Anda di halaman 1dari 77

BAGIAN 1

SPESIFIKASI TEKNIS UMUM


1.1 SATUAN PENGUKURAN

Satuan pengukuran yang digunakan dalam proyek ini adalah sistem metrik.

1.2 DATUM

Pada setiap gambar konstruksi paling tidak sebuah ketinggian utama harus
dikaitkan dengan keseluruhan data.

1.3 BENCH MARK

Bench Mark (BM) yang disediakan di lapangan selama survei terdahulu harus
digunakan oleh Kontraktor untuk Kontrak ini, semua jalur dan ketinggian yang
ditunjukkan pada gambar-gambar harus dihubungkan dengan titik ini. Sebelum
dimulainya pekerjaan seperti yang diisyaratkan dalam kontrak ini, pemeriksaan
seluruh lokasi dan ketinggian dari titik ini harus secara bersama-sama dilaksanakan
oleh Direksi dan Kontraktor dan harus disetujui tempat dan ketinggian dari setiap titik.

Bila pada saat pelaksanaan ternyata BM tersebut karena disebabkan oleh


sesuatu telah hilang maka untuk ketinggian dapat digunakan muka air laut terendah
dapat ditentukan dari pengukuran pasang surut selama 36 jam. Chart Datum (CD)
kemudian dapat ditentukan rata-rata air terendah. Sebagai koordinat dapat digunakan
bangunan-bangunan atau tanda-tanda yang ada. Untuk mendapatkan posisi yang
tepat dipakai Global Position System (GPS).

Titik-titik selanjutnya harus dibuat oleh Kontraktor sebagaimana disyaratkan


oleh Direksi. Bench Mark (BM) akan terdiri dari pipa baja yang berdiameter 25 mm,
ditanam dalam blok beton sebagaimana disyaratkan oleh Direksi dan demikian pula
harus disetujui tempat serta ketinggiannya.

BM ini harus didirikan dengan tingkat ketelitian paling tinggi dan sesuai dengan
kebiasaan yang berlaku. Pada BM harus ditulis nama dan ketinggian.

Kontraktor harus melindungi semua BM dari kerusakan atau salah pemindahan.


Apabila suatu BM pindah atau rusak, Kontraktor harus membetulkan, mengganti
dan/atau menempatkan kembali hingga memuaskan Direksi.

Spesifikasi Teknis Perpanjangan Dermaga dan Fasilitas


1
Pendukung PP Labuhan Lombok
Suatu pemeriksaan bersama secara periodik atas semua lokasi Bench Mark
dan ketinggiannya harus dilaksanakan oleh Kontraktor dan Direksi. Tanpa
pemeriksaan semacam itu Kontraktor harus bertanggungjawab menjamin ketelitian
pelaksanaan pekerjaan tahap permanen.

1.4 PENGAMATAN

1.4.1 Pengamatan Cuaca dan Bencana

Selama pekaksanaan proyek, Kontraktor diwajibkan mencatat dan


melaporkan kondisi cuaca dan bencana setiap hari kerja. Yang dimaksud
cuaca adalah hujan dan angin. Sedang bencana adalah seperti banjir,
gempa, kebakaran, dan sebagainya yang terjadi di luar kekuasaan manusia.

1.4.2 Pengamatan Pasang Surut

Selama pelaksanaan proyek, Kontraktor diwajibkan mengamati muka air


terendah dan tertinggi secara visual dengan menggunakan peilschaal.
Skala pembacaan yang terdapat di peilschaal harus dikaitkan ke Bench
Mark.

1.4.3 Pengamatan Gelombang

Selama pelaksanaan proyek, Kontraktor diwajibkan mengamati tinggi


gelombang secara visual.

1.4.4 Laporan Pengamatan

Hasil pengamatan seperti tersebut diatas harus dilaporkan setiap bulan


kepada Direksi.

1.5 JAMINAN KUALITAS

1.5.1 Gangguan

Kontraktor harus merencanakan dan mengkoordinasikan pekerjaan untuk


mengurangi gangguan terhadap instalasi atau fasilitas yang sudah ada atau
gangguan diantara beberapa pekerjaan dan disiplin.

Apabila gangguan ini terjadi, Direksi akan menentukan pengaturan tempat


kembali dari setiap bagian tanpa mempertimbangkan yang mana yang telah

Spesifikasi Teknis Perpanjangan Dermaga dan Fasilitas


2
Pendukung PP Labuhan Lombok
dikerjakan lebih dahulu. Tempat peralatan dan/atau bahan-bahan harus
disesuaikan sebagaimana yang diminta dengan semua bahan penunjang
dan tenaga kerja yang diperlukan untuk pekerjaan direncanakan.

1.5.2 Mutu Pekerjaan

Direksi hanya akan menyetujui pekerjaan dengan mutu yang memenuhi


standar. Pekerjaan dengan mutu di bawah standar tidak akan diterima.

Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi nama-nama karyawan yang


dipekerjakan dengan kualifikasi dan pengalamannya yang baik dalam
pekerjaan yang dilaksanakannya. Direksi berhak meminta mengganti
karyawan yang tidak sesuai dengan standar.

1.5.3 Alat dan Bahan

Semua alat dan bahan-bahan yang digunakan, kecuali jika ditentukan lain
dan disetujui oleh Direksi, harus dalam keadaan baik dan bebas dari cacat
atau ketidaksempurnaan serta harus berasal dari produksi standar terbaru
dari pabrik yang biasa dipesan untuk pembuatan alat dan bahan-bahan
semacam itu.

1.5.4 Kondisi Lingkungan

Semua bahan dan alat yang digunakan, sebagaimana yang diterapkan


dalam kontrak ini harus memadai dan sesuai dengan keadaan lingkungan
proyek.

Semua bahan dan alat harus memadai dan sesuai dengan Kontrak, dan
Kontraktor harus mengetahui benar-benar keadaan lingkungan proyek.

1.5.5 Pemeriksaan

Tanggung jawab terhadap pemeriksaan bahan-bahan, pembuatan oleh


pabrik berada pada pihak Kontraktor, tetapi Direksi tetap berhak untuk
memeriksa setiap waktu selama pekerjaan berlangsung untuk menjamin
bahwa bahan-bahan dan mutu pekerjaan sesuai dengan spesifikasi dan
pelaksanaan kerja yang paling baik. Pemeriksaan yang dilaksanakan
Direksi terhadap pekerjaan tidak harus menyebabkan Kontraktor lepas dari
tanggung jawab sepenuhnya terhadap mutu pekerjaan. Kesalahan atau
kekurangan yang ditemukan selama pembuatan di pabrik dan setiap bahan

Spesifikasi Teknis Perpanjangan Dermaga dan Fasilitas


3
Pendukung PP Labuhan Lombok
yang ditemukan tidak sempurna harus diperbaiki oleh Kontraktor dengan
biaya sendiri.

1.5.6 Penyimpanan

Untuk mendapat persetujuan. Untuk mendapatkan persetujuan Direksi,


Kontraktor harus menyiapkan dan menyerahkan rencana yang terinci
lengkap dengan spesifikasinya dalam waktu tidak lebih dari 30 (tiga puluh)
hari. Dibawah ketentuan kontrak, Kontraktor harus tetap bertanggungjawab
atas tidak selesainya pekerjaan dalam jangka waktu atau waktu-waktu yang
ditentukan dalam kontrak.

Persetujuan rencana dan persetujuan atas rencana alternatif oleh Direksi


tidak menyebabkan Kontraktor bebas atas kewajiban-kewajiban menurut
ketentuan kontrak dan Kontraktor harus menjamin rencana tersebut untuk
tujuan yang dimaksud dari bagian itu atau bagian-bagian dari pekerjaan
yang rencana alternatifnya telah diserahkan oleh Kontraktor.

1.5.7 Persyaratan Keamanan

Kontraktor harus menyediakan semua tanda peringatan, penghalang untuk


keamanan, alat pemadam kebakaran dan lain-lain yang diperlukan atau
yang diminta oleh Direksi, untuk menjamin keamanan personil dan
kendaraan-kendaraan dalam lingkungan kerja dan jalan masuknya.

1.5.8 Pengawasan Pabrikan

Kontraktor harus meminta pabrik yang alatnya banyak dibeli atau dipakai
atau merupakan peralatan ataupun konstruksi khusus untuk menyediakan
pelayanan teknisi yang bermutu untuk mengawasi, memeriksa,
menyelesaikan dan menjalankan alat yang telah dipasang, sebelum atau
pada waktu alat tersebut diperiksa dan atau dipergunakan.

Pengawasan, pemeriksaan, penyelesaian dan pengoperasian tersebut tidak


akan membebaskan Kontraktor atas tanggung jawabnya untuk
melaksanakan terpasangnya alat dengan baik dan siap untuk
pengoperasian.

1.5.9 Sumber Produksi

Sumber produksi yang ditentukan dalam spesifikasi menunjukkan standar

Spesifikasi Teknis Perpanjangan Dermaga dan Fasilitas


4
Pendukung PP Labuhan Lombok
kualitas yang harus digunakan sebagai dasar pemilihan bahan oleh
Kontraktor, Direksi akan mempertimbangkan produksi alat yang serupa dari
pihak-pihak lain yang mempunyai reputasi baik.

1.5.10 Pembersihan

Kontraktor harus meninggalkan bangunan-bangunan dan daerah-daerah


kerja dalam keadaan sepenuhnya bersih dan rapi. Kontraktor harus
membersihkan lokasi perkerjaan dari sisa – sisa bahan dan peralatan yang
tidak terpakai. Kontraktor harus memindahkan semua halangan- halangan
sementara, peringatan-peringatan dan alat pelindung sementara setelah
memperbaiki tempat tersebut kepada keadaan semula.

1.6 PENGAWASAN KUALITAS

Kontraktor harus memakai (i) sistem pemeriksaan yang baik dan melaksanakan
pemeriksaan yang dimaksud serta menguji bahwa pekerjaan yang dilaksanakan telah
sesuai dengan kontrak dengan persyaratannya dan (ii) memelihara serta menyediakan
untuk Direksi, catatan-catatan yang memadai dari pemeriksaan dan pengujian
tersebut. Pemeriksaan kualitas harus mengacu pada peraturan standar Indonesia.

1.7 DAERAH KERJA KONTRAKTOR

Kontraktor bekerja sama dengan pemilik, pejabat setempat dan pemilik tanah
untuk menetapkan seluruh daerah kerja Kontraktor. Dalam hal ini, Kontraktor bila perlu
mendirikan dan memelihara kantor, gudang-gudang, perbekalan, bengkel reparasi,
bengkel kerja, penyimpanan kendaraan, penyimpanan bahan dan lain-lain, serta
semua fasilitas yang menunjang pelaksanaan kerja demi tercapainya efisiensi kerja.

Dibawah pengawasan Direksi, Kontraktor juga harus mendirikan, memelihara,


dan menjalankan atau menyewa sebuah laboratorium beserta ruangan dan alat yang
lengkap guna pengujian agregat, contoh beton, tanah dan batu, serta lain-lain sesuai
dengan persyaratan spesifikasi teknis.

Spesifikasi Teknis Perpanjangan Dermaga dan Fasilitas


5
Pendukung PP Labuhan Lombok
Apabila fasilitas diatas tidak dapat ditampung didaerah kerja, Kontraktor akan
memberikan tata letak dari instalasi di lapangan dimana ditentukan perkiraan luas
yang diperlukan.

Tiga puluh hari sebelum tanggal dimana Kontraktor memulai pembangunan


perkemahan, Kontraktor harus menyerahkan gambar-gambar dan spesifikasi-
spesifikasi dengan rincian mempermudah penentuan lokasi yang tepat, untuk
mendapat persetujuan dari Direksi. Tidak ada perkemahan lain yang akan dibangun
selain perkemahan yang sifatnya sementara yang pembangunannya menurut gambar-
gambar dan spesifikasi-spesifikasi yang telah disetujui oleh Direksi.

Tanpa menunggu persetujuan Direksi, Kontraktor harus mentaati hukum dan


peraturan setempat yang mengatur bangunan, pemeliharaan atau pengelolaan
kemah-kemah mereka serta harus bertanggungjawab atas setiap kerusakan atau
tuntutan yang diakibatkan dari tidak memadai atau tidak layaknya fasilitas.

1.8 PELAYANAN UNTUK PERKEMBANGAN DAN DAERAH KERJA KONTRAKTOR

1.8.1 Pelayanan Umum

Untuk kelancaran pekerjaan, Kontraktor harus menyediakan sumber tenaga


listrik, penerangan, air, sarana komunikasi, tempat pembuangan air kotor
dan sampah selama masa konstruksi.

1.8.2 Penjagaan dan Penerangan

Untuk menjaga keselamatan kerja, Kontraktor harus menyediakan dan


memelihara pelampung atau tanda-tanda lain, lampu penerangan,
penjagaan, pagar dan penjaga apabila diminta oleh Direksi atau pejabat
resmi untuk perlindungan pekerjaan. Kontraktor harus mengganti setiap
kerugian dan membebaskan pemilik dari setiap kerugian atau kerusakan
yang diderita pihak ketiga karena kesalahan Kontraktor yang tidak
menyediakan lampu atau tanda-tanda lain yang diperlukan.

1.8.3 Lain-lain

Kegiatan survei adalah tanggung jawab Kontraktor, tetapi Direksi berhak


untuk memeriksa survei tersebut selama masa berlakunya Kontrak.

Spesifikasi Teknis Perpanjangan Dermaga dan Fasilitas


6
Pendukung PP Labuhan Lombok
Atas permintaan Direksi, semua survei yang diperlukan dan peralatan yang
digunakan oleh Direksi untuk pengujian dan pemeriksaan harus disediakan
oleh Kontraktor.

Kontraktor harus mendirikan stasiun meteorologi yang memenuhi syarat


untuk pencatatan temperatur, arah dan kecepatan angin, tekanan
barometrik, curah hujan, kelembaban dan lain-lain. Kontraktor harus
mencatat data-data tersebut setiap hari, diperiksa dan diserahkan setiap
bulan kepada Direksi.

1.9 JALAN MASUK KE DAERAH KERJA

Pada awal pekerjaan, Kontraktor harus menjamin adanya jalan masuk ke


daerah kerja yang memungkinkan untuk pemindahan alat dan bahan-bahan yang akan
digunakan. Kontraktor harus memperbaiki dan memelihara jalan masuk untuk
menghindari kelambatan angkutan yang dapat mempengaruhi pelaksanaan
pekerjaan. Jalan masuk sementara harus sekecil mungkin menghalangi alinemen
jalan-jalan yang ada.
Semua pengoperasian yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan dan
pekerjaan sementara sedapat mungkin memenuhi persyaratan Kontrak agar tidak
menggangu saluran-saluran air umum, jalan-jalan umum atau pribadi, jalan setapak
ke atau dari tanah milik orang lain atau Pemilik Proyek. Kontraktor harus mengganti
kerugian kepada Pemilik terhadap semua tuntutan-tuntutan secara hukum, proses
hukum, kerugian, biaya-biaya, ongkos-ongkos dan pengeluaran apapun yang timbul
atau dalam hubungannya dengan setiap hal semacam itu sejauh masih menjadi
tanggung jawab Kontraktor.
Kontraktor harus menyesuaikan pekerjaannya dengan peraturan dari pejabat
pengawasan pelabuhan, jalan raya, jalan kereta api dan harus mematuhi perintah-
perintah dari pejabat yang berwenang dari instansi tersebut tentang penggunaan jalan
air pelabuhan, jalan raya, jalan kereta api. Pelaksanaan pekerjaan oleh Kontraktor
harus sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu, merusak dan membahayakan
penggunaan dan bekerjanya fasilitas pelabuhan yang ada termasuk jalan air, jalan,
jalan kereta api, dan lalu lintas setempat, kecuali mendapat persetujuan dari Direksi
untuk pelaksanaan, penyelesaian dan pemeliharaan pekerjaan.
Kontraktor harus mengganti kerugian atas kerusakan pada jalan, jembatan dan

Spesifikasi Teknis Perpanjangan Dermaga dan Fasilitas


7
Pendukung PP Labuhan Lombok
hak milik orang lain, sebagaimana tersebut diatas karena kelalaian Kontraktor atau
Sub Kontraktornya dalam hubungannya dengan pelaksanaan pekerjaan.

1.10 KANTOR DIREKSI

Kontraktor harus menyediakan kantor dengan luas minimal 12 m2.

Atas persetujuan Direksi kantor harus dilengkapi dengan meja, kursi meja rapat, meja
gambar, lemari arsip, dan lain-lain.

Kontraktor harus menyerahkan layout fasilitas yang lengkap untuk wakil-wakil Pemilik
dan Direksi untuk mendapat persetujuan Direksi.

Kontraktor harus bertanggung jawab atas perawatan dan pemeliharaan fasilitas-


fasilitas tersebut dan harus menyediakan kelengkapan sarana keperluan kantor,
barang sanitasi dan konsumsi selama masa kontrak.

1.11 PENYERAHAN-PENYERAHAN KONTRAKTOR

1.11.1 Umum

 Rencana proyek termasuk peralatan konstruksi, alat dan rencana


tenaga kerja.

 Rencana kejadian penting bagi persiapan dokumen, pengadaan,


pengapalan, pembangunan dan pemasangan.

 Program pengawasan kualitas.

 Catatan dokumen yang dikirimkan untuk pemeliharaan, informasi atau


persetujuan.

 Program penyerahan.

 Petunjuk pengoperasian dan pemeliharaan.

 Daftar pemasok.

 Daftar gambar-gambar Kontraktor.

 Gambar-gambar dari pemasok dan dokumen-dokumen termasuk


spesifikasi, data, daftar bagian-bagian dan suku cadang yang
disarankan.

 Gambar-gambar dari Kontraktor, data dan perhitungan fasilitas- fasilitas

Spesifikasi Teknis Perpanjangan Dermaga dan Fasilitas


8
Pendukung PP Labuhan Lombok
sementara dan daerah kerja Kontraktor.

 Daftar alat utama, daftar suku cadang yang disarankan, dan jadwal
pemberian minyak pelumas.

 Laporan pemeriksaan/pengujian pabrik dan prosedur.

 Laporan kemajuan bulanan.

 Laporan akhir proyek.

Setiap perubahan di lapangan dari gambar perencanaan/spesifikasi,


Kontraktor harus membuat Shop Drawing (gambar kerja) sebelum suatu
komponen kerja dilaksanakan, dan untuk selanjutnya dimasukkan dalam “as
built drawing” yang disiapkan oleh Kontraktor. Setiap saat pada masa
konstruksi, kontraktor harus menyediakan gambar-gambar yang telah
direvisi sebagai referensi oleh Direksi.

1.11.2 Pekerjaan Sipil dan Struktur

 Usulan lokasi pengambilan material

 Daftar peralatan yang akan digunakan dalam pekerjaan berikut :

a. Pengambilan material

b. Pekerjaan tanah

c. Pekerjaan struktur yang lain

d. Gambar-gambar kerja, prosedur, dan jadwal kerja

1.12 LAPORAN KEMAJUAN

Selama pelaksanaan pekerjaan, setiap hari ke sepuluh bulan berikutnya, Kontraktor


harus menyerahkan kepada Direksi Laporan Kemajuan Bulanan dalam rangkap 6
(enam) yang berisi kemajuan pekerjaan yang sesungguhnya. Laporan ini dibagi
menurut pekerjaan utama berdasarkan kontrak yang tersusun dalam Lingkup Kontrak.
Laporan tersebut harus berisi hal-hal sebagai berikut :

a. Kemajuan pekerjaan selama satu periode pelaporan, yaitu pekerjaan yang telah
selesai dan yang sedang dikerjakan berikut dengan tanggal mulai, tanggal

Spesifikasi Teknis Perpanjangan Dermaga dan Fasilitas


9
Pendukung PP Labuhan Lombok
penyelesaian dan tanggal perkiraan penyelesaian.

b. Pekerjaan-pekerjaan yang direncanakan akan dimulai untuk 2 masa pelaporan


yang akan datang berikut dengan perkiraan tanggal rencana mulai.

c. Uraian singkat mengenai kemajuan kontrak dan penjelasan dari setiap


perubahan-perubahan dari rencana kontrak serta perkiraan dampak perubahan
tersebut berikut tindakan perbaikan yang diusulkan.

d. Daftar alat yang digunakan di tempat pekerjaan selama masa pelaporan dan
daftar alat yang belum/tidak digunakan selama masa pelaporan.

e. Jumlah keseluruhan tenaga kerja yang sebenarnya dipekerjakan di tempat


pekerjaan selama masa pelaporan, yang dirinci atas jumlah karyawan di kantor,
pengawas dan pekerja kasar.

f. Perkiraan jumlah tenaga kerja dan alat yang diperlukan untuk menyelesaikan
pekerjaan yang sedang berlangsung dan direncanakan.

g. Laporan penerimaan bahan-bahan yang berisi tentang bahan yang diterima di


tempat pekerjaan, bahan yang seharusnya diterima tetapi belum masuk selama
periode pelaporan, dan perkiraan pengiriman bahan-bahan untuk setiap bulannya
sampai pekerjaan selesai.

h. Daftar pengujian dan pemeriksaan bahan dan alat yang dipasang untuk pekerjaan
permanen.

i. Ikhtisar laporan atas semua aspek Program Keselamatan Kontraktor yang


mencakup semua jenis kecelakaan dan jumlah jam kerja hilang karena
kecelakaan termasuk sub kontraktor.

j. Foto-foto yang menunjukkan kemajuan pekerjaan, minimal 8 (delapan) buah.

k. Grafik kemajuan fisik dan keuangan baik yang direncanakan maupun


realisasinya.

1.13 GAMBAR YANG SEBENARNYA TERPASANG DAN PENYERAHAN DATA

Sebelum penyerahan penyerahan pertama dari seluruh atau sebagian pekerjaan, satu
berkas gambar yang sebenarnya terpasang (as built drawing) yang lengkap, data-
data, kepustakaan pabrikan, pedoman pengoperasian, dan dokumen lainnya yang
berhubungan dengan pembangunan, bangunan, alat, sistem atau perlengkapan-
perlengkapan yang termasuk dalam pekerjaan, harus sudah disetujui dan diserehkan

Spesifikasi Teknis Perpanjangan Dermaga dan Fasilitas


10
Pendukung PP Labuhan Lombok
kepada Direksi untuk digunakan dalam mengoperasikan dan memelihara hasil
pekerjaan. Semua bahan yang diserahkan itu harus dengan jelas diberi tanda
“SEBENARNYA TERPASANG (AS BUILT)”.

1.14 PERSYARATAN PENAWARAN YANG HARUS DIPENUHI


Persyaratan Administrasi yang harus dipenuhi oleh penawaran
 Surat
penawaran
 RAB, Analisa, Harga Satuan Tenaga dan
Bahan
 Surat dukungan dari penyedia Tiang Pancang dan READY MIX
terdekat dilengkapi dengan izin usaha pemberi dukangan

Daftar Tenaga yang Dibutuhkan untuk Pekerjaan ini


Penyedia Jasa harus menyediakan tenaga kerja terampil untuk
mendukung pelaksanaan pekerjaan ini al. :
 1 (satu) orang Operator pile hammer yang bersertifikat dan
berpengalaman minimal 2 tahun
 1 (satu) o r a n g Ahli K3 Konstruksi yang telah
berpengalaman

Daftar alat yang harus disediakan


Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan (milik sendiri/sewa)
untuk pelaksanaan pekerjaan minimal berupa :
3
 Dump truck (Kapasitas 3,5 m ) = 1 Unit (Milik sendiri/ sewa)
 Beton Molen (Concreat Mixer) = 1 Unit (Milik sendiri/ sewa)
Kapasitas 0,25 m3
 Pile Drive Hammer + Crane = 1 Unit (Milik sendiri/ sewa)
 Kapal Ponton = 2 Unit (Milik sendiri/ sewa)
 kapal Tunda (Tug Boat) = 1 Unit (Milik sendiri/ sewa)
 Vibrator (Alat Pemadat beton) = 1 Unit (Milik sendiri/ sewa)
 Genset = 1 Unit (Milik sendiri/ sewa)
dan alat alat pertukangan yang dibutuhkan untuk penyelesaian
pelaksanaan pekerjaan tersebut.

1.15 SYARAT-SYARAT PENYIMPANAN BAHAN DAN PERALATAN

Syarat-syarat penyimpanan yang baik harus diadakan untuk mengurangi


kemungkinan turunnya mutu. Syarat-syarat tersebut seperti disebutkan dibawah ini :

a. Gudang harus mampu melindungi semua bahan, barang dan peralatan yang
disimpan dari hujan, angin yang menghembuskan pasir dan debu, sinar matahari
langsung (diatas 15oC, dibawah 30oC) dan kelembaban yang tidak lebih dari 70%.

Spesifikasi Teknis Perpanjangan Dermaga dan Fasilitas


11
Pendukung PP Labuhan Lombok
Gudang harus mempunyai ventilasi yang baik, bersih dan rapi.

b. Lantai harus kering dan bebas dari getaran.

c. Gudang harus terhindar dari asap penyebab karat.

d. Dinding dan lantai harus disikat secara berkala dan tetap dijaga kebersihannya.

e. Sedapat mungkin gudang harus bebas dari tikus dan serangga yang merugikan.
Apabila memungkinkan, barang-barang harus disimpan dalam tumpukan-
tumpukan yang seragam paling tidak 15 cm diatas lantai, dengan ketinggian
tumpukan yang memudahkan pemeriksaan.

f. Semua barang-barang harus diletakkan jauh dari dinding dan disimpan


sedemikian rupa sehingga terdapat lorong-lorong untuk mempercepat
pemeriksaan menyeluruh.

1.16 PENERIMAAN DAN PENGELUARAN BARANG-BARANG

a. Apabila memungkinkan, semua barang-barang harus dibongkar di dalam gudang.

b. Apabila memungkinkan, barang-barang yang dikirim dengan peti-peti yang


terlindung harus dibongkar di dalam gudang dan diperiksa kelengkapannya,
kerusakannya dan penurunan mutunya, kecuali diduga rusak, maka peti tersebut
tidak boleh dibongkar. Panel-panel instrumen dan panel listrik harus dipak dengan
baik sebelum dikirimkan agar tahan lama dalam gudang yang kurang memenuhi
syarat. Panel sebaiknya dibungkus dengan kantung-kantung politin yang
mengandung dessicant dan dengan hati-hari diletakkan dalam kotak
pembungkus. Peti pembungkus sebaiknya tidak dibuka (kecuali bila telah turun
mutunya atau rusak dalam perjalanan) sampai panel-panel tersebut digunakan
dan harus diperiksa dalam selang yang teratur seperti dirinci dalam subbab 7.4
dibawah.

c. Semua barang harus dilengkapi dengan lapisan pelindung. Pembungkus, blok


kayu dan tutupnya, dan sebagainya sebelum dikirim. Barang-barang harus selalu
berada dalam keadaan baik. Apabila setiap bentuk pelindung merosot mutunya,
hilang atau rusak dalam pengiriman, maka harus diganti, kecuali diduga ada
kerusakan-kerusakan pada permukaan barang, maka pelindungnya

tidak boleh diganti. Setiap kerusakan pada lapisan pelindung atau penutup harus
segera diganti/diperbaiki. Bagian tertentu mungkin harus dicat kembali pada

Spesifikasi Teknis Perpanjangan Dermaga dan Fasilitas


12
Pendukung PP Labuhan Lombok
selang yang teratur, hal-hal ini akan dicantumkan dalam Dokumen Kontrak atau
Dokumen yang menyertai barang-barang.

d. Pembukaan setiap peti yang berisi peralatan yang mudah pecah, alat elektronik,
meteran-meteran, pengontrol, dan lain-lain harus di dalam gudang dan dibawah
pengawasan mekanik yang ahli atau kepala tukang yang dapat diandalkan serta
dihadiri pihak berwenang yang ditunjuk oleh Direksi. Peralatan tersebut harus
ditangani secara hati-hati.

1.17 PEMERIKSAAN BARANG-BARANG DALAM GUDANG

Semua barang-barang harus diperiksa secara teratur terhadap tanda-tanda kerusakan


berikut ini:

a. Permukaan logam : berkarat dan berlubang.

b. Sambungan dan paking : mengeras, retak, hancur, memudarnya warna dan


perubahan bentuk.

c. Mesin : kekakuan dari bagian-bagian yang bergerak, karatan dan perubahan


bentuk.

d. Permukaan-permukaan yang dicat : kerusakan pada pekerjaan cat dan karat.

e. Peti-peti yang isinya belum pernah dipindahkan (contoh: panel peralatan) : kayu
pemisah, bentuk dan lubang simpul, bukan sambungan, penggerogotan kayu oleh
binatang pengerat dan serangga, lubang-lubang bor dan puing-puing.

f. Pembungkus dan kantung-kantung plastik : memudarnya warna, merosotnya


mutu dan sobek-sobek.

1.18 PENGUJIAN PENERIMAAN PABRIK

Pemberitahuan mengenai jadwal pengujian yang tepat harus diberikan oleh


Kontraktor. Setiap kekurangan-kekurangan dalam alat atau mutu pekerjaan yang
ditemukan oleh pengujian ini harus diperbaiki oleh kontraktor dengan biaya sendiri
sebelum penerimaan pekerjaan.

Kontraktor harus menjamin bahwa pabrikan melaksanakan semua pengujian sesuai


dengan Spesifikasi Teknik dan Standar yang dapat diterapkan.

Spesifikasi Teknis Perpanjangan Dermaga dan Fasilitas


13
Pendukung PP Labuhan Lombok
1.19 PENGUJIAN PENYERAHAN

Pengujian penyerahan peralatan permanen harus dilaksanakan sesuai dengan


petunjuk pabrikan dan prosedur pemasangan serta persyaratan-persyaratan
Spesifikasi Kontrak.

Pengujian penyerahan harus membuktikan bahwa fungsi unit-unit yang saling


tergantung cukup memuaskan satu dengan lainnya menurut pengoperasian dan
pengawasan dalam keadaan normal dan keadaan darurat. Apabila diperintahkan oleh
Direksi, kesalahan dan kemacetan harus disimulasikan untuk menunjukkan
kelengkapan dan fungsi alat keselamatan.

1.20 PERATURAN / PERSYARATAN TEKNIK YANG MENGIKAT

1.20.1 Peraturan Teknik Yang Dikeluarkan/Ditetapkan Oleh Pemerintah RI

Apabila tidak disebutkan lain dalam Spektek dan Gambar Rencana maka
berlaku mengikat peraturan-peraturan di bawah ini :

a. Peraturan Pelaksanaan Bahan-bahan bangunan (PUPB NI-3/56)

b. Peraturan Beton Indonesia PBI 1971/1989

c. Peraturan Umum Bahan Indonesia (PUBI 1982)

d. Peraturan Perburuhan di Indonesia (tentang Pengerahan Tenaga


Kerja)

e. Peraturan-peraturan Pemerintah / Perda setempat

1.20.2 Persyaratan Teknik Pada Gambar / Spektek Yang Harus Diikuti

a. Pelaksanaan berdasarkan gambar kerja, syarat-syarat dan uraian


dalam Spektek ini, gambar tambahan serta perubahan-perubahan
dalam Berita Acara Aanwijzing, petunjuk serta perintah Pimpinan
Kegiatan pada waktu atau sebelum berlangsungnya pekerjaan.
Termasuk hari ini adalah pekerjaan-pekerjaan tambah / kurang yang
timbul dalam pelaksanaan. Namun demikian harus dikonsultasikan
terlebih dahulu kepada Pimpinan Kegiatan.

b. Perbedaan ukuran.

Spesifikasi Teknis Perpanjangan Dermaga dan Fasilitas


14
Pendukung PP Labuhan Lombok
Bila terdapat perbedaan ukuran atau ketidaksesuaian antara :

1. Gambar rencana dan detail, maka yang mengikat adalah


gambar yang skalanya besar.

2. Gambar dengan bestek yang berlaku adalah bestek atau


petunjuk / penjelasan dari Pimpinan Kegiatan.

3. Bila pada gambar terlukis sedang dalam bestek tidak dilukiskan


maka gambar yang mengikat.

c. Bilamana dalam bestek tersebut disebutkan, sedang dalam gambar


tidak dilukiskan, maka yang mengikat adalah bestek. Meskipun
demikian, hal-hal tersebut diatas harus diberitahukan kepada Pimpinan
Kegiatan untuk mendapatkan persetujuan sebelum dilaksanakan.

d. Bila dalam gambar terdapat kekurangan notasi ukuran, namun


tercantum skala gambar, maka ukuran berdasarkan skala gambar
dapat dipergunakan.

Spesifikasi Teknis Perpanjangan Dermaga dan Fasilitas


15
Pendukung PP Labuhan Lombok
BAGIAN 2
SYARAT – SYARAT TEKNIK DERMAGA
2.1 PEKERJAAN BETON
2.1.1. Lingkup Pekerjaan
(1) Pekerjaan yang tercakup dalam sub bab spesifikasi teknik ini meliputi
kelengkapan peralatan konstruksi, tenaga kerja, alat-alat, bahan material,
pengujian, pehengkapan dan penyelenggaraan yang berkaitan dengan
pekerjaan beton sesuai dengan gambar rencana.
(2) Item pekerjaan yang terkait adalah:
a. Tiang pancang
b. Dudukan fender
c. Kanstin
d. Pile cap tiang pancang
e. Balok dermaga
f. Lantai dermaga
g. Pekerjaan lainnya yang terkait

2.1.2. Kode dan Standar


1. PUBI 1970/NI-3 & ASTM Untuk air beton
2. PBI 71 NI-2; PUBI 1970/NI-3 & ASTM Untuk agregat beton
3. SI I 1984 & ASTM C150 Untuk bahan semen
4. Sll 1984; BS 4449 atau BS 4461 Untuk baja tulangan
5. PBI 71; BS 8100 & ASTM Untuk Campuran Beton

2.1.3. Ketentuan Umum


1. Diberitahukan kepada Kontraktor bahwa pekerjaan beton di lingkungan
laut merupakan pekerjaan khusus dan perlu mendapatkan perhatian yang
tinggi. Pemberi tugas dan direksi akan menjaga agar pengalaman buruk
struktur beton yang lalu tidak terulang pada pekerjaan ini. Untuk itu
terhitung 15 hari sebelum melaksanakan pembetonan, Kontraktor harus
menyampaikan proposal pekerjaan beton mulai dari pengadaan material
beton hingga pemeliharaan beton pasca pengecoran (curing) kepada

Spesifikasi Teknis Perpanjangan Dermaga dan Fasilitas


16
Pendukung PP Labuhan Lombok
Direksi untuk mendapatkan persetujuan.
2. Apabila Kontraktor ingin membeli beton jadi dari pabrik, maka Kontraktor
harus menyampaikan spesifikasi teknik ini kepada pabrik yang
bersangkutan dan pihak pabrik harus membuat pemyataan kesanggupan
untuk mengikuti semua persyaratan yang diminta.
3. Dalam hal Kontraktor ingin membeli agregat dari sumber lain seperti dari

pabrik atau supplier, Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi untuk


mendapatkan persetujuan, hasil uji, data dan informasi iainnya
sehubungan dengan sifat-sifat fisik dan kimiawi serta mutu agregat yang
akan dibeli dan dipakai sekurang-kurangnya lima belas (15) hari sebelum
agregat itu digunakan.

4. Semua biaya yang timbul dari pembuatan atau pembelian agregat beton
harus sudah dimasukkan dalam harga satuan dalam kontrak per meter
kubik yang disebutkan pada masing-masing item untuk beton dalam
Daftar Kuantitas dan Harga.

2.1.4. Material
 Semen
1. Semen yang dipakai harus memenuhi SIl 0013-77 yang tahan terhadap
sulfat dan harus ditegaskan dengan ASTM C-150 tipe V untuk bangunan
disekitar laut atau tipe Iainnya yang telah melalui penelitian dan disetujui
digunakan oleh Direksi. Semen tipe I menurut ASTM C 150 untuk struktur
dan bangunan di darat.
2. Semen yang menggumpal tidak boleh dipakai.
3. Zak semen disimpan, ditutup dan diletakkan di atas rak dan tidak boleh
berhubungan langsung dengan tanah, dan ditimbun tidak lebih dari 2 m.

 Agregat
1. Istilah agregat kasar dipakai untuk agregat dengan ukuran minimum lima
(5) mm dan di proyek ini untuk pekerjaan beton diperlukan agregat kasar
dengan ukuran berkisar dari lima (5) mm sampai dengan dua puluh lima
(25) mm.

Spesifikasi Teknis Perpanjangan Dermaga dan Fasilitas


17
Pendukung PP Labuhan Lombok
2. Agregat kasar terbuat dari batu pecan (crush stone) yang dihasilkan oleh
pabrik pemecah batu dari bahan dasar batu kali atau gunung.
3. Agregat kasar harus bersih, keras, tawar (tidak asin), tidak rapuh, bentuk
tajam, padat, tidak berselaput, merupakan pecahan batu yang tahan lama
serta bebas dari batu-batu pipih, panjang serta tidak mengandung bahan
organis dan bahan jelek lainnya.
4. Agregat kasar harus bergradasi baik dengan ukuran maksimum seperti
diperlukan untuk bermacam-macam Was beton sesuai dengan PBI
1971.N.1.2.
5. Agregat kasar akan ditolak bila:
 Kehilangan berat saat menggunakan grading A dalam Los Angeles
abrasion test, melebihi sepuluh persen (10%) tehadap berat pada
seratus (100) putaran atau empat puluh persen (40%) terhadap pada
lima ratus (500) putaran . (ASTM C.131)
 Kehilangan berat agregat bila dikerjakan dengan lima (5) putaran
"sodium sulphate" untuk "soundness" adalah lebih dari dua belas
persen (12%) terhadap berat. (ASTM C.88)
 Total presentasi terhadap berat dari butir yang bentuknya pipih dan
lonjong tidak melebihi empat puluh persen (40%). Bentuk butir pipih
dan lonjong apabila mempunyai ukuran sisi maksimum melebihi tiga
(3) kali ukuran sisi minimumnya.
6. Agregat kasar harus dihasilkan dari ayakan getar yang dipasang di mesin
pemecah batu, atau sesuai pilihan Kontraktor, dimana ayakannya biasa
dipasang ditanah dekat mesin pemecah batu.

7. Pemisahan agregat kasar dilakukan sesuai dengan ayakan ASTM E.11


dan cara kerja ASTM C.136 dan harus memenuhi persyaratan-
persyaratan berikut:

Ukuran ayakan
Prosentasi dengan Bobot yang lolos untuk setiap
ASTM Standar
ukuran ayakan
Luas Lubang
No. 4 s.d 0.75 in 0.75 s.d 1.50 in 1.50 s.d 3 in

Spesifikasi Teknis Perpanjangan Dermaga dan Fasilitas


18
Pendukung PP Labuhan Lombok
4 in - - 100
3 in - 100 90-100
2 in - 90-100 20-45
1.5 in - 20-45 0-10
1 in 100 0-10 0-5
8. 0.75
P in 90-100 0-5 -
e3/8 in 30-55 - -
n
No. 4
a (3/16 in) 0-5 - -
n
g
8. Perletakanan dan penyimpanan agregat kasar harus sedemikian rupa
sehingga segregasi atau masuknya benda-benda asing kedalam bahan
agregat tidak terjadi. Direksi bisa meminta agregat kasar harus disimpan di
landasan terpisah yang memadai.
9. Agregat yang tidak memenuhi spesifikasi teknik, namun bisa dibuktikan
dengan uji khusus bahwa agregat tersebut menghasilkan kekuatan beton
yang dikehendaki, bisa digunakan asal diperoleh ijin dari direksi. Agregat
tidak mengandung alkali reaktif. Algregat harus diuji dengan standar B
55835/SII 0455-81.
10. Istilah agregat halus berarti agregat yang mempunyai ukuran maksimum
lima (5) mm dan bahannya bersifat keras.
11. Agregat halus harus bersih, keras, kuat, padat, tahan air, tidak berlapis-
lapis, dan harus bersih dari debu, tidak bergumpal, tidak lunak, tidak
keropos, tidak pipih, tidak alkali, tidak ada bahan organik atau bahan lain
yang rapuh. Tidak boleh mengandung lebih dari tig a persen (3%) bahan
yang lolos saringan 0,088 mm atau ayakan No. 200 dengan pencucian
atau tidak boleh lebih satu persen (1%) lempung atau satu persen (1%)
bahan lunak. Menggunakan pasir dari pantai laut tidak diijinkan tanpa
persetujuan dari Direksi.
12. Untuk beton yang expose tidak boleh menggunakan agregat halus yang
menyebabkan perubahan warna pada permukaan warna pada permukaan
beton.
13. Agregat halus diuji terhadap "sodium sulphate soundness" sesuai dengan

Spesifikasi Teknis Perpanjangan Dermaga dan Fasilitas


19
Pendukung PP Labuhan Lombok
JIS A 1122 atau SNI 1750-90-A untuk lima (5) putaran dan harus
menunjukkan kehilangan maksimum tidak boleh lebih dari sepuluh persen
(10%).
14. Agregat halus serba merata gradasinya dan bila diuji sesuai PBI 1971
N.1.2 hasilnya sebagai berikut:
■ sebagai aggregat halus bila kurang dari dua persen (2%) terhadap

berat tertahan pada ayakan 4 mm.


■ sebagai agregat halus bila kurang dari ssepuluh persen (10%) terhadap
berat tertahan pada ayakan 1 mm.
■ sebagai agregat halus bila delapan puluh persen (80%) sampai
sembilan puluh lima persen (95%) terhadap berat tertahan ayakan 0,25
mm atau yang setara dari tabel sebagai berikut:

Ayakan yang dipakai Standar persentase berdasar


denganukuran lubang rata-rata bobot yang lolos dari setiap
(mm) ayakan (%)
10 100
5 90-100
2.5 80-100
1.2 50-90
0.6 25-65
0.3 1-35
0.15 2-10

15. Modulus kehalusan dari agregat halus bekisar antara 2.5 sampai 3.3.
Presentasi dari bahan yang merugikan agregat halus tidak boleh lebih dari
nilai-nilai berikut:

Persentasi berat (%
Jenis

 Gumpalan lempung 1.0


 Material yang lolos dari ayakan ukuran 0,088 mm 3.0*

Spesifikasi Teknis Perpanjangan Dermaga dan Fasilitas


20
Pendukung PP Labuhan Lombok
 Material yang tertahan dari ayakan ukuran 0,297
mm dan mengapung didalam cairan yang 0.5

mempunyai berat jenis 1,95

2.1.5. Air
1. Air untuk adukan beton dan mortar serta air untuk mencuci agregat harus
disediakan oleh Kontraktor sesuai dengan sub-pasal 7.3.4 dari Spesifikasi
Umum dan harus mendapat persetujuan dari Direksi.

2. Air yang digunakan untuk beton harus bebas dari minyak, asam, garam,
alkali, bahan organis dan bahan jelek lainnya. Mutu air adukan harus
sesuai dengan Standar AASHTO T 26 (Standart Method of Test for Quality
of to be used in concrete). Bila diminta oleh Direksi contoh air harus
diambil dari tempat yang diusulkan dan dibandingkan dengan air dari
PDAM. Perbandingan air untuk campuran harus dibuat dengan pengujian
standar semen guna mengetahui ketelitian, waktu ikat serta kekuatan
mortar beton. Indikasi ketidak telitian, perbedaan waktu ikat sampai
kurang lebih tiga puluh (30) menit ataupun perbedaan kekuatan mortar
sampai kurang lebih sepuluh persen (10%) dibanding dengan beton yang
mengunakan air PDAM, cukup untuk dipakai sebagai alas an untuk
menolak penggunaan air yang bersangkutan.
3. Semua biaya yang timbul dari pengujian dan pemakaian air yang
digunakan untuk adukan beton dan mortar serta pencucian agregat harus
sudah termasuk dalam harga masing-masing item satuan kontrak
permeter kubik untuk beton maupun mortar seperti yang tercantum dalam
Daftar Kuantitas dan Harga.
2.1.6. Bahan tambah (additive)
1. Penggunaan bahan tambah (additive) kecuali untuk bahan water reducing
compound tidak diperkenankan kecuali mendapatkan persetujuan direksi.
2. Dalam hal bahan tambah diperiukan, kontraktor harus menyampaikan
sertifikat hasil uji bahan tersebut dan membuktikan bahwa bahan tersebut
tidak memberikan dampak negat'rf tertiadap kekuatan dan ketahanan

Spesifikasi Teknis Perpanjangan Dermaga dan Fasilitas


21
Pendukung PP Labuhan Lombok
beton.
3. Pada pertimbangan khusus, Kontraktor bisa diijinkan secara tertuiis oleh
Direksi untuk menggunakan bahan tambah di antaranya untuk memperbaiki
workabilitas campuran maupun untuk penyelesaian akhir pekerjaan beton
dan adukan mortar.
4. Bahan tambah jenis air-entraining admixture bisa dipakai untuk semua
beton atas izin Direksi. Bahan tambah ini harus sesuai dengan ASTM
nomor C. 260 atau yang ekivalen dan disetujui oleh Direksi.
5. Kontraktor harus memberitahu Direksi atas usul bahan tambah ini baik
sebagai obat set-retarding, water reducing ataupun mempercepat
pengentalan beton termasuk sumber darimana obat ini dapat diperoleh,
sekurang-kurangnya sembilan puluh (90) hari sebelum digunakan.
Kontraktor hanjs menyampaikan kepada Direksi spesifikasi teknik
termasuk hasil uji laboratorium dan contoh-contoh bahan tambahan yang
akan dipergunakan.
6. Semua pengujian bahan tambah ini dilakukan oleh Kontraktor dengan biaya
sendiri dan hasilnya diserahkan kepada Direksi untuk mendapatkan
persetujuannya.
7. Banyaknya bahan tambah yang dipakai pada masing-masing adukan beton
dan pada bagian dari pekerjaan beton yang akan menggunakan bahan ini akan
ditentukan oleh Direksi. Kisaran nilai slump yang disyaratkan lamanya waktu
yang diperkenankan untuk beton tetap berada dimixer (waktu pengadukan
oleh mixer) bisa dirubah oleh Direksi apabila persetujuan penggunaan bahan
ini diberikan.

8. Semua biaya penggunaan obat ini harus sudah termasuk dalam harga
satuan kontrak per meter kubik dalam Daftar Kuantitas dan Harga untuk
item beton yang digunakan dimana bahan tambah akan digunakan.

2.1.7. Tulangan

1. Tulangan harus memenuhi standard dan dimensi yang tertera dalam


gambar. Tulangan adalah baja deform (ulir) atau polos yang mutunya harus

Spesifikasi Teknis Perpanjangan Dermaga dan Fasilitas


22
Pendukung PP Labuhan Lombok
memenuhi tegangan tarik karakteristik minimum 2780 kg/cm2 (di periksa
dengan standar Sll, BS 4449 atau BS 4461).
2. Tidak diperkenankan tulangan diikat dengan las kecuali terdapat petunjuk
pada gambar rencana atau atas ijin direksi. Deformasi ,las harus
memenuhi BS 4483.
3. Tulangan hendaknya disimpan di rak di atas tanah dan didukung
sepanjang tulangan hingga tidak bengkok.
4. Tulangan harus terlindungi dari hujan kelembaban udara dan sebagainya,
dan karat-karat harus dibersihkan dan memenuhi criteria Sll 0136-84.

2.1.8. Uji Material


1. Sertifikat pengujian semen, agregat dan baja tuiangan hendaknya
diajukan kepada direksi untuk memperoleh ijin penggunaan.
2. Apabila dlanggap perlu oleh direksi. Kontraktor harus melakukan
pengujian fisik semen berdasarkan standar ASTM/SII atas biaya sendiri.
3. Dalam hal terdapat keragu-raguan pihak direksi atas kualitas air yang
diajukan Kontraktor, maka direksi berhak memenntahkan Kontraktor untuk
mengadakan pengujian laboratonum.
4. Agregat kasar dan halus yang akan digunakan harus dilakukan pengujian
laboratonum tertiadap parameter secara lengkap sebagaimana diatur
dalam PBI 71 dan ASTM.
5. Kontraktor harus melakukan pengujian rutin temadap agregat kasar dan
halus yang digunakan dengan frekwensi sesuai standar atau menurut
hemat direksi.
6. Kontraktor harus melakukan pengujian rutin temadap besi tulangan yang
digunakan dengan frekuensi sesuai yang diatur dalam Sll. Jenis pengujian
adalah syarat fisik, kuat tank dan uji bengkok.
7. Jika selama pelaksanan konstruksi, material mengalami perubahan, maka
sample dari tipe material harus diajukan kepada direksi untuk memperoleh
ijin penggunaannya.

2.1.9. Mutu & Pembuatan Campuran Beton


1. Penentuan komposisi campuran beton harus melalui prosedur mix design dan

Spesifikasi Teknis Perpanjangan Dermaga dan Fasilitas


23
Pendukung PP Labuhan Lombok
trial mix terhadap beberapa altematif perbandingan campuran yang dianggap
terbaik untuk menghasilkan beton K350. sebagaimana diminta.
2. Disyaratkan jumlah kandungan semen dalam beton masing-masing tidak
kurang dari 380 kg dan 325 kg dengan nilai factor air semen maksimum 0,48
dan 0,54.
3. Kontraktor harus mengajukan rancangan campuran (mix design) tersebut
kepada direksi selambat-lambatnya 6 minggu sebelum pekerjaan beton
dilakukan untuk selanjutnya disetujui dibuat percobaan campuran, pengujian
nilai slump, pembuatan benda uji (kubus atau silinder) hingga diperoleh hasil
uji kuat tekan umur 7, 14 dan 28 hari.
4. Proposal mix design yang diajukan harus memuat secara lengkap macam dan
sumber bahan-bahan beton yang akan digunakan disertai hasil pengujian
karakteristik masing-masing bahan.

5. Jumlah benda uji sekurang-kurangnya mengikuti ketentuan dalam PBI 71 sub


bab 4.6.
6. Komposisi campuran yang digunakan adalah komposisi finai yang ditetapkan
oleh direksi berdasarkan hasil uji kuat tekan campuran percobaan tersebut.
7. Semua beton harus memenuhi CP 110 BS 1881 atau PBI 71. Ketika beton
dicor pada kondisi cuaca panas, maka perlu dilakukan tindakan preventif agar
tidak terjadi retak. Pengecoran pada cuaca panas harus memenuhi CP 110 atau
PBI 71.
8. Beton harus dicampur dengan mesin pencampur hingga campuran material
merata.
9. Semua bahan beton hendaknya dicampur secara mekanis dengan takaran
komposisi menggunakan ukuran berat.
10. Dalam melaksanakan pembuatan campuran, moisture agregat khususnya
agregat halus harus selalu dikontrol untuk menghindari pemberian air campuran
yang beriebih dari perbandingan factor air semen rencana.
11. Kekentalan campuran beton harus diuji dengan slump test sebagaimana diatur
dalam PBI; Sll dan ASTM. Untuk beton tanpa bahan tambah ditetapkan nilai
slump test tidak boleh melebihi 7 cm, dan jika menggunakan bahan tambah
water reducing entrainmet dapat diperkenankan 12 cm.

Spesifikasi Teknis Perpanjangan Dermaga dan Fasilitas


24
Pendukung PP Labuhan Lombok
12. Untuk mengontrol kuat tekan beton memenuhi spesifikasi, Kontraktor harus
mengadakan pembuatan sample uji kubus 15x15 cm atau silinder diameter 15
cm dan pengujian kuat tekan di laboratorium untuk umur beton 7, 14 dan 28
hari.
13. Frekuensi pelaksanaan slump test, pembuatan dan pengujian serta jumlah benda
uji selama pelaksanaan pengecoran harus mengikuti ketentuan yang tertuang
dalam PBI 71 dan/atau Sll 84.
14. Pada pengecoran pada daerah sempit dilakukan dengan mempertimbangkan
kedalaman, jika diarahkan oleh direksi, bisa dilakukan dengan membuka sisi
bekisting sementara dengan lebih dulu memberikan kesempatan beton untuk
mengering dan konsolidasi.
15. Pengecoran beton pada bekisting dengan ujung siku-siku, tekukan, baut,
angkur baja, baut konektor, pipa, celah lobang, sasis atau segala sesuatu
yang akan terpasang pada saat pengecoran, pengecoran harus sampai
selesai dan tidak boleh ada penghentian pengecoran jika tidak ada ijin dari
direksi secara tertulis. 16. Kontraktor dalam pelaksanaan pengecoran
senantiasa menginformasikan jadwal pelaksanaan terutama pada item
pekerjaan pengecoran seperti di atas.

2.1.10. Bekisting
1. Bekisting untuk beton pracetak hanya dapat digunakan setelah mendapatkan
persetujuan dari direksi pada shop drawing yang diajukan Kontraktor.
2. Kekuatan bekisting dan perancahnya harus melalui perhitungan oleh
kontraktor untuk menghindari lendutan-lendutan dan bocoran-bocoran yang
dapat terjadi selama penempatan campuran ke dalamnya. Rancangan
tersebut dilampirkan pada surat permohonan ijin pelaksanaan pengecoran.
3. Semua bekisting didukung oleh perancah yang rremadai dan diberi pengaku
untuk menahan defleksi yang berlebihan atau gerakan akibat dari berat sendiri
struktur dan akibat pergerakan pekerja pelaksanan pengecoran diatasnya.
4. Semua bekisting dibuat agar beton yang dihasilkan memperoleh ukuran yang
tepat, halus dan menghindari dari cacat-cacat lainnya apabila permukaan
beton di ekspos. Sambungan panel pada bekisting dirancang dengan pola
baku seperti ditunjukkan dalam gambar shop drawing.

Spesifikasi Teknis Perpanjangan Dermaga dan Fasilitas


25
Pendukung PP Labuhan Lombok
5. Tidak boleh terjadi defleksi yang melebihi defleksi maksimum yang disyaratkan
dalam standar BS dan ASTM atau menurut pendapat direksi.
6. Setiap bagian dari bekisting beton tidak diperbolehkan bergeser selama 1
minggu setelah pengecoran kecuali jika ada pendapat lain dari direksi atas
permintaan Kontraktor.
7. Sebelum pelaksanaan pengecoran, bekisting harus dalam kondisi bersih,
bekisting hendaknya dibersihkan untuk menghindari terjadinya karat-karat
pada baja beton, di lapisi oleh lapisan yang dapat menimbulkan adhesi kecil
sesuai dengan arahan direksi.

2.1.11. Selimut Beton


1. Yang dimaksud dengan selimut beton adalah jarak terkecil dari permukaan
luar beton jadi dengan ujung atau permukaan logam (besi tulangan, kawat
beton atau logam lainnya yang terdapat dalam struktur beton tersebut)
terdekat.
2. Selimut beton dibuat sesuai kebutuhan yang termuat pada PBI 71 N.l-2 kecuali
ada ditunjukkan dalam gambar.
3. Penggunaan pemisah antara baja beton dengan bekisting dibuat dengan tahu
beton untuk menjamin tebal selimut tidak berobah saat pengecoran, dan tidak
boleh dibuat dari kayu atau logam lainnya.

2.1.12. Penempatan Tulangan Beton


1. Pemasangan tulangan beton khususnya jarak-jarak antar tulangan, kelurusan,
bengkokan dan panjang overlap sambungan harus mengikuti ketentuan PBI
71 Bab.8.
2. Sebelum meletakkan tulangan pada bekisting, hendaknya bekisting dalam
kondisi bersih dari karat, campuran yang menyebabkan kerusakan pada
tulangan. Diletakkan di atas tahu beton yang menjamin ketepatan posisi dan
tebal selimut.
3. Tebal selimut beton dan pabrikasi tulangan beton hendaknya mengikuti saran
yang termuat di dalam PBI-71 dan hal-hal lain yang termuat di dalam gambar

2.1.13. Peralatan untuk Pengangkutan dan Pengecoran Beton

Spesifikasi Teknis Perpanjangan Dermaga dan Fasilitas


26
Pendukung PP Labuhan Lombok
Cara dan peralatan yang digunakan untuk pengangkutan dan pengecoran
beton harus sedemikian sehingga beton mempunyai komposisi yang
diperlukan dan konsisten akan tidak menyebabkan segregasi yang berarti
dari agregat kasar, atau menyebabkan kehiiangan "slump" melebihi dua
puluh lima (25) mm, atau kehiiangan dalam kandungan-udara sebelum
konsolidasi melebihi satu persen (1 %) dalam beton. Dalam hal beton
diangkut dan/atau dicor dengan salah satu tipe peralatan seperti daftar
dibawah ini maka alat-alat itu harus dipasang dan ditangani sesuai dengan
uraian sebagai berikut:

 Truk Pengaduk Beton


Kecepatan mengaduk dari drum harus diantara dua (2) sampai empat
(4) putaran permenit. Isi campuran beton didalam drum harus tidak
melebihi kapasitas yang ditetapkan oleh pabrik atau tidak melebihi tujuh
puluh persen (70 %) dari isi penuh drum. Atas persetujuan Direksi truk-
pengaduk bisa digunakan aatau dipakai untuk mmenggantikan truk-
pengaduk saat pengangkutan beton. Interval antara dimasukkannya air
ke dalam dmm dan pengeluaran akhir dari beton dari pengaduk harus
tidak melebihi satu (1) jam. Selama dalam interval ini, campuran harus
diaduk terns menerus dengan kecepatan seperti diatas.
 Truk Biasa (Non-Agitasi)
1. Badan truk biasa non-agitasi harus halus dan kedap air. Untuk
melindungi tehadap hujan, maka harus diberi tutup. Truk non- agitasi
harus mengeluarkan campuran beton ke lokasi pekerjaan sebagai
adukan yang merata dan teraduk sempurna.
2. Adukan yang merata akan dapat dianggap memuaskan, bila contoh
dari bagian satu dan bagian lainnya dari bahan-campuran
mempunyai "slump" yang tidak berbeda melebihi dua puluh lima
(25) mm. Pengecoran beton harus selesai dalam satu (1) jam
sesudah memasukkan air kedalam semen dan agregat.
3. Dalam keadaan yang tertentu untuk mempercepat pengerasan
beton, atau bila suhu udara tiga puluh derajat celcius (30 0C) atau
lebih, batas waktu pengeluaran beton harus kurang dari satu (1) jam.

Spesifikasi Teknis Perpanjangan Dermaga dan Fasilitas


27
Pendukung PP Labuhan Lombok
 Corong Luncuran
Umumnya pengecoran beton dengan corong-luncuran ("chute") tidak
diijinkan kecuali mendapatkan persetujuan dari Direksi. Bila disetujui,
"chute” / corong harus mempunyai penampang yang pojoknya bulat dan
harus mempunyai kemiringan yang tetap, sehingga beton dapat
meluncur tanpa segregasi. Bagian-bawah harus diberi sebuah alat-
penuntun atau "drop-chute" atau alat-penuntun dan corong yang tidak
melebihi satu setengah (1,5) meter tingginya untuk mencegah segregasi
saat jatuhnya campuran beton. "Chute" atau corong luncuran harus
dihndungi dari smar matahari langsung.
 Pompa Beton dan Peralatan Pengecoran
Sebelum mulai memompa atau "placer", kira-kira satu (1) m 3 mortar
dengan perbandingan air, bahan campuran tambahan, semen dan
agregat-halus sesuai dengan yang direncanakan untuk adukan beton
biasa, harus dicoba untuk dilewatkan melalui selang pompa. Selang
pompa diusahakan harus dipasang selurus mungkin.
 Ban Berjalan ("Belt Conveyor")
1. Tidak boleh mengangkut adukan beton dengan alat atau beban ban
berjalan ("belt conveyor"), kecuali mendapat persetujuan dari
Direksi. Jika diijinkan alat ban-berjalan harus digunakan dengan
syarat-syarat bahwa alat harus dilindungi dari hujan, angin dan sinar
matahari, dan suatu corong-khusus dengan "chute" tegak harus
dipasang diujung masing-masing alat ban berjalan untuk membatasi
jatuhnya beton yang akan dicor dengan tinggi-jatuh campuran beton
maksimal satu setengah (1,5) m.
2. Perincian lengkap tentang katalog dari pabrik, cetak biru dan
sebagainya untuk masing-masing tipe dari alat-alat diatas harus
diserahkan ke Direksi. Semua alat-alat itu harus dioperasikan dan
dipelihara sesuai dengan buku-petunjuk dari pabrik.
3. Alat tipe lain dari yang disebut diatas harus mendapat persetujuan
dari Direksi sekurang-kurangnya tiga puluh (30) hari sebelum
digunakan.

Spesifikasi Teknis Perpanjangan Dermaga dan Fasilitas


28
Pendukung PP Labuhan Lombok
2.1.14. Penuangan Campuran Beton
1. Campuran beton hendaknya dituangkan paling lama 30 menit setelah
pengadukan atau sesuai dengan ijin direksi. Penuangan dilakukan sedemikian
rupa agar terhindar dari segregasi antara agregat halus atau agregat kasar.
2. Tinggi jatuh penuangan harus kurang dari 1,5 m. Penggumpalan yang tebal
dihindari agar tidak terjadi hidrasi pada cuaca panas.
3. Vibrator yang digunakan adalah vibrator elektrik atau tipe hidrolik untuk
memadatkan beton dengan frekuensi minimum 7000 impul per menit untuk
menghasilkan harga slump 25 mm berjarak 50 mm dari vibrator.
4. Beton tetrapod adalah beton pracetak, sehingga harus di cor di tempat kering
bukan di lokasi pemasangannya.

2.1.15. Curing Beton


1. Dalam proses pengeringan dan pengerasan, beton sangat penting dilindungi dari
perubahan temperatur di sekitarnya. Untuk itu kontraktor harus melakukan
pemeliharaan (curing) beton sesaat setelah pengecoran selesai.
2. Kontraktor harus memahami bahwa tahapan curing merupakan salah satu aspek
yang sangat menentukan ketahanan/keawetan beton di lingkungan agresif.
3. Suatu metode pemeliharaan beton harus diajukan oleh Kontraktor kepada direksi
untuk disetujui sebelum pekerjaan tersebut dilaksanakan.
4. Sekurang-kurangnya metode pemeliharaan yang harus dilaksanakan adalah
dibasahi secara terus menerus selama 2 minggu a.l. dengan menutupi dengan
karung-karung basah sebagaimana diatur dalam PBI 1971 sub bab 6.6. atau
direndam dalam air menurut BS.

2.1.16. Pengukuran dan Pembayaran


a. Pengukuran
Pengukuran untuk pembayaran pekerjaan beton harus didasarkan pada
volume beton yang terpasang jadi dalam m3 dan memenuhi ketentuan dalam
spesifikasi
b. Pembayaran
Pembayaran harus didasarkan pada jumlah volume (m3) terhitung
berdasarkan hasil pengukuran bersama dengan Direksi dikalikan dengan

Spesifikasi Teknis Perpanjangan Dermaga dan Fasilitas


29
Pendukung PP Labuhan Lombok
harga satuan yang telah mengandung biaya tidak langsung. Dalam
pembayaran tersebut dianggap sudah termasuk semua kompensasi untuk
penyediaan tenaga kerja, material, peralatan, sarana konstruksi, alat bantu
dan sebagainya untuk menghasilkan pekerjaan yang lengkap memenuhi
syarat dengan teknik pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan
semua ketentuan tersebut didalam spesifikasi ini.

2.2 TIANG PANCANG


2.2.1. Umum
1) Uraian
Pekerjaan yang diuraikan dalam Seksi ini akan mencakup tiang pancang
yang disediakan dan dipancang atau ditempatkan sesuai dengan
Spesifikasi ini, dan sedapat mungkin mendekati Gambar menurut
penetrasi atau kedalamannya sebagaimana yang diperintahkan oleh
Direksi Pekerjaan.
Pekerjaan ini mencakup jenis-jenis tiang pancang berikut ini :
 Tiang Pancang Pipa Baja
 Jenis tiang pancang yang akan digunakan harus seperti yang
ditunjukkan dalam Gambar.

2) Tiang Uji (Test Pile)


Direksi Pekerjaan dapat memerintahkan untuk melaksanakan tiang uji,
bilamana dianggap perlu untuk mengetahui dengan pasti daya dukung
dari jenis pondasi pada setiap jembatan. Kontraktor akan melengkapi dan
melaksanakan tiang uji pada lokasi yang ditentukan oleh Direksi
Pekerjaan. Semua pengujian tiang uji harus dilaksanakan dengan
pengawasan Direksi Pekerjaan. Bilamana diperintahkan oleh Direksi
Pekerjaan, tiang uji harus diuji dengan pengujian pembebanan sesuai
dengan ketentuan dari dari Spesifikasi ini.
Setelah mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan, pemancangan
tiang uji harus dilanjutkan sampai diperintahkan untuk dihentikan.
Pemancangan tiang uji melampaui kedalaman telah ditentukan diperlukan

Spesifikasi Teknis Perpanjangan Dermaga dan Fasilitas


30
Pendukung PP Labuhan Lombok
untuk menunjukkan bahwa daya dukung tiang pancang masih terus
meningkat. Kontraktor selanjutnya harus melengkapi sisa tiang pancang
dalam struktur yang belum diselesaikan. Dalam menentukan panjang
tiang pancang, Kontraktor harus mengikuti daftar panjang tiang pancang
yang diperkirakan untuk sisa panjang yang harus diselesaikan dalam
struktur.
Jumlah tiang pancang yang diuji akan ditentukan oleh Direksi Pekerjaan,
tetapi jumlah ini tidak kurang dari satu atau tidak lebih dari empat untuk
setiap jembatan. Tiang uji dapat dilaksanakan di dalam atau di luar keliling
pondasi, dan dapat menjadi bagian dari pekerjaan yang permanen.
3) Pengujian Pembebanan (Loading Test)
Percobaan pembebanan harus dilakukan dengan cara yang disetujui oleh
Direksi Pekerjaan. Kontraktor harus menyerahkan detil gambar peralatan
pembebanan yang akan digunakannya kepada Direksi Pekerjaan untuk
mendapat persetujuan.
Peralatan tersebut harus dibuat sedemikian hingga memungkinkan
penambahan beban tanpa menyebabkan getaran terhadap tiang uji.
Bilamana cara yang disetujui ini membutuhkan tiang (jangkar) tarik, tiang tarik
semacam ini harus dari jenis dan diameter yang sama dengan pipa yang
permanen dan harus dilaksanakan di lokasi pipa permanen tersebut. Tiang
dan selongsong pipa yang dinding-dindingnya tidak mempunyai kekuatan
yang cukup untuk menahan beban percobaan bila dalam keadaan kosong,
harus diberi penulangan yang diperlukan dan beton yang dicor sebelum
dilakukan pembebanan. Beban-beban untuk pengujian pembebanan tidak
boleh diberikan sampai beton memcapai kuat tekan minimum 95 % dari kuat
tekan beton berumur 28 hari. Bilamana Kontraktor menghendaki lain,
Kontraktor dapat menggunakan semen dengan kekuatan awal yang tinggi
(high-early-strength-cement), jenis III atau IIIA untuk beton dalam tiang
pengujian pembebanan dan untuk tiang tarik.
Peralatan yang disetujui dan cocok untuk mengukur beban tiang dan
penurunan tiang pancang dengan akurat dalam setiap peningkatan beban
harus disediakan oleh Kontraktor.
Peralatan tersebut harus mempunyai kapasitas kerja tiga kali beban

Spesifikasi Teknis Perpanjangan Dermaga dan Fasilitas


31
Pendukung PP Labuhan Lombok
rancangan untuk tiang yang akan diuji yang ditunjukkan dalam Gambar. Titik
referensi untuk mengukur penurunan (settlement) tiang pancang harus
dipindahkan dari tiang uji untuk menghindari semua kemungkinan gangguan
yang akan terjadi. Semua penurunan tiang pancang yang dibebani harus
diukur dengan peralatan yang memadai, seperti alat pengukur (gauges)
tekanan, dan harus diperiksa dengan alat pengukur elevasi.
Peningkatan lendutan akan dibaca segera setelah setiap penambahan beban
diberikan dan setiap interval 15 menit setelah penambahan beban tersebut.
Beban yang aman dan diijinkan adalah 50 % beban yang telah diberikan
selama 48 jam secara terus menerus menyebabkan penurunan tetap
(permanent settlement) tidak lebih dari 6,5 mm yang diukur pada puncak tiang.
Beban pengujian harus dua kali beban rancangan yang ditunjukkan dalam
Gambar.
Beban pertama yang harus diberikan pada tiang percobaan adalah beban
rancangan tiang pancang. Beban pada tiang pancang dinaikkan sampai
mencapai dua kali beban rancangan dengan interval tiga kali penambahan
beban yang sama. Setiap penambahan beban harus dalam interval waktu
minimum 2 jam, kecuali jika tidak terdapat penambahan penurunan kurang
dari 0,12 mm dalam interval waktu 15 menit akibat penambahan beban
sebelumnya. Bilamana kekuatan tiang uji untuk mendukung beban pengujian
diragukan, penambahan beban harus dikurangi sampai 50 % masing-masing
beban pengujian, sesuai dengan perintah Direksi Pekerjaan agar kurva
keruntuhan yang halus dapat digambar. Beban pengujian penuh harus
dipertahankan pada tiang uji dalam waktu tidak kurang dari 48 jam. Kemudian
beban ditiadakan dan penurunan permanen dibaca. Bilamana diminta oleh
Direksi Pekerjaan, pembebanan diteruskan melebihi 2 kali beban rancangan
dengan penambahan beban setiap kali 10 ton sampai tiang runtuh atau
kapasitas peralatan pembebanan ini dilampaui. Tiang pancang dapat
dianggap runtuh bila penurunan total akibat beban melebihi 2,5 cm atau
penurunan permanen melebihi 6,5 mm. Setelah pengujian pembebanan
selesai dilaksanakan, beban-beban yang digunakan harus disingkirkan, dan
tiang pancang, termasuk tiang tarik dapat digunakan untuk struktur bilamana
oleh Direksi Pekerjaan dianggap masih memenuhi ketentuan untuk

Spesifikasi Teknis Perpanjangan Dermaga dan Fasilitas


32
Pendukung PP Labuhan Lombok
digunakan. Tiang uji yang tidak dibebani harus digunakan seperti di atas. Jika
setiap tiang pancang setelah digunakan sebagai tiang uji atau tiang tarik
dianggap tidak memenuhi ketentuan untuk digunakan dalam struktur, harus
segera disingkirkan bilamana diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan, atau
harus dipotong sampai di bawah permukaan tanah atau dasar pondasi
telapak, mana yang dapat dilaksanakan.
Jumlah dan lokasi tiang uji untuk pengujian pembebanan akan ditentukan
oleh Direksi Pekerjaan. Untuk tiang dengan diameter lebih dari 600 mm
jumlah ini tidak boleh kurang dari satu dan tidak lebih dari tiga untuk
setiap jembatan, untuk tiang dengan diameter kurang dari dan sampai
dengan 600 mm jumlah tiang tidak boleh kurang dari satu untuk setiap 30
tiang.
Kontraktor harus membuat laporan untuk setiap pengujian pembebanan.
Laporan ini harus meliputi dokumen-dokumen berikut ini :
 Denah pondasi
 Lapisan (stratifikasi) tanah
 Kurva kalibrasi alat pengukur tekanan
 Gambar diameter piston dongkrak
 Grafik pengujian dengan absis untuk beban dalam ton dan ordinat
untuk penurunan (settlement) dalam desimal mm.
 Tabel yang menunjukkan pembacaan alat pengukur tekanan dalam
atmosfir, beban dalam ton, penurunan dan penurunan rata-rata
dimana semua itu merupakan fungsi dari waktu (tanggal dan jam).
Bilamana kapasitas daya dukung yang aman dari setiap tiang pancang,
diketahui kurang dari beban rancangan, maka tiang pancang harus
diperpanjang atau diperbanyak sesuai dengan yang diperintahkan oleh
Direksi Pekerjaan.
4) Pekerjaan seksi lain yang berhubungan dengan seksi ini
a) Beton
b) Baja Tulangan
5) Jaminan Mutu
Mutu bahan yang dipasok, kecakapan kerja dan hasil penyelesaian harus

Spesifikasi Teknis Perpanjangan Dermaga dan Fasilitas


33
Pendukung PP Labuhan Lombok
dipantau dan dikendalikan seperti yang ditetapkan dalam Standar
Rujukan dalam dari Spesifikasi ini.
6) Toleransi
a) Lokasi Kepala Tiang Pancang
Tiang pancang harus ditempatkan sebagaimana yang ditunjukkan
dalam Gambar. Penggeseran lateral kepala tiang pancang dari
posisi yang ditentukan tidak boleh melampaui 75 mm dalam segala
arah.
b) Kemiringan Tiang Pancang
Penyimpangan arah vertikal atau kemiringan yang disyaratkan tidak
boleh lebih melampaui 20 mm per meter (yaitu 1 dalam 50).
c) Kelengkungan (Bow)

Kelengkungan lateral tiang pancang Pipa baja tidak


boleh melampaui 0,0007 dari panjang total tiang
pancang.
7) Standar Rujukan
 AASHTO M133 – 86 : Preservatives and Pressure Treatment
Process for Timber
 AASHTO M168 – 84 : Wood Products
 AASHTO M183 – 90 : Structural Steel
 AASHTO M202 – 90 : Steel Sheet Piling
 ASTM A252 : Steel Pipe
8) Pengajuan Kesiapan Kerja
Sebelum memulai suatu pekerjaan pemancangan, Kontraktor harus
mengajukan kepada Direksi Pekerjaan hal-hal sebagai berikut :
 Program yang terinci untuk pekerjaan pemancangan.
 Rincian metode yang diusulkan untuk pemancangan atau penurunan
tiang ber-sama dengan peralatan yang akan digunakan.
 Perhitungan rancangan, termasuk rumus penumbukan, yang
menunjukkan kapasitas tiang pancang bilamana penumbukan
menggunakan peralatan yang diusul-kan oleh Kontraktor.
 Usulan untuk pengujian pembebanan tiang pancang. Usulan ini

Spesifikasi Teknis Perpanjangan Dermaga dan Fasilitas


34
Pendukung PP Labuhan Lombok
mencakup metode pemberian beban, pengukuran beban dan
penurunan serta penyajian data yang diusulkan.
Persetujuan tertulis dari Direksi Pekerjaan untuk pengajuan tersebut di
atas harus diperoleh terlebih dahulu sebelum memulai setiap pekerjaan
pemancangan.
9) Penyimpanan dan Perlindungan Bahan
Semen, agregat dan baja tulangan harus disimpan sebagaimana yang
disyaratkan dalam Spesifikasi ini. Unit-unit beton bertulang atau pratekan
dan unit-unit baja harus ditempatkan bebas dari kontak langsung dengan
permukaan tanah dan ditempatkan pada penyangga kayu di atas tanah
keras yang tidak akan turun baik musin hujan maupun kemarau, akibat
beban dari unit-unit tersebut. Bilamana unit- unit tersebut disusun dalam
lapisan-lapisan, maka tidak melebihi dari 3 lapisan dengan penyangga
kayu dipasang di antara tiap lapisan. Penyangga untuk setiap lapisan
harus dipasang di atas lapisan yang terdahulu. Untuk gelagar dan tiang
pancang, penyangga harus dipasang pada jarak tidak lebih dari 20 % dari
ukuran panjang unit, yang diukur dari setiap ujung.
10) Mutu Pekerjaan dan perbaikan atas pekerjaan yang tidak memenuhi
ketentuan
Bilamana toleransi yang diberikan telah dilampaui, maka Kontraktor
harus menyelesaikan setiap langkah perbaikan yang dianggap perlu oleh
Direksi Pekerjaan dengan biaya sendiri.
Setiap tiang pancang yang rusak akibat cacat dalam (internal) atau
pemancangan tidak sebagaimana mestinya, dipancang keluar dari lokasi
yang semestinya atau dipancang di bawah elevasi yang ditunjukkan
dalam Gambar atau ditetapkan oleh Direksi Pekerjaan, harus diperbaiki
atas biaya Kontraktor.

Pekerjaan perbaikan, seperti yang telah ditentukan oleh Direksi


Pekerjaan dan dikerjakan atas biaya Kontraktor, akan mencakup, tetapi
tidak perlu dibatasi berikut ini :
i. Penarikan kembali tiang pancang yang rusak dan penggantian
dengan tiang panjang baru atau lebih panjang, sesuai dengan yang

Spesifikasi Teknis Perpanjangan Dermaga dan Fasilitas


35
Pendukung PP Labuhan Lombok
diperlukan.
ii. Pemancangan tiang panjang kedua sepanjang sisi tiang pancang
yang cacat atau pendek. Perpanjangan tiang pancang dengan cara
penyambungan, seperti yang telah disyaratkan di bagian lain dari
Seksi ini, untuk memungkinkan penempatan kepala tiang pancang
yang sebagaimana mestinya dalam pur (pile cap).

2.2.2. Bahan
Bahan-bahan tiang yang akan dipakai pada pekerjaan ini harus sesuai
dengan persyaratan-persyaratan berikut:
a. Dimensi/Ukuran-ukuran :
Jenis tiang yang dipakai adalah tiang beton precast prestress dengan
ukuran bulat diameter 400 mm, seperti ditunjukkan pada gambar-
gambar struktur.
b. Beton Mutu beton minimum yang dipakai adalah K-500 Kg/cm2,
yang harus sudah dicapai pada waktu pemancangan.
c. Penulangan :
Mutu Baja tulangan utama ( BJTD) U- 39, dengan dimensi
tulangan sesuai dengan spesifikasi pabrik yang telah melalui
uji kekuatan pancang .

2.2.3. Pemancangan Tiang


1) Umum
Tiang pancang dapat dipancang dengan setiap jenis palu, asalkan tiang
pancang tersebut dapat menembus masuk pada ke dalaman yang telah
ditentukan atau mencapai daya dukung yang telah ditentukan, tanpa
kerusakan.
Bilamana elevasi akhir kepala tiang pancang berada di bawah
permukaan tanah asli, maka galian harus dilaksanakan terlebih dahulu
sebelum pemancangan. Perhatian khusus harus diberikan agar dasar
pondasi tidak terganggu oleh penggalian di luar batas-batas yang
ditunjukkan dalam Gambar.

Spesifikasi Teknis Perpanjangan Dermaga dan Fasilitas


36
Pendukung PP Labuhan Lombok
Kepala tiang pancang baja harus dilindungi dengan bantalan topi atau
mandrel dan kepala tiang kayu harus dilindungi dengan cincin besi
tempat atau besi non-magnetik sebagaimana yang disyaratkan dalam
Spesifikasi ini. Palu, topi baja, bantalan topi, katrol dan tiang pancang
harus mempunyai sumbu yang sama dan harus terletak dengan tepat
satu di atas lainnya. Tiang pancang termasuk tiang pancang miring harus
dipancang secara sentris dan diarahkan dan dijaga dalam posisi yang
tepat. Semua pekerjaan pemancangan harus dihadiri oleh Direksi
Pekerjaan atau wakilnya, dan palu pancang tidak boleh diganti dan
dipindahkan dari kepala tiang pancang tanpa persetujuan dari Direksi
Pekerjaan atau wakilnya.
Tiang pancang harus dipancang sampai penetrasi maksimum atau
penetrasi tertentu, sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi
Pekerjaan, atau ditentukan dengan pengujian pembebanan sampai
mencapai kedalaman penetrasi akibat beban pengujian tidak kurang dari
dua kali beban yang dirancang, yang diberikan menerus untuk sekurang-
kurangnya 60 mm. Dalam hal tersebut, posisi akhir kepala tiang pancang
tidak boleh lebih tinggi dari yang ditunjukkan dalam Gambar atau
sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan setelah
pemancangan tiang pancang uji. Posisi tersebut dapat lebih tinggi jika
disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
Bilamana ketentuan rancangan tidak dapat dipenuhi, maka Direksi
Pekerjaan dapat memerintahkan untuk menambah jumlah tiang pancang
dalam kelompok tersebut sehingga beban yang dapat didukung setiap
tiang pancang tidak melampaui kapasitas daya dukung yang aman, atau
Direksi Pekerjaan dapat mengubah rancangan bangunan bawah
jembatan bilamana dianggap perlu.
Penumbukan dengan gerakan tunggal (single acting) atau palu yang
dijatuhkan harus dibatasi sampai 1,2 meter dan lebih baik 1 meter.
Penumbukan dengan tinggi jatuh yang lebih kecil harus digunakan
bilamana terdapat kerusakan pada tiang pancang. Contoh-contoh berikut
ini adalah kondisi yang dimaksud :

Spesifikasi Teknis Perpanjangan Dermaga dan Fasilitas


37
Pendukung PP Labuhan Lombok
 Bilamana terdapat lapisan tanah keras dekat permukaan tanah yang
harus ditembus pada saat awal pemancangan untuk tiang pancang
yang panjang.
 Bilamana terdapat lapisan tanah lunak yang dalam sedemikian
hingga penetrasi yang dalam terjadi pada setiap penumbukan.
 Bilamana tiang pancang diperkirakan sekonyong-konyongnya akan

mendapat penolakan akibat batu atau tanah yang benar-benar tak


dapat ditembus lainnya.
Bilamana serangkaian penumbukan tiang pancang untuk 10 kali pukulan
terakhir telah mencapai hasil yang memenuhi ketentuan, penumbukan
ulangan harus dilaksanakan dengan hati-hati, dan pemancangan yang
terus menerus setelah tiang pancang hampir berhenti penetrasi harus
dicegah, terutama jika digunakan palu berukuran sedang. Suatu catatan
pemancangan yang lengkap harus dilakukan sesuai dengan Spesifikasi
ini
Setiap perubahan yang mendadak dari kecepatan penetrasi yang tidak
dapat dianggap sebagai perubahan biasa dari sifat alamiah tanah harus
dicatat dan penyebabnya harus dapat diketahui, bila memungkinkan,
sebelum pemancangan dilanjutkan.
Tidak diperkenankan memancang tiang pancang dalam jarak 6 m dari
beton yang berumur kurang dari 7 hari. Bilamana pemancangan dengan
menggunakan palu yang memenuhi ketentuan minimum, tidak dapat
memenuhi Spesifikasi, maka Kontraktor harus menyediakan palu yang
lebih besar dan/atau menggunakan water jet atas biaya sendiri.
2) Penghantar Tiang Pancang (Leads)
Penghantar tiang pancang harus dibuat sedemikian hingga dapat
memberikan kebebasan bergerak untuk palu dan penghantar ini harus
diperkaku dengan tali atau palang yang kaku agar dapat memegang tiang
pancang selama pemancangan. Kecuali jika tiang pancang dipancang
dalam air, penghantar tiang pancang, sebaiknya mempunyai panjang
yang cukup sehingga penggunaan bantalan topi tiang pancang panjang
tidak diperlukan. Penghantar tiang pancang miring sebaiknya digunakan

Spesifikasi Teknis Perpanjangan Dermaga dan Fasilitas


38
Pendukung PP Labuhan Lombok
untuk pemancangan tiang pancang miring.
3) Tiang Pancang Yang Naik
Bilamana tiang pancang mungkin naik akibat naiknya dasar tanah, maka
elevasi kepala tiang pancang harus diukur dalam interval waktu dimana
tiang pancang yang berdekatan sedang dipancang. Tiang pancang yang
naik sebagai akibat pemancangan tiang pancang yang berdekatan, harus
dipancang kembali sampai kedalaman atau ketahanan semula, kecuali
jika pengujian pemancangan kembali pada tiang pancang yang
berdekatan menunjukkan bahwa pemancangan ulang ini tidak
diperlukan.
4) Tiang Pancang Yang Cacat
Prosedur pemancangan tidak mengijinkan tiang pancang mengalami
tegangan yang berlebihan sehingga dapat mengakibatkan pengelupasan
dan pecahnya beton, pembelahan, pecahnya dan kerusakan kayu, atau
deformasi baja. Manipulasi tiang pancang dengan memaksa tiang
pancang kembali ke posisi yang sebagaimana mestinya, menurut
pendapat Direksi Pekerjaan, adalah keterlaluan, dan tak akan diijinkan.
Tiang pancang yang cacat harus diperbaiki atas biaya Kontraktor
sebagaimana disyaratkan dalam Pasal 7.6.1.(10) dan sebagaimana yang
disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
Bilamana pemancangan ulang untuk mengembalikan ke posisi semula
tidak memungkinkan, tiang pancang harus dipancang sedekat mungkin
dengan posisi semula, atau tiang pancang tambahan harus dipancang
sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
5) Catatan Pemancangan (Kalendering)
Sebuah catatan yang detil dan akurat tentang pemancangan harus
disimpan oleh Direksi Pekerjaan dan Kontraktor harus membantu Direksi
Pekerjaan dalam menyimpan catatan ini yang meliputi berikut ini
: jumlah tiang pancang, posisi, jenis, ukuran, panjang aktual, tanggal
pemancangan, panjang dalam pondasi telapak, penetrasi pada saat
penumbukan terakhir, enerji pukulan palu, panjang perpanjangan,
panjang pemotongan dan panjang akhir yang dapat dibayar.
6) Rumus Dinamis Untuk Kapasitas Tiang Pancang

Spesifikasi Teknis Perpanjangan Dermaga dan Fasilitas


39
Pendukung PP Labuhan Lombok
Kapasitas daya dukung tiang pancang harus diperkirakan dengan
menggunakan rumus dinamis (Hiley). Kontraktor dapat mengajukan

rumus lain untuk mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan


Dimana:
Pu : Kapasitas daya dukung batas (cm)
Pa : Kapasitas daya dukung yang diijinkan (ton)
ef ; Efisiensi palu
ef= 1,00 untuk palu diesel
ef= 0,75 untuk palu yang dijatuhkan dengan tali dan gesekan
katrol
W : Berat palu atau ram (ton) W p
: Berat tiang pancang (ton) n :
Koefisien restitusi
n= 0,25 untuk tiang pancang beton
H : Tinggi jatuh palu (m)
H= 2H’ untuk palu diesel (H’=tinggi jatuh ram)
S : Penetrasi tiang pancang pada saat penumbukan terakhir atau
“set” (m)
C1 : Tekanan sementara yang diijinkan untuk kepala tiang dan pur
(m)
C2 : Tekanan sementara yang diijinkan untuk deformasi elastic dari
batang tiang pancang (m)
C3 : Tekanan sementara yang diijinkan untuk gempa pada lapangan
(m)
N : Faktor keamanan
Nilai C1+C2+C3 harus diukur selama pemancangan

2.2.4. Pengukuran dan Pembayaran


 Pengukuran

Spesifikasi Teknis Perpanjangan Dermaga dan Fasilitas


40
Pendukung PP Labuhan Lombok
a) Kuantitas Tiang Pancang Pipa Beton Precast ø 40 cm, yang akan
diukur untuk pembayaran sebagai jumlah dalam m’ dan buah
pekerjaan yang telah selesai di tempat dan diterima. Panjang dan

jumlah lainnya harus sebagaimana yang ditunjukkan dalam Gambar


atau disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
Panjang dan jumlah bahan yang dihitung harus merupakan jumlah
dan panjang dari pekerjaan pancang beton yang telah selesai
dikerjakan, terdiri dari pelat, bagian-bagian yang dikerjakan. Tidak
ada pengurangan yang dibuat untuk penakikan, lubang baut
sebagainya dengan luas kurang dari 0,03 m2.
 Pembayaran
Kuantitas pekerjaan Pancang Beton akan ditentukan sebagaimana
disyaratkan di atas, akan dibayar pada Harga Penawaran per satuan
pengukuran untuk Mata Pembayaran yang terdaftar di bawah dan
ditunjukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga. Harga dan pembayaran
ini harus dianggap sebagai kompensasi penuh untuk pemasokan,
fabrikasi dan pemasangan bahan, termasuk semua tenaga kerja,
peralatan, perkakas, pengujian dan biaya tambahan lainnya yang
diperlukan atau biasa untuk penyelesaian pekerjaan yang sebagaimana
mestinya dilaksanakan seperti pada gambar rencana.

2.3 SISTEM FENDER


2.3.1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang tercakup dalam sub bab spesifikasi teknik ini meiiputi
kelengkapan peralatan konstruksi, tenaga kerja, alat-alat, bahan material,
pedengkapan dan penyelenggaraan yang berkaitan dengan pekerjaan
pemasangan sistem fender pada tempat-tempat yang ditunjukkan dalam
gambar.

2.3.2. Jenis Fender


Jenis fender yang digunakan adalah fender karet yang dikeluarkan oleh
pabrik pembuat.

Spesifikasi Teknis Perpanjangan Dermaga dan Fasilitas


41
Pendukung PP Labuhan Lombok
2.3.3. Standar
Untuk fender karet mengikuti standar yang berlaku.

2.3.4. Material
1. Jenis fender yang digunakan adalah fender karet yang dikeluarkan oleh
pabrik dengan type KVF 300 x 1000 Anchor bolt W1-1/4" HDG.
2. Beton dudukan fender adalah beton K350 yang dicor bersamaan dengan
kepala tiang (pilecap).
3. Fender harus dibaut dengan kuat pada dudukannya. Baut, mur dan plat
dari baja dari jenis stainless.

2.3.5. Pemasangan
1. Tiga minggu sebelum pelaksanaan pemasangan fender, Kontraktor
harus menyampaikan usulan yang berisi metode pelaksanaan, peralatan
yang digunakan, formasi jalannya pekerjaan pemasangan fender dan
lain-lainnya serta jadwal penyelesaian pekerjaan, kepada Direksi untuk
mendapatkan persetujuan.dilengkapi dengan shop drawing dan data
material lainnya kepada Direksi dan persetujuan harus dikeluarkan paling
kurang 1 minggu sebelum pelaksanaan.
2. Hal-hal mengenai dimensi, ukuran, detail dan posisi pemasangan harus
sesuai dengan gambar pelaksanaan.
3. Tidak ada kelanjutan pemasangan sistem fender, jika satu pias sistem
fender pertama belum memuaskan Direksi. Kontraktor harus
menyampaikan permintaan pemeriksaan yang diakhiri dengan
persetujuan Direksi pada pias pertama tersebut termasuk percobaan
operasi fender dengan kapal yang ada. Kontaktor dapat melanjutkan dan
menyelesaikan pemasangan sistem fender hingga memuaskan Direksi
dan memenuhi persyatan kontrak, apabila persetujuan Direksi sudah
dikeluarkan.
4. Fender ban dipasang duduk di atas balok angker dermaga dan diikat
dengan angker bolt tahan karat atau bahan lain yang memberikan
kekuatan dan keawetan yang sama sesuai dengan petunjuk direksi.

Spesifikasi Teknis Perpanjangan Dermaga dan Fasilitas


42
Pendukung PP Labuhan Lombok
2.3.6. Pengukuran dan Pembayaran
a. Pengukuran
Pengukuran untuk pembayaran pekerjaan sistem fender didasarkan pada:
Jumlah fender yang terpasang lengakp dengan baut dan mur pengikat.

b. Pembayaran
Pembayaran didasarkan pada volume masing-masing pengukuran
tersebut dan tidak melebihi volume yang tercantum dalam gambar
kontrak. Nilai pembayaran diperoleh dari perkalian volume tersebut
dengan harga satuan kontrak setiap meter dan harus dianggap sudah
termasuk semua kompensasi untuk penyediaan tenaga kerja, material,
peralatan, Sarana-konstruksi, alat bantu dan sebagainya untuk
mengnasilkan pekerjaan yang lengkap memenuhi syarat dengan teknik
pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan semua ketentuan
tersebut didalam spesifikasi ini.

2.4 PERALATAN TAMBATAN KAPAL (BOLARD/BOLDER KAPAL)


2.4.1. Lingkup
Pekerjaan yang tercakup dalam sub bab spesifikasi teknik ini meliputi
kelengkapan peralatan konstruksi, tenaga kerja, alat-alat, bahan material,
periengkapan dan penyelenggaraan yang berkaitan dengan pekerjaan
pemasangan bolder (peralatan tambat kapal).

2.4.2. Material
1. Bolder dibuat dari pipa baja, yang dibuat sesuai dengan gambar dipasang
dengan kuat pada lantai dermaga.
2. Bolder yang telah dipasang dilapis cat besi.

2.4.3. Pelaksanaan
1. Border yang telah dibuat harus sudah mendapat pesetujuan dari Direksi sebelum

Spesifikasi Teknis Perpanjangan Dermaga dan Fasilitas


43
Pendukung PP Labuhan Lombok
pelaksanaan pemasangan dimulai.
2. Metode pemasangan bolder harus diajukan Kontarktor kepada direksi
sebelum pekerjaan dimulai untuk mendapatkan persetujuan.

2.4.4. Pengukuran dan Pembayaran


a. Pengukuran
Pengukuran untuk pembayaran pekerjaan bolder didasarkan pada
jumlah bolder yang di dalamnya termasuk stang, casing pipa, beton
bertulang, dll yang dibuat berdasarkan gambar dan dokumen kontrak.

b. Pembayaran
Pembayaran didasarkan pada volume hasil pengukuran dalam satuan
unit (buah) dan tidak melebihi volume yang tercantum dalam gambar
kontrak. Nilai pembayaran diperoleh dari perkalian volume tersebut
dengan harga satuan kontrak setiap buahnya dan harus dianggap sudah
termasuk semua kompensasi untuk penyediaan tenaga kerja, material,
peralatan, Sarana-konstruksi, alat bantu dan sebagainya untuk
menghasilkan pekerjaan yang lengkap memenuhi syarat dengan teknik
pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan semua ketentuan
tersebut didalam spesifikasi ini.

Spesifikasi Teknis Perpanjangan Dermaga dan Fasilitas


44
Pendukung PP Labuhan Lombok
BAGIAN 3
SPESIFIKASI ARSITEKTUR POS JAGA & TOILET
3.1 PEKERJAAN BETON NON STRUKTUR
3.1.1 Lingkup pekerjaan
a. Penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat lainya untuk
melaksanakan pekerjaan seperti dinyatakan dalam gambar, dengan hasil
yang baik dan sempurna.

b. Pekejaan ini meliputi beton sloof, beton kolom praktis, dinding sherwall,
beton plat dan beton ring balok untuk bangunan yang dimaksudkan
termasuk pekerjaan besi beton dan pekerjaan bekisting/acuan, dan semua
pekerjaan beton yang bukan struktur seperti yang ditunjukan pada gambar.

3.1.2 Persyaratan bahan


a. Semen portland
 Harus memakai mutu yang terbaik dari satu jenis merek atas
persetujuan direksii pekerjan dan harus memenuhi ni-8.
 Semen yang telah mengeras sebagian/seluruhnya tidak dibenarkan
untuk digunakan.
 Penyimpanan semen porland harus diusahakan sedemikianrupa
sehingga bebas dari kelembaban, bebas dengan air dari lantai
terangkat dari tanah dan ditumpukan sesuai dengan syarat
penumpukan semen.

b. Pasir beton
Pasir harus terdiri dari butir-butir yang bersih dan bebas dari bahan-bahan
organis, lumpur dan sebagainya, dan harus memenuhi komposisi butir
serta kekerasan yang dicantumkan dalam pbi 1971.

c. Koral beton/split
Digunakan koral yang bersih, bermutu baik, tidak berpori serta mempunyai
gradasi kekerasan sesuai dengan syarat-syarat pbi 1971.
penyimpanan/penimbunan pasir koral beton harus dipisahkan satu dari
yang lain, hingga kedua bahan tersebut dijamin mendapatkan
perbandingan adukan beton yang tepat.

d. Air
Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung
minyak, asam, alkali dan bahan-bahan organis/bahan lain yang dapat
merusak beton dan harus memenuhi ni-3 pasal 10. Apabila dipandang perlu
direksi pekerjaan dapat minta kepada pemborong supaya air yang dipakai
diperiksa dilaboratorium pemeriksaan bahan yang resmi dan sah atas biaya
pemborong.

e. Besi beton

Spesifikasi Teknis Perpanjangan Dermaga dan Fasilitas


45
Pendukung PP Labuhan Lombok
Digunakan mutu u24 besi harus bersih dari lapisan minyak/lemak dan
bebas cacat seperti serpih-serpih. Penampang besi harus bulat serta
memenuhi persyaratan ni-2 (pbi -1971). Bila dipandang perlu pemborong
diwajibkan untuk memeriksa mutu besi beton ke laboratorium pemeriksaan
bahan yang resmi dan sah atas biaya pemborong.

Pengendalian pekerjaan ini harus sesuai dengan:


1) Peraturan-peraturan standard setempat yang biasa dipakai.
2) Peraturan-peraturan beton bertulang Indonesia 1971, ni-2.
3) Peraturan konstruksi kayu Indonesia 1961, ni-5.
4) Peraturan semen portland Indonesia 1972, ni-8.
5) Peratura pembangunan pemerintah daerah setempat.
6) Ketentuan-ketentuan umum untuk pelaksanaan pemborong pekerjaan
umum(av) no.9 tanggal 28 mei 1941 dan tambahan lembaran Negara
no. 1457.
7) Petunjuk-petunjuk dan peringtan lisan maupun tertulis yang diberikan
/direksi pekerjaan.
8) Standar normalisasi jerman (din).
9) American society for festing and material (astm).
10) American concrete institute (aci).

3.1.3 Syarat-syarat pelaksanaan


a. Mutu beton
Mutu beton yang dicapai dalam pekerjaan beton non structural adalah k-175
dan harus memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam pbi-1971.

b. Pembesian
1) Pembuatan tulangan-tulangan untuk batang lurus atau yang
dibengkokan, sambungan kait-kait dan pembuatan sengkang(ring),,
persyaratan sesuai pbi-1971.
2) Pemasangan dan penggunaan tulangan beton harus disesuaikan dengan
gambar konstruksi.
3) Tulangan beton harus diikat dengan kuat untuk menjamin agar besi
tersebut tidak berubah tempat selama pengecoran, dan harus bebas dari
papan acuan atau lantai kerja dengan memasang selimut beton sesuai
dengan ketentuan dalam pbi 1971.
4) Besi beton yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari
lapangan kerja dalam waktu 24 jam setelah ada perintah tertulis dari
direksi pekerjaan.

c. Cara pengadukan
1) Cara pengadukan harus menggunakan beton molen.
2) Takaran untuk semen portland, pasir dan koral harus disetujui terlebih
dahulu oleh direksi pekerjaan.
3) Selama pengadukan kekentalan adukan beton harus diawasi dengan
jalan memeriksa slump pada setiap campuran baru. Pengujian slump,
minimum 5 cm dan maksimum 10 cm.

d. Pengecoran beton

Spesifikasi Teknis Perpanjangan Dermaga dan Fasilitas


46
Pendukung PP Labuhan Lombok
1) Pemborong diwajibkan melaksanakan pekerjaan persiapan dengan
mebersihkan dan menyiram cetakan-cetakan sampai jenuh, pemeriksaan
ukuran-ukuran dan ketinggian, pemeriksaan penulangan dan
penempatan penahan jarak.
2) Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan direksi
pekerjaan.
3) Pengecoran harus dilakukan dengan sebaik mungkin dengan
menggunakan alat penggetar untuk menjamin beton cukup padat dan
harus dihindarkan terjadinya cacat pada beton seperti keropos dan
sarang-sarang koral/split yang dapat memperlemah kontruksi.
4) Apabila pengecoran beton akan dihentikan dan diteruskan pada hari
berikutnya maka tempat perhentian tersebut harus disetujui oleh direksi
pekerjaan.

e. Pekerjaan acuan/bekisting
1) Acuan harus dipasang sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang
telah ditetapkan/yang diperlukan dalam gambar.
2) Acuan harus dipasang sedemikian rupa dengan perkuatan-perkuatan,
sehingga cukup kokoh dan dijamin tidak berubah bentuk dan
kedudukanya selama pengecoran dilakukan.
3) Acuan harus rapat (tidak bocor), permukaanya licin, bebas dari kotoran-
kotoran (tahi gergaji), potongan kayu, tanah/lumpur dan sebagainya,
sebelum pengecoran dilakukan dan harus mudah dibongkar tanpa
merusak permukaan beton.
4) Pemborong harus memberikan contoh-contoh material (besi, koral/split,
pasir dan semen portland) kepada direksi pekerjaan, untuk mendapatkan
persetujuan sebelum pekerjaan dilakukan.
5) Bahan-bahan yang digunakan harus tersimpan dalam tempat
penyimpanan yang aman, sehingga mutu bahan dan mutu pekerjaan
tetap terjamin sesuai persyaratan.
6) Kawat pengikat besi beton /rangka adalah dari baja lunak dan tidak
disepuh seng, diameter kawat lebih besar atau sama dengan 0,40 mm.
Kawat pengikat besi beton/rangka harus memenuhi syarat-syarat yang
ditentukan dalam ni-2 (pbi tahunn 1971)
7) Beton harus dilindungi dari pengaruh panas, hingga tidak terjadi
penguapan cepat. Persiapan perlindungan atas kemungkinan datangnya
hujan, harus diperhatikan
8) Beton harus dibasahi paling sedikit selama sepuluh hari setelah
pengecoran.

f. Pekerjaan pembongkaran acuan/bekisting


Pembongkaran bekisting hanya boleh dilakukan dengan ijin tertulis dari direksi
pekerjaan. setelah bekisting dibuka, tidak diijinkan mengadakan perubahan
apapun pada permukaan beton tanpa persetujuan dari direksi pekerjaan.

g. Pemborong dan kualifikasi pelaksana/pemborong


1) Pelaksana/pemborong bertanggung jawab atas kesempurnaan
pekerjaanya sampai dengan saat-saat penyerahan (selesai).

Spesifikasi Teknis Perpanjangan Dermaga dan Fasilitas


47
Pendukung PP Labuhan Lombok
2) Pekerjaan harus dilakukan tenaga-tenaga ahli pada bidangnya.
Pelaksana/pemborong harus qualified, minimum STM +
3 (tiga) tahun pengalaman kerja.
3) Pemborong harus mengikuti semua peraturan, baik yang terdapat pada
uraian dan syarat-syarat maupun yang tercantum dalam gambar-gambar
atau peraturan yang berlaku baik dalam negri maupun luar negri.
4) Pemborong mengikuti kontrak-kontrak yang akan disusun kemudian
dalam pemilik, baik mengenai hal-hal pembayaran maupun hal teknis dan
non teknis lainya .
5) Pemborong harus menempatkan tenaga ahli dilapangan yang setiap saat
diperlukan untuk dapat berdiskusi dan dapat memutuskan adiministratif

h. Contoh bahan
1) Sebelum pelaksanaan pekerjaan, pemborong harus memberikan contoh-
contoh material misalnya: besi, koral, pasir, pc untuk mendapatkan
persetujuan dari direksi pekerjaan.
2) Contoh-contoh yang telah disetujui direksi pekerjaan, akan dipakai
sebagai standar/pedoman untuk memeriksa /menerima mterial yang
dikirim oleh pemborong ke site.

i. Syarat-syarat pengiriman dan penyimpanan bahan.


1) Bahan harus didatangkan ketempat pekerjaan dalam keadaan utuh dan
tidak bercacat. beberapa bahan tertentu harus masih didalam
kotak/kemasan aslinya yang masih tersegel dan berlabel pabriknya.
2) Bahan harus disimpan ditempat yang terlindungdan tertutup, kering, tidak
lembab dan bersih sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan
pabrik.
3) Tempat penyimpanan harus cukup, bahan ditempatkan dan dilindungi
sesuai dengan jenisnya.
4) Pemborong bertanggung jawab terhadap kerusakan selama pengiriman
dan penyimpanan. bila ada kerusakan , pemborong wajib mengganti atas
beban pemborong.

j. Syarat-syarat pengamanan pekerjaan.


1) Beton yang telah dicor dihindarkan dari benturan-benturan keras selama
3x24 jam setelah pengecoran
2) Beton dilindungi dari kemungkinan cacad yang diakibatkan dari
pekerjaan-pekerjaan lain.
3) Bila terjadi kerusakan, pemborong diwajibkan untuk memperbaikinya
dengan tidak mengurangi mutu pekerjaan . seluruh biaya perbaikan
menjadi tanggung jawab pemborong.
4) Bagian beton setelah dicor selama dalam pengerasan harus selalu
dibasahi dengan air terus menerus selama 1 (satu) minggu atau lebih
(sesuai ketentuan dalam pbi-1971).

3.2 PEKERJAAN LOGAM NON STRUKTURAL


3.2.1 Lingkup pekerjaan
Pekerjaan metal dalam hal ini meliputi :

Spesifikasi Teknis Perpanjangan Dermaga dan Fasilitas


48
Pendukung PP Labuhan Lombok
a. Pekerjaan aluminium rangka langit-langit
b. Pekerjaan besi

3.2.2 Persyaratan bahan


a. Rangka langit-langit
1) Rangka langit-langit menggunakan besi hollow 40x40, dan dicoating lebih
dahulu.
2) Mutu dan kualitas rangka langit-langit harus memenuhi syarat untuk bisa
dipasang 9 mm gipsum board ex jayaboard atau setara.

b. Besi
1) Pipa besi yang digunakan adalah gip dengan bentuk dan ukuran sesuai
yang tertera pada gambar.
2) Baja profil yang digunakan adalah baja st. 37 dengan bentuk dan ukuran
sesuai yang tertera pada gambar
3) Pipa baja yang digunakan adalah carbon steel st 37, dengan ukuran yang
tertera pada gambar.

3.2.3 Syarat-syarat pelaksanaan


A. Pekerjaan aluminium rangka langit-langit
1) Sebelum pemasangan rangka langit-langit dilaksanakan, perlu
diperhatikan pekerjaan lain yang erat hubunganya dengan pekerjaan
ini.
Pekerjaan lainyang termasuk disini adalah :
 Elektrikal-penerangan
 Air conditioning/exhaust fan
 Perlengkapan instalasi yang diperlukan

2) Bila pekerjaan-pekerjaan tersebut tidak tercantum pada gambar


rencana langit-langit, harus diteliti dahulu gambar instalasi pekerjaan
yang dimaksud (elektrikal-mekanikal) dengan persetujuan direksi
pekerjaan.
3) Pola pemasangan disesuaikan dengan gambar rencana yang ada.
4) Cara pemasangan menurut ketentuan pabrik yang mengeluarkan
produk yang akan dipergunakan.
5) Pada waktu pemasangan rangka langit-langit harus diperhatikan
ketinggian ceiling sesuai dengan gambar.
6) Sebelum pemasangan, pemborong harus membuat shop drawing
untuk mendapatkan persetujuan direksi pekerjaan.
7) Hasil akhir dari pemasangan harus rata, lurus dan tidak melampaui
toleransi kerataan (0,5 cm untuk setiap 2m).

B. Pekerjaan besi
1) Sebelum memulai pekerjaan, pemborong diwajibkan meneliti gambar-
gambar dan kondisi dilapangan.
2) Bahan-bahan pelengkap lainya seperti sekrup, baut, mur, paku metal
fittings yang akan berhubungan dengan udara luar dibuat dari besi
yang digalvanisasi.

Spesifikasi Teknis Perpanjangan Dermaga dan Fasilitas


49
Pendukung PP Labuhan Lombok
3) Perhatikan semua ukuran, sambungan dan hubunganya dengan
material lain, dengan mengikuti semua petunjuk gambar rencana
secara seksama.
4) Pemborong diminta untuk menyiapkan shop drawing/gambar kerja
untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu dengan petunjuk direksi pekerjaan.
5) Pemotongan dengan membongkar dibengkel harus dilakukan dengan
mesin potong pembakar yang standar.
Pembakaran dibengkel atau dilapangan harus disetujui direksi
pekerjaan.
6) Semua pekerjaan metal yang terpotong harus disetujui direksi
pekerjaan.
7) Berkas-berkas pekerjaan harus dikikir sampai halus dan rata
permukaan.
8) Untuk unit yang dipasang harus diberi tanda-tanda agar tidak terjadi
kesalahan pemasangan.
9) Pekerjaan sambungan dilakukan dengan baut dan laas sesuai gambar.
10) Pekerjaan pengawasan harus dikerjakan dengan rapih tanpa
menimbulkan kerusakan-kerusakan pada bahan bajanya.
Pengelasan harus menjamin pengakhiran yang rata dari cairan
elektroda tersebut.
11) Pemberhentian pengelasan harus pada tempat yang ditentukan dan
dijamin tidak akan berputar atau membengkok. Setelah pengelasan,
sisa-sisa/kerak las harus dibersihkan dengan baik (wire brush,
ampelas).
Cacat pada pengelasan harus dipotong dan dilas kembali atas
tanggung jawab pemborong.
12) Tambahan dan angkur yang perlu harus digunakan walaupun tidak
termasuk dalam gambar (lengkap dengan pemakaian ramset untuk
beton)

Spesifikasi Teknis Perpanjangan Dermaga dan Fasilitas


50
Pendukung PP Labuhan Lombok
3.3 PEKERJAAN DINDING
3.3.1 PEKERJAAN DINDING BATA
3.3.1.1 Lingkup pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan
alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam pelaksanaanya pekerjaan ini untuk
mendapatkan hasil yang baik.
b. Pekerjaan pasangan Bata ini meliputi seluruh detail yang disebutkan
/ditunjukan dalam gambar atau sesuai petunjuk direksi Pengawas/MK.

3.3.2 Persyaratan bahan


a. Bata atau Konblok memenuhi sii
b. Bata yang dipasang adalah dari mutu terbaik, produk lokal dan yang disetujui
Direksi Pengawas/MK. Syarat-syarat Bata harus memenuhi ketentuan-
ketentuan dalam NI-10.
c. Bata yang digunakan yaitu Bata dengan tebal 10 cm dengan mutu terbaik,
siku dan sama ukuran, sama warna serta disetujui Direksi Pengawas/MK.
d. Konblok yang digunakan ukuran 14x19x39 produksi cisangkan atau yang
setara.
e. Semen Portland yang digunakan harus dari satu merk produk, mutu I dan
memenuhi syarat-syarat dalam NI-8.
f. Pasir aduk harus memenuhi NI-3 Pasal 14 ayat 2.
g. Air untuk adukan pasangan, harus air yang bersih, tidak mengandung
lumpur/minyak/asam basa serta memenuhi PUBI-1982 Pasal 9.

3.3.3 Syarat-syarat pelaksanaan


a. Bahan-bahan yang digunakan sebelum dipasang, terlebih dahulu harus
diserahkan contoh-contohnya kepada Direksi Pengawas/MK.
b. Seluruh dinding dari pasangan batu bata/bata merah, dengan aduk
campuran 1pc : 5 pasir pasang, kecuali pasangan batu bata semen
trasram/rapat air.
c. Untuk dinding semen trasram/rapat air dengan adukan campuran 1 PC : 3
pasir pasang, yakni pada dinding dari atas permukaan sloof/balok/pondasi
sampai minimum 20 cm diatas permukaan lantai setempat, dan sampai
setinggi minimal 200 cm untuk daerah shower dan minimal 180 cm untuk
daerah yang lain di atas permukaan lantai setempat dan untuk sekeliling
dinding ruang-ruang basah (pantry, kamar mandi, WC) serta pasangan batu
bata dibawah permukaan tanah jika ada.
d. Untuk semua dinding luar, semua dinding latai dasar mulai dari permukaan
sloof sampai ketinggian 30 cm diatas permukaan lantai dasar, dinding
didaerah basah setinggi 160 cm dari permukaan lantai, serta semua dinding
yang pada gambar menggunakan simbol aduk trasraam/kedap air digunakan
aduk rapat air dengan campuran 1 pc : 2 pasir pasang
e. Sebelum digunakan batu bata harus direndam dalam bak air atau drum
hingga jenuh, tidak berlaku untuk konblok.
f. Setelah terpasang dengan aduk, nad/siar-siar harus dikerok sedalam 1cm
dan dibersihkan dengan sapu lidi dan kemudian disiram air.
g. Pasangan dinding sebelum diplestser harus dibasahi terlebih dahulu dan
siar-siar telah dikerok serta dibersihkan.

Spesifikasi Teknis Perpanjangan Dermaga dan Fasilitas


51
Pendukung PP Labuhan Lombok
h. Pemasangan dinding batu bata dilakukan bertahap, setiap tahap maksimum
24 lapis perharinya, serta diikuti dengan cor kolom praktis.
i. Bidang dinding batu bata tebal 1/2 batu yang luasnya lebih besar 12 m
ditambahkan kolom dan balok penguat (kolom praktis) dengan ukuran 12x12
cm, dengan tulangan pokok 4 diameter 10 mm, beugel diameter 6 mm jarak
20 cm.
j. Tidak diperkenankan memasang bata merah yang patah dua melebihi dari
5%. Bata yang patah lebih dari 2 tidak boleh digunakan.
k. Tidak diperkenankan memasang konblok yang pecah, kecuali pada akhiran
pasangan dan bukan yang tidak memungkinkan dipasang ukuran penuh.
l. Bagian pasangan bata yang berhubungan dengan setiap bagian pekerjaan
beton harus diberi penguat stek-stek besi beton diameter 10 mm jarak 75 cm,
yang terlebih dahulu ditanam dengan baik pada bagian pekerjaan beton dan
bagian yang tertanam dalam pasangan bata sekurang-kurangnya 30 cm,
kecuali bila satu dan lain hal ditentukan lain oleh Direksi Pengawas/MK.
m. Pasangan dinding Bata tebal 1/2 batu harus menghasilkan dinding finish
setebal 15 cm setelah diplester (lengkap acian) pada kedua belah sisinya.
n. Pelaksanaan pasangan harus cermat, rapi dan benar-benar tegak lurus
terhadap lantai serta merupakan bidang rata.
o. Pasangan Bata semen trasram bawah permukaan tanah/lantai harus diberi
pen dengan adukan 1 PC : 3 pasir.
p. Pasangan batu bata dapat diterima/diserahkan apabila deviasi bidang pada
arah diagonal dinding seluas 9 m2 tidak lebih dari 0,5 cm (sebelum
diaci/diplester).
q. Adapun toleransi terhadap as dinding yang diizinkan maksimal 1 cm
(sebelum diaci/diplester).

3.4 PEKERJAAN FINISHING DINDING


3.5.1 Pekerjaan plesteran dinding

3.5.1.1 Lingkup pekerjaan


1) Termasuk dalam pekerjaan plesteran dinding ini adalah penyediaan
tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan termasuk alat-alat bantu dan
alat angkut yang diperlukan untuk melaksanakann pekerjaan
plesteran, sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik.
2) Pekerjaan plesteran dinding dikerjakan ada pemukaan dinding bagian
dalam dan luar serta seluruh detail yang disebutkan/ditunjukan dalam
gambar dan disetujui Direksi Pengawas / MK.

3.5.1.2 Persyaratan bahan


1. Semen portland harus memenuhi ni-8 (dipilih dari satu produk untuk
seluruh pekerjaan, mutu I dan yang disetujui MK
2. Pasir harus memenuhi ni-3 pasal 14 ayat 2.
3. Air harus memenuhi NI-3 Pasal 10. - Campuran (aggregate) untuk
plester harus dipilih yang benar-benar bersih dan bebas dari segala
macam kotoran, harus bersih dan melalui ayakan 1,6 - 2,0 mm.
4. Penggunaan adukan plesteran.
- Adukan 1 pc : 3 pasir dipakai untuk plestaran rapat air.

Spesifikasi Teknis Perpanjangan Dermaga dan Fasilitas


52
Pendukung PP Labuhan Lombok
- Adukan 1 pc : 5 pasir, dipakai untuk seluruh plesteran dinding
lainnya.
- Seluruh permukaan plesteran difinish acian dari bahan pc.
5. Pasir pasang yang di gunakan harus di ayak terlebih dahulu dengan
mata ayakan seperti yang dipersyaratkan.
6. Material lain yang tidak terdapat dalam persyaratan di atas tetapi
dibutuhkan untuk penyelesaian /penggantian pekerjaan dalam bagian
ini, harus bermutu baik dari jenisnya dan di setujui Direksi
Pengawas/MK.
7. Semen Portland yang di kirim ke proyek lapangan harus dalam
keadaan tertutup atau dalam kantong yang masih disegel dan
berlabel pabriknya, bertuliskan type dan tingkatannya, dalam keadaan
utuh dan tidak ada cacat.
8. Bahan harus disimpan di tempat yang kering, berventilasi baik,
terlindung, dan bersih.
9. Tempat penyimpanan bahan harus cukup menampung kebutuhan
bahan, dan dilindungi sesuai dengan jenisnya seperti yang
disyaratkan dari pabrik.
10. Semua bahan sebelum dikerjakan harus ditunjukkan kepada Direksi
Pengawas/MK untuk mendapatkan persetujuan, lengkap dengan
ketentuan/ persyaratan dari pabrik yang bersangkutan. Material yang
tidak disetujui harus diganti dengan material lain yang mutunya sesuai
dengan persyaratan tanpa biaya tambahan.

3.5.1.3 Syarat-syarat pelaksanaan


1. Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor diharuskan memeriksa
site/lapangan yang telah disiapkan apakah sudah memenuhi
persyaratan untuk dimulainya pekerjaan.
2. Bila ada kelainan dalam hal apapun antara gambar, spesifikasi dan
lainnya, Kontraktor harus segera melaporkan kepada Direksi
Pengawas/MK. Kontraktor tidak diperkenankan melakukan pekerjaan
ditempat tersebut sebelum kelainan/perbedaan diselesaikan.
3. Plesteran dilaksanakan sesuai standarisasi dari bahan yang
digunakan sesuai dengan petunjuk dan persetujuan konsultan
pengawas, dan persyaratan tertulis dalam uraian dan syarat
pekerjaan ini.
4. Pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan bila mana pekerjaan bidang
beton atau pasangan dinding batu bata telah disetujui oleh konsultan
pengawas sesuai uraian syarat pekerjaan yang tertulis dalam buku
ini.
5. Dalam melaksanakan pekerjaan ini, harus mengikuti semua petunjuk
dalam gambar arsitektur terutama pada gambar detail dan gambar
potongan mengenaii ukuran tebal/tingi/peil dan bentuk profilnya.
6. Plesteran halus (acian) digunakan campuran PC dan air sampai
mendapatkan campuran yang homogen, acian dapat dikerjakan
sesudah plesteran berumur 8 hari (kering betul).
7. Campuran aduk perekat yang diaduk adalah campuran dalam
volume, cara pembuatanya menggunakan mixer selama 3menit dan
memenuhi persyaratan sebagai berikut.

Spesifikasi Teknis Perpanjangan Dermaga dan Fasilitas


53
Pendukung PP Labuhan Lombok
- Untuk bidang kedap air, beton, pasangan dinding batu bata
yang behubungan dengan udara luar, dan semua pasangan
batu bata di permukaan tanah sampai ketinggian 30 cm dari
permukaan lantai dan 150 cm dari permukaan lantai untuk
kamar mandi, wc/toilet dan daerah basah lainnya dipakai aduk
plesteran 1 pc : 3 pasir.
- Untuk aduk kedap air, harus ditambah dengan perbandingan 1
bagian pc : 1 bagian daily bond.
- Untuk bidang lainya diperlukan plesteran 1 pc : 5 pasir.
- Plesteran halus (acian) dipakai campuran pc dan air sampai
mendapatkan campuran yang homogen , acian dapat
dikerjakan sesudah plesteran berumur 8 hari (kering benar),
- Untuk adukan plesteran finishing harus ditambah dengan
adivite plamix dengan dosis 200-250 gram plamix untuk setiap
40 kg semen.
- Semua jenis aduk perekat tersebut diatas harus disiapkan
sedemikian rupa sehingga selalu dalam keadaan baik dan
belum mongering.
- diusahakan agar jarak waktu pencampuran aduk perekat
tersebut dengan pemasangannya tidak melebihi 30 menit
terutama adukan kedap air.
8. Pekerjaan plesteran dinding hanya diperkenankan setelah selesai
pemasangan instalasi pipa listrik.
9. Untuk beton sebelum diplesteran permukaannya harus dibersihkan
dari sisa-sisa bekisting dan kemudian diketrek (scrath) terlebih dahulu
dan semua lubang-lubang bekas pengikat bekisting atau form tie
harus tertutup aduk plester.
10. Untuk bidang pemasangan dinding batu bata dan beton bertulang
yang akan difinish dengan cat dipakai plesteran harus (acian diatas
permukaan plesterannya).
11. Semua bidang yang akan menerima bahan (finishing) pada
permukaanya diberi alur-alur garis horizontal atau diketrek (scrath)
untuk memberi ikatan yang lebih baik terhadap bahan finishingnya,
kecuali untuk yang menerima cat .
12. Pemasangan kepala plesteran dibuat pada jarak 1 m, dipasang tegak
dan menggunakan keping-keping plywood setebal 9 mm untuk
patokan kerataan bidang.
13. Ketebalan plesteran harus mencapai ketebalan permukaan dinding
/kolom yang dinyatakan dalam gambar, atau yang sesuai peil-peil
yang diminta gambar. tebal plesteran minimum 2,5 cm atau sesuai
yang ditunjukkan dalam detail gambar.
14. Jika ketebalan melebihi 2,5 cm harus diberi kawat ayam untuk
membantu dan memperkuat daya lekat dari plesterannya pada
bagian pekerjaan yang diizinkan Direksi konsultan pengawas/MK.
15. Untuk setiap bahan yang berbeda jenisnya yang bertemu dalam satu
bidang datar , harus diberi naat (tali air) dengan ukuran lebar 0,7 cm
dalamnya 0,5 cm , kecuali bila ada petunjuk lain didalam gambar.
16. Untuk permukaan yang datar , harus mempunyai toleransi lengkung
atau cembung bidang tidak melebihi 5mm untuk setiap jarak 2m. jika

Spesifikasi Teknis Perpanjangan Dermaga dan Fasilitas


54
Pendukung PP Labuhan Lombok
melebihi. pemborong berkewajiban memperbaikinya dengan biaya
atas tanggungan pemborong.
17. Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan
berlangsung wajar tidak terlalu tiba-tiba, dengan membasahi bidang
plesteran setiap kali terlihat kering dan melindungi dari tarik panas
matahari langsung dengan bahan penutup yang bisa mencegah
penguapan air secara cepat.
18. Jika terjadi keretakan sebab akibat pengeringan yang tidak baik,
plesteran harus dibongkar kembali dan diperbaiki sampai dinyatakan
dapat diterima oleh konsultan pengawas dengan biaya atas
tanggungan pemborong . selama 7 (tujuh) hari setelah pengacian
selesai pemborong harus selalu menyiram dengan air , sampai jenuh
sekurang-kurangnya 2 kali setiap hari.
19. Selama pemasangan dinding batu bata/beton bertulang belum finish,
pemborong wajib memelihara dan menjaganya terhadap kerusakan-
kerusakan dan pengotoran bahan lain. setiap kerusakan yang terjadi
menjadi tanggung jawab pemborong dan wajib diperbaiki.
20. Tidak dibenarkan pekerjaan finishing permukaan dilakukan sebelum
plesteran berumur lebih dari 2 (dua) minggu.

3.6 PEKERJAAN DINDING KERAMIK


3.6.1 Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan peralatan
dan alat-alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan
pekerjaan ini, hingga dapat diperoleh hasil pekerjaan yang bermutu baik
dan sempurna.
2. Pekerjaan dinding keramik ini dilakukan pada toilet dan seluruh detail
yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar.

3.6.2 Persyaratan Bahan


1. Jenis :
Keramik buatan dalam negeri, merk Masterina, Roman, Hercules yang
telah disetujui Direksi Pengawas/MK.
2. Warna :
a. Akan ditentukan kemudian.
b. Warna yang ditentukan harus seragam.
3. Ketebalan
:
Minimum 7 mm
4. Kekuatan lentur :
250 kg/cm2.
5. M u t u : Tingkat I (satu)
6. Bahan pengisi :
Grout semen berwarna sesuai dengan warna keramik yang
digunakan/Ibagrout/tile grout

7. Bahan perekat :
Adukan spesi 1 PC : 3 pasir di tambah bahan perekat/Ibafix.

Spesifikasi Teknis Perpanjangan Dermaga dan Fasilitas


55
Pendukung PP Labuhan Lombok
8. Ukuran : - Untuk dinding pantry 25 x 30 cm dengan pola pemasangan
sesuai detail gambar.
9. Untuk dinding toilet karyawan dan toilet lain yang disebutkan pada gambar
60 x 60
10. Pengendalian pekerjaan keramik ini harus sesuai peraturan-peraturan
ASTM, NI-19, PUBI 1982 pasal 31 dan SII - 0023-81.
11. Semen Portland harus memenuhi NI-8, pasir harus memenuhi PUBI 1982
pasal 11 dan air harus memenuhi syarat- syarat yang ditentukan dalam
PUBI 1982 pasal 9.
12. Bahan-bahan yang dipergunakan sebelum dipasang terlebih dahulu
harus diserahkan contoh-contohnya (minimum 3 contoh bahan dari 3
jenis produk yang berlainan) kepada Direksi Pengawas/MK.

3.6.3 Syarat-syarat Pelaksanaan


1. Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor diwajibkan membuat gambar dari
pola keramik yang disetujui Direksi Pengawas/MK.
2. Keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, tidak
cacat dan tidak bernoda.
3. Adukan pengikat dengan campuran 1PC : 3 pasir dan ditambah bahan
perekat seperti yang telah disyaratkan.
4. Bidang permukaan pasangan dinding keramik, harus benar - benar rata.
5. Jarak antara unit-unit pemasangan keramik yang terpasang (lebar siar-
siar), harus sama lebar maksimum 3 mm dan kedalaman maksimum 2
mm, atau sesuai detail gambar serta petunjuk Direksi Pengawas/MK,
yang membentuk garis-garis sejajar dan lurus yang sama lebar dan sama
dalamnya, untuk siar-siar yang berpotongan harus membentuk sudut siku
dan saling berpotongan tegak lurus sesamanya.
6. Siar-siar di isi dengan bahan pengisi sesuai ketentuan persyaratan
bahan, warna bahan pengisi sesuai dengan warna keramik yang
dipasangnya.
7. Pemotongan unit-unit keramik tiles harus menggunakan alat pemotong
keramik khusus sesuai persyaratan dari pabrik yang bersangkutan.
8. Keramik yang sudah terpasang harus di bersihkan dari segala macam
noda pada permukaan keramik, hingga betul-betul bersih.
9. Diperhatikan adanya pola tali air yang dijumpai pada permukaan
pasangan dinding atau hal-hal lain seperti yang ditunjukkan dalam
gambar.
10. Sebelum keramik dipasang, terlebih dahulu unit-unit keramik direndam
dalam air sampai jenuh.
11. Pinggulan pasangan keramik harus di lakukan dengan alat gurinda,
sehingga diperoleh hasil pengerjaan yang rapi, siku dan tepian yang
sempurna.
12. Keramik yang terpasang harus di hindarkan dari pengaruh pekerjaan lain
selama 3 x 24 jam dan di lindungi dari kemungkinan cacat pada
permukaannya.

3.7 PEKERJAAN FINISHING LANTAI


3.7.1 Pekerjaan sub lantai/rabat beton
3.7.1.1 Lingkup pekerjaan

Spesifikasi Teknis Perpanjangan Dermaga dan Fasilitas


56
Pendukung PP Labuhan Lombok
1. Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja , bahan-bahan
peralatan dan alat-alat bantu yang diperlukan dalam terlaksanaya
pekerjaan ini sehingga dapat diperoleh hasil pekerjaan yang baik.
2. Pekerjaan sub lantai ini meliputi seluruh detail yang disebutkan/ditunjukan
dalam gambar sebagai alals lantai finishing.

3.7.1.2 Persyaratan bahan


1. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan persyaratan pbi
1971 (ni-2), pvbb 1956 dan ni-8.
2. Semen Portland harus memenuhi NI-8, SII 0013-81 dan ASTM C 150-78A.
3. Pasir beton yang digunakan harus memenuhi PUBI 82 pasal 11 dan SII
0404-80.
4. Kerikil/split harus memenuhi PUBI 82 pasal 12 dan SII 0079-79/0087-75/
0075-75.
5. Air harus memenuhi persyaratan yang memenuhi dalam PUBI 82 pasal 9,
AFNOR P18-303 dan NZS-3121/1974.
6. Bahan-bahan yang dipakai, sebelum terlebih dahulu harus diserahkan
contoh-contohnya kepada direksi pekerjaan untuk disetujui.

3.7.1.3 Syarat-syarat pelaksanaan


1. Untuk pasangan yang langsung diatas tanah , tanah yang akakn dipasang
sub-lantai harus dipadatkan untuk mendapatkan permukaan yang rata
dan padat sehingga diperoleh daya dukung tanah yang maksimum ,
pemadatan dipergunakan alat timbris.
2. Pasir urug bawah lantai yang disyaratkan harus merupakan yang keras,
bersih dan bebas alkali, asam maupun bahan organic lainya yang dapat
mengurungi mutu pasangan. tebal lapisan pasir urug yang disyaratkan
minimum 10cm atau sesuai gambar, disiram air dan ditimbris sehingga
diperoleh kepadatan yang maksimal.
3. Diatas pasir urug dilakukan pekerjaan sub-lantai setebal 5 cm atau sesuai
yang ditunjukan dalam gambar detail dengan campuran 1 pc : 3 pasir : 5
koral.

3.8 PEKERJAAN LANTAI KERAMIK


3.8.1 Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang diperlukan dalam
pelaksanaan pekerjaan ini hingga tercapai hasil pekerjaan yang
bermutu baik dan sempurna.
2. Pekerjaan lantai keramik meliputi semua ruang yang ditunjuk
dalam gambar dan yang disetujui Direksi Pengawas/MK.

3.8.2 Persyaratan Bahan


1. Jenis :
Menggunakan keramik ex. Roman atau setara dan disetujui
Direksi Pengawas/MK
2.
Warna

Spesifikasi Teknis Perpanjangan Dermaga dan Fasilitas


57
Pendukung PP Labuhan Lombok
:
a. Akan ditentukan kemudian.
b. Untuk masing-masing warna harus seragam
c. Warna yang tidak seragam harus diganti/dibongkar.

3. K
etebalan
:
Minimum 7 mm.
4. Finishing
: Tidak berglazur
5. Kekuatan lentur :
250 kg/cm2.
6. M u t u :
Tingkat I (satu)
7. Bahan pengisi : Grout semen berwarna/Ibagrout/tile grout.
Warna bahan pengisi sesuai dengan warna keramik yang
dipasang

8. Bahan perekat : Adukan spesi 1PC : 3 pasir ditambah bahan


perekat/Ibafix
9 . Pengendalian pekerjaan keramik ini harus sesuai dengan
peraturan-peraturan ASTM, NI-19, PUBI 1982 pasal 31 dan SII-
0023-81.
10. Semen Portland harus memenuhi NI-8, pasir harus memenuhi
PUBI 1982 pasal 11 dan air harus memenuhi syarat-syarat
yang ditentukan dalam PUBI 1982 pasal 9.

3.8.3 Syarat-Syarat Pelaksanaan


1. Bahan-bahan yang dipergunakan sebelum dipasang terlebih
dahulu harus diserahkan contoh-contohnya (minimum 3 contoh
bahan dari 3 jenis produk yang berlainan) kepada Direksi
Pengawas/MK.
2. Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor diwajibkan membuat
shop drawing dari pola keramik yang disetujui Direksi
Pengawas/MK.
3. Keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak
retak, tidak cacat dan tidak bernoda.
4. Adukan pengikat dengan campuran 1 PC : 3 pasir dan di
tambah bahan perekat seperti yang disyaratkan. Bidang
pemasangan harus merupakan bidang yang benar-benar rata.
5. Jarak antara unit - unit pemasangan keramik yang terpasang
(lebar siar-siar), harus sama lebar maksimum 3 mm dan
kedalaman maksimum 2 mm, atau sesuai detail gambar serta
petunjuk MK, yang membentuk garis-garis sejajar dan lurus
yang sama lebar dan sama dalamnya, untuk siar-siar yang
berpotongan harus membentuk sudut siku dan saling
berpotongan tegak lurus sesamanya.

Spesifikasi Teknis Perpanjangan Dermaga dan Fasilitas


58
Pendukung PP Labuhan Lombok
6. Siar - siar diisi dengan bahan pengisi sesuai
ketentuan/persyaratan, warna bahan pengisi sesuai dengan
warna keramik yang dipasangnya.
7. Pemotongan unit - unit keramik harus menggunakan alat
pemotong keramik khusus sesuai persyaratan dari pabrik yang
bersangkutan.
8. Keramik yang sudah terpasang harus di bersihkan dari segala
macam noda pada permukaan keramik, hingga betul-betul
bersih.
9. Sebelum keramik di pasang, terlebih dahulu unit-unit keramik
direndam dalam air sampai jenuh.
10. Pinggulan pasangan keramik harus dilakukan dengan gurinda,
sehingga diperoleh hasil pengerjaan yang rapi, siku dan tepian
yang sempurna.

Spesifikasi Teknis Perpanjangan Dermaga dan Fasilitas


59
Pendukung PP Labuhan Lombok
3.9 PEKERJAAN DAUN JENDELA KACA RANGKA
3.9.1 Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan - bahan, peralatan
dan alat-alat bantu lainnya untuk pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat
tercapai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.

2. Pekerjaan daun jendela kaca rangka alumunium meliputi seluruh detail


yang dinyatakan/ditunjukkan dalam gambar yang disetujui Direksi
Pengawas/MK.

3.9.2 Persyaratan Bahan


1. Rangka pintu dan jendela :
Menggunakan profil alumunium ex. YKK atau setara dengan finish
natural anodized yang disetujui Direksi Pengawas/MK.
2. Bahan panel :
a. Untuk panil di gunakan bahan kaca dari produk dalam negeri ex
Asahi Mas atau setara, mutu AA, dan yang memenuhi persyaratan
dalam PUBI 82 pasal 63 & SII 0189-78.
b. Digunakan kaca berwarna atau clear (sesuai yang dinyatakan
gambar) tebal minimum 6 mm untuk bagian dalam (interior) dan tebal
8 mm untuk bagian luar (exterior) yang disetujui Direksi
Pengawas/MK.
3. Accessories :
Segala peralatan pelengkap ( sekrup, angkur) harus digalvanis, atau
sesuai yang disyaratkan dari pabrik yang bersangkutan.

3.9.3 Syarat-syarat Pelaksanaan


1. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor di wajibkan untuk meneliti
gambar - gambar yang ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan lubang
- lubang), termasuk mempelajari bentuk, pola, lay out / penempatan,
cara pemasangan, mekanisme dan detail-detail sesuai gambar.
2. Sebelum pelaksanaan dimulai, penimbunan bahan - bahan pintu di
tempat pekerjaan harus di tempatkan pada ruang / tempat dengan
sirkulasi udara yang baik, tidak terkena cuaca langsung dan terlindung
dari kerusakan dan kelembaban.
3. Harus di perhatikan semua sambungan siku untuk rangka pintu dan
penguat lain agar tetap terjamin kekuatannya dengan memperhatikan
/menjaga kerapihan, tidak boleh ada lubang-lubang atau cacat bekas
penyetelan.
4. Jika diperlukan, harus menggunakan sekrup galvanized atas
persetujuan Direksi Pengawas/MK, tanpa meninggalkan bekas /cacat
pada permukaan rangka yang tampak. Untuk daun pintu/jendela kaca
setelah dipasang harus rata, dan semua peralatan dapat ber fungsi
dengan baik.

Spesifikasi Teknis Perpanjangan Dermaga dan Fasilitas


60
Pendukung PP Labuhan Lombok
3.10 PEKERJAAN LANGIT LANGIT
3.10.1 Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan bahan, peralatan
dan alat-alat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini
hingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
2. Pekerjaan langit-langit gypsum ini dilakukan meliputi :
Seluruh Area sesuai gambar dan disetujui Direksi Pengawas/MK.
3. penyediaan bahan langit-langit gypsum board dan konstruksi
penggantungnya, penyiapan tempat serta pemasangan pada tempat-
tempat yang tercantum pada gambar untuk itu.

3.10.2 Persyaratan Bahan


1. Bahan penutup langit-langit gypsum board yang digunakan adalah
Gypsum Board : Produk ex Jaya Board atau satara, tebal 9 mm. sesuai
dengan gambar untuk itu.
2. Untuk daerah Toilet/Overstek (luar) digunakan:
- Gysum Water Resistant ex. Jaya Board
- Kalsi Board
3. Untuk semua rangka menggunakan Metal Furring atau rangka langit-langit
dibuat dari batang besi hollow 40.60.2 untuk rangka pokok dan 20.40.2
untuk lainya kecuali pada gambar tertulis lain.
4. Pola pemasangan : Sesuai dengan yang ditunjukkan gambar
Interior/Arsitektur.
5. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan persyaratan
dalam PUBI 82 pasal 38, memenuhi SII.0404 - 81 dan NI-5.

3.10.3 Persyaratan Pelaksanaan


1. Bahan-bahan yang dipakai, sebelum dipasang terlebih dahulu harus
diserahkan contoh-contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari MK.

2. Material lain yang tidak terdapat pada daftar diatas, tetapi diperlukan untuk
penyelesaian/penggantian pekerjaan dalam bagian ini, harus baru,
kualitas terbaik dari jenisnya dan harus disetujui Direksi Pengawas/MK.

3. Semua ukuran didalam gambar adalah ukuran jadi (finish).


Pada pekerjaan langit - langit ini perlu diperhatikan adanya pekerjaan lain
yang dalam pelaksanaannya sangat erat hubungannya dengan pekerjaan
langit-langit ini.

4. Sebelum dilaksanakan pemasangan langit-langit, pekerjaan lain yang


terletak diatas langit-langit harus sudah terpasang dengan sempurna.

5. Harus diperhatikan terhadap disiplin lain diantaranya pekerjaan elektrikal


dan perlengkapan instalasi yang diperlukan.Bila pekerjaan-pekerjaan
tersebut diatas tidak tercantum gambar rencana langit-langit harus diteliti
terlebih dahulu pada gambar-gambar instalasi yang lain (Elektrikal, AC dan
lain-lain). Untuk detail pemasangan harus konsultasi dengan MK.

Spesifikasi Teknis Perpanjangan Dermaga dan Fasilitas


61
Pendukung PP Labuhan Lombok
6. Pola pemasangan langit-langit asbes sesuai yang ditunjukkan dalam
gambar.

7. Penggantung rangka utama harus dapat diatur ketinggiannya, jarak


penggantung maksimum 120 cm.
Rangka pembagi berjarak maksimum 60 cm.

8. Pemasangan gypsum pada rangka dengan galvanize "self tapping screw"


berjarak 30 cm.

9. Pada sambungan gypsum digunakan semen pengisi sesuai rekomendasi


pabrik, yang sebelumnya ditutup dengan non fabric material minimum
lebar 5 cm.

10. Pada bagian tepi langit-langit dipasang list bentuk profil ukuran sesuai
yang ditunjukkan dalam detail gambar, dari bahan gypsum yang difinish
cat sesuai yang disyaratkan.

3.11 PEKERJAAN PENGECATAN SECARA UMUM


3.11.1 Lingkup pekerjaan
1. yang termasuk pekerjaan cat dinding adalah pengecatan seluruh
plesteran bangunan dan/atau bagian-bagian lain yang ditentukan
gambar.
2. untuk dinding-dinding luar bangunan digunakan cat khusus luar, jenis PU
(polyurethane) merk danapaint atau setara warna ditentukan kemudian.
3. untuk dinding-dinding dalam bangunan cat jenis emulsi acrylic merk
danapaint atau yang setara dengan lapoisan dasar alkali resisten sealer
danapaint warna ditentukan kemudian.
4. plamur yang digunakan adalah plamur tembok dan plamur setara merk
danapaint.
5. sebelum dinding diplamur, plesteran sudah harus betul-betul kering,
tidak retak-retak dan pemborong meminta persetujuan kepada konsultan
pengawas.
6. pekerjaan plamur dilaksanakan dengan pisau plamur dari plat baja tipis
dan lapisan plamur dibuat setipis mungkin sampai membentuk bidang
yang rata.
7. sesudah 7 hari plamur terpasang dan percobaan warna, kemudian
dibersihkan dengan bulu ayam sampai bersih betul. selanjutnya dinding
di cat dengan menggunakan roller.
8. setelah pekerjaan cat selesai, bidang dinding merupakan bidang yang
utuh, rata, licin, tidak ada bagian yang belang dan bidang dinding dijaga
terhadap pengotoran-pengotoran.

3.11.2 standard pengerjaan (mock-up)


a. sebelum pengecatan dimulai, pemborong harus melakukan pengecatan
pada satu bidang untuk tiap warna dan jenis cat yang diperlukan. bidang-
bidang tersebut akan dijadikan contoh pilihan warna, texture, material dan
cara pengerjaan. bidang-bidang yang akan dipakai sebagai mock-up ini
akan ditentukan oleh konsultan pengawas.

Spesifikasi Teknis Perpanjangan Dermaga dan Fasilitas


62
Pendukung PP Labuhan Lombok
b. jika masing-masing bidang tersebut telah disetujui oleh konsultan
pengawas, bidang-bidang ini akan, dipakai sebagai standard minimal
keseluruhan pekerjaan pengecatan.

3.11.3 Contoh dan bahan untuk perawatan


a. pemborong harus menyiapkan contoh pengecatan tiap warna dan jenis
cat pada bidang-bidang transparan ukuran 30 x 30 CM2. dan pada
bidang-bidang tersebut harus dicantumkan dengan jenis warna, formula
cat, jumlah lapisan dan jenis lapisan (dari cat dasar s/d lapisan akhir).
b. semua bidang contoh tersebut harus diperlihatkan kepada konsultan
pengawas. jika contoh-contoh tersebut telah disetujui secara tertulis oleh
konsultan pengawas, barulah pemborong melanjutkan dengan
pembuatan mock-up seperti tercantum pada 16.2 di atas.
c. pemborong harus menyerahkan kapada direksi pekerjaan, untuk
kemudian akan diteruskan kepada pemberi tugas, minimal 5 calon tiap
warna dan jenis cat yang dipakai. kaleng-kaleng cat tersebut harus
tertutup rapat dan mencantumkan dengan jelas identitas cat yang ada
didalamnya. cat ini akan dipakai sebagai cadangan untuk perawatan, oleh
pemberi tugas.

3.12 PEKERJAAN PENGECATAN LANGIT LANGIT


3.12.1 Lingkup Pekerjaan
1. Termasuk dalam pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan, penyediaan
tenaga kerja, peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang digunakan
dalam pelaksanaan pekerjaan ini, sehingga dapat tercapainya hasil
pekerjaan yang bermutu baik.
2. Meliputi pengecatan pada permukaan langit-langit Gypsum Board yang
disebutkan /ditunjukan dalam gambar, dan disetujui Direksi
Pengawas/MK.

3.12.2 Syarat-syarat Bahan


1. Bahan dasar : jenis emulsion ex. Vinilex, dikerjakan dengan roller.
2. Pengendalian seluruh pekerjaan ini, harus memenuhi ketentuan-
ketentuan dari pabrik yang bersangkutan dan memenuhi persyarat an
pada PUBI 1982 pasal 54 dan NI-4.
3. Cat plafond menggunakan ex. Vinilex warna 300 White.

3.12.3 Syarat-syarat Pelaksanaan


1. Bahan-bahan sebelum dipergunakan, terlebih dahulu harus diserahkan
contoh-contohnya untuk mendapat persetujuan dari Direksi
Pengawas/MK.
2. Kontraktor harus menyerahkan 2 copy ketentuan dan persyaratan
teknis operatip dari pabrik yang bersangkutan dan contoh percobaan
warna cat kepada Direksi Pengawas/MK.
3. Semua bidang pengecatan harus betul-betul rata, tidak terdapat cacat
(retak, lubang dan pecah-pecah).

Spesifikasi Teknis Perpanjangan Dermaga dan Fasilitas


63
Pendukung PP Labuhan Lombok
4. Pengecatan tidak dapat dilakukan selama masih adanya perbaikan
pekerjaan pada bidang pengecatan.
5. Bidang pengecatan harus bebas dari debu, lemak, minyak dan kotoran-
kotoran lain yang dapat merusak atau mengurangi mutu pengecatan.
6. Bagian-bagian yang disyaratkan sebelum dilakukan pengecatan
awal/dasar, harus ditutup dengan bahan cello tape khusus, hingga
hasilnya baik tidak retak-retak.
7. Seluruh bidang pengecatan diplamur dahulu sebelum dilapis dengan
cat dasar yang disyaratkan.
8. Pengecatan dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Direksi
Pengawas/MK serta pekerjaan instalasi di dalamnya telah dikerjakan
dengan sempurna.
9. Sebelum bahan dikirim ke lokasi pekerjaan, Kontraktor harus
menyerahkan/ mengirimkan contoh bahan dari beberapa macam hasil
produk kepada Direksi Pengawas/MK, selanjutnya akan diputuskan
jenis bahan dan warna yang akan digunakan, dan akan
menginstruksikan kepada Kontraktor selama tidak lebih dari 7 (tujuh)
hari kalender setelah contoh bahan diserahkan.
10. Contoh bahan yang digunakan harus lengkap label pabrik pembuatnya.
11. Contoh bahan yang telah disetujui, dipakai sebagai standar untuk
pemeriksaan/pe nerima an bahan yang dikirim oleh Kontraktor ke
tempat pekerjaan.
12. Percobaan-percobaan bahan dan warna harus dilakukan oleh
Kontraktor untuk mendapatkan persetujuan Direksi Pengawas/MK
sebelum pekerjaan dimulai/dilakukan, serta pengerjaan sesuai dengan
ketentuan-ketentuan yang disyaratkan oleh pabrik yang bersangkutan.
13. Hasil pengerjaan harus baik, warna harus me rata, tidak terdapat noda-
noda pada permukaan pengecatan.
14. Harus dihindarkan terjadinya kerusakan akibat dari pekerjaan-
pekerjaan lain.
15. Kontraktor harus bertanggung jawab atas kesempurnaan dalam
pengerjaan dan perawatan/keberhasilan pekerjaan sampai penyerahan
pekerjaan.
16. Bila terjadi ketidak-sempurnaan dalam pengerjaan, atau kerusakan,
Kontraktor harus memperbaiki/mengganti dengan bahan yang sama
mutunya tanpa adanya tambahan biaya.
17. Kontraktor harus menyediakan tenaga-tenaga kerja
terampil/berpengalaman seperti yang disyaratkan dari pabrik, sehingga
dapat tercapainya mutu pekerjaan yang baik.

3.13 PEKERJAAN SANITAIR


3.13.1 Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan - bahan, peralatan dan alat -
alat bantu lainnya yang di perlukan dalam pelaksanaan, hingga dapat tercapai hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
2. Pekerjaan sanitair ini dipasang pada toilet dan ruang lain yang
dinyatakan/ditunjukkan pada gambar dan disetujui Direksi Pengawas/ MK.

3.13.2 Persyaratan Bahan

Spesifikasi Teknis Perpanjangan Dermaga dan Fasilitas


64
Pendukung PP Labuhan Lombok
1. Toilet menggunakan produk Toto atau merk lain yang setara dan disetujui oleh
Direksi Pengawas/MK
2. Semua material harus memenuhi ukuran, standar dan didapatkan di pasaran,
kecuali bila ditentukan lain.
3. Semua peralatan dalam keadaan lengkap dengan segala perlengkapannya, sesuai
dengan yang telah di sediakan oleh pabrik.
4. Barang yang dipakai adalah dari produk yang telah disyaratkan dalam uraian dan
syarat-syarat dalam buku ini.

3.13.3 Syarat-syarat Pelaksanaan


1. Semua bahan sebelum dipasang harus ditunjukkan kepada Direksi Pengawas/MK
beserta persyaratan / ketentuan pabrik untuk mendapatkan persetujuan. Bahan
yang tidak di setujui harus di ganti tanpa biaya tambahan.
2. Jika dipandang perlu di adakan penukaran / penggantian bahan pengganti harus
di setujui Direksi Pengawas/MK berdasarkan contoh yang diajukan Kontraktor.
3. Sebelum pemasangan dimulai, Kontraktor harus meneliti gambar-gambar yang
ada dan kondisi di lapangan, termasuk mempelajari bentuk, pola, penempatan,
cara pemasangan dan detail-detail sesuai gambar.
4. Bila ada kelainan dalam hal apapun antara gambar Arsitektur dengan gambar
spesifikasi dan sebagainya, maka Kontraktor harus segera melaporkannya kepada
Direksi Pengawas/MK.
5. Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan disuatu tempat bila ada
kelainan/perbedaan di tempat itu sebelum kelainan tersebut diselesaikan
6. Selama pelaksanaan harus selalu diadakan pengujian/pemeriksaan untuk
kesempurnaan hasil pekerjaan.
7. Kontraktor wajib memperbaiki/mengulangi/mengganti bila ada kerusakan yang
terjadi selama masa pelaksanaan dan masa garansi, atas biaya Kontraktor, selama
kerusakan bukan di sebabkan oleh tindakan Pemberi Tugas.
8. Pelaksanaan pemasangan harus menghasilkan pekerjaan yang sempurna, rapi
dan lancar dipergunakannya .

3.14 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN dan KESEHATAN KERJA (SMK3)


3.14.1 Lingkup Pekerjaan:
- Bagian ini mengatur mengenai pelaksanaan program Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3l) dalam pelaksanaan pekerjaan..

3.14.2 Pedoman Standard:


a. Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
b. Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I. No. Kep. 1135/MEN/1987 tentang Bendera
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
c. Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I. No.: Kep.245/MEN/1990 tentang Hari
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Nasional
d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No. Per.05/MEN/1996 tentang Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja1.80 M/variati,

3.14.3 Keselamatan Kerja

Spesifikasi Teknis Perpanjangan Dermaga dan Fasilitas


65
Pendukung PP Labuhan Lombok
a. Dari permulaan hingga penyelesaian pekerjaan dan selama masa pemeliharaan,
Kontraktor bertanggung jawab atas keselamatan dan keamanan pekerja, material
dan peralatan teknis serta konstruksi.
b. Wajib menjaga keselamatan kerja di ruang kerja dengan melengkapi dengan
perlengkapan keselamatan kerja seperti safety line, rambu - rambu, papan
promosi keselamatan, dan lain - lain.
c. Wajib menjamin keselamatan tenaga kerja yang terlibat dalam pelaksanaan
pekerjaan dari segala kemungkinan yang terjadi dengan memenuhi aturan dan
ketentuan kesehatan dan keselamatan kerja yang berlaku (Jamsostek).
d. Menyediakan obat-obatan menurut syarat-syarat Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan (PPPK) yang selalu dalam keadaan siap digunakan di lapangan,
untuk mengatasi segala kemungkinan musibah bagi semua petugas dari pekerja
lapangan.
e. Setiap pekerja diwajibkan menggunakan sepatu pada waktu bekerja dan di lokasi
harus disediakan Alat Pelindung Diri (APO) berupa safety belt, safety helmet,
masker/kedok las terutama untuk dipakai pada pekerjaan pemasangan kuda-kuda
baja dan pekerjaan yang beresiko tertimpa benda keras.
f. Menyediakan air bersih, kamar mandi dan WC yang layak dan bersih bagi semua
petugas dan pekerja. Membuat tempat penginapan di lapangan pekerjaan untuk
para pekerja tidak diperkenankan, kecuali atas ijin PPK.
g. Apabila terjadi kecelakaan, sesegera mungkin memberitahukan kepada
Konsultan danmengambil tindakan yang perlu untuk keselamatan korban korban
kecelakaan itu.

3.14.4 Proses Operasi Standard (SOP) Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
a. Membuat SOP Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). SOP diajukan kepada
Konsultan Pengawas untuk dievaluasi.
b. Menyampaikan laporan pelaksanaan SOP kepada Konsultan Pengawas.

3.14.5 Matrik Program K3


a. Safety Health and Environmental Induction Kegiatan ini dilaksanakan setiap ada
tamu ataupun pekerja baru yang memasuki wilayah kerja proyek
b. Safety Health and Environmental Talk Program ini bertujuan untuk sosialisasi dan
pembahasan mengenai seluruh permasalahan penerapan K-3L dan Lingkungan
selama masa pelaksanaan proyek. Pelaksanaan Safety talk setiap 1 minggu
sekali
c. Safety Health and Environmental Patrol / Inspection Kegiatan ini dilaksanakan
secara rutin, bertujuan untuk memonitor pelaksanaan K-3L di seluruh lingkungan
proyek dan menjaga konsistensi pelaksanaan K-3L.
d. Safety Health and Environmental Meeting Program SHE meeting dilaksanakan
seminggu sekali dimana dalam kegiatan ini membahas permasalahan dan
kejadian yang terjadi dan rencana tindak lanjut untuk memperbaikinya serta

Spesifikasi Teknis Perpanjangan Dermaga dan Fasilitas


66
Pendukung PP Labuhan Lombok
membahas permasalahan yang mungkin terjadi serta langkah-langkah
pencegahannya.
e. Safety Health and Environmental Audit Program ini dilaksanakan insidental
bertujuan untuk melakukan audit terhadap kedisiplinan dalam pelaksanaan
standar K-3L di lingkungan proyek terhadap peraturan yang diberlakukan dalam
lingkungan perusahaan.
f. Safety Health and Environmental Trainning Pelatihan terhadap seluruh komponen
proyek yaitu karyawan, subkon, mandor dan seluruh pekerja mengenai K-3L, P3K
dan respon terhadap keadaan darurat
g. Housekeeping Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari bertujuan untuk menjaga
kebersihan, kerapihan, kenyamanan di lingkungan kerja. bertanggung jawab atas
keselamatan dan keamanan pekerja, material dan peralatan teknis serta
konstruksi.

3.14.6 Metoda Penanggulangan Gangguan Sekitar Selama Proses Konstruksi


a. Kontraktor diharuskan melakukan pemberitahuan secara tertulis dan
pemberitahuan secara langsung kepada warga sekitar lokasi proyek (yang
berbatasan langsung dengan proyek) , Ketua RT, Ketua RW dan pihak terkait
setempat sebelum melakukan kegiatan pembangunan.
b. Kontraktor diwajibkan melaporkan kepada Ketua RT setempat keberadaan
tenaga kerja yang ada.
c. Kontraktor melakukan tindakan-tindakan yang dianggap perlu agar tidak terjadi
gangguan terhadap lingkungan yang meliputi gangguan suara atau kebisingan,
gangguan debu akibat konstruksi, gangguan kotoran atau sampah untuk menjaga
kenyamanan kerja dan lingkungan.
d. Kontraktor diharuskan melakukan pengamanan lingkungan proyek dengan
membuat pagar pengaman proyek dan menempatkan personal pengaman
lingkungan proyek ( security).
e. Kontraktor diwajibkan menjaga kebersihan dilingkungan proyek dan lingkungan
sekitar proyek.
f. Kontraktor bertanggungjawab terhadap kelancaran lalulintas di sekitar proyek
berkaitan dengan mobilisasi dan demobilisasi peralatan dan material.
g. Kontraktor mengutamakan pemyelesaian secara musyawarah bila terjadi
gangguan atau konflik lingkungan selama proyek berlangsung.

3.15 PENJELASAN PEKERJAAN ELEKTRIKAL


3.15.1 PENJELASAN PEKERJAAN SISTEM ELEKTRIKAL
a. Penjelasan penerangan
Pekerjaan-pekerjaan yang tercakup dalam bidang keahlian ini meliputi :
 Menyediakan seluruh pekerjaan sistem listrik sehingga dapat beroperasi
secara sempurna.
 Gambar-gambar dan spesifikasi adalah merupakan bagian yang saling
melengkapi dan sesuatu yang tercantum di dalam gambar dan spesifikasi
bersifat mengikat.

Spesifikasi Teknis Perpanjangan Dermaga dan Fasilitas


67
Pendukung PP Labuhan Lombok
 Seluruh pekerjaan instalasi listrik yang dilaksanakan harus dikerjakan oleh
sub kontraktor instalatur yang dapat dipercaya, mempunyai reputasi yang
baik dan mempunyai pekerja-pekerja yang cakap dan berpengalaman
dalam bidangnya, serta perusahaan tersebut terdaftar sebagai instalatir
resmi PLN dengan memegang pas instalatir kelas tertinggi (C) yang masih
berlaku untuk tahun terakhir yang berjalan.
 Seluruh pekerjaan instalasi harus dikerjakan menurut "Persyaratan Umum
Instalasi Listrik di Indonesia (PUIL) edisi terakhir tahun 2000 dan Peraturan
PLN (SPLN)" sebagai petunjuk dan juga peraturan yang berlaku pada
daerah setempat dan standar-standar/kode-kode lainnya yang diakui
(VDE, DIN).
 Kontraktor harus menempatkan seorang sarjana atau yang dianggap ahli
sebagai wakil dari perusahaan dan dapat memberikan keputusan-
keputusan apabila sewaktu-waktu diperlukan. MK dapat meminta
pergantian pengawas yang lain apabila dianggap tidak mampu.

b. Bidang Pekerjaan yang Dikerjakan


 Penyediaan dan pemasangan panel-panel :
- Panel LVMDP
- Panel-panel penerangan
- Panel-panel daya dan panel kontrol
 Pengadaan dan pemasangan kabel distribusi tegangan rendah.
 Instalasi penerangan dalam, luar bangunan dan general purpose outlet/
stop kontak.
 Pengadaan dan pemasangan fixture dan armature penerangan lengkap
dengan komponen dan accessoriesnya.
 Sistem pentanahan peralatan.
 Testing dan commissioning peralatan dan instalasi.

c. Koordinasi Pekerjaan
Untuk kelancaran pekerjaan ini harus diadakan koordinasi dari seluruh bagian
yang terlibat di dalam kegiatan proyek ini. Seluruh aktivitas yang menyangkut
di dalam proyek harus dikoordinir lebih dahulu agar gangguan dan konflik satu
dengan lainnya dapat dihindarkan. Melokalisasi/memperinci setiap pekerjaan
sampai dengan detail untuk mendapat persetujuan MK/Perencana.

d. Material dan "Workmanship"


Seluruh peralatan, material yang dipergunakan dalam pekerjaan ini harus baru
dan material harus tahan terhadap iklim tropik. Seluruh pekerjaan harus
dilaksanakan dengan cara yang benar dan setiap pekerja harus mempunyai
ketrampilan yang memuaskan. Dimana latihan khusus bagi pekerja adalah
diperlukan dan Pemborong harus melaksanakannya. Pemborong harus
melengkapi surat sertifikat yang sah untuk setiap personal ahli, yang
menyatakan bahwa personal tersebut telah mengikuti latihan-latihan khusus
ataupun mempunyai pengalaman-pengalaman khusus dalam bidang keahlian
masing-masing.

e. Daftar Material

Spesifikasi Teknis Perpanjangan Dermaga dan Fasilitas


68
Pendukung PP Labuhan Lombok
Pada waktu mengajukan penawaran, Pemborong harus menyertakan/melam-
pirkan "Daftar Material" yang lebih dahulu diperinci dari semua bahan yang
akan dipasang pada proyek dan harus disebutkan pabrik, merk, manufacturer,
type, lengkap dengan brosur/katalog. Ini adalah mengikat dan harus diajukan
lengkap tidak boleh sebagian-sebagian.

f. Shop Drawing
Setelah persetujuan, dalam hal ini sebelum daftar spesifikasi material,
Pemborong diharuskan menyerahkan shop drawing untuk disetujui
Perencana. Shop Drawing harus termasuk katalog data dari pabriknya,
literatur mengenai uraian-uraian, diagram pengkabelan, data ukuran dimensi,
data pembuatan dan nama serta alamat yang terdekat dari service dan group
perusahaan pemeliharaan yang tetap menyediakan persediaan/ stock suku
cadang yang terus menerus, shop drawings harus diberi catatan dari
Pemborong, yang menyatakan bahwa apa yang dianjurkan sudah sesuai
dengan spesifikasi dan kondisi ruang yang disediakan.

Data untuk setiap sistem harus menunjukkan pemasangan yang lengkap dari
seluruh koordinasi komponen untuk peninjauan keseluruhan yang sebenarnya
dari keseluruhan sistem, penyerahan sebagian-sebagian tidak akan
diperhatikan. Gambar shop drawing harus dibuat sebanyak 4 (empat) set.

Shop drawing yang harus diajukan adalah :


1. Panel MDP.
2. Panel-panel daya dan penerangan, outlet box dan lain-lain.
3. Layout kabel distribusi dan lain-lain.
4. Detail-detail pemasangan lampu.
5. Rencana instalasi penerangan, stop kontak setiap lantai.
6. Dan lain-lain yang diminta oleh Perencana/MK.

Shop drawing dimasukkan untuk diperiksa/ disetujui perencana/ MK paling


lambat 14 (empat belas) hari kerja terhitung setelah dikeluarkannya SPK.

g. Contoh
Pemborong harus menyerahkan contoh-contoh dari seluruh material untuk
mendapatkan persetujuan sebelumnya. Seluruh biaya ditanggung atas biaya
Pemborong. Contoh-contoh tersebut (mock-up) dimasukkan paling lambat 14
(empat belas) hari kerja, terhitung setelah dikeluarkannya SPK.

h. Acces Opening
Pemborong harus menyediakan access opening (bukaan-bukaan) untuk
instalasi dan pemeliharaan dari instalasi listrik. Bukaan-bukaan (access
opening) yang terdapat pada konstruksi bangunan seperti dinding-dinding,
langit-langit, dan seterusnya begitu pembukaan harus dilengkapi dengan
fasilitas penutup yang tepat bagi permukaan peralatan, penutup harus dapat
dilepaskan dan dipindahkan tanpa mengakibatkan kerusakan pada
permukaan yang berdekatan.

i. Gambar Pemasangan Yang Sebenarnya

Spesifikasi Teknis Perpanjangan Dermaga dan Fasilitas


69
Pendukung PP Labuhan Lombok
Pemborong harus mempergunakan secara baik satu set lengkap gambar-
gambar di lapangan yang mana harus diberi tanda yang tepat pada lokasi dari
seluruh jenis sistem outlet panel/kabinet, peralatan, pengkabelan dan seterus-
nya dengan dimensi yang diambil dari patokan center colom (as colom).
Pemborong harus melengkapi gambar pemasangan yang sebenarnya ("as
installed") dari instalasi. Pemborong pada saat mendekati penyerahan (2
minggu sebelum penyerahan) harus menyerahkan gambar "as built drawing"
yang menyatakan gambar-gambar seperti yang telah terpasang untuk
diserah-kan pada Perencana/MK sebanyak 4 (empat) set gambar cetak dan 1
(satu) set kalkir.

j. Pengetesan
Pemborong harus melakukan seluruh pengetesan seperti disebutkan dan
harus melakukan percobaan seperti operasi sesungguhnya secara tepat dari
seluruh sistem.
Peralatan, material dan cara bekerjanya peralatan yang mengalami kerusakan
/cacat/ salah harus diganti /dibetulkan dan percobaan diulangi. Seluruh peng-
kabelan, instalasi "keur" Pemborong harus bertanggung jawab untuk mem-
peroleh persetujuan PLN bagi pemasangan sistem jaringan listrik dan seluruh
biaya ditanggung atas beban Pemborong.

k. Data Suku Cadang


Sejak pengiriman dari bagian-bagian dan peralatan ke tempat lapangan
Pemborong harus menyerahkan kepada MK daftar lengkap dari suku cadang
(spare parts) dan menyerahkan untuk masing-masing bagian disertai dengan
daftar harga satuan dan alamat supplier dan tambahan daftar dari suku
cadang dan suplai yang secara normal harus dalam setiap pembelian atau
suku cadang yang disebutkan dalam spesifikasi yang harus dilengkapi oleh
pemborong dengan biaya dari Pemborong.
Lama pengetesan peralatan listrik 1 x 24 jam tanpa henti biaya pengetesan
ditanggung Pemborong.

l. Buku Petunjuk (Manual) dan Instruksi


Pemborong harus melengkapi buku petunjuk (manual) pemeliharaan dan
manual cara mengoperasikannya, dan bahasa dari instruksi bagi seluruh
bagian peralatan ini harus dalam bahasa Inggris dan Indonesia.

m. Training
Mendidik operator atau orang-orang yang ditunjuk oleh pemilik untuk
menjalankan, mengoperasikan pengujian dan maintenance seperlunya
terhadap instalasi. Segala biaya-biaya tersebut adalah menjadi tanggungan
Pemborong.

3.15.2 Syarat-syarat umum

Gambar-gambar.
a. gambar-gambar perencanaan tidak menunjukan semua accessories dan
fixture secara terperinci. semua bagian diatas walaupun tidak

Spesifikasi Teknis Perpanjangan Dermaga dan Fasilitas


70
Pendukung PP Labuhan Lombok
digambarkan atau disebutkan secara spesifik harus disediakan dan
dipasang oleh pemborong, sehingga sistem dapat bekerja dengan baik.

b. gambar-gambar instalasi menunjukkan secara umum tata letak dari


peralatan instalasi. sedang pemasangan harus dikedakan dengan
memperhatikan kondisi di lapangan. gambar-gambar arsitektur dan
struktur/sipil harus dipakai sebagai referensi untuk pelaksanaan dan detail
"finishing" dari proyek.

c. sebelum pekerjaan dimulai, pemborong harus mengajukan gambar-


gambar keda dan detail (shop drawing ) yang harus diajukan kepada
konsultan pengawas untuk mendapatkan persetujuan. setiap shop
drawing yang diajukan pemborong untuk disetujui konsultan pengawas,
dianggap bahwa pemborong telah mempelajari situasi dan telah
mengadakan kordinasi dengan pekerjaan lainnya.

d. pemborong harus membuat catatan-catatan yang cermat dari


penyesuaian-penyesuaian. Pelaksanaan pekerjaan di lapangan, catatan-
catatan tersebut harus dltuangkan dalam satu set lengkap gambar (kalkir)
dan tiga set lengkap gambar blue print sebagai gambar-gambar sesuai
pelaksanaan (as built drawing) as built drawings harus diserahkan segera
setelah selesai pekerjaan.

Koordinasi.
a. pemborong pekerjaan instalasi dalam melaksanakan pekerjaan ini, harus
bekerja sama dengan pemborong bidang atau disiplin lainnya, agar
seluruh pekerjaan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan jadwal
waktu yang telah ditentukan.

b. koordinasi yang baik perlu diadakan untuk mencegah agar pekerjaan yang
satu tidak menghalangi/menghambat pekerjaan lainnya.

Daftar bahan dan contoh.


a.
p
ada waktu mengajukan penawaran pemborong harus melampirkan "
daftar material " yang lebih terperinci dari semua bahan yang akan
dipasang untuk proyek ini, sesuai dengan persyaratan dalam spesifikasi
harus disebutkan pabrik, merek, manufacture, type lengkap dengan brosur
katalog.
ketentuan lain yang harus dipenuhi pada waktu penawaran harus
dinyatakan :
- k
apasitas peralatan.
- c
ara pemasangan.
- dimensi.
- peralatan yang ditawarkan harus diberi tanda.
- dan lain-lain yang diperlukan.

Spesifikasi Teknis Perpanjangan Dermaga dan Fasilitas


71
Pendukung PP Labuhan Lombok
b. sebelum pekerjaan dimulai pemborong harus menyerahkan contoh
bahan-bahan yang akan dipasang kepada konsultan pengawas. semua
biaya yang berkenaan dengan penyerahan dan pengambilan contoh-
contoh ini adalah menjadi tanggung jawab pemborong.
sebelum contoh bahan disetujui dengan konsultan pengawas, bahan
tersebut tidak diizinkan untuk dipasang.

c. bahan yang digunakan adalah sesuai dengan yang dimaksud di dalam


spesifikasi teknis ini dan harus dalam keadaan baru. pekerjaan haruslah
dikerjakan oleh orang-orang yang ahli.

d. pemborong diwajibkan untuk mengecek kembali atas segala


ukuran/kapasitas peralatan (equipment) yang akan dipasang, apabila
terdapat keragu-raguan pemborong harus segera menghubungi konsultan
pengawas untuk berkonsultasi.

e. pengambilan ukuran atau pemilihan kapasitas equipment, yang


sebelumnya tidak dikonsultasikan dengan konsultan pengawas, apabila
terjadi kekeliruan maka hal tersebut menjadi beban tanggung jawab
pemborong. untuk pemilihan equipment dan material harus mendapatkan
persetujuan dari konsultan pengawas.

Commissioning dan testing


a. Pemborong pekerjaan instalasi ini harus melakukan semua testing dan
pengukuran-pengukuran yang dianggap perlu untuk
memeriksa/mengetahui apakah seluruh instalasi yang dilaksanakan dapat
berfungsi dengan baik dan telah memenuhi persyaratan-persyaratan yang
berlaku,

b. semua tenaga, bahan dan perlengkapan yang diperlukan dalam kegiatan


testing tersebut merupakan tanggung jawab pemborong.
hal ini termasuk pula peralatan khusus yang diperlukan untuk testing dari
sistem ini sesuai yang dianjurkan oleh pabrik, juga harus disediakan oleh
pemborong.

Peralatan yang disebut dengan merk dan penggantinya


Bahan-bahan, perlengkapan, peralatan, accosseries dan lain-lain yang disebut
dan dipersyaratkan dengan nama dan merk ini, maka pemborong wajib
menyediakan sesuai dengan peralatan/merk tersebut diatas.

penggantian dapat dilakukan dengan persetujuan dan ketentuan-ketentuan dari


perencana.

Perlindungan pemilik
Atas penggunaan bahan material, sistem dan lain-lain oleh pemborong, pemilik
dijamin dan dibebaskan dari segala claim ataupun tuntutan yuridis lainnya.

Spesifikasi Teknis Perpanjangan Dermaga dan Fasilitas


72
Pendukung PP Labuhan Lombok
Pengujian dan penerimaan
Jika semua peralatan-peralatan yang sesuai dengan spesifikasi ini sudah dikirim
dan dipasang dan telah memenuhi ketentuan-ketentuan pengetesan dengan
baik, pemborong harus meiaksanakan pengujian secara keseluruhan dari
peralatan-peralatan yang dipasang, dan jika sudah ditest dan ternyata
memenuhi fungsi-fungsinya sesuai dengan ketentuan-ketentuan dari kontrak,
maka seluruh unit lengkap dengan peralatannya dapat diserahkan kepada
konsultan pengawas.

Masa pemeliharaan dan serah terima pekerjaan


a. peralatan-peralatan utama harus digaransikan selama 1(satu) tahun
terhitung dari penyerahan pertama.
b. masa pemeliharaan untuk instalasi ini adalah 3 (tiga) bulan terhitung saat
penyerahan pertama.
c. selama masa pemeliharaan ini pemborong pekerjaan ini diwajibkan untuk
mengatasi segala kerusakan-kerusakan dari pada instalasi yang dipasang
tanpa ada tambahan biaya.
d. selama masa pemeliharaan tersebut, pemborong harus menyediakan
tenaga-tenaga yang dipedukan dan bertanggung jawab atas seluruh
instalasi yang dikerjakan.
e. penyerahan pekerjaan pertama baru dapat diterima setelah dilengkapi
dengan bukti-bukti hasil pemeriksaan atas instalasi, dengan pernyataan
baik yang ditandatangani bersama oleh instalatur yang melaksanakan
pekerjaan tersebut dengan konsultan pengawas dan pemborong
melampirkan sertifikat pengujian yang sudah disahkan oleh badan instansi
yang berwenang.
f. jilka pada masa pemeliharaan tersebut, pemborong instalasi ini tidak
melaksanakan atau tidak memenuhi teguran- teguran atas perbaikan,
penggantian, kekurangan selama masa pemeliharaan maka pengawas
lapangan berhak menyerahkan pekerjaan perbaikan/kekurangan tersebut
pada pihak lain atas biaya dari pemborong yang melaksanakan pekerjaan
instalasi tersebut.
g. selama masa pemeliharaan pekerjaan, pemborong harus mendidik dan
melatih karyawan/petugas yang ditunjuk oleh pembed tugas hingga
memahami sistem instalasi dalam pengoperasian serta pemeliharaan.
h. selama masa pemeliharaan ini pelaksaan pemeliharaan serta
pemeriksaan routine harus dilaksanakan tidak kurang dari setiap 2 (dua)
minggu sekali.

Laporan
a. laporan harian
pemborong wajib membuat laporan harian dan laporan mingguan yang
memberikan gambaran dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan dilapangan
secara jelas. laporan tersebut dibuat dalam rangkap 3 (tiga) meliputi
1. kegiatan fisik
2. catatan dan perintah konsultan pengawas yang disampaikan baik
secara lisan maupun tertulis.
3. hal-hal yang menyangkut masalah :
- material (masuk/ditolak)

Spesifikasi Teknis Perpanjangan Dermaga dan Fasilitas


73
Pendukung PP Labuhan Lombok
- jumlah tenaga kerja
- kedaan cuaca
- pekerjaan tambah/kurang

berdasarkan laporan harian, dibuat laporan mingguan, dimana laporan


tersebut berisi ikhtisar dan catatan prestasi atas pekelaan minggu Ialu dan
rencana pekerjaan minggu depan. laporan ini harus ditanda tangani oleh
manager proyek dan diserahkan pada konsultan pengawas untuk
diketahui/disetujui.

b. laporan pengetesan
kontraktor harus menyerahkan kepada konsultan pengawas dalam
rangkap 5 (lima) mehgenai hal-hal sebagai berikut :
1. hasil pengetesan kabel-kabel (meger dan pemberian tegangan).
2. hasil pengetesan peralatan-peralatan instalasi.
3. hasil pengukuran-pengukuran dan lain-lain.
semua pengetesan dan atau pengukuran tersebut harus disaksikan
oleh konsultan pengawas pekerjaan ini.

Penanggung jawab pelaksana


a. sesuai dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan pemborong harus
menempatkan seorang penanggung jawab pelaksanaan yang ahli dan
berpengalaman yang bertindak selaku wakil dari pemborong dan
mempunyai kemampuan untuk memberikan keputusan teknis dan
bertanggung jawab penuh dalam menedma segala instruksi-instruksi dari
konsultan pengawas.

b. penanggung jawab tersebut harus berada ditempat pekerjaan selama jam


kerja dan pada saat diperlukan dalam pelaksanaan atau pada saat yang
dikehendaki oleh konsultan pengawas, petunjuk dan perintah konsultan
pengawas di dalam pelaksanaan harus disampaikan langsung kepada
pihak pemborong melalui penanggung jawab pemborong.

Perubahan, penambahan dan pengurangan pekerjaan


a. pelaksanaan pekerjaan yang menyimpang dari gambar-gambar rencana
yang disesuaikan dengan kondisi di lapangan harus dikonsultasikan
terlebih dahulu dengan konsultan pengawas.
b. dalam merubah gambar rencana tersebut, pemborong harus
menyerahkan gambar perubahan yang dimaksud kepada konsultan
perencana melalui konsultan pengawas lapangan untuk disetujui.

c. pengaduan dan perubahan material, gambar rencana dan lain


sebagainya, harus diajukan oleh pemborong kepada konsultan perencana
melalui konsultan pengawas secara teknis. peribahan -perubahan material
dan gambar rencana yang mengakibatkan pekerjaan tambah kurang
harus disetujui secara tertulis oleh konsultan pengawas dan perencana.

Spesifikasi Teknis Perpanjangan Dermaga dan Fasilitas


74
Pendukung PP Labuhan Lombok
Pembobokan, pengelasan dan pengeboran
a. pembongkaran tembok, lantai, dinding dan sebagainya yang dilakukan
dalam rangka pemasangan instalasi harus dikembalikan seperti keadaan
semula, termasuk tanggung jawab pemborong instalasi ini.

b. pembobokan hanya dapat dilaksanakan setelah mendapat izin tertulis dari


konsultan pengawas.

c. pengelasan, pengeboran dan sebagainya pada konstruksi bangunan


hanya dapat dilaksanakan setelah memperoleh izin/persetujuan tertulis
dari konsultan pengawas.

Kantor pomborong, los kerja dan gudang


a. pemborong diperbolehkan untuk membuat keet, kantor, gudang dan los
kerja di halaman tempat pekerjaan, untuk keperluan pelaksanaan tugas
administrasi lapangan , penyimpanaan barang/bahan serta peralatan kerja
dan sebagai area/tempat kerja (peralatan pekerjaan kasar), dimana
pelaksanaan tugas instalasi berlangsung.

b. pembuatan keet, kantor, gudang dan los kerja ini dapat dilaksanakan bila
terlebih dahulu mendapatkan izin dari pemberi tugas.

Penjagaan
a. pemborong wajib mengadakan penjagaan dengan baik serta terus
menerus selama berlangsungnya pekerjaan atas bahan, peralatan, mesin
dan alat-alat kerja yang disimpan ditempat kerja (gudang lapangan).

b. kehilangan yang diakibatkan oleh kelalaian penjagaan atas barang-barang


tersebut diatas, menjadi tanagung jawab pemborong.

Penerangan dan sumber daya


a. pada kantor, los kerja, gudang dan tempat-tempat pelaksanaan pekerjaan
yang dianggap perlu harus diberi penerangan yang cukup.

b. daya listrik baik untuk keperluan penerangan maupun untuk sumber


tenaga/ daya kerja harus diusahakan oleh pemborong.

Kebersihan dan ketertiban


a. selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung, kantor, gudang, los kerja
dan tempat pekerjaan dilaksanakan dalam bangunan harus selalu dalam
keadaan bersih.

b. penimbunan/penyimpanan barang, bahan dan peralatan baik dalam


gudang maupun diluar (halaman), harus diatur sedemikian rupa agar
memudahkan jalannya pemeriksaan dan tidak mengganggu pekerjaan
dari bagian lain.

c. peraturan-peraturan yang lain tentang ketertiban akan dikeluarkan oleh


konsultan pengawas pada waktu plaksanaan.

Spesifikasi Teknis Perpanjangan Dermaga dan Fasilitas


75
Pendukung PP Labuhan Lombok
Kecelakaan dan Peti P3K
a. jika terjadi kecelakaan yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan
ini, maka pemborong diwajibkan segera mengambil segala tindakan guna
kepentingan si korban atau para korban, serta melaporkan kejadian
tersebut kepada instansi dan departemen yang bersangkutan/berwenang
(dalam hal ini polisi dan departemen tenaga kerja) dan mempertanggung
jawabkan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

b. peti pppk dengan isinya yang selalu lengkap, guna keperluan pertolongan
pertama pada kecelakaan,

Pegawai penyelenggara dari pemborong


a. pimpinan harian pada pelaksanaan pekerjaan oleh pemborong harus
diserahkan kepada penyelenggara kepala dengan kualifikasi ahli,
berpengalaman dan mempunyai wewenang penuh untuk mengambil
keputusan.

b. site manager mewakili pemborong di tempat pekerjaan dapat bertindak


penuh kepada konsultan pengawas.

c. petunjuk dan perintah konsultan pengawas di dalam pelaksanaan


disampaikan langsung kepada pemborong atau melalui site manager,
sebagai penanggung jawab di lapangan.

d. pemborong diwajibkan untuk, menjalankan disiplin yang ketat terhadap


semua pekerja (buruh) dan pegawainya, kepada mereka yang melanggar
terhadap peraturan umum, mengganggu ataupun merusak ketertiban,
berlaku tidak wajar, melakukan perbuatan yang merugikan terhadap
pelaksanaan pekerjaan, harus segera dikeluarkan dari tempat pekerjaan
atas perintah pengawas harian.

bila pemborong lalai, maka akan dikenakan tindakan sesuai dengan yang
dimaksud dalam pasal denda.

Pengawasan
a. pengawasan setiap hari terhadap pelaksanaan pekerjaan adalah
dilakukan oleh konsultan pengawas.

b. pada setiap saat konsultan pengawas harus dapat mengawasi,


memeriksa dan menguji setiap bagian pekerjaan, bahan dan peralatan.
pemborong harus mengadakan fasilitas-fasilitas yang diperlukan.

c. bagian-bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan tetapi luput dari


pengamatan konsultan pengawas adalah menjadi tanggung jawab
pemborong.

Spesifikasi Teknis Perpanjangan Dermaga dan Fasilitas


76
Pendukung PP Labuhan Lombok
Spesifikasi Teknis Perpanjangan Dermaga dan Fasilitas
77
Pendukung PP Labuhan Lombok

Anda mungkin juga menyukai