PERANCANGAN PEGAS
Pegas atau per adalah elemen fleksibel yang digunakan untuk mendesakan gaya atau
torsi dan juga mampu menyimpan energi dan dibuat dari lilitan kawat yang umumnya
menghasilkan bentuk silindrik. Gaya yang dihasilkan sebuah pegas bisa tarikan atau
tekanan bahkan radial.
Pegas dibedakan menurut arah gaya yang didesakkan. Tabel 1 menunjukkan jenis pegas
berdasarkan pada arah gaya itu.
Pegas tekan helik adalah jenis pegas yang dibuat dari kawat dan digulung sedemikian
rupa sehingga membentuk silindrik tabung dengan jarak pitch yang sama. Ketika gaya
tekan diberikan pada pegas, gulungan menjadi tertekan sampai batas dimana setiap
gulungan kawat terdekat bersentuhan. Pemberian gaya tekan yang semakin meningkat
menghasilkan defleksi pegas yang proporsional artinya terdapat hubungan linier antara
gaya tekan dengan defleksi pegas.
Pegas tarik helik terlihat mirip dengan pegas tekan helik, hanya saja sebelum menerima
tarikan, setiap gulungan kawat terdekat saling bersentuhan. Terjadinya peregangan
apabila sudah terdapat gaya tarik pada pegas itu.
33
Studio Elemen Mesin 1
Pegas spiral torsi, dari namanya pegas ini digunakan untuk memberikan torsi ketika pegas
ini terdefleksi dengan cara memutarkan terhadap sumbunya. Selama penggunaan, salah
satu ujung kawat pegas ditahan dan ujung lainnya menghasilkan torsi.
Pegas daun dibuat dari susunan strip baja atau material lainnya dan dibebani seperti
halnya sebuah kantilevel atau batang sederhana. Pegas ini dapat menghasilkan tarikan
atau tekanan selama pemakaian.
Gambar 2. Aplikasi Pegas Daun di Kendaran Gambar 3. Aplikasi Pegas Tekan di Kendaraan
Diameter
Sebuah pegas dinyatakan dengan diameter luar (Do), diameter dalam (Di) dan diameter
kawat (Dw). Dalam perhitungan tegangan dan defleksi pegas, digunakan diameter rata-
rata (Dm) sebagai pengganti diameter luar dan diameter dalam.
34
Studio Elemen Mesin 1
Do
Dm
Di
Dw
(sumber: L. Mott, Robert, Machine Elements in Mechanical Design, Second Edition, Macmillan
Publishing Co., 1992, hal. 212)
No. Ukur Kawat Baja US (in) Kawat Ukur Musik (in) Diameter Metrik (mm)
7/0 0,4900 - 13
6/0 0,4615 0,004 12
5/0 0,4305 0,005 11
4/0 0,3938 0,006 10
3/0 0,3625 0,007 9
2/0 0,3310 0,008 8,5
0 0,3065 0,009 8,0
1 0,2830 0,010 7,0
2 0,2625 0,011 6,5
3 0,2437 0,012 6,0
4 0,2253 0,013 5,5
5 0,2070 0,014 5,0
6 0,1920 0,016 4,8
7 0,1770 0,018 4,5
8 0,1620 0,020 4,0
9 0,1483 0,022 3,8
10 0,1350 0,024 3,5
11 0,1205 0,026 3,0
12 0,1055 0,029 2,8
13 0,0915 0,031 2,5
14 0,0800 0,033 2,0
15 0,0720 0,035 1,8
16 0,0625 0,037 1,6
17 0,0540 0,039 1,4
18 0,0475 0,041 1,2
19 0,0410 0,043 1,0
35
Studio Elemen Mesin 1
8 ⋅ K ⋅ F ⋅ Dm
Dw = 3 ... Pers. 1.
π ⋅τd
dimana :
4C − 1 0,615
K= + ... Pers. 2.
4C − 4 C
36
Studio Elemen Mesin 1
Panjang
Variabel panjang pegas merupakan parameter yang sangat penting terutama karena
panjang ini berhubungan dengan defleksi. Ada beberapa pengertian tentang panjang
pegas.
1. Panjang bebas (Lf), yaitu panjang pegas pada saat tidak ada gaya yang bekerja.
2. Panjang penuh (Ls), yaitu panjang pegas dimana gulungan kawat pegas
seluruhnya saling bersentuhan.
3. Panjang operasi (Lo), yaitu panjang terpendek pegas pada saat pegas bekerja
dalam kondisi normal.
4. Panjang terpasang (Li), yaitu panjang terjauh pegas pada saat pegas bekerja
dalam kondisi normal. Jadi selama beroperasi dalam kondisi normal, pegas
akan bergerak dalam selang Lo hingga Li.
F=0
Fi
Defleksi
operasi
fo = Lf - Lo
Fo
Panjang Panjang
bebas terpasang
Lf Li
Fs
Panjang
operasi Panjang
Lo penuh
Ls
Gaya-gaya
1. Gaya penuh (Fs), yaitu gaya yang diberikan pada pegas dalam kondisi panjang
penuh.
2. Gaya operasi (Fo), yaitu gaya yang diberikan pada pegas pada saat panjang
operasi.
3. Gaya terpasang (Fi), yaitu gaya yang diberikan pada pegas pada saat panjang
terpasang. Gaya ini bervariasi antara gaya operasi dan gaya terpasang.
37
Studio Elemen Mesin 1
4. Gaya bebas (Ff), yaitu gaya yang diberikan pada pegas pada saat panjang
bebas. Dalam hal ini gaya ini sama dengan nol (0).
Konstanta Pegas
Hubungan antara gaya yang diberikan oleh pegas dengan defleksi yang terjadi disebut
dengan konstanta pegas (atau spring rate). Konstanta pegas dihitung berdasarkan pada
perubahan gaya dan perubahan defleksi pegas.
∆F
k= ... Pers. 3.
∆L
Fo − Fi
k=
Li − Lo
atau,
Fo
k= ... Pers. 4.
L f − Lo
atau,
Fi
k=
L f − Li
Yang dimaksud dengan indeks pegas adalah perbandingan antara diameter rata-rata
dengan diameter kawat.
Dm
C= ... Pers. 5.
Dw
Jumlah Gulungan
Untuk menghitung jumlah gulungan aktif dapat menggunakan persamaan berikut ini:
G ⋅ Dw
Na = ... Pers. 6.
8kC 3
38
Studio Elemen Mesin 1
dimana :
Dw = diameter kawat
k = konstanta pegas
C = indeks pegas
(sumber: L. Mott, Robert, Machine Elements in Mechanical Design, Second Edition, Macmillan
Publishing Co., 1992, Appendix-20)
adalah celah antar gulungan terdekat ketika pegas ditekan mencapai panjang operasinya.
Jarak celah gulungan aktual dapat diperkirakan sebesar :
cc =
(L
o − Ls )
... Pers. 7.
Na
39
Studio Elemen Mesin 1
mulai
Tebak:
Diameter kawat (Dw), Faktor Wahl (K),
diameter rata-rata (Dm)
periksa:
Dwtebak =
Dwhitung?
Periksa indeks
pegas = 5 -12?
Periksa: Ktebak =
Khitung?
Selesai
40
Studio Elemen Mesin 1
KONDISI OPERASI
Fo = 155 N Fo = 180 N Fo = 155 N Fo = 180 N
Lo = 31 mm Lo = 31 mm Lo = 50 mm Lo = 50 mm
Fi = 20 N
Li = 45 mm
Fi = 40 N
KONDISI AWAL
Li = 45 mm
Fi = 50 N
Li = 45 mm
Fi = 20 N
Li = 65 mm
Fi = 40 N
Li = 65 mm
Fi = 50 N
Li = 65 mm
a. Buatlah grafik hubungan antara indeks pegas (C) vs beban awal (Fi). Bagaimana
pengaruh beban awal terhadap indeks pegas?
b. Buatlah grafik hubungan antara konstanta pegas (k) vs beban awal (Fi). Bagaimana
pengaruh beban awal terhadap konstanta pegas?
c. Buatlah grafik hubungan antara indeks pegas (C) vs gaya operasi (Fo). Bagaimana
pengaruh gaya operasi terhadap indeks pegas?
41
Studio Elemen Mesin 1
d. Buatlah grafik hubungan antara konstanta pegas (k) vs gaya operasi (Fo).
Bagaimana pengaruh gaya operasi terhadap konstanta pegas?
e. Buatlah grafik hubungan antara konstanta pegas (k) vs indeks pegas (C).
Bagaimana pengaruh panjang awal terhadap indeks dan konstanta pegas?
f. Buatlah kurva hubungan antara konstanta pegas (k) vs panjang operasi (Lo).
Bagaimana pengaruh panjang operasi terhadap indeks dan konstanta pegas?
42