A. SPESIFIKASI UMUM
1. Spesifikasi Dasar Kecuali ditentukan lain, bahan dan hasil pekerjaan harus
sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Spesifikasi lain
mungkin dapat disubstitusikan sebagai agenda atas
ketetapan Direksi/Pengawas Pekerjaan.
Kecuali ditentukan lain, semua material dan mutu
pekerjaan harus sesuai dengan syarat-syarat didalam
Standar Nasional Indonesia (SNI). Apabila tidak tersedia,
dapat dipakai JIS (Japanese Industrial Standard), ASTM
(American Standard for Testing and Material) atau BSCP
(British Standards Code of Practice). Atas persetujuan
Direksi/Pengawas Pekerjaan, Standar Nasional lainnya
dapat juga dipergunakan.
6. Sarana Umum Bila jalan-jalan dan sarana umum (air, listrik, telepon,
dan lain-lain) yang ada memotong atau berhubungan
dengan tempat pekerjaan, Kontraktor harus mendapatkan
persetujuan secara tertulis dari yang berwenang, terhadap
usulan pekerjaan sementara atau pekerjaan tetap yang akan
mempengaruhi pekerjaan pelayanan umum tersebut.
Bangunan kepentingan umum di atas, baik mungkin
atau tidak terlihat di dalam gambar, tetapi Kontraktor
harus bertanggung jawab untuk keamanan dan
kelangsungan fungsi dari jalan dan sarana umum tersebut
selama pelaksanaan pekerjaan.
10. Lokasi Pekerjaan Lokasi pekerjaan Pemboran Uji Produksi pada WS Progo
Opak Serang
B. SPESIFIKASI KHUSUS
Dalam melaksanakan Pekerjaan ini, kontraktor harus menyediakan Tenaga kerja yang
mempunyai keahlian masing-masing pada bidangnya agar pelaksanaan paket pekerjaan
dapat diselesaikan tepat waktu.
1. PEKERJAAN PERSIAPAN
2. PELAPORAN
3. PENGEBORAN SUMUR
a. Umum
Kontraktor harus melakukan pekerjaan konstruksi sumur uji produksi dan harus
melakukan pengumpulan data dan pengujian sumur yang meliputi pengambilan
contoh cacahan batuan (cutting), deskripsi litologi, penampangan geofisik
(geophysical logging), uji pemompaan, pembersihan sumur (well development),
pengambilan contoh air dan analisa kimia lengkap contoh air dari sumur tersebut.
Pekerjaan logging Konstruksi Sumur dan pemompaan uji harus dilaksanakan
dengan supervisi langsung dari Direksi/Pengawas Pekerjaan.
Dalam melasanakan pekerjaan, Kontraktor menyediakan personel, peralatan,
dan bahan-bahan/material yang dibutuhkan untuk pekerjaan pengeboran, konstruksi
sumur, dan pengujian sumur. Semua peralatan, perlengkapan, dan bahan-bahan
tersebut sebelumnya harus diperiksa dan disetujui oleh Direksi/Pengawas
Pekerjaan.
Lokasi pekerjaan Pembangunan Sumur Bor untuk Pemenuhan Kebutuhan Air Baku
BBWS Serayu Opak.
Total jumlah sumur bor yang direncanakan 10 (sepuluh) titik.
b. Peralatan Pengeboran
1) Peralatan Utama
Peralatan utama untuk pekerjaan pengeboran terdiri dari mesin bor (drilling
2) Peralatan Lainnya
Peralatan-peralatan pendukung lainnya yang harus tersedia antara lain:
a) Stang Bor (drilling rod)
Panjang minimal stang bor per batang adalah 3 meter dengan minimum
diameter 2-7/8 inch. Stang bor harus dalam kondisi baik dan lurus.
b) Stang bor pemberat (Drill Collar)
Panjang Drill Collar minimal 3 (tiga) meter setiap batangnya. Berat
c. Tipe Sumur
Sumur yang akan dikerjakan oleh Kontraktor adalah jenis sumur uji produksi,
menggunakan pipa baja GIP diameter 6” serta saringan baja karbon rendah (screen
low carbon steel) diameter 6" dengan Slot Openings Area 040” (1 mm) / 5 – 5,5 Ltr
/ Sec / Mtr.
Total kedalaman konstruksi sumur kurang lebih sedalam 1 2 0 (seratus dua
puluh) meter per sumur atau disesuaikan dengan kondisi lapangan menurut hasil
Diescripsi batuan, hasil analisa Logging di masing – masing lokasi menurut arahan
Direksi/Pengawas Pekerjaan.
Bagian bawah pipa konstruksi disambungkan / dibuat dengan cone bottom plug
/ Washing shoe yaitu suatu pipa berbentuk kerucut di mana ujung kerucut berlubang
diameter minimal 2“ yang nantinya untuk membersihkan Mud Cake/lumpur yang
menempel pada dinding lubang pemboran (annulus).
Pada lubang bottom plug harus ditutup dengan menggunakan Bola besi berdiameter
3” (jika dibutuhkan).
(dimasukkan kedalam pipa konstruksi setelah dilakukan water jetting)
Pipa saringan akan dipasang pada lapisan yang diperkirakan sebagai aquifer dan pipa
naik berupa pipa buta dipasang pada lapisan yang diperkirakan bukan akuifer. Untuk
mempertahankan posisi rangkaian konstruksi berada tepat di tengah diameter sumur
maka untuk setiap jarak 18 m rangkaian pipa dipasang suatu perangkat pemusat.
Pada ruang antara dinding sumur dan rangkaian pipa (annulus) dilakukan pengisian
kerikil dengan memompakan air pada dinding annulus melalui bottom plug /
Washing shoe untuk menyempurnakan pengisian Gravel Pack mulai dari dasar
lubang bor hingga pada kedalaman yang ditentukan oleh Direksi/Pengawas
Pekerjaan. Sisa kedalaman yang tidak diisi kerikil, dilakukan sementasi (mortar
grouting minimal 6 m).
Pelaksanaan konstruksi sumur dilakukan setelah kontaktor memperoleh gambar
konstruksi dari Direksi/Pengawas Pekerjaan teknis yang didesain berdasarkan
data-data yang diperoleh selama pengeboran dan hasil pelaksanaan penampangan
geofisika Logging. Gambar konstruksi sumur berisikan diameter, panjang dan posisi
baik pipa jambang, pipa naik, maupun pipa saringan.
d. Prosedur Pekerjaan Pengeboran dan Konstruksi Sumur
Untuk memulai pekerjaan pengeboran di lokasi, Kontraktor harus memberitahukan
kepada Direksi/Pengawas Pekerjaan paling lambat 24 jam sebelumnya.
Kalau tidak ditentukan lain oleh Direksi/Pengawas Pekerjaan, maka pengeboran
dilakukan dengan metode direct circulation mud flush.
Secara umum urutan pekerjaan pengeboran dan konstruksi sumur adalah sebagai
berikut:
pekerjaan.
(a) Pipa selubung/buta
Pipa buta memiliki standar sebagai berikut
:
Pipa Galvanis dia. 6 ” memiliki
diameter dalam (inside diameter) 6
inch dan tebal minimal 9.50 mm.
Kualitas baja menurut standar SNI 0039-
1013 Medium
(b) Perangkat pemusat dibuat dari bahan
plat baja, dibentuk sedemikian rupa
hingga memungkinkannya bebas
mengembang sesuai dengan diameter
lubang bor
Kapasitas
No. Jenis Jumlah Keterangan
(minimal)
Peralatan Utama
1. Drilling Rig 120 m, stang bor 8 Untuk Pengeboran
2 7/8 +
2. Mesin Las GI 300 Amps 4 Untuk Mengelas Pipa
Pada Saat Konstruksi
3. Air Compressor 350 cfm, tekanan 4 Untuk Pencucian Sumur
kerja 120 psi
4. Mud Pump 600 l/menit, 4 Untuk sirkulasi
tekanan kerja pencampuran air dan
20 kg/cm2 lumpur/bentonote
Jabatan Pengalaman
No Profesi Jumlah
Pekerjaan Kerja (tahun)
1. Pelaksana 2 th SKT Pelaksana Pengeboran 1
Air Tanah atau SKK
Pelaksana Pengeboran Air
Tanah Muda (Jenjang 4)
E. PERSYARATAN LAIN
Penyedia Jasa memiliki persyaratan pendukung pekerjaan Pemboran
Sumur Uji Produksi Pada WS Progo Opak Serang (termasuk studi
geolistrik), sebagai berikut:
1. Surat Ijin Perusahaan Pengeboran Air Tanah (SIPPAT)
2. Certificate Instalasi Alat Bor (CIAB)
3. SKT Juru Pengeboran Air Tanah
4. Surat Ijin Juru Bor (SIJB)
H. BAK RESERVOIR
,15
,10
,20
,53
,20
,65
,85
,50
,20
7. Perancah atap bak : 7.1. Untuk keperluan pengecoran atap bak, bekisting
atap bak Bangunan Bak Reservoir perlu
disangga dengan perancah.
7.2. Perancah harus menggunakan kayu dolken
dengan kualitas yang baik. Bambu tidak
diperbolehkan untuk digunakan sebagai
perancah.
7.3. Perletakan perancah harus diatur sedemikian
rupa sehingga jarak satu dengan lainnya adalah
0,50 m.
seksama.
8.14. Bekisting tidak boleh dibongkar sebelum beton
mencapai umur atau suatu kekuatan kubus
yang cukup untuk memikul 2 x beban sendiri.
Kontraktor harus mendapat persetujuan
Direksi Pekerjaan apabila akan akan
melaksanakan pembongkaran bekisting.
Tanggung jawab atas keamanan konstruksi
beton seluruhnya ada pada kontraktor, dan
perhatian kontraktor mengenai pembongkaran
cetakan ditujukan ke PBI 1971 dalam pasal
yang bersangkutan.
8.15. Apabila tiba waktunya dan telah mendapat
persetujuan Direksi Pekerjaan, maka bekisting
harus dibongkar dengan tenaga statis, tanpa
goncangan, getaran atau kerusakan pada
beton. Pembongkaran harus dilakukan secara
hati-hati, dan jikalau ada pembetonan yang
keropos, harus cepat-cepat diperbaiki dengan
persetujuan Direksi Pekerjaan, apabila Direksi
Pekerjaan mengharuskan beton tersebut untuk
dibongkar, maka kontraktor harus
membongkar dan membuat pembetonan yang
baru lagi, dan biayanya menjadi tanggungan
kontraktor.
10. Pipa dan : 10.1. Untuk keperluan fungsional dari bak , maka
Accessories kontraktor harus mengadakan dan memasang
pipa GI dan accessories pada bak tersebut.
10.2. Pipa GI dan Accessories yang harus dibeli dan
dipasang sebagaimana tertuang pada daftar
kuantitas dan harga.
11.1 Semen ( PC ).
Bahan material semen yang dipakai adalah
jenis portland atau yang ada dipasaran
sekualitas dengan PC Holcim dan memenuhi
standar SNI/SII dengan kapasitas 50 kg/zak.
Untuk seluruh pekerjaan harus menggunakan
merk dan jenis semen yang sama.
Semen yang penyimpanannya telah berumur
lebih dari 3 (tiga) bulan tidak boleh
dipakai.Semen ( PC ) yang telah mengeras
karena pengaruh cuaca, air atau bahan-bahan
organik lainnya, juga tidak boleh dipakai.
11.2 Pasir.
Bahan material pasir yang dipakai adalah pasir
pasang/pasir beton yang berbutir kasar, keras
dan bebas dari kotoran dan debu serta bahan-
bahan organik dan bahan-bahan agresif
lainnya.
11.3 Kerikil / Split.
Dalam hal ini adalah kerikil/split dengan ukuran
1 – 3 cm bebas dari kotoran dan debu serta
bahan-bahan agresif lainnya.
11.4 Batu.
Material untuk pekerjaan ini adalah batu belah
lokal yang keras dan tidak abrasif, dengan
diameter rata – rata 15 s/d 20 cm.
11.5 Air.
Air yang dipergunakan untuk mencampur
pasangan tidak boleh mengandung minyak,
asam, alkali, garam-garam, bahan-bahan
organis atau bahan-bahan yang lain yang
merusak beton / baja tulangan dan tidak
mempengaruhi daya lekat semen.
11.6 Besi beton
Besi tulangan beton yang dipergunakan harus
mempunyai standar SNI.
5. Perancah atap bak : 5.1. Untuk keperluan pengecoran atap bak, bekisting
atap bak Pengambilan perlu disangga dengan
perancah.
5.2. Perancah harus menggunakan kayu dolken
dengan kualitas yang baik. Bambu tidak
diperbolehkan untuk digunakan sebagai
perancah.
5.3. Perletakan perancah harus diatur sedemikian
rupa sehingga jarak satu dengan lainnya adalah
0,50 m.