Anda di halaman 1dari 11

Struktur

STUDI EFECTIVE TORSIONAL CONSTANT UNTUK BERBAGAI PROFIL STUDI


KASUS PROFIL GUNUNG GARUDA
(254S)
Kamaludin
Program Studi Teknik Sipil, ITENAS - Bandung, Jl. PHH Mustofa 23 Bandung
Email: kmldn@yahoo.com atau kamal@itenas.ac.id

ABSTRAK
Torsi dapat dikatagorikan menjadi dua bagian yaitu torsi murni yang sering disebut Torsi SaintVenant, dan torsi warping. Torsi murni diasumsikan bahwa sebuah bidang penampang berrotasi
akibat adanya momen torsi, misalnya moment torsi pada penampang lingkaran akan hanya terjadi
torsi murni. Warping merupakan terpilinnya suatu penampang akibat moment torsi. Peneltian
dilakukan dengan cara menerapkan konstanta torsi yang telah dimodifikasi oleh Elhelbawey dan
C.Fu. untuk berbagai penampang, hal ini mempelajari apakah masih berlaku untuk profil khususnya
profil yang dikeluarkan oleh PT. Gunung Garuda. Struktur balok dan material disesuaikan dengan
model yang telah turunkan oleh Elhelbawey dan C.Fu. Balok ditumpu kedua ujung merupakan jepit.
Dan diberikan beban momen torsi. Profil yang akan dikaji adalah profil I, C, L, dan T. Hasil analisis
yang dilakukan menunjukan bahwa untuk profil I modifikasi konstanta torsi meningkat 155% s/d
255%. Sama halnya dengan Propfil I produksi garuda terjadi peningkatan konstanta torsi, terutama
mulai dari profil ukuran 250 mm keatas. Untuk profil I ukuran kecil dibawah 150 mm tidak terlalu
besar pengaruhnya, yaitu kurang dari 5%. Terlihat bahwa konstanta effektif akan berpengaruh mulai
dari kanal 125 ke atas. Propfil kanal produksi garuda ini hanya terjadi peningkatan konstanta torsi
mencapai maksimum 22,4%. Konstanta effektif pada profil kanal secara umum tidak terlalu
berpengaruh terhadap konstanta yang ada. Sama halnya dengan profil siku untuk profil T ternyata
konstanta torsi yang telah dimodifikasi tidak berlaku untuk profil siku T. Hal ini disebabkan bahwa
bila tebal t terlalu tipis maka Cw mendekati 0. sehingga nilai lamda akan berpengaruh menjadi besar.
Kata kunci: Efektif Torsi, Torsi Saint-Venant, torsi warping, Kontanta Efektif Torsi,

1.

LATAR BELAKANG

Torsi dapat dikatagorikan menjadi dua bagian yaitu torsi murni yang sering disebut Torsi Saint-Venant, dan
torsi warping. Torsi murni diasumsikan bahwa sebuah bidang penampang berrotasi akibat adanya momen torsi.
Misalnya moment torsi pada penampang lingkaran akan hanya terjadi torsi murni. Warping merupakan terpilinnya
sutau penampang akibat moment torsi.
Momen Torsi dibagi dengan paramater rigiditas GJ adalah torsi murni. Yang dapat dirumuskan  = Mz/GJ.
Dimana Mz adalah momen torsi, G adalah modulus elastisitas, dan J adalah contanta torsi. Hampir semua
penampang dapat didekati dengan persamaan : J = b t3/3. untuk kasus fixed-fixed element, constanta torsi yang
digunakan adalah constanta efektif[1] KT(eff.) = Mz/G
Berdasarkan rumusan diatas konstanta torsi yang telah dimodifikasi pada kasus profil I terjadi lebih besar[1]. Oleh
karena penulis mencoba mengkaji konstanta efektif digunakan pada profil lain khususnya profil yang dikeluarkan
oleh PT. Gunung Garuda.

2.

MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud pada penulisan ini, menerapkan konstanta torsi yang telah dimodifikasi oleh Elhelbawey dan C.Fu. untuk
berbagai penampang, dengan tujuan untuk mempelajari apakah masih berlaku untuk profil khususnya profil yang
dikeluarkan oleh PT. Gunung Garuda.

3.

RUANG LINGKUP

Struktur balok dan material disesuaikan dengan model yang telah turunkan oleh Elhelbawey dan C.Fu. Balok
ditumpu kedua ujung merupakan jepit. Dan diberikan beban momen torsi. Profil yang akan dikaji adalah profil I, C,
L, dan T.

Konferensi Nasional Teknik Sipil 7 (KoNTekS 7)


Universitas Sebelas Maret (UNS) - Surakarta, 24-26 Oktober 2013

S - 347

Struktur

4.

TORSI MURNI PADA PENAMPANG BULAT

Ada tiga mode deformasi, yaitu akibat Beban Aksial, Bending, dan torsi. Torsi murni merupakan terjadinya putaran
terhadap sumbu longitudinal akibat dari distribusi tegangan dari luar. Gambar 2.1 memperlihatkan deformasi akibat
torsi.

Gambar 2.1 deformasi akibat torsi


Deformasi geometri adalah
AA = L = r
= r/L

(2.1)

Equilibrium diperlihatkan pada gambar 2.2. Torsi akibat beban luar adalah sama dengan torsi yang ditahan
oleh penampang. Sehingga
T = Ft x r
Ft =  x A
Ft =  x 2rt
Jadi
T =  2r2t
(2.2)

Gambar 2.2 equilibrium pada penampang bulat


Hubungan tegangan regangan adalah
Modulus rigiditas
G = /
Dari persamaan 2.3 bisa ditulis menjadi
 =  G
Subsitusi dari persamaan 2.1 sehingga menjadi
 = rG/L
dari persamaan 2.2
 = T/ 2r2t
sehingga
2r2t = rG/L
atau
/r = T/ 2r3t = G/L

(2.3)

(2.4)

Penurunan rumus diatas untuk penampang solid, untuk penampang pipa yang memiliki tebal t seperti pada gambar
2.3 adalah sebagai berikut.

Konferensi Nasional Teknik Sipil 7 (KoNTekS 7)

S - 348

Universitas Sebelas Maret (UNS) - Surakarta, 24-26 Oktober 2013

Struktur

Gambar 2.3 Penampang lingkaran yang memiliki tebal t.


Deformasi geometri
= r /L
Kedua penampang untuk  dan L adalah konstan
dan q = rq /L
p = rp /L
Hubungan tegangan regangan
 =  G
dimana nilai G adalah konstan, distribusi tegangan geser  ditengah adalah nol dan di sisi luar adalah maksimum
seperti yang diperlihatkan pada gambar 2.4. Besarnya torsi yang diterima penampang bulat padat sebagai berikut :
dari persamaan 2.2 dan tebal t = dr
maka total torsi
r0

Tt =

% 2r  dr
2

tetapi dari persamaan 2.4

G
r
L

Jadi total torsi

G 0
Tt =
2r 3  dr
L %0
r

(2.5)

r0

Dimana Jp =

% 2r  dr
3

Sehingga Tt =

G
Jp
L

Gambar 2.4 distribusi tegangan geser akibat torsi.

Konferensi Nasional Teknik Sipil 7 (KoNTekS 7)


Universitas Sebelas Maret (UNS) - Surakarta, 24-26 Oktober 2013

S - 349

Struktur

5.

KONSTANTA TORSI PADA PENAMPANG TERBUKA

A. Profil I /Wide Flange Shape


Gambar 2.5 memperlihatkan bentuk dan variabel ukuran untuk profil I.

Gambar 2.5 Bentuk dan Simbol untuk profil I


Propertis penampang torsi

2  b  t 3  d ' w3
3
2 3
d ' b t
Cw 
24
J

(2.6)

(2.7)

dimana d=d-t
B. Profil Kanal (C)
Profil kanal diperlihatkan pada gambar 2.6

Gambar 2.6 Bentuk dan Simbol untuk profil C

Konferensi Nasional Teknik Sipil 7 (KoNTekS 7)

S - 350

Universitas Sebelas Maret (UNS) - Surakarta, 24-26 Oktober 2013

Struktur

Propertis penampang torsi

2  b't 3  d ' w3
3
3 2
t  b d '  3bt  2d ' w &
Cw 

'
12  6bt  d ' w (
J

(2.8)

(2.9)

dimana d=d-t
C. Profil Siku (L)
Profil siku diperlihatkan pada gambar 2.7
Propertis penampang torsi

b't 3  d ' t 3
J
3
3
t
Cw 
b' 3  d ' 3
36

(2.10)

(2.11)

dimana d=d-t/2 b=b-t/2

Gambar 2.7 Bentuk dan Simbol untuk profil Siku (L)


D. Profil T
Profil T diperlihatkan pada gambar 2.8

Gambar 2.8 Bentuk dan Simbol untuk profil T


Propertis penampang torsi

b  t 3  d '3
J 
3

(2.12)

Konferensi Nasional Teknik Sipil 7 (KoNTekS 7)


Universitas Sebelas Maret (UNS) - Surakarta, 24-26 Oktober 2013

S - 351

Struktur

Cw 

t 3b 3 w 3 d '3

144
36

(2.13)

dimana d=d-t/2

6.

SOLUSI TORSI PADA BALOK KEDUA UJUNG JEPIT[1]

Sudah dibahas bahwa torsi merupakan momen torsi dibagi dengan rigiditas torsi GJ.
Mz = GJ {d/dz}
Dimana
Mz = Momen Torsi
G = Modulus Geser = E/(2(1+)
E = Modulus Elastisitas
 = Rasio Poison
J = Konstanta Torsi
Konstanta Torsi dapat didekati dengan persamaan 2.15
J = b t3 /3
Dimana b dan t adalah lebar dan tebal peersegi yang membentuknya.

(2.14)

(2.15)

Tinjau Sebuah balok yang diberi beban Mz seperti yang diperlihatkan pada gambar 2.9.

vz

h/2
h

Mz

vf

uf
Potongan A-A
b

L
A
uf

Pusat Sayap
setelah Memutar
A

a
Z
Gambar 2.9 Torsi dan Warping untuk Penampang balok I
Dari gambar 2.9, asumsi terjadi perpindahan sebesar
uf =  h/2

(2.16)
Konferensi Nasional Teknik Sipil 7 (KoNTekS 7)

S - 352

Universitas Sebelas Maret (UNS) - Surakarta, 24-26 Oktober 2013

Struktur

Persamaan 2.16 diturunkan 3 kali menjadi

d 3u f
dz 3

h d 3
2 dz 3

(2.17)

Dari hubungan kuravture adalah

d 2u f
dz



Mf

(2.18)

EI f

dimana Mf = Momen lateral pada satu sayap


If = memen inersia sayap terhadap sumbu y pada balok.
Kita tahu bahwa

V

dM
dz

sehingga

d 3u f
dz 3



Vf

(2.19)

EI f

Gunakan persamaan 2.18 dan 2.19 diperoleh

V f   EI f

h d 3
2 dz 3

(2.20)

lalu

M w  V f h   EI f

d 3
h 2 d 3
EC


w
2 dz 3
dz 3

(2.21)

dimana Mw = Momen torsi yang menyebabkan bending lateral pada sayap


Cw = Konstanta Warping = If h2/2
Momen Torsi merupakan gabungan dari rotasi akibat Ms dan bending lateran Mw, dimana gabungan dari persamaan
2.1 dan 2.21 adalah

M z  M s  M w  GJ

d
d 3
 ECw 3
dz
dz

(2.22)

Persamaan 2.22 dibagi dengan ECw

M
d 3 GJ d

 z
3
EC w dz
EC w
dz

(2.23)

Berikan
2 = GJ/Ecw
Solusi untuk homogeneous pada persamaaan 19, dan h = Aemz

d 3
d
 2
0
3
dz
dz

(2.24)

Persamaan 2.24 digunakan untuk torsi luar dan dalam, Mz. Untuk torsi persatuan panjang misalnya untuk kasus
balok jembatan, hubungan antara Mz dan mz adalah mz=dMz/dz. Persamaan 2.23 menjadi

m
d 4 GJ d 2

 z
4
2
EC w
EC w dz
dz

(2.25)

untuk bagian homogeneous adalah


2
d 4
2 d

0

dz 4
dz 2

substitusi solusi homogeneous , diberikan


Aemz(m4 - 2m2) = 0

(2.26)
(2.27)

Dimana akan dipenuhi apabila


M2(m2 - 2) = 0; jadi, m = 0, 0, -, +

Konferensi Nasional Teknik Sipil 7 (KoNTekS 7)


Universitas Sebelas Maret (UNS) - Surakarta, 24-26 Oktober 2013

S - 353

Struktur

Sehingga
h = A1 + A2Z + A3ez + A4e-z
bisa ditulis
h = A + Bz + C sinh z + D cosh z
dibuatkan fungsi z secara umum, berikan p = f1(z) dan disubstitusikan ke persamaan 2.25, adalah
p = A1 + A2z + A3z2 + A4z3 + A5z4
Persamaan 2.30 diturunkan 4 kali, menjadi
24A5 - 2 (2A3 + 6 A4z + 12A5z2) = mz/ECw
Bentuk sebelah kiri harus sama dengan sebelah kanan, sehingga
A3 = -(mz/22ECw)
Substitusikan ke peersamaan 2.30
p = -(mz/22ECw)z2
Persamaan 2.33 digabung dengan persamaan 2.29, menjadi
t = h + p
t = A + Bz + C sinh z + D cosh z - (mz/22ECw)z2
Persamaan 2.35, bisa diselesaikan dengan memasukan boundary condition.
Untuk struktur batang ujung jepit, maka pada ujung tersebut harus memenuhi
 = 0 (tidak ada puntir)
 = 0 (tidak ada peralihan)
untuk persamaan 2.35 diterapkan pada balok kedua ujung jepit :
 = (mzL/2GJ){[1.0 + cosh L)/sinh L][cosh z 1.0] + z(1.0-L) sinh z}

(2.28)
(2.29)
(2.30)
(2.31)
(2.32)
(2.33)
(2.34)
(2.35)

(2.36)
dimana L = panjang balok.
= d/dz
= (mz/2GJ){cosh L/2 1.0}/cosh L/2

(2.37)
(2.38)

dimana
 = mz/GKt(eff)
Kt(eff) = mz/G
Dimana Kt(eff) = ekivalen konstanta torsi. Dari persamaan 2.40 dan 2.38 diperoleh
Kt(eff) = J cosh L/2 /{cosh L/2 1.0}

7.

(2.39)
(2.40)
(2.41)

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Profil I
Hasil analisis yang dilakukan[1] menunjukan bahwa untuk profil I modifikasi konstanta torsi meningkat
155% s/d 255%. Sama halnya dengan Propfil I produksi garuda terjadi peningkatan konstanta torsi, terutama mulai
dari profil ukuran 250 mm keatas. Untuk profil I ukuran kecil dibawah 150 mm tidak terlalu besar pengaruhnya,
yaitu < 5%. Seperti yang diperlihatkan pada tabel 3.1
Tabel 3.1 Konstanta Torsi Efektif untuk profil I.
Nominal

t3

t2

tf

tw

Cw

Kt eff

100x100

100 100

40757.33

2821333333

0.998589489

41076.64655

0.78

125x125

125 125

6.5

71368.83

9855468750

0.997797823

74502.47931

4.39

150x75

150

2516185547

0.999206097

23738.391

150x100

150 100

58752.00

7455375000

0.998589489

60953.08956

3.75

150x150

150 150

10

116006.67

27562500000

0.996831935

129788.0073

11.88

175x175

175 175

11

7.5

178345.83

66066802083

0.995692839

220104.395

23.41

200x100

198

4.5

28439.63

10324264364

0.998617519

35009.19532

23.10

200x100

200 100

5.5

44781.33

200x200

200 200

12

262485.33

1.41376E+11

0.994381728

364643.5352

38.92

250x125

250 124

52408.67

37219842645

0.997832841

81694.14686

55.88

250x125

250 125

78102.00

42539794922

0.997797823

109322.3064

39.97

250x250

250 250

12

328618.67

4.42531E+11

0.991249106

712391.1173

116.78

300x150

298 149

5.5

66941.58

92732836967

300x150

300 150

6.5

99538.63

1.07174E+11

0.996831935

190580.549

91.46

300x300

300 300

15

10

770000.00

1.37067E+12

0.987447046

1989167.457

158.33

350x175

346 174

108828.00

2.24357E+11

0.995741714

313767.8415

350x175

350 175

11

192194.33

1.83903E+11

0.995692839

345026.6498

79.52

350x350

350 350

19

12

1791089.33

3.7188E+12

0.982991136

5123568.057

186.06

400x200

396 199

11

220597.67

5.3538E+11

0.994437459

714807.1211

224.03

400x200

400 200

13

358981.33

6.48999E+11

0.994381728

943722.1842

162.89

400x400

400 400

21

13

2747154.33

8.0439E+12

0.977899414

10092171.87

267.37

450x200

450 200

14

471814.67

8.87115E+11

0.994381728

1274009.805

170.02

500x200

500 200

16

10

707466.67

1.24937E+12

0.994381728

1830606.038

158.76

600x200

600 200

17

11

913724.33

1.92604E+12

0.994381728

2672604.502

192.50

600x300

588 300

20

12

1927168.00

7.25904E+12

0.987447046

8736867.055

353.35

700x300

700 300

24

13

3259857.33

1.23384E+13

0.987447046

14837118.01

355.15

800x300

800 300

26

14

4223152.00

1.7523E+13

0.987447046

20733932.51

390.96

75

99

23108.33

12288000000

0.998589489

0.996873904

51590.67853

148490.6234

2.73

15.21

121.82

188.32

Konferensi Nasional Teknik Sipil 7 (KoNTekS 7)

S - 354

Universitas Sebelas Maret (UNS) - Surakarta, 24-26 Oktober 2013

Struktur

Profil C
Pada tabel 3.2 terlihat bahwa konstanta effektif akan berpengaruh mulai dari kanal 125 ke atas. Propfil
kanal produksi garuda ini hanya terjadi peningkatan konstanta torsi mencapai maksimum 22,4%. Konstanta effektif
pada profil kanal secara umum tidak terlalu berpengaruh terhadap konstanta yang ada.
Tabel 3.2 Konstanta Torsi Efektif Kanal
Nominal

t3

t2

tf

tw

Cw

Kt eff

U75x40

75

40

11408.33

109002825.1

0.99977405

11405.76721

-0.02

U100x50

100

50

7.5

17213.54

439482578.7

0.999646999

17212.32135

-0.01

U125x65

125

65

29586.67

1710181077

0.999403573

29733.13835

0.50

U150x75

150

75

10

6.5

60649.17

4595683744

0.999206097

61314.63558

1.10

U150x75

150

75

12.5

125209.38

5413584467

0.999206097

125385.599

0.14

U180x75

150

75

10.5

71129.63

4775365429

0.999206097

71678.27889

0.77

U200x70

200

70

10

66056.67

7741033462

0.999308352

68185.22026

3.22

U200x80

200

80

11

7.5

94237.29

12043427920

0.999096814

97871.46018

3.86

U200x90

200

90

13

170670.00

18995922514

0.998857179

175498.4181

2.83

U250x90

200

90

14.5

11

254039.38

20718886981

0.998857179

257355.8951

1.31

U300x90

300

90

15.5

10

305852.92

57590779129

0.998857179

330737.7206

8.14

U300x90

300

90

16

12

392960.00

60273139438

0.998857179

414771.2565

5.55

U380x100

380 100

16

10.5

399189.17

1.41827E+11

0.998589489

488579.4763

22.39

U380x100

380 100

16.5

13

546212.29

1.4954E+11

0.998589489

628973.2995

15.15

U380x100

380 100

20

13

762306.67

1.66231E+11

0.998589489

842110.049

10.47

Profil Siku (L)


Pada tabel 3.3 terlihat bahwa konstanta torsi yang telah dimodifikasi tidak berlaku untuk profil siku L. Hal
ini disebabkan bahwa bila tebal t terlalu tipis maka Cw mendekati 0. sehingga nilai lamda akan berpengaruh menjadi
besar.
Tablel 3.3 Konstanta Torsi efektif untuk profil L.
Nominal

t3

t2

tf

tw

Cw

Kt eff

L25x25

25

25

396.00

19466.8125

0.999911726

395.9650436

L30x30

30

30

486.00

34723.6875

0.999872891

485.9382249

-0.01
-0.01

L40x40

40

40

666.00

85599.9375

0.99977405

665.8495176

-0.02

L40x40

40

40

1536.00

195100.4444

0.99977405

1535.652942

-0.02

L40x40

40

40

2916.67

366210.9375

0.99977405

2916.007647

-0.02

L45x45

45

45

3333.33

533094.6181

0.99971405

3332.380166

-0.03

L45x45

45

45

1749.33

282691.5556

0.99971405

1748.833111

-0.03

L50x50

50

50

1962.67

393216

0.999646999

1961.973843

-0.04

L50x50

50

50

3750.00

744249.1319

0.999646999

3748.676245

-0.04

L50x50

50

50

6336.00

1245876

0.999646999

6333.763384

-0.04

L60x60

60

60

2389.33

693731.5556

0.999491757

2388.118972

-0.05

L60x60

60

60

4583.33

1320203.993

0.999491757

4581.003887

-0.05

L60x60

60

60

7776.00

2222316

0.999491757

7772.047903

-0.05

L65x65

65

65

5000.00

1695421.007

0.999403573

4997.017865

-0.06

L65x65

65

65

8496.00

2859936

0.999403573

8490.932757

-0.06

L65x65

65

65

19456.00

6456348.444

0.999403573

19444.39592

-0.06

L70x70

70

70

9216.00

3609156

0.999308352

9209.625771

-0.07

L75x75

75

75

9936.00

4478976

0.999206097

9928.111784

-0.08

L75x75

75

75

32076.00

14191306.31

0.999206097

32050.53478

-0.08

L75x75

75

75

12

12

72576.00

31536864

0.999206097

72518.38173

-0.08

L80x80

80

80

10656.00

5478396

0.999096814

10646.37565

-0.09

L90x90

90

90

12096.00

7902036

0.998857179

12082.17644

-0.11

L90x90

90

90

18979.33

12333034.24

0.998857179

18957.64336

-0.11

L90x90

90

90

10

10

53333.33

34118055.56

0.998857179

53272.38291

-0.11

L90x90

90

90

13

13

112779.33

71058654.24

0.998857179

112650.4468

-0.11

L100x100

100 100

14

94896.67

77057704.72

0.998589489

94762.81383

-0.14

L100x100

100 100

13

13

127426.00

99768256.88

0.998589489

127246.2642

-0.14

L100x100

100 100

10

13

94910.00

76139663.19

0.998589489

94776.12836

-0.14

L120x120

120 120

38229.33

44398819.56

0.997970123

38151.7325

-0.20

L120x120

120 120

11

11

96719.33

110999752.5

0.997970123

96523.00502

-0.20

L120x120

120 120

12

12

124416.00

142228224

0.997970123

124163.4509

-0.20

L130x130

130 130

58806.00

80054583.19

0.997618553

58665.95665

-0.24

L130x130

130 130

15

15

258750.00

344674804.7

0.997618553

258133.8007

-0.24

L130x130

130 130

12

12

135936.00

183035904

0.997618553

135612.2757

-0.24

L150x150

150 150

12

12

158976.00

286654464

0.996831935

158472.3537

-0.32

L150x150

150 150

15

15

303750.00

542557617.2

0.996831935

302787.7003

-0.32

L150x150

150 150

19

19

599019.33

1056859536

0.996831935

597121.6012

-0.32

L175x175

175 175

12

12

187776.00

463373664

0.995692839

186967.2186

-0.43

L175x175

175 175

15

15

360000.00

881141601.6

0.995692839

358449.4221

-0.43

L200x200

200 200

15

15

416250.00

1337499023

0.994381728

413911.3944

-0.56

L200x200

200 200

20

20

960000.00

3048444444

0.994381728

954606.4591

-0.56

L200x200

200 200

25

25

1822916.67

5722045898

0.994381728

1812675.025

-0.56

L250x250

250 250

35

35

6145416.67

29936463867

0.991249106

6091638.793

-0.88

L250x250

250 250

25

25

2343750.00

11628892687

0.991249106

2323240.1

-0.88

Konferensi Nasional Teknik Sipil 7 (KoNTekS 7)


Universitas Sebelas Maret (UNS) - Surakarta, 24-26 Oktober 2013

S - 355

Struktur

Profil Siku (T)


Sama halnya dengan profil siku untuk profil T ternyata konstanta torsi yang telah dimodifikasi tidak
berlaku untuk profil siku T. Hal ini disebabkan bahwa bila tebal t terlalu tipis maka Cw mendekati 0. sehingga nilai
lamda akan berpengaruh menjadi besar.
Table 3.4 Konstanta Torsi Efektif untuk profil T
Nominal

t3

T50x100
T62.5x125

t2

tf

tw

Cw

Kt eff

50 100

20378.67

4139571.556

0.998589489

20349.92232

-0.14

62.5 125

6.5

35684.42

11376101.78

0.997797823

35605.83327

-0.22

T75x75

75

75

11554.17

2274069.878

0.999206097

11544.99378

-0.08

T75x150

75 150

10

58003.33

26705527.78

0.996831935

57819.57501

-0.32

T100x100

100 100

5.5

22390.67

7644387.556

0.998589489

22359.08438

-0.14

T99x100

99 100

4.5

14334.15

4586622.378

0.998589489

14313.92736

-0.14

T87.5x175

87.5 175

11

7.5

89172.92

55998344.62

0.995692839

88788.83457

-0.43

T100x200

100 200

12

131242.67

107812750.2

0.994381728

130505.3097

-0.56

T125x125

125 125

39051.00

20385836.06

0.997797823

38965.00279

-0.22

T124x124

124 124

26162.67

12779107.56

0.997832841

26105.96801

-0.22

T125x250

125 250

14

257340.67

331014453.6

0.991249106

255088.7057

-0.88

T150x150

150 150

6.5

49769.31

40583702.12

0.996831935

49611.64009

-0.32

T149x149

149 149

5.5

33470.79

25850901.57

0.996873904

33366.15874

-0.31

T150x300

150 300

15

10

385000.00

713191406.3

0.987447046

380167.1127

-1.26

T175x175

175 175

11

97021.17

95935157.52

0.995692839

96603.28089

-0.43

T173x174

173 174

54414.00

55373936.25

0.995741714

54182.28963

-0.43

T175x350

175 350

19

12

895544.67

2259807764

0.982991136

880312.4693

-1.70

T200x200

200 200

13

179490.67

225096627.6

0.994381728

178482.2393

-0.56

T198x199

198 199

11

110298.83

140805579.6

0.994437459

109685.2915

-0.56

T200x400

200 400

21

13

1373577.17

4531293562

0.977899414

1343220.307

-2.21

T225x200

225 200

14

235907.33

362239142.4

0.994381728

234581.9418

-0.56

T250x200

250 200

16

10

353733.33

621235777.8

0.994381728

351745.9633

-0.56

T300x200

300 200

17

11

456862.17

1188724608

0.994381728

454295.3909

-0.56

T294x300

294 300

20

11

926001.33

2346896962

0.987447046

914377.2811

-1.26

T350x300

350 300

24

13

1629928.67

4948555416

0.987447046

1609468.247

-1.26

T400x300

400 300

26

14

2111576.00

7713385962

0.987447046

2085069.484

-1.26

Penggunaan Keff Pada Struktur


Tinjau sebuah struktur seperti yang tergambar pada gambar 3.1. Struktur terdiri dari 2 buah balok girder dan 1 buah
balok melintang. Ujung balok berupa sendi dan roll, tetapi diberi kekangan yang tidak boleh berputar terhadap
sumbu lokal 1. Profil yang digunakan untuk kasus ini adalah IWF400x200x8x13 dan IWF300x150x6.5x9. Modulus
elastisitas sebesar 200000 MPa, serta poison rasio sebesar 0.3. Struktur diberi beban sebesar 100 kN dititik 7
dengan berlawanan arah sumbu Z.
5
8

3
1

67
54
A
A

2
Potongan A-A

Gambar 3.1 Geometri Struktur Sederhana


Analisis strutur dilakukan dengan bantuan komputer. Hasil analisis struktur diperlihatkan pada tabel 3.1.
Deformasi struktur dengan menggunakan konstanta Keff di titik 7 terjadi lendutan lebih rendah bila dibandingkan
dengan menggunakan konstanta torsi (J) original. Perubahan lendutan mencapai 68% dari lendutan semula.
Putaran sudut di titik 5 dan 6 terjadi pengurangan putaran sudut sebesar 69% dari semula. Momen ujung
balok melintang terjadi peningkatan 8% dan 49% dari momen semula, tetapi momen di tengah bentang terjadi lebih
kecil < 1% dari momen semula. Pada balok girder terjadi peningkatan momen torsi sebesar 91% dan 162% dari
momen torsi semula.

Konferensi Nasional Teknik Sipil 7 (KoNTekS 7)

S - 356

Universitas Sebelas Maret (UNS) - Surakarta, 24-26 Oktober 2013

Struktur

Tabel 3.1 Perbedaan hasil analisis struktur dengan menggunakan Keff


Nama Profil
IWF300x150

IWF400x200
IWF300x150
Modifikasi
IWF400x200
Modifikasi

8.

Titik
Text
5
6
7
5
6
7
5
6
7
5
6
7

U3
mm
-16.72787
-16.72787
-21.28322
-16.72787
-16.72787
-21.28175
-5.203475
-5.203475
-6.73233
-5.203475
-5.203475
-6.73147

R1
Radians
-0.004055
0.004055
1.551E-17
-0.004053
0.004053
1.261E-17
-0.001224
0.001224
1.885E-18
-0.001223
0.001223
3.117E-18

M3
Batang
N-mm
N-mm
-19875.73
6
-19875.73
7
74980124.27
-38023.72
6
-38023.72
7
74961976.28
-21586.63
6
-21586.63
7
74978413.37
-56719.61
6
-56719.61
7
74943280.39

T Girder
N-mm
-9937.86
9937.86

U3

Perbedaan (%)
R1
M3
T Girder

-10793.31
10793.31
-19011.86 68.89 69.82 8.61
19011.86 68.89 69.82 8.61
68.37 87.85 0.00
-28359.80 68.89 69.82 49.17
28359.80 68.89 69.82 49.17
68.37 75.28 0.02

91.31
91.31
162.75
162.75

KESIMPULAN

Hasil analisis yang dilakukan menunjukan bahwa untuk profil I modifikasi konstanta torsi meningkat 155% s/d
255%. Sama halnya dengan Propfil I produksi garuda terjadi peningkatan konstanta torsi, terutama mulai dari profil
ukuran 250 mm keatas. Untuk profil I ukuran kecil dibawah 150 mm tidak terlalu besar pengaruhnya, yaitu kurang
dari 5%. Terlihat bahwa konstanta effektif akan berpengaruh mulai dari kanal 125 ke atas. Propfil kanal produksi
garuda ini hanya terjadi peningkatan konstanta torsi mencapai maksimum 22,4%. Konstanta effektif pada profil
kanal secara umum tidak terlalu berpengaruh terhadap konstanta yang ada. Sama halnya dengan profil siku untuk
profil T ternyata konstanta torsi yang telah dimodifikasi tidak berlaku untuk profil siku T. Hal ini disebabkan bahwa
bila tebal t terlalu tipis maka Cw mendekati 0. sehingga nilai lamda akan berpengaruh menjadi besar.

DAFTAR PUSTAKA
Elhelbawey.M.I., Fu.C., Effective Torsional Constan For Restrained Open Section, Journal Of Structural
Engineering, November 1998.
Salmon, C.G.&Johnson, J.E.,Steel Structures : Design and Behavior.4th Ed. , New York, 1996.
Timoshenko.,& Goodier,Theory of Elasticity, New York, 1956
Torsionprop.pdf,http://www., akses Desember 2004
Soong, T. T. and Dargush, G. F. (1997). Passive energy dissipation systems in structural engineering. John Wiley &
Sons, Chichester, England.

Konferensi Nasional Teknik Sipil 7 (KoNTekS 7)


Universitas Sebelas Maret (UNS) - Surakarta, 24-26 Oktober 2013

S - 357

Anda mungkin juga menyukai