Anda di halaman 1dari 4

Nama : Raissa Julyansya

Kelas : 5C
NIM : 1212070087
MK : Mekanika

2.1 Hukum-hukum Gerak Newton : Sejarah


Isaac Newton 1687 menetapkan 3 hukum gerak dan mengubah persepsi/pandangan
manusia terhadap dunia :
1. Setiap benda akan tetap diam atau bergerak dengan kecepatan konstan dalam garis
lurus, kecuali jika ada gaya yang mempengaruhinya untuk berubah.
2. Perubahan dalam gerakan suatu benda sebanding dengan gaya yang bekerja padanya,
dan berlangsung sepanjang garis gaya tersebut.
3. Untuk setiap tindakan (aksi), ada reaksi yang sama besar dan berlawanan arah.
Hukum-hukum gerak ini dikenal sebagai Hukum Gerak Newton atau Hukum-hukum
Newton. Walaupun masih ada perdebatan apakah hukum ini benar-benar lengkap, Newton
adalah yang pertama kali merumuskannya dengan tepat, dan konsep ini mengubah
pemahaman manusia tentang fisika dan gerak.
Hukum Pertama Newton : Sistem Referensi Inersia
Materi memiliki sifat inersia, yang berarti materi cenderung tetap dalam keadaan diam
atau gerak dengan kecepatan konstan kecuali ada gaya yang memengaruhi. Dalam istilah
matematis, untuk menggambarkan gerakan sebuah benda, kita perlu memilih kerangka acuan
inersia, di mana hukum ini berlaku. Kerangka acuan yang mengalami percepatan tidak
dianggap inersia karena dapat membuat benda yang sebenarnya diam terlihat seperti bergerak
atau sebaliknya. Dalam fisika, kita tidak perlu menciptakan gaya "fiktif" untuk menjelaskan
mengapa benda tetap diam dalam kerangka acuan yang mengalami percepatan.
Tidak ada kerangka acuan inersia yang sempurna. Sistem koordinat yang melekat
pada permukaan Bumi bersifat inersia untuk kebanyakan tujuan praktis, tetapi terpengaruh
oleh rotasi Bumi. Sistem yang menggunakan Matahari sebagai referensi juga tidak inersial
karena pergerakan Bumi mengelilingi Matahari. Begitu juga sistem yang menggunakan pusat
Bimasakti sebagai titik asalnya, tetapi pusat Bimasakti bergerak dalam galaksi Bima Sakti.
Bahkan mencari pusat yang lebih besar seperti pusat superkluster Virgo juga tidak
menghasilkan kerangka acuan inersia yang sempurna, karena superkluster ini juga bergerak.
Akhirnya, mencari kerangka acuan yang tidak bergerak relatif terhadap seluruh materi di
alam semesta juga tidak memungkinkan karena sebagian besar materi tidak dapat diamati dan
ada juga energi gelap yang tidak terlihat yang memengaruhi pemuaian alam semesta.
Sehingga, tidak ada kerangka acuan inersia yang benar-benar sempurna dalam pengamatan
fisika.

Massa dan Gaya : Hukum Kedua dan Ketiga Newton

Inersia adalah hambatan suatu benda terhadap percepatan, dan massa adalah ukuran
kuantitatif inersia. Contoh sepeda dan mobil digunakan untuk menggambarkan bahwa benda
yang lebih besar memerlukan tenaga lebih besar untuk mempercepatnya. Kemudian, materi
menggambarkan situasi di mana dua massa terhubung oleh pegas dan dibebaskan,
menunjukkan bahwa perbandingan massa mempengaruhi percepatan mereka.

= ||
m2 v 1
m1 v 2

Pernyataan ini menyiratkan bahwa dengan menggunakan standar massa, kita dapat
mendefinisikan massa lainnya dengan metode yang sama. Definisi operasional massa ini
sesuai dengan hukum gerak Newton dan persamaan diatas adalah bentuk matematis yang
setara dengan definisi ini.

Δ¿ ) = -Δ ¿)

Linear Momentum

Hukum Kedua Newton dalam bentuk yang sudah dikenal, yaitu Momentum dengan
persamaan berikut:

p=mv

Hukum kedua Newton dapat ditulis sebagai berikut

dp
F=
dt

Hukum Ketiga Newton

Momentum total dua benda yang saling berinteraksi (reaksi dan aksi) selalu tetap atau
konstan. Prinsip ini adalah contoh khusus dari prinsip yang lebih umum, yaitu bahwa
momentum linier total suatu sistem terisolasi (sistem yang tidak menerima gaya netto dari
luar) juga tetap atau kekal. Hukum kekekalan momentum linier adalah salah satu hukum
fisika yang paling dasar dan berlaku bahkan dalam situasi di mana hukum-hukum mekanika
Newton tidak berlaku sepenuhnya.
Persamaan Gerak Partikel
2
md r
F net =∑ F i= =ma
dt 2
Gerak Lurus : Percepatan Seragam di Bawah Gaya Konstan
Bila suatu partikel yang bergerak tetap berada pada suatu garis lurus, maka geraknya
dikatakan lurus, tanpa kehilangan keumumman kit dapat memilih sumbu x sebagai garis
gerak persamaan umum geraknya adalah

F x ¿t) = ¿ m ẍ

Gaya-gaya yang Bergantung pada Posisi: Konsep Energi Kinetik dan Energi Potensial

Konsep energi kinetik dan potensial Seringkali benar bahwa gaya yang dialami suatu
partikel bergantung pada posisi partikel tersebut terhadap benda lain. Hal ini misalnya terjadi
pada gaya elektrostatis dan gravitasi. Hal ini juga berlaku untuk gaya tarik atau tekan elastis.
Jika gaya tidak bergantung pada kecepatan atau waktu, maka persamaan diferensial gerak
lurus adalah

F ( x)=mx

Gaya yang memengaruhi suatu partikel seringkali tergantung pada posisi partikel itu
sendiri terhadap objek lain. Ini berlaku pada gaya seperti elektrostatis, gravitasi, dan gaya
elastis. Jika gaya ini tidak tergantung pada kecepatan atau waktu, maka persamaan gerak
menjadi sederhana.

Gaya yang Bergantung pada Kecepatan: Resistensi Fluida dan Kecepatan Terminal

Gaya yang bekerja pada benda seringkali bergantung pada kecepatan benda tersebut,
seperti yang terjadi dalam resistensi viskos ketika benda bergerak melalui fluida. Jika gaya
hanya bergantung pada kecepatan (v), maka persamaan diferensial gerak dapat ditulis dalam
salah satu bentuk berikut ini

Jatuh Vertikal Melalui Cairan:


Kecepatan Terminal (a) Kasus linier. Untuk sebuah benda yang jatuh vertikal dalam
zat cair yang resistan, gaya F0 pada persamaan di atas merupakan berat benda yaitu —mg
untuk sumbu x positif ke arah atas. Untuk kasus linier hambatan fluida, kita kemudian miliki
untuk persamaan diferensial gerak

dv
−mg−c 1 v =m
dt

Jatuh Vertikal Melalui Cairan: Solusi Numerik

Dalam mekanika klasik, ketika kita menghadapi masalah dengan persamaan gerak
yang rumit dan tidak dapat diselesaikan secara analitis, solusi numerik menjadi alternatif
utama. Perkembangan komputer pribadi dengan kapasitas penyimpanan yang besar telah
memungkinkan penggunaan berbagai alat pemecahan masalah dalam bahasa tingkat tinggi
tanpa kesulitan pemrograman. Di antara alat-alat yang umum digunakan oleh fisikawan
termasuk Mathcad, Mathematica, dan Maple, yang dirancang khusus untuk menyelesaikan
masalah matematika secara numerik dan simbolis.

Mathcad sebagai contoh untuk menyelesaikan masalah jatuhnya suatu objek secara
vertikal melalui cairan. Solusi analitis sudah dijelaskan sebelumnya, dan hasil numerik yang
diperoleh di sini digunakan untuk memverifikasi solusi tersebut, menggambarkan
kemampuan dan kemudahan teknik pemecahan masalah numerik. Dalam kasus ini, mengkaji
kasus linear dan kuadrat, dengan persamaan gerak diferensial orde pertama yang relevan
diberikan untuk kasus perlambatan linier dalam fluida.

Anda mungkin juga menyukai