Anda di halaman 1dari 10

Laporan Akhir

Praktikum Fisika Lanjutan

EM4 – Radiasi Termal

Nama : Ahmad Basyir Najwan

Rekan Kerja : Nabila Shananda

Yudho Ahmad Fahreza

Hari/Tanggal : Kamis, 11 November 2021

Departemen Fisika

Universitas Indonesia

2021
I. Data Percobaan
A. Hubungan Suhu Lampu Stefan-Boltzmann dan R/Rref
Data berikut tidak didapatkan dari praktikum pada saat eksperimen melainkan sudah
diberikan pada modul praktikum. Rref = 0.3 Ω, Tref = 300 K.
R/Rref T (K)
1 300
1.43 400
1.87 500
2.34 600
2.85 700
3.36 800
3.88 900
4.41 1000
4.95 1100
5.48 1200
6.03 1300
6.58 1400
7.14 1500
7.71 1600
8.28 1700
8.86 1800
9.44 1900
10.03 2000
10.63 2100
11.24 2200
11.84 2300
12.46 2400
13.08 2500
13.72 2600
14.34 2700
14.99 2800
15.63 2900
16.29 3000
16.95 3100
17.62 3200
18.28 3300
18.97 3400
19.66 3500
Tabel 1. Data Literatur R/Rref terhadap beberapa temperature untuk tungsten.
B. Data Percobaan 1: Emisivitas pada Radiasi Termal
Pembacaan pada Sensor Intensitas (mV)
Jenis Permukaan
Power: 5 V Power: 6 V
Hitam 10.6 9.5
Putih 10.3 9.2
Kasar 5.1 4.6
Halus 1.3 1.1
Tabel 2. Data hasil pengamatan percobaan 1.
C. Data Percobaan 2: Hukum Stefan-Boltzmann
Tegangan (V) Arus (A) Intensitas (mV)
1 0.604 0
2 0.743 0.1
3 0.879 0.5
4 0.998 1.3
5 1.106 2.1
6 1.204 3.1
7 1.306 4.3
8 1.404 5.6
9 1.481 6.9
10 1.562 8.4
11 1.632 9.6
Tabel 3. Data hasil pengamatan percobaan 2.
II. Pengolahan Data
A. Percobaan 1: Emisivitas Radiasi Termal
Berdasarkan data yang diperoleh dan ditampilkan pada bagian sebelumnya, data tersebut
kemudian diolah untuk mendapatkan nilai emsivitas tiap permukaan relatif terhadap
permukaan hitam menggunakan persamaan berikut

𝐼hitam 𝐼kasar
𝜀hitam = × 100% 𝜀kasar = × 100%
𝐼hitam 𝐼hitam

𝐼putih 𝐼halus
𝜀putih = × 100% 𝜀halus = × 100%
𝐼hitam 𝐼hitam

dari persamaan-persamaan di atas, diperoleh emisivitas relatif tiap permukaan sebagai


berikut
Emisivitas relatif terhadap
Jenis Permukaan permukaan hitam (𝜺) 𝜺̅ 𝚫𝜺
Power: 5 V Power: 6 V
Hitam 100 % 100 % 100 % 0%
Putih 97.17 % 96.84 % 97.01 % 1.67 %
Kasar 48.11 % 48.42 % 48.27 % 0.31 %
Halus 12.26 % 11.58 % 11.92 % 0.67 %
Tabel 4. Nilai emisivitas relatif tiap permukaan Leslie’s cube terhadap permukaan
hitamnya.
B. Percobaan 2: Hukum Stefan-Boltzmann
Untuk menentukan nilai temperatur lampu Stefan-Boltzmann praktikan membandingkan
nilai hambatan lampu yang bisa didapat menggunakan Hukum Ohm dengan data literatur
R/Rref dan T yang telah diberikan. Agar mendapatkan nilai temperatur yang lebih akurat,
praktikan menggunakan metode regresi linear untuk nilai-nilai R/Rref dan T pada tabel 1
untuk mendapatkan persamaan T sebagai fungsi R/Rref. Berikut adalah hasil regresi yang
didapatkan
Gambar 1. Hasil regresi linier untuk rasio R/Rref terhadap Temperatur

Gambar 2. Grafik plot regresi T vs R/Rref.


Dari hasil tersebut, didapatkan bahwa temperatur T dapat dihitung menggunakan
persamaan berikut
𝑇 = (170.181(𝑅 ⁄𝑅ref ) + 242.854) K
Dengan kesalahan relatif KRm = 0.877% dan KRa = 6.901%.
Pada perhitungan nilai hambatan lampu pada setiap nilai tegangan V dan arus I digunakan
persamaan dari hukum Ohm sebagai berikut
𝑉
𝑅= Ω
𝑖
Dengan demikian diperoleh data sebagai berikut
V (V) i (A) R (Ω) R/Rref T (K) T4 (1014 K4) I (mV)
1 0.604 1.656 5.519 1182 0.0195 0
2 0.743 2.692 8.973 1770 0.0981 0.1
3 0.879 3.413 11.38 2179 0.2254 0.5
4 0.998 4.008 13.36 2516 0.401 1.3
5 1.106 4.521 15.07 2807 0.6211 2.1
6 1.204 4.983 16.61 3070 0.888 3.1
7 1.306 5.360 17.87 3283 1.1622 4.3
8 1.404 5.698 18.99 3475 1.4585 5.6
9 1.481 6.077 20.26 3690 1.8543 6.9
10 1.562 6.402 21.34 3875 2.2536 8.4
11 1.632 6.74 22.47 4066 2.7342 9.6
Tabel 5. Hasil pengolahan data percobaan 2.
Kemudian data I dan T4 di atas di plot untuk melihat ketergantungannya satu sama lain.
Sebelum itu, praktikan melakukan regresi linear untuk kedua data tersebut guna
mendapatkan persamaan garis linear yang mendekati data percobaan. Berikut adalah hasil
regresi linearnya

Gambar 3. Hasil regresi linier I vs T4.


Didapat persamaan garis linear yang mendekati adalah 𝐼 = (3.72093 × 10−14 𝑇 4 −
0.154025) mV. Berikut adalah plot regresi dan persebaran data I vs T4

Gambar 4. Grafik plot regresi dan persebaran data I vs T4.


Dengan kesalahan relatif KRm = 1.987% dan KRa = 66.1%.
III. Analisis
A. Percobaan 1: Emisivitas Radiasi Termal
Pada percobaan pertama, dilakukan pengukuran intensitas radiasi dari tiap permukaan
leslie’s cube menggunakan sensor radiasi yang menampilkan pembacaan intensitas dalam
bentuk tegangan. Tegangan yang ditampilkan sensor ini sebanding intensitas radiasi yang
dipancarkan oleh permukaan leslie’s cube. Intensitas yang telah didapat dari masing-
masing permukaan akan dibagi dengan intensitas permukaan hitam untuk mendapatkan
nilai emisivitas tiap permukaannya relative terhadap permukaan hitam. Permukaan hitam
di sini dianggap sebagai acuan karena paling mendekati dengan karakteristik benda hitam.
Berdasarkan percobaan didapatkan bahwa emisivitas relatif permukaan dari yang paling
besar ke paling kecil adalah permukaan hitam, putih, kasar, dan halus. Hasil ini dapat
dilihat langsung dari pengolahan data dan emisivitas memiliki hasil yang relatif tetap
dengan error kurang dari 2% walaupun daya leslie’s cube dinaikkan dari 5V menjadi 6V.
Daya yang lebih besar mengindikasikan bawah temperatur mutlak leslie’s cube menjadi
lebih besar juga. Hasil ini menjelaskan bahwa nilai emsivitas konstan dan tidak bergantung
temperatur melainkan hanya bergantung pada jenis permukaan suatu benda saja.
Permukaan hitam memiliki emisivitas paling besar karena dia paling mendekati benda
hitam. Tingkat kehitaman di sini bukan berdasarkan warna melainkan tingkat seberapa
gelap permukaan tersebut. Hal ini terlihat dari emisivitas permukaan putih yang
notabennya tidak berwarna hitam namun lebih gelap dibanding permukaan kasar dan halus
sehingga emisivitasnya lebih besar dari kedua permukaan tersebut. Permukaan kasar
memiliki tingkat kegelapan yang sedikit lebih besar dari permukaan mengkilap sehingga
emisivtasnya sedikit lebih besar dari permukaan halus. Permukaan halus memiliki emivitas
paling kecil karena dia merupakan permukaan paling mengkilap dibanding yang lainnya
sehingga lebih cenderung untuk memantulkan radiasi ketimbang menyerapnya sehingga
emisivitasnya cenderung kecil. Tingkat kegelapan permukaan disini terkait dengan
absorbtivitas permukaan tersebut, yang juga terkait dengan nilai emisivitasnya.
Terdapat sedikit kesalahan pada percobaan ini yaitu pada percobaan, ketika daya leslie’s
cube dinaikkan menjadi 6V, intensitas radiasi yang dibaca sensor untuk setiap permukaan
malah lebih kecil dibanding ketika dayanya 5V. Hasil ini bisa jadi disebabkan oleh proses
pemanasan leslie’s cube sebelumnya selama 20 menit pada daya maksimum dan ketika
diturunkan dayanya menjadi 5V, dia belum betul-betul turun ke 5V dari daya
maksimumnya, bisa jadi masih di sekitaran 7-8V, namun sudah dilakukan pengukuran
sehingga intensitas yang terbaca jadi lebih besar dari ketika dayanya 6V, yang mana pada
kondisi ini dayanya sudah cukup turun sehingga dekat ke 6V. Namun walaupun begitu,
tidak mempengaruhi nilai emsivitas tiap permukaan karena emisivtas hanya bergantung
pada jenis permukaannya saja.
B. Percobaan 2: Hukum Stefan-Boltzmann
Pada percobaan kedua, dilakukan pengukuran intensitas radiasi lampu Stefan-Boltzmann
yang terbuat dari kawat tungsten dengan memvariasikan temperaturnya. Sensor radiasi
ditempatkan pada jarak 6 cm dari lampu dan diposisikan pada ketinggian yang sama
dengan lampu sehingga radiasi yang sampai berada pada jarak sekitar 6 cm tersebut.
Temperatur lampu tidak divariasikan secara langsung melainkan dengan memvariasikan
tegangan input kepada lampu sehingga hambatan lampu berubah-ubah nilainya karena
besar hambatan kawat lampu bergantung kepada temperatur secara yang bisa
diaproksimasi hubungannya linear. Pada setiap nilai tegangan, dicatat pula arus yang
melalui lampu menggunakan multimeter sehingga nilai hambatan lampu pada suatu nilai
tegangan tertentu bisa dicari menggunakan hukum Ohm.
Data literatur mengenai nilai hambatan dan temperatur lampu yang berbahan tungsten telah
diberikan di modul namun nilainya tidak mencakup semua nilai temperatur dan hambatan.
Oleh karena itu, praktikan melakukan regresi linear pada data tersebut untuk mendapatkan
persamaan yang menghubungkan temperatur lampu dengan hambatannya yang cukup
dekat dengan data literatur yang diberikan. Berdasarkan data yang percobaan dan
menggunakan persamaan hubungan temperatur dan hambatan lampu tersebut akhirnya bisa
didapatkan data-data intensitas radiasi pada setiap nilai temperatur yang dilakukan pada
percobaan yang jumlahnya total 11 data.
Data temperatur tersebut kemudian praktikan pangkatkan empat mengingat bahwa hukum
Stefan-Boltzmann mengatakan bahwa intensitas radiasi sebanding dengan pangkat empat
temperatur mutlak suatu benda. Dari data-data pangkat empat temperatur dan intensitas
radiasi ini kemudian praktikan plot dan didapatkan hubungan yang linear diantara
keduanya. Hasil ini membuktikan bahwa intensitas radiasi memenuhi hukum Stefan-
Boltzmann sekaligus juga mengkonfirmasi kebenarannya.
Dari grafik I vs T4 dapat dilihat bahwa kurva hasil regresi linearnya hampir melewati titik
asal dan ini benar karena memang pada hukum Stefan-Boltzmann tidak terdapat faktor
koreksi. Jika dilihat dari kesalahan faktor intersepnya (konstanta a, KRa = 66.1 %), hal ini
cukup wajar karena memang nilai seharusnya adalah nol, sehingga kesalahannya terhadap
nilai nol jelas cukup besar. Kesalahan gradiennya (KRm = 1.987 %) cukup kecil yang
mengindikasikan percobaan yang dilakukan cukup baik. Kesalahan yang kecil ini
bersumber dari adanya radiasi lingkungan, walaupun nilainya cukup kecil yang mana bisa
dilihat dari percobaan ketika tegangan lampu masih 1V, hampir tidak terbaca intensitas
radiasi pada sensor saking kecilnya radiasi yang ada di lingkungan ketika percobaan
dilakukan. Selain dari situ, sumbernya juga berasal dari persamaan hubungan temperatur
dan hambatan lampu yang juga didapatkan dari pendekatan regresi terhadap data literatur
yang juga memiliki tingkat kesalahan sendiri, sehingga terjadi perambatan kesalahan di
sini, walaupun nilainya memang cukup kecil (KRm = 0.877% dan KRa = 6.901%).
C. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilalukan serta pengolahan data dan analisis, praktikan
menyimpulkan beberapa hal berikut:
1. Radiasi yang sampai pada suatu permukaan benda akan memiliki 3 keadaan yang yaitu
diserap (absorbsi), dipantulkan (refleksi), atau diteruskan (transmisi) yang masing-masing
bergantung pada faktor rasio masing-masing yang unik bagi setiap jenis permukaan benda
yaitu faktor reflektansi (𝜌), absorptivitas (𝛼), dan transmisivitas atau transmitansi (𝜏).
2. Emisivitas benda dominan bergantung pada jenis dan struktur permukaan benda tersebut
yaitu pada tingkat kegelapannya. Semakin gelap permukaan suatu benda semakin besar
emisivitasnya dan semakin besar pula energi yang diradiasikannya serta berlaku
sebaliknya.
3. Berdasarkan hukum Kirchoff, emisivitas sama dengan absorptivitas (𝜀 = 𝛼) sehingga
suatu benda yang baik dalam menyerap radiasi, juga sama baiknya dalam memancarkan
radiasi.
4. Emivitas relatif terhadap permukaan hitam dari leslie’s cube adalah sebagai berikut

Jenis Permukaan 𝜺̅ 𝚫𝜺
Hitam 100 % 0%
Putih 97.01 % 1.67 %
Kasar 48.27 % 0.31 %
Halus 11.92 % 0.67 %
5. Besar intensitas radiasi suatu benda (ℛ)memenuhi Hukum Stefan-Bolztmann yaitu
sebanding pangkat empat temperatur mutlaknya yaitu
ℛ(𝑇) = 𝜀𝜎𝑇 4
dengan 𝜀 adalah emivitas benda tersebut dan 𝜎 adalah konstanta Stefan-Boltzmann yang
nilainya 5.67 × 10−8 W/m2 K 4.
6. Geometri radiasi yang memancar ke segala arah membuat besar intensitas bergantung pada
jaraknya dari benda yang memancarkan radiasi yang dikenal sebagai hukum kuadrat
terbalik
1
𝐼∝
𝑟2
D. Referensi
Bozkurt, Görkem & Atasoy, Ilke & Boşdurmaz, Ekin Bircan. (2019). Thermal Radiation:
Introduction to Thermal Radiation & Inverse Square Law.
10.13140/RG.2.2.11280.66561.
Laboratorium Fisika Lanjutan. (2021). Modul EM4 Radiasi Termal. Depok: Universitas
Indonesia.
Instruction Manual and Experiment Guide for the PASCO Scientific Model TD
8553/8554A/8555: Thermal Radiation System. (1999). PASCO Scientific, Inc.
http://fisica.uc.cl/images/radiacion_temica.pdf. Diakses 3 November 2021.
Reflection, Transmission, and Absorption. (n.d.). Gigahertz-Optik, Inc.
https://lightmeasurement.com/reflection-absorption/. Diakses 3 November 2021.
Zemansky, M. W. (2021). Heat and Thermodynamics by Mark Waldo Zemansky (1996–11-
01). McGraw-Hill Science/Engineering/Math; 7th edition (1996–11-01).
Thornton, Stephen T. dan Rex, Andrew. (2013). Modern Physics for Scientists and Engineers
4th edition. Cengage Learning.

Anda mungkin juga menyukai