Anda di halaman 1dari 18

3.

Sloof dan Kolom Pedestal


A. Peraturan Standar Perencanaan
1. Tata Cara Perencanaan Bangunan Gedung
2. Pedoman Perencanaan Pembebanan Untuk Rumah dan Gedung
3. Tabel Penampang Tulangan
4. Data Teknis

B. Data Teknis

Mutu Beton (fc’) : K300

Mutu Baja (fy) : 240 Mpa

Dimensi Sloof Struktur : 20x30

Dimensi Sloof Praktis : 15x20

Dimensi Kolom Struktur : 30x30

Dimensi Kolom Praktis : 15x15

Berat Jenis Beton : 2400 kg/m³

Berat Jenis Pas.dinding : 1700 kg/m³

Dimensi pasangan dinding : b x t = 15x400

C. Pemodelan Struktur

Analisis Struktur dilakukan dengan Program SAP 2000 (Structure Analysis


Program)

1. Memastikan nama satuan Ton-m pada pojok kanan bawah layar

2. Menentukan bentuk struktur

173
File – new model – isi sesuai kebutuhan - ok

3. Edit Grid, klik draw – edit grid atau Shift F7, edit X,Y,dan Z sesuai perencanaan :

174
4. Membuat model pada program SAP 2000 NON LINIER

175
5. Memberi Tumpuan pada kolom, klik assign – joint – restarting – pilih tumpuan
atau klik icon tumpuan yang dibutuhkan

176
6. Menentukan material, klik define – materials – conc (beton) – modify/show
materials – OK

7. Memasukkan Tipe Beban yang Timbul [( Mati = DEAD = 0) (Hidup = LIVE = 1)]
dengan cara (klik Static Load Cases – define Material)

8. Memasukan beban kombinasi, Define – Load Combinations... – Add New Combo


– Buat 1 Combinasi saja (Beban Mati dan Beban Hidup) untuk beban hidup dan
mati dengan beban mati diberi angka 1,2 dan beban hidup 1,6, pilih Use for
Congcrete Design, OK.

177
9. Klik Design – Select Design Combos lalu masukkan semua Combo untuk
mengantisipasi hal paling buruk yang akan terjadi.

10. Memasukkan data dimensi, Define – frame section – add rectangular – edit data
sesuai dengan perencanaan balok dan kolom.

a. UntukSloof

Pilih Define - Frame Section -pilih Add Rectangular.Kemudian pilih


Material Concrete -isi data dimensions - Concrete Reinforcement.

Sloof 15x20

178
Sloof 20x30

b.Untuk Kolom.

Pada Frame Section pilih Add Rectangular untuk Kolom. Kemudian pilih
Material Concrete -isi data dimensions - Concrete Reinforcement Element Class
pilih Column - ok-Element Class pilih Column – ok.

11. Selanjutnya mengaplikasikan batang sesuai ukurannya yaitu dengan cara Klik
batang yang akan diaplikasikan kemudian Assign - Frame - Sections –pilih sesuai
ukuran batang– ok

179
Tampak atas

Gambar 3 Dimensi

12. Setelah data input telah terseting kemudian kita memasukkan beban yang akan
timbul pada Sloof dan Kolom Pedestal. Untuk pembebanan pada Sloof beban
yang timbul adalah sebagai berikut :

180
 Rav kolom lantai 1 P=47800kg
 Contoh sampel untuk bentang dinding 4m
 Bj dinding 1700 , tebal 0,15m, tinggi 4 m
 Q=(1700x0,15x4x3)/3=1020

 MenginputBeban

Beban yang membebani pada balok di dapatdariJoint Reactions, yang diambil


dari Restraint Reactions pada perhitungan SAP ring balok sebelumnya.

Reaksi Beban Terbesar pada titik di Pembebanan Balok dan Kolom Lantai 1

 Kemudian data hasil perhitungan di input kedalam SAP dengan cara :


assign – joint static loads – forces. Tabeldiisikandengandata joint
reactionshasilperhitungan SAP Balok dan Kolom Lantai 1diambil yang
paling besar.

181
Gambar Beban Titik

13. Menginput Beban Mati (qd)

Cara untuk menginput kedalam SAP dengancara :Assign - frame static loads
-Point and Uniform, contoh seperti berikut :

182
 Qd = 1020 kg/m = 1,020 ton/m

Hasil Gambar Beban Mati

14. Setelah semua data dimasukkan kemudian run data dengan cara Analys – Set
option – Space Frame - ok

183
Gambar Hasil Run Data

15. Untuk melihat kemampuan struktur dalam menerima beban dapat dilakukan, pilih
toolbar untuk memilih momen yang timbul.

184
Momen 3-3

185
Momen 2-2

Axial Force

186
Shear 3-3

Shear 2-2

187
16. Langkah yang terakhir adalah mengontrol kebutuhan luasan tulangan pada balok
dan kolom lantai 1. Pada menu bar Design -Start design/check of structure.

Sloof 15x20

Sloof 20x30

188
Kolom 30x30

 MENGHITUNG LUAS TULANGAN


1. Luasan Tulangan kolom 30x30
L = 900,000 mm2
Apabila menggunakan tulangan Ø 12 mm, maka :
A = ¼ x 3,14 x 122 = 113,040 mm2
N tulangan = 900,000 / 113,040 = 7,962 = 8 buah, dipakai jumlah 8.

2. Luasan tulangan pada sloof 20 x 30


Apabila menggunakan tulangan Ø 12 mm, maka :
6,15 1,55 6,19
3,08 2,70 3,09
A = ¼ x 3,14 x 12 = 113,040 mm2
2

N tulangan = 6,19 / 113,040 = 0,055= 1 buah, dipakai jumlah 2 karena syarat


minimal tulangan menggunakan 2 buah tulangan.

Maka didapat :
2Ø12 2Ø12 2Ø12
2Ø12 2Ø12 2Ø12

3. Luasan tulangan pada balok 15 x 20


Apabila menggunakan tulangan Ø 19 mm, maka :
7,11 1,78 5,79
3,55 2,54 2,89

189
A = ¼ x 3,14 x 122 = 113,040 mm2
N tulangan = 7,11 / 113,040= 0,063= 1 buah, dipakai jumlah 2 karena syarat
minimal tulangan menggunakan 2 buah tulangan.

Maka didapat :
2Ø12 2Ø12 2Ø12
2Ø12 2Ø12 2Ø12

Kesimpulan
Dari hasil analisis yang telah digunakan dapat disimpulkan bahwa struktur
sloof dan kolom pedestal aman dan mampu menerima beban dengan menggunakan
profil
- kolom 30x30 dengan kebutuhan tulangan 8ǿ12
- sloof 20 x 30 dengan kebutuhan tulangan
2Ø12 2Ø12 2Ø12
2Ø12 2Ø12 2Ø12
- sloof 15 x 20 dengan kebutuhan tulangan
2Ø12 2Ø12 2Ø12
2Ø12 2Ø12 2Ø12

190

Anda mungkin juga menyukai