LABORATORIUM METALURGI I
KOROSI GALVANIK
Disusun oleh :
Nama Praktikan : Rakiy Muhamad Sadiq
NPM : 3334190085
Kelompok : 14
Rekan : 1. Fidya Ayuningtyas
2. Ahmad Faisal Rafif
Tanggal Praktikum : 16 September 2021
Tanggal Pengumpulan Lap. : 20 September 2021
Asisten : Tubagus Maulana Ichsan
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .......................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................................. ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................................................ vi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2 Tujuan Percobaan ......................................................................................... 1
1.3 Batasan Masalah ........................................................................................... 1
BAB I TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................ 3
2.1 Korosi Pada Logam ...................................................................................... 3
2.2 Jenis-jenis Korosi ......................................................................................... 4
2.3 Korosi Galvanik ............................................................................................ 7
BAB III METODE PERCOBAAN ................................................................................ 10
3.1 Diagram Alir ............................................................................................... 10
3.2 Alat dan Bahan ........................................................................................... 11
3.2.1 Alat-Alat Yang Digunakan ............................................................ 11
3.2.2 Bahan-Bahan Yang Digunakan...................................................... 11
3.3 Prosedur Percobaan .................................................................................... 11
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................ 13
4.1 Hasil Percobaan .......................................................................................... 13
4.2 Pembahasan ................................................................................................ 13
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................................... 20
5.1 Kesimpulan ................................................................................................. 20
5.2 Saran ........................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
LAMPIRAN A CONTOH PERHITUNGAN ................................................................... 22
iii
LAMPIRAN B JAWAN PERTANYAAN DAN TUGAS KHUSUS .............................. 26
LAMPIRAN C BLANGKO PERCOBAAN .................................................................... 32
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 2.1 Korosi Seragam Pada Pipa Ballast .......................................................4
Gambar 2.2 Pitting Corrosion .................................................................................5
Gambar 2.3 Errosion Corrosion ..............................................................................5
Gambar 2.4 Galvanic Corrosion ..............................................................................6
Gambar 2.5 Fatigue Corrosion ................................................................................7
Gambar 2.6 Crevice Corrosion ................................................................................7
Gambar 2.7 Proses Terjadinya Korosi Galvanik......................................................8
Gambar 2.8 Deret Galvanik .....................................................................................8
Gambar 3.1 Diagram Alir Percobaan Korosi Galvanik .........................................11
Gambar 4.1 Kurva pengaruh waktu terhadap laju korosi Cu/Zn ...........................17
Gambar 4.2 Kurva pengaruh waktu terhadap laju korosi Cu/Pb ...........................18
Gambar 4.3 Kurva pengaruh waktu terhadap laju korosi Pb/Zn ............................18
v
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 4.1 Data Hasil Praktikum Korosi Galvanik .................................................13
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran A. Contoh Perhitungan ........................................................................ 23
Lampiran B. Jawaban Pertanyaan dan Tugas Khusus .......................................... 25
B.1 Jawaban Pertanyaan ................................................................. 25
B.2 Tugas Khusus ........................................................................... 29
Lampiran C. Blanko Percobaan ........................................................................... 32
vii
1
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5. Kelembaban udara
Berikut ini upaya untuk mencegah terjadinya korosi adalah :[3]
1. Memilih logam yang tepat untuk suatu lingkungan dengan kondisi-
kondisinya
2. Memberi lapisan pelindung agar lapisan logam terlindung dari
lingkungannya
3. Memperbaiki lingkungan supaya tidak korosif
4. Perlindungan secara elektrokima dengan anoda korban atau arus
tandingan
5. Memperbaiki konstruksi agar tidak menyimpan air, lumpur, dan zat
korosif lainnya
2.2. Jenis-jenis Korosi
Adapun jenis-jenis dari korosi adalah :
a. Korosi Seragam (Uniform Seragam)
Korosi seragam adalah korosi yang terjadi pada permukaan
logam akibat reaksi kimia karena pH air yang rendah dan udara yang
lembab, sehingga makin lama logam makin menipis. Biasanya ini
terjadi pada pelat baja atau profil, logam homogen. Korosi jenis ini
bisa dengan cara diberi lapis lindung yang mengandung inhibitor
seperti gemuk.[3]
korosi yang berbentuk sumur. Korosi jenis ini dapat dicegah dengan
cara :[3]
a. Pilih bahan yang homogen
b. Diberikan inhibitor
c. Diberikan coating dari zat agresif
secara listrik kedua logam yang berbeda potensial tersebut akan menimbulkan
aliran elektron/listrik diantara kedua logam. Sehingga salah satu dari logam
tersebut akan mengalami korosi, sedangkan logam lainnya akan terlindungi dari
serangan korosi. Dalam korosi ini, logam yang memiliki potensial lebih positif
akan bersifat katodik, sedangkan yang berpotensial negatif akan bersifat
anodic.[4]
BAB III
METODE PERCOBAAN
Multitester disiapkan
x
11
Data Pengamatan
Pembahasan Literatur
Kesimpulan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
5 0,31 0,18
2 0,243 0,116
5 0,238 0,047
2 0,188 0,219
5 0,193 0,088
4.2 Pembahasan
Korosi merupakan peristiwa degredasi dari logam dan itu adalah proses
alami logam, korosi diakibatkan karena reaksi secara kimia maupun elektrokimia
dengan lingkungannya. Korosi biasanya sangat merugikan dikarnakan dapat
mempengaruhi sifat fisik dan kimia dari si logam. Karna korosi itu sendiri yang
14
membuat kekuatan dari logam terus menurus menurun, rapuh, serta sifat keuletan
dari logam menjadi menghilang, hal inilah yang membuat kebanyakan orang
berupaya untuk ingin terhindar dari peristiwa korosi logam, terdapat banyak
korosi yang ada di kehidupan kita salah satunya adalah korosi galvanik. Korosi
galvanik adalah proses korosi yang terjadi jika ada dua logam berbeda jenis yang
memiliki perbedaan nilai potensial.
Korosi galvanik dapat terjadi bila dua logam atau lebih yang jenisnya
berbeda berada dalam suatu lingkungan yang korosif. Nilai dari beda potensial
yang menjadikan logam itu akan terkorosi, dan nilai dari beda potensial dapat
dilihat dari deret sel volta. Pada saat tersebut logam yang memiliki nilai potensial
yang rendah akan menjadi sumbu anoda dan logam yang memiliki memiliki nilai
potensial yang tinggi akan manjadi sumbu katoda. Seperti pada literatur pada
sumbu anoda akan terjadi proses oksidasi, dan pada sumbu katoda terjadi proses
reduksi. Karna proses oksidasi pada anoda korosi galvanik akan terbentuk.
Dalam korosi galvanik terdapat faktor-faktor yang menyebabkan
terjadinya sehingga korosi galvanik dapat meningkat berikut adalah faktornya
yang pertama adalah perbedaan nilai potensial dari kedua logam yang terjalin
kontak. Semakin besar perbedaan nilai potensial antar logam akan menyebabkan
transfer elektron dari sumbu anoda ke sumbu katoda akan semakin mudah.
Selanjutnya adalah lingkungan tempat korosif semakin lingkungan itu terkorosif
maka proses korosi akan cepat, dan mudah terjadi. selanjutnya adalah temperatur
yang terjadi pada proses korosi berlangsung, semakin tinggi temperatur maka
reaksi kimia akan semakin cepat sehingga proses korosi juga demikian serupa.
Selanjutnya adalah luas permukaan yang terlibat sehingga semakin besar luas
permukaan yang bersentuhan maka semakin besar persentase logam yang akan
terkorosi dan begitupun sebaliknya.
Bercermin dari faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses korosi
galvanik, bukan berarti tidak ada usaha untuk menanggulanginya. ada juga usaha
kita juga untuk meminimalisir proses korosi, tujuan dari usaha meminimalisir
adalah memperlambat hingga menghentikan proses korosi galvanik yang kita tahu
itu sangat merugikan jika terjadi. Berikut usaha untuk meminimalisir proses
15
galvanik yang pertama adalah pemilihan logam yang tepat, hal ini sangat efektif
untuk memperlambat hingga menghentikan proses korosi galvanik. Usahakan
untuk memilih logam yang memiliki perbedaan nilai potensial yang sangat kecil
atau yang lebih bagus lagi menggunakan jenis logam yang serupa. jika hal ini
dilakukan proses transfer elektron pada anoda dan katoda akan menjadi lambat
terjadi dan lebih berhasilnya adalah dapat dihentikan, sehingga proses korosi akan
tejadi secara lambat hingga dapat dihentikan. Cara selanjutnya untuk
meminimalir adalah dilakukan pelapisan pada logam yang akan menjadi sumbu
anoda, jenis pelapis logam pada logam yang akan terkorosi haruslah dipillih
dengan mempertimbangkan nilai energi potensial, usahakan untuk memilih logam
yang memiliki perbedaan energi potensial yang kecil dengan sumbu katoda, hal
ini untuk memperlambat terjadinya korosi galvanik yang akan terjadi. Selanjutnya
adalah pemilihan lingkungan yang akan ditempatkan oleh kedua logam yang
kemungkinan akan terkorosi, usahakan untuk memilih lingkungan yang tidak
korosif dan usahakan untuk memilih lingkungan yang netral. Jika hal itu
dilakukan proses korosi berlangsung secara lambat dan dapat kita kontrol.
Pada percobaan ini logam yang akan digunakan ada tiga jenis pelat logam
yaitu Tembaga (Cu), Timbal (Pb) dan Seng (Zn) yang dipasangan menjadi tiga
lalu dimasukkan kedalam lingkungan yang korosif pada percobaan ini
mengunakan larutan NaCl 3%. dan pasangan pelat yang akan diuji disambungkan
pada multitester. Dengan mengamati multitester akan timbul suatu tegangan listrik
sedemikian sehingga pasangan logam-logam Cu, Pb, dan Zn yang mempunyai
nilai potensial lebih kecil akan menjadi sumbu anoda, sedangkan logam lainnya
menjadi katoda. Pada percobaan ini dilakukan tiga kali percobaan yaitu Cu/Zn,
Cu/Pb, dan Pb/Zn. Pada percobaan pertama yang bertindak sebagai sumbu anoda
pada tiap percobaan adalah logam seng (Zn), pada percobaan kedua yang menjadi
anoda adalah logam timbal (Pb), dan pada percobaan terakhir yang menjadi anoda
adalah logam Timbal (Zn) kembali. Pada daerah logam Zn, dan Pb tiap percobaan
menjadi sumbu anoda dan akan terjadi pelarutan logam karena terjadi proses
oksidasi. Pada percobaan logam terjadi kontak langsung dengan cairan yang
bersifat korosif yaitu larutan NaCl 3%. Logam yang menjadi sumbu anoda akan
16
Percobaan 1
0,6
0,4
0,2 Cu/Zn
0
Menit 2 Menit 4 Menit 5
Percobaan 2
0,15
0,1
0,05 Cu/Pb
0
Menit 2 Menit 4 Menit 5
Percobaan 3
0,3
0,2
0,1 Pb/Zn
0
Menit 2 Menit 4 Menit 5
Hasil ketiga percobaan di peroleh data laju kecepatan per menit sehingga
dapat dilihat gambar 4.1 kurva pertama mempunyai nilai laju korosi pada menit
kedua sebesar 0,409; pada menit keempat sebesar 0,204; dan pada menit kelima
sebesar 0,163. Selanjutnya pada gambar 4,2 mempunyai nilai laju korosi pada
menit kedua sebesar 0,116; pada menit keempat sebesar 0,058; dan pada menit
kelima sebesar 0,047. Dan pada percobaan terakhir dapat dilihat pada gambar 4.3
kurva ketiga mempunyai nilai laju korosi pada menit kedua sebesar 0,219; pada
menit keempat sebesar 0,11; dan pada menit kelima sebesar 0,088. Jika
diperhatikan laju dari korosi akan semakin menurun seiring lamanya waktu laju
korosi menit keempat adalah setengah dari laju korosi dari menit kedua. Hal
inidapat membuktikan bahwa pada proses korosi di sumbu katoda akan terbentuk
lapisan penghalang,yang sering disebut lapisan film, lapisan inilah yang akan
menghalangi proses reduksi selanjutnya sehingga menyebabkan kinetika atau
19
kecepatan korosi akan terus melambat kian waktu. Hingga ada suatu titik dimana
laju korosi akan mendekati nol.
Pada percobaan ini dilakukan tiga kali percoban dengan memanfaatkan
pasngan yang berbeda-beda logam yang dimaksud adalah logam tembaga (Cu),
logam timbal (Pb), dan logam seng (Zn). Peda tiap-tiap pasangan memiliki beda
potensial masing-masing sebesar 1,1 Volt; 0,47 Volt; dan 0,63 Volt. Percobaan ini
mengunakan alat multitester yang mana alat ini berguna untuk menghitung volt
pada saat percobaan berlangsung. Tiap percobaan dilakukan selama lima menit,
dan dari lima menit tersebut dilakukan tiga kali perhitungan. Perhitungan
dilakukan pada menit kedua, keempat, dan kelima. Dilakukan juga perhitunagn
laju korosi tiap menit kedua, keempat, dan kelima. Dan hasil dari perhitungan
tesebut yang terbesar nilainya didapatkan oleh percobaan pertama dari pasangan
Cu/Zn hal ini sesuai karna dari kedua pasangan lainnya, pasangan pertamalah
yang memiliki perbedaan energi potensial terbesar. Dan dari perhitungan menit
yang ditentukan didapatkan bahwa kian lama proses berlangsung maka kian kecil
nilai laju reaksi yang terjadi. Hal ini dikarnakan pada sumbu katoda terdapat
pelindung tipis yaitu lapisan film.
20
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5,1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan korosi galvanik yang telah dilaksanakan, mak
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut
1. Semakin jauh nilai beda potensial maka laju korosi akan semakin
besar dan berlaku sebaliknya
2. Laju korosi Pb/Zn lebih besar dibandingkan laju korosi Cu/Pb dan
Cu/Zn, sehingga Cu/Zn lebih mudah terkena korosi dibandingkan
lainnya dengan rata-rata laju korosi 0,259 volt/menit. Laju korosi
tercepat ke dua adalah Pb/Zn dengan rata-rata laju korosi 0,139
volt/menit
3. Dari data yang telah didapatkan yaitu semakin lama waktu pencelupan
yang dilakukan kepada masing-masing plat logam maka nilai laju
korosi yang di timbulkan akan menjadi semakin menurun yang
disebabkan pada katoda sudah terentuk lapisan pelindung. Sehingga
laju dari korosi kian melambat.
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan untuk praktikum selanjutnya ialah :
1. Selain dilakukan percobaan dengan variasi logam yang berbeda,
mungkin dilakukan juga dengan larutan yang bervariasi
21
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN A
CONTOH PERHITUNGAN
23
a. Menghitung E⁰ Cu/Zn
( )
b. Menghitung E⁰ Cu/Pb
( )
c. Menghitung E⁰ Pb/Zn
( ) ( )
3. Menghitung ΔE⁰
a. ΔE⁰ Cu/Zn
b. ΔE⁰ Cu/Pb
24
b. ΔE⁰ Pb/Zn
a. V Cu/Zn
b. V Cu/Pb
c. V Pb/Zn
a. V rata-rata Cu/Zn
a. V rata-rata Cu/Pb
26
LAMPIRAN B
JAWABAN PERTANYAAN DAN TUGAS KHUSUS
27
Epp = Potensial awal pada saat lapisan pasif akan dan mulai
terbentuk (awal pasifasi)
Ef = Potensial pada saat lapisan pasif terbentuk sempurna
(pasivasi sempurna)
Er = Potensial awal pada saat lapisan pasif pecah (breakdown
of passivity )
Icrit = Rapat arus yang terjadi pada saat lapisan pasif akan dan
mulai terbentuk.
Ip = Rapat arus yang terjadi saat lapisan pasif terbentuk
sempurna.
LAMPIRAN C
BLANGKO PERCOBAAN
33