AIR BERSIH
LOKASI
DESA PAJUKUKANG
SUMUR PERTAMA
LAUT
SUMUR KEDUA
Gambar 2 Sumur Penampungan Air Panaikang
• Sumur pertama terletak sekitar 150m arah timur dari kantor desa Bontoa dengan
diameter 46m dan berkedalaman sekitar 2,50m.
Gambar 3 Sumur Penampungan Air Pertama Panaikang Gambar 4 Sumur Penampungan Air Panaikang
Gambar 9 Contoh Pipa yang Mengarah ke Rumah Warga Gambar 7 Pipa yang Menyeberangi Jl. Panaikang
• Sumur kedua terletak sekitar 270m arah selatan dari kantor desa Bontoa dengan
diameter 38m dan berkedalaman sekitar 2,50m.
Gambar 16 Tandon Penampung Air Dari Sumur Kedua Gambar 13 Ujung Pipa Pada Sumur Kedua
Gambar 15 Pipa yang Mengarah ke Rumah Warga Gambar 14 Pipa Menyeberangi Sungai
Air yang ditampung pada tendon kemudian dijual oleh pemilik rumah
pemilik pipa dan mesin kepada warga lain yang berada di sekitar rumah
dengan tendon tersebut.
Ketika tendon terisi penuh, air yang berasal dari pipa yang bersumber pada
sumur akan dialirkan ke bak penyimpanan air sisi kiri rumah tersebut
dengan kapasitas penyimpanan yang lebih besar.
Air hujan yang turun ke talang air kemudian di alirkan ke bak penampungan air melalui pipa atau selang.
Drainase
• Drainase Alamiah ( Natural Drainage )
Drainase yang terbentuk secara alami dan tidak terdapat bangunan-
bangunan penunjang seperti bangunan pelimpah, pasangan
batu/beton, gorong-gorong dan lain-lain. Saluran ini terbentuk oleh
gerusan air yang bergerak karena grafitasi yang lambat laun
membentuk jalan air yang permanen seperti sungai.
• Drainase Buatan ( Arficial Drainage )
Drainase yang dibuat dengan maksud dan tujuan tertentu sehingga
memerlukan bangunan – bangunan khusus seperti selokan pasangan
batu/beton, gorong-gorong, pipa-pipa dan sebagainya.
1. Drainase alamiah
LAUT
Gambar 22
• Syarat-syaratKimia.
• Syarat-syarat bakteriologis dan mikrobiologis. TIDAK DIUJI
• Syarat-syarat Radiologis.
2. Sistem distribusi dan system pengaliran air bersih
a. Sistem Distribusi
Menurut Damanhuri, E., (1989) sistem distribusi adalah sistem yang langsung berhubungan dengan
konsumen, yang mempunyai fungsi pokok mendistribusikan air yang telah memenuhi syarat ke seluruh daerah
pelayanan.
• Continuous System
Mengalir terus menerus 24 jam
• Intermitten System
Disuplai 4-8 Jam Perhari
=67.350 ltr/hari
B. Kebutuhan Air Bersih Untuk Non Domestik.
Menurut Anonimus, (1990), kebutuhan air bersih non domestik dialokasikan pada pelayanan untuk memenuhi kebutuhan
air bersih berbagai fasilitas sosial dan komersial yaitu fasilitas pendidikan, peribadatan, pusat pelayanan kesehatan, Instansi
pemerintahan dan perniagaan. Besarnya pemakaian air untuk kebutuhan non domestik diperhitungkan 20% dari kebutuhan
domestic
c. Kebutuhan Air Rata-Rata.
Menurut Anonimus, (1990), dalam Standar Kriteria Desain Sistem Penyediaan Air Bersih menyatakan bahwa
kebutuhan rata-rata distribusi air bersih perharinya adalah jumlah kebutuhan air untuk keperluan domestik
(rumah tangga) ditambahkan dengan kebutuhan air untuk keperluan non domestik.
Qr = Qd + Qnd
Keterangan:
Qr = Kebutuhan air rata-rata (ltr/dtk).
Qd = Kebutuhan air untuk keperluan domestik (ltr/dtk).
Qnd = Kebutuhan air untuk keperluan non domestik (ltr/dtk).
Berdasarkan Anonimus, (1990) dalam Standar Kriteria Desain Sistem Penyediaan Air Bersih, kebutuhan air pada hari
maksimum (Qm) adalah pemakaian air harian rata-rata tertinggi dalam satu tahun yang diasumsikan sebesar 110%
dari kebutuhan rata-rata.
• Kebutuhan Air Bersih Non Domestik
20% dari Kebutuhan Domestik
=20% x 67.350 ltr/hari
=13.470 ltr/hari
• Kebutuhan air rata-rata
Kebutuhan Air Domestik + Kebutuhan Air Non Domestik
=67.350 ltr + 13.470 ltr
=80.820 ltr/hari
LAUT
Drainase Buatan
Titik Putus Drainase
• Sistem Jaringan Drainase
1. Sistem Drainase Mayor
Sistem drainase mayor yaitu sistem saluran yang menampung dan mengalirkan air dari suatu
daerah tangkapan air hujan (Catchment Area). Pada umumnya sistem drainase mayor ini
disebut juga sebagai sistem saluran pembuangan utama (major system) atau drainase
primer. Sistem jaringan ini menampung aliran yang berskala besar dan luas seperti saluran
drainase primer, kanal-kanal dan sungaisungai. Perencanaan drainase mayor ini umumnya
dipakai dengan periode ulang antara 5-10 tahun dan pengukuran topografi yang detail
diperlukan dalam perencanaan sistem drainase ini.
2. Sistem Drainase Mikro
Sistem drainase mikro yaitu sistem saluran dan bangunan pelengkap drainase yang
menampung dan mengalirkan air dari daerah tangkapan air hujan (Catchment Area). Secara
keseluruhan yang termasuk dalam sistem drainase mikro adalah saluran di sepanjang sisi
jalan, saluran atau selokan air hujan di sekitar bangunan, goronggorong, saluran drainase
kota dan lain sebagainya dimana debit yang dapat ditampungnya tidak terlalu besar. (Allafa :
2008)
Sistem Drainase Mayor
LAUT
Sistem Drainase Mikro
Debit air limbah rumah tangga didapat dari 60% - 70% suplai air bersih setiap orang, diambil debit limbah
rumah tangga 70% dan sisanya dipakai pada proses industri, penyiraman kebun-kebun dal lain-lain.
Air limbah rumah tangga didapat berdasarkan kebutuhan air bersih dan diambil 70%, sisanya dipakai pada
proses industri, penyiraman kebun, dan lainlain.