Anda di halaman 1dari 26

BAB IV

PERHITUNGAN TANGGA

4.1 Data Perencanaan


-

Fungsi bangunan

: Pergudangan

Mutu beton (fc)

: 23 MPa

Mutu baja (fy)

: 240 MPa

Tinggi lantai 2

: +500 cm

Lebar anak tangga besar

: 250 cm

Lebar anak tangga kecil

: 125 cm

Lebar bordes tangga besar

: 200 cm

Lebar bordes tangga kecil

: 125 cm

Ketinggian bordes

: 200 cm

Langkah datar (Ld)

: 26,67 cm

Langkah naik (Ln)

: 16,67 cm

Beban hidup

: 400 kg/m

83

Gambar 4.1 Tangga besar

Gambar 4.2 Tangga kecil

84

Gambar 4.3 Rencana tangga

Rumus

= 2Ln + Ld = 57 s/d 65
= (2 x 16,67) + 26,67 = 60,01..................
(OK)

Jumlah langkah naik

500
h
= Ln = 16,67 = 30 buah

Jadi tinggi langkah naik

500
= 30 = 16,67 cm

Jumlah langkah datar

= Ln 1
= 30 1 = 29 buah

Panjang kemiringan tangga(l) =


=
Sudut kemiringan tangga

Ld 2 Ln 2
26,67 2 16,67 2

= 31,45cm

= 34 < 38..................(OK)

Direncanakan tebal pelat tangga = 12 cm


Tebal rata rata (t)
t l

Ln x Ld
2
=

16,67 x 26,67
2
t 31,45 =

t 31,45 = 222,29 cm2


t

= 7,065 cm

Tebal equivalen (tc)


tc = t + t = 12 + 7,065 = 19,065cm ~ 20cm

85

Gambar 4.4 Arah gaya struktur tangga

4.2 Perhitungan Pembebanan


a.

Pembebanan Tangga
Beban Mati (WD)
Berat sendiri pelat

= (0,2 m 1 2400kg/m3) /cos 34= 578,99 kg/m

Berat keramik (1cm)

= 24 kg/m2 1

= 24,00 kg/m

Berat spesi (2cm)

= 2 cm 1 21 kg/m2

42,00 kg/m

+
Berat beban

= 644,99 kg/m

Berat pegangan tangga (10% berat beban)

64,5 kg/m +

WD = 709,49 kg/m
Input beban ke program SAP 2000 = 709,49 kg/m x cos 34

= 588,19 kg/m
600,00 kg/m

Beban Hidup (WL)


Menurut PPIUG 83:17 untuk bangunan pergudangan = 400 kg/m
Input beban ke program SAP 2000 = 400 kg/m x cos 34

= 331,62 kg/m
340,00 kg/m

b.

Pembebanan Bordes

86

Beban Mati (WD)


Berat sendiri pelat

= 0,12m 1m 2400 kg/m3

= 288,00 kg/m

Berat keramik (1cm)

= 24 kg/m2 1

= 24,00 kg/m

Berat spesi (3cm)

= 3 cm 1 21 kg/cm2

= 63,00 kg/m +

Berat beban

= 375,00 kg/m

Berat pegangan tangga (10% berat beban)

= 37,50 kg/m +
WD = 412,50 kg/m
420,00 kg/m

Beban Hidup (WL)


Menurut PPIUG 83:17 untuk bangunan pergudangan = 400 kg/m
Input beban ke program SAP 2000 = 400 kg/m2
c.

Proses Pembebanan

Gambar 4.5 Input beban mati tangga tipe a

87

Gambar 4.6 Input beban hidup tangga tipe a

88

Gambar 4.7 Input beban mati tangga tipe b

Gambar 4.8 Input beban hidup tangga tipe b

89

4.3 Proses Analisa Struktur Tangga Menggunakan Program SAP 2000


Analisa digunakan untuk menghitung Momenmaks (M), P aksialmaks (P), dan P
lintangmaks (V) dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Buka dulu programnya apabila terdapat perintah maka klik OK.
2) Untuk membuat perhitungan baru maka di cari dulu gambar kertas di sisi pojok
kiri atas.
3) Buat model atau ukuran untuk tangga dengan mencari Draw Edit grade
isikan data bentang kapstang ke arah sumbu X setelah menghapus semua data
yang ada dimulai dari Nol. Kemudian isikan lagi data Nol ke arah sumbuY setelah
menghapus data yang ada terlebih dahulu. Yang terakhir yaitu memasukan data
ketinggian atap ke arah sumbu Z dengan menghapus data yang ada terlebih dahulu
memasukan angka nol.
4) Untuk membagi garis menggunakan Edit Devide Frame kemudian isikan
jumlah pembaginya.
5) Setelah pembagian jumlah garis maka kita periksa bahan apa yang akan
digunakan dengan Define Manual Concrete OK.
6) Define Frame sections Add New Property Concrete Rectangular
isikan data beton (Pelat dengan pias 1 m dan kolom tangga)
7) Untuk memperjelas beban apa saja yang di masukkan maka isikan kata-kata
dengan mencari Define Staticloadcases isikan Load (DEAD, LIVE) isikan
Type (DEAD,LIVE) isikan Multipler (0,0). Add New Load OK.
8) Mengisikan data beban mati dan beban hidup di mulai beban bordes kemudian
beban tangga.
9) Setelah semua pembebanan sudah dimasukkan maka semua beban tersebut harus
dikombinasikan dengan cara cari Define Load Combinations.
10) Untuk comb 1 DEAD Load case diisi dengan 1,2 dan LIVE Load diisi
1,6 klik OK.

90

11) Analisis set options XZ Plan OK.


12) Analisis RUN simpan data OK.

4.4 Perhitungan Momen


4.4.1 Tangga Besar Tipe A

Gambar 4.9 Tangga besar tipe a

Berdasarkan analisis struktur tangga besar tipe a menggunakan SAP 2000,


diperoleh:
Fram
e

Station
m

OutputCase

CaseType

V2

V3

M2

M3

Kgf

Kgf

Kgf

Kgfm

Kgfm

Kgf-m

91

COMB1

0.5

COMB1

COMB1

COMB1

COMB1

COMB1

1.80278

COMB1

3.60555

COMB1

COMB1

COMB1

COMB1

Combinatio
n
Combinatio
n
Combinatio
n
Combinatio
n
Combinatio
n
Combinatio
n
Combinatio
n
Combinatio
n
Combinatio
n
Combinatio
n
Combinatio
n

-2963,1

-2802,62

-2215,66

-2963,1

-2057,82

-1000,54

-2963,1

-1313,02

-157,83

-2963,1

-568,22

312,48

-2963,1

176,58

410,39

-2563,39

-1496,71

410,39

-4172,99

917,69

932,32

-5782,59

3332,09

-2898,38

-5980,07

-2963,1

-2898,38

-6412,07

-2963,1

64,72

-6844,07

-2963,1

3027,82

Tabel 4.1 Hasil analisa SAP 2000 Struktur tangga besar tipe a

4.4.2 Tangga Besar Tipe B

92

Gambar 4.10 Tangga besar tipe b

Berdasarkan analisis struktur tangga besar tipe b menggunakan SAP 2000,


diperoleh:
Fram
e

Station

OutputCase

CaseType

m
1

COMB1

0.5

COMB1

COMB1

1.5

COMB1

COMB1

COMB1

1.80278

COMB1

3.60555

COMB1

Combinatio
n
Combinatio
n
Combinatio
n
Combinatio
n
Combinatio
n
Combinatio
n
Combinatio
n
Combinatio
n

V2

V3

M2

M3

Kgf

Kgf

Kgf

Kgfm

Kgfm

Kgf-m

6823,49

-1118,76

-295,32

6823,49

-373,96

77,86

6823,49

370,84

78,65

6823,49

1115,64

-292,97

6823,49

1860,44

-1036,99

6709,47

-2237,01

-1036,99

8319,07

177,39

819,53

9928,67

2591,79

-1676,58

Tabel 4.2 Hasil analisa SAP 2000 Struktur tangga besar tipe b

4.4.3 Tangga Kecil Tipe A


93

Gambar 4.11 Tangga kecil tipe a

Berdasarkan analisis struktur tangga kecil tipe a menggunakan SAP 2000,


diperoleh:
Fram
e

Station

OutputCase

CaseType

m
1

COMB1

0.41667

COMB1

0.83333

COMB1

1.25

COMB1

COMB1

1.80278

COMB1

3.60555

COMB1

COMB1

COMB1

COMB1

Combinatio
n
Combinatio
n
Combinatio
n
Combinatio
n
Combinatio
n
Combinatio
n
Combinatio
n
Combinatio
n
Combinatio
n
Combinatio
n

V2

V3

M2

M3

Kgf

Kgf

Kgf

Kgfm

Kgfm

Kgf-m

-2129,16

-2567,46

-2009,44

-2129,16

-1946,8

-1068,97

-2129,16

-1326,13

-387,11

-2129,16

-705,46

36,14

-1380,24

-1768,03

36,14

-2989,84

646,37

1047,18

-4599,44

3060,77

-2294,39

-5098,03

-2129,16

-2294,39

-5530,03

-2129,16

-165,24

-5962,03

-2129,16

1963,92

Tabel 4.3 Hasil analisa SAP 2000 Struktur tangga kecil tipe a

94

4.4.4 Tangga Kecil Tipe B

Gambar 4.12 Tangga kecil tipe b

Berdasarkan analisis struktur tangga kecil tipe b menggunakan SAP 2000,


diperoleh:
Frame

Station

OutputCase

CaseType

m
1
1
1

0
0.4166
70
0.8333
30

V2

V3

Kgf

Kgf

Kgf

T
Kgfm

M2
Kgf
-m

M3
Kgf-m

COMB1

Combination

6718,64

-64,79

60,99

COMB1

Combination

6718,64

555,87

-41,32

COMB1

Combination

6718,64

1176,54

-402,24

1.25

COMB1

Combination

6718,64

1797,21

-1021,77

COMB1

Combination

6587,15

-2231,46

-1021,77

COMB1

Combination

8196,75

182,94

824,74

COMB1

Combination

9806,35

2597,34

-1681,37

2
2

1.8027
8
3.6055
5

Tabel 4.4 Hasil analisa SAP 2000 Struktur tangga kecil tipe b

95

4.5 Perhitungan Tulangan Pelat Tangga


4.5.1
Perhitungan Pelat Tangga Besar
a.

Penentuan tinggi efektif


Untuk pelindung beton p = 20 mm; tulangan pokok = 12 mm; tebal
pelat tangga = 120 mm.
d

= h p 0,5 tul pokok


= 120 20 ( 0,5 x 12 )
= 94 mm

M t2

= -2898,38 kgm

M lap. 2 - 4

= 932,32 kgm

M t4

= 3027,82 kgm

M lap. 3 - 4 = 410,39 kgm


M t3
b.

= -2215,66 kgm
Perhitungan tulangan arah tumpuan

Mt2 = 2898,38 kgm = 28,9838 kNm

Mlx
2
k = bd
28,9338 10 6
2
= 0,8 1000 94
= 4,093 N/mm2

fy
1 0,588

f
'
c

k = 0,8 fy

1 0,588

240

23

4,093 = x 0,8 x 240


0
= 4,093 - 192 + 1176,96
Dengan rumus ABC didapatkan:

1, 2
1, 2

min

b b2 4 a c
2a
=
192 ( 192) 2 ( 4 1176,96 4,093)
2 1176,96
=

= 0,0191
= 0,0025

96

Karena hit > min maka perlu yang dipakai adalah hit = 0,0191
Sehingga,
A = perlu x b x d
= 0,0191 x 1000 mm x 94 mm
= 1795,4 mm2
Berdasarkan tabel diameter batang dan luas penampang batang baja
profil deform, dipakai tulangan D12 mm 50 mm dengan As = 2261,9
mm2
c.

Perhitungan Tulangan arah lapangan


Mlx = 932,32 kgm = 9,3232 kNm

Mlx
2
k = bd
9,3232 10 6
2
= 0,8 1000 94
= 1,319 N/mm2

fy
1 0,588

f
'
c

k = 0,8 fy

1 0,588

1,319
= x 0,8 x 240
0 = 1,319 - 192 + 1176,96

240

23

Dengan rumus ABC didapatkan:

1, 2

b b2 4 a c
2a
=
192 ( 192) 2 ( 4 1176,96 1,319)
2 1176,96
=

1, 2

= 0,0066
min
= 0,0025
Karena hit > min maka perlu yang dipakai adalah hit = 0,0066
Sehingga,
A = perlu x b x d
= 0,0066 x 1000 mm x 94 mm
= 620,4 mm2

97

Berdasarkan tabel diameter batang dan luas penampang batang baja


profil deform, dipakai tulangan D12 mm 150 mm dengan As = 754,0
mm2
d.

Tulangan bagi
Berdasarkan PBBI 71 halaman 90 disebutkan bahwa apabila tulangan
pembagi terdiri dari baja dengan mutu baja tulangan pokok yang
sama, maka luas tulangan pembagi harus diambil minimum sebesar
20% dari luas tulangan pokoknya.
Asbagi

= 20% Aspokok

= 0,2 x 620,4 mm
= 124,08 mm
Berdasarkan tabel diameter batang dan luas penampang batang baja
profil polos, dipakai tulangan 6 mm 200 mm dengan As = 141,4
mm2
4.5.2 Perhitungan Pelat Tangga Kecil
a. Penentuan tinggi efektif
Untuk pelindung beton p = 20 mm; tulangan pokok = 12 mm; tebal
pelat tangga = 120 mm.
d

= h p 0,5 tul pokok


= 120 20 ( 0,5 x 12 )
= 94 mm

M t2

= -2294,39 kgm

M lap. 2 - 4 = 1047,18 kgm


M t4

= 1963,92 kgm

M lap. 3 - 4 = 36,14 kgm


M t3

= -2009,44 kgm

b. Perhitungan tulangan arah tumpuan


Mt2 = 2294,39 kgm = 22,9439 kNm

Mlx
2
= bd

98

22,9439 10 6
2
= 0,8 1000 94
= 3,246 N/mm2

fy
1 0,588

f
'
c

k = 0,8 fy
240

1 0,588

23
3,246
= x 0,8 x 240
0

= 3,246 - 192 + 1176,96

Dengan rumus ABC didapatkan:

1, 2

b b2 4 a c
2a
=
192 ( 192) 2 (4 1176,96 3,246)
2 1176,96
=

1, 2
= 0,0154
min = 0,0025
Karena hit > min maka perlu yang dipakai adalah hit = 0,0154
Sehingga,
A = perlu x b x d
= 0,0154 x 1000 mm x 94 mm
= 1447,6 mm2
Berdasarkan tabel diameter batang dan luas penampang batang baja profil
deform, dipakai tulangan D12 mm 50 mm dengan As = 2261,9 mm2
c. Perhitungan Tulangan arah lapangan
Mlx = 1047,18 kgm = 10,4718 kNm

Mlx
2
= bd
10,4718 10 6
2
= 0,8 1000 94
= 1,481 N/mm2

fy
1 0,588

f
'
c

= 0,8 fy

1,481
0

1 0,588

240

23

= x 0,8 x 240
= 1,481 - 192 + 1176,96

99

Dengan rumus ABC didapatkan:

b b2 4 a c
2a
=

1, 2

192 ( 192) 2 ( 4 1176,96 1,481)


2 1176,96
=

1, 2
= 0,00738
min = 0,0025
Karena hit > min maka perlu yang dipakai adalah hit = 0,00738
Sehingga,
A = perlu x b x d
= 0,00738 x 1000 mm x 94 mm
= 693,72 mm2
Berdasarkan tabel diameter batang dan luas penampang batang baja profil
deform, dipakai tulangan D12 mm 150 mm dengan As = 754,0 mm2
d. Tulangan bagi
Berdasarkan PBBI 71 halaman 90 disebutkan bahwa apabila tulangan
pembagi terdiri dari baja dengan mutu baja tulangan pokok yang sama,
maka luas tulangan pembagi harus diambil minimum sebesar 20% dari
luas tulangan pokoknya.
Asbagi

= 20% Aspokok
= 0,2 x 693,72 mm
= 138,744 mm

Berdasarkan tabel diameter batang dan luas penampang batang baja


profil polos, dipakai tulangan 6 mm 200 mm dengan As = 141,4
mm2

4.6 Perhitungan Tulangan Kolom Tangga


Kolom tangga direncanakan sebagai kolom dinding yang ukuran lebar
kolomnya mengikuti ukuran lebar anak tangga.
4.6.1 Proses Analisa Kebutuhan Tulangan Menggunakan Program SAP
2000
100

1) Analisa dapat dijalankan setelah analisa struktur untuk menghasilkan


output sudah berjalan (tanda gembok terkunci)
2) Design Concert Frame Design Select Design Combos Design
Combos
3) Masukkan COMB1 dan klik COMB1 Show Pastikan DEAD Load
diisi 1,2 dan LIVE Load 1,6 Cancel OK
4) Design Start Design/ Check Of Structure
5) Ubah satuan ke Kgf, mm, C untuk melihat jumlah luas tulangan yang
dibutuhkan dalam satuan mm2 pada masing-masing batang.

Gambar 4.12 Kebutuhan tulangan kolom tangga tipe a (mm2)

Dari hasil analisa SAP 2000 terdapat hasil luasan tulangan pokok seperti
pada gambar diatas (Longitudinal Reinforcement) yang diperlukan oleh
penampang kolom, yaitu sebesar 2897 mm. Direncanakan pakai tulangan
D12 mm (113,04 mm).
Maka jumlah tulangan pada kolom dapat dapat dicari sebagai berikut:
tulangan

2897
= 113,04 = 25,63 ~ 26 D12

101

2897
2 = 1448,5 dipakai D12 - 50 mm = 2261,9 mm2

4.7 Perhitungan Pondasi Tangga


a. Data Perencanaan
-

P = 6844,07 kg
Mu = 3027,82 kgm
Df = 2 m
t = 1,6 ton/m = 1600 kg/m
C = 1,1 ton/m = 1100 kg/m

Menurut tabel koefisien daya dukung dari Terzaghi (Hary C. Teknik


Pondasi: 94) diperoleh:

24
-

Nc
23,32

Nq
11,64

N
9,7

Dimensi kolom tangga = 0,15 m x 2 m


Dimensi Pondasi
= 1,6 m x 2 m
Tebal pelat pondasi = 250 mm
D tulangan pokok
= 12 mm
Tebal selimut beton = 40 mm

Beban merata (qu) :


Keramik 1 cm

= 1 x 24 kg/m2

= 24 kg/m2

Spesi 2 cm

= 2 x 21 kg/m2

= 42 kg/m2

Pasir 3 cm

= 0,03 m x 1600 kg/m3

= 48 kg/m2 +

qu

= 114 kg/m2

b. Daya Dukung Tanah Ultimate


Po

= Df x
= 2 x 1600
= 3200 kg/m

Daya dukung Ultimate

untuk Pondasi Telapak Menerus (Joseph E

Bowles: 153)
qu

= C x Nc + Po x Nq + 0,5 x x B x N
= (1600 x 23,32) + (3200 x 11,64) + (0,5 x 1600 x 1,6 x 9,7)
= 86976 kg/m

102

qun

= qu Po
= 86976 3200
= 83776 kg/m

Faktor aman = 2,5


qs

83776
= 2,5 = 33510,4 kg/m

c. Pembebanan Pondasi
Beban terpusat (Pu)

= 6844,07 kg

Berat penutup lantai

= (2-0,15) x 1 x 2400 x 1,2

= 5328,00 kg

Berat plat pondasi

= 0,4 x 1 x 2400 x 1,2

= 1152,00 kg

Berat lantai kerja

= 0,05 x 1 x 2 x 2200 x 1,2

Berat urugan

= 2 x 2 x (1-0.12) x 1400 x 1,2 = 5913,60 kg


Pu

264,00 kg

= 19501,67 kg

d. Tegangan Yang Sebenarnya


Pembebanan dengan Analisis Mayerhof, Beban Eksentris

103

Gambar 4.13 Jarak bidang eksentris pondasi tangga

Eksentrisitas (ex) = 107 cm - ( B)


= 107 cm - (0,5 x 160) cm
= 27 cm = 0,27 m
Mu

= Pu x e
= 19501,67 kg x 0,27 m
= 5265,4509 kgm

P
Mu

1 bl 2
6
=-A
19501,67
5265,4509

1
1,6 2,0 ( 1,6 2,0 2 )
6
=-

= -1469,326 kg/m < qs = 33510,4 kg/m..(Tanah Aman)


= - 10719,218 kg/m <

qs = 33510,4 kg/m..(Tanah

Aman)
e. Kontrol Kekuatan Geser
Penentuan tinggi efektif
Untuk pelindung beton P = 50 mm; tulangan pokok = 12 mm
d

= h p 0,5 tulangan pokok


= 250 50 (0,5 x 12)
= 194 mm
= 0,194 m

bo

= 1000 + 1000
= 2000 mm
=2m

A = 2 x 1,6 = 3,2 m2
e

= 1 (0,5 x B)
= 1 (0,5 x 1,6)
= 0,2 m
104

Mu

= Pu x e
= 6844,07 kg x 0,2 m
= 1368,814 kgm
P
Mu

1 bl 2
6
=-A

6844,07
1368,814

1,6 2,0 ( 1 1,6 2,0 2 )


6
=-

u min

= - 855,909 kg/m

u maks

= - 3421,635 kg/m

1) Tinjauan dua arah


B

= lebar kolom + 2 ( d efektif) . (Istimawan : 357)


= 150 + 2 (0,5 x 194)
= 344 mm

= panjang kolom + 2 ( d efektif) . (Istimawan: 357)


= 2000 + 2 (0,5 x 194)
= 2194 mm

Gaya geser total terfaktor yang bekerja pada penampang kritis


Vu

= Pu x (A- (B x L)) . (Istimawan: 363)


= 68,4407 ((1,6 x 2,00) - (0,344 x 2,194))
= 167,356 kN

Kuat geser beton diambil nilai terkecil dari harga berikut

Vc

2
2 fc bo d efektif
Bc
(Istimawan: 352)

= 4 fc bo d efektif . (Istimawan: 352)


Dimana:
Bc

= rasio sisi panjang terhadap sisi pendek kolom


= 2000/150
= 13,33

Bo

= keliling penampang kritis


=1000 + 1000 = 2000 mm

105

Vc

1 2

23 2000 194

13,33

= 10262934,73 N
= 10262,93473 kN
Vc

= 4 23 2000 194
= 7443130,53 N
= 7443,13053 kN

Maka diambil nilai Vc yang mempunyai nilai terkecil


= 7443,13053 kN
Kuat geser maksimum
Vn = Vc
= 0,6 x Vc
= 0,6 x 7443,13053 kN
= 4465,88 kN
Karena Vn = 4465,88 kN > Vu = 167,356 kN
Jadi tidak diperlukan tulangan geser
2) Tinjau satu arah

Vc

= 6

fc' bw d

= 1 / 6 23 2000 194
= 310130,44 Nm2
= 310,13044 kN
Vn = Vc
= 0,6 x 310,13044 kN
= 186,078 kN
G

= l kolom d
= 1 0,194
= 0,806 m

Vu

= u x W x G
= 34,21635 kN/m2 x 2 m x 0,806 m
= 55,157 kN
106

Maka Vu = 55,157 kN < DVn = 186,078 kN.. (Aman)


a. Perhitungan Tulangan
0,5 al = 0,5 x ( d + G )
0,5 al = 0,5 x ( 0,194 + 0,806 )
0,5 al = 0,5
Mu

= W x 0,5 a1 x B
= 3421,635 kg/m2 x 0,5 m x 1 m
= 1710,8175 kgm
= 17108,175 kNmm

Mlx
2
= bd

17108,175
2
= 0.8 1000 194
= 0,000568 kN/mm2
= 0,568 N/mm2

1 0,588

= 0,8 fy

fy

f ' c

1 0,588

0,568 = x 0,8 x 240


0
= 0,568 - 192 + 1176,96

240

23

Dengan rumus ABC didapatkan:

1, 2

b b2 4 a c
2a
=
192 (192) 2 ( 4 1176,96 0,568)
2 1176,96
=

1, 2

= 0,00291
min

1,4
1,4
fy
=
= 240 = 0,00583

Jadi dipakai perlu = 0,00583


As

=xbxd

107

= 0,00583 x 1000 x 194


= 1131,02 mm2
Berdasarkan tabel diameter batang dan luas penampang bayang
baja profil deform, dipakai tulangan D12 mm 100 mm dengan As
= 1131,02 mm2
Panjang penyaluran dan penyambungan tulangan
Dipakai tulangan D12 (A = 113,04 mm2)

ldb

db fy
4 f 'c
=
12 240

= 4 23
= 150,156 mm
tidak boleh kurang dari ldb = 0,04 x db x fy
= 0,04 x 12 x 240
= 115,2 mm
Jadi dipakai panjang penyaluran 150,156 mm 160 mm

108

Anda mungkin juga menyukai