LABORATORIUM METALURGI I
KOROSI GALVANIK
Disusun oleh :
Nama Praktikan : Habybur Rahman
NPM : 3334170061
Kelompok :5
Rekan : 1. Muhammad Rafli Supriadi
2. Joseph Bona Nandito
Tanggal Praktikum : 9 Oktober 2020
Tanggal Pengumpulan Lap. : 13 Oktober 2020
Asisten : Katarina Viviandesta
Tanggal Masuk
Tanda Tangan Tanggal Revisi Tanda Tangan
Laporan
(Katarina Viviandesta)
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ..................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ vi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ....................................................................................1
1.2 Tujuan Percobaan ..............................................................................1
1.3 Batasan Masalah ................................................................................1
1.4 Sistematikan Penulisan ......................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Korosi ................................................................................. 3
2.2 Korosi Galvanik ............................................................................... 6
2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Korosi galvanik......................... 7
2.4 Pencegahan Korosi Galvanik ........................................................... 9
BAB III METODE PERCOBAAN
3.1 Diagram Alir Percobaan ....................................................................11
3.2 Alat dan Bahan ..................................................................................12
3.2.1 Alat yang digunakan ................................................................12
3.2.1 Bahan yang digunakan .............................................................12
3.3 Prosedur Percobaan .........................................................................12
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
.................................................................................... 4.1 Hasil Percobaan
................................................................................................................................14
4.2 Pembahasan .....................................................................................14
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
........................................................................................... 5.1 Kesimpulan
................................................................................................................................22
5.2 Saran ................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
LAMPIRAN A. CONTOH PERHITUNGAN .......................................................24
LAMPIRAN B. JAWABAN PERTANYAAN DAN TUGAS KHUSUS ............28
LAMPIRAN C. BLANKO PERCOBAAN ...........................................................34
iv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 4.1 Data Hasil Percobaan Korosi Galvanik ................................................16
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 3.1 Diagram Alir Praktikum Korosi Galvanik ........................................11
Gambar 4.1 Rangkaian Mekanisme Percobaan Korosi Galvanik .........................16
Gambar 4.2 Grafik ∆E Terhadap Laju Korosi Plat Cu/Zn ....................................17
Gambar 4.3 Grafik ∆E Terhadap Laju Korosi Plat Cu/Pb ....................................18
Gambar 4.4 Grafik ∆E Terhadap Laju Korosi Plat Pb/Zn ....................................18
Gambar B.1 Rangkaian Mekanisme Percobaan Korosi Galvanik ........................27
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran A. Contoh Perhitungan ....................................................................... 24
Lampiran B. Jawaban Pertanyaan dan Tugas Khusus ......................................... 28
B.1 Jawaban Pertanyaan..................................................................... 26
B.2 Tugas Khusus............................................................................... 29
Lampiran C. Blanko Percobaan ........................................................................... 34
vii
BAB I
PENDAHULUAN
ini, tujuan Percobaan, batasan masalah pada praktikum korosi lingkungan dan
sistematika penulisan laporan percobaan korosi galvanik. Bab II merupakan
tinjauan pustaka yang berisikan teori dasar. Bab III berisikan metode percobaan
yang berisikan diagram alir, prosedur percobaan, alat dan bahan yang digunakan.
Bab IV berisikan pembahasan dari hasil percobaan yang didapatkan dan
dibandingkan dengan literatur percobaan yang sama. Bab V berisikan kesimpulan
percobaan dan saran. Lampiran berisikan contoh perhitungan, jawaban pertanyaan
dan tugas khusus, dan blanko percobaan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
mekanik melalui pergerakan relatif antara aliran gas atau cairan korosif
dengan logam. korosi erosi dapat dibedakan pada 3 kondisi, yaitu
kondisi aliran laminar, kondisi aliran turbulensi dan kondisi
peronggaan.
6. Korosi retak tegang (stress corrosion cracking).
Korosi retak tegang merupakan jenis korosi yang disebabkan kehadiran
secara simultan tegangan tarik (tensile stress) dan media korosif yang
menyebabkan terjadi penampakan retak di dalam logam.
7. Korosi batas butir (intergranular corrosion).
Korosi batas butir merupakan korosi yang menyerang secara lokal
menyerang batas butir-butir logam sehingga butir-butir logam akan
hilang atau kekuatan mekanik dari logam akan berkurang, Korosi ini
disebabkan adanya kotoran (impurity) batas butir, adanya unsur yang
berlebih pada sistem perpaduan atau penghilangan salah satu unsur pada
daerah batas butir.
8. Peluluhan selektif (selective leaching/dealloying).
Peluluhan selektif atau dealloying merupakan penghilangan salah satu
unsur dari paduan logam oleh proses korosi.
9. Freeting corrosion.
Freeting corrosion merupakan jenis korosi yang terjadi pada dua
permukaan kontak logam dengan beban yang besar bergerak dengan
gerak vibrasi pada permukaan logam dasar di lingkungan
korosif.Material logam yang berputar dan tergesek tersebut mengalami
keausan akibat gesekan dan mengalami korosi secara bersamaan.
10. Peronggaan (cavitation).
Peronggaan terjadi saat tekanan operasional cairan turun di bawah
tekanan uap gelembung-gelembung gas yang dapat merusak permukaan
logam dasar.
11. Korosi mikroba (microbial corrosion).
Korosi yang terjadi akibat aktivitas mikroba sebagai penyedia
lingkungan yang korosif.
6
Yaitu:
w : berat yang hilang (gram)
Ρ : densitas benda uji (gr/cm3)
A : luas penampang (cm2)
T : waktu pengkorosian (hours)
K : konstanta
Data Pengamatan
Pembahasan Literatur
11
Kesimpulan
4.2 Pembahasan
Korosi adalah proses degradasi atau perusakan material yang disebabkan
oleh pengaruh lingkungan dan sekitarnya. Korosi jua dapat diartikan sebagai
kebalikan dari ekstraksi metalurgi. Dimana ekstraksi metalurgi ialah memisahkan
logam secara murni dari unsur alam lainnya khususnya oksida untuk diambil
mnafaat atau diolah unsur logamnya. Sedangkan korosi ini merupakan kembalinya
logam murni dalam bentuk alamnya yaitu berupa senyawa baik senyawa oksida
14
dilakukan. Beda potensial antara logam satu dengan logam lainnya terlihat pada
deret volta sebagai berikut :
Li, K, Ba, Ca, Na, Mg, Al, Mn, Zn, Cr, Fe, Cd, Co, Ni, Sn, Pb, (H), Sb, Bi, Cu,
Hg, Ag, Pt, Au
Logam Cu berada jauh di sebelah kanan Zn sehingga memiliki beda potensial yang
jauh pula. Logam Zn lebih mudah mengalami reduksi dibandingkan dengan logam
Cu dan harga E0 Zn lebih negatif dibanding nilai Cu yang harga E0 nya positif. Beda
potensial merupakan selisih antara Eoredoks dengan nilai Ekorosi.
Pada pelat logam Cu/Pb yang memiliki laju korosi paling rendah, terlihat
bahwa logam Cu berada sedikit lebih kanan dari logam Pb, sehingga beda potensial
antara logam Cu dan logam Pb tidak jauh berbeda.
Bimetallic Couple
electrons electron
s
External
Circuit
CATHODE
ANODE
Electrolyte
Pada percobaan korosi galvanik terdapat dua pelat yang terdiri dari anoda dan
katoda. Pada conto satu material yang digunakan pelat Cu/Zn yang memiliki nilai
E0 Redoks 1,1 dengan masing–masing Cu +0,34 volt yang bertindak sebagai katoda
dan Zn -0,76 volt yang bertindak sebagai anoda. Hal ini karena Zn berada di sebelah
kiri Cu pada deret volta dan Zn bersifat negatif. Pada percobaan coto yang kedua
17
yaitu Cu/Pb yang memiliki E Redoks 0,47 dengan masing – masing Cu +0,34 volt
yang bertindak sebagai katoda dan Pb -0,13 volt yang bertindak sebagai anoda. Hal
ini karena Pb berada di sebelah kiri Cu pada deret volta dan Pb bersifat negatif yang
artinya mudah teroksidasi. Dan pada percobaan conto ketiga yaitu Pb/Zn memiliki
E0 Redoks 0,63 dengan masing – masing Pb -0,13 volt yang bertindak sebagai
katoda dan Zn -0,76 volt yang bertindak sebagai anoda. E0 yang didapatkan
berdasarkan perhitungan dengan rumus yang dapat dilihat pada 4.1.
E0 Redoks = E katoda – E anoda................................(4.1)
Dimana elektron akan mengalir dari logam anoda menuju logam katoda. Logam
anoda berubah menjadi ion – ion positif logam yang bereaksi dengan ion negatif
yang berada didalam larutan elektrolit. Permungkaan anoda kehilangan ion-ion
sehingga terbentuklah korosi atau karat.
Berikut ini grafik batang pebrnadingan ∆E terhadap laju korosi pada masing
masing conto.
0,7
0,6
0,5
(Volt/Menit)
Laju Korosi
0,4
0,3
0,2
0,1
0
0,597 0,654 0,675
∆E (Volt)
Gambar 4.2 Grafik ∆E Terhadap Laju Korosi Plat Cu/Zn
Pada Gambar 4.2 hubungan dari ∆E terhadap laju korosi pada plat Cu/Zn
terlihat bahwasanya seiring kenaikan ∆E nya, laju korosinya semakin menurun.
Hal ini tidak sesuai dengan literatur, yang mana seharusnya semakin tinggi ∆E,
maka semakin besar laju korosinya atau berbanding lurus. Pada Gambar 4.3
hubungan dari ∆E terhadap laju korosi pada plat Cu/Pb terlihat bahwasanya seiring
18
kenaikan ∆E nya, laju korosinya semakin meningkat . Hal ini sudah sesuai dengan
literatur yaitu semakin tinggi ∆E, maka semakin besar laju korosinya atau
berbanding lurus. Begitu pula dengan Gambar 4.4 hubungan dari ∆E terhadap laju
korosi pada plat Pb/Zn terlihat bahwasanya seiring kenaikan ∆E nya, laju korosinya
semakin meningkat . Hal ini sudah sesuai dengan literatur yaitu semakin tinggi ∆E,
maka semakin besar laju korosinya atau berbanding lurus. Dari ketiga grafik
hubungan ∆E terhadap laju korosi yang paling tinggi laju korosinya yaitu pada plat
Cu/Pb pada ∆E bernilai 0,1806 volt dengan laju korosinya 0,1806 volt/menit.
0,2
0,18
0,16
0,14
(Volt/Menit)
Laju Korosi
0,12
0,1
0,08
0,06
0,04
0,02
0
0,167 0,1707 0,1806
∆E (Volt)
0,1
0,09
0,08
0,07
(Volt/Menit)
Laju Korosi
0,06
0,05
0,04
0,03
0,02
0,01
0
0,091 0,091 0,095
∆E (Volt)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan yang telah dilakukan pada
percobaan korosi galvanik ini, maka dapat disimpulkan:
1. Nilai Eº redoks setiap pasangan logam yaitu untuk pasangan logam
Cu/Zn memiliki nilai Eº redoks sebesar +1,1V, untuk pasangan logam
Cu/Pb memiliki nilai Eº redoks sebesar +0,47 V, dan untuk pasangan
logam Pb/Zn memiliki nilai Eº redoks sebesar +0.63 V.
2. Semakin besar ∆E, maka semakin besar laju korosi yang terjadi
3. Laju korosi yang paling cepat terjadi pada plat Cu/Pb yaitu 0,1806
volt/menit dengan ∆E nya sebesar 0,1806 pada waktu 1 menit.
5.2 Saran
Adapun dalam praktikum ini membutuhkan sebuah saran guna untuk
memperbaiki dan membuat praktikum menjadi lebih baik untuk selanjutnya.
1. Sebaiknya menggunakan variasi logam lain.
2. Sebaiknya mencoba lautan lain.
DAFTAR PUSTAKA
Uhlig, Herbert. Corrosion and Corrosion Control. NewYork: John Wiley& Sons
Inc. 1971.
LAMPIRAN
LAMPIRAN A
CONTOH PERHITUNGAN
22
LAMPIRAN B
JAWABAN PERTANYAAN DAN TUGAS KHUSUS
25
Bimetallic Couple
electrons electron
s
External
Circuit
CATHODE
ANODE
Electrolyte
3. Tuliskan masing-masing reaksi anodik dan katodik serta tentukan logam yang
berperan sebagai anoda dan katoda!
Jawab:
a) Pada Cu/Zn
26
LAMPIRAN C
BLANKO PERCOBAAN
KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
0,095 0,095
Pb/Zn 0,63 1 0,535 0,091 0,0303 0,0478
3 0,539 0,538 0,091 0,0182
5 0,539
2. Mu
uhammad Rafli Supri adi 3334180005
4. (Katarina Viviandesta
......................................)