Anda di halaman 1dari 163

DIK :

Page 1

pabrik

Page 2

pabrik

Page 3

pabrik

b.

Page 4

pabrik

>

>

Momen maksimum akibat b Dalam perhitungan diambil

Jadi momen akibat beban an Akibat Wx = 0

Page 5

pabrik

260

Page 6

pabrik

Page 7

pabrik

22,2-22,2 = ## = 1,17 + (1,65-1,17) 50-22,2 = 1 > Syarat berubah bentuk . ijin kip < ijin ijin .KIP E = . E = .y (L/Iy ) 3,14.2100000 = = ## kg/cm2 (957,76/7,447) . ijin kip <1,17 ijinx 1252 ## = kg/cm2 < ijin = 1600 kg/cm2 Jadi balok IWF 300 x 200 X 14 X9 aman dan tidak mengalami tegangan KIP

> Cek tegangan Syarat (PPBBI)

P =

ijin =

Fbr = 125% . Fn = 125% . 1 Fbr = 1/4..d = d = 4. fbr

Page 8

pabrik

Page 9

pabrik

Pu 0 = < Pn 0 = ##### < 0,2 oke

3.

Kuat lentur rencana kolom Mnx Mnx = fy.wx = 0 x 0 0.00 kg.cm 0.00 kg.m = 0 Diperoleh nilai Mmax = kg/m 4 Rasio tegangan total Pu Mux + = 2pn bmnx < 1,0 0 0 + <1 = 2*147655,2 0,9.18504 = ## + ## = ##### < 1 olke

Jadi kolom IWF 300.200.9.14 kuat menerima beban dan memenuhi syarat

Page 10

pabrik

Page 11

pabrik

Page 12

pabrik

Page 13

pabrik

Page 14

pabrik

Page 15

pabrik

Page 16

pabrik

Page 17

pabrik

Page 18

pabrik

Page 19

pabrik

Page 20

pabrik

Page 21

pabrik

Page 22

pabrik

Page 23

pabrik

Page 24

pabrik

Lebar dan panjang pelat ditambahkan

Page 25

pabrik

Sehingga

Page 26

pabrik

DIK : SUATU KONSTRUKSI KUDA-KUDA BAJA SEBAGAI BERIKUT :

Metode yang digunakan dalam perencanaan adalah METODE ELASTIS dengan kombinasi pembebebanan SNI

Dengan data-data sebagai berikut : 1 Tipe konstruksi portal 2 Bahan penutup atap 3 Jarak antar portal 4 Bentang kuda-kuda 5 jarak gording 6 tinggi kolom 7 kemiringan atap 8 Tegangan Izin Baja 9 beban berguna 10 alat sambung 11 baja profil 12 modulus elastis baja 13 berat penutup atap

= = = = = = = = = = = = =

portal gabel seng gelombang 5.2 m 18 m 1.65 m 9 m 20 1600 Mpa 100 Mpa baut dan las ST- 37 2100000 10 kg/m

Page 27

pabrik

PERHITUNGAN GORDING

D r F X = 1/2 L Y

Menghitung panjang batang Diketahui( L) = 18 m > Jarak C - D Cos 20: = x/r r = 9 / cos 20: = 9.5776 m > Jarak D - F Tan 20: = y/x y = Tan 20: . 9 = 3.2757 m > Jarak gording direncanakan = 1,65 m > Banyaknya gording yang dibutuhkan 9,5776/2 + 1= 5.7888 = > Jarak gording yang sebenarnya 9,5776/6 + 1= 1.5963 m

6 buah

Perhitungan Dimensi Gording Untuk Dimensi Gording dicoba dengan menggunakan Profil Baja Light Lip Canal C 125 . 50 . 20 . 2,3 dengan data sbb : A = 5.75 cm2 q= 4.51 kg/m IX = 137 cm4 Wx = 21.9 cm IY = 20.6 cm4 Wy = 6.22 cm

> Pembebanan Pada Gording : a. Beban Mati / Dead Load Berat Gording Berat Penutup atap ( 1,65 m x 10 kg/m )

= =

4.51 kg/m 16.5 kg/m kg/m

q = 21.0

Gording ditempatkan tegak lurus bidang penutup atap dan beban mati Px bekerja Vertical, P diuraikan pada sumbu x dan sumbu y, sehingga diperoleh :

a = 20

Gambar 1 gaya yang bekerja pada gording

Page 28

pabrik

qx1 = q sin = 21,0 x sin 20 = qy1 = q cos = 21,0 x cos 20 =

7.2 Kg 19.7 Kg

Gording diletakan diatas beberapa tumpuan (kuda-kuda), sehingga merupakan balok menerus diatas beberapa tumpuan dengan reduksi momen lentur maksimum adalah 80%

q t/m
A

d maks
Mmaks

Gambar.2 gaya yang bekerja

Momen maksimum akibat beban mati : Mx1 = 1/8 . qx . L. 80% = 1/8 . 7,9 . 5,2 . 80% = 19.431 kgm My1 = 1/8 . qy. L . 80% = 1/8 . 21,7 .5,2 . 80% = 53.385 kgm

Page 29

pabrik

b.

Beban hidup / Live Load

P
a = 20

Gambar 2. Gaya kerja Pada Beban Hidup atau beban berguna Beban Berguna atau beban hidup adalah beban terpusat yang bekerja di tengah - tengah bentang gording, beban ini diperhitungkan kalau ada orang yang bekerja di atas gording besarnya beban hidup diambil dari PPURG 1987, P = 100 kg P x = P . Sin . = 100 . Sin 20: = 34.20 kg P y = P . Cos . = 100 . Cos 20: = 93.97 kg

Momen yang timbul akibat beban terpusat dianggap Continous Beam

l
Mmaks
Gambar momen Akibat beban berguna

Momen maksimum akibat beban hidup Mx2 = ( 1/4 . Px . L ) . 80% = ( 1/4 . 34,20 . 5,2 ) . 80% = 35.570 kgm My2 = ( 1/4 . Py . L ) . 80% = ( 1/4 . 93,97 . 5,2 ) . 80% = 97.728 kgm

Page 30

pabrik

Beban Angin : Beban Angin diperhitungkan dengan menganggap adanya tekanan positif (tiup) dan tekanan negatif (hisap), yang bekerja tegak lurus pada bidang atap. Menurut PPPURG 1987, tekanan tiup harus diambil minimal 25 kg/m . Dalam perencanaan ini, besarnya tekanan angin (W) diambil sebesar 85 kg/m.

a = 20

Ketentuan : > Koefisien angin tekan ( c ) = ( 0,02 x - 0,4 ) -0.4 Koefisien angin Hisap ( c ') = 85 kg/m Beban angin kiri ( W1 ) = 85 kg/m Beban angin kanan ( W2 ) = 20 : Kemiringan Atap ( ) = 1.65 m Jarak gording = Koefisien angin > Angin tekan ( c )

> >

= ( 0,02 x - 0,4 ) = ( 0,02 X 20:-0,4 ) = 0.8 Angin Hisap ( c' ) = -0.4 Angin Tekan (Wt ) =C x W1 X jarak Gording = 0,8 . 85 .1,65 = 112.2 kg/m Angin Hisap (Wh ) =c' . W1 . Jarak gording = 0,4*85*1,65 = -56.1 kg/m

>

Momen maksimum akibat beban angin Dalam perhitungan diambil harga W (tekan terbesar ) Wmax = 112.2 Wx = 0 ,karena arah beban angin tegak lurus sumbu batang balok. Jadi momen akibat beban angin adalah : Akibat Wx = 0 Mx = 1/8 . Wx .L . 80% = 1/8.0.5,2.0,8 = 0 kgm

Akibat Wy = 0 My = 1/8 . Wx .L . 80% = 1/8 .112,2 .5,2 . 0,8 = 58.344 kgm Tabel Perhitungan Momen P dan M P Px Py Mx My Atap + Gording ( Bebab mati ) 21.0 7.2 19.7 19.43052004 53.38491507 Beban Orang ( Beban Hidup ) 100 34.20 93.97 35.57 97.73
Page 31

Angin 112.2 0 112.2 0 58.344


pabrik

d.

Kombinasi Pembebanan > Akibat Beban Tetap M = M Beban Mati + M Beban Hidup Mx = Mx + Mx = 19,43 + 35,57 = 55.001 kgm = 5500.06 kgcm My = My + My = 53,38 + 97,73 = 151.113 kgm

= 15111.3 kgcm

> Akibat Beban Sementara M = M Beban Mati + M Beban Hidup + Beban Angin Mx = Mx + Mx + mx = 19,43 + 35,57 + 0 = 55.001 kgm = 5500.06 kgcm My = My + My + Mx = 53,38 + 97,73 + 58,34 = 209.457 kgm = 20945.7 kgcm

e.

Kontrol tegangan > Akibat Beban Mati + Beban Hidup = Mx Wy 5500.06 21.9 + My Wx 15111.3 21.9 = ijin = 1600 kg/cm

941.16

ijin = 1600 kg/cm

OKE.

> Akibat Beban Mati + Beban Hidup + Beban Angin = Mx Wy + My Wx ijin = 1600 kg/cm

5500.06 21.9

20945.7 21.9

1207.6

ijin = 1600 kg/cm

OKE.

f.

Kontrol Lendutan : Lendutan yang diijinkan untuk Gording ( Pada arah x terdiri dari 2 Wilayah yang ditahan oleh trakstang ) Fx ijin = 1 240 1 240 5 384 5 384 0.0988 .L x l 2 = 1 240 = 1 240 x 520 2 cm = 1.08 cm

Fy ijin =

. 520 =

2.166666667

Fx =

0,72 . ( l / 2 ) EI . Iy

1 px . ( l / 2 ) 48 EI . Iy + 0.102 1 48 0,34 . ( 520 / 2 ) 2,1 . 10 . 20,6 < Fx izin = 1.08 cm aman !!!

Fx = Fx =

0,07 . ( 520 / 2 ) 2,1.10 . 20,6 + 0.003 =

Fy =

5 384 5 384 0.0408

qy . ( l / 2 ) EI . Iy

1 py . ( l / 2 ) 48 EI . Iy + 0.042 1 48 0,9 . ( 520 / 2 ) 2,1 . 10 . 20,6 < Fy izin = 2.17 cm aman !!!
pabrik

Fy = Fy =

0,19 . ( 520 / 2 ) 2,1.10 . 20,6 + 0.001 =


Page 32

Jadi , gording Light Lip Canal C 125 . 50 . 20 . 2,3 aman untuk digunakan

3. Perhitungan batang tarik (Track stang ) Batang tarik 9tracstang) berfungsi untuk mrngurangi lendutan gording pada arah x (miring) sekligus untuk mengurangi lendutan yang timbul pada arahx . Beban -beban yang dipikul trackstang yaitu beban-beba sejajar bidang atap beban-beban sejajar bidang atap (sumbu x) maka gaya yang bekerja adalah gaya tarik Gx dan Px Gx = Berat sendirigording + Penutup atap sepanjang gording arah sumbu x Px = Beban bersama arah sumbu x P Portal = Gx + Px = (qx.l) + px Karena batang tarik dipasang duah buah jadi perbatang tarik adalah P = P total/2 = (qx.l) + Px )/2 = [7,20.5,2)+ 34,202] / 2 = 35.78 kg = P FN P ijin = < F 1600 KG/cm2 dimana diambil = ijin 35.7842 1600

FN =

0.022

cm2

Fbr = 125% . Fn = = Fbr = 4. 1/4..d , Dimana d = = 4. Fbr 4 .0,028 3.14

1,25 . 0,4707 0.02796 cm2

0.1065

cm

Maka bentang tarik yang dipakai adalah 6 mm

Page 33

pabrik

4.

Perhitungan Ikatan Angin Ikatan Angin hanya bekerja Menahan gaya normal (axial) tarik saja adapun cara kerjanya adalah apabila salah satu ikatan angin bekerja sebagai ikatan taarik, maka yang lainnya tidak menahan gayaa apa-apa,sebliknya apabila arah angin berubah maka secara bergantian batang tersebut bekerja batang tarik. 6m P

kuda-kuda

9,5775 m

Ikatan Angin

Nx

N Ny N dicari dengan syarat keseimbangan, sedangkan P= gaya/ tekan angin Tg = 9.5776 5.2 = 1.842

=Arc tg . 1,842 =
H =0

61.5

P =

85 . 9,5776

814.10 kg

Nx = P N cos = N = =

P P cos 814.10 cos 61,503 =


1706

cm

ijin =

N FN

Fn =

N ijin

= =

1706 1600 1.0664 cm

Fbr = 125% . Fn = 125% . 1,066 = 1.333 cm Fbr = 1/4..d = d = 4. fbr d = 4. fbr = 1.30313 cm Maka ikatan angin yang dipakai adalah 15 mm

Page 34

pabrik

C. Perhitungan Dimensi Kuda Kuda 1. Pembebanan pada Balok Gable

Tempat gambar

Page 35

pabrik

Balok direncanakan menggunakan IWF 300 x 200 dengan data sbb : H = 300 mm b = 200 mm TS = 14 mm tb = 9 mm WX = 893 cm3 wy = 189 cm3 IX = 13300 cm4 Iy = 1900 cm4

q = A =

65 kg/m 83.36 cm3

GAMBAR PENAMPANG

Page 36

pabrik

a. Beban Gording pembebanan pada gable akibat beban yang dipikul oleh gording dengan bntang 5,2 m a. beban gording 1 - karena terletak diujung maka menerima setengah beban jarak gording = - berat sendiri penutup atap = 5,2 x 10 kg/m x 0,965 m - berat sendiri balok = ( 65 x 0,825 ) - berat alat penyambung = 10% GBS x - berat sendiri gording = 4,51 x 0,825 - berat hidup = 100 kg/m

= = = = =

0.825 42.9 53.625 3.542 23.452 100

m kg/m kg/m kg/m kg/m kg/m

b -

beban gording 2 = g3 =g4=g5=( menerima beban setengah 2 x setengah jarak Gording = berat sendiri penutup atap = 5,2 x 10 kg/m x 1,65 m = 85.8 kg/m berat sendiri balok = (65 x 1,65 ) = 107.25 kg/m berat alat penyambung = 10% GBS = 3.542 kg/m berat sendiri gording = (4,51 x 1,65) = 7.4415 kg/m berat hidup = 100 kg/m = 100 kg/m

1.65 m

Dengan cara yang sama untuk memudahkan perhitungan pembebanan pada balok gable akibat masing masing gording dilakukan tabelaris sbb; Tabel Pembebanan pada Gording no 1 2 3 4 5 pembebanan berat penutup atap berat gording beban hidup berat sendiri balok berat alat penyambung g1 42.900 23.452 100 53.625 3.542 223.519 g2-g5 (kg) 85.800 7.4415 100 107.25 3.542 304.034

Beban Merata q= p 1/l = = (2 x 223,519)+(5 x 304,034) 9 218.58 kg/m

b. Tekanan angin pada bidang atap koefisien angin tekan cth = 0,1 Wt = 0,1 . 85 . 9 koefisie angin hisap chs = -0,4,maka Wh = -0,4 . 85 . 9 =

76.5 kg/m -306 kg/m

c. Tekanan angin pada bidang dinding koefisien angin tekan cth = 0,9 , maka Wt = 0,9 . 85 .9 = koefisie angin hisap chs = -0,4 , maka Wh = -0,4 . 85 . 9 =

688.5 kg/m -306 kg/m

>

>

Kombinasi pembebanan Berdasarkan beban-beban tersebut d i atas maka struktur baja harus mampu memikul semua kombinasi pembebanan dibawah ini : 1,4 D 1,2D +1,6L + 0,5 La 1,2D+1,6+H+0,8w 1,2D+1,3W+l+0,5+H atau La 1,2D+1,0E+L 0,9D+(1,3W atau 1,0E) Kombinasi pembebanan Beban mati diketahui : Atap Beban Atap = 10 kg/m Gording Beban Hujan (H) = 20 kg/m Berat sendiri kuda2 Beban Angin (W) = 112.2 kg/m Berat alat penyambung Beban Mati (D) = 141 kg/m beban hidup (L) = 30 kg/m Beban HIDUP (la)= 100 kg/m Beban Gempa = 4500 kg 1,4 D 1,2 D + 1,6 L + 0,5 H 1,2 D +1,6 LA + 0,8 W 1,2 D + 1,3 W + L + 0,5 H 1,2 D + 1 E + L 0,9 D + 1,3 W = = = = = = 197.121 226.961 418.721 354.821 4698.90 272.581
Page 37

= 515 kg = 84.1 kg = 643.5 kg = 24.79 kg = 141 kg

kg/m kg/m kg/m kg/m kg/m kg/m


pabrik

Page 38

pabrik

Page 39

pabrik

Page 40

pabrik

Page 41

pabrik

Page 42

pabrik

Page 43

pabrik

Page 44

pabrik

Page 45

pabrik

Page 46

pabrik

Page 47

pabrik

Page 48

pabrik

Page 49

pabrik

Page 50

pabrik

Lebar dan panjang pelat ditambahkan 50 mm untuk setiap bagian :

Page 51

pabrik

Sehingga

Page 52

pabrik

Perhitungan Ikatan Angin Ikatan Angin hanya bekerja Menahan gaya normal (axial) tarik saja adapun cara ke bekerja sebagai ikatan taarik, maka yang lainnya tidak menahan gayaa apa-apa,seb batang tersebut bekerja sebagai batang tarik 6m P

9,5775 m kuda-kuda

Ikatan Angin

N dicari dengan syarat keseimbangan, sedangkan P= gaya/ tekan angin Tg = = P = = Wy = 5.2 #VALUE! Wy = kg = = Arc tg 61.5 0

H = 0 x #VALUE!

ijin = N FN Fn =N F = #VALUE! 1600 = #VALUE! cm2 Fbr = Fbr = d = 125%. Fn = #VALUE! cm2 1/4..d 4. fbr = #VALUE! cm= 1,5 cm = Maka ikatan angin yang dipakai adalah 15 mm

Page 53

pabrik

PERHITUNGAN BATANG TARIK (TRACKSTANG) Batang tarik 9tracstang) berfungsi untuk mrngurangi lendutan gording pada arah x lendutan yang timbul pada arahx . Beban -beban yang dipikul trackstang yaitu beba (sumbu x) maka gaya yang bekerja adalah gaya tarik Gx dan Px Gx = Berat sendirigording + Penutup atap sepanjang gording arah sumbu x Px = Beban bersama arah sumbu x P Portal = Gx + Px = (qx.l) + px Karena batang tarik dipasang duah buah jadi perbatang tarik adalah P = P total/2 = (qx.l) + Px )/2 = [7,904.5,2)+ 34,202] = 0 kg = P FN FN= P ijin = < F 1600 KG/cm2 dimana diambil = ijin 0 1600

= 1,25 .0,4707 0

cm2

Fbr = 125% . Fn = = Fbr = 4. 1/4..d , Diman d = = 4. Fbr 4 .0,05883 3.14

cm2

cm

Maka bentang tarik yang dipakai adalah 6 mm

Page 54

pabrik

Page 55

pabrik

Page 56

pabrik

Page 57

pabrik

Page 58

pabrik

Page 59

pabrik

H =

Nx = N cos N

P = = = =

P P cos 0.0 0 1.00 0.000 0

Page 60

pabrik

Perencanaan Kolom Dari hasil analisis sap Pu kolom = ## kg

dimana nilai KC pada kolom dengan asumsi = ujung 1 jepit -sendi tinggi kolom = 9m ## cm LK = 1 X ## = ## CM rmin = L ## = 4 > Mencari luas bruto minimum min A :g = = c = = = 1 Lk rmin 1 ## 3 4 1.8841 fy E ## 2E+06 Pu x x w fy dimana : = 0.85

karena c > 1,2 maka nilai = w 1 c2 = maka nilai Ag = = ## x 4 1 x 2400 8 cm2

Balok direncanakan menggunakan IWF 300.200 .9.14 dengan data sbb : H = ## mm b = ## mm q = 84.5 kg/m TS = 12 mm tb = 12 mm A = 108 cm3 WX = ## cm3 wy = ## cm3 IX = ## cm4 Iy = ## cm4

Page 61

pabrik

>

Kontrol penampang 1 Cek kelangsingan penampang a. Pelat sayap < hp = b ## = = ## tp ## p = ## fy = ## = ## ## < hp ## < ## OKEEE b. Pelat badan < hp = h ## = = ## tw ## p = ## fy = ## = ## ## < hp ## < ## OKEEE

2 Kuat tekan rencana Kolom Pn Pn= = = 0.9 x Ag 0.9 x 72 147655 kg < x fy x ##

Pu 3890 = Pn 147655

Page 62

pabrik

Page 63

pabrik

Page 64

pabrik

b/ 2 tf 171/ Fy #### ## oke hc/tf 1686 / Fy #### ## okeee Menentukan Kapasitas Kolom

Page 65

pabrik

Arah X c =

(1/3,124) * (Lk/ix)* ( Fy/E) ## karena 0,25 c 1,2 maka : = 1,43/(1,6-0,67*c) ## PD = Ag * Fy/ ## N Pn = o,85 * Pd ## N 0 N Arah Y c = (1/3,124) * (Lk/ix)* ( Fy/E) ## karena c 1,2 maka : = 1,25xc ## PD = Ag * Fy/ ## N Pn = o,85 * Pd ## N 0 N

Okee

Okee

Page 66

pabrik

tp

Page 67

tp

pabrik

Page 68

pabrik

Page 69

pabrik

Page 70

pabrik

Page 71

pabrik

Page 72

pabrik

Page 73

pabrik

Page 74

pabrik

Page 75

pabrik

Page 76

pabrik

Page 77

pabrik

Page 78

pabrik

a adapun cara kerjanya adalah apabila salah satu ikatan angin ayaa apa-apa,sebliknya apabila arah angin berubah maka secara bergantian

Nx

Ny

#VALUE!

Nx = P N cos = N = = =

P P cos ## ##### 0.48 #####

15 mm

Page 79

pabrik

rding pada arah x (miring) sekligus untuk mengurangi kstang yaitu beban-beba sejajar bidang atap

arah sumbu x

ijin

Page 80

pabrik

Page 81

pabrik

Page 82

pabrik

Page 83

pabrik

Page 84

pabrik

Page 85

pabrik

Wi

Angin Isap (W1) = C2. w. jarak kuda-kuda. Jarak titik buhul = 0 0 0.0 0.000 = 0 Kg 0 Kg

WIH = C3. W. jarak kuda-kuda. = 0 0 0.0 = ##### Kg

Rwi = 4.Wi = 4 = 0 Rwiv = RwI. Cos = 0.000 cos = 0 Kg

Rwih = RwI. Sin = 0.000 Sin = 0.000 Kg

Page 86

pabrik

Page 87

pabrik

Page 88

pabrik

Page 89

pabrik

Page 90

pabrik

= = = =

## ## ## ##

kg kg kg kg

Page 91

pabrik

Page 92

pabrik

Page 93

pabrik

Page 94

pabrik

Page 95

pabrik

Page 96

pabrik

Page 97

pabrik

Page 98

pabrik

Page 99

pabrik

Page 100

pabrik

Page 101

pabrik

Page 102

pabrik

Page 103

pabrik

Page 104

pabrik

Page 105

pabrik

Page 106

pabrik

Page 107

pabrik

Page 108

pabrik

Page 109

pabrik

Page 110

pabrik

Page 111

pabrik

C3. W. jarak kuda-kuda. h1 portal gabel

Page 112

pabrik

REV REV + 18 + 18 REV

18 - 1/2.wth.h1 + RwtH.y' - Rwtv. 11,25 + Rwiv.3,8 + RwiH.y' + 1/2. WiH.h1 = 0 18 + 1/2 0 portal gabel+ 0 0.000 0 13.5 0 5 + 0.000 0.000 + 1/2 ##### portal =0 gabel REV + ##### + #VALUE! = 0 REV = + #VALUE! 0 0 + 0 + 0

=0

##### Kg

ME = 0 -RDV. #REF! +1/2.WiH.h1 + RwiH. Y' - Rwiv.11,25 + Rwtv. 3,8 + RwtH . Y' + 1/2 Wth. h1 = 0 + 0.000 5 + 0 #REF! + 1/2 0 #REF! = 0 #REF! RDV + + #REF! #REF! RDV + #REF! + =0 #REF! = 0 #REF! #REF! + 0 + #REF!

RDV=

#REF! Kg

Page 113

pabrik

NAMA BATANG

A+B Tarik ( + ) Tekan ( - )


3891.000 6705.000 8427.000 9009.000 9009.000 8427.000 6705.000 3891.000

A+C Tarik ( + )
455.000 730.600 851.500 819.000 812.500 926.250 832.000 526.500

A+D Tarik ( + )
520.000 819.000 910.000 789.750 804.700 845.000 724.750 455.000

NILAI EKSTRIM Tarik ( + )


520.000 819.000 910.000 819.000 812.500 926.250 832.000 526.500

Tekan ( - )
1995.000 3450.000 4356.000 4665.000 4665.000 4356.000 3450.000 1995.000 450.000

Tekan ( - )
1995.000 3450.000 4356.000 4665.000 4665.000 4356.000 3450.000 1995.000 242.000

Tekan ( - )
3891.000 6705.000 8427.000 9009.000 9009.000 8427.000 6705.000 3891.000 450.000

EKSTRIM RENCANA

a1 a2 a3 a4 a5 a6 a7 a8 b1 b2 b3 b4 b5 b6 b7 b8 d1 d2 d3 d4 d5 d6 d7 d8 v1 v2 v3 v4 v5 v6 v7 v8 v9

9009.000 TEKAN

3906.000 2796.000 1722.000 1722.000 2796.000 3906.000

2010.000 1443.000 912.000 912.000 1443.000 2010.000

366.6000 169.0000 52.0000 10.1400 221.0000 520.0000 456.0000

2010.000 1443.000 912.000 912.000 1443.000 2010.000

364.000 208.000 52.000 6.500 214.500 507.000 258.000

3906.000 2796.000 1722.000 1722.000 2796.000 3906.000

366.6000 208.000 52.000 10.1400 221.0000 520.0000 456.0000

3906.000 TARIK

3270.000 2337.000 1440.000 486.900 486.900 1440.000 2337.000 3270.000 450.000 2226.000 2049.000 607.700 9406.800 607.700 2049.000 2226.000 450.000

1985.5 1378.8 810.5 252.9 252.9 771.5 1382.0 1680.0 359.5 273.0 156.0 39.0 4846.8 6.5 162.5 312.0 370.5 0.000 1140.000 1050.000 7.700 838.500 7.700 1050.000 1140.000 0.000 81.2500 170.9500

1680.000 1200.000 765.000 341.950 428.400 765.000 1200.000 1680.000 370.500 269.100 157.950 6.500 4846.8 39.000 151.450 269.100 358.930

305.500 172.250 42.250

3270.000 2337.000 1440.000 486.900 486.900

305.500 172.250 42.250 81.2500 170.9500 6.500 182.000

1440.000 TARIK

6.500 182.000

1440.000 2337.000 3270.000

0.000 1140.000 1050.000 7.700 819.000 7.700 1050.000 1140.000 0.000

370.500 273.0 157.950 6.500 9406.800 39.000 162.5 312.0 370.5

450.000 2226.000 2049.000 607.700 838.500 607.700 2049.000 2226.000 450.000

2226.000 TEKAN

HARTANTOF 111 08 177

NAMA BATANG

ATAS

BAWAH

DIAGONAL

VERTIKAL

HARTANTOF 111 08 177

tekanan angin pada bidang atap koefisien angin tekan cth koefisie angin hisap chs tekanan angin pada bidang dinding ctk koefisien angin tekan hisap chs kombinasi pembebanan pada bidang dinding koefisien angin tekan cth koefisie angin hisap chs kmbinasi pembebanan pada bidang atap pembebanan tetap pembebanan sementara

= =

untuk kombinasi ini beban angin dirubah menjadi beban angin vertikal q = wt .cos 20 q' = wh.cos20 kombinasi pembebanan sementara: akibat angin kiri qt = qh =

0+ 0 +

#REF! #REF!

Akiobat angin kanan = Angin kiri unutuk perhitungan momen maka dari beban diatas di ambil pembebanan yang terbesar qt = #REF! kg/m

Balok direncanakan menggunakan IWF 300 x 200 dengan data sbb : H = 300 mm b TS = 14 mm tb WX = 893 cm3 wy IX = 13300 cm4 Iy

pembebanan pada gable akibat beban yang dipikul oleh gording dengan bntang 5,2 a. beban gording 1 - karena terletak diujung maka menerima setengah beban jarak - berat sendiri penutup atap - berat sendiri balok - berat alat penyambung - berat sendiri gording - berat hidup

b -

beban gording 2 = g3 =g4=g5=( menerima beban setengah 2 x berat sendiri penutup atap berat sendiri balok berat alat penyambung berat sendiri gording berat hidup

Dengan cara yang sama untuk memudahkan perhitungan pembebanan pada balok dilakukan tabelaris sbb;

= =

0.1 x -0.4 wh = =

wt

= = = =

0.1 -0.400 x

#REF! #REF! 0.1 x -0.4 x

x x #REF! #REF!

0,1,maka wt -0.4

= =

0,9, maka wt -0.4 maka chs

= =

0.9 x -0.4 x

#REF! #REF!

x x

beban mati beban mati

+ +

beban hidup beban hidup

beban angin

angin vertikal = =

#REF! #REF!

x x

cos20 cos20

= =

#REF! #REF!

x x

cos cos

#REF! #REF!

#REF! #REF!

= =

#REF! #REF!

kg/m kg/m

mbil pembebanan yang terbesar

engan data sbb : = = = =

200 9 189 1900

mm mm cm3 cm4

q A

= =

65 kg/m 83.36 cm3

oleh gording dengan bntang 5,2 m

menerima setengah beban jarak gording = 0,965 m) = #REF! x = #REF! x = 0.1 x = #REF! x =

10 x 65 gbs #REF!

#REF!

= = = = =

#REF! #REF! 3.542 #REF! 100

menerima beban setengah 2 x setengah jaRAK GORDING = 1,65 = #REF! x 10 = #REF! x 65 = 0.1 x gbs = #REF! x #REF! =

#REF!

= = = = =

#REF! #REF! 7.048 #REF! 100

ngan pembebanan pada balok gable akibat masing-masing

6.000 6.000 x x #REF! #REF!

= = = =

#REF! #REF! #REF! #REF!

kg/m kg/m kg/m kg/m

#REF! #REF!

= =

#REF! #REF!

kg/m kg/m

#REF! #REF!

= =

#REF! #REF!

kg/m kg/m

#REF! #REF! 3.542 #REF! 100

kg/m kg/m kg/m kg.m kg/m

#REF! #REF! 7.048 #REF! 100

kg/m kg/m kg/m KG.M kg/m

no 1 2 3 4 5

pembebanan berat penutup berat gording beban hidup berat sendiri balok berat alat penyambung beban merata q =

g1 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! = (2*215,962)+(5*303,288) 1/2 L

p 1/l

>

>

Kombinasi pembebanan Berdasarkan beban-beban tersebut d i atas maka struktur baja harus mampu memikul semua kombinasi pembebanan dibawah ini : 1,4 D 1,2D+1,6l+0,5La 1,2D+1,6+H+0,8w 1,2D+1,3W+l+0,5+H atau La 1,2D+1,0E+L 0,9D+(1,3W atau 1,0E) Kombinasi pembebanan diketahui : Beban Atap= Beban Hujan (H) = Beban Angin (W) = > Kombinasi pembebanan Beban Mati (D)= Berdasarkan beban-beban ters beban hidup (L) = mampu memikul semua komb Beban HIDUP (la)= 1,2D+1,6l+0,5La Beban Gempa = 1,2D+1,6+H+0,8w 1.4 D = 1.2 D + 1.2 D + 1.2 D + 1.2 D + > Kombinasi pembebanan 0.9 D + Akiobat angin kanan unutuk perhitungan momen maka dari beban diatas di ambil - pembebanan yang ter qt = Kontrol balok yang direncanakan

Terhadap momen tahanan (Wx) Mmax

profil baja 300 x200x 6,5x9 dengan harga Wx hitung 480,82 < wx rencana > cek berubah bentuk atau tidak h ts 30 #REF! #REF!

>

l h #REF! #REF! #REF!

Jadi penampang mengalami perubahan bentuk ( PPBBI 1984 P > Terhadap bahaya lipatan Kip 1 6 Iy bidang yang diarsir

Luas yang diarsir =

PERENCANAAN BASE PLATE Gaya normal dan gaya lintang yang terjadi pada kolom DA = 3305.99 NA = 3890.05 Mmax = 12651.45

Ukuran base plate ditaksir 350cm .400.cm dan tebal =10mm

tempat gambar

Kontrol tegangan yang timbul : b = NA + M F Wu

F = a.b = Wu = 1/6 .a2.b = 1/6 .350.400 = tb = 3890.05 1400 = 157.694

>

Angker baut Angker baut yang digunakan sebanyak 4 buah akibat gaya geser tiap baut memikul beban DA 4 = 3305.99 4

Diameter angker baut d =

Ambil baut dengan 16 mm sebanyak 4 buah Fgs = 4. 1/4..d = = Kontrol tegangan yang terjadi : ijin= 0,6. = = 0,6.1600 = = DA/4 Fgs = 826.498 8.0384 = 102.819 kg/cm2

Sambungan a

Pertemuan balok dan kolom Momen maksimum yan bekerja = Dipakai baut mutu tinggi A325 16 Jarak baut dalam satu baris ambil = 5D = 8 cm (an

Kita tinjau akibat momen 9942,10 kgm berarti baut no 6tertarik dan sebagi titik putar am Kt = 9942,10.100.(8+8+8+8+8+8+8) 48 + 40+32+24+16+8

= = tr =

55675760 5824 9559.71 kg 4779.86 1/4.3,14.(1,6)

g1 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!

g2-g5 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! = #REF! 9 = #REF!

(2*215,962)+(5*303,288) 1/2 L

no 1 2 3 4 5

pembebanan berat penutup berat gording beban hidup berat sendiri balok berat alat penyambung beban merata q =

g1 #REF! #REF! 0 #REF! #REF! #REF! = (2*215,962)+(5*303,288) 1/2 L

g2-g5 0.000 0 0 0 0 0.000

p 1/l

Kombinasi pembebanan Berdasarkan beban-beban tersebut d i atas maka struktur baja harus mampu memikul semua kombinasi pembebanan dibawah ini : 1,4 D 1,2D+1,6l+0,5La 1,2D+1,6+H+0,8w 1,2D+1,3W+l+0,5+H atau La 1,2D+1,0E+L 0,9D+(1,3W atau 1,0E) Kombinasi pembebanan Beban mati diketahui : Atap Beban Atap= Gording Beban Hujan (H) = Berat sendiri kuda2 Beban Angin (W) = Berat alat penyambung Beban Mati (D)= beban hidup (L) = Beban HIDUP (la)= Beban Gempa = 1.4 D = 0 kg

= = = =

#REF! #REF! #REF! #REF! #REF!

1.2 1.2 1.2 1.2 0.9

D D D D D

+ + + + +

1.6 1.6 1.3 1 1.3

l la W E w

+ + + + =

0.5 0.8 yl.L L 0

H W + = =

= = 0.5 0 0.000

Akiobat angin kanan = Angin kiri unutuk perhitungan momen maka dari beban diatas di ambil pembebanan yang terbesar 0.000 qt = kg/m Kontrol balok yang direncanakan Terhadap momen tahanan (Wx) Mmax =

9942.1 994210 = = #REF! #REF! #REF! profil baja 300 x200x 6,5x9 dengan harga Wx hitung 480,82 < wx rencana = 508,29 cm3 profil baja ini da

cek berubah bentuk atau tidak h 75 ts rubahan bentuk ( PPBBI 1984 PASAL 5.1) 30 75 #REF! #REF! 75

>

>

l h #REF! #REF! #REF!

1.25 1.25 #REF!

x ts x #REF!

b #REF!

Jadi penampang mengalami perubahan bentuk ( PPBBI 1984 PASAL 5.1) > Terhadap bahaya lipatan Kip 1 hb 6

1 6

350 1 12 #REF!

#REF! cm4

#REF! 15

Iy bidang yang diarsir = =

Luas yang diarsir =

#REF! #REF!

x cm4

#REF!

yang terjadi pada kolom 3305.99 KG 3890.05 KG 12651.45 Kg.m

1265145

kg.cm

0cm .400.cm dan tebal =10mm = 1 cm

tempat gambar

< b = 225

1400 cm2 1/6 .a2.b = 1/6 .350.400 = +

8166.666667

cm3

1265145 8166.67 kg/cm2 < 225 kg/cm2

Aman

igunakan sebanyak 4 buah ap baut memikul beban = 826.498 kg DA 1/4.. 3305.99 1/4.3,14.960 16 1.6

#REF!

cm =

#REF!

16 mm sebanyak 4 buah 4.1/4.3,14.(16) 8.0384 cm2

ang terjadi : #REF! kg/cm2

< 960 kg/cm2

Aman

yan bekerja = 9942.1 kg/m inggi A325 16 tu baris ambil = 5D = 8 cm (antara 2.5d s/d 7D)

omen 9942,10 kgm tarik dan sebagi titik putar ambil baut no.1 8

100.(8+8+8+8+8+8+8) +32+24+16+8

kg/m

#REF! 9

#REF!

kg/m

#REF! #REF! #REF! kg #REF!

a tekanan angin pada bidang atap koefisien angin tekan koefisien angin hisap b Tekanan angin pada bidang dinding Koefisien angin tekan koefisin angin hisap

= =

0.1 -0.4

#REF! #REF!

kg

= =

0.9 -0.4

85 85

0.00 0 H = kg kg

kg kg 0.000 kg

#REF!

cm3

= 508,29 cm3 profil baja ini dapat digunakan

1 12

#REF! 4.7

= #REF!

#REF!

mm

#REF!

#REF!

35

40

mm

5.20 = 5.20 =

#REF! #REF!

kg/m kg/m

5.2 = 5.2 =

397.80 -176.80

kg/m kg/m

PERRENCANAAN PANJANG P

0 kg/cm2 < 44ksi =3080 kg/cm2

okk

Gaya geser yang bekerja= 1714.79 kg karena geser bekerja bersamaan maka tegangan geser izzin F'v = Fv(1-1/T(ft.Abaut)) Dimana T = gaya pra tarik awal = 125 KN untuk baut A325 16 mm = 12500/9,8 = 12755.1 kg ft.Abaut = 2 = F'v = = yang bekerja = = 0 kg 0 (1-1/12755,5102.4779,86) 0 1714.79 12.1/4.3,14.(16) #REF! kg/cm2 < kg/cm2 0

kg/cm2

okk

Perencanaan sambungan di titik buhul MC = DC = 3334.2 Kgm 888.65 kg ##### Kgcm

TEMPAT GAMBAR

h = =

30 cos 20 63.8507 cm 2

Diameter baut ditaksir 1/2" = 12.7 Jarak aantara baut : S1 = 1,5 d - 3D = 1,5 (25,4)-3(25,4) = 19.05 38.1 = 1.905 3.81

Diambil S = 7

cm

= 2,5 d = 2,5(25,4) = 31.75 = 3.175

7d 7(25,4) 88.9 8.89

Diambil S = 17

cm

Direncanakan menggunakan bau mutu ttinggi A325 1/2" sebanyak 2 x 6 buah

l1 l2 l3 l4 l5 l6

= = = = = =

3 9 15 21 27 33

cm cm cm cm cm cm

(l1) (l2) (l3) (l4) (l5) (l6)

= = = = = = L =

9 81 225 441 729 1089 2574

cm2 cm2 cm2 cm2 cm2 cm2 cm2

Gaya baut terbesar pada baut paling atas (T) : T = M.l6 L = 333420.33 2574 4275 = kg Karena Baut berpasangan , makasetiap baut menerima gaya sebesar : P = 1/2 T = 1/2 4275 = 2137.31 kg

kontrol tegangan aksial akibat momen terhadap ulir : ta = P 1/4..d.u = 2137.307692 126.5999887 = 16.8824 = Dimana Du = 9.999 mm = 0.9999

t ijin = 0,7. ta =

#REF! kg/cm2 aman ...

16.8824 kg/cm2 < t.ijin = #REF! kg/cm2

Gaya geser baut akibat gaya lintang : DD = 888.65 kg setiap baut memikul gaya gesr sebesar Q =

V/6 =

888.65 6 = 148.108 kg

Gaya geser pada baut : = Q Abaut = 148.1083333

1/4..12,7 = 148.108 126.613 = 1.16978 kg/cm2 < ijin = 960 kg/cm2 Kombinasi gaya geser dan gaya aksial baut ; t = = = ta + 1,56. 16,822 + 1,56 . 1,1698 kg/cm2 287.149 < ijin = 960 kg/cm2

Aman..

aman

Gaya geser pada ulir : = = = Q Abaut 148.1083333 1/4...0,999 188.862 kg/cm2 < ijin = 960 kg/cm2 aman

Perhitungan las pelat sambung arah sejajar Kolom Tebal las ditaksir a = 4mm = Panjang las (Lbr) = 36 cm P = N Balok = 1719.37 kg 0.4 cm

beban ditahan las kiri dan las kanan, masing-masing sebesar p kiri dan p kanan dimana ; Pki = Pkan = 1/2 P = 1/2 1719,37 kg = 859.685 kg Ln = Lbr -3a = 36 -(3 .0,4) = 34.8 cm D =Pki. Sin 45 = 859,69 .sin45 = 607.889 kg = P Fgs = P lbr.a = = = = N F.tr N ln.a 607.889 36. 0,4 42.2145 kg/cm2 < ijin = 960 kg/cm2

607.889 34,8. 0,4

43.6702 kg/cm2 < ijin = 1600 kg/cm2

Kontrol : I = + 3 = 43,6702 + 3.42,2145 =

85.1662 kg/cm2 < ijin = 1600 kg/cm2

Kesimpulan : Tebal las 0,4 cm dapat digunakan pada plat penyambung arah sejajar kolom

Perhitungan las pelat sambung arah sejajar Balok Tebal las ditaksir a = 4mm = Panjang las (Lbr) = 100 cm Momemn = 333420 kgcm 0.4 cm

beban ditahan las kiri dan las kanan, masing-masing sebesar p kiri dan p kanan dimana ; Ln = Lbr -3a = 100 -(3 .0,4) = 98.8 cm e = 1/3. H + 1/4.0,4 . 2 = 1/3. 66,2 + 1/4 . 0,4 . 2 = 22.2081 Cm D= M e = = D = N = D sin 45 = = = D F gs D lbr.a N F.tr N ln.a 333420 22.2081 15013.4 kg 10616.1 kg

15013.4 sin 45 =

= =

10616.1 100 . 0,4 265.403 kg/cm2 < ijin = 960 kg/cm2

= =

10616.1 98,8 0,4

268.626 kg/cm2 < ijin = 1600 kg/cm

Kontrol : I = + 3 = 269 + 3.(265,4) = 532.425 kg/cm2 < ijin = 1600 kg/cm2

Kesimpulan : Tebal las 0,4 cm dapat digunakan pada plat penyambung arah sejajar kolom

PERRENCANAAN PANJANG PENYALURAN BAUT ANGKER Diketahui: Diameter baut 1" = 2.54 cm Ab = 1/4..d = 5.06451 cm2 =

506.451 mm2

Fc' diambil = bja 37 fy = Maka, ld =0,2.Ab. Fy Fc'

25 mpa 240 mpa 0,2.506,451.240 = 25 486.192576 = 48.6192576 =

mm cm

0.9999

cm

ijin = 960 kg/cm2

ijin = 1600 kg/cm2

ijin = 1600 kg/cm2 arah sejajar kolom

n p kanan dimana ;

kg/cm2 < ijin = 1600 kg/cm2

ijin = 1600 kg/cm2

nyambung arah sejajar kolom

Anda mungkin juga menyukai