Anda di halaman 1dari 41

Bab 5

FUNGSI
5.1. PENDAHULUAN

Pengertian fungsi sering kita temukan dalam


berbagai hal. Fungsi sendiri sebenarnya
merupakan kasus khusus dari relasi. Fungsi
merupakan bentuk khusus relasi yang nilai
kodomain (jelajah)-nya tidak mungkin lebih dari
satu bagi satu nilai pada domainnya. Fungsi
dapat dianalogikan dengan peluru senapan yang
akan ditembakkan kepada sasaran tertentu.
Setiap butir peluru yang ditembakkan dapat
dianggap sebagai nilai tertentu (domain) yang
nantinya akan mengenai sasaran (meskipun
sasaran bagi peluru yang ke k mungkin sama
dengan sasaran bagi peluru ke k-3, misalnya).
René Descartes (1596-1650)
Fungsi daripada x atau sering ditulis f(x), yang dibaca fungsi dari variabel x.
Kita sering mengenal bentuk: y=f(x), artinya y merupakan fungsi dari x.
Harga y bergantung pada harga x, makanya y disebut variabel bergantung,
atau variabel dependen (dependent variable). Sementara variabel x adalah
variabel yang harganya bebas, makanya disebut variabel bebas (independet
variable). Kalau bentuk tersebut direpresentasikan ke dalam koordinat
Cartesian (Cartesian coordinate atau di Indonesia sering dikenal dengan
koordinat Cartesius dari nama penggagasnya René Descartes (ʀəˈne
deˈkaʀt; lahir di La Haye, Perancis, 31 Maret 1596 –meninggal di
Stockholm, Swedia, 11 Februari 1650 pada umur 53 tahun), yaitu seorang
Nur Ali Amri-Matematika: Simplifikasi Fenomena Alam-1
filsuf (ahli filsafat) dan matematikawan Perancis. Karyanya yang terpenting
ialah Discours de la méthode (1637) dan Meditationes de prima Philosophia
(1641). René Descartes sering juga dijuluki sebagai “Bapak Matematika
Modern”, dan kadang juga dijuluki sebagai "Penemu Filsafat Modern", yang
memberikan inspirasi bagi generasi filsuf kontemporer dan sesudahnya, serta
membawa mereka untuk membentuk apa yang sekarang kita kenal sebagai
rasionalisme kontinental, sebuah posisi filosofikal pada Eropa abad ke-17
dan 18.
Pemikirannya membuat sebuah revolusi falsafi di Eropa karena pendapatnya
yang revolusioner, bahwa semuanya tidak ada yang pasti, kecuali kenyataan
bahwa seseorang bisa berpikir. Dalam bahasa Latin kalimat ini adalah:
cogito ergo sum sedangkan dalam bahasa Perancis adalah: Je pense donc je
suis, yang berarti: Aku berpikir maka aku ada (I think, therefore I am).
Meski paling dikenal karena karya-karya filosofinya, dia juga telah terkenal
sebagai pencipta sistem koordinat Cartesian atau Kartesius Kartesius, yang
memengaruhi perkembangan kalkulus modern.

5.2. PEMAHAMAN FUNGSI


Sebelum masuk ke fungsi, akan diberikan secara ringkas pemahaman umum
tentang relasi. Jika A dan B masing-masing merupakan himpunan tidak
kosong maka relasi dari A ke B didefinisikan sebagai himpunan tak
kosong R  A  B .
A B
a1 b1
a2 b2
a3 b3
b4

Gambar: Relasi dari himpunan A ke B

Nur Ali Amri-Matematika: Simplifikasi Fenomena Alam-2


Jika R adalah relasi dari A ke B dan x  A berelasi R dengan y  B maka
ditulis: (a, b)  R atau aRb atau b  R (a ) .
4
Selanjutnya akan kita berikan rumus/formula V   r 3 dan x 2  y 2  1.
3
Yang pertama, V merupakan volume bola dengan jari-jari r, yaitu
korespondensi relasional antara V dengan r. Bentuk kedua merupakan
korespondensi relasional dimana, jika X menyatakan himpunan semua absis
yang lebih dari atau sama dengan 1 dan kurang dari atau sama dengan 1,
sedangkan Y merupakan himpunan ordinat lebih dari atau sama dengan 1
dan kurang dari atau sama dengan 1, maka elemen-elemen pada X
berkorespondensi dengan satu atau lebih elemen pada Y. Selanjutnya,
korespondensi x 2  y 2  1 disebut relasi dari X ke Y. Selanjutnya,
korespondensi x 2  y 2  1 disebut relasi dari X ke Y.
Jika kita perhatikan, dua contoh di atas ternyata mempunyai perbedaan yang
mendasar. Pada contoh yang pertama setiap r  0 menentukan tepat satu
V  0 . Sementara pada contoh yang ke dua, setiap x  [1,1] berelasi
dengan beberapa (dalam hal ini dua) nilai x  [1,1] yang berbeda. Relasi
seperti pada contoh pertama disebut fungsi.

Definisi: Diketahui R relasi dari A ke B. Apabila setiap x  A berelasi R


dengan tepat satu y  B maka R disebut fungsi dari A ke B.

Jadi, relasi R dari A ke B disebut fungsi jika untuk setiap x  A terdapat


tepat satu y  B sehingga b  R(a) . Sebagai contoh, misalkan
X  1, 2 dan Y  3, 6. Himpunan (1, 3), (2, 3) merupakan fungsi dari X
ke Y, karena setiap anggota X berelasi dengan tepat satu anggota Y.
Demikian juga, himpunan (1, 6), (2, 3) merupakan fungsi dari X ke Y.
Sementara himpunan (1, 3), (1, 6), (2, 3) bukan merupakan fungsi dari X ke
Y, karena ada anggota X, yaitu 1, yang menentukan lebih dari satu nilai di Y.
Fungsi dinyatakan dengan huruf-huruf: f, g, h, F, H, dst. Selanjutnya, apabila
Nur Ali Amri-Matematika: Simplifikasi Fenomena Alam-3
f merupakan fungsi dari himpunan A ke himpunan B, maka dituliskan:
f:AB
Dalam hal ini, himpunan A dinamakan domain atau daerah definisi/daerah
asal, sedangkan himpunan B dinamakan codomain atau daerah kawan
fungsi f. Domain fungsi f ditulis dengan notasi Df, dan jika tidak disebutkan
maka disepakati bahwa domain fungsi f adalah himpunan terbesar di dalam
R sehingga f terdefinisikan atau ada. Jadi,
Df  x  R : f (x) ada/terdefinisi 
Himpunan semua anggota B yang mempunyai kawan di A dinamakan
range atau daerah hasil fungsi f, ditulis R f atau Im(f).
A B



● ●
Rf

Gambar: Ilustrasi hubungan fungsional

Jika pada fungsi f : A  B, sebarang elemen x  A mempunyai kawan y 


B, maka dikatakan “y merupakan bayangan x oleh f “ atau “y merupakan
nilai fungsi f di x” dan ditulis y = f(x).

Contoh 1:
1
Tentukan domain dari fungsi f ( x) 
x2

Jawab:
Suatu hasil bagi memiliki arti jika penyebut tidak nol. Oleh karena itu,

Nur Ali Amri-Matematika: Simplifikasi Fenomena Alam-4


 
terdefinis i   x  R : x  2  0  R  {2}
1
D f  x  R :
 x2 

Contoh 2:
x
Tentukan domain dari fungsi f ( x ) 
x 1
2

Jawab:
Karena akar suatu bilangan ada hanya jika bilangan tersebut tak negatif,
maka:
 x   x 
D f  x  R : ada   x  R : 2  0
 x 1
2
  x 1 
 x  R :  1  x  0 atau x  1  (1,0]  (1, ).

Contoh 3:
1
Tentukan domain dari fungsi f ( x)   ln( x 2  x  6)
x5

Jawab:
Suatu jumlahan memiliki arti jika masing-masing sukunya terdefinsi,
sehingga:
 1 
D f  x  R :  ln( x 2  x  6) ada 
 x 5 
 1 
 x  R : ada dan ln( x 2  x  6) ada 
 x 5 

 x  R : x  5  0 dan ( x 2  x  6)  0 
 x  R : x  5 dan ( x  2 atau x  3)
 x  R : x  5 dan x  2 atau x  R : x  5 dan x  3)
= (,5)  (5,2)  (3, ) .

Nur Ali Amri-Matematika: Simplifikasi Fenomena Alam-5


Contoh 4:
Jika f ( x)  3x 2  (1 x) , tentukanlah:
a. f (1) b. f ( x  2)
c. f (1 x) d. f ( x   x)

Jawab:
a. f (1)  3.(1) 2  (1  1)  2 .
b. f ( x  2)  3( x  2) 2  1 ( x  2)  3x 2  12 x  12  1 ( x  2) .
 3 x 2   x .
1
c. f (1 x )  3.(1 x ) 2 
1x
d. f ( x   x )  3( x   x ) 2  1 ( x   x )  3x 2  6x x  ( x ) 2  1 ( x   x )

Fungsi Surjektif, Fungsi Injektif, dan Fungsi Bijektif


Berikut diberikan beberapa fungsi yang memenuhi syarat-syarat tertentu
dalam hubungan fungsional f : A  B .
a. Apabila setiap anggota himpunan B mempunyai kawan anggota
himpunan A, maka f disebut fungsi surjektif atau fungsi pada (onto
function).

A B
a1● ●b1
a2● ●b2
a3● ●b3
a4●

Gambar: Fungsi surjektif dari himpunan A ke himpunan B

Nur Ali Amri-Matematika: Simplifikasi Fenomena Alam-6


b. Apabila setiap anggota himpunan B mempunyai yang kawan di A,
kawannya tunggal, maka f disebut fungsi injektif atau fungsi 1-1 (into
function).

A B
●b1
a1● ●b2
a2● ●b3
a3● ●b4
●b5

Gambar: Fungsi injektif dari A ke B

c. Jika setiap anggota himpunan B mempunyai tepat satu kawan di A


maka f disebut fungsi bijektif atau korespodensi 1-1. Mudah dipahami
bahwa korespondensi 1-1 adalah fungsi surjektif sekaligus injektif.

A B

a1● ●b1
a2● ●b2
a3● ●b3
a4● ●b4

Gambar: Korespondensi 1 – 1.
Operasi Pada Fungsi

Diberikan skalar real  dan fungsi-fungsi f dan g. Jumlahan f  g , selisih


f  g , hasil kali skalar  f , hasil kali f .g , dan hasil bagi f g masing-masing
didefinisikan sebagai berikut:

Nur Ali Amri-Matematika: Simplifikasi Fenomena Alam-7


(f  g)( x )  f ( x )  g( x ) (f  g)( x)  f (x)  g(x)
( f )( x )   f (x ) (f .g)( x )  f ( x ).g( x )
f f (x)
( )( x )  , asalkan g( x )  0
g g( x )
Domain masing-masing fungsi di atas adalah irisan domain f dan domain g,
kecuali untuk f g , Df g  x  Df  Dg : g(x)  0.

Contoh 5:
Jika f dan g masing-masing,
1
f (x)  x  1 g( x ) 
x5
maka tentukan: f  g , f  g , f .g , dan f g beserta domainnya.

Jawab:
f  g ( x )  1
x 1  f  g ( x )  x  1  1
x5 x5

f .g ( x )  x  1. 1 f g ( x )  x  1
x5 x5
Karena Df  [1, ) dan Dg  R  {5} , maka f  g , f  g , f .g , dan f g
masing-masing mempunyai domain: [1, ) .
Fungsi Komposisi

Perhatikan fungsi y  x 2  1 . Apabila didefinisikan y  f (u)  u dan


u  g( x )  x 2  1 maka dengan substitusi diperoleh
y  f (u)  f (g(x))  x 2  1 , yaitu rumus fungsi yang pertama disebutkan.
Proses demikian ini disebut komposisi. Secara umum dapat diterangkan
sebagai berikut. Diketahui f dan g sebarang dua fungsi. Ambil sebarang
x  D g . Apabila g(x)  Df maka f dapat dikerjakan pada g( x ) dan

Nur Ali Amri-Matematika: Simplifikasi Fenomena Alam-8


diperoleh fungsi baru h ( x )  f (g( x )) . Ini disebut fungsi komposisi dari f
dan g, ditulis f  g .

Definisi: Fungsi komposisi dari f dan g, ditulis f  g , didefinisikan


sebagai:
f  g(x)  f (g(x)) , dengan domain Df g  x  Dg : g(x)  Df .

f g

y  g( x )
x● ● ●
z  f (g( x ))
g f

Gambar: Fungsi komposisi f  g

Contoh 6:
Jika f(x) = x2 dan g(x) = x1 maka tentukan fungsi-fungsi berikut beserta
domainnya.
a. f  g b. g  f
c. f  f d. g  g

Jawab:
a. f  g ( x )  f (g( x ))  f ( x  1)  ( x  1) 2 , dengan domain Df g  R .
b. g  f (x)  g(f (x))  g(x 2 )  x 2  1 , dengan domain Dgf  R .
c. f  f (x)  f (f (x))  f (x 2 )  x 4 , dengan domain Df f  R .
Nur Ali Amri-Matematika: Simplifikasi Fenomena Alam-9
d. g  g(x)  g(g(x))  g(x  1)  (x  1)  1  x  2 , dengan domain
D g g  R .

Contoh 7:
Jika f (x)  1  x 2 dan g( x )  2x 2 maka tentukan fungsi-fungsi berikut ini
beserta domainnya.
a. f  g b. g  f

Jawab:
a. f  g ( x )  f (g( x ))  f (2x 2 )  1  (2 x 2 ) 2  1  4x 4 , dengan domain:

D f g  x  D g : g( x )  D f   x  R :  1  2x 2  1 
1
 

 x  R : 0  x 2  1 2  x  R : 2x
1 .
2
 2 2 
b. g  f (x)  g(f (x))  g( 1  x 2 )  2(1  x 2 ) , dengan domain:
D g f  x  Df : f (x)  Dg   x  R :  1  x  1.

Contoh 8:
Tentukan f  g jika diketahui:
 x
1  x jika x  0  x 1 jika x  1
 
f (x)   dan g( x )  
1 x jika x  0 2 x  1 jika x  1
 

Jawab:
x x 1  1 1
(i). Untuk x  1 , g(x)    1  1  0 . Sehingga:
x 1 x 1 x 1
x
(f  g)( x)  f (g(x))  1  g(x)  1 
x 1
Nur Ali Amri-Matematika: Simplifikasi Fenomena Alam-10
(ii).Untuk x  1 , g(x)  2x  1  2.1  1  1 . Karena g ( x)  1 , maka dapat
dibedakan menjadi 0  g(x)  1 dan g ( x)  0 . Selanjutnya,
(a). 0  g(x)  1 jika 0  2x  1  1 atau 1 2  x  1. Hal ini berakibat, untuk
1 2  x 1:
(f  g)( x)  f (g( x))  1  g( x)  1  (2x  1)  2x
(b). g( x )  0 jika 2x  1  0 atau x  1 2 . Jadi, untuk x  1 2 didapat:
(f  g)(x)  f (g(x))  1 g(x)  1 (2x  1)

Dari (a) dan (b) didapat,


 x
1  x  1 jika x  1

(f  g)( x )  2x jika 1/2  x  1
 1
 jika x  1/2
 2x - 1

5.3. REPRESENTASI GRAFIK


Sistem koordinat Cartesian banyak membantu dalam menentukan bentang,
luas wilayah, bahkan volume suatu benda. Pada ilmu-ilmu kebumian kita
sering berhadapan dengan fakta penentuan lokasi, negara (Bujur dan
Lintang), bahkan sampai tingkat terkecil yaitu titik.

y
y=f(x)

Gambar: Representasi grafik dari fungsi y=f(x)

Nur Ali Amri-Matematika: Simplifikasi Fenomena Alam-11


Rincian penjelasannya adalah sebagai berikut:
 Sumbu x atau koordinat x disebut absis, dan sumbu (koordinat) y disebut
ordinat.
 Harga x bersifat bebas (independent) sehingga sebagaimana keterangan
di atas disebut variabel bebas (independent variable).
 Harga y bergantung dari besar-kecilnya harga x, dan sering disebut
variabel bergantung (dependent variable).
 Jika nilai x tetap (katakanlah c), yaitu y=c maka harga y bersifat konstan.
 Jika x sedemikian sehingga kurvanya membentuk garis lurus, maka
persamaan dimaksud dinamakan persamaan linier dan sering disajikan
dalam bentuk y=f(x)=a+bx.
 Selanjutnya ada yang bentuknya polinomial dengan pangkat (degree)
yang lebih besar atau bahkan lebih kecil dari itu. Bentuk polinomial
sering ditulis secara umum sebagai berikut,
y=f(x)=a0+a1x+a2x2+a3x3+...........+anxn.

Dalam banyak hal fungsi sering diidentikkan dengan persamaan, yang


dilambangkan dengan simbol sama dengan atau =.

5.4. FUNGSI POLINOMIAL


Untuk mempermudah representasinya, fungsi polinomial (derajat/pangkat n,
misalnya) secara umum dapat disajikan sebagai berikut:

y  f (x)  a 0  a 1 x  a 2 x 2  .....  a n 2 x n 2  a n 1 x n 1  a n x n
n
y  f (x)   a n x n
n 0
an adalah koefisien dari variabel x, n bilangan bulat tak negatif; a1, . . . , an
bilangan-bilangan real dan an  0, sebab untuk an = 0 berarti hanya berupa
titik.
Penyajian bentuk di atas dapat saja bertukar, artinya variabel yang
pangkatnya tinggi berada di sebelah kiri, misal f(x)=an xn+an-1xn-1+an-2xn-2
+........+ a1x +a0.

Nur Ali Amri-Matematika: Simplifikasi Fenomena Alam-12


(a). Fungsi konstan: f ( x)  c . Grafik fungsi ini berupa garis lurus sejajar
sumbu x. Pada gambar berikut terdapat tiga variasi, c=-1; c= an; dan c=3.
y
3
f(x) = 3

a0 f(x) = a0

x
0
f(x) = 1
1

(b). Fungsi linear: f(x)= mx + n. Grafik fungsi ini berupa garis lurus dengan
gradien m dan melalui titik (0, n ) , yang variasinya adalah: y=x+2; y=x; y=x-
3; dan y= -x.

y=x+2

y=x
2
y=x3

2 0 3

3 y = x

(c). Fungsi kuadrat: f ( x )  ax 2  bx  c, a  0 .

Nur Ali Amri-Matematika: Simplifikasi Fenomena Alam-13


Grafik fungsi kuadrat berupa parabola. Diskriminan: D  b 2  4ac .
Secara umum, grafik fungsi kuadrat ini dapat digambarkan sebagai
berikut (terdapat tiga persamaan: y=x2; y  14 x 2 , dan y=4x-x2),

y = x2
y y = ¼ x2

y
2 4
y = 4x – x2

(d). Fungsi kubik: f (x)  a 3 x 3  a 2 x 2  a1x  a 0 , a 3  0 . Terdapat dua


persamaan pada gambar berikut, yaitu: y=x3, dan y=(x-1)3.

y y = x3
y = (x1)3

1 y

1

Nur Ali Amri-Matematika: Simplifikasi Fenomena Alam-14


(e). Fungsi Pecah/Rasional
Fungsi f(x) yang dapat dinyatakan sebagai hasil bagi dua fungsi suku banyak
a  a 1 x  a 2 x 2  ...  a n x n
f (x)  0 disebut fungsi pecah.
b 0  b1 x  b 2 x 2  ...  b m x m
Dalam hal ini pembilangnya adalah fungsi polinomial
a 0  a 1 x  a 2 x  .....  a n x , sedangkan penyebutnya adalah fungsi
2 n

polinomial b 0  b1 x  b 2 x 2  .....  b n x n . Untuk memberikan gambaran,


berikut akan diberikan contoh dan grafik yang digambar dalam satu system
koordinat, yaitu:
1 x
f(x) = dan f (x)  sebagaimana diperlihatkan dalam gambar
x x 1
berikut.

x
y=
x 1
y=1
y = 1/x

x=1

Nur Ali Amri-Matematika: Simplifikasi Fenomena Alam-15


(f). Fungsi Irasional
Fungsi irasional dapat dikatakan sebagai fungsi yang pangkatnya adalah
bilangan pecah. Beberapa contoh fungsi irasional beserta grafiknya
diperlihatkan pada gambar berikut ini:

y x

y y
a y a x
2 2
a a
x

x
a a -a y   a 2  x 2

5.5. FUNGSI DALAM KOORDINAT POLAR

Setiap titik dalam koordinat polar (kutub) dinyatakan dengan r dan variabel
lain, misal , dimana r adalah modulus yaitu jarak dari O(0,0) ke titik P,
yaitu OP. Dengan demikian dapat kita tulis r=f() dimana,
 = argumen yaitu sudut yang dibentuk oleh sumbu x positif dengan arah
berlawanan arah jarum jam dengan garis OP.
Nur Ali Amri-Matematika: Simplifikasi Fenomena Alam-16
O = titik kutub, sedangkan
Ox= sumbu kutub.
Hubungan koordinat Orthogonal dengan kotub Polar adalah sebagai berikut:
y = r sin , x = r cos  dan r = x2  y2 .

P
r r

Contoh 9:
Tentukan persamaan aljabar dari fungsi polar r=f()=5

Jawab:
r = x 2  y 2 = x 2  y 2 =5
Dengan demikian bentuk persamaannya adalah lingkaran berjari-jari 5
melalui pusat (0,0):
25 = x2 + y2

Contoh 10:
Tentukan persamaan aljabar dari fungsi polar r=f()=3 cos 

Jawab:
r=f()=3 cos 
x x
r = 3. r  3. = x2  y2
r x y
2 2

Nur Ali Amri-Matematika: Simplifikasi Fenomena Alam-17


 3x=x2+ y2

Dengan demikian,
x2 – 3x + y2 = 0
2 2
 3 3
 x   + y2 =  
 2 2
3  3
adalah lingkaran dengan titik pusat  ,0 , dan jari-jari =
2  2
Contoh 11:
Tentukan persamaan aljabar dari fungsi polar r=f()= 4 sin 

Jawab:
r=f()= 4 sin 
y
x 2  y2  4
x 2  y2
x2 + y2 = 4y
x2 + y2 – 4y = 0
x2 + (y – 2)2 = 22 merupakan lingkaran dengan pusat (0,2) dan jari-jarinya 2.

5.6. FUNGSI SUSUN


Fungsi susun (step function) merupakan fungsi yang disajikan secara
bersusun, dimana fungsi yang menyusunnya dapat berupa fungsi aljabar,
fungsi trigonometri, fungsi eksponensial, dan lainsebagainya. Atau dapat
merupakan kombinasi dari berbagai macam bentuk fungsi. Fungsi susun
banyak digunakan pada berbagai fenomena alam yang menggunakan fungsi
syarat batas. Untuk lebih mudah dipahami berikut diberikan beberapa
contoh.

Contoh 12:
Gambarlah grafik dari fungsi susun,

Nur Ali Amri-Matematika: Simplifikasi Fenomena Alam-18


x 2 jika x  0

y  x jika 0  x  1

1  x jika x  1
2

Jawab:
 Fungsi y=x2 kita gambar, dimana batas maksimal daerahnya tidak lebih
dari titik x=0. Batas kanannya adalah terturup (close interval).
 Fungsi y=x digambar, dengan interval 0<x<1. Di sini kedua batas
intervalnya adalah terbuka (open interval). Sedangkan
 y=1+x2 digambar pada x≥1 yaitu interval tertutup (close interval)

Secara keseluruhan adalah sebagai berikut,

y=x2 y=1+x2

y=x

Contoh 13:
Gambarlah grafik dari fungsi susun,
 x jika x  0

f (x)    1 jika x  0
2 jika x  0

Jawab:

Nur Ali Amri-Matematika: Simplifikasi Fenomena Alam-19


y=-x
y=2

y=-1

5.7. FUNGSI INVERS

Diberikan fungsi f : X  Y . Kebalikan (invers) fungsi f adalah relasi g dari


Y ke X. Pada umumnya, invers suatu fungsi belum tentu merupakan fungsi.
Sebagai contoh, perhatikan gambar di bawah ini.

A B
f










Gambar: Fungsi korespondensi

Jika f : X  Y merupakan korespondensi 1 – 1, maka dengan mudah dapat


ditunjukkan bahwa invers f juga merupakan fungsi. Fungsi ini disebut fungsi

Nur Ali Amri-Matematika: Simplifikasi Fenomena Alam-20


invers, yang sering ditulis dengan notasi f 1 . Ilustrasi keterhubungannya
adalah sebagai berikut (Gambar: Ilustrasi bolak-balik suatu fungsi):

X f Y

x● ●y

f 1

Gambar: Ilustrasi bolak-balik suatu fungsi

Jadi: x  f 1 ( y)  y  f ( x ) dengan Df 1  R f dan R f 1  Df

Contoh 14:
x 1
Tentukan f 1 jika diketahui f ( x)  1  .
3x  2
Jawab:
x 1 x 1
y  f (x)  1   1 y 
3x  2 3x  2
 (1  y)(3x  2)  x  1
 3x  3xy  2 y  2  x  1
 2x  3xy  2 y  3
2y  3
 x  f 1 ( y)
2  3y
2x  3
Jadi, f 1 ( x )  .
2  3x

Contoh 15:
Nur Ali Amri-Matematika: Simplifikasi Fenomena Alam-21
Tentukan f 1 jika diketahui:

 x jika x  0

f (x)    1 jika x  0
 1
 x  1 jika x  0

Jawab:
(i). Untuk x  0 , y  f ( x )  x  0 . Sehingga:
x   y  f 1 ( y) y0
(ii). Untuk x  0 , f (0)  1 . Sehingga, diperoleh: 0  f 1 (1) .
(iii).Untuk x  0 ,
1 1
y  f (x)    1
x 1 0 1
atau:
1 1  y
x 1   f 1 ( y) y  1
y y
Selanjutnya, dari (i), (ii), dan (iii) diperoleh:
 x jika x  0


1  0 jika x  1
f ( x)  

1 x jika x  1
 x

5.8. FUNGSI TRIGONOMETRI DAN VARIASINYA

Disebut fungsi trigonometri karena ide dasarnya berasal dari adanya tiga sisi,
yang tidak lain adalah tiga sudut. Bukankan pada saat akan mencari
ketinggian sebuah piramida, Pythagoras memanfaatkan segitiga sebagai alat

Nur Ali Amri-Matematika: Simplifikasi Fenomena Alam-22


bantu untuk menghitungnya?. Konsep pemikiran semacam inilah yang
kemudian dikenal dengan rumus atau dalil Pythagoras.
Catatan : Disamping persegiempat, persegitiga (segitiga) juga banyak
dijadikan ide untuk mencari luasan. Untuk bangun lingkaran, alat bantu
untuk menghitungnya luasannya adalah segitiga. Maksudnya, lingkaran
tersebut di sayat-sayat dalam bentuk segitiga; dan luas keseluruhannya
adalah jumlahan dari masing-masing sayatan. Semakin kecil sayatannya,
semakin tinggi validitas hasilnya.
Demikian juga pada saat kita akan menghitung luasan bangun lainnya (yang
bukan lingkaran, misalnya). Padanya dapat dilakukan penyayatan menjadi
bangun segiempat. Luas keseluruhan bangun tersebut adalah jumlahan dari
masing-masing luas sayatan segiempat.
Namun demikian, tidak tertutup kemungkinan bahwa untuk mencari luasan
(nantinya dapat juga dikembangkan menjadi isi/volume) dipakai cara
kombinasi antara bangun segitiga dengan bangun segiempat.
Fungsi trigonometri adalah fungsi yang kebergantungannya adalah terhadap
besarnya sudut. Artinya besarnya nilai dari variabel dependen bergantung
(depend on) harga variabel independen.
Ada dua fungsi trigonometri, yang kemudian daripadanya dapat
dikembangkan menjadi 6 (enam) macam. Dua fungsi tersebut adalah Sinus
(sering ditulis sin) dan Cosinus (ditulis cos). Pembagian sinus oleh cosinus
disebut tangent (tan atau tg) dan pembagian cosinus oleh sinus disebut
cotangent (cot atau ctg atau cotg). Satu per cosinus adalah secant (sec),
sementara satu per sinus adalah cosecant (cosec atau csc).
sin x cos x 1 1
tan x  tg x  ; cotx  ctg x  ; sec x  ; cscx 
cos x sin x cos x sin x

Ilustrasi grafiknya akan dimulai dengan pemahaman grafik lingkaran yang


salah satu segmennya kita bentuk segitiga sedemikian sehingga membentuk
formulasi atau dalil Phytagoras. Menurutnya, sin 2   cos2   1 .

Nur Ali Amri-Matematika: Simplifikasi Fenomena Alam-23


Formula/rumus semacam ini sering dikenal dengan formula identitas.

Fungsi Invers Trigonometri


Invers fungsi ini sering ditulis sebagai arcus (disingkat arc), atau pangkat
minus satu (-1). Misal invers dari fungsi sinus x adalah, sin-1 x atau arc sin x.
Sama halnya saat kita mempelajari invers fungsi aljabar biasa, maka tidak
semua fungsi memiliki invers pada semua daerah asal (domain). Untuk itu
kadang dia mempunyai invers pada domain tertentu. Pada trigonometri juga
demikian.

Untuk invers fungsi sinus, misalnya:


- 
x  arc sin y  y  sin x batasnya adalah x .
2 2
Sementara untuk invers cosinus:
x  arc cos y  y  cos x batasnya adalah 0  x   .
Fungsi invers sinus dari y sebagaimana di atas berarti mencari sudut x yang
harga sinusnya sama dengan y, sehingga batasannya seperti halnya yang
ditulis.
Fungsi invers trigonometri sebagaimana fungsi trigonometri lainnya adalah
(disamping yang sudah ada) adalah, tan-1 x=arctan=arctg x; cot-1x=arccot x=
Nur Ali Amri-Matematika: Simplifikasi Fenomena Alam-24
arcctg x; sec-1 x=arcsec x; csc-1x=arc csc x=arccosec x, dll.

Fungsi Trigonometri Hiperbolik


Fungsi ini tidak lain merupakan equalisasi dari fungsi eksponen, sehingga
definisinya adalah:

sinh x 
2

1 x
e  e x ;  cosh x 
1 x
2

e  e x ; 
tgh x 
sinh x
 x

e x  e x  ctgh x 

cosh x e x  e  x
 x


cosh x e  e  x  sinh x 
e  e x 
1 2 1 2
sech x   x cosech x   x

cosh x e  e -x
;
 
sinh x e  e -x 
Kesamaan identitas sebagaimana dalam trigonometri adalah, cosh2 x-sinh2 x = 1.
Selanjutnya diberikan beberapa rumus berkaitan dengan fungsi hiperbol (untuk
menghindari kerancuan pengertian sudut digunakan notasi  dan :
1). sinh (+) = sinh  cosh  + cosh  sinh 
2). cosh (+) = cosh  cosh  + sinh  sinh 
3). sinh 2 = 2 sinh  cosh 
4). cosh 2 = cosh2  + sinh2  = 2 cosh2 - 1= 2 sinh2  + 1
5). sech2 = 1 – tgh2 
6). cosech2 = ctgh2  - 1

Fungsi Invers Trigonometri Hiperbolik


Kelak jika kita sudah mengenal turunan (diferensial), akan terlihat bahwa: karena
sinus hiperbol dan tangent hiperbol merupakan fungsi-fungsi yang turunannya
selalu positif, fungsi tersebut naik, maka keduanya memiliki invers. Untuk
memperoleh invers fungsi cosinus hiperbol dan secant hiperbol, daerah asalnya
dibatasi pada x  0. Dengan demikian maka,
x = sinh-1 y=arc sinh y  y = sinh x

Nur Ali Amri-Matematika: Simplifikasi Fenomena Alam-25


x = cosh-1 y=arc cosh y  y = cosh x; dan x  0
x = tanh y=arc tan y=arc tgh y 
-1
y = tanh x=tgh x
x = sinh-1 y=arc sech y  y = sech x; dan x  0
Sebagaimana fungsi hiperbol dapat diequalisasi dengan eksponen, maka fungsi ini
juga dapat diequalisasi dengan fungsi logaritma alamiyah (natural).

e x  e -x
y  cosh x  ; untuk x  0
2
2ye x  e 2x  1; atau
(e x ) 2 - 2ye x  1  0; x  0, sehingga,

2y  (2y) 2 - 4
ex   y  y 2 - 1, yang berarti
2

x  ln y  y 2 - 1 
Agar x  0, maka dipilih ta nda positif, sehingga :

x  arc cos y  ln y  y 2 - 1 
Dengan cara serupa (setelah x dan y dipertukarkan) didapat:


sinh-1 x= arc sinh x  ln x  x 2  1 ; 

cosh1 x  arc cosh x  ln x  x 2  1 ; x  1 
1 1 x
tanh 1 x  arc tanhx  arctgh x  ln ; -1  x  1
2 1 x
1 1 x2 
sec h x  arc sech x  ln 
1 ; 0  x  1
 x 
 

5.9. FUNGSI LOGARITMA DAN FUNGSI EKSPONENSIAL

Pada tulisan ini akan diberikan dua fungsi logaritma, yaitu logaritma biasa

Nur Ali Amri-Matematika: Simplifikasi Fenomena Alam-26


dan logaritma alamiah (natural logarithmic). Sedangkan pada bahasan
berikutnya adalah fungsi eksponensial.

Fungsi Logaritma (logarithmic function)


Suatu fungsi logaritma basis b adalah suatu fungsi
y = logb x
dimana b merupakan bilangan yang pada umumnya lebih besar dari 1 (satu).
Dalam hal ini fungsi ini terdefinisi untuk semua x > 0. Grafik fungsinya
dapat dilihat pada gambar berikut,

Catatan:
Untuk basis b, perpotongan (intercept)-nya ada pada titik x=1.
y = logb1 = 0.
Logaritma logbb = 1. Pada saat berada pada interval 0<x<1 maka grafiknya
adalah negatif.

Fungsi Logaritma Alamiah


Fungsi logaritma alamiah (natural logarithmic atau logaritm of natural)
adalah fungsi yang sering ditulis y=ln x. Ada yang membacanya dengan cara
mengeja el en (l=logarithm dan n=natural), ada juga yang membacanya
langsung lên. Tetapi yang jelas fungsi ini setidaknya memiliki manfaat
untuk memecahkan kebuntuan pada saat kita menyelesaikan integrasi (anti

Nur Ali Amri-Matematika: Simplifikasi Fenomena Alam-27


turunan) dari fungsi polinomial xn, dimana harga n=-1.
Secara definitif, fungsi logaritma alamiah (natural logarithm function) dari x
yang ditulis ln x (l singkatan dari logarithm, dan n adalah singkatan dari
x 1
natural) adalah: ln x   dt , dimana x  0
t 1 t
Fungsi Eksponensial Asli
Fungsi ini merupakan invers dari logaritma natural, dan sering ditulis
sebagai exp, yang secara definitif adalah:
y = ln x  x = exp y.
Yang dapat kita tarik dari pengertian di atas adalah, bahwa:
a. exp (ln x)=x, yang berlaku untuk x positif
b. ln (exp y) = y, berlaku untuk semua harga y.
Grafik y = exp x adalah hasil cerminan dari grafik y = ln x, dimana yang
menjadi cermin adalah garis persamaan linier y = x.
Dalam beberapa pemakaian, kita sering mengenal bilangan e, sebagaimana
kita juga mengenal . Tetapi sesungguhnya bilangan e merupakan bilangan
riel positif yang memiliki sifat bahwa, logaritma naturalnya sama dengan 1
(satu); yaitu ln e = 1, yang berarti juga exp 1 = e. Leonhard Euler, yang lahir
di dekat Besel, Swiss pada 1707 (meninggal 1783) merupakan
Matematikawan pertama yang menggagas bilangan tersebut. Bilangan Euler
e merupakan bilangan tak rasional yang nilainya,
e  2,718281828459045 (silakan check dengan mesin hitung).
Fungsi eksponen yang umum adalah fungsi yang secara matematis
didefinisikan sebagai berikut,
Untuk a>0 serta x sebarang bilangan riel, maka berlaku ax = ex ln a.

5.11. FUNGSI PARABOLA


Parabola adalah tempat kedudukan semua titik-titik dalam suatu bidang yang
berjarak sama terhadap sebuah garis dan sebuah titik yang tidak terletak pada

Nur Ali Amri-Matematika: Simplifikasi Fenomena Alam-28


garis itu.
Visualisasi grafiknya adalah sebagai berikut,
x
p(x, y)
x = -b

F(p, 0) y
direktrik

Sumbu x = sumbu parabola


Sumbu y = lewat parabola
Fokus F (p, 0)
Derektrik x = -b
Latus rectum = 4p, yaitu garis lewat focus yang tegak lurus pada sumbu
simetri yang panjangnya = 4p, titik-titik berada pada parabola.
(x + p) = ( x  b) 2  ( y  0) 2
x2+2bx+b2 = (x2-2bx+p2)+y2  y2 = 4bx

Contoh 18:
Gambarkan y = x2; x2 = 4py

Jawab: y

Latus rectum = 4p
1
F(0, b) P=
4

v(0, 0) x
y = -b

Nur Ali Amri-Matematika: Simplifikasi Fenomena Alam-29


5.12. FUNGSI HIPERBOLA
Hiperbola adalah tempat kedudukan semua titik-titik dalam bidang yang
selisih jaraknya terhadap dua titik tetap adalah konstan.

y
F' P  FP  2a

P(x, y)

F’(-c,0) F(c,0) x

( x  c ) 2  y 2 - ( x  c ) 2  y 2 =  2a dimana, c  a
( x  c) 2  y 2 = 2 a + ( x  c) 2  y 2

Kita tahu bahwa, c 2  a 2  b 2


( x  c) 2  y 2 = 4a 2  4a ( x  c ) 2  y 2 + ( x  c) 2  y 2
x 2  2cx  c 2  4a 2  4a ( x  c) 2  y 2 + x 2  2cx  c 2
4cx  4a 2  4a ( x  c) 2  y 2
cx  a 2  a ( x  c) 2  y 2
cx  a 2  a ( x  c) 2  y 2

c 2 x 2  2a 2 cx  a 4  a 2 x 2  2cx  c 2  y 2 
c x  2a cx  a  a x  2a cx  a c  a 2 y 2
2 2 2 4 2 2 2 2 2

c2x 2  a 2x 2  c2x 2  a 4  a 2 y2
(c 2  a 2 ) x 2  a 2 y 2  a 2 (c 2  a 2 )
b2x 2  a 2 y2  a 2b2 x 2 y2
atau   1 gambar berikut,
a 2b2 a 2 b2
Nur Ali Amri-Matematika: Simplifikasi Fenomena Alam-30
y

F’ F x

F' P  FP  2a atau ( x  c) 2  ( y  0) 2  ( x  c) 2  ( y  0) 2  2a


( x  c) 2  ( y  0) 2 = 2a  ( x  c) 2  ( y  0) 2
( x  c) 2  y 2 = 4a 2  4a ( x  c) 2  y 2  ( x  c) 2  y 2
x 2  2cx  c 2  y 2  4a 2  x 2  2cx  c 2  y 2  4a ( x  c) 2  y 2
a 2 x 2  2a 2 cx  a 2 c 2  a 2 y 2 = 4a 2  2a 2 cx  cx

c 2 x 2  2a 2 cx  a 4  a 2 x 2  2cx  c 2  y 2 
(a  c ) x  a y
2 2 2 2 2

4 a ( x  c)  y  4a 2  4cx
2 2

a ( x  c) 2  y 2 = a 2  cx
a 2 [ x 2  2cx  c 2  y 2  4a 2  2a 2 cx  c 2 x 2

5.13. FUNGSI DIMENSI TIGA


Yang sudah kita kenal di atas adalah fungsi berdimensi dua, artinya fungsi
yang direpresentasikan dalam koordinat bidang. Sementara kita juga akan
berhadapan dengan fungsi yang merepresentasikan ruang. Bukankah alam
semesta ini berbentuk ruang ?.
Nur Ali Amri-Matematika: Simplifikasi Fenomena Alam-31
Cadangan (bahan galian) menempati salah satu sudut di ruang bumi. Jika
fungsi bidang y bergantung hanya pada satu variabel saja, maka fungsi ruang
(dimensi tiga) maka z bergantung pada dua variabel lainnya yaitu x dan y.
z=f(x,y)

Koordinat ini disebut koordinat ruang. Kadang pada fungsi ini diikuti dengan
koefisien maupun konstanta.
Ada beberapa macam koordinat ruang diantaranya,
a. Koordinat Silindrik (cylindrical coordinate)
b. Koordinat Sferik (Spherical coordinate)
Sistem koordinat Cartesian untuk koordinat ruang sesungguhnya hampir
sama dengan sistem koordinat bidang, hanya saja pada sistem ini ada
tambahan koordinat, yaitu z yang arahnya tegak lurus terhadap dua koordinat
lainnya, yaitu x dan y. Namun secara umum sistem ini dapat digambarkan
sebagaimana pada Gambar 5.9. Dari ide dasar inilah kemudian berkembang
menjadi koordinat sebagaimana koordinat silindrik (silinder) dan koordinat
sferik (bola), dan lain-lain. Titik A berada pada titik koordinat (0, 0, z)
ditulis A(0, 0, z); sementara B(0, y, z); C(0, y, 0); D(x, 0, 0); E(x, 0, z); F(x,
y, z); dan G(x, y, 0).

Contoh 19:
Nyatakan volume kerucut v dalam fungsi x dan y jika jari-jari alas kerucut
adalah y.
Jawab:
Kita tahu bahwa volume kerucut, secara matemtis diformulasikan dalam
bentuk persamaan,
1
V=  2h
3
Jika h adalah tinggi kerucut. Karena itu persamaan h  x 2  y 2 . Sehingga

Nur Ali Amri-Matematika: Simplifikasi Fenomena Alam-32


1
didapat V=  2 x 2  y 2 . Ini merupakan hubungan fungsi (Catatan x > y)
3

Harga dari z  f ( x, y) pada setiap


titik P(a,b), dalam hal ini jika x = a
dan y = b atau P(a,b) ditunjukkan
oleh f(a,b) atau f(P). Pembicaraan
secara umum persamaan parameter
geometri dinyatakan sebagai fungsi
z = f(x,y) dalam sistem koordinat x,
y, z. (gambar 1)

Contoh 20:
y x2  y 2
Hitung f(2,-3) dan f(1, ) jika f(x, y) =
x 2 xy

Jawab:
22  ( 3) 2 13
Substitusi x = 2 dan y = -3 didapat, f(2,-3) = =
2( 2.(3)) 12
Dengan demikian untuk harga x = 1, maka:
y y2
12  ( ) 2 (1  2 )
y x x x2
f(1, ) = = . 2
x y y x
2(1.( )) (2 )
x x
y x y
2 2
y x2  y 2
f(1, ) = ini berarti bahwa harga f(1, )= f(2,-3) =
x 2 xy x 2 xy

Domain Fungsi
Domain dari suatu fungsi z=f(x, y) adalah himpunan (set) dari titik-titik (x,
y) di dalam bidang yang melewati sumbu x dan sumbu y yang ditentukan
dari fungsi tersebut, dan terdefinisi dalam bilangan riil.
Nur Ali Amri-Matematika: Simplifikasi Fenomena Alam-33
Dalam contoh yang sederhana, domain didefinisi dari suatu fungsi adalah
bagian titik-titik yang terbatas atau tak terbatas dari bidang x y tersebut di
atas yang dibatasi oleh sebuah kurva atau beberapa kurva (yang merupakan
batas dari domain). Demikian juga untuk fungsi dengan tiga variabel u=f(x,
y, z) domainnya definisi dari suatu fungsi yang merupakan sebuah volume di
ruang x y z.

Contoh 21:
Carilah domain definisi dari suatu fungsi:
1
Z=
4  x2  y 2

Jawab:
Fungsi tersebut mempunyai harga riil jika 4  x 2  y 2 > 0 atau x 2  y 2 < 4.
Pertidak samaan ini sesuai dengan koordinat titik-titik yang terletak di dalam
lingkaran berjari-jari 2 dengan pusat berada pada koordinat titik asal.
Domainnya terdefinisi dari suatu fungsi tersebut, yaitu seluruh lingkaran
(gambar berikut), tidak termasuk batas.

Contoh 22:
x
Carilah domain/definisi dari fungsi: z = arc sin  xy
2

Nur Ali Amri-Matematika: Simplifikasi Fenomena Alam-34


Jawab:
x
Suku pertama berarti fungsi didapat jika -1   1 atau -2  x  2
2
Suku kedua merupakan bilangan riil xy  0 dan diperoleh dua hal: Jika
x0

x0
y0 atau jika y0 . Artinya, domain terdefinisi pada keseluruhan fungsi
sebagaimana gambar bawah, dan termasuk batas.
y

0
x
-2 2

Kedudukan (level) Garis-garis dan Level Fungsi.


Sedang level (kedudukan) dari fungsi tiga argumen (dimensi) U = f(x, y, z)
merupakan f(x, y, z) = c dari titik-titik fungsi permukaan yang dinyatakan
oleh konstanta dari U = c.

Contoh 23:
Gambarkan kedudukan garis-garis dari fungsi z = x2y.

Jawab:
c
Kita bentuk persamaan dari garis yang berbentuk x2y = c atau y = .
x2
Dengan dipilih harga-harga c = 0,  1,  2, . . . . didapat garis-garis serupa

Nur Ali Amri-Matematika: Simplifikasi Fenomena Alam-35


seperti pada gambar berikut,

Contoh 24:
Nyatakan volume V dari regular tetragonal piramida sebagai fungsi yang
tingginya adalah x sedang ujung bidang alasnya y.

Jawab:
Tinggi h = x.
2
Volume V = ( luas alas ).(tinggi)
3
Luas alas = x2 = h2 ; x = h
y2 = x2+h2 ; x2 = y2-h2 ; x2 = y2-x2
x2 = y2-x2 (luas alas).
2 2 2
Karena tingginya adalah x, maka V = ( y -x )x
3

Contoh 25:
1 x
Hitung f( , 3), f(1, -1) jika f(x, y) = xy+
2 y
Jawab:
1 1
3 1 9  1 10 5
f(x, y)=( )(3)+ 2 = + = = =
2 3 2 6 6 6 3
Nur Ali Amri-Matematika: Simplifikasi Fenomena Alam-36
1 5
f( , 3)=
2 3
1
f(x, y)=f(1, -1)=1(-1) + = -1-1=-2
1
f(1, -1)= -2

Contoh 26:
1 1 1 x2  y2
Hitung f(y, x), f(-x, -y), f( , ), jika f(x, y) =
x y f ( x, y ) 2 xy
Jawab:
y 2  x2
f(y, x)=
2 xy
( x) 2  ( y ) 2 x 2  y 2
f(-x, -y)= =
2( x)(  y ) 2 xy
1 1
1
x2
 y12
f( , )=
x y 2
xy
1 1 y2 x 2
f( , )=
x y 2xy
Jadi,
1 1 y2 x 2
f( , )=
x y 2 xy

1 2 xy
= x 2 y2
f ( x , y)

Contoh 27:
Carilah harga asumsi oleh fungsi f(x, y) = 1+x-y dari titik-titik parabola
y=x2 dimana F(x) = f(x, x2)

Nur Ali Amri-Matematika: Simplifikasi Fenomena Alam-37


Jawab:
f(x, x2) = 1+x-x2

Contoh 28:
x4  2 x2 y 2  y 4
Carilah harga fungsi z= pada titik dari lingkaran x2+y2=R2
1 x  y
2 2

Jawab:
x4  2 x2 y 2  y 4
z=
1  x2  y 2
( x 2  y 2 )2 R4
z= z = ,
1  ( x2  y 2 ) 1  R2

Contoh 29:
y x2  y 2
Carilah f(x), jika f( )= (y > 0).
x y
Jawab:
y
1 ( )2
y x2  y 2 x
f( )= =
x y y
x
y 1 x 2
Dengan substitusi harga ( ) = x, maka f(x) =
x x
Contoh 30:
Carilah f(x, y) jika f(x+y, x-y) = xy+y2

Jawab:
Misal x + y = u
x–y=v
2x = u + v ;

Nur Ali Amri-Matematika: Simplifikasi Fenomena Alam-38


uv
x=
2
uv
x+y = u, y = u-x = u -
2
2u  u  v uv
y= =
2 2
uv uv uv 2
f(x, y) = ( )( )+( )
2 2 2
u 2  v 2 u 2  2uv  v 2 2u 2  2uv u 2  uv
f(x, y) = + = =
4 4 4 2

Contoh 31:
Diketahui Z = Vy + f( x  1 )
Carilah fungsi f dan Z, jika nilai Z = x bila y = 1

Jawab:
Misal ( x  1 )=u, x =1+u ; x = 1+2u+u2

Atau x – 1 = 2u+u2 = f(u) berarti bahwa f(u) = 2u+u2


Sedangkan harga Z = y +f( x  1 ) berubah menjadi Z = y +x-1
Dengan demikian,
f(x)= 2u+u2 , Z = x – 1 + y

Contoh 32:
y
Diketahui Z = x f( )
x
Hitung fungsi f dan Z, jika Z = 1 y 2 serta x = 1

Jawab:
Jika x = 1, didapat harga f(y)= 1  y 2 sehingga,

Nur Ali Amri-Matematika: Simplifikasi Fenomena Alam-39


y y2 y2
f( ) = 1  2 atau Z= x 1  2 = x 2  y 2
x x x
f(y) = 1  y 2 atau Z= x 2  y 2

Contoh 33:
Jelaskan domain definisi fungsi tiga variable: u = x + y+ z

Jawab:
Titik-titiknya mempunyai harga riil jika suku pertama x  0, demikian juga
jika suku kedua y  0, dan suku ketiga z  0. Dengan mengingat ketiga
syarat di atas, berarti u= x + y + z merupakan titik-titik yang berada
pada oktan pertama termasuk pada bidang batasnya.

Contoh 34:
Jelaskan domain definisi fungsi dari tiga variabel,
u = arc sin x + arc sin y +arc sin z

Jawab:
 Suku pertama fungsi merupakan bilangan riil jika -1  x  1.
 Suku kedua fungsi merupakan bilangan riil jika -1  y  1.
 Suku ketiga fungsi merupakan bilangan riil jika -1  z  1.

Dengan demikian domain dibatasi oleh bidang-bidang x =  1, y =  1,


z=  1, dan termasuk bidang batasnya.

Contoh 35:
Jelaskan domain definisi fungsi dari tiga variabel u = 1  x 2  y 2  z 2

Jawab:
u= 1  x 2  y 2  z 2 , berarti u merupakan bilangan riil jika
Nur Ali Amri-Matematika: Simplifikasi Fenomena Alam-40
1  x 2  y 2  z 2  0 atau x2 + y2 + z2  1. berarti domain berada dalam sebuah
bola berjari-jari satu yang titik pusatnya berada di titik asal dan termasuk
bidang batasnya.

Nur Ali Amri-Matematika: Simplifikasi Fenomena Alam-41

Anda mungkin juga menyukai