Anda di halaman 1dari 37

TUGAS BESAR

SA STRUKTUR BAJA 2
Nama : Stella Mellinia Samderubun
NIM : 1953050010

1. Data Bangunan :
- Fungsi bangunan : Kos-kosan 2 lantai
- Ukuran bangunan : (10 x 16)m
- Jenis struktur bangunan : Struktur Baja
- Mutu : BJ-37

2. Gambar denah bangunan


2.1.Denah lt. 1
2.2.Denah Lt. 2

2.3.Denah Sloof Lt. 1


2.4. Denah Balok Lt.2
2.5. Denah Kolom Lt. 1

2.6. Denah Kolom Lt. 2


2.7. Denah Pelat Lantai 2
2.8.Denah Kuda-kuda Atap
2.9.Denah Ring Atap
2.10. Detail Kuda-kuda Atap
10000

DETAILRANGKAKUDA- KUDA
14 1 : 100

a. Perencanaan Kuda-kuda
 Data – data Kuda-kuda
Bentang kuda-kuda = 10 m
Jarak kuda-kuda =2m
Jarak gording = 1,5 m
Sudut kemiringan atap = 45o
Penutup atap = Genteng
Sambugan = Baut
Berat gording = 11 kg/m

Modulus Elastisitas (E) = 200.000 Mpa


Modulus geser (G) = 80.000 Mpa
Poison ratio (m) = 30%
Koefisien muai (at) = 1,2*10-6

Mutu baja = BJ 37
Tegangan leleh = 240 Mpa
Tegangan Ultimit = 370 Mpa
Peregangan minimum = 20%

Penutup atap genteng = 50 kg/m2


Plafond + penggantung = 11 + 7 = 18 kg/m2

Berat baja per unit volume = 7850 kg/m3


Beban hidup gording = 100 kg
Tekanan tiup angin = 25 kg/m2

 Data Profil
Profil yng digunakan pada perencanaan kuda-kuda adalah Baja Canal (150 x 75 x 20 x
4,5).
- A = 3,971cm2 - Iy = 99,2 cm4
- Berat = 11 kg/m - ix = 5,92 cm
- Cx = 0 cm - iy = 2,66 cm
- Cy = 2,50 cm - Zx = 65,2 cm3
- Ix = 489 cm4 - Zy = 19,8 cm3

 Pembebanan Kuda-kuda
Data berat bangunan dan komponen gedung yang digunakan sebagai berikut :
- Penutup atap genteng = 50 kg/m2
- Berat per unit volume baja = 7850 kg/m3
- Plafond = 11 kg/m2
- Penggantung = 7 kg/m2

Data beban hidup pada atap gedung yang digunakan sebagai berikut :
- Beban hidup pekerja = 100 kg
- Beban air hujan = (40 – 0,8 x 45o) = 4 kg/m2
- Tekanan tiup angin = 25 kg/m2
Koefisien angin
- Angin tekan = 0,02α – 0,4
- Angin hisap = -0,40

 Akibat Berat Atap


BA = Berat atap genteng x jarak gording x jarak kuda-kuda
BA = 50 x 1,5 x 2
BA = 150 kg

 Akibat Berat Sendiri Kuda-kuda


Direncanakan kuda-kuda menggunakan profil Baja Canal (150 x 75 x 20 x 4,5). Beban
dari pofil kuda-kuda dihitung secara manual dalam program SAP 2000.

 Akibat Berat Sendiri Gording


Direncanakan gording menggunakan Canal (150 x 75 x 20 x 4,5). Beban dari profil
gording dihitung secara manual di SAP 2000.

 Akibat Berat Plafond


Bp = Beban plafond x jarak kuda-kuda x panjang kuda-kuda
18 𝑘𝑔/𝑚 2𝑥 2 𝑚 𝑥 10 𝑚
Bp = = 30 kg
12

 Beban hidup
- PPekerja = 100 kg
- Pair hujan = (40 – 0,8 x 45o) = 4 kg/m2
= 4 kg/m2 x 2 m x 1,5 m = 12 kg
 Beban Angin
Beban Angin (W) = 25 kg/m2
- Angin Tekan (PPURG, pasal 2.1.3.3)
Cq = 0,02α – 0,4 = 0,02 x 45o – 0,4 = 0,5

- Angin tekan vertikal


W = Cq x sin α x W x jarak gording x jarak kuda-kuda
= 0,5 x sin 45o x 25 kg/m2 x 1,5 x 2
= 26,51 kg

- Angin tekan horizontal


W = Cq x cosα x W x jarak gording x jarak kuda-kuda
= 0,5 x sin 45o x 25 kg/m2 x 1,5 x 2
= 26,51 kg

- Angin Hisap
Cq = -0,40

- Angin hisap vertikal


W = Cq x sin α x W x jarak gording x jarak kuda-kuda
= -0,4 x sin 45o x 25 kg/m2 x 1,5 x 2
= -21,21 kg

- Angin hisap horizontal


W = Cq x cosα x W x jarak gording x jarak kuda-kuda
= -0,4 x sin 45o x 25 kg/m2 x 1,5 x 2
= -21,21 kg
b. Analisa Struktur Atap dengan Program SAP 2000
 Edit Grid

 Input Data Pada Material Properties

 Menentukan Profil Baja

 Input Load Pattern


 Input Load Combination
 U = 1,4 D
 U = 1,2 D + 0,5 La
 U = 1,2 D + 1,6 La + 0,8 W
 U = 1,2 D + 1,3 W + 0,5 La
 U = 0,9 D ± 1,3 W

 Run Analysis

 Result
- Akibat beban aksial
- Momen

c. Perhitungan Batang Tekan


Berdasarkan perhitungan analisa pada program SAP 2000 didapatkan gaya tekan maksimal pada
batang 210.
- a = 150 mm - Cy = 2,50 cm
- Ix = 489 cm4
- b = 75 mm
- Iy = 99,2 cm4
- c = 20 mm
- ix = 5,92 cm
- A = 13,97cm2
- iy = 2,66 cm
- Berat = 11 kg/m
- Zx = 65,2 cm3
- Cx = 0 cm - Zy = 19,8 cm3

 Batang 210 dengan profil baja C (150 x 75 x 20 x 4,5)


 P maks = Nu = 7726,66 kg = 7,727 ton = 75775,98 N (output SAP – seperti gambar)
 L Bentang = 0,89753 m = 8897,53 mm (output SAP – seperti gambar)

 Batas Kelangsingan Elemen


𝑘.𝐸 𝑘.𝐸 4. 200000
Wlim = 0,644 √ = 0,644 √ 𝑃𝑚𝑎𝑘𝑠 = 0,644 √ 75775,98
𝑓
𝐴 1397
= 54,24
Syarat Batasan :
- Web
ℎ ℎ
Ww = 𝑡𝑓 < 200, dan Ww = 𝑡𝑓 < Wlim
150
Ww = = 33,33 < 200
4,5
Syarat, Ww < Wlim, maka :Ww = W

- Flange
𝑏 𝑏
Wf = < 200, dan Wf = < Wlim
𝑡𝑓 𝑡𝑓
75
Wf = 4,5 < 16,67 < 200, dan Wf < Wlim
Syarat, Wf < Wlim, maka :Wf = W

 Luasan Efektif (Ae)


Dari batasan penampang untuk :
- Web
Didapat Ww = 33,33
Maka, he = Ww x t
= 33,33 x 4,5
= 150 mm

- Flange
Didapat Wf = 16,67
Maka, he = Wf x t
= 16,67 x 4,5
= 75 mm

Maka nilai luas efektif penampang adalah :


Ae = [(150 − 2𝑥4,5)𝑥4,5] + [2(75𝑥4,5)] + [2(20 − 4,5)𝑥4,5)]
= 1449 mm2
 Buckling Arah y (Non Simetri)
ԥ2 . 𝐸. 𝐼𝑦 3,142 . 2000000.9920
- Pycr = =
(𝑘𝑦.𝐿𝑦) (1. 8897,53)2
= 24709 N

Pycr 24709
- Fey = =
Ae 1449
= 17,05 Mpa

- Fpy = 0,833 x Fey


= 0,833 x 17,05
= 14,20 Mpa
𝑓𝑦
Syarat : Fpy ≤ = 14,20 ≤ 120
2

Maka Fay = Fpy


- Cry = ϕ. Ae. Fay
= 18518,22 N

Cry > Pmaks


18518,22 N < 75775,98 ( tidak aman)
 Buckling Arah X (Simetri)
ԥ2 . 𝐸. 𝐼𝑥 3,142 . 2000000. 48900
- Pxcr = =
(𝑘𝑥.𝐿𝑥) (1. 8897,53)2
= 121803,3 N

Pycr 1218,033
- Fex = =
Ae 1449
= 84,06 Mpa

- Fpx = 0,833 x Fex


= 0,833 x 84,06
= 70,02 Mpa
𝑓𝑦
Syarat : Fpx ≤ = 70,02 ≤ 120
2

Maka Fax = Fpx


- Crx = ϕ. Ae. Fax
= 91313,082 N

Cry > Pmaks


313,082 N < 75775,98 ( tidak aman)

d. Perhitungan Batang Tarik


Berdasarkan perhitungan analisa pada program SAP 2000 didapatkan gaya tarik maksimal pada
batang 210.
- a = 150 mm - Cy = 2,50 cm
- Ix = 489 cm4
- b = 75 mm
- Iy = 99,2 cm4
- c = 20 mm
- ix = 5,92 cm
- A = 13,97cm2
- iy = 2,66 cm
- Berat = 11 kg/m
- Zx = 65,2 cm3
- Cx = 0 cm - Zy = 19,8 cm3

 Batang 160 dengan profil baja C (150 x 75 x 20 x 4,5)


 P maks = Nu = 6066,02 kg = 6,06 ton = 75775,98 N (output SAP – seperti gambar)
 L Bentang = 2,5 m = 2500 mm (output SAP – seperti gambar)
 Kelangsingan Batang Tarik
Batas kelangsingan
λ ≤ 300
𝐼𝑦
ry = √ 𝐴
992000
ry = √ 1397
ry = 26,64
𝐾.𝐿
λ= 𝑟
1.2500
=
22
= 113,63 ≤ 300 (OK)
3. Perencanaan Dimensi
3.1.Perencanaan Pelat Lantai
3.1.1. Perhitungan beban berguna (super imposed load)
A. Berat finishing :
- Adukan : 0.02m x 2.100 kg/m3 : 42 kg/m2
- Keramik : 24 kg/m2 : 24 kg/m2
- Penggantung : 7 kg/m2 : 7 kg/m2
- Plafond :11 kg/m2 : 11 kg/m2
- M/E : 25 kg/m2 : 25 kg/m2

Total : 109 kg/m2

B. Beban Hidup
- Lantai dan tangga : 200 kg/m2 : 200 kg/m2

Total : 500 kg/m2


Beban berguna = beban finishing + beban hidup
= 109 + 200
= 309 kg/m2

Berdasarkan tabel perencanaan praktis untuk bentang menerus dengan tulangan


negatif, dimana

 Beban berguna : 309 kg/m2


 Bentang : 3.50 m
Maka diperoleh :
 Tebal Pelat : 12 cm
 Tul. Negatif : 6,13 cm2/m
Direncanakan pakai tulangan ø 10 mm (As = 0.785 cm2)
Jumlah tulangan per 1 m = 6,13/1,131 = 5,41 ≈ 5 buah
Jadi, dipasang tulangan negatif Ø12 – 250
3.2. Perhitungan Dimensi Balok - Kolom
3.2.1. Preliminary Design
3.2.1.1. Material Properties
- Fy : 240 Mpa
- Es : 200.000 Mpa

3.2.2. Balok
𝑙
Direncanakan tinggi balok minimum = 16
Panjang bentang balok (L) = 4,5 m
𝑙 450
h = 16 = = 28,125cm ≈ 30 cm
16
1 1
b = 2 x h = 2 x 30 = 15 cm
maka, dimensi (b/h = 15 x 30) cm
A = b x h = 15 x 30 = 450 cm2
dipakai profil : WF 400 x 400 x 30 x 50 (A = 528,6 cm2) (tabel profil baja)

3.2.3. Kolom
 Bentang balok terpanjang = 450 cm
 Bentang kolom terpanjang = 450 cm
 Dimensi balok = 15 x 30

𝐼 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑚 𝐼 𝑏𝑎𝑙𝑜𝑘
Perencanaan dimensi kolom :𝐿 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑚 = 𝐿 𝑏𝑎𝑙𝑜𝑘
𝐼 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑚 𝑥 𝑙 𝑏𝑎𝑙𝑜𝑘
Ikolom = 𝑙 𝑏𝑎𝑙𝑜𝑘
1
450 𝑥 ( 𝑥 15 𝑥 303 )
Ikolom = 12
= 33.750cm
450
4 4
hkolom = √12 𝑥 𝑙𝑘𝑜𝑙𝑜𝑚 = √12 𝑥 33.750 = 25 cm
bkolom = hkolom = 25 cm
A = 25 x 25 = 625 cm2
dipakai profil : WF 400 x 400 x 45 x 70 (A = 770,1 cm2) (tabel profil baja)
4. Desain Pembebanan (DL, LL, WL, EL)
4.1.Beban Mati dan Hidup Setiap Lantai (PPURG 1987)
4.1.1. Beban pada lantai 1
- Berat pelat sendri : 0.12m x 2.400 kg/m3 : 288 kg/m2
3
- Adukan (2 cm) : 0.02m x 2100 kg/m : 42 kg/m2
- Keramik : 24 kg/m2 : 24 kg/m2
- Dinding : 300 kg/m2 : 300 kg/m2
2
- Lantai dan tangga : 200 kg/m : 200 kg/m2
Total : 654 kg/m2
4.1.2. Beban pada lantai 2
- Berat pelat sendiri : 0.12m x 2.400 kg/m3 : 288 kg/m2
3
- Adukan : 0.02m x 2.100 kg/m : 42 kg/m2
- Keramik : 24 kg/m2 : 24 kg/m2
- Dinding : 300 kg/m2 : 300 kg/m2
2
- Plafond : 11 kg/m : 11 kg/m2
- Penggantung : 7 kg/m2 : 7 kg/m2
- M/E : 25 kg/m2 : 25 kg/m2
- Lantai dan tangga : 200 kg/m2 : 200 kg/m2
2
- Balkon : 300 kg/m : 300 kg/m2
Total : 1.197 kg/m2

4.1.3. Beban atap


- Penutup atap genting : 50 kg/m2
- Beban hidup atap : 100 kg/m2
Total : 150 kg/m2

4.1.4. Beban Hujan


Besar beban hujan mengacu pada SN 1727:2020; persamaan 8.3-1
R = 0,0098 (ds + dh)
Diperkirankan nilai d s = 10 mm dan dh = 0 mm
R = 0,0098 (10 + 0)
= 0,098 kN/m2 = 9,8 kg/m2
4.2.Beban Angin (SNI 1727-2020)
4.2.1. Kategori Resiko

4.2.2. Kecepatan angin dasar (V)


Lokasi perencanaan berada di wilayah DKI Jakata. Diasumsikan kecepatan
angin 4 m/s.
4.2.3. Parameter beban angin
a.

b.

c. Faktor topografi (Kv) = 1, karena struktur tidak memenuhi semua kondisi yang
diisyaratkan dalam padal 26.8.1
d. Fakor elevasi permukaan tanah, (Ke) = 1
4.2.4. Koefisien eksposur (Kz)
Tinggi atap <30ft (9,1), maka digunakan koefisien eksposur = 0,70

4.2.5. Tekanan angin (qz/qh)


qz = 0.613 x Kz x Kzt x Kd x V2
= 0.613 x 0,70 x 1 x 0,85 x 42
= 5,83576 kg/m2

4.2.6. Koefisien tekanan internal (GCp)

4.2.7. Tekanan Angin (P)


P = qh (GCp)
= 5,83576 (-0,18)
= -1,05 kg/m2
4.3.Tentukan wilayah gempa yang digunakan, faktor keutamaan dan kategori resiko,
kelas situs dan percepatan gema, desain seismik
a. Kategori Resiko
b. Menentukan percepatan parameter gempa
Pada konstruksi ini wilayah gempa yang saya gunakan berlokasi di Kupang. Berikut
hasil running online dari situs dengan kelas situs SD (Tanah Sedang).

Maka, dari hasil perhitungan runing online, nilai Spektrum Respons didapatkan sebesar :
Ss (g) = 1,0402
S1(g) = 0,3723

c. Klasifikasi Situs
d. Menentukan Koefisien situs dan parameter respons spektral percepatan gempa
maksimum yang dipertimbangkan risiko

 Sms = Fa x Ss
= 1,1 x 1,0402
= 1,14422

 Sm1 = Fv x S1
= 1,8 x 0,3723
= 0,67014

e. Menentukan parameter percepatan spektral desain


2
 Sds = 3 x Sms
2
= 3 x 1,14422

= 0,7628
2
 Sd1 = 3 x Sm1
2
= 3 x 0,67014
= 0,44676
f. Menentukan kategori desain seismeic (SNI Gempa 03-1726-2012 Pasal 6.5)

4.4.Kombinasi Beban
 Kombinasi Dasar (SNI 1727:2020)
1. 1,4D
2. 1,2D + 1,6L + 0,5(Lr atau S atau R)
2a. 1,2D + 1,6L + 0,5Lr
2b. 1,2D + 1,6L + 0,5S
2c. 1,2D + 1,6L + 0,5R
3. 1,2D + 1,6L (Lr atau S atau R) + (L atau 0,5W)
3a. 1,2D + 1,6Lr + 1L
3b. 1,2D + 1,6Lr + 0,5W
3c. 1,2D + 1,6S + 1L
3d. 1,2D + 1,6S + 0,5W
3e. 1,2D + 1,6R + 1L
3f. 1,2D + 1,6R + 0,5W
4. 1,2D + 1,0W + L + 0,5(Lr atau S atau R)
4a. 1,2D + 1,0W + L + 0,5Lr
4b. 1,2D + 1,0W + L + 0,5S
4c. 1,2D + 1,0W + L + 0,5R
5. 0,9D + 1,0W

 Kombinasi akibat pengaruh beban gempa (SNI 1727:2019)


6. 1,2D + Ev + Eh + L + 0,2S
1,2D + 0,2SDSD + ρQe + L + 0,2S
(1,2 + 0,2SD) D + ρ (Ex ± Ey) + L
(1,2 + 0,2SD) D ± ρEx ± ρEy + L
(1,2 + 0,2SD) D ± ρ(0,3Ex ± Ey) + L
(1,2 + 0,2SD) D ± ρ(Ex ± 0,3Ey) + L
6a. (1,2 + 0,2SD) D + ρ(0,3Ex + Ey) + L
6b. (1,2 + 0,2SD) D + ρ(0,3Ex - Ey) + L
6c. (1,2 + 0,2SD) D - ρ(0,3Ex + Ey) + L
6d. (1,2 + 0,2SD) D - ρ(0,3Ex - Ey) + L
6e. (1,2 + 0,2SD) D + ρ(Ex + 0,3Ey) + L
6f. (1,2 + 0,2SD) D + ρ(Ex - 0,3Ey) + L
6g. (1,2 + 0,2SD) D - ρ(Ex + 0,3Ey) + L
6h. (1,2 + 0,2SD) D + ρ(Ex - 0,3Ey) + L

7. 0,9D - Ev + Eh
0,9D - 0,2SDSD + ρQe
(0,9 + 0,2SD) D + ρ (Ex ± Ey)
(0,9 + 0,2SD) D ± ρEx ± ρEy
(0,9 + 0,2SD) D ± ρ(0,3Ex ± Ey)
(0,9 + 0,2SD) D ± ρ(Ex ± 0,3Ey)

7a. (0,9 + 0,2SD) D + ρ(0,3Ex + Ey)


7b. (0,9 + 0,2SD) D + ρ(0,3Ex - Ey)
7c. (0,9 + 0,2SD) D - ρ(0,3Ex + Ey)
7d. (0,9 + 0,2SD) D - ρ(0,3Ex - Ey)
7e. (0,9 + 0,2SD) D + ρ(Ex + 0,3Ey)
7f. (0,9 + 0,2SD) D + ρ(Ex - 0,3Ey)
7g. (0,9 + 0,2SD) D - ρ(Ex + 0,3Ey)
7h. (0,9 + 0,2SD) D + ρ(Ex - 0,3Ey)
5. Desain Tangga
5.1. Data Teknis
Mutu baja (BJ 37) : fy = 240 Mpa
Mutu beton (fc’) : 30 Mpa

5.2. Bahan dan Beban Rencana


Direncanakan :
 Anak tangga menggunakan olat baja T = 0,5cm
 Berat baja = 7850 kg/m2
 Balok tangga menggunakan baja profil C 6 x 5,4

5.3. Analisa Dimensi Tangga


Tinggi antar lantai = 4m
Panjang ruang tangga = 4m
Lebar tangga = 2,5m
Tinggi anak tangga (Optrade) = 18cm, syarat ; 16 ≤ O≤ 20
Lebar anak tangga (Antrade) = 26 ≤ A≤ 30
2optrade + 1antrade = 65cm
(2 x 18) + 1 Antrade = 65 cm
1 Antrade = 65cm – 36 cm
1 Antrade = 29 cm ≈ 30 cm
400
Jumlah anak tangga= = 22,22 = 21,22 ≈ 22 buah
18
Tangga akan dibagi menjadi 2 bagian, yaitu bagian atas dan bagian bawah
- Bagian bawah
: 11 optrade; hbawah = 18cm x 11 = 198cm
- Bagian atas : 11 optrade; hatas = 18cm x 11 = 198cm
Lebar bordes= bo = 400 – (11 x 30) = 70 cm
𝑂 18
Kemiringan tangga = tan α = 𝐴 = 30
α = 30,960 ≈ 310
5.4. Berat Pada Tangga
 Pembebanan pada balok tangga
Beban mati (Qd)
Berat sendiri profil : 2 x 8,036 = 16,072 kg/m
Berat plat anak tangga : 2 x 1,6 x 0,005 x 7850 = 125,6 kg/m
Berat sandaran tangga : 2 x 1 x 0,972 = 1,944 kg/m

= 143,616 kg/m

Beban Hidup (Ql) : 1,4 x 240 = 350 kg/m

Beban berfaktor (Qu l)


(1,2Qd + 1,6Ql)
= 2
(1,2(143,616) + 1,6(350)
= 2
= 366,169 kg/m = 0,366169 t/m

 Pembebanan pada bordes


Beban mati (Qd)
Berat sendiri profil : 2. 8,036 = 16,072 kg/m
Berat plat anak tangga : 2. 4. 0,005. 850 = 314 kg/m
Berat sandaran tangga : 2. 1. 0,972 = 1,944 kg/m

= 332,016 kg/m

Beban hidup (Ql) : 3. 250 = 750 kg/m


(1,2Qd + 1,6Ql)
Beban teraktor (Qu 2) : 4
1,2(332,016) + 1,6(750)
= 4
= 399,604 kg/m = 0,399604 t/m
6. Analisa Struktur Bangunan menggunakan SAP 2000
1. Masuk ke aplikasi SAP 2000 – klik File – New Model – 3D frame – edit grid

2. Masukin material yang akan dipakai; pilih Define- Material – Add New Material
- Material untuk kolom

- Material untuk balok

- Untuk pelat lantai : pilih Define – Section Properties – Area section


3. Masukan Jenis Pembebanan
Pilih Define – Load Pattern

4. Masukan Load Combination

5. Masukan Beban pada lantai


- Select pelat lantai yang akan diberi beban – klik Assign – Area Load – Uniiform (Shell)
Masukan beban mati

Masukan beban hidup


6. Masukan Beban balok
- Select balok yang akan diberikan beban – Klik assign – Frame Loads – Distributed

7. Masukan Beban Gempa (Respon Spectrum)


- Pilih Define – Function – Respon Spectrum

8. Run Analisa Struktur


- Pilih Analyze – Run Analysis
9. Cek Struktur

- Momen 3-3

- Shear 2-2
7. Tentukan Dimensi Profil Balok dan Kolom dan Gambarkan Profilnya
 Kolom (WF 400 x 400 x 45 x 70)
SAP OUTPUT Mmax = 63,05 kg.m (batang 249)

Tegangan ijin σI = 2400 kg/cm2

Data Profil :
Berat = 605 kg/m
Ix = 298000 cm4
Iy = 94400 cm4
Wx = 12000 cm3
Wy = 4370 cm3

𝑀𝑚𝑎𝑥 65,05 𝑥 100.000


Tegangan yang terjadi = =
𝑊𝑥 12000
= 542,083 < 2400 kg/cm2 (OK)

 Balok 400 x 400 x 30 x 50


SAP OUTPUT Mmax = 40,57 kg.m (batang 204)

Tegangan ijin σI = 2400 kg/cm2

Data Profil :
Berat = 415 kg/m
Ix = 187000 cm4
Iy = 60500 cm4
Wx = 8170 cm3
Wy = 2900 cm3

𝑀𝑚𝑎𝑥 40,57𝑥 100.000


Tegangan yang terjadi = =
𝑊𝑥 8170
= 496,57 < 2400 kg/cm2 (OK)

Anda mungkin juga menyukai