Anda di halaman 1dari 21

Bab 2

TEOREMA BINOMIAL
2.1. PENDAHULUAN
Binomial yang berasal dari dua kata bi (dua) dan nomial atau nomium
(suku) artinya dua suku. Sebagai contoh: (a+b); (1+1); (x+a); (2x2+y)
adalah suatu bentuk yang terdiri dari dua suku. Selanjutnya yang akan
kita gunakan untuk mewakili penulisan binomial adalah (a+b).

2.2. BINOMIAL PANGKAT n BULAT POSITIP


Seperti suku atau termasuk fungsi lainnya, binomial juga dapat
dipangkatkan yaitu: (a  b) 0 , (a  b)1 , (a  b) 2 , (a  b) 3 , .... dst., yang
selanjutnya dapat kita ekspansikan atau dijabarkan sebagaimana berikut
ini (dimana n bilangan bulat positip dan nol) adalah,
(a  b) 0 = 1  pangkat 0 menjadi (0+1)=1 suku ekspansi
(a  b)1 = a+b  pangkat 1 menjadi (1+1)=2 suku ekspansi
(a  b) 2 = a 2  2ab  b 2  pangkat 1 menjadi (2+1)=3 suku ekspansi
(a  b) 3 = a 3  3a 2 b  3ab 2  b 3  dan seterusnya
(a  b) 4 = a 4  4a 3 b  6a 2 b 2  4ab 3  b 4
(a  b) 5 = a 5  5a 4 b  10a 3 b 2  10a 2 b 3  5ab 4  b 5
(a  b) 6 = a 6  6a 5 b  15a 4 b 2  20a 3 b 3  15a 2 b 4  6ab 5  b 6  pangkat
6 menjadi (6+1)=7 suku ekspansi
Pada contoh di atas suku hasil ekspansi selalu dimulai dengan bentuk
suku ekspansi yang pangakatnya adalah pangkat binomial. Sebagai
gambaran, untuk:
(a  b) 2 dimulai dengan a2b0 = a2 dan diakhiri a0b2=b2.
(a  b) 3 dimulai dengan a3b0 = a3 dan diakhiri a0b3=b3
...........
(a  b) 6 dimulai dengan a6b0 = a6 dan diakhiri a0b6=b6

Nur Ali Amri – Matematika: simplifikasi fenomena alam -1


Secara umum pola dari ekspansi suku (a  b) n selalu dimulai dari suku
a n b 0 dan suku-suku berikut pangkat a-nya akan berkurang atau
mengalami gradasi 1, sedangkan pangkat dari b, yaitu a 0 b n akan naik
sebesar 1 sehingga bentuk umum ekspansinya adalah sebagai berikut:

(a  b) n = c1a n b 0  c 2 a n 1b  c3a n  2 b 2  ......  c n ab n 1  c (n 1) a 0 b n

Sebetulnya, (a  b) n dapat ditemukan dari perkalian secara langsung,


tetapi pada kondisi tertentu, dimana pangkatnya besar (misal 10000) atau
bahkan sangat kecil (misal -0,0001) ekspansinya akan lebih sulit
dilakukan.
Koefisien cn dapat kita cari menggunakan segitiga Pascal sebagaimana di
bawah ini.

1  (a+b)0
1 1  (a+b)1
1 2 1  (a+b)2
1 3 3 1  (a+b)3
1 4 6 4 1  (a+b)4
1 5 10 10 5 1  (a+b)5
1 6 15 20 15 6 1  (a+b)6
. . . . . . . .  ...

Pada kondisi dimana pangkat binomialnya tinggi maka suku hasil


ekspansinya akan menjadi sangat banyak. Oleh karena itu salah satu
r
antisipasinya adalah dengan menggunakan teori kombinasi, cn=  C ( n ,r ) .
r 0
n
Cara untuk mengekspansikan (a  b) dengan kombinasi inilah yang
disebut teorema binomial. Secara umum, kemudian ditulis sebagai,
(a  b) n = C(n,0) a n  C(n,1) a n 1b  C(n,2) a n  2 b 2  C(n,3) a n  3b3  ....

............  C (n,n ) b n atau,

n
(a  b) n =  C ( n , r ) .a n  r .b r
r 0

Nur Ali Amri – Matematika: simplifikasi fenomena alam -2


Jika bentuk binomialnya adalah (a-b)n yang tidak lain adalah (a+[-1]b)n,
maka:
n
(a  b) n =  (1) r C ( n , r ) .a n  r .b r
r 0

Sifat-sifat Ekspansi Binomial n Bilangan Bulat Positip


1. Banyaknya suku ekpansi adalah (n+1)
2. Jumlah dari eksponen a dan b dalam setiap suku adalah n
3. Pangkat a mengalami gradasi (penurunan) satu, dimulai dari pangkat
n; (n-1); (n-2); ... hingga pangkat 0, sedangkan pangkat b naik dari 0;
1; 2; .....; (n-2); (n-1); hingga n.

Ilustrasi Ekspansi Teorema Binomial


Perhatikan ilustrasi berikut. Dalam aljabar, kita tahu bahwa ekspansi,
(a  b) 2 = a 2  2ab  b 2 sebetulnya merupakan perkalian 2 faktor yaitu
(a  b)(a  b) .

Ekspansi (a  b) 2 = a 2  2ab  b 2 sebenarnya merupakan perkalian dari 2


(dua) suku binomial (faktor) (a  b)(a  b) . Sementara ekspansi (a  b) 3
= a 3  3a 2 b  3ab 2  b 3 merupakan perkalian 3 (tiga) suku binomial
(faktor), yaitu (a  b)(a  b)(a  b) . Demikian seterusnya.
Hasil dari perkalian pada bentuk,
(a  b) 3 = (a  b)(a  b)(a  b) yang dapat diilustrasikan sebagai berikut,
aaa; aab; aba; abb; baa; bab; bba; bbb
a3; a2b; a2b; ab2; ba2; b2a; b2a; b3
a3; a2b; a2b; a2b; ab2; ab2; ab2; b3

a3; 3a2b; 3ab2; b3.


Jika semua dijumlahkan hasilnya,
a3  3a 2 b  3ab 2  b3
Jadi,
(a  b) 3 = (a  b)(a  b)(a  b) = a 3  3a 2 b  3ab 2  b 3 .

Nur Ali Amri – Matematika: simplifikasi fenomena alam -3


Contoh 1:
Ekspansikan (a  b) 6 , dalam hal ini r ≤ 6
Jawab:
Di sini n=6, sehingga dengan rumus di atas maka uraiannya adalah,
6
(a  b) 6 =  C (6, r ) .a 6  r .b r , dalam hal ini r ≤ 6
r 0
(a  b) 6 = C(6,0) a 6 b 0  C(6,1) a 6 1b  C(6,2) a 6  2 b 2  C(6,3) a 6  3b3 

C(6,4) a 6  4 b 4  C(6,5) a 6  5 b5  C(6,6) a 6  6 b 6


= a 6  6a 5 b  15a 4 b 2  20a 3 b 3  15a 2 b 4  6ab 5  b 6

Contoh 2:
Ekspansikan (x  2y) 6

Jawab:
Jika menggunakan (a  b) 6 , maka a=x sedangkan b=2y dan n=6.
(x  2y) 6 = C(6,0) x 6 (2y) 0  C(6,1) x 6 1 (2y)  C(6,2) x 6  2 (2y) 2 
C(6,3) x 6  3 (2y) 3 + C(6,4) x 6  4 (2y) 4  C(6,5) x 6  5 (2y) 5 
C(6,6) x 6  6 (2y) 6
= x 6  6x 5 2y  15x 4 4y 2  20 x 3 8y 3  15x 216 y 4  6x32 y 5 
 64 y 6
Contoh 3:
Ekspansikan ( x  2 y) 6
Jawab:
Jika menggunakan (a  [1]b) 6 , maka a=x sedangkan b=2y. Dalam hal
ini n=6.
(x  2y) 6 = C(6,0) x 6 (2y) 0  C(6,1) x 6 1 (2y)  C(6,2) x 6  2 (2y) 2 
C(6,3) x 6  3 (2y) 3 + C(6,4) x 6  4 (2y) 4  C(6,5) x 6  5 (2y) 5 

Nur Ali Amri – Matematika: simplifikasi fenomena alam -4


C(6,6) x 6  6 (2y) 6
= x 6  6x 5 2y  15x 4 4y 2  20x 3 8y 3  15x 216 y 4  6x32 y 5 
 64 y 6
Catatan:
Tanda dari masing-masing suku ekspansinya berselang-seling. Dimulai
dari r=0 (suku pertama); r=1 (suku kedua); r=2 (suku ketiga); ..... hingga
r=6 (suku ketujuh), sehingga (–1)r=(–1)0=1; (–1)r=(-1)1=-1; (-1)2=1; ......
hingga (-1)6=1.

2.3. BINOMIAL PANGKAT SECARA UMUM


Ekspansi atau pejabaran binomial (a+b)n dimana pangkat n tidak semata-
mata bulat positip, termasuk pangkat pecahan adalah,
n n(n  1) n  2 2 n(n  1)(n  2) n  3 3
(a  b) n = a n  a n 1b  a b  a b  ....
1! 2! 3!
Bentuk ini sesungguhnya merupakan penguraian dari

(a  b) n = C(n,0) a n  C(n,1) a n 1b  C(n,2) a n  2 b 2  C(n,3) a n  3b3  ....

............  C (n,n ) b n

n! n! n!
= an  a n 1b  a n 2b2 
(n  n )!0! (n  1)!1! (n  2)!2!
n! n!
a n 3 b 3  ....................................  a n n b n
(n  3)!3! (n  n )! n!
Catatan:
Tidak jarang ekspansi binomial yang pangkatnya bukan bulat positip
memiliki suku ekspansi yang tidak berhingga.

Contoh 4:
1
Carilah ekspansi binomial
( x  1)

Nur Ali Amri – Matematika: simplifikasi fenomena alam -5


Jawab:
1
= ( x  1) 1
( x  1)
Di sini n=-1, a=x, dan b=1.
1
= ( x  1) 1=
( x  1)
 1 11  1(1  1) 1 2 2  1(1  1)(1  2) 1 3 3
x 1  x 1 x 1  x 1  ....
1! 2! 3!
= x 1  x 2  x 3  x 4  ....
Jadi,
1 1 1 1 1
=     .........
( x  1) x x 2 x 3 x 4

Contoh 5:
Carilah ekspansi binomial x 1
Jawab:
1
x  1 = ( x  1) 2
1
1 1 ( 1  1) 1  2
2 ( 2  1)( 2  2) x 2
1 1 1 1 1 1 3
=x2  2 x2  2 2 x2   ...
1! 2! 3!

2.4. SUKU TERTENTU EKSPANSI BINOMIAL


Pada kasus tertentu, ketika kita melakukan suatu simulasi atau rekayasa
yang melibatkan persamaan kita berusaha mencari suku-suku tertentu
dari persamaan – yang berasal dari ekspansi binomial – yang kita
simulasikan. Untuk keperluan semacam ini dibutuhkan pengetahuan
mencari suku dimaksud.
Mengingat hasil ekspansi binomial pangkat n atau (a+b) n (dimana n
merupakan bilangan bulat positip) adalah sebanyak (n+1) suku, maka
jika r≤n berarti suku ke r dari ekspansi binomial dimaksud adalah,

C(n, r 1) a n  r 1b r 1

Nur Ali Amri – Matematika: simplifikasi fenomena alam -6


Contoh 6:
Carilah suku ke 2 dari ekspansi binomial (x  1) 2
Jawab:
Di sini n=2, a=x, b=1, dan r=2
Dengan demikian maka,
C(n, r 1) a n  r 1b r 1 = C(2,2 1) x 2  2 112 1
= C ( 2,1) x.1
=2x
Ternyata benar sebab (x+1)2=x2+2x+1.

Contoh 7:
Carilah suku ke 6 dari ekspansi binomial (2 x  1 4 x ) 9
4
Jawab:
 9  6 1 14 4 x 6 1
C(n, r 1) a n  r 1b r 1 = C (9,6 1) 2 x

= C (9,5) 2 x  1 4 x 
95 5
4
4 5
 1  1
= C (9,5)  2x 2  1 x4 
  4 
   
4 5
9!  2  
1 1
= 2x 1 x4 
5!4!   4 
   
5 5
9.8.7.6 4 2  1  4
= 2 x .  x
4.3.2.1 4
5 5
1
4 2
= 3.7.6.2 x .  x 4
4
13
63 4
= x
32

Nur Ali Amri – Matematika: simplifikasi fenomena alam -7


Contoh 8:
Carilah suku ke 4 dari ekspansi binomial ( 2 x  1 ) 6
3 2x
Jawab:
3  2x 
C(n, r 1) a n  r 1b r 1 = C (6,4 1) 2 x
6  4 1 1 4 1

= C (6,3) 2 x   1 
3 3
3 2x
3
20
= x 2
27
20
=
27 x x

Pengembangan suku tertentu


Yang tidak kalah pentingnya ketika kita memiliki bentuk binomial adalah
mencari koefisien atau mencari suku-suku tertentu yang variabelnya
berpangkat tertentu.

Contoh 9:
Berapakah koefisien suku yang mengandung x14 dari ekspansi
(x  2x 3 )10

Jawab:
Kombinasi yang mungkin untuk x14 adalah:
( x) p ( x 3 ) q = x14 dimana p+q = 10.
Catatan: Koefisien tidak berpengaruh dalam pembentukan x14 . Jadi
dapat dihilangkan.
(i). p + 3q = 14
(ii). p+q = 10
Dari 2 persamaan tersebut kita gunakan eliminasi/substitusi biasa,
sehingga didapat,
q=2 dan p=8

Nur Ali Amri – Matematika: simplifikasi fenomena alam -8


Karena q=2, maka dari sini kita tahu bahwa suku yang dicari adalah suku
ke(2+1)=3.

Kita pilih q (bukan p) karena q merupakan eksponen b dari (a+b)n yang


langsung menunjuk ke suku mana penjabaran itu didapat.

Sukuke-3= C(10,2) x 8 (2x 3 ) 2


= 180 x14.
Jadi koefisien yang mengandung x14 adalah 180.

Contoh 10:
2 x 2 14
Tentukan suku yang mengandung x 4 dari ekspansi (  )
x 4

Jawab:
1
x 4 terbentuk dari kombinasi x 2 dan
x

x 2 q = x 4 dimana p+q=14
p
1
 
x

x 1 p x 2 q = x 4 dimana p+q=14
x p x 2q = x 4 dimana p+q=14

x p  2q = x 4 dimana p+q=14
-p+2q=4 dimana p+q=14
Kita lakukan eliminasi,
-p+2q= 4
p+ q=14
3q=18  q=6
P=8

Nur Ali Amri – Matematika: simplifikasi fenomena alam -9


q menunjuk x 2 yaitu (elemen kedua dalam (a+b) n.
Kita akan mencari suku ke-(6+1) = 7
2 8
2 x 6
Suku ke 7 = C (14,6)   ( )
x 4
3003 4
= x
16

Contoh 11:
Tentukan koefisien suku yang mengandung a2b3c6 dari ekspansi
(a  b  c)11

Jawab:
Kita misalkan ini sebagai suatu kejadian, dimana a kita pilih dari 2 faktor
diantara 11 faktor yang bisa dilakukan dalam C(11,2) cara. Kemudian kita
pilih b dari 3 faktor diantara 9 faktor yang bisa dilakukan dalam C (9,3)
cara. Dan, kita pilih c dari 6 faktor diantara6 faktor sisanya yang bisa
dilakukan dalam C(6,6) cara.
Jika semuanya dikalikan maka koefisien (a  b  c)11 bisa kita dapatkan.
Dengan demikian maka koefisien dari a2 b3c6 adalah,
Koefisien a2 b3c6 = C(11,2) C(9,3) C(6,6) = 4620

Contoh 12:
Tentukan suku yang mengandung x 23 dari ekspansi
100
 1 5 1 9
1  x  x 
 99 10 

Jawab:
Ada beberapa kombinasi yang mungkin,
q r
 5  9
p x   x 
 (1) =k x 23  p+q+r=100
 99   10 
   
Dalam hal ini 1 =1  0≤p≤100
p

 5q+9r=23  q+r≤100

Nur Ali Amri – Matematika: simplifikasi fenomena alam -10


Karenanya q harus merupakan bilangan bulat positip, sehingga:
 Dengan cara coba-coba (trial and error) atau yang kita kenal dengan
linear diophantine maka kita dapatkan,
q=1 dan r=2, sehingga p=100-2-1=97
5q +9r =23
5.1+9.2=23 (benar)
 Dengan demikian didapat suku yang mengandung x 23 adalah,
1 2
 x 5   x 9  97
C (100,1) C (99,2) C (97,97)     1 =
 99   10 
   
100 .99! 99.98.97!  1  1  5 18
.    x .x =
99! 97!2!  99  100 
49x 23
Dengan demikian koefisien dari suku yang mengandung x 23 adalah
49.

Contoh 13:
Tentukan koefisien suku yang mengandung x5 dari ekspansi
15
1 2
 xx 
x 

Jawab:
Kombinasi yang mungkin untuk menentukan koefisien suku yang
mengandung x 5 adalah,

 
p
1 q 2 r
  x  x  x 5  p+q+r=15
x
x  p  x q  x 2   x 5  p+q+r=15
r

-p+q+2r = 5
p+q+ r =15
2q+3r=20

Dengan trial and error kita lakukan,

Nur Ali Amri – Matematika: simplifikasi fenomena alam -11


p = 15-q-r, yang kita masukkan salah satu persamaan sehingga didapat,
- (15-q-r)+q+2r = 5 sehingga,
2q+3r = 20
Karena nilai r dan q harus positif, maka 0≤r≤6. Kita perhatikan bahwa 2q
dan 20 jika dioperasikan hasilnya merupakan bilangan genap, sehingga
3r juga haruslah genap.
Kemungkinan yang timbul adalah 4 r, yaitu 0; 2; 4; dan 6.
Jika r = 0  q = 10  p=5
Jika r = 2  q = 7  p=6
Jika r = 4  q = 4  p=7
Jika r = 6  q = 1  p=8

Suku yang mengandung x 5 adalah,

   
0 5
C (15,0) C (15,10) C (5,5) x 2 x 10 x 1 +

C (15,2) C (13,7) C (6,6) x 2  x 7 x 1  +


2 6

C (15,4) C (11,4) C (7,7) x 2  x 4 x 1  + C (15,6) C (9,1) C (8,8) x 2  x 1 x 1 


4 7 6 8

=638647 x 5

Contoh 14:
Tentukan nilai dari C ( 2009,0)  C ( 2009,1)  C ( 2009,2)  .....  C (2009,2009)

Jawab:
Kita tahu bahwa,
(a+b)n= C(n,0) a n  C(n,1) a n 1b  C(n,2) a n  2 b 2  .....  C(n, n ) b n
Jika kita mensubstitusikan a =1 dan b =1, maka hasilnya menjadi,
(1+1)n= C(n,0) 1n  C(n,1) 1n 1.1  C(n,2) 1n  2.12  .....  C(n, n) 1n
Sehingga,
(1+1)n= C(n,0) 1n  C(n,1) 1n 1.1  C(n,2) 1n  2.12  .....  C(n, n) 1n
(2)n= C ( n ,0)  C ( n ,1)  C ( n ,2)  .....  C ( n , n )

Nur Ali Amri – Matematika: simplifikasi fenomena alam -12


Jadi,
C ( 2009,0)  C ( 2009,1)  C ( 2009,2)  .....  C (2009,2009) = (1  1) 2009
= 2 2009
Soal-soal
Ekspansikan binomial berikut
1. (a+2b)4
2. (2x+y2)5
3. (5x-y2)4
6
 1 1
4. x3  y3 
 
 
5
 2 
5.  x 5  3y  2 
 
 
6. Carilah suku ke 7 dari binomial (a + b)11
7. Carilah suku ke-5 dari binomial (2𝑥+1)8
8. Carilah suku ke-12 dari ekspansi binomial (1 – y)17
9. Carilah suku terakhir dari binomial (2x – 3y)6
2
10. Carilah suku ke-7 dari ekspansi 3 x 5  x 6
5

9
 1 1 1
11. Carilah suku ke-6 dari ekspansi  2x 2  x 4 
 4 
 
12. Carilah suku yang mengandung x7 dari ekspansi 3x 2  2x 3  8

Nur Ali Amri – Matematika: simplifikasi fenomena alam -13


Jawab :
= C (8 , 5 – 1) (2𝑥) 8 – 5 + 1 . (1) 5 -1
= C (8 , 4) (2𝑥)4 . 1
8 x 7 x 6 x 5 x 4!
= . 16x4 .1
4 x 3 x 2 x 1 . 4!

1680
= . 16x4
24

= 70 . 16x4
1. Suku ke-12 dari penjabaran (1 – y)17 adalah …
Jawab :
= C (17 , 11) 1 ( 17 – 11 + 1) (- y)11
17 !
= . 17 . (-y)11
6! . 11!
17 𝑥 16 𝑥 15 𝑥 14 𝑥 13 𝑥 12 𝑥 11!
= . (-y) 11
6! . 11!
17 𝑥 16 𝑥 15 𝑥 14 𝑥 13 𝑥 12
= . (-y) 11
6𝑥5𝑥4𝑥3𝑥2𝑥1
= - 12376 y11

2. Suku terakhir dari binomium (2x – 3y)6 adalah …


Jawab :

= C(6 , 5) . (2x)6 – 5 + 1 . (-3y)5


6!
= . (2x)2 . (-3y)5
1! . 5!

Nur Ali Amri – Matematika: simplifikasi fenomena alam -14


6 𝑥 5!
= . 4x2 . (- 243y5)
1! 𝑥 5!
= 24x2 (-243y5)
= - 5832 x2y6
3. Koefisien suku ke 7 dari binomium (a + b)11 adalah ….
Jawab :
= C (11 , 7 - 1) . a 11 – 7 + 1 . b 7 – 1
= C (11 , 6) . a5 . b6

11!
= . a5 . b6
6! . 5!
11 𝑥 10 𝑥 9 𝑥 8 𝑥 7 𝑥 6!
= . a5 . b6
6! . 5 𝑥 4 𝑥 3 𝑥 2 𝑥 1
55440
= . a5 . b6
120
= 462 a5b6
13. Jabarkan ( a + 2b)4 dengan teorema rumus binomium,

Nur Ali Amri – Matematika: simplifikasi fenomena alam -15


Contoh 15:
Diketahui, A = banyaknya suku dari ekspansi (a  b  c  d) 6
B = banyaknya suku dari ekspansi (a  b  c  d  e) 4
Berapakah selisih A dan B?

Jawab:
Banyaknya suku dari ekspansi adalah
.
Di rumus di atas, n adalah pangkat, sedangkan v adalah jumlah variabel.
Di sini, tidak akan dijelaskan penurunan rumusnya. Alasannya, karena
saya sendiri baru dapet rumus itu secara tidak sengaja pas ngerjain soal
beginian.. Tapi, aku yakin, rumus ini sudah ditemukan dari dulu-dulu..
Ada yang bisa menurunkannya? =

memiliki v = 4 dan n=6, maka


A = = 84.

memiliki v=5 dan n=4, maka


B = = 70.

Maka, A - B = 84 - 70 = 14.
Artinya, memiliki suku lebih banyak daripada

Tentukan nilai dari

Nur Ali Amri – Matematika: simplifikasi fenomena alam -16


Jawab:
Ingat teorema binomial bahwa:
=
Jika kita mensubstitusikan a =1 dan b =1, maka hasilnya menjadi berikut:
=
=

Jika kita mensubstitusikan n=2009, maka jawaban dari soal akan


diperoleh.
=

Jika
A = banyaknya suku dari ekspansi
B = banyaknya suku dari ekspansi
Maka, berapakah selisih A dan B?
Jawab:
Banyaknya suku dari ekspansi adalah
.
Di rumus di atas, n adalah pangkat, sedangkan v adalah jumlah variabel.
== Di sini, tidak akan dijelaskan penurunan rumusnya. Alasannya,
karena saya sendiri baru dapet rumus itu secara tidak sengaja pas ngerjain
soal beginian.. Tapi, aku yakin, rumus ini sudah ditemukan dari dulu-
dulu.. Ada yang bisa menurunkannya? =

memiliki v = 4 dan n=6, maka


A= = 84.

memiliki v=5 dan n=4, maka


B= = 70.

Maka, A - B = 84 - 70 = 14.
Artinya, memiliki suku lebih banyak daripada

Nur Ali Amri – Matematika: simplifikasi fenomena alam -17


Soal-soal

1. Ekspansikan

2. Berapakah suku keenam dari ekspansi


3. Berapakah suku yang mengandung dari ekspansi

4. Berapakah koefisien suku dari ekspansi

2. Berapakah suku ke-7 dari ekspansi

Soal-soal:
1. Ekspansikan

2. Berapakah suku keenam dari ekspansi


3. Berapakah suku yang mengandung dari ekspansi

4. Berapakah koefisien suku dari ekspansi

CONTOH SOAL BESERTA PEMBAHASAN


4. Kofisien suku ke-5 dari binomium (2𝑥+1)8 adalah ….

Nur Ali Amri – Matematika: simplifikasi fenomena alam -18


Jawab :
= C (8 , 5 – 1) (2𝑥) 8 – 5 + 1 . (1) 5 -1
= C (8 , 4) (2𝑥)4 . 1
8 x 7 x 6 x 5 x 4!
= . 16x4 .1
4 x 3 x 2 x 1 . 4!

1680
= . 16x4
24

= 70 . 16x4
5. Suku ke-12 dari penjabaran (1 – y)17 adalah …
Jawab :
= C (17 , 11) 1 ( 17 – 11 + 1) (- y)11
17 !
= . 17 . (-y)11
6! . 11!
17 𝑥 16 𝑥 15 𝑥 14 𝑥 13 𝑥 12 𝑥 11!
= . (-y) 11
6! . 11!
17 𝑥 16 𝑥 15 𝑥 14 𝑥 13 𝑥 12
= . (-y) 11
6𝑥5𝑥4𝑥3𝑥2𝑥1
= - 12376 y11

6. Suku terakhir dari binomium (2x – 3y)6 adalah …


Jawab :

= C(6 , 5) . (2x)6 – 5 + 1 . (-3y)5


6!
= . (2x)2 . (-3y)5
1! . 5!

Nur Ali Amri – Matematika: simplifikasi fenomena alam -19


6 𝑥 5!
= . 4x2 . (- 243y5)
1! 𝑥 5!
= 24x2 (-243y5)
= - 5832 x2y6
7. Koefisien suku ke 7 dari binomium (a + b)11 adalah ….
Jawab :
= C (11 , 7 - 1) . a 11 – 7 + 1 . b 7 – 1
= C (11 , 6) . a5 . b6

11!
= . a5 . b6
6! . 5!
11 𝑥 10 𝑥 9 𝑥 8 𝑥 7 𝑥 6!
= . a5 . b6
6! . 5 𝑥 4 𝑥 3 𝑥 2 𝑥 1
55440
= . a5 . b6
120
= 462 a5b6
8. Jabarkan ( a + 2b)4 dengan teorema rumus binomium, kemudian
ringkaskan!

= C(4 , 0). a4 (2b)0 + C(4 , 1) . a3(2b)1 + C(4 , 2) a2 (2b)2 + C(4 , 3) . a


(2b)3 + C(4 , 4) a0(2b)4
= a4 + 8 a3 b + 24 a2 b2 + 32 a b3 + 16 b4

SOAL ESSAI

1 1
9. (2x √x + 2√y - 2 z√z)10, ditanya koefisien x 6 / y.z6!
2
10. Koefisien suku konstan (x3 + ( √𝑥 ) – x2)12

Nur Ali Amri – Matematika: simplifikasi fenomena alam -20


1
11. Jabarkan (3x (2) √x – 3√x)5
1
12. Koefisien x3 (2x√x + 2 √x)10

13. Koefisien konstan dari (3x√x-1√x

http://hendrydext.blogspot.com/2008/09/persamaan-diophantine.html

http://hendrydext.blogspot.com

Nur Ali Amri – Matematika: simplifikasi fenomena alam -21

Anda mungkin juga menyukai