BANGUNAN
DISUSUN OLEH :
STELLA MELLINIA SAMDERUBUN
NIM : 1953050010
DOSEN :
Ir. Setiyadi , MT
TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
2021/2022
BAB I
PENDAHULUAN
I.I PENGERTIAN
Sejak zaman dahulu manusia sudah memulai untuk memakai dan mengembangkan
system irigasi. Agar dapat mempermudah dalam pengairan system lahan pertanian ataupun
perkebunan. Apalagi didukung dengan dekatnya wilayah yang kaya akan air atau daerah
yang beriklim dengan curah hujan yang tinggi.
Irigasi adalah suatu system untuk mengairi suatu lahan dengan cara membendung
sumber air. Pengertian lain irigasi yaitu usaha penyediaan, pengaturan, dan pembuangan
air irigasi untuk menunjang pertanian yang jenisnya meliputi irigasi permukaan, irigasi
rawa, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa, dan irigasi tambak.
Irigasi merupakan upaya yang dilakukan manusia untuk mengairi lahan pertanian.
Dalam dunia modern, saat ini sudah banyak model irigasi yang dapat dilakukan manusia.
Pada zaman dahulu, jika persediaan air melimpah karena tempat yang dekat dengan sungai
atau sumber mata air, maka irigasi dilakukan dengan mengalirkan air tersebut ke lahan
pertanian. Namun irigasi juga biasa dilakukan dengan membawa air dengan menggunakan
wadah kemudian menuangkan pada tanaman satu-persatu. Sebagaimana telah
diungkapkan, dalam dunia modern ini sudah banyak cara yang dapat dilakukan untuk
melakukan irigasi.
Indonesia merupakan negara agraris yang mengandalkan pertanian sebagai tumpuan
hidup bagi sebagian besar penduduknya. Namun, dalam kenyataanya negara ini masih
belum mampu memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri. Hal ini disebabkan karena
meningkatnya jumlah penduduk yang belum diimbangi dengan peningkatan produksi
pertanian. Oleh sebab itu dirancang konstruksi Teknik hidrolik irigasi yang aman dan
efisien yang merupakan prioritas dari bidang Teknik sipil.
Tujuan dari irigasi adalah untuk mengalirkan air secara terkontrol kepada tanaman,
dimana tanaman membutuhkan air untuk melangsungkan pertumbuhannya. Pemberiaan air
pada tanaman harus sesuai dengan kebutuhannya, dimana pemberian air yang berlebih akan
menyebabkan kematian pada tanaman.
Selain untuk mengairi sawah atau lahan pertanian, irigasi juga memiliki beberapa tujuan
lain, yaitu :
1. Memupuk tanah. Air sungai juga memiliki zat-zat yang baik untuk tanah
2. Membilas air kotor. Air didaerah perkotaan banyak sekali terdapat kotoran yang
akan mengendap apabila dibiarkan, sehingga perlu dilakukan pembilasan.
3. Memberantas hama. Gangguan hama pada tanaman dapat diberantas dengan cara
menggenangi permukaan tanah tersebut dengan air sampai batas tertentu
4. Mengatur suhu tanah, missal pada suatu daerah suhu tanah terlalu tinggi dan tidak
sesuai untuk pertumbuhan tanaman maka suhu tanah dapat disesuaikan dengan cara
mengalirkan air, yang bertujuan merendahkan suhu tanah
5. Membersihkan tanah. Dilakukan pada tanah-tanah yang tidak subur akibat adanya
unsur-unsur racun dalam tanah. Salah satu usaha misalnya penggenangan air
disawah untuk melarutkan unsur-unsur berbahaya tersebut kemudian air genangan
dialirkan ke tempat pembuangan.
6. Mempertinggi permukaan air tanah. Mempertinggi permukaan air tanah, misalnya
dengan perembsan melalui dinding-dindign saluran, permukaan air tanah dapat
dipertinggi dan memungkinkan tanaman untuk mengambil air melalui akar-akar
meskipun permukaan tanah tidak dibasahi.
BAB II
RENCANA TRASE JARINGAN IRIGASI PADA SKALA 1:25000
No Nama Petak Sawah Luas Petak Sawah (cm2) Luas Petak Sawah (ha)
Sawah Sebelah Kiri Bendungan
1 Sawah Ngambak 1ka 4,20 26,25
2 Sawah Ngambak 1ki 3,70 23,13
3 Sawah Ngambak 2ka 1,40 8,75
4 Sawah Ngambak 2ki 1,87 11,69
5 Sawah Ngambak 3ka 8,05 50,31
6 Sawah Ngambak 3ki 12,41 77,56
7 Sawah Ngambak 4 10,88 67,97
8 Sawah Ngambak 5 12,69 79,31
9 Sawah Ngambak 6 14,69 91,81
10 Sawah Ngambak 7 7,02 43,88
11 Sawah Ngambak 8 16,20 101,25
12 Sawah Randu 1 17,53 109,56
13 Sawah Randu 2 14,70 91,88
14 Sawah Randu 3 11,20 70,00
15 Sawah Randu 4 10,62 66,38
16 Sawah Candisari 1ka 17,83 111,41
17 Sawah Candisari 1ki 15,75 98,44
Sawah Sebelah Kanan Bendungan
18 Sawah Sengon 1 17,10 106,88
19 Sawah Sengon 2 13,48 84,25
20 Sawah Sengon 3 18,23 113,94
21 Sawah Sengon 4ka 18,72 117,00
22 Sawah Sengon 4ki 18,68 116,75
23 Sawah Sengon 5 16,63 103,91
24 Sawah Sengon 6 12,16 76,00
25 Sawah Sengon 7 12,90 80,63
26 Sawah Sengon 8 16,00 100,00
27 Sawah Padasan 1 7,03 43,94
28 Sawah Padasan 2 11,70 73,13
29 Sawah Padasan 3 15,96 99,75
30 Sawah Gondang 1 9,10 56,88
31 Sawah Gondang 2 14,00 87,50
IV.II PERHITUNGAN DIVERSION REQIREMENT (DR)
Diversion Rewirement adalah kebutuhan air di petak sawah, tergantung dari keadaan
irigasi tanah, tanaman yang akan ditanami tersebut. Perhitungan DR adalah sebagai berikut :
Diketahui :
1. Evaporasi Oktober = 158.55 mm
2. Curah Hujan Rencana = 192.85 mm
3. Curah Hujan Efektif = 70%
4. Koefisien Pemakaian Konsumtif = 1.5
5. Perkolasi (P) = 160 mm
6. Kebutuhan air untuk pengolahant tanah = 170 mm
Ditanya :DR (lt/ha) pada lahan sawah tersebut ?
Jawab :
a. Kebutuhan air konsumtif = koef. Pemakaian × Evaporasi
= 1.5 × 158.55
=237.825 mm
b. Kebutuhan untuk tanaman = Kebutuhan air konsumtif + Pekolasi
= 237.825 + 160
= 397.825 mm
Qs
No Nama Saluran A (ha) DR (lt/det/ha)
SKALA = 1: 25000
DR = 1,67 lt/ha
QS* = DR . A
V = 0,41.Qs0,225
S = 0,11.0,41.(Qs/V)0,5
L = Panjang saluran irigasi
Q** = Qs + ( S.L)
Dimana
Q = Debit air di saluran
A= Luas tampang basah saluran
V= Kecepatan pengaliran di saluran yang diizinkan
B= Lebar dasar saluran
h/d = tinggi air normal di saluran
m= kemiringan saluran arah horizontal (1:m)
b. Tinggi Air Normal di Saluran
Dilakukan dengan rumus :
V = 1/n.R2/3.S1/2
Q = A.1/n.R2/3 .S.1/2
R = A/P
A = (b + m.d) d
P = (b + 2d (1 + m2 ) 1/2
Dimana :
n = Koefisien kekasaran manning
S = Kemiringan dasar saluran
Section factor
AR2/3 = Qn/S1/2
AR2/3 = (b + md)[{(b + md)d}/{b + 2d(1 + m2 ) 1/2}]2/3
V = 1/n.R2/3.S1/2
PERHITUNGAN DIMENSI SALURAN
Q V1 V2 m A1 A2
No Nama Saluran (m/det) (m/det) b/h (1:m) Q/V1 Q/V2
(m^2) (m^2)
1 SP Ngambak 8 0,19 0,25 0,30 1 1,00 0,760 0,633
2 SP Ngambak 7 0,37 0,35 0,40 1,5 1,00 1,057 0,925
3 SS Candisari 1ka 0,19 0,30 0,35 1 1,00 0,633 0,543
4 SS Candisari 1ki 0,17 0,30 0,35 1 1,00 0,567 0,486
5 SP Ngambak 6 0,97 0,50 0,55 2,5 1,00 1,940 1,764
6 SP Ngambak 5 1,18 0,50 0,55 2,5 1,00 2,360 2,145
7 SS Randu 4 0,14 0,25 0,30 1 1,00 0,560 0,467
8 SS Randu 3 0,30 0,30 0,35 1 1,00 1,000 0,857
9 SS Randu 2 0,52 0,45 0,50 2 1,00 1,156 1,040
10 SS Randu 1 0,72 0,45 0,50 2 1,00 1,600 1,440
11 SP Ngambak 4 2,18 0,55 0,65 2,5 1,00 3,964 3,354
12 SP Ngambak 3ka 2,41 0,55 0,60 2,5 1,00 4,382 4,017
13 SP Ngambak 3ki 2,46 0,55 0,60 2,5 1,00 4,473 4,100
14 SP Ngambak 2ka 4,94 0,65 0,75 3,5 1,50 7,600 6,587
15 SP Ngambak 2ki 4,94 0,65 0,75 3,5 1,50 7,600 6,587
16 SP Ngambak 1ka 9,95 0,70 0,70 4,5 1,50 14,214 14,214
17 SP Ngambak 1ki 9,94 0,70 0,70 4,5 1,50 14,200 14,200
18 SP Sengon 8 0,21 0,30 0,35 1 1,00 0,700 0,600
19 SP Sengon 7 0,40 0,35 0,40 1,5 1,00 1,143 1,000
20 SS Gondang 2 0,20 0,30 0,40 1 1,00 0,667 0,500
21 SS Gondang 1 0,33 0,35 0,40 2 1,00 0,943 0,825
22 SP Sengon 6 1,14 0,50 0,55 2,5 1,00 2,280 2,073
23 SP Sengon 5 1,49 0,50 0,55 4 1,00 2,980 2,709
24 SP Sengon 4ka 1,90 0,55 0,60 2,5 1,00 3,455 3,167
25 SP Sengon 4ki 1,90 0,55 0,60 2,5 1,00 3,455 3,167
26 SP Sengon 3 4,31 0,60 0,65 3 1,50 7,183 6,631
27 SP Sengon 2 4,58 0,65 0,75 3,5 1,50 7,046 6,107
28 SS Padasan 3 0,21 0,30 0,35 1 1,00 0,700 0,600
29 SS Padasan 2 0,49 0,65 0,75 1,5 1,00 0,754 0,653
30 SS Padasan 1 1,15 0,50 0,55 2,5 1,00 2,300 2,091
PERHITUNGAN DIMENSI SALURAN
h1 h2 b1 b2 P1 R1 S1
No (A1/(b/h)+m))^0,5(A2/(b/h)+m))^0,5 ((b/h)*h1) ((b/h)*h2) b1+(2h1*(m^2+1)^0,5) A1/P1 ((V1*n)/R1^2/3))^2
(m) (m) (m) (m) (m) (m)
1 0,537 0,448 0,537 0,448 2,057 0,369 0,025
2 0,669 0,585 1,003 0,878 2,894 0,365 0,049
3 0,448 0,384 0,448 0,384 1,715 0,369 0,036
4 0,401 0,343 0,401 0,343 1,534 0,369 0,036
5 1,037 0,943 2,592 2,357 5,525 0,351 0,010
6 1,261 1,147 3,154 2,867 6,722 0,351 0,010
7 0,396 0,330 0,396 0,330 1,516 0,369 0,025
8 0,707 0,606 0,707 0,606 2,707 0,369 0,036
9 0,667 0,600 1,334 1,201 3,221 0,359 0,083
10 0,924 0,831 1,848 1,663 4,460 0,359 0,083
11 2,119 1,793 5,297 4,482 11,289 0,351 0,012
12 2,342 2,147 5,855 5,367 12,480 0,351 0,012
13 2,391 2,192 5,977 5,479 12,739 0,351 0,012
14 3,399 2,946 11,896 10,310 24,151 0,315 0,020
15 3,399 2,946 11,896 10,310 24,151 0,315 0,020
16 5,803 5,803 26,113 26,113 47,036 0,302 0,024
17 5,797 5,797 26,087 26,087 46,989 0,302 0,024
18 0,495 0,424 0,495 0,424 1,895 0,369 0,036
19 0,723 0,632 1,084 0,949 3,129 0,365 0,049
20 0,471 0,354 0,471 0,354 1,805 0,369 0,036
21 0,544 0,476 1,089 0,953 2,628 0,359 0,050
22 1,219 1,108 3,047 2,770 6,494 0,351 0,010
23 1,333 1,212 5,331 4,846 9,100 0,327 0,011
24 1,847 1,693 4,616 4,232 9,839 0,351 0,012
25 1,847 1,693 4,616 4,232 9,839 0,351 0,012
26 3,386 3,126 10,159 9,377 22,368 0,321 0,017
27 3,151 2,731 11,029 9,558 22,391 0,315 0,020
28 0,495 0,424 0,495 0,424 1,895 0,369 0,036
29 0,477 0,413 0,715 0,620 2,064 0,365 0,017
30 1,229 1,118 3,074 2,794 6,551 0,351 0,010
31 4,080 3,536 14,280 12,376 28,990 0,315 0,020
PERHITUNGAN DIMENSI SALURAN
P2 R2 S2 S b h A V w
No b2+(2h2*(m^2+1)^0,5) A2/P2 ((V2*n)/R2^2/3))^2 (S1+S2)/2 (b1+b2)/2 (h1+h2)/2 bh+mh^2 Q/A
(m) (m)
1 1,715 0,3694 0,035 0,03 0,49 0,49 0,49 0,39 0,4
2 2,532 0,3653 0,064 0,0565 0,94 0,63 0,98 0,38 0,4
3 1,470 0,3694 0,048 0,042 0,42 0,42 0,35 0,55 0,6
4 1,315 0,3694 0,048 0,042 0,37 0,37 0,28 0,61 0,6
5 5,023 0,3511 0,012 0,011 2,47 0,99 3,43 0,28 0,3
6 6,111 0,3511 0,012 0,011 3,01 1,20 5,07 0,23 0,3
7 1,263 0,3694 0,035 0,03 0,36 0,36 0,26 0,53 0,5
8 2,320 0,3694 0,048 0,042 0,66 0,66 0,86 0,35 0,4
9 2,899 0,3587 0,010 0,0465 1,27 0,63 1,21 0,43 0,4
10 4,014 0,3587 0,010 0,0465 1,76 0,88 2,31 0,31 0,3
11 9,552 0,3511 0,017 0,0145 4,89 1,96 7,45 0,29 0,3
12 11,440 0,3511 0,015 0,0135 5,61 2,24 8,33 0,29 0,3
13 11,677 0,3511 0,015 0,0135 5,73 2,29 8,12 0,30 0,3
14 20,930 0,3147 0,027 0,0235 11,10 3,17 15,77 0,31 0,3
15 20,930 0,3147 0,027 0,0235 11,10 3,17 10,87 0,45 0,45
16 47,036 0,3022 0,024 0,024 26,11 5,80 30,12 0,33 0,3
17 46,989 0,3022 0,024 0,024 26,09 5,80 32,71 0,30 0,3
18 1,624 0,3694 0,048 0,042 0,46 0,46 0,42 0,50 0,5
19 2,738 0,3653 0,064 0,0565 1,02 0,68 1,15 0,35 0,3
20 1,354 0,3694 0,063 0,0495 0,41 0,41 0,34 0,59 0,6
21 2,300 0,3587 0,062 0,056 1,02 0,51 0,78 0,42 0,4
22 5,903 0,3511 0,085 0,0475 2,91 1,16 4,45 0,26 0,3
23 8,273 0,3275 0,047 0,029 5,09 1,27 5,12 0,29 0,3
24 9,019 0,3511 0,052 0,032 4,42 1,77 4,32 0,44 0,4
25 9,019 0,3511 0,052 0,032 4,42 1,77 5,87 0,32 0,3
26 20,647 0,3211 0,019 0,018 9,77 3,26 16,43 0,26 0,3
27 19,405 0,3147 0,027 0,0235 10,29 2,94 16,23 0,28 0,3
28 1,624 0,3694 0,048 0,042 0,46 0,46 0,42 0,50 0,5
29 1,789 0,3653 0,022 0,0195 0,67 0,44 0,50 0,43 0,4
30 5,955 0,3511 0,012 0,011 2,93 1,17 3,82 0,30 0,3
BAB VII
PERHITUNGAN ELEVASI MUKA AIR, DASAR SALURAN, DAN TANGGUL
4. Sawah Candisari 1
a. Elevasi sawah bawah = 41 m
b. Tinggi genangan sawah = 0,15 m
c. Kehilangan di pintu (BC-1) = 0,10 m +
Elevasi di bangunan sadap (BC-1) = 41,25 m
8. Sawah Randu 4
a. Elevasi sawah bawah = 37 m
b. Tinggi genangan sawah = 0,15 m
c. Kehilangan di pintu (BR-4) = 0,10 m +
Elevasi di bangunan sadap (BR-4) = 37,25 m