PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Perencanaan bagunan sipil tidak lepas dari metode pelaksanaan yang
akan digunakan, dalam hal ini salah satu nya termasuk metode dalam
pekerjaan pondasi. Pekerjaan pondasi akan semakin rumit seiring semakin
kompleks bangunan yang direncanakan. Pada bangunan bertingkat banyak,
umumnya digunakan pondasi tiang pancang, baik tiang pancang beton
maupun besi.
Tiang pancang cukup banyak digunakan sebagai fondasi untuk
kepala jembatan dan pilar. Untuk memancang fondasi tiang pancang ke dalam
tanah, diperlukan suatu alat pemancang tertentu. Alat pemancang biasanya
menjadi satu kesatuan dengan pengarah tiang dan derek agar dapat
melakukan pekerjaan pemancangan. Pemilihan alat pemancang fondasi tiang
pancang yang tepat dapat mengurangi terjadinya masalah pemancangan di
lapangan antara lain terjadinya kerusakan pada tiang pancang.
Drop Hammer merupakan salah satu alat pemancang yang sering
digunakan dalam pemancangan pada daerah yang jarang berpenghuni atau
berpenduduk padat. Agar mendapat hasil pekerjaan yang efektif dan efisien
dalam pemancangan menggunakan Drop Hammer, perlu diketahui metode
pelaksanaan pemancangan, metode kerja alat, analisa harga satuan alat
material terkait, dan spesifikasi Drop Hammer itu sendiri.
1.2.
1.3.
BAB II
METODE KERJA PEMANCANGAN
2.1.
Ketentuan Umum
Tiang fondasi merupakan kolom sederhana yang direncanakan untuk
meneruskan beban permukaan ke tanah di bawahnya atau batuan. Beban ini
dikirimkan melalui friksi antara tiang dengan tanah dan / atau melalui titik
dukung (point bearing) di seluruh ujung tiang.
Jumlah aktual dari tahanan friksi maupun daya dukung bergantung
pada kondisi tanah di lapangan. Fondasi tiang bisa terbuat dari baja, beton,
dan kayu, namun dalam laporan ini hanya dibahas beton saja. Ukuran tiang
yang akan digunakan pada suatu pekerjaan ditetapkan dalam perencanaan.
Fondasi tiang digunakan ketika diperlukan fondasi dalam. Ini merupakan
kasus ketika tanah di sekitar permukaan tidak sesuai untuk memikul beban
yang dikenakan oleh struktur. Fondasi tiang juga digunakan ketika terdapat
kemungkinan bahwa tanah di bawah fondasi dapat tergerus. Untuk
melakukan pemancangan fondasi tiang di lapangan, diperlukan peralatan
pemancangan tiang.
Tiang pacang harus dirancang, dicor dan dirawat untuk memperoleh
kekuatan
yang
diperlukan
sehingga
tahan
terhadap
pengangkutan,
Pemancangan tiang
Penyambungan tiang
Kepala tiang
Pelaksanaan Pemancangan
Pelaksanaannya akan dijelaskan seperti dibawah ini :
palu
pada
jenis
drop
hammer
(b)
(a)
Gambar 2.4. (a) Tiang Pancang Ditarik dengan Sling (b) Tiang Pancang
Dimasukan pada Bagian Alat
(a)
(b)
Gambar 2.5. (a) Tiang Pancang Diluruskan (b) Kemiringan Dicek dengan
Setelah
kemiringan
kemudian
dilakukan
telah
Waterpass
sesuai,
pemancangan
BAB III
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
Pada pekerjaan tiang pancang dengan Drop Hammer, perlu
dikertahui Analisa Harga Satuan Pekerjaan mengenai semua komponen
dan material yang diperlukan, sehingga bisa diperhitungkan besarnya
biaya yang diperlukan pada pekerjaan tersebut. Berikut ini salah satu
contoh Harga Satuan dari Proyek di Jakarta yang bisa dijadikan rujukan.
No.
Periode
November 2008
Jenis Bangunan
Bangunan Umum
Klasifikasi
Menengah
Proyek
Lokasi
Jakarta
Wilayah
Jabodetabek
Sat
Vol
Harga Satuan
( Rupiah )
Spesifikasi
Material
90
m'
1.00
Rp 77,000.00
Panj.Ef.6.00m
91
m'
1.00
Rp 87,500.00
Panj.Ef.6.00m
92
m'
1.00
Rp 79,000.00
Panj.Ef.6.00m
93
m'
1.00
Rp 115,000.00
Panj.Ef.6.00m
94
m'
1.00
Rp 130,000.00
Panj.Ef.6.00m
95
m'
1.00
Rp 148,000.00
Panj.Ef.6.00m
96
m'
1.00
Rp 188,000.00
Panj.Ef.6.00m
97
m'
1.00
Rp 225,000.00
Panj.Ef.6.00m
98
m'
1.00
Rp 288,000.00
Panj.Ef.6.00m
99
28
m'
1.00
Rp 388,000.00
Panj.Ef.6.00m
1
28
Splice Joint, 30 x 30
bh
1.00
Rp 335,000.00
Square Pile
2
28
Splice Joint, 35 x 35
bh
1.00
Rp 525,000.00
Square Pile
3
28
Splice Joint, 40 x 40
bh
1.00
Rp 25,000.00
Square Pile
4
28
Splice Joint, 45 x 45
bh
1.00
Rp 900,000.00
Square Pile
Splice Joint, 50 x 50
bh
1.00
Rp 1,100,000.00
Square Pile
BAB IV
SPESIFIKASI TEKNIS
4.1.
Tiang Pancang
Tebal selimut beton untuk tiang pancang beton pracetak harus memenuhi
ketentuan dari Spesifikasi Umum 2010 Seksi 7.6. Penyambungan,
perpanjangan, pembuatan, dan pengupasan kepala tiang pancang beton
pracetak harus memenuhi ketentuan dari Spesifikasi Umum 2010 Seksi 7.6.
untuk menentukan daya dukung berdasarkan jenis palu dan tiang pancang
disajikan dalam Tabel berikut.
Tabel 4.1. Menentukan Daya Dukung berdasarkan Jenis Palu & Tiang
BAB V
METODE KERJA DAN KINERJA DROP HAMMER
5.1.
Deskripsi
Drop Hammer adalah alat pancang yang terdiri atas palu baja berat
dan digerakkan oleh kabel baja. Hammer diangkat dengan kabel dan
dilepaskan daridan ke atas kepala pondasi. Gerakan hammer bebas dari atas
kebawah, sehingga A75 terjadi gesekan kecil pada pengarah palu. Drop
Hammer dibuat dalam standar ukuran yang bervariasi antara 500 lb -3.000 lb.
Dan tinggi jatuh yang digunakan antara 5 ft - 20 ft. Jika energi
yangdiperlukan besar, perlu hammer dengan berat yang lebih besar dan
dengan tinggi jatuh yang besar pula.Drop Hammer sangat tepat digunakan
untuk pemancangan pondasi diproyek yang pondasinya tidak begitu banyak
serta waktu pemancangannya tidak terburu-buru.
5.2.
1. Pemukul (hammer) : Bagian ini biasanya terbuat dari baja masif/pejal yang
berfungsi sebagai palu untuk memukul tiang pancang agar masuk ke dalam
tanah.
2. Leader : Bagian ini merupakan jalan (truck) untuk bergeraknya pemukul
(hammer) ke atas dan ke bawah. Macam-macam leader :
o Fixed leader (leader tetap)
Pengaturan posisi tiang dengan cara ini menggunakan lead yang terdiri
dari rangkaian baja tiga sisi berkisi seperti boom pada crane dan satu
sisinya terbuka. Sisi terbuka inilah tempat tiang diletakkan. Pada
rangkaianini terdapat rel (alur) tempat hammer bergerak. Saat
penumbukan tiang,lead diletakkan dengan kemiringan tertentu. Lead
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Pekerjaan pemancangan tiang pancang dengan Drop Hammer memiliki
kelebihan dan kekurangan diantaranya :
o Beberapa keuntungan penggunaan Drop Hammer :
a. Investasi lebih murah
b. Mudah dalam pengoperasiannya.
c. Tersedia dengan berbagaivariasi energi pukulan dan berbagai variasi
tinggi jatuh.
o Beberapa kerugian penggunaan Drop Hammer :
a. Bekerja lambat.
b. Berbahaya jika Hammer diangkat terlalu tinggi.
c. Berbahaya pada bangunan di sekitar proyek, karena getaran akibat
pemancangan cukup besar.
d. Tidak dapat digunakan langsung untuk pemancangan di bawah air.
6.2 Saran
Penggunakan alat pancang Drop Hammer tentunya memiliki pertimbangan
pertimbangan seperti jenis tanahnya, jenis tiang pancang nya, sehingga tidak
serta merta bila tiang pancang beton selalu dengan Drop Hammer. Ketepatan
dalam pemilihan sangat penting guna meminimalisir kesalahan dalam
pelaksanaan konstruksi.