Anda di halaman 1dari 6

UJIAN PERBAIKAN NILAI

MATA KULIAH PONDASI






NAMA : WILLYAMS SIDANG GABE GULTOM
NPM : 08310016







PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN MEDAN

Soal No 1
Jelaskan dengan lengkap analisa daya dukung tiang pancang (statik, dinamik, dan
pembebanan langsung).
Jawab
Analisa daya dukung tiang pancang dapat dilakukan dengan beberapa metode yaitu :
a. Metode Analisa Statik yaitu metode yang menganalisa pengaruh beban statik
terhadap tiang pancang. Beban statik adalah beban-beban yang berupa gaya-gaya
yang tetap intensitasnya, tetap tempatnya dan tetap arah atau gaya kerjanya.
Metode analisa statik menggunakan data hasil pengujian berupa data hasil uji SPT
(Standart Penetration Test), CPT (Cone Penetration Test), dan data hasil
pengujian sampel tanah.
b. Metode Analisa Dinamik yaitu metode yang menganalisa daya dukung tiang
pancang dengan menggunakan beban-beban dinamik. Perbedaan beban dinamik
dengan statik antara lain :
- Beban dinamik adalah beban yang berubah-ubah menurut waktu
- Beban dinamik hanya bekerja pada rentang waktu tertentu
- Beban dinamik dapat menyebabkan timbulnya gaya inersia pada pusat massa
yang arahnya berlawanan dengan arah gerakan.
- Beban dinamik lebih kompleks bila dibandingkan dengan statik, baik dari
bentuk fungsi bebannya maupun akibat yang ditimbulkan
- Karena beban dinamik berubah-ubah intensitasnya menurut waktu, maka
pengaruhnya terhadap struktur berubah-ubah menurut waktu.
- Karena beban dinamik menimbulkan respon yang berubah-ubah menurut
waktu, maka struktur yang bersangkutan akan ikut bergerak. Dalam hal ini
beban akan melakukan resistensi terhadap gerakan dan umumnya dikatakan
beban yang bersangkutan mempunyai kemampuan untuk meredam getaran.
Dengan demikian pada pembebanan dinamik, akan terdapat peristiwa
redaman yang dalam hal ini tidak ada pembebanan statik.
Rumus-rumus yang dapat digunakan dalam analisa dinamik antara lain : Danish,
Hiley, ENR, dan WIKA formula. Metode analisa dinamik juga dapat dilakukan
dengan metode analisa gelombang (Wave Analysis) dan uji lapangan denga PDA
(Pile Driving Analyzer).
c. Metode Pembebanan Langsung yaitu metode yang dikerjakan dengan
memberikan pembebanan langsung terhadap tiang. Umumnya dilaksanakan
dengan maksud :
- Menentukan grafik hubungan beban dan penurunan, terutama pada
pembebanan disekitar beban yang diharapkan.
- Sebagai percobaan guna meyakinkan bahwa keruntuhan pondasi tidak akan
terjadi sebelum beban yang ditentukan tercapai. Nilainya beberapa kali beban
rencana. Nilai pengali tersebut dipakai sebagai faktor aman.
- Menentukan kapasitas ultimit riil, mengecek hasil hitungan kapasitas tiang
yang diperoleh dari rumus statis dan dinamis.
Uji beban sering dilakukan dengan beban desak, walau uji beban tarik dan beban
lateral juga kadang dilaksanakan. Terdapat 4 metode pengujian, yaitu :
- Slow Maintained Test Load Method (SM Test)
- Quick Maintained Load Test Method (QM Test)
- Constant rate of Penetration Method (CRP Test)
- Swedish Cylic Test Method (SC Test)







Soal No 2
Fondasi bujur sangkar dengan ukuran 2x2 m terletak pada kedalaman 1,5 m.
Tekanan pada dasar fondasi total q = 250 kN/m (termasuk berat tanah di atas pelat
fondasi). Tanah terdiri dari dua lapisan, yaitu :
1) Tanah 1 : kedalaman 0 1,5 m ;
1
= 18 kN/m
2) Tanah 2 : kedalaman 1,5 m ke bawah

2
= 20,31 kN/m

2
= 10,50 kN/m
c = 20 kN/m dan = 15
Ditanyakan :
(a) Jika muka air tanah sangat dalam, hitung faktor aman terhadap keruntuhan
kapasitas dukung
(b) Jika muka air tanah pada dasar fondasi, berapakah faktor aman terhadap
kapasitas dukung?
Jawab
* Untuk = 15 diperoleh : Nc = 12,9, Nq = 4,4 dan N

= 2,5
(a) Untuk kondisi ini, dimana muka air tanah sangat dalam diasumsikan bahwa jarak
dari dasar pondasi ke muka air tanah (D) lebih besar dari lebar pondasi (B), D >B





Besar kapasitas daya dukungnya dapat dihitung dengan persamaan :


Dimana :

dengan


Df
D
MA
B
Sehingga :

Ambil D = 3 m
q
u
= 1,3 x 20 x 12,9 + 48,81 x 4,4 + 0,4 x 2 x 16,27 x 2,5 = 582,704 kN/m
2

Tekanan pada dasar fondasi q = 250 kN/m
Faktor aman (SF) terhadap kapasitas dukung = q
u
/q
= 582,704 / 250 = 2,33
(b) Untuk kondisi muka air tanah pada dasar pondasi :


Dimana : c = 2/3 c ; q = Df * ; = sat w
c' = 2/3 * 20 = 13,33 kN/m
q = 1,5 * 18 = 27 kN/m
sat = (20,31+10,50)/2 = 15,405 kN/m
qu = 1,3 x 13,33 x 12,9 + 27 x 4,4 + 0,4 x 2 x (15,405 10) x 2,5 = 353,1541 kN/m
2

Tekanan pada dasar fondasi q = 250 kN/m
Faktor aman (SF) terhadap kapasitas dukung = q
u
/q
= 353,1541 / 250 = 1,4





Soal No 5
Gambar berikut memperlihatkan sebuah kantilever sheet pile yang ditanamkan
pada tanah berbutir. Diketahui L1 = 3,0 m, L2 = 5,0 m, = 15,0 kN/m, sat = 19,0
kN/m, = 35. Tentukanlah besarnya kedalaman sheet pile ditanamkan (D).











Jawab
Koefisien tanah aktif
Ka = tan
2
(45 /2) = tan
2
(45-35/2) =0,099
P1 = x L1 x Ka = 15 x 3 x 0,099 = 4,455

Koefisien tanah pasif
Kp = tan
2
(45+/2) = tan
2
(45+35/2) = 3,69
P2 = ( x L1 + sat x L2) x Kp = (15x3 + 19x5)x3,69 = 516,6

L3 = P1 /(sat x (Kp Ka)) = 4,455 / (19 x (3,69-0,099)) = 68,229

Karena tanah aktif maka, L = L1 + L2 z = L1 +L2
P = P2 sat (2 L)(Kp Ka)
= 516,6 19 (8 8) (3,69-0,099) = 516,6
L1
L2
D
Water Table
Dredge Line
Sand, , c = 0,
Sand, sat, c = 0,
Sand, sat, c = 0,

Anda mungkin juga menyukai