Anda di halaman 1dari 169

BIOLOGI kelas XI

Khusus Untuk Siswa/Siswi


SMA IT Izzuddin Palembang

Disusun oleh : Roza Marissa, S.Pd dan Dora Asmaini, S.Pd


Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 0
KATA PENGANTAR

Biologi adalah ilmu yang mempelajari makhluk hidup yang erat kaitannya dengan
kehidupan sehari-hari. Modul ini berisi tentang ringkasan materi biologi untuk kelas XI SMA
IT Izzuddin Palembang.

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan kasih dan sayang-
Nya, modul ini dapat diselesaikan dengan baik. Jazakumullah khairon jaza penyusun ucapkan
kepada semua pihak yang telah bersedia membantu proses pengerjaan modul ini.

Penyusun sangat memahami bahwa modul ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penyusun harapkan demi
terciptanya modul yang lebih baik untuk masa yang akan datang.

Penyusun berharap modul ini dapat bermanfaat bagi penyusun sendiri khususnya,
bagi para siswa dan pembaca umumnya.

Palembang, 2018

 Penyusun

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 1


DAFTAR ISI
1. Kata pengantar................................................................................................................. 1
2. Daftar Isi .............................................................................................................................. 2
3. Bab 1
Sel ........................................................................................................................................ 3
4. Bab 2
Jaringan Pada Tumbuhan ........................................................................................... 12
5. Bab 3
Jaringan Pada Hewan ..................................................................................................... 21
6. Bab 4
Sistem Gerak Manusia ................................................................................................... 35
7. Bab 5
Sistem Peredaran Darah Pada Manusia.................................................................. 57
8. Bab 6
Sistem Pencernaan Makanan ..................................................................................... 84
9. Bab 7
Sistem Pernapasan .......................................................................................................... 105
10. Bab 8
Sistem Ekskresi ............................................................................................................... 118
11. Bab 9
Sistem Regulasi Manusia ............................................................................................. . 127
12. Bab 10
System Reproduksi Manusia ..................................................................................... 150
13. Bab 11
Sistem Pertahanan Tubuh ........................................................................................... 163
14. Daftar Pustaka .................................................................................................................. 166

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 2


BAB 1
SEL
 Sejarah Penemuan dan teori
1. Robert Hooke (Inggris /1665) : mengamati sayatan gabus di bawah mikroskop dan
menemukan ruang kosong yang dibatasi dinding-dinding seperti sarang lebah madu, ia
menyebutnya Cella (ruang kosong).
2. Antonie Van Leeuwenhoek (Belanda/1673) : Sejak penemuan Robert Hooke tersebut,
beberapa ilmuwan berlomba untuk mengetahui lebih banyak tentang sel. Salah satunya
adalah Antonie van Leeuwenhoek merancang sebuah mikroskop kecil berlensa tunggal.
Mikroskop itu digunakan untuk mengamati air rendaman jerami. Ia menemukan
organisme yang bergerak-gerak di dalam air, yang kemudian disebut bakteri Antonie
van Leeuwenhoek merupakan orang pertama yang menemukan sel hidup.

 Pengertian
 Sel adalah unit/kesatuan terkecil, unit fungsional, unit pertumbuhan sekaligus unit
hereditas yang menyusun tubuh makhluk hidup.
 Ilmu yang mempelajari sel disebut sitologi.

 Jenis Sel
Berdasarkan keberadaan membran inti (karioteka), sel makhluk hidup dibedakan menjadi :
1. Prokariotik : sel yang tidak memiliki membran inti, biasanya pada makhluk hidup
tingkat rendah. Contoh : bakteri
2. Eukariotik : sel yang memiliki membran inti, biasanya pada makhluk hidup tingkat
tinggi, contoh : manusia.

 Komponen sel : karbohidrat, lemak/lipid, protein dan asam nukleat (asam ribonukleat /RNA
dan asam deoksiribonukleat /DNA) .

 Struktur dan bagian sel


Setiap sel mempunyai 3 bagian pokok , yaitu :
1. Membran Plasma :
 Lapisan yang membatasi isi sel dengan lingkungan di luar sel.
 Secara umum berfungsi untuk mempertahankan bentuk dan ukuran sel.
 Terbagi menjadi 2, yaitu :
 Membran Sel : terdiri atas lipid dan protein (lipoprotein), bersifat selektif
permeabel atau diferensial permeabel (memilih zat mana yang bisa memasuki
sel dan zat mana yang tidak), berfungsi untuk sebagai pelindung sel, dan tempat
terjadinya reaksi kimia didalam sel.
 Dinding Sel : tersusun atas selulosa dan polisakarida yang membentuk dinding
sel menjadi kaku, hanya ada pada sel tumbuhan, berfungsi untuk : pelindung
organel-organel di dalamnya dan mecegah kehilangan air yang berlebih.
2. Protoplasma :
 Merupakan isi sel, yang terdiri dari sitoplasma (cairan sel) dan nukleus (inti sel).

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 3


1. Sitoplasma : cairan sel yang mengandung makromolekul, mikromolekul, ion-ion
dan organel sel. Setiap organel sel memiliki struktur dan peran khusus, antara
lain :
 Mitokondria :
 Berbentuk bulat lonjong (seperti sosis)
 Dilindungi oleh 2 membran (membran luar dan embran dalam). Membran
dalam yang berlekuk-lekuk disebut Krista, dan ruang didalam lekukan-
lekukan disebut matriks.
 Fungsi : pembentukan energi (ATP) dalam proses respirasi/pernapasan.

 Retikulum Endoplasma (RE)


 Sistem membran yang berlipat-lipat.
 Memiliki sisterne (jaringan tubulus dan kantong pipih yang saling
terhubung).
 Terbagi menjadi 2, yaitu : RE kasar/RE granular ( permukaanya terdapat
ribosom) dan RE halus/agranular ( permukaanya tidak terdapat robosom).
 Fungsi : RE kasar → transpor protein yang telah di sintesis / diproduksi oleh
ribosom, RE halus → mensintesis lemak, kolesterol, fosfolipid, dan steroid,
menyimpan karbohidrat dalam bentuk glikogen, dan membantu proses
penetralan obat dan racun.

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 4


 Ribosom
 Organel terkecil dalam sitoplasma, beberapa ribosom melekat pada
membran RE (ribosom terikat), dan yang lainnya tersebar bebas pada
sitoplasma (ribosom bebas).
 Tersusun atas protein dan RNAr (RNA ribosomal).
 Fungsi : tempat sintesis protein dari asam amino.

 Badan Golgi
 Sekumpulan kantung pipih yang bertumpuk dan tiap kantungnya dibatasi
oleh membran saccula. Pada sel tumbuhan sering disebut diktiosom.
 Ditemukan oleh Camillo Golgi (1898).
 Fungsi : menghasilkan lisosom dan membentuk dinding sel pada sel
tumbuhan, juga berperan aktif dalam sekresi (terutama pada sel kelenjar).

 Lisosom
 Berbentuk seperti kantung kecil yang terbungkus oleh selapis membran.
 Menghasilkan enzim hidrolitik (enzim pencerna).
 Fungsi :
 Mencerna materi yang masuk dengan endositosis dan pengeluaran enzim
dengan eksositosis (contoh : penggantian tulang rawan pada
perkembangan tulangkeras).
 Dengan enzim hidrolitik, lisosom berfungsi sebagai autofagus
(menyingkirkan struktur-struktur sel atau zat asing yang tidak
dikehendaki, contoh : penggantian sel yang telah mati dengan sel baru),
dan autolisis (pengahancuran diri sel dengan cara mengeluarkan semua
enzim hidrolitik dalam lisosom, contoh : penghilangan ekor pada berudu
ketika menjadi katak).

 Sentrosom
 Berkebang menjadi sentriol.
 Terdiri dari 9 triplet mikrotubuus, berbentuk bulat, kecil dan terletak dekat
nukleus.
 Hanya dijumpai pada sel hewan.
 Fungsi : berperan dalam proses pembelahan sel.

 Badan mikro
 Terdiri atas 2 jenis, yaitu peroksisom dan glioksisom.
 Peroksisom → berfungsi mengeluarkan enzim katalase untuk menguraikan
senyawa hidrogen peroksida (H2O2) yang membahayakan sel menjadi
hidrogen (H2O) dan oksigen (O2).
 Glioksisom → mengubah asam lemak menjadi gula.

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 5


 Sitoskeleton
 Struktur rangka sel yang berbentuk jalinan serabut yang membentang di
dalam sitoplasma.
 Berdasarkan jenis serabutnya, dibedakan menjadi : mikrotubulus, filamen
antara/filamen intermediet dan mikrofilamen.
 Fungsi : mendukung pergerakan sel, menjaga kestabilan sel, member bentuk
sel, menjaga keseluruhan sel agar tetap berada pada posisinya dan
membantu pergerakan kromosom saat sel membelah.

 Vakuola
 Berupa rongga berisi cairan yang dikelilingi oleh selapis membran tipis
(tonoplas).
 Umumnya terdapat pada sel tumbuhan. Sel hewan pun memiliki vakuola
namun jumlahnya sedikit dan berukuran kecil.
 Fungsi :
 Memasukkan air melalui tonoplas untuk membangun turgor sel.
 Adanya pigmen antosianin, memberikan kemungkinan warna cerah yang
menarik pada bunga, pucuk daun dan buah.
 Kadangkala vakuola tumbuhan mengandung enzim hidrolitk yang dapat
bertindak sebagai lisosom saat sel masih hidup.
 Tempat penyimpanan cadangan makanan dan sisa metabolisme seperti
alkaloid, tanin, dan lateks (getah).

 Plastida
 Memiliki 2 membran (membran dalam dan membran luar).
 Hanya terdapat pada sel tumbuhan.
 Ada 3 macam plastid yaitu :
1. Kromoplas → plastida yang mengandung pigmen nonfotosintesis (selain
klorofil), antara lain ; karoten (warna kuning/oranye pada wortel),
xantofil (warna kuning pada daun yang telah tua), fikosianin (warna biru
pada alga), fikosantin (warna coklat pada alga), fikoeritrin (warna merah
pada alga).
2. Leukoplas → plastida yang berwarna putih atau tidak berwarna,
berfungsi menyimpan amilum (amiloplas), lemak atau minyak
(elailoplas/lipidoplas), dan protein (proteoplas).
3. Kloroplas → plastida yang mengandung pigmen klorofil (pigmen yang
menyerap sinar warna merah, biru, ungu, dan memantulkan warna hijau
kecuali jika tertutup warna lainnya), karotenoid ( pigmen berwarna
kuning, oranye, merah atau coklat, menyerap sinar gelombang antar ungu
– biru) dan pigmen fotosintesis lainnya. Macam – macam klorofil antara
lain ; klorofil a (warna hijau biru), klorofil b (warna hijau kuning),
klorofil c (warna hiaju coklat), klorofil d (warna hijau merah).

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 6


3. Nukleus : organel sel terbesar, berbentuk bulat hingga oval.
 Pada organisme eukariotik (kecuali sel darah merah mamlia dewasa dan sel
floem) inti sel dilindungi oleh membran inti (karioteka), sedangkan pada
organisme prokariotik bahan inti nya tidak dilindungi karioteka.
 Di dalam nukleus terdapat :
 Nukleous (anak inti) : berfungsi mensintesis RNA ang digunakan dalam
perakitan kromosom.
 Nukleoplasma (cairan inti) : tersusun atas protein.
 Butiran kromatin : terdapat pada nukleoplasma. Pada saat membelah
kromatin menebal membentuk kromosom yang mengandung DNA
(berisi informasi genetik).

 Perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 7


Lengkapi tabel berikut:
Pembeda Sel tumbuhan Sel hewan
No.
1. Bentuk sel

2. Dinding sel

3. Kloroplas

4. Vakuola

5. Sentrosom

6. Zat cadangan

 Transpor pada membran sel :


1. Transpor Pasif : transpor yang tidak membutuhkan energi, terjadi karena perbedaan
konsentrasi antar zat/larutan. Meliputi :
 Difusi :
 Perpindahan zat (terlarut), dengan atau tanpa melewati membran, dari daerah
yang konsetrasi zatnya tinggi (hipertonis) ke daerah yang konsentrasi zatnya
rendah (hipotonis) sehingga konsentrasi daerah menjadi seimbang (isotonis).
Contoh : hewan uniseluler mendapatkan O2 dengan cara difusi. Konsentrasi zat
O2 yang tinggi di udara akan pindah ke dalam hewan uniseluler yang konsentrasi
O2 nya lebih rendah.

 Difusi dipermudah (facilitated diffusion) : proses difusi yang dipermudah oleh


bantuan protein transpor, misalnya enzim. Difusi dipermudah terjadi jika zat
terlarut tertahan oleh lapisan fosfolipid pada membran sel.

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 8


 Osmosis :
 Perpindahan air (pelarut) melalui membran semipermeabel dari daerah yang
konsentrasi airnya tinggi ke daerah yang konsentrasi airnya rendah sehingga
terjadi larutan yang seimbang.

2. Transpor aktif : transpor yang membutuhkan energi karena pergerankannya melawan


gradien konsentrasi, yaitu dari hipotonis ke hipertonis hingga terjadi isotonis. Meliputi :
 Endositosis : proses penelanan / masuknya zat ke dalam sel melalui pembentukan
kantung membran dalam. Dibedakan menjadi :
 Pinasitosis : proses masuknya benda cair kedalam sel. Lewis melihat peristiwa
sel seolah sedang minum maka ia menyebutnya pinos : minum (Yunani).
Contoh: akar tumbuhan menyerap air.
 Fagositosis : proses masuknya benda padat kedalam sel. Contoh : Amoeba
menelan Paramecium.

Partikel/zat

 Eksostosis : proses pengeluaran zat dari dalam sel atau organel sel. Contoh : sekresi
mukus.

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 9


 Sintesis Protein
Tahap-tahap pembentukan protein :

1.

2.

3.

4.

5.

6.

 Reproduksi sel
Ada 3 macam reproduksi sel :

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 10


1. Amitosis adalah pembelahan secara langsung, tanpa melalui tahap-tahap
pembelahan. Contoh pembelahan ini adalah makhluk hidup bersel satu, seperti
bakteri, amoeba, paramecium, euglena, dan ganggang biru-hijau.

2. Mitosis adalah pembelahan sel yang hanya mengalami satu proses tahap
pembelahan. Ada 4 fase dalam satu tahapan, yaitu profase, metafase, anafase,
dan telofase.

3. Meiosis adalah pembelahan sel yang terdirir atas dua proses tahap pembelahan.
Ada 4 fase dalam satu tahapan, yaitu profase, metafase, anafase, dan telofase.
Jadi, terdapat Meiosis I yang terdiri atas profase I, metafase I, anafase I, dan telofase
I serta terdapat Meiosis II yang terdiri atas profase II, metafase II, anafase II, dan
telofase II.

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 11


BAB 2
JARINGAN PADA TUMBUHAN
 Pengertian
 Jaringan adalah sekelompok sel yang memiliki asal, strukur dan fungsi yang sama.
 Ilmu yang mempelajari jaringan disebut histologi.

 Pembagian Jaringan Pada Tumbuhan


1. Jaringan Muda / Meristem / Embrional : jaringan yang sel-selnya selalu aktif membelah.
 Memiliki ciri-ciri :
 Berdinding tipis
 Tidak ditemukan ruang antar sel
 Vakuola sel sangat kecil (tidak menyimpan cadangan makanan)
 Kaya protoplasma
 Berdasarkan letaknya mersitem dibagi menjadi :
a. Meristem apikal (ujung) : terletak di ujung batang (pucuk utama dan pucuk
lateral) dan ujung akar.
b. Meristem lateral (samping) : terletak sejajar dengan organ tempat
ditemukannya, contoh : kambium dan kambium gabus.
c. Meristem interkalar : terletak di sekitar ruas batang menyebabkan pemanjangan
ruas-ruas batang tumbuhan.

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 12


 Berdasarkan cara terbentuknya meristem dibagi menjadi :
a. Promeristem : meristem yang terbentuk saat tumbuhan masih embrio.
b. Meristem primer : sel-selnya berkembang langsung dari sel-sel embrional
merupakan lanjutan dari perkembangan embrio (meristem apikal).
Pertumbuhannya disebut pertumbuhan primer.
c. Meristem sekunder : sel-selnya berkembang dari jaringan dewasa yang telah
mengalami diferensiasi (meristem lateral). Pertumbuhannya disebut
pertumbuhan sekunder.
2. Jaringan Dewasa : jaringan yang telah mengalami diferensiasi dan umumnya tidak lagi
aktif membelah.
 Memiliki ciri-ciri :
 Dinding sel telah mengalami penebalan
 Tidak memiliki ruang antar sel
 Ukuran relative besar disbanding meristem
 Vakuola besar
 Kadang sel-selnya telah mati
 Berdasarkan cara terbentuknya jaringan dewasa dibagi menjadi :
a. Jaringan primer : jaringan yang dibentuk oleh sel-sel yang berasal dari
meristem primer.
b. Jaringan sekunder : jaringan yang dibentuk oleh sel-sel yang berasal dari
meristem sekunder.
 Beradasarkan fungsinya jaringan dewasa dibagi menjadi :
a. Jaringan Pelindung (Epidermis) :
 Fungsi : melindungi bagian dalam organ tumbuhan dan menyerap air dan
mineral.
 Jaringan paling luar yang menutup seluruh permukaan tubuh tumbuhan,
seperti permukaan akar, batang, daun, buah, bunga dan biji.
 Susunan selnya rapat, umumnya berbentuk pipih dan tidak berklorofil.
 Sel-sel epidermis dapat berkembang menjadi alat tambahan (derivat
epidermis), antara lain :
 Stomata (mulut daun) : sebagai tempat pertukaran gas.
 Trikoma : umumnya berbentuk rambut daun, namun ada yang
berbentuk sisik dan duri (spina), antara lain sebagai penerus
rangsangan, mengurangi penguapan (bila terdapat didaun), melindungi
dari gangguan hewan, membantu penyebukan bunga dan penyebaran
biji.

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 13


 Sel kipas : untuk megurangi penguapan dengan menggulung daun pada
famili Gramineae dan Cyperaceae.
 Rambut akar : pada epidermis akar yang masih muda.
b. Jaringan Dasar (Parenkim) :
 Tersusun atas sel-sel hidup yang tidak rapat dengan morfologi dan fisiologi
yang beragam.
 Parenkim yang berklorofil disebut klorenkim.
 Disebut jaringan dasar karena dijumpai hampir disetiap bagian tumbuhan,
misalnya di jumpai sebagai:
 Korteks (antara epidermis dan pembuluh angkut pada akar dan batang)
 Empulur batang
 Penyimpan cadangan makanan pada buah dan biji.
 Pada daun, parenkim merupakan mesofil daun yang berdiferensiasi menjadi
jaringan palisade (jaringan tiang) dan jaringan spons (jaringan bunga
karang) sebagai tempat fotosintesis.
c. Jaringan Penyokong (Penguat)
 Fungsi : menyokong dan memperkuat tumbuhan.
 Berdasarkan bentuk dan sifatnya dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :
 Jaringan Kolenkim :
 Tersusun atas sel-sel hidup yang lentur dan mengalami penebalan
selulosa pada bagian sudut dindingnya.
 Terdapat pada organ tumbuhan yang masih mengadakan
pembelahan sel (pertumbuhan dan perkembangan), seperti pada
tepi batang yang masih muda, pada tumbuhan herba, tepi helai dan
tulang daun.
 Jaringan Sklerenkim :
 Tersusun atas sel-sel mati yang mengalami penebalan pada seluruh
bagian dindingnya sehingga bersifat kuat.
 Hanya terdapat pada organ tumbuhan yang tidak lagi mengadakan
pembelahan sel (pertumbuhan dan perkembangan).
 Terdiri atas serabut (serat-serat sklerenkim) dan sklereid (sel-sel
batu).
d. Jaringan Pengangkut (Vaskuler)
 Fungsi : mengangkut air dan unsur hara serta mengedarkan zat makanan
hasil fotosintesis.
 Pada tumbuhan tingkat tinggi jaringan pengangkut terdiri atas 2 berkas
pengangkut, yaitu :
 Xilem (pembuluh kayu) :
 Berfungsi untuk mengangkut air dan garam mineral (unsur hara)
dari akar menuju daun.
 Tersusun atas unsur pembuluh, trakeid, serabut xilem dan
parenkim xilem.

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 14


 Berdasarkan cara terbentuknya dibagi menjadi xilem primer (hasil
diferensiasi mersitem primer) dan xilem sekunder (hasil
diferensiasi meristem sekunder).
 Floem (pembuluh kulit kayu) :
 Berfungsi mengedarkan sari-sari makanan hasil fotosintesis dari
daun ke seluruh bagian tumbuhan.
 Tersusun atas unsur tabung tapis, sel pengiring, serabut floem dan
parankim floem.

 Berdasarkan cara terbentuknya dibagi menjadi floem primer (hasil


diferensiasi mersitem primer) dan floem sekunder (hasil
diferensiasi meristem sekunder).
 Tipe – tipe berkas pengangkut :
 Kolateral : xilem dan floem terletak berdampingan. Dibagi menjadi 3 :
 Kolateral terbuka : antara xilem dan floem terdapat kambium,
dijumpai pada tumbuhan dikotil dan gymnospermae.

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 15


 Kolateral tertutup : antara xilem dan floem tidak terdapat kambium.
Dijumpai pada tumbuhan monokotil.
 Bikolateral : xilem berada di tengah diapit oleh floem pada bagian
luar dan dalamnya.dijumpai pada solanaceae (missal kentang) dan
family cucurbitaceae (missal ketimun).
 Konsentris : xilem dikelilingi floem atau sebaliknya.
 Konsentris amfikribral : xilem dikellingi floem, dijumpai pada
tumbuhan paku.
 Konsentris amfivasal : floem dikelilingi xilem, dijumpai pada
Cordyline sp. dan rizoma Acorus calamus.
 Radial : xilem dan floem letaknya bergantian menurut jari-jari
lingkaran,dijumpai pada akar tumbuhan monokotil.
e. Jaringan sekretori :
 Kelenjar internal yang menghasilkan senyawa yang tidak dikeluarkan dari
tubuh tumbuhan, seperti minyak atsiri (pada jeruk), getah dan damar.
 Tersusun atas sel kelenjar, saluran kelenjar dan saluran getah.
 Sifat totipotensi sel :
 Adalah sifat sel yang mampu menjadi individu baru yang utuh jika berada pada
lingkungan yang sesuai.
 Sifat totipotensi pada tumbuhan lebih besar dibandingkan pada hewan karena tumbuhan
memiliki jaringan meristem yang selalu membelah dan jaringan parenkim yang juga
bersifat meristematik.
 Basarnya sifat totipotensi pada tumbuhan ini digunakan dalam kultur jaringan yaitu
memperoleh anakan yang seragam dengan membudidayakan suatu jaringan tumbuhan.
 Langkah kultur jaringan :
 Mengambil potongan jaringan tumbuhan (eksplan) dan dipelihara dalam medium
yang cocok dalam keadaan steril (umumnya membutuhkan alat yang disebut
autoclave).
 Ekplan akan membentuk kalus ( jaringan permukaan pada luka tumbuhan).
 Memindahkan kalus kedalam medium diferensiasi (untuk pertumbuhan lanjutan)
dan akan terbentuk planlet (tumbuhan kecil yang lengkap).
 Manfat kultur jaringan :
 Memperoleh anakan dalam jumlah yang banyak dan cepat
 Anakan memiliki sifat yang sama dengan induknya
 Bebas menentukan bagian tumbuhan yang akan dikultur
 Tidak membutuhkan tempat yang luas.

 Organ Tumbuhan
 Organ tumbuhan tingkat tinggi yang pokok adalah akar, batang dan daun. Namun organ
tersebut dapat bermodifikasi menjadi organ lain, misalnya akar menjadi umbi akar,
batang menjadi umbi batang, daun menjadi bunga yang dapat menghasilkan buah dan
biji.

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 16


1. Akar :
 Dibagi menjadi 2 macam : akar primer dan akar liar.
 Akar primer berasal dari akar lembaga (radikula) yaitu akar yang pertama kali
tumbuh dari embrio dalam biji.
 Pada dikotil dan gymnospermae akar lembaga terus tumbuh menjadi akar tunggang.
 Pada monokotil akar lembaga mati, lalu dari pangkal batang akan tumbuh akar-akar
yang mempunyai ukuran sama disebut akar serabut.
 Akar monokotil dan dikotil ujungnya dilindingi tudung akar atau kaliptra untuk
menembus lapisan tanah.
 Fungsi akar primer :
 Penyokong tegaknya tumbuhan
 Beberapa sebagai tempat peyimpanan cadangan makanan
 Berperan dalam proses penyerapan air, mineral dan unsure hara lain dari dalam
tanah
 Beberapa sebagai alat reproduksi vegetatif.
 Akar liar muncul dari daun, batang atau jaringan lain yang bisa bersifat permanen
atau sementara, berfungsi untuk merayap, menopang atau melekat (haustoria).
Beberapa akar liar yang menyentuh tanah akan berfungsi seperti akar primer.
 Akar tersusun atas beberapa jaringan :
 Epidermis : lapisan terluar akar,umumna tidak memiliki kutikula, tersusun atas
selapis sel, rapat, berdinding tipis, bersifat semipermeabel, beberapa selnya
berdiferensiasi menjadi rambut akar.
 Korteks : lapisan tengah sel yang tersusun atas beberapa lapis sel, longgar
(memungkinkan untuk pertukaran gas), dan berdinding tipis.
 Endodermis : lapisan terdalam akar yang tersusun atas selapis sel, rapat tanpa
rongga sel, dinding selnya mengalami penebalan gabus. Deretan sel gabus disebut
pita Caspary yang tidak dapat dilalui air (impermeabel), maka air harus melalui

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 17


dinding sel endodermis yang tidak menebal yaitu sel peresap atau sel penerus air
untuk tetap sampai ke stele (silinder pusat).
 Stele (silinder pusat) : terdiri atas perisikel atau perikambium (membentuk cabang
akar) dan jaringan pengangkut (xylem dan floem).

2. Batang
 Adalah bagian tumbuhan yang meliputi batang, cabang dan ranting.
 Berasal dari batang lembaga pada embrio di dalam biji.
 Pada angiospermae terdapat 3 jenis batang : batang berkayu, terna (herbaseus) dan
rumput (kalmus).
 Fungsi batang :
 Penghubung antara akar dan daun
 Menegakkan tumbuhan
 Beberapa sebagai penyimpan cadangan makanan
 Beberapa sebagai alat reproduksi vegetatif.
 Secara umum struktur batang terdiri dari :
 Epidermis : terdiri atas selapis sel, rapat (tanpa ruang antar sel), dinding luarnya
terdapat kutikula (untuk melindungi batang dari kekeringan).
 Korteks : terderi atas sel-sel berdinding tipis, longgar dan di sebelah dalam
korteks terdapat amilum.
 Stele (silinder pusat) : terdiri dari perisikel (lapisan terluar stele) dan jaringan
pengangkut (di dalam stele) yaitu xylem dan floem. Pada dikotil tepi stele dibatasi
oleh kambium sedangkan pada monokotil tidak terdapat kambium.
 Adanya kambium menyebabkan pertumbuhan sekunder yang mengakibatkan
perbesaran diameter batang, sehingga terbentuk lingkaran tahun.

3. Daun
 Adalah bagian tumbuhan yang paling banyak mengandung klorofil.

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 18


 Secara morfologi daun yang lengkap terdiri dari helaian daun (lamina), tangkai
daun (petiolus), dan pelepah daun (folius).
 Fungsi daun :
 Tempat terjadinya fotosintesis dan transpirasi (penguapan air pada siang hari)
 Stomata (mulut daun) berfungsi sebagai alat respirasi (pernapasan)
 Penipan cadangan makanan
 Sebagai alat reproduksi vegetatif, seperti pada
 Secara umum daun terdiri dari jaringan :

 Epidermis : terdapat di bagian atas dan bawah daun, umumnya dinding selnya
dilapisi kutikula (kitin) atau lignin, memiliki celah yang diapit oleh sel penjaga,
celah tersebut bernama stomata.
 Mesofil : merupakan jaringan parenkim pada daun, terletak antara bagian atas dan
bawah epidermis, mesofil berdiferensiasi menjadi jaringan tiang / palisade dan
jaringan bunga karang / spons (umumnya pada dikotil).
 Jaringan pengangkut : terdiri dari xylem dan floem, membentuk struktur tulang
daun.

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 19


 Jaringan sekretori : pada tumbuhan tertentu terdapat sel-sel khusus, misalnya
saluran getah, sel-sel kristal dan kelenjar yang umumnya terdapat pada mesofil
daun.

4. Bunga
 Merupakan alat reproduksi generatif.
 Merupakan hasil modifikasi batang (menjadi tangkai) dan modifikasi daun (menjadi
kelopak, mahkota dan alat reproduksi). Modifikasi ini dihasilkan oleh enzim yang
dirangsang oleh fitohormon.
 Bagian – bagian bunga* :

Tangkai

 Dasar bunga (reseptakel) : ujung percabangan yang berhenti pertumbuhannya,


berfungsi sebagai tempat tumbuhnya perhiasan dan kelamin bunga.
 Perhiasan bunga (periantium) : terdiri dari kelopak bunga (calyx) biasanya
berwarna hijau berfungsi melindungi bagaian bunga saat kuncup dan mahkota
bunga (corolla) biasanya berwarna-warni berfungsi menarik serangga guna
membantu penyerbukan.
 Benang sari (stamen) : terdiri dari tangkai benang sari (filament) dan kepala sari
(anther) berfungsi menghasilkan serbuk sari (pollen).
 Putik (pistilum) : terdiri dari kepala putik (stigma) berfungsi menerima polen,
bakal buah (ovarium) mengandung bakal biji (ovulum) dan tangkai putik (stilus)
sebagai saluran lewatnya serbuk sari saat pembahan.
*Bunga yang memiliki semua bagian bunga disebut bunga lengkap / sempurna,
dan bunga yang tidak memiliki semua bagian bunga disebut bunga tidak lengkap /
tidak sempurna.

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 20


BAB 3
JARINGAN PADA HEWAN
Di dalam tubuh hewan tingkat tinggi terdapat bermacam-macam jaringan. Namun,
bermacam-macam jaringan tersebut dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok besar,
yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. Selain itu, ada juga
jaringan embrional yang hanya terdapat pada fase pembentukan embrio. Jaringan-jaringan
tersebut terbentuk dari kumpulan sel melalui proses yang dinamakan histogenesis.
Jaringan tersusun oleh sel-sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Perubahan
sel menjadi jaringan terjadi melalui proses spesialisasi. Jaringan penyusun tubuh hewan ada
empat macam, yaitu :
1. Jaringan epitel; merupakan jaringan yang melapisi permukaan tubuh dan membatasi
rongga tubuh.
2. Jaringan ikat; merupakan jaringan yang mengikat dan menyokong bagian-bagian tubuh.
3. Jaringan otot; merupakan jaringan yang menggerakkan bagian-bagian tubuh.
4. Jaringan saraf; merupakan jaringan yang menanggapi rangsang dan meneruskan rangsang
(impuls) dari bagian tubuh yang satu ke bagian tubuh lain.

1. JARINGAN EPITEL
Jaringan epitel merupakan jaringan yang melapisi permukaan dalam dan permukaan
luar suatu organ. Jaringan itu tersusun atas selapis atau beberapa lapis sel yang sangat rapat
tanpa adanya ruang antarsel. Jaringan epitel tidak memiliki pembuluh darah, tetapi semua
jaringan epitel tumbuh dan melekat pada permukaan jaringan ikat yang ada di bawahnya
yang memiliki pembuluh darah.
Jaringan epitel memiliki bermacam-macam fungsi tergantung jenis dan lokasi
terdapatnya jaringan tersebut.
Ciri-Ciri Jaringan Epitel :
1. Sel-selnya tersusun rapat sehingga hampir tidak ada ruang antarsel.
2. Jaringan epitel tidak mengandung pembuluh darah, tetapi mengandung ujung saraf. Sel
epitel mendapat makanan dari kapiler darah yang terdapat pada jaringan ikat.
3. Jaringan epitel memiliki kemampuan regenerasi cukup tinggi. Ada epitel yang rawan
terhadap gesekan sehingga permukaan sel akan aus. Ada pula yang dapat rusak akibat zat
yang dihasilkan oleh bakteri, asam, atau asap. Selama sel epitel mendapat cukup nutrient,
sel epitel akan cepat mengganti sel-sel yang rusak tersebut melalui pembelahan sel (Marieb
& Mallat 2001).

Klasifikasi Jaringan Epitel


Jaringan epitel dapat diklasifikasikan berdasarkan bentuk dan jumlah lapisannya.
Berdasarkan bentuknya, fungsi jaringan epitel dibedakan menjadi epitelium pipih, epitelium
kubus, dan epitelium batang. Epitelium pipih memiliki nukleus yang berbentuk cakram,
epitelirum kubus memiliki nukleus berbentuk bulat, sedangkan epitelium batang memiliki

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 21


nukleus berbentuk oval memanjang. Perhatikan gambar di bawah ini untuk mengetahui jenis-
jenis jaringan epitel beserta letaknya di dalam tubuh.

Gambar 3.1 Klasifikasi jaringan epitel


Adapun berdasarkan jumlah lapisannya, jaringan epitel dibedakan menjadi epitelium
selapis dan epitelium berlapis. Epitelium selapis tersusun dari satu lapisan sel yang sama,
misalnya epitelium pipih selapis, batang selapis, kubus selapir, atau batang berlapis semu.
Sementara epitelium berlapis adalah jaringan epitel yang tersusun dari 2 atau lebih lapisan
sel epitelium, misalnya epitelium pipih berlapis, epitelium kubus dan batang berlapis,
epitelium transisional, dan epitelium kelenjar.

Letak Jaringan Epitel


Jaringan epitel terletak di organ luar maupun dalam tubuh hewan. Masing-masing
organ tersebut dilapisi oleh jaringan epitel dengan struktur dan fungsi yang berbeda. Berikut
ini jenis dan fungsi jaringan epitel beserta letaknya pada organ tubuh hewan.
Jenis Jaringan Fungsi Letak
Epitelium pipih Sebagai alat penyaring Endotelium pada organ sirkulasi
selapis dan respirasi pembuluh darah, nimfa, dan jantung;
mesotelium yang melapisi rongga
perut, membran jantung, dan
membran paru-paru.
Epitelium kubus Sebagai alat sekresi dan Saluran kelenjar ludah, keringat, dan
selapis absorbs saluran ginjal.
Epitelium batang Sebagai alat sekresi, Saluran pencernaan dari lambung
selapis absorbsi, dan transpor sampai anus.
ion

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 22


Jenis Jaringan Fungsi Letak
Epitelium batang Sebagai alat sekresi Bagian dalam saluran pernapasan.
berlapis semu
Epitelium pipih Sebagai pelindung dan Epidermis kulit, rongga mulut, va9ina,
berlapis penerima impuls dan eskofagus.
Epitelium kubus Sebagai alat sekresi Saluran besar kelenjar susu, ludah,
dan batang berlapis dan pangkal esofagus.
Epitelium Sebagai alat penyaring Organ urinari seperti ureter dan
transisional bagian dalam ginjal.
Epitelium kelenjar Sebagai alat sekresi Kelenjar endokrin dan kelenjar
eksokrin.
Tabel 3.1 Letak jaringan epitel

Gambar 3.2 Klasifikasi jaringan epitel pada hewan

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 23


2. JARINGAN IKAT
Jaringan ikat adalah jaringan yang berfungsi untuk mengikat dan menyokong jaringan
yang lain. Jaringan ini merupakan jaringan yang paling banyak terdapat di dalam tubuh serta
memiliki susunan sel yang jarang dan tersebar dalam suatu matriks ekstraseluler. Jaringan
ikat disebut juga jaringan penyokong atau jaringan penunjang.
Jaringan ikat berkembang dari mesenkim yang berasal dari mesoderm. Mesoderm
adalah lapisan tengah embrio. Selain untuk mengikat dan menyokong jaringan, jaringan ikat
berfungsi untuk melindungi organ-organ tubuh, membentuk tubuh, menyimpan energi, dan
menyusun sistem sirkulasi darah.

Gambar 3.3 Jaringan Ikat


Penyusun Jaringan Ikat
Jaringan ikat tersusun dari matriks dan sel-sel jaringan ikat. Matriks berfungsi
sebagai tempat melekatnya sesuatu. Sedangkan sel-sel jaringan ikat memiliki berbagai fungsi.
a. Matriks
Matriks adalah materi dasar untuk melekatkan sesuatu. Matriks tersusun oleh
serabut dan bahan dasar (cairan ekstraseluler). Berikut adalah serat dan bahan dasar matriks:
1. Serat kolagen. Serat kolagen terbuat dari kolagen. Sifatnya tidak elastis, sangat kuat, dan
mudah robek jika ditarik mengikuti panjangnya. Serat ini terdapat di tendon yang
berfungsi untuk menghubungkan otot dan tulang. Selain di tendon, serat kolagen juga
ditemukan di tulang dan kulit. Penyusun utama serat kolagen adalah protein kolagen yang
merupakan 25% dari total seluruh protein di dalam tubuh.
2. Serat elastin. Serat elastin memiliki sifat yang sangat elastis dan tingkat kelenturannya
tinggi. Wujudnya berupa untaian panjang dan berwarna kuning. Sifatnya mirip karet. Serat
elastin terdapat di pembuluh darah, ligamen, dan selaput tulang rawan pada laring. Serat

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 24


elastin tersusun atas elastin yang terdiri dari mukopolisakarida dan protein serta
dikelilingi oleh glikoprotein yang disebut fibrillin.
3. Serat retikuler. Serat ini sangat tipis dan bercabang. Serat retikuler tersusun oleh kolagen
dan dilanjutkan oleh serabut-serabut kolagen. Serat ini memiliki elastisitas yang rendah.
Perbedaan serat retikuler dengan serat kolagen adalah serat retikuler lebih tipis daripada
serat kolagen dan dilapisi oleh glikoprotein. Fungsi serat retikuler adalah untuk
menghubungkan jaringan ikat dengan jaringan yang lain. Serat ini terdapat di hati, limpa,
dan kelenjar limfe.
4. Bahan dasar. Bahan dasar matriks adalah mukopolisakarida sulfat dan asam hialuronat.
Matriks akan bersifat lentur jika asam hialuronatnya tinggi (contoh di sendi) dan akan
bersifat kaku jika mukopolisakaridanya tinggi (contoh di tulang punggung). Fungsi lain
dari asam hialuronat adalah sebagai pengikat air, pelumas, dan peredam benturan.
Komponen utama mukopolisakarida adalah sulfat terutama kondroitin sulfat.

b. Sel-sel jaringan ikat


Selain matriks, jaringan ikat juga tersusun oleh sel-sel jaringan ikat. Sel-sel ini
memiliki berbagai macam fungsi sesuai dengan masing-masing jenis selnya. Berikut adalah
macam-macam sel jaringan ikat:
1. Fibroblas. Fibroblas adalah sel yang berbentuk serat dan berfungsi untuk mensekresikan
protein.
2. Makrofag. Makrofag adalah sel yang bentuknya tidak teratur dan berfungsi untuk
pinositosis dan fagositosis. Pinositosis adalah proses “meminum” partikel-partikel kecil—
biasanya berupa zat-zat buangan—yang berupa cairan. Sedangkan fagositosis adalah
proses “memakan” sel-sel mati dan bakteri.
3. Sel tiang. Sel tiang adalah sel yang berfungsi sebagai penghasil heparin dan histamin.
Heparin berfungsi untuk mencegah pembekuan darah. Sedangkan histamin berfungsi
untuk meningkatkan permeabilitas kapiler darah.
4. Sel lemak. Sel lemak berfungsi untuk menyimpan lemak. Sel-sel lemak membentuk
jaringan lemak (adiposa).
5. Sel plasma. Sel plasma memiliki bentuk yang tidak teratur dan berfungsi untuk melawan
patogen. Sel ini kebanyakan ditemukan pada saluran pencernaan dan pernapasan.

Jenis-Jenis Jaringan Ikat


Berdasarkan struktur dan fungsinya, jaringan ikat dibedakan menjadi beberapa jenis
yaitu jaringan ikat longgar, jaringan adiposa, jaringan ikat padat, jaringan tulang rawan,
jaringan tulang, jaringan darah, dan jaringan limfe.
a. Jaringan Ikat Longgar
Jaringan ikat longgar jaringan yang sel-selnya jarang dan sebagian jaringannya
tersusun atas matriks yang mengandung serabut kolagen dan serabut elastin. Matriknya
berupa cairan lendir (mukus). Di jaringan ini terdapat makrofag, sel plasma, sel tiang, dan sel
lemak. Fungsi jaringan ikat longgar adalah untuk membungkus organ-organ tubuh, pembuluh
darah, dan saraf.

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 25


b. Jaringan Ikat Padat
Jaringan ikat padat disusun oleh sel-sel fibroblas dan terdapat banyak serat kolagen
yang tersusun padat dan teratur. Serabut kolagen bersifat fleksibel tetapi tidak elastis. Fungsi
jaringan ikat padat adalah untuk menghubungkan antara organ satu dengan organ yang lain.
Jaringan ikat padat terdapat pada tendon dan ligamen. Tendon berfungsi sebagai penghubung
antara tulang dengan otot sedangkan ligamen berfungsi sebagai penghubung tulang dengan
tulang lainnya. Selain itu, jaringan ikat padat juga terdapat pada pembungkus tulang dan
lapisan dermis pada kulit.

c. Jaringan Tulang Rawan (Kartilago)


Tulang rawan pada anak berasal dari jaringan embrional yang disebut mesenkim.
Sedangkan pada orang dewasa berasal dari selaput tulang rawan atau perikondrium yang
mengandung banyak kondroblas atau pembentuk sel-sel tulang rawan. Jaringan tulang rawan
(kartilago) terdiri dari tiga macam yaitu hialin, fibrosa, dan elastis.
1. Tulang rawan hialin adalah tulang rawan yang mengandung kondroblas dan kolagen.
Warnanya putih kebiruan dan transparan. Tulang rawan hialin merupakan bagian terbesar
dari kerangka embrio dan terdapat di laring, trakea, dan tulang dada. Fungsinya adalah
untuk memberi kekuatan, menyokong rangka embrionik, dan membantu pergerakan.
Tulang rawan hialin merupakan tulang rawan yang paling banyak terdapat di dalam tubuh.
2. Tulang rawan elastis adalah tulang rawan yang strukturnya lebih lentur. Terdapat serat
elastin berwarna kuning dan perikondrium. Fungsi utama tulang rawan elastis adalah
sebagai pemberi fleksibilitas dan penyokong. Tulang ini terdapat pada embrio, laring, daun
telinga, epiglotis, dan bagian luar telinga.
3. Tulang rawan fibrosa adalah tulang rawan yang lebih kokoh dan fleksibel. Jaringan ini
berfungsi untuk memberikan proteksi dan penyokong. Warnanya gelap dan keruh. Tulang
rawan fibrosa merupakan tulang rawan yang paling kuat. Tulang rawan fibrosa terdapat
pada tulang belakang dan tendon.

d. Jaringan Tulang (Osteon)


Tulang adalah penyokong tubuh paling utama bagi sebagian besar hewan. Sel tulang
disebut osteosit yang dibentuk oleh osteoblas. Osteoblas saling terhubung dengan kanalikuli.
Matriks osteoblas mengandung kalsium fosfat yang mengakibatkan matriks mengeras. Tulang
dapat dibagi menjadi dua macam yaitu tulang padat (tidak memiliki rongga seperti tulang
pipa) dan tulang spons (memiliki rongga seperti tulang pendek).

e. Jaringan Lemak (Adiposa)


Jaringan lemak (adiposa) adalah jaringan yang berfungsi untuk menyimpan lemak
yang merupakan cadangan makanan dan penghangat tubuh. Jaringan lemak bersifat longgar
dan selnya berbentuk bulat dengan membran sel yang tipis. Jaringan ini terdapat di seluruh
bagian tubuh.

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 26


f. Jaringan Darah
Jaringan darah adalah jaringan ikat yang istimewa karena wujudnya berupa cairan.
Jaringan darah termasuk jaringan ikat karena memiliki salah satu kriteria jaringan ikat yaitu
memiliki matriks ekstraseluler yang berupa cairan yaitu plasma darah. Fungsi jaringan darah
yaitu untuk membawa sari-sari makanan, hormon, oksigen, sisa-sisa hasil metabolisme, serta
mencegah infeksi. Jaringan darah terdiri dari eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah
putih), trombosit (keping darah), dan plasma darah.

g. Jaringan Limfe
Jaringan limfe (getah bening) berfungsi untuk kekebalan tubuh serta mengangkut
cairan jaringan, protein, lemak, garam mineral, dan zat-zat lain dari jaringan ke sistem
pembuluh darah. Jaringan limfe terdapat pada organ-organ seperti timus, kelenjar limfe,
tonsil, dan limpa. Jaringan limfe terdiri dari serat retikuler dan makrofag.

3. JARINGAN OTOT
Jaringan otot adalah jaringan yang tersusun atas sel-sel panjang yang disebut serabut
otot. Serabut otot mampu berkontraksi ketika mendapatkan rangsang dari impuls saraf.
Fungsi jaringan otot adalah untuk menggerakan organ-organ tubuh baik secara sadar maupun
tidak sadar. Sel otot memiliki struktur yang khusus. Membran sel otot disebut
sarkolema, sitoplasma sel otot disebut sarkoplasma, dan serat otot disebut miofibril yang
disusun oleh beberapa sarkomer. Otot merupakan jaringan yang paling banyak terdapat pada
sebagian besar hewan dan kontraksi otot merupakan kerja seluler yang paling banyak
memerlukan energi. Jaringan otot dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu otot polos, otot
lurik, dan otot jantung.

Gambar 3.4 Jaringan otot


a. Jaringan otot polos
Jaringan otot polos adalah jaringan otot bersifat involunter yang terletak di dinding
organ-organ dalam tubuh, seperti saluran organ pencernaan manusia, organ pernapasan,
reproduksi, pembuluh darah, dan saluran ekskresi. Gerakan otot polos tidak dapat
dikendalikan oleh kesadaran karena hanya dipersyarafi oleh sistem syaraf otonom. Karena

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 27


bekerja di luar kesadaran, aktivitas gerak otot ini tidak akan menimbulkan rasa lelas,
sekalipun dilakukan terus menerus dalam jangka waktu yang lama.
Jaringan otot polos memiliki beberapa ciri spesifik yang membedakannya dengan
jaringan otot lain. Ciri ciri jaringan otot polos tersebut yaitu:
1. Sel pada jaringan berbentuk gelendong dan melancip di kedua ujungnya.
2. Memiliki sebuah nukleus di bagian tengah selnya.
3. Serabut halus yang melintang pada jaringan tidak terlihat.
4. Bekerja secara tidak sadar sehingga termasuk jenis otot involunter.
5. Bereaksi lambat, namun bekerja tanpa lelah dalam waktu yang lama.

b. Jaringan otot lurik


Jaringan otot lurik adalah jaringan otot bersifat volunter yang terletak melekat di
bagian rangka. Oleh karena itu, jenis jaringan otot ini juga kerap disebut jaringan otot rangka.
Otot lurik bekerja di bawah pengaruh kesadaran, oleh karena itu ia tidak mampu bekerja lama
karena akan menimbulkan rasa lelah. Selain untuk menggerakan tulang dan sistem rangka,
fungsi otot lurik juga terkait dengan sarana pelindung rangka dari benturan luar dan tempat
melekarnya jaringan lemak.
Jaringan otot lurik memiliki beberapa ciri spesifik yang membedakannya dengan
jaringan otot lain. Ciri ciri jaringan otot lurik tersebut yaitu:
1. Sel pada jaringan berbentuk silindris memanjang dan kedua ujungnya tidak bercabang.
2. Memiliki banyak nukleus di bagian sisi tepi selnya.
3. Serabut halus yang melintang pada jaringan terlihat, tapi tidak jelas.
4. Bekerja secara sadar sehingga termasuk jenis otot volunter.
5. Bereaksi cepat, namun dapat menimbulkan rasa lelah.

c. Jaringan otot jantung


Jaringan otot jantung adalah jaringan otot bersifat involunter yang hanya dapat
ditemukan di jantung. Jaringan otot jantung memiliki struktur yang mirip dengan otot lurik,
tapi memiliki mekanisme kerja seperti otot polos. Jaringan otot ini bekerja di luar kesadaran
karena gerakannya dipengaruhi oleh sel syaraf otonom, oleh karena itu jantung kita tidak
pernah lelah, meski berpuluh-puluh tahun terus bergerak memompa darah ke seluruh tubuh.
Jaringan otot jantung memiliki beberapa ciri spesifik yang membedakannya dengan
jaringan otot lain. Ciri ciri jaringan otot jantung tersebut yaitu:
1. Sel pada jaringan berbentuk silindris memanjang dengan kedua ujungnya bercabang.
2. Memiliki satu nukleus di bagian tengah selnya.
3. Serabut halus yang melintang pada jaringan terlihat jelas.
4. Bekerja secara tidak sadar sehingga termasuk jenis otot involunter.
5. Bereaksi sedang, namun bekerja tanpa lelah dalam waktu yang lama.

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 28


Perbedaan otot polos, otot lurik, dan otot jantung
Ditinjau dari struktur, fungsi, letak, dan beberapa karakteristik lainnya, kita bisa
menemukan beberapa perbedaan otot polos, otot lurik, dan otot janrung. Perbedaan-
perbedaan tersebut telah kami rangkum dalam bentuk tabel, sebagaimana disajikan di bawah
ini.
Karakteristi Otot Polos Otot Lurik Otot Jantung
k
Bentuk Sel Gelendong melancip di Silindris, tidak bercabang Silindris, bercabang di
kedua ujungnya di kedua ujungnya kedua ujungnya
Nukleus Satu di bagian tengah Banyak di bagian tepi sel Satu di bagian tengah
sel sel
Miofibril Tidak terlihat Terlihat tidak jelas Terlihat jelas
Kendali Syaraf otonom Syaraf pusat Syaraf otonom
Jenis kerja Involunter Volunter Involunter
Kecepatan Lambat Cepat Sedang
Lama kerja Tidak terasa lelah saat Terasa lelah saat bekerja Tidak terasa lelah saat
bekerja lama lama bekerja lama
Letak Dinding organ dalam Tendon atau melekat pada Jantung
rangka
Tabel 3.2 Perbedaan antara otot polos, otot lurik, dan otot jantung

4. JARINGAN SARAF
Jaringan saraf adalah komponen utama dari dua bagian utama sistem saraf pada
manusia yang mengatur dan mengontrol fungsi dan aktivitas tubuh. Dua bagian utama itu
yakni otak dan sumsum tulang belakang pada sistem saraf pusat (SSP), dan saraf perifer pada
sistem saraf perifer.
Jaringan saraf terdiri dari neuron (sel saraf) yang berfungsi menerima dan mengirim
impuls (rangsangan) dan neuroglia (glia). Fungsi neuroglia adalah untuk membantu
menyebarkan impuls saraf dan menyediakan nutrisi untuk neuron. Semua sel saraf yang
semuanya memiliki akson (neurit). Fungsi akson adalah mengirimkan sinyal potensial aksi ke
sel selanjutnya.
Struktur Sistem Saraf
Jaringan saraf terdiri dari neuron (sel saraf) dan sel neuroglial. Biasanya, jaringan
saraf dikategorikan menjadi empat jenis jaringan. Dalam sistem saraf pusat (SSP), jenis
jaringan yang ditemukan adalah materi abu-abu dan materi putih. Dalam sistem saraf perifer
(SSP), jenis jaringan yang ditemukan adalah saraf dan ganglia. Jaringan tersebut dikategorikan
berdasarkan neuronal yang ada dan komponen neuroglial.

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 29


Gambar 3.5 Struktur sel saraf
Neuron adalah sel dengan fitur khusus yang memungkinkannya untuk menerima dan
memfasilitasi impuls saraf dan potensial aksi untuk melintasi membran sel neuron menuju
neuron berikutnya. Neuron memiliki badan sel yang besar (disebut soma) dengan dendritdan
akson. Dendrit adalah bagian yang tipis dan bercabang. Fungsi dendrit adalah untuk
menerima sinyal elektrokimia (neurotransmitter) untuk membuat perubahan tegangan pada
sel. Akson adalah bagian yang panjang. Fungsi akson adalah membawa potensial aksi dari sel
tubuh ke neuron berikutnya. Pada bagian akhir akson terdapat struktur seperti bola yang
terpisah dari dendrit dan neuron serta terdapat celah kecil yang disebut sinapsis. Struktur
seperti bola itu disebut terminal akson. Ketika potensial aksi menuju terminal akson,
neurotransmiter yang dihasilkan di sinapsis mengikat reseptor di membran pasca-sinapsis
yang akan menghantarkan impuls saraf.

Jenis Sel Saraf


Neuron digolongkan berdasarkan pada cara neuron memindahkan rangsangan dan
posisi yang ditempati neuron. Berdasarkan kedua hal tersebut, ada tiga jenis neuron, yaitu
neuron sensori, neuron intermediet, dan neuron motor.
1. Sel Saraf Sensorik (Neuron Sensori)
Sel saraf sensorik adalah sel saraf yang berfungsi menyampaikan impuls
(rangsangan) dari reseptor (penerima rangsangan) menuju ke sel saraf penghubung atau
sistem saraf pusat (sumsum tulang belakang dan otak). Sel saraf ini memiliki badan sel yang
saling bergerombol membentuk ganglion dan sambung menyambung menuju sumsum tulang
belakang.
2. Sel Saraf Penghubung (Neuron Intermediat)
Sel saraf penghubung adalah sel saraf yang membentuk rantai penghubung antara sel
saraf sensorik dan sistem saraf pusat, atau antara saraf pusat dengan sel saraf motorik. Sel
saraf penghubung terdapat hampir di seluruh bagian tubuh dan menjadi lintasan impuls bagi
koordinasi saraf.

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 30


3. Sel Saraf Motorik (Neuron Motor)
Sel saraf motorik adalah sel saraf yang berfungsi mengirimkan impuls berupa
perintah dari sistem saraf pusat menuju ke jaringan otot dan kelenjar untuk melakukan
respon.

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 31


A. Pilihlah jawaban yang benar
1. Jaringan epitel yang melapisi bagian dalam saluran pencernaan makanan adalah …
a. jaringan epitel pipih berlapis tunggal
b. jaringan epitel pipih berlapis banyak
c. jaringan epitel silindris berlapis tunggal
d. jaringan epitel kubus berlapis banyak
e. jaringan epitel bersilia berlapis banyak

2. Berikut ini adalah ciri-ciri berbagai macam jaringan hewan :


1. satu lapis sel berbentuk pipih
2. satu lapis sel berbentuk gelembung
3. terdapat di seluruh tubuh
4. mengandung garam mineral
5. memiliki matriks
6. membentuk ligamen
Ciri jaringan ikat adalah yang bernomor …
a. 1, 2, 3 d. 1, 3, 4
b. 2, 3, 4 e. 3, 4, 5
c. 3, 5, 6

3. Organ jantung tersusun atas jaringan yang bernomor …

a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. 5

4. Beberapa macam jaringan pada hewan:


1. epitel pipih berlapis tunggal
2. otot polos memanjang
3. epitel pipih berlapis banyak
4. epitel silindris berlapis tunggal
5. otot polos melingkar
Macam jaringan yang menyusun usus sapi adalah …
a. 1, 2, 3 d. 1, 3, 4
b. 1, 4, 5 e. 2, 3, 4
c. 2, 4, 5

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 32


5. Salah satu jaringan yang menyusun organ lambung, di antaranya adalah …
a. jaringan epitel silindris berlapis banyak
b. jaringan epitel kubus berlapis banyak
c. jaringan epitel silindris berlapis tunggal
d. jaringan epitel kubus berlapis tunggal
e. jaringan epitel pipih berlapis banyak

6. Jaringan epitel yang melapisi bagian dalam jonjot usus ditunjukkan oleh gambar ….

7. Jaringan memiliki ciri-ciri sebagai berikut :


- Melapisi atau menutupi permukaan organ tubuh
- Inti lonjong dengan posisi horizontal
- Terdapat di pembuluh darah dan jantung
Ciri-ciri tersebut dimiliki oleh jaringan
a. epitel pipih selapis d. ikat serabut padat
b. epitel silindris selapis e. ikat longgar
c. epitel kubus selapis

8. Ditemukan jaringan dengan ciri-ciri sebagai berikut :


- bentuk pipih, kubus atau silindris
- terletak pada permukaan organ
- berfungsi proteksi, sekresi
Jaringan yang dimaksud adalah :
a. saraf d. epitel
b. otot e. lemak
c. ikat

9. Jaringan yang melapisi rongga mulut dan rongga hidung adalah jaringan epitel …
a. kubus d. silindris selapis
b. kubus bersilia e. pipih selapis
c. pipih berlapis banyak

10. Jaringan yang terdapat di batang tenggorokan adalah ….


a. epitel kubus d. epitel pipih
b. epitel silindris e. epitel pipih berlapis
c. epitel silindris bersilia

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 33


11. Berikut ciri-ciri salah satu jaringan pada hewan:
(1) Sel berbentuk silinder
(2) Reaksi terhadap rangsang cepat
(3) Tersusun atas filamen aktin dan miosin
(4) Berinti banyak dan terdapat di tepi sel
Berdasarkan ciri-ciri, maka jaringan tersebut berfungsi ....
a. menggerakkan tulang (rangka) pada hewan
b. menggerakkan organ-organ dalam tubuh hewan
c. menerima dan menghantarkan implus
d. menghubungkan jaringan satu dengan lainnya
e. menyimpan cadangan lemak

12. Sel-sel penyusunnya berbentuk silindris dengan ujung meruncing, miofibril tampak jelas,
inti terletak di tengah. Berdasarkan ciri tersebut jaringan yang dimaksud adalah….
a. epitel bersilia d. otot jantung
b. otot lurik e. tulang keras
c. otot polos

13. Jaringan yang berfungsi sebagai penutup permukaan tubuh, baik permukaan luar maupun
permukaan dalam adalah ….
a. jaringan ikat d. jaringan saraf
b. jaringan otot e. epitel
c. endothelium

14. Ciri khusus jaringan memiliki komponen interseluler yang berupa matriks.
Jaringan yang dimaksud adalah ….
a. jaringan epitel d. jaringan ikat
b. jaringan saraf e. jaringan otot polos
c. jaringan otot

15. Tulang rawan berbeda dengan tulang keras karena di dalam tulang keras mengandung ….
a. kalium dan kalsium fosfat d. kolagen dan kondrin
b. kondrin dan kondrosit e. osteosit dan kondrosit
c. kolagen dan kondroblas

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 34


BAB 4

Sistem Gerak
Manusia
Gerak adalah hasil interaksi antara tulang, otot, dan persendian tulang. Alat gerak
pasif manusia yang berupa tulang terdiri atas tulang rawan dan tulang keras. Sementara alat
gerak aktif manusia yang berupa otot, terdiri atas otot polos, otot lurik, dan otot jantung.
Kerangka manusia tersusun dari tulang-tulang, baik tulang yang panjang maupun tulang
pendek. Tulang-tulang tersebut membentuk rangka dalam (endoskeleton) yang berfungsi:
Memberikan bentuk tubuh, menahan dan menegakkan tubuh, menjaga agar organ tubuh tetap
berada di tempatnya, melindungi organ-organ tubuh seperti otak, jantung, dan paru-paru,
untuk bergerak ketika dikehendaki otot dan menghasilkan sel darah di dalam sumsum tulang.
Endoskeleton pada manusia dibagi menjadi 2 yaitu: (a) kerangka sumbu (skeleton aksial):
tengkorak dan badan dan (b) Kerangka apendikular (tangan dan kaki).

JENIS-JENIS TULANG
Tulang disebut alat gerak pasif karena digerakkan oleh otot. Akan tetapi, tulang tetap
mempunyai peranan penting karena gerak tidak akan terjadi tanpa tulang.
1. Jenis Tulang
Coba kamu tekan dan rasakan tulang di bagian dagumu dan bagian telingamu!
Berbeda bukan? Di dalam tubuh kita ada dua macam tulang berdasarkan jaringan penyusun
dan sifat-sifat fisiknya, yaitu tulang rawan (kartilago) dan tulang (osteon.
a. Tulang Rawan (Kartilago)
Tulang rawan merupakan tulang yang disusun oleh sel-sel tulang rawan yang dapat
menghasilkan matriks berupa kondrin. Tulang ini bersifat lentur karena terdapat ruang pada
antar sel tulang rawan. Tulang ini mengandung zat kapur dan zat perekat. Pada anak-anak,
jaringan tulang rawan banyak mengandung sel. Pada orang dewasa, jaringan tulang rawan
banyak mengandung matriks. Pada orang dewasa, tulang rawan hanya terdapat pada
beberapa tempat, misalnya cuping hidung, cuping telinga, antara tulang rusuk dan tulang
dada, sendi-sendi tulang, antarruas tulang belakang, dan pada cakra epifisis. Tulang rawan
pada orang dewasa dibentuk oleh selaput tulang rawan (perikondrium) yang mengandung sel-
sel pembentuk tulang rawan (kondroblas).
Tulang rawan ada tiga tipe, yaitu tulang rawan hialin, elastin, dan serat (baca kembali
Bab 2).

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 35


b. Tulang Keras (Osteon)
Seperti namanya, tulang keras memiliki tekstur yang lebih padat dan bersifat keras
daripada tulang rawan. Jenis tulang ini disusun oleh osteoblas (sel pembentuk tulang).
Terdapat banyak zat kapur diantara sel tulang keras dengan sedikit zat perekat. itulah yang
membuat jenis tulang ini menjadi keras. Di dalam tulang keras kita dapat menjumpai saluran
havers. di dalam saluran havers ini terdapat pembuluh-pembuluh darah. Diantara contoh
tulang keras adalah tulang kering, tulang lengan, dan tulang selangka. Tulang keras tersusun
atas bagian-bagoan sebagai berikut.
1. Osteoblas, merupakan sel tulang muda yang akan membentuk osteosit.
2. Osteosit, merupakan sel-sel tulang dewasa.
3. Osteoprogenator, merupakan sel khusus, yaitu derivate mesenkim yang memiliki potensi
mitosis yang mampu berdiferensiasi menjadi osteoblast. Osteoprogenator terdapat di
bagian luar membrane (periosteum).
4. Osteoklas, merupakan sel yang berkembang dari monosit dan terdapat di sekitar
permukaan tulang. Fungsi osteoklas untuk perkembangan, pemeliharaan, perawatan, dan
perbaikan tulang.

Pembentukan Tulang
Proses pembentukan tulang disebut osifikasi. Pembentukan tulang terjadi segera
setelah terbentuk tulang rawan (kartilago). Kartilago dihasilkan dari sel-sel mesenkim.
Setelah kartilago terbentuk, bagian dalamnya akan berongga dan terisi osteoblas. Osteoblas
juga menempati seluruh jaringan dan membentuk sel-sel tulang.
Sel-sel tulang dibentuk terutama dari arah dalam ke luar, atau proses
pembentukannya konsentris. Tiap satuan sel tulang mengelilingi suatu pembuluh darah dan
saraf membentuk suatu sistem yang disebut sistem Havers.

Gambar 4.1 Sistem Havers pada tulang

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 36


Di sekeliling sel-sel tulang terbentuk senyawa protein yang akan menjadi matriks
tulang. Di dalam senyawa protein ini terdapat kapur dan fosfor sehingga matriks tulang akan
mengeras. Proses pembentukan tulang disebut osifikasi.

Gambar 4.2 Proses osifikasi


Berdasarkan matriksnya, jaringan tulang dibedakan menjadi dua macam, yaitu tulang
kompak dan tulang spons. Tulang kompak merupakan tulang dengan matriks yang padat dan
rapat, misalnya tulang pipa. Tulang spons merupakan tulang yang matriksnya berongga,
misalnya tulang pipih dan tulang pendek.

BENTUK TULANG
Berdasarkan bentuknya, terdapat tiga macam bentuk tulang yang menyusun rangka
tubuh, yaitu tulang pipa, tulang pipih, dan tulang pendek. Selain itu, ada pula tulang tak
berbentuk.
a. Tulang Pipa (Tulang Panjang)
Tulang ini pada umumnya berbentuk tabung, berongga dan memanjang. Pada kedua
bagian ujungnya terjadi perluasan tulang. Fungsi dari perluasan ini untuk berhubungan
dengan tulang yang lain. Pada rongga tulang ini berisi sumsum kuning dan lemak.
Tulang  pipa terbagi menjadi 3 bagian yaitu epifisis, yaitu bagian dikedua ujung tulang
yang berbentuk bonggol/membulat, kemudian bagian tengah tulang yang disebut diafisis.
Daerah antara diafise dengan epifise terdapat cakraepifisis(tepatnya lebih mengarah pada
dekat ujung epifise) yang tersusun dari kartilago yang aktif membelah pada usia
pertumbuhan. Pada orang dewasa cakra epifisis ini sudah menulang.

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 37


Osteoblas menempati rongga yang disebut rongga sumsum tulang. Di dalam tulang
pipa terdapat osteoklas. Contoh tulang pipa adalah tulang jari tangan, tulang paha, dan tulang
lengan atas.

Gambar 4.3 Tulang pipa


b. Tulang Pipih
Tulang pipih tersusun atas dua lempengan tulang kompak dan tulang spons, di
dalamnya terdapat sumsum tulang. Kebanyakan tulang pipih menyusun dinding rongga,
sehingga tulang pipih ini sering berfungsi sebagai pelindung atau untuk memperkuat.
Contohnya adalah tulang rusuk, tulang belikat, dan tulang tengkorak.

c. Tulang Pendek
Tulang pendek berbentuk kubus dan terdapat pada pergelangan tangan dan
pergelangan kaki.

d. Tulang Tak Berbentuk


Tulang tak berbentuk memiliki bentuk yang tak tentu. Tulang ini terdapat di wajah,
tulang belakang, dan tulang pinggul.

HUBUNGAN ANTARTULANG
Tulang di dalam tubuh dapat berhubungan secara erat atau tidak erat. Hubungan
antartulang disebut artikulasi. Agar artikulasi dapat bergerak, diperlukan struktur khusus
yang disebut sendi. Terbentuknya sendi dimulai dari kartilago di daerah sendi. Mula-mula
kartilago akan membesar lalu kedua ujungnya akan diliputi jaringan ikat. Kemudian, kedua
ujung kartilago membentuk sel-sel tulang, keduanya diselaputi oleh selaput sendi (membran
sinovial) yang liat dan menghasilkan minyak pelumas tulang yang disebut cairan sinovial.
Berdasarkan sifat geraknya, sendi dapat dibedakan atas :

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 38


Dia Si Amfi

Diartrosis Sinartrosis Amfiartrosis


(Sendi Gerak) (Sendi Mati) (Sendi Kaku)
DIARTROSIS
Diartrosis adalah hubungan antartulang yang kedua ujungnya tidak dihubungkan
oleh jaringan sehingga tulang dapat digerakkan, disebut juga sendi. Diartrosis disebut juga
hubungan synovial yang dicirikan oleh keleluasaannya dalam bergerak dan fleksibel. Sendi
ada yang dapat bergerak ke satu arah dan ada pula yang bergerak ke berbagai arah.
Hubungan antartulang yang bersifat diartrosis adalah sebagai berikut.
1) Sendi Engsel
Pada sendi engsel, kedua ujung tulang berbentuk engsel dan berporos satu.
Gerakannya hanya satu arah seperti gerak engsel pintu. Misalnya, sendi pada lutut, siku, mata
kaki, dan ruas antarjari.
2) Sendi Putar
Pada sendi putar, ujung tulang yang satu dapat mengitari ujung tulang yang lain.
Bentuk seperti ini memungkinkan gerakan rotasi dengan satu poros, misalnya sendi antara
tulang hasta dan pengumpil, dan sendi antara tulang atlas dengan tulang tengkorak.
3) Sendi Pelana
Pada sendi pelana, kedua ujung tulang membentuk sendi berbentuk pelana dan
berporos dua, tetapi dapat bergerak lebih bebas, seperti gerakan orang naik kuda. Misalnya,
sendi antara tulang telapak tangan dengan pergelangan tangan dan dengan ruas jari tangan.
4) Sendi Kondiloid atau Elipsoid
Sendi kondiloid memungkinkan gerakan berporos dua dengan gerakan ke kiri dan ke
kanan, ke depan dan ke belakang. Ujung tulang yang satu berbentuk oval dan masuk ke dalam
suatu lekuk berbentuk elips. Misalnya, sendi antara tulang pengumpil dan tulang pergelangan
tangan.
5) Sendi Peluru
Pada sendi peluru, kedua ujung tulang berbentuk lekuk dan bongkol. Bentuk ini
memungkinkan gerakan bebas ke segala arah dan dapat berporos tiga. Misalnya, sendi antara
gelang bahu dan lengan atas, dan antara tulang gelang panggul dan paha.
6) Sendi Luncur
Pada sendi ini, kedua ujung tulang agak rata sehingga menimbulkan gerakan
menggeser dan tidak berporos. Contohnya sendi antartulang pergelangan tangan, antartulang
pergelangan kaki, antartulang selangka, dan tulang belikat (Marieb 2004).

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 39


Gambar 4.4 Jenis-jenis persendian diartrosis
SINARTROSIS
Sinartrosis adalah hubungan antartulang yang tidak memiliki celah sendi. Hubungan
antartulang ini dihubungkan erat oleh jaringan ikat yang kemudian menjadi tulang sehingga
sama sekali tidak bisa digerakkan.
Ada dua tipe utama sinartrosis, yaitu suture dan sinkrondrosis. Suture adalah
hubungan antartulang yang dihubungkan dengan jaringan ikat serabut padat, contohnya
hubungan tulang yang menyusun tengkorak. Sinkondrosis adalah hubungan antartulang yang
dihubungkan oleh kartilago hialin. Contohnya, hubungan antara epifisis dan diafisis pada
tulang dewasa.

AMFIARTROSIS
Amfiartrosis adalah sendi yang dihubungkan oleh kartilago sehingga memungkinkan
untuk sedikit gerakan. Amfiartrosis dibagi menjadi dua, yaitu simfisis dan sindesmosis. Pada
simfisis, sendi dihubungkan oleh kartilago serabut yang pipih, contohnya pada sendi
antartulang belakang dan pada tulang kemaluan. Pada sindesmosis, sendi dihubungkan oleh
jaringan ikat serabut dan ligament. Contohnya, sendi antartulang betis dan tulang kering.

SISTEM RANGKA
Rangka adalah susunan tulang - tulang yang saling berhubungan satu sama lain 
sehingga membentuk tubuh. Rangka memiliki fungsi utama sebagai alat gerak pasif. artinya
hanya bisa bekerja/bergerak apabila ada bantuan dari otot. 
Rangka pada tubuh manusia memiliki beberapa fungsi utama, yaitu:
 Penegak tubuh
 Pembentuk tubuh
 Tempat Melekatnya otot
 Tempat terjadinya proses pembentukan sel darah merah
 Alat gerak pasif

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 40


Gambar 4.5 Rangka manusia
Secara garis besar, rangka tubuh manusia dibagi menjadi dua, yaitu rangka aksial (sumbu
tubuh) dan rangka apendikular (anggota gerak).
a. Rangka Aksial
Rangka aksial terdiri atas tulang tengkorak, tulang belakang (vertebra), hioid, tulang
dada, dan tulang rusuk.
Nama Tulang Jumlah Macam Tulang

Tulang dagu
Tulang hidung
Tulang Tulang dahi atau frontal
tengkorak 28 buah Tulang ubun- ubun atau pariental
Tulang pipi atau temporal
Tulang oksipetal
Tulang rahang atas atau maksilla
Tulang rahang bawah atau mandibulla

Tulang leher atau servical yang terdiri dari tujuh buah


Tulang punggung atau torakal yang terdiri dari dua
Ruas – ruas belas buah
tulang 33 buah Tulang pinggang atau lumbal yang terdiri dari lima buah
belakang Tulang sakrum yang terdiri dari lima buah
Tulang ekor atau koksigea yang terdiri dari empat buah
Tulang rusuk sejati yang terdiri dari tujuh buah
Tulang rusuk palsu yang terdiri dari tiga pasang
Tulang rusuk melayang yang terdiri dari dua pasang

12
Tulang rusuk pasang Bagian kepala, badan, dan taju pedang
Tabel 4.1Rangka aksial

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 41


1) Tengkorak
Tengkorak berfungsi melindungi otak. Hubungan tulang yang terdapat pada
tempurung kepala bersifat suture, yaitu tidak dapat digerakkan. Bagian tengkorak pada sistem
gerak manusia tersusun atas tulang-tulang pipih yang menjadi tempat terjadinya proses
pembentukan sel-sel darah merah dan putih. Bagian tengkorak pada manusia terdiri dari:

Gambar 4.6Tengkorak manusia


2) Hioid
Hioid merupakan tulang yang berbentuk huruf U, terdapat di antara laring dan
mandibular. Hioidi berfungsi sebagai tempat pelekatan beberapat otot mulut dan lidah.
3) Tulang belakang
Tulang belakang membentuk lengkungan yang berfungsi untuk menyangga berat
tubuh. Hubungan antartulang yang menyusun tulang belakang disebut simfisis. Simfisis
memungkinkan manusia melakukan berbagai macam posisi dan gerakan, misalnya berdiri,
duduk, atau berlari.

Gambar 4.7Tulang belakang


4) Tulang dada dan rusuk

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 42


Tulang dada dan rusuk bersama-sama membentuk perisai pelindung bagi organ-
organ penting yang terdapat di dada, yaitu paru-paru dan jantung. Tulang rusuk juga
berhubungan dengan tulang belakang.

Gambar 4.8Tulang dada dan rusuk

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 43


b. Rangka Apendikular
Rangka apendikular terdiri atas pinggul, bahu, telapak tangan, tulang-tulang lengan,
tungkai, dan telapak kaki. Secara umum, rangka apendikular menyusun alat gerak, tangan,
dan kaki.
Nama Tulang Jumlah Macam Tulang

1. Tulang dada 1 buah

Terdiri dari lengan atas atau humerus, lengan


bawah yang dibagi menjadi hasta dan
pengumpil, pergelangan tangan atau karpal,
telapak tangan atau metakarpal, ruas jari atau
2. Tungkai atas 5 macam palanges

Terdiri dari paha atau femur, tempurung atau


patela, tulang kering atau tibia, betis atau
fibula, ruas pergelangan kaki atau tarsal, ruas
3. Tungkai bawah 7 macam jari atau palanges, tulang telapak kaki
Tabel 4.2 Rangka apendikular
Rangka apendikular terdiri atas beberapa tulang sebagai berikut.
1) Tulang selangka
Tulang selangka atau tulang leher membentuk bagian depan tubuh.
2) Tulang belikat
Tulang belikat terdapat di atas sendi bahu dan merupakan bagian pembentuk bahu.
3) Tulang pangkal lengan, pengumpil, hasta
Tulang pangkal lengan bersama dengan tulang pengumpil dan tulang hasta menyusun
lengan atas dan lengan bawah.
4) Tangan dan kaki
Tulang tangan tersusun atas tulang-tulang pergelangan tangan, telapak tangan, dan jari-
jari. Jari tangan terdiri atas tiga ruas, kecuali ibu jari yang mempunyai dua ruas. Tulang
kaki disusun oleh tulang paha, tempurung lutut, tulang kering, tulang betis, tulang
pergelangan kaki, tulang telapak kaki, dan jari-jari kaki (Marieb & Mallat 2001; Marieb
2004).

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 44


Gambar 4.9 Tulang penyusun anggota gerak
Kelainan dan Gangguan pada Tulang
Kelainan dan gangguan pada tulang dapat mengganggu proses gerakan yang normal.
Kelainan dan gangguan pada tulang dapat terjadi karena kekurangan vitamin D, penyakit,
kecelakaan, atau karena kebiasaan sikap tubuh yang salah dalam waktu lama.
a. Kekurangan vitamin D
Vitamin D (kalsiferol) adalah vitamin yang diperlukan untuk kalsifikasi (penulangan)
pada tulang. Pada mamalia, vitamin D dapat disintesis oleh tubuh dari provitamin D dengan
bantuan ultraviolet. Kekurangan vitamin D dapat terjadi jika tubuh tidak menerima sinar
matahari yang cukup. Kekurangan vitamin D pada anak-anak menyebabkan rakitis, biasanya
terlihat pada pertumbuhannya yang terganggu dan kaki berbentuk huruf O atau X. Pada orang
dewasa, kekurangan vitamin D dan zat kapur menyebabkan penyakit yang disebut
osteomalasia.

b. Kecelakaan
Gangguan pada tulang dapat berupa memar dan fraktura seperti berikut ini.
1) Memar
Gangguan ini merupakan sobeknya selaput sendi. Jika sobeknya selaput sendi diikuti
lepasnya ujung tulang dari sendi disebut urai sendi.
2) Fraktura
Fraktura atau patah tulang dibedakan sebagai berikut.
 Patah tulang tertutup, jika tulang yang patah tidak merobek kulit.
 Patah tulang terbuka, jika tulang yang patah merobek kulit dan tulang mencuat keluar.
 Fisura, jika tulang hanya retak.

c. Kebiasaan Sikap Tubuh yag Salah


Kebiasaan posisi tubuh yang salah yang dilakukan dalam waktu lama dapat
menyebabkan kelainan tulang sebagai berikut.
1) Lordosis
Lordosis adalah kelainan pada tulang leher dan panggul yang terlalu membengkok ke
depan.
2) Kifosis
Kifosis adalah kelainan pada tulang punggung yang terlalu membengkok ke belakang.
Kelainan ini dapat terjadi misalnya karena kebiasaan menulis yang terlalu membungkuk yang
dilakukan selama bertahun-tahun.
3) Skoliosis
Skoliosis adalah kelainan pada ruas-ruas tulang belakang yang membengkok ke samping.
Skoliosis dapat terjadi jika seseorang sering membebani salah satu sisi tulang belakang, dan
kebiasaan ini dilakukan selama bertahun-tahun.

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 45


Gambar 4.10 Kebiasaan-kebiasaan yang salah dalam posisi tubuh mengakibatkan kelainan pada tulang

d. Nekrosa
Nekrosa terjadi jika selaput tulang (periosteum) rusak sehingga bagian tulang tidak
memperoleh makanan, lalu mati, dan mengering.

e. Gangguan Persendian
Macam gangguan pada persendian antara lain dislokasi, ankilosis, terkilir, dan artritis.
1) Dislokasi
Dislokasi disebabkan bergesernya sendi dari kedudukan semula karena jaringan
penggantungnya (ligamen) sobek.
2) Ankilosis
Ankilosis adalah suatu keadaan persendian yang tidak dapat digerakkan karena seolah-
olah menyatu.
3) Terkilir
Terkilir adalah tertariknya ligament ke posisi yang tidak sesuai, tetapi sendi tidak bergeser.
Terkilir dapat terjadi karena gerakan tiba-tiba atau gerakan yang jarang dan sulit dilakukan.
4) Artritis
Artritis adalah peradangan yang terjadi pada sendi. Artritis dapat dibedakan menjadi
empat macam antara lain :
 Artritis gout
Gout terjadi karena adanya timbunan asam urat pada jari-jari tangan terutama pada sendi-
sendi. Sebagai akibatnya, ruas jari-jari membesar dan terasa sakit jika digerakkan.
 Osteoartritis
Osteoartritis adalah menipisnya tulang rawan sehingga mengalami degenerasi. Sebagai
akibatnya terjadi gangguan dan rasa nyeri jika sendi digerakkan.
 Artritis eksudatif
Artritis eksudatif adalah terisinya rongga sendi oleh cairan yang disebut getah radang.
Penyakit ini terjadi karena serangan kuman.

 Artritis sika

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 46


Artritis sika adalah berkurangnya minyak sendi (minyak sinovial) yang menyebabkan rasa
nyeri saat tulang digerakkan.

f. Serangan Kuman pada Sendi


Sendi dapat mengalami gangguan karena adanya infeksi oleh kuman penyakit.
1) Infeksi gonorea dan sifilis dapat menyerang persendian sehingga sendi menjadi kaku.
2) Layuh sendi adalah keadaan sendi tidak bertenaga yang disebabkan layuhnya tulang akibat
infeksi sifilis ketika bayi dalam kandungan (Marieb & Mallat 2001; Marieb 2004)

OTOT
Otot merupakan alat gerak aktif karena kemampuannya berkontraksi. Otot
memendek jika sedang berkontraksi dan memanjang jika sedang relaksasi.Kontraksi otot
terjadi jika otot sedang melakukan kegiatan. Relaksasi otot terjadi jika otot sedang
beristirahat. Dengan demikian, otot memiliki 3 karakter, yaitu :
1) Kontraksibilitas, yaitu kemampuan otot untuk memendek; otot menjadi lebih pendek dari
ukuran semula jika otot sedang melakukan kegiatan.
2) Ekstensibilitas, yaitu kemampuan otot untuk memanjang; otot menjadi lebih panjang dari
ukuran semula.
3) Elastisitas, yaitu kemampuan otot untuk kembali pada ukuran semula.

Gambar 4.11 Otot tersusun dari filament aktin dan miosin


1. Jenis-Jenis Otot
Berdasarkan bentuk morfologi, sistem kerja, dan lokasinya dalam tubuh, otot
dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu otot lurik, otot polos, dan otot jantung.

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 47


Gambar 4.12 Jenis-jenis otot
a. Otot Lurik
Otot lurik disebut juga otot rangka atau otot serat lintang. Otot ini bekerja di bawah
kesadaran. Pada otot lurik, fibril-fibrilnya mempunyai jalur-jalur melintang gelap (anisotrop)
dan terang (isotrop) yang tersusun berselang-seling. Sel-selnya berbentuk silindris dan
mempunyai banyak inti.
Otot lurik dapat berkontraksi dengan cepat dan mempunyai periode istirahat berkali-
kali. Otot lurik memiliki kumpulan serabut yang dibungkus oleh fasia propria. Kumpulan
serabut otot yang dibungkus oleh fasia propria dibungkus oleh fasia superfasialis.
Gabungan otot berbentuk kumparan dan terdiri atas 2 bagian :
1) ventrikel (empal), merupakan bagian tengah yang menggembung.
2) urat otot (tendon), merupakan kedua ujung yang mengecil.
Urat otot (tendon) tersusun dari jaringan ikat yang bersifat keras dan liat. Tendon
melekat pada tulang. Berdasarkan cara melekatnya pada tulang, tendon dibedakan sebagai
berikut.
1) Origo, merupakan tendon yang melekat pada tulang yang tetap kedudukannya ketika otot
berkontraksi.
2) Insersio, merupakan tendon yang melekat pada tulang yang bergerak ketika otot
berkontraksi.
Otot yang dilatih terus-menerus akan membesara atau mengalami hipertrofi,
contohnya otot pada binaragawan. Sebaliknya, otot yang tidak digunakan (tidak ada aktivitas)
akan menjadi kisut atau mengalami atrofi.

Gambar 4.13 Origo dan insersio pada otot lengan


b. Otot Polos

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 48


Otot polos disebut juga otot tak sadar atau otot alat dalam (otot visera). Otot polos
tersusun dari sel-sel yang berbentuk kumparan halus. Tiap sel memiliki satu inti yang terletak
di tengah. Kontraksi otot polos tidak menurut kehendak, tetapi dipersarafi oleh saraf otonom.
Otot polos terdapat di alat-alat dalam tubuh, misalnya pada :
1) dinding saluran pencernaan
2) saluran-saluran pernapasan
3) pembuluh darah
4) saluran kencing dan kelamin

c. Otot Jantung
Otot jantung mempunyai struktur yang sama dengan otot lurik, hanya saja
serabutnya bercabang-cabang dan dipersarafi oleh saraf otonom. Tempat percabangan otot
tersebut disebut sinsitium. Letak inti sel di tengah. Dengan demikian, otot jantung seperti otot
lurik yang bekerja tidak menurut kehendak.

2. Sifat Kerja Otot


Otot dapat bekerja karena adanya rangsangan. Umumnya, otot berkontraksi bukan
karena satu rangsangan, melainkan karena suatu rangkaian rangsangan yang berurutan.
Rangsangan kedua memperkuat rangsangan pertama dan rangsangan ketiga memperkuat
rangsangan yang kedua. Dengan demikian, terjadilah ketegangan atau tonus yang maksimum.
Tonus yang maksimum terus-menerus disebut tetanus.
Sifat kerja otot dibedakan menjadi antagonis dan sinergis.
a. Antagonis
Antagonis adalah kontraksi otot-otot yang menimbulkan efek gerak berlawanan,
contohnya :
1) Ekstensor (meluruskan) dan fleksor (membengkokkan), misalnya otot bisep dan otot trisep.

Gambar 4.14 Ekstensor dan Fleksor


2) Abduktor (menjauhi badan) dan adduktor (mendekati badan), misalnya gerak tangan
sejajar bahu dan sikap sempurna.

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 49


Gambar 4.15 Abduktor dan adduktor
3) Depresor (ke bawah) dan elevator (ke atas), misalnya gerak kepala menunduk dan
menengadah.

Gambar 4.16 Depresor dan Elevator


4) Supinator (menengadah) dan pronator (menelungkup), misalnya gerak telapak tangan
menengadah dan gerak telapak tangan menelungkup.

Gambar 4.17 Supinator dan Pronator

b. Sinergis
Sinergis adalah kontraksi otot-otot yang menimbulkan gerak searah. Contohnya,
pronator teres dan pronator kuadratus (Marieb & Mallat 2001).

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 50


Gambar 4.18 Otot sinergis

3. Mekanisme Kerja Otot


Dari hasil penelitian dan pengamatan dengan mikroskop electron dan difraksi sinar X,
Hansen dan Huxly (1995) mengemukakan teori kontaksi otot yang disebut model sliding
filaments. Model ini menyatakan bahwa kontraksi terjadi berdasarkan adanya dua set filamen
di dalam sel otot kontraktil yang berupa filamen aktin dan filamen miosin.

Gambar 4.19 Diagram kontraksi otot model Sliding Filaments


Rangsangan yang diterima oleh asetilkolin menyebabkan aktomiosin mengerut
(kontraksi). Kontraksi ini memerlukan energi. Pada waktu kontraksi, filamen aktin meluncur
di antara miosin ke dalam zona H (zona H adalah bagian terang di antara dua pita gelap).
Dengan demikian serabut otot memendek; yang tetap panjangnya ialah pita A (pita gelap),
sedangkan pita I (pita terang) dan zona H bertambah pendek waktu kontraksi.
Ujung miosin dapat mengikat ATP dan menghidrolisisnya menjadi ADP. Beberapa
energi dilepaskan dengan cara memotong pemindahan ATP ke miosin yang berubah bentuk
ke konfigurasi energi tinggi. Miosin yang berenergi tinggi ini kemudian mengikatkan diri
dengan kedudukan khusus pada aktin membentuk jembatan silang. Kemudian, simpanan

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 51


energi miosin dilepaskan, dan ujung miosin lalu beristirahat dengan energi rendah. Pada saat
inilah terjadi relaksasi. Relaksasi ini mengubah sudut perlekatan ujung miosin menjadi miosin
ekor.
Ikatan antara miosin energi rendah dan aktin terpecah ketika molekul baru ATP
bergabung dengan ujung miosin. Kemudian, siklus tadi berulang lagi. Secara singkat,
mekanisme kerja otot dapat dilihat pada bagan berikut.

Bagan 4.1 Mekanisme kerja otot


4. Kelainan pada Otot
Penyebab kelainan pada otot antara lain sebagai berikut.
a. Atrofi
Atrofi merupakan suatu keadaan mengecilnya otot sehingga kehilangan kemampuan
berkontraksi.
b. Kelelahan Otot
Kelelahan otot terjadi karena terus-menerus melakukan aktivitas. Jika ini berlanjut,
dapat terjadi keram.
c. Tetanus
Tetanus adalah otot yang terus-menerus berkontraksi (tonus atau kejang) akibat
serangan bakteri Clostridium tetani.
d. Miestenia Gravis
Miestenia gravis adalah melemahnya otot secara berangsur-angsur sehingga
menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian. Penyebabnya belum diketahui dengan pasti.
e. Kaku Leher (Stiff)
Stiff adalah peradangan otot trapezius leher sehingga leher terasa kaku. Stiff terjadi
akibat kesalahan gerak.

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 52


A. Pilihlah jawaban yang benar

1. Fungsi rangka tubuh sebagai berikut, kecuali ….


a. tempat melekatnya otot-otot d. tempat pembentukan sel-sel darah
b. penyokong dan penopang tubuh e. tempat penimbunan mineral
c. alat gerak aktif

2. Hubungan antartulang yang tidak memiliki celah sendi sehingga tidak memungkinkan
terjadinya pergerakan disebut ….
a. kifosis d. sinfibrosis
b. skoliosis e. sinkondrosis
c. diarthosis

3. Sendi yang memungkinkan gerak ke segala arah adalah sendi ….


a. putar d. luncur
b. peluru e. pelana
c. engsel

4. Zat kimia yang dapat menyebabkan kelelahan pada otot ialah ….


a. asam laktat d. glukosa
b. glikogen e. asam fosfat
c. asam lemak

5. Hubungan antartulang penyusun ruas jari disebut ….


a. sendi peluru d. sendi kaku
b. sendi pelana e. sendi putar

6. Gerakan antagonis dari dua buah otot pada gambar di bawah ini disebut ….
a. fleksor dan ekstensor
b. abduktor dan adduktor
c. depressor dan elevator
d. supinator dan pronator
e. ekstensor dan abduktor

7. Hubungan antartulang pada tulang tengkorak disebut ….


a. sinkondrosis d. fraktura
b. sinfibrosis e. fisura
c. suture

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 53


8. Kelainan bentuk tulang pada tulang punggung yang membengkok ke samping dinamakan
….
a. skoliosis d. diartrosis
b. lordosis e. sinartrosis
c. kifosis

9. Impuls dari dalam atau luar untuk kontraksi otot diterima oleh ….
a. asetilkolin d. aktomiosin
b. miofibril e. sarkolema
c. sarkoplasma

10. Tulang dapat menjadi keras karena adanya penambahan ….


a. CaCO3 d. FeCO3
b. NaHCO3 e. MgCO3
c. Ca3(PO4)2

11. Kepala dapat menengok ke kanan atau ke kiri karena adanya sendi putar pada hubungan
antara ….
a. tulang leher dengan tulang paha
b. tulang atlas dengan tulang tengkorak
c. tulang atlas dengan tulang leher
d. tulang rahang dengan tulang leher
e. tulang rahang dengan tulang tengkorak

12. Bagian tubuh di bawah ini yang tidak memiliki jaringan tulang rawan adalah ….
a. daun telinga d. trakea
b. hidung e. persendian
c. tengkorak

13. Selaput tulang yang membungkus bagian permukaan adalah ….


a. tendon d. endoostium
b. akhiles e. periostium
c. spongeosa

14. Gangguan pada persendian karena peradangan disebut ….


a. artritis d. arthritis eskudatif
b. arthritis sikka e. arthritis gout
c. osteoartritis

15. Tulang – tulang berikut yang merupakan contoh tulang pendek pada manusia adalah……
a. tulang tengkorak dan tulang ekor
b. tulang belikat dan tulang dada

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 54


c. tulang pergelangan kaki dan tulang belakang
d. tulang betis dan tulang dada
e. tulang pergelangan kaki dan tulang hasta

B. Jawablah pertanyaan berikut !


1. Apakah perbedaan antara sinfibrosis dan sinkondrosis ?
2. Jelaskan mekanisme kontraksi otot !
3. Jelaskan perbedaan antara fisura dan fraktura pada kecelakaan !
4. Tuliskan peran otot antagonis pada organ tubuh manusia !
5. Patah tulang pada anak lebih cepat pulih daripada patah tulang pada orang dewasa.
Mengapa ?

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 55


BAB 5

Sistem Peredaran Darah pada


Manusia

Sari-sari makanan diserap oleh sel-sel tubuh untuk diubah menjadi energi. Sari
makanan yang ada di usus diangkut ke seluruh tubuh kita. Nah, manakah yang berperan
mengangkut zat-zat di dalam tubuh kita? Darah merupakan alat pengangkut (transportasi)
yang sangat penting di dalam tubuh manusia. Bagaimana darah dapat beredar, mengalir, dan
berputar terus-menerus di dalam tubuh kita? Apa saja bahan-bahan yang dapat diangkut atau
diedarkan oleh darah?
Sistem peredaran darah terdiri dari darah dan alat peredaran darah. Darah terdiri dari bagian
yang berupa cairan dan bagian yang berupasel-sel darah. Alat peredaran darah terdiri dari
jantung dan pembuluh dara. Pembuluh darah meliputi pembuluh arteri, pembuluh vena, dan
pembuluh kapiler.

DARAH
Apakah sebenarnya yang disebut dengan darah? Darah adalah cairan tubuh yang
terdapat di dalam pembuluh darah. Darah terdiri dari cairan atau plasma (±55%) dan sel-sel
darah (±45%). Umumnya, volume darah manusia lebih kurag=ng 8% dari berat badannya.
Pada orang dewasa yang beratnya 65 kg, volume darahnya lebih kurang 5 liter.
a. Plasma Darah
Plasma darah adalah cairan yang berwarna kuning jernih. Plasma darah memiliki
proses mekanisme dalam bekerja di dalam tubuh manusia. Plasma darah mengandung 90%
air dan larutan bermacam-macam zat sejumlah 7%-10%. Zat-zat yang terkandung di dalam
plasma darah, yakni sari makanan, hormon enzim, mineral, antibodi dan zat-zat sisa
(misalnya CO2 dan sisa pembongkaran protein). Sari-sari makanan tersebut diserap usus
halus.

Gambar 5.1 Plasma Darah

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 56


Mineral-mineral di dalam plasma darah terdapat dalam bentuk garam mineral.
Fungsi garam mineral ialah untuk mengatur tekanan osmotik dan PH darah. Protein yang
terdapat dalam darah (protein darah) terdiri atas albumin, globulin, dan fibrinogen. Albumin
berperan dalam pengaturan tekanan darah. Globulin biasanya dikenal sebagai imunoglobulin
berfungsi membentuk benang-benang fibrin. Benang-benang fibrin berperan penting
dalam proses pembekuan darah saat tubuh kita terluka. jika larutan protein dalam plasma
darah diendapkan dengna sentrifuge (alat pemutar), akan tertinggal cairan berwarna kuning
jernih  yang disebut serum.

Fungsi plasma darah antara lain sebagai berikut.


 mengangkut air dan sekaligus menyerbakan kedalam tubuh
 mengangkut hasil oksidasi untuk dibuang melalui alat ekskresi
 mengangkut Oksigen dan disebarkan keseluruh tubuh
 menjaga temperatur suhu tubuh
 mengangkut getah hormon dari kelenjar buntu
 mengatur dan menjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh
 mengangkut sari-sari makanan
 mencegah infeksi terhadap sel darah putih

b. Sel-Sel Darah
Sel-sel darah atau butiran darah terdiri atas eritrosit, leukosit, dan trombosit.
Eritrosit atau sel darah merah berfungsi untuk mengangkut oksigen. Leukosit atau sel darah
putih berfungsi untuk membunuh bibit penyakit. Trombosit atau keping darah berfungsi
untuk pembekuan darah saat terjadinya luka.

SEL DARAH MERAH

Gambar 5.2 Sel darah merah

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 57


Sel darah merah merupakan sel darah yang paling banyak yang berada dalam tubuh
kita yang membawa oksigen dan zat-zat lainnya yang dimana sel darah merah merupakan sel-
sel mikroskopis dan tidak mempunyai inti sel. Sel darah merah atau eritrosit (berasal dari
bahasa Yunani, yakni erythros yang berarti merah dan kytos yang berarti selubung sel darah).
Sel darah merah (eritrosit) berbentuk bulat pipih, pada bagian tengahnya cekung (bikonkaf)
dan tidak berinti. Eritrosit berwarna merah karena mengandung hemoglobin. Hemoglobin
ialah senyawa protein yang mengandung zat besi.
Sel darah merah ini dibentuk dalam sumsum merah tulang pipih, selanjutnya darah
beredar ke seluruh bagian tubuh yang melalui pembuluh darah. Untuk umur sel darah merah
yakni kurang lebih hanya 120 hari. Sel darah merah yang telah tua akan dibongkar oleh hati
dan limpa. Di dalam hati hemoglobin diubah menjadi zat warna empedu (bilirubin) yang
kemudian di tampung dalam kantong empedu. Bilirubin ini berfungsi memberi warna pada
feses, zat besi ada pada hemoglobin yang kemudian dilepas dan digunakan untuk membentuk
sel darah merah baru.
Fungsi utama sel darah merah ialah mengikat oksigen dan karbon dioksida. Bagian
sel darah merah yang sangat berperan dalam mengikat oksigen yakni hemoglobin, proses
dalam mengikat oksigen oleh hemoglobin dalam paru-paru dirumuskan sebagai berikut.
Hb ( Hemoglobin ) + O2 ( Oksigen ) > HbO2 ( Oksihemoglobin )

Pada kondisi yang normal, jumlah sel darah merah dalam tubuh manusia kurang lima
juta tiap millimeter kubik (mm3 ) darah. Lingkungan juga sangat mempengaruhi untuk jumlah
sel darah dalam tubuh seseorang. Maka tinggi suatu tempat, kadar oksigen di atmosfer makin
berkurang. Orang yang hidup didataran tinggi mengadakan adapatasi dengan cara
memperbanyak jumlah sel darah supaya kebutuhan oksigen tubuh tetap tercukupi.
Sel darah merah mempunyai beberapa fungsi bagi tubuh antara lain :
 Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Setelah dibentuk oleh sumsum merah tulang, sel
darah merah akan menyebar ke seluruh jaringan-jaringan tubuh dengan membawa
oksigen dari paru-paru lalu mengedarkannya dan membawanya kembali ke paru-paru
untuk dikeluarkan.
 Penentuan golongan darah. Penentuan golongan darah ini dapat terjadi karena ditentukan
oleh ada tidaknya antigen aglutinogen dalam sel darah merah. Golongan sel darah ialah A,
B, AB dan O.
 Menjaga sistem kekebalan tubuh (antibodi). Menjaga sistem kekebalan tubuh ini dapat
terjadi karena adanya peran serta hemoglobin yang menangkal patogen atau bakteri
melalui proses lisis dengan mengeluarkan radikal bebas yang bisa menghancurkan dinding
dan membran sel patogen dan membunuh bakteri.

SEL DARAH PUTIH

Sel darah putih merupakan sel yang membentuk komponen pada darah, sel darah
putih disebut juga leukosit. Sel ini mempunyai inti tetapi tidak memiliki bentuk sel yang tetap
dan tidak berwarna, sel darah putih dalam setiap millimeter kubik darah lebih kurang

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 58


berjumlah 8.000. Tempat pembentukan sel darah putih ialah pada sumsum merah tulang
pipih, limpa, dan kelenjar getah bening. Semua sel darah putih memiliki masa hidup antara
enam hingga delapan hari.

Gambar 5.3 Sel darah putih


Sel darah putih dapat dibedakan menjadi beberapa macam yaitu limfosit, monosit,
neutrofil, eosinofil dan basofil. Umumnya berukuran lebih besar daripada sel darah merah,
pada bentuk anmeboid (tidak beraturan) dan berinti sel bulat atau cekung. Jenis sel darah
putih yang terbanyak ialah neutrofil sekitar 60%. Neutrofil berfungsi menyerang dan
mematikan bakteri penyebab penyakit yang masuk ke dalam tubuh dengan cara
menyelubunginya dan melepaskan suatu zat yang mematikan bakteri penyebab penyakit yang
masuk ke dalam tubuh dengan cara menyelubunginya dan di dalam sel darah putih sekitar
20%-30%.
Limfosit ini memiliki fungsi membentuk antibodi, yakni sejenis protein yang
berfungsi memerangi kuman penyakit. Jumlah monosit di dalam darah putih sekitar 5%-10%.
Seperti halnya neutrofil, monosit berfungsi menyerang dan mematikan bakteri. Jumlah
eosinofil dalam darah putih sekitar 5%. Eosinofil berfungsi menyerang bakteri membuang
sisa sel yang rusak dan mengatur pelepasan zat kimia pada saat menyerang bakteri. Basofil
dalam darah putih berjumlah sekitar 1%. Basofil berfungsi mencegah penggumpalan dalam
pembuluh darah.

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 59


Tabel 5.1 Jenis-jenis leukosit Granulosit dan Agranulosit
Sel darah putih mempunyai sifat fagosit, yaitu dapat mematikan kuman penyakit
dengan cara memakan kuman tersebut. Untuk menghancurkan kuman penyakit, sel darah
putih dapat menembus dinding pembuluh darah. Untuk kemampuan itu disebut diapedesis.
Peningkatan jumlah sel darah putih yang tidak terkendali bisa mengakibatkan sel-sel darah
putih memakan sel darah merah atau bersifat abnormal. Hal ini terjadi pada penderita kanker
darah (leukemia).
Fungsi sel darah putih (leukosit) antara lain :
 menjaga kekebalan tubuh, sehingga tak mudah terserang penyakit.
 melindungi tubuh dari serangan mikroorganisme pada jenis sel darah putih granulosit dan
monosit.
 mengepung darah yang sedang terkena cidera atau infeksi.
 menangkap dan menghancurkan organisme hidup.
 menghilangkan atau menyingkirkan benda-benda lain atau bahan lain seperti kotoran,
serpihan-serpihan dan lainnya.
 memiliki enzim yang dapat memecah protein yang merugikan tubuh dengan
mengahancurkan dan membuangnya.
 menyediakan pertahanan yang cepat dan juga kuat terhadap penyakit yang menyerang.
 sebagai pengangkut zat lemak yang berasal dari dinding usus melalui limpa lalu menuju ke
pembuluh darah.
 pembentukan antibodi di dalam tubuh.

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 60


KEPING DARAH (TROMBOSIT)
Keping darah merupakan komponen darah yang terkecil, memiliki bentuk yang tidak
teratur, tidak berwarna, dan tidak memiliki inti. Tersusun atas substansi fosfolipid yang
berfungsi sebagai faktor pembeku darah dan hemostasis. Keping darah memiliki sifat mudah
pecah jika keluar dari pembuluh darah atau tersentuh oleh benda-benda yang permukaannya
kasar. Trombosit memiliki masa hidup sekitar 8 sampai 10 hari.
Trombosit diproduksi oleh sel megakariosit di dalam sumsum tulang. Jumlah
trombosit normal dalam darah sekitar 150.000 sampai dengan 300.000/mm3 darah.

Gambar 5.4 Keping Darah (Trombosit)


Keping darah berfungsi untuk proses pembekuan darah. Proses pembekuan darah
merupakan suatu proses yang rumit dan melibatkan banyak faktor antihemofili, yaitu faktor-
faktor yang berperan untuk menghentikan perdarahan. Proses pembekuan darah dimulai
ketika terjadi kerusakan pada pembuluh darah yang menyebabkan keping-keping darah
keluar dari pembuluh bersama-sama dengan komponen darah lainnya. Keping-keping darah
mudah pecah setelah bersinggungan dengan udara atau permukaan yang kasar sehingga
enzim tromboplastigenase yang terdapat didalamnya keluar dan bercampur dengan plasma
darah.
Pada plasma darah terdapat tromboplastinogen yang merupakan salah satu
komponen globulin, zat ini diaktifkan oleh tromboplastinogenase menjadi tromboplastin.
Sementara itu pada plasma darah terdapat pula protrombin yang dihasilkan hati dengan
bantuan vitamin K. Protrombin hanya dapat berperan dalam proses pembekuan darah jika
telah diaktifkan menjadi enzim trombin. Untuk mengaktifkannya dibutuhkan pula
tromboplastin dan ion kalsium (Ca2+).
Peranan enzim trombin ialah mengubah fibrinogen yaitu salah satu protein darah
yang larut dalam plasma darah menjadi fibrin berbentuk jalinan serat-serat halus yang akan
menjaring sel-sel darah. Dengan demikian, terjadilah gumpalan darah pada bagian pembuluh
darah yang rusak dan gumpalan ini menghalangi darah agar tidak ke luar dari pembuluh
tersebut.
Proses pembekuan darah tidak akan terjadi jika salah satu dari faktor-faktor
antihemofili tidak tersedia. Artinya perdarahan tidak dapat dihentikan atau dikenal sebagai
hemofilia. Namun, jika proses pembekuan terjadi di dalam pembuluh darah maka gumpalan
darah (embolus) dapat menyumbat pembuluh-pembuluh darah. Keadaan yang disebut

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 61


embolisme ini menghambat pemberian zat-zat makanan dan oksigen bagi jaringan sehingga
dapat menyebabkan kematian jaringan tersebut.
Pada keadaan yang normal, darah yang keluar dari pembuluh darah akan mengalami
proses pembekuan. Namun, darah yang diambil dari seseorang untuk dipindahtugaskan harus
diupayakan agar tidak membeku, salah satu cara diantaranya, yaitu dengan menambahkan
senyawa organik tertentu, misalnya natrium sitrat yang mengikat ion Ca2+ sehingga
menghambat pembekuan trombin. Selain itu, perlu juga penyimpanan pada ruangan bersuhu
rendah agar enzim-enzim yang berperan sebagai faktor antihemofili tidak berfungsi. Secara
sederhana, proses pembekuan darah dapat dilihat pada skema berikut.

Gambar 5.5 Proses Pembekuan Darah


Penggolongan Darah
Golongan darah manusia dibedakan berdasarkan komposisi aglutinogen dan
aglutininnya.
Aglutinogen adalah antigen-antigen dalam eritrosit yang membuat sel peka terhadap
aglutinasi (penggumpalan darah). Aglutinogen disebut zat spesifik golongan karena
digunakan untuk menentukan golongan darah. Ada banyak aglutinogen yang menjadi dasar
pengelompokan golongan darah. Misalnya aglutinogen A dan B menjadi dasar pengelompokan
golongan darah sistem ABO dan aglutinogen Rhesus D menjadi dasar pengelompokan untuk
sistem Rhesus.
Aglutinin adalah substansi yang menyebabkan aglutinasi sel, misalnya antibody.
Dr.Karl Landsteiner seorang ahli imunologi dan patologi berkebangsaan Austria (1868-
1943) dan Julius Donath adalah penemu perbedaan antigen dan antibody dalam sel darah
manusia.
1. Golongan darah sistem ABO
Pada golongan darah sistem ABO, darah digolongkan menjadi empat macam, yaitu A,
B, AB, dan O untuk tujuan transfusi darah. Apabila pada sel darah merah seseorang tidak
terdapat aglutinogen A ataupun B, darah digolongkan O. Jika hanya terdapat aglutinogen A,
darah digolongkan A. Jika terdapat aglutinogen B, darah digolongkan B; dan jika terdapat
aglutinogen A dan B, darah digolongkan AB.
Jika dalam sel darah seseorang tidak terdapat aglutinogen A, maka dalam plasma
akan terbentuk antibodi yang dikenal sebagai aglutinin (anti-A) dan jika dalam sel darah
merah tidak terdapat aglutinogen B, dalam plasma terbentuk antibodi yang dikenal sebagai

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 62


aglutinin (anti-B). Berarti, golongan darah AB memiliki aglutinogen tipe A dan tipe B serta
tidak memiliki aglutinin sama sekali.

Tabel 5.2 Golongan darah sistem ABO


Untuk mengetahui golongan darah seseorang, dilakukan uji darah sebagai berikut.
Jika darah seseorang yang diuji dicampur dengan serum aglutinin A mengalami
penggumpalan, maka kemungkinan golongan darah orang tersebut adalah A atau AB. Jika
darah tidak menggumpal, kemungkinan orang tersebut memiliki golongan darah B atau O.
Apabila diuji dengan serum aglutinin B terjadi penggumpalan, kemungkinan orang tersebut
memiliki golongan darah B atau AB. Akan tetapi, jika tidak menggumpal, maka kemungkinan
orang tersebut bergolongan darah A atau O.

2. Golongan darah sistem Rhesus


Golongan darah sistem Rhesus didasarkan ada tidaknya aglutinogen Rhesus (Rh)
yang disebut juga faktor Rhesus.
Pada tahun 1940, Landsteiner menemukan bahwa tidak semua golongan darah A
dapat ditransfusikan pada kera jenis Macaca mulata. Dari penelitian ini, golongan darah A
+¿¿
dibagi lagi menjadi golongan darah A ( Rh ) yaitu golongan darah yang dapat ditransfusikan
kepada Macaca mulata dan golongan darah A ( Rh−¿¿ ) yang tidak dapat ditransfusikan pada
+¿¿ −¿¿
Macaca mulata. Golongan darah yang lain pun dibedakan menjadi Rh dan Rh .
Seseorang yang memiliki faktor Rh di dalam sel darah merahnya disebut bergolongan
+¿¿
darah Rh , sedangkan orang yang tidak memiliki faktor Rh dalam sel darah merahnya
−¿¿
disebut bergolongan Rh . Faktor Rh tidak begitu berpengaruh pada dalam transfuse darah,
tetapi pada kasus tertentu dapat menyebabkan kematian bayi dalam kandungan.
−¿¿ +¿¿
Jika seorang wanita Rh menikah dengan laki-laki Rh , maka anak dalam
+¿¿ +¿¿
kandungannya mungkin Rh . Saat dalam kandungan, sel darah merah Rh anaknya dapat
keluar menembus plasenta ke sistem sirkulasi ibunya, yaitu saat plasenta rusak sebelum atau
sesudah bayi dilahirkan. Hal itu menyebabkan si ibu memproduksi antibody anti-Rh. Jika ibu
tersebut hamil lagi dan anaknya memiliki faktor Rh +¿¿, maka antibody anti-Rh ibu akan masuk
lewat plasenta dan merusak sel darah merah anak. Akibatnya, anak kedua akan mengalami
anemia berat dan dapat menyebabkan kematian. Keadaan seperti ini disebut penyakit
Eritroblastosis fetalis.

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 63


Gambar 5.6 Pemindahan antibody anti-Rh pada ibu hamil terhadap anaknya
Philip Levine, seorang ahli serologi Amerika, mengemukakan bahwa penyakit
kuning pada bayi disebabkan oleh sel-sel darah bayi yang mati oleh aglutinin yang berasa dari
ibunya. Pertolongan yang dapat diberikan ialah mengganti darah bayi seluruhnya.

Transfusi Darah
Pada transfusi darah, orang yang mendapat darah disebut resipien dan pemberi darah
disebut donor. Sel darah yang diberikan kepada resipien adalah senyawa protein. Jika tidak
sesuai, berarti sel darah tersebut bersifat sebagai antigen sehingga sel darah akan
digumpalkan atau mengalami aglutinasi. Golongan darah O dapat memberikan darahnya ke
semua golongan darah sehingga disebut donor universal. Hal ini terjadi karena sel-sel
golongan darah O tidak mengandung kedua aglutinogen sehingga sejumlah kecil dari darah ini
dapat ditransfusikan ke hampir setiap resipien tanpa terjadi reaksi aglutinasi dengan cepat.
Golongan darah AB disebut resipien universal karena dapat menerima darah dari
semua golongan darah. Akan tetapi, transfusi darah sebaiknya dilakukan antargolongan darah
yang sama.

Tabel 5.3 Skema transfusi darah


Pada umumnya, transfusi dilakukan pada orang dalam kondisi berikut.
1) orang yang mengalami kecelakaan atau luka-luka
2) tubuh yang terbakar
3) waktu tubuh kehilangan darah, misalnya operasi

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 64


4) orang yang kekurangan darah akut
5) orang yang mengidap penyakit kronis

Pada setiap transfusi, darah yang dipakai rata-rata antara 300 – 1000 cc. darah yang
diambil tersebut dimasukkan ke dalam botol steril terlebih dahulu. Kemudian, darah diberi
larutan natrium sitrat 2,5% untuk mencegah penggumpalan. Lalu, darah disimpan di tempat
bersuhu di bawah 0°C.

ALAT PEREDARAN DARAH


Peredaran darah manusia dimulai dari jantung beredar ke seluruh tubuh dan mulai
lagi dari seluruh tubuh menuju jantung, prosesnya terus berputar. Proses ini memfungsikan
alat-alat perdaran darah pada manusia, darah terdiri dari sel darah yang juga terdapat bagian
dan fungsi masing-masing. Dalam mengobati luka, ada yang namanya proses pembekuan pada
darah, hal ini terjadi atas bantuan pembuluh darah. Jadi selain jantung alat peredaran darah
lainnya adalah pembuluh darah.
a. Jantung
Jantung merupakan pusat sistem peredaran darah yang berfungsi sebagai alat
pemompa darah ke seluruh tubuh. Jantung terletak di rongga dada sebelah kiri. Besarnya
lebih kurang satu kepal tangan. Berat jantung orang dewasa sekitar 300 gram. Jantung terdiri
atas empat ruangan, yaitu serambi kanan, serambi kiri, bilik kanan, dan bilik kiri. Di antara
serambi kiri dan bilik kiri terdapat katup dua daun (valvula bikuspidalis). Katup itu menjaga
agar darah dari bilik tidak kembali ke serambi ketika bilik berkontraksi untuk memompa
darah keluar jantung.
Pada perbatasan jantung dan pembuluh nadi terdapat katup dengan tiga daun
berbentuk bulan sabit (valvula semilunares). Katup ini berfungsi menjaga agar darah di dalam
pembuluh nadi tidak kembali ke jantung. Di antara serambi kanan dan bilik kanan terdapat
katup tiga daun (valvula trikuspidalis).
Dinding jantung tersusun atas otot jantung. Dinding bilik jantung (ventrikel),
terutama bilik kiri, lebih tebal daripada dinding serambi jantung (atrium). Hal ini disebabkan
bilik kiri harus memompa darah “bersih” ke seluruh tubuh. Jantung berfungsi sebagai alat
pemompa darah. Darah dapat mengalir sampai ke seluruh bagian tubuh karena otot jantung
berkontraksi dengan cara mengembang atau mengempiskan bagian-bagian jantung.

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 65


Gambar 5.7 Jantung

Cara Kerja Jantung


Otot-otot jantung bekerja (berkontraksi) dengan sendirinya tanpa kehendak kita.
Pada manusia yang normal, umumnya jantung berkontraksi 72 kali setiap menit dan
memompa darah 60 cm3. Periode dari suatu akhir kontraksi hingga akhir kontraksi
berikutnya disebut siklus jantung. Siklus jantung terdiri atas periode relaksasi yang
dinamakan diastole, yaitu jika serambi jantung menguncup dan bilik jantung mengembang.
Pada saat itu, otot bilik mengendur maksimum dan ruang bilik mengembang maksimum.
Periode kontraksi dinamakan sistol, yaitu jika otot bilik jantung menguncup dan darah di
dalam bilik dipompa ke pembuluh nadi paru-paru (arteri pulmonalis) dan ke aorta secara
bersamaan.
Darah yang dipompa ke luar jantung memiliki kekuatan dan kecepatan mengalir
tertentu. Kekuatan ini dilanjutkan oleh pembuluh nadi. Oleh karena otot pembuluh nadi
elastis, maka nadi ikut berdenyut.
Tekanan darah dapat diukur dengan tensimeter (Sphymomanometer). Tekanan yang
diukur adalah tekanan sistol (waktu darah keluar jantung) dan tekanan diastole (waktu darah
masuk ke jantung). Pada orang dewasa yang sehat, umumnya sistol sebesar 120 mmHg dan
diastol sebesar 80 mmHg atau dapat juga ditulis sebagai tekanan arteri = 120/80
(sistol/diastol). Pada saat itu, tekanan kapiler 30/10 dan tekanan vena 10/0.
Seperti halnya organ-organ lain di seluruh tubuh, jantung yang terus-menerus
bekerja juga memerlukan makanan. Makanan itu diperoleh dari pembuluh nadi tajuk (arteri
koronaria).

b. Pembuluh Darah
 Jaringan pembuluh darah yang kompleks, bersama-sama dengan darah dan jantung,
menyusun sistem sirkulasi. Disebut demikian karena darah mengalir dari jantung ke seluruh
sel-sel dalam jaringan dan organ tubuh, kemudian kembali kejantung. Jaringan pembuluh

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 66


darah didalam tubuh kita memanjang sampai 90.000 mil (150.000 km), tiga kali jarak
mengelilingi bumi. Sebagian besar jaringan itu disusun oleh pembuluh kapiler halus yang
bercabang-cabang banyak menuju ke sel-sel atau jaringan tubuh. Di dalam jaringan, kapiler
menghubungkan pembuluh arteri dan vena. Jadi, pembuluh darah dibedakan menjadi
pembuluh nadi (arteri), pembuluh balik (vena), dan pembuluh kapiler.
1) Pembuluh Nadi
Dinding pembuluh nadi tersusun dari tiga lapisan, yaitu lapisan luar yang
bersifat elastis, lapisan tengah yang berupa sel-sel otot polos, dan lapisan dalam yang hanya
disusun oleh selapis selberdinding tipis. Pembuluh nadi memiliki dinding tebal, kuat, dan
elastis, yang membantu tenaga pemompaan jantung untuk menyalurkan darah ke seluruh
tubuh.
Pemompaan oleh jantung menyebabkan darah didorong untuk mengalir. Hal itu
memberi tekanan di sepanjang dinding pembuluh yang dilaluinya dan menimbulkan
denyutan. Akibatnya, darah akan memancar keluar apabila pembuluh nadi terluka. Umumnya,
pembuluh nadi terletak di bagian dalam tubuh. Hanya di beberapa tempat pembuluh nadi
berada di dekat permukaan tubuh sehingga terasa denyutannya, misalnya di pangkal leher
dan pergelangan tangan.

Darah yang keluar dan jantung melewati dua pembuluh nadi. Pembuluh nadi yang
paling besar disebut aorta. Pembuluh ini berpangkal pada bilik kiri jantung dan bertugas
membawa darah yang mengandung banyak oksigen (darah bersih) ke seluruh tubuh.
Pembuluh ini hanya memiliki sebuah katup yang terletak tepat di luar jantung. Selanjutnya,
aorta bercabang dua, satu cabang menuju ke kepala dan satu cabang lagi menuju ke tubuh
bagian bawah. Kedua pembuluh nadi (arteri) yang keluar dari jantung tersebut kemudian
bercabang-cabang lagi menjadi pembuluh nadi yang lebih kecil. Pembuluh nadi yang paling
kecil, disebut arteriol. Arteriol berukuran lebih tipis dari sehelai rambut. Arteriol akan
bercabang-cabang lagi menjadi pembuluh kapiler. Selain aorta, pembuluh nadi lain yang
membawa darah meninggalkan jantung ialah pembuluh nadi paru-paru (arteri
pulmonalis). Pembuluh itu berpangkal pada bilik kanan jantung dan berukuran lebih kecil
daripadaaorta. Tugasnya membawa darah yang mengandung karbon dioksida (darah
kotor) dan uap air ke paru-paru.
Melalui pembuluh nadi, darah dan jantung diedarkan ke seluruh jaringan tubuh
termasuk jaringan penyusun jantung. Pembuluh nadi yang bertugas mengalirkan oksigen dan
zat makanan ke jantung disebut nadi tajuk (arteri koronaria). Pembuluh ini berukuran sangat
kecil sehingga mudah tersumbat oleh gumpalan lemak. Penyumbatan aliran darah
menyebabkan sebagian sel-sel pada organ jantung menjadi kekurangan makanan dan oksigen.
Peristiwa penyumbatan pembuluh nadi jantung ini disebut koronariasis.

2) Pembuluh Balik
Darah dari kapiler di dalam jaringan tubuh kembali ke jantung
melalui venula,kemudian ke pembuluh balik atau vena. Pembuluh balik mempunyai dinding
lebih tipis, tidak elastis, dan berdiameter lebih lebar daripada pembuluh nadi. Hal itu karena
darah dalam perjalanannya kembali kejantung memiliki tekanan yang sangat rendah.

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 67


Tekanan yang rendah tersebut menyebabkan darah cenderung mengalir kembali ke jantung.
Untuk mencegah peristiwa itu, pembuluh balik memiliki banyak katup yang memastikan
darah mengalir ke satu arah menuju jantung.
Tekanan darah yang rendah dalam pembuluh balik menyebabkan tidak terasa adanya
denyutan sehingga darah hanya menetes (tidak memancar) apabila pembuluh balik terluka.
Pembuluh balik terletak dekat dengan permukaan tubuh dan tampak kebiru-biruan.
Pembuluh balik berfungsi menyalurkan darah dan seluruh tubuh menuju kejantung.
Pembuluh ini dilalui darah yang banyak mengandung karbon dioksida, kecuali pembuluh
balik dan paru-paru menuju ke jantung (pembuluh balik paru-paru atau vena pulmonalis)
yang dilalui darah mengandung oksigen.
Pembuluh balik yang besar ada dua macam, yaitu pembuluh balik besar atas (vena
kava superior) dan pembuluh balik besar bawah (vena kava inferior). Pembuluh balik besar
atas menerima darah dari tubuh bagian atas, yaitu kepala dan lengan. Pembuluh balik besar
bawah menerima darah dari tubuh bagian bawah, yaitu badan dan kaki.

3) Pembuluh Kapiler
Darah dan jantung, melalui pembuluh nadi, mengalir menuju ke jaringan tubuh. Di
dalam jaringan tubuh, pembuluh nadi bercabang-cabang menjadi pembuluh- pembuluh yang
sangat kecil, yaitu pembuluh kapiler atau pembuluh rambut. Pembuluh kapiler membentuk
jalinan ,yang rapat dan langsung berhubungan dengan sel-sel tubuh. Selain itu, dinding
pembuluh kapiler tersusun dari selapis sel dan sangat sempit sehingga hanya dapat dilalui
sel-sel darah satu per satu. Oleh karena itu, darah dan pembuluh kapiler dapat langsung
memberikan oksigen dan zat-zat makanan kepada sel-sel tubuh.
Pada waktu yang sama, sel darah juga mengangkut zat-zat sisa metabolisme dan sel-
sel tubuh dibawa melalui pembuluh balik menuju kejantung. Dengan demikian, jaringan
pembuluh kapiler menghubungkan pembuluh nadi terkecil atau arteriol dan pembuluh balik
terkecil atau venula. Jadi, peredaran darah dan jantung ke sel-sel tubuh melalui pembuluh
nadi, pembuluh kapiler, terus menuju pembuluh balik untuk kembali ke jantung
merupakan sistem peredaran (sirkulasi) darah tertutup. 

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 68


Tabel 5.4 Perbedaan antara arteri, vena, dan kapiler

PEREDARAN DARAH MANUSIA


Ada dua macam peredaran darah dalam tubuh manusia. Pertama, peredaran darah
dari bilik kanan jantung menuju paru-paru melewati arteri pulmonalis dan kembali ke
serambi kiri jantung melewati vena pulmonalis, disebut peredaran darah kecil. Kedua,
peredaran darah dari bilik kiri jantung ke seluruh tubuh melalui aorta dan akhirnya kembali
ke serambi kanan jantung melalui vena kava, disebut peredaran darah besar. Oleh karena itu,
manusia dikatakan memiliki peredaran darah ganda.

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 69


Gambar 5.8 Peredaran darah pada manusia
Pada tubuh manusia, ssari-sari makanan diedarkan oleh pembuluh darah dan
pembuluh limfa. Kekuatan untuk mengedarkannya ditimbulkan oleh denyut jantung.
Pada saat bayi dalam kandungan (fetus), jantungnya belum sempurna dan sekat di
antara serambi jantung belum menutup. Pada sekat serambi tersebut terdapat lubang yang
disebut foramen ovale sehingga arteri yang menuju paru-paru dan aorta belum sempurna.
Dengan demikian, oksigen dan sari-sari makanan seluruhnya diperoleh dari ibu melalui
plasenta.

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 70


Gambar 5.9 Peredaran darah pada fetus
Ketika bayi lahir, foramen ovale telah menutup dan pembuluh-pembuluh darah telah
berfungsi. Akan tetapi, kadang-kadang saat bayi itu lahir arteri belum berfungsi dan lubang
pada sekat di antara serambi belum menutup. Keadaan ini dinamakan penyakit jantung
bawaan. Bayi yang menderita penyakit jantung bawaan biasanya berwarna kebiruan sehingga
dikenal sebagai “blue baby”. Bayi berwarna biru karena kekurangan oksigen dalam darah.
Penyakit jantung bawaan dapat diatasi dengan pembedahan.

KELAINAN DAN PENYAKIT PADA SISTEM PEREDARAN DARAH


Kelainan dan gangguan pada sistem peredaran darah manusia dapat disebabkan oleh
faktor pewarisan sifat (keturunan), rusaknya alat peredaran darah akibat kecelakaan, atau
pola makan yang banyak mengandung lemak dan zat kapur. Zat makanan tersebut dapat
menyebabkan penyumbatan pembuluh darah atau berkurangnya elastisitas otot jantung.
Kelainan atau gangguan pada sistem peredaran darah manusia antara lain sebagai
berikut.
1. Anemia (kurang darah), disebabkan kurangnya kadar Hb atau kurangnya jumlah eritrosit
dalam darah.
2. Varises adalah pelebaran pembuluh vena di betis dan paha.
3. Hemoroid (ambeien) adalah pelebaran pembuluh darah di sekitar dubur (anus).
4. Arteriosklerosis adalah pengerasan pembuluh nadi karena timbunan atau endapan kapur.
5. Atherosklerosis ialah pengerasan pembuluh nadi karena endapan lemak.
6. Embolus ialah tersumbatnya pembuluh darah karena benda yang bergerak.
7. Trombus tersumbatnya pembuluh darah karena adanya benda yang tidak bergerak.
8. Hemofilia ialah kelainan darah sukar membeku karena faktor hereditas atau keturunan.
9. Leukemia (kanker darah) ialah bertambahnya leukosit secara tak terkendali.

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 71


10. Eritroblastosis fetalis adalah rusaknya eritrosit bayi atau janin akibat adanya perbedaan
rhesus (Rh) ibu dan bayi.
11. Penyakit jantung coroner (PJK), yaitu penyempitan arteri koronaria yang berfungsi
mengangkut O2 ke jantung.
12. Talasemia merupakan anemia akibat rusaknya gen pembentuk hemoglobin yang bersifat
menurun.

SISTEM PEREDARAN DARAH HEWAN


Pada hewan metazoa (bersel banyak) tingkat tinggi, seperti juga manusia, darah
beredar melalui pembuluh. Sistem transportasi hewan metazoan disusun oleh organ-organ
berupa jantung, pembuluh darah, dan darah.
1. Sistem Peredaran Darah Terbuka dan Tertutup
Pada hewan tingkat tinggi terdapat dua tipe sistem peredaran darah, yaitu sistem
peredaran darah terbuka dan sistem peredaran darah tertutup.
Sistem Peredaran Darah Terbuka
Peredaran darah terbuka adalah peredaran atau distribusi darah ke seluruh tubuh
(jaringan) yang tidak selalu melewati pembuluh darah. Darah secara langsung menuju
jaringan tubuh tanpa melalui pembuluh. Dalam sistem peredaran darah terbuka tidak dapat
dibedakan antara darah dan cairan interstisial (cairan yang mengisi ruang antarsel) karena
tercampur. Hal ini merupakan karakteristik dari hewan Arthropoda, misalnya belalang.

Gambar 5.10 Sistem peredaran darah terbuka pada belalang


Sistem peredaran darah terbuka terdiri atas jantung sebagai pusat peredara darah,
sejumlah rongga yang disebut sinus, dan beberapa arteri. Jantung berbentuk sadel atau
tabung terbungkus oleh membran (perikardium). Jantung terletak di bagian tengah belakang
dada dengan dinding otot yang tebal. Saluran arteri yang berasal dari jantung memiliki katup-
katup (valvula) untuk mencegah darah masuk ke jantung.
Darah yang berasal dari arteri masuk ke rongga jaringan yang disebut sinus. Dari
sinus, darah masuk ke jantung melalui tiga katup (ostium) dan dipompa dengan kontraksi
otot sampai di kapiler seluruh tubuh.

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 72


Sistem Peredaran Darah Tertutup
Sistem peredaran darah tertutup adalah sistem sirkulasi darah ke seluruh tubuh
melalui pembuluh-pembuluh darah. Pada sistem peredaran darah ini, darah diedarkan
melewati arteri dan kembali ke jantung melewati vena.
Untuk membahas peredaran darah tertutup, dapat diambil contoh Annelida dan
vertebrata. Annelida dan vertebrata telah memiliki perkembangan yang lebih maju
dibandingkan dengan hewan-hewan lain. Demikian pula dengan sistem peredaran darahnya,
yakni telah memiliki sistem peredaran darah tertutup.
Agar lebih jelas dalam pembahasan sistem peredaran darah pada Annelida, kita ambil
contoh cacing tanah (Lumbricus terestris). Pada cacing tanah, sistem peredarannya terdiri atas
cairan darah, beberapa pembuluh darah, dan jantung sebagai pusat peredaran darah.

Gambar 5.11 Sistem peredaran darah tertutup pada cacing tanah


Darah cacing tanah terdiri atas plasma darah dan benda darah. Darah cacing tanah
berwarna merah disebabkan oleh adanya hemoglobin yang larut dalam plasma darah.
Jantung dan saluran darahnya memiliki katup sehingga darah tidak mengalir kembali
ke jantung. Aliran darah disebabkan oleh kontraksi lengkung jantung. Jantung memompa
darah dari saluran darah dorsal ke saluran darah ventral, kemudian ke seluruh tubuh.
Pertukaran gas terjadi di jaringan-jaringan tubuh. Dari seluruh tubuh, darah menuju bagian
dorsal tubuh. Dari bagian dorsal tubuh, darah kembali ke jantung.

2. Sistem Peredaran Darah pada Vertebrata


Berdasarkan jenis cairan yang diedarkan, sistem peredaran darah pada vertebrata
dibedakan menjadi dua macam, yaitu sistem peredaran darah dan sistem limfatik (peredaran
getah bening). Berdasarkan cara peredarannya, sistem sirkulasi pada vertebrata ada dua
macam, yaitu sistem peredaran darah terbuka pada limfa, dan sistem peredaran darah
tertutup pada darah.
Sistem peredaran darah pada vertebrata berbeda dengan sistem peredaran darah
pada avertebrata dalam hal ada tidaknya pusat koordinasi peredaran. Pada avertebrata tidak
terdapat pusat koordinasi peredaran.

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 73


Sistem peredaran darah vertebrata terdiri atas jantung, arteri, vena, kapiler, dan
darah. Jantung adalah pusat peredaran darah. Jantung yang tersusun oleh otot yang kuat
memiliki kontraksi yang ritmis (teratur); biasa kita sebut detak atau denyut. Dengan kekuatan
kontraksinya, jantung mampu mendorong darah meninggalkan jantung.
Pembuluh darah yang meninggalkan jantung disebut nadi (arteri). Selanjutnya, arteri
bercabang-cabang di seluruh jaringan tubuh menjadi arteri yang halus, disebut kapiler. Darah
dari seluruh tubuh akan kembali melalui venula (pembuluh balik kapiler), kemudian menuju
ke vena (pembuluh balik yang lebih besar) dan akhirnya kembali ke jantung.
Plasma darah vertebrata tak berwarna dan berfungsi membawa sari-sari makanan,
sampah metabolism, hasil proses sekresi, dan beberapa gas. Pada umumnya, sel darah merah
(eritrosit) vertebrata berbentuk oval dan berinti. Akan tetapi, eritrosit pada manusia
berbentuk bikonkaf dan tidak berinti. Eritrosit berwarna merah karena adanya hemoglobin
yang berperan mengikat O2. Sel darah putih (leukosit) ada beberapa macam dan masing-
masing mempunyai tugas khusus dalam hal pertahanan tubuh. Selain itu, terdapat juga
keping-keping darah (trombosit).
Pada hewan vertebrata, vena yang membawa darah meninggalkan lambung dan usus
disebut vena porta karena membawa darah ke susunan kapiler yang lain. Jika kapiler yang
dituju adalah kapiler dalam hati (hepar) maka vena ini disebut vena porta hepatica. Pada
umumnya, vertebrata tingkat rendah memiliki vena porta renalis (ginjal).
Sistem peredaran getah bening (sistem limfatik) berperan dalam pertahanan tubuh
dan pengendalian plasma dari jaringan-jaringan.
a. Sistem Peredaran Darah pada Ikan
Sistem peredaran darah pada ikan terdiri atas jantung beruang dua, yaitu sebuah bilik
(ventrikel) dan sebuah serambi (atrium). Jantung terletak di bawah faring di dalam rongga
pericardium, yaitu bagian dari rongga tubuh yang terletak di anterior (muka). Selain itu,
terdapat organ sinus venosus, yaitu struktur penghubung berupa rongga yang menerima
darah dari vena dan terbuka di ruang depan jantung.
Darah ikan tampak pucat dan volumenya relatif sedikit dibandingkan dengan
vertebrata darat. Plasma darah mengandung sel darah merah yang berinti dan sel darah
putih.
Lien (limpa) sebagai bagian dari sistem peredaran, terdapat di dekat lambung dan
dilengkapi dengan pembuluh-pembuluh limpa.
Pada proses peredaran darah, darah dari seluruh tubuh yang mengandung CO 2
kembali ke jantung melalui vena dan berkumpul di sinus venosus, kemudian masuk ke
serambi. Selanjutnya, darah dari serambi masuk ke bilik dan dipompa melalui insang
melewati konus arteriosus, aorta ventralis, dan empat pasang arteri aferen brakialis. Pada
arteri aferen brakialis, oksigen diikat oleh darah, selanjutnya melalui aorta dorsalis darah
diedarkan ke seluruh tubuh. Di jaringan tubuh, darah mengikat CO 2. Melalui vena, darah
dikembalikan dari bagian kepala dan badan menuju jantung. Beberapa vena yang penting
misalnya vena cardinalis anterior dan vena cardinalis posterior (membawa darah dari kepada
dan badan), vena porta hepatica (membawa darah dari tubuh melewati hati), dan vena porta
renalis (membawa darah dari tubuh melewati ginjal). Peredaran darah pada ikan disebut
peredaran darah tunggal karena hanya satu kali melewati jantung.

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 74


Gambar 5.12 Peredaran darah pada ikan

b. Sistem Peredaran Darah pada Katak


Sistem peredaran darah katak terdiri atas jantung beruang tiga, arteri, vena, sinus
venosus, kelenjar limfa, dan cairan limfa. Darah katak tersusun dari plasma darah yang terang
(cerah) dan berisi sel-sel darah (kospuskula), yakni sel-sel darah merah, sel darah putih, dan
keping-keping darah.
Jantung katak terdiri atas :
1) sebuah bilik yang berdinding tebal dan letaknya di sebelah posterior
2) dua buah serambi, yakni serambi kanan (atrium dekster) dan serambi kiri (atrium sinister)
3) sinus venosus yang berbentuk segitiga dan terletak di sebelah dorsal dan jantung
4) trunkus arteriosus berupa pembuluh bulat yang keluar dari bagian dasar anterior bilik
Untuk mencegah berbaliknya aliran darah, di antara serambi dan bilik terdapat katup
(valve), sedangkan antara serambi kanan dan kiri terdapat sekat (septum). Di dalam trunkus
arteriosus terdapat katup spiralis.
Darah yang mengandung CO2 dari seluruh tubuh masuk ke jantung melalui vena kava
(pembuluh balik tubuh). Darah ini mula-mula berkumpul di sinus venosus, dank arena adanya
kontraksi, maka darah akan masuk ke serambi kanan. Pada saat itu, darah yang mengandung
O2yang berasal dari paru-paru masuk ke serambi kiri. Jika kedua serambi berkontraksi, maka
darah akan terdorong ke dalam bilik. Dalam bilik terjadi sedikit percampuran darah yang
kaya O2dan miskin O2.
Darah yang kaya O2dalam bilik kemudian dipompa melalui trunkus arteriosus
menuju arteri hingga akhirnya sampai di arteri yang sangat kecil (kapiler) di seluruh jaringan
tubuh. Dari seluruh jaringan tubuh, darah akan kembali ke jantung melewati pembuluh balik
yang kecil (venula) dan kemudian ke vena, dan akhirnya ke jantung. Sementara itu, darah
yang miskin O2dipompa keluar melewati arteri konus tubular.
Pada katak dikenal adanya sistem porta, yaitu suatu sistem yang dibentuk oleh
pembuluh balik (vena) saja. Vena mengumpulkan darah dari pembuluh kapiler di suatu
sistem porta yang terbagi menjadi anyaman-anyaman di dalam alat tubuh yang lain sebelum
kembali ke jantung. Barulah kemudian masuk ke dalam vena yang menuju jantung. Sistem

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 75


porta yang penting adalah sistem porta hepatica pada hati dan sistem porta renalis pada
ginjal.

Gambar 5.13 Peredaran darah pada katak

c. Sistem Peredaran Darah pada Reptilia


Sistem peredaran darah reptilian lebih maju jika dibandingkan dengan sistem
peredaran darah amfibi karena adanya pemisahan darah yang beroksigen dan tidak
beroksigen daam jantung. Jantung reptilian terletak di rongga dada di bagian depan ventral.
Jantung terdiri atas sinus venosus kecil, serambi kiri dan serambi kanan, serta bilik kiri dan
bilik kanan.
Pada umumnya, di antara dua bilik terdapat sekat (septum) yang tidak sempurna,
kecuali pada buaya. Pada buaya, sekat tersebut hampir sempurna dan terdapat foramen
panizzae, yaitu lubang yang terdapat pada tempat pertemuan arteri sistemik kanan dan kiri.
Arteri sistemik merupakan arteri yang berasal dari jantung menuju ke aorta.
Darah dari vena masuk ke jantung melalui sinus venosus, menuju ke serambi kanan,
kemudian ke bilik kanan. Darah yang berasal dari paru-paru, melalui arteri pulmonalis, masuk
ke serambi kiri kemudian ke bilik kiri. Dari bilik kiri, darah dipompa keluar melalui sepasang
arkus aortikus. Dua arkus aortikus ini lalu bergabung menjadi satu membentuk aorta dorsalis
yang menyuplai darah ke alat-alat dalam, ekor, dan alat gerak belakang.
Dari seluruh jaringan tubuh, darah menuju ke vena, kemudian menuju sinus venosus
dan kembali ke jantung.

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 76


Gambar 5.14 Peredaran darah pada Retilia

d. Sistem Peredaran Darah pada Aves


Untuk mempelajari peredaran darah pada Aves, kita ambil contoh peredaran darah
burung. Peredaran darah burung tersusun oleh jantung sebagai pusat peredaran darah, darah,
dan pembuluh darah. Darah pada burung tersusun oleh eritrosit berbentuk oval dan berinti.
Jantung burung berbentuk kerucut dan terbungkus selaput pericardium. Jantung
terdiri atas dua serambi yang berdinding tipis serta dua bilik yang berdinding lebih tebal.
Pembuluh-pembuluh darah dibedakan atas arteri dan vena. Arteri yang keluar dari
bilik kiri ada tiga buah, yaitu dua arteri yang bercabang lagi menjadi arteri-arteri yang
memberi darah ke bagian kepala, otot terbang, dan anggota depan; dan sebuah aorta yang
merupakan sisa dari arkus aortikus yang menuju ke bagian kanan (arkus aortikus yang
menuju ke kiri tereduksi). Pembuluh nadi ini kemudian melingkari bronkus sebelah kanan
dan membelok kearah ekor menjadi aorta dorsalis (pembuluh nadi punggung). Pembuluh
nadi yang keluar dari bilik kanan hanya satu, yakni arteri pulmonalis (pembuluh nadi paru-
paru), yang kemudian bercabang menuju paru-paru kiri dan kanan.
Pembuluh balik (vena) dibedakan atas :
1) Pembuluh balik tubuh bagian atas (vena kava superior); vena ini membawa darah dari
kepala, anggota depan, dan anggota otot-otot pektoralis menuju jantung.
2) Pembuluh balik tubuh bagian bawah (vena kava inferior); membawa darah dari bagian
bawah tubuh ke jantung.
3) Pembuluh balik yang datang dari paru-paru (pulmo) kanan dan paru-paru kiri serta
membawa darah menuju serambi kiri jantung.

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 77


Secara singkat, perbedaan peredaran darah pada hewan vertebrata dapat dilihat pada gambar
berikut.

Gambar 5.15 Peredaran darah pada vertebrata

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 78


A. Pilihlah jawaban yang benar
1. Pembuluh darah yang banyak mengandung oksigen adalah….
a. vena paru-paru, vena aorta, dan arteri paru-paru 
b. vena paru-paru, vena aorta 
c. vena paru-paru, dan aorta 
d. vena dan arteri paru-paru 
e. arteri paru paru 

2. 1. Sari-sari makanan dan mineral


2. Oksigen dan karbon dioksida 
3. Enzim dan hormon 
4. Urea dan asam urat 
Yang diedarkan oleh sistem transportasi manusia adalah ….
a. 1 dan 3  d. 2 dan 4 
b. hanya 4  e. 1,2, dan 3 
c. 1,2,3, dan 4

3. Dari daftar berikut .


1. Plasma darah 
2. Albumin 
3. Sel darah 
4. Fibrinogen 
Yang termsuk komponen darah manusia adalah…… 
a. 1,2, dan 3  d. 1 dan 3 
b. 2 dan 4  e. hanya 4 
c. 1,2,3, dan 4

4. Pada peristiwa pembekuan darah, jika tubuh kekurangan kalsium dan vitamin K maka
yang terganggu adalah pembentukan ….
a. trombin dan fibrinogen  d. protombin dan trombin 
b. fibrin dan fibrinogen  e. trombin dan protombin 
c. fibrinogen dan trombokinase 

5. Jika sel darah merah seseorang mengandung aglutinogen B dan dalam plasmanya
mengandung aglutinin alfa maka orang tersebut bergolongan darah ….
a. A  b. B c. AB d. O e. AB atau B 

6. Jika orang bergolongan AB ditransfusi dengan darah bergolongan B, maka ….


a. terjadi aglutinasi 
b. tidak selalu terjadi aglutinasi 

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 79


c. tidak terjadi aglutinasi 
d. mungkin akan terjadi aglutinasi 
e. tergantung pada perbandingan darah donor dan resipien

7. Apabila jari kaki terluka dan mengalami infeksi, seringkali terjadi pembengkakan pada
pangkal paha. Hal ini terjadi karena ….
a. reaksi kelenjar limfe yang ada pada pangkal paha untuk menghasilkan bnayak sel
darah merah guna mengangkut oksigen yang banyak 
b. daya tahan kelenjar limfe yang ada pada pangkal pada terhadap infeksi kuman mulai
melemah 
c. reaksi kelenjar limfe yang ada pada pangkal paha untuk menghasilkan sel darah putih
guna melawan bibit penyakit 
d. infeksi pada jari kaki tersebut menjalar samapai pangkal paha 
e. kuman masuk 

8. Leukimia adalah suatu kondisi ….


a. penambahan jumlah leukosit 
b. penambahan jumlah eritrosit 
c. penurunan jumlah leukosit 
d. penambahan jumlah fibrinogen 
e. penurunan jumlah drah yang sangat besar

9. Golongan darah yang disebut resipien universal adalah ….


a. golongan A  d. golongan B 
b. golongan AB  e. golongan O 
c. golongan A, B, AB, O

10. Yang bukan merupakan sel darah adalah ….


a. eritrosit  d. fagosit 
b. leukosit  e. neutrosit
c. bafosil 

11. Orang yang tinggal didaerah pegunungan tinggi mempunyai darah yang eritrositnya lebih
bnayak karena ….
a. udara di daerah pegunungan belum tercemar 
b. udara di daerah penggunungan sangat sejuk 
c. udara di daerah pegunungan kadar oksigennya rendah 
d. udara di pegunungan kadar oksigennya tinggi 
e. udara di pegunungan kadar oksigennya sudah tercemar 

12. Penyakit haemoroid disebabkan oleh ….


a. terjadinya pelebaran pembuluh darah di betis 
b. terjadinya penggumpalan darah di dalam arteri koronaria

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 80


c. faktor keturunan karena darah sukar membeku 
d. terjadinya pelebaran pembuluh darah di deat usus 
e. terjadinya pelebaran pembuluh darah pada paha

13. Manakah yang benar, dari cara kerja jantung berikut ini ….
a. serambi mneguncup, darah masuk ke dalam bilik 
b. serambi mengembang, darah masuk ke dalam bilik 
c. bilik mengembang, darah keluar jantung 
d. bilik menguncup, darah masuk jantung 
e. serambi mengembang, dan masuk ke jantung 

14. Otot dinding bilik jari jantung lebih tebal dari otot serambi kirinya, Hal ini sesuai dengan
fungsi bilik kiri,yaitu untuk ….
a. memompa darah ke seluruh tubuh kecuai paru-paru 
b. memompa darah ke paru-paru 
c. menerima darah dari bilik kanan 
d. menerima darah dari bilik kiri
e. menerima darah dari paru-paru

15. Kemampuan sel darah putih menelan kuman disebut ….


a. fagositosis d. sianosis
b. diapedesis e. hemin
c. trombosis

16. Tokoh yang berjasa menemukan penggolongan darah adalah ….


a. Robert Brown d. Max Schultze
b. Landsteiner e. Darwin
c. Felix Durjadin

17. Hewan berikut yang memiliki sistem peredaran darah terbuka adalah ….
a. Pisces d. Hydra
b. Amphibia e. belalang
c. Planaria

18. Foramen panizzae terdapat pada sebagian kelompok hewan ….


a. Mammalia d. Reptilia
b. Pisces e. Amphibia
c. Aves

19. Diapedesis adalah ….


a. kemampuan sel darah putih menembus pembuluh darah
b. gerak ameboid dari sel darah putih
c. kemampuan sel darah putih membunuh bibit penyakit

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 81


d. kecepatan pembekuan darah
e. kecepatan penutupan luka

20. Pengerasan pembuluh nadi karena adanya endapan senyawa kapur disebut ….
a. trombus d. arterisklerosis
b. embolus e. sclerosis
c. arteriosklerosis

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 82


BAB 6
Sistem Pencernaan
Makanan
Makhluk hidup autotrof, seperti tumbuhan hijau, dapat menghasilkan makanannya
sendiri, sedangkan hewan dan manusia tidak. Makanan yang dikonsumsi oleh makhluk hidup
heterotrof harus dicerna dahulu. Ketika kamu lapar, kemudian makan, makanan itu tidak
langsung diubah menjadi energi. Setelah mengalami proses pencernaan, barulah zat makanan
dapat diserap oleh tubuh dan diubah menjadi energi. Dalam bab ini, kamu akan mempelajari
bagaimana sebenarnya perjalanan makanan di dalam tubuh untuk menghasilkan energi,
sebelumnya dikeluarkan.

A. ZAT MAKANAN DAN FUNGSINYA


 Makanan adalah bahan-bahan yang diperlukan tubuh supaya tetap hidup.
 Makanan itu akan dimasukkan ke dalam tubuh melalui sistem pencernaan makanan
 Sistem pencernaan makanan itu berupa organ organ yang berbentuk saluran (Tractus
digestivus) dan organ yang berupa kelenjar yang tidak dilalui makanan.
 Makanan yang diperlukan oleh tubuh harus memenuhi syarat-syarat kesehatan, meliputi:
1. higienes, artinya tidak mengandung kuman penyakit dan zat racun
2. bergizi, yaitu cukup mengandung karbohidrat, protein, lemak, mineral, vitamin dan air
makanan harus mudah dicerna oleh alat pencernaan
3. mudah dicerna
4. bervitamin dan mineral
5. cukup mengandung air

Fungsi Makanan
1. Sebagai penyedia energi : karbohidrat 4,1 kalori, protein 4,1 kalori, lemak 9,3 kalori.
2. Untuk pertumbuhan, perkembangan dan mengganti sel-sel tubuh yang rusak.
3. Sebagai zat pelindung dan pertahanan tubuh, zat makanan berperan menjaga
keseimbangan cairan tubuh (homeostasis).
4. Pengaturan metabolism tubuh.
5. Pertahanan tubuh terhadap penyakit.
6. Penghasil energi

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 83


Zat Makanan
a. Karbohidrat

Gambar 6.1 Bahan makanan yang mengandung karbohidrat


 Merupakan senyawa organik yang tersusun atas C, H, O.
 Berdasarkan gugus gula penyusunnya, karbohidrat dibedakan menjadi tiga golongan,
yaitu :
1. Monosakarida : karbohidarat yang tersusun satu gugusan gula. Contoh : glukosa,
galaktosa, fruktosa.
2. Disakarida : karbohidrat yang tersusun atas dua gugusan gula. Contoh : maltosa (gula
emping), laktosa (gula susu), sukrosa (gula tebu).
3. Polisakarida : karbohidrat yang tersusun atar lebih dari 10 gugusan gula. Contoh :
amilum (pati), selulosa dan gliokogen (gula otot)
 Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh kita.
 Penggunaan energi sehari-hari untuk keperluan metabolisme rutin bagi tubuh yang berat
50 kg adalah 1500 kalori.
 Karbohidrat dalam tubuh disimpan dalam hati (108 gr), otot (245 gr) (keduanya berbentuk
glikogen), darah (17 gr) berupa glukosa atau gula darah.
 Sumber karbohidrat adalah tumbuh-tumbuhan, misalnya padi, jagung, talas, ubi jalar,
kentang, singkong dan sagu.

b. Protein

Gambar 6.2 Sumber protein


 Merupakan senyawa organik yang tersusun atas C, H, O, N, dan kadangkala S, P.
 Komponen dasar protein adalah senyawa organik sederhana disebut asam amino, jadi di
dalam saluran pencernaan, protein akan disederhanakan menjadi senyawa asam amino.

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 84


 Protein yang tersusun atas asam amino itu meliputi : Asam amino Essensial Asam amino
Non Essensial
- Asam amino esensial (utama) : asam amino yang harus ada dan didapatkan dari luar
tubuh manusia karena tubuh tidak mampu mensintesisnya. Asam amino esensial ini
meliputi 10 macam, yaitu : lisin, isoleusin, triptofan, treonin, histidin, metionin, fenil
alanine, valin, leusin, dan arginin.
- Asam amino nonesensial : asam amino yang dapat disintesis oleh tubuh sendiri
Asam amino non esensial ini meliputi : alanine, sistein, glisin, prolin, tirosin, asam
glutamat.
 Sumber protein : hewani : udang kering (62,4%), ikan asin kering (42%), sarang burung
(37,5%), teri kering (33,4%), keju (22,5%), udang segar (21%), bandeng (20%), hati sapi
(19,7%), daging sapi (18,3%), daging kerbau (18,7%), daging ayam (18,2%), daging
kambing (16,6%); nabati : kedelai (34,9%), kwaci (30,6%), kacang tanah (25,3%), biji kara
benguk (24%), kacang tolo (22,9%), kacang hijau (22,2%), biji jambu mete (21,2%), tempe
kedelai murni (18,3%).
 Bila tubuh seseorang mengalami kekurangan protein yang berkepanjangan maka akan
dapat menyebabkan seseorang menderita penyakit busung lapar (hongeroedem) dan
kwashiorkor.

Fungsi protein bagi tubuh manusia, yaitu :


1. Membangun sel-sel yang rusak membentuk zat pengatur seperti enzim dan hormon.
2. Membentuk zat kebal atau antibody.
3. Bahan membentuk senyawa asam amino lainnya.
4. Sebagai sumber energi, 1 gr menghasilkan 4,1 kalori
5. Menjaga keseimbagan asam basa dalam darah

c. Lemak

Gambar 6.3 Sumber lemak


 Merupakan senyawa organik yang tersusun atas C, H, O.
 Komponennya adalah asam lemak dan gliserol.
 Asam lemak dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :
1. Asam lemak jenuh : berwujud padat dan bersama gliserin dapat disintesis sendiri oleh
tubuh.
2. Asam lemak tidak jenuh : berwujud cair dan tidak dapat disintesis sendiri oleh tubuh,
jadi harus didatangkan dari luar.

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 85


 Sumber lemak :
1. hewani : minyak ikan (100%), kuning telur ayam (31, 9%), daging itik (28,6%), belut
(27%), daging ayam (25%, keju.
2. nabati : minyak kelapa sawit (100%), minyak kacang tanah (100%), minyak kenari
(66%), kemiri (63%), wijen (51,1%), biji jambu mete (49,6%), biji kacang tanah
(42,8%), kwaci (42,1%), serbuk coklat (23,8%), kedelai (18,1%), advokat.

Fungsi Lemak :
1. Penghasil energi atau kalor, 1 gr menghasilkan 9,3 kalori
2. Pelarut vitamin A, D, E dan K
3. Pelindung alat-alat tubuh
4. Pelindung tubuh dari suhu rendah
5. Membangun bagian sel tertentu

d. Vitamin

Gambar 6.4 Jenis-jenis vitamin


 Vitamin adalah suatu zat senyawa kompleks yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita yang
berfungsi untuk mambantu pengaturan atau proses kegiatan tubuh dan tidak
menghasilkan energi.
 Vitamin tidak dapat disintesis oleh tubuh, sehingga harus didatangkan dari luar tubuh.
 Tanpa vitamin manusia, hewan dan makhluk hidup lainnya tidak akan dapat melakukan
aktifitas hidup.
 Kekurangan vitamin dapat menyebabkan defisiensi (avitaminosis) dan dapat memperbesar
peluang terkena penyakit pada tubuh kita.
Vitamin digolongkan berdasarkan kelarutannya di dalam air :
1. Vitamin yang larut di dalam air : Vitamin B dan Vitamin C
Vitamin yang larut dalam air biasanya hanya dapat disimpan dalam jumlah yang sangat
sedikit dan waktu yang singkat. Vitamin ini diserap oleh tubuh dan masuk ke aliran darah
dan beredar ke seluruh tubuh. Jika tidak diperlukan akan dikeluarkan bersama dengan
urine, terkecuali Vit B12 yang disimpan dalam hati. dengan kata lain kita perlu
menyediakan vitamin ini untuk tubuh kita setiap hari secara terus-menerus.
2. Vitamin yang tidak larut di dalam air : Vitamin A, D, E, dan K.

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 86


Vitamin A
- Sumber: susu, ikan, sayuran berwarna hijau dan kuning, hati, buah-buahan warna merah
dan kuning (cabe merah, wortel, pisang, pepaya, dan lain-lain)
- Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin A : rabun senja, katarak, infeksi
saluran pernapasan, menurunnya daya tahan tubuh, kulit yang tidak sehat, dan lain-lain.
Vitamin B1
- Sumber : gandum, daging, susu, kacang hijau, ragi, beras, telur, dan sebagainya
- Penyakit yang ditimbulkanakibat kekurangan vitamin B1: kulit kering, kulit bersisik,
daya tahan tubuh berkurang.
Vitamin B2
- Sumber :sayur-sayuran segar, kacang kedelai, kuning telur, susu, dan banyak lagi
lainnya.
- Penyakit yang ditimbulkanakibat kekurangan vitaminB2 : turunnya daya tahan tubuh,
kilit kering bersisik, mulut kering, bibir pecah-pecah, sariawan, dan sebagainya.
Vitamin B3
- Sumber : buah-buahan, gandum, ragi, hati, ikan, ginjal, kentang manis, daging ungags, dll.
- Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B3 : terganggunya sistem
pencernaan, otot mudah keram dan kejang, insomnia, bedan lemas, mudah muntah dan
mual-mual, dan lain-lain
Vitamin B5
- Sumber: daging, susu, sayur mayur hijau, ginjal, hati, kacang ijo, dan banyak lagi yang
lain.
- Penyakit yang ditimbulkanakibat kekurangan vitaminB5 : otot mudah menjadi kram,
sulit tidur, kulit pecah-pecah dan bersisik, dan lain-lain .
Vitamin B6
- Sumber : kacang-kacangan, jagung, beras, hati, ikan, beras tumbuk, ragi, daging, dan lain-
lain.
- Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B6 : pelagra alias kulit pecah-
pecah, keram pada otot, insomnia atau sulit tidur, dll.
Vitamin B12
- Sumber : telur, hati
- Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B12 : kurang darah atau anemia,
gampang capek/lelah/lesu/lemes/lemas, penyakit pada kulit, dan sebagainya
Vitamin C
- Sumber : jambu klutuk atau jambu batu, jeruk, tomat, nanas, sayur segar, dan lain
sebagainya.
- Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin C : mudah infeksi pada luka, gusi
berdarah, rasa nyeri pada persendian, dan lain-lain
Vitamin D
- Sumber : minyak ikan, susu, telur, keju, dan lain-lain
- Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin D : gigi akan lebih mudah rusak,
otok bisa mengalami kejang-kejang, pertumbuhan tulang tidak normal yaitu betis kaki
akan membentuk huruf O atau X.

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 87


Vitamin E
- Sumber : ikan, ayam, kuning telur, kecambah, ragi, minyak tumbuh-tumbuhan,
havermut, dsb
- Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin E : mandul baik pria maupun
wanita, gangguan syaraf dan otot, dll.
Vitamin K
- Sumber : susu, kuning telur, sayuran segar, dll
- Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin K : darah sulit membeku bila
terluka/berdarah/luka/pendarahan, pendarahan di dalam tubuh, dan sebagainya

e. Mineral

Gambar 6.5 Sumber mineral


 Seperti halnya vitamin, mineral adalah nutrisi penting untuk pemeliharaan kesehatan dan
pencegahan penyakit.
 Mineral dan vitamin bertindak secara interaksi.
 Tanpa beberapa mineral / vitamin, maka beberapa vitamin / mineral tidak berfungsi
dengan baik.
 Perbedaan antara vitamin dan mineral adalah bahwa mineral merupakan senyawa
anorganik, sedangkan vitamin organik.
 Mineral dapat diklasifikasikan menurut jumlah yang dibutuhkan tubuh, bukan berdasarkan
kepentingan
 Mineral minor tak kalah penting dibandingkan mineral utama. Kekurangan mineral minor
akan menyebabkan masalah kesehatan yang juga serius.

Berdasarkan jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh, mineral dikelompokan menjadi dua :
1. Mineral utama (mayor) adalah mineral yang kita perlukan lebih dari 100 mg sehari, contoh
: Kalsium, tembaga, fosfor, kalium, natrium dan klorida
2. Mineral minor (trace elements) adalah yang kita perlukan kurang dari 100 mg sehari.
Contoh: kromium, magnesium, yodium, besi, flor, mangan, selenium dan zinc.

 Mineral yang baik bagi tubuh adalah mineral organik yang hanya bisa didapatkan langsung
dari sayur dan buah – buahan atau secara tidak langsung dari daging hewan.
 Hal tersebut dikarenakan tumbuhan dapat memproses mineral dari tanah melalui
fotosintesis dan merubahnya menjadi organik.

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 88


 Beberapa manfaat mineral diantaranya adalah :
1. Boron : Bermanfaat untuk kesehatan tulang, menjaga fungsi otak, anti penuaan, menjaga
kesehatan seksual, mencegah kanker, mengobati penyakit alzheimer, dan nyeri otot.
2. Kalsium : Menjaga kesehatan tulang, mencegah artritis, menjaga kesehatan gigi,
berperan dalam penurunan berat badan, mencegah kanker usus besar, penyakit jantung,
dan tekanan darah tinggi.
3. Tembaga : Bermanfaat untuk fungsi otak, perawatan kulit, radang sendi, infeksi
tenggorokan, kekurangan hemoglobin, kekebalan, dan penyakit jantung.
4. Yodium : Bermanfaat untuk perawatan rambut, menjaga metabolisme tubuh, kehamilan,
hingga kanker.
5. Besi : Membantu pembentukan hemoglobin, menjaga metabolisme tubuh, membantu
mengatasi anemia, dan menjaga fungsi otak.
6. Magnesium : Bermanfaat untuk mencegah tekanan darah tinggi, serangan jantung, kram,
diabetes, asma, menjaga kesehatan tulang, dan baik untuk masa kehamilan.
7. Mangan : Menjaga metabolisme tubuh, mencegah osteoporosis, kelelahan, peradangan,
epilepsi, menjaga fungsi otal dan alat reproduksi.Fosfor : Menjaga kesehatan tulang,
fungsi otak, perawatan gigi, metabolisme tubuh dan fungsi seksual.
8. Kalium : Mengatur tekanan darah, mencegah penyakit jantung, gangguan otot, kram,
gangguan ginjal, radang sendi, dan menjaga ketersediaan air dalam tubuh.
9. Natrium : Menjaga keseimbangan air dalam tubuh, menjaga tubuh dari sengatan sinar
matahari, menjaga fungsi otak, anti penuaan, dan mencegah kram otot.
10. Zinc : Untuk perawatan kulit, eksim, jerawat, penyembuhan luka, gangguan prostat,
membantu dalam penurunan berat badan, reproduksi, perawatan mata dan rambut.

f. Air
 Air diperoleh dengan langsung melalui minum dan secara tidak langsung dari buah-buahan
atau makanan lain.
 Air dalam tubuh diperlukan dalam jumlah yang besar karena berfungsi untuk
1. Melarutkan zat makanan,
2. Air juga untuk mengangkut zat makanan dari jaringan ke jaringan yang lain
3. Untuk mengangkut zat sampah dari jaringan ke alat ekskresi 4. untuk menjaga stabilitas
suhu tubuh.

ZAT ADITIF
 Zat aditif makanan atau bahan tambahan makanan adalah bahan yang ditambahkan
dengan sengaja ke dalam makanan dalam jumlah kecil,
 Tujuan untuk memperbaiki penampakan, cita rasa, tekstur, dan memperpanjang daya
simpan. Selain itu dapat meningkatkan nilai gizi seperti protein, mineral dan vitamin.
 Bahan aditif makanan ada dua, yaitu bahan aditif makanan alami dan buatan atau sintetis.
 Bahan aditif alami tidak mengganggu kesehatan, dan aditif sintesis dapat mengganggu
kesehatan.

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 89


Gambar 6.6 Contoh bahan pewarna alami
 Zat aditif sintesis yang berlebihan dapat menimbulkan beberapa efek samping misalnya:
gatal-gatal, dan kanker.
 Macam-macam Zat Aditif : pewarna, penyedap rasa, aroma, penguat rasa, pemanis buatan,
pengawet, anti oksidan, pengemulsi. pemantap, pengental, pemutih, pengatur keasaman,
anti kempal, dll

1. Zat Pewarna
 Adalah bahan yang dapat memberi warna pada makanan, sehingga makanan tersebut
lebih menarik
 Contoh : pewarna alami : Anato (orange) , Karamel (cokelat hitam), Beta karoten
(kuning), Klorofil (hijau) • Contoh pewarna sintetik : Biru berlian (biru), Coklat HT
(coklat), Eritrosit (merah), Hijau FCF (hijau)

2. Penyedap rasa dan aroma


 Zat aditif ini dapat memberikan, menambah, mempertegas rasa dan aroma makanan.
 Penyedap rasa dan aroma yang banyak digunakan berasal dari golongan ester.
 Contoh: Isoamil asetat (rasa pisang), isoamil valerat (rasa apel), butil butirat (rasa
nanas), isobutil propionat (rasa rum)

3. Penguat rasa (flavour echancer)


 Bahan penguat rasa atau penyedap makanan yang paling banyak digunakan adalah
MSG(Monosodium Glutamate) yang sehari-hari dikenal dengan nama vetsin.

4. Zat pemanis buatan


 Bahan ini tidak atau hampir tidak mempunyai nilai gizi, contohnya sakarin
(kemanisannya 500xgula), dulsin (kemanisannya 250x gula), dan natrium siklamat
(kemanisannya 50x gula) dan serbitol.

5. Pengawet
Zat aditif ini dapat mencegah atau menghambat fermentasi, pengasaman atau
penguraian lain terhadap makanan yang disebabkan oleh mikroorganisme.
Contoh bahan pengawet dan penggunaannya:
- Asam benzoat, natrium benzoat dan kalium benzoat, untuk minuman ringan, kecap, acar
ketimun dalam botol dan saos. • Natrium nitrat (NaNo3), untuk daging olahan dan keju.
- Natrium nitrit (Na No2), untuk daging olahan, daging awetan dan kornet

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 90


- Asam propionate, untuk roti dan sediaan keju olahan.

5. Anti oksidan zat aditif ini dapat mencegah atau menghambat oksidasi.
Contoh:
- Asam askorbat (bentukan garam kalium, natrium, dan kalium), digunakan pada daging
olahan,kaldu, dan buah kalengan.
- Butil hidroksianisol (BHA), digunakan untuk lemak dan minyak makanan
- Butil hidroksitoluen (BHT), digunakan untuk lemak, minyak makan, margarin dan
mentega.

6. Pengemulsi, pemantap, dan pengental


 Zat aditif ini dapat membantu pembentukan atau pemantapan sistem dispersi yang
homogen pada makanan. Contoh: agar-agar, gelatin, dan gom arab.

7. Pemutih dan pematang tepung


 Zat aditif ini dapat mempercepat proses pemutihan atau pematangan tepung sehingga
dapat memperbaiki mutu pemangganganContoh: Asam askorbat, aseton peroksida, dan
kalium bromate.

8. Pengatur keasaman
 Zat aditif ini dapat mengasamkan, menetralkan, dan mempertahankan derajat keasaman
makanan.Contoh: asam asetat, aluminium amonium sulfat, amonium bikarbonat, asam
klorida,asam laktat, asam sitrat, asam tentrat, dan natrium bikarbonat.

9. Anti kempal
 Zat aditif ini dapat mencegah pengempalan makanan yang berupa serbuk.
Contoh: aluminiumsilikat (susu bubuk), dan kalsium aluminium silikat (garam meja)

10. Pengeras
 Zat aditif ini dapat memperkeras atau mencegah melunaknya makanan.
Contoh: aluminiumsulfat (pada acar ketimun botol), dan kalium glukonat (pada buah
kalangan).

11. Sekuestran adalah bahan yang mengikat ion logam yang ada dalam makanan.
Contoh: asam fosfat (pada lemak dan minyak makan), kalium sitrat (dalam es krim)

12. Penambah gizi


 Zat aditif yang ditambahkan adalah asam amino, mineral, atau vitamin untuk
memperbaiki gizi makanan.Contohnya: Asam askorbat, feri fosfat, vitamin A, dan
vitamin

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 91


KEBUTUHAN ENERGI UNTUK AKTIVITAS TUBUH
Energi yang digunakan aktivitas tubuh berasal dari pembakaran (oksidasi) zat-zat
makanan.Untuk mengukur jumlah energi yang dikeluarkan oleh tubuh digunakan alat
kalorimeter.Selain itu pengukuran dapat dilakukan dengan mengukur perbandingan
banyaknya CO2 yang dihasilkan dan O2 yang diperlukan pada proses pembuatan energi.Jumlah
kalori yang diperlukan oleh otot untuk melakukan berbagai aktivitas sebanding dengan
aktivitas otot tersebut.Contoh : duduk istirahat menggunakan 15 kalori/jam, berdiri
menggunakan 20 kalori/ jam, berjalan menggunakan 150 – 240 kalori/ jam, dan bersepeda
menggunakan 180 – 600 kalori/ jam.

METABOLISME BASAL
Merupakan energi yang dibutuhkan oleh tubuh dalam keadaan istirahat total dalam
suhu lingkungan yang normal.Energi tersebut diperlukan untuk memelihara proses hidup
seperti aktivitas jantung, pernapasan, mempertahankan suhu tubuh.Metabolisme basal
dipengaruhi oleh luas permukaan tubuh, umur dan jenis kelamin .

SISTEM PENCERNAAN MANUSIA

Gambar 6.7 Pencernaan pada manusia


Proses pencernaan pada manusia dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
1. Pencernaan mekanik, adalah proses pengubahan makanan dari bentuk kasar menjadi
bentuk kecil atau halus. Proses ini dilakukan dengan menggunakan gigi di dalam mulut.
2. Pencernaan kimiawi, adalah proses perubahan makanan dari zat yang kompleks menjadi
zat-zat yang lebih sederhana dengan enzim, yang terjadi mulai dari mulut, lambung, dan
usus.Enzim adalah zat kimia yang dihasilkan oleh tubuh yang berfungsi mempercepat
reaksi-reaksi kimia dalam tubuh.

Proses pencernaan makanan meliputi hal-hal berikut.


1. Ingesti: pemasukan makanan ke dalam tubuh melalui mulut.
2. Mastikasi: proses mengunyah makanan oleh gigi.
3. Deglutisi: proses menelan makanan di kerongkongan.

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 92


4. Digesti: pengubahan makanan menjadi molekul yang lebih sederhana dengan bantuan
enzim, terdapat di lambung.
5. Absorpsi: proses penyerapan, terjadi di usus halus.
6. Defekasi: pengeluaran sisa makanan yang sudah tidak berguna untuk tubuh melalui anus.

Gambar 6.8 Proses pencernaan makanan


Proses pencernaan makanan pada manusia melibatkan alat-alat pencernaan
makanan. Alat-alat pencernaan manusia adalah organ-organ tubuh yang berfungsi mencerna
makanan yang kita makan. Alat pencernaan dapat dibedakan atas saluran pencernaan dan
kelenjar pencernaan. Kelenjar pencernaan menghasilkan enzim-enzim yang membantu
proses pencernaan kimiawi. Kelenjar-kelenjar pencernaan manusia terdiri dari kelenjar air
liur, kelenjar getah lambung, hati (hepar), dan pankreas. Berikut ini akan dibahas satu per
satu proses pencernaan yang terjadi di dalam saluran pencernaan makanan pada manusia.
a. Saluran Pencernaan Manusia
Saluran pencernaan makanan merupakan saluran yang menerima makanan dari luar
dan mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan proses pencernaan
(penguyahan, penelanan, dan pencampuran) dengan enzim zat cair yang terbentang mulai
dari mulut sampai anus. Saluran pencernaan makanan pada manusia terdiri dari beberapa
organ berturut-turut dimulai dari mulut (cavum oris), kerongkongan (esofagus), lambung
(ventrikulus), usus halus (intestinum), usus besar (colon), dan anus. Untuk lebih jelasnya,
dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 93


Gambar 6.9 Saluran pencernaan manusia
1.  Mulut
Proses pencernaan dimulai sejak makanan masuk ke dalam mulut. Di dalam mulut
terdapat alat-alat yang membantu dalam proses pencernaan, yaitu gigi, lidah, dan kelenjar
ludah (air liur). Di dalam rongga mulut, makanan mengalami pencernaan secara mekanik dan
kimiawi. Beberapa organ di dalam mulut, yaitu :

a.  Gigi
Gigi berfungsi untuk mengunyah makanan sehingga makanan menjadi halus. Keadaan
ini memungkinkan enzim-enzim pencernaan mencerna makanan lebih cepat dan efisien.
Gigi dapat dibedakan atas empat macam yaitu gigi seri, gigi taring, gigi geraham
depan, dan gigi geraham belakang. Secara umum, gigi manusia terdiri dari tiga bagian, yaitu
mahkota gigi (korona), leher gigi (kolum), dan akar gigi (radiks). Mahkota gigi atau puncak gigi
merupakan bagian gigi yang tampak dari luar. Setiap jenis gigi memiliki bentuk mahkota gigi
yang berbeda-beda. Gigi seri berbentuk seperti pahat, gigi taring berbentuk seperti pahat
runcing, dan gigi geraham berbentuk agak silindris dengan permukaan lebar dan datar
berlekuk-lekuk. Bentuk mahkota gigi pada gigi seri berkaitan dengan fungsinya untuk
memotong dan menggigit makanan. Gigi taring yang berbentuk seperti pahat runcing untuk
merobek makanan. Sedangkan gigi geraham dengan permukaan yang lebar dan datar
berlekuk-lekuk berfungsi untuk mengunyah makanan.
Leher gigi merupakan bagian gigi yang terlindung dalam gusi, sedangkan akar gigi
merupakan bagian gigi yang tertanam di dalam rahang. Bila kita amati gambar penampang
gigi, maka akan tampak bagian-bagian seperti pada gambar berikut ini.

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 94


Gambar 6.9 Bagian-bagian gigi
Email gigi merupakan lapisan keras berwarna putih yang menutupi mahkota gigi. Tulang gigi,
tersusun atas zatdentin. Sumsum gigi (pulpa), merupakan rongga gigi yang di dalamnya
terdapat serabut saraf dan pembuluh-pembuluh darah. Itulah sebabnya bila gigi kita
berlubang akan terasa sakit, karena pada sumsum gigi terdapat saraf.

b.  Lidah
Lidah berfungsi untuk mengaduk makanan di dalam rongga mulut dan membantu
mendorong makanan (proses penelanan). Selain itu, lidah juga berfungsi sebagai alat
pengecap yang dapat merasakan manis, asin, pahit, dan asam.
Tiap rasa pada zat yang masuk ke dalam rongga mulut akan direspon oleh lidah di
tempat yang berbeda-beda. Letak setiap rasa berbeda-beda, yaitu:
1. Rasa asin      —–>  lidah bagian tepi depan
2. Rasa manis  —–>  lidah bagian ujung
3. Rasa asam   —–>  lidah bagian samping
4. Rasa pahit   —–>  lidah bagian belakang / pangkal lidah
Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat seperti pada gambar berikut ini.

Gambar 6.10 Letak kepekaan lidah terhadap rasa


Lidah mempunyai reseptor khusus yang berkaitan dengan rangsangan kimia. Lidah
merupakan organ yang tersusun dari otot. Permukaan lidah dilapisi dengan
lapisan epitelium yang banyak mengandung kelenjar lendir, dan reseptor pengecap berupa

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 95


tunas pengecap. Tunas pengecap terdiri atas sekelompok sel sensori yang mempunyai
tonjolan seperti rambut yang disebut papila

c.   Kelenjar Ludah
Kelenjar ludah menghasilkan ludah atau air liur (saliva). Kelenjar ludah dalam rongga
mulut ada tiga pasang, yaitu :
1. Kelenjar parotis, terletak di bawah telinga.
2. Kelenjar submandibularis, terletak di rahang bawah.
3. Kelenjar sublingualis,  terletak di bawah lidah.
Letak kelenjar ludah di dalam rongga mulut dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 6.11 Letak kelenjar ludah di dalam mulut


Kelenjar parotis menghasilkan ludah yang berbentuk cair.
Kelenjar submandibularis dan kelenjar sublingualismenghasilkan getah yang mengandung air
dan lendir. Ludah berfungsi untuk memudahkan penelanan makanan. Jadi, ludah berfungsi
untuk membasahi dan melumasi makanan sehingga mudah ditelan. Selain itu, ludah juga
melindungi selaput mulut terhadap panas, dingin, asam, dan basa.
Di dalam ludah terdapat enzim ptialin (amilase). Enzim ptialin berfungsi mengubah
makanan dalam mulut yang mengandung zat karbohidrat (amilum) menjadi gula sederhana
(maltosa). Maltosa mudah dicerna oleh organ pencernaan selanjutnya. Enzim ptialin bekerja
dengan baik pada pH antara 6,8 – 7 dan suhu 37oC.

2. Kerongkongan
Kerongkongan (esofagus) merupakan saluran penghubung antara rongga mulut
dengan lambung. Kerongkongan berfungsi sebagai jalan bagi makanan yang telah dikunyah
dari mulut menuju lambung. Jadi, pada kerongkongan tidak terjadi proses pencernaan.
Otot kerongkongan dapat berkontraksi secara bergelombang sehingga mendorong
makanan masuk ke dalam lambung. Gerakan kerongkongan ini disebut gerak peristalsis.
Gerak ini terjadi karena otot yang memanjang dan melingkari dinding kerongkongan
mengkerut secara bergantian. Jadi, gerak peristalsis merupakan gerakan kembang kempis
kerongkongan untuk mendorong makanan masuk ke dalam lambung. Untuk lebih jelasnya,
dapat dilihat pada gambar berikut.

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 96


Gambar 6.12 Gerak peristaltic dalam kerongkongan
Makanan berada di dalam kerongkongan hanya sekitar enam detik. Bagian pangkal
kerongkongan (faring) berotot lurik. Otot lurik pada kerongkongan bekerja secara sadar
menurut kehendak kita dalam proses menelan. Artinya, kita menelan jika makanan telah
dikunyah sesuai kehendak kita. Akan tetapi, sesudah proses menelan hingga sebelum
mengeluarkan feses, kerja otot-otot organ pencernaan selanjutnya tidak menurut kehendak
kita (tidak disadari).

3.  Lambung
Lambung (ventrikulus) merupakan kantung besar yang terletak di sebelah kiri rongga
perut sebagai tempat terjadinya sejumlah proses pencernaan. Lambung terdiri dari tiga
bagian, yaitu bagian atas (kardiak), bagian tengah yang membulat (fundus), dan bagian bawah
(pilorus).
Kardiak berdekatan dengan hati dan berhubungan dengan
kerongkongan. Pilorus berhubungan langsung dengan usus dua belas jari. Di bagian
ujung kardiak dan pilorus terdapat klep atau sfingter yang mengatur masuk dan keluarnya
makanan ke dan dari lambung. Struktur lambung dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 6.13 Struktur lambung


Dinding lambung terdiri dari otot yang tersusun melingkar, memanjang, dan
menyerong. Otot-otot tersebut menyebabkan lambung berkontraksi, sehingga makanan
teraduk dengan baik dan bercampur merata dengan getah lambung. Hal ini menyebabkan
makanan di dalam lambung berbentuk seperti bubur.

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 97


Dinding lambung mengandung sel-sel kelenjar yang berfungsi sebagai kelenjar
pencernaan yang menghasilkan getah lambung. Getah lambung mengandung air lendir
(musin), asam lambung, enzim renin, dan enzimpepsinogen. Getah lambung bersifat asam
karena banyak mengandung asam lambung. Asam lambung berfungsi membunuh kuman
penyakit atau bakteri yang masuk bersama makanan dan juga berfungsi untuk
mengaktifkanpepsinogen menjadi pepsin. Pepsin berfungsi memecah protein
menjadi pepton dan proteosa. Enzim reninberfungsi menggumpalkan protein susu (kasein)
yang terdapat dalam susu. Adanya enzim renin dan enzim pepsinmenunjukkan bahwa di
dalam lambung terjadi proses pencernaan kimiawi. Selain menghasilkan enzim pencernaan,
dinding lambung juga menghasilkan hormon gastrin yang berfungsi untuk pengeluaran
(sekresi) getah lambung.
Getah ini dihasilkan oleh kelenjar yang terletak pada dinding lambung di bawah
fundus,sedangkan bagian dalam dinding lambung menghasilkan lendir yang berfungsi
melindungi dinding lambung dari abrasi asam lambung, dan dapat beregenerasi bila
cidera.Getah lambung ini dapat dihasilkan akibat rangsangan bolus saat masuk ke
lambung.Getah lambung mengandung bermacam-macam zat kimia, yang sebagian besar
terdiri atas air.Getah lambung juga mengandung HCl/asam lambung dan enzim-enzim
pencernaan seperti renin, pepsinogen, dan lipase. Enzim renin dalam getah lambung
berfungsi mengendapkan/ menggumpalkan kasein atau protein susu dari  air susu.
Asam lambung memiliki beberapa fungsi berikut :
a. Mengaktifkan beberapa enzim yang terdapat dalam getah lambung, misalnya pepsinogen
diubah menjadi pepsin. Enzim ini aktif memecah protein dalam bolus menjadi proteosa
dan pepton yang mempunyai ukuran molekul lebih kecil.
b. Menetralkan sifat alkali bolus yang datang dari rongga mulut.
c. Mengubah kelarutan garam mineral.
d. Mengasamkan lambung (pH turun 1–3), sehingga dapat membunuh kuman yang ikut
masuk ke lambung bersama bolus.
e. Mengatur membuka dan menutupnya katup antara lambung dan usus dua belas jari.
f. Merangsang sekresi getah usus.
Lambung dalam suasana asam dapat merangsang pepsinogen menjadi pepsin.Pepsin
ini berfungsi memecah molekul-molekul protein menjadi molekul- molekul peptida. Lipase
berfungsi mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.Selanjutnya, kim (bubur) akan
masuk ke usus halus melalui suatu sfinkter pilorus yang berukuran kecil.Apabila otot-otot ini
berkontraksi, maka kimus didorong masuk ke usus halus sedikit demi sedikit.
Di dalam lambung terjadi gerakan mengaduk. Gerakan mengaduk dimulai
dari kardiak sampai di daerah pilorus. Gerak mengaduk terjadi terus menerus baik pada saat
lambung berisi makanan maupun pada saat lambung kosong. Jika lambung berisi makanan,
gerak mengaduk lebih giat dibanding saat lambung dalam keadaan kosong. Mungkin kita
pernah merasakan perut terasa sakit dan berbunyi karena perut kita sedang kosong. Hal itu
disebabkan gerak mengaduk saat lambung kosong. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar
berikut.

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 98


Gambar 6.14 Proses gerak bolus secara peristaltik dari kerongkongan menuju lambung

Gambar 6.14 Gerakan otot dinding lambung membantu mencampur makanan dan enzim
Makanan umumnya bertahan tiga sampai empat jam di dalam lambung. Makanan
berserat bahkan dapat bertahan lebih lama. Dari lambung, makanan sedikit demi sedikit
keluar menuju usus dua belas jari melalui sfingter pilorus.

4.  Usus Halus
Usus halus (intestinum) merupakan tempat penyerapan sari makanan dan tempat
terjadinya proses pencernaan yang paling panjang. Usus halus terdiri dari :
1. Usus dua belas jari (duodenum)
2. Usus kosong (jejenum)
3. Usus penyerap (ileum)
Pada usus dua belas jari bermuara saluran getah pankreas dan saluran empedu. Pankreas
menghasilkan getah pankreas yang mengandung enzim-enzim sebagai berikut :
1. Amilopsin (amilase pankreas)
Yaitu enzim yang mengubah zat tepung (amilum) menjadi gula lebih sederhana (maltosa).
2. Steapsin (lipase pankreas)
Yaitu enzim yang mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
3. TripsinogenJika belum aktif, maka akan diaktifkan menjadi tripsin, yaitu enzim yang
mengubah protein dan pepton menjadi dipeptida dan asam amino yang siap diserap oleh
usus halus.

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 99


Empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung di dalam kantung empedu. Selanjutnya,
empedu dialirkan melalui saluran empedu ke usus dua belas jari. Empedu mengandung
garam-garam empedu dan zat warna empedu (bilirubin). Garam empedu berfungsi
mengemulsikan lemak. Zat warna empedu berwarna kecoklatan, dan dihasilkan dengan cara
merombak sel darah merah yang telah tua di hati. Zat warna empedu memberikan ciri warna
cokelat pada feses. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 6.15 Pada bagian usus dua belas jari bermuara saluran getah pankreas dan saluran empedu.

Selain enzim dari pankreas, dinding usus halus juga menghasilkan getah usus halus yang
mengandung enzim-enzim sebagai berikut :
1. Maltase, berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa.
2. Laktase, berfungsi mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
3. Sukrase, berfungsi mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
4. Tripsin, berfungsi mengubah pepton menjadi asam amino.
5. Enterokinase, berfungsi mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin.
Di dalam usus halus terjadi proses pencernaan kimiawi dengan melibatkan berbagai
enzim pencernaan. Karbohidrat dicerna menjadi glukosa. Lemak dicerna menjadi asam lemak
dan gliserol, serta protein dicerna menjadi asam amino. Jadi, pada usus dua belas jari, seluruh
proses pencernaan karbohidrat, lemak, dan protein diselesaikan. Selanjutnya, proses
penyerapan (absorbsi) akan berlangsung di usus kosong dan sebagian besar di usus
penyerap. Karbohidrat diserap dalam bentuk glukosa, lemak diserap dalam bentuk asam
lemak dan gliserol, dan protein diserap dalam bentuk asam amino. Vitamin dan mineral tidak
mengalami pencernaan dan dapat langsung diserap oleh usus halus. Struktur usus halus dapat
dilihat pada gambar berikut ini.

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 100


Gambar 6.16 Penampang usus halus manusia
Pada dinding usus penyerap terdapat jonjot-jonjot usus yang disebut vili (Gambar
6.16). Vili berfungsi memperluas daerah penyerapan usus halus sehingga sari-sari makanan
dapat terserap lebih banyak dan cepat. Dinding vili banyak mengandung kapiler darah dan
kapiler limfe (pembuluh getah bening usus). Agar dapat mencapai darah, sari-sari makanan
harus menembus sel dinding usus halus yang selanjutnya masuk pembuluh darah atau
pembuluh limfe. Glukosa, asam amino, vitamin, dan mineral setelah diserap oleh usus halus,
melalui kapiler darah akan dibawa oleh darah melalui pembuluh vena porta hepar ke hati.
Selanjutnya, dari hati ke jantung kemudian diedarkan ke seluruh tubuh.
Asam lemak dan gliserol bersama empedu membentuk suatu larutan yang disebut
misel. Pada saat bersentuhan dengan sel vili usus halus, gliserol dan asam lemak akan
terserap. Selanjutnya asam lemak dan gliserol dibawa oleh pembuluh getah bening usus
(pembuluh kil), dan akhirnya masuk ke dalam peredaran darah. Sedangkan garam empedu
yang telah masuk ke darah menuju ke hati untuk dibuat empedu kembali. Vitamin yang larut
dalam lemak (vitamin A, D, E, dan K) diserap oleh usus halus dan diangkat melalui pembuluh
getah bening. Selanjutnya, vitamin-vitamin tersebut masuk ke sistem peredaran darah.
Umumnya sari makanan diserap saat mencapai akhir usus halus. Sisa makanan yang
tidak diserap, secara perlahan-lahan bergerak menuju usus besar.

5.  Usus Besar
Makanan yang tidak dicerna di usus halus, misalnya selulosa, bersama dengan lendir
akan menuju ke usus besar menjadi feses. Di dalam usus besar terdapat bakteri Escherichia
coli. Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan sisa makanan menjadi feses. Selain
membusukkan sisa makanan, bakteri E. coli juga menghasilkan vitamin K. Vitamin K berperan
penting dalam proses pembekuan darah.
Sisa makanan dalam usus besar masuk banyak mengandung air. Karena tubuh
memerlukan air, maka sebagian besar air diserap kembali ke usus besar. Penyerapan kembali
air merupakan fungsi penting dari usus besar.
Usus besar terdiri dari bagian yang naik, yaitu mulai dari usus buntu (apendiks),
bagian mendatar, bagian menurun, dan berakhir pada anus. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat
pada gambar  berikut ini.

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 101


Gambar 6.17 Struktur usus besar
Perjalanan makanan sampai di usus besar dapat mencapai antara empat sampai lima
jam. Namun, di usus besar makanan dapat disimpan sampai 24 jam. Di dalam usus besar, feses
di dorong secara teratur dan lambat oleh gerakan peristalsis menuju ke rektum (poros usus).
Gerakan peristalsis ini dikendalikan oleh otot polos (otot tak sadar).

6.  Anus
Merupakan lubang tempat pembuangan feses dari tubuh. Sebelum dibuang lewat
anus, feses ditampung terlebih dahulu pada bagian rectum. Apabila feses sudah siap dibuang
maka otot spinkter rectum mengatur pembukaan dan penutupan anus. Otot spinkter yang
menyusun rektum ada 2, yaitu otot polos dan otot lurik.
Jadi, proses defekasi (buang air besar) dilakukan dengan sadar, yaitu dengan adanya
kontraksi otot dinding perut yang diikuti dengan mengendurnya otot sfingter anus dan
kontraksi kolon serta rektum. Akibatnya feses dapat terdorong ke luar anus. Untuk lebih
jelasnya, dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 6.18 Struktur anus


Gangguan dan Penyakit pada Sistem Pencernaan Manusia
a. Diare : defekasi terlalu sering dengan feses yang banyak mengandung air.
b. Sembelit (konstipasi) : defekasi berlangsung lambat karena usus besar mengabsorbsi air
secara berlebihan sehingga feses menjadi kering dan keras.
c. Tukak lambung (ulkus/ maag) : luka pada dinding lambung yang umumnya disebabkan
oleh infeksi kuman bacteri tertentu atau makan makanan pedas berlebihan  
d. Peritonitis : peradangan pada selaput perut (peritonium).

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 102


e. Gastritis : peradangan dinding lambung yang disebabkan oleh infeksi mikroorganisme
tertentu atau kelebihan asam dalam lambung.
f. Apendisitis (radang usus buntu) : usus buntu (apendiks) meradang dan membengkak
karena infeksi.
g. Keracunan makanan : disebabkan oleh bacteri atau mikroorganisme tertentu yang terdapat
pada makanan, 

Sistem Pencernaan Hewan Ruminansia


Sistem pencernaan pada hewan mamalia pada umumnyasama dengan manusia,
kecuali pada susunan dan bentuk gigi serta struktur lambung, khususnya pada hewan
pemamahbiak (ruminansia) dan karnivor.
Pada hewan pemamahbiak (ruminansia), seperti sapi, rusa, dan kambing, lambung
terbagi menjadi empat ruang, yaitu rumen, reticulum, omasum, dan abomasum.

Gambar 6.19 Struktur lambung pada ruminansia


Proses pencernaan pada lambung sapi adalah sebagai berikut.
 Makanan dari KERONGKONGAN akan masuk RUMEN yang berfungsi sebagai gudang
sementara bagi makanan yang tertelan.
 Di rumen terjadi pencernaan protein, polisakarida, dan fermentasi selulosa oleh enzim
selulase yang dihasilkan oleh bakteri dan jenis protozoa tertentu.
 Dari rumen, makanan akan diteruskan ke RETIKULUM dan di tempat ini makanan akan
dibentuk menjadi gumpalan-gumpalan yang masih kasar (disebut bolus).  
 Bolus akandimuntahkan kembali ke mulut untuk dikunyah kedua kali.
 Dari mulut makanan akan ditelan kembali untuk diteruskan ke OMASUM. Pada omasum
terdapat kelenjar yang memproduksi enzim yang akan bercampur dengan bolus.
 Akhirnya bolus akan diteruskan ke ABOMASUM, yaitu perut yang sebenarnya dan di
tempat ini masih terjadi proses pencernaan bolus secara kimiawi oleh enzim.
Jadi urutan sistem pencernaan pada hewan ruminansia adalah : mulut , kerongkongan
(esofagus), rumen,retikulum,omasum, abomasum

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 103


BAB 7

Sistem
Pernapasan
Tahukah kamu bahwa sel-sel otak kita dapat terganggu jika tidak mendapat suplai
oksigen selama beberapa detik saja? Sel-sel tubuh juga perlu mengeluarkan zat sisa berupa
karbon dioksida dari sistem tubuh. Pertukaran gas antara tubuh dan lingkungan ini disebut
proses pernapasan (respirasi). Proses pernapasan setiap makhluk hidup berbeda-beda, begitu
juga dengan alat pernapasannya.
Sistem pernapasan pada manusia adalah sistem organ yang digunakan untuk
menghirup oksigen dari udara serta mengeluarkan karbon dioksida dan uap air.Dalam proses
pernapasan, oksigen merupakan zat kebutuhan utama. Oksigen untuk pernapasan diperoleh
dari udara di lingkungan sekitar.Alat-alat pernapasan berfungsi memasukkan udara yang
mengandung oksigen dan mengeluarkan udara yang mengandung karbon dioksida dan uap
air.Tujuan proses pernapasan yaitu untuk memperoleh energi. Pada peristiwa bernapas
terjadi pelepasan energi.
Selain itu, fungsi sistem respirasi antara lain sebagai berikut.
a. Pertukaran udara
b. Mengambil oksigen dari atmosfer/lingkungan  ke dalam sel-sel tubuh
c. Melepaskan karbondioksida yang dihasilkan sel-sel tubuh ke lingkungan
d. Jalur pengeluaran air dan panas
e. Membantu mempertahankan keseimbangan asam-basa dengan mengubah jumlah CO 2 dan
H2CO3 sebagai penghasil ion H+
f. Memungkinkan berbicara, menyanyi, atau pembentukan vocal
g. Merupakan sistem pertahanan terhadap benda asing yang terhirup
h. Mengeluarkan, memodifikasi, mengaktifkan/menonaktifkan bahan-bahan yang mengalir
melewati sirkulasi paru-paru.
i. Sebagai indra penciuman (hidung)
Pernapasan dapat dibedakan dalam tiga bentuk, yaitu pernapasan eksternal (external
respiration), pernapasan internal (internal respiration), dan pernapasan seluler (cellular
respiration). Pernapasan eksternal merupakan pertukaran udara yang terjadi di dalam paru-
paru. Dalam proses ini, oksigen masuk ke dalam darah dan karbon dioksida keluar menuju
atmosfer. Pertukaran udara antara darah dan sel-sel dalam tubuh disebut pernapasan internal.
Oksigen dan karbon dioksida bergerak berlawanan. Oksigen berdifusi dari darah ke dalam sel.
Sementara itu, karbon dioksida berdifusi ke luar sel menuju darah. Pernapasan seluler
merupakan proses kimia yang terjadi dalam mitokondria di dalam sel.

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 104


ALAT PERNAPASAN MANUSIA
Alat-alat Pernapasan pada manusia terdiri dari rongga hidung, faring (tekak),
laring (pangkal tenggorokan), trakea (batang tenggorokan), bronkus (cabang
tenggorokan), dan pulmo (paru-paru).

Gambar 7.1 Alat pernapasan manusia


1. Rongga Hidung (Cavum Nasalis)
Rongga hidung berlapis selaput lendir berfungsi menangkap benda asing yang masuk
lewat saluran pernapasan, di dalamnya terdapat kelenjar minyak (kelenjar sebasea) dan
kelenjar keringat (kelenjar sudorifera). Terdapat rambut pendek dan tebal yang berfungsi
menyaring partikel kotoran yang masuk bersama udara. Selain itu juga terdapat konka yang
mempunyai banyak kapiler darah yang berfungsi menghangatkan udara yang masuk (sebagai
heatter).
Rongga hidung merupakan jalan masuk oksigen untuk pernapasan, dan jalan
keluar karbon dioksida serta uap air sisa pernapasan. Di dalam rongga hidung terjadi
penyaringan udara dari debu-debu yang masuk bersama udara. Udara yang masuk ke
dalam rongga hidung juga mengalami proses penghangatan agar sesuai dengan suhu
tubuh kita. Demikian juga pula kelembapan udara diatur agar sesuai dengan kelembapan
tubuh kita.

2. Faring
Faring berbentuk seperti tabung corong yang terletak di belakang rongga hidung
dan mulut. Faring berfungsi sebagai jalan bagi udara dan makanan. Selain itu, faring juga
berfungsi sebagai ruang getar untuk menghasilkan suara. Faring berbentuk seperti
tabung corong yang terletak di belakang rongga hidung dan mulut. Faring berfungsi
sebagai jalan bagi udara dan makanan. Selain itu, faring juga berfungsi sebagai ruang
getar untuk menghasilkan suara.
Faring merupakan percabangan 2 saluran berupa nasofarings bagian depan saluran
pencernaan dan (orofarings) pada bagian belakang.Pada bagian belakang faring  terdapat
laring (tekak) tempat terletaknya pita suara (pita vocalis).Masuknya udara melalui faring akan
menyebabkan pita suara (laring) bergetar dan terdengar sebagai suara.

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 105


Gambar 7.2 Alat pernapasan manusia bagian atas

3.  Laring
Laring terdapat di antara faring dan trakea. Dinding laring tersusun dari sembilan
buah tulang rawan. Salah satu tulang rawan tersusun dari dua lempeng kartilago hialin yang
menyatu dan membentuk segitiga. Bagian ini disebut jakun.
Di dalam laring terdapat epiglotis dan pita suara. Epiglotis merupakan kartilago
elastis yang berbentuk seperti daun. Epiglotis dapat membuka dan menutup. Pada saat
menelan makanan, epiglotis menutup sehingga makanan tidak masuk ke tenggorokan tetapi
menuju kerongkongan. Pita suara merupakan selaput lendir yang membentuk dua pasang
lipatan dan dapat bergetar menghasilkan suara.

Gambar 7.3 Laring

4. Trakea (Batang tenggorokan)


Trakea berbentuk seperti pipa yang terletak memanjang di bagian leher dan
rongga dada (toraks). Trakea tersusun dari cincin tulang rawan dan otot polos. Dinding
bagian dalam trakea berlapis sel-sel epitel berambut getar (silia) dan selaput lendir.
Trakea bercabang dua, yang satu menuju paru-paru kiri dan yang lain menuju paru-paru
kanan. Cabang trakea disebut bronkus.

5. Pulmo (Paru-Paru)
Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas. Rongga dada dan rongga
perut dipisahkan oleh sekat, yaitudiafragma. Paru-paru terbagi menjadi dua bagian,
yaitu paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Paru-paru kanan terdiri dari tiga gelambir dan

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 106


paru-paru kiri terdiri dari dua gelambir. Paru-paru dibungkus oleh selaput paru-paru
tipis yang disebut pleura.
Di dalam paru-paru, masing-masing bronkus bercabang-cabang
membentuk bronkiolus. Selanjutnya, bronkiolus bercabang-cabang menjadi pembuluh
halus yang berakhir pada gelembung paru-paru yang disebut alveolus (jamak = alveoli).
Alveoli menyerupai menyerupai busa atau sarang tawon. Jumlahnya alveoli kurang lebih
300 juta. Dinding alveolus sangat tipis dan elastis. Pada alveolus terjadi difusi atau
pertukaran gas pernapasan, yaitu oksigen dan karbon dioksida.

Gambar 7.4 Alveolus


Pleura merupakan selaput pembungkus paru, terdiri atas :
1. Pleura Viscerale : melekat pd paru-paru , selaput bagian dalam yang langsung menyelaputi
paru-paru disebut pleura dalam
2. Pleura Parietale : melapisi dinding dada 
3. Pleura Costalis : melapisi iga-iga , berupa selaput yang menyelaputi rongga dada yang
bersebelahan dengan tulang rusuk disebut pleura luar
4. Pleura Diafragmatika : melapisi diafragma
5. Pleura Servicalis : terletak di leher
Antara selaput luar dan selaput dalam terdapat rongga berisi cairan pleura yang
berfungsi sebagai pelumas paru-paru. Cairan pleura berasal dari plasma darah yang masuk
secara eksudasi. Dinding rongga pleura bersifat permeabel terhadap air dan zat-zat lain.

Mekanisme Pernapasan
Pernapasan merupakan suatu proses yang terjadi dengan sendirinya (secara
otomatis). Walaupun kita dalam keadaan tidur, proses pernapasan berjalan terus. Pada
saat kita bernapas ada dua proses yang terjadi yaitu inspirasi (proses masuknya udara
ke dalam paru-paru) dan ekspirasi (proses keluarnya udara dari paru-paru). Inspirasi
dan ekspirasi terjadi antara 15 – 18 kali setiap menit. Proses inspirasi dan ekspirasi
diatur oleh otot-otot diafragma dan otot antartulang rusuk.

1. Pernapasan Dada
Terjadi karena aktivitas otot antartulang rusuk. Bila otot antartulang rusuk
berkerut (berkontraksi), maka tulang-tulang rusuk akan terangkat dan volume rongga

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 107


dada akan membesar. Keadaan ini menyebabkan penurunan tekanan udara di dalam
paru-paru. Karena tekanan udara di luar tubuh lebih besar, maka udara dari luar yang
kaya oksigen masuk ke dalam paru-paru. Dengan demikian terjadilah inspirasi.
Bila otot-otot antartulang rusuk mengendor (relakasasi), yaitu kembali pada
posisi semula, maka tulang-tulang rusuk akan tertekan. Akibatnya, volume rongga dada
mengecil. Keadaan ini mengakibatkan naiknya tekanan udara di dalam paru-paru.

Gambar 7.5 Pada saat insipirasi (a) rongga dada membesar dan (b) diafragma mendatar

2. Pernapasan Perut
Pernapasan perut terjadi karena aktivitas otot-otot diafragma yang membatasi
rongga perut dan rongga dada. Bila otot diafragma berkontraksi, maka diafragma akan
mendatar. Keadaan ini mengakibatkan rongga dada membesar sehingga tekanan udara di
paru-paru mengecil. Akibatnya, udara luar yang kaya oksigen masuk ke dalam paru-paru
melalui saluran pernapasan. Dengan demikian, terjadilah inspirasi.
Sebaliknya, bila otot diafragma relaksasi (kembali pada posisi semula), maka
kedudukan diafragma melengkung ke atas. Keadaan ini mengakibatkan rongga dada
membesar. Akibatnya, udara dari paru-paru yang kaya karbon dioksida terdorong ke
luar. Dengan demikian terjadilah ekspirasi.

Gambar 7.6 Pada saat ekspirasi (a) rongga dada mengecil dan (b) diafragma melengkung ke atas

Untuk lebih jelasnya, perbedaan antara pernapasan dada dan pernapasan perut dapat
dilihat pada tabel berikut.
MACAM
PERNAPASAN INSPIRASI EKSPIRASI

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 108


- Otot antar rusuk luar kontraksi - Otot antar rusuk dalam kontraksi
PERNAPASAN - Tulang rusuk terangkat - Tulang rusuk tertekan
DADA - Volume rongga dada membesar - Volume rongga dada mengecil
- Otot diagfragma kontraksi - Otot dinding perut kontraksi
PERNASAPAN - Diafragma mendatar - Diagfragma naik
PERUT - Volume rongga perut membesar - Volume rongga perut mengecil
Tabel 7.1 Perbedaan antara pernapasan dada dan pernapasan perut
Mekanisme Pertukaran Oksigen dan Karbondioksida

Gambar 7.7 Pertukaran oksigen dan karbondioksida


1. Pertukaran oksigen
Kebutuhan oksigen setiap individu berbeda-beda tergantung pada umur, aktivitas,
berat badan, jenis kelamin dan jumlah makanan yang dikonsumsi. Dalam keadaan biasa
jumlah oksigen yang dibutuhkan sebanyak 300 ml perhari per individu. Sekitar 97% oksigen
yang masuk ke dalam darah akan diangkut oleh hemoglobin/eritrosit. Oksigen yang terikat
dalam Hb dikenal dengan oksihemoglobin (HbO2), dengan reaksi sebagai berikut:
Hb4 + 4 O2 -----> 4 HbO2
Sedangkan yang 2-3 % lagi akan larut dan diangkut oleh plasma darah. Proses pengikatan dan
pelepasan oksigen dipengaruhi oleh tekanan oksigen, kadar oksigen, dan kadar
karbondioksida  di jaringan tubuh, dan terjadi secara difusiProses difusi berlangsung
sederhana, yaitu hanya dengan gerakan molekul secara bebas, melalui membran sel dari
konsentrasi tinggi atau tekanan tinggi ke konsentrasi rendah atau tekanan rendah.Prosesnya
dapat dijelaskansebagai berikut:
- Tekanan oksigen di udara(PO2=160 mmHg) , dalam alveolus (PO2=105mmHg), di arteri
100 mmHg,  di jaringan 40 mmHg, di vena lebih kecil 40 mmHg. Jadi karena  tekanan
parsial oksigen berbeda, maka hemoglobin akan mengangkut oksigen sampai ke jaringan
tubuh.
- Di dalam sel-sel tubuh, oksigen digunakan untuk proses respirasi di dalam mitokondria sel.
Semakin banyak oksigen yang digunakan oleh sel-sel tubuh, semakin banyak
karbondioksida yang terbentuk dari proses respirasi.
Berapa cc O2 yang dapat diangkut oleh 5 liter darah, sekali beredar ke seluruh tubuh?
Setiap 100 cc darah di arteri mampu mengangkut 19 ccO 2.Setelah sampai di vena setiap 100
cc darah masih mengandung O2 sebanyak 12 cc. Jadi volume O2 yang tertinggal di jaringan
adalah 7 cc. Jika volume darah ada 5 liter, atau 5000 cc, maka volume O 2 yang sampai ke
jaringan sekali beredar            adalah: 5000 / 100 x 7 cc = 50 x 7 = 350 cc.

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 109


2. Pertukaran Karbondioksida
Proses respirasi sel di jaringan tubuh akan menghasilkan karbondioksida, hal ini
menyebabkan tekanan parsial karbondioksida (PCO 2) dalam sel tubuh lebih tinggi dibanding
di kapiler vena, sehingga  CO2 berdifusi ke vena dan di bawa ke paru-paru

Prosesnya sebagai berikut :


- P.CO2 di jaringan tubuh = 60 mmHg , P. CO 2 di vena = 47 mmHg ,  P. CO2 di alveolus= 35
mmHg) atau luar tubuh = 0.3 mmHg, karena perbedaan tekanan parsial tersebut, akhirnya
CO2 akan dikeluarkan dari tubuh melalui ekspirasi
Pengangkutan CO2 oleh darah dilakukan dengan 3 cara, yaitu:
a. Oleh plasma darah CO2 + H2O ----->H2CO3. Pengangkutan ini dibantu enzim karbonat
anhidrase jumlah CO2 yang dapat diangkut sebanyak 5 %
b. Oleh Hemoglobin CO2 + Hb -----> HbCO2 (Karbominohemoglobin)
c. Pertukaran klorida :   CO2 + H2O -------> HCO3
- H2CO3 -------> H+ dan HCO3-
- H+ diikat Hb, karena bersifat racun dalam sel
- HCO3 --------> ke plasma darah
- HCO3 ---------> diganti oleh Cl- , (selengkapnya baca di “Sistem Eksresi”)

Kelainan dan Penyakit pada Sistem Pernapasan Manusia


1. Asma adalah  gangguan pada rongga saluran pernapasan yang diakibatkan oleh kontraksi
otot polos pada trakea dan mengakibatkan penderita sulit bernapas. ditandai dengan
kontraksi yang kaku dari bronkiolus. Asma biasanya disebabkan oleh hipersensitivas
bronkiolus (disebut asma bronkiale) terhadap benda-benda asing di udara. Penyebab
penyakit ini juga dapat terjadi dikarenakan faktor psikis dan penyakit menurun.

Gambar 7.8 Asma

2. Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit spesifik yang disebabkan oleh bakteri


Mycobacterium tuberculosae. Bakteri ini dapat menyerang semua organ tubuh, tetapi yang
paling sering adalah paru-paru dan tulang. Penyakit ini menyebabkan proses difusi oksigen

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 110


yang terganggu karena adanya bintik-bintik kecil pada dinding alveolus. Keadaan ini
menyebabkan peningkatan kerja sebagian otot pernapasan yang berfungsi untuk
pertukaran udara paru-paru. Mengurangi kapasitas vital dan kapasitas pernapasan.
Mengurangi luas permukaan membran pernapasan, yang akan meningkatkan ketebalan
membran pernapasan sehingga menimbulkan penurunan kapasitas difusi paru-paru 
3. Faringitis merupakan peradangan pada faring sehingga timbul rasa nyeri pada waktu
menelan makanan ataupun kerongkongan terasa kering. Gangguan ini disebabkan oleh
infeksi bakteri atau virus dan dapat juga disebabkan terlalu banyak merokok. Bakteri yang
biasa menyerang penyakit ini adalah Streptococcus pharyngitis.

Gambar 7.9 Faringitis


4. Bronkitis merupakan penyakit karena peradangan pada bronkus (saluran yang membawa
udara menuju paru-paru). Penyebabnya bisa karena infeksi kuman, bakteri atau virus.
Penyebab lainnya adalah asap rokok, debu, atau polutan udara.

Gambar 7.10 Bronkitis


5. Pneumonia adalah peradangan paru-paru dimana alveolus biasanya terinfeksi oleh cairan
dan eritrosit berlebihan. Infeksi disebarkan oleh bakteri dari satu alveolus ke alveolus lain
hingga dapat meluas ke seluruh lobus bahkan seluruh paru-paru. Umumnya disebabkan
oleh bakteri Streptococcus, Diplococcus pneumoniae, dan bakteri Mycoplasma pneumoniae.

Gambar 7.11 Pnemonia

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 111


6. Emfisema paru-paru disebabkan karena hilangnya elastisitas alveolus. Pada penderita
emfisema, volume paru-paru lebih besar dibandingkan dengan orang yang sehat karena
karbondioksida yang seharusnya dikeluarkan dari paru-paru terperangkap didalamnya.
Asap rokok dan kekurangan enzim alfa-1-antitripsin adalah penyebab kehilangan
elastisitas pada paru-paru ini.

Gambar 7.12 Empisema


7. Dipteri merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium
diphterial yang dapat menimbulkan penyumbatan pada rongga faring (faringitis) maupun
laring (laringitis) oleh lendir yang dihasilkan oleh bakteri tersebut.

Gambar 7.13 Dipteri


8. Asfiksi adalah gangguan dalam pengangkutan oksigen ke jaringan yang disebabkan
terganggunya fungsi paru-paru, pembuluh darah, ataupun jaringan tubuh. Misalnya
alveolus yang terisi air karena seseorang tenggelam. Gangguan yang lain adalah keracunan
karbon monoksida yang disebabkan karena hemoglobin lebih mengikat karbon monoksida
sehingga pengangkutan oksigen dalam darah berkurang.
9. Kanker paru-paru merupakan pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali di dalam
jaringan paru-paru. Kanker ini mempengaruhi pertukaran gas di paru-paru dan menjalar
ke seluruh bagian tubuh. Merokok merupakan penyebab utama dari sekitar 90% kasus
kanker paru-paru pada pria dan sekitar 70% kasus pada wanita. Semakin banyak rokok
yang dihisap, semakin besar resiko untuk menderita kanker paru-paru. Tetapi tidak
menutup kemungkinan perokok pasif pun mengalami penyakit ini. Penyebab lain yang
memicu penyakit ini adalah penderita menghirup debu asbes, kromium, produk petroleum,
dan radiasi ionisasi.

Sistem Pernapasan Pada Hewan


Pernapasan pada hewan tingkat rendah, seperti Protozoa, Porifera, dan cacing
berlangsung secara difusi. Difusi air atau udara terjadi melalui permukaan tubuh (misalnya
Amoeba) atau melalui suatu jaringan tipis yang memiliki pembuluh-pembuluh kapiler darah

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 112


(misalnya pada cacing tanah). Pernapasan melalui permukaan tubuh disebut pernapasan
langsung.
Hewan-hewan tingkat rendah (avertebrata) lainnya telah memiliki alat pernapasan
sederhana, misalnya Insecta dan Myriapoda bernapas dengan trakea. Arachnida (misalnya
laba-laba), bernapas dengan paru-paru buku. Hewan-hewan yang hidup di air, yang tergolong
dalam Crustacea, Mollusca, dan Pisces, alat respirasinya adalah insang.
Pada vertebrata, pernapasannya tidak langsung karena menggunakan perantaraan
alat-alat pernapasan.
1. Pernapasan pada Insecta
Insecta (serangga) bernapas dengan menggunakan tabung udara yang disebut trakea.
Udara kelura masuk ke pembuluh trakea melalui lubang-lubang kecil melalui eksoskeleton
yang disebut stigma atauspirakel. Stigma dilengkapi dengan bulu-bulu untuk menyaring debu.
Stigma dapat terbuka dan tertutup karena adanya katup-katup yang diatur oleh otot. Tabung
trakea bercabang-cabang ke seluruh tubuh. Cabang terkecil berujung buntu ±0,1 nm. Cabang
ini disebut trakeolus; berisi udara dan cairan. Oksigen larut dalam cairan ini kemudian
berdifusi ke dalam sel-sel di dekatnya. Jadi pada insekta, oksigen tidak diedarkan melalui
darah, tetapi melalui trakea.

Gambar 7. 14 Pernapasan pada insekta


Mekanisme Pernapasan Insekta
Pada belalang misalnya, keluar-masuknya udara ke dalam trakea diatur oleh
koontraksi otot perut. Ketika otot kendur, volume perut normal dan udara masuk. Ketika otot
berkontraksi, volume perut mengecil sehingga udara keluar.
Udara masuk melalui empat pasang stigma depan dan keluar melalui enam pasang
stigma abdomen. Dengan demikian, udara yang miskin O2 tidak akan bercampur dengan
udara kaya O2 yang masuk.
Pada jentik-jentik nyamuk yang hidup dalam air, pernapasan dengan trakea
berlangsung dengan menjulurkan sebuah tabung pernapasan yang dapat dibuka dan ditutup
ke permukaan air.

2. Pernapasan pada Ikan


Ikan bernapas dengan insang yang terdapat di sisi kanan dan kiri kepala (kecuali ikan
Dipnoi yang bernapas dengan paru-paru). Sebagai berfungsi sebagai alat pernapasan, insang
juga berfungsi sebagai alat ekskresi dan transportasi garam-garam. Oksigen dalam air akan
berdifusi ke dalam sel-sel insang. Darah di dalam pembuluh darah pada insang mengikat
oksigen dan membawanya beredar ke seluruh jaringan tubuh. Dalam jaringan tubuh, darah

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 113


akan melepaskan dan mengikat karbon dioksida serta membawanya ke insang. Dari insang,
karbon dioksida keluar dari tubuh ke air secara difusi.
Insang ikan terdiri atas bagian-bagian berikut ini.
a. Tutup insang (operkulum), hanya terdapat pada ikan bertulang sejati, sedangkan pada ikan
bertulang rawan, tidak terdapat tutup insang. Operkulum berfungsi melindungi bagian
kepala dan mengatur mekanisme aliran air sewaktu bernapas.
b. Membran brankiostega (selaput tipis di tepi operkulum), berfungsi sebagai katup pada
waktu air masuk ke rongga mulut.
c. Lengkung insang (arkus brankialis).
d. Lembaran (filament) insang (holobrankialis), berwarna kemerahan.
e. Saringan insang (tapis insang), berfungsi untuk menjaga agar tak ada benda asing yang
masuk ke rongga insang.

Mekanisme Pernapasan Ikan


Mekanisme pernapasan pada ikan diatur oleh mulut dan tutup insang. Pada waktu
tutup insang mengembang, membran brankiostega menempel rapat pada tubuh, sehingga air
masuk lewat mulut. Sebaliknya, jika mulut ditutup, tutup insang mengempis, rongga faring
menyempit, dan membran brankiostega melonggar sehingga air keluar melalui celah dari
tutup insang. Air denga oksigen yang larut di dalamnya membasahi filament insang yang
penuh kapiler darah. Oksigen diikat oleh darah dan karbon dioksida ikut keluar dari tubuh
ikan bersama air melalui celah tutup insang.

Gambar 7.15 Insang pada ikan


Pada ikan yang tidak punya tutup insang, mekanisme pernapasan berlangsung
dengan naik turunnya dasar mulut, sehingga rongga mulut dapat diperluas atau dipersempit.
Pada beberapa jenis ikan, misalnya ikan gabus, lele, gurame, dan betook, rongga insangnya
mempunyai perluasan ke atas yang berupa lipatan-lipatan tidak teratur yang disebut labirin.
Rongga labirin berfungsi menyimpan udara sehingga jenis ikan tersebut dapat hidup di air
yang kotor dan kekurangan oksigen.

3. Pernapasan pada Amfibi


Alat pernapasan pada amfibi, misalnya katak, berupa paru-paru, kulit, dan insang.
Pada stadium larva (berudu), hewan ini bernapas dengan insang luar. Insang luar berupa tiga
pasang lipatan kulit yang banyak mengandung pembuluh kapiler darah. Oksigen yang larut

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 114


dalam air di sekeliling insang berdifusi ke dalam kapiler-kapiler darah dan beredar ke seluruh
jaringan tubuh. Pada salamander yang hidup di air, insang luar tetap ada pada stadium
dewasanya.

Gambar 7.16 Pernapasan pada katak


Paru-paru katak berjumlah sepasang. Struktur paru-paru katak berupa kantong tipis
yang elastis, dilengkapi dengan lipatan-lipatan pada permukaan dinding dalamnya yang
berguna untuk memperluas permukaan. Pada permukaan dinding dalam terdapat kapiler-
kapiler darah yang berfungsi mengangkut O 2 dari paru-paru ke jaringan-jaringan lain dan
melepas CO2 ke paru-paru.
Mekanisme Pernapasan Katak
Pada saat katak berinspirasi (menghirup O2) dan berekspirasi (mengeluarkan CO2),
mulut katak selalu dalam keadaan tertutup. Pernapasan pada katak diatur oleh kontraksi dan
relaksasi otot perut dan otot rahang bawah.
Paru-paru pada katak berupa dua kantung berdinding tipis dan elastis yang banyak
mengandung kapiler darah, serta terletak dalam rongga badan. Paru-paru berhubungan
dengan rongga mulut melalui sebuah lubang yang disebut glotis. Kedua kantung paru-paru
tersebut saling berhubungan dengan bronkus pendek.
Saat bernapas, terjadi penambahan udara dengan keadaan otot rahang bawah
mengendur. Otot sterno hioideus berkontraksi sehingga udara masuk ke rongga mulut. Udara
masuk ke paru-paru dan terjadi pertukaran gas. Saat udara keluar, terjadi kontraksi otot
hioideus dan otot perut sehingga rongga perut mengecil dan udara keluar melalui koane.

4. Pernapasan pada Reptil


Reptil memiliki alat pernapasan berupa paru-paru. Paru-paru reptil dikelilingi oleh
rongga dada yang dilindungi oleh tulang rusuk. Reptil memiliki kulit yang bersisik atau kering
sehingga sulit ditembus oleh air. Hal ini menyebabkan cairan yang hilang melalui kulit sangat
sedikit sehingga reptil mampu bertahan hidup pada habitat yang kering.
Saat inspirasi, tulang rusuk merenggang dan volume rongga dada meningkat sehingga
udara dapat masuk ke paru-paru. Saat ekspirasi, tulang rusuk akan merapat sehingga udara
akan terdesak keluar dari paru-paru.
Pada kura-kura selain dengan paru-paru, pengambilan oksigen dibantu oleh lapisan
kulit tipis dengan banyak kapiler darah yang ada di sekitar kloaka.

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 115


Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 116
5. Pernapasan pada Burung
Sistem pernapasan burung terdiri dari lubang hidung, paru-paru, trakea, kantung
udara depan, dan kantung udara belakang. Kantung udara berfungsi sebagai alat pernapasan
pada saat terbang, membantu memperbesar ruang siring sehingga memperkeras suara,
mengatur berat jenis tubuh, dan mengatur suhu tubuh.
Mekanisme pernapasan burung terbagi menjadi dua macam. Yaitu saat terbang dan
saat istirahat.
Fase inspirasi saat terbang terjadi pada waktu sayap diangkat. Pada saat sayap
terangkat, kantung udara pada pangkal lengan mengembang, sehingga udara masuk ke
kantung udara perut. Kemudian, udara dialirkan ke paru-paru dan sebagian masuk ke dalam
kantung udara, sehingga darah dapat mengambil oksigen dari paru-paru.
Fase ekspirasi saat terbang terjadi pada waktu sayap diturunkan. Pada saat sayap
diturunkan, kantung udara pada pangkal lengan mengempis, sehingga kantung udara dada
mengembang dan mendorong udara keluar, sehingga terjadi pergantian udara.
Fase inspirasi saat istirahat terjadi dengan diawalinya pergerakan tulang rusuk ke
depan sehingga rongga dada membesar dan paru-paru mengembang. Hal tersebut
menyebabkan udara dapat masuk ke paru-paru. Sebagian udara yang kaya oksigen ini akan
diambil paru-paru dan sebagian lagi akan masuk ke kantung udara belakang. Udara yang
miskin oksigen akan masuk ke kantung udara depan.
Fase ekspirasi saat istirahat terjadi saat rongga dada mengecil dan diikuti
mengecilnya paru-paru, sehingga udara di dalam kantung udara akan dikeluarkan melalui
paru-paru.

Gambar 7.17 Pernapasan pada burung

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 117


BAB 8

Sistem
Ekskresi
Di dalam tubuh kita berlangsung berbagai proses metabolisme, misalnya respirasi,
sintesis protein, dan perombakan zat-zat. Namun, selain menghasilkan bahan-bahan yang
berguna bagi tubuh, metabolisme juga menghasilkan zat-zat sisa yang jika tidak dikeluarkan
dari tubuh dapat meracuni tubuh. Untuk itu, tubuh kita memiliki sistem ekskresi guna
mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme.
Proses pengeluaran pada manusia dibedakan menjadi tiga macam, yaitu defekasi,
sekresi, dan ekskresi. Defekasi adalah proses pengeluaran zat-zat sisa hasil pencernaan
makanan yang tidak berguna bagi tubuh dalam bentuk feses (tinja/ air besar) yang
dikeluarkan melalui anus. Karena tidak pernah masuk ke dalam jaringan tubuh, zat-zat sisa
pencernaan makanan tidak pernah mengalami proses metabolisme di dalam sel. Jadi, feses
bukanlah zat-zat sisa metabolisme. Sekresi adalah proses pengeluaran getah yang masih
berguna bagi tubuh, misalnya enzim dan hormon. Ekskresi adalah proses pengeluaran zat-zat
hasil metabolisme yang sudah tidak digunakan bagi tubuh. Zat-zat sisa ini antara lain
dikeluarkan bersama urine (air seni), keringat, atau pernapasan.

Fungsi Sistem Ekskresi


Hasil pembakaran dan sisa metabolisme perlu dibuang ke luar tubuh agar tidak
meracuni tubuh. Untuk itu, diperlukan sistem pengeluaran atau disebut sistem ekskresi.
Ekskresi artinya pengeluaran limbah hasil metabolisme pada organisme hidup.
Zat sisa metabolisme yang hasil dikeluarkan antara lain karbon dioksida (CO 2), urea,
air (H20), amonia (NH3), kelebihan vitamin, dan zat warna empedu. Pada dasarnya, karbon
dioksida dan air tidak berbahaya bagi tubuh. Akan tetapi, jika berlebihan, karbon dioksida dan
air harus dikeluarkan agar tidak mengganggu proses fisiologi di dalam tubuh.
Pengeluaran zat sisa metabolisme membutuhkan alat pengeluaran. Prinsip alat
pengeluaran adalah menyaring zat sisa dari seluruh jaringan tubuh. Pada proses ini, zat-zat
yang masih dibutuhkan diserap kembali, seperti asam amino, glukosa, air, dan ion-ion.
Sedangkan zat yang tidak diserap kembali akan dikeluarkan dari dalam tubuh.
Alat pengeluaran pada manusia berupa ginjal, kulit, paru-paru, dan hati. Ginjal adalah
alat pengeluaran yang utama. Ginjal berfungsi mengeluarkan air, amonia, dan zat warna
empedu. Hasil dari penyaringan di ginjal berupa urine. Kulit berperan untuk mengeluarkan air
dan garam-garaman. Paru-paru berperan mengeluarkan karbon dioksida dan air (dalam
bentuk uap air). Hati berfungsi menghasilkan zat warna empedu yang merupakan hasil
perombakan sel darah.

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 118


Gambar 8.1 Alat ekskresi pada manusia
1. Ginjal
Fungsi ginjal adalah menyaring darah sehingga menghasilkan urine, membuang zat-
zat yang membahayakan tubuh, membuang zat-zat yang berlebihan dalam tubuh,
mempertahankan tekanan osmosis cairan ekstraseluler, mempertahankan keseimbangan
asam dan basa, mengatur volume plasma darah dan jumlah air di dalam tubuh, dan
menjalankan fungsinya sebagai hormone, dengan menghasilkan dua macam zat, yaitu renin
dan eritropoitetin yang diduga memiliki fungsi endokrin.
Struktur ginjal, yaitu korteks(bagian luar ginjal), medulla(bagian dalam ginjal), dan
pelvis(ruang kosong dalam ginjal). Pada bagian korteksterdapat nefron yang merupakan unit
fungsinal dan merupakan struktur terkecil. Nefron tersebut terdiri dari dua unsur, yaitu unsur
epitel dan unsur pembuluh. Unsur epitel terdiri dari tubulus kontortus proksimal, tubulus
kontortus distal, dan lengkungHenle. Pada bagian unsur pembuluh terdiri dari glomerulus,
arterial yang terdiri aferen dan eferen, dan ada juga pembuluh tubuler. Nefron ada dua
macam, yaitu nefron korteks dan nefron jukstamedula. Nefron korteks terletak di bagian
korteks dan umumnya ditandai dengan adanya lengkung henle yang pendek. Nefron
jukstamedula memilki glomerulus yang letaknya dibagian korteks dekat dengan bagian
medulla serta memiliki lengkung Henle yang panjang dan menjulur jauh ke dalam bagian
medulla. Pada bagian medulla terdapat piramida ginjal dan piala ginjal yang banyak
mengandung  pembuluh-pembuluh untuk mengumpulkan hasil ekskresi. Pembuluh tersebut
berhubungan dengan ureter yang bermuara pada kantung kemih (vesica urinaria). Fungsi dari
kantung kemih tersebut adalah sebagai tempat penampungan urine sementara.
Sedangkan pelvisberfungsi menampung hasil ekskresi dari medulla lalu menyalurkan ke
ureter kemudian ke kantung kemih.

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 119


Gambar 8.2 Struktur ginjal
Pada ginjal terjadi pembentukan urine. Proses pembentukan urine terdiri dari filtrasi,
reabsorpsi, dan augmentasi. Proses pembentukan urine ini dibantu oleh hormonantidiuretic.
Proses filtrasi terjadi di glomerulus di bagian korteks, menghasilkan urine primer yang masih
mengandung glukosa, asam amino dan zat lain yang dibutuhkan tubuh. Reabsorpsiterjadi di
bagian tubulus kontortus proksimal, distal, dan lengkung Henle. Pada proses ini terjadi
pengabsorpsian zat-zat yang masih terdapat pada urine primer seperti asam amino dan
glukosa. Pada proses augmentasiterjadi penambahan zat-zat yang tidak diperlukan tubuh ke
urine sekunder seperti vitamin B dan vitamin C yang berlebihan, obat, serta hormon yang
tidak dibutuhkan tubuh.

Gambar 8.3 Proses filtrasi pada ginjal


Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi urine
1. EMOSI
Emosi tertentu dapat merangsang peningkatan dan penurunan volume urine.
2. KONSENTRASI DARAH
Konsentrasi air dan larutan dalam darah berpengaruh terhadap produksi urine.
3. SUHU
Jika suhu eksternal dan internal naik diatas normal maka kecepatan respirasi meningkat
dan pembuluh kutaneus melebar sehingga cairan tubuh berdifusi dari kapiler ke
permukaan kulit.

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 120


Kelainan pada Ginjal
a. Nefritis adalah peradangan nefron (bagian glomerulus) karena terinfeksi bakteri
Strepthococcus.
b. Uremia adalah keadaan dimana ginjal tidak dapat berfungsi dengan baik sehingga ginjal
tidak dapat mengeluarkan urea secara keseluruhan dari dalam tubuh sehingga urea
menumpuk di dalam darah. 
c. Anuria adalah kegagalan ginjal dalam memproduksi urine. Anuria diakibatkan oleh
kurangnya tekanan untuk melakukan filtrasi darah dalam ginjal. Penyakit anuria juga bisa
muncul akibat radang di glomerulus. Penyempitan arterial efferent oleh hormon epinefrin
dan radang menjadi penyebab utama terjadinya penyakit ini.
d. Albuminaria adalah ditemukannya albumin dalam urine karena glomerulus bocor.
e. Diabetes insipidus adalah suatu penyakit yang berakibat penderitanya mengeluarkan urine
terlalu banyak karena kekurangan hormone antidiuretik(ADH).
f. Diabetes mellitus (kencing manis) terjadi karena kekurangan hormon insulin.
g. Batu ginjal terbentuk karena pengendapan garam kalsium didalam rongga ginjal, saluran
ginjal dan kantung kemih.
h. Glikosuria adalah ditemukannya glukosa pada urine.
i. Hematuria adalah ditemukannya sel darah merah dalam urine.

2. Paru-Paru
Paru-paru merupakan organ pernapasan tetapi memiliki peranan dalam sistem
ekskresi sisa-sisa hasil metabolisme berupa karbon dioksida dan air dalam bentuk uap air.
Sisa metabolisme dari jaringan diangkut oleh darah menuju ke paru-paru untuk dibuang.
Proses pembuangan diawali dengan berdiskusinya karbon dioksida dari sel-sel ke dalam
darah, melalui cairan jaringan dan akhirnya masuk ke dalam alveolus. Dari alveolus, karbon
oksidasi akan dikeluarkan melalui udara yang dihembuskan pada saat ekspirasi.

3. Hati
Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh yang terletak dibagian kanan atas
rongga perut. Fungsi hati dalam sistem ekskresi adalahmenghasilkan empedu secara terus
menerus yang ditampung dalam kantung empedu. Empedu mengandung air, asam empedu,
garam empedu, kolesterol, fosfolipid, zat warna empedu dan beberapa ion.

Gambar 8.4 Hati

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 121


Gangguan pada Hati
a. Hepatitis merupakan penyakit hati yang disebabkan oleh serangan virus hepatitis.
b. Penyakit kuning disebabkan oleh penyumbatan saluran empedu.
c. Penyakit kanker hati bermula dari peradangan yang mengganggu fungsi hati.

4. KULIT
Kulit merupakan organ terbesar yang terdapat di seluruh permukaan tubuh dan
terdiri dari beberapa jaringan yang memiliki fungsi spesifik. Fungsinya adalah sebagai alat
pelindung tubuh terhadap segala bentuk rangsangan. Selain itu, kulit juga berfungsi
untuk mengeluarkan keringatyang merupakan salah satu sistem ekskresi.
Berdasarkan strukturnya, kulit terdiri dari dua lapisan yaitu epidermis(lapisan luar)
dan dermis(lapisan dalam). Epidermis terdiri daristratum korneum, stratum lusidum, stratum
granulosum, stratum spinosum, dan stratum basale. Stratum korneum mengalami deskuamasi
(kehilangan sisik) secara terus menerus pada permukaannya. Sel-sel yang kehilangan sisik
tersebut mengalami pemberharuan selama proses keratinisasi (pembentukan zat
tanduk/keratin). Dibawah stratum korneum terdapat lapisan yang mengandung butir-butir
melanin yang merupakan pigmen hitam pada kulit yang dihasilkan oleh melanosit.
Dibawahnya terdapat stratum spinosum dan stratum basale yang merupakan tempat
terjadinya proliferasi sel dan awal terjadinya keratinisasi.
Lapisan dermis sebagian besar terdiri dari kolagen, retikuler, dan elastin. Dermis
merupakan jaringan penyambung. Pada dermis juga terdapat rambut, pembuluh darah,
kelenjar minyak, kelenjar keringat dan saraf. Pengeluaran keringat terjadi dibawah pusat
pengaturan suhu yaituhipotalamus. Aktivitas kelenjar keringat juga dipengaruhi oleh
perubahan suhu lingkungan dan suhu didalam pembuluh darah. Ketika suhu meningkat,
kelenjar keringat menjadi aktif dan pembuluh darah melebar sehingga aliran darah lebih
banyak. Hal tersebut menyebabkan penyaringan air dan sisa metabolism oleh kelenjar
keringat meningkat. Meningkatnya aktivitas kelenjar keringat menyebabkan keluarnya
keringat dari kulit dengan cara penguapan. Penguapan pada permukaan kulit akan
menurunkan suhu sehingga akan mengurangi rasa panas pada tubuh.

Gambar 8.5 Kulit

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 122


SISTEM EKSKRESI PADA HEWAN
Hewan juga melakukan metabolisme untuk melakukan aktivitas kehidupan.
Metabolisme menghasilkan zat sisa yang harus diekskresikan dari tubuh. Setiap hewan
memiliki cara yang berbeda untuk mengekskresikan sisa metabolisme.
SISTEM EKSKRESI PADA INVERTEBRATA
Pada hewan invertebrata belum terdapat sistem ekskresi. Akan tetapi, sisa-sisa
metabolisme harus dikeluarkan dari dalam tubuh organisme. Untuk itu, hewan invertebrata
memiliki alat dan cara ekskresi tersendiri.
Pada cacing pipih terjadi proses pengeluaran zat sisa, misalnya Planaria yang
dilakukan melalui pembuluh bercabang-cabang yang memanjang pada bagian samping kiri
dan kanan di sepanjang tubuhnya. Setiap cabang berakhir pada sel-sel api (solenosit) yang
dilengkapi dengan silia (bulu getar), Saluran ini disebut protonefridium. Silia  pada setiap sel
api akan selalu bergerak. Akibat dari gerakan silia tersebut, air atau cairan tubuh dan zat sisa
yang sudah disaring di dalam sel api akan terdorong masuk ke dalam saluran ekskresi. Dari
saluran ekskresi, cairan tubuh dan zat sisa kemudian dikeluarkan dri tubuh melalui suatu
lubang yang disebut nefridiofor.

Gambar 8.6 Sistem ekskresi pada Planaria


Cacing tanah yang termasuk ke dalam kelompok Annelida, pada setiap segmen
terdapat sepasang ginjal atau nefridium, kecuali pada tiga segmen pertama dan segmen
terakhir. Setiap nefridium memiliki corong yang terbuka dan bersilia yang disebut nefrostom.
Cairan tubuh ditarik dan diambil oleh nefrostom, yang kemudian masuk ke dalam nefridia
yang berupa pembuluh panjang dan berliku-liku. Pada waktu cairan tubuh mengalir melalui
nefridia terjadi penyerapan kembali zat-zat yang masih bermanfaat, seperti glukosa, air, dan
ion-ion. Zat-zat tersebut diedarkan ke seluruh kapiler sistem sirkulasi. Sedangkan sisa cairan
tubuh, seperti air, senyawa nitrogen, dan garam-garam yang tidak diperlukan oleh tubuh akan
dikeluarkan melalui ujung nefrostom yang berupa lubang atau disebut nefridiofor.

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 123


Gambar 8.7 Sistem ekskresi pada cacing tanah
Alat ekskresi pada serangga disebut tubula atau pembuluh Malpighi. Pembuluh
Malpighi merupakan tabung kecil yang panjang. Pembuluh Malpighi terletak dalam homosol
dan tergenang di dalam darah. Bagian pangkal pembuluh Malpighi melekat pada ujung
anterior dinding usus dan bagian ujungnya menuju ke homosol yang mengandung hemolimfa
(darah pada invertebrate dengan sistem peredaran darah terbuka). Pembuluh Malpighi
bagian dalam tersusun oleh selapis sel epitel yang berperan dalam pemindahan urea, limbah
nitrogen, garam-garam, dan air dari hemolimfa ke dalam rongga pembuluh, lalu diserap
kembali secara osmosis di rektum untuk diedarkan ke seluruh tubuh hemolimfa. Sebaliknya,
bahan yang mengandung nitrogen diendapkan sebagai kristal asam urat yang akan
dikeluarkan bersama feses melalui anus.

Gambar 8.8 Sistem ekskresi pada serangga

SISTEM EKSKRESI PADA VERTEBRATA


Ginjal pada vertebrata seperti manusia tetapi terdapat beberapa perbedaan struktur
dan fungsi tergantung pada lingkungan hidup hewan tersebut. Tipe ginjal pada vertebrata ada
beberapa macam, yaitu pronefros, opistonefros, mesonefros, dan metanefros. Pronefros adalah
ginjal yang berkembang pada fase embrio atau larva yang selanjutnya akan berubah
menjadi mesonefros lalu menjadi metanefros pada akhirnya. Opinefros adalah tipe ginjal yang
terdapat pada amfibi ikan.

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 124


Pada ikan, ekskresi terjadi pada sepasang ginjal(opistonefros) memanjang dan
berwarna kemerah-merahan. Pada beberapa jenis ikan, contohnya ikan mas, saluran ginjal
menyatu dengan saluran kelenjar kelamin yang disebut saluran urogenital. Pada ikan yang
bernapas dengan insang, urine dikeluarkan melalui kloaka atau porus urogenitalis dan karbon
dioksida dikeluarkan melalui insang. Sedangkan pada ikan yang bernapas dengan paru-paru,
karbon dioksida dikeluarkan melalui paru-paru dan urine melalui kloaka. Pada ikan yang
hidup di air tawar dengan ikan yang hidup di laut memiliki mekanisme ekskresi yang berbeda.
Ikan yang hidup di air tawar mengekskresi amonia dan aktif menyerap oksigen melalui
insang, serta mengeluarkan urine dalam jumlah besar. Sebaliknya, ikan yang hidup di laut
akan mengekskresikan amonia melalui urine yang jumlahnya sedikit.

Gambar 8.9 Sistem ekskresi pada ikan


Pada katak, ekskresi terjadi di sepasang ginjal(opistonefros) yang terletak di kanan
dan kiri tulang belakang. Ginjalnya berwarna merah kecoklat-coklatan. Ginjal berfungsi
sebagai alat penyaring yang akan mengeluarkan zat sisa, yaitu garam-garam mineral dan
cairan dari darah. Saluran ekskresi katak merupakan saluran yang akan bermuara di kloaka.
Pada katak jantan, saluran ginjal dan saluran kelaminnya menyatu tetapi tidak pada katak
betina.

Gambar 8.10
Sistem
ekskresi pada
katak

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 125


Sistem ekskresi pada reptil terjadi pada ginjal(metanefros) yang sudah berkembang
sejak embrio. Ginjal ini dihubungkan oleh saluran ke kantung kemih dan langsung bermuara
ke kloaka. Selain ginjal, reptil juga mengalami ekskresi pada kelenjar kulit yang meghasilkan
asam urat tertentu yang berguna untuk mengusir musuh.

Gambar 8.11 Sistem ekskresi pada reptil


Sistem ekskresi pada burung terjadi pada ginjal(metanefros), paru-parudan kulit.
Sepasang ginjal burung berwarna coklat. Saluran ekskresinya terdiri dari ginjal yang menyatu
dengan saluran kelamin pada bagian akhir usus(kloaka). Burung mengsekresi asam urat dan
garam. Jika kelebihan larutan garam akan mengalir ke rongga hidung dan keluar melalui
nares. Burung hampir tidak memiliki kelenjar kulit tetapi memiliki kelenjar minyak pada
tungginya dan kelenjar minyak ini berguna untuk melumasi bulu-bulunya.

Gambar 8.12 Sistem ekskresi pada burung

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 126


BAB 9

Sistem Regulasi
Manusia
Sistem regulasi pada manusia terdiri dari sistem saraf, sistem endokrin/hormon, dan
indra. Sistem saraf bekerja cepat dalam menganggapi perubahan, sedangkan sistem hormon
bekerja lambat.Indra adalah reseptor rangsang dari luar.

SISTEM SARAF
Sistem saraf adalah sistem koordinasi (pengaturan tubuh) berupa penghantaran
impulssaraf ke susunan saraf pusat, pemrosesan impuls saraf dan perintah untuk memberi
tanggapan rangsangan.Unit terkecil pelaksanaan kerja sistem saraf adalah sel saraf atau
neuron.
Sistem saraf sangat berperan dalam iritabilitas tubuh.Iritabilitas memungkinkan
makhluk hidup dapat menyesuaikan diri dan menanggapi perubahan-perubahan yang terjadi
di lingkungannya.Jadi, iritabilitas adalah kemampuan menanggapi rangsangan.
Sistem saraf termasuk sistem saraf pusat dan sistem saraf perifer (sistem saraf
tepi).Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang dan sistem saraf perifer
terdiri atas sistem saraf somatik dan sistem saraf otonom.Sistem saraf mempunyai tiga fungsi
utama, yaitu menerima informasi dalam bentuk rangsangan atau stimulus; memproses
informasi yang diterima; serta memberi tanggapan (respon) terhadap rangsangan.
Rangsangan dapat berasal dari luar tubuh, misalnya berupa bau, rasa, sentuhan,
cahaya, suhu, tekanan, dan gaya berat. Indra yang mampu menerima rangsang dari luar tubuh
disebut reseptor luar (eksteroseptor). Rangsangan dari dalam tubuh sendiri dapat berupa rasa
lapar, kenyang, nyeri, dan kelelahan. Indra penerimanya disebut reseptor dalam
(interoseptor).
Rangsangan yang diterima oleh reseptor akan dihantarkan ke sistem saraf pusat oleh
neuron sensori. Tanggapan akan disampaikan oleh neuron motor ke efektor, misalnya otot dan
kelenjar.

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 127


Gambar 9.1 Jalur yang dilalui oleh rangsangan mengakibatkan timbulnya gerak

1. Sel Saraf (Neuron)


Unit terkecil penyusun sistem saraf adalah sel saraf atau bisa juga disebut neuron.Sel
saraf adalah sebuah sel yang berfungsi untuk menghantarkan impuls (rangsangan).Setiap satu
sel saraf (neuron) terdiri atas tiga bagian utama yang berupa badan sel saraf, dendrit, dan
akson. 

Gambar 9.2 Sel saraf (neuron)


1. Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang-cabang. Dendrit merupakan
perluasan dari badan sel. Dendrit berfungsi untuk menerima dan mengantarkan
rangsangan ke badan sel.
2. Badan Sel adalah bagian yang paling besar dari sel saraf. Badan sel berfungsi untuk
menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson. Badan sel saraf
mengandung inti sel dan sitoplasma.
3. Nukleus adalah inti sel saraf yang berfungsi sebagai pengatur kegiatan sel saraf (neuron).
4. Neurit (Akson) adalah tonjolan sitoplasma yang panjang (lebih panjang daripada dendrit),
berfungsi untuk menjalarkan impuls saraf meninggalkan badan sel saraf ke neuron atau
jaringan lainnya. Jumlah akson biasanya hanya satu pada setiap neuron.
5. Selubung Mielin adalah sebuah selaput yang banyak mengandung lemak yang berfungsi
untuk melindungi akson dari kerusakan. Selubung mielin bersegmen-segmen. Lekukan di
antara dua segmen disebut nodus Ranvier.
6. Sel Schwann adalah jaringan yang membantu menyediakan makanan untuk neurit (akson)
dan membantu regenerasi neurit (akson).

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 128


7. Nodus Ranvier berfungsi untuk mempercepat transmisi impuls saraf. Adanya nodus
Ranvier tersebut memungkinkan saraf meloncat dari satu nodus ke nodus yang lain,
sehingga impuls lebih cepat sampai pada tujuan.
8. Sinapsis adalah pertemuan antara ujung neurit (akson) di sel saraf satu dan ujung dendrit
di sel saraf lainnya. Pada setiap sinapsis terdapat celah sinapsis. Pada bagian ujung akson
terdapat kantong yang disebut bulbus akson. Kantong tersebut berisi zat kimia yang
disebut neurotransmiter. Neurotransmiter dapat berupa asetilkolin dan kolinesterase yang
berfungsi dalam penyampaian impuls saraf pada sinapsis.

Sel-sel saraf (neuron) bergabung membentuk jaringan saraf.Ujung dendrit dan ujung aksonlah yang
menghubungkan sel saraf satu dan sel saraf lainnya. Menurut fungsinya, ada tiga jenis sel
saraf (neuron), yaitu:
1. Sel saraf sensorik adalah sel saraf yang mempunyai fungsi menerima rangsang yang datang
kepada tubuh atau panca indra, diubah menjadi impuls (rangsangan) saraf, dan meneruskannya
ke otak. Badan sel saraf ini bergerombol membentuk ganglion, akson pendek, dan dendritnya
panjang.
2. Sel saraf motorik adalah sel saraf yang mempunyai fungsi untuk membawa impuls saraf dari
pusat saraf (otak) dan sumsum tulang belakang menuju otot. Sel saraf ini mempunyai dendrit
yang pendek dan akson yang panjang.
3. Sel saraf penghubung adalah sel saraf yang banyak terdapat di dalam otak dan sumsum tulang
belakang. Neuron (sel saraf) tersebut berfungsi untuk menghubungkan atau meneruskan impuls
(rangsangan) dari sel saraf sensorik ke sel saraf motorik.

Gambar 9.3 Jenis-jenis sel saraf

2. Prinsip Penghantaran Impuls


Impuls (rangsangan) yang diterima oleh neuron sensori dihantarkan melalui sel saraf
dan sinapsis. Sinapsis merupakan titik pertemuan antara terminal neuron yang satu dengan
lainnya.
a. Penghantaran Lewat Sel Saraf
Jika tidak ada rangsangan, dikatakan bahwa neuron dalam keadaan istirahat.
Muatanlistrik di luar membran neuron adalah positif, sedangkan muatan listrik di

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 129


dalam neuron adalah negatif. Keadaan seperti ini disebut juga polarisasi. Jika
neuron dirangsang dengan kuat, maka permeabilitas membran akan berubah.
Akibatnya, polarisasi membran berubah, seperti kita lihat pada Gambar 9.4.

Gambar 9.4 Penghantaran rangsang dengan mengubah polaritas membran neuron


Polarisasimengalami pembalikan di lokasi tertentu. Kemudian proses pembalikan
polarisasidiulang sehingga menyebabkan rantai reaksi. Dengan demikian, impuls berjalan
sepanjang akson. Setelah impuls berlalu, membran neuron memulihkan keadaannya
seperti semula. Selama masa pemulihan ini, impuls tidak bisa melewati neuron
tersebut. Waktu ini disebut periode refraktori.

b. Penghantaran Lewat Sinapsis


Sinapsis adalah penghubung yang mengendalikan komunikasi antarneuron.
1) Struktur Sinapsis
Pada setiap neuron, aksonnya berakhir pada suatu tonjolan kecil yang disebut tombol
sinapsis.Permukaan membran tombol sinapsis disebut membran pra- sinapsis yang berfungsi
melakukan transmisi rangsangan. Sementara itu, permukaan membran dendrit dari sel yang
dituju disebut membran post-sinapsis yangberfungsi sebagai penerima transmisi rangsangan.
Kedua membran tersebut dipisahkan oleh celah sinapsis.
Pada sitoplasma tombol sinapsis (gelembung sinapsis), terdapat neurotransmitter.
Neurotransmittermerupakan kimia yang dapat menanggapi impuls elektrik pada neuron dan
dapat mentransmisikan impuls ke neuron berikutnya. Contoh neurotransmitter adalah
asetilkolin, dopamin, noradrenalin, dan serotonin. Lihat Gambar 9.5. Asetilkolin terdapat di
seluruh sistem saraf; noradrenalin terdapat di sistem saraf simpatetik; dopamin dan
serotonin terdapat di otak. Neurotransmitter utama pada mamalia adalah asetilkolin dan
noradrenalin.

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 130


Gambar 9.5 Struktur sinapsis
2) Mekanisme Kerja Sinapsis
Jika impuls tiba di tombol sinapsis, maka akan terjadi peningkatan permeabilitas
membran pra-sinapsis terhadap ion Ca. Akibatnya, ion Ca masuk dan gelembung sinapsis
melebur dengan membran prasinapsis sambil melepaskan neurotransmitter ke celah sinapsis.
Neurotransmitter membawa impuls ke membran post-sinapsis. Setelah
menyampaikan impuls, kemudian neurotransmitter dihidrolisis oleh enzim yang dikeluarkan
membran post-sinapsis, misalnya enzim asetilkolinesterase. Jika neurotransmitternya berupa
asetilkolin, maka akan dihidrolisis menjadi kolin dan asam etanoat. Kolin dan asam etanoat ini
kemudian disimpan di gelem- bung sinapsis untuk dipergunakan lagi. Lihat Gambar 9.6.

Gambar 9.6 Mekanisme penghantaran rangsangan lewat sinapsis

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 131


3. Susunan Sistem Saraf
Sistem saraf dalam tubuh dibagi menjadi sistem saraf pusat (sentral) dan sistem saraf
tepi (perifer).
a. Sistem Saraf Pusat
Sistem saraf pusat merupakan pusat pengaturan dan pengendalian. Sistem saraf ini
diselubungi oleh selaput meninges. Meninges terdiri atas tiga lapisan, yaitu duramater
(lapisan luar), araknoid (lapisan tengah), dan piameter (lapisan dalam).
Sistem saraf pusat terdiri atas :
OTAK
a. Otak Besar (Serebrum)
 Merupakan pusat pengatur ingatan, kecerdasan, kesadaran dan kemauan serta sumber
dari semua kegiatan atau gerakan yang disadari.
 Otak besar terbagi menjadi hemisfer serebrum kanan dan hemisfer serebrum kiri.
Hemisfer serebrum kanan mengatur kegiatan tubuh bagian kiri, sedangkan hemisfer
serebrum bagian kanan mengatur kegiatan tubuh bagian kanan.
 Setiap hemisfer dibedakan menjadi empat bagian, yaitu belakang, samping, tengah dan
depan.
 Bagian belakang (lobus oksipital) berfungsi sebagai pusat penglihatan.
 Bagian samping (lobus temporal) berfungsi sebagai pusat pendengaran.
 Bagian tengah (lobus parietal) berfungsi sebagai pusat integrasi input sensori dari kulit
dan otot rangka, memahami pembicaraan.
 Bagian depan (lobus frontal) berfungsi sebagai pusat perencanaan, pemahaman,
perkataan, gerakan, emosi dan memecahkan masalah.
 Serebrum dapat dibedakan menjadi tiga area, yaitu area sensori, area motor dan area
asosiasi.
 Area sensori berkaitan dengan penerimaan rangsang dari reseptor ke indra.
 Area motor berperan merespon rangsang yang sampai ke otak.
 Area asosiasi menghubungkn area sensori dan area motor. Area ini berperan penting
dalam proses belajar, seperti berpikir, membuat keputusan, menyimpan ingatan dan
belajar bahasa.

b. Otak Kecil (Serebelum)


Otak kecil berfungsi mengoordinasi gerakan otot yang disadari serta pusat
keseimbangan dan posisi tubuh.

c. Otak Tengah (Mesensefalon)


 Otak tengah memiliki bagian-bagian, antara lain lobus optik (kolikulus superior) dan
lobus auditori (kolikulus inferior).
 Lobus optik berfungsi sebagai pengatur gerak bola mata, refleks pupil dan refleks
akomodasi. Lobus auditori berfungsi untuk mengatur pendengaran.
 Otak tengah juga mengandung sekelompok sel saraf yang mengatur tonus otot dan
postur (bentuk) tubuh.

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 132


d. Talamus, Hipotalamus, dan Kelenjar Pituitari
 Di depan otak tengah terdapat talamus, hipotalamus dan kelenjar pituitari.
 Talamus berfungsi untuk memproses seluruh rangsangan sebelum disampaikan ke
bagian lain di otak, melakukan persepsi terhadap rasa menyenangkan, serta mengatur
dan mengoordinasi manifestasi luar dari emosi.
 Hipotalamus berfungsi sebagai pusat pengendali sistem saraf autonom yang
mengendalikan antara lain suhu tubuh, lapar, haus, keseimbangan cairan tubuh dan
tekanan darah. Hipotalamus juga mengatur beberapa kerja sistem endokrin. Kelenjar
pituitari berfungsi untuk menyekresikan hormon.

e. Sumsum Lanjutan (Medula Oblongata)


 Sumsum lanjutan berfungsi menghantarkan rangsang dari sumsum tulang belakang
otak.
 Sumsum lanjutan juga berfungsi sebagai pengaturan pernapasan, denyut jantung,
pelebaran dan penyempitan pembuluh darah, gerak pencernaan, sekresi kelenjar
pencernaan, serta kegiatan tubuh lainnya yang tidak disadari.
 Sumsum lanjutan juga merupakan pusat gerak refleks seperti keinginan untuk muntah,
batuk, bersin, segukan dan gerak menelan.

Gambar 9.7 Otak manusia

f. Sumsum Tulang Belakang (Medula Spinalis)


 Sumsum tulang belakang berfungsi menghantarkan rangsang dari dan ke otak serta
mengatur gerak refleks tubuh.
 Bagian luar terdiri atas bahan putih (substansi alba). Bagian dalam terdiri atas bahan
abu-abu berbentuk kupu-kupu atau huruf H (substansi grissea). Di dalam bahan abu-abu
terdapat saluran tengah (kanal sentral) yang berisi cairan serebrospinal. Substansi alba
mengandung bagian akson bermielin dari neuron. Substansi grissea mengandung bagian
badan sel dari neuron.

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 133


Gambar 9.8 Sumsum tulang belakang

Gerak Biasa dan Gerak Refleks


Mekanisme jalannya rangsangan sampai terjadi tanggapan sebenarnya tidak
sederhana. Rangsangan itu diubah dalam bentuk aliran listrik yang disebut impuls saraf.
Selanjutnya impuls saraf dialirkan sepanjang urat saraf. Pada gerak biasa atau gerak sadar
prosesnya adalah sebagai berikut. Misalkan ada bangkai yang mengeluarkan bau busuk. Bau
itu ditangkap oleh hidung. Rangsangan bau ini diubah dalam bentuk impuls saraf dan
dialirkan melalui saraf sensori dari reseptor (hidung) menuju ke otak. Otak akan mengolah
dan menentukan tanggapan. Misalnya otak memerintahkan tangan menutup hidung. Pesan
dari otak dialirkan melalui urat saraf motor menuju ke otot jari-jari tangan (efektor) dan
akhirnya jari-jari tangan menutup hidung.
Gerak refleks terjadi karena adanya rangsangan yang mendadak atau berbahaya.
Pada gerak refleks, impuls tidak dialirkan ke otak. Impuls melewati saraf sensori menuju ke
saraf penghubung di sumsum tulang belakang. Dari saraf penghubung, lalu ke saraf motor dan
akhirnya timbul gerak tanggapan. Mekanisme jalannya impuls dapat dilihat pada skema
berikut.

Rangsang → reseptor alat indera → saraf sensori → otak → saraf motor → efektor otot → gerak
Skema 9.1 Lintasan impuls saraf pada gerak biasa

Rangsang → reseptor alat indera → saraf sensori → saraf penghubung → sumsum tulang
belakang →saraf motor → efektor otot → gerak

Skema 9.2 Lintasan impuls saraf pada gerak refleks

b. Sistem Saraf Tepi


Sistem saraf tepi terdiri atas pasangan-pasangan saraf kranial dan saraf spinal yang
keluar dari otak dan sumsum tulang belakang serta menghubungkannya dengan tiap reseptor
dan efektor dalam tubuh. Sistem saraf tepi dibagi menjadi sistem sensori somatik dan sistem
otonom. Sistem saraf tepi berdasarkan arah impulsnya terbagi menjadi dua, yaitu sistem

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 134


aferen dan sistem eferen. Sistem aferen mengandung sel saraf yang menghantarkan
informasi dari reseptor ke sistem saraf pusat. Sistem saraf eferen mengandung sel saraf yang
menghantarkan informasi dari sistem saraf pusat ke otot dan kelenjar.
1) Saraf Sensori Somatik
Sistem ini terdiri atas 12 pasang saraf kranial, yang tidak semuanya merupakan
ssaraf campuran, dan 31 pasang saraf spinal yang semuanya merupakan saraf campuran.
Saraf-saraf ini meneruskan impuls dari reseptor (terutama stimulus luar) ke sistem saraf
pusat, juga meneruskan impuls dari sistem saraf pusat ke semua otot-otot rangka tubuh.
Sistem saraf somatik mengandung saraf eferen yang menghantarkan impuls dari
sistem saraf pusat ke jaringan otot rangka. Sistem saraf somatik menghasilkan gerakan hanya
di jaringan otot rangka.
a) Saraf Kranial
Dari keduabelas nama saraf kranial, saraf nomor I, II, dan VIII terdiri atas neuron-
neuron sensori; saraf nomor III, IV, VI, XI, dan XII terdiri atas neuron-neuron motor;
sedangkan yang lain (nomot V, VII, IX) terdiri atas gabungan neuron motor dan sensori. Saraf
X (nervus vagus) mempunyai daerah jelajah luas, sehingga disebut pula sebagai saraf
pengembara. Perhatikan tabel berikut.
No. Nama Saraf Asal Saraf Sensori Asal Saraf Motor

I Olfaktori Selaput lendir hidung Tidak ada

II Optik Retina mata Tidak ada

III Okulomotorik Otot penggerak bola mata Otot penggerak bola mata,
pengubah tebal lensa mata,
penyempitan pupil

IV Troklear Otot penggerak bola mata (obliks Otot lain penggerak bola mata
superior)

V Trigeminal Gigi dan kulit muka serta rahang Otot pengunyah

VI Abdusen Otot penggerak bola mata rektus Otot lain penggerak bola mata
eksternal

VII Fasial Ujung pengecap di ujung lidah, Otot muka, kelenjar ludah
wajah, bibir, dan kelopak mata

VIII Auditori Koklea dan saluran semisirkular Tidak ada

IX Glosofaringeal Ujung pengecap di lidah belakang Kelenjar parotis, otot penelan di


laring

X Vagus Ujung saraf di alat dalam, paru- Saraf parasimpatetik ke jantung,


paru, lambung, aorta, dan laring lambung, usus halus, laring, dan
kerongkongan

XI Spinal Otot belikat Otot di belikat

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 135


XII Hipoglosal Otot lidah Otot di lidah

Tabel 9.1 Dua belas saraf kranial

b) Saraf Spinal
Urat saraf sumsum tulang belakang berjumlah 31 pasang dan terdapat di dalam
tulang belakang. Urat saraf ini merupakan gabungan neuron sensori dan motor. Semua saraf
sensori masuk ke sumsum tulang belakang melalui akar dorsal; semua dendritnya berasal
dari reseptor. Sedangkan semua saraf motor keluar dari sumsum tulang belakang melalui
akar ventral dan semua neuritnya menuju ke efektor.

2) Saraf Otonom
Sistem sara otonom adalah bagian dari sistem saraf tepi yang mengontrol kegiatan
organ-organ dalam, misalnya kelenjar keringat, otot perut, pembuluh darah, dan alat-alat
reproduksi. Ada dua sistem saraf otonom, yaitu sistem saraf simpatetik dan sistem saraf
parasimpatetik.
Sebagian besar organ dalam disarafi oleh saraf simpatetik dan parasimpatetik.
Stimulasi dari sistem saraf simpatetik pada umumnya berakibat merangsang kerja organ.
Sebaliknya, stimulasi lehh saraf parasimpatetik pada umumnya bersifat menghambat kerja
organ. Jadi, efek kedua sistem saraf ini bersifat antagonis.

Gambar 9.9 Sistem saraf otonom


Efek yang berbeda ini disebabkan neurotransmitter yang dihasilkan juga berbeda.
Neurotransmitter saraf simpatetik adalah noradrenalin, sedangkan neurotransmitter saraf
parasimpatetik adalah asetilkolin.

Kelainan dan Penyakit Sistem Saraf Manusia

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 136


1. Meningitis merupakan peradangan selaput pembungkus otak (meninges). Meningitis
disebabkan oleh virus sehingga dapat menular.
2. Multiple sclerosis (MS = sklerosis ganda atau disseminated sclerosis) merupakan penyakit
saraf kronis yang dapat mempengaruhi sistem saraf pusat, sehingga menyebabkan
gangguan pada organ, seperti rasa sakit, masalah penglihatan, berbicara, depresi, gangguan
koordinasi dan kelemahan pada otot sampai kelumpuhan.
3. Nyeri saraf, dapat terjadi karena adanya gangguan saraf sensorik maupun motorik. Gejala
nyeri saraf sering disertai dengan gejala lain seperti kehilangan rasa. Urat saraf terjepit dan
penyakit urat saraf gangguan metabolik (seperti diabetic neuropaty pada penderita
penyakit kencing manis atau diabetes mellitus). Gangguan motorik karena nyeri saraf dari
yang ringan (seperti kram) sampai gangguan berat (seperti kelumpuhan).
4. Hidrocephalus. Tanda hidrocephalus berupa pembengkakan kepala karena kelebihan
cairan yang ada di sekitar otak. Akibatnya, dapat menyebabkan gangguan metabolisme dan
gangguan organ tubuh.
5. Penyakit urat saraf terjepit, sering terjadi pada leher, pinggang, dan telapak tangan.
6. Parkinson dengan gejala tangan dan kaki gemetar.
7. Gegar otak terjadi karena otak mengalami kerusakan.

SISTEM HORMON
Hormon berasal dari kata homaein yang berarti menggiatkan atau memacu. Hormon
dibentuk pada suatu kelenjar, akan menunaikan fungsinya di tempat lain. Umumnya, hormon
dihasilkan oleh kelenjar endokrin dan masuk ke dalam sistem peredaran darah. Hormon
merupakan senyawa protein atau senyawa steroid.
Di dalam tubuh, hormon berperan dalam mengatur metabolisme, pertumbuhan dan
perkembangan, reproduksi, keseimbangan internal, reaksi terhadap stress, serta tingkah laku.
Dalam kegiatan tubuh, hormon hanya sedikit diperlukan, akan tetapi mempunyai pengaruh
yang sangat luas.
Hormon dikeluarkan sebagai respon atas rangsangan saraf secara langsung pada
kelenjar yang cocok. Contohnya, sekresi adrenalin dari medulla adrenal terjadi karena
stimulasi dari sistem saraf simpatetik atau karena adanya substansi tertentu dalam darah,
misalnya :
1. hasil-hasil metabolisme, contohnya lepasnya insulin dari pancreas distimulasi oleh
tingginya glukosa dalam darah.
2. hormon lain yang disekresikan oleh lobus anterior kelenjar pituitari.
Macam-macam kelenjar endokrin pada tubuh manusia antara lain hipofisis, tiroid,
paratiroid, timus, pankreas, adrenal, ovarium, dan testis.

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 137


Gambar 9.10 Kelenjar-kelenjar hormon pada manusia
1. Kelenjar Hipofisis (Pituitari)
Disebut juga master of gland. Kelenjar hipofisis terdiri atas 3 lobus, yaitu lobus
anterior, lobus intermediet dan lobus posterior. Lobus Intermediet terdapat pada kelenjar
hipofisis bayi, sedangkan pada orang dewasa hanya merupakan sisanya saja.
Kelenjar Hipofisis Anterior
Kelenjar hipofisis anterior menghasilkan hormon-hormon sebagai berikut.
a. Hormon pertumbuhan (Growth Hormone/GH)
Target hormon pertumbuhan ini dalah jaringan lunak dan tulang. Fungsinya adalah
untuk menstimulasi pertumbuhan, sintesis protein, dan metabolisme lemak.
b. Hormon tiroid (Thyroid Stimulating Hormone/TSH)
Target hormon ini adalah pada kelenjar tiroid. Fungsinya adalah untuk menstimulasi
kelenjar tiroid agar menghasilkan tiroksin yang fungsinya untuk meningkatkan
metabolisme tubuh.
c. Luteinizing Hormone (LH)
Target LH adalah kelenjar gonad. Fungsi LH pada perempuan adalah untuk
merangsang ovulasi, perkembangan korpus luteum, serta sekresi esterogen dan
progesteron. Pada laki-laki, LH berfungsi untuk merangsang sekresi pada testosteron.
d. Hormon Adrenokortikotropik (Adrenocorticotrophic Hormone/ACTH)
Target hormon ini adalah kelenjar adrenal. Fungsi ACTH adalah untuk merangsang
sekresi beberapa hormon oleh korteks adrenal.
e. Follicle Stimulating Hormone (FSH)
Target hormon ini adalah kelenjar gonad. Fungsi FSH pada perempuan adalah untuk
merangsang pertumbuhan folikel pada ovarium. Fungsi FSH pada pria adalah untuk
merngsang testis agar menghasilkan sperma.
f. Prolaktin (Prolactin/PRL)
Target hormon prolaktin adalah kelenjar susu (mamae). Prolaktin berfungsi untuk
merangsang pembentukan susu dan sekresinya dari kelenjar mamae.

Kelenjar Hipofisis Intermediet

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 138


Kelenjar hipofisis ini berfungsi untuk menghasilkan Melanosit Stimulating Hormone
(MSH). Ini berfungsi untuk merangsang pembentukan pigmen melanin yang mempengaruhi
warna kulit seseorang.

Kelenjar Hipofisis Posterior


Kelenjar hipofisis ini menghasilkan hormon-hormon:
a. Oksitosin
Adalah hormon pada manusia yang berfungsi untuk merangsang kontraksi yang kuat
pada dinding rahim/uterus sehingga mempermudah dalam membantu proses kelahiran.
Selain itu, hormon ini juga berfungsi untuk menskresikan air susu dengan merangsang
kontraksi duktus laktiferus mammae (payudara) pada ibu menyusui. Namun, produksi air
susu tersebut diatur oleh hormon prolaktin.
b. Vasopresin (ADH)
Adalah sebuah formon peptida yang mengatur penyerapan kembali molekul pada
ginjal dengan memengaruhi permeabilitas jaringan dinding tubulus ginjal, 
sehinggaberfungsi untuk mengatur pengeluaran urine.

Gambar 9.11 Letak kelenjar hipofisis

2. Kelenjar Epifisis
Kelenjar epifisis terdapat di otak bagian atas. Hingga saat ini belum dapat diketahui
dengan pasti hormon yang dihasilkan dan pengaruhnya.

3. Kelenjar Gondok (Tiroid)


Kelenjar tiroid adalah salah satu dari kelenjar endokrin terbesar pada tubuh manusia.
Kelenjar ini dapat ditemui di bagian depan leher, sedikit di bawah laring. Kelenjar ini
berfungsi untuk mengatur kecepatan tubuh membakar energi, membuat protein, dan
mengatur sensitivitas tubuh terhadap hormon lainnya.Kelenjar tiroid dapat distimulasi dan
menjadi lebih besar oleh epoprostenol. Tiroid mengeluarkan tiga hormon penting, yaitu
Triodotironin, Tiroksin dan Kalsitonin. Triodotironin dan Tiroksin mengatur laju metabolisme
dengan cara mengalir bersama darah dan memicu sel untuk mengubah lebih banyak glukosa.
Kalsitonin dapat mengurangi kadar kalsium dalam aliran darah dengan menghambat aksi
perombakan sel tulang oleh osteoklas, sel-sel yang menghancurkan matriks ekstraseluler. 

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 139


Tiroksin mengandung banyak iodium. Kekurangan iodium dalam makanan dalam
waktu panjang mengakibatkan pembesaran kelenjar gondok karena kelenjar ini harus bekerja
keras untuk membentuk tiroksin. Kekurangan tiroksin menurunkan kecepatan metabolisme
sehingga pertumbuhan lambat dan kecerdasan menurun. Bila ini terjadi pada anak-anak
mengakibatkan kretinisme, yaitu kelainan fisik dan mental yang menyebabkan anak tumbuh
kerdil dan idiot. Kekurangan iodium yang masih ringan dapat diperbaiki dengan
menambahkan garam iodium di dalam makanan.
Produksi tiroksin yang berlebihan menyebabkan penyakit eksoftalmik tiroid (Morbus
Basedowi) dengan gejala sebagai berikut; kecepatan metabolisme meningkat, denyut nadi
bertambah, gelisah, gugup, dan merasa demam. Gejala lain yang nampak adalah bola mata
menonjol keluar (eksoftalmus) dan kelenjar tiroid membesar.

Gambar 9.12 Letak kelenjar tiroid

4. Kelenjar Anak Gondok (Paratiroid)


Kelenjar paratiroid (kelenjar anak gondok) terletak disetiap sisi kelenjar tiroid yang
terdapat di dalam leher, kelenjar ini berjumlah 4 buah yang bersusun berpasangan yang
menghasilkan hormon pada tiroksin. Masing-masing melekat pada bagian belakang kelenjar
tiroid, kelenjar ini menghasilkan hormon yang berfungsi mengatur kadar kalsium dan fosfor
di dalam tubuh.
Paratiroid menempel pada kelenjar tiroid. Kelenjar ini menghasilkan parathormon
yang berfungsi mengatur kandungan fosfor dan kalsium dalam darah. Kekurangan hormon ini
menyebabkan tetani dengan gejala: kadar kapur dalam darah menurun, kejang di tangan dan
kaki, jari-jari tangan membengkok ke arah pangkal, gelisah, sukar tidur, dan kesemutan.
Tumor paratiroid menyebabkan kadar parathormon terlalu banyak di dalam darah.
Hal ini mengakibatkan terambilnya fosfor dan kalsium dalam tulang, sehingga urin banyak
mengandung kapur dan fosfor. Pada orang yang terserang penyakit ini tulang mudah sekali
patah. Penyakit ini disebut von Recklinghousen.

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 140


Gambar 9.13 Letak kelenjar paratiroid

5. Kelenjar Timus
Kelenjar timus merupakan kelenjar yang bertanggungjawab dalam pertumbuhan
manusia. Kelenjar timus bahkan sangat berpengaruh pada saat usia pertumbuhan. Kelenjar
timus berfungsi untuk pertumbuhan. Bila kekurangan kelenjar timus akan menderita
kretinisme (kekerdilan) dan bila kelebihan menimbulkan gigantisme (raksasa). Kelenjar timus
hanya dijumpai pada anak dibawah 18 tahun. Kelenjar timus merupakan tempat penimbunan
hormon somatotrop. Berfungsi untuk mengaktifkan pertumbuhan badan, mengurangi
aktivitas kelenjar kelamin, dan menghasilkan timosin yang berfungsi untuk merangsang
limfosit.

Gambar 9.14 Letak kelenjar timus

6. Kelenjar Anak Ginjal (Adrenal)


Kelenjar ini berbentuk bola, atau topi yang menempel pada bagian atas ginjal. Pada
setiap ginjal terdapat satu kelenjar suprarenalis dan dibagi atas dua bagian, yaitu bagian luar
(korteks) dan bagian tengah (medula). 
Bagian korteks (bagian luar) mensekresikan hormon kortin (kortison dan
deoksikortison). Kekurangan hormon ini menyebabkan penyakit Addison, dengan gejala
antara lain tekanan darah rendah dan nafsu makan hilang. Penyakit ini dapat menyebabkan
kematian pada penderita.
Bagian medula menghasilkan hormon adrenalin (epinefrin). Adrenalin berpengaruh
terhadap penyempitan pembuluh darah sehingga mengakibatkan tekanan darah dan denyut
jantung meningkat, serta mengubah glikogen (gula otot) menjadi glukosa (glukosa). Bersama
hormon insulin (sekret dari kelenjar pankreas), adrenalin mengatur kadar gula dalam darah
sampai 0,1%.
Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 141
Gambar 9.15 Letak kelenjar adrenal

7. Kelenjar Pankreas (Langerhans)


Pulau-pulau Langerhans adalah sekelompok sel yang tersebar di seluruh pankreas
dan kaya akan pembuluh darah. Kelenjar Langerhans menghasilkan hormon insulin dan
glukagon. Insulin berfungsi mengubah gula darah (glukosa) menjadi gula otot (glikogen) di
hati sehingga mengurangi kadar gula dalam darah. Glukagon berfungsi mengubah glikogen
menjadi glukosa. Kekurangan hormon insulin dapat mengakibatkan diabetes mellitus (kencing
manis) akibat kenaikan kadar gula dalam darah.

Gambar 9.16 Letak kelenjar Langerhans

8. Kelenjar Kelamin (Gonad)


Testis merupakan kelenjar kelamin laki-laki yang mengandung sel Leydig. Sel-sel
Leydig menghasilkan hormon testosterone yang berpengaruh terhadap pertumbuhan
sekunder pada laki-laki. Misalnya suara menjadi berat, dada bertambah bidang, tumbuhnya
rambut pada daerah-daerah tertentu (kumis, janggut, cambang). Di samping itu, testosteron
juga memengaruhi proses spermatogenesis.
Ovarium adalah kelenjar kelamin wanita yang mensekresi hormon estrogen dan
progesterone. Kedua hormon ini berpengaruh terhadap pertumbuhan kelamin sekunder pada
wanita. Misalnya membesarnya payudara dan pinggul, serta dimulainya menstruasi.

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 142


9. Kelenjar Pencernaan
Kelenjar pada lambung menghasilkan hormon gastrin, yang berfungsi merangsang
sekresi getah lambung. Kelenjar pada usus memproduksi hormon sekretin yang berfungsi
merangsang sekresi getah pankreas dan hormon kolesistokinin yang merangsang sekresi
getah empedu.

ALAT INDERA
Di dalam tubuh manusia terdapat bermacam-macam reseptor untuk mengetahui
rangsangan-rangsangan dari luar atau disebut juga eksteroseptor. Eksteroseptor sering
disebut sebagai alat indera.
Ada lima macam alat indera pada manusia, yaitu indera penglihat, indera pendengar,
indera peraba dan perasa, indera pencium, dan indera pengecap.
1. Indera Penglihat (Mata)
Mata adalah organ indera yang memiliki reseptor peka cahaya yang disebut
fotoreseptor. Setiap mata mempunyai lapisan reseptor, sistem lensa untuk memusatkan
cahaya pada reseptor dan sistem saraf untuk menghantarkan impuls dari reseptor ke otak.
Susunan dasar mata dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 9.17 Mata


Bagian-bagian mata dan fungsinya dapat dilihat pada Tabel 9.2. Pada bagian retina,
terdapat kurang lebih 125 juta sel batang (sel basilus) yang mampu menerima rangsang sinar
kuat dan berwarna.
Sel batang mengandung pigmen yang peka terhadap cahaya yang disebut rodopsin,
yaitu suatu bentuk senyawa antara vitamin A dengan protein tertentu. Jika terkena sinar
terang, rodopsin terurai dan akan terbentuk kembali dalam keadaan gelap. Proses
pembentukan rodopsin memerlukan waktu yang disebut waktu adaptasi rodopsin. Dalam
waktu adaptasi, mata kurang dapat melihat.
Sel kerucut mengandung pigmen iodopsin, yaitu senyawa retinin dan opsin. Ada tiga
macam sel kerucut yang masing-masing peka terhadap rangsang warna tertentu, yaitu merah,
biru, dan hijau. Dari kombinasi ketiga warna ini kita dapat menerima spektrum warna ungu
sampai merah. Kerusakan sel konus menyebabkan buta warna merah, biru, atau kuning.
Penderita buta warna ada yang disebut dikromat atau monokromat. Dikromat adalah orang
yang hanya mempunyai dua sel kerucut, mereka menderita buta warna sebagian. Dikromat
hanya dapat menyerasikan spektrum warna dengan mencampur dua warna saja.

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 143


Monokromat adalah orang yang hanya dapat membedakan hitam dan putih serta bayangan
kelabu.
Kecembungan lensa mata dapat berubah-ubah. Perubahan kecembungan tersebut
karena kontraksi dan relaksasi otot-otot ligament (badan siliaris) yang melekat pada bola
mata. Kecembungan lensa mata yang dapat berubah-ubah dapat membuat pandangan
menjadi fokus atau sebaliknya. Inilah yang dinamakan daya akomodasi lensa mata.
Bagian Bola Mata Fungsi

Konjungtiva Melindungi kornea dari gesekan

Sklera Melindungi bola mata dari kerusakan mekanis dan menjadi tempat
melekatnya otot mata

Otot-otot Otot-otot yang melekat pada mata antara lain :

a. Muskulus rektus superior, menggerakkan mata ke atas


b. Muskulus rektus inferior, menggerakkan mata ke bawah
c. Muskulus rektus medial, menggerakkan mata ke dalam
d. Muskulus rektus lateral, menggerakkan mata ke sisi luar
e. Muskulus oblikus superior, menggerakkan mata ke bawah sisi luar
f. Muskulus oblikus inferior, menggerakkan mata ke bawah sisi luar

Kornea Memungkinkan lewatnya cahaya dan merefraksi cahaya

Koroid Mengandung pembuluh darah penyuplai retina dan melindungi refleksi


cahaya dalam mata

Badan siliaris Menyokong lensa, mengandung otot yang memungkinkan lensa


berubah bentuk, dan menyekresikan aqueous humor

Iris (pupil) Mengendalikan ukuran pupil, sedangkan pigmennya mengurangi


lewatnya cahaya

Lensa Memfokuskan pandangan dengan mengubah bentuk lensa

Retina Mengandung sel batang dan kerucut

Fovea (bintik Bagian retina yang mengandung sel kerucut


kuning)

Bintik buta Daerah tempat saraf optik meninggalkan bagian dalam bola mata dan
tidak mengandung sel konus dan sel batang

Vitreous humor Menyokong lensa dan membantu menjaga bentuk bola mata

(humor bening)

Aqueous humor Menjaga bentuk kantong depan bola mata

(humor berair)

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 144


Tabel 9.2 Bagian-bagian mata dan fungsinya
Apabila mata melihat benda yangd dekat, maka otot siliaris berkontraksi. Lensa
menjadi menebal untuk menangkap cahaya sehingga objek yang dekat dapat difokuskan pada
retina. Akan tetapi, saat melihat jauh, otot siliaris berelaksasi, lensa menjadi memipih dan
objek difokuskan pada retina. Lihat Gambar 9.18.

Gambar 9.18 Bentuk lensa mata saat melihat benda


Mata yang normal adalah yang dapat memfokuskan sinar-sinar sejajar yang masuk ke
mata sehingga jatuh tepat ke bintik kuning di retina. Dengan demikian, benda dapat dilihat
dengan jelas. Keadaan ini disebut emetropi. Seringkali mata juga mengalami kelainan-kelainan
seperti pada tabel berikut.
Jenis Kelainan Penyebab Lensa Pembantu

Miopi (rabun dekat) Bayangan benda jatuh di depan retina Lensa cekung
karena bola mata terlalu panjang
(cembung)

Hipermetropi Bayangan benda jatuh di belakang Lensa cembung


(rabun jauh) retina karena bola mata terlalu pendek
atau bola mata terlalu pipih

Astigmatisma Kecembungan kornea tidak merata Lensa silinder


sehingga bayangan menjadi tidak
terfokus (kabur)

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 145


Presbiopi Daya akomodasi berubah-ubah karena Kacamata berlensa rangkap
titik proksimum dan remotum
penglihatan berubah-ubah (positif dan negatif)

Tabel 9.3 Kelainan-kelainan pada mata

2. Indera Pendengar (Telinga)


Mendengar adalah kemampuan untuk mendeteksi vibrasi mekanis (getaran) yang
kita sebut suara. Dalam keadaan biasa, getaran mencapai indera pendengar, yaitu telinga,
melalui udara.
Telinga terdiri atas tiga bagian, yaitu telinga bagian luar, tengah, dan dalam. Telinga
bagian luar yang terdiri atas daun telinga dan liang telinga berfungsi membantu
mengkonsentrasikan gelombang suara.

Gambar 9.19 Bagian-bagian telinga


Rongga telinga tengah terisi oleh udara, sedangkan rongga telinga dalam terisi oleh
cairan limfa. Bagian-bagian penyusun telinga dan fungsinya dapat dilihat pada Tabel 9.4.
Bagian Penyusun Telinga Fungsi

Telinga Luar

a. Daun telinga Membantu mengonsentrasikan gelombang


b. Saluran auditori (liang) suara (vibrasi)

Telinga Tengah

a. Membran timpani (gendang telinga) a. Meneruskan vibrasi ke osikula


b. Tulang martil (maleus) b. Meneruskan vibrasi/getaran ke jendela
Tulang landasan (inkus) oval
Tulang sanggurdi (stapes)
c. Pembuluh Eustachius c. Menyeimbangkan tekanan udara antara
telinga tengah dan lingkungan

Telinga Dalam

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 146


a. Jendela oval a. Penghubung telinga tengah dengan
telinga dalam
b. Jendela melingkar b. Sebagai reseptor suara
c. Koklea (rumah siput) c. Sebagai reseptor untuk gerakan kepala
d. Saluran semisikuler dan utrikulus d. Sebagai reseptor gravitasi
e. Membran basiler e. Meneruskan vibrasi
f. Organ korti f. Tempat terdapatnya sel reseptor suara
g. Membran tektorial berbentuk rambut
g. Meneruskan vibrasi ke organ Korti

Tabel 9.4 Bagian penyusun telinga dan fungsinya


a. Mekanisme Terjadinya Suara
Gelombang suara yang masuk ke dalam liang telinga akan memukul gendang telinga
(membran timpani) sehingga bergetar. Getaran membran timpani ditransmisikan melintasi
telinga tengah melalui tiga tulang kecil, yang terdiri atas tulang martil (maleus), landasan
(inkus), dan sanggurdi (stapes).
Telinga tengah dihubungkan ke nasofaring oleh tabung Eustachius. Getaran dari
osikula yang paling dalam (dari tulang sanggurdi) ditransmisikan ke telinga dalam melalui
membran jendela oval ke koklea. Koklea merupakan suatu tabung yang kurang lebih
panjangnya 3 cm dan bergulung seperti rumah siput. Koklea berisi cairan limfa.
Getaran dari jendela oval ditransmisikan ke dalam cairan limfa dalam ruangan koklea.
Selanjutnya, getaran diteruskan dengan gerak berlawanan arah ke jendela bundar.
Di bagian dalam ruangan koklea terdapat organ Korti. Organ Korti berisi sel-sel
rambut yang sangat peka. Inilah reseptor getaran yang sebenarnya. Sel-sel rambut tersebut
terletak di antara membran basiler dan membran tektorial. Getaran dalam cairan koklea
menimbulkan getaran dalam membran basiler. Hal ini menggerakkan sel-sel rambut terhadap
membran tektorial, yang berarti menstimulasinya. Impuls listrik yang timbul dalam sel ini
kemudian diteruskan oleh saraf auditori ke otak. Dengan demikian kita dapat mendengarkan
suara.

b. Alat Keseimbangan (Ekuilibrium)


Selain untuk mendeteksi gelombang suara, telinga juga sebagai alat deteksi posisi
tubuh yang berhubungan dengan gravitasi dan gerak tubuh. Kedua fungsi ini cukup berbeda
dengan fungsi deteksi bunyi.
Di atas koklea ada dua kantong yang berisi cairan limfa, yaitu 3 saluran setengah
lingkaran (saluran semisirkuler) dan vestibulum. Saluran semisirkuler mempunyai dasar
yang menggelembung yang disebut ampula. Ampula mengandung sel bersilia dan berfungsi
sebagai reseptor yang disebut krista. Krista terbenam dalam massa seperti gelatin yang
disebut kupula. Jika kepala menggeleng, materi gelatin ikut bergoyang dan silia melengkung.
Pelengkungan ini menimbulkan impuls saraf yang kemudian disampaikan ke otak.
Vestibulum terdiri atas dua bagian, yaitu sakulus dan utrikulus, yang berupa kantong
dan dilapisi oleh sel-sel rambut dan silia. Utrikulus dan sakulus berisi endolimfa. Masing-
masing memiliki sel reseptor di dalam dindingnya yang disebut macula. Macula terbenam

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 147


dalam massa seperti jeli yang mengandung Kristal kapur disebut otolit. Otolit dipengaruhi
oleh gravitasi. Jika kepala menggeleng, otolit ikut bergoyang dan silia melengkung.
Pelengkungan ini menyebabkan terjadinya impuls saraf di serabut saraf. Impuls dari reseptor
akan diinterpretasikan di otak dan hasilnya adalah informasi tentang posisi kepala.

3. Indera Peraba dan Perasa (Kulit)


Pada kulit mamalia, termasuk manusia, terdapat berbagai reseptor yang memiliki
fungsi berbeda. Kulit manusia tersusun oleh dua lapisan utama, yaitu epidermis dan dermis.
Pada epidermis terdapat reseptor untuk rasa sakit dan tekanan lemah. Reseptor untuk
tekanan disebut mekanoreseptor.

Gambar 9.5 Bagian-bagian kulit


Pada dermis terdapat reseptor untuk panas, dingin, dan tekanan yang kuat. Masing-
masing reseptor tersebut adalah sebagai berikut.
a. Kospuskula Pacini, merupakan ujung saraf perasa tekanan kuat.
b. Ujung saraf sekeliling rambut, merupakan ujung saraf peraba.
c. Kospuskula Ruffini, merupakan ujung saraf peraba.
d. Ujung saraf Krause, merupakan ujung saraf perasa dingin.
e. Kospuskula Meissner, merupakan ujung saraf peraba.
f. Ujung saraf tanpa selaput, merupakan perasa nyeri.
g. Lempeng Merkel, merupakan ujung saraf perasa sentuhan dan tekanan ringan.
Salah satu reseptor yang mudah diamati adalah kospuskula Pacini karena berukuran
besar. Reseptor ini terletak pada dermis dan di berbagai organ dalam. Sebagaiman reseptor
lain, masing-masing reseptor ini dihubungkan dengan neuron sensori. Reseptor indera yang
didistribusikan ke seluruh otot rangka dan tendomn dinamakan proprioseptor. Regangan atau
kontraksi otot memacu reseptor ini untuk mengenali impuls saraf.

4. Indera Pembau
Manusia mendeteksi bau dengan menggunakan reseptor yang terletak pada kedua
epitelium olfaktori di dalam rongga hidung. Daerah ini masing-masing berukuran kurang
lebih 250 m2. Udara yang masuk ke dalam rongga hidung akan melaluinya. Sel-sel penciuman
memiliki ujung berupa rambut-rambut halus. Rambut-rambut itu dihubungkan oleh urat saraf

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 148


melalui tulang saringan dan bersatu menjadi urat saraf olfaktori menuju ke pusat penciuman
bau di otak. Di antara sel-sel penciuman terdapat sel-sel penunjang atau penyokong.

Gambar 9.6 Bagian-bagian hidung


Reseptor pembau dan pengecap saling berhubungan dan bekerja sama. Indera
pembau dan pencium menerima stimulus berupa gas, sedangkan indera pengecap menerima
stimulus berupa cairan.
Hanya ada dua sel reseptor yang dapat dibedakan dalam epitelium olfaktori,
berdasarkan strukturnya. Akan tetapi, berdasarkan fungsinya, ada tujuh macam kelompok
sel-sel reseptor itu, kita dapat mengenal 400 macam bau.

5. Indera Pengecap (Lidah)


Rangsangan kimia yang berasal dari luar tubuh diterima oleh reseptor kimia
(kemoreseptor). Kemoreseptor kita terhadap lingkungan luar adalah berupa tunas pengecap
yang terdapat pada lidah. Agar suatu zat dapat dirasakan, zat itu harus larut dalam
kelembapan mulut sehingga dapat menstimulasi kuncup rasa/ tunas pengecap.
Kuncup rasa sebagian besar terdapat pada permukaan lidah. Ada juga beberapa yang
ditemukan pada langit-langit lunak di belakang mulut dan lengkung langit-langit.
Kemoreseptor ini dapat dibedakan menjadi empat macam sensasi utama, yaitu rasa manis,
rasa asam, rasa asin, dan rasa pahit.
Dengan menggunakan larutan sukrosa, asam hidrokolat, NaCl, dan kinina sulfat encer,
seseorang dapat mengetahui keempat rasa sensasi utama tersebut yang masing-masing ada di
daerah khusus lidah. Akan tetapi, memetakan percobaan semacam ini pun menunjukkan
adanya daerah rasa yang sangat tumpang tindih dan sangat bervariasi pada setiap orang.
Daerah sensasi rasa manis terletak di bagian depan, rasa asin di bagian tepi, rasa asam di
bagian kedua sisi lidah dan rasa pahit di bagian tengah belakang lidah.
Pada lidah terdapat tiga papilla pengecap, yaitu :

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 149


a. Papilla berbentuk benang, merupakan papilla berada dan tersebar di seluruh permukaan
lidah
b. Papilla berbentuk huruf V, tersusun dalam lengkungan yang dilingkari oleh suatu saluran
pada daerah dekat pangkal lidah
c. Papilla berbentuk palu, terdapat pada daerah tepi-tepi lidah

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 150


BAB 10

Sistem
Reproduksi
Setiap sel dari triliunan sel dalam tubuhmu berasal dari satu sel yang dihasilkan pada
fertilisasi. Satu sel itu dihasilkan dari penggabungan dua sel, yaitu sel telur dan sperma. Ketika
terjadi fertilisasi (pembuahan), dihasilkan zigot. Setelah fertilisasi terjadi, zigot mengalami
perubahan yang akhirnya mengarah pada pembentukan individu baru. Zigot membelah
menjadi dua sel, lalu empat, dan seterusnya, hingga pada akhirnya menjadi embrio.
SISTEM REPRODUKSI PADA PRIA
Sistem reproduksi pada pria terdiri dari organ atau alat reproduksi yang
berdasarkan letaknya dibedakan menjadi dua, yakni organ reproduksi yang tampak dari luar
dan organ reproduksi yang tidak tampak dari luar. Organ reproduksi bagian luar yang dapat
dilihat adalah penis. Sedangkan organ reproduksi pria yang tidak tampak dari luar adalah
testis, uretra, dan vesikula seminalis, karena letaknya di dalam tubuh.
Organ-organ reproduksi pria akan mulai berkembang pada saat usia menginjak 9-15
tahun dan akan berhenti perkembangannya pada usia 20 tahun.

Gambar 10.1 Organ reproduksi pada pria

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 151


1. ALAT REPRODUKSI (GENETALIA) LUAR
a. Penis
Penis adalah organ yang berfungsi untuk kopulasi (memindahkan sperma ke saluran
kelamin wanita) sekaligus sebagai saluran buang air kecil. Penis tersusun atas tiga silinder
jaringan erektil mirip spons. Jaringan tersebut berasal dari kapiler darah yang termodifikasi.

b. Skrotum
Skrotum adalah pelipatan dinding berupa kantung yang didalamnya berisi testis.
Fungsinya adalah untuk menjaga suku testis supaya tidak terlalu panas. Di skrotum terdapat
otot polos yang disebut otot dartos. Otot inilah yang membuat testis dapat mengerut dan
mengendur.

2. ALAT REPRODUKSI (GENETALIA) PRIA DALAM


a. Testis
Testis adalah organ kelamin dalam pria berbentuk oval yang terletak di dalam
skrotum. Testis berjumlah sepasang dan berfungsi untuk menghasilkan sel kelamin jantan
(spermatozoa) dan hormon testosteron. Testis terletak di dalam skrotum yang merupakan
organ berugae (memiliki lipatan kulit), berfungsi untuk menjaga suhu testis agar
spermatogenesis dapat tetap berlangsung. Jika Suhu rendah (dingin) maka skrotum akan
berkerut dan mendekat ke arah tubuh, sedangkan jika suhu tinggi, maka skrotum akan
mengendur, menjauh dari tubuh.
Tempat pembentukan sperma dalam testis adalah tubulus seminiferus. Kemudian
terdapat pintalan-pintalan tubulus seminiferus yang terdapat di dalam ruang testis yang
disebut lobulus testis, satu testis umumnya mengandung sekitar 250 lobulus testis.

b. Epididimis
Epididimis adalah organ kelamin dalam pria berbentuk saluran berkelok – kelok yang
terletak di dalam skrotum, diluar testis. Epididimis berbentuk seperti huruf C. Epididimis
berfungsi dalam pengangkutan, penyimpanan, dan pematangan sperma. Sebelum memasuki
epididimis, sperma tidak memiliki kemampuan untuk bergerak dan belum subur, namun
setelah epididimis menjalankan fungsinya, sperma sudah subur dan mampu bergerak
walaupun belum sempurna. Setelah dari epididimis sperma akan masuk ke vas deferens, lalu
disalurkan menuju vesikula seminalis.

c. Vas deferens
Vas Deferens adalah saluran berbentuk tabung yang berfungsi untuk menyalurkan
sperma ke vesikula seminalis dan sebagai tempat penampungan sperma. Dalam proses
pematangan dan penyimpanan sperma, vas deferens ini mendorong sperma dengan gerak
peristaltik lambat menuju vesikula seminalis.

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 152


d. Kelenjar Kelamin
Kelenjar kelamin adalah organ – organ kelamin dalam pria yang berfungsi untuk
menghasilkan cairan tempat berenangnya sperma, dan cairan ini akan menjaga sperma tetap
hidup dengan cara menetralisir asam, karena cairan itu bersifat basa. Dalam bahasa sehari –
hari cairan ini kita kenal dengan air mani, sedangkan dalam bahasa ilmiah dikenal dengan
nama semen. Dalam 1 ml air mani, terdapat sekitar 60 – 100 juta sel sperma. Normalnya
semen memiliki pH 7,2 dengan volume 3-5 ml, dan berwarna putih susu sampai kekuning –
kuningan serta sedikit kental. Berikut adalah organ yang termasuk ke dalam kelenjar
kelamin :
 Vesikula seminalis (kantung sperma), yaitu organ berupa saluran berbentuk tabung
berjumlah sepasang di kanan dan kiri tubuh. Vesikula Seminalis memiliki panjang sekitar 5
– 10 cm. Vesikula Seminalis berfungsi untuk mensekresikan cairan bersifat basa (pH 7,3)
mukus, vitamin, fruktosa (sebagai nutrisi bagi sperma), protein, enzim, dan prostaglandin.
Cairan dari vesikula seminalis ini merupakan 60% dari seluruh volume semen. Vesikula
Seminalis akan menyatu dengan vas deferens dan kelenjar prostat untuk membentuk
saluran ejakulasi.
 Kelenjar prostat, yaitu organ yang berada di bawah kandung kemih yang berfungsi untuk
mensekresikan cairan berwarna putih keabu-abuan yang bersifat basa. Cairan ini
disekresikan ke dalam saluran ejakulasi dan menyumbangkan sekitar 30% dari seluruh
volume semen. Cairan kelenjar prostat akan bersatu dengan cairan dari vesikula seminalis
dan akan menjadi tempat hidup dan bergeraknya sperma. Cairan yang disekresikan organ
ini terdiri atas fosfolipid, asam sitrat (untuk nutrisi) dan juga antikoagulan.
 Kelenjar Bulbouretra (Cowpery), yaitu kelenjar berjumlah sepasang yang berfungsi untuk
menghasilkan cairan lendir bersifat basa ke dalam saluran ejakulasi. Kelenjar ini terletak
di bawah kelenjar prostat. Cairan yang dihasilkan oleh kelenjar Bulbouretra ini keluar
sebelum ejakulasi, dan dalam agama islam disebut mazi yang merupakan najis dan cara
mensucikannya sama seperti mencuci kencing.

e. Uretra
Uretra adalah saluran yang terletak di dalam penis, berfungsi untuk tempat keluarnya
sperma dan juga sebagai tempat keluarnya urine.

SPERMA
Struktur sperma terdiri dari kepala, bagian tengah (badan), dan ekor (flagella). Pada
bagian kepala terdapat inti sel dan akrosom yang dibentuk dari kompleks Golgi. Akrosom
menghasilkan enzim yang berfungsi membantu sperma menembus sel telur (ovum). Pada
bagian tengah, terdapat mitokondria tempat berlangsungnya oksidasi sel untuk membentuk
energi yang digunakan oleh sperma sehingga sperma dapat bergerak aktif. Bagian ekor
berupa flagela yang merupakan alat gerak sperma.

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 153


Gambar 10.2 Struktur sperma

Proses Pembentukan Sperma


Proses pembentukan sperma mulai terjadi ketika seorang pria menginjak usia
belasan tahun. Mula-mula, sel-sel induk sperma (spermatogonium) membelah secara mitosis
beberapa kali sehingga dihasilkan lebih banyak spermatogonium. Sebagian dari sel-sel
spermatogonium tersebut terus membelah secara mitosis, sedangkan sebagian yang lain
membesar menjadi spermatosit primer. Oleh karena pembelahan terjadi secara mitosis maka
spermatogonium dan spermatosit primer mempunyai 2n kromosom (diploid). Kemudian,
spermatosit primer membelah secara meiosis (tahap I) menghasilkan spermatosit sekunder.
Oleh karena membelah secara meiosis, maka spermatosit sekunder mempunya n kromosom
(haploid). Spermatosit sekunder membelah lagi secara meiosis (tahap II) menghasilkan dua
sel yang juga haploid (n). Hasil pembelahan tersebut disebut spermatid, dan diperoleh empat
spermatid. Sel-sel spermatid akan mengalami diferensiasi (perubahan bentuk) menjadi sel
spermatozoa atau sperma¸peristiwa ini disebut spermatogenesis. Diferensiasi tersebut
meliputi adanya kepala, badan (bagian tengah), dan ekor (flagela).

Gambar 10.3 Skema spermatogenesis

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 154


Hormon pada Pria
Proses pembentukan sperma distimulasi oleh sejumlah hormon yaitu:
1. Testosteron adalah hormon yang memicu pembelahan meiosis. Hormon ini disekresi oleh
sel leydig.
2. Luteinizing hormone (LH) adalah hormon yang menstimulasi sel leydig untuk
mensekresi testosteron. LH disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior.
3. Follicle stimulating hormone (FSH) adalah hormon yang menstimulasi sel sertoli untuk
mengubah spermatid menjadi sperma. FSH disekresikan oleh kelenjar hipofisis anterior.
4. Estrogen adalah hormon yang berfungsi mematangkan sperma. Estrogen dibentuk oleh sel
sertoli yang distimulasi oleh FSH.
5. Hormon pertumbuhan adalah hormon yang mengatur fungsi metabolisme testis.

SISTEM REPRODUKSI PADA WANITA


Alat reproduksi wanita terdiri atas ovarium (indung telur), uterus (rahim), dan
vagina. Ovarium merupakan organ penghasil sel telur (ovum) yang terletak pada kedua sisi
kanan dan kiri rahim masing-masing besarnya kurang lebih seperti ukuran buah anggur.
Rahim merupakan rongga tempat tumbuh dan berkembangnya Janis. Vagina merupakan
lubang tempat keluarnya janin pada proses kelahiran, tempat keluarnya darah menstruasi,
dan tempat masuknya sperma. Selain itu juga terdapat saluran telur (oviduk atau Tuba
Fallopii), yaitu saluran yang dilalui sel telur dalam perjalanannya dari indung telur menuju
rahim.

Gambar 10.4 Organ reproduksi wanita

a. Indung telur (Ovarium)


Ovarium berjumlah sepasang dan terletak di rongga perut, yaitu di daerah pinggang
kiri dan kanan. Ovarium diselubungi oleh kapsul pelindung dan mengandung beberapa folikel.
Tiap folikel mengandung satu sel telur yang diselubungi oleh satu atau lebih lapisan sel-sel
folikel. Folikel adalah struktur seperti bulatan-bulatan yang mengelilingi oosit dan berfungsi
menyediakan makanan dan mlindungi perkembangan sel telur.

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 155


b. Oviduk (Tuba Fallopii)
Oviduk berjumlah sepasang. Saluran oviduk menghubungkan ovarium dengan rahim
(uterus). Ujung oviduk berbentuk corong berjumbai-jumbai (fimbriae). Fimbriae berfungsi
menangkap ovum. Setelah ovum ditangkap oleh fimbriae, kemudian diangkat oleh bagian
oviduk yang menyempit dengan gerak peristaltik dinding tuba menuju ke rahim.
 Tuba Fallopi berfungsi untuk :
 Sebagai saluran spermatozoa dan ovum
 Penangkap ovum
 Bisa menjadi tempat pembuahan (fertilisasi)
 Sebagai tempat pertumbuhan hasil pembuahan sebelum mampu masuk ke bagian dalam
uterus (rahim).

c. Rahim (Uterus)
Pada manusia, rahim hanya satu ruang dan berotot, serta tebal. Pada wanita yang
belum pernah melahirkan, ukuran rahim biasanya panjangnya 7 cm dan lebarnya 4-5 cm.
Rahim bawah mengecil dan dinamakan leher rahim (serviks uteri), sedangkan bagian yang
besar disebut badan rahim (korpus uteri). Rahim tersusun atas tiga lapisan, yaitu perimetrium,
miometrium, dan endometrium.

d. Endometrium
Endometrium menghasilkan banyak lendir dan mengandung banyak pembuluh darah.
Lapisan inilah yang mengalami penebalan yang akan mengelupas setiap bulannya bila tidak
ada zigot (sel telur yang telah dibuahi) yang ditanamkan (implantasi).

e.Vagina 

Vagina ialah sebuah tabung berlapiskan otot yang membujur ke arah belakang dan
atas. Dinding vagina lebih tipis daripada rahim dan banyak memiliki lipatan. Hal ini untuk
mempermudah jalan kelahiran bayi. Vagina juga memiliki lendir yang dihasilkan oleh dinding
vagina dan kelenjar Bartholin.

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 156


Proses Pembentukan Ovum
Proses pembentukan ovum di dalam ovarium disebut oogenesis. Proses selengkapnya
akan diuraikan sebagai berikut.

Gambar 10.5 Skema oogenesis

Pada ovarium di dalam tubuh embrio (fetus) telah terdapat sekitar 600.000 buah sel
induk telur (oogonium). Pada umur embrio lima bulan, oogonium memperbanyak diri secara
mitosis membentuk ±7 juta oosit primer. Setelah itu terjadi pengurangan jumlah oosit primer
sampai lahir. Pada saat embrio berumur 6 bulan, oosit primer sedang dalam proses meiosis I,
khususnya berada pada tahap profase I. Ketika seorang bayi perempuan lahir, ovarium telah
berisi sekitar 1-2 juta sel telur (oosit primer). Selanjutnya, oosit primer tersebut istirahat
(tidak melakukan pembelahan) sampai masa pubertas. Pada waktu anak berumur 7 tahun,
jumlah oosit primer berkurang lagi menjadi sekitar 300-400 ribu oosit primer.
Setelah masuk masa pubertas, dan seseorang sudah mengalami menstruasi atau haid,
saat itu kelenjar hipofisis perempuan menghasilkan FSH (follicle stimulating hormone) yang
merangsang oosit primer untuk melanjutkan pembelahan. Dari pembelahan tersebut,
dihasilkan dua sel yang ukurannya tidak sama. Sel yang ukurannya kecil disebut badan polar
pertama. Sel tersebut akan melanjutkan pembelahan meiosis II dan disebut oosit sekunder,
yang terus membelah menghasilkan satu sel yang besar disebut ootid dan satu sel badan
polar. Sel ootid berkembang menjadi sel telur yang siap diovulasikan.
Seperti halnya spermatogenesis, proses oogenesis juga dipengaruhi oleh berbagai
jenis hormon antara lain sebagai berikut.
 Hormon FSH ( Follicle Stimulating Hormone ), berfungsi sebagai perangsang pertumbuhan
pada sel-sel folikel.
 Hormon LH ( Luteinizing Hormone ), berfungsi sebagai perangsang terjadinya ovulasi, yaitu
proses pengeluaran sel telur.
 Hormon Estrogen, berfungsi menimbulkan sifat kelamin sekunder.
 Hormon Progesteron, berfungsi untuk menebalkan dinding endometrium.

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 157


Proses dan Siklus Menstruasi
Secara berkala, sel telur yang sudah matang akan dikeluarkan dari indung telur. Sel
telur ini akan bergerak melalui saluran telur menuju rahim. Sementara itu, dinding secara
berkala akan menebal sehingga rahim siap menerima zigot hasil fertilisasi. Jika fertilisasi
tidak terjadi, sel telur dan jaringan yang terbentuk pada dinding Rahim akan luruh dan
dikeluarkan dari Rahim sebagai menstruasi (haid).
Siklus menstruasi ini berkaitan dengan pembentukan sel telur dan pembentukan
endometrium (dinding rahim). Siklus menstruasi rata-rata 28 hari. Akan tetapi, tidak semua
orang mempunyai siklus yang sama; ada yang masanya hanya 21 hari, da nada pula yang
mencapai 30 hari. Siklus ini dikendalikan oleh hormon-hormon reproduksi yang dihasilkan
oleh hipotalamus, hipofisis, dan ovarium.
Remaja perempuan yang telah mengalami menstruasi dikatakan telah memasuki usia
subur karena telah mengalami ovulasi (menghasilkan ovum).
Wanita mulai mengalami menstruasi pada usia sekitar 9-15 tahun dan terus berlanjut
sampai masa menopause pada usia sekitar 45-49 tahun. Setelah memasuki masa menopause
seorang wanita tidak dapat menghasilkan ovum, karena semua oosit primer yang tersisa
mengalami degradasi.

PERKEMBANGAN EMBRIO
Pembuahan terjadi di saluran telur (Tuba Fallopii atau oviduk). Zigot yang terbentuk
menuju ke rahim (uterus), kemudian membelah diri menjadi duar, empat, delapan, enam
belas, dan seterusnya. Sementara itu, lapisan dalam dinding rahim menebal untuk memberi
makanan bagi embrio. Embrio memperoleh makanan dari tubuh induknya melalui plasenta.
Selanjutnya, makanan masuk ke embrio melalui tali pusar. Melalui tali pusar tersebut, sisa-
sisa metabolism dan zat yang tidak berguna dialirkan kembali ke plasenta dan akhirnya ke
tubuh ibunya.
Di dalam uterus, embrio dikelilingi oleh suatu cairan yang disebut cairan amnion atau
ketuban. Cairan amnion berfungsi untuk melindungi embrio dari guncangan.
 Amnion adalah sistem dukungan yang kehidupan yang merupakan kantong tipis atau
amplop berisi cairan yang jernih tempat embrio yang berkembang mengapung.
 Tali pusar terdiri dari dua arteri dan satu vena yang menghubungkan bayi dengan
plasenta.
 Plasenta berisi kelompok jaringan yang memiliki bentuk seperti piringan dan di dalamnya
terdapat pembuluh darah kecil yang terangkai antara ibu dengan bayinya, tetapi tidak
bergabung. Pada saat kebanyakan wanita mengetahui mereka hamil, organ-organ utama
mulai terbentuk.

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 158


Gambar 10.6 Tahap perkembangan manusia

 Pertumbuhan dan Perkembangan pada Triwulan I


Umur kehamilan Panjang fetus Pembentukan organ
4 minggu 7,5-10 mm Rudimental mata, telinga & hidung.
Hidung, telinga, jari mulai dibentuk,
8 minggu 2,5 cm
kepala menekuk ke dada.
Daun telinga jelas, kelopak mata melekat
12 minggu 9 cm leher mulai terbentuk, alat kandungan luar
terbentuk namun belum terdiferensiasi

 Pertumbuhan dan Perkembangan pada Triwulan II


Umur kehamilan Panjang fetus Pembentukan organ
Genetalia eksterna terbentuk dan dapat
16 minggu 16-18 cm
dikenal, kulit tipis dan warna merah.
Kulit lebih tebal, rambut mulai tumbuh di
20 minggu 25 cm kepala, dan rambut halus (lanugo) tumbuh di
kulit.
Kedua kelopak mata tumbuh alis dan bulu
mata serta kulit keriput. Kepala besar. Bila
24 minggu 30-32 cm
lahir dapat bernafas tetapi hanya dapat
bertahan hidup beberapa jam saja.

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 159


 Pertumbuhan dan Perkembangan pada Triwulan III
Umur kehamilan Panjang fetus Pembentukan organ
Kulit warna merah ditutupi veniks
28 minggu 35 cm kaseosa. Bila lahir, dapat bernafas, menangis
pelan dan lemah, bayi imatur.
Kulit merah dan keriput. Bila lahir, kelihatan
32 minggu 40-43 cm
seperti orang tua kecil (little old man)
36 minggu 46 cm Muka berseri, tidak keriput. Bayi Prematur
Bayi cukup bulan. Kulit licin, verniks
kaseosa banyak, rambut kepala tumbuh baik,
40 minggu 50-55 cm organ-organ baik. Pada pria testis sudah
berada dalam skrotum, sedangkan pada
wanita, labia mayora berkembang baik.

KELAINAN DAN PENYAKIT PADA SISTEM REPRODUKSI


Penyakit-penyakit yang ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui hubungan
seksual disebut penyakit menular seksual (PMS), termasuk AIDS. PMS mempengaruhi tingkat
kesehatan sistem reproduksi manusia, bahkan AIDS dapat mengakibatkan kematian. Jika
tidak diobati secara tepat, infeksi dapat menjalar dan menyebabkan penderitaan, sakit
berkepanjangan, kemandulan, dan bahkan kematian.
Ada banyak penyakit yang bias digolongkan sebagai PMS. Di Indonesia, penyakit yang
banyak ditemukan saat ini adalah sebagai berikut.
1. Gonorea (Kencing Nanah)
Bakteri penyebab penyakit ini adalah Neisseria gonorroeae. Masa inkubasinya adalah
2-10 hari setelah kuman masuk ke dalam tubuh melalui hubungan seksual. Gejala gonorea
antara lain alat kelamin terasa nyeri, merah, bengkak, dan bernanah. Gejala pada pria adalah
rasa sakit pada kencing, keluarnya nanah, ujung penis merah dan bengkak. Pada wanita, 60%
kasus tidak menunjukkan gejala. Namun, ada juga rasa sakit pada saat kencing dan terjadi
keputihan.
Penyakit ini seringkali menyebabkan kemandulan pada pria dan wanita. Pada wanita
bisa juga terjadi radang panggul. Jika penderita sedang hamil, penyakit ini dapat diturunkan
kepada bayi yang baru lahir, yaitu berupa infeksi pada mata yang dapat menyebabkan
kebutaan.

2. Sifilis (Raja Singa)


Bakteri penyebabnya adalah Treponema pallidum. Masa inkubasinya berlangsung
selama 3-4 minggu, kadang-kadang sampai 13 minggu. Kemudian timbul benjolan di sekitar

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 160


alat kelamin. Sifilis kadang-kadang disertai pusing-pusing dan nyeri tulang seperti flu, yang
akan hilang sendiri tanpa diobati. Ada bercak kemerahan pada tubuh setelah sekitar 6-12
minggu. Gejala ini akan hilang dengan sendirinya dan seringkali penderita tidak
memperlihatkan hal ini.
Selama 2-3 tahun pertama, penyakit ini tidak menunjukkan gejala apa-apa, atau
disebut masa laten. Setelah 5-10 tahun, penyakit sifilis akan menyerang susunan saraf otak,
pembuluh darah, dan jantung. Pada wanita hamil, sifilis dapat ditularkan kepada bayi yang
dikandungnya dan bayi tersebut dapat lahir dengan kerusakan kulit, hati, limpa, dan
keterbelakangan mental. Jadi, penyakit ini juga menyerang berbagai organ tubuh, tidak hanya
pada alat kelamin.

3. Herpes genital
Penyakit ini disebabkan oleh virus Herpes simplex dengan masa inkubasi 4-7 hari
sesudah virus masuk ke dalam tubuh.
Gejalanya adalah :
a. bintil-bintil berair (berkelompok seperti anggur) yang sangat nyeri pada sekitar alat
kelamin
b. bintil pecah dan meninggalkan luka yang sering mengerak, lalu hilang sendiri
c. gejala akan kambuh lagi, namun tidak senyeri tahap awal
Pada wanita, penyakit ini sering kali berkembang menjadi kanker mulut rahim
beberapa tahun kemudian. Penyakit ini belum ada obatnya, tetapi pengobatan antivirus bisa
mengurangi rasa sakit dan lamanya penyakit yang dideritanya.

4. Klamidia
Penyakit ini disebabkan oleh Chlamydia trachomatis. Masa inkubasi berlangsung 7-21
hari. Gejalanya adalah timbul peradangan pada alat reproduksi pria dan wanita.
Pada wanita, gejalanya adalah :
a. keluarnya cairan dari alat kelamin atau keputihan encer berwaran putih kekuningan
b. rasa nyeri di rongga panggul
Pada pria, gejalanya adalah :
a. rasa nyeri saat kencing
b. keluar cairan bening dari saluran kencing
c. apabila ada infeksi lebih lanjut, cairan semakin sering keluar dan bercampur darah
Pada wanita, penyakit ini dapat menyebabkan cacatnya saluran telur dan
kemandulan, radang saluran kencing, robeknya saluran ketuban sehingga terjadi kelahiran
bayi sebelum waktunya (premature). Sementara pada pria mengakibatnya rusaknya saluran
air mani, kemandulan, serta radang saluran kencing.

5. Kandidiasis vagina
Kandidiasis vagina merupakan merupakan keputihan yang disebabkan oleh jamur
Candida albicans. Pada keadaan normal, jamur ini terdapat di kulit maupun di dalam vagina.
Akan tetapi pada keadaan tertentu, jamur ini menimbulkan keputihan.

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 161


Gejalanya berupa keputihan berwarna putih seperti susu, bergumpal, disertai rasa
gatal, panas, dan kemerahan pada alat kelamin dan bagian di sekitarnya.

6. Kutil kelamin
Penyebab kutil kelamin adalah Human papillomavirus (HPV). Gejala penyakit ini khas,
yaitu terdapat satu atau beberapa kutil di sekitar kemaluan. Pada wanita, kutil dapat timbul di
daerah kelamin sampai dubur, selaput lendir bagian dalam vagina, sampai leher rahim. Kutil
kelamin dapat pula mengakibatkan kanker leher Rahim atau kanker kulit di sekitar kelamin.
Pada pria, kutil dapat tumbuh di alat kelamin dan saluran kencing bagian dalam.
Kadang-kadang, kutil tidak terlihat sehingga tidak disadari. Biasanya, pria baru menyadari
setelah ia menulari pasangannya.
Sampai sekarang belum ada obat yang dapat menyembuhkan kutil kelamin.
Pengobatan hanya untuk menghilangkan kutilnya saja.
Satu-satunya cara untuk mengobati berbagai PMS adalah berobat ke dokter, atau
tenaga kesehatan. Jika terkena PMS, sebaiknya tidak hanya mengobati diri sendiri, pasangan
juga harus diperiksa dan diobati. Patuhi cara pengobatan sesuai petunjuk yang diberikan oleh
dokter atau tenaga kesehatan untuk memastikan kesembuhan.

7. AIDS
AIDS adalah singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome. Penyakit ini adalah
kumpulan gejala akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh yang terjadi seseorang
terinfeksi HIV. HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Orang yang
terinfeksi oleh virus ini tidak dapat mengatasi serangan infeksi penyakit lain karena sistem
kekebalan tubuhnya menurun drastic. AIDS termasuk PMS, karena salah satu cara
penularannya adalah melalui hubungan seksual dengan orang yang telah terinfeksi HIV.

Read
more
:http://www.academia.edu/10781322/Kelainan_Dan_Penyakit_Pada_Sistem_Reproduksi_Manus
ia
http://dosenbiologi.com/manusia/kelainan-pada-sistem-reproduksi

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 162


BAB 11
SISTEM PERTAHANAN TUBUH
A.      Macam-Macam Sistem Pertahanan Tubuh

1.       Sistem limfatik, terdiri atas:


a.       Pembuluh Limfa
1)     Pembuluh limfa berisi cairan limfa (getah bening), yaitu plasma darah yang merembes
keluar dari pembuluh kapiler dan masuk ke jaringan tubuh.
2)     Pembuluh limfa, ada dua mcam:
a)    Pembuluh limfa kanan, menampung cairan limfa dari kepala, leher bagian kanan,
dada kanan, dan lengan kanan.
b)    Pembuluh limfa kiri, menampung cairan limfa dari kepala, leher bagian kiri, dada
dan lengan sebelah kiri, serta tubuh bagian bawah.
b.      Organ-Organ Limfoid, dibedakan atas:
1)     Limfa, merupakan organ limfoid terbesar dan berfungsi memproduksi sel darah putih,
mampu memfagosit eritrosit dan trombosit yang usang serta sebagai tempat persediaan
limfosit dan sel plasma.
2)     Buku limfa, terdapat hampir di sepanjang pembuluh limfa dan beberapa di bagian
lipatan siku leher, ketiak, paha, dan lutut. Menghasilkan sel darah putih dan makrofag.
Makrofag memakan mikroba patogen yang terdapat di cairan limfa yang melewati
pembuluh limfa.
3)     Sumsum merah, menghasilkan limfosit. Limfosit yang terseleksi adalah:
a) limfosit B (sel B), pematangannya terjadi di sumsum merah dan menghasilkan
antibodi (immunoglobulin= Ig) untuk melawan antigen.
b) limfosit T (sel T), pematangannya terjadi di kelenjar timus, mampu membunuh sel
kanker dan sel yang terinfeksi virus, melawan jamur, dan melawan sel tubuh hasil
transplantasi. Sel T juga dibutuhkan sel B untuk memproduksi antibodi.
4)    Timus, merupakan kelenjar yang berfungsi sebagai tempat pematangan limfosit menjadi
sel T. Terdapat di bagian faring.
5)    Tonsil, menghasilkan limfosit dan berfungsi melawan infeksi pada faring dan saluran
pernapasan bagian atas.
2.       Sistem Kekebalan Tubuh
a.       Sistem Kekebalan Bawaan
1)     Kulit dan membran mukosa, merupakan pertahanan pertama tubuh terhadap kuman
penyakit.
      Kulit mensekresi zat-zat yang bersifat asam dan minyak yang dapat menghambat dan
membunuh bakteri.
     Mukosa lambung mengandung HCl dan enzim pencernaan protein yang dapat
membunuh mikroba patogen.
2)      Fagosit, misalnya: neutrofil, eosinofil, dan makrofag. Berfungsi memakan mikroba,
seperti bakteri, virus, dan protozoa.
3)      Sel natural killer, mampu mengenali perubahan pada permukaan sel yang terinfeksi oleh
virus atau sel kanker, kemudian mengikatnya dan membunuhnya dengan senyawa kimia
yang dilepaskannya.
4)      Protein antimikroba (interferon), menghambat replikasi virus.

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 163


b.      Sistem Kekebalan Adaptif, dapat mengenali mikroba patogen yang telah menginfeksi
sehingga apabila terdapat patogen yang sama menyerang tubuh, maka dapat aktif kembali.
Contoh sel B menghasilkan antibodi.
c.       Macam-Macam Kekebalan Tubuh
1)      Kekebalan Aktif (antibodi dibuat oleh tubuh sendiri), dibedakan menjadi dua macam:
a)   Kekebalan aktif alami, kekebalan diperoleh setelah sembuh dari sakit. Contoh;
penyakit campak biasa terjadi satu kali seumur hidup.
b)  Kekebalan aktif buatan, kekebalan diperoleh setelah vaksinasi.
2)      Kekebalan Pasif (tubuh tidak membuat antibodi sendiri), dibedakan menjadi dua
macam:
a)   Kekebalan pasif alami, diperoleh dari ibu selama di dalam kandungan melaui plasenta
atau ASI setelah dilahirkan.
b)  Kekebalan pasif buatan, diperoleh setelah mendapat antibodi yang terlarut dalam
serum. Contoh: suntikan anti tetanus serum (ATS).

B.      Antigen dan Antibodi


1.       Antigen adalah benda asing yang dapat merangsang respon sistem pertahanan tubuh. Antigen
dibagi dua macam:
a.       Imunogen, antigen yang dapat merangsang sistem pertahanan tubuh dengan sangat kuat.
b.     Hapten, merupakan determinan antigen yang dapat mengikat atau bereaksi dengan
antibodi, tetapi tidak dapat merangsang pembentukan antibodi secara langsung.
2.       Terdapat lima kelas antibodi: IgM, IgG, IgA, IgD, dan IgE.

C.      Kegagalan Sistem Pertahanan Tubuh


1.     Penyakit autoimun, merupakan penyakit yang disebabkan sistem imun menyerang dan merusak
tubuh sendiri sehingga terjadi peradangan di tempat sistem pertahanan tubuh menyerang
patogen.
2.      Alergi, merupakan penyakit yang menyebabkan tubuh menjadi hipersensitif (bereaksi
berlebihan terhadap lingkungan atau bahan yang asing). Penyebab alergi: makanan, debu,
bahan kimia, dll.
3.       Penyakit imunodefisiensi. Imunodefisiensi dapat digolongkan ke dalam dua kategori, yaitu:
a)     Imunosupresi, sebagai akibat proses komplikasi biologis penyakit lain dalam tubuh.
Seperti malnutrisi, kanker, dan penyakit infeksi.
b)     Imunosupresi iatrogenik, akibat komplikasi terapi obat yang dapat menginaktifkan fungsi
limfosit.
D.      Penerapan Sistem Pertahanan Tunuh
1.      Antibodi monoklonal, merupakan usaha manusia dengan teknik hibridoma atau rekayasa
genetika yang dapat digunakan sebagai obat untuk menyembuhkan berbagai penyakit sesuai
dengan jenis penyakitnya.
2.       Produksi interferon secara rekayasa genetika. Interferon dapat dibuat secara in vitro, sehingga
dapat digunakan sebagai obat antivirus.
3.      Proses pembuatan vaksin, dilakukan dengan mengambil bagian tubuh atau produk dari patogen
yang biasa dijadikan antigen bagi seseorang, sehingga dapat merangsang sistem kekebalan
orang tersebut.

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 164


Contoh Soal dan Penyelesaian

1.       Pernyataan dibawah ini yang tidak benar tentang fungsi sistem limfatik adalah ....
A.   mengangkut gliserol
B.    membasahi jaringan
C.    mengangkut asam lemak
D.   mengembalikan cairan jaringan ke darah
E.    melawan kuman penyakit
Penyelesaian
Sistem limfatik terdiri atas pembuluh limfa dan organ-organ limfoid (limfa, buku limfa,
sumsum merah, timus, dan tonsil). Fungsi sistem limfatik:
         limfa berperan mengangkut lemak dan gliserol;
         melawan kuman penyakit;
         mengembalikan cairan jaringan ke darah.
Jawab B

2.       Penyakit AIDS disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang menyerang ....
A.      eritrosit
B.      plasma darah
C.      limfosit
D.      antibodi
E.       trombosit
Penyelesaian
Penyakit AIDS disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang menyerang
antibodi, menyebabkan sistem kekebalan tubuh tidak berfungsi sehingga rentan terhadap
berbagai kuman penyakit yang berdampak pada kematian
Jawab D

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 165


DAFTAR PUSTAKA
Buku :

1. Pratiwi,dkk. 2006. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Erlangga.

2. Rusmiati, Iis dkk. 2017. Top Pocket Master Book Biologi dan Kimia kelas X, XI & XII.

Jakarta : Bintang Wahyu.

3. Pratiwi D.A., dkk. 2017. Biologi untuk SMA /MA kelas XI (Kurikulum 2013). Jakarta :

Erlangga

4. Prawirohartono, Slamet dan Hidayati, Sri. Sains Biologi SMA/MA kelas XI. Jakarta :

Bumi Aksara.

5. Ferdinand P.,Fictor dan Ariebowo, Moekti. 2009. Praktis Belajar Biologi (BSE) untuk

kelas XI. Jakarta : Visindo Media Persada.

6. Rachmawati, Faidah dkk. 2009. Biologi untuk SMA/MA kelas XI. Jakarta : Ricardo, CV.

Link :

7. http://www.materisma.com/2014/08/sejarah-penemuan-sel.html
8. http://www.informasi-pendidikan.com/2016/10/cari-tahu-struktur-kloroplas-dan-
fungsi.html
9. https://www.sayanda.com/perbedaan-sel-hewan-dan-sel-tumbuhan/
10. https://www.matadunia.id/2016/05/osmosis.html
11. https://www.edubio.info/2015/07/pompa-natrium-kalium-endositosis-dan.html
12. https://slideplayer.info/slide/12473934/
13. https://babacaca.com/sel-hewan/sel-hewan-reticulum-endoplasma/
14. http://soktaubingit.blogspot.com/2014/08/m-i-t-o-k-o-n-d-r-i-a.html
15. http://kamilakhmad.blogspot.co.id/2012/12/tipe-tipe-jaringan-pengangkut-
vaskuler.html
16. https://whyokta.wordpress.com/2012/12/24/tipe-berkas-pengangkut/#jp-carousel-
18
17. https://sciencebooth.com/2014/01/30/struktur-dan-fungsi-jaringan-meristem-dan-
epidermis-pada-tumbuhan/

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 166


18. http://staff.unila.ac.id/priyambodo/files/2016/10/30092016-
BiologiUmumKimia_Jaringan_Tumbuhan.pdf
19. https://www.myrightspot.com/2016/06/fungsi-jaringan-xilem-dan-floem.html
20. https://www.perpusku.com/2016/05/struktur-morfologi-dan-anatomi-daun.html
21. http://hedisasrawan.blogspot.co.id/2014/06/organ-pada-tumbuhan-materi-
lengkap.html
22. https://thepassengerwhowilldrive.wordpress.com/2015/03/11/perbedaan-
tumbuhan-dikotil-dan-monokotil/
23. http://mahkotasains.blogspot.com/2016/12/struktur-dan-fungsi-jaringan-
tumbuhan.html
24. https://belajarbiologibersamasujanakrisnawan.wordpress.com/materi-kelas-xii/
reproduksi-sel/
25. http://www.ebiologi.net/2016/01/struktur-akar-monokotil-dan-dikotil.html
26. https://www.proprofs.com/quiz-school/story.php?title=nty2njyw#
27. http://mahkotasains.blogspot.co.id/2013/09/soal-un-struktur-dan-fungsi-
jaringan.html
28. http://www.ebiologi.com/2017/04/jaringan-epitel-fungsi-ciri-klasifikasi.html
29. http://hedisasrawan.blogspot.co.id/2014/02/jaringan-ikat-materi-lengkap-sma-
xi.html
30. http://www.ebiologi.com/2017/08/jaringan-otot-fungsi-ciri-macam.html
31. https://hedisasrawan.blogspot.co.id/2014/02/jaringan-otot-materi-lengkap-sma-
xi.html
32. http://www.ebiologi.com/2017/08/jaringan-saraf-fungsi-ciri-struktur.html
33. http://hedisasrawan.blogspot.co.id/2015/09/jaringan-saraf-artikel-lengkap.html
34. http://mahkotasains.blogspot.co.id/2013/09/soal-un-struktur-dan-fungsi-
jaringan.html
35. https://portal-ilmu.com/sistem-gerak-pada-manusia/
36. http://glorybiology.blogspot.co.id/p/blog-page_8946.html
37. http://www.gudangbiologi.com/2015/06/materi-sistem-gerak-pada-manusia.html
38. http://www.artikelsiana.com/2014/10/alat-alat-peredaran-darah-jantung-
pembuluh.html
39. http://banggapunyasmanda.blogspot.co.id/2013/12/sistem-pencernaan-pada-
manusia.html

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 167


40. http://fitri-smanda2.blogspot.co.id/2014/01/bab-6-sistem-pencernaan-
makanan.html
41. http://asikbio.blogspot.co.id/2015/02/rangkuman-materi-kelas-xi-sistem.html
42. http://fitri-smanda2.blogspot.co.id/2014/02/7-sistem-pernafasan.html
43. http://uphc5a3-biology11.blogspot.co.id/2012/11/sistem-pernapasan.html
44. https://hedisasrawan.blogspot.co.id/2014/01/sistem-pernapasan-pada-hewan-
materi.html#more
45. http://uphc5a3-biology11.blogspot.co.id/2012/11/sistem-ekskresi.html
46. http://monicafebrina01.blogspot.co.id/2013/02/sistem-ekskresi.html
47. http://referensionlineku.blogspot.co.id/2016/02/bagian-ginjal-yang-berfungsi-
sebagai-filtrasi-glomerulus.html
48. http://www.artikelilmu.net/2015/09/prinsip-penghantaran-impuls.html
49. http://divagunaprahasta.blogspot.co.id/2015/03/materi-sistem-regulasi-pada-
manusia.html
50. http://blgsma.blogspot.co.id/2016/01/sistem-regulasi-pada-manusia.html
51. http://www.generasibiologi.com/2012/09/sistem-regulasi.html
52. http://chantyaananda2.blogspot.co.id/2014/10/system-regulasi-pada-manusia-
terdiri.html
53. http://terangbulanew.blogspot.co.id/2015/01/perbedaan-gerak-biasa-dan-gerak-
refleks.html
54. http://chantyaananda2.blogspot.co.id/2014/09/sistem-hormon.html
55. https://belajarbiologibersamasujanakrisnawan.wordpress.com/materi-kelas-xi/
sistem-hormon/

Biologi Kelas 11 SMAIT Izzuddin Palembang 168

Anda mungkin juga menyukai