Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“TENTANG PEMBUATAN SENDOK DAN GARPU DENGAN BAHAN STAINLESS


STEEL”

Disusun oleh :

Satrio Zam Refindhona


NIM 1970011061

JURUSAN MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA
JAKARTA
2020
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan rahmat dan anugerah-Nya sehingga Makalah yang
berisi tentang “PROSES PEMBUATAN SENDOK DAN GARPU DENGAN
BAHAN LOGAM STAINLESS STEEL” ini dapat diselesaikan dengan baik.
Kami berharap agar  makalah ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh
pembaca sekalian. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini,
masih jauh dari kesempurnaan maka dari itu kritk dan saran kami terima
dengan senang hati demi perbaikan dalam penyusunan laporan selanjutnya.
Demikianlah laporan ini diajukan dengan harapan dapat bermanfaat bagi kita
semua

Akhir kata, kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-


besarnya bila ada kata-kata yang salah dan semoga Makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi pembaca sekalian.

Depok, 24 November 2017

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................... 2

DAFTAR ISI........................................................................................................... 3

BAB 1   PENDAHULUAN...................................................................................................... 4

1.1  Latar Bakang....................................................................................................................... 4

1.2  Tujuan Penulis.................................................................................................................... 5

BAB 2   PEMBAHASAN......................................................................................................... 6

2.1 Flowchart “Proses Pembuatan Sendok Garpu Dengan Bahan Logam Stainless Steel ...... 6

2.2 Menentukan Material.......................................................................................................... 7

2.3 Proses Pembuatan............................................................................................................... 9

2.4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja.................................................................................... 10

BAB 3   PENUTUP................................................................................................................ 13

3.1 Kesimpulan....................................................................................................................... 13

3.2 Saran................................................................................................................................. 13 

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada awal pembuatan sendok, bahan yang dipakai adalah jenis kayu yang
di ukir dan dengan bertambahnya teknologi dan peradaban, maka bahan baku
sendok yang pada awalnya berbahan baku kayu berganti dengan bahan baku
seperti tanduk sapi, gading gading, perunggu, dan akhirnya perak, stainlesssteel
dan emas. Pada makalah ini, kami akan melakukan pengamatan sendok yang
berbahankan stainless steel. Stainless itu sendiri asalnya merupakan pelat besi
yang diberi lapisan anti karat yaitu Crom (Cr) dan Nikel (Ni). Pelapisan itu
sendiri dilakukan oleh Mill atau pabrik yang khusus menangani pembuatan
Stainless Steel karena proses ini tidak mudah dan membutuhkan peralatan
dengan teknologi tinggi. Pelapisan Stainless yang tidak baik cepat terlepas pada
saat penggunaannya terutama jika sering digunakan pada suhu yang tinggi ke
suhu yang rendah, maupun pada jenis makanan yang bersifat asam.Sebelum
digunakan Stainless untuk bahan Sendok Makan, sebelumnya sudah digunakan
batu, kayu, besi, aluminium, perak, emas.

Mengapa Stainless?

Karena dengan bahan ini cukup aman untuk kesehatan dan harganya
cukup terjangkau bila dibanding dengan sendok makan perak atau emas. Pada
zaman modern ini, sendok banyak digunakan dari bahan stainless steel karena
mempunyai sifat yang cocok dan dalam hal ekonomisnya juga dapat di jangkau.
Maka dari itu, sendok sangat menarik untuk diamati karena dalam kehidupan
sehari-hari sering kita temui dan kita gunakan.

4
1.2 Tujuan Penulisan

Maksud dan tujuan penulisan makalah tentang “PROSES PEMBUATAN


SENDOK DAN GARPU DENGAN BAHAN LOGAM STAINLESS
STEEL” antara lain sebagai berikut :

1. Mengetahui contoh produk yang dapat dihasilkan melalui proses


permesinan
2. Mengetahui, merancang serta menjelaskan produk yang dihasilkan dari
proses permesinan
3. Mengetahui contoh hasil produk proses permesinan yang memiliki nilai jual
ekonomi
4. Mengetahui fungsi dan jenis – jenis alat permesinan yang digunakan dalam
pemproduksian produk yang bersangkutan.

5
 
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Flowchart “Proses Pembuatan Sendok Garpu Dengan Bahan Logam


Stainless Steel”

Mulai

Menentukan Material

Alat

Pembuatan Produk

Finishing Process

Quality Control

Selesai

6
2.2 Menentukan Material

  Dalam menentukan material untuk suatu produk, tentunya kita perlu


memeperhatikan hal-hal berikut :
1. Kondisi dan Penggunaan Benda Kerja
Sebelum kita menentukan material yang akan digunakan, kita harus mengetahui
pengaplikasian dari barang yang akan dibuat. Berikut adalah kondisi kerja dari
sendok makan :
 Selalu terkena air pada saat digunakan.
 Digunakan pada suhu yang berubah-ubah, baik pada suhu tinggi maupun
rendah
 Digunakan untuk makan, sehingga harus tetap higienis atau mudah
dibersihkan apabila ada bekas makanan dan minuman yang menempel
2. Material Yang Cocok
Dari melihat kondisi kerja pada sendok makan, maka material yang cocok
digunakan harus memiliki kriteria seperti berikut :
 Tahan karat
 Tahan terhadap perubahan suhu
 Higienis
3. Material Yang Digunakan
Material yang cocok digunakan pada sendok makan adalah baja stainless
steel (baja anti karat), ini bertujuan agar saat kita makan tidak akan
terkontaminasi oleh adanya logam ke tubuh kita, oleh karena itu tidak ada
sendok yang menggunakan material besi. Meskipun seluruh kategori
Stainless steel didasarkan pada kandungan Chrom (Cr), namun unsur paduan
lainnya ditambahkan untuk memper baiki sifat-sifat stainless steel sesuai
aplikasinya. Kategori Stainless steel tidak halnya seperti baja lain yang
didasarkan pada persentase karbon tetapi didasarkan pada struktur
metalurginya. Pada sendok ini menggunakan austenitic stainless steel dimana
austenitic stainless steel mengandung sedikitnya 16% Chrom dan 6% Nickel
(grade standar untuk 304), sampai ke grade Super Autenitic SS seperti 904L
(dengan kadar Chrom dan Nickel lebih tinggi serta unsur tambahan Mosampai
6%). Molybdenum (Mo),Titanium (Ti) atau Copper  (Co) berfungsi untuk
meningkatkan ketahanan terhadap temperatur serta korosi. Austenitic cocok

7
juga untuk aplikasi temperatur rendah disebabkan unsur Nickel membuat SS
tidak menjadi rapuh pada temperatur rendah.
4. Material Stainless Steel

Stainless Steel adalah salah satu bahan yang mempunyai beberapa kelebihan
salah satunya ialah tahan korosi.

Stainless steel bisa bersaing dengan logam biaya yang lebih tinggi teknik dan
paduan berdasarkan nikel atau titanium, sementara menawarkan berbagai sifat
tahan korosi cocok untuk berbagai macam aplikasi. Stainless steel dapat
dimanipulasi dan dibuat menggunakan berbagai teknik rekayasa umum tersedia
dan sepenuhnya “didaur ulang” di akhir masa pakainya.
Sebagai baja, stainless steel adalah paduan tahan korosi. Harapan hidup mereka
biasanya panjang. Minimal diperlukan pemeliharaan yang rutin.

- Kelebihan Stainless Steel 


Stainless steel menawarkan banyak keuntungan dengan pembangunan /
makanan dan user logam farmasi. Kelebihan utama meliputi nya,

 Tahan Korosi yang Tinggi


 Tahan api dan tahan panas memungkinkan untuk mempertahankan
kekuatan pada temperatur tinggi.
 Higienis, tidak berpori, mudah dibersihkan
 Memberikan penampilan yang modern serta menarik untuk aplikasi
logam yang arsitektur.
 Cerah
 Ketahanan terhadap dampak bahkan pada variasi suhu ekstrim.
 Mempunyai nilai jangka panjang

- Kekurangan Stainless Steel


Mau berapa banyak pun kelebihan dari stainless steel, tetap saja sebuah
produk memiliki kelebihan & kekurangan. Berikut adalah kekurangan
dari stainless steel

 Kesulitan dalam fabrikasi, ketika mencoba untuk membuat stainless steel


tanpa menggunakan mesin teknologi tinggi dan teknik yang tepat, dapat
menjadi logam yang sulit untuk ditangani. Hal inilah yang disebut
menghasilkan limbah mahal.
 Kesulitan dalam pengelasan, juga dapat menghasilkan potongan hancur
atau biaya pemborosan tinggi.
 Tinggi biaya awal, saat pertama memulai membuat stainless steel.
 Tinggi biaya pemolesan akhir dan finishing.

8
2.3 Proses Pembuatan

Setelah mengetahui sifat dan material yang cocok, lalu kita melakukan
proses manufacturing.

Proses ini dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut :

1. Blanking

-   Produksi dimulai dengan plat persegi panjang stainless steel. Plat


persegi stainless steel ini dicap dan dicetak dalam mesin pon atau disebut
proses punch, sehingga kontur bagian luar tersebut terpotong sehingga
bentuknya sama seperti bagian yang akan diproduksi.
o Mesin Pon atau sering juga disebut mesin pond, ataupun mesin press ini
berfungsi untuk memotong berbagai macam bahan seperti spon eva, karet, pu,
pvc, kulit, flanel, karton, kardus, kertas, plat besi dll. Dengan bantuan pisau
pon yang dioperasikan tanpa menggunakan energi listrik atau secara manual,
atau juga mesin pon yang menggunakan tenaga listrik sebagainya
penggeraknya. (Gambar 1 dan Gambar 2)

2. Rolling

Penipisan atau proses mengatur ketebalan pada bagian batang sendok dan
daun sendok, pada proses Roll pada daun sendok melalui dua tahap. Proses roll
pertama dimaksudkan untuk penipisan plat pada bagian ujung daun sendok.
Sedangkan proses roll kedua dilakukan untuk pelebaran daun sendok.

3. Anil 

Proses anil, bertujuan untuk mendapatkan kembali atau merecoveri sifat-


sifat fisik yamg berubah saat mengalami proses deformasi dingin, proses ini
juga akan menurunkan sifat mekanis seperti kuat tarik dan kekerasan. Namun
logam akan bersifat lunak dan ulet, sehingga dapat diproses lebih lanjut.

4. Pembentukan Pola / Pattern Formed

- Dengan menggunakan mesin cetakan lain/pattern formed, sendok tadi


dicetak bagian gagangnya sesuai dengan bentuk yang diinginkan / sesuai
dengan pola cetakan dalam mold, misal ukiran,nama, atau bentuk lainnya

9
dan setelah itu dilanjutkan pembentukan cekungan sendok menggunakan
mesin press. (Gambar 3)
o Molding adalah sebuah proses produksi dengan membentuk bahan mentah
menggunakan sebuah rangka kaku atau model yang disebut sebuah mold.

6. Polishing and Grinding

Sebelum melakukan proses gerinda terlebih dahulu sendok tersebut


dikurangi ketajamannya dengan dipoles. Proses poles ini sendiri melalui
beberapamesin, antara lain poles untuk bagian dalam daun sendok, proses poles
untuk bagian luar daun sendok, dan proses poles untuk bagian gagang sendok.
Setelah itu baru dilakukan proses Abrasi (Gerinda) dengan pengamplasan
menggunakan lilin putih (Compound ).Untuk proses pembersihannya, sendok
telah halus dicuci. Setelah sendok dikeringkan, produk sendok yang telah jadi
dibawa ke bagian inspeksi. Proses inspeksi dilakukan secara manual oleh
operator. Proses inspeksi dilakukan oleh operator pada bagian daun dan gagang
sendok. (Gambar 4)

7. Quality Control 

Inspeksi akhir memeriksa potongan untuk chafes, goresan, bintik-bintik


kasar antara tines garpu itu, perubahan warna, atau kelemahan lain yang
mungkin telah terjadi ketika potongan-potongan yang dicap, dibentuk dan
dipoles.

2.4 Keselamatan Kerja

Keselamatan di tempat kerja khususnya di bagian mesin dipengaruhi oleh


beberapa faktor yang saling berhubungan, diantaranya yaitu: faktor manusia,
faktor lingkungan kerja, dan faktor alat itu sendiri.

1. Faktor manusia/pribadi

Faktor manusia disini meliputi, antara lain kemampuan fisik, mental dan
psikologi, pengetahuan, keterampilan, dan kelalaian. Pekerja yang sedang
mengalami gangguan pada fisik, mental, dan psikologinya tidak dibenarkan
melakukan pekerjaan apalagi yang berhubungan dengan mesin karena pekerjaan
di bidang mesin memerlukan konsentrasi dan kewaspadaan yang tinggi
sehingga dapat melakukan prosedur kerja yang sesuai dengan ketentuan agar
tidak terjadi kecelakaan yang mungkin dapat menyebabkan kecacatan pada
10
tenaga kerja. Selain itu, faktor pengetahuan dan keterampilan yang cukup juga
diperlukan pekerja sebelum melakukan pekerjaannya khususnya di bidang
mesin sehingga pekerja mampu mengoperasikan mesin dengan baik tanpa
menyebabkan bahaya pada dirinya sendiri.

Selain faktor-faktor diatas, sebelum memasuki tempat kerja (di bagian mesin)
juga terhadapat hal-hal yang perlu dilakukan oleh pekerja agar meminimalisir
kecelakaan kerja yaitu dengan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD). Alat
pelindung diri yang diperlukan dalam menjalankan pekerjaan di bagian mesin
antara lain:

1. Safety Helmet, berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa
mengenai kepala secara langsung.

2. Sepatu Pelindung (Safety Shoes), berfungsi untuk mencegah kecelakaan


fatal yang menimpa kaki karena tertimpa benda tajam atau berat, benda panas,
cairan kimia, dan sebagainya.

3. Sarung Tangan, berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja
di tempat atau situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan. (Misal saat
memasukan plat ke mesin pon)

4. Penutup Telinga (Ear Plug/ Ear Muff), berfungsi sebagai pelindung telinga
pada saat bekerja di tempat yang bising.

5. Kacamata Pengaman (Safety Glasses), berfungsi sebagai pelindung mata


ketika bekerja dari bahaya lontaran geram .

6. Masker (Respirator), berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat


bekerja di tempat dengan kualitas udara yang buruk (misal berdebu, beracun,
berasap, dan sebagainya).

7. Pelindung Wajah (Face Shield), berfungsi sebagai pelindung wajah dari


percikan benda asing saat bekerja (misal pekerjaan menggerinda).

8. Alat pelidung tubuh (apron), berfungsi untuk melindungi tubuh bagian


depan yaitu dari leher sampai kaki dari berbagai kemungkinan luka, seperti
terkena percikan geram dan lainnya.

9. Baju kerja, Baju harus dapat melindungi pekerja dari luka akibat beram,
serpihan benda kerja, goresangoresan dan panas. Pakaian harus benar-benar ter-
ikat atau pas dengan pemakainya. Dalam bekerja, baju terkancing secara

11
sempurna, sehingga tidak ada bagian-bagian anggota badan yang terbuka atau
tidak terlindungi.

2. Faktor lingkungan kerja

Lingkungan kerja merupakan tempat dimana seseorang atau keryawan dalam


beraktifitas bekerja. Lingkungan kerja yang mendukung keselamatan dalam
aktivitas bekerja di bidang mesin antara lain: pencahayaan, Suhu, kebersihan
tempat kerja, dan pemasangan tanda-tanda peringatan seperti poster.

3. Faktor Alat

Bahaya yang ditimbulkan oleh mesin sangat beragam tergantung dari jenis
mesin yang digunakan. Beberapa diantaranya yaitu:

a) Tangan masuk ke mesin gerinda

b) Tangan terbakar (mesin gerinda)

c) Tangan terjepit di mesin pon saat memasukan plat stainless steel

d) Terpapar kebisingan

e) Tangan terluka, rambut tersangkut pada mesin dan tertarik sehingga kepala
terluka (mesin gerinda / polish)

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan penjabaran makalah proses produksi produk diatas, maka dapat


disimpulkan beberapa hal yaitu :

1. Untuk menghasilkan produk sendok dan garpu berbahan logam


perlu menggunakan mesin mesin yang terdiri dari, mesin pon,
mesin molding , mesin gerinda, dan mesin poles / polishing.
2. Penggunaan mesin dalam proses pembuatan produk sendok dan
garpu masih terdapat penggunaan mesin konvensional
3. Dapat menambah wawasan mengenai fungsi serta pengeoprasian
alat dan mesin tersebut, sehingga dapat menambah wawasan dan
pemahaman terhadap teknologi yang sangat erat kaitannya dengan
bidang permesinan.

3.2 Saran

Berikut ini adalah saran yang didapat melalui “Proses Produksi Sendok dan
Garpu Berbahan Logam Stainless Steel” :

1. Pastikan untuk memahami langkah langkah pengerjaan untuk membuat


produk bersangkutan dengan mengikuti sesuai panduan flowchart.
2. Pelajari dan penting untuk memahami terlebih dahulu mengenai mesin
mesin yang akan digunakan dalam proses kerja diatas
3. Pentingnya Keselamatan, dan Kesehatan Kerja (K3) dalam setiap
langkah-langkah proses produksi
4. Gunakan selalu alat-alat keselamatan kerja jika berada dalam lingkungan
kerja proses produksi.

13
Lampiran

Gambar 1 ( Proses pencetakan pola dalam mesin pon)

14
Gambar 2 ( Hasil proses pencetakan pola dalam mesin pon)

Gambar 3 ( Proses kerja mesin molding,


pemberian pola sendok)

Gambar 4 ( Proses grinding & polishing garpu pada finishing process)

15

Anda mungkin juga menyukai