Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Mekatronika yang diampuh oleh
Bapak Giyanto, S.T, M.T, M.Sc
Disusun Oleh :
1. Piasco Imantaka (4.21.15.0.19)
2. Rizki Agung Wicaksono (4.21.15.0.20)
3. Taufiq Andriawan P. (4.21.15.0.22)
4. Tegar Bimantara S. (4.21.15.0.23)
5. Tegar Kukuh Ahmad J. (4.21.15.0.24)
6. Aditya Bagaskara (4.21.15.1.01)
7. Haryanto Setyo N. (4.21.15.1.09)
1. Pelaksana
Pelaksana 1
a. Nama : Piasco Imantaka
b. NIM : 4.21.15.0.19
c. Program studi : Teknik Mesin Produksi dan Perawatan
d. Jurusan : Teknik Mesin
Pelaksana 2
a. Nama : Rizki Agung Wicaksono
b. NIM : 4.21.15.0.20
c. Program studi : Teknik Mesin Produksi dan Perawatan
d. Jurusan : Teknik Mesin
Pelaksana 3
a. Nama : Taufiq Andriawan Prasteyo
b. NIM : 4.21.15.0.22
c. Program studi : Teknik Mesin Produksi dan Perawatan
d. Jurusan : Teknik Mesin
Pelaksana 4
a. Nama : Tegar Bimantara Sukarman
b. NIM : 4.21.15.0.23
c. Program studi : Teknik Mesin Produksi dan Perawatan
d. Jurusan : Teknik Mesin
Pelaksana 5
a. Nama : Tegar Kukuh Ahmad Julfikar
b. NIM : 4.21.15.0.24
c. Program studi : Teknik Mesin Produksi dan Perawatan
d. Jurusan : Teknik Mesin
Pelaksana 6
a. Nama : Aditya Bagaskara
b. NIM : 4.21.15.1.01
c. Program studi : Teknik Mesin Produksi dan Perawatan
d. Jurusan : Teknik Mesin
Pelaksana 7
a. Nama : Haryanto Setyo Nugroho
b. NIM : 4.21.15.1.09
c. Program studi : Teknik Mesin Produksi dan Perawatan
d. Jurusan : Teknik Mesin
2. Pembimbing
a. Pembimbing I : Giyanto, S.T, M.T, M.Sc
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2.Tujuan Penelitian
Tujuan penulisan proposal adalah sebagai berikut:
1. Memenuhi salah satu tugas mata kuliah Mekatronika yang diampuh oleh
Bapak Giyanto, S.T, M.T, M.Sc di Jurusan Teknik Mesin, Program Studi
Teknik Mesin Produksi dan Perawatan
2. Mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari dan diperoleh setelah
menerima mata kuliah mekatronika pada Program Studi Teknik Mesin
Produksi dan Perawatan
3. Untuk membuat sistem pendeteksi kekeruhan pada air tendon dan pintu
pembuangan pada tendon dengan control ARDUINO UNO
Untuk memberi gambaran yang jelas tentang susunan materi yang dibahas
dalam proposal ini, sistematika yang digunakan adalah sebagai berikut:
BAB I. PENDAHULUAN
Bab ini membahas mengenai Latar Belakang, Tujuan, Pembatasan
Masalah dan Sistematika Penulisan.
BAB II. LANDASAN TEORI
Pembahasan pada bab ini mengenai peralatan yang akan digunakan
pada pembuatan tugas akhir seperti Sensor Turbidity, Arduino Uno
R3, LCD, LED, sensor ultrasonic hc-sr04.
Mikrokontroler ATmega328
Pin Analog 6
Arus DC tiap pin I/O 50 mA
Memori flash 32 KB
SRAM 1 KB
EEPROM 1 KB
2.5 Relay
Relay adalah suatu peranti yang bekerja berdasarkan elektromagnetik
untuk menggerakan sejumlah kontaktor yang tersusun atau sebuah saklar
elektronis yang dapat dikendalikan dari rangkaian elektronik lainnya dengan
memanfaatkan tenaga listrik sebagai sumber energinya. Kontaktor akan tertutup
(menyala) atau terbuka (mati) karena efek induksi magnet yang dihasilkan
kumparan (induktor) ketika dialiri arus listrik. Berbeda dengan saklar, pergerakan
kontaktor (on atau off) dilakukan manual tanpa perlu arus listrik.
Cara pengoperasiannya secara listrik dan merupakan komponen
Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni
Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay
menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar
sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik
yang bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay yang menggunakan
Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu menggerakan Armature Relay (yang
berfungsi sebagai saklarnya) untuk menghantarkan listrik 220V 2A.
Dibawah ini adalah gambar bentuk Relay dan Simbol Relay yang sering
ditemukan di Rangkaian Elektronika.
4.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengujian tiap bagian dan keseluruhan sistem yang telah
dilaksanakan didapat kesimpulan sebagai berikut:
1) Sensor kejernihan GE Turbidity Sensor dengan laser dioda sebagai
transmitter dan LDR sebagai receiver memberikan data keluaran sensor
kejernihan berupa tegangan. Nilai tegangan ini akan diolah di dalam
mikrokontroller berupa nilai ADC. Untuk mendeteksi ketinggian air dapat
digunakan sensor ultrasonik HC-SR04 dengan rentang pengukuran 2cm-
400cm.
2) Mikrokontroller bisa melakukan pembacaan sensor kejernihan air dengan
menggunakan fasilitas ADC yang ada di dalam mikrokontroller.
Berdasarkan pengujian sensor kejernihan didapat nilai ADC 825 dapat
dikategorikan sebagai air keruh. Ketika nilai ADC yang terbaca > 825,
maka mikrokontroller akan mengirim sinyal untuk mengaktifkan relay 2,
yaitu untuk menguras wadah. Pembacaan sensor ultrasonik HC-SR04
berupa jarak, dalam pembacaan sensor semakin tinggi pembacaan sensor
berarti semakin rendah tinggi air di dalam wadah. Jarak 21 cm (jarak
sensor ke dasar wadah + 22cm) dapat dikategorikan persediaan air sedikit
dan jarak 14 cm dikategorikan air penuh, sehingga ketika mikrokontroller
sudah membaca nilai > 21 cm maka mikrokontroller akan mengaktifkan
relay 1 dan mematikan relay 1 ketika mencapai nilai 14 cm, untuk proses
pengisian.
3) Perancangan perangkat lunak dapat bekerja dan mendukung sistem untuk
menjalankan alat dengan baik, ketika mikrokontroller sudah membaca
nilai ADC > 825 dan membaca ketinggian > 21 cm alat mampu menguras
dan mengisi secara otomatis dan bekerja sesuai dengan yang diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA