BAB V
SAMBUNGAN MUR-BAUT
Baut (bolt) dan mur (nut) merupakan suatu elemen mesin yang
memiliki fungsi untuk penyambung, pengikat, penggerak, dan
sebagainya yang banyak digunakan pada berbagai komponen mesin.
Karena fungsinya tersebut, maka kerugian utama dari sambungan
mur-baut adalah pada daerah ulirnya akan mengalami tegangan-
tegangan (konsentrasi tegangan) yang tinggi akibat beban kerja yang
diberikan. Sambungan mur-baut bukan merupakan sambungan
tetap, melainkan dapat dibongkar pasang dengan mudah. Berikut
beberapa keuntungan penggunaan sambungan mur-baut:
Mempunyai kemampuan yang tinggi dalam menerima beban
Dibuat dalam standarisasi
Dapat digunakan untuk berbagai kondisi operasi
Kemudahan dalam pemasangan
Efisiensi tinggi dalam proses manufaktur
5.1 Standarisasi
Terdapat beberapa variasi yang digunakan oleh beberapa
negara dalam hal standarisasi sesuai dengan kondisi dan situasi dari
negara-negara tersebut. Namun, dua standar yang jelas digunakan
sebagai standarisasi adalah sebagai berikut:
Elemen Mesin I
5.2 Ulir
Ulir merupakan bentuk cekungan/alur-alur yang mengelilingi
batang baja/poros dengan ukuran tertentu. Ulir merupakan salah
satu bagian paling penting pada produk fastener (alat pengikat
seperti baut, mur, sekrup, dll). Ulir pada aplikasinya banyak sekali
ditemui dalam kehidupan sehari-hari karena ulir berfungsi sebagai
pengikat. Selain itu ulir juga berfungsi sebagai penggerak suatu
benda. Berikut macam-macam ulir:
a. Ulir Segitiga atau Ulir bentuk V, merupakan jenis ulir yang sangat
familiar kita gunakan dan sering kita lihat penggunaannya.
Elemen Mesin I
(5.3b)
(5.4)
dimana,
= Torsi
= Momen inersia polar
= Tegangan geser
= Jari-jari
= Diameter minor
(5.5a)
(5.5b)
Elemen Mesin I
(5.6)
( )
dimana,
= Lebar ulir pada arah melintang
= Jumlah ulir
= Diameter minor
= Diameter mayor
= Modulus elastisitas bahan baut
= Panjang baut
= Perbedaan tinggi sudut extreme mur atau kepala
| | √ (5.8a)
| |
Sebagai catatan:
Bilamana terdapat jumlah baut lebih dari satu, maka
persamaanya menjadi:
| | (5.8b)
dimana,
= Gaya luar yang bekerja
= Tegangan tarik ijin dari bahan baut
= Tegangan tarik ijin dari bahan baut ekuivalen
= Diameter minor
= Diameter mayor
= Jumlah baut
2. Tegangan Geser
| | √ (5.9)
| |
dimana,
= Gaya geser
= Diameter nominal (mayor)
= Jumlah baut apabila lebih dari 1
c. Tegangan Kombinasi
1. Tegangan Tarik Maksimum
( ) √ ( ) (5.10)
√ ( ) (5.11)
Elemen Mesin I
Tabel 5.2 Daftar Ukuran Mur – Baut Standar
Elemen Mesin I
LATIHAN SOAL