus atau yang
dibengkokan, sambungan kait-kait dan pembuatan sengkang(ring),,
persyaratan sesuai pbi-1971.
2) Pemasangan dan penggunaan tulangan beton harus disesuaikan dengan
gambar konstruksi.
3) Tulangan beton harus diikat dengan kuat untuk menjamin agar besi
tersebut tidak berubah tempat selama pengecoran, dan harus bebas dari
papan acuan atau lantai kerja dengan memasang selimut beton sesuai
dengan ketentuan dalam pbi 1971.
4) Besi beton yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari
lapangan kerja dalam waktu 24 jam setelah ada perintah tertulis dari
direksi pekerjaan.
c. Cara pengadukan
1) Cara pengadukan harus menggunakan beton molen.
2) Takaran untuk semen portland, pasir dan koral harus disetujui terlebih
dahulu oleh direksi pekerjaan.
3) Selama pengadukan kekentalan adukan beton harus diawasi dengan
jalan memeriksa slump pada setiap campuran baru. Pengujian slump,
minimum 5 cm dan maksimum 10 cm.
d. Pengecoran beton
e. Pekerjaan acuan/bekisting
1) Acuan harus dipasang sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang
telah ditetapkan/yang diperlukan dalam gambar.
2) Acuan harus dipasang sedemikian rupa dengan perkuatan-perkuatan,
sehingga cukup kokoh dan dijamin tidak berubah bentuk dan
kedudukanya selama pengecoran dilakukan.
3) Acuan harus rapat (tidak bocor), permukaanya licin, bebas dari kotoran-
kotoran (tahi gergaji), potongan kayu, tanah/lumpur dan sebagainya,
sebelum pengecoran dilakukan dan harus mudah dibongkar tanpa
merusak permukaan beton.
4) Pemborong harus memberikan contoh-contoh material (besi, koral/split,
pasir dan semen portland) kepada direksi pekerjaan, untuk mendapatkan
persetujuan sebelum pekerjaan dilakukan.
5) Bahan-bahan yang digunakan harus tersimpan dalam tempat
penyimpanan yang aman, sehingga mutu bahan dan mutu pekerjaan
tetap terjamin sesuai persyaratan.
6) Kawat pengikat besi beton /rangka adalah dari baja lunak dan tidak
disepuh seng, diameter kawat lebih besar atau sama dengan 0,40 mm.
Kawat pengikat besi beton/rangka harus memenuhi syarat-syarat yang
ditentukan dalam ni-2 (pbi tahunn 1971)
7) Beton harus dilindungi dari pengaruh panas, hingga tidak terjadi
penguapan cepat. Persiapan perlindungan atas kemungkinan datangnya
hujan, harus diperhatikan
8) Beton harus dibasahi paling sedikit selama sepuluh hari setelah
pengecoran.
h. Contoh bahan
1) Sebelum pelaksanaan pekerjaan, pemborong harus memberikan contoh-
contoh material misalnya: besi, koral, pasir, pc untuk mendapatkan
persetujuan dari direksi pekerjaan.
2) Contoh-contoh yang telah disetujui direksi pekerjaan, akan dipakai
sebagai standar/pedoman untuk memeriksa /menerima mterial yang
dikirim oleh pemborong ke site.
b. Besi
1) Pipa besi yang digunakan adalah gip dengan bentuk dan ukuran sesuai
yang tertera pada gambar.
2) Baja profil yang digunakan adalah baja st. 37 dengan bentuk dan ukuran
sesuai yang tertera pada gambar
3) Pipa baja yang digunakan adalah carbon steel st 37, dengan ukuran yang
tertera pada gambar.
B. Pekerjaan besi
1) Sebelum memulai pekerjaan, pemborong diwajibkan meneliti gambar-
gambar dan kondisi dilapangan.
2) Bahan-bahan pelengkap lainya seperti sekrup, baut, mur, paku metal
fittings yang akan berhubungan dengan udara luar dibuat dari besi
yang digalvanisasi.
7. Bahan perekat :
Adukan spesi 1 PC : 3 pasir di tambah bahan perekat/Ibafix.
3. K
etebalan
:
Minimum 7 mm.
4. Finishing
: Tidak berglazur
5. Kekuatan lentur :
250 kg/cm2.
6. M u t u :
Tingkat I (satu)
7. Bahan pengisi : Grout semen berwarna/Ibagrout/tile grout.
Warna bahan pengisi sesuai dengan warna keramik yang
dipasang
2. Material lain yang tidak terdapat pada daftar diatas, tetapi diperlukan untuk
penyelesaian/penggantian pekerjaan dalam bagian ini, harus baru,
kualitas terbaik dari jenisnya dan harus disetujui Direksi Pengawas/MK.
10. Pada bagian tepi langit-langit dipasang list bentuk profil ukuran sesuai
yang ditunjukkan dalam detail gambar, dari bahan gypsum yang difinish
cat sesuai yang disyaratkan.
3.14.4 Proses Operasi Standard (SOP) Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
a. Membuat SOP Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). SOP diajukan kepada
Konsultan Pengawas untuk dievaluasi.
b. Menyampaikan laporan pelaksanaan SOP kepada Konsultan Pengawas.
c. Koordinasi Pekerjaan
Untuk kelancaran pekerjaan ini harus diadakan koordinasi dari seluruh bagian
yang terlibat di dalam kegiatan proyek ini. Seluruh aktivitas yang menyangkut
di dalam proyek harus dikoordinir lebih dahulu agar gangguan dan konflik satu
dengan lainnya dapat dihindarkan. Melokalisasi/memperinci setiap pekerjaan
sampai dengan detail untuk mendapat persetujuan MK/Perencana.
e. Daftar Material
f. Shop Drawing
Setelah persetujuan, dalam hal ini sebelum daftar spesifikasi material,
Pemborong diharuskan menyerahkan shop drawing untuk disetujui
Perencana. Shop Drawing harus termasuk katalog data dari pabriknya,
literatur mengenai uraian-uraian, diagram pengkabelan, data ukuran dimensi,
data pembuatan dan nama serta alamat yang terdekat dari service dan group
perusahaan pemeliharaan yang tetap menyediakan persediaan/ stock suku
cadang yang terus menerus, shop drawings harus diberi catatan dari
Pemborong, yang menyatakan bahwa apa yang dianjurkan sudah sesuai
dengan spesifikasi dan kondisi ruang yang disediakan.
Data untuk setiap sistem harus menunjukkan pemasangan yang lengkap dari
seluruh koordinasi komponen untuk peninjauan keseluruhan yang sebenarnya
dari keseluruhan sistem, penyerahan sebagian-sebagian tidak akan
diperhatikan. Gambar shop drawing harus dibuat sebanyak 4 (empat) set.
g. Contoh
Pemborong harus menyerahkan contoh-contoh dari seluruh material untuk
mendapatkan persetujuan sebelumnya. Seluruh biaya ditanggung atas biaya
Pemborong. Contoh-contoh tersebut (mock-up) dimasukkan paling lambat 14
(empat belas) hari kerja, terhitung setelah dikeluarkannya SPK.
h. Acces Opening
Pemborong harus menyediakan access opening (bukaan-bukaan) untuk
instalasi dan pemeliharaan dari instalasi listrik. Bukaan-bukaan (access
opening) yang terdapat pada konstruksi bangunan seperti dinding-dinding,
langit-langit, dan seterusnya begitu pembukaan harus dilengkapi dengan
fasilitas penutup yang tepat bagi permukaan peralatan, penutup harus dapat
dilepaskan dan dipindahkan tanpa mengakibatkan kerusakan pada
permukaan yang berdekatan.
j. Pengetesan
Pemborong harus melakukan seluruh pengetesan seperti disebutkan dan
harus melakukan percobaan seperti operasi sesungguhnya secara tepat dari
seluruh sistem.
Peralatan, material dan cara bekerjanya peralatan yang mengalami kerusakan
/cacat/ salah harus diganti /dibetulkan dan percobaan diulangi. Seluruh peng-
kabelan, instalasi "keur" Pemborong harus bertanggung jawab untuk mem-
peroleh persetujuan PLN bagi pemasangan sistem jaringan listrik dan seluruh
biaya ditanggung atas beban Pemborong.
m. Training
Mendidik operator atau orang-orang yang ditunjuk oleh pemilik untuk
menjalankan, mengoperasikan pengujian dan maintenance seperlunya
terhadap instalasi. Segala biaya-biaya tersebut adalah menjadi tanggungan
Pemborong.
Gambar-gambar.
a. gambar-gambar perencanaan tidak menunjukan semua accessories dan
fixture secara terperinci. semua bagian diatas walaupun tidak
Koordinasi.
a. pemborong pekerjaan instalasi dalam melaksanakan pekerjaan ini, harus
bekerja sama dengan pemborong bidang atau disiplin lainnya, agar
seluruh pekerjaan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan jadwal
waktu yang telah ditentukan.
b. koordinasi yang baik perlu diadakan untuk mencegah agar pekerjaan yang
satu tidak menghalangi/menghambat pekerjaan lainnya.
Perlindungan pemilik
Atas penggunaan bahan material, sistem dan lain-lain oleh pemborong, pemilik
dijamin dan dibebaskan dari segala claim ataupun tuntutan yuridis lainnya.
Laporan
a. laporan harian
pemborong wajib membuat laporan harian dan laporan mingguan yang
memberikan gambaran dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan dilapangan
secara jelas. laporan tersebut dibuat dalam rangkap 3 (tiga) meliputi
1. kegiatan fisik
2. catatan dan perintah konsultan pengawas yang disampaikan baik
secara lisan maupun tertulis.
3. hal-hal yang menyangkut masalah :
- material (masuk/ditolak)
b. laporan pengetesan
kontraktor harus menyerahkan kepada konsultan pengawas dalam
rangkap 5 (lima) mehgenai hal-hal sebagai berikut :
1. hasil pengetesan kabel-kabel (meger dan pemberian tegangan).
2. hasil pengetesan peralatan-peralatan instalasi.
3. hasil pengukuran-pengukuran dan lain-lain.
semua pengetesan dan atau pengukuran tersebut harus disaksikan
oleh konsultan pengawas pekerjaan ini.
b. pembuatan keet, kantor, gudang dan los kerja ini dapat dilaksanakan bila
terlebih dahulu mendapatkan izin dari pemberi tugas.
Penjagaan
a. pemborong wajib mengadakan penjagaan dengan baik serta terus
menerus selama berlangsungnya pekerjaan atas bahan, peralatan, mesin
dan alat-alat kerja yang disimpan ditempat kerja (gudang lapangan).
b. peti pppk dengan isinya yang selalu lengkap, guna keperluan pertolongan
pertama pada kecelakaan,
bila pemborong lalai, maka akan dikenakan tindakan sesuai dengan yang
dimaksud dalam pasal denda.
Pengawasan
a. pengawasan setiap hari terhadap pelaksanaan pekerjaan adalah
dilakukan oleh konsultan pengawas.