Anda di halaman 1dari 18

PERHITUNGAN JEMBATAN RANGKA BAJA

1.1 Data Teknis


a. Jenis Konstruksi : Jembatan Rangka Baja Tertutup
b. Panjang Bentang : 35 m
c. Jumlah bentang : 1
d. Lebar Jembatan : 9m
e. Tinggi Rangka Utama : 6m
f. Jarak Antar Gelagar Melintang : 5m
g. Lebar Jalur Lalu Lintas : 7 m atau (2 x 3,5 m)
h. Lebar Trotoar : 2x1m
i. Tebal Trotoar : 0,25 m
j. Tebal Aspal : 0,05 m

Gambar 5.1 : Sketsa Rencana Jembatan Rangka Baja


1.2 Perhitungan Konstruksi Jembatan
1.2.1 Perhitungan Trotoar
a. Data-data Perencanaan
 Tebal trotoar = 25 cm
 Lebar trotoar = 100 cm
 Mutu beton (fc’) = 25 Mpa

b. Perhitungan sandaran trotoar

Gambar 5.2 : Sandaran pada jembatan

Railing atau sandaran merupakan pagar untuk pengamanan pengguna jembatan


khususnya pejalan kaki. Menurut Pedoman Perencanaan Pembebanan Jembatan Jalan Raya
halaman 10
Tiang-tiang sandaran pada setiap tepi trotoar harus diperhitungkan untuk dapat menahan
beban horizontal sebesar 100 kg/m², yang bekerja pada tinggi 90 cm di atas lantai trotoar.
Jika gelagar melintang diasumsikan menggunakan profil WF 10” (10 x 8) dengan
ketinggian profil 257 mm, sedangkan tinggi pelat lantai 20 cm, maka tinggi sandaran dari titik
terbawah rangka induk :
Digunakan profil WF 10’ (10 x 8), dengan data- data sebagai berikut :
q = 66,97 kg/ml F = 85,4 cm2
A = 257 mm Ix = 10350 cm4
B = 204 mm Iy = 2215 cm4
t1 = 8,89 mm Wx = 804,7 cm3
t2 = 15,70 mm Wy = 218 cm3
r = 12,7 mm
Hs = 0,257 + 0,2 + 1,15
= 1,607 m
Sedangkan tinggi total rangka :
H total rangka = 4 + 0,2 + 0,257
= 4,457 m
Sandaran diasumsikan menumpu pada rangka utama dengan panjang sandaran yang
menumpu pada rangka utama sebesar ( pada tengah bentang ) :
Dengan menggunakan perbandingan segitiga :

Gambar 5.3 : Perbandingan Segitiga


l 4−1,607
= ,dimana l=0,5ls
2,5 4
l=1,496 m
ls=2 x l
ls=2 x 1,496
¿ 2,991 m
Gaya yang terjadi akibat 100 kg/m :

Gambar 5.3 :Pembebanan pada sandaran jembatan

qh x ls
Rb=
2
100 x 2,991
Rb=
2
Rb=149,5625 kg

1
Mh= xql ²
8
1
Mh= ×100 ×2 , 991²
8
Mh=111,8447 kgm

Perhitungan Railing
a. Data Perencanaan
σ Ijin = 400 Mpa
= 1600 Kg/cm2
E baja = 210000 Mpa
b. Data Teknis Profil

Gambar 5.4 : Profil Railing

D = 7.63 cm I = 71.5 cm4


t = 0.5 cm i = 2.53 cm
F = 11.2 cm2 W = 18.7 cm3
G = 8.79 kg/m

c. Kontrol terhadap bahan dan tegangan yang ada


1. Terhadap lendutan

5× qh ×ls4 l
<
384 × E ×l 300
5 ×1 ×2,991 4
<0,997 cm
384 ×210000 ×71,5
0,694 cm<0,997 cm… . ok!!

2. Terhadap momen
σs < σijin
Mu
< 1600 kg/m ²
W
11184,471
<1600 kg/m ²
18,7
598,100<1600 kg /m² … . ok!
3. Terhadap geser
Dxs
τ=
l
149,563 ×18,7
τ=
71,5
τ =39,116 kg /cm ²
σijin = 0,58 x 1600
= 928 kg/cm² ….. ok!

Perhitungan Lantai Trotoar

Gambar 5.5 : Sketsa pembebanan pada trotoar

Berdasarkan pedoman pembebanan jembatan jalan raya 1978 hal 10 :


1. Konstruksi trotoar harus diperhitungkan terhadap beban hidup sebesar 500 kg/m2
2. Kerb yang terdapat pada tepi-tepi lantai kendaraan harus diperhitungkan untuk dapat
menahan satu beban horizontal ke arah melintang jembatan sebesar 500 kg/m yang
bekerja pada puncak kerb yang bersangkutan atau pada tinggi 25 cm di atas permukaan
lantai kendaraan apabila kerb yang bersangkutan lebih tinggi dari 25 cm
a. Data perencanaan
 Tebal trotoar = 25cm
 Lebar trotoar = 100 cm
 Mutu beton (fc’) = 25 Mpa

b. Perhitungan lantai trotoar


Perhitungan ditinjau tiap 1 meter plat.
 Beban Mati
- Q1 (berat trotoar) : 0,25 x 1 x 1 x 2500 = 625 kg
- Q2 (berat plat trotoar) : 0,2 x 1 x 1 x 2500 = 500 kg +
Q Total = 1125 kg
 Beban Berguna
- q1 (beban berguna vertikal) : 500 kg/m2 x 1 m = 500 kg
- q2 (beban berguna horizontal) : 500 kg/m2 x 1 m = 500 kg +
q Total = 1000 kg

c. Gaya Lintang dan Momen pada Potongan 1-1


 D1-1 = Q1 + Q2 + (q1.l)
= 625 +500 + (500 x 1)
= 1625 kg
 MDL = (Q1 x L1) + ( Q2 x L2 )
= (625 x 0,25) + (500 x 0,25)
= 281,25 kg m
 MLL = (q x L)+ (P x L)
= (500 x 1) + (500 x 0,45)
= 725 kg m
M1-1 = 1,2 MDL + 1,6 MLL
= 1,2 ( 281,25 ) + 1,6 (725)
= 1497,5 kg m = 1,4975 t m
Penulangan Trotoar
a. Data perencanaan
fc = 25 Mpa
fy = 400 Mpa
Diameter tulangan = 16 mm
b = 1000 mm
d = (0,25 x 1000) – 40 – (0,5 x 16)
= 202 mm

b. Perhitungan penulangan trotoar


Mu = 1,4975 t m = 14,975 kNm
Mu
k=
Ф × b ×d ² × 0,85× fc
14,975
¿
0,8× 1× 0,0408 ×0,85 ×25
¿ 21,588 kN /m
0,85 × fc
p= × 1× √1−2 k
fy
0,85× 25
¿ × 1× √1−2× 0,21588
400
¿ 0,00116

1,4
ρ min=
fy
1,4
¿ =0,0035
400
0,8× 0,85 × fc× β 600
ρ max ¿ ×
fy 600+400
0,8× 0,85 ×25 ×0,8 600
¿ × =0,0204
400 600+400
Karena ρ min < ρ < ρ max, maka digunakan ρ min = 0,0035
As = ρ x b x d
= 0,0035 x 1000 x 202
= 707 mm²
Digunakan tulangan 16 mm
π
× dia. tulangan ×b
4
Jarak tulangan perlu=
As
π
× 16× 1000
4
¿ =284,387 mm
707
Maka diambil jarak tulangan 250 mm
Kontrol kekuatan pelat : s = 250 mm < 750 mm …......Ok!
Luas tulangan per m² :
1000
As= × 201,061=804,248 mm2
250
As min = 707 mm2 < As = 804,248 mm2 …. Ok
Maka digunakan tulangan rangkap d-16 – 250 mm

1.2.2 Perhitungan Pelat Lantai Kendaraan


Gambar 5.6 : Penampang Komposit
a. Data Perencanaan
 Tebal perkerasan : 5 cm
 Tebal pelat lantai : 20 cm
 Tinggi genangan air : 5 cm
 Jarak balok girder : 150 cm
 Jarak antar gelagar melintang : 500 cm

b. Perhitungan Pelat lantai kendaraan

 Ly/Lx = 5000/1500 = 3,333


 Ly/Lx ≥ 3
Plat lantai kendaraan menumpu pada 2 sisi (arah Lx)
 Alternatif tebal plat minimum :
(Ln / 24) = 5000 / 24 = 208.33 mm
(Ln / 28) = 5000 / 28 = 178.57 mm
tebal plat lantai kendaraan diambil = 200 mm

Pembebanan
1. Akibat Beban Mati
• Berat pelat lantai = 0,2 x 1 x 2400 = 480 kg/m
• Berat aspal = 0,05 x 1 x 2200 = 110 kg/m
• Air hujan = 0,05 x 1 x 1000 = 50 kg/m
• Berat Total (Wd) = 640 kg/m

Berdasarkan Grafik dan Tabel Perhitungan Beton Bertulang:


Ly/Lx ≥ 3 (nilai x = 113 , 20 , 112)
• Mlx = 0,001*Wu*lx2 *x
• Mly = 0,001*Wu*lx3 *x
• Mtx = - 0,001*Wu*lx4 *x
• Mty = ½ * Mlx
• Wu = 1,3*Wd = 1,3*640 = 832 kg/m

Perhitungan momen :
• Mlx = 0,001 x 832 x 1,5² x 112 = 209,664 kgm =0,210 t.m
• Mly = 0,001 x 832 x 1,5² x 20 = 37,44 kgm = 0,0374t.m
• Mtx = - 0,001 x 832 x 1,5² x 112 =-211,536 kgm = - 0,212 t.m
• Mty = ½ x Mlx = ½ x 0,212 = 0,104 t.m

c. Akibat tekanan roda


Beban roda T = 10 ton untuk roda ganda (PPPJJR hal 5)

Gambar 5.7 : Penyebaran beban I

Beban roda T = 10 t
bx = 80 cm
by = 50 cm
10
Besar muatanT disebarkan= =25 t /m2
(0,8 × 0,5)

Gambar 5.8 : Penyebaran beban II

• Momen pada saat 1 roda pada tengah –tengah plat


Tx = 80 cm ; Lx = 150 cm
Ty = 50 cm ; Ly = 150 cm
Tx 80
= =0,533 → Fxm=0,1477 ( tabel bittner )
Lx 150
Ty 50
= =0,333→ Fxm=0,0927 ( tabel bittner )
Ly 150
Mxm = Fxm x T x Tx x Ty
= 0,01477 x 25 x 0,8 x 0,5
= 1,477 tm
Mym = Fym x T x Tx x Ty
= 0,0927 x 25 x 0,8 x 0,5
= 0,927 tm

• Momen pada saat 2 roda berdekatan dengan jarak antar as min 1 m

Gambar 5.9 : Penyebaran beban III

Bagian I
Tx = 130 cm Lx = 150 cm
Ty = 50 cm Ly = 150 cm
Tx 130
= =0,867 → Fxm=0,1104 ( tabel bittner )
Lx 150
Ty 50
= =0,333→ Fxm=0,0732 ( tabel bittner )
Ly 150
Mxm = Fxm x T x Tx x Ty
= 0,01104 x 25 x 1,3 x 0,5
= 1,794 tm
Mym = Fym x T x Tx x Ty
= 0,0732 x 25 x 1,3 x 0,5
= 1,1895 tm

Bagian II
Tx = 20 cm Lx = 150 cm
Ty = 50 cm Ly = 150 cm
Tx 20
= =0,1333 → Fxm=0,2363 ( tabel bittner )
Lx 150
Ty 50
= =0,333→ Fxm=0,1193 ( tabel bittner )
Ly 150

Mxm = Fxm x T x Tx x Ty
= 0,2363 x 25 x 0,2 x 0,5
= 0,59075 tm
Mym = Fym x T x Tx x Ty
= 0,1193 x 25 x 0,2 x 0,5
= 0,29825 tm

Mxm = Mxm1-Mxm2
= 1,794 – 0,59075
= 1,20325 tm

Mym = Mym1-Mym2
= 1,1895 – 0,29825
= 0,89125 tm

Dengan membandingkan momen, maka dipilih momen terbesar


Mxm = 1,477 tm Mym = 0,927 tm
Momen Ultimit :
Mx = 1,6 x 1,477
= 2,3632 tm
My = 1,6 x 0,927
= 1,4832 tm

1.2.3 Perhitungan Rangka Utama


Gambar 5.51 : Rangka utama jembatan.

a. Parameter-parameter
Dalam perencanaan jembatan rangka baja ini digunakan parameter yang digunakan sebagai
dasar perhitungan selanjutnya antara lain :
 Bentang = 35 meter
 Top chord / BA = 5,00 m
 Bottom chord / BB = 5,00 m
 Diagonal member = 4,717 m
 Rangka jembatan = Baja Wide Flange (WF)
 Modulus elastisitas baja = 2.105 Mpa = 2.106 kg/cm2
 Mutu baja = BJ-37 (SNI 03-1729-2002)
 Tegangan ijin baja = 1600 kg/cm2

b. Analisa Pembabanan
Pembebanan pada rangka induk terdiri dari :
 Beban Mati (Dead Load)
1. Berat sendiri rangka
Dicoba menggunakan rangka induk IWF 400.400 dengan ukuran 400 mm x 417 mm, q = 172
kg/m’.
 Berat sendiri profil (top & bottom chord)
(10 + 9) x 5,00 x 172 = 16340 kg
 Berat sendiri profil (diagonal member)
20 x 4,717 x 172 = 16226,5 kg
σ Total = 32566,5 kg
Beban titik (point load) yang diterima buhul/joint
σ total 32566,5
P 1= = =1550,785 kg per joint
21 21
2. Berat gelagar memanjang
Digunakan gelagar IWF 300.300.10.15 dengan q = 94 kg/m’
W2 = 50 x 8 bh x 94 = 37600 kg
 Satu sisi rangka jembatan
½ W2 = ½ . 37600 = 18800 kg
 Pada tiap titik buhul
σ total 18800
P 2= = =1709,091 kg per joint
11 11

3. Berat gelagar melintang


Digunakan gelagar WF 400.400.13.21 dengan q = 172 kg/m’
W3 = 220 x 9 x 11 bh = 21780 kg
 Satu sisi rangka jembatan
½ W3 = ½ . 21780 = 10890 kg
 Pada tiap titik buhul
σ total 10890
P 3= = =990 kg per join
11 11
4. Pelat lantai kendaraan dan trotoar
Tebal pelat trotoar 25 cm = 0,25 x 1,00 x 2 bh x 50 x 2500 = 62500 kg
Tebal pelat kendaraan 25 cm = 0,25 x 9,00 x 50 x 2500 = 225000 kg +
W4= 287500kg
 Satu sisi rangka jembatan
½ W4 = ½ . 287500= 143750kg
 Pada tiap titik buhul
σ total 143750
P 4= = =13068,18 kg per joint
11 11
5. Perkerasan jalan
W5 = Tebal perkerasan 5 cm = 0,05 x 8,00 x 50 x 2200 = 44000 kg
 Satu sisi rangka jembatan
½ W5 = ½ . 44000= 22000 kg
 Pada tiap titik buhul
σ total 22000
P 5= = =2000 kg per joint
11 11

6. Berat pertambatan angin (bawah)


Digunakan WF 200.100 dengan q = 21,3 kg/m’
Panjang = 10,296 meter, dengan jumlah = 10 x 2 = 20
W6 = 21,3 x 10,296 x 20 bh = 4386,096 kg
 Satu sisi rangka jembatan
½ W6 = ½ . 4386,096 = 2193,048 kg
 Pada tiap titik buhul
σ total 2193,048
P 6= = =199,368 kg per joint
11 11
7. Berat pertambatan angin (atas)
Digunakan WF 300.300 dengan q = 94 kg/m’
Panjang = 10,296 meter, dengan jumlah = 9 x 2 = 18
W7 = 94 x 10,296 x 18 bh = 17421,832 kg
 Satu sisi rangka jembatan
½ W7 = ½ . 17421,832 = 8710,416 kg
 Pada tiap titik buhul
σ total 8710,416
P 7= = =871,042 kg per joint
11 10
8. Berat air hujan
W8 = 0,01 x 9 x 50 x 1000= 5000 kg
 Satu sisi rangka jembatan
½ W8 = ½ . 5000 = 2500kg
 Pada tiap titik buhul
σ total 2500
P 8= = =227,272kg per joint
11 11
9. Berat sendiri alat-alat penyambung & pelat buhul
Ditaksir 25 % berat sendiri rangka induk jembatan
W9 = 25 % x 32566,48 = 8141,62 kg
 Pada tiap titik buhul
σ total 8141,62
P 9= = =387,696 kg per joint
21 21

Anda mungkin juga menyukai