1|Page
KATA
PENGANTAR
Dengan penuh rasa hormat, kami menyampaikan kata pengantar ini sebagai bagian dari
laporan pendahuluan untuk Perencanaan Teknis Detail Engineering Design (DED) Drainase
Perkotaan di delapan kabupaten Provinsi Papua Pegunungan yang menjadi fokus kami.
Laporan ini mencerminkan awal dari upaya kami untuk mengatasi tantangan yang kompleks
terkait manajemen drainase perkotaan dalam konteks delapan kabupaten yang beragam ini.
Laporan pendahuluan ini akan mencakup gambaran umum tentang latar belakang
perencanaan, ruang lingkup pekerjaan, serta tujuan akhir yang ingin kami capai dalam proyek
ini.
Akhir kata, laporan pendahuluan ini diharapkan dapat menjadi panduan awal yang
bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat dalam perencanaan teknis DED drainase
perkotaan di delapan kabupaten Provinsi Papua Pegunungan ini. Kami yakin bahwa dengan
kerja sama yang kuat dan tekad bersama, kita dapat mencapai tujuan kita dalam
menciptakan perkotaan yang lebih baik dan berkelanjutan.
Hormat kami,
PT. Angelia Oerip Mandiri
i|Page
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................................. ii
DAFTAR GAMBAR....................................................................................................................iv
DAFTAR TABEL..........................................................................................................................v
BAB - 1 PENDAHULUAN......................................................................................................1-1
1.1 LATAR BELAKANG................................................................................................................... 1-1
1.2 MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN.................................................................................. 1-2
1.2.1 Maksud......................................................................................................................... 1-2
1.2.2 Tujuan............................................................................................................................ 1-2
1.2.3 Sasaran.......................................................................................................................... 1-2
1.3 RUANG LINGKUP..................................................................................................................... 1-3
1.3.1 Ruang Lingkup Lokasi............................................................................................. 1-3
1.3.2 Ruang Lingkup Pekerjaan...................................................................................... 1-3
1.4 SISTEMATIKA PENULISAN.................................................................................................... 1-3
ii | P a g e
3.3 ANALISIS DAN PENYUSUNAN LAPORAN......................................................................3-6
3.3.1 Analisis Data dan Informasi.................................................................................. 3-6
3.3.2 Penyusunan Laporan Akhir................................................................................... 3-8
3.4 PENYUSUNAN DOKUMEN AKHIR..................................................................................... 3-8
3.4.1 Penyempurnaan Laporan....................................................................................... 3-8
3.4.2 Penyusunan Dokumen Lengkap.........................................................................3-9
3.5 PENGURUSAN PERIJINAN.................................................................................................... 3-9
3.5.1 Pengajuan Dokumen Perijinan............................................................................ 3-9
3.6 EVALUASI AKHIR DAN PERSETUJUAN............................................................................. 3-9
3.6.1 Evaluasi dan Revisi Terakhir.................................................................................. 3-9
3.6.2 Persetujuan dan Penandatanganan...................................................................3-9
3.7 PENYAMPAIAN LAPORAN AKHIR..................................................................................... 3-9
3.8 PROGRAM KERJA..................................................................................................................... 3-9
3.9 JADWAL PELAKSANAAN.................................................................................................... 3-10
iii | P a g e
DAFTAR GAMBAR
iv | P a g e
DAFTAR TABEL
v|Page
BAB 1
PENDAHULUAN
6|Page
BAB - 1
PENDAHULUAN
1|Page
Pengelolaan Pencemaran: Drainase yang baik dapat membantu dalam mengurangi
pencemaran air dengan menyaring air hujan sebelum mencapai sumber air. Hal ini
melindungi kualitas air dan ekosistem air yang ada.
Peningkatan Keamanan dan Kualitas Hidup: Drainase yang baik menciptakan
lingkungan perkotaan yang lebih aman, bersih, dan nyaman. Ini meningkatkan
kualitas hidup penduduk dan membantu mencegah kecelakaan lalu lintas.
1.2.2 Tujuan
Tujuan pekerjaan ini adalah terkendalinya pelaksanaan pembangunan Drainase di 8
Kabupaten yang dibiayai melalui dana APBD Provinsi Papua Pegunungan Tahun 2023,
sehingga tercapai efektivitas dan efisiensi pembangunan sesuai dengan ketentuan
yang telah ditetapkan.
1.2.3 Sasaran
Target/Sasaran dari Kegiatan ini adalah untuk melaksanakan perencanaan teknis yaitu
mengatur, mengelola dan memenuhi akan kebutuhan aliran drainase di area
perkotaan di 8 kabupaten Provinsi Papua Pegunungan untuk memadai dari segi
kualitas, Kuantitas dan Kontinuitas yang akan berdampak pada tercapainya
2|Page
penyelenggaraan drainase yang efektif dan efisien untuk memperluas cakupan
pelayanan.
3|Page
BAB 2 GAMBARAN UMUM LOKASI
Berisi tentang gambaran umum lokasi yang berada di 8 kabupaten Provinsi Papua
Pegunungan sebagai gambaran awal orientasi lapangan di 8 kabupaten Provinsi
Papua Pegunungan.
4|Page
BAB 2
GAMBARAN UMUM
LOKASI
5|Page
BAB - 2
GAMBARAN
UMUM LOKASI
1|Page
Aksesibilitas Terbatas: Topografi yang sulit diakses dan terpencil membuat
aksesibilitas menjadi salah satu tantangan utama dalam pengembangan wilayah ini.
Jalan-jalan di wilayah ini seringkali tidak tersedia atau dalam kondisi yang buruk, dan
transportasi udara seringkali menjadi sarana utama untuk mengakses wilayah-wilayah
tersebut.
2|Page
400,000
350,000
300,000 Jayawijaya
Lanny Jaya
250,000
Mamberamo Tengah
200,000 Nduga
Pegunungan Bintang
150,000 Tolikara
Yahukimo
100,000
Yalimo
50,000
0
2018 2019 2020 2021 2022
Gambar 2.2 Jumlah Penduduk Provinsi Papua Pegunungan Menurut Kabupaten
Sumber: Tim Penyusun, 2023
Tabel 2.2 Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk Provinsi Papua Pegunungan
Penduduk Tahun Luas Wilayah Kepadatan Penduduk
Kabupaten
2022 (Jiwa) (Km )2
(Jiwa/Km2)
Jayawijaya 277,923 2,629.01 106
Lanny Jaya 201,461 2,339.78 86
Mamberamo Tengah 51,719 4,101.50 13
Nduga 109,630 5,886.89 19
Pegunungan Bintang 78,466 13,751.92 6
Tolikara 244,345 2,990.01 82
Yahukimo 361,776 16,365.94 22
Yalimo 105,139 3,148.29 33
Provinsi Papua Pegunungan 1,430,459 51,213.34 28
Sumber: BPS Provinsi Papua, 2023
3|Page
16,000.00
12,000.00
8,000.00
4,000.00
0.00
ya a h ga ng a o o
i ja Ja
y ga ta ar im im
n du l ik k l
aw ny Te N B i n
To h u Ya
y n o Ya
Ja La m an
era
u ng
b n
am e gu
M P
Gambar 2.3 Luas Wilayah Provinsi Papua Pegunungan
Sumber: Tim Penyusun, 2023
120
100
80
60
40
20
0
ya a h ga ng a o o
i ja Ja
y ga ta ar m im
n du l ik ki l
w ny Te N Bi
n
To u Ya
ya n o Ya
h
Ja La am ga
n
r
be n un
am e gu
M P
Gambar 2.4 Kepadatan Penduduk Provinsi Papua Pegunungan
Sumber: Tim Penyusun, 2023
Berdasarkan tabel di atas, luas wilayah terbesar berada di Kabupaten Yahukimo dan
luas wilayah terendah berada di Kabupaten Tolikara, namun berdasarkan kepadatan
penduduk tertinggi berada di Kabupaten Jayawijaya, dan kepadatan penduduk
terendah berada di Kabupaten Pegunungan Bintang.
Tabel 2.3 Laju Pertumbuhan Penduduk Provinsi Papua Pegunungan Menurut Kabupaten (%)
Kabupaten 2018-2019 2019-2020 2020-2021 2021-2022 Rata-Rata
Jayawijaya 1.35 23.71 1.39 1.69 7.03
Lanny Jaya 0.74 9.72 1.16 1.40 3.26
Mamberamo Tengah 0.23 5.15 0.94 1.09 1.85
Nduga 1.11 8.05 1.30 1.58 3.01
Pegunungan Bintang 1.87 2.75 0.39 0.37 1.35
4|Page
Kabupaten 2018-2019 2019-2020 2020-2021 2021-2022 Rata-Rata
Tolikara 1.03 70.36 1.39 1.70 18.62
Yahukimo 0.95 83.82 1.39 1.70 21.96
Yalimo 2.44 62.88 1.39 1.69 17.10
Prov. Papua Pegunungan 1.15 37.43 1.28 1.55 10.35
Sumber: BPS Provinsi Papua, 2023
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
2018-2019 2019-2020 2020-2021 2021-2022
5|Page
pertanian, dan berbagai keperluan sehari-hari. Keberlanjutan kualitas air sungai
menjadi perhatian utama.
Ekosistem yang Kaya: Drainase ini merupakan bagian dari ekosistem yang kaya dan
beragam, dengan banyak spesies ikan air tawar dan satwa liar yang hidup di sungai-
sungai ini. Beberapa spesies ikan mungkin menjadi sumber makanan utama bagi
masyarakat setempat.
Tantangan Pencemaran: Pencemaran sungai dan sungai-sungai yang mengalir dari
pemukiman manusia dan pertanian merupakan masalah yang mendesak. Peningkatan
kesadaran akan keberlanjutan lingkungan sangat penting untuk menjaga kualitas air.
Potensi Energi Hidro: Beberapa sungai di wilayah ini memiliki potensi untuk
dikembangkan sebagai sumber energi hidro listrik. Hal ini dapat menjadi sumber
penghasilan dan listrik bagi wilayah tersebut.
6|Page
Perubahan Iklim: Perubahan iklim global dapat mempengaruhi wilayah ini dengan
cuaca ekstrem seperti kekeringan atau hujan lebat yang tidak terduga. Ini dapat
mempengaruhi pertanian dan ekosistem lokal.
Kejadian Alam Lainnya: Wilayah ini juga dapat mengalami peristiwa alam lainnya,
seperti angin topan dan cuaca ekstrem, yang dapat menyebabkan kerusakan dan
dampak sosial yang serius.
7|Page
BAB 3
KERANGKA KEGIATAN
8|Page
BAB - 3
KERANGKA
KEGIATAN
Berikut adalah uraian kerangka kegiatan yang mencakup berbagai tahapan dalam
penyusunan laporan akhir perencanaan teknis Detail Engineering Design (DED) drainase
perkotaan di 8 kabupaten. Kerangka ini melibatkan persiapan, pengurusan perijinan,
mobilisasi tenaga dan peralatan, jadwal pelaksanaan, jadwal penugasan personil atau tenaga
ahli, serta program kerja berikutnya:
1|Page
Berikut adalah beberapa langkah umum dalam survei topografi:
Pemilihan Metode Survei:
Pemilihan metode survei yang sesuai dengan proyek dan lingkungan.
Penggunaan perangkat seperti alat pengukur jarak, alat pengukur sudut, dan alat
lainnya.
Penentuan Titik Kontrol:
Menentukan titik kontrol yang akan digunakan sebagai referensi dasar.
Titik kontrol biasanya memiliki koordinat yang diketahui dengan akurat.
Pengukuran Detail:
Melakukan pengukuran detail permukaan bumi dengan presisi yang tinggi.
Ini mencakup pengukuran ketinggian, bentuk tanah, dan elemen-elemen lainnya.
Pemrosesan Data:
Mengolah data survei untuk menghasilkan peta topografi yang akurat.
Pemrosesan data dapat melibatkan perangkat lunak pemetaan dan pengolahan
data.
Pembuatan Peta Topografi:
Membuat peta topografi yang berisi kontur, elevasi, dan elemen-elemen lainnya
yang relevan.
Peta ini dapat digunakan sebagai dasar untuk perencanaan dan konstruksi.
Laporan dan Analisis:
Menyusun laporan survei yang mencakup hasil survei dan analisisnya.
Laporan ini dapat digunakan untuk mengambil keputusan dalam proyek.
Survei topografi sangat penting dalam berbagai jenis proyek, termasuk konstruksi,
rekayasa sipil, tata kota, pemetaan tanah, pemantauan perubahan lingkungan, dan
banyak lagi. Akurasi dan presisi dalam survei topografi sangat krusial, karena
kesalahan dalam pemetaan dapat mengakibatkan konsekuensi serius dalam
perencanaan dan konstruksi proyek.
2|Page
Pemantauan suhu dan kualitas air.
Pengukuran aliran air di sungai, sungai kecil, dan saluran drainase.
Pengukuran tinggi muka air di danau, sungai, dan sumur air tanah.
Pengambilan sampel air untuk analisis kimia dan biologis.
Pemantauan Aliran Air:
Pemantauan aliran air adalah bagian penting dari survei hidrologi. Ini melibatkan
pengukuran aliran air, arah aliran, debit air, dan karakteristik aliran air lainnya.
Analisis Data:
Olah data yang telah dikumpulkan untuk memahami pola hidrologi dan tren dalam
aliran air.
Identifikasi sumber daya air yang tersedia dan kendala potensial dalam manajemen
air.
Model Hidrologi:
Gunakan data hidrologi untuk membangun model hidrologi yang dapat memprediksi
aliran air di masa depan berdasarkan berbagai faktor seperti curah hujan, topografi,
dan jenis tanah.
Penentuan Risiko Banjir:
Jika relevan, identifikasi daerah yang rentan terhadap banjir berdasarkan data
hidrologi dan model hidrologi.
Penyusunan Laporan:
Buat laporan yang berisi hasil survei hidrologi, analisis data, dan temuan.
Sampaikan rekomendasi atau langkah-langkah yang diperlukan berdasarkan
temuan survei.
Survei hidrologi memiliki peran penting dalam pengelolaan sumber daya air, mitigasi
banjir, perlindungan lingkungan, dan perencanaan infrastruktur air yang
berkelanjutan. Data hidrologi yang tepat dapat digunakan untuk mengambil
keputusan yang lebih baik dalam menghadapi masalah air yang semakin kompleks di
seluruh dunia.
3.1.3.3 Waterpass
Waterpass: Waterpass adalah perangkat lunak survei yang digunakan untuk analisis
topografi dan pemodelan permukaan tanah. Ini membantu dalam mengukur elevasi
dan bentuk lahan, yang penting dalam perencanaan drainase.
Data yang dikumpulkan berupa data terkait topografi, curah hujan, tata guna lahan,
dan sistem drainase yang ada.
3|Page
3.1.5 Penyusunan Laporan Antara
Laporan antara adalah jenis laporan yang berfungsi untuk memberikan informasi atau
laporan sementara yang dibuat pada suatu waktu tertentu untuk menginformasikan
perkembangan atau status suatu proyek atau aktivitas kepada pihak-pihak terkait.
Dalam kegiatan ini konsultan akan menginformasikan mengenai data hasil survei
kepada pemberi kerja. Laporan antara penting dalam pengelolaan proyek dan
aktivitas karena memberikan pemahaman yang lebih baik tentang perkembangan dan
status saat ini, memungkinkan perbaikan yang cepat jika diperlukan, dan memastikan
semua pihak terkait terinformasi dengan baik.
3.2.1.1 Hec-RAS
Hec-RAS (Hydrologic Engineering Center's River Analysis System): Hec-RAS
adalah perangkat lunak yang digunakan untuk analisis sungai dan sistem saluran air.
Ini memungkinkan Tim untuk memodelkan aliran sungai, pergerakan air, dan
memahami profil banjir.
Hec-RAS (Hydrologic Engineering Center's River Analysis System) adalah perangkat
lunak yang digunakan dalam analisis hidrologi dan hidraulis untuk sistem drainase
sungai dan sungai kecil. Berikut adalah tahapan umum dalam analisis drainase
perkotaan dengan menggunakan Hec-RAS:
Pengumpulan Data:
Kumpulkan data geografis, topografi, dan hidrologi yang diperlukan untuk analisis.
Data topografi sangat penting, dan biasanya diperoleh dari survei topografi atau
citra satelit.
Pembuatan Model:
Buat model geometri sungai dan sungai kecil menggunakan perangkat Hec-RAS.
Model ini mencakup penentuan aliran sungai, saluran, bendungan, jembatan, dan
elemen-elemen lain yang terlibat dalam drainase perkotaan.
Pengaturan Parameter Hidrologi:
Tentukan parameter hidrologi seperti curah hujan, intensitas hujan, dan durasi
hujan berdasarkan data hidrologi yang tersedia.
Atur zona aliran yang sesuai dan tipe tanah untuk analisis hidrologi.
Analisis Hidrologi:
Gunakan Hec-RAS untuk menghitung debit aliran sungai atau saluran air
berdasarkan parameter hidrologi yang telah ditentukan.
Evaluasi dampak hujan terhadap sistem drainase perkotaan dan kemungkinan
banjir.
4|Page
Pengaturan Parameter Hidraulis:
Tentukan parameter hidraulis seperti koefisien kekasaran, elevasi dasar, dan
karakteristik geometri sungai atau saluran air.
Analisis Hidraulis:
Lakukan analisis hidraulis untuk menilai kapasitas saluran air, potensi genangan air,
dan dampak aliran air pada sungai dan sistem drainase perkotaan.
Simulasi Banjir:
Jalankan simulasi banjir untuk memodelkan aliran air selama hujan ekstrem atau
kondisi banjir.
Evaluasi zona-zona yang mungkin terkena dampak banjir dan identifikasi titik-titik
yang rentan.
Evaluasi Kebutuhan Perbaikan:
Gunakan hasil analisis untuk mengevaluasi apakah perlu adanya perbaikan atau
pengembangan dalam sistem drainase perkotaan.
Rekomendasikan tindakan perbaikan yang mungkin diperlukan.
Dokumentasi dan Laporan:
Buat laporan yang merinci hasil analisis, temuan, dan rekomendasi.
Laporan ini dapat digunakan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan dan
perencanaan perbaikan.
Hec-RAS adalah alat yang sangat berguna untuk analisis sistem drainase perkotaan
yang melibatkan sungai dan sungai kecil. Ini memungkinkan insinyur dan perencana
untuk memahami bagaimana air mengalir dan mengidentifikasi potensi masalah
banjir serta solusi untuk mengurangi risiko banjir di kawasan perkotaan.
5|Page
Tabel 3.4 Jadwal Penugasan Personil
Bulan ke Jumlah
No
Nama Personil Posisi 1 2 Man-
.
1 2 3 4 5 6 7 8 Month
1 Tatang Taryana, S.T.. Team Leader 2
2 Muhammad Syarwasih, S.T. Ahli Sumber Daya 2
Air
3 Barken Andika Candra, S.T. Ahli Geodesi 2
4 Gatot Puryedhy, S.T. Ahli K3 Konstruksi 2
5 Marfil Yusuf Karundeang, Cost & Spec. Doc. 2
S.T. Eng.
6 Akbar Ramadhan, S.T. Surveyor 1 2
77 Alpon Sirait, S.T.. Surveyor 2 2
8 Aris Kodratur Riza, S.T. Surveyor 3 2
9 Asiz Risald Lakuy, S.T. Surveyor 4 2
10 Danang Eko Yuhonoc, S.T.. Surveyor 5 2
11 Darmanto Sarapang, S.T. Surveyor 6 2
12 Deddy Saputra, S.T.. Surveyor 7 2
13 Dody Zulkarnain, S.T. Surveyor 8 2
14 Deddy Novendra, S.T. Surveyor 9 2
15 Dwi Adinta, S.T. Surveyor 10 2
16 Eka Setiawan, S.T. Surveyor 11 2
17 Wenny Stevanny Yobel Surveyor 12 2
Kalalo, S.T.
18 Dwinarto Sallao, S.T. Surveyor 13 2
19 Eki Romario Talebong, S.T. Surveyor 14 2
20 Ekison Tabuni, S.T. Surveyor 15 2
21 Gigih Kandung Pancoro, S.T. Surveyor 16 2
22 Gedison Wonda, S.T. Cad Operator 1 2
23 Emi Lucksri Sirait, S.T. Cad Operator 2 2
24 Galung Mayangsari, S.E. Administrasi 2
Sumber: Tim Penyusun, 2023
6|Page
3.3.1.1 Preliminary Design (Pra Rencana Bangunan)
Preliminary Design (Pra Rencana Bangunan) adalah tahap awal dalam proses
perancangan dan pengembangan bangunan atau proyek konstruksi. Pada tahap ini,
fokusnya adalah pada penyusunan rencana konsep awal yang akan membentuk dasar
bagi tahap-tahap selanjutnya dalam pengembangan proyek. Berikut adalah langkah-
langkah umum dalam Preliminary Design:
Studi Awal:
Identifikasi tujuan dan kebutuhan proyek, serta kendala-kendala yang mungkin
ada, seperti regulasi lingkungan, peraturan bangunan, dan anggaran.
Pelajari lingkungan tempat proyek akan dibangun, termasuk topografi, iklim,
aksesibilitas, dan faktor-faktor lingkungan lainnya.
Konsultasi dan Kolaborasi:
Terlibat dalam konsultasi dengan pemangku kepentingan.
Diskusikan visi dan harapan mereka terkait dengan proyek.
Penentuan Konsep:
Tentukan konsep dasar bangunan atau proyek. Ini termasuk penentuan jenis
bangunan, ukuran, tata letak, dan karakteristik desain utama.
Penyusunan Sketsa dan Gambar Konseptual:
Buat sketsa awal atau gambar konseptual yang menggambarkan ide-ide utama
dari desain awal.
Ini dapat mencakup denah lantai, elevasi bangunan, tata letak ruang, dan fitur-fitur
penting lainnya.
Perkiraan Anggaran Kasar:
Hitung perkiraan anggaran kasar untuk memastikan bahwa konsep desain awal sesuai
dengan anggaran yang tersedia.
Pemilihan Material dan Teknologi:
Pertimbangkan penggunaan material dan teknologi yang sesuai dengan konsep
desain dan kebutuhan proyek.
Ini termasuk pertimbangan terkait efisiensi energi, keberlanjutan, dan keamanan.
Presentasi dan Persetujuan:
Presentasikan konsep desain awal kepada pemangku kepentingan untuk
mendapatkan persetujuan mereka sebelum melanjutkan ke tahap desain detail.
Preliminary Design merupakan langkah awal yang penting dalam proses perancangan
bangunan atau proyek konstruksi. Setelah konsep awal disetujui, langkah selanjutnya
adalah mengembangkan desain yang lebih rinci dan merinci spesifikasi teknis yang
dibutuhkan untuk memulai konstruksi. Dalam tahap ini, kolaborasi antara para ahli,
perencana, dan pemilik proyek sangat penting untuk memastikan bahwa konsep awal
memenuhi tujuan dan kebutuhan proyek.
7|Page
3.3.1.2 Penyusunan Detail Engineering Design (DED)
Penyusunan Detail Engineering Design (DED) dalam perencanaan teknis drainase
perkotaan adalah tahap penting dalam mengubah konsep awal menjadi rancangan
teknis yang sangat rinci dan dapat diimplementasikan. Dalam proses ini, perincian
teknis dari sistem drainase perkotaan akan dibuat, termasuk spesifikasi konstruksi dan
detail teknis lainnya. Berikut adalah langkah-langkah umum dalam penyusunan DED
perencanaan teknis drainase perkotaan:
Verifikasi dan Analisis Data Awal:
Review data yang dikumpulkan pada tahap survei topografi dan analisis hidrologi
untuk memastikan akurasi dan kecocokan dengan tujuan dan kebutuhan proyek.
Perencanaan Konsep:
Konsep desain awal dari sistem drainase perkotaan harus dipertimbangkan kembali.
Pastikan bahwa konsep tersebut masih sesuai dengan kondisi dan kendala terbaru.
Rencana Dasar Drainase:
Buat denah drainase yang merinci tata letak saluran air, perangkat pengendalian
air, saringan, pintu air, kolam retensi, dan elemen-elemen lain yang diperlukan
dalam sistem drainase.
Tentukan kapasitas aliran yang diharapkan untuk masing-masing saluran dan
perangkat.
Perhitungan Hidrologi dan Hidraulis Lanjutan:
Gunakan model hidrologi dan hidraulis yang lebih rinci untuk menghitung debit
aliran, waktu respon banjir, dan karakteristik hidrologi lainnya.
Pastikan sistem drainase dapat mengatasi beban air yang diantisipasi.
Pemilihan Material dan Spesifikasi Teknis:
Tentukan material yang akan digunakan untuk konstruksi, seperti jenis pipa, beton
pra-stres, atau material lainnya.
Rincian spesifikasi teknis, termasuk toleransi, ukuran, dan tipe material, harus
disusun.
Perencanaan Konstruksi:
Buat gambar teknik konstruksi yang merinci metode konstruksi dan perincian yang
dibutuhkan untuk membangun sistem drainase.
Dokumentasi dan Izin:
Persiapkan dokumen teknis dan izin yang diperlukan untuk mendapatkan persetujuan
peraturan dan perizinan yang diperlukan.
8|Page
3.3.2 Penyusunan Laporan Akhir
Konsultan akan mulai menyusun laporan akhir yang mencakup semua elemen teknis
dan rekomendasi yang relevan.
9|Page
Draft rencana anggaran biaya;
Draft rencana kerja dan syarat-syarat (RKS);
4. Tahap Rencana Detail
Album Gambar dari gambar-gambar rencana teknis bangunan lengkap;
Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS);
Engineering Estimate.
Laporan Akhir Perencanaan.
Presentasi.
5. Tahap Pelelangan
3.9 JADWAL PELAKSANAAN
Jadwal pelaksanaan kerja yaitu 60 (enam puluh) hari kalender atau 2 (dua) bulan sejak
dikeluarkannya Kontrak/Surat Perintah Mulai Kerja, berdasarkan SPMK No. 120/SPMK-
PPK-CK/10/2023 tanggal mulai kontrak 20 Oktober 2023 berakhir di 18 Desember
2023.
Kerangka kegiatan ini membantu memandu proses penyusunan laporan akhir perencanaan
teknis DED drainase perkotaan di 8 kabupaten dengan merinci langkah-langkah yang harus
diikuti dan memastikan bahwa laporan akhir mencakup semua informasi yang relevan dan
diperlukan untuk implementasi proyek dengan sukses.
10 | P a g e
BAB 4
RENCANA KERJA
11 | P a g e
BAB - 4
RENCANA
KERJA
Berikut rencana kerja yang telah disesuaikan berdasarkan jadwal pelaksanaan kerja yaitu 60
(enam puluh) hari kalender atau 2 (dua) bulan sejak dikeluarkannya Kontrak/Surat Perintah
Mulai Kerja, berdasarkan SPMK No. 120/SPMK-PPK-CK/10/2023 tanggal mulai kontrak 20
Oktober 2023 berakhir di 18 Desember 2023 dalam tabel berikut.
4 PROSES PERANCANGAN
Preliminary Design/Pra Rencana Bangunan
Penyusunan Detail Engineering Design
Perencanaan Teknis Drainase Perkotaan
5 PELAPORAN
Presentasi
Laporan Pendahuluan
1|Page
Bulan / Tanggal
No Oktobe
Rencana Kerja November Desember
. r
20 27 3 10 17 24 1 8 15 22
Laporan Antara
Laporan Akhir Perencanaan
Engineer Estimate
Rencana Kerja Dan Syarat (RKS)
Album Gambar
Soft File
Sumber: Tim Penyusun, 2023
2|Page