Kantor
BAB I
Pasal 1
LINGKUP PEKERJAAN
Pasal 2
MEMULAI KERJA
Pasal 3
Pasal 4
RENCANA KERJA
Pasal 8
Pasal 6
Menyediakan alat-alat bantu seperti mesin potong, alat bor dan alat-
alat pengangkut serta peralatan-peralatan lain yang benar-benar
diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini.
Pasal 7
Pasal 8
8.1. Pelaksana lapangan setiap hari harus membuat Laporan Harian dan
Dokumentasi Visual mengenai segala hal yang berhubungan
dengan pelaksanaan pembangunan / pekerjaan, baik bersifat
teknis maupun administratif.
8.3. Laporan Mingguan dan Laporan Bulanan secara rutin dibuat oleh
Pengawas Lapangan dari Konsultan Pengawas.
Pasal 9
Pasal 10
Pasal 11
Sepanjang tidak ada ketetapan lain dalam Rencana Kerja dan Syarat-
syarat (RKS) ini maupun dalam Berita Acara Penjelasan Pekerjaan, bahan-
bahan yang akan dipergunakan maupun syarat-syarat pelaksanaan
harus memenuhi syarat-syarat yang tercantum dalam A.V. 1941 dan
Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia (PUBI Tahun 1982),
Standar Industri Indonesia (SII) untuk bahan termaksud, serta ketentuan-
ketentuan dan syarat bahan-bahan lainnya yang berlaku di Indonesia.
Seluruh barang material yang dibutuhkan dalam menyelesaikan
pekerjaan, seperti material harus dalam kondisi baru dan dengan kualitas
terbaik untuk tujuan yang dimaksudkan.
11.2. Bahan / material dan komponen jadi yang dipasang / dipakai, harus
sesuai dengan yang tercantum dalam Gambar Kerja dan RKS,
memenuhi standar spesifikasi bahan tersebut, mengikuti
peraturan persyaratan bahan bangunan yang berlaku.
11.4. Disyaratkan dalam satu merk pembuatan atau merk dagang hanya
diperkenankan untuk setiap jenis bahan yang boleh dipakai
dalam pekerjaan ini.
11.5. Penggunaan bahan produk lain yang setaraf dengan apa yang
dipersyaratkan harus berkualitas baik dan harus disetujui oleh
Konsultan Pengawas secara tertulis dan diketahui oleh Konsultan
Perencana. Apabila diperlukan biaya untuk test laboratorium,
maka biaya tersebut harus ditanggung oleh Kontraktor /
Pemborong tanpa dapat mengajukan sebagai biaya pekerjaan
tambah.
Pasal 12
PEMERIKSAAN BAHAN-BAHAN
12.5. Sebelum ada kepastian dari laboratorium di atas tentang baik atau
tidaknya kualitas dari bahan-bahan tersebut, Pelaksana tidak
diperkenankan melanjutkan pekerjaan- pekerjaan yang
menggunakan bahan-bahan tersebut di atas.
Pasal 13
B A B II
PEKERJAAN PEMBONGKARAN
Pasal 1
UMUM
Pasal 2
Pasal 3
B A B III
Pasal 1
U MU M
1. Bahan
2. Bentuk Profil
3. Ukuran Profil
4. Nilai Deformasi : 0
5. Powder Coating
6. Jaminan
1.3. Sealant
1.4. Contoh-contoh
1.6. Aksesoris
Sekrup dari stainless steel kepala tertanam, weather strip dari vinyl
dan pengikat alat penggantung yang dihubungkan dengan
aluminium harus ditutup caulking dan sealant. Angkur-angkur untuk
rangka kusen aluminium terbuat dari steel plate tebal 2-3 mm,
dengan lapisan zink tidak kurang dari 13 mikron sehingga tidak
dapat bergeser.
Pasal 2
SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN
2.2. Semua frame baik untuk kusen dinding kaca luar dan pintu
dikerjakan secara fabrikasi dengan teliti sesuai dengan ukuran dan
kondisi lapangan agar hasilnya dapat dipertanggung jawabkan.
2.5. Pada akhir bagian kusen harus disambung dengan kuat dan teliti
dengan sekrup, rivet dan harus cocok. Pengelasan harus rapi untuk
memperoleh kualitas dan bentuk yang sesuai dengan gambar.
2.6. Angkur-angkur untuk kusen aluminium terbuat dari steel plate tebal
2,3 mm dengan lapisan zink tidak kurang dari 13 mikron dan
ditempatkannya pada interval 300 mm.
2.7. Penyekrupan harus dipasang tidak terlihat dari luar dengan sekrup
anti karat/stainless steel, sedemikian rupa sehingga hari line dari
tiap sambungan harus kedap air dan memenuhi syarat kebutuhan
terhadap tekanan air sebesar 1000 kg/cm2.
2.8. Celah antara kaca dan sistem kusen aluminium harus ditutup oleh
sealant yang sudah disetujui Pengawas.
2.9. Untuk fitting hard ware dan reinforcing material yang mana kusen
aluminium akan kontak dengan besi, tembaga atau lainnya maka
permukaan metal yang bersangkutan harus diberi lapisan chromium
untuk menghindari kontak korosi.
2.13. Sekeliling tepi kusen yang terlihat berbatasan dengan dinding agar
diberi sealant supaya kedap air dan suara.
2.14. Kaca-kaca dinding luar bangunan dan daun pintu hendaknya dibuat
fixed dengan beads. Beads dimaksud harus dari aluminium extruded
shape dan dilengkapi dengan neoprene. Tepi bawah ambang kusen
exterior agar dilengkapi finishing untuk penahan air hujan.
2.20. Pintu jendela harus terpasang rapat, rapi dan kuat pada sistem
kosen penggantung.
Pasal 3
3.1. Semua bahan harus sesuai dengan yang dipersyaratkan dan yang
telah disetujui Pengawas.
3.4. Setiap engsel daun pintu harus terpasang lengkap, sempurna dan
harus sesuai dengan produk pabrik yang mengeluarkan.
Rencana Kerja Dan Syarat Halam 22
an
Pekerjaan Rehabilitasi Gedung
Kantor
3.5. Kaca harus diteliti dengan seksama, setelah terpasang tidak boleh
timbul getaran ; apabila masih terjadi getaran, maka profil rubber
seal pemegang kaca harus diganti atas biaya Kontraktor.
Pasal 4
PENGAMANAN PEKERJAAN
4.2. Semua pintu dan dinding kaca luar bangunan harus dilindungi
dengan “Corrugated Card Board” dengan hati-hati agar terlindung
dari benturan alat-alat pada masa pelaksanaan.
4.3. Bila kusen ternoda oleh semen, adukan dan bahan lainnya, bahan
pelindung harus segera digunakan. Bahan aluminium yang terkena
bercak noda tersebut dapat dicuci dengan air bersih, sebelum
kering sapukan dengan kain yang halus kemudian baru diberikan
bahan pelindung.
4.5. Setelah pemasangan instalasi pada pintu dan dinding kaca luar
bangunan maka sekeliling kaca yang berhubungan langsung dengan
permukaan dinding perlu diberi lapisan vinyl tape untuk mencegah
korosi selama masa pembangunan.
Pasal 5
5.4.2. Bahan-Bahan
5.4.3. Pelaksanaan
1. Persyaratan Pekerjaan :
a. Semua pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti
petunjuk gambar, uraian dan syarat pekerjaan serta
ketentuan teknis yang harus dipenuhi menurut brosur
produksi yang nantinya terpilih atau petunjuk
Pengawas.
b. Semua bahan yang telah terpasang harus disetujui oleh
Pengawas.
c. Semua bahan yang telah terpasang harus dilindungi
dari kerusakan dan benturan, dan diberi tanda untuk
mudah diketahui.
d. Pemotongan kaca harus rapi dan lurus, bebas dari
goresan/gompel (Chipping), diharuskan menggunakan
alat-alat pemotongan kaca khusus, dan harus digosok
tepinya dengan “sander” pada tingkat 120 mesh atau
lebih.
2. Pekerjaan Pemasangan :
3. Pekerjaan Perapihan :
a. Adalah pekerjaan merapikan kembali akibat-akibat dari
pekerjaan pembobokan, pemasangan, dan lain-lain yang
berkaitan terhadap bagian-bagian dinding, lantai dan
langit-langit yang berdekatan dengan tempat pekerjaan
tersebut.
Pasal 6
1. Bahan Kayu
Mutu dan kualitas kayu yang dipakai sesuai persyaratan
dalam NI-5 (PPKI tahun 1961) dan persyaratan lain yang
tertulis dalam bab material kayu.
Kayu yang dipakai harus cukup tua, lurus, kering dengan
permukaan rata, bebas dari cacat seperti retak-retak, mata
kayu dan cacat lainnya.
Kelembaban bahan rangka daun pintu disyaratkan 12%-
14%.
Untuk kayu yang dipakai adalah kayu borneo dengan mutu
baik, keawetan kelas kuat I - II. Ukuran daun pintu yang
tertera dalam gambar adalah ukuran jadi.
Daun pintu dengan konstruksi kayu solid dan lapisan cat
duco di kedua sisi pintu. Ukuran disesuaikan dengan gambar-
gambar detail (kecuali ditentukan lain dalam gambar).
2. Bahan Perekat
Pasal 7
Kolom Baja
7.2. Standar
a. Bahan Struktur atau Konstruksi
b. Kecuali kalau diatur secara tersendiri, bentuk profil, pelat dan
kisi-kisi untuk tujuan semua konstruksi dibaut atau dilas harus
baja karbon yang memenuhi persyaratan A.S.T.M. A36 atau yang
setara dan harus mendapat persetujuan MK.
c. Pengikat-pengikat, baut-baut, mur-mur atau sekrup-sekrup dan
ring-ring harus sebagai berikut :
Untuk sambuangan bukan baja ke baja.
Pengikat-pengikat harus dari baja karbon yang memenuhi
persyaratan ASTM A370 dan harus digalvanis.
Untuk sambuangan baja ke baja.
Pengikat-pengikat harus dari baja karbon yang memenuhi
persyaratan ASTM A325 dan atau ASTM A490 dan harus
terlapis cadmium.
Ring-ring bulat untuk baut biasa harus memenuhi A.N.S.I.
B27, type A.
B A B IV
Pasal 1
Pekerjaan Backdrop
Pasal 2
PEKERJAAN PANGGUNG
BABV
PEKERJAAN DINDING
Pasal 1
a. Gypsum Board
Gypsum board yang dipakai adalah merk Jayaboard
dengan ketebalan 12 mm. Finishing gypsum dicat sesuai
dengan Pasal PEKERJAAN CAT, juga harus memiliki daya
tahan terhadap bahaya kebakaran minimal 60 menit.
b. Rangka Partisi
Rangka partisi menggunakan besi hollow. Apabila ada
yang memakai rangka kayu di tempat tertentu, seluruh
rangka kayu harus diserut hingga lurus dan di-treatment
dengan bahan anti rayap. Ukuran dan Tipe sesuai gambar.
Ketebalan partisi adalah 100 mm. Sistem Pemasangan
Partisi Rangka besi hollow terdiri dari pemasangan satu
atau beberapa lembar papan gipsum Jayaboard yang
dipasang pada rangka metal dengan menggunakan skrup.
Pasal 2
1.2. BAHAN-BAHAN
a. Penutup dinding ruang aula sebagai peredam suara dan estetika
menggunakan rangka hollow ukuran 4x4 cm tebal 1,5 mm,
pentutup multiplex 9 mm, finishing HPL.
b. Plint dan list pada dinding menggunakan multiplex 98 mm lapis
HPL lihat gambar.
1.3. PELAKSANAAN
a. Pemborong harus menyerahkan rencana pekerjaan kepada
Konsultan Pengawas untuk persetujuannya. Pertemuan
sambungan multiplex, HPL ataupun wallpaper harus rapi dan
rata.
b. Siapkan sambungan-sambungan, lubang-lubang untuk pekerjaan
lain (listrik, mekanikal) pada pekerjaan partisi multiplex, triplex,
HPL ataupun wallpaper.
1.4. PEMASANGAN
1.5. PENYIMPANAN
B A B VI
1.1. UMUM
1.1.1 Persyaratan
a. Pemasangan langit-langit baru boleh dilaksanakan setelah
semua peralatan yang terdapat di dalam langit-langit
(kabel-kabel, pipa-pipa, ducting-ducting, alat penggantung
dan penguat langit-langit) siap dan selesai dikerjakan.
b. Sebelum pelaksanaan, Kontraktor harus mengajukan
contoh/sample untuk disetujui oleh Konsultan Perencana,
Pemberi Tugas dan Pengawas.
c. Meskipun beberapa material finishing telah ditentukan
warnanya, namun sebelum dilaksanakan harus
dipresentasikan terlebih dahulu kepada Pemberi Tugas
untuk menentukan warna yang akan dipakai.
d. Dalam kaitannya dengan jenis elemen lain yang terdapat
dalam rencana langit-langit haruslah mengacu pada
gambar, sedangkan gambar arsitektur hanya memuat tata
letaknya saja.
1.1.2. Pelaksanaan
1.2.4. Pelaksanaan
Pasal 2
PEKERJAAN LANTAI
1.1. UMUM
1.1.1 Persyaratan
a. Pekerjaan finishing lantai baru boleh dilaksanakan setelah
seluruh pekerjaan plafond dan pemasangan lapisan-
lapisan pada dinding selesai dikerjakan. Apabila dipandang
perlu dapat ditentukan lain dengan persetujuan Pengawas.
b. Sebelum pekerjaan ini dilakukan, Kontraktor diwajibkan
mengadakan pengecekkan terhadap peil lantai dan
kemiringannya.
c. Meskipun beberapa material finishing telah ditentukan
warnanya, namun sebelum dilaksanakan harus
dipresentasikan terlebih dahulu kepada Pemberi Tugas
untuk menentukan warna yang akan dipakai.
1.1.2. Pelaksanaan
Jenis :
Ceramic Tile.
Keramik ukuran : 40 x 40 cm
B A B VII
PEKERJAAN PENGECATAN
1.1. Umum
1.1.2. Bahan-bahan
1.1.4. Pelaksanaan
Umum :
Pasal 2
PEKERJAAN WALLPAPER
2.1. Umum
Pastikan juga dinding tersebut tidak ada rembesan akibat air hujan
yang meresap melalui dinding luar, jika memang demikian lapisi
dinding bagian luar terlebih dahulu dengan menggunakan
waterproof.
B A B VIII
PEKERJAAN ELEKTRIKAL
Pasal 1
PEKERJAAN ELEKTRIKAL
1.1. Umum