PENDAHULUAN
du
+u =3
dx
d 2u
+ xu = e x
2
dx
2 2
⎛ du ⎞
+ x⎜ ⎟ + u 3 = cos( x ) .
d u
dx 2 ⎝ dx ⎠
⎛ du d 2u ⎞
F ⎜ x, u , , , L⎟ = 0 .
⎜ dx dx 2 ⎟
⎝ ⎠
Tidak seperti halnya dengan PDB, persamaan diferensial parsial (PDP) adalah
persamaan yang memuat turunan parsial dari fungsi yang tidak diketahui. Fungsi yang
tidak diketahui pada PDP merupakan fungsi yang variabel bebasnya lebih dari satu.
Misalkan u adalah fungsi dari beberapa variabel bebas yang dinotasikan sebagai
u = u ( x1 , x2 ,K, x n ) . PDP adalah persamaan yang memuat hubungan antara variabel
bebas x1 , x2 ,K, xn , variabel tak bebas atau fungsi yang tidak diketahui u dan turunan-
turunan parsialnya. Secara umum, bentuk PDP adalah
( )
F x1 ,K, xn , u , u x1 ,K, u x n , u x1 x 2 ,K, u xi x j ,K = 0, (1.1)
∂u ∂ 2u
dimana F adalah fungsi yang diberikan dan u x j = = ∂ x j u , u xi x j = = ∂ xi x j u ,
∂x j ∂xi ∂x j
Perhatikan bahwa setiap PDP pada contoh di atas mempunyai dua variabel bebas
yaitu t, x atau x,y. Persamaan (1), (2) dan (8) berorde satu; persamaan (3), (4), (6) dan
(7) berorde dua dan persamaan (5) berorde tiga. Persamaan (8) merupakan PDP
berderajat dua dan persamaan lainnya adalah PDP berderajat satu. Persamaan (2), (5)
dan (8) berbeda dengan persamaan lainnya dalam hal linearitas. Linearitas dalam hal
ini berkaitan dengan operator linear. Untuk itu perhatikan pemetaan
(
u ( x1 ,K, xn ) a Lu ≡ F x1 ,K, xn , u , u x1 ,K, u x n , u x1 x 2 ,K, u xi x j ,K ) (1.2)
2
yang mendefinisikan operator L. Operator L dikatakan linear jika dan hanya jika
berlaku
L(αu1 + βu2 ) = αLu1 + β Lu2 (1.3)
Jika suatu PDP memuat bentuk tak-linear tetapi turunan orde tertingginya adalah
linear maka PDP tersebut dikatakan kuasi-linear; dan sebaliknya jika turunan orde
tertinggi adalah tak-linear maka PDP disebut tak-linear. Dalam contoh di atas,
persamaan (2) dan (5) adalah PDP kuasi-linear, sedangkan persamaan (8) adalah PDP
tak-linear.
Lu = 0 (1.4)
Lu = f (1.5)
( )
Lu = L uh + u p = Luh + Lu p = 0 + f = f .
Dengan demikian, penyelesaian umum suatu PDP linear tak-homogen (1.5) dapat
ditentukan dengan terlebih dulu menentukan penyelesaian umum PDP linear homogen
3
(1.4) dan kemudian pada penyelesaian tersebut ditambahkan penyelesaian partikular
dari PDP tak-homogennya. Dalam hal ini terdapat similaritas antara PDB dan PDP
karena pada prinsipnya hanya tergantung pada operator linear L.
Latihan:
1. Tentukan variabel bebas, variabel tak bebas, orde, derajat dan jenis (berkaitan
dengan linearitas dan homogenitas) untuk PDP berikut:
∂u ∂u
a. t −x = cos( xt )
∂t ∂x
∂ 2u ∂ 2u ∂ 2u
b. = +
∂t 2 ∂x 2 ∂y 2
2
⎛ ∂ 2u ⎞ 2
c. ⎜ ⎟ + ∂ u − ∂u + x 2 = 0
⎜ ∂t 2 ⎟ ∂x 2 ∂y
⎝ ⎠
⎧ ∂u ∂v
⎪v ∂x + u ∂y = x + y
⎪
d. ⎨
⎪u ∂v + v ∂u = x − y
⎪⎩ ∂x ∂y
e. ut + uu x = µu xx
2. Buktikan bahwa persamaan (2), (5) dan (8) pada contoh di atas bukan merupakan
PDP linear.
a. u ( x, y ) = x 2 − y 2
b. u ( x, y ) = e x sin y
(
c. u ( x, y ) = ln x 2 + y 2 )
d. u ( x, y ) = e x (sin y + cos y )
(
e. u ( x, y ) = α ln x 2 + y 2 + β )
4
4. Tentukan fungsi u (x, y ) yang memenuhi persamaan berikut:
∂u
a. =0
∂x
∂ 2u
b. =0
∂y 2
∂ 2u
c. =0
∂x∂y
∂ 2u
d. =0
∂y∂x
∂ 2u
e. = −u
∂x 2
Catatan:
Dari soal latihan 4 dapat dilihat bahwa pada penyelesaian umum suatu PDB memuat
konstanta sembarang, sedangkan penyelesaian umum suatu PDP memuat fungsi
sembarang. Secara analog, suatu PDB orde m mempunyai m penyelesaian yang
bebas linear tetapi suatu PDP mempunyai penyelesaian yang tak-terhingga
banyaknya.
Suatu PDP seringkali mempunyai kondisi awal yang disebut Masalah Nilai Awal
(disingkat MNA) atau kondisi batas yang disebut Masalah Nilai Batas (disingkat
MNB). Kondisi awal, atau sering disebut kondisi Cauchy, adalah nilai-nilai fungsi u
dan beberapa turunannya yang diberikan pada saat awal t = 0; sedangkan kondisi
batas adalah nilai pada batas-batas dari domain yang diperhatikan. Terdapat tiga
macam kondisi batas yang perlu diketahui yaitu
(1). Kondisi Dirichlet adalah kondisi dimana nilai-nilai fungsi u pada batas
domain telah diberikan.
(2). Kondisi Neumann adalah kondisi dimana nilai-nilai turunan normal fungsi u
pada batas domain telah diberikan.
(3). Kondisi Robin atau kondisi Campuran adalah kondisi dimana nilai hasil
kombinasi linear dari fungsi u dan turunan normalnya pada batas domain
telah diberikan.