Anda di halaman 1dari 6

SATUAN OPERASI DRYING PROCESS

Disusun oleh Frida Kurniawati (11/313158/TK/37820)

JURUSAN TEKNIK FISIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2013

Prinsip Drying
Drying, secara umum berarti penghilangan sejumlah kecil air dari material. Perbedaannya dengan evaporasi adalah: evaporasi merujuk pada penghilangan sejumlah besar air, yang dihilangkan sebagai uap pada titik didihnya, sedangkan pada drying, air biasanya dihilangkan sebagai uap oleh udara. Drying dapat dilakukan secara : 1. mekanis : dengan dipress, centrifuging (diputar dengan mesin pemutar), dll 2. thermal. Biasanya, drying adalah langkah terakhir dari rangkaian proses produksi sebelum pengepakan. Pada produk makanan, drying juga digunakan sebagai teknik pengawetan. Hal ini dikarenakan mikroorganisme yang menyebabkan makanan busuk tidak dapat tumbuh dan berkembang tanpa air, begitu juga dengan enzim-enzim pengubah struktur kimia makanan. Klasifikasi metode dan proses drying: 1. Batch dan continuous Batch, di mana material dimasukkan ke dalam alat drying dan proses drying berjalan pada suatu periode waktu. Continuous, di mana material secara terus-menerus ditambahkan ke dryer dan material yang sudah kering dihilangkan secara kontinyu. 2. Berdasarkan kondisi fisik yang digunakan untuk memanaskan dan menghilangkan uap air: a. Tipe pertama: panas ditambahkan melalui kontak langsung dengan udara yang dipanaskan pada tekanan atm, dan uap air yang terbetuk dihilangkan oleh udara b. Pada vacuum drying, evaporasi air berjalan lebih cepat pada tekanan rendah, dan panas ditambahkan secara tidak langsung melalui kontak dengan dinding logam atau dengan radiasi c. Pada freeze drying, air disublimasikan dari material beku.

Alat-alat Drying
1. Tray dryer Disebut juga shelf, cabinet, atau compartment dryers. Material bisa berupa solid yang bergumpal-gumpal atau solid seperti bubur, dioleskan secara seragam pada baki logam sampai kedalaman 10-100 mm.

Tray dryer memuat baki dalam cabinet yang dapat dipindahkan.

Proses: uap panas udara disirkulasi ulang oleh fan melalui dan paralel dengan permukaan tray. Panas elektris juga digunakan, khususnya untuk muatan low heating. Sekitar 10%-20% udara yang melewati tray adalah udara segar, sisanya menjadi udara yang disirkulasi ulang. Setelah drying, cabinet terbuka dan tray diganti dengan setumpuk tray baru. Dalam kasus untuk material butiran, material dapat diisikan pada screen bagian bawah dari masing-masing tray. Lalu, pada through-circulation dryer, udara panas melewati permeable bed, memberikan waktu drying yang lebih singkat dikarenakan luas permukaan yang terekspos ke udara lebih besar. 2. Vacuum-Shelf Indirect Dryers Indirectly heated batch dryers, mirip dengan tray dryers Terdiri dari cabinet yang terbuat dari cast-iron atau plat baja yang disusun dengan tightly fitted doors sehingga dapat dioperasikan dalam keadaan vakum. Hollow shelves dari baja dikencangkan secara permanen di dalam chamber dan dihubungkan paralel dengan inlet dan outlet dari steam headers. Tray mengandung solid yang akan dikeringkan yang terletak di atas hollow shelves. Panas dikonduksikan melewati dinding logam dan ditambah dengan radiasi dari shelf di atasnya. Untuk operasi suhu rendah steam untuk menyediakan panas digantikan oleh air hangat yang bersirkulasi untuk menguapkan embun. Dryer ini digunakan untuk mengeringkan material yang mahal atau sensitif terhadap suhu, atau bahan yang mudah teroksidasi. 3. Continuous Tunnel Dryers Seringnya merupakan batch truck atau tray compartments yang dioperasikan secara seri.

Solid diletakkan pada tray atau truck yang bergerak secara kontinyu melalui sebuah terowongan dengan gas panas melewati permukaan masing-masing tray. Aliran udara panas dapat berupa countercurrent, concurrent, atau kombinasi. Kebanyakan makanan dikeringkan dengan cara ini. Screen belt continuous conveyor yang berlubang-lubang sering digunakan jika solid yang dikeringkan berupa butiran. Butiran-butiran solid yang basah dibawa sebagai layer sedalam 25 hingga sekitar 150 mm pada screen atau perforated apron sementara udara yang dipanaskan ditiupkan ke atas melalui bed, atau ke bawah. Dryer ini terdiri dari beberapa seksi dalam seri, masing-masing dengan sebuah fan dan coil pemanas. Sebagian udara dibuang ke atmosfer dengan sebuah fan. Dalam beberapa kasus material seperti bubur dapat dipreformasikan ke dalam silinder dan dan diletakkan pada bed untuk dikeringkan. 4. Rotary Dryers Terdiri dari silinder berlubang yang berputar dan biasanya sedikit miring terhadap outlet. Butiran solid yang basah diumpankan pada high end dan bergerak melalui shell seiring ia berputar. Panas dihasilkan dari kontak tidak langsung melalui dinding silinder yang dipanaskan. Partikel butiran bergerak ke depan secara perlahan pada jarak dekat sebelum partikel tersebut ditaburkan ke bawah melalui gas panas.

5. Drum Dryers Jenis dryer ini sesuai untuk menangani slurry atau pasta solid dalam suspense halus dan untuk larutan. Drum berfungsi sebagian sebagai evaporator dan juga sebagai dryer.

6. Spray Dryers Liquid atau slurry disemprotkan ke dalam uap gas panas dalam bentuk tetesan kabut halus. Air secara cepat diuapkan dari droplet, menyisakan partikel solid kering yang terpisah dari aliran gas. Aliran gas dan liquid dalam ruang spray dapat berupa countercurrent, concurrent, atau kombinasi. Droplet halus terbentuk dari umpan liquid oleh pipa semprot atau cakram semprot yang berputar dengan kecepatan tinggi. Perlu untuk memastikan bahwa droplet atau partikel basah tidak menabrak dan menempel pada permukaan solid sebelum drying terjadi. Oleh karena itu, chamber yang besar digunakan. Solid kering tertinggal di bagian bawah chamber melalui screw conveyor. Gas buang mengalir melalui cyclone separator untuk menghilangkan fines. Partikel yang dihasilkan biasanya ringan dan cukup berpori. 7. Drying of Crops and Grains

Dalam pengeringan butir padi dari hasil panen, butir padi tersebut mengandung sekitar 30%-35% embun dan untuk penyimpanan yang aman sekitar satu tahun harus dikeringkan hingga sekitar 13% kandungan embun. Continuous-flow dryer digunakan dalam proses pengeringan ini.

Dalam drying bin, ketebalan dari lapisan butir padi adalah 0,5 m atau kurang, di mana udara panas melewatinya. Udara yang tak dipanaskan pada bagian bawah section mendinginkan butir padi kering.

Aplikasi di Industri
1. Pada industri susu bubuk, susu cair dikeringkan menggunakan alat spray dryer, sehingga terbentuk partikel susu bubuk yang halus dan ringan. 2. 3. 4. Pengeringan kayu. Tepung tapioka, dibuat dari akar tapioka yang dikeringkan lalu digiling. Industri potato flakes, yang terbuat dari slurry kentang yang dikeringkan dengan drum dryers. 5. Gula pasir

Anda mungkin juga menyukai