Anda di halaman 1dari 56

2023

Laporan Pendahuluan
Penyusunan Dokumen Rencana
Penataan Menara Telekomunikasi
Kota Serang

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Jl. Kol TB. Suwandi Lingkar Selatan Cikulur Serang Banten


PEMERINTAH KOTA SERANG
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

KATA PENGANTAR
Buku Laporan Pendahuluan ini merupakan rangkaian awal pelaporan dari pekerjaan
Pekerjaan Penyusunan Dokumen Rencana Penataan Menara Telekomunikasi Kota Serang 2023,
dengan disusunnya Laporan ini, diharapkan dapat memberikan informasi secara transparan
kepada pihak yang terkait yaitu Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Serang.
Didalam laporan ini secara umum dijabarkan Pendahuluan, tinjauan kebijakan, Gambaran
Umum, Metodologi, dan Rencana Kerja.

Akhir kata, disampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga
tersusunnya Buku Laporan Awal Pekerjaan Penyusunan Dokumen Rencana Penataan Menara
Telekomunikasi Kota Serang 2023 ini.

Serang, Juni 2023

Tim Penyusun,

i
PEMERINTAH KOTA SERANG
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i


DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. v

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ............................................................................. 1-1
1.2. Data Umum Pekerjaan ................................................................. 1-2
1.3. Maksud dan Tujuan ...................................................................... 1-2
1.3.1. Maksud ............................................................................... 1-2
1.3.2. Tujuan ................................................................................. 1-3
1.4. Ruang Lingkup .............................................................................. 1-3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


2.1. Pengertian Telekomunikasi ........................................................... 2-1
2.2. Pengertian BTS ............................................................................ 2-2
2.2.1. Jenis Menara BTS............................................................... 2-2
2.2.2. Topologi BTS ...................................................................... 2-6
2.2.3. Perlengkapan dan Komponen pada Menara ....................... 2-7

BAB 3 GAMBARAN UMUM / KONDISI DAERAH STUDI


3.1. Kondisi Geografis.......................................................................... 3-1
3.1.1. Letak Geografis dan Wilayah Administrasi .......................... 3-1
3.1.2. Kondisi Fisik Dasar ............................................................. 3-3
3.1.3. Penggunaan Lahan ............................................................. 3-14
3.1.4. Sarana dan Prasarana Wilayah........................................... 3-15
3.2. Penduduk ..................................................................................... 3-21
3.3. Struktur Ekonomi Wilayah ............................................................. 3-24

ii
PEMERINTAH KOTA SERANG
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

BAB 4 METODOLOGI PELAKSANAAN PEKERJAAN


4.1. Metode Pekerjaan ......................................................................... 4-1
4.1.1. Tahapan Pelaksanaan pekerjaan........................................ 4-1
4.1.2. Tahapan survey pengumpulan data .................................... 4-1
4.1.3. Tahapan pengolahan data dan pelaporan ........................... 4-2
4.2. Bagan Alir Pekerjaan ..................................................................... 4-3

BAB 5 RENCANA PELAKSANAAN PEKERJAAN


5.1. Uraian Pekerjaan ........................................................................... 5-1
5.2. Struktur Organisasi Pelaksana ...................................................... 5-1
5.2.1. Tenaga Ahli ......................................................................... 5-2
5.3. Jadwal Pelaksaan Kegiatan Rencana Kerja................................... 5-3

BAB 6 PELAKSANAAN ATAU PRODUK PEKERJAAN


6.1. Analisis dan Pembahasan ............................................................. 6-1

iii
PEMERINTAH KOTA SERANG
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Luas wilayah menurut kecamatan di Kota Serang ........................... 3-2
Tabel 3.2 Ketinggian lahan Kota Serang ......................................................... 3-3
Tabel 3.3 Jenis tanah Kota Serang ................................................................. 3-6
Tabel 3.4 Tabel curah hujan Kota Serang ....................................................... 3-12
Tabel 3.5 Suhu dan kelembapan Kota Serang ................................................ 3-13
Tabel 3.6 Kecepatan angina dan tekanan udara ............................................. 3-13
Tabel 3.7 Penggunaan lahan Kota Serang ...................................................... 3-14
Tabel 3.8 Panjang jalan menurut tingkat kewenangan .................................... 3-18
Tabel 3.9 Jumlah penduduk di Kota Serang, 2022 .......................................... 3-22
Tabel 3.10 Jumlah penduduk menurut kelompok umur dan jenis kelamin ......... 3-23
Tabel 3.11 Distribusi PDRB ADHB menurut lapangan usaha (%)...................... 3-25
Tabel 5.1 Tenaga Ahhli Pelaksanaan Pekerjaan ............................................. 5-2
Tabel 5.2 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ...................................................... 5-4

iv
PEMERINTAH KOTA SERANG
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Menara pada rooftop gedung ........................................................ 2-3


Gambar 2.2 Menara di atas tanah .................................................................... 2-3
Gambar 2.3 Menara empat kaki ....................................................................... 2-4
Gambar 2.4 Menara 3 kaki ............................................................................... 2-5
Gambar 2.5 Menara 1 kaki (pole) ..................................................................... 2-6
Gambar 2.6 Alur komunikasi seluler secara sederhana .................................... 2-7
Gambar 2.7 Antena pemancar.......................................................................... 2-8
Gambar 2.8 Antena microwave ........................................................................ 2-9
Gambar 2.9 Shelter yang ada pada menara ..................................................... 2-10
Gambar 2.10 Coverage dari masing-masing jenis teknologinya ......................... 2-11
Gambar 3.1 Peta administrasi Kota Serang ...................................................... 3-1
Gambar 3.2 Peta topografi Kota Serang ........................................................... 3-4
Gambar 3.3 Peta geomorfologi Kota Serang .................................................... 3-5
Gambar 3.4 Peta jenis tanah Kota Serang........................................................ 3-8
Gambar 3.5 Peta geologi Kota Serang ............................................................. 3-9
Gambar 3.6 Peta daerah air tanah Kota Serang ............................................... 3-10
Gambar 3.7 Peta air tanah Kota Serang ........................................................... 3-11
Gambar 3.8 Peta curah hujan Kota Serang ...................................................... 3-12
Gambar 3.9 Peta Penggunaan Lahan Eksisting Kota Serang ........................... 3-15
Gambar 3.10 Peta Kepadatan Penduduk Kota Serang ....................................... 3-22
Gambar 4.1 Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan .............................................. 4-3

v
PEMERINTAH KOTA SERANG
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

1.1. Latar Belakang


Perkembangan industri telekomunikasi di indonesia sangat pesat hal ini
ditandai dengan para operator telekomunikasi yang bertugas sebagai
penyelenggara telekomunikasi saling berkompetisi dalam memberikan suatu
pelayanan yang terbaik demi merebut perhatian masyarakat indonesia yang perlu
akan kebutuhan telekomunikasi. Penyelenggara telekomunikasi di indonesia
mengalami perubahan yang sangat signifikan dengan diberlakukannya Undang-
Undang RI Nomor 36 tahun 1999 tentang telekomunikasi. Menara telekomunikasi
(BTS) sangat diperlukan oleh operator telepon seluler.
Menara telekomunikasi di Kota Serang semakin banyak dibangun dalam
rangka memperlancar dan meningkatkan hubungan aspek komunikasi. Faktor
keselamatan, keamanan, kenyamanan, dan estetika kota sudah menjadi aspek
yang harus diutamakan. Kewenangan pengaturan mengenai pembangunan,
penataan dan pengendalian menara telekomunikasi ada ditangan otonom sebagai
bagian dari kewenangan bidang penataan ruang kota. Dengan demikian pemerintah
Kota Serang berperan aktif dalam menjalankan tugas tersebut demi terciptanya
suatu keadaan yang tertib dan tidak mengganggu estetika kota.
Dalam pembangunan suatu kota yang baik harus disertai penataan ruang
yang baik pula. Penataan ruang yang baik didasarkan pada 2 karakteristik dan daya
dukungnya serta ditopang oleh teknologi yang cocok akan meningkatkan
keserasian, keselarasan, dan keseimbangan subsistem, yang berarti juga
meningkatkan daya tampungnya. Oleh karena pengelolaan subsistem yang satu
akan berpengaruh pada subsistem lain, yang pada akhirnya akan mempengaruhi
sistem ruang secara keseluruhan, pengaturan ruang menuntut dikembangkannya

Halaman 1-1
PEMERINTAH KOTA SERANG
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

suatu sistem terpadu sebagai ciri utamanya. Pemanfaatan ruang tidak boleh
bertentangan dengan rencana tata ruang yang telah ditetapkan.
Melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Serang, pekerjaan
ini dilaksanakan dengan mempunyai latar belakang antara lain:
1. Perlu adanya peninjauan kembali terhadap data dan perencanaan pada
Peraturan Daerah Kota Serang Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pembangunan,
Penataan dan Pengelolaan Menara Telekomunikasi.
2. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Serang telah direvisi dan disahkan
menjadi Peraturan Daerah Kota Serang Nomor 8 Tahun 2020 tentang RTRW
Kota Serang Tahun 2020 – 2040.
3. Surat Edaran Direktur Jenderal Penataan Ruang Kementerian Pekerjaan Umum
Nomor 06/SE/Dr/2011 tentang Petunjuk Teknis Kriteria Lokasi Menara
Telekomunikasi.

1.2. Data Umum Pekerjaan


Data umum pekerjaan Penyusunan Dokumen Rencana Penataan Menara
Telekomunikasi Kota Serang adalah sebagai berikut :
Nama Pekerjaan : Penyusunan Dokumen Rencana Penataan
Menara Telekomunikasi Kota Serang
Pemilik Pekerjaan : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kota Serang
Nomor Kontrak : ---
Nilai Kontrak : ---
Sumber Dana : APBD kota Serang Tahun Anggaran 2023
Waktu Pelaksanaan : 120 (seratus dua puluh) hari kalender
Penyedia Jasa :

1.3. Maksud, Tujuan dan Sasaran


1.3.1. Maksud
Melakukan pendataan dan perencanaan terhadap keberadaan
menara telekomunikasi di Kota Serang

Halaman 1 - 2
PEMERINTAH KOTA SERANG
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

1.3.2. Tujuan
a. Melakukan pendataan terhadap menara telekomunikasi;
b. Melakukan perencanaan penataan menara telekomunikasi yang berada
di wilayah Kota Serang.

1.4. Ruang Lingkup Pekerjaan


Lingkup Pekerjaan Penyusunan Dokumen Rencana Penataan Menara
Telekomunikasi Kota Serang adalah:
1. Melakukan pendataan terhadap menara telekomunikasi meliputi jumlah dan
lokasi yang dipetakan melalui SIG.
2. Menyusun perencanaan dan penataan terhadap menara telekomunikasi
berdasarkan data, ketentuan dan peraturan perundang-undangan.

Halaman 1 - 3
PEMERINTAH KOTA SERANG
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

2.1. Pengertian Telekomunikasi


Telekomunikasi adalah teknik pengiriman atau penyampaian infomasi, dari
suatu tempat ke tempat lain. Dalam kaitannya dengan “telekomunikasi” bentuk
komunikasi jarak jauh dapat dibedakan atas tiga macam, yaitu: (Hidayatullah, 2008)
1. Komunikasi Satu Arah (simplex).
Dalam komunikasi satu arah (simplex) pengirim dan penerima informasi tidak
dapat menjalin komunikasi yang berkesinambungan melalui media yang sama.
Contoh : Pager, televisi, dan radio.
2. Komunikasi Dua Arah (duplex).
Dalam komunikasi dua arah (duplex) pengirim dan penerima informasi dapat
menjalin komunikasi yang berkesinambungan melalui media yang sama.
Contoh : Telepon dan Voice over Internet Protocol (VoIP).
3. Komunikasi Semi Dua Arah (half duplex).
Dalam komunikasi semi dua arah (half duplex) pengirim dan penerima informsi
berkomunikasi secara bergantian namun tetap berkesinambungan. Contoh:
Handy Talkie, FAX, dan Chat Room.
Perangkat telekomunikasi bertugas menghubungkan pemakainya dengan
pemakai lain. Kedua pemakai ini bisa berdekatan tetapi bisa berjauhuan, Kalau
menilik arti harfiah dari telekomunikasi (tele = jauh, komunikasi = hubungan dengan
pertukaran informasi) memang teknik telekomunikasi dikembangkan manusia untuk
menebus perbedaan jarak yang jauhnya bisa tak terbatas menjadi perbedaan waktu
yang sekecil mungkin.
Perbedaan jarak yang jauh dapat ditempuh dengan waktu yang sekecil
mungkin dengan cara merubah semua bentuk informasi yang ingin disampaikan oleh

Halaman 2-1
PEMERINTAH KOTA SERANG
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

manusia kepada yang lainnya menjadi bentuk gelombang elektromagnetik.


Gelombang elektromagnetik dapat bergerak dengan kecepatan yang sangat tinggi,
yakni diruang hampa adalah 100.000 Km/detik. Jaringan telekomunikasi adalah
segenap perangkat telekomunikasi yang dapat menghubungkan pemakaiannya
(umumnya manusia) dengan pemakai lain, sehingga kedua pemakai tersebut dapat
saling bertukar informasi (dengan cara bicara, menulis, menggambar atau mengetik)
pada saat itu juga. (Iradath, 2010)

2.2. Pengertian BTS


Base Transceiver Station (BTS), Terminologi ini termasuk baru dan mulai
populer di era kenaikan seluler saat ini. BTS berfungsi sebagai perantara perangkat
komunikasi pengguna dengan jaringan menuju jaringan lain. Satu cakupan pancaran
BTS dapat disebut sel. Komunikasi seluler adalah komunikasi modern yang
mendukung mobilitas yang tinggi. Dari beberapa BTS kemudian dikontrol oleh satu
Base Station Controller (BSC) yang terhubungkan dengan koneksi microwave
ataupun serat optik.
Meskipun istilah BTS dapat diterapkan ke salah satu standar komunikasi
nirkabel, biasanya dan umumnya terkait dengan teknologi komunikasi mobile seperti
GSM yang beroperasi di frekuensi 900 MHz dan CDMA yang beroparasi di frekuensi
800 MHz / 1900 MHz. Dalam hal ini, BTS merupakan bagian dari base station
subsystem (BSS) perkembangan untuk sistem manajemen. Ini juga mungkin memiliki
peralatan untuk mengenkripsi dan mendekripsi komunikasi, spektrum penyaringan
alat (band pass filter), dll. Antena juga dapat dipertimbangkan sebagai komponen dari
BTS dalam arti umum sebagai mereka memfasilitasi fungsi BTS. (Hidayatullah, 2008)

2.2.1. Jenis Menara BTS


Menara terbuat dari rangkaian besi atau pipa baik segi empat atau segi
tiga, atau hanya berupa pipa panjang (tongkat), yang bertujuan untuk
menempatkan antena dan radio pemancar maupun penerima gelombang
telekomunikasi dan informasi. Menara BTS sebagai sarana komunikasi dan
informatika, berbeda dengan menara Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi
(SUTET) listrik PLN dalam hal konstruksi, maupun resiko yang ditanggung

Halaman 2 - 2
PEMERINTAH KOTA SERANG
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

penduduk di bawahnya. Menara BTS komunikasi dan informatika memiliki


derajat keamanan tinggi terhadap manusia dan mahluk hidup di bawahnya,
karena memiliki radiasi yang sangat kecil sehingga sangat aman bagi
masyarakat di bawah maupun disekitarnya. (Hidayatullah, 2008) Menara juga
dibedakan berdasarkan jenis lokasinya, ada dua jenis yaitu:
1. Rooftop : menara yang berdiri di atas sebuah gedung

Gambar 2.1. Menara pada rooftop gedung

2. Greenfield : tower yang berdiri langsung di atas tanah

Gambar 2.2. Menara di atas tanah

Halaman 2 - 3
PEMERINTAH KOTA SERANG
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

Diklasifikasikan berdasarkan bentuk, menara dapat dibagi menjadi tiga


jenis, yaitu:
1. Menara dengan 4 kaki (rectangular)
Menara 4 kaki sangat jarang dijumpai roboh, karena memiliki kekuatan
tiang pancang serta sudah dipertimbangkan konstruksinya. Menara ini
mampu menampung banyak antenna dan radio. Jenis menara ini banyak
dipakai oleh perusahaan-perusahaan bisnis komunikasi dan informatika
yang terkenal seperti (Indosat, Telkom, XL, dll). (Hidayatullah, 2008)

Gambar 2.3. Menara empat kaki

2. Menara dengan 3 kaki (Triangle)


Menara 3 kaki dibagi dua macam, pertama menara 3 kaki diameter besi
pipa 9 cm keatas, atau yang lebih dikenal dengan nama triangle, menara
ini juga mampu menampung banyak antena dan radio. Kedua, menara 3
kaki diameter 2 cm ke atas. Beberapa kejadian robohnya menara jenis ini
karena memakai besi dengan diameter dibawah 2 cm. Ketinggian
maksimal menara jenis ini yang direkomendasi adalah 60 meter.
Ketinggian rata- rata adalah 40 meter. (Hidayatullah, 2008)

Halaman 2 - 4
PEMERINTAH KOTA SERANG
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

Gambar 2.4. Menara dengan 3 kaki

3. Menara dengan 1 kaki (Pole)


Menara 1 kaki dibagi dua macam, pertama menara yang terbuat dari pipa
atau plat baja tanpa spanner, diameter antara 40 cm s/d 50 cm, tinggi
mencapai 42 meter, yang dikenal dengan nama monopole. Menara kedua
lebih cenderung untuk dipakai secara personal. Tinggi menara pipa ini
sangat disarankan tidak melebihi 20 meter (lebih dari itu akan
melengkung). Teknis penguatannya dengan spanner. Kekuatan pipa
sangat bertumpu pada spanner. Menara ini bisa dibangun pada areal yang
dekat dengan pusat transmisi / Network Operation Systems (NOC)
(maksimal 2 km), dan tidak memiliki angin kencang, serta benar - benar
diproyeksikan dalam rangka emergensi biaya. (Hidayatullah, 2008)

Halaman 2 - 5
PEMERINTAH KOTA SERANG
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

Gambar 2.5. Menara 1 kaki (pole)

2.2.2. Topologi BTS


BTS & handphone sama-sama disebut transceiver karena sifatnya
yang sama-sama bisa mengirim informasi & menerima informasi. Pada saat
BTS mengirim informasi kepada handphone, saat itu pula handphone juga
bisa mengirim informasi kepada BTS secara bersama-sama yang dapat
disebut Full Duplex. Dalam topologinya BTS berfungsi untuk menyediakan
jaringan berupa sinyal radio gelombang elektromagnetik untuk penggunanya
dalam hal ini adalah telepon genggam, modem, fax dll. Frekuensinya
mengikuti alokasi yang telah diberikan pemerintah kepada masing-masing
operator, ada yang di band 450Mhz, 800Mhz, 900Mhz, 1800 Mhz maupun

Halaman 2 - 6
PEMERINTAH KOTA SERANG
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

frekuensi diatas itu. Komunikasi dari arah BTS ke pengguna disebut downlink,
sedangkan jalur frekuensi yang digunakan mengirim informasi dari pengguna
ke BTS disebut uplink. (William, 2007)

Gambar 2.6. Alur Komunikasi Seluler Secara Sederhana

2.2.3. Perlengkapan dan Komponen pada Menara


Pada sebuah menara BTS terdapat komponen - komponen dan
perlengkapan lainya yang harus ada pada menara telekomunikasi. Yaitu,
terdapat antena sektoral, antena microwave, penangkal petir, lampu, shelter
dan komponen yang ada didalamnya. Berikut penjelasannya. (Wildan, 2010)
A. Antena Sectoral
Antena didefinisikan sebagai suatu struktur yang berfungsi
sebagai pelepas energi gelombang elektromagnetik di udara dan juga
bisa sebagai penerima / penangkap energi gelombang elektromagnetik
diudara, Karena merupakan perangkat perantara antara saluran
transmisi dan udara, maka antena harus mempunyai sifat yang sesuai
dengan saluran pencatunya.
Antena adalah alat yang digunakan untuk mengubah sinyal listrik
menjadi sinyal elektromagnetik lalu meradiasikannya. Antena sectoral
merupakan antena yang memancarkan dan menerima sinyal sesuai
dengan sudut pancar sektornya. Antena yang digunakan adalah antena

Halaman 2 - 7
PEMERINTAH KOTA SERANG
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

3 sektor dengan kombinasi Distributed Control System (DCS). (Wildan,


2010)

Gambar 2.7. Antena Pemancar

B. Antena Microwave
Microwave system adalah sebuah sistem pemancaran dan
penerimaan gelombang mikro yang berfrekuensi sangat tinggi.
Microwave system digunakan untuk komunikasi antar BTS atau BTS-
BSC. Microwave System yang digunakan merupakan sistem indoor,
namun antena microwave tetap terpasang pada menara.
Pada antena Microwave Radio, yang bentuknya seperti rebana
genderang, itu termasuk jenis high performance antenna, biasanya ada
dua brand, yaitu Andrew dan RFS. Ciri khas dari antena high
performance ini adalah bentuknya yang seperti gendang dan terdapat
penutupnya yang disebut radome. Fungsi radome antara lain untuk
melindungi komponen antena tersebut, dari perubahan cuaca
sekitarnya. (Wildan, 2010)

Halaman 2 - 8
PEMERINTAH KOTA SERANG
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

Gambar 2.8. Antena Microwave

C. Penangkal Petir
Penangkal petir adalah semacam rangkaian jalur yang
difungsikan sebagai jalan bagi petir menuju ke permukaan bumi, tanpa
merusak benda - benda yang dilewatinya. (Wildan, 2010)
D. Lampu
Lampu adalah peralatan yang dapat mengubah energi listrik
menjadi energi cahaya. Lampu digunakan untuk penerangan di sekitar
lingkungan BTS. (Wildan, 2010)
E. Shelter
Shelter BTS adalah suatu tempat yang terdapat perangkat -
perangkat telekomunikasi. Untuk letaknya, biasanya juga tidak akan jauh
dari suatu menara karena adanya ketergantungan sebuah fungsi
diantara keduanya, yakni shelter BTS dan Menara. (Wildan, 2010)

Halaman 2 - 9
PEMERINTAH KOTA SERANG
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

Gambar 2.9. Shelter yang ada pada menara

Pada suatu shelter terdapat RBS 3G dan RBS 2G,1 RBS terdapat
6 TRU dan 1 TRU terdapat 2 TRx. TRx adalah perangkat yang
memancarkan dan menerima sinyal komunikasi dari atau ke perangkat
mobile. TRx terdiri dari perangkat Transmitter dan Receiver.
a. Transmisi. Perangkat yang digunakan untuk mengatur slot trafik
pada BTS Menghubungkan dari TRx ke BOIA adalah Prosesor BTS
(bentuk sama dengan Base band, namun memiliki port penghubung
untuk maintenance).
b. Rectifier. Rectifier sebagai penyearah tegangan dari tegangan AC
yang berasal dari PLN dikonversikan kedalam tegangan searah
untuk dikomsumsi perangkat lainnya. Terdapat 2 buah modul, tiap
modulnya mensuplai 30 Ampere, tegangan yang digunakan di BTS
adalah -48 Vdc.
c. Air Conditioner (AC). AC adalah suatu komponen / peralatan yang
dipergunakan untuk mengatur suhu, sirkulasi, kelembaban dan
kebersihan udara di dalam ruangan.
d. Power Distribution Board (PDB). Berupa kotak berisi MCB /
saklarsaklar power tiap-tiap perangkat.
e. Power Distribution Box. Untuk mendistribusikan / membagikan
arus listrik ke berbagai komponen yang digunakan pada BTS.

Halaman 2 - 10
PEMERINTAH KOTA SERANG
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

f. Grounding. Berfungsi untuk mengurangi atau menghindari bahaya


yang disebabkan oleh tegangan tinggi. Misalnya bahaya petir dengan
tegangan tinggi. (Wildan, 2010)
F. Macrocell
Macrocell adalah teknologi saat ini dengan sel pada jaringan
telepon selular yang menyediakan coverage radio yang dilayani oleh
daya base station seluler yang tinggi (tower). Umumnya, macrocell
menyediakan coverage yang lebih besar dari mikro. Antena untuk
macrocells dipasang pada tiang di darat atau rooftop dan struktur lain
yang sudah ada, pada ketinggian yang memberikan pandangan yang
jelas di atas bangunan sekitarnya. Biasanya macrocell memiliki output
daya puluhan watt. (abdusajid, 2011)
G. Microcell
Microcell adalah sel yang wilayah coverage nya lebih kecil
daripada macrocell. Microcell biasanya digunakan di daerah dengan
kepadatan penduduk yang tinggi seperti wilayah pasar dan perumahan
padat (urban). Agar suatu daerah dengan populasi yang padat yang
agak luas dapat dilayani dengan baik, maka daerah tersebut tidak dapat
hanya dilayani dengan macrocell yang coverage nya luas. Tapi harus
dibagi-bagi menjadi beberapa daerah coverage yang lebih kecil yang
disebut microcell. Dengan pembagian ini, maka kapasitas kanal dapat
ditingkatkan sehingga pengguna yang banyak tersebut dapat dilayani
dengan baik. Ciri lain microcell ialah daya transmisinya tidak terlalu
besar, karena wilayah coverage nya juga tidak terlalu jauh, hanya sekitar
1 km. (abdusajid, 2011)

Gambar 2.10. coverage dari masing-masing jenis teknologinya

Halaman 2 - 11
PEMERINTAH KOTA SERANG
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

3.1. Kondisi Geografis


Kota Serang sebagai daerah otonom terbentuk sejalan dengan ditetapkanya
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kota Serang pada
tanggal 10 Agustus 2007. Kota Serang merupakan hasil pemekaran wilayah
Kabupaten Serang dan menjadi salah satu dari tujuh kabupaten/kota di Provinsi
Banten. Kota Serang yang merupakan Ibu Kota Provinsi Banten, mempunyai
kedudukan yang strategis karena berada di jalur utama penghubung lintas Jawa-
Sumatera. Kota Serang juga dilintasi jalan negara lintas Jakarta-Merak serta dilintasi
jalur kereta api lintas Jakarta-Merak. Selain itu pula Kota Serang merupakan pintu
gerbang atau transit perhubungan darat antara Pulau Jawa dan Pulau Sumatera.

3.1.1. Letak Geografis dan Wilayah Administrasi


Kota Serang merupakan salah satu dari delapan Kabupaten/Kota di
Provinsi Banten, terletak diujung barat bagian utara Pulau Jawa dan
merupakan pintu gerbang yang menghubungkan Pulau Sumatera dengan
Pulau Jawa.
Secara geografis wilayah Kabupaten Serang terletak pada koordinat
5°21’ - 6°21’ LS dan 105°71’ - 106°41’ BT. Sedangkan secara administrative
berbatasan dengan:
 Sebelah Utara : Laut Jawa
 Sebelah Timur : Kabupaten Serang (Kec. Ciruas)
 Sebelah Selatan : Kabupaten Serang (Kec. Baros)
 Sebelah Barat : Kabupaten Serang (Kramatwatu & Gn.Sari)

Halaman 3-1
PEMERINTAH KOTA SERANG
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

Gambar 3.1. Peta Administrasi Kota Serang

Luas wilayah secara administrative tercatat 266,28 Km² yang terbagi


atas 6 Kecamatan, 67 Kelurahan. Secara keseluruhan dapat dilihat pada
table berikut ini.
Tabel 3.1. Luas Wilayah Menurut Kecamatan
di Kota Serang, 2022
Jumlah
No Kecamatan Luas (Km²) Persentase
Kelurahan
1. Curug 10 38,96 14,64
2. Walantaka 14 36,56 13,73
3. Cipocok Jaya 8 34,10 12,81
4. Serang 12 26,55 9,97
5. Taktakan 13 61,55 22,98
6. Kasemen 10 68,55 25,87
Kota Serang 67 266,18 100,00
Sumber: Kota Serang Dalam Angka 2023

Halaman 3-2
PEMERINTAH KOTA SERANG
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

3.1.2. Kondisi Fisik Dasar


A. Kondisi Topografi
Secara topografis, sebagian besar wilayah Kota Serang merupakan
dataran yang relatif rendah, dan berada pada ketinggian 0 – 100 meter di
atas permukaan laut dengan rata-rata ketinggian sekitar 25 meter di atas
permukaan laut.
Tabel 3.2. Ketinggian Lahan Kota Serang
Wilayah Ketinggian Dari Permukaan Laut (Meter)
Pembangunan 0-3 3'-25 25-100 100-300 300-500 >1001
Serang Barat - - 3.004 1.051 133 -
Serang Selatan - 2.866 - - - -
Serang Timur - 2.958 - - - -
Serang Utara 3.396 2.940 - - - -
Serang Tengah - 3.164 - 465 - -
Jumlah 3.396 11.928 3.004 1.516 133 -
Sumber: Bappeda Kota Serang, 2023
Berdasarkan data pada tabel 3.2 diatas, dapat dijelaskan bahwa
59,71% Kota Serang berada di kawasan dengan topografi 3-25 mdpl, 17%
dengan topografi 0-3 mdpl, 15,04% dengan topografi 25-100 mdpl, 7,59%
dengan topografi 100-500 mdpl, serta 0,67% berada di daerah
bertopografi 500-1000 mdpl. Artinya Kota Serang di dominasi dengan
daerah dengan kawasan bertopografi 3025 meter, sedangkan daerah
dengan mdpl tinggi hanya berada di kawasan Serang Barat.

Halaman 3-3
PEMERINTAH KOTA SERANG
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

Gambar 3.2. Peta Topografi Kota Serang


(sumber: Bappeda Kota Serang, 2023)
Kondisi rona bentang alam Kota Serang menunjukkan permukaan
tanah yang relatif datar, kemiringan lahan di Kota Serang berkisar antara
0 – 40%. Di samping itu, sebagian besar wilayah Kota Serang (99%) terdiri
dari dataran rendah yang memiliki ketinggian kurang dari 500 meter di
atas permukaan laut (dpl). Wilayah Kota Serang berada pada ketinggian
0 – 100 meter di atas permukaan laut, dengan rata-rata ketinggian sekitar
25 meter di atas permukaan laut.

Halaman 3-4
PEMERINTAH KOTA SERANG
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

Gambar 3.3. Peta Geomorfologi Kota Serang


(Sumber: Bappeda Kota Serang, 2023)

B. Kondisi Geologi dan Morfologi Tanah


Secara umum diketahui, bahwa sebagian besar wilayah Kota
Serang terdiri dari batuan api dengan endapan permukaan yang sebagian
besar berada di pantai. Sebagian besar tanah di dataran alluvial wilayah
utara yang berasal dari pegunungan di selatan merupakan endapan
detritus (detrital sediment) bertekstur sangat halus baik berupa lumpur
maupun suspensi karena merupakan hasil kikisan aliran air dan telah
mengalami jarak transportasi yang cukup panjang, khususnya pada saat
air sungai banjir. Meskipun demikian tanah-tanah tersebut mempunyai
sedikit perbedaan dalam bentuk dan kandungannya terhadap endapan
dari dasar-dasar sungai, muara dan laut. Endapan yang ada kebanyakan
terdiri dari tanah liat yang halus, pasir, kerikil, dan kadang-kadang kerakal.
Secara geologis Kota Serang terdiri dari 3 (tiga) jenis batuan.
Bagian terbesar adalah jenis batuan pretertiary sediments dan batuan
aluvium, selain itu terdapat sedikit daerah termasuk batuan Young
Quartenary Volcanic Products, yaitu pada bagian paling selatan Kota

Halaman 3-5
PEMERINTAH KOTA SERANG
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

Serang (di Kelurahan Gelam). Keadaan tanah (soil) di Wilayah Kota


Serang terdiri dari 5 (lima) jenis, berdasarkan bahan induk penyusunnya
yaitu: jenis podsoik merah, jenis asosiasi podsolik kuning, dan hidromorf
kelabu, regosol kelabu kekuningan, regosol kelabu, jenis asosiasi latosol
cokelat kemerahan, dan latosol coklat.
Jenis tanah yang terdapat di Kota serang dibagi menjadi 3 jenis
yaitu Alluvial, Regosol dan Padsolik. Jenis tanah Alluvial merupakan jenis
tanah yang terbentuk karena endapan. Jenis tanah alluvial sering terdapat
disungai,, danau yang berada di dataran rendah ataupun cekungan yang
memungkinkan terjadinya endapan. Tanah alluvial memiliki manfaat untuk
bidang pertanian salah satunya untuk mempermudah proses irigasi pada
lahan pertanian. Jenis tanah alluvial terbanyak berada di wilayah Serang
Utara.
Tanah regosol adalah tanah berbutir kasar dan berasal dari material
gunung api. Tanah regosol berupa tanah alluvial yang baru diendapkan.
Jenis tanah regosol banyak tersebar di wilayah Serang Barat. Tanah
Padsolik adalah tanah yang terdiri dari batuan yang banyak mengandung
kuarsa. Tanah jenis ini banyak dijumpai di pegunungan tinggi. Tanah
padsolik merupakan tanah subur yang umumnya berada di pegunungan
dengan curah hujan yang tinggi dan bersuhu rendah. Tanah padsolik
berada di seluruh wilayah Kota Serang dengan mayoritas berada di
Wilayah Serang Selatan.
Tabel 3.3. Jenis Tanah Kota Serang
Jenis Tanah (Ha)
Wilayah
Alluvial Glei Latosal Regosol Padsolik
Serang Barat 329 - - 3.641 818
Serang Selatan 436 - - 188 4.336
Serang Timur 403 - - 161 4.284
Serang Utara 3.802 - - 270 2.264
Serang Tengah 634 - - 942 4.166
Jumlah 5.604 - - 5.202 15.868
Sumber: Bappeda Kota Serang, 2023

Halaman 3-6
PEMERINTAH KOTA SERANG
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

Berdasarkan tabel diatas, dapat dijelaskan bahwa 59,49% tanah di


Kota Serang merupakan tanah Padsolik, 21,01% tanah Alluvial, dan
19,20% tanah regosol, dimana masing-masing jenis tanah terserang
diseluruh kecamatan. Artinya 59,49% tanah di Kota Serang merupakan
tanah yang terbentuk karena pengaruh hujan yang tinggi dan suhu yang
rendah, dimana tanah jenis ini memiliki ciri-ciri tanah ini tidak mempunyai
perkembangan profil, tekstur lempung hingga pasir, kandungan pasir
kuarsanya tinggi, kesuburannya rendah dan warnanya kuning dan kuning
kelabu, sifat tanah ini adalah basah dan mudah subur jika terkena air.
21,01% tanah Alluvial berarti tanah yang berasal dari endapan lumpur
yang dibawa melalui sungai-sungai, dimana secara umum, sifat jenis
tanah ini mudah digarap, dapat menyerap air, dan permeabel sehingga
cocok untuk semua jenis tanaman pertanian, sedangkan 19,20% regosol
bermakna tanah yang terbentuk akibat pelapukan batuan yang
mengandung abu vulkanik, pasir pantai dan nafal, merupakan hasil erupsi
gunung berapi, Jenis tanah masih muda, belum mengalami deferensiasi
horison, bersifat subur, berbutir kasar, berwarna keabuan, kaya unsur
hara, pH 6–7, cenderung gembur, kemampuan menyerap air tinggi, dan
mudah tererosi.

Halaman 3-7
PEMERINTAH KOTA SERANG
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

Gambar 3.4. Peta Jenis Tanah Kota Serang


(sumber: Bappeda Kota Serang, 2023)
Dari batuan yang tersingkap (outcrop) di Kota Serang, dapat
diketahui stratigrafi dan sejarah geologi pembentukan daratan, perairan
laut, dan pulau-pulau kecil yang ada di daerah ini. Secara umum semua
batuan dan satuan sedimen yang ada berumur muda. Batuan tertua
berumur Pleistosen Bawah, mungkin sekitar tujuh (7) juta tahun lalu, pada
saat mana terbentuk batuan vulkanik lava andesit dan breksi vulkanik
yang berkaitan dengannya akibat proses desintregrasi/pelapukan fisik dan
gerakan tanah (land movement) pada daerah gunung api, baik dalam
bentuk runtuhan, longsor, ataupun rayapan tanah perbukitan vulkanik
yang terbentuk.
Kondisi tanah di Kota Serang terbagi 2 tipe yaitu; kelompok tipe
tanah sisa atau residu dan kelompok tipe tanah hasil angkutan masing-
masing tipe tanah tersebut adalah: alluvial pantai dan sungai, latosol,
podsolik merah kuning, regosol, andosol, brown forest dan qlei. Secara
geologis Kota Serang terdiri dari 3 jenis batuan, bagian terbesar adalah
jenis batuan pretertiary sediment dan batuan allurium, selain itu terdapat

Halaman 3-8
PEMERINTAH KOTA SERANG
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

sedikit daerah termasuk batuan young quarternary volcanic products.


Keadaan tanah (soil) terbagi 4 jenis berdasarkan bahan induk
penyusunannya yaitu: jenis lava gunung danau, jenis tuva gunung danau,
jenis lahar gunung mankangen dan jenis basalt.

Gambar 3.5. Peta Geologi Kota Serang


(sumber: Bappeda Kota Serang, 2023)
C. Kondisi Hidrologi
Potensi sumber daya air di Kota Serang antara lain meliputi sistem
air tanah yang dikelompokan berdasarkan kelompok aquifer sebagai
berikut:
1. Kelompok aquifer air tanah tertekan yang terdapat pada Tufa Banten
dimana air mengalir melalui ruang antar butiran, lapisan ini dapat
dijumpai pada kedalaman sampai lebih dari 100 m dibawah
permukaan laut. Air tanah dalam kelompok ini dapat dijumpai sebagai
air tanah bebas maupun tertekan.
2. Kelompok aquifer air tanah jarang yang terdapat pada lapisan-lapisan
batuan vulkanik tua seperti lava dan andesit. Lapisan aquifer ini terjadi
karena formasi struktur batuannya, seperti sesar atau kekar. Aquifer
ini umumnya kurang produktif dan berkelulusan rendah.
3. Kelompok aquifer produktif, dimana kelompok ini merupakan
gabungan antara sistem aquifer yang menerus dan tidak menerus.
Kelompok ini terdapat pada bidang kontak antara Tufa Banten dan

Halaman 3-9
PEMERINTAH KOTA SERANG
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

kelompok batuan vulkanik. Wilayah Kota Serang umumnya termasuk


aquifer produktif dengan debit air 5-10 liter/detik.

Kondisi Hidrologi di Kota Serang ditandai dengan terdapatnya


Daerah Aliran Sungai (DAS) yang dalam pengelolaan sungai dikenal
sebagai bagian dari Satuan Wilayah Sungai (SWS). Secara umum, baik
SWS maupun DAS yang ada di Kota Serang relatif tidak luas. Sungai-
sungai yang terdapat di Kabupaten Serang memiliki lebar yang relatif kecil
dan pendek. Salah satu DAS yang terdapat di Kota Serang yaitu DAS
Cibanten yang merupakan bagian dari SWS Ciujung-Ciliman. Disamping
keberadaan sungai, di Kota Serang terdapat pula jenis air permukaan
berupa rawa, situ dan waduk.

Gambar 3.6. Peta Daerah Air Tanah Kota Serang

Potensi air permukaan di wilayah Kota Serang bersumber dari


sungai yang mengalir di wilayah Kota Serang seperti sungai Cibanten (5
km). Kondisi Hidrologi di Kota Serang ditandai dengan terdapatnya
Daerah Aliran Sungai (DAS) yang dalam pengelolaan sungai dikenal
sebagai bagian dari Satuan Wilayah Sungai (SWS). Secara umum, baik
SWS maupun DAS yang ada di Kota Serang relatif tidak luas. Sungai-

Halaman 3-10
PEMERINTAH KOTA SERANG
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

sungai yang terdapat di Kabupaten Serang memiliki lebar yang relatif kecil
dan pendek. Salah satu DAS yang terdapat di Kota Serang yaitu DAS
Cibanten yang merupakan bagian dari SWS Ciujung-Ciliman. Disamping
keberadaan sungai, di Kota Serang terdapat pula jenis air permukaan
berupa rawa, situ dan waduk.
Kondisi hidrologi di wilayah Kota Serang meliputi sistem air bawah
tanah dan air permukaan. Secara umum baik air bawah tanah maupun air
permukaan tersedia cukup memadai. Hal ini disebabkan oleh letak
wilayah Kota Serang yang berada di dataran rendah dan cukup
berdekatan dengan pantai, serta memiliki curah hujan yang cukup tinggi
sepanjang tahunnya, yang berkisar antara 1.500 – 2.000 mm/ tahun.

Gambar 3.7. Peta Air Tanah Kota Serang

D. Kondisi Klimatologi
Iklim di wilayah Kota Serang termasuk tropis dengan musim hujan
antara November – April dan musim kemarau antara Mei – Oktober. Curah
hujan rata-rata 1430,8 mm/thn. Temperatur udara rata-rata berkisar
antara 25,80 C – 27,60 C. Temperatur udara minimum 20,900 C dan
maksimum 33,80 C sedangkan kelembaban nisbi rata-rata 81%.
Kecepatan angin rata-rata 2,80 knot dengan arah terbanyak adalah dari
Barat.

Halaman 3-11
PEMERINTAH KOTA SERANG
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

Curah hujan di Kota Serang terbilang cukup tinggi dengan ukuran


tertinggi dalam sebulan mencapai 70 mm, atau rata-rata curah hujan
berkisar antara 1.500-2.000 mm/tahun, serta rata-rata terdapat 16 hari
hujan dengan curah hujan terbesar terjadi pada bulan Desember dan
Januari pada setiap tahunnya.
Tabel 3.4. Tabel Curah Hujan Kota Serang

Sumber: BPS Kota Serang Dalam Angka, 2023

Gambar 3.8. Peta Curah Hujan Kota Serang

Halaman 3-12
PEMERINTAH KOTA SERANG
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

Tabel 3.5. Suhu dan Kelembapan Kota Serang

Sumber: BPS Kota Serang Dalam Angka 2023


Tabel 3.6. Kecepatan Angin dan Tekanan Udara

Sumber: BPS Kota Serang Dalam Angka, 2023

Wilayah Kota Serang sebagian besar adalah dataran rendah yang


memiliki ketinggian kurang dari 500 mdpl dan beriklim tropis dengan curah
hujan yang cukup tinggi dan hari hujan banyak dengan ukuran tertinggi

Halaman 3-13
PEMERINTAH KOTA SERANG
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

dalam sebulan 55 mm dan rata-rata 17 hari hujan, sebagaimana


umumnya karakteristik daerah yang terletak di sekitar wilayah pesisir
Pantai Utara Laut Jawa
Berdasarkan data dan informasi dari Badan Meteorologi dan
Geofisika Stasiun Meteorologi Serang, pada periode tahun 2021-2022
menunjukkan bahwa jumlah hari hujan meningkat dari 165 hari menjadi
173 hari, peningkatan jumlah hari hujan juga diikuti dengan meningkatnya
curah hujan rata-rata dari 77 mm/tahun menjadi 143,35 mm/tahun. Namun
berbeda dengan curah hujan, penyinaran matahari mengalami penurunan
dari 60,92% per tahun menjadi 55,83% per tahun.
3.1.3. Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan Kota Serang didominasi oleh penggunaan lahan
untuk pertanian dengan luas 18.452,28 Ha. Ini didasari pada lahan eksisting
bahwa penduduk Kota Serang lebih banyak bermata pencaharian sebagai
petani. Sedangkan untuk penggunaan lahan permukiman seluas 5.455,08
Ha.
Tabel 3.7. Penggunaan Lahan Kota Serang

Sumber: BPS Kota Serang Dalam Angka, 2021

Halaman 3-14
PEMERINTAH KOTA SERANG
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

Gambar 3.9. Peta Penggunaan Lahan Eksisting


Kota Serang

3.1.4. Sarana Prasarana Wilayah


A. Sarana Pendidikan
Berdasarkan data yang diperoleh terdapat 116 TK dengan lokasi
terbanyak terdapat di Kecamatan Serang sebanyak 58 Taman Kanak –
kanak. Tingkat sekolah dasar mayoritas adalah SD sebanyak 223 Sekolah
Dasar Negeri dan 38 Sekolah Dasar Swasta. Mayoritas SD terdapat di
Kecamatan Serang sebanyak 72 Sekolah Dasar. Tingkat sekolah
menengah pertama terbanyak terdapat di Kecamatan Serang sebanyak 9
SMP Negeri dan 21 SMP Swasta dari keseluruhan di Kota Serang
sebanyak 30 SMP Negeri dan 53 SMP Swasta. Terdapat 8 SMA Negeri,
24 SMA Swasta, di Kota Serang.
B. Sarana Peribadatan
Berdasarkan data yang diperoleh dari BPS Kota Serang dalam
angka 2023 menunjukan bahwa sarana peribadatan di Kota Serang
antara lain masjid/mushalla sebanyak 567, gereja katolik sebanyak 1,
gereja protestan sebanyak 4, pura sebanyak 1, dan wihara sebanyak 4.

Halaman 3-15
PEMERINTAH KOTA SERANG
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

C. Sarana Kesehatan
Sarana kesehatan yang terdapat di Kota Serang terdapat berbagai
jenis sarana kesehatan yaitu puskesmas, apotek, balai pengobatan dan
rumah sakit. Dari berbagai jenis sarana kesehatan tersebut mayoritas
sarana yang terdapat di Kota Serang adalah posyandu umum sebanyak
604 unit. Sedangkan sarana paling sedikit adalah pondok bersalin
sebanyak 2 unit. Puskesma dibagai kedalam 3 jenis yaitu puskesmas
umum, pembantu dan keliling. Jumlah puskesmas umum sebanyak 16
unit, puskesmas pembantu 13 unit, dan puskesmas keliling sebanyak 16
unit. Lihat tabel 13.
D. Sarana Perdagangan dan Jasa
Kegiatan perdagangan dan jasa di Kota Serang banyak terjadi di
pusat kota. Hal ini terlihat dari data jumlah pedagang di Kota Serang yang
berjumlah 3.962 (kios) dari total 4236 kios di Kota Serang, 1106 (los) dari
jumlah 1306 los di Kota Serang dan 700 (PKL) dari total 823 PKL di Kota
Serang. Berbagai fasilitas perdagangan dan jasa tersedia dan melayani
penduduk Kota Serang maupun penduduk Kabupaten Serang. Terdapat
enam pasar tradisional dengan jumlah perdagangan sebanyak 6365
pedagang dan pasar modern sebanyak 108 unit,baik berupa swalayan,
departemen store, mall, dan pasar modern lainnya.
E. Sarana Perkantoran dan Pemerintahan
Kota Serang sebagai Ibukota Provinsi Banten memiliki berbagai
fasilitas pemerintahan, baik berupa perkantoran sipil maupun militer.
Kantor Walikota Kota Serang terletak Jl. Jend Sudirman Jalan Highland
Park No.Komplek, Banjaragung, Kec. Cipocok Jaya, Kota Serang, Banten
42121. Sebagai Ibukota Provinsi Banten, terdapat beberapa kantor
pemerintahan provinsi yang berada di Kota Serang, seperti Kantor
Pemerintahan Provinsi Banten di Kecamatan Sukajaya, Kecamatan
Curug. Selain itu juga terdapat Kantor DPRD Propinsi Banten, Bappeda
Propinsi dan berbagai dinas teknis tingkat Provinsi, kantor instansi vertikal
dan BUMN/BUMD.

Halaman 3-16
PEMERINTAH KOTA SERANG
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

Selain perkantoran skala regional tersebut juga terdapat


perkantoran yang sifat pelayanannya lokal antara lain: Kantor Kecamatan
dan Kantor Kelurahan.
F. Sarana Rekreasi
Terdapat berbagai jenis wisata yang bisa dijadikan tempat untuk
berekreasi di Kota Serang, berikut jenis wisata dan juga jumlah
pengunjung di masing-masing kecamatan Kota Serang.
Sebagian besar masyarakat Kota Serang banyak mengunjungi
tempat wisata belanja dan kuliner yaitu kegiatan perjalanan yang
memanfaatkan tempat belanja sebagai obyek wisata. Wisata Kuliner
dalam kajian ini diartikan sebagai perjalanan yang memanfaatkan
masakan (makanan) serta lingkungan sekitarnya untuk kegiatan obyek
wisata. Wisata belanja kuliner terbesar terdapat di Kecamatan Serang
seperti Sate Bandeng dan penjualan Sawo.
Wisata religi merupakan salah satu keunikan Kota Serang yang
telah diwariskan secara turun-temurun. Wisata tersebut antara lain Seni
Religi Terbang Gede, Pencak Silat, Debus, Rampak Bedug, Khosidah,
Marawis, Gendang Patintung, dan Hadroh yang banyak ditemui di
Kecamatan Taktakan dan Kecamatan Walantaka. Selain itu terhadap
Wisata ziarah di Kecamatan Kasemen berupa wisata Banten Lama dan
Mesjid Agung Banten. Adapun wisata alam hanya terdapat di Kecamatan
Kasemen berupa Wisata Cagar Alam Pulau Burung. Saat ini sedang
direncanakan ekowisata Kawasan Tambak Kelurahan Sawah Luhur,
Kecamatan Kasemen.
Selain sebagai tempat bermain dan sarana kegiatan olah raga
sosial lapangan olah raga, baik tertutup maupun terbuka, juga ruang-
ruang terbuka kota lainnya, berfungsi ganda sebagai penetralisir polusi
udara (paru-paru kota) atau penyeimbang lingkungan. Karena pentingnya
sarana ini, diperlukan penyediaannya sesuai dengan kebutuhan ideal. Di
samping itu perlu didukung penghijauan kota pada berbagai ruang yang
ada.

Halaman 3-17
PEMERINTAH KOTA SERANG
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

G. Prasarana Jalan
Jalan-jalan di Kota Serang yang merupakan jalan utama dan
berfungsi sebagai akses utama adalah Jalan Jenderal Sudirman (ke arah
Jakarta/ timur), Jalan Martadilaga terus ke Pabuaran, Pandeglang dan ke
Petir (arah selatan), Jalan mayor Syafei terus ke Cilegon atau yang terus
ke Taktakan melalui Jalan KH. Amin Jasuta (arah barat), dan Jalan TB.
Hasanuddin terus ke Banten (arah utara).
Selain jalan tersebut di dalam Kota Serang terdapat pula jalan-jalan
utama yang cukup penting bagi pergerakan kendaraan barang maupun
penumpang, diantaranya Jalan Jenderal Ahmad Yani, Jalan Veteran,
Jalan Diponegoro, Jalan Mayor Syafei, dan jalan-jalan penting lainnya.
Kondisi jalan dapat dibedakan berdasarkan kelas jalan, lebar jalan,
panjang jalan, jenis perkerasannya, dan LHR-nya.
Tabel 3.8. Panjang Jalan Menurut Tingkat Kewenangan Pemerintahan di
Kota Serang

Sumber: BPS Kota Serang Dalam Angka, 2023

H. Drainase
Di Kota Serang mengalir dua sungai besar yang bermuara ke laut
di Teluk Banten, yakni Sungai Cibanten yang mengalir di tengah kota, dan
Sungai Ciwaka/Cikemayungan di sebelah Timur Kota Serang. Selain itu
mengalir pula 2 (dua) sungai kecil yang langsung bermuara di Teluk
Banten, yakni Kali Bendung dan Kali Blokpung. Kedua sungai tersebut

Halaman 3-18
PEMERINTAH KOTA SERANG
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

masuk ke dalam SDA Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau-Ciujung-


Cidurian.
Di Kota Serang mengalir dua sungai besar yang bermuara ke laut
di Teluk Banten, yakni Sungai Cibanten yang mengalir di tengah kota, dan
Sungai Ciwaka/Cikemayungan di sebelah Timur Kota Serang. Selain itu
mengalir pula 2 (dua) sungai kecil yang langsung bermuara di Teluk
Banten, yakni Kali Bendung dan Kali Blokpung. Kedua sungai tersebut
masuk ke dalam SDA Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau-Ciujung-
Cidurian.
Saluran drainase mikro yang ada di Kota Serang dibagi menjadi 2
(dua), sistem drainase Sungai Cibanten dan sistem drainase Sungai
Ciwaka termasuk anak-anak sungai yang berfungsi sebagai saluran
drainase. Sistem pengaliran semuanya secara gravitasi dengan sistem
gabungan antara air hujan dan air limbah rumah tangga dijadikan ke
dalam satu saluran. Di beberapa tempat, konstruksi masih dibangun
secara permanen memakai pasangan batu kali, sebagian lagi masih
berupa tanah atau alur alami.
Di sebelah Barat Sungai Cibanten mengalir Sungai Cijerukan yang
mengalir bersama-sama dan bertemu di Kecamatan Kasemen, catchment
area Sungai Cibanten termasuk tipe sungai sejajar. Karakteristik Sungai
Cibanten sebagai berikut.
Sungai Cibanten di Serang memiliki multi fungsi antara lain :
 Sumber air pengairan untuk mengairi daerah irigasi seluas 1.813 Ha
di Kota Serang,
 Sumber-sumber air bersih untuk keperluan air minum di Kota Serang.
 Sebagai badan air yang menerima air hujan dari saluran drainase.
 Sebagai badan air yang menerima air limbah rumah tangga wilayah
Kota Serang
Sedangkan di sebelah Timur Sungai Cibanten terbagi menjadi dua
sistem drainase, yaitu:
 Di bagian hulu di daerah Cipocok Jaya ke hulu mempunyai karakter
yang hampir sama dengan wilayah Barat Sungai Cibanten, sistem

Halaman 3-19
PEMERINTAH KOTA SERANG
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

drainasenya cukup baik karena kondisi topografi dan mempunyai


pembuang berupa sungai alam yang masih mampu menampung
buangan yang ada.
 Di bagian hilir Cipocok hingga ke wilayah Kasemen daerahnya relatif
datar dan merupakan daerah pesawahan sehingga banyak terjadi
banjir dan genangan pada saat dialih fungsikan sebagai perumahan
dan sejenisnya, apalagi jika dalam pembangunannya kurang
memperhatikan level aman banjir. Hal ini sulit untuk dihindarkan
mengingat peralihan fungsi lahan yang mengakibatkan elevasi lahan
disekitar saluran berubah menjadi lebih tinggi dari saluran yang ada.
Permasalahan yang sering di hadapi adalah terjadinya genangan
pada saat musim penghujan. Berdasarkan pengamatan lapangan dan
referensi laporan, kajian artikel dan informasi sumber lainnya, diidentifikasi
beberapa wilayah yang termasuk daerah rawan banjir. Penyebab utama
permasalahan yang terkait dengan kondisi sistem drainase di Kota Serang
antara lain:
 Terbatasnya biaya operasional untuk pemeliharaan jaringan drainase
jalan raya, sehingga sering kali menimbulkan genangan pada musim
hujan
 Pendangkalan dan penyempitan jaringan drainase makro terjadi
akibat laju erosi permukaan dan sedimentasi pada alur sungai yang
relatif landai sehingga menimbulkan masalah pendangkalan dan
penyempitan berlangsung relatif cepat menyebabkan penyusutan
penampang air saluran sehingga terjadi genangan di ruas jalan
protokol atau jalan di pemukiman, pada saat hujan deras, karena
aliran terhambat masuk ke saluran disebabkan manhole jalan yang
tertutup endapan
 Hampir semua kondisi drainase mikro di Kota Serang masih
bergabung dengan hasil buangan rumah tangga sehingga Terjadi
genangan di area pemukiman disebabkan kapasitas saluran lebih
kecil dari debit yang terjadi serta belum adanya saluran drainase.

Halaman 3-20
PEMERINTAH KOTA SERANG
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

 Penyebab lainnya banjir di Kota Serang, selain akibat curah hujan


tinggi, juga adanya penyimpangan pemanfaatan lahan dari sawah
irigasi menjadi perumahan, terjadinya perubahan fungsi saluran
irigasi yang elevasinya lebih tinggi dari sawah, menjadi saluran
drainase yang memerlukan elevasi lebih rendah dari perumahan
I. Air Bersih
Air bersih merupakan kebutuhan utama manusia untuk dapat hidup.
Kota serang merupakan kota dengan penduduk sebanyak 720.362 jiwa
maka dibutuhkan banyak air bersih untuk dapat memnuhi kebutuhan akan
air bersih di Kota Serang. Berdasarkan data yang diperoleh hanya
Kecamatan Serang dan Kecamatan Kasemen yang terlayani PDAM.
Kebutuhan air bersih untuk paling besar penggunaannya untuk rumah
tangga sebanyak 844.815 m3, sedangkan penggunaan yang paing kecil
(kecuali yang bernilai 0 atau tidak ada data) adalah industri kecil dengan
penggunaan sebanyak 2.712 m3.

3.2. Penduduk
Pada tahun 2022 penduduk Kota Serang berdasarkan hasil Proyeksi Penduduk
interim 2020-2023 (pertengahan tahun/Juni) mencapai 720.362 jiwa. Dilihat
berdasarkan jenis kelamin, penduduk laki-laki berjumlah 362.617 jiwa, lebih banyak
disbanding penduduk perempuan yang berjumlah 349.549 jiwa. Tingkat kepadatan
penduduk di wilayah Kota Serang sebesar 2.676 jiwa/km² di mana sebagian besar
penduduknya mendiami daerah perkotaan.

Halaman 3-21
PEMERINTAH KOTA SERANG
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

Gambar 3.10. Peta Kepadatan Penduduk Kota Serang


Laju pertumbuhan penduduk Kota Serang tahun 2020-2022 adalah sebesar
2.31 persen. Kecamatan yang memiliki persentase penduduk terbesar terhadap
jumlah penduduk Kota Serang tahun 2022 adalah Kecamatan Serang, sedangkan
yang terkecil adalah Kecamatan Curug. Kecamatan Curug juga menjadi kecamatan
dengan penduduk paling jarang yaitu sebanyak 1.534,47 penduduk per kilometer
persegi, sedangkan penduduk terpadat berada di Kecamatan Serang (8.696,84
penduduk per kilometer persegi).
Tabel 3.9. Jumlah Penduduk di Kota Serang, 2022 (BPS Kota Serang 2023)
LPP Kepadatan
No Kecamatan Penduduk 2020-2022 (%) Penduduk per
Km²
1. Curug 59.783 2,41 1.534,47
2. Walantaka 109.232 3,68 2.987,75
3. Cipocok Jaya 103.274 2,50 3.028,56
4. Serang 230.901 1,18 8.696,84
5. Taktakan 105.711 3,05 1.717,48
6. Kasemen 111.461 2,46 1.625,98
Kota Serang 720.362 2,31 2.706,30

Halaman 3-22
PEMERINTAH KOTA SERANG
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

Tabel 3.10. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Kota
Serang, 2022

Sumber: BPS Kota Serang Dalam Angka, 2023


Jumlah Penduduk menurut umur di Kota Serang pada tahun 2022
terlihat membentuk suatu piramida, di mana jumlah penduduk pada usia lebih
muda lebih banyak jumlahnya jika dibandingkan dengan yang lebih tua.
Terutama komposisi usia produktif yang sangat besar. Komposisi penduduk
balita (di bawah lima tahun ) adalah 9,20 %, usia sekolah (5 – 19 tahun)
adalah 26,85 %, usia kerja (22 – 59 tahun) adalah 57,34 % dan usia lanjut
adalah 6,61 %.

Halaman 3-23
PEMERINTAH KOTA SERANG
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

3.3. Struktur Ekonomi Wilayah


Struktur perekonomian suatu daerah dapat dilihat dari distribusi persentase
PDRB kelompok lapangan usaha yang terdiri dari kelompok lapangan usaha primer,
kelompok lapangan usaha sekunder dan kelompok lapangan usaha tersier. Kelompok
lapangan usaha primer terdiri dari lapangan usaha Pertanian, Kehutanan dan
Perikanan; Pertambangan dan Penggalian. Kelompok lapangan usaha sekunder
terdiri dari lapangan usaha Industri Pengolahan; Pengadaan Listrik, Gas; Pengadaan
Air; Konstruksi. Kemudian kelompok lapangan usaha tersier terdiri dari lapangan
usaha Perdagangan Besar dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor; Transportasi dan
Pergudangan; Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum; Informasi dan Komunikasi;
Jasa Keuangan; Real Estat; Jasa Perusahaan; Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib; Jasa Pendidikan, Jasa Kesehatan dan
Kegiatan Sosial dan Jasa Lainnya.
Ditinjau dari penghitungan atas dasar harga berlaku, PDRB Kota Serang
meningkat 3,22 triliun rupiah yaitu dari 33,50 triliun rupiah pada tahun 2021 menjadi
36,72 triliun rupiah pada tahun 2022. Begitu juga menurut penghitungan atas dasar
harga konstan 2010, PDRB Kota Serang tahun 2022meningkat dengan laju
pertumbuhan PDRB sebesar 4,71 persen dibandingkan dengan tahun lalu.
Berdasarkan data BPS sepanjang tahun 2018-2022, diketahui bahwa PDRB
per kapita Kota Serang mengalami kecenderungan yang terus meningkat dari tahun
ke tahun. Fakta ini menjelaskan kecenderungan meningkatnya kesejahteraan rakyat
sebagaimana tercermin dari trend peningkatan nilai PDRB per kapita tersebut yang
tercatat naik signifikan sebesar 60,69 % dari sebesar Rp 31,72 juta per jiwa pada
tahun 2014 menjadi Rp 50,97 juta per jiwa pada tahun 2022.
Dari data tahun 2022, kontribusi yang cukup signifikan membangun
perekonomian Kota Serang yaitu sektor Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi
Mobil dan Sepeda Motor (27,31%), kemudian diikuti oleh sektor Konstruksi (20,71%),
sektor Real Estat (9,05%). Sedangkan yang terkecil pada sektor Pertambangan dan
Penggalian sebesar 0,01%.

Halaman 3-24
PEMERINTAH KOTA SERANG
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

Tabel 3.11. Distribusi Persentase PDRB atas ADHB Menurut Lapangan Usaha (Miliar
Rupiah), di Kota Serang, Tahun 2018-2022
LAPANGAN
No PEKERJAAN 2018 2019 2020 2021 2022
UTAMA
1 Pertanian,
Kehutanan, dan 5,60 5,32 5,44 5,21 5,05
Perikanan
2 Pertambangan
0,01 0,01 0,01 0,01 0,01
dan Penggalian
3 Industry
4,56 4,41 4,47 4,43 4,53
Pengolahan
4 Pengadaan Listik,
0,18 0,17 0,16 0,16 0,17
Gas
5 Pengadaan Air 0,02 0,02 0,03 0,03 0,03
6 Konstruksi 19,09 19,35 18,64 20,12 20,71
7 Perdagangan
Besar, Eceran,
28,24 28,09 27,92 27,21 27,31
dan Reparasi
Mobil dan Sepeda
8 Transportasi dan
4,78 4,85 4,68 4,76 4,98
Pergudangan
9 Penyediaan
Akomodasi dan 6,34 6,27 6,06 5,99 5,99
Makan Minum
10 Informasi dan
3,83 3,81 4,09 4,10 4,02
Komunikasi
11 Jasa Keuangan 3,03 3,00 3,24 3,25 3,14
12 Real Estate 8,87 9,01 9,19 9,09 9,05
13 Jasa Perusahaan 0,92 0,95 0,91 0,85 0,83

Halaman 3-25
PEMERINTAH KOTA SERANG
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

LAPANGAN
No PEKERJAAN 2018 2019 2020 2021 2022
UTAMA
14 Administrasi
Pemerintahan,
6,07 6,14 6,30 6,12 5,91
Pertahanan dan
Jaminan Sosial
15 Jasa Pendidikan 4,36 4,46 4,61 4,36 4,07
16 Jasa Kesehatan
dan Kegiatan 2,07 2,12 2,27 2,38 2,33
Sosial
17 Jasa Lainnya 2,01 2,03 1,98 1,92 1,89
PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Sumber: BPS, Kota Serang Dalam Angka 2023
Secara makro, perekonomian Kota Serang terus bertumbuh dalam lima tahun
terakhir, dan pertumbuhan ini akan terus berlanjut mengingat kecenderungan
perekonomian Kota Serang yang diperkirakan akan makin berkembang seiring
dengan makin meningkatnya kontribusi Sektor Perdagangan Besar dan Eceran,
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor, Sektor Konstruksi, dan Sektor Real Estate. Iklim
usaha yang makin kondusif juga diyakini akan mendorong tumbuh dan
berkembangnya sektor riil di masyarakat sehingga mampu meningkatkan nilai total
PDRB di masa depan.

Halaman 3-26
PEMERINTAH KOTA SERANG
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

4.1. Metode Pekerjaan

Untuk mencapai hasil akhir yang sesuai dengan harapan Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang Kota Serang sebagai pemilik pekerjaan ini, yaitu data
dan rencana tentang menara telekomunikasi pada Tahun Anggaran 2023, maka
disusunlah tahapan pekerjaan serta metodologi yang akan digunakan dalam
melakukan pekerjaan tersebut, yaitu :
4.1.1. Tahapan persiapan pelaksanaan pekerjaan
Yang akan dilakukan pada tahap persiapan ini adalah :
1. Melakukan koordinasi dan konsultasi baik dengan pihak yang terkait
dengan lingkup pekerjaan ini.
2. Melakukan studi literatur.
4.1.2. Tahapan survey pengumpulan data
Tahapan ini merupakan inti dari pekerjaan, yaitu mengumpulkan data
tentang jumlah menara telekomunikasi di Kota Serang. Untuk mendapatkan
data tersebut, dilakukan survey pendataan ke wilayah yang terdapat menara
telekomunikasi.
Untuk menunjang pendataan tersebut agar mendapatkan data yang
diinginkan dan layak serta masuk akal, maka setiap surveyor dilengkapi
dengan data sekunder yang telah ada dari berbagai sumber, kemudian
diverifikasi atau dikonfirmasi dengan pengakuan pihak SKPD terkait tentang
telekomunikasi.

Halaman 4 - 1
PEMERINTAH KOTA SERANG
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

4.1.3. Tahapan pengolahan data dan pelaporan


Setelah semua data tersebut terkumpul, maka akan dilakukan
rekapitulasi data serta pemetaan.

Halaman 3 - 2
PEMERINTAH KOTA SERANG
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

4.2. Bagan Alir Pekerjaan

TAHAP PERSIAPAN: Mulai


1. Administrasi
2. Membentuk tim persiapan
3. Menyusun jadwal persiapan Penetapan Persiapan Tim
4. Pembahasan pendekatan dan Tim dan Peralatan
Konsultan
metodologi
5. Pembahasan rencana kerja Penyusunan Draft
Laporan
Pendahuluan

Pembahasan
Laporan
Pendahuluan

Fakta & Analisa, Pengumpulan


Analisa Data Inventarisasi
Pembahasan Rencana Penataan & Kompilasi
Lapangan menara
Data Lapangan
telekomunikasi
Tidak

Revisi
Ya

Selesai

Halaman 4 - 3
PEMERINTAH KOTA SERANG
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

5.1. Uraian Pekerjaan


Setelah Konsultan menerima Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) yang
dikeluarkan oleh pemberi tugas, seluruh personil akan dimobilisasikan dan
dimulailah kegiatan perencanaan.
Untuk melakukan kegiatan tersebut sebagai salah satu komponen dalam
perencanaan ini diperlukan suatu rencana kerja. Dalam sub bab ini diuraikan
Rencana Kerja Konsultan yang meliputi beberapa tahapan pekerjaan, lengkap
dengan metodologi yang akan diterapkan, personil yang akan dilibatkan dan
peralatan yang akan dipergunakan.
5.2. Struktur Organisasi Pelaksana
Tim Konsultan Perencanaan akan dipimpin oleh seorang Team Leader. Tim
ini dilengkapi dengan personil pendukung lainnya yang mempunyai latar belakang
pendidikan dan pengalaman yang memadai dalam sub bidang perencanaan ini. Tim
Konsultan akan diorganisasikan dengan baik, dan setiap personil akan dibina untuk
menyadari tugas dan tanggung jawab serta kewajiban mereka sehingga tugas
utama dapat berjalan efektif.
Metode dan mekanisme studi akan dievaluasi secara berkala untuk
memberikan perbaikan seperlunya. Seluruh instruksi dan informasi diberikan
kepada semua personil secara tegas dan sederhana untuk menghindari kesalah
fahaman.
Organisasi pelaksanaan pekerjaan penentu keberhasilan Tim Konsultan
dalam melaksanakan pekerjaan dengan kualitas dan efisiensi yang baik.
Mekanisme kerja dapat terorganisir dengan baik maka akan tercapai hasil kerja
yang optimal.

Halaman 5 - 1
PEMERINTAH KOTA SERANG
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

Adapun kualifikasi, tugas dan tanggung jawab masing – masing personil


dalam menangani pekerjaan Penyusunan Dokumen Rencana Penataan Menara
Telekomunikasi Kota Serang 2023. Adapun Tenaga Ahli pada Pekerjaan
Penyusunan Dokumen Rencana Penataan Menara Telekomunikasi Kota Serang
2023 adalah sebagai berikut :
5.2.1. Tenaga Ahli
(1) Tenaga Ahli Pemetaan/GIS/Geodesi/Geografi (2 orang)
Adalah lulusan Teknik PWK/Planologi/Georafi/Geodesi dengan
pengalaman kerja minimal 4 tahun dibidang Pemetaan/GIS, memiliki
sertifikat kompetensi Pemetaan/GIS dan memenuhi klasifikasi minimal
Ahli Muda. Tugas dan tanggung jawabnya antara lain:
a. Melakukan pendataan dan perencanaan terhadap keberadaan
menara telekomunikasi
b. Melakukan pemetaan menara telekomunikasi
c. Melakukan perencanaan penataan menara telekomunikasi
berdasarkan data eksisting, ketentuan dan perundang-undangan.
d. Mencari dan mengolah data-data pendukung yang diperlukan.
(2) Tenaga Operator Komputer
Adalah lulusan pendidikan minimal setingkat SMK sederajat
berjumlah 1 orang, yang dimana mampu menangani bidan pekerjaan
yang dilaksanakan.
Tabel 5.1 Tenaga Ahli Pelaksanaan Pekerjaan
Bulan
Waktu
No. Personil Nama I II III IV
Bulan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Tenaga Ahli
1 Tenaga Ahli ---- 4
Pemetaan/GIS/
Gedodesi/Geografi
Tenaga Pendukung
1 Operator Komputer --- 4

Halaman 5 - 2
PEMERINTAH KOTA SERANG
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

5.3. Jadwal Pelaksana Kegiatan Rencana Kerja


Pekerjaan sebagaimana diuraikan pada bagian sebelumnya harus
diselesaikan seluruhnya dalam jangka waktu 120 (serratus dua puluh) hari kalender
atau jangka waktu yang telah ditetapkan sesuai dengan hasil rapat penjelasan
umum terhitung sejak penandatanganan kontrak kerjasama. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada Tabel berikut ini.

Halaman 5 - 3
PEMERINTAH KOTA SERANG
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

Tabel 5.2. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Penyusunan Dokumen Rencana Penataan Menara Telekomunikasi
Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4
Uraian Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
I. TAHAP PERSIAPAN

a) Mobilisasi Tenaga Ahli


b) Perumusan Rencana Kerja dan Metodologi
c) Penyusunan Desain Survey
d) Penyiapan Alat Survey 4
e) Kajian Literatur
II. PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS AWAL
III. TAHAP PENGUMPULAN DATA (SURVEI)
a) Survei Data Instansi
b) Survei Lapangan
IV. TAHAP PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS
a) Pengolahan data primer yang didapat dari
survey lapangan dan data sekunder yang
didapat dari instansi maupun studi literatur.
b) Analisis Menara Telekomunikasi

Halaman 5 - 4
PEMERINTAH KOTA SERANG
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4


Uraian Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
V. TAHAP PERUMUSAN REKOMENDASI
VI. PELAPORAN
a) Laporan Pendahuluan
b) Laporan Fakta dan Analisa, Rencana
Penataan Menara Telekomunikasi
Pelaksanaan : 120 hari kalender (Juni sampai dengan September 2023)

Halaman 5 - 5
PEMERINTAH KOTA SERANG
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

6.1. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Adapun pelaporan yang dalam Pekerjaan Penyusunan Dokumen Rencana


Penataan Menara Telekomunikasi Kota Serang 2023 adalah : Dokumen penataan
menara telekomunikasi yang akan menjadi acuan/standar dalam dokumen
selanjutnya. Seluruh kegiatan ini dituangkan dalam bentuk laporan yang harus
diserahkan secara bertahap meliputi :
1. Laporan Pendahuluan (Laporan Awal)
Laporan Pendahuluan yang berisi penafsiran dan asumsi pihak penyedia
jasa terait rencana, jadwal dan metode pelaksanaan yang akan dilakukan.
Seluruh tanggapan terkait rencana metode personil, organisasi maupun
penjadwalan pekerjaan harus disampaikan dan dipaparkan dalam outline dan
kalimat jelas logis serta menganalisis data pembanding dari kajian
sebelumnya/road map. Hasil laporan pendahuluan yang telah legal disusun
dalam fisik dokumen hard cover, scan data, dan back up data dalam hard disk
eksternal.
Dalam rangka memaksimalkan hasil atas tugas pihak penyedia jasa
konsultansi dalam bentuk laporan, maka perlu disusun sistematika pelaporan
sebagai dasar dalam hal penetapan standar minimal pelaporan.

2. Laporan Fakta dan Analisa dan Rencana Penataan Menara Telekomunikasi


Laporan ini berisi hasil kegiatan lapangan sekaligus rencana perencanaan
penataan menara telekomunikasi di Kota Serang. Laporan ini berupa kompilasi

Halaman 6 - 1
PEMERINTAH KOTA SERANG
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

yang dilengkapi dengan penyampaian hasil lapangan beserta analisis sekaligus


foto dokumentasi

Halaman 6 - 2

Anda mungkin juga menyukai