Anda di halaman 1dari 18

KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

MATA KULIAH FISIKA DASAR

DISUSUN OLEH

NABIL FARANA SURYANATA NIM.


1022311058

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG

DESEMBER 2023
ABSTRAK

Kesetimbangan benda tegar merujuk pada kondisi dimana sebuah benda tegar
tidak mengalami perubahan rotasi atau translasi. Dalam penulisan makalah ini kami
sebagai penulis merujuk dari sepuluh jurnal dan tiga buku untuk medapatkan hasil
yang maksimal, makalah ini terisi dari delapan rumusan makalah. Makalah ini
ditulis bertujuan untuk membuat pembaca untuk lebih memahami mendalam
tentang kesetimbangan benda tegar mulai dari pengertian hingga penerpanya.

Kata Kunci: Kesetimbangan Benda Tegar, Rotasi, Torsi, Gaya

ABSTRACT

Equilibrium of a rigid body refers to the condition where a rigid body does not
experience rotational or translational changes. In writing this paper, we as authors
referred to ten journals and three books to get maximum results. This paper is filled
with eight paper formulations. This paper was written with the aim of enabling
readers to understand more deeply about the equilibrium of rigid bodies, from its
understanding to its application.

Keywords: Equilibrium of a Rigid Body, Rotation, Torque, Force


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmatnya tulisan ini dapat diselesaikan dengan tepat pada waktunya.
Penulisan makalah yang berjudul “Kesetimbangan benda tegar” ini dituliskan
dalam rangka pengerjaan tugas penganti UAS dalam mata kuliah Fisika Dasar di
semester satu.

Saya sebagai penulis menyadari bahwa tulisan ini tidak luput dari kesalahan. Hal
ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang Saya miliki
sebagai penulis. Oleh karena itu,semua kritik dan saran pembaca akan saya terima
sebagai penulis dengan senang hati demi perbaikan penulisan naskah untuk
kedepanya.

Tulisan ini dapat saya selesaikan berkat adanya bantuan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, sudah sepantasnya pada kesempatan ini penulis mrenyampaikan
ucapan terima kasih terhadap semua pihak, terutama terhadap dosen pengampuh
mata kuliah Fisika Dasar, semoga tulisan yang jauh dari kata sempurna ini dapat
bermanfaat.

Bangka Belitung, Desember 2023

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I..............................................................................................................5

PENDAHULUAN ..........................................................................................5

1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 5

1.2 Rumusan Masalah................................................................................ 6

1.3 Tujuan .................................................................................................. 6

BAB II ............................................................................................................7

DASAR TEORI ..............................................................................................7

2.1 Tinjauan Pustaka.................................................................................. 7

BAB III ...........................................................................................................8

PEMBAHASAN.............................................................................................8

3.1 Apa yang dimaksud kesetimbangan benda tegar ................................. 8

3.2 Apa yang menjadi syarat kesetimbangan benda tegar ......................... 9

3.3 Sebutkan jenis-jenis kesetimbangan benda tegar .............................. 11

3.4 Penjelasan mengenai hukum hukum dasar yang terlibat dalam


kesetimbangan benda tegar seperti Hukum Newton tentang gerak dan moment
gaya ................................................................................................................... 12

3.5 Contoh penerapan kesetimbangan benda tegar dalam kehidupan sehari


hari .................................................................................................................... 14

BAB IV .........................................................................................................16

PENUTUP ....................................................................................................16

4.1 Kesimpulan ........................................................................................ 16

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................17


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Konsep kesetimbangan benda tegar merupakan pengetahuan dasar


yang sangat penting dan mempunyai banyak penerapan dalam kehidupan
sehari-hari, khususnya pada bidang teknik. Pemahaman dan perhitungan
mengenai gaya gaya yang bekerja pada benda yang berada dalam
keadaan setimbang statis sangat penting, khususnya bagi para ahli teknik.
Dalam merancang sesuatu baik gedung, jembatan, kendaraan, dll,
mampu menahan gaya gaya yang bekerja padanya sehingga tidak terjadi
kesalahan kontruksi pada pembangunan yang mengakibatkan bangunan
tersebut mengalami kemiringan maupun ambruk. [1]
Selain itu dalam pembuatan makalah tentang kesetimbangan benda
tegar melibatkan pentingnya pemahaman konsep ini dalam bidang fisika.
Makalah tersebut dapat menyoroti aplikasi kesetimbangan benda tegar
dalam kehidupan sehari-hari, dalam struktur bangunan, teknologi, atau
dalam bidang rekayasa. Fokusnya bisa pada analisis teoritis, eksperimen,
atau penyelesaian masalah kesetimbangan pada situasi tertentu. Tujuan
utamanya adalah untuk memberikan pemahaman yang mendalam
tentang prinsip kesetimbangan benda tegar dan relevansinya dalam
berbagai konteks.
Dengan adanya pembuatan makalah kestimbangan benda tegar ini
saya sebagai mahasiswa jurusan teknik dapat mempelajari berbagai
macam kesetimbangan benda tegar sehingga saya dapat lebih memahami
apa itu kesetimbangan benda tegar dan dapat memperaktikanya di dalam
kehidupan sehari hari saya sebagai mahasiswa jurusan teknik.
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud kesetimbangan benda tegar


2. Apa yang menjadi syarat dari kesetimbanan benda tegar
3. Sebutkan jenis jenis kesetimbangan benda tegar
4. Penjelasan mengenai hukum hukum dasar yang terlibat dalam
kesetimbangan benda tegar,seperti Hukum Newton tentang gerak
dan moment gaya
5. Contoh penerapan kesetimbangan benda tegar dalam kehidupan
sehari-hari dan teknologi

1.3 Tujuan

Tujuan utamanya adalah untuk memberikan pemahaman yang


mendalam tentang prinsip kesetimbangan benda tegar dan relevansinya
dalam berbagai konteks.
Selain itu adapun tujuan-tujuan lain seperti:
1. Pemahaman konsep fisika, dalam pembuatan makalah ini
dapat memberikan pemahaman yang mendalam tentang
konsep kesetimbangan benda tegar, termasuk hukum fisika
yang terlibat dalam mempertahankan kesetimbangan suatu
benda
2. Penerapan konsep fisika, mengambarkan bagaimana prinsip-
prinsip fisika yang terlibat dalam kesetimbangan benda tegar
diterapkan dalam situasi nyata, baik dalam kehidupan sehari
hari ataupun bidang teknologi.
BAB II

DASAR TEORI
2.1 Tinjauan Pustaka
Dalam pembelajaran fisika, terdapat beberapa kendala yang dapat
memengaruhi pemahaman siswa terhadap konsep fisika. Salah satunya adalah
kesulitan siswa dalam menghubungkan konsep matematika dengan konsep fisika,
seperti saat mencari nilai komponen-komponen gaya berdasarkan perbandingan
trigonometri pada segitiga siku-siku dan menentukan besar sudut berdasarkan sifat-
sifat sudut dan garis dalam diagram benda bebas . Selain itu, siswa juga sering
mengalami kesulitan dalam memahami konsep fisika yang bersifat bersyarat, di
mana setiap konsep baru menuntut pemahaman atas konsep sebelumnya `1 [2].
Penggunaan tes diagnostik, seperti four-tier diagnostic test, dapat membantu
mengidentifikasi miskonsepsi siswa pada materi fisika. Tes diagnostik empat
tingkat memungkinkan guru untuk membedakan tingkat keyakinan jawaban dan
tingkat keyakinan alasan yang dipilih siswa, sehingga dapat menggali lebih dalam
tentang kekuatan pemahaman konsep siswa dan mendiagnosis miskonsepsi yang
dialami siswa lebih dalam [3]
Dalam memahami kesetimbangan benda tegar, pengetahuan konsep dasar
matematika sangat penting. Misalnya, saat menguraikan vektor komponen-
komponen gaya pada sistem setimbang, pengetahuan konsep perbandingan
trigonometri pada segitiga siku-siku sangat dibutuhkan. Begitu pula saat
menentukan besar tiga buah gaya setimbang yang bekerja pada suatu partikel,
konsep aturan sinus dalam segitiga sangat dibutuhkan
Dengan demikian, penggunaan tes diagnostik dan pemahaman konsep dasar
matematika dapat membantu mengidentifikasi miskonsepsi siswa dan memahami
kesetimbangan benda tegar dalam pembelajaran fisika
BAB III

PEMBAHASAN
3.1 Apa yang dimaksud kesetimbangan benda tegar
Kesetimbangan benda tegar merupakan salah satu teori atau ilmu dalam
fisika. Sebelum mengetahui apa itu kesetimbangan benda tegar kita harus
mengetahui apa itu kesetimbangan atau seimbang. Dalam ilmu fisika
kesetimbangan atau seimbang merujuk pada kondisi dimana sebuah benda tetap
diam atau bergerak dengan kecepatan konstan tanpa mengalami perubahan
keadaan, sama halnya dengan kesetimbangan benda tegar yang dapat di artikan
pada kondisi di mana sebuah benda tegar tidak mengalami perubahan rotasi atau
translasi. Dalam kesetimbangan benda tegar, jumlah momen gaya eksternal yang
bekerja pada benda adalah nol, sehingga benda tetap dalam posisi yang sama tanpa
mengalami perubahan gerak. Kesetimbangan benda tegar dapat terjadi dalam
berbagai situasi, seperti pada benda yang diam di atas meja, atau pada benda yang
tergantung pada tali dan tidak bergerak. Konsep kesetimbangan benda tegar
memiliki aplikasi yang luas dalam berbagai bidang, termasuk teknik sipil,
arsitektur, dan ilmu fisika. [4]
3.2 Apa yang menjadi syarat kesetimbangan benda tegar
Hukum II Newton menyatakan bahwa jika resultan gaya yang bekerja
padasebuah benda (benda dianggap sebagai partikel) tidak sama dengan nol maka
benda akan bergerak dengan percepatan konstan di mana arah gerakan bendasama
dengan arah resultan gaya. Jika resultan gaya bernilai nol maka bendadiam atau
benda bergerak dengan kecepatan konstan. [5]
Ketika sebuah benda diam atau bergerak dengan kecepatan konstan,
bendatidak mempunyai percepatan (a). Karena percepatan (a) = 0 maka
persamaandi atas berubah menjadi Persamaan ini dapat diuraikan ke dalam
komponennya pada sumbu x, sumbuy dan sumbu z Jika gaya-gaya bekerja pada
arah horisontal saja maka digunakan persamaan 1. Jika gaya-gaya bekerja pada arah
vertikal saja maka digunakan persamaan 2. Jika gaya-gaya bekerja pada suatu
bidang (dua dimensi) makadigunakan persamaan 1 dan 2. Jika gaya-gaya bekerja
pada suatu ruang (tigadimensi) maka digunakan persamaan 1, 2 dan 3.Gaya
merupakan besaran vektor, gaya mempunyai besar dan arah. Denganmengacu pada
koordinat kartesius (sumbu x, y dan z) dan sesuai denganketetapan, jika gaya searah
dengan sumbu x negatif (ke kiri) atau gaya searahsumbu y negatif (ke bawah) maka
gaya bertanda negatif. Sebaliknya jika gayasearah dengan sumbu x positif (ke
kanan) atau gaya searah sumbu y positif(ke atas) maka gaya bernilai positif.
Contoh 1.

Gaya berat dan gaya normal yang bekerja pada benda ini tidak digambarkan
karena kedua gaya ini saling menghilangkan.Jika pada kedua ujung benda
dikerjakan gaya F seperti ditunjukan pada gambar.Besar kedua gaya sama tetapi
berlawanan arah. Apakah benda akan tetap diam ?Untuk membantumu memahami
hal ini, letakan sebuah buku di atas meja. Padamulanya buku diam karena resultan
gaya pada buku bernilai nol. Selanjutnya,kerjakan gaya pada kedua sisi buku,
seperti dperlihatkan pada gambar. Jika padaujung buku dikerjakan gaya yang besar
dan arahnya seperti diperlihatkan padagambar maka hal ini sama saja dengan buku
diputar dan tentu saja buku akan berputar atau berotasi. Buku berotasi karena ada
momen gaya yang ditimbulkanoleh gaya F. Sumbu rotasi terletak di tengah-tengah
buku. Jika tidak ada gayagesek yang bekerja pada benda maka resultan momen gaya
adalah jumlah momengaya yang dihasilkan oleh kedua gaya F. Arah rotasi benda
searah dengan putara jarum jam sehingga kedua momen gaya bernilai negative
Berdasarkan contoh 2 di atas dapat disimpulkan bahwa jika resultan momen
gaya pada sebuah benda tidak bernilai nol (benda dianggap sebagai benda tegar)
maka benda akan berotasi.

Agar benda tidak berotasi (benda tidak bergerak) maka resultan momen
gayaharus bernilai nol. Ketika sebuah benda tidak berotasi maka benda
tidakmempunyai percepatan sudut. Karena percepatan sudut sama dengan nol
maka persamaan di atas berubah menjadi [6]

Contoh 2.
Keterangan gambar :
F = gaya tarik,
fg = gaya gesek,
N = gayanormal,
w = gaya berat,
m = massa,
g = percepatan gravitasi
Benda sedang diam karena jumlah semua gaya yang bekerja pada benda
samadengan nol.Tinjau setiap gaya yang bekerja pada benda.Gaya yang bekerja
pada arah horisontal (sumbu x)

Gaya tarik (F) dan gaya gesek (f g) mempunyai besar yang sama
tetapiarahnya berlawanan. Arah gaya tarik ke kanan atau searah sumbu x
positif(gaya bertanda positif), sebaliknya arah gaya gesek ke kiri atau searah
sumbux negatif (bertanda negatif). Karena besar kedua gaya sama (diwakili oleh
panjang panah yang sama) dan arah kedua gaya berlawanan maka jumlahkedua
gaya ini sama dengan nol. Gaya yang bekerja pada arah vertikal(sumbu y) :

Pada komponen vertikal (sumbu y) terdapat gaya berat (w) dan gayanormal
(N). Arah gaya berat tegak lurus menuju pusat bumi atau searahsumbu y negatif
(gaya bertanda negatif), sedangkan gaya normal searahsumbu y positif (gaya
bertanda positif). Besar kedua gaya ini sama tetapiarahnya berlawanan maka
kedua gaya saling melenyapkan.Benda pada contoh di atas sedang diam karena
resultan gaya yang bekerja pada benda, baik pada sumbu horisontal maupun
sumbu vertikal sama dengannol. [4]

3.3 Sebutkan jenis-jenis kesetimbangan benda tegar


Kesetimbangan benda tegar terbagi menjadi tiga yaitu:
1. Kesetimbangan stabil
Kesetimbangan stabil merujuk pada kondisi di mana sebuah benda
tegar, ketika digeser dari posisi kesetimbangan, akan kembali ke
posisi semula karena adanya gaya restoratif yang bekerja. Dalam
kesetimbangan stabil, benda cenderung untuk kembali ke posisi
kesetimbangan setelah mengalami gangguan atau perubahan posisi.
Ini berarti bahwa jika benda digeser dari posisi kesetimbangan, gaya
atau momen gaya yang bekerja akan mengembalikan benda ke posisi
awalnya. Kesetimbangan stabil sering diilustrasikan dengan contoh
bola yang bergulir ke bawah dari sebuah mangkuk dan kembali ke
posisi kesetimbangan saat digeser dari posisi tersebut. [2]
2. Kesetimbangan tidak stabil
Kesetimbangan tidak stabil merujuk pada kondisi di mana sebuah
benda tegar, ketika digeser dari posisi kesetimbangan, tidak akan
kembali ke posisi semula. Sebaliknya, benda akan semakin jauh dari
posisi kesetimbangan setelah mengalami gangguan atau perubahan
posisi. Ini berarti bahwa jika benda digeser dari posisi kesetimbangan,
gaya atau momen gaya yang bekerja akan semakin menjauhkannya
dari posisi awalnya. [7]
3. Kesetimbangan netral
Kesetimbangan netral merujuk pada kondisi di mana sebuah benda
tegar, ketika digeser dari posisi kesetimbangan, tidak akan kembali ke
posisi semula, namun juga tidak akan semakin jauh dari posisi
kesetimbangan. Dalam kesetimbangan netral, benda akan tetap berada
pada posisi baru setelah digeser dari posisi kesetimbangan tanpa
adanya gaya atau momen gaya yang bekerja untuk
mengembalikannya ke posisi awalnya. [8]

3.4 Penjelasan mengenai hukum hukum dasar yang terlibat dalam


kesetimbangan benda tegar seperti Hukum Newton tentang gerak
dan moment gaya

Hukum dasar yang terlibat dalam kesetimbangan benda tegar meliputi Hukum
Newton tentang gerak dan moment gaya. Hukum Newton tentang gerak
menyatakan bahwa sebuah benda akan tetap dalam keadaan diam atau bergerak
lurus beraturan kecuali ada gaya yang bekerja padanya. Dalam konteks
kesetimbangan benda tegar, hukum ini berarti bahwa benda tegar akan tetap
dalam keadaan diam atau bergerak dengan kecepatan konstan kecuali ada momen
gaya yang menyebabkan perubahan keadaan tersebut.

Sementara itu, moment gaya (torque) merupakan besaran fisika yang


menggambarkan gaya yang menyebabkan rotasi suatu benda. Dalam
kesetimbangan benda tegar, momen gaya yang bekerja pada benda harus
seimbang agar benda tetap dalam keadaan stabil. Jika momen gaya yang bekerja
tidak seimbang, benda akan mengalami rotasi atau perubahan posisi.

Hukum Newton kedua menyatakan bahwa gaya total yang bekerja pada
sebuah benda adalah sama dengan massa benda tersebut dikalikan dengan
percepatannya (F = ma), dan gaya-gaya ini berlaku dalam arah yang sama atau
sejajar. Hukum ini berkaitan dengan perubahan gerak suatu benda ketika gaya-
gaya yang bekerja padanya tidak seimbang.

Dalam konteks kesetimbangan benda tegar, Hukum Newton kedua tetap


berperan penting. Ketika benda tegar berada dalam kondisi kesetimbangan,
artinya gaya-gaya yang bekerja padanya seimbang. Meskipun benda mungkin
tidak bergerak, gaya-gaya yang bekerja padanya tetap berada dalam
keseimbangan.

Misalnya, jika suatu benda tegar berada dalam kondisi kesetimbangan, gaya
total yang bekerja pada benda tersebut harus nol. Hal ini berarti gaya-gaya yang
diterapkan pada benda (baik gaya gravitasi, gaya gesekan, atau gaya lainnya)
saling menyeimbangkan satu sama lain sehingga tidak ada percepatan yang terjadi
pada benda tersebut.

Dalam mempertahankan kesetimbangan benda tegar, hukum Newton kedua


membantu untuk menganalisis distribusi gaya-gaya yang bekerja pada benda dan
menentukan bagaimana gaya-gaya ini saling berhubungan untuk menjaga
kesetimbangan benda. Jika gaya-gaya yang bekerja pada suatu benda tegar tidak
seimbang, benda tersebut akan mengalami perubahan gerak, baik berupa
percepatan translasi atau rotasi. [5]
3.5 Contoh penerapan kesetimbangan benda tegar dalam kehidupan
sehari hari
Dalam kehidupan sehari hari kesetimbangan benda tegar sangat bermanfaat
terutama di dalam bidang konstruksi dikarenakan dibutuhkan kesetimbangan untuk
membangun suatu bangunan. Berikut merupakan contoh penerapan kesetimbangan
benda tegar,
 Ayunan: Ayunan adalah contoh sederhana dari kesetimbangan benda
tegar. Ketika seseorang duduk di ayunan, terdapat kesetimbangan
antara gaya gravitasi yang bekerja pada orang tersebut dan gaya-gaya
lainnya sehingga ayunan tetap stabil tanpa bergerak atau terjatuh.
 Papan Tinju atau Papan Panahan: Ketika papan tinju atau papan
panahan digunakan, kesetimbangan benda tegar penting untuk
menjaga papan tersebut tetap stabil ketika dipukul atau ditusuk.
Distribusi berat, titik-titik penyangga, dan struktur keseluruhan
papan tersebut didesain agar dapat mempertahankan
kesetimbangannya.

 Jembatan dan Struktur Bangunan: Desain jembatan, bangunan,


atau struktur lainnya mempertimbangkan prinsip kesetimbangan
benda tegar untuk memastikan stabilitas dan keamanan. Distribusi
beban, titik-titik dukungan, dan kekuatan material merupakan faktor
penting yang dipertimbangkan untuk memastikan kesetimbangan
struktural.

Empat contoh diatas merupakan penerapan kesetimbangan benda


tegar didalam kehidupan sehari hari, dengan adanya contoh berikut
kesetimbangan benda tegar sangat berpengaruh dan berguna didalam
kehidupan manusia sehingga dapat mempermudah kehidupan
manusia.
BAB IV

PENUTUP
4.1 Kesimpulan
berdasarkan pembahasan pada bab dua Dalam ilmu fisika kesetimbangan atau
seimbang merujuk pada kondisi dimana sebuah benda tetap diam atau bergerak
dengan kecepatan konstan tanpa mengalami perubahan keadaan, sama halnya
dengan kesetimbangan benda tegar yang dapat di artikan pada kondisi di mana
sebuah benda tegar tidak mengalami perubahan rotasi atau translasi.
Terdapat hukum hukum yang terjadi atau berpengaruh dalam kesetimbangan
benda tegar yaitu Hukum Newton II Hukum II Newton menyatakan bahwa jika
resultan gaya yang bekerja padasebuah benda (benda dianggap sebagai partikel)
tidak sama dengan nol maka benda akan bergerak dengan percepatan konstan di
mana arah gerakan bendasama dengan arah resultan gaya. Jika resultan gaya
bernilai nol maka bendadiam atau benda bergerak dengan kecepatan konstan.
Kesetimbangan benda tegar juga sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari
hari dan dapat mempermudah pekerjaan dalam berbagai bidang.
DAFTAR PUSTAKA

[1] H. Apriani, M. and A. Pasaribu, "Pengembangan Handout Dinamika Rotasi dan


Kesetimbangan Benda Tegar Berbasis Konstektual SMA," Skopus, pp. 5-6, 2016.

[2] Novia, Husna and R. Zulva, "Pengembangan LKPD Dinamika Rotasi dan
kesetimbangan Benda Tegar Beroirentasi Problem Based Learning," Skopus, pp. 2-3, 2021.

[3] M. Kumalasari and M. B. Triyono, "Pengembangan Virtual Physics World Sebagai


Media Pembelajaran Kesetimbangan Benda Tegar Untuk Meningkatkan Keterampilan
Penerapan Ilmu Fisika Sehari-Hari," Google Scholer, pp. 12-13, 2018.

[4] Y. Apriyani, Siswoyo and V. Serevina, "Pengembangan Media Pembelajaran Fisika


Berupa Permainan Monopili Pada Pokok Bahasan Dinamika Rotasi Dan Kesetimbangan Benda
Tegar Kleas XI SMA," Google Scholar, pp. 3-5, 2018.

[5] A. Febriana, N. Ngazizah and E. S. Kurniawan, "Pengembangan Student Worksheet


Dengan Pendekatan Problem Solving Untuk Mengoptimalkan Kemampuan Berpikir Kritis Pada
Materi Dinamika Rotasi dan Kesetimbangan Benda Tegar SMA," Skopus, pp. 4-6, 2013.

[6] F. R. Kasih, "Pengembangan Film Animasi dalam Pembelajaran Fisika pada Materi
Kesetimbangan Benda Tegar di SMA," Google Scholar, pp. 41-47, 2017.

[7] D. L. C. Montoya, C. A. Alvarez Vargos and J. A. Arenas Barreiro, "Teaching Rigid


Body Equalibrium: From The Static Textbook To The Practical Classroom Experiences,"
Skopus, pp. 6-7, 2020.

[8] R. Adawiyah, A. Harjono and Gunawan, "The Development of Interactive Physics E-


Book in Rigid Body Equilibrium and Rotational Dynamics," Google Scholar, pp. 3-5, 2018.

[9] D. N. Setyawan, S. and N. S. Aminah, "Pengembangan Pembelajaran Berbasis Saintifik


pada Materi Dinamika Rotasi dan Kesetimbangan Benda Tegar untuk Meningkatkan
Kemampuan Berpikir Kritis dan Komunikasi Verbal Siswa SMA," Google Scholar, pp. 10-12,
2017.

[10] Y. Wang, Z. Wang, D. Kong, L. Kong and Y. Qiao, "Multifarious Chaotic Attractors
and Its Control in Rigid Body Attitude Dynamical System," Skopus, pp. 5-8, 2020.

[11] U. Fatonah, M. and M. Hidayat, "Development of Five-Tier Diagnostic Test to Identify


Misconception in Rigid Body Equilibrium," Skopus, pp. 5-7, 2022.

[12] M. S,Pd Nurhidayah and S. M.Pd, Dinamika Rotasi dan Kesetimbangan Benda Tegar,
Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan
Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, 2019.

Anda mungkin juga menyukai