Segala puji beserta syukur penulis panjatkan kehadiran ALLAH SWT, karena dengan
Iradah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini, sebagaimana yang di harapkan.
Tak lupa pula salawat beriring salam penulis sanjung sajikan kepada Nabi besar Muhammad
SAW beserta keluarga dan sahabat beliau sekalian, yang seiring bahu senyum langkah dalam
memperjuangkan agtama islam yang mulia. Berkat perjuangan dan pengorbanan merekalah kita
dapat merasakan nikmatnya hidup dalam alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan dalam
berbagai bidang.
Dlam penulisan laporan ini, penulis menyadari bahwa laporan ini belum mencapai
hasil yang semestinya. Karena itu penulis sangat mengharapkan bantuan, serta kritikan dan
saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan dimasa yang akan dating.
Dengan selesainya laporan ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, oleh sebab
itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Ir. Ramli Usman, selaku
pembimbing praktikum dilaboratorium mekanik yang telah meluangkan waktu dan memberikan
bimbingan yang sangat di butuhkan dalam melakukan percobaan dan penyusunan laporan ini.
Selanjutnya kepada rekan-rekan dan semua pihak yang telah turut nenbantu dalam
menyelesaikan laporan ini.
Akhir kata penulis mengucapkan semoga ALLAH SWT, melimpahkan rahmat dan
kerunia-Nya kepada kita semua.
RAHMAT ALIA
NIM : 0501 3161
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TEORI DASAR
blank
b. Alat-alat pembentuk
1. Bending (tekuk sudut)
Bending adalah penekukan pelat pada tempat tertentu dengan hasil penekukan berupa
garis.
2. Flanging (Penekukan sudut breadius)
Proses kerjanya sama dengan bending hanya berbeda pada garis tekuknya saja yang
berbeda.
3. Embossing (penonjolan)
Embossing adalah lekukan atau tonjolan pada permukaan satu komponen pelat yang
mengalami proses penekukan punch dan die embossing.
4. coining (Pencetakan)
Coining adalah proses pencetakan atau gambar pada kedua sisi benda kerja dengan
cara penekanan pada kedua sisi permukaan.
5. Deep Drawing (Penarikan Dalam)
Deep Drawing adalah proses pembentukan pelat dengan cara menarik material
menjadi suatu benda tiga dimensi, proses ini biasanya dilakukan secara bertahap.
6. Curling ( Tekuk Gulung)
Curling adalah proses pembentukan kelengkungan dengan bentuk radius.
a. Keuntungannya
Produksi rata-rata relatif tinggi dan kemungkinan dapat dijalankan secara otomatis
Dalam satu alat dapat mengerjakan satu atau lebih proses pengerjaan.
b. Kerugiannya
Pembuatan alat lebih sulit karena memerlukan ukuran dan setting yang akurat
Biaya perawatan relatif tinggi
Biaya pembuatan alat mahal
a. Keuntungannya
Dapat melakukan dua atau lebih operasi dalam satu kali langkah tekan
Menghemat penggunaan mesin press
Cocok untuk dua atau lebih operasi berbeda yang mempunyai kecepatan produksi
yang sama.
b. Kerugiannya
Memerlukan dua atau lebih operator
Kecepatan setting antara benda kerja tidak sama
Keselamatan operator dalam bekerja kurang terjamin
b. Kerugiannya
Tidak menggunakan stripper tetap
Produk tidak langsung jatuh sehingga sulit diambil
Kecepatan produksi lambat
a. Keuntungannya
Dapat melakukan proses blanking atau piecingpada tempat yang bersamaan
Produk yang dihasilkan mempunyai bentuk permukaan yang rata.
b. Kerugiannya
Biaya perawatan relatif tinggi
Sulit digunakan untuk pengerjaan dalam satu stasiun
Sulit digunakan untuk pengerjaan material tebal
Keterangan gambar :
1. Pelat atas
2. Pelat bawah
3. Pelat tekan
4. Punch holder
5. Pillar
6. Shank
7. Bush
8. Punch 1
9. Punch 2
10. Punch 3
11. Punch 4
12. Punch 5
13. Pembentuk curling
14. Rumah curling
15. Stripper
16. Die 1
17. Die 2
18. Pengarah 1
19. Pengarah 2
20. Pengarah 3
21. Pengarah 4
22. Stopper
23. Pegas pembalik
24. Pegas tekan
25. Baut penepat
Dimana :
B = Bentangan pelat yang mengalami penekukan (mm)
A = Sudut tekuk ( o )
IR = Radius Tekuk Dalam ( mm)
S = Tebal pelat (mm)
K = Konstanta letak sumbu netral
K = 0,33 jika IR ≤ 2 . S
K = 0,5 jika IR ≥ 2 . S
Fp = L . S . τ B ……….(2.2)
Dimana :
Fp = Gaya Potong (N)
S = Tebal Pelat (N/mm2)
L = Panjang garis potong (mm)
τ B = Tegangan potong pelat (N/mm2)
K . L . Rm . S2
Fb= .......... ..(2.3)
W
Dimana :
Fb = Gaya bending (N)
K = Konstanta bending untuk satu sisi
= 0,33
L = Panjang garis bending (mm)
Rm = Tegangan tarik maksimum pelat (N/mm2)
W = R1 + R2 + S
R1 = Radius Die (mm)
R2 = Radius punch (mm)
Dimana :
Fc = Gaya curling (N)
S = Tebal pelat (mm)
Rm = Tegangan tarik maksimum pelat (N/mm2)
b = Panjang garis curling (mm)
ri = Radius dalam curling (mm)
ra = Radius luar curling (mm)
Dimana :
H = Tebal dies (mm)
P = Gaya tekan (Kg)
Kelonggaran antara punch dan dies
Us=c . T√ τB
h=3 . S ……………….(2.6)
Dimana :
Us = Kelonggaran antara punch dan dies (mm)
S = Tebal pelat (mm)
τ B = Tegangan geser bahan (N/mm2)
c = Faktor kerja
c = 0,01 (normal)
h = Tinggi land (mm)
Fi . Xi An . Xn
X= = . .. . .. .. . .. .. .. . .. .. . .(2. 7 )
Fi An
Untuk sumbu Y
Fi . Yi An . Yn
X= = ..... ..... .. .. . .. .. .. .(2 .8 )
Fi An
Dimana :
X = Titik potong disumbu X
Y = Titik potong di sumbu Y
An = Luas bidang (mm2)
Yi = Jarak titik berat bidang terhadap sumbu X (mm)
Xi = Jarak titik berat bidang terhadap sumbu Y (mm)
7. Pemeriksaan punch terhadap gaya buckling
Menurut PEDC (1985 : 12-3) besarnya gaya buckling dapat dihitung :
π 2 . E . I min
FB=
L2 ………….( 2.9 )
Dimana :
FB = Gaya buckling (N)
E = Modulus elastisitas bahan (N/mm2)
L = Panjang batang bebas (mm)
I = Momen inersia (mm4)
Keterangan :
A = Pengikat jepit bebas (S = 2 . 1)
B = Pengikat engsel-engsel (S = 1)
C = Pengikat jepit engsel (S = 0,707 . 1)
D = Pengikat jepit-jepit (S = 0,5 . 1)
π 2 . E . I min
L max=
d . S . τb ……………(2.10)
Dimana :
E = Modulus elastisitas bahan (N/mm2)
Τb = Kekuatan geser bahan pelat (N/mm2)
S = Tebal pelat (mm)
I min = Momen inersia minimum punch (mm4)
D = Diameter punch (mm)
Dimana :
Fsp = Gaya pegas stripper (N)
Fpt = Gaya potong total (N)