TA. 2023
Detail Engineering Design (DED) SPAM
Regional Way Sabu Daerah Hilir Wilayah 1
LAPORAN PENDAHULUAN
Memenuhi surat perjanjian kerja antara Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta
Karya Provinsi Lampung dengan CV. PIRAMIDA ENGINEERING CONSULTANT untuk
pekerjaan Detail Engineering Design (DED) SPAM Regional Way Sabu Daerah Hilir Wilayah 1
dengan kontrak Nomor: 43/SPK/Kons.SPAM/V.05/APBD-P/X/2023 tanggal 30 Oktober 2023,
bersama ini kami sampaikan Laporan Pendahuluan.
Laporan Pendahuluan merupakan salah satu produk keluaran (output) dari Konsultan yang
harus diserahkan kepada Direksi Pekerjaan seperti tertuang dalam kerangka acuan kerja.
Laporan Pendahuluan berisi pendahuluan, gambaran umum wilayah kajian, metodologi
pelaksanaan, Rencana kerja, survey dan pengumpulan data.
Semoga laporan yang kami susun ini sudah sesuai dengan persyaratan dan dapat diterima oleh
Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provinsi Lampung. Akhir kata dari
kami CV. PIRAMIDA ENGINEERING CONSULTANT mengucapkan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu hingga Laporan ini selesai.
LAPORAN PENDAHULUAN
Halaman
KATA PENGANTAR........................................................................................................ i
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL.............................................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................................... viii
BAB 1. PENDAHULUAN............................................................................................ 1 - 1
1.1 Latar Belakang Pekerjaan.................................................................... 1 - 1
1.2 Maksud dan Tujuan Pekerjaan ............................................................ 1 - 3
1.3 Sasaran Pekerjaan .............................................................................. 1 - 3
1.4 Lokasi Pekerjaan.................................................................................. 1 - 3
1.5 Standar Teknis ..................................................................................... 1 - 5
1.6 Dasar Hukum ....................................................................................... 1 - 5
1.7 Ruang Lingkup Pekerjaan.................................................................... 1 - 6
1.8 Jangka Waktu Pelaksanaan ................................................................ 1 - 8
1.9 Sistematika Pelaporan ......................................................................... 1 - 8
LAPORAN PENDAHULUAN
LAPORAN PENDAHULUAN
Halaman
Tabel 2.1. Jumlah Penduduk di Kecamatan Teluk Pandan ......................................... 2 - 2
Tabel 2.2. Data Curah Hujan di Kabupaten Pesawaran Tahun 2022 .......................... 2 - 5
Tabel 2.3. Sumber Air Baku, Kapasitas Produksi dan Wilayah Pelayanan PDAM
Pesawaran Kabupaten Pesawaran ............................................................. 2 - 8
Tabel 2.4. Sumber Air Baku pada SPAM Kabupaten Pesawaran................................ 2 - 9
Tabel 2.5. Sumber Air Baku SPAM Kabupaten Pesawaran ......................................... 2 - 10
Tabel 2.6. Pelayanan SPAM Kabupaten Pesawaran ................................................... 2 - 10
Tabel 3.1. Daftar Personil Tenaga Ahli dan Asisten Tenaga Ahli yang akan di
Mobilisasi ..................................................................................................... 3 - 4
Tabel 3.2. Matrik Kriteria Utama Penyusunan Rencana Induk Pengembangan
SPAM untuk Berbagai Klasifikasi Kota ........................................................ 3 - 12
Tabel 3.3. Kategori Wilayah untuk Menentukan Kebutuhan Air Bersih........................ 3 - 13
Tabel 4.1. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan .................................................................. 4 - 3
Tabel 4.2. Jadwal Penugasan Personil ........................................................................ 4 - 4
LAPORAN PENDAHULUAN
Halaman
Gambar 1.1. Peta Lokasi Pekerjaan............................................................................ 1 - 4
Gambar 2.1. Peta Topografi Kabupaten Pesawaran .................................................. 2 - 3
Gambar 2.2. Peta Geologi Kabupaten Pesawaran ..................................................... 2 - 4
Gambar 2.3. Peta Kerawanan Bencana Kabupaten Pesawaran ................................ 2 - 6
Gambar 2.4. Peta Pelayanan SPAM Kabupaten Pesawaran ..................................... 2 - 7
Gambar 3.1. Pengukuran Poligon ............................................................................... 3 - 8
Gambar 3.2. Prinsip Dasar Pengukuran Beda Tinggi ................................................. 3 - 9
Gambar 3.3. Grafik Kebutuhan Air Domestik .............................................................. 3 - 14
Gambar 3.4. Grafik Kebutuhan Air Non Domestik ...................................................... 3 - 14
Gambar 3.5. Sistem Pengaliran Cara Gravitasi .......................................................... 3 - 17
Gambar 3.6. Sistem Pengaliran Cara Pemompaan .................................................... 3 - 17
Gambar 3.7. Sistem Pengaliran Cara Gabungan ........................................................ 3 - 18
Gambar 4.1. Bagan Alir Organisasi Pekerjaan............................................................ 4 - 1
Gambar 5.1. Skema Rencana Air Baku Way Sabu dengan Sistem Pompa ............... 5 - 2
Gambar 5.2. Rencana Lokasi Sumber Air Baku Sungai Way Sabu (Titik koordinat:
105°11'7.338"E 5°33'21.651"S) .............................................................. 5 - 3
Gambar 5.3. Rencana Jalur Perpipaan Sistem Transmisi Zona Pelayanan 1 ............ 5 - 4
Gambar 5.4. Rencana Tapak Unit IPAM Zona Pelayanan 1....................................... 5 - 5
Gambar 5.5. Sistem Planning SPAM Regional 1 Provinsi Lampung .......................... 5 - 6
Gambar 5.6. Peta Kerja SPAM Regional Way Sabu Daerah Hilir Wilayah 1.............. 5 - 8
Gambar 5.7. Kegiatan Survey Pendahuluan ............................................................... 5 - 9
Gambar 5.8. Titik Refrensi Pengukuran SPAM Regional Way Sabu Daerah Hilir
Wilayah 1 ................................................................................................ 5 - 10
Gambar 5.9. Tahapan Perhitungan (Vektor) Baseline ................................................ 5 - 11
Gambar 5.10. Pelaksanaan Pengukuran Topografi ...................................................... 5 - 12
Gambar 5.11. Skema Rencana Konsep DED SPAM Regional Way Sabu Daerah
Hilir Wilayah 1 ......................................................................................... 5 - 13
LAPORAN PENDAHULUAN
LAPORAN PENDAHULUAN
LAPORAN PENDAHULUAN
Pengawasan terhadap Penyelenggaraan SPAM oleh Menteri, Gubernur dan Bupati atau
walikota sesuai dengan kewenangannya. Menteri melakukan pengawasan
penyelenggaraan SPAM yang dilakukan oleh BUMN dan UPT. Pemerintah Daerah
melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan SPAM yang dilakukan oleh BUMD,
UPTD, dan Kelompok Masyarakat. Pengawasan terhadap penyelenggaraan SPAM oleh
Menteri, Gubernur dan Bupati/Walikota dilaksanakan dengan melibatkan partisipasi
masyarakat. Peraturan Pemerintah Nomor 122 tahun 2015 tentang Sistem Penyediaan
Air Minum (SPAM) bahwa kebijakan dan strategi daerah pengembangan SPAM
merupakan arah pengembangan sistem penyediaan air minum dalam 5 (lima) tahun
mendatang, serta sebagai pedoman dalam melaksanakan penyelenggaraan
pengembangan SPAM. Dalam Peraturan Pemerintah tersebut, diamanatkan Pemerintah
Daerah untuk menyusun dokumen Kebijakan dan Strategi Daerah (Jakstrada)
pengembangan SPAM dan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM),
sebagai pedoman bagi Pemerintah Daerah dalam melaksanakan penyelenggaraan dan
pengembangan SPAM.
Kebijakan Jakstrada didukung oleh kebijakan RISPAM Regional Provinsi Lampung 2021
dimana mengamanatkan beberapa wilayah perencanaan SPAM yang akan
dikembangkan dimasa mendatang. Sejalan dengan itu pada periode tahun 2021 telah
disusun Dokuman Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Provinsi
yang juga perwujudan dari rencana SPAM lintas Kabupaten/Kota yang memegang peran
sangat penting dalam penyelenggaraan pengembangan SPAM Regional Provinsi
Lampung. Perencanaan Pengembangan SPAM Regional yang dibagi dalam 4 (empat)
zona pelayanan. Zona 1 SPAM Regional Way Sabu, Zona 2 SPAM Regional Agro
Guruh, Zona 3 SPAM Regional Bendungan Marga Tiga, dan Zona 4 SPAM Regional
Way Tulang Bawang.
Sebagai lanjutan dari pelaksanaan kegiatan Detail Engineering Design (DED) SPAM
Regional Provinsi Lampung, maka Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta
LAPORAN PENDAHULUAN
Karya Provinsi Lampung berencana menyusun Detail Engineering Design (DED) SPAM
Regional Way Sabu Daerah Hilir Wilayah 1 dengan daerah pelayanan Kecamatan Teluk
Pandan Kabupaten Pesawaran. Kegiatan tersebut merupakan pengembangan dari Detail
Engineering Design (DED) SPAM Regional Zona 1. Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini
merupakan petunjuk bagi Konsultan Perencana yang memuat masukan, asas, kriteria,
keluaran dan proses yang harus dipenuhi dan diperhatikan serta diinterpretasikan
kedalam pelaksanaan tugas perencanaan pembangunan prasarana dan sarana air
minum.
Sedangkan tujuan dari pekerjaan adalah sebagai pedoman dan acuan dalam
pelaksanaan konstruksi, sehingga pelaksanaan kegiatan Detail Engineering Design
(DED) SPAM Regional Way Sabu Daerah Hilir Wilayah 1 dapat terwujud sesuai dengan
perencanaan awal.
LAPORAN PENDAHULUAN
Gambar 1.1. Peta Lokasi Pekerjaan Detail Engineering Design (DED) SPAM Regional Way Sabu Daerah Hilir Wilayah 1
LAPORAN PENDAHULUAN
LAPORAN PENDAHULUAN
LAPORAN PENDAHULUAN
LAPORAN PENDAHULUAN
Gambar teknis DED SPAM Regional Way Sabu Daerah Hilir dibuat dalam ukuran A3
dengan skala menyesuaikan ketentuan yang berlaku, terdiri dari:
1. Gambar jaringan pipa distribusi pelayanan hingga sambungan rumah (SR) dan
pelengkapnya
2. Gambar bangunan penunjang
3. Gambar bangunan pelengkap
4. Gambar detail konstruksi
g. Penyusunan Rencana Anggaran Biaya / Engineering Estimate
Perhitungan-perhitungan anggaran biaya mulai dari harga satuan biaya, analisis
harga satuan pekerjaan, perhitungan rincian biaya pekerjaan dan rekapitulasi
rencana anggaran biaya pekerjaan. Engineer Estimate tersebut memuat niai Tingkat
Komponen Dalam Negeri (TKDN).
h. Penyusunan Spesifikasi Teknis
Spesifikasi teknis mencangkup persyaratan mutu dan kualitas material bangunan,
prosedur pemasangan material dan persyaratan-persyaratan lain yang wajib
dipenuhi oleh penyedia pekerjaan konstruksi.
i. Penyusunan Dokumen Pelaksanaan Kegiatan
Dokumen Pelaksanaan Kegiatan merupakan Dokumen Lelang yang terdiri dari
Laporan Akhir, Executive Summary, Engineering Estimate, Spesifikasi Teknis dan
Metode Pelaksanaan, Gambar Rancangan Teknik Terperinci/Detail Engineering
Design (DED), dan Laporan Rancangan Konseptual SMKK.
LAPORAN PENDAHULUAN
Bab 6. Penutup
Pada Bab ini akan dijelaskan mengenai kesimpulan dan kegiatan yang telah
dilakukan sampai dengan laporan ini dibuat.
LAPORAN PENDAHULUAN
Desa Sidodadi terbagi dalam 4 wilayah yang dikepalai oleh kepala dusun dengan
jumlah RT sebanyak 17. Luas wilayah Desa Sidodadi sebesar 9,75 km2, berjarak 4
km ke ibukota kecamatan dan berjarak 46 km ke ibukota kabupaten.
b. Desa Hanura
Batas-batas wilayah di Desa Hanura adalah sebagai berikut :
− Sebelah utara : berbatasan dengan Desa Hurun
− Sebelah selatan : berbatasan dengan Teluk Lampung
− Sebelah barat : berbatasan dengan Desa Sidodadi
− Sebelah timur : berbatasan dengan Desa Cilimus
Desa Hanura terbagi dalam 4 wilayah yang dikepalai oleh kepala dusun dengan
jumlah RT sebanyak 34. Luas wilayah Desa Hanura sebesar 9,0 km2, berjarak 1 km
ke ibukota kecamatan dan berjarak 41 km ke ibukota kabupaten.
c. Desa Hurun
Batas-batas wilayah di Desa Hurun adalah sebagai berikut :
− Sebelah utara : berbatasan dengan Desa Sukajaya Lempasing
dan Desa Munca
− Sebelah selatan : berbatasan dengan Teluk Lampung
LAPORAN PENDAHULUAN
Desa Hurun terbagi dalam 5 wilayah yang dikepalai oleh kepala dusun dengan
jumlah RT sebanyak 15. Luas wilayah Desa Harun sebesar 4,13 km2, berjarak 1 km
ke ibukota kecamatan dan berjarak 60 km ke ibukota kabupaten.
Desa Sukajaya Lempasing terbagi dalam 8 wilayah yang dikepalai oleh kepala
dusun dengan jumlah RT sebanyak 38. Luas wilayah Desa Sidodadi sebesar 4,26
km2, berjarak 1 km ke ibukota kecamatan dan berjarak 38 km ke ibukota kabupaten.
LAPORAN PENDAHULUAN
400 meter dpl, 400-500 meter dpl, 500-600 meter dpl, dan > 600 meter dpl.
Bentuk topografi wilayah Kabupaten Pesawaran berdasarkan kemiringan
lerengnya dapat dibedakan menjadi 2 bagian yaitu 0 – 8 % dan > 40 %. Wilayah
yang memiliki kondisi lahan cukup datar berada di wilayah bagian utara
Kabupaten Pesawaran.
b. Gleisol
Tanah gleisol merupakan tanah yang terpengaruh oleh air dan ditandai
dengan warna abu abu/keabu-abuan. Jenis tanah ini dapat berasosiasi
dengan jenis tanah lainnya seperti tanah Kambisol. Asosisasi dengan tanah
kambisol menjadikan tanah ini menjadi relatif lebih subur dibanding yang lain
LAPORAN PENDAHULUAN
c. Kambisol
Kambisol juga merupakan tanah yang berkembang dari bahan induk tua,
yakni batuan liat dan batuan vulkanik masam, di bawah rezim iklim basah.
Umumnya tanah ini hampir mirip podsolik, namun lebih gembur dibanding
Podsolik. Demikian halnya pH-nya juga lebih tinggi dibandingkan podsolik.
Jenis tanah kambisol eutrik yang berasosiasi dengan tanah gleisol banyak
dimanfatkan sebagai lahan persawahan. Sementara jenis tanah kambisol
distrik dalam asosiasinya dengan tanah podsolik banyak dimanfaatkan untuk
pertanian lahan kering dan perkebunan.
d. Podsolik
Tanah podsolik merupakan tanah yang berumur tua sehingga telah memiliki
tingkat perkembangan lanjut. Secara umum, tanah podsolik memiliki potensi
yang relatif kurang subur, yang ditandai dengan sifatnya yang masam, daya
retensi dan fiksasi terhadap hara tinggi. Jenis tanah ini banyak dimanfaatkan
sebagai pertanian lahan kering dan perkebunan.
LAPORAN PENDAHULUAN
LAPORAN PENDAHULUAN
b. Banjir
Kawasan banjir di Kabupaten Pesawaran diakibatkan oleh meluapnya
Sungai Padang Cermin dan Sungai Punduh. Lokasi banjir di Kabpaten
Pesawaran meliputi Kecamatan Gedong Tataan, Kecamatan Way Khilau,
Kecamatan Kedondong, Kecamatan Way Lima, Kecamatan Way Ratai,
Kecamatan Teluk Pandan, Kecamatan Padang Cermin, Kecamatan Marga
Punduh, Kecamatan Punduh Pedada.
c. Tsunami
Sebagian wilayah Kabupaten Pesawaran merupakan kawasan pesisir yang
berhadapan langsung dengan Samudera Indonesia yang berpotensi
terjadinya bencana tsunami. Lokasi potensi tsunami di Kabupaten
Pesawaran meliputi Kecamatan Teluk Pandan, Kecamatan Padang
Cermin, Kecamatan Marga Punduh, Kecamatan Punduh Pedada.
LAPORAN PENDAHULUAN
b. SPAM Ibukota Kecamatan (IKK) adalah sarana dan prasarana jaringan konstruksi
air minum tingkat Kecamatan yang dilengkapi dengan Instalasi Pengelolaan Air
(IPA) dan memiliki kapasitas minimal 10 liter per detik.
c. SPAM Pedesaan adalah sarana dan prasarana jaringan konstruksi air minum tingkat
Kelurahan atau Desa yang tidak dilengkapi dengan Instalasi Pengelolaan Air (IPA)
dan memiliki kapasitas kurang dari 10 liter per detik.
Badan penyelenggara sistem penyediaan air minum berdasarkan kajian DED SPAM
Regional Way Sabu Daerah Hilir Wilayah 1 adalah PDAM Kabupaten Pesawaran.
LAPORAN PENDAHULUAN
Tabel 2.3. Sumber Air Baku, Kapasitas Produksi dan Wilayah Pelayanan
PDAM Pesawaran Kabupaten Pesawaran
Unit Kapasitas
No Sumber Air Baku Daerah Pelayanan (Desa Terlayani )
Pelayanan Produksi
1 Gedong Mata Air Permukaan 10 liter/detik Desa Bogorejo, Sukaraja, Bagelen, Gedong
Tataan ( IPA Way Semah) Tataan, Kutoarjo, Penengahan.
2 Way Lima Mata Air Permukaan 4 liter/detik Desa Way Layap, Cipadang, Banjar Negeri,
( IPA Cipadang ) Pampangan, Padangratu, Padang Manis,
Pekon doh.
3 Kedondong MAG (Mata Air 9 liter/detik Desa Cimanuk, Gunungrejo, Kuripan, Pasar
Gunung) Baru, Sungai dua, Pekon Jambu, Kedondong,
Way Kepayang, Kubu Batu, Tanjungrejo,
Gunungsari, Kotajawa, Tanjung Kerta,
Padang Cermin, Sukajaya.
4 Padang MAG (Mata Air 8 liter/detik Desa Padang Cermin, Tanjung Mas, Rawa
Cermin Gunung) Subur, Hanau Berak, Tambangan, Paya,
Way Urang, Hayam, Bunut, Wates.
5 Punduh MAP ( Mata Air 20 liter/detik Desa Baturaja, Bangun Rejo, Bawang,
Pedada Permukaan ) Sukajaya, Banding Agung.
Sumber : RISPAM Kabupaten Pesawaran, 2017
LAPORAN PENDAHULUAN
2. Unit Produksi
Pelayanan air bersih di Kabupaten Pesawaran berasal dari 6 (enam)
kecamatan, yaitu Kecamatan Gedong Tataan, Kecamatan Way Lima,
Kecamatan Kedondong, Kecamatan Way Ratai, Kecamatan Punduh
Pidada; dan Kecamatan Padang Cermin. Total sambungan sebanyak
5.743 sambungan. Air minum dialirkan selama 24 jam operasional,
karena sistem pengalirannya secara gravitasi. Total kapasitas
terpasang PDAM “Pesawaran” sebesar 110 lpd, namun kapasitas
produksinya baru mencapai 78 lpd.
3. Kinerja Produksi
Kapasitas produksi dari masing-masing sumber air baku di Kabupaten
Pesawaran adalah sebagai berikut :
4. Unit Distribusi
Distribusi unit-unit PDAM Pesawaran menggunakan Sistem Gravitasi
sehingga dapat memperkecil biaya operasional pengelolaannya.
LAPORAN PENDAHULUAN
5. Unit Pelayanan
Pelayanan pada unit-unit di SPAM Kabupaten Pesawaran adalah
sebagai berikut.
LAPORAN PENDAHULUAN
LAPORAN PENDAHULUAN
Dalam penanganan pekerjaan untuk mencapai sasaran yang diinginkan, dapat dipertanggung
jawabkan secara teknis, tepat guna dan tepat waktu maka disusunlah suatu metode
pelaksanaan pekerjaan supaya dapat berjalan dengan lancar, efisien dan terarah untuk
keperluan ini kami susun suatu metodologi pelaksanaan. Alur kegiatan dalam pekerjaan Detail
Engineering Design (DED) SPAM Regional Way Sabu Daerah Hilir Wilayah 1 secara sistematis
dikelompokkan sebagai berikut :
− Kegiatan Pendahuluan
− Kegiatan Survey dan Analisa Data
− Kegiatan Detail Desain
Adapun bagan alir pelaksanaan pekerjaan Detail Engineering Design (DED) SPAM Regional
Way Sabu Daerah Hilir Wilayah 1 disajikan pada gambar berikut :
LAPORAN PENDAHULUAN
MULAI
Pengumpulan Data
Sekunder
Survey Pendahuluan
Pengukuran Topografi
Analisa Data Ukur
(Jaringan Distribusi)
Penyusunan Konsep
Desain
Penysunan Laporan
Pendahuluan
Rapat
Pembahasan
Penyusunan
Produk/Keluaran
SELESAI
LAPORAN PENDAHULUAN
LAPORAN PENDAHULUAN
Daftar keseluruhan personil yang akan dimobilisasi dapat dilihat pada table
berikut:
Tabel 3.1. Daftar Personil Tenaga Ahli dan Tenaga Pendukung yang akan di
Mobilisasi
Berikut daftar nama instansi tingkat pusat maupun daerah sebagai sumber
pengumpulan data sekunder pada pekerjaan ini :
a. Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provinsi
Lampung
b. PDAM
c. BPS Kabupaten Pesawaran
LAPORAN PENDAHULUAN
LAPORAN PENDAHULUAN
2. Ketinggian (elevasi Z)
Untuk penentuan data ketinggian pada lokasi setempat, konsultan
dapat mengambil alternatif acuan elevasi (Z) dari titik referensi yang
terdapat di lokasi atau ditentukan lokal atas persetujuan Direksi
Pekerjaan.
c. Pengamatan GPS
Pengamatan GPS dimaksudkan untuk mendapatkan titik kontrol pengukuran
horizontal (X,Y). Pengikatan GPS menggunakan Patok BM hasil studi
terdahulu yakni Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Sistem
Penyediaan Air Minum Regional 1 Provinsi Lampung yang terdekat dengan
lokasi kajian.
Patok kayu yang digunakan untuk pengukuran polygon dan detail situasi
harus merupakan jenis kayu yang keras dengan bagian bawah
diruncingkan, bagian atas dan bagian tengahnya diratakan untuk penulisan
nomor patok.
LAPORAN PENDAHULUAN
LAPORAN PENDAHULUAN
LAPORAN PENDAHULUAN
Dimana:
X = absis
Y = ordinat
LAPORAN PENDAHULUAN
Dimana :
Xn ; Yn = Koordinat yang akan dihitung
Xn-1;Yn-1 = Koordinat yang sudah diketahui
Xn-1.n = dn-1 x sin αn-1.n
Yn-1.n = dn-1 x sin αn-1.n
αn-1.n = Sudut jurusan dari titik n-1 ke titik n
dn-1.n = Jarak dari titik n-1 ke titik n
Dimana:
Tn = Titik yang akan dihitung elevasinya
Tn-1 = Titik yang diketahui tingginya
Tn-1.n = Beda tinggi antara titik n-1 ke titik n
C = Koreksi
LAPORAN PENDAHULUAN
Dimana:
d = Jarak datar
ba = Pembacaan benang atas
bb = Pembacaan benang bawah
bt = Pembacaan benang tengah
ɵ = Pembacaan sudut vertikal
AB = Beda tinggi titik A dan B
Ta = Tinggi alat
TA = Tinggi patok A yang diketahui tingginya
TB = Tinggi patok B yang akan dihitung tingginya
LAPORAN PENDAHULUAN
LAPORAN PENDAHULUAN
Kebutuhan air direncanakan sesuai dengan jumlah sumber air baku dan
jumlah penduduk yang menempati wilayah kajian. Menurut Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum No 18 Tahun 2007, kategori wilayah sebagai
acuan untuk menentukan jumlah kebutuhan air bersih sesuai jumlah
penduduk dapat dilihat pada tabel berikut.
Kebutuhan air akan dikategorikan dalam kebutuhan air domestik dan non
domestik.
LAPORAN PENDAHULUAN
LAPORAN PENDAHULUAN
3. Kehilangan Air
Penentuan kebocoran/kehilangan air dilakukan dengan asumsi yaitu
sebesar 20% dari kebutuhan rata-rata dimana kebutuhan rata-rata
adalah sejumlah dari kebutuhan domestik ditambah dengan kebutuhan
non domestic
Qa = 20% x Pr
Dimana :
Qa : Kehilangan air (l/dtk)
Pr : Kebutuhan air (l/dtk)
Qrh = Qd + Qn + Qa
Dimana :
Qrh : Kebutuhan air rata-rata harian (l/hari)
Qd : Kebutuhan air domestik (l/hari)
Qn : Kebutuhan air non domestik (l/hari)
Qa : Kehilangan air (l/hari)
Dimana :
Qh max : Kebutuhan air harian maksimum (l/dtk)
Qrh : Debit air rata-rata (l/dtk)
fh max : Faktor harian maksimum (1 < fh max < 1,2)
LAPORAN PENDAHULUAN
Dimana :
Qjp : Kebutuhan air jam puncak (l/dtk)
Qrh : Debit rata-rata (l/dtk)
fjp : Faktor puncak (1,5 < fjp < 2,25)
Dimana :
Pn : Jumlah penduduk akhir proyeksi (jiwa)
Po : Jumlah penduduk awal tahun proyeksi (jiwa)
e : 2,7182818 (Bilangan pokok sistem logaritma natural)
r : Laju pertumbuhan penduduk (%)
t : selisih tahun akhir dan awal
LAPORAN PENDAHULUAN
2. Cara Pemompaan
Cara ini menggunakan pompa untuk meningkatkan tekanan yang
diperlukan untuk mendistribusikan air dari reservoir ke konsumen.
Sistem ini digunakan jika elevasi antara sumber air atau instalasi
pengolahan dan daerah pelayanan tidak dapat memberikan tekanan
yang cukup akibat kelandaian yang relatif besar.
LAPORAN PENDAHULUAN
3. Cara Gabungan
Sistem distribusi dengan reservoar sangat baik karena dapat melayani
kebutuhan pada saat jam puncak, kebakaran, dan sisa volume air ini
dapat dipergunakan untuk beberapa keperluan.
Q =AxV
2
Q = (1/4).π.D .V
Dimana :
Q : Debit aliran (m3/det)
V : Kecapatan aliran (m/det)
A : Luas basah (m2)
D : Diameter pipa (m)
LAPORAN PENDAHULUAN
2. Kehilangan Tekanan
Kehilangan tekanan air atau headloss (Hf) dalam pipa terjadi akibat
adanya friksi antara fluida dengan fluida dan antara fluida dengan
permukaan dalam pipa yang dilaluinya. Kehilangan tekanan ada dua
jenis, yaitu :
Mayor Losses
Mayor Losses Adalah kehilangan tekanan yang terjadi pada
sepanjang pipa lurus. Ini dapat diketahui dengan perhitungan
menggunakan Persamaan Hazen–Williams :
1,85
Q
Hf = ( ) ×L
0,00155 ×C × D2,63
Dimana :
Q : Debit aliran (l/det)
C : Koefisien kekasaran Hazen Williams
D : Diameter pipa (cm)
L : Panjang pipa (m)
Minor Losses
Minor Losses Adalah kehilangan tekanan yang terjadi pada tempat
yang memungkinkan adanya perubahan karakteristik aliran,
misalnya pada valve, belokan, sambungan, dan aksesoris lainnya.
Rumus yang digunakan :
𝒗𝟐
Hfm = k ×
𝟐𝒈
Dimana :
k : konstanta kontraksi tertentu untuk tiap jenis peralatan
pipa berdasarkan dimensi/diameternya
v : Kecepatan aliran (m/dtk)
g : Percepatan gravitasi (m/dtk2)
e. Komponen Jaringan
1. Pipa
Pipa merupakan komponen utama dalam jaringan perpipaan yang
menghubungkan sumber air dengan pelanggan. Pipa memiliki bentuk
penampang lingkaran, dengan diameter dan komposisi pipa yang
LAPORAN PENDAHULUAN
Pipa HDPE
Pipa ini merupakan pipa dengan daya lentur yang tinggi. Dapat
digunakan di daerah perbukitan, rawan gempa, dan daerah rawa.
Kelebihan pipa ini adalah tahan terhadap retak, tahan terhadap
bahan kimia, tahan karat, tahan segala cuaca, tahan abrasi dan
sedimentasi, tidak beracun aman untuk air bersih, ringan, dan
tahan terhadap suhu rendah.
Pipa Baja
Pipa ini dibuat dengan dinding yang tipis sehingga menghasilkan
pipa yang relatif ringan dan bermutu tinggi.
Pipa Galvanis
Pipa galvanis adalah pipa air besi seng berlapis baja yang
pemasangannya membutuhkan proses yang lebih rumit. Pasalnya,
instalasi pipa ini membutuhkan akurasi yang lebih tinggi daripada
pemasangan pipa kebanyakan yang pemotongannya lebih mudah
dilakukan. Meskipun memiliki bahan yang aman untuk dipakai di
dalam dan di luar tanah, memasang pengaman pada instalasi
dalam tanah masihlah dianjurkan. Hal ini dilakukan untuk
menambah ketahanan pipa galvanis.
2. Meter Air
Meter air digunakan untuk mengetahui debit yang mengalir dalam pipa.
Salah satu manfaat penggunaan meter air pada sistem jaringan
distribusi penyediaan air bersih adalah untuk mengetahui jumlah air
yang digunakan oleh konsumen.
3. Katup (Valve)
Katup (valve), berfungsi untuk mengatur besarnya pengaliran air dalam
pipa, membuka/menutup aliran, dan untuk menanggulangi kelebihan
tekanan atau kekurangan tekanan pada jaringan pipa. Katup biasanya
LAPORAN PENDAHULUAN
dipasang pada ujung pipa tempat aliran air masuk ataupun aliran air
keluar, setiap percabangan pada pipa, pipa outlet pompa, dan pipa
penguras. Ada dua jenis katup, masing-masing memiliki fungsi yang
berbeda yaitu:
Pressure Reducer Valve (PRV) atau katup penurun tekanan
Katup penurun tekanan adalah alat pelindung yang dirancang
secara strategis dan didukung oleh operator untuk melindungi
peralatan dan sistem yang peka terhadap tekanan dari kerusakan
ekstrem. Mengingat faktor ini, katup dirancang untuk membuka
secara proporsional untuk menurunkan tekanan. Dikatakan bahwa
tekanan secara bertahap akan terbuka jika terjadi peningkatan
bertahap.
g. Penggambaran
Penggambaran detail desain dilakukan setelah pekerjaan desain selesai.
Gambar desain dibuat dengan AutoCAD dengan mengikuti kaidah yang ada
dalam KP 07 tentang standar penggambaran. Gambar desain yang dibuat
adalah:
− Peta situasi lokasi
− Gambar detail jaringan pipa
− Gambar desain bangunan-bangunan (jika diperlukan)
LAPORAN PENDAHULUAN
LAPORAN PENDAHULUAN
LAPORAN PENDAHULUAN
TEAM LEADER
INSTANSI TERKAIT PPK/PPTK
Ir. Eko Widarsono
LAPORAN PENDAHULUAN
b. CAD Operator
Tugas dan tanggungjawab Cad Operator adalah menggambar peta, skema,
potongan dan detail gambar.
c. Surveyor
Tugas dan tanggungjawab surveyor adalah mengumpulkan semua data ukur yang
dibutuhkan dari lapangan dan bertanggung jawab atas ketelitian hasil yang didapat.
LAPORAN PENDAHULUAN
1 Administrasi
4 Survey Pendahuluan
1 Pengukuran Topografi
50
C KEGIATAN DETAIL DESAIN
5 Rapat Pembahasan
Bobot Rencana
Bobot Kumulatif Rencana
Sumber : Kontrak Pekerjaan Konsultan, 2023
Untuk mempermudah para personil tenaga ahli dan tenaga pendukung dalam memahami
masa penugasannya, maka dibuatlah sebuah jadwal penugasan personil yang sesuaikan
LAPORAN PENDAHULUAN
dengan jadwal pelaksanaan kegiatan yang telah disusun sebelumnya, seperti tersaji
pada Tabel 4.2.
B TENAGA PENDUKUNG
LAPORAN PENDAHULUAN
LAPORAN PENDAHULUAN
Sumber : Penyusunan DED Sistem Penyediaan Air Minum Regional 1 Prov Lampung, 2022
Gambar 5.1. Skema Rencana Air Baku Way Sabu dengan Sistem Pompa
Berdasarkan hasil analisis Feasibility Study (FS) tahun 2022, operasional dan
pelayanan SPAM Lintas Kota/Kabupaten Provinsi Lampung Zona Pelayanan 1
adalah sebagai berikut :
a. Intake
Bangunan pengambilan air baku pada Sungai Way Sabu direncanakan
dengan menggunakan tipe bangunan penyadap dengan bending.
LAPORAN PENDAHULUAN
Gambar 5.2. Rencana Lokasi Sumber Air Baku Sungai Way Sabu
(Titik koordinat: 105°11'7.338"E 5°33'21.651"S)
LAPORAN PENDAHULUAN
±70-150 mdpl (lahan berada pada lereng bukit) dan luas lahan yang
diperlukan untuk IPAM Zona pelayanan 1 (unit pengolahan dan bangunan
penunjang) dengan kapasitas IPAM 240 l/detik (RISPAM Lintas
Kabupaten/Kota Provinsi Lampung, 2021) yaitu sekitar ±0,5 Ha (SNI
6774:2008) dimana potensi ketersediaan lahan bisa sampai dengan 2 Ha.
Lokasi IPAM ini dipilih karena memenuhi penilaian penentuan lokasi IPAM.
LAPORAN PENDAHULUAN
LAPORAN PENDAHULUAN
Tabel 5.1. Tabulasi Kebutuhan Debit dan Luas Lahan Zona Pelayanan I
Kebutuhan Debit (L/det) Volume Reservoir
No Reservoar Kabupaten/Kota
(Hasil Analisa RDS) (m3)
2 - Pesawaran 100
5.1.3. Detail Engineering Design (DED) Sistem Penyediaan Air Minum Regional 1
Provinsi Lampung
Dari dokumen Laporan Akhir Penyusunan Detail Engineering Design (DED)
Sistem Penyediaan Air Minum Regional 1 Provinsi Lampung dapat disimpulkan
bahwa:
a. Perencanaan wilayah pelayanan pada zona pelayanan 1 diantaranya
Kabupaten Pesawaran (Kecamatan Teluk Pandan) dan Kota Bandar
Lampung (Kecamatan Teluk Betung Barat, Kecamatan Teluk Betung Timur,
dan Kecamatan Teluk Betung Selatan).
LAPORAN PENDAHULUAN
b. Lokasi Intake dan Water Treatment Plant (WTP) pada zona pelayanan 1
berada di Kabupaten Pesawaran dengan mengambil sumber air baku
Sungai Way Sabu.
c. Lokasi reservoir offtake berada di masing-masing wilayah pelayanan
meliputi:
− Kabupaten Bandar Lampung berada di Kecamatan Teluk Betung Utara
(Wilayah Kantor PDAM Way Rilau) dengan lahan yang direncanakan
merupakan lahan milik PDAM Way Rilau.
− Kabupaten Pesawaran berada di Kecamatan Teluk Pandan dengan
lahan yang direncanakan merupakan lahan milik Pak Taufik (warga
setempat).
d. Perencanaan kapasitas reservoir offtake pada wilayah pelayanan Kota
Bandar Lampung menggunakan reservoir offtake tipe kapasitas 1500 m3.
e. Perencanaan dimensi pipa pada masing-masing wilayah pelayanan terdiri
dari 2 tipe diantaranya : pipa HDPE berdimensi 800 mm dan 560 mm.
f. Kebutuhan air rata-rata pada zona pelayanan 1 didapatkan hasil analisis
yaitu sebesar 241,2 l/dtk untuk wilayah Kota Bandar Lampung dan 21,9 l/dt
untuk Kabupaten Pesawaran.
LAPORAN PENDAHULUAN
b. Penyiapan Perlengkapan
Kegiatan persiapan dan mobilisasi dilaksanakan agar pekerjaan dapat disusun dan
direncanakan dengan baik, sehingga dapat menunjang kelancaran pelaksanaan
pekerjaan. Adapun rincian pada kegiatan ini meliputi :
− Penyiapan surat ijin atau surat tugas
− Penyiapan alat dan bahan (meteran, kamera, form survey dan lain-lain).
c. Kegiatan Lapangan
Survey pendahuluan dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut :
− Survey dilakukan di sepanjang jalur rencana pipa menuju ROT Teluk Pandan dan
titik lokasi Patok BM.3
− Melakukan pengecekan dan pendataan berupa informasi serta mengambil
dokumentasi.
Gambar 5.6. Peta Kerja SPAM Regional Way Sabu Daerah Hilir Wilayah 1
LAPORAN PENDAHULUAN
BM.3A
BM.3B
Air asin merupakan air yang memiliki kadar garam yang tinggi yaitu sekitar 3,5%, air ini
juga sering disebut dengan air laut. Air laut di daerah tropis pada umumnya memiliki
kandungan garam rendah karena curah hujan yang tinggi. Air asin memiliki beberapa
dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia, meliputi :
− Dampak negatif terhadap lingkungan adalah dapat menyebabkan erosi pantai,
merusak habitat, dan mencemari air tanah.
− Sedangkan dampak negatif terhadap manusia adalah dapat menyebabkan dehidrasi,
ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh dan memperlambat fungsi ginjal.
LAPORAN PENDAHULUAN
Titik refrensi pada kegiatan ini mengacu pada BM.3A yang berada di Desa Gebang,
Kecamatan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran dengan titik koordinat X:
525.190 dan Y: 9.383.118.
Gambar 5.8. Titik Refrensi Pengukuran SPAM Regional Way Sabu Daerah Hilir
Wilayah 1
b. Pelaksanaan Pengukuran
Pengukuran topografi pada lokasi pekerjaan Detail Engineering Design (DED)
SPAM Regional Way Sabu Daerah Hilir Wilayah 1 menggunakan GPS Geodetic.
GPS Geodetic merupakan alat ukur GPS dengan menggunakan satelit dimana
akurasi yang sangat tinggi serta ketelitian yang dihasilkan sangat akurat.
Survei penentuan posisi dengan pengamatan satelit GPS (survei GPS) secara
umum dapat didefinisikan sebagai proses penentuan koordinat dari sejumlah titik
terhadap beberapa buah titik yang telah diketahui koordinatnya, dengan
menggunakan metode penentuan posisi diferensial (differential positioning) serta
data pengamatan fase (carrier phase) dari sinyal GPS. Pada survey GPS geodetic,
pengamatan GPS dengan selang waktu tertentu dilakukan baseline per baseline
dalam suatu jaringan dari titik-titik yang akan ditentukan posisinya, seperti yang
ditunjukkan pada Gambar berikut.
LAPORAN PENDAHULUAN
2. Pengamatan/Pengumpulan Data
− Penggunaan hanya baseline-baseline bebas (non-trivial) yang membentuk
suatu jaringan (kerangka) yang tertutup;
− Pengamatan beberapa baseline dalam suatu loop tertutup yang relatif tidak
terlalu besar;
− Pengamatan suatu baseline dua kali pada beberapa sesi pengamatan yang
berbeda (common baseline). Ini dilakukan biasanya pada baseline yang
panjang dan pada baseline-baseline yang konektivitasnya pada suatu titik
kurang kuat; dan
− Penggunaan beberapa titik ikat yang tersebar secara baik dalam jaringan.
3. Pengolahan Data
Pengolahan baseline pada dasarnya bertujuan menghitung vektor baseline
(dX,dY,dZ) menggunakan data fase sinyal GPS yang dikumpulkan pada dua
titik ujung dari baseline yang bersangkutan, yang diilustrasikan pada gambar
berikut:
LAPORAN PENDAHULUAN
c. Penggambaran Topografi
Setelah dilakukan perhitungan data ukur topografi, selanjutnya konsultan melakukan
kegiatan penggambaran akhir yang dilakukan dengan menggunakan komputer
(digitasi). Berikut ini merupakan penggambaran yang telah dilakukan oleh
Konsultan.
− Peta situasi
Penggambaran peta ini menggunakan skala 1 : 1.000
− Gambar Potongan Memanjang
Skala yang diterapkan dibuat dengan skala horizontal 1 : 1.000 dan skala vertikal
1 : 100
− Gambar Potongan Melintang
Skala yang diterapkan dibuat dengan skala horizontal 1 : 100 dan skala vertikal 1
: 100.
Peta situasi, gambar potongan memanjang dan gambar potongan melintang dapat
dilihat pada Album Gambar Desain.
LAPORAN PENDAHULUAN
Berdasarkan hasil survey dan identifikasi lapangan, kriteria perencanaan yang diusulkan
konsultan adalah sebagai berikut:
a. Penentuan jalur jaringan pipa utama SPAM Regional Way Sabu Daerah Hilir
Wilayah 1 adalah akses jaringan pipa terdekat menuju masing-masing desa yang
akan terlayani. Berdasarkan kajian yang telah dilakukan, jalur jaringan pipa rencana
berada di sisi kanan Jalan Way Ratai.
b. Rencana jalur jaringan pipa mengikuti kontur alami (kondisi topografi) pada ruas
Jalan Way Ratai.
c. Komponen utama desain adalah jaringan pipa dan bangunan penunjang seperti
bangunan get valve, jembatan pipa, crossing jalan, manhole, trust block, booster
pump, BPT dan lain-lain.
Gambar 5.11. Skema Rencana Konsep DED SPAM Regional Way Sabu Daerah
Hilir Wilayah 1
LAPORAN PENDAHULUAN
Dari hasil kegiatan pendahuluan pada pekerjaan Detail Engineering Design (DED) SPAM
Regional Way Sabu Daerah Hilir Wilayah 1 yang telah dilaksanakan oleh konsultan, dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Lokasi kegiatan Penyusunan Detail Detail Engineering Design (DED) SPAM Regional Way
Sabu Daerah Hilir Wilayah 1 berada di Kecamatan Teluk Pandan meliputi Desa Sidodadi,
Desa Hanura, Desa Hurun dan Desa Sukajaya Lempasing.
2. Rencana Reservoir offtake berada di Desa Gebang Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten
Pesawaran dengan kebutuhan debit 100 l/det.
3. Desa Sidodadi, Desa Hanura Desa Hurun dan Desa Sukajaya Lempasing adalah daerah
dataran pesisir yang masih mendapatkan pengaruh laut seperti angin laut dan rembesan
air laut sehingga menyebabkan air asin dan kurangnya pasokan air bersih.
4. Kriteria perencanaan yang diusulkan konsultan adalah sebagai berikut:
− Penentuan jalur jaringan pipa utama SPAM Regional Way Sabu Daerah Hilir Wilayah 1
adalah akses jaringan pipa terdekat menuju masing-masing desa yang akan terlayani.
Berdasarkan kajian yang telah dilakukan, jalur jaringan pipa rencana berada di sisi
kanan Jalan Way Ratai.
− Rencana jalur jaringan pipa mengikuti kontur alami (kondisi topografi) pada ruas Jalan
Way Ratai.
− Komponen utama desain adalah jaringan pipa dan bangunan penunjang seperti
bangunan get valve, jembatan pipa, crossing jalan, manhole, trust block, booster pump,
BPT dan lain-lain.
5. Untuk menjaga kesinambungan dalam kegiatan ini dengan kegiatan sebelumnya, maka
dilakukan kajian atas laporan studi terdahulu serta pengumpulan data sekunder meliputi :
− Laporan Akhir “Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Sistem Penyediaan Air
Minum Regional 1 Provinsi Lampung”
− Kabupaten Pesawaran Dalam Angka Tahun 2023
− Kecamatan Teluk Pandan Dalam Angka 2023.