Biologi adalah ilmu yang mempelajari makhluk hidup yang erat kaitannya dengan
kehidupan sehari-hari. Modul ini berisi tentang ringkasan materi biologi untuk kelas XI SMA
IT Izzuddin Palembang.
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan kasih dan sayang-
Nya, modul ini dapat diselesaikan dengan baik. Jazakumullah khairon jaza penyusun ucapkan
kepada semua pihak yang telah bersedia membantu proses pengerjaan modul ini.
Penyusun sangat memahami bahwa modul ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penyusun harapkan demi
terciptanya modul yang lebih baik untuk masa yang akan datang.
Penyusun berharap modul ini dapat bermanfaat bagi penyusun sendiri khususnya,
bagi para siswa dan pembaca umumnya.
Palembang, 2018
Penyusun
Pengertian
Sel adalah unit/kesatuan terkecil, unit fungsional, unit pertumbuhan sekaligus unit
hereditas yang menyusun tubuh makhluk hidup.
Ilmu yang mempelajari sel disebut sitologi.
Jenis Sel
Berdasarkan keberadaan membran inti (karioteka), sel makhluk hidup dibedakan menjadi :
1. Prokariotik : sel yang tidak memiliki membran inti, biasanya pada makhluk hidup
tingkat rendah. Contoh : bakteri
2. Eukariotik : sel yang memiliki membran inti, biasanya pada makhluk hidup tingkat
tinggi, contoh : manusia.
Komponen sel : karbohidrat, lemak/lipid, protein dan asam nukleat (asam ribonukleat /RNA
dan asam deoksiribonukleat /DNA) .
Badan Golgi
Sekumpulan kantung pipih yang bertumpuk dan tiap kantungnya dibatasi
oleh membran saccula. Pada sel tumbuhan sering disebut diktiosom.
Ditemukan oleh Camillo Golgi (1898).
Fungsi : menghasilkan lisosom dan membentuk dinding sel pada sel
tumbuhan, juga berperan aktif dalam sekresi (terutama pada sel kelenjar).
Lisosom
Berbentuk seperti kantung kecil yang terbungkus oleh selapis membran.
Menghasilkan enzim hidrolitik (enzim pencerna).
Fungsi :
Mencerna materi yang masuk dengan endositosis dan pengeluaran enzim
dengan eksositosis (contoh : penggantian tulang rawan pada
perkembangan tulangkeras).
Dengan enzim hidrolitik, lisosom berfungsi sebagai autofagus
(menyingkirkan struktur-struktur sel atau zat asing yang tidak
dikehendaki, contoh : penggantian sel yang telah mati dengan sel baru),
dan autolisis (pengahancuran diri sel dengan cara mengeluarkan semua
enzim hidrolitik dalam lisosom, contoh : penghilangan ekor pada berudu
ketika menjadi katak).
Sentrosom
Berkebang menjadi sentriol.
Terdiri dari 9 triplet mikrotubuus, berbentuk bulat, kecil dan terletak dekat
nukleus.
Hanya dijumpai pada sel hewan.
Fungsi : berperan dalam proses pembelahan sel.
Badan mikro
Terdiri atas 2 jenis, yaitu peroksisom dan glioksisom.
Peroksisom → berfungsi mengeluarkan enzim katalase untuk menguraikan
senyawa hidrogen peroksida (H2O2) yang membahayakan sel menjadi
hidrogen (H2O) dan oksigen (O2).
Glioksisom → mengubah asam lemak menjadi gula.
Vakuola
Berupa rongga berisi cairan yang dikelilingi oleh selapis membran tipis
(tonoplas).
Umumnya terdapat pada sel tumbuhan. Sel hewan pun memiliki vakuola
namun jumlahnya sedikit dan berukuran kecil.
Fungsi :
Memasukkan air melalui tonoplas untuk membangun turgor sel.
Adanya pigmen antosianin, memberikan kemungkinan warna cerah yang
menarik pada bunga, pucuk daun dan buah.
Kadangkala vakuola tumbuhan mengandung enzim hidrolitk yang dapat
bertindak sebagai lisosom saat sel masih hidup.
Tempat penyimpanan cadangan makanan dan sisa metabolisme seperti
alkaloid, tanin, dan lateks (getah).
Plastida
Memiliki 2 membran (membran dalam dan membran luar).
Hanya terdapat pada sel tumbuhan.
Ada 3 macam plastid yaitu :
1. Kromoplas → plastida yang mengandung pigmen nonfotosintesis (selain
klorofil), antara lain ; karoten (warna kuning/oranye pada wortel),
xantofil (warna kuning pada daun yang telah tua), fikosianin (warna biru
pada alga), fikosantin (warna coklat pada alga), fikoeritrin (warna merah
pada alga).
2. Leukoplas → plastida yang berwarna putih atau tidak berwarna,
berfungsi menyimpan amilum (amiloplas), lemak atau minyak
(elailoplas/lipidoplas), dan protein (proteoplas).
3. Kloroplas → plastida yang mengandung pigmen klorofil (pigmen yang
menyerap sinar warna merah, biru, ungu, dan memantulkan warna hijau
kecuali jika tertutup warna lainnya), karotenoid ( pigmen berwarna
kuning, oranye, merah atau coklat, menyerap sinar gelombang antar ungu
– biru) dan pigmen fotosintesis lainnya. Macam – macam klorofil antara
lain ; klorofil a (warna hijau biru), klorofil b (warna hijau kuning),
klorofil c (warna hiaju coklat), klorofil d (warna hijau merah).
2. Dinding sel
3. Kloroplas
4. Vakuola
5. Sentrosom
6. Zat cadangan
Partikel/zat
Eksostosis : proses pengeluaran zat dari dalam sel atau organel sel. Contoh : sekresi
mukus.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Reproduksi sel
Ada 3 macam reproduksi sel :
2. Mitosis adalah pembelahan sel yang hanya mengalami satu proses tahap
pembelahan. Ada 4 fase dalam satu tahapan, yaitu profase, metafase, anafase,
dan telofase.
3. Meiosis adalah pembelahan sel yang terdirir atas dua proses tahap pembelahan.
Ada 4 fase dalam satu tahapan, yaitu profase, metafase, anafase, dan telofase.
Jadi, terdapat Meiosis I yang terdiri atas profase I, metafase I, anafase I, dan telofase
I serta terdapat Meiosis II yang terdiri atas profase II, metafase II, anafase II, dan
telofase II.
Organ Tumbuhan
Organ tumbuhan tingkat tinggi yang pokok adalah akar, batang dan daun. Namun organ
tersebut dapat bermodifikasi menjadi organ lain, misalnya akar menjadi umbi akar,
batang menjadi umbi batang, daun menjadi bunga yang dapat menghasilkan buah dan
biji.
2. Batang
Adalah bagian tumbuhan yang meliputi batang, cabang dan ranting.
Berasal dari batang lembaga pada embrio di dalam biji.
Pada angiospermae terdapat 3 jenis batang : batang berkayu, terna (herbaseus) dan
rumput (kalmus).
Fungsi batang :
Penghubung antara akar dan daun
Menegakkan tumbuhan
Beberapa sebagai penyimpan cadangan makanan
Beberapa sebagai alat reproduksi vegetatif.
Secara umum struktur batang terdiri dari :
Epidermis : terdiri atas selapis sel, rapat (tanpa ruang antar sel), dinding luarnya
terdapat kutikula (untuk melindungi batang dari kekeringan).
Korteks : terderi atas sel-sel berdinding tipis, longgar dan di sebelah dalam
korteks terdapat amilum.
Stele (silinder pusat) : terdiri dari perisikel (lapisan terluar stele) dan jaringan
pengangkut (di dalam stele) yaitu xylem dan floem. Pada dikotil tepi stele dibatasi
oleh kambium sedangkan pada monokotil tidak terdapat kambium.
Adanya kambium menyebabkan pertumbuhan sekunder yang mengakibatkan
perbesaran diameter batang, sehingga terbentuk lingkaran tahun.
3. Daun
Adalah bagian tumbuhan yang paling banyak mengandung klorofil.
Epidermis : terdapat di bagian atas dan bawah daun, umumnya dinding selnya
dilapisi kutikula (kitin) atau lignin, memiliki celah yang diapit oleh sel penjaga,
celah tersebut bernama stomata.
Mesofil : merupakan jaringan parenkim pada daun, terletak antara bagian atas dan
bawah epidermis, mesofil berdiferensiasi menjadi jaringan tiang / palisade dan
jaringan bunga karang / spons (umumnya pada dikotil).
Jaringan pengangkut : terdiri dari xylem dan floem, membentuk struktur tulang
daun.
4. Bunga
Merupakan alat reproduksi generatif.
Merupakan hasil modifikasi batang (menjadi tangkai) dan modifikasi daun (menjadi
kelopak, mahkota dan alat reproduksi). Modifikasi ini dihasilkan oleh enzim yang
dirangsang oleh fitohormon.
Bagian – bagian bunga* :
Tangkai
1. JARINGAN EPITEL
Jaringan epitel merupakan jaringan yang melapisi permukaan dalam dan permukaan
luar suatu organ. Jaringan itu tersusun atas selapis atau beberapa lapis sel yang sangat rapat
tanpa adanya ruang antarsel. Jaringan epitel tidak memiliki pembuluh darah, tetapi semua
jaringan epitel tumbuh dan melekat pada permukaan jaringan ikat yang ada di bawahnya
yang memiliki pembuluh darah.
Jaringan epitel memiliki bermacam-macam fungsi tergantung jenis dan lokasi
terdapatnya jaringan tersebut.
Ciri-Ciri Jaringan Epitel :
1. Sel-selnya tersusun rapat sehingga hampir tidak ada ruang antarsel.
2. Jaringan epitel tidak mengandung pembuluh darah, tetapi mengandung ujung saraf. Sel
epitel mendapat makanan dari kapiler darah yang terdapat pada jaringan ikat.
3. Jaringan epitel memiliki kemampuan regenerasi cukup tinggi. Ada epitel yang rawan
terhadap gesekan sehingga permukaan sel akan aus. Ada pula yang dapat rusak akibat zat
yang dihasilkan oleh bakteri, asam, atau asap. Selama sel epitel mendapat cukup nutrient,
sel epitel akan cepat mengganti sel-sel yang rusak tersebut melalui pembelahan sel (Marieb
& Mallat 2001).
g. Jaringan Limfe
Jaringan limfe (getah bening) berfungsi untuk kekebalan tubuh serta mengangkut
cairan jaringan, protein, lemak, garam mineral, dan zat-zat lain dari jaringan ke sistem
pembuluh darah. Jaringan limfe terdapat pada organ-organ seperti timus, kelenjar limfe,
tonsil, dan limpa. Jaringan limfe terdiri dari serat retikuler dan makrofag.
3. JARINGAN OTOT
Jaringan otot adalah jaringan yang tersusun atas sel-sel panjang yang disebut serabut
otot. Serabut otot mampu berkontraksi ketika mendapatkan rangsang dari impuls saraf.
Fungsi jaringan otot adalah untuk menggerakan organ-organ tubuh baik secara sadar maupun
tidak sadar. Sel otot memiliki struktur yang khusus. Membran sel otot disebut
sarkolema, sitoplasma sel otot disebut sarkoplasma, dan serat otot disebut miofibril yang
disusun oleh beberapa sarkomer. Otot merupakan jaringan yang paling banyak terdapat pada
sebagian besar hewan dan kontraksi otot merupakan kerja seluler yang paling banyak
memerlukan energi. Jaringan otot dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu otot polos, otot
lurik, dan otot jantung.
4. JARINGAN SARAF
Jaringan saraf adalah komponen utama dari dua bagian utama sistem saraf pada
manusia yang mengatur dan mengontrol fungsi dan aktivitas tubuh. Dua bagian utama itu
yakni otak dan sumsum tulang belakang pada sistem saraf pusat (SSP), dan saraf perifer pada
sistem saraf perifer.
Jaringan saraf terdiri dari neuron (sel saraf) yang berfungsi menerima dan mengirim
impuls (rangsangan) dan neuroglia (glia). Fungsi neuroglia adalah untuk membantu
menyebarkan impuls saraf dan menyediakan nutrisi untuk neuron. Semua sel saraf yang
semuanya memiliki akson (neurit). Fungsi akson adalah mengirimkan sinyal potensial aksi ke
sel selanjutnya.
Struktur Sistem Saraf
Jaringan saraf terdiri dari neuron (sel saraf) dan sel neuroglial. Biasanya, jaringan
saraf dikategorikan menjadi empat jenis jaringan. Dalam sistem saraf pusat (SSP), jenis
jaringan yang ditemukan adalah materi abu-abu dan materi putih. Dalam sistem saraf perifer
(SSP), jenis jaringan yang ditemukan adalah saraf dan ganglia. Jaringan tersebut dikategorikan
berdasarkan neuronal yang ada dan komponen neuroglial.
a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. 5
6. Jaringan epitel yang melapisi bagian dalam jonjot usus ditunjukkan oleh gambar ….
9. Jaringan yang melapisi rongga mulut dan rongga hidung adalah jaringan epitel …
a. kubus d. silindris selapis
b. kubus bersilia e. pipih selapis
c. pipih berlapis banyak
12. Sel-sel penyusunnya berbentuk silindris dengan ujung meruncing, miofibril tampak jelas,
inti terletak di tengah. Berdasarkan ciri tersebut jaringan yang dimaksud adalah….
a. epitel bersilia d. otot jantung
b. otot lurik e. tulang keras
c. otot polos
13. Jaringan yang berfungsi sebagai penutup permukaan tubuh, baik permukaan luar maupun
permukaan dalam adalah ….
a. jaringan ikat d. jaringan saraf
b. jaringan otot e. epitel
c. endothelium
14. Ciri khusus jaringan memiliki komponen interseluler yang berupa matriks.
Jaringan yang dimaksud adalah ….
a. jaringan epitel d. jaringan ikat
b. jaringan saraf e. jaringan otot polos
c. jaringan otot
15. Tulang rawan berbeda dengan tulang keras karena di dalam tulang keras mengandung ….
a. kalium dan kalsium fosfat d. kolagen dan kondrin
b. kondrin dan kondrosit e. osteosit dan kondrosit
c. kolagen dan kondroblas
Sistem Gerak
Manusia
Gerak adalah hasil interaksi antara tulang, otot, dan persendian tulang. Alat gerak
pasif manusia yang berupa tulang terdiri atas tulang rawan dan tulang keras. Sementara alat
gerak aktif manusia yang berupa otot, terdiri atas otot polos, otot lurik, dan otot jantung.
Kerangka manusia tersusun dari tulang-tulang, baik tulang yang panjang maupun tulang
pendek. Tulang-tulang tersebut membentuk rangka dalam (endoskeleton) yang berfungsi:
Memberikan bentuk tubuh, menahan dan menegakkan tubuh, menjaga agar organ tubuh tetap
berada di tempatnya, melindungi organ-organ tubuh seperti otak, jantung, dan paru-paru,
untuk bergerak ketika dikehendaki otot dan menghasilkan sel darah di dalam sumsum tulang.
Endoskeleton pada manusia dibagi menjadi 2 yaitu: (a) kerangka sumbu (skeleton aksial):
tengkorak dan badan dan (b) Kerangka apendikular (tangan dan kaki).
JENIS-JENIS TULANG
Tulang disebut alat gerak pasif karena digerakkan oleh otot. Akan tetapi, tulang tetap
mempunyai peranan penting karena gerak tidak akan terjadi tanpa tulang.
1. Jenis Tulang
Coba kamu tekan dan rasakan tulang di bagian dagumu dan bagian telingamu!
Berbeda bukan? Di dalam tubuh kita ada dua macam tulang berdasarkan jaringan penyusun
dan sifat-sifat fisiknya, yaitu tulang rawan (kartilago) dan tulang (osteon.
a. Tulang Rawan (Kartilago)
Tulang rawan merupakan tulang yang disusun oleh sel-sel tulang rawan yang dapat
menghasilkan matriks berupa kondrin. Tulang ini bersifat lentur karena terdapat ruang pada
antar sel tulang rawan. Tulang ini mengandung zat kapur dan zat perekat. Pada anak-anak,
jaringan tulang rawan banyak mengandung sel. Pada orang dewasa, jaringan tulang rawan
banyak mengandung matriks. Pada orang dewasa, tulang rawan hanya terdapat pada
beberapa tempat, misalnya cuping hidung, cuping telinga, antara tulang rusuk dan tulang
dada, sendi-sendi tulang, antarruas tulang belakang, dan pada cakra epifisis. Tulang rawan
pada orang dewasa dibentuk oleh selaput tulang rawan (perikondrium) yang mengandung sel-
sel pembentuk tulang rawan (kondroblas).
Tulang rawan ada tiga tipe, yaitu tulang rawan hialin, elastin, dan serat (baca kembali
Bab 2).
Pembentukan Tulang
Proses pembentukan tulang disebut osifikasi. Pembentukan tulang terjadi segera
setelah terbentuk tulang rawan (kartilago). Kartilago dihasilkan dari sel-sel mesenkim.
Setelah kartilago terbentuk, bagian dalamnya akan berongga dan terisi osteoblas. Osteoblas
juga menempati seluruh jaringan dan membentuk sel-sel tulang.
Sel-sel tulang dibentuk terutama dari arah dalam ke luar, atau proses
pembentukannya konsentris. Tiap satuan sel tulang mengelilingi suatu pembuluh darah dan
saraf membentuk suatu sistem yang disebut sistem Havers.
BENTUK TULANG
Berdasarkan bentuknya, terdapat tiga macam bentuk tulang yang menyusun rangka
tubuh, yaitu tulang pipa, tulang pipih, dan tulang pendek. Selain itu, ada pula tulang tak
berbentuk.
a. Tulang Pipa (Tulang Panjang)
Tulang ini pada umumnya berbentuk tabung, berongga dan memanjang. Pada kedua
bagian ujungnya terjadi perluasan tulang. Fungsi dari perluasan ini untuk berhubungan
dengan tulang yang lain. Pada rongga tulang ini berisi sumsum kuning dan lemak.
Tulang pipa terbagi menjadi 3 bagian yaitu epifisis, yaitu bagian dikedua ujung tulang
yang berbentuk bonggol/membulat, kemudian bagian tengah tulang yang disebut diafisis.
Daerah antara diafise dengan epifise terdapat cakraepifisis(tepatnya lebih mengarah pada
dekat ujung epifise) yang tersusun dari kartilago yang aktif membelah pada usia
pertumbuhan. Pada orang dewasa cakra epifisis ini sudah menulang.
c. Tulang Pendek
Tulang pendek berbentuk kubus dan terdapat pada pergelangan tangan dan
pergelangan kaki.
HUBUNGAN ANTARTULANG
Tulang di dalam tubuh dapat berhubungan secara erat atau tidak erat. Hubungan
antartulang disebut artikulasi. Agar artikulasi dapat bergerak, diperlukan struktur khusus
yang disebut sendi. Terbentuknya sendi dimulai dari kartilago di daerah sendi. Mula-mula
kartilago akan membesar lalu kedua ujungnya akan diliputi jaringan ikat. Kemudian, kedua
ujung kartilago membentuk sel-sel tulang, keduanya diselaputi oleh selaput sendi (membran
sinovial) yang liat dan menghasilkan minyak pelumas tulang yang disebut cairan sinovial.
Berdasarkan sifat geraknya, sendi dapat dibedakan atas :
AMFIARTROSIS
Amfiartrosis adalah sendi yang dihubungkan oleh kartilago sehingga memungkinkan
untuk sedikit gerakan. Amfiartrosis dibagi menjadi dua, yaitu simfisis dan sindesmosis. Pada
simfisis, sendi dihubungkan oleh kartilago serabut yang pipih, contohnya pada sendi
antartulang belakang dan pada tulang kemaluan. Pada sindesmosis, sendi dihubungkan oleh
jaringan ikat serabut dan ligament. Contohnya, sendi antartulang betis dan tulang kering.
SISTEM RANGKA
Rangka adalah susunan tulang - tulang yang saling berhubungan satu sama lain
sehingga membentuk tubuh. Rangka memiliki fungsi utama sebagai alat gerak pasif. artinya
hanya bisa bekerja/bergerak apabila ada bantuan dari otot.
Rangka pada tubuh manusia memiliki beberapa fungsi utama, yaitu:
Penegak tubuh
Pembentuk tubuh
Tempat Melekatnya otot
Tempat terjadinya proses pembentukan sel darah merah
Alat gerak pasif
Tulang dagu
Tulang hidung
Tulang Tulang dahi atau frontal
tengkorak 28 buah Tulang ubun- ubun atau pariental
Tulang pipi atau temporal
Tulang oksipetal
Tulang rahang atas atau maksilla
Tulang rahang bawah atau mandibulla
12
Tulang rusuk pasang Bagian kepala, badan, dan taju pedang
Tabel 4.1Rangka aksial
b. Kecelakaan
Gangguan pada tulang dapat berupa memar dan fraktura seperti berikut ini.
1) Memar
Gangguan ini merupakan sobeknya selaput sendi. Jika sobeknya selaput sendi diikuti
lepasnya ujung tulang dari sendi disebut urai sendi.
2) Fraktura
Fraktura atau patah tulang dibedakan sebagai berikut.
Patah tulang tertutup, jika tulang yang patah tidak merobek kulit.
Patah tulang terbuka, jika tulang yang patah merobek kulit dan tulang mencuat keluar.
Fisura, jika tulang hanya retak.
d. Nekrosa
Nekrosa terjadi jika selaput tulang (periosteum) rusak sehingga bagian tulang tidak
memperoleh makanan, lalu mati, dan mengering.
e. Gangguan Persendian
Macam gangguan pada persendian antara lain dislokasi, ankilosis, terkilir, dan artritis.
1) Dislokasi
Dislokasi disebabkan bergesernya sendi dari kedudukan semula karena jaringan
penggantungnya (ligamen) sobek.
2) Ankilosis
Ankilosis adalah suatu keadaan persendian yang tidak dapat digerakkan karena seolah-
olah menyatu.
3) Terkilir
Terkilir adalah tertariknya ligament ke posisi yang tidak sesuai, tetapi sendi tidak bergeser.
Terkilir dapat terjadi karena gerakan tiba-tiba atau gerakan yang jarang dan sulit dilakukan.
4) Artritis
Artritis adalah peradangan yang terjadi pada sendi. Artritis dapat dibedakan menjadi
empat macam antara lain :
Artritis gout
Gout terjadi karena adanya timbunan asam urat pada jari-jari tangan terutama pada sendi-
sendi. Sebagai akibatnya, ruas jari-jari membesar dan terasa sakit jika digerakkan.
Osteoartritis
Osteoartritis adalah menipisnya tulang rawan sehingga mengalami degenerasi. Sebagai
akibatnya terjadi gangguan dan rasa nyeri jika sendi digerakkan.
Artritis eksudatif
Artritis eksudatif adalah terisinya rongga sendi oleh cairan yang disebut getah radang.
Penyakit ini terjadi karena serangan kuman.
Artritis sika
OTOT
Otot merupakan alat gerak aktif karena kemampuannya berkontraksi. Otot
memendek jika sedang berkontraksi dan memanjang jika sedang relaksasi.Kontraksi otot
terjadi jika otot sedang melakukan kegiatan. Relaksasi otot terjadi jika otot sedang
beristirahat. Dengan demikian, otot memiliki 3 karakter, yaitu :
1) Kontraksibilitas, yaitu kemampuan otot untuk memendek; otot menjadi lebih pendek dari
ukuran semula jika otot sedang melakukan kegiatan.
2) Ekstensibilitas, yaitu kemampuan otot untuk memanjang; otot menjadi lebih panjang dari
ukuran semula.
3) Elastisitas, yaitu kemampuan otot untuk kembali pada ukuran semula.
c. Otot Jantung
Otot jantung mempunyai struktur yang sama dengan otot lurik, hanya saja
serabutnya bercabang-cabang dan dipersarafi oleh saraf otonom. Tempat percabangan otot
tersebut disebut sinsitium. Letak inti sel di tengah. Dengan demikian, otot jantung seperti otot
lurik yang bekerja tidak menurut kehendak.
b. Sinergis
Sinergis adalah kontraksi otot-otot yang menimbulkan gerak searah. Contohnya,
pronator teres dan pronator kuadratus (Marieb & Mallat 2001).
2. Hubungan antartulang yang tidak memiliki celah sendi sehingga tidak memungkinkan
terjadinya pergerakan disebut ….
a. kifosis d. sinfibrosis
b. skoliosis e. sinkondrosis
c. diarthosis
6. Gerakan antagonis dari dua buah otot pada gambar di bawah ini disebut ….
a. fleksor dan ekstensor
b. abduktor dan adduktor
c. depressor dan elevator
d. supinator dan pronator
e. ekstensor dan abduktor
9. Impuls dari dalam atau luar untuk kontraksi otot diterima oleh ….
a. asetilkolin d. aktomiosin
b. miofibril e. sarkolema
c. sarkoplasma
11. Kepala dapat menengok ke kanan atau ke kiri karena adanya sendi putar pada hubungan
antara ….
a. tulang leher dengan tulang paha
b. tulang atlas dengan tulang tengkorak
c. tulang atlas dengan tulang leher
d. tulang rahang dengan tulang leher
e. tulang rahang dengan tulang tengkorak
12. Bagian tubuh di bawah ini yang tidak memiliki jaringan tulang rawan adalah ….
a. daun telinga d. trakea
b. hidung e. persendian
c. tengkorak
15. Tulang – tulang berikut yang merupakan contoh tulang pendek pada manusia adalah……
a. tulang tengkorak dan tulang ekor
b. tulang belikat dan tulang dada
Sari-sari makanan diserap oleh sel-sel tubuh untuk diubah menjadi energi. Sari
makanan yang ada di usus diangkut ke seluruh tubuh kita. Nah, manakah yang berperan
mengangkut zat-zat di dalam tubuh kita? Darah merupakan alat pengangkut (transportasi)
yang sangat penting di dalam tubuh manusia. Bagaimana darah dapat beredar, mengalir, dan
berputar terus-menerus di dalam tubuh kita? Apa saja bahan-bahan yang dapat diangkut atau
diedarkan oleh darah?
Sistem peredaran darah terdiri dari darah dan alat peredaran darah. Darah terdiri dari bagian
yang berupa cairan dan bagian yang berupasel-sel darah. Alat peredaran darah terdiri dari
jantung dan pembuluh dara. Pembuluh darah meliputi pembuluh arteri, pembuluh vena, dan
pembuluh kapiler.
DARAH
Apakah sebenarnya yang disebut dengan darah? Darah adalah cairan tubuh yang
terdapat di dalam pembuluh darah. Darah terdiri dari cairan atau plasma (±55%) dan sel-sel
darah (±45%). Umumnya, volume darah manusia lebih kurag=ng 8% dari berat badannya.
Pada orang dewasa yang beratnya 65 kg, volume darahnya lebih kurang 5 liter.
a. Plasma Darah
Plasma darah adalah cairan yang berwarna kuning jernih. Plasma darah memiliki
proses mekanisme dalam bekerja di dalam tubuh manusia. Plasma darah mengandung 90%
air dan larutan bermacam-macam zat sejumlah 7%-10%. Zat-zat yang terkandung di dalam
plasma darah, yakni sari makanan, hormon enzim, mineral, antibodi dan zat-zat sisa
(misalnya CO2 dan sisa pembongkaran protein). Sari-sari makanan tersebut diserap usus
halus.
b. Sel-Sel Darah
Sel-sel darah atau butiran darah terdiri atas eritrosit, leukosit, dan trombosit.
Eritrosit atau sel darah merah berfungsi untuk mengangkut oksigen. Leukosit atau sel darah
putih berfungsi untuk membunuh bibit penyakit. Trombosit atau keping darah berfungsi
untuk pembekuan darah saat terjadinya luka.
Pada kondisi yang normal, jumlah sel darah merah dalam tubuh manusia kurang lima
juta tiap millimeter kubik (mm3 ) darah. Lingkungan juga sangat mempengaruhi untuk jumlah
sel darah dalam tubuh seseorang. Maka tinggi suatu tempat, kadar oksigen di atmosfer makin
berkurang. Orang yang hidup didataran tinggi mengadakan adapatasi dengan cara
memperbanyak jumlah sel darah supaya kebutuhan oksigen tubuh tetap tercukupi.
Sel darah merah mempunyai beberapa fungsi bagi tubuh antara lain :
Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Setelah dibentuk oleh sumsum merah tulang, sel
darah merah akan menyebar ke seluruh jaringan-jaringan tubuh dengan membawa
oksigen dari paru-paru lalu mengedarkannya dan membawanya kembali ke paru-paru
untuk dikeluarkan.
Penentuan golongan darah. Penentuan golongan darah ini dapat terjadi karena ditentukan
oleh ada tidaknya antigen aglutinogen dalam sel darah merah. Golongan sel darah ialah A,
B, AB dan O.
Menjaga sistem kekebalan tubuh (antibodi). Menjaga sistem kekebalan tubuh ini dapat
terjadi karena adanya peran serta hemoglobin yang menangkal patogen atau bakteri
melalui proses lisis dengan mengeluarkan radikal bebas yang bisa menghancurkan dinding
dan membran sel patogen dan membunuh bakteri.
Sel darah putih merupakan sel yang membentuk komponen pada darah, sel darah
putih disebut juga leukosit. Sel ini mempunyai inti tetapi tidak memiliki bentuk sel yang tetap
dan tidak berwarna, sel darah putih dalam setiap millimeter kubik darah lebih kurang
Transfusi Darah
Pada transfusi darah, orang yang mendapat darah disebut resipien dan pemberi darah
disebut donor. Sel darah yang diberikan kepada resipien adalah senyawa protein. Jika tidak
sesuai, berarti sel darah tersebut bersifat sebagai antigen sehingga sel darah akan
digumpalkan atau mengalami aglutinasi. Golongan darah O dapat memberikan darahnya ke
semua golongan darah sehingga disebut donor universal. Hal ini terjadi karena sel-sel
golongan darah O tidak mengandung kedua aglutinogen sehingga sejumlah kecil dari darah ini
dapat ditransfusikan ke hampir setiap resipien tanpa terjadi reaksi aglutinasi dengan cepat.
Golongan darah AB disebut resipien universal karena dapat menerima darah dari
semua golongan darah. Akan tetapi, transfusi darah sebaiknya dilakukan antargolongan darah
yang sama.
Pada setiap transfusi, darah yang dipakai rata-rata antara 300 – 1000 cc. darah yang
diambil tersebut dimasukkan ke dalam botol steril terlebih dahulu. Kemudian, darah diberi
larutan natrium sitrat 2,5% untuk mencegah penggumpalan. Lalu, darah disimpan di tempat
bersuhu di bawah 0°C.
b. Pembuluh Darah
Jaringan pembuluh darah yang kompleks, bersama-sama dengan darah dan jantung,
menyusun sistem sirkulasi. Disebut demikian karena darah mengalir dari jantung ke seluruh
sel-sel dalam jaringan dan organ tubuh, kemudian kembali kejantung. Jaringan pembuluh
Darah yang keluar dan jantung melewati dua pembuluh nadi. Pembuluh nadi yang
paling besar disebut aorta. Pembuluh ini berpangkal pada bilik kiri jantung dan bertugas
membawa darah yang mengandung banyak oksigen (darah bersih) ke seluruh tubuh.
Pembuluh ini hanya memiliki sebuah katup yang terletak tepat di luar jantung. Selanjutnya,
aorta bercabang dua, satu cabang menuju ke kepala dan satu cabang lagi menuju ke tubuh
bagian bawah. Kedua pembuluh nadi (arteri) yang keluar dari jantung tersebut kemudian
bercabang-cabang lagi menjadi pembuluh nadi yang lebih kecil. Pembuluh nadi yang paling
kecil, disebut arteriol. Arteriol berukuran lebih tipis dari sehelai rambut. Arteriol akan
bercabang-cabang lagi menjadi pembuluh kapiler. Selain aorta, pembuluh nadi lain yang
membawa darah meninggalkan jantung ialah pembuluh nadi paru-paru (arteri
pulmonalis). Pembuluh itu berpangkal pada bilik kanan jantung dan berukuran lebih kecil
daripadaaorta. Tugasnya membawa darah yang mengandung karbon dioksida (darah
kotor) dan uap air ke paru-paru.
Melalui pembuluh nadi, darah dan jantung diedarkan ke seluruh jaringan tubuh
termasuk jaringan penyusun jantung. Pembuluh nadi yang bertugas mengalirkan oksigen dan
zat makanan ke jantung disebut nadi tajuk (arteri koronaria). Pembuluh ini berukuran sangat
kecil sehingga mudah tersumbat oleh gumpalan lemak. Penyumbatan aliran darah
menyebabkan sebagian sel-sel pada organ jantung menjadi kekurangan makanan dan oksigen.
Peristiwa penyumbatan pembuluh nadi jantung ini disebut koronariasis.
2) Pembuluh Balik
Darah dari kapiler di dalam jaringan tubuh kembali ke jantung
melalui venula,kemudian ke pembuluh balik atau vena. Pembuluh balik mempunyai dinding
lebih tipis, tidak elastis, dan berdiameter lebih lebar daripada pembuluh nadi. Hal itu karena
darah dalam perjalanannya kembali kejantung memiliki tekanan yang sangat rendah.
3) Pembuluh Kapiler
Darah dan jantung, melalui pembuluh nadi, mengalir menuju ke jaringan tubuh. Di
dalam jaringan tubuh, pembuluh nadi bercabang-cabang menjadi pembuluh- pembuluh yang
sangat kecil, yaitu pembuluh kapiler atau pembuluh rambut. Pembuluh kapiler membentuk
jalinan ,yang rapat dan langsung berhubungan dengan sel-sel tubuh. Selain itu, dinding
pembuluh kapiler tersusun dari selapis sel dan sangat sempit sehingga hanya dapat dilalui
sel-sel darah satu per satu. Oleh karena itu, darah dan pembuluh kapiler dapat langsung
memberikan oksigen dan zat-zat makanan kepada sel-sel tubuh.
Pada waktu yang sama, sel darah juga mengangkut zat-zat sisa metabolisme dan sel-
sel tubuh dibawa melalui pembuluh balik menuju kejantung. Dengan demikian, jaringan
pembuluh kapiler menghubungkan pembuluh nadi terkecil atau arteriol dan pembuluh balik
terkecil atau venula. Jadi, peredaran darah dan jantung ke sel-sel tubuh melalui pembuluh
nadi, pembuluh kapiler, terus menuju pembuluh balik untuk kembali ke jantung
merupakan sistem peredaran (sirkulasi) darah tertutup.
4. Pada peristiwa pembekuan darah, jika tubuh kekurangan kalsium dan vitamin K maka
yang terganggu adalah pembentukan ….
a. trombin dan fibrinogen d. protombin dan trombin
b. fibrin dan fibrinogen e. trombin dan protombin
c. fibrinogen dan trombokinase
5. Jika sel darah merah seseorang mengandung aglutinogen B dan dalam plasmanya
mengandung aglutinin alfa maka orang tersebut bergolongan darah ….
a. A b. B c. AB d. O e. AB atau B
7. Apabila jari kaki terluka dan mengalami infeksi, seringkali terjadi pembengkakan pada
pangkal paha. Hal ini terjadi karena ….
a. reaksi kelenjar limfe yang ada pada pangkal paha untuk menghasilkan bnayak sel
darah merah guna mengangkut oksigen yang banyak
b. daya tahan kelenjar limfe yang ada pada pangkal pada terhadap infeksi kuman mulai
melemah
c. reaksi kelenjar limfe yang ada pada pangkal paha untuk menghasilkan sel darah putih
guna melawan bibit penyakit
d. infeksi pada jari kaki tersebut menjalar samapai pangkal paha
e. kuman masuk
11. Orang yang tinggal didaerah pegunungan tinggi mempunyai darah yang eritrositnya lebih
bnayak karena ….
a. udara di daerah pegunungan belum tercemar
b. udara di daerah penggunungan sangat sejuk
c. udara di daerah pegunungan kadar oksigennya rendah
d. udara di pegunungan kadar oksigennya tinggi
e. udara di pegunungan kadar oksigennya sudah tercemar
13. Manakah yang benar, dari cara kerja jantung berikut ini ….
a. serambi mneguncup, darah masuk ke dalam bilik
b. serambi mengembang, darah masuk ke dalam bilik
c. bilik mengembang, darah keluar jantung
d. bilik menguncup, darah masuk jantung
e. serambi mengembang, dan masuk ke jantung
14. Otot dinding bilik jari jantung lebih tebal dari otot serambi kirinya, Hal ini sesuai dengan
fungsi bilik kiri,yaitu untuk ….
a. memompa darah ke seluruh tubuh kecuai paru-paru
b. memompa darah ke paru-paru
c. menerima darah dari bilik kanan
d. menerima darah dari bilik kiri
e. menerima darah dari paru-paru
17. Hewan berikut yang memiliki sistem peredaran darah terbuka adalah ….
a. Pisces d. Hydra
b. Amphibia e. belalang
c. Planaria
20. Pengerasan pembuluh nadi karena adanya endapan senyawa kapur disebut ….
a. trombus d. arterisklerosis
b. embolus e. sclerosis
c. arteriosklerosis
Fungsi Makanan
1. Sebagai penyedia energi : karbohidrat 4,1 kalori, protein 4,1 kalori, lemak 9,3 kalori.
2. Untuk pertumbuhan, perkembangan dan mengganti sel-sel tubuh yang rusak.
3. Sebagai zat pelindung dan pertahanan tubuh, zat makanan berperan menjaga
keseimbangan cairan tubuh (homeostasis).
4. Pengaturan metabolism tubuh.
5. Pertahanan tubuh terhadap penyakit.
6. Penghasil energi
b. Protein
c. Lemak
Fungsi Lemak :
1. Penghasil energi atau kalor, 1 gr menghasilkan 9,3 kalori
2. Pelarut vitamin A, D, E dan K
3. Pelindung alat-alat tubuh
4. Pelindung tubuh dari suhu rendah
5. Membangun bagian sel tertentu
d. Vitamin
e. Mineral
Berdasarkan jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh, mineral dikelompokan menjadi dua :
1. Mineral utama (mayor) adalah mineral yang kita perlukan lebih dari 100 mg sehari, contoh
: Kalsium, tembaga, fosfor, kalium, natrium dan klorida
2. Mineral minor (trace elements) adalah yang kita perlukan kurang dari 100 mg sehari.
Contoh: kromium, magnesium, yodium, besi, flor, mangan, selenium dan zinc.
Mineral yang baik bagi tubuh adalah mineral organik yang hanya bisa didapatkan langsung
dari sayur dan buah – buahan atau secara tidak langsung dari daging hewan.
Hal tersebut dikarenakan tumbuhan dapat memproses mineral dari tanah melalui
fotosintesis dan merubahnya menjadi organik.
f. Air
Air diperoleh dengan langsung melalui minum dan secara tidak langsung dari buah-buahan
atau makanan lain.
Air dalam tubuh diperlukan dalam jumlah yang besar karena berfungsi untuk
1. Melarutkan zat makanan,
2. Air juga untuk mengangkut zat makanan dari jaringan ke jaringan yang lain
3. Untuk mengangkut zat sampah dari jaringan ke alat ekskresi 4. untuk menjaga stabilitas
suhu tubuh.
ZAT ADITIF
Zat aditif makanan atau bahan tambahan makanan adalah bahan yang ditambahkan
dengan sengaja ke dalam makanan dalam jumlah kecil,
Tujuan untuk memperbaiki penampakan, cita rasa, tekstur, dan memperpanjang daya
simpan. Selain itu dapat meningkatkan nilai gizi seperti protein, mineral dan vitamin.
Bahan aditif makanan ada dua, yaitu bahan aditif makanan alami dan buatan atau sintetis.
Bahan aditif alami tidak mengganggu kesehatan, dan aditif sintesis dapat mengganggu
kesehatan.
1. Zat Pewarna
Adalah bahan yang dapat memberi warna pada makanan, sehingga makanan tersebut
lebih menarik
Contoh : pewarna alami : Anato (orange) , Karamel (cokelat hitam), Beta karoten
(kuning), Klorofil (hijau) • Contoh pewarna sintetik : Biru berlian (biru), Coklat HT
(coklat), Eritrosit (merah), Hijau FCF (hijau)
5. Pengawet
Zat aditif ini dapat mencegah atau menghambat fermentasi, pengasaman atau
penguraian lain terhadap makanan yang disebabkan oleh mikroorganisme.
Contoh bahan pengawet dan penggunaannya:
- Asam benzoat, natrium benzoat dan kalium benzoat, untuk minuman ringan, kecap, acar
ketimun dalam botol dan saos. • Natrium nitrat (NaNo3), untuk daging olahan dan keju.
- Natrium nitrit (Na No2), untuk daging olahan, daging awetan dan kornet
5. Anti oksidan zat aditif ini dapat mencegah atau menghambat oksidasi.
Contoh:
- Asam askorbat (bentukan garam kalium, natrium, dan kalium), digunakan pada daging
olahan,kaldu, dan buah kalengan.
- Butil hidroksianisol (BHA), digunakan untuk lemak dan minyak makanan
- Butil hidroksitoluen (BHT), digunakan untuk lemak, minyak makan, margarin dan
mentega.
8. Pengatur keasaman
Zat aditif ini dapat mengasamkan, menetralkan, dan mempertahankan derajat keasaman
makanan.Contoh: asam asetat, aluminium amonium sulfat, amonium bikarbonat, asam
klorida,asam laktat, asam sitrat, asam tentrat, dan natrium bikarbonat.
9. Anti kempal
Zat aditif ini dapat mencegah pengempalan makanan yang berupa serbuk.
Contoh: aluminiumsilikat (susu bubuk), dan kalsium aluminium silikat (garam meja)
10. Pengeras
Zat aditif ini dapat memperkeras atau mencegah melunaknya makanan.
Contoh: aluminiumsulfat (pada acar ketimun botol), dan kalium glukonat (pada buah
kalangan).
11. Sekuestran adalah bahan yang mengikat ion logam yang ada dalam makanan.
Contoh: asam fosfat (pada lemak dan minyak makan), kalium sitrat (dalam es krim)
METABOLISME BASAL
Merupakan energi yang dibutuhkan oleh tubuh dalam keadaan istirahat total dalam
suhu lingkungan yang normal.Energi tersebut diperlukan untuk memelihara proses hidup
seperti aktivitas jantung, pernapasan, mempertahankan suhu tubuh.Metabolisme basal
dipengaruhi oleh luas permukaan tubuh, umur dan jenis kelamin .
a. Gigi
Gigi berfungsi untuk mengunyah makanan sehingga makanan menjadi halus. Keadaan
ini memungkinkan enzim-enzim pencernaan mencerna makanan lebih cepat dan efisien.
Gigi dapat dibedakan atas empat macam yaitu gigi seri, gigi taring, gigi geraham
depan, dan gigi geraham belakang. Secara umum, gigi manusia terdiri dari tiga bagian, yaitu
mahkota gigi (korona), leher gigi (kolum), dan akar gigi (radiks). Mahkota gigi atau puncak gigi
merupakan bagian gigi yang tampak dari luar. Setiap jenis gigi memiliki bentuk mahkota gigi
yang berbeda-beda. Gigi seri berbentuk seperti pahat, gigi taring berbentuk seperti pahat
runcing, dan gigi geraham berbentuk agak silindris dengan permukaan lebar dan datar
berlekuk-lekuk. Bentuk mahkota gigi pada gigi seri berkaitan dengan fungsinya untuk
memotong dan menggigit makanan. Gigi taring yang berbentuk seperti pahat runcing untuk
merobek makanan. Sedangkan gigi geraham dengan permukaan yang lebar dan datar
berlekuk-lekuk berfungsi untuk mengunyah makanan.
Leher gigi merupakan bagian gigi yang terlindung dalam gusi, sedangkan akar gigi
merupakan bagian gigi yang tertanam di dalam rahang. Bila kita amati gambar penampang
gigi, maka akan tampak bagian-bagian seperti pada gambar berikut ini.
b. Lidah
Lidah berfungsi untuk mengaduk makanan di dalam rongga mulut dan membantu
mendorong makanan (proses penelanan). Selain itu, lidah juga berfungsi sebagai alat
pengecap yang dapat merasakan manis, asin, pahit, dan asam.
Tiap rasa pada zat yang masuk ke dalam rongga mulut akan direspon oleh lidah di
tempat yang berbeda-beda. Letak setiap rasa berbeda-beda, yaitu:
1. Rasa asin —–> lidah bagian tepi depan
2. Rasa manis —–> lidah bagian ujung
3. Rasa asam —–> lidah bagian samping
4. Rasa pahit —–> lidah bagian belakang / pangkal lidah
Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat seperti pada gambar berikut ini.
c. Kelenjar Ludah
Kelenjar ludah menghasilkan ludah atau air liur (saliva). Kelenjar ludah dalam rongga
mulut ada tiga pasang, yaitu :
1. Kelenjar parotis, terletak di bawah telinga.
2. Kelenjar submandibularis, terletak di rahang bawah.
3. Kelenjar sublingualis, terletak di bawah lidah.
Letak kelenjar ludah di dalam rongga mulut dapat dilihat pada gambar berikut.
2. Kerongkongan
Kerongkongan (esofagus) merupakan saluran penghubung antara rongga mulut
dengan lambung. Kerongkongan berfungsi sebagai jalan bagi makanan yang telah dikunyah
dari mulut menuju lambung. Jadi, pada kerongkongan tidak terjadi proses pencernaan.
Otot kerongkongan dapat berkontraksi secara bergelombang sehingga mendorong
makanan masuk ke dalam lambung. Gerakan kerongkongan ini disebut gerak peristalsis.
Gerak ini terjadi karena otot yang memanjang dan melingkari dinding kerongkongan
mengkerut secara bergantian. Jadi, gerak peristalsis merupakan gerakan kembang kempis
kerongkongan untuk mendorong makanan masuk ke dalam lambung. Untuk lebih jelasnya,
dapat dilihat pada gambar berikut.
3. Lambung
Lambung (ventrikulus) merupakan kantung besar yang terletak di sebelah kiri rongga
perut sebagai tempat terjadinya sejumlah proses pencernaan. Lambung terdiri dari tiga
bagian, yaitu bagian atas (kardiak), bagian tengah yang membulat (fundus), dan bagian bawah
(pilorus).
Kardiak berdekatan dengan hati dan berhubungan dengan
kerongkongan. Pilorus berhubungan langsung dengan usus dua belas jari. Di bagian
ujung kardiak dan pilorus terdapat klep atau sfingter yang mengatur masuk dan keluarnya
makanan ke dan dari lambung. Struktur lambung dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Gambar 6.14 Gerakan otot dinding lambung membantu mencampur makanan dan enzim
Makanan umumnya bertahan tiga sampai empat jam di dalam lambung. Makanan
berserat bahkan dapat bertahan lebih lama. Dari lambung, makanan sedikit demi sedikit
keluar menuju usus dua belas jari melalui sfingter pilorus.
4. Usus Halus
Usus halus (intestinum) merupakan tempat penyerapan sari makanan dan tempat
terjadinya proses pencernaan yang paling panjang. Usus halus terdiri dari :
1. Usus dua belas jari (duodenum)
2. Usus kosong (jejenum)
3. Usus penyerap (ileum)
Pada usus dua belas jari bermuara saluran getah pankreas dan saluran empedu. Pankreas
menghasilkan getah pankreas yang mengandung enzim-enzim sebagai berikut :
1. Amilopsin (amilase pankreas)
Yaitu enzim yang mengubah zat tepung (amilum) menjadi gula lebih sederhana (maltosa).
2. Steapsin (lipase pankreas)
Yaitu enzim yang mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
3. TripsinogenJika belum aktif, maka akan diaktifkan menjadi tripsin, yaitu enzim yang
mengubah protein dan pepton menjadi dipeptida dan asam amino yang siap diserap oleh
usus halus.
Gambar 6.15 Pada bagian usus dua belas jari bermuara saluran getah pankreas dan saluran empedu.
Selain enzim dari pankreas, dinding usus halus juga menghasilkan getah usus halus yang
mengandung enzim-enzim sebagai berikut :
1. Maltase, berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa.
2. Laktase, berfungsi mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
3. Sukrase, berfungsi mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
4. Tripsin, berfungsi mengubah pepton menjadi asam amino.
5. Enterokinase, berfungsi mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin.
Di dalam usus halus terjadi proses pencernaan kimiawi dengan melibatkan berbagai
enzim pencernaan. Karbohidrat dicerna menjadi glukosa. Lemak dicerna menjadi asam lemak
dan gliserol, serta protein dicerna menjadi asam amino. Jadi, pada usus dua belas jari, seluruh
proses pencernaan karbohidrat, lemak, dan protein diselesaikan. Selanjutnya, proses
penyerapan (absorbsi) akan berlangsung di usus kosong dan sebagian besar di usus
penyerap. Karbohidrat diserap dalam bentuk glukosa, lemak diserap dalam bentuk asam
lemak dan gliserol, dan protein diserap dalam bentuk asam amino. Vitamin dan mineral tidak
mengalami pencernaan dan dapat langsung diserap oleh usus halus. Struktur usus halus dapat
dilihat pada gambar berikut ini.
5. Usus Besar
Makanan yang tidak dicerna di usus halus, misalnya selulosa, bersama dengan lendir
akan menuju ke usus besar menjadi feses. Di dalam usus besar terdapat bakteri Escherichia
coli. Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan sisa makanan menjadi feses. Selain
membusukkan sisa makanan, bakteri E. coli juga menghasilkan vitamin K. Vitamin K berperan
penting dalam proses pembekuan darah.
Sisa makanan dalam usus besar masuk banyak mengandung air. Karena tubuh
memerlukan air, maka sebagian besar air diserap kembali ke usus besar. Penyerapan kembali
air merupakan fungsi penting dari usus besar.
Usus besar terdiri dari bagian yang naik, yaitu mulai dari usus buntu (apendiks),
bagian mendatar, bagian menurun, dan berakhir pada anus. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat
pada gambar berikut ini.
6. Anus
Merupakan lubang tempat pembuangan feses dari tubuh. Sebelum dibuang lewat
anus, feses ditampung terlebih dahulu pada bagian rectum. Apabila feses sudah siap dibuang
maka otot spinkter rectum mengatur pembukaan dan penutupan anus. Otot spinkter yang
menyusun rektum ada 2, yaitu otot polos dan otot lurik.
Jadi, proses defekasi (buang air besar) dilakukan dengan sadar, yaitu dengan adanya
kontraksi otot dinding perut yang diikuti dengan mengendurnya otot sfingter anus dan
kontraksi kolon serta rektum. Akibatnya feses dapat terdorong ke luar anus. Untuk lebih
jelasnya, dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Sistem
Pernapasan
Tahukah kamu bahwa sel-sel otak kita dapat terganggu jika tidak mendapat suplai
oksigen selama beberapa detik saja? Sel-sel tubuh juga perlu mengeluarkan zat sisa berupa
karbon dioksida dari sistem tubuh. Pertukaran gas antara tubuh dan lingkungan ini disebut
proses pernapasan (respirasi). Proses pernapasan setiap makhluk hidup berbeda-beda, begitu
juga dengan alat pernapasannya.
Sistem pernapasan pada manusia adalah sistem organ yang digunakan untuk
menghirup oksigen dari udara serta mengeluarkan karbon dioksida dan uap air.Dalam proses
pernapasan, oksigen merupakan zat kebutuhan utama. Oksigen untuk pernapasan diperoleh
dari udara di lingkungan sekitar.Alat-alat pernapasan berfungsi memasukkan udara yang
mengandung oksigen dan mengeluarkan udara yang mengandung karbon dioksida dan uap
air.Tujuan proses pernapasan yaitu untuk memperoleh energi. Pada peristiwa bernapas
terjadi pelepasan energi.
Selain itu, fungsi sistem respirasi antara lain sebagai berikut.
a. Pertukaran udara
b. Mengambil oksigen dari atmosfer/lingkungan ke dalam sel-sel tubuh
c. Melepaskan karbondioksida yang dihasilkan sel-sel tubuh ke lingkungan
d. Jalur pengeluaran air dan panas
e. Membantu mempertahankan keseimbangan asam-basa dengan mengubah jumlah CO 2 dan
H2CO3 sebagai penghasil ion H+
f. Memungkinkan berbicara, menyanyi, atau pembentukan vocal
g. Merupakan sistem pertahanan terhadap benda asing yang terhirup
h. Mengeluarkan, memodifikasi, mengaktifkan/menonaktifkan bahan-bahan yang mengalir
melewati sirkulasi paru-paru.
i. Sebagai indra penciuman (hidung)
Pernapasan dapat dibedakan dalam tiga bentuk, yaitu pernapasan eksternal (external
respiration), pernapasan internal (internal respiration), dan pernapasan seluler (cellular
respiration). Pernapasan eksternal merupakan pertukaran udara yang terjadi di dalam paru-
paru. Dalam proses ini, oksigen masuk ke dalam darah dan karbon dioksida keluar menuju
atmosfer. Pertukaran udara antara darah dan sel-sel dalam tubuh disebut pernapasan internal.
Oksigen dan karbon dioksida bergerak berlawanan. Oksigen berdifusi dari darah ke dalam sel.
Sementara itu, karbon dioksida berdifusi ke luar sel menuju darah. Pernapasan seluler
merupakan proses kimia yang terjadi dalam mitokondria di dalam sel.
2. Faring
Faring berbentuk seperti tabung corong yang terletak di belakang rongga hidung
dan mulut. Faring berfungsi sebagai jalan bagi udara dan makanan. Selain itu, faring juga
berfungsi sebagai ruang getar untuk menghasilkan suara. Faring berbentuk seperti
tabung corong yang terletak di belakang rongga hidung dan mulut. Faring berfungsi
sebagai jalan bagi udara dan makanan. Selain itu, faring juga berfungsi sebagai ruang
getar untuk menghasilkan suara.
Faring merupakan percabangan 2 saluran berupa nasofarings bagian depan saluran
pencernaan dan (orofarings) pada bagian belakang.Pada bagian belakang faring terdapat
laring (tekak) tempat terletaknya pita suara (pita vocalis).Masuknya udara melalui faring akan
menyebabkan pita suara (laring) bergetar dan terdengar sebagai suara.
3. Laring
Laring terdapat di antara faring dan trakea. Dinding laring tersusun dari sembilan
buah tulang rawan. Salah satu tulang rawan tersusun dari dua lempeng kartilago hialin yang
menyatu dan membentuk segitiga. Bagian ini disebut jakun.
Di dalam laring terdapat epiglotis dan pita suara. Epiglotis merupakan kartilago
elastis yang berbentuk seperti daun. Epiglotis dapat membuka dan menutup. Pada saat
menelan makanan, epiglotis menutup sehingga makanan tidak masuk ke tenggorokan tetapi
menuju kerongkongan. Pita suara merupakan selaput lendir yang membentuk dua pasang
lipatan dan dapat bergetar menghasilkan suara.
5. Pulmo (Paru-Paru)
Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas. Rongga dada dan rongga
perut dipisahkan oleh sekat, yaitudiafragma. Paru-paru terbagi menjadi dua bagian,
yaitu paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Paru-paru kanan terdiri dari tiga gelambir dan
Mekanisme Pernapasan
Pernapasan merupakan suatu proses yang terjadi dengan sendirinya (secara
otomatis). Walaupun kita dalam keadaan tidur, proses pernapasan berjalan terus. Pada
saat kita bernapas ada dua proses yang terjadi yaitu inspirasi (proses masuknya udara
ke dalam paru-paru) dan ekspirasi (proses keluarnya udara dari paru-paru). Inspirasi
dan ekspirasi terjadi antara 15 – 18 kali setiap menit. Proses inspirasi dan ekspirasi
diatur oleh otot-otot diafragma dan otot antartulang rusuk.
1. Pernapasan Dada
Terjadi karena aktivitas otot antartulang rusuk. Bila otot antartulang rusuk
berkerut (berkontraksi), maka tulang-tulang rusuk akan terangkat dan volume rongga
Gambar 7.5 Pada saat insipirasi (a) rongga dada membesar dan (b) diafragma mendatar
2. Pernapasan Perut
Pernapasan perut terjadi karena aktivitas otot-otot diafragma yang membatasi
rongga perut dan rongga dada. Bila otot diafragma berkontraksi, maka diafragma akan
mendatar. Keadaan ini mengakibatkan rongga dada membesar sehingga tekanan udara di
paru-paru mengecil. Akibatnya, udara luar yang kaya oksigen masuk ke dalam paru-paru
melalui saluran pernapasan. Dengan demikian, terjadilah inspirasi.
Sebaliknya, bila otot diafragma relaksasi (kembali pada posisi semula), maka
kedudukan diafragma melengkung ke atas. Keadaan ini mengakibatkan rongga dada
membesar. Akibatnya, udara dari paru-paru yang kaya karbon dioksida terdorong ke
luar. Dengan demikian terjadilah ekspirasi.
Gambar 7.6 Pada saat ekspirasi (a) rongga dada mengecil dan (b) diafragma melengkung ke atas
Untuk lebih jelasnya, perbedaan antara pernapasan dada dan pernapasan perut dapat
dilihat pada tabel berikut.
MACAM
PERNAPASAN INSPIRASI EKSPIRASI
Sistem
Ekskresi
Di dalam tubuh kita berlangsung berbagai proses metabolisme, misalnya respirasi,
sintesis protein, dan perombakan zat-zat. Namun, selain menghasilkan bahan-bahan yang
berguna bagi tubuh, metabolisme juga menghasilkan zat-zat sisa yang jika tidak dikeluarkan
dari tubuh dapat meracuni tubuh. Untuk itu, tubuh kita memiliki sistem ekskresi guna
mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme.
Proses pengeluaran pada manusia dibedakan menjadi tiga macam, yaitu defekasi,
sekresi, dan ekskresi. Defekasi adalah proses pengeluaran zat-zat sisa hasil pencernaan
makanan yang tidak berguna bagi tubuh dalam bentuk feses (tinja/ air besar) yang
dikeluarkan melalui anus. Karena tidak pernah masuk ke dalam jaringan tubuh, zat-zat sisa
pencernaan makanan tidak pernah mengalami proses metabolisme di dalam sel. Jadi, feses
bukanlah zat-zat sisa metabolisme. Sekresi adalah proses pengeluaran getah yang masih
berguna bagi tubuh, misalnya enzim dan hormon. Ekskresi adalah proses pengeluaran zat-zat
hasil metabolisme yang sudah tidak digunakan bagi tubuh. Zat-zat sisa ini antara lain
dikeluarkan bersama urine (air seni), keringat, atau pernapasan.
2. Paru-Paru
Paru-paru merupakan organ pernapasan tetapi memiliki peranan dalam sistem
ekskresi sisa-sisa hasil metabolisme berupa karbon dioksida dan air dalam bentuk uap air.
Sisa metabolisme dari jaringan diangkut oleh darah menuju ke paru-paru untuk dibuang.
Proses pembuangan diawali dengan berdiskusinya karbon dioksida dari sel-sel ke dalam
darah, melalui cairan jaringan dan akhirnya masuk ke dalam alveolus. Dari alveolus, karbon
oksidasi akan dikeluarkan melalui udara yang dihembuskan pada saat ekspirasi.
3. Hati
Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh yang terletak dibagian kanan atas
rongga perut. Fungsi hati dalam sistem ekskresi adalahmenghasilkan empedu secara terus
menerus yang ditampung dalam kantung empedu. Empedu mengandung air, asam empedu,
garam empedu, kolesterol, fosfolipid, zat warna empedu dan beberapa ion.
4. KULIT
Kulit merupakan organ terbesar yang terdapat di seluruh permukaan tubuh dan
terdiri dari beberapa jaringan yang memiliki fungsi spesifik. Fungsinya adalah sebagai alat
pelindung tubuh terhadap segala bentuk rangsangan. Selain itu, kulit juga berfungsi
untuk mengeluarkan keringatyang merupakan salah satu sistem ekskresi.
Berdasarkan strukturnya, kulit terdiri dari dua lapisan yaitu epidermis(lapisan luar)
dan dermis(lapisan dalam). Epidermis terdiri daristratum korneum, stratum lusidum, stratum
granulosum, stratum spinosum, dan stratum basale. Stratum korneum mengalami deskuamasi
(kehilangan sisik) secara terus menerus pada permukaannya. Sel-sel yang kehilangan sisik
tersebut mengalami pemberharuan selama proses keratinisasi (pembentukan zat
tanduk/keratin). Dibawah stratum korneum terdapat lapisan yang mengandung butir-butir
melanin yang merupakan pigmen hitam pada kulit yang dihasilkan oleh melanosit.
Dibawahnya terdapat stratum spinosum dan stratum basale yang merupakan tempat
terjadinya proliferasi sel dan awal terjadinya keratinisasi.
Lapisan dermis sebagian besar terdiri dari kolagen, retikuler, dan elastin. Dermis
merupakan jaringan penyambung. Pada dermis juga terdapat rambut, pembuluh darah,
kelenjar minyak, kelenjar keringat dan saraf. Pengeluaran keringat terjadi dibawah pusat
pengaturan suhu yaituhipotalamus. Aktivitas kelenjar keringat juga dipengaruhi oleh
perubahan suhu lingkungan dan suhu didalam pembuluh darah. Ketika suhu meningkat,
kelenjar keringat menjadi aktif dan pembuluh darah melebar sehingga aliran darah lebih
banyak. Hal tersebut menyebabkan penyaringan air dan sisa metabolism oleh kelenjar
keringat meningkat. Meningkatnya aktivitas kelenjar keringat menyebabkan keluarnya
keringat dari kulit dengan cara penguapan. Penguapan pada permukaan kulit akan
menurunkan suhu sehingga akan mengurangi rasa panas pada tubuh.
Gambar 8.10
Sistem
ekskresi pada
katak
Sistem Regulasi
Manusia
Sistem regulasi pada manusia terdiri dari sistem saraf, sistem endokrin/hormon, dan
indra. Sistem saraf bekerja cepat dalam menganggapi perubahan, sedangkan sistem hormon
bekerja lambat.Indra adalah reseptor rangsang dari luar.
SISTEM SARAF
Sistem saraf adalah sistem koordinasi (pengaturan tubuh) berupa penghantaran
impulssaraf ke susunan saraf pusat, pemrosesan impuls saraf dan perintah untuk memberi
tanggapan rangsangan.Unit terkecil pelaksanaan kerja sistem saraf adalah sel saraf atau
neuron.
Sistem saraf sangat berperan dalam iritabilitas tubuh.Iritabilitas memungkinkan
makhluk hidup dapat menyesuaikan diri dan menanggapi perubahan-perubahan yang terjadi
di lingkungannya.Jadi, iritabilitas adalah kemampuan menanggapi rangsangan.
Sistem saraf termasuk sistem saraf pusat dan sistem saraf perifer (sistem saraf
tepi).Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang dan sistem saraf perifer
terdiri atas sistem saraf somatik dan sistem saraf otonom.Sistem saraf mempunyai tiga fungsi
utama, yaitu menerima informasi dalam bentuk rangsangan atau stimulus; memproses
informasi yang diterima; serta memberi tanggapan (respon) terhadap rangsangan.
Rangsangan dapat berasal dari luar tubuh, misalnya berupa bau, rasa, sentuhan,
cahaya, suhu, tekanan, dan gaya berat. Indra yang mampu menerima rangsang dari luar tubuh
disebut reseptor luar (eksteroseptor). Rangsangan dari dalam tubuh sendiri dapat berupa rasa
lapar, kenyang, nyeri, dan kelelahan. Indra penerimanya disebut reseptor dalam
(interoseptor).
Rangsangan yang diterima oleh reseptor akan dihantarkan ke sistem saraf pusat oleh
neuron sensori. Tanggapan akan disampaikan oleh neuron motor ke efektor, misalnya otot dan
kelenjar.
Sel-sel saraf (neuron) bergabung membentuk jaringan saraf.Ujung dendrit dan ujung aksonlah yang
menghubungkan sel saraf satu dan sel saraf lainnya. Menurut fungsinya, ada tiga jenis sel
saraf (neuron), yaitu:
1. Sel saraf sensorik adalah sel saraf yang mempunyai fungsi menerima rangsang yang datang
kepada tubuh atau panca indra, diubah menjadi impuls (rangsangan) saraf, dan meneruskannya
ke otak. Badan sel saraf ini bergerombol membentuk ganglion, akson pendek, dan dendritnya
panjang.
2. Sel saraf motorik adalah sel saraf yang mempunyai fungsi untuk membawa impuls saraf dari
pusat saraf (otak) dan sumsum tulang belakang menuju otot. Sel saraf ini mempunyai dendrit
yang pendek dan akson yang panjang.
3. Sel saraf penghubung adalah sel saraf yang banyak terdapat di dalam otak dan sumsum tulang
belakang. Neuron (sel saraf) tersebut berfungsi untuk menghubungkan atau meneruskan impuls
(rangsangan) dari sel saraf sensorik ke sel saraf motorik.
Rangsang → reseptor alat indera → saraf sensori → otak → saraf motor → efektor otot → gerak
Skema 9.1 Lintasan impuls saraf pada gerak biasa
Rangsang → reseptor alat indera → saraf sensori → saraf penghubung → sumsum tulang
belakang →saraf motor → efektor otot → gerak
III Okulomotorik Otot penggerak bola mata Otot penggerak bola mata,
pengubah tebal lensa mata,
penyempitan pupil
IV Troklear Otot penggerak bola mata (obliks Otot lain penggerak bola mata
superior)
VI Abdusen Otot penggerak bola mata rektus Otot lain penggerak bola mata
eksternal
VII Fasial Ujung pengecap di ujung lidah, Otot muka, kelenjar ludah
wajah, bibir, dan kelopak mata
b) Saraf Spinal
Urat saraf sumsum tulang belakang berjumlah 31 pasang dan terdapat di dalam
tulang belakang. Urat saraf ini merupakan gabungan neuron sensori dan motor. Semua saraf
sensori masuk ke sumsum tulang belakang melalui akar dorsal; semua dendritnya berasal
dari reseptor. Sedangkan semua saraf motor keluar dari sumsum tulang belakang melalui
akar ventral dan semua neuritnya menuju ke efektor.
2) Saraf Otonom
Sistem sara otonom adalah bagian dari sistem saraf tepi yang mengontrol kegiatan
organ-organ dalam, misalnya kelenjar keringat, otot perut, pembuluh darah, dan alat-alat
reproduksi. Ada dua sistem saraf otonom, yaitu sistem saraf simpatetik dan sistem saraf
parasimpatetik.
Sebagian besar organ dalam disarafi oleh saraf simpatetik dan parasimpatetik.
Stimulasi dari sistem saraf simpatetik pada umumnya berakibat merangsang kerja organ.
Sebaliknya, stimulasi lehh saraf parasimpatetik pada umumnya bersifat menghambat kerja
organ. Jadi, efek kedua sistem saraf ini bersifat antagonis.
SISTEM HORMON
Hormon berasal dari kata homaein yang berarti menggiatkan atau memacu. Hormon
dibentuk pada suatu kelenjar, akan menunaikan fungsinya di tempat lain. Umumnya, hormon
dihasilkan oleh kelenjar endokrin dan masuk ke dalam sistem peredaran darah. Hormon
merupakan senyawa protein atau senyawa steroid.
Di dalam tubuh, hormon berperan dalam mengatur metabolisme, pertumbuhan dan
perkembangan, reproduksi, keseimbangan internal, reaksi terhadap stress, serta tingkah laku.
Dalam kegiatan tubuh, hormon hanya sedikit diperlukan, akan tetapi mempunyai pengaruh
yang sangat luas.
Hormon dikeluarkan sebagai respon atas rangsangan saraf secara langsung pada
kelenjar yang cocok. Contohnya, sekresi adrenalin dari medulla adrenal terjadi karena
stimulasi dari sistem saraf simpatetik atau karena adanya substansi tertentu dalam darah,
misalnya :
1. hasil-hasil metabolisme, contohnya lepasnya insulin dari pancreas distimulasi oleh
tingginya glukosa dalam darah.
2. hormon lain yang disekresikan oleh lobus anterior kelenjar pituitari.
Macam-macam kelenjar endokrin pada tubuh manusia antara lain hipofisis, tiroid,
paratiroid, timus, pankreas, adrenal, ovarium, dan testis.
2. Kelenjar Epifisis
Kelenjar epifisis terdapat di otak bagian atas. Hingga saat ini belum dapat diketahui
dengan pasti hormon yang dihasilkan dan pengaruhnya.
5. Kelenjar Timus
Kelenjar timus merupakan kelenjar yang bertanggungjawab dalam pertumbuhan
manusia. Kelenjar timus bahkan sangat berpengaruh pada saat usia pertumbuhan. Kelenjar
timus berfungsi untuk pertumbuhan. Bila kekurangan kelenjar timus akan menderita
kretinisme (kekerdilan) dan bila kelebihan menimbulkan gigantisme (raksasa). Kelenjar timus
hanya dijumpai pada anak dibawah 18 tahun. Kelenjar timus merupakan tempat penimbunan
hormon somatotrop. Berfungsi untuk mengaktifkan pertumbuhan badan, mengurangi
aktivitas kelenjar kelamin, dan menghasilkan timosin yang berfungsi untuk merangsang
limfosit.
ALAT INDERA
Di dalam tubuh manusia terdapat bermacam-macam reseptor untuk mengetahui
rangsangan-rangsangan dari luar atau disebut juga eksteroseptor. Eksteroseptor sering
disebut sebagai alat indera.
Ada lima macam alat indera pada manusia, yaitu indera penglihat, indera pendengar,
indera peraba dan perasa, indera pencium, dan indera pengecap.
1. Indera Penglihat (Mata)
Mata adalah organ indera yang memiliki reseptor peka cahaya yang disebut
fotoreseptor. Setiap mata mempunyai lapisan reseptor, sistem lensa untuk memusatkan
cahaya pada reseptor dan sistem saraf untuk menghantarkan impuls dari reseptor ke otak.
Susunan dasar mata dapat dilihat pada gambar berikut.
Sklera Melindungi bola mata dari kerusakan mekanis dan menjadi tempat
melekatnya otot mata
Bintik buta Daerah tempat saraf optik meninggalkan bagian dalam bola mata dan
tidak mengandung sel konus dan sel batang
Vitreous humor Menyokong lensa dan membantu menjaga bentuk bola mata
(humor bening)
(humor berair)
Miopi (rabun dekat) Bayangan benda jatuh di depan retina Lensa cekung
karena bola mata terlalu panjang
(cembung)
Telinga Luar
Telinga Tengah
Telinga Dalam
4. Indera Pembau
Manusia mendeteksi bau dengan menggunakan reseptor yang terletak pada kedua
epitelium olfaktori di dalam rongga hidung. Daerah ini masing-masing berukuran kurang
lebih 250 m2. Udara yang masuk ke dalam rongga hidung akan melaluinya. Sel-sel penciuman
memiliki ujung berupa rambut-rambut halus. Rambut-rambut itu dihubungkan oleh urat saraf
Sistem
Reproduksi
Setiap sel dari triliunan sel dalam tubuhmu berasal dari satu sel yang dihasilkan pada
fertilisasi. Satu sel itu dihasilkan dari penggabungan dua sel, yaitu sel telur dan sperma. Ketika
terjadi fertilisasi (pembuahan), dihasilkan zigot. Setelah fertilisasi terjadi, zigot mengalami
perubahan yang akhirnya mengarah pada pembentukan individu baru. Zigot membelah
menjadi dua sel, lalu empat, dan seterusnya, hingga pada akhirnya menjadi embrio.
SISTEM REPRODUKSI PADA PRIA
Sistem reproduksi pada pria terdiri dari organ atau alat reproduksi yang
berdasarkan letaknya dibedakan menjadi dua, yakni organ reproduksi yang tampak dari luar
dan organ reproduksi yang tidak tampak dari luar. Organ reproduksi bagian luar yang dapat
dilihat adalah penis. Sedangkan organ reproduksi pria yang tidak tampak dari luar adalah
testis, uretra, dan vesikula seminalis, karena letaknya di dalam tubuh.
Organ-organ reproduksi pria akan mulai berkembang pada saat usia menginjak 9-15
tahun dan akan berhenti perkembangannya pada usia 20 tahun.
b. Skrotum
Skrotum adalah pelipatan dinding berupa kantung yang didalamnya berisi testis.
Fungsinya adalah untuk menjaga suku testis supaya tidak terlalu panas. Di skrotum terdapat
otot polos yang disebut otot dartos. Otot inilah yang membuat testis dapat mengerut dan
mengendur.
b. Epididimis
Epididimis adalah organ kelamin dalam pria berbentuk saluran berkelok – kelok yang
terletak di dalam skrotum, diluar testis. Epididimis berbentuk seperti huruf C. Epididimis
berfungsi dalam pengangkutan, penyimpanan, dan pematangan sperma. Sebelum memasuki
epididimis, sperma tidak memiliki kemampuan untuk bergerak dan belum subur, namun
setelah epididimis menjalankan fungsinya, sperma sudah subur dan mampu bergerak
walaupun belum sempurna. Setelah dari epididimis sperma akan masuk ke vas deferens, lalu
disalurkan menuju vesikula seminalis.
c. Vas deferens
Vas Deferens adalah saluran berbentuk tabung yang berfungsi untuk menyalurkan
sperma ke vesikula seminalis dan sebagai tempat penampungan sperma. Dalam proses
pematangan dan penyimpanan sperma, vas deferens ini mendorong sperma dengan gerak
peristaltik lambat menuju vesikula seminalis.
e. Uretra
Uretra adalah saluran yang terletak di dalam penis, berfungsi untuk tempat keluarnya
sperma dan juga sebagai tempat keluarnya urine.
SPERMA
Struktur sperma terdiri dari kepala, bagian tengah (badan), dan ekor (flagella). Pada
bagian kepala terdapat inti sel dan akrosom yang dibentuk dari kompleks Golgi. Akrosom
menghasilkan enzim yang berfungsi membantu sperma menembus sel telur (ovum). Pada
bagian tengah, terdapat mitokondria tempat berlangsungnya oksidasi sel untuk membentuk
energi yang digunakan oleh sperma sehingga sperma dapat bergerak aktif. Bagian ekor
berupa flagela yang merupakan alat gerak sperma.
c. Rahim (Uterus)
Pada manusia, rahim hanya satu ruang dan berotot, serta tebal. Pada wanita yang
belum pernah melahirkan, ukuran rahim biasanya panjangnya 7 cm dan lebarnya 4-5 cm.
Rahim bawah mengecil dan dinamakan leher rahim (serviks uteri), sedangkan bagian yang
besar disebut badan rahim (korpus uteri). Rahim tersusun atas tiga lapisan, yaitu perimetrium,
miometrium, dan endometrium.
d. Endometrium
Endometrium menghasilkan banyak lendir dan mengandung banyak pembuluh darah.
Lapisan inilah yang mengalami penebalan yang akan mengelupas setiap bulannya bila tidak
ada zigot (sel telur yang telah dibuahi) yang ditanamkan (implantasi).
e.Vagina
Vagina ialah sebuah tabung berlapiskan otot yang membujur ke arah belakang dan
atas. Dinding vagina lebih tipis daripada rahim dan banyak memiliki lipatan. Hal ini untuk
mempermudah jalan kelahiran bayi. Vagina juga memiliki lendir yang dihasilkan oleh dinding
vagina dan kelenjar Bartholin.
Pada ovarium di dalam tubuh embrio (fetus) telah terdapat sekitar 600.000 buah sel
induk telur (oogonium). Pada umur embrio lima bulan, oogonium memperbanyak diri secara
mitosis membentuk ±7 juta oosit primer. Setelah itu terjadi pengurangan jumlah oosit primer
sampai lahir. Pada saat embrio berumur 6 bulan, oosit primer sedang dalam proses meiosis I,
khususnya berada pada tahap profase I. Ketika seorang bayi perempuan lahir, ovarium telah
berisi sekitar 1-2 juta sel telur (oosit primer). Selanjutnya, oosit primer tersebut istirahat
(tidak melakukan pembelahan) sampai masa pubertas. Pada waktu anak berumur 7 tahun,
jumlah oosit primer berkurang lagi menjadi sekitar 300-400 ribu oosit primer.
Setelah masuk masa pubertas, dan seseorang sudah mengalami menstruasi atau haid,
saat itu kelenjar hipofisis perempuan menghasilkan FSH (follicle stimulating hormone) yang
merangsang oosit primer untuk melanjutkan pembelahan. Dari pembelahan tersebut,
dihasilkan dua sel yang ukurannya tidak sama. Sel yang ukurannya kecil disebut badan polar
pertama. Sel tersebut akan melanjutkan pembelahan meiosis II dan disebut oosit sekunder,
yang terus membelah menghasilkan satu sel yang besar disebut ootid dan satu sel badan
polar. Sel ootid berkembang menjadi sel telur yang siap diovulasikan.
Seperti halnya spermatogenesis, proses oogenesis juga dipengaruhi oleh berbagai
jenis hormon antara lain sebagai berikut.
Hormon FSH ( Follicle Stimulating Hormone ), berfungsi sebagai perangsang pertumbuhan
pada sel-sel folikel.
Hormon LH ( Luteinizing Hormone ), berfungsi sebagai perangsang terjadinya ovulasi, yaitu
proses pengeluaran sel telur.
Hormon Estrogen, berfungsi menimbulkan sifat kelamin sekunder.
Hormon Progesteron, berfungsi untuk menebalkan dinding endometrium.
PERKEMBANGAN EMBRIO
Pembuahan terjadi di saluran telur (Tuba Fallopii atau oviduk). Zigot yang terbentuk
menuju ke rahim (uterus), kemudian membelah diri menjadi duar, empat, delapan, enam
belas, dan seterusnya. Sementara itu, lapisan dalam dinding rahim menebal untuk memberi
makanan bagi embrio. Embrio memperoleh makanan dari tubuh induknya melalui plasenta.
Selanjutnya, makanan masuk ke embrio melalui tali pusar. Melalui tali pusar tersebut, sisa-
sisa metabolism dan zat yang tidak berguna dialirkan kembali ke plasenta dan akhirnya ke
tubuh ibunya.
Di dalam uterus, embrio dikelilingi oleh suatu cairan yang disebut cairan amnion atau
ketuban. Cairan amnion berfungsi untuk melindungi embrio dari guncangan.
Amnion adalah sistem dukungan yang kehidupan yang merupakan kantong tipis atau
amplop berisi cairan yang jernih tempat embrio yang berkembang mengapung.
Tali pusar terdiri dari dua arteri dan satu vena yang menghubungkan bayi dengan
plasenta.
Plasenta berisi kelompok jaringan yang memiliki bentuk seperti piringan dan di dalamnya
terdapat pembuluh darah kecil yang terangkai antara ibu dengan bayinya, tetapi tidak
bergabung. Pada saat kebanyakan wanita mengetahui mereka hamil, organ-organ utama
mulai terbentuk.
3. Herpes genital
Penyakit ini disebabkan oleh virus Herpes simplex dengan masa inkubasi 4-7 hari
sesudah virus masuk ke dalam tubuh.
Gejalanya adalah :
a. bintil-bintil berair (berkelompok seperti anggur) yang sangat nyeri pada sekitar alat
kelamin
b. bintil pecah dan meninggalkan luka yang sering mengerak, lalu hilang sendiri
c. gejala akan kambuh lagi, namun tidak senyeri tahap awal
Pada wanita, penyakit ini sering kali berkembang menjadi kanker mulut rahim
beberapa tahun kemudian. Penyakit ini belum ada obatnya, tetapi pengobatan antivirus bisa
mengurangi rasa sakit dan lamanya penyakit yang dideritanya.
4. Klamidia
Penyakit ini disebabkan oleh Chlamydia trachomatis. Masa inkubasi berlangsung 7-21
hari. Gejalanya adalah timbul peradangan pada alat reproduksi pria dan wanita.
Pada wanita, gejalanya adalah :
a. keluarnya cairan dari alat kelamin atau keputihan encer berwaran putih kekuningan
b. rasa nyeri di rongga panggul
Pada pria, gejalanya adalah :
a. rasa nyeri saat kencing
b. keluar cairan bening dari saluran kencing
c. apabila ada infeksi lebih lanjut, cairan semakin sering keluar dan bercampur darah
Pada wanita, penyakit ini dapat menyebabkan cacatnya saluran telur dan
kemandulan, radang saluran kencing, robeknya saluran ketuban sehingga terjadi kelahiran
bayi sebelum waktunya (premature). Sementara pada pria mengakibatnya rusaknya saluran
air mani, kemandulan, serta radang saluran kencing.
5. Kandidiasis vagina
Kandidiasis vagina merupakan merupakan keputihan yang disebabkan oleh jamur
Candida albicans. Pada keadaan normal, jamur ini terdapat di kulit maupun di dalam vagina.
Akan tetapi pada keadaan tertentu, jamur ini menimbulkan keputihan.
6. Kutil kelamin
Penyebab kutil kelamin adalah Human papillomavirus (HPV). Gejala penyakit ini khas,
yaitu terdapat satu atau beberapa kutil di sekitar kemaluan. Pada wanita, kutil dapat timbul di
daerah kelamin sampai dubur, selaput lendir bagian dalam vagina, sampai leher rahim. Kutil
kelamin dapat pula mengakibatkan kanker leher Rahim atau kanker kulit di sekitar kelamin.
Pada pria, kutil dapat tumbuh di alat kelamin dan saluran kencing bagian dalam.
Kadang-kadang, kutil tidak terlihat sehingga tidak disadari. Biasanya, pria baru menyadari
setelah ia menulari pasangannya.
Sampai sekarang belum ada obat yang dapat menyembuhkan kutil kelamin.
Pengobatan hanya untuk menghilangkan kutilnya saja.
Satu-satunya cara untuk mengobati berbagai PMS adalah berobat ke dokter, atau
tenaga kesehatan. Jika terkena PMS, sebaiknya tidak hanya mengobati diri sendiri, pasangan
juga harus diperiksa dan diobati. Patuhi cara pengobatan sesuai petunjuk yang diberikan oleh
dokter atau tenaga kesehatan untuk memastikan kesembuhan.
7. AIDS
AIDS adalah singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome. Penyakit ini adalah
kumpulan gejala akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh yang terjadi seseorang
terinfeksi HIV. HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Orang yang
terinfeksi oleh virus ini tidak dapat mengatasi serangan infeksi penyakit lain karena sistem
kekebalan tubuhnya menurun drastic. AIDS termasuk PMS, karena salah satu cara
penularannya adalah melalui hubungan seksual dengan orang yang telah terinfeksi HIV.
Read
more
:http://www.academia.edu/10781322/Kelainan_Dan_Penyakit_Pada_Sistem_Reproduksi_Manus
ia
http://dosenbiologi.com/manusia/kelainan-pada-sistem-reproduksi
1. Pernyataan dibawah ini yang tidak benar tentang fungsi sistem limfatik adalah ....
A. mengangkut gliserol
B. membasahi jaringan
C. mengangkut asam lemak
D. mengembalikan cairan jaringan ke darah
E. melawan kuman penyakit
Penyelesaian
Sistem limfatik terdiri atas pembuluh limfa dan organ-organ limfoid (limfa, buku limfa,
sumsum merah, timus, dan tonsil). Fungsi sistem limfatik:
limfa berperan mengangkut lemak dan gliserol;
melawan kuman penyakit;
mengembalikan cairan jaringan ke darah.
Jawab B
2. Penyakit AIDS disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang menyerang ....
A. eritrosit
B. plasma darah
C. limfosit
D. antibodi
E. trombosit
Penyelesaian
Penyakit AIDS disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang menyerang
antibodi, menyebabkan sistem kekebalan tubuh tidak berfungsi sehingga rentan terhadap
berbagai kuman penyakit yang berdampak pada kematian
Jawab D
2. Rusmiati, Iis dkk. 2017. Top Pocket Master Book Biologi dan Kimia kelas X, XI & XII.
3. Pratiwi D.A., dkk. 2017. Biologi untuk SMA /MA kelas XI (Kurikulum 2013). Jakarta :
Erlangga
4. Prawirohartono, Slamet dan Hidayati, Sri. Sains Biologi SMA/MA kelas XI. Jakarta :
Bumi Aksara.
5. Ferdinand P.,Fictor dan Ariebowo, Moekti. 2009. Praktis Belajar Biologi (BSE) untuk
6. Rachmawati, Faidah dkk. 2009. Biologi untuk SMA/MA kelas XI. Jakarta : Ricardo, CV.
Link :
7. http://www.materisma.com/2014/08/sejarah-penemuan-sel.html
8. http://www.informasi-pendidikan.com/2016/10/cari-tahu-struktur-kloroplas-dan-
fungsi.html
9. https://www.sayanda.com/perbedaan-sel-hewan-dan-sel-tumbuhan/
10. https://www.matadunia.id/2016/05/osmosis.html
11. https://www.edubio.info/2015/07/pompa-natrium-kalium-endositosis-dan.html
12. https://slideplayer.info/slide/12473934/
13. https://babacaca.com/sel-hewan/sel-hewan-reticulum-endoplasma/
14. http://soktaubingit.blogspot.com/2014/08/m-i-t-o-k-o-n-d-r-i-a.html
15. http://kamilakhmad.blogspot.co.id/2012/12/tipe-tipe-jaringan-pengangkut-
vaskuler.html
16. https://whyokta.wordpress.com/2012/12/24/tipe-berkas-pengangkut/#jp-carousel-
18
17. https://sciencebooth.com/2014/01/30/struktur-dan-fungsi-jaringan-meristem-dan-
epidermis-pada-tumbuhan/