BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Mengajar dapat
membantu
siswa
memperoleh
informasi,
ide,
2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana hakikat sistem itu?
2. Bagaimana hakikat pembelajaran yang efektif dan efisien itu?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat Sistem
1. Pengertian Sistem
Sistem secara sederhana dapat diartikan sebagai seperangkat objek yang
saling berhubungan antar objek dan antar atributnya. Dengan kata lain
sistem adalah suatu keseluruhan yang meliputi: sejumlah bagian, hubungan
antar bagian dan atribut-atribut dari bagian itu maupun dari hubungan itu. Di
antaranya contoh dari sistem adalah mobil, sepeda, mesin, komputer,
bangunan, tanaman, dan lain sebagainya1[1].
Sedangkan menurut definisi tradisional, mengatakan bahwa sistem adalah
seperangkat komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu
tujuan tertentu. Selain itu ada juga yang mengatakan bahwa sistem itu
sebagai: 1) kesatuan yang terorganisasi, yang mana tediri dari sejumlah
komponen yang saling berkaitan, 2) terdiri dari sekelompok objek yang
interdependen dan berhubungan satu dengan yang lainnya, 3) sistem adalah
sekumjugan bagian yang telah dirancang untuk mencapai suatu tujuan. 2[2]
Istilah sistem sendiri meliputi seperangkat konsep yang sangat luas. Seperti
halnya manusia, organisasi, mobil dan lain-lain, semua itu pastinya memiliki
batasan yang sangatlah berbeda. Namun meskipun demikian terdapat
persamaan dalam prosesnya dalam hal ini adalah masukan(input) dan
pengeluaran(output). Atau dengan kata lain, sistem adalah suatu kesatuan
unsur yang saling berinteraksi secara fungsional yang memperoleh masukan
menjadi keluaran. Adapun kesamaan lain yang dapat dilihat dari ciri-cirinya
antara lain: adanya tujuan, adanya fungsi untuk mencapai tujuan, ada
bagian komponen yang melaksanakan fungsi tersebut, adanya interaksi
antara komponen, adanya penghubung yang menimbulkan jalinan terpadu,
1
2
adalah
sekelompok
bagian
yang
bekerjasama
secara
atas
mencapai
tujuannya tersebut.
c.
d.
Dalam KBBI seperangkat unsur yang secara teratur dan saaling berkaitan
sehingga membentuk totalitas. Susunan yang teratur dari pandangan, teori,
asas serta metode.
Dalam
hal
ini
Boulding
mengklasifikasikan
bahwa
sistem
terdiri
3
4
pembatas,
entropy,
prosedur
kerja,
mekanisme
adaptasi,
penjabaran
maupun
internal
antarsubsistem.
Interaksi,
interreslasi
dan
dunamakan
dengan
hubungan
eksternal.
Apabila
hubungan
tergantung
pada
komponen
lain
itu
dinamakan
hubungan
akan
dijadikan
masukan
oleh
sistem
yang
lain.
Proses
Transformasi
Masukan
Hasil yang dikeluarkan oleh suatu sistem kepada sebuah atau beberapa
sistem yang lainnya sebagai masukan yang akan diproses lebih lanjut.
Pemprosesan kedua akan menghasilkan sesuatu yang akan dikeluarkan oleh
sistem pemprosesan dan ditampung lagi oleh sistem. Demikian seterusnya
sampai input yang masuk ini diproses menjadi output yang siap setelah
melalui beberapa tahapan transformasi.7[7]
Jadi sistem adalah hubungan antara satu komponen dengan komponen
yang lain, saling berkaitan, saling bergantung, berinterdependensi, dimana
jika satu rusak yang lain juga ikut rusak.8[8]
2. Komponen-komponen sistem
Misalnya saja dalam hal pendidikan, maka untuk menunjang keberhasilan
dalam mencapai tujuan dibutuhkan bagian-bagian yang diperlukan untuk
melaksanakan tujuan tersebut. bagian-bagian itu di antaranya adalah:
Nama
Tujuan
Fungsi-fungsi
Pelaksanaan
Fungsi
7
8
Intruksio Siswa
Riset
Dosen, Peneliti
nal
be-
Rancangan
Dosen, Ahli
lajar
Produksi
Pengembangan
peri-
Seleksi
Intruksional
laku
Logistik
Spesialis media
ter-
Pemanfaatan
Dosen
tentu
Evaluasi
Pustakawan,
yang
MenajemenOrganis
Teknisi
telah
asi
Dosen
di-
Manajemen
Dosen
tetapk
personil
Ketua Jurusan,
an
Ketua Lembaga,
terlebi
Ketua UPP
Rektorat, Ketua
dahulu
dekan
hubungan
pertukaran
dinamis
dengan
lingkungannya,
maka
terhadap
lingkungannya
yang
lebih
besar.
Lingkungan
akan
dan
dukungan
yang
telah
diberikan
oleh
sistem
kepada
lingkungannya tersebut.
e. Mempunyai variabel dan parameter
Semua sistem memiliki faktor-faktor yang mempengaruhi struktur dan
fungsi sistem itu. Faktor yang ada dalam sistem itu adalah variabel,
sedangkan faktor yang ada di luar sistem adalah parameter. Pada sistem
yang tertutup hanya dipengaruhi oleh faktor-faktor yang ada di dalam sietem
itu, sedangkan pada sistem terbuka dipengaruhi olek faktor-faktor kejadian,
situasi, dinamika energi, kekuatan, fungsi buruk dan lain sebagainya. Dengan
kata lain relevansi dari sistem ini adalah: semua sistem peka dan sistem
terbuka peka terhadap kejadian intern maupun ekstern.
f. Mempunyai subsistem
Ciri dari sistem yang ke-enam adalah bahwa sistem itu memiliki
subsistem. Subsistem adalah satuan unit yang terikat yang mana terdiri dari
bagian-bagian, hubungan-hubungan dan atribut-atribut. Subsistem berfungsi
dan diklasifikasikan sebagai sistem dalam hubungannya dengan suatu
suprasistem. Konsep subsistem sangat berharga dengan menganalisis sustu
sistem, terutama dalam menganalisis sistem-sistem yang besar dan
komplekss.
Subsistem juga mempunyai batasan. Dalam sistem yang sangat besar,
dapat di identifikasian sejumlah besar subsistem yang dapat dirumuskan
berbeda dan saling tumpang tindih. Konsep ini sangat penting mengingat
bahwa tindakan sistem adalah hasil dari ketergantungan antarfungsi selain
itu subsistem juga memilki unit yang fundamental dan, mendasar untuk
analisis sistem.
g. Mempunyai suprasistem.
Ciri yang ke-tujuah dari sistem ialah suprasistem. Pada dasarnya semua
sistem yang dianalisis memiliki subsistem-subsistem maka sesungguhnya
semua iyu adalah subsistem yang lebih besar dan lebih komplekss,
sepertihalnya sekolahan, yang mana sekolahan itu adalah subsistem dari
negara. Selanjutnya lingkungan sistem itu dapat dibuat lebih penting dalam
artian di dalam sistem ini terdapat suptrasistem yang mana sistem tersebut
saling terkait bagiannya. Oleh karena itu adajuga sistem yang sedang
dibicarakan harus berkaitan secara fungsional sebagai subsistem yang lebih
besar atau suprasistem.10[10]
Dalam buku karangan Tatang (2012:218) mengemukakan bahwa ciri-ciri
sistem terdiri dari 1) tujuan, 2) fungsi-fungsi yang diperlukan, 3) komponenkomponen, 4) interaksi atau saling berhubungan, 5) penggabungan yang
menimbulkan jalinan paduan, 6) proses transformasi, 7) umpan balik untuk
koreksi, 8) daerah batasan dan lingkungan.11[11]
4. Ciri-ciri Sistem Terbuka
a.
Pengaturan diri
Yang ketiga adalah, sistem terbuka mempunyai sifat mengatur diri
sendiri,
Interaksi dinamis
Ciri ke lima dari sistem terbuka ini adalah sistem itu memelihara dirinya
melalui interaksi dari berbagai subsistem fungsional. Konsep sistem paling
penting dalam mempertimbangkan sistem terbuka karena hasil-hasil sistem
terbuka berasal dari kegiatan sistem. Dalam hal sistem terbuka, kegiatan,
hubungan,dan adaptasi dari subsistem itu penting dalam kehidupan sistem.
Karena jika subsistem tidak berfungsi maka sistem akan mengalamin
kesulitan.
f.
Umpan balik
Sifat ke enam dari sistem terbuka adalah sistem terbuka, sebagian
fingsinya memelihara keadaan yang tetap melalui umpan balik. Umpan balik
adalah proses evaluatif atau pantauan dari sistem terbuka untuk menilai
keluaran dan prosesnya. Pemaliharaan keadaan yang tetap ini dilaksanakn
ketika sistem telah menerima informasi untuk menilai atau memodofikasi
bila perlu.
yang menjadi suatu fungsi dari subsistem. Proses sistem ini menjamin
keefektifan dan integrasi intern sistem dan memberikan kontribusi kepada
kemampuan
sistem
untuk
menangani
kekuatan-kekuatan
yang
mempengaruhinya.
h. Mekanisasi progresif
Ciri ke delapan yang biasanya terdapat dalam sistem terbuka adalah
sistem terbuka memiliki mekanisme yang progresif. Artinya adalah dalam
sebuah sistem yang terbuka ada pengaturan mengenai proses tertentu yang
menjadi aturan yang pasti. Atau dengan kata lain sistem terbuka ini
memperhatikan regularitas rangsangan tindakan dalam dirinya sendiri dan
pada lingkungannya melalui proses. Regulasi homoestatik adalah suatu
bentuk mekanisme progresif tetapi konsep yang ke dua ini lebih luas.
Regulasi homoestatis biasanya digunakan untuk simpangan-simpangan yang
ada di dalam keadaan sistem, sedangkan mekanisme biasanya digunakan
untuk semua regulasi, baik yang bersifat normal maupun yang krisis.12[12]
5. Analisis Sistem
Analisis sistem adalah cara berpikir yang didasarkan pada teori umum
sistem. Teori umum sistem menurut Boulding adalah kerangka ilmu
pengetahuan yang di dalamnya dapat menyajikan suatu struktur teoretis
secara sistematis, dimana berbagai disiplin ilmu telah diarahkan. Pada
bagian lain, Boulding mengatakan bahwa kebutuhan atas suatu gagasan
teoritik yang dewasa ini meningkat. Selain itu ia juga mengatakan bahwa
tujuan umum dari sistem di antaranya adalah untuk mengembangkan
konsep-konsep teoritik yang bersifat umum agar memungkinkan seorang
spesialis dapat berkomunikasi dengan baik dan benar.
Dalam hal yang sama juga Bertalanffy mengemukakan bahwa tujuan
umum
teori
dari
sistem
itu
sendiri
di
antaranya
adalah
terdapat
pendidikan.
Karakteristik analisis sistem menurut Quade adalah suatu pendekatan
yang
sistematis
seperangkat
yang
tindakan
dapat
membantu
melalui
pimpinan
penelaahan
yang
dalam
memilih
menyeluruh
dan
pendekatan
sistem
atau
teori
umum
sistem
untuk
mengaplikasikan
pendekatan
sistem
menurut
Quade
dan
3)
4)
model
penggunaan
pendekatan
sistem
dalam
rangka
Identifikasi tugas-tugas
Suatu kegiatan harus dimulailah dulu dengan pembuatan semacam job
description secara cermat dan lengkap. Selanjutnya dibentuk perananperanan yang harus dilaksanakan sesuai dengan job tersebut, yang menjadi
titik tolak dari tugas-tugas tersebut adalah yang akan dikerjakan oleh
lulusan.
2)
Analisis tugas
Tugas-tugas yang harus ditetapkan secara dimensional dijabarkan menjadi
seperangkat tugas yang lebih terperinci. Setiap dimensi tugas dijabarkan
sedemikian rupa yang mencerminkan segala sesuatu yang harus dikerjakan
oleh lulusan.
3)
Penetapan kemampuan
Langkah ini sejlan dengan langkah sebelumnya, karena setiap kemampuan
setidaknya didasarkan pada kriteria kognitif, efektif dan eksploratoris. Tentu
saja kemampuan-kemampuan yang diharapkan itu harus relevan dengan
tuntutan kerja yang telah ditentukan.
4)
5)
13
mengembangkan
kemampuan-kemampuan
yang
ditetapkan,
seperti
Perumusan tujuan
Tujuan-tujuan program atau tujuan pendidikan ini masih bersifat umum,
sebagai tujuan kurikuler, dan tujuan instruksional umum.
7)
8)
9)
akan
digunakan
untuk
mencapai
tujuan
kemampuan
yang
pengalaman
lapangan
yang
relevan
dalam
bidang
yang
coba
lapangan
yang
telah
didesain
untuk
melihat kemungkinan
untuk
menghimpun
informasi
tentang
pelaksanaan
program.
masih
terdapat
aspek-aspek
yang
perlu
diperbaiki
dan
1. Definisi Belajar
Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam
interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut aspek kognitif, afektif,
dan psikomotorik. Noehi Nasution, dan kawan-kawan memandang belajar
bukanlah suatu aktivitas
ada unsur-unsur lain yang ikut terlibat langsung di dalamnya, yaitu raw
14
input,
learning
instrumental
teaching
input.
process,
Masukan
output,
mentah
(raw
enviromental
input),
input,
merupakan
dan
bahan
(environmental input)
informasi
yang
dibutuhkan
untuk
memperoleh
suatu
kapabilitas yang baru. Definisi ini lebih menekankan pada aspek proses
3.
kognitif.
Sumadi Suryabrata menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses yang
mempunyai tiga ciri: pertama, proses tersebut membawa perubahan (baik
aktual
maupun
potensial).
Kedua,
perubahan
pokok
tersebut
ialah
sendiri
ditunjukkan
dengan
perubahan
perilaku
seseorang.
Dan
dilakukan
oleh
seseorang
atau
sekelompok
yang
memiliki
diperlukan.
Walter Dick
mendefinisikan
pembelajaran
sebagai
intervensi
yang
uraian
di
atas
tampak
jelas
bahwa
pembelajaran
tidak
ada
dua
yaitu:
merancang
tujuan
pembelajaran
dan
motorik
yakni
yang
berhubungan
dengan
urat-urat
syaraf.
pemecahan
masalah
pada
dasarnya
adalah
belajar
5. Belajar rasional
Belajar rasional ialah belajar dengan menggunakan kemampuan
berpikir secara logis dan sistematis. Tujuannya ialah untuk memperoleh
berbagai kecakapan menggunakan prinsip-prinsip dan konsep-konsep.
6. Belajar kebiasaan
Belajar kebiasaan adalah proses pembentukan kebiasaan-kebiasaan
baru atau perbaikan kebiasaan-kebiasaan yang telah ada. Belajar kebiasaan
biasanya menggunakan perintah, suri tauladan, pengalaman khusus, dan
juga
menggunakan
hukuman
dan
ganjaran.
Tujuannya
agar
siswa
suatu
objek.
Tujuannya
adalah
agar
siswa
memperoleh
dan
pengetahuan
ialah
belajar
dengan
cara
melakukan
hasil
pembelajaran
lebih
terfokus
dengan
pembelajarannya,
sedangkan hasil belajar adalah salah satu aspek dari hasil pembelajaran .
Hasil pembelajaran dapat di kelompokkan menjadi tiga:
a.
Efektivitas pembelajaran
Diukur dari tingkat prestasi yang telah dicapai siswa. Prestasi tersebut
bermacam-macam mulai dari pengetahuan generik seperti memecahkan
masalah, mampu berpikir logis, sampai pengetahuan yang sifatnya spesifik.
b. Efisiensi pembelajaran
Dapat diukur dari efiktivitas perbandingan waktu yang digunakan siswa,
biaya yang dikeluarkan untuk mengembangkan pembelajaran, dll.
c. Daya tarik pembelajaran
Kerap kali diukur dari kecenderungan siswa untuk belajar secara terus
menerus.17[17]
5. Pembelajaran yang Efektif dan Efisien
Pembelajaran yang efektif adalah proses pembelajaran yang mampu
memberikan nilai tambah atau informasi baru bagi siswa.
Pembelajaran
yang
menyenangkan,
menggairahkan,
dan
mampu
siswa yang kemampuan menyerap pelajarannya kurang atau di bawah ratarata atau orang biasa menyebut memiliki IQ tinggi.
Guru dan proses pembelajaran merupakan dua hal yang memiliki
keterkaitan sangat erat dan mutlak. Artinya guru akan lebih memiliki makna
secara edukatif jika guru itu mampu melakukan proses pembelajaran yang
baik, tepat, akurat, serta relevan dengan fungsi dan prinsip pendidikan.
Untuk mewujudkan idealisme pendidikan itu tidak cukup diimbangi dengan
pembelajaran yang efektif, melainkan perlu pembelajaran yang efisien.
Sebagian besar siswa ada yang memiliki kebencian kepada salah satu mata
pelajaran tertentu karena mata pelajaran yang dianggapnya sangat sulit dan
begitu menakutkan. Entah karena dari faktor guru maupun faktor siswa yang
malas untuk berusaha untuk bisa memahami materi pelajaran yang sedang
dihadapinya. Atau karena gara-gara pembicaraan dari kakak kelas atau
teman yang memberi informasi kepada siswa tersebut kalau materi
pelajaran tersebut sulit, secara tidak langsung hal itu membuat greget atau
semangat siswa menurun. Jika sang guru tidak dapat mendekati siswa yang
kurang greget, maka siswa tersebut selamanya akan pasrah.18[18]
Menurut Wotruba dan Wright mengidentifikasi 7 indikator yang menunjukkan
1)
a)
b)
c)
2)
pembelajaran
untuk
melalui
pemilihan
buku-buku
dan
bacaan,
penentuan
topik
siswanya?
Pemberian nilai yang adil, tercermin dari adanya :
Kesesuaian soal tes dengan materi yang diajarkan.
Sikap konsisten terhadap pencapaian tujuan pelajaran.
Usaha yang dilakukan siswa untuk mencapai tujuan.
Kejujuran siswa dalam memperoleh nilai.
Pemberian umpan balik terhadap hasil pekerjaan siswa.
Keluwesan dalam pendekatan pembelajaran
Pendekatan yang luwes dalam pembelajaran dapat tercermin dengan adanya
kesempatan waktu yang berbeda diberikan kepada siswa yang memang
mempunyai kemampuan yang berbeda. Siswa yang mempunyai kemampuan
rendah diberi kesempatan untuk memperoleh tambahan waktu dalam
kegiatan remedial. Sebaliknya, siswa yang berkemampuan di atas rata-rata
diberikan kegiatan pengayaan.
baik.
b.
Mengetahui pengetahuan yang memadai
19
c.
a.
Kejelasan pengajaran
Dalam hal ini sejauh manakah pemahaman dari para siswa mengenai mata
pelajaran yang telah di sampaikan oleh gurunya tersebut. Oleh karena itu,
guru hendaknya menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh para
siswanya.
b. Variasi pembelajaran
Teknik belajar yang digunakan oleh guru haruslah fleksibel. Menggunakan
metode yang bervariasi sehingga tidak terjadi pembelajaran yang cenderung
c.
monoton.
Berorientasi pada tugas dan pelibatan proses belajar
Jika selama proses belajar hanya didominasi oleh guru tanpa melibatkan
partisipasi dari siswa maka hal terdebut akan menghambat peningkatan
prestasi siswa
d. Keberhasilan siswa
Maksudnya adalah tingkat pemahaman dari siswa dan mampu mengerjakan
tugas dengan benar. Pembelajaran yang efektif memungkinkan siswa untuk
mencapai prestasi belajar20[20]
Adapun teknik belajar yang efektif yang dapat kita lakukan yaitu
dengan cara:
a.
Menyimak
Dalam proses pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas terkadang guru
hanya menjelaskan poin-poin yang akan dibahas secara garis besar. Hal ini
tentunya menunutut kita untuk fokus dalam menyimak setiap ucapan guru
tersebut,
karena
bisa
jadi
yang
diucapkan
guru
tersebut
inti
dari
permasalahan.
Adapun hal-hal yang perlu kita lakukan agar fokus terhadap materi yang
1.
guru.
Berusaha membuat contoh yang serupa dengan apa yang dijelaskan oleh
membaca:
Menentukan tujuan membaca
Mengrnal bahan bacaan
Mengenal teknik membaca
Konsentrasi
Mencatat
Catatan yang dimaksud bukanlah catatan yang berada dalam kelas akan
tetapi catatan yang kita buat sendiri berasalkan dari internet, majalah, surat
kabar, maupun buku terkait yang sesuai dengan topik. Adapun hal-hal yang
siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk
melakukan kegiatan mempelajari materi-materi pelajaran.22[22]
7. Prinsip-prinsip belajar pada pembelajaran efektif
21
22
perhatian,
menyebabkan
siswa
harus
menciptakan
atau
seseorang
yang
menyebabkan
kesiapannya
untuk
memulai
tertentu. Adapun motivasi terbagi menjadi dua yaitu : motivasi yang berasal
dari dalam diri sendiri (intrinsik), dan motivasi dari luar (ekstrinsik).
3. Keaktivan
Seorang anak pada dasarnya sudah memiliki keinginan untuk berbuat dan
mencari sesuatu yang sesuai dengan aspirasinya, demikian halnya dengan
belajar. Belajar hanya memungkinkan terjadi apabila siswa aktif dan
mengalaminya
sendiri.
John
dewey
mengemukakan
belajar
adalah
menyangkut apa yang harus dikerjakan siswa untuk dirinya sendiri, peran
guru sekadar sebagai pembimbing dan pengarah.
4. Keterlibatan langsung atau pengalaman
Edgar dale mengungkapkan bahwa belajar yang
23
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Sistem adalah hubungan antara satu komponen dengan komponen
yang lain, saling berkaitan, saling bergantung, berinterdependensi, dimana
jika satu rusak yang lain juga ikut rusak.
Ciri-ciri umum sebuah sistem adalah sebagai berikut:
a.
g. Mempunyaisuprasistem.
Pembelajaran yang efektif adalah proses pembelajaran yang mampu
memberikan nilai tambah atau informasi baru bagi siswa. Sedangkan
pembelajaran yang efisien adalah pembelajaran yang menyenangkan,
menggairahkan, dan mampu memberikan motivasi bagi siswa dalam belajar.
Adapun pembelajaran yang efektif yaitu :
a. Membaca
b. Menyimak
c. Mencatat
B. Saran
Kami menyadari banyak kekurangan dari makalah kami, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan karyakarya kami yang lebih baik ke depannya.
Daftar Pustaka
A.H. Kahar Utsman&Nadhirin,2008, Perencanaan Pendidikan, Kudus,
Nora
Endang Soenarya, 2000, Pengantar Teori Perencanaan Pendidikan Berdasarkan
Pendekatan Sistem,Yogyakarta, Adicita Karya Nusa
Hamalik
Oemar,
2005,
Perencanaan
Pengajaran
Berdasarkan
Pendekatan
B.
Uno
dan
Nurdin
Mohamad,2014,Belajar
Dengan
Pendekatan
PAILKEM,jakarta,Bumi Aksara
Muhibbin Syah, 2013,psikologi pendidikan dengan pendekatan baru, Bandung , PT
Remaja Rosdakarya
Nana Sudjana dan Eddy Susanta, 1989, Pendekatan Sistem Bagi Administrator
Pendidikan (Konsep Penerapannya), Bandung : C.V sinar Baru
Nyayu Khodijah,2014, Psikologi Pendidikan,Jakarta, PT Raja Gravindo
Paryati Sudarman,2004, Belajar Efektif Di Perguruan Tinggi,Bandung, Simbiosa
Rekatama Media
Tatang, 2012, Ilmu Pendidikan, Bandung, Pustaka Setia
Saekhan Muchith,2008, Pembelajaran Konstektual, ,Semarang, Rasail
Syaiful bahri djamarah, 2002, psikologi belajar, Jakarta, PT Rineka Cipta